praktikum mineralogi dan kristalograf1

Upload: sudirman

Post on 01-Mar-2016

271 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mineralogi

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFIHari/Tgl: Sabtu, 19 April 2015Nama: SudirmanAcara: Native ElementsNim : D61114008No Urut: 01No Peraga: inv/ptgrfi/pst/slfrWarna Segar: Putih kekuningan Lapuk: HitamCerat: KuningKilap: LemakBelahan: Tidak jelasPecahan : UnevenKekerasan : Kawat tembaga 3 SMKuku(2,5)Kawat tembaga(3)Kaca(5,5-6)Pisau baja(6-6,5)Kikir baja(6,5-7)

Berat jenis: 2,0 2,1 g/cm3Sifat kemagnetan: DiamagnetikDerajat kejernihan: TranslucentTenacity: BrittleSistem kristal: OrthorombikKomposisi kimia: SGolongan mineral: Native elementsNama mineral: SulphurKeterangan:Mineral ini memiliki warna segar yaitu putih kekuningan dengan warna lapuk hitam sebagai hasil dari adanya proses oksidasi dengan udara. Mineral ini ketika digores pada porselen maka akan menghasilkan cerat berwarna kuning, serta mineral ini ketika mendapatkan cahaya akan memberikan kilap lemak yaitu kilapnya seperti kilap pada lemak hal ini diindikasikan oleh struktur yang berlemak. Mineral ini memiliki belahan tidak jelas artinya bidang belahannya tidak jelas serta memiliki pecahan uneven yakni permukaan pecahannya kasar dan tidak beraturan. Mineral ini saat diadakan uji kekerasan, maka mineral ini tidak dapat tergores oleh kuku (2,5), akan tetapi tergores dengan kawat tembaga (3), dan otomatis akan tergores pula dengan kaca (5,5 6), pisau baja (6 6,5), dan kikir baja (6,5 7). Jadi mineral ini memiliki kekerasan 3 dalam skala mohs. Mineral ini memiliki berat jenis 2,0 2,1 g/cm3 dan memiliki sifat kemagnetan diamagnetik yang artinya mineral ini tidak dapat ditarik oleh gaya magnet. Mineral ini ketika diberikan cahaya maka akan menampakkan derajat kejernihan translusent yakni dapat mentransmisikan cahaya dalam jumlah terbatas serta memiliki sifat dalam brittle artinya mudah hancur ketika dipukul atau rapuh. Berdasarkan data yang ada maka mineral ini disebut Sulphur yang memiliki sistem kristal orthorombik golongan mineral native elements dengan rumus kimia S.Sulphur terjadi secara alami sebagai murni unsur dan sebagai Sulfida dan mineral Sulfat. Unsur Sulphur dapat ditemukan di dekat sumber air panas dan vulkanik daerah di berbagai belahan dunia, dimana unsur Sulphur terjadi secara alami dalam emisi vulkanik, termasuk emisi dari hidrotermal. Sulphur dapat juga dihasilkan dari minyak bumi, gas alam, dan sumber daya terkait fosil terutama sebagai Hidrogen Sulfida. Sulphur ditemukan berasosiasi dengan mineral dari deposit sedimen berupa evaporit dan dengan deposit minyak. Sulphur juga dapat ditemukan secara sendiri berasosiasi dengan mineral lain seperti mineral Sulfida, yakni Pirit (Besi Sulfida), Cinnabar (Merkuri Sulfida), Galena (Timbal Sulfida), Sfalerit (Seng Sulfida), dan Stibnit (Antimony Sulfida) maupun dengan mineral Sulfat, seperti Gypsum (Kalsium Sulfat), Alunit (Kalium Aluminium Sulfat), dan Barit (Barium Sulfat).Sebagian besar Sulphur yang diproduksi di Amerika Serikat digunakan untuk membuat Asam Sulfat. Asam sulfat memiliki beberapa kegunaan dalam produksi bahan kimia, produk minyak bumi dan berbagai aplikasi industri lainnya. Penggunaan utama Sulphur adalah dalam membuat bahan kimia untuk pertanian, sebagian besar untuk pupuk. Kegunaan lain dari Sulphur termasuk penyulingan minyak bumi, pertambangan logam, produksi bahan kimia organik dan anorganik, bahan peledak, zat warna, penyulingan minyak bumi, vulkanisasi karet, dan fungisida. Referensi :1. http://en.wikipedia.org/wiki/Sulfur&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:00 WITA2. https://www.mineralseducationcoalition.org/minerals/sulfur&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:05 WITA3. Irfan,Ulva Ria. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan kristalografi. Makassar : Universitas Hasanuddin.4. Simon,dkk. 1998.Rocks and Minerals. New York : Kai Chu.

