psikologi umum 1

15
PSIKOLOGI UMUM PSIKOLOGI UMUM OLEH OLEH AGUS RUBIYANTO, S.Pd.I, AGUS RUBIYANTO, S.Pd.I, MM MM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA AL – AZHAR ( S T A I M A ) CITANGKOLO BANJAR

Upload: agus-rubiyanto

Post on 01-Jul-2015

718 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PSIKOLOGI umum 1

PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM

OLEH OLEH

AGUS RUBIYANTO, S.Pd.I, MMAGUS RUBIYANTO, S.Pd.I, MM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

MIFTAHUL HUDA AL – AZHAR

( S T A I M A )

CITANGKOLO BANJAR

Page 2: PSIKOLOGI umum 1

TUJUAN MATA KULIAHTUJUAN MATA KULIAH

AGAR MAHASISWA MEMAHAMI AGAR MAHASISWA MEMAHAMI TENTANG STRUKTUR DAN SIFAT TENTANG STRUKTUR DAN SIFAT KEJIWAAN MANUSIA DAN KEJIWAAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAPERKEMBANGANNYA

Page 3: PSIKOLOGI umum 1

TOPIK BAHASANTOPIK BAHASANBAB I : PENGERTIAN, OBYEK DAN SEJARAHBAB I : PENGERTIAN, OBYEK DAN SEJARAHBAB II : TUGAS, METODE DAN PENERAPAN BAB II : TUGAS, METODE DAN PENERAPAN

PSIKOLOGIPSIKOLOGIBAB III : ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGIBAB III : ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGIBAB IV : GEJALA-GEJALA PENGENALAN BAB IV : GEJALA-GEJALA PENGENALAN

(KOGNISI)(KOGNISI)BAB V : GEJALA-GEJALA PERASAAN (EMOSI)BAB V : GEJALA-GEJALA PERASAAN (EMOSI)BAB VI : GEJALA-GEJALA KEHENDAK (KONASI)BAB VI : GEJALA-GEJALA KEHENDAK (KONASI)BAB VII : GEJALA-GEJALA CAMPURANBAB VII : GEJALA-GEJALA CAMPURANBAB VIII : BERPIKIR DAN INTELEGENSIBAB VIII : BERPIKIR DAN INTELEGENSI

Page 4: PSIKOLOGI umum 1

BAB IBAB IPENGERTIAN, OBYEK DAN SEJARAH PENGERTIAN, OBYEK DAN SEJARAH

PERKEMBANGAN PSIKOLOGIPERKEMBANGAN PSIKOLOGI

A. PENGERTIAN PSIKOLOGIA. PENGERTIAN PSIKOLOGI Secara etimologis : Secara etimologis :

Psikologi berasal dari bahasa Yunani : Psikologi berasal dari bahasa Yunani : psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. logos berarti ilmu.

Dalam bahasa Arab Psikologi disebut Dalam bahasa Arab Psikologi disebut dengan “Ilmu an-Nafsi” yang belakangan dengan “Ilmu an-Nafsi” yang belakangan kemudian dikembangkan menjadi suatu kemudian dikembangkan menjadi suatu ilmu bernama “Nafsio-logi”. ilmu bernama “Nafsio-logi”.

Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan “Ilmu Jiwa”“Ilmu Jiwa”

Page 5: PSIKOLOGI umum 1

Secara terminologis (menurut istilah Secara terminologis (menurut istilah pengetahuannya) : pengetahuannya) :

Edwin G. Boring dan Herbert S. LangfeldEdwin G. Boring dan Herbert S. LangfeldPsikologi adalah study tentang hakekat manusiaPsikologi adalah study tentang hakekat manusia

Garden MurphyGarden MurphyPsikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannyadiberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya

Woodworth dan MarquisWoodworth dan MarquisPsikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitarsekitar

Wilhelm WundWilhelm WundPsikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yg timbul dalam diri manusia pengalaman-pengalaman yg timbul dalam diri manusia seperti perasaan panca inra, pikiran, merasa dan kehendakseperti perasaan panca inra, pikiran, merasa dan kehendak

Jadi Psikologi adalah : “Ilmu yang mempelajari tentang Jadi Psikologi adalah : “Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa; segala hal yang berhubungan dengan jiwa; hakekatnya, asal-usulnya, proses bekerjanya dan hakekatnya, asal-usulnya, proses bekerjanya dan akibat-akibat yang ditimbulkannya”.akibat-akibat yang ditimbulkannya”.

Secara umum psikologi diartikan ilmu yang Secara umum psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, atau ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia.mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia.

