psikologi industri dan organisasi- promosi & mutasi (1)

34
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI PROMOSI DAN MUTASI Disusun oleh: Fatkhul Rozak 1207010004 Dila Adzimatul F.N 1207010005 Estina Widiari 1207010006 Edi Suryono 1207010007 Laksmi Wienur A 1207010008 Nabila Zahra Q.U 1207010049 Roffy Faizal 1207010050 Isna Putranti 1207010051 Rindy Destiana Tita 1207010052 FAKULTAS PSIKOLOGI

Upload: laksmi-wienur-audina

Post on 03-Oct-2015

116 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Promotion means the transfer which can increase authority and responsible to higher position in an organization with following due, duty, stats and higher salllary – HasibuanPromotion is transfer of employee from one job to another job which has more responsibility, higher levels of office hierarchy and also the sallary must be higher than before. – Siagian

TRANSCRIPT

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASIPROMOSI DAN MUTASI

Disusun oleh:Fatkhul Rozak1207010004

Dila Adzimatul F.N1207010005

Estina Widiari1207010006

Edi Suryono

1207010007

Laksmi Wienur A 1207010008

Nabila Zahra Q.U1207010049Roffy Faizal

1207010050Isna Putranti

1207010051Rindy Destiana Tita1207010052FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO2013KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya mengenai PROMOSI DAN MUTASI. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Makalah ini berisikan tentang beberapa ulasan dan informasi mengenai promosi dan mutasi yang diterapkan pada karyawan oleh sebuah perusahaan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang promosi dan mutasi yang diterapkan pada karyawan oleh sebuah perusahaan yang benar.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Purwokerto, 16 November 2013

PenyusunDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL1KATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I PENDAHULUAN4Latar Belakang 4Tujuan 5

Kerangka Penulisan 5BAB II PEMBAHASAN6Pengertian Promosi6Azas-azas Promosi8Dasar-dasar promosi8Syarat-syarat promosi9Tujuan Promosi12

Jenis-jenis Promosi Pegawai13Pengertian Mutasi 13Tujuan mutasi14Manfaat mutasi14Sebab-sebab dan alasan Mutasi15Jenis-jenis Mutasi16Cara Mutasi17Perbedaan Promosi dan Mutasi18Kajian Islam19BAB III PENUTUP20Kesimpulan20Daftar Pustaka20 Pertanyaan21BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Edwin B Flippo dalam bukunya Personal Management yang diterjemahkan oleh Moekijat bahwa:

Apabila sebuah perusahaan ingin berjalan terus dan berhasil baik dalam lingkungan yang selalu berubah, maka sumber daya manusianya harus berada dalam suatu keadaan perkembangan yang mantap

Dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas suatu perusahaan, maka peran manajemen sumber daya manusia sangatlah penting artinya dalam hal mengupayakan agar tenaga kerja mau dan mampu memberikan prestasi kerjanya sebaik mungkin. Dalam hal tersebut perusahaan berkewajiban memperhatikan kebutuhan karyawannya baik yang bersifat materil maupun yang bersifat non materil. Adapun penerapan promosi dan mutasi jabatan, perusahaan dapat mengharapkan karyawannya untuk dapat bekerja dengan lebih baik, lebih maju dan berprestasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.Wujud dari perhatian, usaha serta dorongan yang dapat dilakukan oleh perusahaan terhadap karyawannya, salah satunya adalah dengan melaksanakan promosi jabatan yang objektif dan adil serta penempatan yang tepat. Pelaksanaan promosi jabatan dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar mau bekerja dengan perilaku kerja yang baik sesuai dengan yang dikehendaki oleh perusahaan guna meningkatkan produktivitas kerja perusahaan dan menjamin keberhasilan perusahaan tersebut di dalam mencapai sasarannya. Sedangkan, mutasi atau pemindahan adalah kegiatan memindahkan karyawan dari satu pkerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sederajat. Dengan demikian mutasi dan promosi merupakan kegiatan rutin perusahaan untuk mengembangkan karier pegawai dan melaksanakan prinsip the light man in the right place atau orang yang tepat pada tempat yang tepat.B. TUJUAN1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan promosi dan mutasi3. Untuk mengetahui kajian islami dari promosi dan mutasiC. KERANGKA PENULISAN

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Tujuan C. Kerangka Penulisan BAB II PEMBAHASANA. Pengertian Promosi

B. Azas-azas Promosi

C. Dasar-dasar promosiD. Syarat-syarat promosiE. Tujuan PromosiF. Jenis-jenis Promosi G. Pengertian MutasiH. Tujuan MutasiI. Manfaat MutasiJ. Sebab-sebab dan Alasan MutasiK. Jenis-jenis MutasiL. Perbedaan Promosi dan MutasiM. Kajian Islam BAB III PENUTUPA. KESIMPILANB. DAFTAR PUSTAKAC. PERTANYAANBAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian promosi

Promosiadalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta). Promosi juga merupakan kesempatan untuk berkembang dan maju yang dapat mendorong karyawan untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan. Dengan adanya target promosi, pasti karyawan akan merasa dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan diakui kemampuan kerjanya oleh manajemen perusahaan sehingga mereka akan menghasilkan keluaran (output) yang tinggi serta akan mempertinggi loyalitas (kesetiaan) pada perusahaan. Berikut adalah definisi promosi menurut beberapa ahli :

Menurut Alex Nitisemito (Nitisemito, 1986:134):

Promosi adalah proses kegiatan pemindahan pegawai/karyawan, dari satu jabatan/tempat kepada jabatan/tempat lain yang lebih tinggi serta diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Dan pada umumnya promosi yang diikuti dengan peningkatan income serta fasilitas yang lain.

