plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis...
TRANSCRIPT
i
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, DISIPLIN SISWA, DAN MINAT BELAJAR
SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Studi Kasus: Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Retno Susilo Watli Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara: 1) Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi, 2) Disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi, dan 3) Minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Populasi dari penelitian ini yaitu siswa kelas satu dan dua jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 94 siswa, penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2006. Sampel yang diambil dari populasi sejumlah 62 siswa dengan menggunakan teknik sampling aksidental. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestrasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda tiga variabel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi (koefisien korelasi (R) sebesar 0,633, koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,400 dan r hitung sebesar 0,447 > r tabel 0,05 sebesar 0,165 serta t hitung sebesar 4,075 > t tabel 0,05 sebesar 2,0003), 2) Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi (koefisien korelasi (R) sebesar 0,633, koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,400 dan r hitung sebesar 0,309 > r tabel 0,05 sebesar 0,165 serta t hitung sebesar 2,903 > t tabel 0,05 sebesar 2,0003), 3) Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi (koefisien korelasi (R) sebesar 0,633, koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,400 dan r hitung sebesar 0,324 > r tabel 0,05 sebesar 0,165 serta t hitung sebesar 2,423 > t tabel 0,05 sebesar 2,0003).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATIONSHIPS BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION OF TEACHER TEACHING STYLE VARIATION, STUDENTS’ DISCIPLINE,
STUDENTS’ LEARNING ATTENTION, AND ACCOUNTING LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study at The Students of”BOPKRI 1”Vocational High School,
Yogyakarta
Retno Susilo Wati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The purpose of this research was to know the relationships between: 1) Students’ perception of teacher teaching style variation and accounting learning achievement, 2) Students’ discipline and accounting learning achievement, 3) Students’ learning attention and accounting learning achievement.
The population in this research was the first and second grade students’ of “BOPKRI 1” Vocational High School Yogyakarta majoring in Accounting consisted of 94 students’. It was conducted from June to July 2006. The writer took 62 students’ as sample, by using Accidental Sampling Technique. The data collecting techniques used were questionnaire, documentary study, and interview.
To know the correlation between students’ perception of teacher teaching style variation, students’ discipline, students’ learning attention, and accounting learning achievement, the writer used multiple regression analysis teachnique with three variables.
The findings were: 1) There was a positive and significant correlation between students’ perception of teacher teaching style variation and accounting learning achievement (Correlation Coefficient (R) = 0,633 and Determination Coefficient (R 2 ) = 0,400 and r observed = 0,447 and r table 0,05 = 0,165 and t observed = 4,075 > t table 0,05 = 2,0003), 2) There was a positive and significant correlation between students’ discipline and accounting learning achievement (Correlation Coefficient (R) = 0,633 and Determination Coefficient (R 2 ) = 0,400 and r observed = 0,309 > r table 0,05 = 0,165 and t observed = 2,903 > t table 0,05 = 2,0003), 3) There was a positive and significant correlation between students’ learning attention and accounting learning achievement (Correlation Coefficient (R) = 0,633 and Determination Coefficient (R 2 ) = 0,400 and r observed = 0,324>r table 0,05 = 0,165 and t observed = 2,423 > t table 0,05 = 2,0003).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan pembangunan yang terjadi dewasa ini tidak dapat
dipisahkan dari suatu proses pendidikan yang baik. Proses pendidikan yang baik dapat
menghasilkan suatu pekerja atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar ahli
dan menguasai pada bidangnya, sehingga dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan
ilmu dan tehnologi. Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan
suatu masalah yang selalu mendapat perhatian karena merupakan kebutuhan yang
mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat suatu negara.
Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada pembangunan
masyarakat Indonesia seutuhnya menjadikan pembangunan bidang pendidikan
menempati posisi yang paling penting. Dewasa ini pendidikan telah tumbuh meluas dan
sudah menjadi kebutuhan semua masyarakat. Keberhasilan pembangunan suatu negara
dapat tercapai apabila didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang mampu
mengembangkan potensi dalam dirinya dengan baik. Salah satu cara untuk dapat
mengembangkan potensi diri adalah dengan belajar. Menurut Oemar Hamalik (1975:4)
belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara
bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan
formal yang mendidik siswa-siswanya untuk dapat mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan juga untuk dapat lebih hidup bermasyarakat. Supaya kegiatan proses
belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, maka situasi kelas harus memiliki
hubungan manusiawi efektif antara sesama murid dan murid dengan guru-gurunya
sehingga akan mampu menciptakan perasaan bersatu dan perasaan kebersamaan
(Hadari, 1981:47). Di dalam kegiatan belajar mengajar adakalanya siswa merasa bosan
terhadap pelajaran yang sedang diajarkan.
