produk bahan alami dari laut

Upload: lhitta-bieber-haslhitta

Post on 28-Mar-2016

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Produk Bahan Alami Dari Laut

TRANSCRIPT

  • Produk Bahan Alami dari Laut

    Karagenan (alga merah) : susu, ice cream, pasta gigi, cat,

    kosmetik

    Agarose: teknil elektroforesis dan analisis kromatografi di lab

    Ikan demersal dan pelagis mengandung protein tinggi

    Insulin dari ikan paus dan tuna

    Obat cacing dari alga

    Toksin organisme laut

    - Industri pembuatan tulang dan gigi dari karang

    Bahan Baku Obat-obatan

    Laut juga sangat terkenal dengan kekayaan alami nabati maupunhewani yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatanobat-obatan (herbal). Ekstrak dari berbagai jenis tanaman maupunhewan itu sangat bermanaat bagi tubuh manusia, baik untukmengobati maupun untuk mencegah berbagai macam penyakit.Salah atu contoh sederhana sekarang yang sedang dikembangkanadalah eskrak albumin dari ikan gabus yang dapat dipakai untukmempercepat proses penyembuhan orang-orang yang memerlukanoperasi ringan maupun berat. Air laut dalam juga sekarang sudahpopuler digunakan sebagai air meneral yang dapat menyegarkantubuh manusia. Kita akan mengalami desakan kelangkaan sumber daya yang

    sangat nyata apabila kita tidak segera bisa dan kuat memanfaatkan

    sumber daya kelautan. Beruntung, masyarakat dunia telah

    memberikan hak, kewajiban, dan tanggung jawab kepada

    Indonesia selaku negara kepulauan berdasarkan The United

    Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) yang

    diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang

    Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations

    Convention On The Law of the Sea (Konvensi Perserikatan

    Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut). Dengan masuknya Zona

    Ekonomi Eksklusif berupa wilayah laut dan pulau-pulau di

    dalamnya, luas wilayah laut dalam yurisdiksi Indonesia menjadi

    lebih dari tiga kali luas daratannya. Peningkatan skala luasan

    wilayah ini mengandung potensi ekonomi yang sangat besar.

    Sebagaimana telah diutarakan, OECD akan mengkaji secara

    mendalam hal-hal apa yang strategis yang tersedia dalam sumber

    daya laut untuk dimanfaatkan sebagai sumber baru ketahanan

    pangan masa depan, sumber energi baru, sumber ilmu pengetahuan

    baru, sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan hal penting lainnya

    bagi kehidupan dunia pada masa yang akan datang.

    Indonesia dengan potensi sumber daya kelautannya yang sangat

    besar, berada di wilayah persimpangan dua benua (Asia dan

    Australia) dan dua samudra (Samudra Pasifik dan Samudra

    Hindia) serta berada di sepanjang garis khatulistiwa dengan

    penduduknya keempat terbesar dunia, mestinya menjadi partisipan

    yang sangat aktif kalau tidak bisa menjadi bagian dari penentu

    studi kelautan masa depan di OECD.

    Sumber Plasma Nutfah

    Plasma nutfah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam

    rekayasa genetik untuk menghasilkan biota unggul. Unggul

    dalam arti produksi, daya adaptasi terhadap lingkungan, daya

    resistensi terhadap penyakit.

    Indonesia hanya 1,3% luas perm. Bumi memiliki 37% spesies

    ikan yang telah teridentifikasi.

    Kegunaan Kehati Lainnya

    Keanekaragaman hayati mempunyai kegunaan lain misalnya:

    Mangrove. Beberapa spesies mangrove: Rhizophora stylosa,

    Terminalia catappa, Bruguiera cylindica, Stenochlaena

    palustris merupakan bahan baku makanan.

    Lamun: sebagai makanan di Kepulauan Seribu

    Rumput laut : sayur, acar, manisan, kue, agar-agar.

    Mengandung: karbohidrat, protein (7-30%), sedikit lemak,

    polisakarida (40-50%). Karbohidrat pada rumput laut tidak

    dapat diasimilasi untuk menghasilkan energi sehingga baik

    untuk diet.