Menurut William B. Werther dan Keith Davis (Werther dan Davis, 1996:261):

A promotion occurs when an employee is moved from one job to another job that is higher in pay, responsibility, organization level. (Promosi terjadi ketika seorang karyawan dipindahkan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi imbalan, tanggung jawab dan tingkatannya dalam organisasi) MenurutHasibuan(2002:108)bahwa:

Promosi jabatan berarti perpindahan yang memperbesar wewenang dan tanggung jawab ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi yang diikuti dengan kewajiban, hak, status, dan penghasilan yang lebih besar. MenurutManullang (2004 : 153), yaitu :

Promosi jabatan berarti kenaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya.

MenurutNasution(2000:140) :

Promosi adalah proses bergerak maju dan meningkat dalam suatu jabatan yang didudukinya.

MenurutSiagian (1999:169) :

Promosi adalah perpindahan pegawai dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatan hirarki jabatannya lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar pula.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa promosi adalah pindahnya seseorang karyawan kepada jabatan yang lebih tinggi, dengan wewenang, kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar dari sebelumnya dan biasanya diikuti dengan penambahan gaji dan fasilitas lain yang sesuai dengan tugas baru tersebut. Kenaikan ini memang tidak harus atau selalu diikuti dengan kenaikan penghasilan, misalnya hal perubahan situasi dari pegawai harian menjadi pegawai tetap yang penghasilannya tetap sama. Promosi akan selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi daripada jabatan yang diduduki sebelumnya. Seseorang dipromosikan karena dianggap mempunyai prestasi rata-rata lebih tinggi dari pegawai yang lain meskipun mungkin oleh pimpinan dinilai prestasi yang ada belum memuaskan.

B. Azas-azas PromosiAzas-azas promosi mencakup:

Kepercayaan, Promosi hendaknya berazaskan pada kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan, dan kecakapan karyawan bersangkutan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pada jabatan tersebut. Karyawan baru akan dipromosikan jika karyawan itu menunjukkan kejujuran, kemampuan, dan kecakapannya dalam memangku jabatan. Keadilan, Promosi hendaknya dilakukan secara adil. Penilaian harus jujur dan obyektif, tidak pilih kasih atau like and dislike. Karyawan yang mempunyai peringkat (ranking) terbaik hendaknya mendapat kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat suku, golongan, dan keturunannya. Promosi yang berasaskan keadilan akan menjadi alat motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan prestasinya. Formasi, Promosi harus berasaskan kepada formasi yang ada, karena promosi karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk itu harus ada uraian pekerjaan/jabatan (job discription) yang akan dilaksanakan karyawan. C. Dasar-dasar promosiDasar-dasar promosi menurut Alex S. Nitisemito adalah dasar-dasar sebagai berikut:

1. Kecakapan kerja (Sistem Merit) Dengan dasar pertimbangan ini, maka pegawai yang memiliki kecakapan kerja yang dapat terus mengembangkan karirnya, sementara mereka yang berprestasi dibawah standar akan tersisihkan. Jadi system ini hanya berdasarkan kecakapan kerja seseorang yang menyebabkan faktor-faktor lain seperti senioritas, kekeluargaan sehingga hasilnya pun akan lebih objektif.

2. Sistem Senioritas Senioritas diartikan sebagai lamanya masa kerja seseorang yang diakui prestasi baik pada jabatan yang bersangkutan maupun dalam instansi keseluruhan. Sistem ini pada dasarnya merupakan salah satu bentuk penghargaan instansi kepada pegawai atas kesetiaan yang didekasikan kepada instansi.

3. Nepotisme (Sistem Spoil) Yang dijadikan landasan untuk melakukan promosi adalah hubungan keluarga kenalan atau koneksi, biasanya dalam instansi memiliki keluarga sehingga fungsional dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan keluarga.

4. Kombinasi pengalaman dan kecakapan .Kombinasi pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang didasarkan kepada lamanya pengalaman dan kecakapan . pertimbangan promosi adalah berdasarkan pengalaman lamanya dinas , ijazah pendidikan formal yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Jika seseorang lulusa dalam ujian dan hasil ujian kenaikan dipromosikan. Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan orang terpintar dan paling berpengalaman , sehingga kelemahan promosi yang hanya berdasarkan pengalaman kecapakan saja dapat di atasi