Page 6: PSIKOLOGI umum 1

B. PEMBAGIAN PSIKOLOGIB. PEMBAGIAN PSIKOLOGI

Berdasarkan Berdasarkan obyek yang diselidikiobyek yang diselidiki : : Psikologi UmumPsikologi Umum, yaitu , yaitu psikologi yang psikologi yang

menyelidiki dan mempelajari kegiatan - kegiatan menyelidiki dan mempelajari kegiatan - kegiatan atau aktifitas fisik manusia pada umumnya yang atau aktifitas fisik manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan beradab (berkultur).dewasa, yang normal dan beradab (berkultur).

Psikologi khususPsikologi khusus ialah psikologi yang menyelidiki ialah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktifitas psikis manusia, seperti perbedaan aktifitas psikis manusia, seperti perbedaan umur, kelamin, lapangan hidup dll.umur, kelamin, lapangan hidup dll.

Page 7: PSIKOLOGI umum 1

Yang termasuk psikologi Yang termasuk psikologi khususkhusus

Psikologi perkembangan Psikologi perkembangan : Psi anak, psi pemuda, : Psi anak, psi pemuda, psi orang dewasa, psi orang tuapsi orang dewasa, psi orang tua

Psikologi sosialPsikologi sosial - tingkah laku atau aktifitas - - tingkah laku atau aktifitas - aktifitas manusia hubungannya dengan situasi aktifitas manusia hubungannya dengan situasi sosial. sosial.

Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan - kegiatan-kegiatan manusia - kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan. dalam hubungannya dengan situasi pendidikan.

Psikologi kepribadian dan tifologiPsikologi kepribadian dan tifologi - struktur pribadi - struktur pribadi manusia,mengenai tipe-tipe kepribadian manusia. manusia,mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.

PsikopatologiPsikopatologi - keadaan psikis yang tidak normal. - keadaan psikis yang tidak normal.(abnormal) (abnormal)

Psikologi kriminal Psikologi kriminal - soal kejahatan atau - soal kejahatan atau kriminalitas. kriminalitas.

Psikologi perusahaanPsikologi perusahaan - soal-soal perusahaan - soal-soal perusahaan

Page 8: PSIKOLOGI umum 1

Berdasarkan kegunaan Berdasarkan kegunaan tujuan :tujuan :

1. Psikologi Teoritis1. Psikologi Teoritis2. Psikologi praktis2. Psikologi praktis

Psiko-tehnikPsiko-tehnik Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan Psikologi PengobatanPsikologi Pengobatan Psikologi kriminalPsikologi kriminal Psikologi pastoralPsikologi pastoral PsikiatriPsikiatri Psiko-diagnosisPsiko-diagnosis Psiko-therapiPsiko-therapi

Page 9: PSIKOLOGI umum 1

C. OBYEK PEMBAHASAN C. OBYEK PEMBAHASAN PSIKOLOGIPSIKOLOGI

1.1.Psikologi Metafisika,Psikologi Metafisika, yaitu psikologi yang yaitu psikologi yang membahas tentang hakikat jiwa, asal-usul membahas tentang hakikat jiwa, asal-usul dan akhir jadinya, serta nilai-nilai yang dan akhir jadinya, serta nilai-nilai yang berkembang di dalamnya. Pembahasan berkembang di dalamnya. Pembahasan dipusatkan pada sesuatu yang berada di dipusatkan pada sesuatu yang berada di atas/di luar (meta) alam nyata (fisika).atas/di luar (meta) alam nyata (fisika).

2.2.Psikologo Empiris (eksperimen)Psikologo Empiris (eksperimen), yaitu Ilmu , yaitu Ilmu Jiwa yang membahas gejala-gejala jiwa Jiwa yang membahas gejala-gejala jiwa berdasar pengalaman (empiri), yang berdasar pengalaman (empiri), yang diperoleh lewat percobaan-percobaan yang diperoleh lewat percobaan-percobaan yang dilakukan oleh para ahli terhadap tingkah dilakukan oleh para ahli terhadap tingkah laku dan unsur-unsur fisik (lahiriah).laku dan unsur-unsur fisik (lahiriah).

Page 10: PSIKOLOGI umum 1

D. TUJUAN MEMPELAJARI D. TUJUAN MEMPELAJARI PSIKOLOGIPSIKOLOGI

Untuk memperoleh faham tentang gejala - Untuk memperoleh faham tentang gejala - gejala jiwa dan pengertian yang lebih gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesama sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak - anak manusia pada umumnya dan anak - anak p[ada khususnya.p[ada khususnya.