Di sekolah guru memegang peranan yang penting dan dominan. Guru
merupakan sosok pribadi manusia yang memang sengaja dibangun untuk menjadi
tenaga profesional yang memiliki profisiensi (berpengetahuan dan berkemampuan
tinggi) dalam dunia pendidikan yang berkompeten untuk melakukan tugas mengajar
(Muhibbin, 1995:185). Setiap siswa memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang
gaya mengajar guru, khususnya dalam hal ini guru akuntansi. Variasi dalam mengajar
dianggap sangat penting untuk mengatasi rasa kebosanan pada diri siswa karena adanya
variasi dalam mengajar yang dilakukan seorang guru diharapkan dapat memacu
semangat belajar siswa.
Adanya variasi gaya mengajar guru yang tidak membosankan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar akan menimbulkan minat dalam diri siswa untuk
lebih belajar dengan tekun. Variasi gaya mengajar guru sangat berpengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan FX. Yusti Subroto
(2004), yang berjudul Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya
Mengajar Guru Akuntansi, Minat Belajar Akuntansi, dan Fasilitas Belajar Siswa
Dengan Prestasi Belajar Siswa disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan.
Dalam penelitian yang dilakukan Yuliyanti (2004), yang berjudul Hubungan
antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan
minat siswa dalam memilih program studi di SMU disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan.
Menurut hasil penelitian yang berjudul pengaruh bimbingan guru di kelas, minat
belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa studi kasus siswa
kelas II Akuntansi SMK Katholik Klaten, Theresia Trisusanti (2003) menyimpulkan
bahwa (1) Bimbingan guru di kelas berpengaruh positif dan signifikansi terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa (pada tarif 5% t − hitung 2, 346> t_tabel 1,665 dengan
SE sebesar 6,68%). (2) Minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa (pada taraf 5% t_hitung 2,475> t_tabel 1,665 dengan
SE sebesar 13,648). (3) Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa (pada taraf 5% t_hitung 3,035 > t_tabel 1,665 dengan
SE sebesar 7,583). (4) Bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa (pada taraf
5% t_hitung 14,9 > t_tabel 2,725 dengan SE sebesar 27,946%.
Dari ketiga hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa diperlukan lingkungan belajar yang baik, dorongan
orang tua dan minat belajar dari diri siswa.
Dalam belajar siswa juga harus dapat mendisiplinkan diri yaitu dengan cara
siswa harus dapat mengendalikan diri dan mematuhi peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan sikap disiplin dalam proses belajar
mengajar diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Sehingga dalam hal ini
kedisiplinan dalam belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa.
Semakin siswa dapat mendisiplinkan diri dalam belajar maka prestasi yang akan
diperoleh siswa akan semakin baik, tetapi sebaliknya jika siswa tidak dapat
mendisiplinkan diri dalam belajar maka prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa
tidak akan memuaskan. Dari penelitian yang berjudul Hubungan antara Disiplin
Belajar, Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar siswa
(Fransiska Dian Wasitaningsih, 2002), diperoleh hasil bahwa kedisiplinan belajar
mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi belajar. Dari hasil penelitian
tersebut terbukti bahwa kedisiplinan dalam belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dengan adanya hal-hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Variasi Gaya Mengajar Guru
Akuntansi, Disiplinan Belajar Siswa, dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi
Belajar Akuntansi”
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi permasalahan mengenai
hubungan antara variasi gaya mengajar guru akuntansi, kedisiplinan belajar, dan minat
belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru
dengan prestasi belajar akuntansi?
2. Apakah ada hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi?
3. Apakah ada hubungan antara minat siswa dengan prestasi belajar akuntansi?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
mengajar guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin
belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.