D. Syarat-syarat promosi Menurut Hasibuan (2007) dalam mempromosikan karyawan, harus sudah dipunyai syarat-syarat tertentu yang telah direncanakan dan dituangkan dalam program promosi perusahaan. Syarat-syarat promosi harus diinformasikan kepada semua karyawan, agar mereka mengetahui secara jelas. Hal ini penting untuk memotivasi karyawan berusaha mencapai syarat-syarat promosi tersebut. Persyaratan promosi untuk setiap perusahaan tidak selalu sama tergantung perusahaan masing-masing. Syarat-syarat promosi pada umumnya meliputi hal-hal berikut :

1. Kejujuran: Karyawan harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut, harus sesuai kata dengan perbuatannya. Dia tidak menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadinya.2. Disiplin : Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Disiplin karyawan sangat penting karena hanya dengan kedisiplinan memungkinkan perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal.3. Prestasi Kerja : Karyawan itu mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dapat memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik.4. Kerja Sama : Karyawan dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian, akan tercipta suasana hubungan kerja yang baik di antara semua karyawan.5. Kecakapan : Karyawan itu cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik. Dia bisa bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tanpa mendapat bimbingan yang terus-menerus dari atasannya.6. Loyalitas : Karyawan harus loyal dalam membela perusahaan dari tindakan yang merugikan perusahaan. Ini menunjukkan bahwa dia ikut berpartisipasi aktif terhadap perusahaan.7. Kepemimpinan : Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya untuk bekerja dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran perusahaan. Dia harus menjadi panutan dan memperoleh personality authority yang tinggi dari para bawahannya8. Komunikatif : Karyawan itu dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu menerima atau mempersepsi informasi dari atasan maupun dari bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.9. Pendidikan : Karyawan harus telah memiliki ijazah dari pendidikan formal sesuai dengan spesifikasi jabatan.

Syarat-syarat umum mempromosikan karyawan menurut seorang pakar SDM yaitu Nitisemito antara lain sebagai berikut :1. Pengalaman

Banyaknya pengalaman seorang karyawan seringkali dipakai sebagai salah satu syarat untuk promosi sebab dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan yang lebih tinggi, ide yang lebih banyak, dan sebagainya.

2. Tingkat PendidikanAda juga perusahaan yang mensyaratkan minimal pendidikan untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasannya adalah dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pemikiran yang lebih baik.

3. LoyalitasLoyalitas atau kesetiaan terhadap perusahaan tempat bekerja seringkali dipakai sebagai syarat untuk promosi. Hal ini disebabkan dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain tanggung jawab yang lebih besar.

4. Kejujuran

Untuk jabatan-jabatan tertentu mungkin masalah kejujuran merupakan syarat promosi yang penting. Misalnya, untuk jabatan kasir pada umumnya syarat kejujuran merupakan syarat utama yang harus diperhatikan.

5. Tanggung jawabSeringkali perusahaan memerlukan tanggung jawab yang cukup besar sehingga masalah tanggung jawab merupakan syarat utama untuk promosi.

6. Kepandaian bergaulUntuk promosi jabatan tertentu mungkin diperlukan kepandaian bergaul sehingga persyaratan kemampuan bergaul dengan orang lain perlu dicantumkan untuk promosi jabatan tersebut. Misalnya, untuk jabatan salesman penetapan syarat tersebut adalah sangat penting.

7. Prestasi KerjaPada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan syarat prestasi kerja untuk promosi. Ini dapat dilihat dari catatan-catatan prestasi yang telah dikerjakan.

8. Inisiatif dan kreatif

Untuk promosi pada jabatan tertentu mungkin syarat tingkat inisiatif dan kreatif harus diperhatikan. Hal ini disebabkan untuk jabatan tersebut sangat diperlukan inisiatif dan kreatif.Setelah mengetahui beberapa syarat tersebut diharapkan karyawan tidak saja bekerja asal mengerjakan tugas yang diberikan perusahaan namun juga memperhatikan syarat-syarat kerja tersebut agar cepat dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.E. Tujuan promosi1. Memberikan pengakuan jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi keja tinggi.2. Menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yaang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.3. Merangsang agar karyawan lebih bergairan bekerja, berdisiplin tinggi, dan memperbesar produktivitas kerjanya.4. Menjamin staabilitas kepegawaian dengan direalisasikannya promosi kepada karyawaan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur.5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (muliplier effect) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.6. Memberikan kesempatan kepada karyawan utnuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan.7. menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.8. mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. 9. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat sehngga produktivitas kerjanya juga meningkat.10. Untuk mempermudah penarikan plamar sebab dengan adanya kesempatan promosi merupakan daya pendortong serta perangsang bagi pelamar-pelamar untuk memasukkan lamarannya.11. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus masa percobaan.F. Jenis-jenis Promosi PegawaiJenis-jenis Promosi (Hasibuan (2001: 112-113) ada 4 jenis promosi, yaitu:

1. Promosi sementara (Temporary Promotion):

Terjadi jika seseorang karyawan dinaikkan jabatannya untuk sementara karena adanya jabatan yang lowong yang harus segera diisi.

2. Promosi tetap (Permanent Promotion): Promosi seorang karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan. Sifat promosi ini adalah tetap dan wewenang, tanggung jawab serta gajinya akan naik. 3. Promosi kecil (Small Scale Promotion):

Menaikkan jabatan seseorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit dipindahkan ke jabatan yang sulit yang meminta ketrampilan tertentu, tetapi tidak disertai dengan peningkatan wewenang, tanggung jawaab dan gaji.