    Jenis-jenis Polisakarida dalam rumput laut

    Jenis SumberKompo

    sisiPenggunaan

    Agar Alga Merah

    (Gelidium,

    Gracilaria,

    Gigartina)

    Agarase dan

    Agaropektin

    Mikrobiologi, sediaan

    makanan pengalengan,

    mayonnaise, keju,

    jelly, dan es krim,

    stabilizer dan

    emulsifier, carrier

    untuk obat

    Alginat Alga Coklat

    (Macrocysti

    s)

    Manuronic

    Acid &

    Guluronic

    Ice cream, produk

    kertas dan adhesif,

    pengental cat, filter

  • acid, residues drug

    Carrage

    nan

    Alga Merah

    (Chondry,

    Gigartina,

    Iridae)

    Galaktose

    residu

    Stabiliser emulsi

    dalam makanan,

    minuman, obat

    Fucoida

    n

    Alga Coklat L-Fucose

    residu

    Pencegah kanker, HIV

    Laminar

    an

    Alga Coklat

    (Laminaria,

    Ascobphyll

    um fucus)

    Glucose

    residu

    Alga Mikro :

    Cyanobacteria : Spirulina sebagai makanan mengandung

    protein 50-70%, vitamin beta karoten, Inositol,

    Tocopherol, Niacin

    Chlorella : mengandung protein (50%), karbohidrat

    (20%), lemak (20%), vitamin B, biotin, folates,

    riboflavin, nicotine acid, panthotenate

    PERAN DAN SIKLUS FOSFAT DALAM AIR LAUT

    Fosfat dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan

    pada proses fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan

    (bentuk ATP, ADP dan Nukleotid koenzim). Penyerapan dari fosfat

    dapat berlangsung terus walaupun dalam keadaan gelap. Ortofosfat

    (H3PO4) adalah bentuk fosfat anorganik yang paling banyak

    terdapat dalam siklus fosfat. Distribusi bentuk yang beragam dari

    fosfat di air laut dipengaruhi oleh proses biologi dan fisik.

    Dipermukaan air, fosfat di angkut oleh fitoplankton sejak proses

    fotosintesis. Konsentrasi fosfat di atas 0,3 m akan menyebabkan

    kecepatan pertumbuhan pada banyak spesies fitoplankton. Untuk

    konsentrasi dibawah 0,3 m ada bagian sel yang cocok

    menghalangi dan sel fosfat kurang diproduksi. Mungkin hal ini

    tidak akan terjadi di laut sejak NO3 selalu habis sebelum PO4

    jatuh ke tingkat yang kritis. Pada musim panas, permukaan air

    mendekati 50% seperti organik-P. Di laut dalam kebanyakan P

    berbentuk inorganik. Di musim dingin hampir semua P adalah

    inorganik. Variasi di perairan pantai terjadi karena proses

    upwelling dan kelimpahan fitoplankton. Pencampuran yang terjadi

    dipermukaan pada musim dingin dapat disebabkan oleh bentuk

    linear di air dangkal. Setelah musim dingin dan musim panas

    kelimpahan fosfat akan sangat berkurang. Dalam perairan laut

    yang normal, rasio N/P adalah sebesar 15:1. Ratio N/P yang

    meningkat potensial menimbulkan blooming atau eutrofikasi

    perairan, dimana terjadi pertumbuhan fitoplankton yang tidak

    terkendali. Eutrofikasi potensial berdampak negatif terhadap

    lingkungan, karena berkurangnya oksigen terlarut yang

    mengakibatkan kematian organisme akuatik lainnya

    (asphyxiation), selain keracunan karena zat toksin yang diproduksi

    oleh fitoplankton (genus Dinoflagelata). Fitoplankton

    mengakumulasi N, P, dan C dalam tubuhnya, masing masing

    dengan nilai CF (concentration factor) 3 x 104 untuk P, 16(3 x

    104) untuk N dan 4 x 103 untuk C. Diperairan, bentuk unsur fosfor

    berubah secara terus menerus akibat proses dekomposisi dan

    sintesis antara bentuk organik, dan bentuk anorganik yang

    dilakukan oleh mikroba. Semua polifosfat mengalami hidrolisis

    membentuk ortofosfat. Perubahan ini bergantung pada suhu yang

    mendekati titik didih, perubahan polifosfat menjadi ortofosfat

    berlangsung cepat. Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya

    nilai pH. Perubahan polifosfat menjadi ortofosfat pada air limbah

    yang mengandung banyak bakteri lebih cepat dibandingkan

    dengan perubahan yang terjadi pada air bersih.

    Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan

    melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan

    terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan

    ke daratan.

    Nilai kelarutan fosfat dalam air ditentukan oleh jenis mineral

    fosfat, mineral hidroksiapatit merupakan mineral fosfat yang

    mempunyai kelarutan tinggi, dengan demikian idealnya untuk

    pupuk alam digunakan endapan fosfat yang kandungan mineral

    hidroksiapatitnya cukup tinggi.

    Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup

    tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organic fosfor di dalam

    Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan

    Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor

    untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya

    menjadi organic fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organic

    fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak,

    dan asam nukleat.

  • Banyak sumber fosfat yang di pakai oleh hewan,

    tumbuhan, bakteri, ataupun makhluk hidup lain yang hidup di

    dalam laut. Misalnya saja fosfat yang berasal dari feses hewan

    (aves). Sisa tulang, batuan, yang bersifat fosfatik, fosfat bebas

    yang berasal dari proses pelapukan dan erosi, fosfat yang bebas di

    atmosfer, jaringan tumbuhan dan hewan yang sudah mati. Di

    dalam siklus fosfor banyak terdapat interaksi antara tumbuhan dan

    hewan, senyawa organik dan inorganik, dan antara kolom perairan,

    permukaan, dan substrat.

    Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk

    bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik

    yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang

    berupa partikulat.

    Fosfat adalah fosfor yang berikatan dengan oksigen yang

    berupa senyawa anorganik. Sedangkan Fosfor merupakan sumber

    energi untuk metabolisme sel dalam bentuk Adenosin Tri Fosfat

    (ATP) yang terdapat dalam ion fosfat yang berupa elemen. Fosfat

    banyak ditemukan di dalam bebatuan. Senyawa fosfat dalam

    perairan berasal daari sumber alami seperti erosi tanah, buangan

    dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut itu sendiri.

    Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya

    berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%

    sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat

    merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan

    membantu proses metabolisme sel suatu organisme.

    Sumber alami fosfor diperairan adalah pelapukan batuan

    mineral, misalnya fluorapatite [Ca5-(PO4)3F], hydroxylapatite

    [Ca5-(PO4)3OH], strengire [Fe(PO4)2H2O], whitlockite [Ca5-

    (PO4)2], dan berlinite (AIPO4)

    Trinatrium fosfat (Na3PO4), Seyawa fosfor anorganikyang biasa terdapat di perairan.

    Keberadaan fosfor diperairan alami biasanya relative

    kecil, dengan kadar yang lebih sedikit dari pada kadar nitrogen.

    Fosfor tidak bersifat toksik bagi manusia, hewan, dan ikan.

    Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan

    keberadaan nitrogen dapat menstimulir ledakan pertumbuhan algae

    di perairan (algae bloom). Algae yang berlimpah ini dapat

    membentuk lapisan pada permukaan air, yang selanjutnya dapat

    menghambat penetrasi oksigen dan cahaya mathari sehingga

    kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan. Pada saat

    perairan cukup mengandung fosfor, algae mengakumulasi fosfor di

    dalam sel melebihi kebutuhannya. Fenomena yang demikian

    dikenal istilah konsumsi berlebih (luxury consumption).

    Kelebihan fosfor yang diserap akan dimanfaatkan pada

    saat perairan mengalami defisiensi fosfor, sehingga algae masih

    dapat hidup untuk beberapa waktuselama periode kekeurangan

    pasokan fosfor.