3.Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara minat
belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan gambaran bagi guru untuk
lebih menyempurnakan kegiatan belajar mengajar terutama tentang variasi gaya
mengajar yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa tidak merasa bosan
terhadap pelajaran yang sedang diajarkan.
2. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa bahwa betapa
pentingnya minat belajar yang ada untuk dapat mencapai prestasi belajar yang
maksimal.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan khususnya dalam
bidang pendidikan.
4. Bagi penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman atau wawasan untuk
peneliti sendiri sebelum benar-benar terjun langsung di dunia pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
Pada bagian ini menguraikan tentang pengertian belajar, persepsi siswa
tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin belajar siswa, minat belajar siswa di
sekolah, dan prestasi belajar akuntansi. Selain hal tersebut, juga menjelaskan secara
singkat tentang hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru,
disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut
diperoleh dari seorang yang lebih tahu atau yang sekarang disebut dengan guru
(Ali Imron, 1996:2).
Winkel dalam Psikologi Pengajaran (1996:53) memberikan pengertian
belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
subyek dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan ini bersifat
konstan.
Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan (1995:91)
mengatakan bahwa belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan
dunia di sekeliling siswa. Belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku dan latihan.
Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian belajar adalah
sebagai berikut:
a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan
dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan,
keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri,
b. Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan
pribadi seutuhnya,
c. Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan
yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya,
d. Belajar adalah rangkaian jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan
pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa,
rana kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka
belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku menuju
perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing
oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan tersebut diakibatkan oleh adanya interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang lebih baik.
2. Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru
a. Persepsi Siswa
Persepsi adalah proses pemahaman yang terorganisir dan
menggabungkan data-data indera atau penginderaan untuk dikembangkan
sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita (Linda L.
Davidoff, 1981:232).
Persepsi dapat juga diartikan sebagai proses pemahaman yang
dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan baik
lewat penglihatan, perasaan, penciuman, dan pendengaran. Kunci untuk
memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu
merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi (Miftah Thoha,
1983:138).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi
adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan
mengintepretasikan rangsang dari lingkungan melalui panca indera, sehingga
individu menyadari dan mengerti tentang yang diinderakannya.
Persepsi siswa terhadap proses belajar mengajar sangat berpengaruh
pada prestasi belajar yang mereka hasilkan, karena seorang guru bagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
merupakan subyek yang berkepentingan dalam kegiatan belajar mengajar,
karena fungsi guru adalah sebagai pengajar atau pendidik dalam setiap proses
mengajar di sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar suatu kebosanan akan
terjadi apabila kita melihat atau mengalami hal yang sama terjadi secara
berulang-ulang terus-menerus sehingga menjadi rutin. Untuk menanggulangi
rasa bosan ini maka diperlukan adanya suatu variasi dalam proses belajar
mengajar, sehingga belajar mengajar di sekolah tidaklah terasa sebagai beban
yang berat. Adanya variasi gaya mengajar guru akuntansi yang baik dapat
membantu siswa untuk lebih memusatkan perhatian siswa pada pelajaran yang
sedang diajarkan.
b. Pengertian Mengajar
Mengajar pada umumnya merupakan suatu upaya pendidikan dalam
memberikan perangsang, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa
agar terjadi proses belajar. Menurut Pasaribu dan Simandjuntak (1983:7)
mengajar adalah sebagai penanam dan penyampaian pengetahuan pada anak,
serta suatu kegiatan mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-
baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi
lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya
proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Mengajar merupakan peristiwa yang bertujuan, artinya mengajar
adalah peristiwa yang terikat oleh tujuan, pada tujuan dan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan (Winarno,1973:29). Karena mengajar adalah peristiwa yang
bertujuan, maka seorang pendidik dalam hal ini adalah guru dituntut untuk
dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik, dan materi pelajaran dapat
diterima oleh siswa sebagai peserta didik.