Untuk mengetahui perbuatan - perbuatan jiwa Untuk mengetahui perbuatan - perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.mengenal tingkah laku manusia atau anak.

Untuk mengetahui penyelenggaraan Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik. pendidikan dengan baik.

Page 11: PSIKOLOGI umum 1

E. FAEDAH MEMPELAJARI E. FAEDAH MEMPELAJARI PSIKOLOGIPSIKOLOGI

secara individual, adalah agar kita bisa secara individual, adalah agar kita bisa mengetahui hakekat jiwa, proses kerjanya, mengetahui hakekat jiwa, proses kerjanya, dan gejala-gejalanya yang nampak pada dan gejala-gejalanya yang nampak pada tingkahlaku lahiriyah, sehingga kita bisa tingkahlaku lahiriyah, sehingga kita bisa mengendalikannya sesuai dengan ajaran-mengendalikannya sesuai dengan ajaran-ajaran Allah swt. Pencipta jiwa itu sendiri.ajaran Allah swt. Pencipta jiwa itu sendiri.

Dengan mengetahui kondisi kejiwaan orang Dengan mengetahui kondisi kejiwaan orang lain, kita akan bisa mem-bina toleransi dan lain, kita akan bisa mem-bina toleransi dan saling pengertian, sehingga tercipta saling pengertian, sehingga tercipta tatanan kehidupan sosial yang harmonis tatanan kehidupan sosial yang harmonis dan dinamis.dan dinamis.

sangat berguna untuk pelaksanaan sangat berguna untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan, dakwah, dan dengan pendidikan, dakwah, dan kepemimpinan atau manajemen.kepemimpinan atau manajemen.

Page 12: PSIKOLOGI umum 1

F. SEJARAH PSIKOLOGIF. SEJARAH PSIKOLOGI Sebelum kelahiran Nabi Isa a.s., masalah jiwa sudah Sebelum kelahiran Nabi Isa a.s., masalah jiwa sudah

menjadi obyek pertanyaan dan penyelidikan para ahli. Para menjadi obyek pertanyaan dan penyelidikan para ahli. Para ahli pikir Yunani kuno, umpamanya, telah mencoba ahli pikir Yunani kuno, umpamanya, telah mencoba menyingkap tabir rahasia jiwa ini, berdasar falsafah dan menyingkap tabir rahasia jiwa ini, berdasar falsafah dan pola pikir masing-masing. Pada saat itu, psikologi masih pola pikir masing-masing. Pada saat itu, psikologi masih termasuk salah satu cabang filsafat, belum berdiri sendiri termasuk salah satu cabang filsafat, belum berdiri sendiri sebagai sebuah ilmu.sebagai sebuah ilmu.

Demikian pula pada abad pertengahan masehi, para ulama Demikian pula pada abad pertengahan masehi, para ulama Islam dari berbagai disiplin ilmu telah mencoba membuat Islam dari berbagai disiplin ilmu telah mencoba membuat rumusan-rumusan tentang hakikat jiwa; baik dengan cara rumusan-rumusan tentang hakikat jiwa; baik dengan cara menerjemahkan buku-buku karangan para ahli Yunani, menerjemahkan buku-buku karangan para ahli Yunani, ataupun lewat penelitian dan percobaan yang dilakukan ataupun lewat penelitian dan percobaan yang dilakukan berdasar ajaran agama, sehingga banyak yang berdasar ajaran agama, sehingga banyak yang berkembang saat itu adalah psikologi metafisika. Ulama-berkembang saat itu adalah psikologi metafisika. Ulama-ulama Islam; baik dari tokoh-tokoh filsafat maupun ulama Islam; baik dari tokoh-tokoh filsafat maupun tashawuf, seperti Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Abu tashawuf, seperti Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Abu Yazid al-Bustami, dll. telah ber-jasa besar dalam upaya Yazid al-Bustami, dll. telah ber-jasa besar dalam upaya mengembangkan dasar-dasar ilmu psikologi ini, sehingga mengembangkan dasar-dasar ilmu psikologi ini, sehingga seharusnya pendapat mereka dijadikan rujukan oleh para seharusnya pendapat mereka dijadikan rujukan oleh para ahli dan pemerhati masalah-masalah psikologi di zaman ahli dan pemerhati masalah-masalah psikologi di zaman modern sekarang.modern sekarang.