    KEBERADAAN FOSFAT

    Fosfor terbentuk di alam dalam bentuk ion fosfat (PO4)

    ion fosfat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan

    menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut

    membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi

    menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke

    permukaan.

    Keberadaan fosfat di dalam air akan terurai menjadi

    senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-, HPO42-,

    PO43-. Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami

    seperti erosi tanah, buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan,

    dan dari laut sendiri. Fosfat diabsorpsi oleh fitoplankton dan

    seterusnya masuk kedalam rantai makanan. Senyawa fosfat dalam

    perairan berasal daari sumber alami seperti erosi tanah, buangan

    dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut itu sendiri.

    Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan menyebabkan

    terjadinya ledakan populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya

    dapat menyebabkan kematian ikan secara massal. Batas optimum

    fosfat untuk pertumbuhan plankton adalah 0,27 5,51 mg/liter

    Ortofosfat yang merupakan produk ionisasi dari asam ortofosfat

    adalah bentuk fosfor yang paling sederhana di perairan . Ortofosfat

    merupakan bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan secara

    langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan polifosfat harus

    mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat terlebih dahulu

    sebelum dapat dimanfaatkan sebagai sumber fosfat. Setelah masuk

    kedalam tumbuhan, misalnya fitoplankton, fosfat anorganik

    mengalami perubahan menjadi organofosfat. Fosfat yang berikatan

    dengan ferri [Fe2(pO4)3] bersifat tidak larut dan mengendap

    didasar perairan. Pada saat terjadi kondisi anaerob, ion besi valensi

    tiga (ferri) ini mengalami reduksi menjadi ion besi valensi dua

    (ferro) yang bersifat larut dan melepaskan fosfat keperairan,

    sehingga meningkatkan keberadaan fosfat diperairan

    Bioteknologi budidaya

  • Bakteri dalam teknologi bioremedial sedang dipamerkan di acara

    temu nelayan Muara Baru (18/8/2010). Teknologi ini menyerap

    limbah minyak di laut sehingga laut menjadi bersih kembali.

    JAKARTA, KOMPAS.com - Tim peneliti Indonesia berhasil

    mengembangkan teknologi bioremedial yang bisa berguna untuk

    mengatasi pencemaran di laut. Teknologi tersebut berupa kultur

    bakteri yang akan menyerap bahan pencemar.

    Teknologi terbaru ini diperkenalkan kepada Menteri Kelautan dan

    Perikanan, Fadel Muhammad pada acara temu nelayan di

    Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman, Muara Baru,

    Jakarta Utara, Rabu (18/6/2010).

    "Saya kaget Indonesia bisa buat ini. Teknologi ini adalah hasil

    karya anak bangsa dan pertama di dunia. Kalau berhasil, saya akan

    sebar bakteri ini pertama kali di daerah Timor karena di sana

    sedang tercemar lautnya," ujar Fadel.

    Selain diterapkan di laut, teknologi bioremedial juga dapat

    diterapkan di daerah genangan lumpur Lapindo. Bakteri-bakteri

    yang dibudidayakan bisa memisahkan lumpur dan air sehingga

    dapat menjernihkan dan menteralkan genengan lumpur tersebut.

    "Mikroorganisme ini saat makan minyak menghasilkan semacam

    liur, nah liur ini yang bisa digunakan untuk menyerap lumpur

    seperti lumpur di Lapindo," ujar Edison Effendi, salah seorang

    peneliti bioteknologi dan teknik lingkungan. Setelah lumpur

    terserap, daerah bekas genangan lumpur dapat ditebar benih ikan.

    Teknologi ini sudah dikembangkan sejak tahun 1998 oleh tim dari

    ITB yang bekerja sama dengan Balai Penelitian Kementrian

    Kelautan dan Perikanan. Bioremedial terdiri dari 100 macam

    bakteri dan mikroorganisme yang berbentuk seperti serbuk gergaji

    yang disebar untuk menyerap limbah minyak yang ada di

    permukaan laut. Dengan sendirinya laut yang tercemar akan

    bersih. Setelah menyerap ampas minyak, mikroorganisme ini bisa

    digunakan sebagai makanan ikan laut dan udang. Proses dari

    ditaburkan hingga menyerap minyak dengan sempurna memakan

    waktu kurang lebih 1 minggu.