4. Promosi kering (Dry Promotion):

Menaikkan jabatan seseorang ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan pangkat, wewenang dan tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji/upah. G. Pengertian MutasiMutasi atau transfer menurut Wahyudi (1995) adalah perpindahan pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi yang memiliki tingkat level yang sama dari posisi perkerjaan sebelum mengalami pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung jawab yang baru umumnya adalah sama seperti sedia kala. Mutasi atau rotasi kerja dilakukan untuk menghindari kejenuhan karyawan atau pegawai pada rutinitas pekerjaan yang terkadang membosankan serta memiliki fungsi tujuan lain supaya seseorang dapat menguasai dan mendalami pekerjaan lain di bidang yang berbeda pada suatu perusahaan. Transfer terkadang dapat dijadikan sebagai tahapan awal atau batu loncatan untuk mendapatkan promosi di waktu mendatang. Hakekatnya mutasi adalah bentuk perhatian pimpinan terhadap bawahan. Disamping perhatian internal, upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat adalah bagian terpenting dalam seluruh pergerakan yang terjadi dalam lingkup kerja pemerintahan.H. Tujuan mutasiTujuan mutasi menurut Mudjiono (2000) adalah :

1. Untuk meningkatkan poduktivitas karyawan.

2. Untuk menciptakan keseimbangan antar tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau jabatan.

3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan.

4. Untuk menghilangkan rasa bosan/jenuh terhadap pekerjaannya.

5. Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karir yang lebih tinggi.

6. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka.7. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawanI. Manfaat mutasiAdapun manfaat dari mutasi yaitu :a. Memenuhi kebutuhan tenaga di bagian yang kekurangan tanpa merekrut dari luar.

b. Memenuhi keinginan karyawan sesuai dengan minat dan bidang tugasnya

c. Menjamin keyakinan karyawan bahwa tidak akan diberhentikan karena kurang mampu atau kekurang cakapan.

d. Sebagai motivasi karyawan

e. Mengatasi rasa bosan pada jabatan atau pekerjaan yang samaJ. Sebab-Sebab dan Alasan MutasiSebab-sebab pelaksanaan mutasi menurut Siswandi (1999) digolongkan sebagai berikut :

a. Permintaan sendiri

Mutasi atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atasa keinginan sendiri dari karywan yang bersangkutan dan dengan mendapat persetujuan pimpinan organisasi. Mutasi pemintaan sendiri pada umumnya hanya pemindahan jabatan yang peringkatnya sama baik, anatrbagian maupun pindah ke tempat lain.b. Alih tugas produktif (ATP)

Alih tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinanan perusahaan untuk meningkatkan produksi dengan menempatkan karywan yang bersangkutan ke jabatan atau pekerjannya yang sesuai dengan kecakapannya.Alasan perlunya mutasi dilakukan: Bahwa pegawai yang tidak produktif atau tidak dapat berkembang disuatu lingkungan kerja, tidak berarti ia tidak produktif atau tidak dapat berkembang juga ditempat lain. Pegawai sebagai manusia biasa memiliki rasa bosan, terutama untuk jenis pekerjaan tetap, menoton dan tidak ada variasi

Seorang pegawai ternyata tidak mempunyai kesungguhan atau perhatian di tempat kerja yang sekarang, bukan karena bosan tetapi memang kurang serasi dengan pribadinya.

