psap 1 2 laporan operasional

26
1 PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Upload: warren-johnson

Post on 15-Mar-2016

162 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PSAP 1 2 LAPORAN OPERASIONAL. KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. L INGKUP DAN MANFAAT. RUANG LINGKUP - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

1

PSAP 12LAPORAN OPERASIONAL

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Page 2: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

LINGKUP DAN MANFAAT

RUANG LINGKUPBerlaku untuk setiap entitas pelaporan dan entitas akuntansi, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dalam menyusun laporan operasional yang menggambarkan pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dalam suatu periode pelaporan tertentu, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.

• MANFAAT LAPORAN OPERASIONAL• Menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan

operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

Page 3: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

KONSEPSI BASIS

3

Tidak ada pemisahan

Kegiatan non operasional dan pos luar biasa

Pendapatan dan Belanja over/

underestimate

Pembiayaan diperhitungkan

dalam perhitungan SILPA/SIKPA

LRA

Ada pemisahan

kegiatan non operasional dan pos luar

biasa

Pendapatan dan belanja

akrual

Pemisahan laporan

pertanggung jawaban anggaran

dan laporan finansial

Surplus/defisit akrual yang menambah/ mengurangi

ekuitas

LRA & LO

PP 24/2005 PP 71/2010

Page 4: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

KONSEPSI BASIS

• Pendapatan LO dan beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal transaksi dan diungkap dalam CaLK

• Transaksi pendapatan dan beban dalam bentuk barang/jasa antara lain hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultasi

• Pembiayaan tidak diperhitungkan dalam perhitungan surplus/defisit LO karena transaksi pembiayaan tidak terkait dengan operasi pada periode pelaporan.

Page 5: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

KONSEPSI BASIS

5

Besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah dalam menjalankan pelayanan

Operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi, efektivitas dan kehematan perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi

Memprediksi pendapatan LO yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah dalam periode mendatang dengan menyajikan laporan secara komparatif

Peningkatan ekuitas (bila surplus operasional) dan penurunan ekuitas (bila defisit operasional)

COST

Performace

Estimation

Equity

LO menyediakan informasi mengenai

seluruh kegiatan operasional

keuangan entitas pelaporan yang

penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya

PP 71/2010 AKRUAL Laporan

pendapatan dan beban akrual

PP 24/2005 CTAOpsional (Laporan Kinerja Keuangan)

KONSEPSI BASIS

Page 6: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

• Laporan Operasional menyajikan informasi beban akrual yang dapat digunakan untuk menghitung cost per program/kegiatan pelayanan

COST untuk setiap

program/kegiatan

Laporan Operasional

Beban pegawaiBeban belanja barang

Beban bungaBeban subsidi

Beban hibahBeban bantuan sosial

Beban penyusutanBeban transferBeban lain-lain

Perhitungan Cost

Labor cost

Material cost

Overhead cost

PERANAN LAPORAN OPERASIONAL

Page 7: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

PERANAN LAPORAN OPERASIONAL

Input (cost dari program/ kegiatan)

Output (keluaran)

efektivitas

efisien

ekonomi

Laporan Operasional

Konsep VFM digunakan untuk menilai apakah suatu organisasi telah mencapai benefit maksimal, dengan mengunakan sumber daya yang ada.

Laporan Kinerja

Evaluasi kinerja berdasarkan konsep Value for Money (ekonomi, efisien & efektif)

Page 8: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

PERANAN LAPORAN OPERASIONAL

Manajemen Kinerja

UU 1/2004 & PP 8/2006 Mengatur tentang laporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah

Kinerja berupa keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran (beban/cost), dengan kuantitas dan kualitas terukur

LAPORANKEUANGAN

LAPORANKINERJAEVALUASI KINERJA

Manajemen Keuangan

Aset & KewajibanPendapatan Cost KinerjaBeban

Mengaitkan cost dengan kinerja

Page 9: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

PERANAN LAPORAN OPERASIONAL - EKUITAS

9

Ekuitas akhir

Ekuitas awal

Surplus/defisit LO pada periode bersangkutan

Dampak kumulatif perubahan

kebijakan/kesalahan mendasar

PP 71/2010 AKRUAL Melaporkan perubahan ekuitas dan

surplus/defisit

PP 24/2005 CTAOpsional

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Page 10: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

PERIODE PELAPORAN

Disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

Jika disatjikan lebih pendek entitas harus mengungkapkan : alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu

tahun; fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam

Laporan Operasional dan catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan.