    Kegiatan Ekonomi Kelautan Indonesia

    Indonesia memiliki sumber kekayaan laut yang sangat potensial,sehinggadapat menggerakan aktivitas ekonomi secara positif.Aktivitas ekonomi pada bidang kelautan memiliki peran strategis dalam perekonomiannasional. Sektor-sektor strategis pada bidang kelautan antara lainsektor perikanan, sektor perhubungan laut, sektor industrikelautan, sektor energi dan sumberdaya mineral kelautan, sektor

    pariwisata bahari, dan sektor bangunan kelautan, serta sektor jasakelautan. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor ekonomi yangpotensial dalam menggerakan ekonomi nasional.Sektor perikanan,sumberdaya perikanan (perikanan budidaya maupun tangkap)Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan, akan tetapi salahsatukelemahan sektor ini adalah ketidakmampuan dalampengelolaan sumberdayaikanyang dapat berakibat menurunnyapendapatan sektor perikanan yang berasaldari sumber yang adaKetersediaan data perikanan diduga belum tersediasecaramaksimal. Selain itu, penangkapan ikan yang melebihi dayadukunglingkungan juga menjadi tantangan tersendiri. Pembangunan sektor perikanan yangdibutuhkan antara lain pendataan sumberdayaperikanan yang tepat,peningkatan produksi perikanan melalui perikanan budidaya, mempertimbangkan kearifanlokal, dan melaksanakan program gemarkonsumsi ikan, serta melakukan pengolahan ikan tanpa sisaan(tanpa ampas ikan yang terbuang).Sektor perhubungan laut,Indonesia sebagai Negara Kepulauanmembutuhkan prasarana dan sarana penghubung antar pulau yang memadai. Ketersediaan pelayaran yang aman, lancar, dan nyaman bagi masyarakat kepulauan sangatdiperlukan bangsa Indonesia.Kebutuhan prasarana dan sarana transportasilaut juga akan sangat menunjang kelangsungan aktivitas ekonomi masyarakatkepulauan Indonesia.Sektor industri kelautan atauindustri maritim, sektor iniantara lain terdiri dengan industrigalangan kapal, dan mesin kapal,serta pengolahan minyak dan gas alam ataupun industri lainnya yang terkait denganaktivitas kelautan. Industri maritim Indonesiadiharapkan mampu menjadi industriyang kokoh, mandiri, danmendukung pengembangan kelautan Indonesia,sehingga terjadipertumbuhan ekonomi yang positif menjamin kesejahteraanrakyat. Dengan demikian, sumber-sumber yang ada harus

    dialokasikan secara efisien untuk mendukung pertumbuhan

    ekonomi nasional secara sehat dansekaligus mencapai keadilan.

    Sektor energi dan sumberdaya mineral, energi menjadi tujuan

    utama bangsaini yang bertumpu pada sektor energi dan

    sumberdaya mineral. Potensi energi dan sumberdaya mineral

    Indonesia cukup besar untuk mencukupi kebutuhan bangsa.Akan

    tetapi permasalahan yang perlu dihadapi adalah permintaan yang

    semakinmeningkat dan cadangan sumberdaya yang menurun. Hal

    ini perlu diantisipasidengan dukungan sumberdaya terbarukan

    khususnya terkait dengan kebutuhanenergi. Oleh karena itu,

    regulasi yang kuat sebagai bangsa berdaulat perluditetapkan

    terhadap sektor energi dan sumberdaya mineral Indonesia.Sektor

    pariwisata bahari, Indonesia dianugrahi keindahan bahari yang

    luar biasa. Potensi wisata bahari yang tersebar di berbagai pesisir I

    ndonesia, mampu menyediakan berbagai obyek dan daya tarik

  • wisatawan dalam maupun luar negeri.Selain itu sektor pariwisata

    bahari bersifat yang dapat diperbarui.