Adanya perubahan komposisi tenaga kerja yang agak meluas meliputi beberapa badan atau organisasi, sehingga menimbulkan kelebihan tenaga di satu pihak dan kekurangan tenga dipihak lain. K. Jenis-jenis Mutasia. Ditinjau dari tempat kerja karyawan1. Mutasi antarurusan2. Mutasi antarseksi3. Mutasi antarbagian4. Mutasi antarbiro5. Mutasi antarinstansib. Ditinjau dari tujuan dan maksud mutasiPygors & Myers (dalam Anisa, 2007) menjabarkan jenis-jenis pindah kerja sebagai berikut :1) Production transfer, merupakan pindah kerja dari pekerjaan yang mengalami penurunan permintaan karyawan ke pekerjaan yang mengalami kenaikan permintaan karyawan atau kebagian yang kosong karena adanya pemisahan. Tipe ini dilakuakan untuk menghindari pemecatan disaat yang sama dengan kebutuhan akan karyawan pada tipe pekerjaan yang sama.2) Replacement transfer, mempunyai tujuan yang sama dengan production transfer, yaitu untuk menghindari pemecatan. Bedanya, replacement transfer memindahkan karyawan lama ke pekerjaan yang di departemen yang berbeda, menggantikan karyawan yang keluar. Program replacement transfer dilakuakn bila operasi perusahaan berkurang serta didesain untuk mempertahankan karyawan lama. 3) Versality transfer, merupakan persiapan untuk production atau replacement transfer. Versality transfer juga dibutuhkan untuk fleksibilitas atau operasi dalam toko kecil dimana tidak ada pekerjaan untuk membuat karyawan tetap sibuk. Tipe ini dibutuhkan sebagai bagian dari program retraining yang berkesinambungan.4) Shifth transfer, merupakan pindah kerja yang dilakukan dari satu shift ke shift lain dalam suatu pekerjaan yang sama.5) Remidial transfer, terjadi karena berbagai alasan, terutama karena memperhatikan karyawan dan pekerjaannya. Karyawan mungkin tidak cocok dengan pekerjaan terdahulunya, atau karyawan mungkin tidak dapat bekerja sama dengan atasan atau rekan kerjanya. Selain itu, dapat pula dilakukan karena kondisi kerja saat ini tidak sesuai dengan kondisi kesehatan karyawan.Djamin (dalam Anisa, 2007) membagi pindah kerja menjadi dua jenis, yaitu pindah kerja atas keinginan karyawan dan pindah kerja atas kebijakan pimpinan.1. Dalam kerja atas keinginan karyawan. Karyawan menginginkan pindah kerja didasari oleh beberapa alasan. Misalnya karena tugas dan pekerjaan yang dilakukan saat ini tidak sesuai dengan keinginan, ketidak cocokan iklim pekerjaan, dan lain sebagainya. Karyawan dapat mengajukan pindah kerja jangka pendek yang sifatnya sementara, ataupun pindah kerja jangka panjang yang sifatnya menetap.2. Pindah kerja atas kebijakan pimpinan. Pindah kerja atas kebijakan pimpinan berarti pindah kerja sebagai salah satu fungsi manajemen karyawan, sehingga pindah kerja dalam hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh karyawan. Dalam jangka pendek biasanya ditunjukkan karena adanya tuntutan yang sangat mendesak, sedangkan dalam jangka panjang sebagai input dalam menjaga kontinuitas pekerjaan.L. Cara Mutasi1. Horizontal (rotasi kerja/mutasi biasa)

MUTASI HORIZONTAL yaitu perubahan tempat atau jabatan karyawan tetapi masih pada tingkatan yang sama dalam organisasi itu.a. Mutasi Tempat (tour of area) Perubahan tempat kerja tanpa perubahan jabatan/posisi/golongan. Biasanya karena rasa bosan atau tidak cocok dengan tempat yang lama, atau karena kesehatan.b. Mutasi Jabatan (tour of duty)Perubahan jabatan atau penempatan pada posisi semula.

2. Vertikal (promosi dan demosi)

MUTASI VERTIKAL adalah perubahan posisi/jabatan/pekerjaan, (promosi atau demosi), sehingga kewajiban dan kekuasaannya juga berubah. Promosi memperbesar authority dan responsibility, sedangkan demosi mengurangi authority dan responsibility karyawan. M. Perbedaan Promosi dan Mutasi

Promosi dan mutasi kedua-duanya adalah kegiatan pemindahan dari suatu jabatan kepada jabatan yang lain. Meskipun demikian, promosi dan mutasi harus di bedakan. Promosi adalah proses pemindahan karyawan dari suatu jabatan kejabatan lain yang lebih tinggi.Contohnya seorang karyawan yang bekerja pada suatu bank, ia menjabat sebagai front liner yang sudah bekerja selama dua tahun mempunyai banyak pengalaman sebagai front liner serta prestasi kerjanya juga meningkat, ia melakukan promosi untuk menjabat sebagai mantri (jabatan diatas front liner), dalam melakukan promosi ia melewati beberapa syarat promosi diantaranya: pengalaman, tingkat pendidikan, loyalitas, prestasi kerja, inisiatif dan kreatif, kejujuran, tanggung jawab, dan kepandaian bergaul. Selama syarat-syarat tersebut dimiliki oleh karyawan tersebut, sehingga ia di naikan jabatannya sebagai mantri dengan tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi dari pada jabatan yang diduduki sebelumnya.Sedangkan mutasi proses pemindahan kejabatan yang sederajat. Kata mutasi atau pemindahan sudah dikenal oleh sebagian masyarakat, baik dalam lingkungan maupun di luar lingkungan perusahaan.Contohnya seorang karyawan yang di mutasi oleh perusahaannya, seorang mantri di salah satu bank G yang berada di unit Baturaden dimutasi atau pindah ke unit Patikraja karena bank G yang berada di unit Patikraja membutuhkan mantri senior guna membantu mantri yang baru menjabat di unit tersebut dan juga membantu memecahkan masalah dan hambatan dalam bekerja.

N. Kajian Islami Mengenai Promosi dan MutasiWahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dipersiapkannya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (QS Al-Hasyr/ 59:18)

Sebagai makhluk yang berfikir, manusia memiliki kesadaran akan waktu. Masa lalu merupakan pengalaman yang dapat ditimbanya menjadi pelajaran, masa sekarang merupakan kenyataan yang dihadapi yang juga merupakan matarantai serta akibat dari masa lalunya, dan masa depan sebagai harapan baginya. Ada tiga masa yang pasti akan dijalani yang merupakan hari esok bagi manusia : Hari-hari sesudah hari ini sepanjang kita masih berkesempatan menghirup udara dan melihat cahaya mentari; kita harus mempersiapkan diri dengan bekerja keras, sungguh-sungguh dan konsisten agar segala kebaikan, kemuliaan, dan kemakmuran dapat kita peroleh. Hari-hari sesudah kita mati; kita harus memperhatikan tentang kontribusi kita di tengah-tangah masyarakat dengan kebaikan-kebaikan yang telah pernah kita lakukan yang manfaat dan nilainya terus berkesinambungan.