ASISTEN PRAKTIKAN

(RICHY JOHANS KANTU)(SUDIRMAN)PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFIHari/Tgl: Sabtu, 19 April 2015Nama: SudirmanAcara: Native ElementsNim : D61114008No Urut: 02No Peraga: inv/ptgrfi/pst/graphWarna Segar: Hitam mengkilap Lapuk: CokelatCerat: HitamKilap: LogamBelahan: SempurnaPecahan : EvenKekerasan : Kuku( 1-2,5) SMKuku(2,5)Kawat tembaga(3)Kaca(5,5-6)Pisau baja(6-6,5)Kikir baja(6,5-7)

Berat jenis: 2,23 g/cm3Sifat kemagnetan: DiamagnetikDerajat kejernihan: OpaqTenacity: BrittleSistem kristal: HeksagonalKomposisi kimia: CGolongan mineral: Native ElementsNama mineral: GraphiteKeterangan:Mineral ini memiliki warna segar yaitu hitam mengkilap yang merupakan warna asli dari mineral dengan warna lapuk cokelat. Mineral ini ketika digores pada porselen maka akan menghasilkan cerat berwarna hitam, serta mineral ini ketika mendapatkan cahaya akan memberikan kilap logam yaitu kilapnya seperti kilap pada logam. Mineral ini memiliki belahan sempurna artinya tidak memilikiki bidang belahan yang sangat rata serta memiliki pecahan even yakni pecahannya kecil rata mendekati bidang datar. Mineral ini saat diadakan uji kekerasan, maka mineral ini tergores oleh kuku (2,5), dan otomatis akan tergores oleh kawat tembaga (3), kaca (5,5 6), pisau baja (6 6,5), dan kikir baja (6,5 7). Jadi mineral ini memiliki kekerasan 1 2,5 SM. Mineral ini memiliki berat jenis 2,23 g/cm3 dan memiliki sifat kemagnetan diamagnetik yang artinya mineral ini tidak dapat ditarik oleh gaya magnet. Mineral ini ketika diberikan cahaya maka akan menampakkan derajat kejernihan opaq yakni tidak dapat mentransmisikan cahaya serta memiliki sifat dalam brittle artinya mudah hancur ketika dipukul atau rapuh. Berdasarkan data yang ada maka mineral ini disebut Graphite yang memiliki sistem kristal heksagonal golongan mineral native elements dengan rumus kimia C.Graphit dan Intan bentuk alotrop karbon, karena kedua senyawa ini mirip namun struktur atomnya mempengaruhi sifat kimiawi dan fisikanya. Senyawa lain yang memiliki rumus kimia yang sama dengan Graphit dan Intan adalah Batubara, dimana Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.Graphite terbentuk pada batuan metamorf yang merupakan hasil akhir dari proses karbonisasi pada substrat organik dan beberapa terbentuk dari substansi magma melalui proses hydrothermal. Graphite ditemukan berasosiasi dengan marmer artinya Graphite dapat ditemukan pada marmer. Jadi Graphite ditemukan dalam batuan sedimen seperti marble.Graphite memiliki sifat yang dapat digunakan sebagai minyak pelumas untuk membuat peralatan mekanis bekerja lebih lancar. Graphit sekarang umum digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pensil.Referensi :1. http://id.wikipedia.org/wiki/Grafit. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:10 WITA2. https://wanibesak.wordpress.com/2011/02/28/alotrop-karbon-intan-grafit-dan-fullerene/. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:15 WITA3. Irfan,Ulva Ria. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan kristalografi. Makassar : Universitas Hasanuddin.4. Simon,dkk. 1998.Rocks and Minerals. New York : Kai Chu.

ASISTENPRAKTIKAN

(RICHY JOHANS KANTU)(SUDIRMAN)PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFIHari/Tgl: Sabtu, 19 April 2015Nama: SudirmanAcara: Mineral FosfatNim : D61114008No Urut: 04No Peraga: inv/ptgrfi/pst/apatitWarna Segar: Putih merah mudah Lapuk: Cokelat kekuninganCerat: PutihKilap: KacaBelahan: JelasPecahan : ConcoidalKekerasan : Kawat tembaga 3 SMKuku(2,5)Kawat tembaga(3)Kaca(5,5-6)Pisau baja(6-6,5)Kikir baja(6,5-7)

Berat jenis: 3,16 3,22 g/cm3Sifat kemagnetan: DiamagnetikDerajat kejernihan: OpaqTenacity: BrittleSistem kristal: HeksagonalKomposisi kimia: Ca5(F, Cl)/(PO4)3Golongan mineral: FosfatNama mineral: ApatiteKeterangan:Mineral ini memiliki warna segar yaitu putih sampai merah mudah dengan warna lapuk cokelat sebagai hasil dari adanya proses oksidasi antara oksigen unsur Fe dalam mineral ini. Mineral ini ketika digores pada porselen maka akan menghasilkan cerat berwarna putih, serta mineral ini ketika mendapatkan cahaya akan memberikan kilap kaca yaitu kilapnya seperti kilap pada kaca. Mineral ini memiliki belahan jelas artinya belahan rata namun masih bisa pecah pada bidang tertentu serta memiliki pecahan concoidal yakni permukaan pecahannya membentuk perlapisan kulit bawang. Mineral ini saat diadakan uji kekerasan, maka mineral ini tidak dapat tergores oleh kuku (2,5), namun dapat tergores dengan kawat tembaga (3), kaca (5,5 6), pisau baja (6 6,5), dan kikir baja (6,5 7). Jadi mineral ini memiliki kekerasan 3 SM. Mineral ini memiliki berat jenis 3,16 3,22 g/cm3 dan memiliki sifat kemagnetan diamagnetik yang artinya mineral ini tidak dapat ditarik oleh gaya magnet. Mineral ini ketika diberikan cahaya maka akan menampakkan derajat kejernihan opaq yakni dapat tidak mentransmisikan cahaya serta memiliki sifat dalam brittle artinya mudah hancur ketika dipukul atau rapuh. Berdasarkan data yang ada maka mineral ini disebut Apatite yang memiliki sistem kristal heksagonal golongan mineral fosfat dengan rumus kimia Ca5(F, Cl)/(PO4)3.Mineral ini stabil pada beberapa lingkungan. Apatite terbentuk pada Fluorapatite pada semua tipe batuan vulkanik serta dapat terbentuk secara hydrothermal pada deposit batuan beku. Pada sedimen terbentuk secara kimiawi dan juga ditemukan di beberapa batuan metamorf. Jadi, mineral ini ditemukan disetiap batuan dan umumnya ditemukan berasosiasi dengan mineral Olivin, Peridot dan Beryl.Apatite sebagai sumber fosfor yang akan digunakan dalam pupuk, jarang sebagai batu permata karena tidak terlalu resisten serta nilai kekerasannya kecil dan sebagai spesimen mineral.

Referensi :1. http://en.wikipedia.org/wiki/Apatite&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:30 WITA2. http://www.galleries.com/Apatite&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:35 WITA3. Irfan,Ulva Ria. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan kristalografi. Makassar : Universitas Hasanuddin.4. Simon,dkk. 1998.Rocks and Minerals. New York : Kai Chu.

ASISTEN PRAKTIKAN

(RICHY JOHANS KANTU)(SUDIRMAN)PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFIHari/Tgl: Sabtu, 19 April 2015Nama: SudirmanAcara: Mineral SulfatNim : D61114008No Urut: 05No Peraga: inv/ptgrfi/pst/gypsumWarna Segar: Putih-transparan Lapuk: HitamCerat: PutihKilap: SuteraBelahan: SempurnaPecahan : EvenKekerasan : Kawat tembaga 3 SMKuku(2,5)Kawat tembaga(3)Kaca(5,5-6)Pisau baja(6-6,5)Kikir baja(6,5-7)

Berat jenis: 2,35 g/cm3Sifat kemagnetan: DiamagnetikDerajat kejernihan: TransparanTenacity: BrittleSistem kristal: MonoklinKomposisi kimia: CaSO4.2H2OGolongan mineral: SulfatNama mineral: GypsumKeterangan:Mineral ini memiliki warna segar yaitu putih sampai transparan dengan warna lapuk hitam sebagai hasil dari adanya proses oksidasi antara oksigen unsur Fe dalam mineral ini. Mineral ini ketika digores pada porselen maka akan menghasilkan cerat berwarna putih, serta mineral ini ketika mendapatkan cahaya akan memberikan kilap sutera yaitu kilapnya seperti kilap pada sutera. Mineral ini memiliki belahan sempurna artinya bidang belahan sangat rata serta memiliki pecahan even yakni permukaan pecahannya kasar, kecil-kecil, dan menghampiri bidang datar. Mineral ini saat diadakan uji kekerasan, maka mineral ini tidak dapat tergores oleh kuku (2,5), dan dapat tergores oleh kawat tembaga (3), kaca (5,5 6), pisau baja (6 6,5), dan kikir baja (6,5 7). Jadi mineral ini memiliki kekerasan 3 SM. Mineral ini memiliki berat jenis 2,35 g/cm3 dan memiliki sifat kemagnetan diamagnetik yang artinya mineral tidak dapat ditarik oleh gaya magnet. Mineral ini ketika diberikan cahaya maka akan menampakkan derajat kejernihan transparan yakni dapat mentransmisikan cahaya dengan baik serta memiliki sifat dalam brittle artinya mudah hancur ketika dipukul atau rapuh. Berdasarkan data yang ada maka mineral ini disebut Gypsum yang memiliki sistem kristal monoklin golongan mineral sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O.Gypsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh Anhidrit dan Halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan Gypsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, dan lempung. Gypsum yang paling umum ditemukan adalah jenis Hidrat Kalsium Sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gypsum adalah salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Mineral-mineral ini diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, Gypsum berubah menjadi Basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi Anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang, Gipsum yang berada di atas suhu 108F atau 42C dalam air murni akan berubah menjadi Anhidrit. Gypsum secara umum berasosiasi dengan mineral lain, yang terdiri dari Gipsit alabaster, Satin spar, dan Selenit.Gypsum diproses dan digunakan sebagai papan dinding prefabrikasi atau sebagai industri atau bangunan plester, digunakan dalam pembuatan semen, pertanian dan penggunaan lainnya. Referensi :1. http://id.wikipedia.org/wiki/Gipsum. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:40 WITA2. https://www.mineralseducationcoalition.org/minerals/gypsum&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:45 WITA3. Irfan,Ulva Ria. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan kristalografi. Makassar : Universitas Hasanuddin.4. Simon,dkk. 1998.Rocks and Minerals. New York : Kai Chu.

ASISTENPRAKTIKAN

(RICHY JOHANS KANTU) (SUDIRMAN)PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFIHari/Tgl: Sabtu, 19 April 2015Nama: SudirmanAcara: Mineral SulfatNim : D61114008No Urut: 06No Peraga: inv/ptgrfi/pst/gypsumWarna Segar: Putih kehitaman Lapuk: CokelatCerat: PutihKilap: MutiaraBelahan: Tidak jelasPecahan : UnevenKekerasan : Kaca (5,5 6) SMKuku(2,5)Kawat tembaga(3)Kaca(5,5-6)Pisau baja(6-6,5)Kikir baja(6,5-7)

Berat jenis: 4,48 g/cm3Sifat kemagnetan: DiamagnetikDerajat kejernihan: OpaqTenacity: BrittleSistem kristal: OrthorombikKomposisi kimia: BaSO4Golongan mineral: SulfatNama mineral: BaritKeterangan:Mineral ini memiliki warna segar yaitu putih kehitaman dengan warna lapuk cokelat sebagai hasil dari adanya proses oksidasi antara oksigen unsur Fe dalam mineral ini. Mineral ini ketika digores pada porselen maka akan menghasilkan cerat berwarna putih, serta mineral ini ketika mendapatkan cahaya akan memberikan kilap mutiara yaitu kilapnya seperti kilap pada mutiara. Mineral ini memiliki belahan tidak jelas artinya bidang belahan memiliki kenampakan yang tidak jelas serta memiliki pecahan uneven yakni permukaan pecahannya kasar, dan kecil-kecil. Mineral ini saat diadakan uji kekerasan, maka mineral ini tidak dapat tergores oleh kuku (2,5), dan kawat tembaga (3), namun dapat digores dengan kaca (5,5 6), pisau baja (6 6,5), dan kikir baja (6,5 7). Jadi mineral ini memiliki kekerasan (5,5 6) SM. Mineral ini memiliki berat jenis 4,48 g/cm3 dan memiliki sifat kemagnetan diamagnetik yang artinya mineral tidak dapat ditarik oleh gaya magnet. Mineral ini ketika diberikan cahaya maka akan menampakkan derajat kejernihan opaq yakni tidak dapat mentransmisikan cahaya serta memiliki sifat dalam brittle artinya mudah hancur ketika dipukul atau rapuh. Berdasarkan data yang ada maka mineral ini disebut Barit yang memiliki sistem kristal orthorombik golongan mineral sulfat dengan rumus kimia BaSO4.Baryte terbentuk melalui proses pengendapan dan disimpan melalui sejumlah besar proses biogenik termasuk hidrotermal dan penguapan. Kelompok Baryte terdiri dari Celestine, Anglesite, Silver, dan Anhidrit. Di laut dalam endapan Baryte membentuk sejumlah besar sedimen. Jenis sedimen yang ditempati seperti limestones dan dolomites serta dapat pula pada batuan basaltic.Sebanyak 77% di seluruh dunia digunakan sebagai agen pembobotan untuk pengeboran cairan dalam eksplorasi minyak dan gas untuk menekan tekanan formasi yang tinggi dan mencegah ledakan gas. Kegunaan lain dalam nilai tambah aplikasi yang meliputi pengisi dalam cat dan plastik, pengurangan suara di kompartemen mesin, mantel mobil selesai untuk kelancaran dan ketahanan korosi, produk gesekan untuk mobil dan truk, semen radiasi perisai, keramik kaca dan aplikasi medis.Referensi :1. http://en.wikipedia.org/wiki/Barit&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:40 WITA2. http://www.galleries.com/barit&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:45 WITA3. Irfan,Ulva Ria. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan kristalografi. Makassar : Universitas Hasanuddin.4. Simon,dkk. 1998.Rocks and Minerals. New York : Kai Chu.

ASISTEN PRAKTIKAN

(RICHY JOHANS KANTU) (SUDIRMAN)PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFIHari/Tgl: Sabtu, 19 April 2015Nama: SudirmanAcara: Mineral HalidaNim : D61114008No Urut: 07No Peraga: inv/ptgrfi/pst/gypsumWarna Segar: Putih kehitaman Lapuk: CokelatCerat: PutihKilap: KacaBelahan: Tidak jelasPecahan : UnevenKekerasan : Kaca (5,5 6) SMKuku(2,5)Kawat tembaga(3)Kaca(5,5-6)Pisau baja(6-6,5)Kikir baja(6,5-7)

Berat jenis: (2,1 2,2) g/cm3Sifat kemagnetan: DiamagnetikDerajat kejernihan: TranlucentTenacity: BrittleSistem kristal: IsometrikKomposisi kimia: NaClGolongan mineral: SulfatNama mineral: HaliteKeterangan:Mineral ini memiliki warna segar yaitu putih kehitaman dengan warna lapuk cokelat sebagai hasil dari adanya proses oksidasi antara oksigen unsur Fe dalam mineral ini. Mineral ini ketika digores pada porselen maka akan menghasilkan cerat berwarna putih, serta mineral ini ketika mendapatkan cahaya akan memberikan kilap kaca yaitu kilapnya seperti kilap pada kaca. Mineral ini memiliki belahan tidak jelas artinya bidang belahan memiliki kenampakan yang tidak jelas serta memiliki pecahan uneven yakni permukaan pecahannya kasar, dan kecil-kecil. Mineral ini saat diadakan uji kekerasan, maka mineral ini tidak dapat tergores oleh kuku (2,5), dan kawat tembaga (3), namun dapat digores dengan kaca (5,5 6), pisau baja (6 6,5), dan kikir baja (6,5 7). Jadi mineral ini memiliki kekerasan (5,5 6) SM. Mineral ini memiliki berat jenis 2,1 2,2 g/cm3 dan memiliki sifat kemagnetan diamagnetik yang artinya mineral tidak dapat ditarik oleh gaya magnet. Mineral ini ketika diberikan cahaya maka akan menampakkan derajat kejernihan translucent yakni dapat mentransmisikan cahaya namun terbatas serta memiliki sifat dalam brittle artinya mudah hancur ketika dipukul atau rapuh. Berdasarkan data yang ada maka mineral ini disebut Halite yang memiliki sistem kristal isometrik golongan mineral sulfat dengan rumus kimia NaCl.Halite terbentuk secara sedimentasi mineral evaporite yang dihasilkan dari pengeringan tertutup danau dan laut. Jadi, Halite terbentuk secara evaporasi dari tingkat salinitas air. Mineral-mineral mempunyai struktur atom yang tetap dan berada dalam hubungan yang harmoni dengan bentuk luarnya. Mineral-mineral inilah yang merupakan bagian-bagian pada batuan-batuan dengan kata lain batuan adalah asosiasi mineral-mineral. Mineral ini dapat ditemukan pada sedimen seperti lempung. Halite berasosiasi dengan Anhidrit, Gipsum, dan Silvit.Halite digunakan sebagai sumber utama dari garam dan sebagai spesimen mineral. Halite juga dapat digunakan denganmenyebarkan garam pada salju untuk melelehkan es dan dapat merangsang stres garam untuk menekan pertumbuhan rumput padang dalam produksi rumput. Referensi :1. http://en.wikipedia.org/wiki/Barit&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:40 WITA2. http://www.galleries.com/barit&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:45 WITA3. Irfan,Ulva Ria. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan kristalografi. Makassar : Universitas Hasanuddin.4. Simon,dkk. 1998.Rocks and Minerals. New York : Kai Chu.

ASISTEN PRAKTIKAN

(RICHY JOHANS KANTU) (SUDIRMAN)PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFIHari/Tgl: Sabtu, 19 April 2015Nama: SudirmanAcara: Mineral FosfatNim : D61114008No Urut: 03No Peraga: inv/ptgrfi/pst/amlgnitWarna Segar: Putih Lapuk: CokelatCerat: PutihKilap: SuteraBelahan: Tidak jelasPecahan : UnevenKekerasan : Kikir baja ( 6,5-7) SMKuku(2,5)Kawat tembaga(3)Kaca(5,5-6)Pisau baja(6-6,5)Kikir baja(6,5-7)

Berat jenis: 3,1 g/cm3Sifat kemagnetan: ParamagnetikDerajat kejernihan: OpaqTenacity: BrittleSistem kristal: TriklinKomposisi kimia: LiAlFPO4Golongan mineral: FosfatNama mineral: AmblygoniteKeterangan:Mineral ini memiliki warna segar yaitu putih dengan warna lapuk cokelat sebagai hasil dari adanya proses oksidasi antara oksigen unsur Fe dalam mineral ini. Mineral ini ketika digores pada porselen maka akan menghasilkan cerat berwarna putih, serta mineral ini ketika mendapatkan cahaya akan memberikan kilap sutera yaitu kilapnya seperti kilap pada sutera. Mineral ini memiliki belahan tidak jelas artinya bidang belahan tidak dapat diamati dengan jelas serta memiliki pecahan uneven yakni permukaan pecahannya kasar, dan kecil-kecil. Mineral ini saat diadakan uji kekerasan, maka mineral ini tidak dapat tergores oleh kuku (2,5), kawat tembaga (3), kaca (5,5 6), pisau baja (6 6,5), dan hanya dapat digores dengan menggunakan kikir baja (6,5 7). Jadi mineral ini memiliki kekerasan 6,5 7 SM. Mineral ini memiliki berat jenis 3,1g/cm3 dan memiliki sifat kemagnetan paramagnetik yang artinya mineral ini dapat ditarik oleh gaya magnet dengan gaya yang lemah. Mineral ini ketika diberikan cahaya maka akan menampakkan derajat kejernihan opaq yakni dapat tidak mentransmisikan cahaya serta memiliki sifat dalam brittle artinya mudah hancur ketika dipukul atau rapuh. Berdasarkan data yang ada maka mineral ini disebut Amblygonite yang memiliki sistem kristal triklin golongan mineral fosfat dengan rumus kimia LiAlFPO4.Amblygonite adalah mineral fosfat yang relatif umum. Amblygonite ditemukan dalam lithium fosfat dan pegmatites kaya mineral utama. Mineral ini terjadi pada pegmatite deposito dan sulit dibedakan dengan Albite dan Feldspars. Amblygonite juga membentuk serangkaian larutan padat dengan mineral. Amblygonite berasosiasi dengan Spodumene, Apatit, Lepidolite, Turmalin, dan mineral Lithium-Bearing lain dalam vena pegmatite. Amblygonite digunakan sebagai sumber Lithium dan Fosfor, serta sebagai batu permata dan sebagai spesimen mineral. Amblygonite digunakan sebagai batu permata, karena rentan terhadap kerusakan.Referensi :1. http://en.wikipedia.org/wiki/Amblygonite&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:20 WITA2. http://www.galleries.com/Amblygonite&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:25 WITA3. Irfan,Ulva Ria. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan kristalografi. Makassar : Universitas Hasanuddin.4. Simon,dkk. 1998.Rocks and Minerals. New York : Kai Chu.

ASISTENPRAKTIKAN

(RICHY JOHANS KANTU) (SUDIRMAN)PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFIHari/Tgl: Sabtu, 19 April 2015Nama: SudirmanAcara: Mineral HalidaNim : D61114008No Urut: 08No Peraga: inv/ptgrfi/pst/flouritWarna Segar: Kuning transparan Lapuk: HitamCerat: PutihKilap: KacaBelahan: JelasPecahan : EvenKekerasan : Kikir baja ( 5,5-6) SMKuku(2,5)Kawat tembaga(3)Kaca(5,5-6)Pisau baja(6-6,5)Kikir baja(6,5-7)

Berat jenis: 3,1 3,3 g/cm3Sifat kemagnetan: DiamagnetikDerajat kejernihan: TransparanTenacity: BrittleSistem kristal: IsometrikKomposisi kimia: CaF2Golongan mineral: HalidaNama mineral: FluoriteKeterangan:Mineral ini memiliki warna segar yaitu kuning treansparan dengan warna lapuk hitam sebagai hasil dari adanya proses oksidasi antara oksigen unsur Fe dalam mineral ini. Mineral ini ketika digores pada porselen maka akan menghasilkan cerat berwarna putih, serta mineral ini ketika mendapatkan cahaya akan memberikan kilap kaca yaitu kilapnya seperti kilap pada kaca. Mineral ini memiliki belahan jelas artinya bidang belahan rata namun masih dapat pecah pada sisi yang lain serta memiliki pecahan even yakni permukaan pecahannya kasar, kecil-kecil, dan mendekati bidang datar. Mineral ini saat diadakan uji kekerasan, maka mineral ini tidak dapat tergores oleh kuku (2,5), dan kawat tembaga (3), namun dapat tergores dengan kaca (5,5 6), pisau baja (6 6,5), dan kikir baja (6,5 7). Jadi mineral ini memiliki kekerasan 5,5 6 SM. Mineral ini memiliki berat jenis 3,1 3,3 g/cm3 dan memiliki sifat kemagnetan diamagnetik yang artinya mineral ini tidak dapat ditarik oleh gaya magnet. Mineral ini ketika diberikan cahaya maka akan menampakkan derajat kejernihan transparan yakni dapat mentransmisikan cahaya dengan baik serta memiliki sifat dalam brittle artinya mudah hancur ketika dipukul atau rapuh. Berdasarkan data yang ada maka mineral ini disebut Flourite yang memiliki sistem kristal isometrik golongan mineral halida dengan rumus kimia CaF2.Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam urat-urat, baik sebagi mineral utama maupun sebagai mineral geng bersama mineral-mineral bijih metalik, khususnya Timbal dan Perak. Umumnya dalam dolomit dan batugamping , dan dapat pula terbentuk pada lingkungan batuan beku dan pegmatit. Fluorite dapat terjadi sebagai deposit vena terutama dengan mineral logam dan berhubungan dengan Galena, Sfalerit, Barit, Quartz, dan Kalsit. Fluorite yang umum terjadi secara deposit hidrotermal dan telah dicatat sebagai mineral utama dalam granit dan batuan beku lainnya dan sebagai konstituen minor umum dolostone dan kapur . Fluorit digunakan sebagai fluks untuk peleburan dan dalam produksi gelas. Fluorit digunakan sebagai batu permata, sumber fluor, seperti lensa optik khusus dan spesimen mineral populer.Referensi :1. http://en.wikipedia.org/wiki/Flurite&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:20 WITA2. http://www.galleries.com/Fluorite&prev=search. Diakses pada tanggal 21 April 2015 pukul 20:25 WITA3. Irfan,Ulva Ria. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan kristalografi. Makassar : Universitas Hasanuddin.4. Simon,dkk. 1998.Rocks and Minerals. New York : Kai Chu.

ASISTEN PRAKTIKAN

(RICHY JOHANS KANTU) (SUDIRMAN)