    Pengembangan pariwisata bahari tentu harus dilakukan

    dalam rangka meningkatkan usaha-usahamikro masyarakat.

    Akan tetapi batasan pemanfaatan tetap harus dilakukan,

    yaitusesuai dengan daya dukung lingkungan pada daerah wisata

    tersebut. Regulasimengenai tata ruang pantai dan laut harus

    ditegakkan, sehingga bahari Indonesiadapat dinikmati sampai

    generasi yang akan datang.Sektor bangunan kelautan, pada sektor

    ini terkait dengan infrastruktur padawilayah pesisir Indonesia

    dengan karakteristik kepulauan. Pengembangan sektorini tentu

    harus mempertimbangkan kondisi alam dan sosial masyarakat.

    Sektor bangunan kelautan seharusnya bertujuan untuk mendukung

    aktivitas ekonomimasyarakat, sehingga geliat ekonomi menuju

    masyarakat sejahtera.

    Sektor bangunan kelautan antara lain konstruksi pelabuhan umum

    dan perikanan,anjungan minyak dan gas, resor wisata, pipa gas,

    dan kabel listrik, serta kabelserat optik dari mulai kegiatan

    penyiapan lahan sampai konstruksi

    maupun perawatan. Sektor jasa kelautan, sektor ini antara lain terk

    ait dengan dukungansumberdaya manusia, jasa pemasaran dan

    promosi, dan jasa penelitian kelautanserta pendidikan dan latihan.

    Kekuatan ekonomi nasional tentu perlu ditunjangoleh ilmu

    pengetahuan, riset, dan teknologi yang berkualitas. Bangsa

    Indonesiamemiliki sumberdaya manusia yang besar, sehingga akan

    mampu mendukungIndonesia menjadi bangsa yang besar. Oleh

    karena itu, pengembangan sektor jasakelautan menjadi penting

    untuk dilakukan dalam rangka mendorong aktivitasekonomi

    bangsa dan menciptakan daya saing internasional.Implikasi dari

    pemanfaatan sumberdaya laut adalah wilayah laut yang luasdengan

    potensi sumberdaya yang menjanjikan, dan banyaknya

    masyarakatnelayan yang terlibat, menempatkan perikanan menjadi

    bidang dengan prospekyang menantang untuk dikembangkan

    secara lebih proposional.

    Rekayasa budidaya laut adalah tumpuan ekonomi kedepan, yang b

    ertujuan agar dapatmendongkrak pendapatan ekonomi negara,

    terutama pada rakyat nelayan agarkehidupannya jauh lebih

    makmur.

    Laut atau dunia biru sangat sensitif terhadap pencemaran.

    Pencemaran ini menciptakan zona-zona mati sebagai efek dari

    peningkatan keasaman air laut. Hal ini terungkap darihasil

    penelitian terbaru yang dilakukan di wilayah Pantai Timur

    Amerika Serikat dan Teluk Meksiko.

    Penelitian yang melibatkan tim peneliti di 11 lembaga di AS ini

    sudah diterbitkan di jurnal Limnology and Oceanography. Tim

    peneliti mengukur konsentrasi emisi CO2 dan emisi karbon lain di

    laut guna mengetahui reaksi ekosistem air laut.

    Peningkatan keasaman sangat memengaruhi kehidupan di laut

    terutama di wilayah sepanjang pantai yang menjadi lokasi

    pemancingan dan budi daya ikan, ujar Zhaohui Aleck Wang,

    peneliti dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) yang

    memimpin penelitian ini.

    Peningkatan keasaman ini menurut Wang terjadi akibat penyerapan

    emisi CO2 dan pembuangan sisa-sisa nutrisi yang berlebihan ke

    laut yang memicu reaksi kimia, menurunkan level pH, sehingga air

    laut semakin asam.

    Proses ini akan mengganggu pertumbuhan hewan-hewan laut

    seperti kerang, siput, dan terumbu karang. Spesies-spesies ini

    semakin sulit untuk membentuk kerang yang melindungi tubuh

    mereka dari serangan predator. Semakin tinggi tingkat keasaman

    air laut, semakin rendah pula saturasi kalsium karbonat mineral

    yang diperlukan banyak organisme di laut untuk membentuk

    kerang atau cangkang mereka. Ini adalah pertanda buruk, ujar

    Aleck.