Hari-hari sesudah kehancuran alam semesta, disini kita tinggal menyerahkan keputusan tentang amal kita kepada Allah, yang pasti Allah tidak akan mendustai janjinya, maha akurat perhitungannya serta tidak akan menzhalimi hamba-hambaNya. Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan kebaikan walau senilai zarah akan diperlihatkan bagi mereka (balasan)nya, dan barang siapa yang melakukan suatu perbuatan yang salah walau senilai zarah maka dia pun akan melihat (ganjaran)nya.

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Quran, dan Dia tidak membuat sesuatu yang tidak lurus di dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan (manusia) akan siksa yang pedih dari Allah dan memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman, yang mengerjakan amal soleh, bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik. Mereka (akan menikmati kehidupan sorga) kekal di dalamnya untuk selamanya(al-Kahfi:1-3) Al-Quran adalah pedoman begi manusia yang ingin memilih jalan kebenaran daripada jalan kesesatan (al-Baqarah :185), pembimbing (guidance) untuk membina ketakwaan (al-Baqarah: 2). Namun, hidup yang taqwa bukan semata harapan atau angan-angan untuk meraih kebahagiaan, tetapi merupakan medan dan cara kerja yang sebaik-baiknya untuk merealisasikan kehidupan yang berjaya di dunia dan memperoleh balasan yang lebih baik lagi di akhirat (an-Nahl: 97).

Bekerja adalah kodrat hidup, baik kehidupan spiritual, intelektual, fisik biologis, maupun kehidupan individual dan sosial dalam berbagai bidang (al-Mulk: 2). Seseorang layak untuk mendapatkan predikat yang terpuji seperti potensial, aktif, dinamis, produktif atau profesional, semata-mata karena prestasi kerjanya. Karena itu, agar manusia benar-benar hidup, dalam kehidupan ini ia memerlukan ruh (spirit). Untuk ini, Al Quran diturunkan sebagai ruhan min amrina, yakni spirit hidup ciptaan Allah, sekaligus sebagai nur (cahaya) yang tak kunjung padam, agar aktivitas hidup manusia tidak tersesat (asy-Syura: 52).Berikut ini adalah hal-hal terpenting yang sebaiknya dicermati dan dihayati oleh karyawan yang ingin mendapatkan promosi :

1. Ash-Shalah (Baik dan Bermanfaat)

Islam hanya memerintahkan atau menganjurkan pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi kemanusiaan, agar setiap pekerjaan mampu memberi nilai tambah dan mengangkat derajat manusia baik secara individu maupun kelompok. Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. (al-Anam: 132)

Ini adalah pesan iman yang membawa manusia kepada orientasi nilai dan kualitas. Al Quran menggandengkan iman dengan amal soleh sebanyak 77 kali. Pekerjaan yang standar adalah pekerjaan yang bermanfaat bagi individu dan masyarakat, secara material dan moral-spiritual. Tolok ukurnya adalah pesan syariah yang semata-mata merupakan rahmat bagi manusia. Jika tidak diketahui adanya pesan khusus dari agama, maka seseorang harus memperhatikan pengakuan umum bahwa sesuatu itu bermanfaat, dan berkonsultasi kepada orang yang lebih tahu. Jika hal ini pun tidak dilakukan, minimal kembali kepada pertimbangan akal sehat yang didukung secara nurani yang sejuk, lebih-lebih jika dilakukan melalui media shalat meminta petunjuk (istikharah). Dengan prosedur ini, seorang muslim tidak perlu bingung atau ragu dalam memilih suatu pekerjaan.2. Al-Itqan (Kemantapan atau perfectness)Kualitas kerja yang itqan atau perfect merupakan sifat pekerjaan Tuhan (baca: Rabbani), kemudian menjadi kualitas pekerjaan yang islami (an-Naml: 88). Rahmat Allah telah dijanjikan bagi setiap orang yang bekerja secara itqan, yakni mencapai standar ideal secara teknis. Untuk itu, diperlukan dukungan pengetahuan dan skill yang optimal. Dalam konteks ini, Islam mewajibkan umatnya agar terus menambah atau mengembangkan ilmunya dan tetap berlatih. Suatu keterampilan yang sudah dimiliki dapat saja hilang, akibat meninggalkan latihan, padahal manfaatnya besar untuk masyarakat. Karena itu, melepas atau menterlantarkan ketrampilan tersebut termasuk perbuatan dosa. Konsep itqan memberikan penilaian lebih terhadap hasil pekerjaan yang sedikit atau terbatas, tetapi berkualitas, daripada output yang banyak, tetapi kurang bermutu (al-Baqarah: 263).3. Al-Ihsan (Melakukan yang Terbaik atau Lebih Baik Lagi)Kualitas ihsan mempunyai dua makna dan memberikan dua pesan, yaitu sebagai berikut.

Pertama, ihsan berarti yang terbaik dari yang dapat dilakukan.Dengan makna pertama ini, maka pengertian ihsan sama dengan itqan. Pesan yang dikandungnya ialah agar setiap muslim mempunyai komitmen terhadap dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan.Kedua ihsan mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberi pesan peningkatan yang terus-menerus, seiring dengan bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu, dan sumber daya lainnya. Adalah suatu kerugian jika prestasi kerja hari ini menurun dari hari kemarin, sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits Nabi saw. Keharusan berbuat yang lebih baik juga berlaku ketika seorang muslim membalas jasa atau kebaikan orang lain. Bahkan, idealnya ia tetap berbuat yang lebih baik, hatta ketika membalas keburukan orang lain (Fusshilat :34, dan an Naml: 125)Semangat kerja yang ihsan ini akan dimiliki manakala seseorang bekerja dengan semangat ibadah, dan dengan kesadaran bahwa dirinya sedang dilihat oleh Allah SWT.4. Al-Mujahadah (Kerja Keras dan Optimal)Dalam banyak ayatnya, Al-Quran meletakkan kulaitas mujahadah dalam bekerja pada konteks manfaatnya, yaitu untuk kebaikan manusia sendiri, dan agar nilai guna dari hasil kerjanya semakin bertambah. (Ali Imran: 142, al-Maidah: 35,al-Hajj: 77, al-Furqan: 25, dan al-Ankabut: 69).

Mujahadah dalam maknanya yang luas seperti yang didefinisikan oleh Ulama adalah istifragh ma fil wusi, yakni mengerahkan segenap daya dan kemampuan yang ada dalam merealisasikan setiap pekerjaan yang baik. Dapat juga diartikan sebagai mobilisasi serta optimalisasi sumber daya. Sebab, sesungguhnya Allah SWT telah menyediakan fasilitas segala sumber daya yang diperlukan melalui hukum taskhir, yakni menundukkan seluruh isi langit dan bumi untuk manusia (Ibrahim: 32-33). Tinggal peran manusia sendiri dalam memobilisasi serta mendaya gunakannya secara optimal, dalam rangka melaksanakan apa yang Allah ridhai.

Bermujahadah atau bekerja dengan semangat jihad (ruhul jihad) menjadi kewajiban setiap muslim dalam rangka tawakkal sebelum menyerahkan (tafwidh) hasil akhirnya pada keputusan Allah (Ali Imran: 159, Hud: 133).5. Tanafus dan Taawun (Berkompetisi dan Tolong-menolong)Al-Quran dalam beberapa ayatnya menyerukan persaingan dalam kualitas amal solih. Pesan persaingan ini kita dapati dalam beberapa ungkapan Qurani yang bersifat amar atau perintah. Ada perintah fastabiqul khairat (maka, berlomba-lombalah kamu sekalian dalam kebaikan) (al-Baqarah: 108). Begitu pula perintah wasariu ilaa magfirain min Rabbikum wajannah `bersegeralah lamu sekalian menuju ampunan Rabbmu dan surga` Jalannya adalah melalui kekuatan infaq, pengendalian emosi, pemberian maaf, berbuat kebajikan, dan bersegera bertaubat kepada Allah (Ali Imran 133-135). Kita dapati pula dalam ungkapan tanafus untuk menjadi hamba yang gemar berbuat kebajikan, sehingga berhak mendapatkan surga, tempat segala kenikmatan (al-Muthaffifin: 22-26). Dinyatakan pula dalam konteks persaingan dan ketaqwaan, sebab yang paling mulia dalam pandangan Allah adalah insan yang paling taqwa (al Hujurat: 13). Semua ini menyuratkan dan menyiratkan etos persaingan dalam kualitas kerja.

Oleh karena dasar semangat dalam kompetisi islami adalah ketaatan kepada Allah dan ibadah serta amal shalih, maka wajah persaingan itu tidaklah seram; saling mengalahkan atau mengorbankan. Akan tetapi, untuk saling membantu (taawun). Dengan demikian, obyek kompetisi dan kooperasi tidak berbeda, yaitu kebaikan dalam garis horizontal dan ketaqwaan dalam garis vertikal (al-Maidah: 3), sehingga orang yang lebih banyak membantu dimungkinkan amalnya lebih banyak serta lebih baik, dan karenanya, ia mengungguli score kebajikan yang diraih saudaranya.

6. Mencermati Nilai WaktuKeuntungan atau pun kerugian manusia banyak ditentukan oleh sikapnya terhadap waktu. Sikap imani adalah sikap yang menghargai waktu sebagai karunia Ilahi yang wajib disyukuri. Hal ini dilakukan dengan cara mengisinya dengan amal solih, sekaligus waktu itu pun merupakan amanat yang tidak boleh disia-siakan. Sebaliknya, sikap ingkar adalah cenderung mengutuk waktu dan menyia-nyiakannya. Waktu adalah sumpah Allah dalam beberapa ayat kitab suci-Nya yang mengaitkannya dengan nasib baik atau buruk yang akan menimpa manusia, akibat tingkah lakunya sendiri. Semua macam pekerjaan ubudiyah (ibadah vertikal) telah ditentukan waktunya dan disesuaikan dengan kesibukan dalam hidup ini. Kemudian, terpulang kepada manusia itu sendiri: apakah mau melaksanakannya atau tidak.

Mengutip al-Qardhawi dalam bukunya Qimatul waqti fil Islam: waktu adalah hidup itu sendiri, maka jangan sekali-kali engkau sia-siakan, sedetik pun dari waktumu untuk hal-hal yang tidak berfaidah. Setiap orang akan mempertanggung jawabkan usianya yang tidak lain adalah rangkaian dari waktu. Sikap negatif terhadap waktu niscaya membawa kerugian, seperti gemar menangguhkan atau mengukur waktu, yang berarti menghilangkan kesempatan. Namun, kemudian ia mengkambing hitamkan waktu saat ia merugi, sehingga tidak punya kesempatan untuk memperbaiki kekeliruan.

Jika kita melihat mengenai kaitan waktu dan prestasi kerja, maka ada baiknya dikutip petikan surat Khalifah Umar bin Khatthab kepada Gubernur Abu Musa al-Asyari ra, sebagaimana dituturkan oleh Abu Ubaid, Amma badu. Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu terletak pada prestasi kerja. Oleh karena itu, janganlah engkau tangguhkan pekerjaan hari ini hingga esok, karena pekerjaanmu akan menumpuk, sehingga kamu tidak tahu lagi mana yang harus dikerjakan, dan akhirnya semua terbengkalai. (Kitab al-Amwal, 10)

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi, promosi adalah proses pemindahan karyawan dari suatu jabatan kejabatan lain yang lebih tinggi. Dimana untuk memperoleh promosi jabatan terdapat berbagai syarat. Adapun dasar-dasar dalam promosi jabatan adalah Kecakapan kerja (Sistem Merit), Sistem Senioritas Senioritas, Nepotisme (Sistem Spoil). Azas-azas promosi mencakup kepercayaan, keadilan, formasi.

Sedangkan mutasi kegiatan memindahkan pegawai sebagai salah satu cara untuk mengembangkan pegawai tersebut terutama dari segi kemampuan, pengetahuan, dan keterampilannya. Kata mutasi atau pemindahan sudah dikenal oleh sebagian masyarakat, baik dalam lingkungan maupun di luar lingkungan perusahaan. Mutasi dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja secara langsung sehingga diharapkan semangat dan kegairahan kerja pegawai semakin meningkat. Mutasi dilakukan untuk memenuhi prinsip the right man in the right place atau orang yang tepat pada tempat yang tepat.Seperti yang terdapat dalam al quran bahwa Seseorang layak untuk mendapatkan predikat yang terpuji seperti potensial, aktif, dinamis, produktif atau profesional, semata-mata karena prestasi kerjanya. Maka dari itu, perusahaan hendaknya dapat menerapkan kegiatan promosi dan mutasi jabatan untuk para karyawannya dengan bijak dan tepat. B. DAFTAR PUSTAKA

Handoko. 1999. Standar Umum Kepegawaian. (online), (http://dasar-dasar-dan-syarat-syarat-promosi/com, diakses tanggal 14 Oktober 2011).

Mudjiono. 2000. Sistem Kepegawaian Daerah. (online), (http://tujuan-mutasi pegawai/com, diakses tanggal 14 Oktober 2011).

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.Siswandi. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. (online), (http://sebab-sebab-mutas-pegawai/com, diakses tanggal 14 Oktober 2011).

Suratman. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. (online), (http://pengertian-demosi-pegawai/com, diakses tanggal 14 Oktober 2011).

Umar, H. 2003. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Wahyudi. 1995. Manajemen Personalia Perusahaan. (online), (http://mutasi-pegawai-pada-perusahaan/com, diakses tanggal 14 Oktober 2011)

http://shoehaymie-xxx.blogspot.com/2012/04/mutasi-promosi-jabatan.htmlhttp://rizky-ayu.blogspot.com/2011/07/promosi-menurut-para-ahli.htmlhttp://isminurhaeni.staff.fisip.uns.ac.id/files/2011/01/K8-PROMOSI.pptC. PERTANYAAN

1. Ada suatu kasus, misalnya ada seorang karyawan yang akan mendapatkan promosi oleh suatu perusahaan yang di berikan kepadanya. Tapi tidak di duga karyawan tersebut mendapatkan suatu masalah dalam kerjanya yang masalah tersebut baru. apakah promosi yang akan di berikan kepadanya? Berikan alasannya.2. Apa definisi promosi menurut Hasibuan?3. Apa pentingnya promosi dan mutasi bagi para karyawan?

4. Apa yang menyebabkan suatu perusahaan melakukan mutasi?

5. Dalam syarat pada promosi, terdapat kalimat dalam kepemimpinan,dia harus menjadi panutan dan memperoleh personality authority yang tinggi dari para bawahannya. Apa yang di maksud dengan personality authority. Bagaimana contohnya dalam hal organisasi? Apakah sama dengan industry?6. Sebutkan jenis jenis promosi menurut Hasibuan ? Dan jelaskan masing masing ! 7. Mengapa kombinasi pengalaman dan kecakapan membuat banyak pertimbangan dalam promosi?25