Page 11: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

STRUKTUR LAPORAN OPERASIONAL

11

• Pendapatan/Beban yg bukan n operasi biasa

• Tidak diharapkan sering/rutin terjadi

• Di luar kendali/ pengaruh entitas ybs

• Sifat & jumlah diungkap dalam CalK

• Sifatnya tidak rutin, termasuk surplus/defisit dari penjualan aset non lancar dan penyelesaian kewajiban jangka panjang

• Penurunan manfaat ekonomi/potensi jasa dalam periode pelaporan

• menurunkan ekuitas• berupa pengeluaran/

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban

• Hak pemerintah• Diakui sebagai penambah

ekuitas• Dalam tahun anggaran yg

bersangkutan• Tidak perlu dibayar kembali

Pendapatan-LO (dari kegiatan operasional)

Beban (dari kegiatan

operasional)

Pos Luar Biasa

Kegiatan Non Operasional

Page 12: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

STRUKTUR DAN ISI

– Menyajikan berbagai unsur • pendapatan-LO, • beban, • surplus/defisit dari operasi, • surplus/defisit dari kegiatan non operasional, • surplus/defisit sebelum pos luar biasa, • pos luar biasa, • surplus/defisit-LO,

– Dalam Laporan Operasional ditambahkan pos, judul, dan sub jumlah lainnya apabila diwajibkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan Laporan Operasional secara wajar

Page 13: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

IDENTIFIKASI

Dalam Laporan Operasional harus diidentifikasikan secara jelas, dan, jika dianggap perlu, diulang pada setiap halaman laporan, informasi berikut:

a) nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya;

b) cakupan entitas pelaporan;

c) periode yang dicakup;

d) mata uang pelaporan; dan

e) satuan angka yang digunakan.

Page 14: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

INFORMASI DALAM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

• Entitas pelaporan menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.

• Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.

• Entitas pelaporan menyajikan beban yang diklasifikasikan menurut klasifikasi jenis beban.

• Beban berdasarkan klasifikasi organisasi dan klasifikasi lain yang dipersyaratkan menurut ketentuan perundangan yang berlaku, disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Page 15: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

PENDAPATAN LO

• Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.

• Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

Page 16: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

KOREKSI KESALAHAN

KOREKSI KESALAHAN - PENDAPATAN

• Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas pendapatan-LO pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.

• Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.

• Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

Page 17: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

AKUNTANSI BEBAN

AKUNTANSI BEBAN

• Beban diakui pada saat:– timbulnya kewajiban; – terjadinya konsumsi aset;– terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi

jasa.

• Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

• Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi.

Page 18: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

AKUNTANSI BEBAN

• Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

• Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas.

Page 19: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

SURPLUS DEFISIT KEGIATAN OPERASIONAL

• Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.

• Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.

• Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional.

Page 20: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

KOMPONEN LAPORAN OPERASIONAL

SURPLUS DEFISIT KEGIATAN NON OPERASIONAL• Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan

tersendiri dalam kegiatan non operasional. • Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan

surplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit sebelum pos luar biasa.

POS LUAR BIASA• Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan

Operasional dan disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa.

• Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

SURPLUS / DEFISIT LO• Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara

surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.

Page 21: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

TRANSAKSI MATA UANG ASING

• Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah.

• Jika tersedia dana dalam mata uang asing, maka transaksi dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.

• Jika tidak tersedia dana dalam mata uang asing, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut.

• Jika mata uang asing tersebut dibeli dengan menggunakan mata uang asing\, maka:

a) Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi

b) Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral tanggal transaksi.

Page 22: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

TRANSAKSI DALAM BENTUK BARANG DAN JASA

• Transaksi pendapatan-LO dan beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan dalam Laporan Operasional dengan cara menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi.

• Transaksi ini harus diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan dan beban.

Page 23: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

LAPORAN OPERASIONAL

• Keterkaitan laporan keuangan mengingat dual basis penganggaran dan pelaporan.

• Keterkaitan laporan keuangan, terutama Laporan Operasional, dengan laporan kinerja

• Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual sehingga :– Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca

mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan– Laporan pertanggungjawaban anggaran dapat dibedakan dengan

laporan kinerja keuangan– Dapat diketahui kinerja operasional pemerintah untuk periode pelaporan

tertentu– Laporan Operasional mempunyai nilai prediktif karena informasinya

dapat digunakan untuk memprediksi pendapatan LO yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah dalam periode mendatang

Page 24: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

Ilustrasi Laporan Operasional

Page 25: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

Ilustrasi Laporan Operasional

Page 26: PSAP 1 2 LAPORAN   OPERASIONAL

26

TERIMA KASIHKomite StandarAkuntansi Pemerintahan (KSAP)Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian KeuanganJl. Budi Utomo No. 6, JakartaTelepon/Fax (021) 352 4551,website : www.ksap.org Email: [email protected]