    Emisi CO2 memasuki wilayah pantai melalui bermacam cara.

    Salah satu sumber emisi CO2 terbesar, menurut tim peneliti datang

    atmosfer. Laut adalah sistem yang menyerap emisi CO2 dalam

    jumlah yang sangat besar. Saat konsentrasi emisi CO2 di atmosfer

    terus meningkat dalam 150 tahun terakhir, semakin banyak gas

    CO2 yang akan diserap oleh air laut.

    Sumber kenaikan emisi karbon yang lain adalah dari pembuangan

    sisa bahan-bahan yang kaya nutrisi dari daratan ke laut. Hujan dan

    aliran air membawa pupuk kimia atau sisa produk-produk yang

    dikonsumsi oleh manusia ke laut, melalui aliran sungai atau air

    tanah. Sisa-sisa nutrisi ini memicu peningkatan aktivitas biologis

    di laut, seperti merebaknya alga, yang akan mengurangi kadar

    oksigen dan pada gilirannya akan meningkatkan emisi CO2 dan

    tingkat keasaman air laut.

  • Hal inilah yang sering terjadi di Teluk Meksiko, ujar Wang.

    Sungai Mississippi membuang nitrogen dan nutrisi-nutrisi lain

    dalam jumlah yang sangat besar ke Teluk, yang memicu

    pertumbuhan alga dan zat-zat organik. Saat zat-zat organik

    membusuk, mikroba menyerap oksigen dalam air dan

    menghasilkan CO2, menciptakan kondisi air laut yang semakin

    asam.

    Wang dan anggota tim lain memulai penelitian ini sejak 2007 dari

    atas kapal R/V Ronald H. Brown. Mereka berkeliling dimulai dari

    Galveston, Texas, ke pantai Florida barat dilanjutkan ke wilayah

    timur Amerika Serikat guna mengumpulkan sampel di sembilan

    lokasi pertemuan pantai dan laut dalam dengan jarak hingga 480

    km dari bibir pantai.

    Saat berlayar, tim peneliti mengukur sampel air laut guna

    mengetahui jumlah total karbon organik yang terkandung di

    dalamnya (dissolved inorganic carbon/DIC), yang terdiri dari

    bahan karbonat, bikarbonat, gas CO2 dan asam karbon. Tim lalu

    mengukur tingkat alkalinitas (kualitas sifat basa) air laut.

    Hasilnya, mereka menyimpulkan, wilayah dengan rasio alkalinitas

    (dibandingkan dengan DIC) yang tinggi, memiliki risiko lebih

    rendah terjadi peningkatan keasaman air laut. Sementara wilayah

    dengan rasio alkalinitas yang rendah akan lebih berisiko

    mengalami peningkatan keasaman air laut, terutama saat emisi

    CO2 di wilayah tersebut meningkat.

    Redaksi Hijauku.com

    FOSFAT

    Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen

    dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor

    dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau

    triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5.

    Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida

    fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang

    terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang kadang,

    endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks,

    terutama karbonit kompleks dan sienit.

    Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan

    kloro-fosfat dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium

    hidros). Sumber lain dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag,

    guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite

    (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah

    warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan

    kekerasan

    Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak

    larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk

    fosfat dengan menambahkan asam .

    Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan P2O5, antara 4-42

    %. Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat ditentukan oleh jumlah

    kandungan N (nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair

    atau K2O).

    Fosfat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan,

    karena tidak larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar

    tanaman pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman pangan perlu diolah

    menjadi pupuk buatan.

    Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta

    ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di

    Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi

    Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya

    adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya. Di Indonesia,

    eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi

    endapan fosfat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga

    untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada

    kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan conto untuk

    analisis kandungan fosfat. Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan

    dengan pemboran apabila kondisi struktur geologi total diketahui.