Page 13: PSIKOLOGI umum 1

Pada abad ke 17, bersamaan dengan munculnya Pada abad ke 17, bersamaan dengan munculnya aliran Rasionalisme dalam filsafat, para ahli ilmu aliran Rasionalisme dalam filsafat, para ahli ilmu jiwa mulai merintis berbagai penelitian menyangkut jiwa mulai merintis berbagai penelitian menyangkut gejala jiwa manusia, yang dipelopori oleh John Locke gejala jiwa manusia, yang dipelopori oleh John Locke (1632-1704) yang terkenal dengan teori Tabularasa, (1632-1704) yang terkenal dengan teori Tabularasa, dan Johann Friedrich Herbart (1776-1841) yang dan Johann Friedrich Herbart (1776-1841) yang dikenal dengan teori Asosiasionisme, dikenal dengan teori Asosiasionisme, yaitu doktrim yaitu doktrim psikologi yang menyatakan bahwa jiwa itu tersusun psikologi yang menyatakan bahwa jiwa itu tersusun atas elemen - elemen sederhana dalam bentuk ide - atas elemen - elemen sederhana dalam bentuk ide - ide yang muncul dari inderawi. ide yang muncul dari inderawi. Ide - ide ini bersatu Ide - ide ini bersatu dan berkait satu sama lain lewat asosisi - asosisi.dan berkait satu sama lain lewat asosisi - asosisi. . . Kemudian ilmu berkembang menjadi psikologi Kemudian ilmu berkembang menjadi psikologi empiris yang dalam penelitiannya banyak empiris yang dalam penelitiannya banyak mempergunakan metode induktif (thoriqoh mempergunakan metode induktif (thoriqoh istiqraiyah).istiqraiyah).

Pada akhir abad ke 19, seorang ahli dari Jerman Pada akhir abad ke 19, seorang ahli dari Jerman bernama Wilhelm Wundt (1882-1920) yang terkenal bernama Wilhelm Wundt (1882-1920) yang terkenal dengan teori Appersepsi, mulai merintis dengan teori Appersepsi, mulai merintis pembahasan tentang gejala jiwa, secara lebih pembahasan tentang gejala jiwa, secara lebih metodis dan sistimatis, sehingga akhirnya psikologi metodis dan sistimatis, sehingga akhirnya psikologi dianggap sebagai cabang/ disiplin ilmu yang berdiri dianggap sebagai cabang/ disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Karena itu, Wundt kemudian di-sebut sendiri. Karena itu, Wundt kemudian di-sebut sebagai Bapak Psikologi Modern.sebagai Bapak Psikologi Modern.

Page 14: PSIKOLOGI umum 1

Tetapi belakangan, para tokoh psikologi Modern Tetapi belakangan, para tokoh psikologi Modern mulai dihujat kembali, sebab selama ini mereka mulai dihujat kembali, sebab selama ini mereka dianggap menyelidki keadaan jiwa sekedar dari dianggap menyelidki keadaan jiwa sekedar dari aspek-aspek lahiriahnya (fisik biologis) saja, tanpa aspek-aspek lahiriahnya (fisik biologis) saja, tanpa menghubungkannya dengan aspek-aspek menghubungkannya dengan aspek-aspek bathiniyah (moral spiritual). Suatu hal yang bathiniyah (moral spiritual). Suatu hal yang sebenarnya telah banyak dibahas oleh al-Qur’an sebenarnya telah banyak dibahas oleh al-Qur’an dan al-Hadits, 14 abad yang lalu, dan telah diteliti dan al-Hadits, 14 abad yang lalu, dan telah diteliti secara mendalam oleh para Ulama Islam pada secara mendalam oleh para Ulama Islam pada abad-abad pertengahan.abad-abad pertengahan.

Sejak akhir dekade 80-an, para ahli psikologi yang Sejak akhir dekade 80-an, para ahli psikologi yang beragama Islam mulai berpkir untuk mencetuskan beragama Islam mulai berpkir untuk mencetuskan apa yang disebut dengan psikologi Islam, atau apa yang disebut dengan psikologi Islam, atau psikologi Qur’ani, bahkan ada yang mengusulkan psikologi Qur’ani, bahkan ada yang mengusulkan agar istilah psikologi tidak dipergunakan lagi dan agar istilah psikologi tidak dipergunakan lagi dan diganti dengan “Nafsiologi”, sesuai dengan istilah diganti dengan “Nafsiologi”, sesuai dengan istilah yang diintrodusir olah Allah swt. pencipta jiwa itu yang diintrodusir olah Allah swt. pencipta jiwa itu sendiri, lewat kitab suci-Nya al-Qur’anil Kariem; sendiri, lewat kitab suci-Nya al-Qur’anil Kariem; baik yang tersurat maupun yang tersirat.baik yang tersurat maupun yang tersirat.

Page 15: PSIKOLOGI umum 1

SEKIAN DAN SEKIAN DAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH