pre eklampsia

30
Pre-eklampsia

Upload: fikrifar-riz

Post on 01-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pre-eklampsia

Definisi

• Preeklampsia adalah gangguan kehamilan berupa peninggian tekanan darah (hipertensi), oedem dan ditemukannya protein di dalam urine (proteinuria) setelah minggu ke-20 kehamilan.

Preeklampsi disebut berat bila

1. Tekanan darah sistolik 160 atau lebih atau diastolic 110 atau lebih, diukur 2 x dengan selang waktu kurang lebih 6 jam dalam keadaan istirahat.

2. Proteinuria 5 gram atau lebih dalam 24 jam3. Oliguri 400 cc atau kurang dari 24 jam4. Gangguan serebral atau gangguan penglihatan5. Oedema paru atau sianosis.

Gejala-gejala

1. Hypertensi : batas TD 140/90 atau kenaikan sistol 30 dan diastole 15 mm.

2. Oedema : ↑berat badan berlebih,1 kg/minggu atau 3 kg/bln. retensi air dalam jaringan oedematidak hilang saat istirahat.

3. Proteinuria : vasospasme pembuluh-pembuluh darah ginjal4. Gejala-gejala subjektip : • Sakit kepala yang keras karena vasospasme atau oedem otak• Sakit di ulu hati karena regangan selaput hati oleh

haemorrhagia atau oedema• Gangguan penglihatan: penglihatan jadi kabur :vasospasmus,

oedema atau ablation retinaedengan ophtalmoskop.

Etiologi :

• Kelainan yang menyertai penyakit ini : spasmus arteriole, retensi Na dan air dan koagulasi intravaskuler,

• vasospasmus akan menimbulkan berbagai gejala yang menyertai eklampsi:

Hipertensi Pada otak: sakit kepala, kejang Pada plasenta : solution plasentae, kematian janin Pada ginjal : oliguri, insuffisiensi Pada hati : icterus Pada retia : amourose

Diagnosis :

• Jika pada wanita hamil dan yang sbelum minggu ke-20 sehat, timbul hipertensi, proteinuria atau oedema diagnosa preeklampsi

• Bedakan dengan hipertensi essential

Komplikasi preeklampsia

a. Berkurangnya aliran darah ke plasentagangguan pertumbuhan janin, lahir prematur, atau janin meninggal dalam kandungan.

b. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.c. Sindrom HELLP, ditandai : hemolisis, peningkatan

kadar enzim hati, dan hitung trombosit rendah.d. Eklampsia, yaitu preeklampsia yang disertai

kejang. menimbulkan kerusakan organ seperti hati, ginjal, dan otak, yang berakhir dengan kematian.

Faktor Risiko

1. Kehamilan pertama2. Riwayat keluarga dengan pre-eklampsia atau

eklampsia3. Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya4. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau

lebih dari 35 tahun5. Wanita dengan gangguan fungsi organ (diabetes,

penyakit ginjal, migraine, dan tekanan darah tinggi)6. Kehamilan kembar

Deteksi dini

1. Menyaring semua kehamilan primigravida (kehamilan pertama), ibu menikah dan langsung hamil, dan semua ibu hamil dengan risiko tinggi terhadap pre-eklampsia dan eklampsia

2. Pemeriksaan kehamilan secara teratur sejak awal triwulan satu kehamilan

Prognosa

• Prognosa tergantung pada terjadinya eklampsi. Dinegara-negara maju, kematian karena preeklampsi ± 0.5 %. Jika eklampsi, prognosa menjadi kurang baik : kematian pada eklampsi adalah 5 %.

• Prognosa preeklampsi pada anak juga berkurang tergantung pada waktu terjadi preeklampsi dan berat preeklampsi. Kematian perinatal ≠ 20 %. Kematian perinatal sangat dipengaruhi oleh prematuritas

Tujuan pengobatan preeklampsi

• Mencegah terjadinya eklampsi• Melahirkan janin hidup• Meminimalkan trauma pada persalinan dan

mencegah penyakit pada kehamilan dan persalinan berikutnya

• Mencegah hipertensi yang menetap

Dasar pengobatan

• Istirahat• Diet• Obat antihipertensi• Sedative• Induksi persalinan

Tatalaksana pre eklampsia ringan

1. Rawat jalan (ambulatoir)Istirahat semaksimal mungkinPenggunaan garam dikurangiPemeriksaan kehamilan 2x semingguDapat diberikan sedative dan obat-obat

antihipertensiTanda-tanda bahaya harus diketahui pasien.

2. Pengobatan rawat inap (hospitalisasi)Indikasi : • Tensi 140/90 atau lebih• Proteinuria positif kuat (+++)• Penambahan BB 1 ½ kg atau lebih dalam

seminggu• Penambahan edema berlebih secara tiba-tiba

Pengobatan di RS

Pemeriksaan dan observasi 1. Anamnesis, pemeriksaan umum, pemeriksaan obstetric, dan

laboratorium rutin 2. Tekanan darah, urin, BB diperiksa tiap hari, edema dicari,

terutama daerah sakral3. Balance cairan ditentukan tiap hari4. Funduskopi pada waktu masuk RS, kemudian tiap 3 hari5. Keadaan janin diperiksa setiap hari dan besarnya dinilai6. Penentuan hematokrit secara berulang7. Penderita diingatkan untuk mengkonfirmasi apabila sakit kepala,

mual, nyeri daerah epigastrium, atau gangguan dalam penglihatan

pengakhiran kehamilan

• menghilangkan sebab dan mencegah terjadinya eklampsia dengan bayi yang masih premature, penundaan pengakhiran kehamilan mungkin dapat menyebabkan eklampsia atau kematian janin.

• dengan induksi persalinan atau seksio sesarea menurut keadaan

Indikasi pengakhiran kehamilan

1. Preeklampsi ringan dengan kehamilan lebih dari cukup bulan

2. Preeclampsia dengan hipertensi dan/atau proteinuria menetap selama 10-14 hari, dan janin sudah cukup matur

3. Preeclampsia berat4. Eklampsia

Penanganan janin pada preeklampsi

• Kematian perinatal pada preeklampsi dan eklampsi ± 20% peredaran darah ke uterus dan plasenta ↓ anak kekurangan O2

1. Pemeriksaan ketuban Amniocentase Amnioskopi

• Dilakukan setelah minggu ke 32 diulangi tiap 2 hari2. Cephalometri

Dengan ultrasound diukur diameter biparietalis induksi pada anak yg terlalu kecil dapat dihindarkan (>9 cm)

3. Kardiografi4. Penentuan estrogen dalam urin

Penanganan selama persalinan

1. Mikroanalisa darah fetalIndikasi : – Kelainan BJ anak– Keluarnya meconium– Peningkatan tinggi tensi

2. Kardiotokografi

Ante natal care

1. Tes darah

• Contoh darah akan diambil untuk diperiksa apakah terinfeksi virus tertentu atau resus antibodi.

• untuk pemeriksaan hCG

2. Alfa Fetoprotein (AFP)

• mengambil contoh darah untuk diperiksa. Tes dilaksanakan pada minggu ke-16 hingga 18 kehamilan

• Kadar Maternal-serum alfa-fetoprotein (MSAFP) ↑cacat pada batang saraf seperti spina bifida atau anencephali

• kadar MSAFP ↑berisiko terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi dengan berat lahir rendah

3. Sampel Chorion Villus (CVS)

• untuk memeriksa kemungkinan kerusakan pada kromosom.

• untuk mendiagnosa penyakit keturunan. • Tes CVS mendeteksi adanya kelainan pada

janin seperti Tay-Sachs, anemia sel sikel, fibrosis berkista, thalasemia, dan sindroma Down

4. Ultrasonografi (USG)

• mendeteksi kelainan struktural pada janin, seperti; bibir sumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang.

• pada minggu ke-12 kehamilan• lebih lanjut USG melihat posisi plasenta dan

jumlah cairan amnion, sehingga bisa diketahui lebih jauh cacat yang diderita janin.

5. Amiosentesis

• di atas 35 tahun• Amniosentesis mengambil cairan amnion melalui

dinding perut ibu. • Cairan amnion yang mengandung sel-sel janin,

bahan-bahan kimia, dan mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan genetik, kondisi janin, serta tingkat kematangannya.

• Tes ini dilakukan pada minggu ke-16 dan 18 kehamilan.

6. Sampel darah janin atau cordosentesis

• Sampel darah janin yang diambil dari tali pusar.

• memasuki usia 20 minggu.• mendeteksi kelainan kromosom, kelainan

metabolis, kelainan gen tunggal, infeksi seperti toksoplasmosis atau rubela, juga kelainan pada darah (rhesus), serta problem plasenta semisal kekurangan oksigen.

7. Fetoskopi

• keuntungan tes ini bisa menemukan kemungkinan mengobati atau memperbaiki kelainan yang terdapat pada janin.

8. Biopsi kulit janin

• mendeteksi kecacatan serius pada genetika kulit yang berasal dari keluarga, seperti epidermolysis bullosa lethalis

• setelah melewati usia kehamilan 15-22 minggu.

Nutrisi dalam kehamilan• Kebutuhan kalori

wanita tidak hamil 2000 Kkalwanita hamil 2300 Kkalwanita menyusui 2800 Kkal

• Protein untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, payudara, dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, Hb)

wanita tidak hamil 0,9 g/kg BB/harihamil + 30 g/hari

Dianjurkan protein hewani komposisi asam amino lengkap.• Mineral

semua mineral kecuali besi dapat terpenuhi dengan makanan sehari-hari yang adekuat

Dapus

• http://www.conectique.com/tips_solution/pregnancy/baby_delivery/article.php?article_id=2934&_page=2

• Siswosudarmo R. Obstetri Fisiologi. UPF Kebidanan dan Penyakit Kandungan FK UGM. 1992.