cendawan sebagai musuh alami

14
Cendawan Sebagai Musuh Alami Oleh : Haris Setiawan / A.0910428 Yuliawati / A.0910455

Upload: haris-setiawan

Post on 13-May-2015

1.267 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cendawan sebagai musuh alami

Cendawan Sebagai Musuh Alami

Oleh : Haris Setiawan /

A.0910428Yuliawati / A.0910455

Page 2: Cendawan sebagai musuh alami

Latar Belakang

Meningkatnya kesadaran manusia akan

kerusakan lingkungan akibat penggunaan

zat-zat berbahaya

Upaya memanfaatkan agen hayati yang

ramah lingkungan

Memanfaatkan biodiversitas cendawan

yang berguna dalam bidang pertanian

Page 3: Cendawan sebagai musuh alami

Rumusan Masalah

Apa itu cendawan?

Apa yang dimaksud dengan cendawan

sebagai musuh alami?

Jenis cendawan apa saja yang dapat

digunakan sebagai musuh alami?

Bagaimana prospek dan dampak

penggunaan cendawan sebagai agen hayati?

Page 4: Cendawan sebagai musuh alami

Deskripsi singkat

• Eukariotik, heterotrofik (tak berklorofil)

• Bersel satu atau banyak, berupa hifa dengan

komponen utama dinding selnya ialah zat kitin,

serta berkembang biak secara aseksual dengan

membentuk spora

• Struktur somatik tersusun atas benang2 yang

disebut hifa (kumpulan=miselium)

Page 5: Cendawan sebagai musuh alami

Cendawan

• Menguntungkan : Musuh alami,

membantu dalam pengadaan hara,

menyuburkan tanah, dll

• Merugikan : Hama dan penyakit,

menurunkan produktivitas, dll

Page 6: Cendawan sebagai musuh alami

Musuh alami (APH)

• Merupakan cendawan yang dapat

mengendalikan patogen lain yang merugikan,

baik masih dari golongan cendawan, maupun

yang lainya seperti bakteri dan serangga.

• Cendawan yang menjadi musuh alami (APH)

merupakan organisme yang sangat dibutuhkan

para petani sehingga perlu dikembangkan.

Page 7: Cendawan sebagai musuh alami

Cendawan yang bertindak sebagai musuh alami

• Beauvaria bassiana

• Metarhizium anisopliae

• Gliocladium sp

• Trichoderma sp

Page 8: Cendawan sebagai musuh alami

Beauvaria bassiana Secara alami terdapat didalam tanah sebagai jamur saprofit.

kelembapan tanah yang berkurang dan adanya antifungal atau

pestisida dapat menghambat pertumbuhannya.

Menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk

ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih

jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru

>175 jenis serangga hama yang menjadi inang

Efektif mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa

oratorius) dan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada

tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman

sayuran.

Page 9: Cendawan sebagai musuh alami

Metarhizium anisopliae

• Cendawan ini biasa disebut dengan green muscardine fungus

dan tersebar luas di seluruh dunia

• Awal pertumbuhannya berwarna putih, kemudian berubah

menjadi hijau gelap dengan bertambahnya umur.

• Bersifat parasit pada beberapa jenis serangga dan bersifat

saprofit di dalam tanah dengan bertahan pada sisa-sisa tanaman

• Telah terbukti mampu mematikan Plutella xylostella dari ordo

Lepidoptera yang menyerang tanaman kubis dan Ostriania

furnacalid Guenee pada tanaman jagung

• Menghasilkan cyclopeptida, destruxin A, B, C, D, E dan

desmethyldestruxin B. Destruxin sebagai bahan insektisida.

Page 10: Cendawan sebagai musuh alami

Gliocladium sp

• Memarasit inangnya dengan cara menutupi atau membungkus patogen,

memproduksi enzim-enzim dan menghancurkan dinding sel patogen

hingga patogen mati (Howell, 1989 dalam Ariani, 2001).

• Dapat sebaagai saprofit maupun parasit pada cendawan lain, dapat

berkompetisi akan makanan, dapat menghasilkan zat penghambat dan

bersifat hiperparasit (Papavizas, 1985).

• Mekanisme antagonistik dari Gliocladium sp terhadap organisme lain

adalah hiperparasitisme, antibiosis dan lisis atau kombinasi keduanya

(Chet and Henis, 1985 ; Paulitz, 1992). Cendawan ini pertama kali

dilaporkan memproduksi bahan anti cendawan (Anti Fungal) gliotoxin dan

virin (Brain dan Heming, 1945 dalam Amwalina, 2002).

• Dapat mengendalikan penyakit tular tanah, termasuk penyakit damping off

pada kacang buncis dan kubis, bercak daun pada tomat dan penyakit

penyemaian pada tanaman kapas (Mahr, 1994).

• G.roseum, G. fimbriatum, G. virens,. G.deliquescens

Page 11: Cendawan sebagai musuh alami

Trichoderma sp

• Spesies Trichoderma yang dapat memarasit cendawan lain diantaranya T.

virens, T. hamatum, T. lignorum, T. harzianum dan sangat potensial untuk

digunakan sebagai agens pengendali hayati

• Trichoderma sp ditemukan sebagai suatu mikoparasit. Pada saat memarasit

mencapai inang hifa biasanya mengelilingi atau melekat dengan

membentuk struktur pengait

• Sangat agresif terhadap cendawan lain. Mampu mematikan cendawan lain

dengan toksin yang dihasilkan, antara lain trichodermin dan trichotoxin,

kemudian mengkomsumsinya dengan menggunakan suatu kombinasi enzim

• Sebagai pengendali hayati bersifat anagonis terhadap bberapa pathogen

tanaman, seperti Fusarium sp, Rhizoctonia solani, Rhyzopor sp, dan phytium

sp

Page 12: Cendawan sebagai musuh alami

Prospek dan keuntungan penggunaan cendawan sebagai musuh alami

• Dapat menggantikan peran pupuk kimia, walaupun tidak

100%

• Akan menjadi suatu tren dikalangan para petani, terutama

petani organik

• Ramah lingkungan sehingga memungkinkan terjadinya

‘sustainable agriculture’

• Merupakan agen hayati yg efektif, sehingga dapat

meminimalisir penggunaan pestisida dan bahan kimia

lainnya.

Page 13: Cendawan sebagai musuh alami

Kesimpulan

• Penggunaan cendawan yang merupakan musuh

alami merupakan langkah yang tepat untuk

meningkatkan hasil produksi tanpa mengurangi

produktivitas lahan

• Penggunaan cendawan sebagai musuh alami

mesti(diusahakan) diterapkan oleh para petani

untuk dapat merealisasikan ‘sustainable

agriculture’ yang selama ini sangat diharapkan

oleh pamerintah dan masyarakat

Page 14: Cendawan sebagai musuh alami

“ DALAM SETIAP HARAPAN, SELALU ADA

ENERGI BESAR YANG MENYERTAINYA. MAKA

DARI ITU TERUSLAH BERJUANG DAN

BERKARYA. ALOKASIKAN ENERGIMU UNTUK

HAL-HAL YANG BERGUNA, LALU

PERHATIKAN APA YANG TERJADI “

( HARIS SETIAWAN & YULIAWATI)

Sekian dan Terima kasih