Guru dalam mengajar harus sudah memiliki rencana pembelajaran
(satuan pelajaran) dan menetapkan strategi belajar mengajar, karena dalam hal
ini guru melakukan kegiatan mendidik, dalam artian guru mengantar peserta
didik ke tingkat kedewasaannya, baik secara fisik maupun mental. Dengan
demikian seorang guru dituntut untuk berusaha seoptimal mungkin
menciptakan kondisi yang mendukung agar kegiatan belajar mengajar dapat
berlangsung dengan baik.
Mengajar secara luas dapat diartikan suatu aktivitas
mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan siswa, sehingga terjadi proses belajar atau sebagai
upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan
belajar bagi para siswa (Sardiman, 1986:46-47).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Gaya Mengajar
J. Roggema dalam Winkel (1996:205) membedakan gaya mengajar
menjadi dua, yaitu:
1) Formal, ciri-ciri:
a) Guru sangat terikat dengan kurikulum pengajaran yang telah ditetapkan.
b) Menuntut banyak prestasi hafalan.
c) Berpegang pada buku pelajaran.
d) Bergaya memimpin lebih otoriter.
e) Kurang bersedia menerima sumbangan pikiran dari siswa.
f) Menekankan perlunya siswa belajar untuk lulus ujian.
2) Informal, ciri-ciri:
a) Penentuan luas materi pelajaran tergantung dari kebutuhan siswa.
b) Mendorong siswa untuk berdiskusi mengenai materi pelajaran.
c) Memberikan pandangan sendiri terhadap pelajaran.
d) Bergaya memimpin lebih demokratis.
e) Menanggapi dengan baik pikiran kritis siswa.
f) Menekankan agar siswa belajar demi perkembangan diri sendiri.
Gaya mengajar menurut Winkel (1996:204) adalah keseluruhan
tingkah laku guru yang khas bagi dirinya dan agak bersifat menetap pada
setiap kali mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Variasi Gaya Mengajar
Kebosanan merupakan salah satu masalah penting didalam kelas. Murid-
murid duduk dengan tenang mendengar dan melihat guru mengajar selama berjam-
jam, sambil terkantuk-kantuk dan penuh kebosanan. Gaya mengajar yang monoton
akan membuat siswa malas untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Hal yang diperlukan oleh guru adalah mengadakan variasi dalam mengajar.
Variasi dalam mengajar banyak sekali bila dilakukan dengan benar-benar akan
sangat menarik dan dapat mempertahankan minat dan semangat siswa dalam
belajar. Biasanya variasi muncul dalam komponen-komponen, sebagai berikut
(Raflis Kosasi,1984:6-7):
1) Pengertian variasi suara
Variasi suara adalah perubahan nada suara keras menjadi lemah, dari tinggi
menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari suara gembira menjadi sedih, atau
pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
2) Pemusatan perhatian
Memusatkan perhatian pada hal yang dianggap penting dapat dilakukan guru
dengan perkataan atau kalimat dan ungkapan senada dengan itu dan biasanya diikuti
dengan isyarat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Kesenyapan
Adanya kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja selagi guru menerangkan
sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian. Perubahan stimulus dari
adanya suara ke keadaan tenang atau senyap atau dari keadaan adanya kesibukan
kegiatan dan kemudian dihentikan, akan dapat menarik perhatian karena siswa ingin
tahu apa yang terjadi.
4) Mengadakan kontak pandang
Bila guru berbicara berinteraksi dengan siswanya hendaknya pandangan
menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid untuk menunjukkan
hubungan yang intim dengan mereka.
5) Gerakan badan dan mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan badan adalah
aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Hal ini tidak hanya sekedar
menarik perhatian, tetapi lebih dari itu dapat menyampaikan arti dari pesan lisan
yang disampaikan.
6) Pergantian posisi guru dalam kelas
Pergantian posisi guru dalam kelas dapat digunakan untuk mempertahankan
perhatian murid. Yang penting diingat adalah variasi ini digunakan dengan
maksud tertentu, dan dilakukan secara wajar tidak berlebihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Salah satu tujuan untuk mendapatkan hasil dalam belajar, guru tidak terikat
pada teknik atau metode atau media tertentu akan tetapi guru dapat memanfaatkan
salah satu atau semuanya secara berkombinasi. Berdasarkan pendapat beberapa
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa cara efektif untuk memperoleh hasil
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan melibatkan penuh
pembelajaran bersama siswa, variasi dan keragaman dalam metode mengajar,
motivasi internal, dan integritas belajar yang menyeluruh.
3. Disiplin Belajar Siswa
a. Pengertian Disiplin Belajar
Dalam melakukan kegiatan dan aktivitas kita sehari-hari, dimanapun
tempatnya kita tidak dapat melepaskan diri dengan norma atau aturan yang
berlaku. Aturan-aturan itu harus diikuti baik secara paksa atau kerelaan diri
seseorang.
Adanya norma atau aturan itu dimaksudkan untuk mengatur perilaku dan
mendorong serta menekan orang-perorang, kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan untuk mencapai dan mentaati nilai-nilai sosial yang ada.
Norma juga dibuat untuk memelihara ketertiban dan perdamaian diantara
orang yang memiliki kepentingan yang berlainan sehingga satu dengan yang
lain akan saling menghormati terhadap kepentingan masing-masing. Jadi
dengan adanya norma atau aturan, maka manusia tidak dapat bertindak maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bertingkah laku sesuka hatinya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata
lain, dalam melakukan kegiatan harus disertai rasa tanggung jawab dengan
penuh disiplin.
Dalam Kamus Umum Bahas Indonesia disiplin diartikan sebagai suatu
aturan yang ketat, tata tertib yang harus dipatuhi. Disiplin secara umum dapat
diartikan sebagai suatu sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi
suatu ketentuan dan peraturan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan
tanggung jawab (Entang, 1984:11).
Pusat pengembangan inovasi dan Fakultas Filsafat UGM bekerja
sama dengan Balitbang Dikbud menyampaikan makna disiplin adalah
kepatuhan dan ketaatan terhadap nilai-nilai di dalam suatu sistem sosial demi
kualitas kehidupan. Dengan demikian di dalam disiplin terkandung adanya
sistem nilai, sistem sosial, bentuk kepribadian pendukungnya, serta perspektif
masa depan yang akan dicapai dari pola interaksi yang terjadi.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
a) Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri pelajar itu sendiri)
yang meliputi:
1. Sifat malas. Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan,
misalnya pelajar yang sengaja menunda pekerjaan sehingga
pekerjaannya menumpuk dan semakin banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Kesehatan. Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang sedang tidak sehat akan
sulit mentaati apa yang sudah direncanakan, sebaliknya orang yang
sehat akan lebih mudah mentaati segala sesuatu yang telah
direncanakan.
3. Minat. Seorang yang mempunyai minat dalam segala kegiatan maka
kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih tinggi dibanding
orang yang tidak mempunyai minat terhadap apa yang akan
dilakukan.
b. Faktor ekstern, yang meliputi sebagai berikut:
1. Peralatan. Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin seseorang contoh
pelajar yang memiliki peralatan lengkap dalam belajar lebih
memiliki jiwa disiplin dibanding dengan pelajar yang tidak
mempunyai peralatan yang kurang lengkap.
2.Lingkungan. Lingkungan merupakan faktor yang sangat
berpengaruh dalam membantu meningkatkan disiplin pelajar.
Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat membantu,
sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru dan teman
sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah peran dari
kawannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar, tapi jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kawannya tidak mendukung maka disiplin yang ditawarkan belum
tentu berhasil.
b. Manfaat Disiplin
Menurut Havinghurst (dalam Hurlock, 1999 : 97) ada beberapa fungsi
disiplin yang bermanfaat bagi anak yaitu:
a) Untuk menyadarkan kepada anak bahwa perilaku tertentu selalu akan
diikuti hukuman, namun yang lain akan diikuti pujian.
b) Untuk menyadarkan kepada anak suatu tingkatan penyelesaian yang wajar,
tanpa menuntut komformitas yang berlebihan.
c) Untuk membantu anak dalam mengembangkan pengendalian diri dan
pengarahan diri, sehingga mereka dapat mengembangkan hati nurani untuk
membimbing tindakan mereka.
Gunarsa (2000:136) menjelaskan “manfaat utama disiplin adalah agar anak
mengendalikan diri dengan baik, mampu menghormati, dan mematuhi otoritas
orang tua”. Gunarsa menegaskan dalam mendidik anak perlu disiplin yaitu
tegas dalam hal yang harus dilakukan. Dengan demikian penulis dapat
menyimpulkan bahwa fungsi disiplin perlu dalam mendidik anak, supaya anak
dengan mudah:
a) Saling menghargai dan menghormati hak milik orang lain.
b) Segera menjalankan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c) Dapat membedakan tingkah laku yang baik dan buruk.
d) Belajar mengendalikan keinginan dan melaksanakan sesuatu tanpa ada
perasaan takut.
e) Belajar untuk berkorban demi kepentingan orang lain.
c. Unsur-unsur Disiplin
Menurut Triana Noor Edwina DS (1997:13-2) unsur kedisiplinan
meliputi: peraturan, hukum, penghargaan dan konsistensi.
Peraturan dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-norma, aturan
yang harus ditaati seseorang. Hukuman dimaksudkan jika seseorang
melanggar surat aturan, maka ia akan mendapatkan hukuman, bisa hukuman
fisik, non fisik, membayar denda dan sebagainya. Sedangkan penghargaan
dimaksudkan jika seseorang melakukan tindakan yang benar, maka kepadanya
diberikan penghargaan yang tidak harus berupa denda, tetapi dapat berupa
ucapan terima kasih, senyuman, pujian dan sebagainya. Konsistensi berkait
dengan tingkat keajekan dalam memberikan hukuman dan penghargaan.
d. Sumber-sumber Pelanggaran Disiplin
Entang (1984:11) mengatakan “tingkah laku individu merupakan upaya
untuk mencapai tujuan, yaitu pemenuhan kebutuhan”. Pengenalan terhadap
kebutuhan siswa secara baik merupakan andil yang besar bagi pengendalian
disiplin. Apabila kebutuhan siswa tidak terpenuhi, maka akan terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
ketidaksinambungan pada diri siswa yang bersangkutan, sehingga siswa akan
berusaha untuk mencapai keseimbangan dengan berbagai cara yang sering
kurang dapat diterima oleh masyarakat (termasuk pelanggaran disiplin).
Abraham Maslow (dalam Winkel 1996:155) menjelaskan hirarki
kebutuhan manusia dengan urutan hirarki dari bawah ke atas, yaitu:
a) Kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan jasmani seperti: makanan,
minuman, tempat tinggal dan seks.
b) Kebutuhan untuk menjamin keamanan secara fisik dan psikologis: seperti
aman dan terteram.
c) Kebutuhan untuk menikmati hubungan sosial yang memuaskan seperti:
dicintai, disayangi, dan diterima oleh orang lain.
d) Kebutuhan untuk menikmati rasa harga diri seperti: mengakui diri sendiri
sebagai orang yang patut dihargai dan mendapat pengakuan itu pula dari
orang lain.
e) Kebutuhan untuk mengembangkan diri secara intelektual seperti:
pengetahuan dan pemahaman sebagai pengayaan alam kognitif.
f) Kebutuhan untuk menikmati dan menghargai keindahan dalam berbagai
bentuknya seperti keteraturan dan keseimbangan.
g) Mencapai pengayaan diri manusia secara optimal dan maksimal
(aktualisasi diri) seperti kemampuan/bakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Pelanggaran disiplin dapat terjadi di lingkungan di dalam keluarga,
sekolah dan masyarakat. Pelanggaran disiplin yang terjadi di dalam keluarga,
karena pendisiplinan yang digunakan orang tua dianggap “tidak adil” atau
“kekanak-kanakan”, sehingga remaja memberontak. Pemberontakan yang
biasanya terjadi di dalam keluarga karena salah satu orang tua lebih dominan
daripada yang lain (orang tua kurang selaras) atau kurang kompak dalam hal
pendisiplinan (Hurkock, 1997:232).
Pelanggaran disiplin di sekolah bersumber pada lingkungan sekolah
itu sendiri seperti:
a) Tipe kepemimpinan guru atau kepala sekolah yang otoriter, senantiasa
mendiktekan kehendak tanpa memperhatikan kedaulatan anak didik.
b) Sebagian besar siswa dikurangi hak-haknya sebagai siswa yang
seharusnya turut menentukan rencana masa depannya di bawah bimbingan
guru.
c) Tidak/atau kurang memperhatikan kelompok minoritas.
d) Siswa kurang diikut sertakan dan dilibatkan dalam tanggung jawab
sekolah.
e) Latar belakang kehidupan keluarga yang kurang diperhatikan dalam
kehidupan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
f) Sekolah kurang mengadakan kerjasama dengan orang tua dan antara
keduanya saling melepaskan tanggung jawab.
Sebab-sebab lain adalah kebosanan dalam kelas, perasaan kecewa, dan
tertekan karena siswa dituntut bertingkah laku yang kurang wajar sebagai
remaja (Entang, 1984:17).
4. Minat Belajar
a. Minat
Minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal. Minat sangat
berpengaruh dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses belajar.
Minat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi
tertentu. Minat mengandung unsur rasa suka atau rasa senang terhadap suatu
obyek sebagai contoh seseorang suka akan pelajaran akuntansi maka orang itu
akan merasa senang melihat, membaca dan bahkan ingin masuk penjurusan
ilmu pengetahuan sosial karena lebih mendalami bidang tersebut. Adanya
sikap menolak terhadap suatu pelajaran yang dinilainya tidak berguna akan
dapat menurunkan minat belajar terhadap pelajaran yang ada dan sebaiknya.
Hal ini akan membawa dampak prestasi belajar yang diraih pada pelajaran
yang bersangkutan akan jelek apabila sikapnya menolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut Winkel (1987:30) minat adalah kecenderungan yang
menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan
merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Sedangkan Bimo Walgito
(1977:38) minat adalah suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian
terhadap suatu obyek disertai dengan kecenderungan untuk berhubungan lebih
aktif dengan obyek tersebut.
Selain itu minat juga dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang
bahwa obyek, seseorang, sesuatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut
paut dengan dirinya (Whiterington, 1988:124). Dalam hal ini minat dipandang
sebagai sambutan yang sadar agar mempunyai arti bagi dirinya, karena itu
terlebih dahulu orang harus mempunyai pengetahuan informasi mengenai
obyek tersebut. Selain itu juga seorang siswa harus menyadari bahwa situasi di
lingkungan sekitarnya mempengaruhi minat belajarnya. Misalnya ada orang di
lingkungan kita yang mengatakan bahwa pelajaran akuntansi merupakan
pelajaran yang sulit sekali, sehingga siswa dengan sadar merasa terpengaruh
menjadi kurang berminat dengan pelajaran akuntansi. Di sisi lain siswa
tersebut menginginkan prestasi belajar akuntansinya baik. Dengan adanya
situasi yang demikian sehingga siswa sadar akan hal tersebut membawa
dampak terhadap prestasi belajar akuntansi yang diperolehnya nanti tidak baik,
maka siswa berusaha menghilangkan pengaruh yang dirasakan tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tersebut dengan jalan terus mencari cara agar siswa tersebut tetap berminat
terhadap pelajaran akuntansi.
Mappiare (1982:62) berpendapat bahwa timbulnya minat berasal dari
harapan. Sebab minat terdiri dari perasaan, prasangka atau kecenderungan
untuk mengarahkan individu pada suatu pilihan. Hal ini berarti minat seseorang
akan timbul jika seseorang memiliki rasa senang, mempunyai harapan terhadap
obyek, memiliki pandangan terhadap dirinya dan ada kecenderungan untuk
melakukan kegiatan yang mendukung. Sedangkan Suhirin (1980:12)
mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk
tertarik pada suatu obyek atau mengenai suatu obyek. Dengan demikian
tidaklah mengherankan apabila siswa lebih dekat dengan mata pelajaran yang
diminati, karena rasa tertarik tersebut, kemauan atau keinginan untuk dekat dan
menekuni timbul dari dalam dirinya sendiri.
Minat bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita
untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, atau kegiatan ataupun
bisa sebagai pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri
(Crow dan Crow, 1980:304). The Liang Gie (1984:28) mengatakan bahwa
minat berarti sibuk, tertarik sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena
menyadari pentingnya kegiatan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Elita D. Nugroho (1982:18) mengatakan bahwa pengetahuan
mengenai minat dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan, antara lain:
a) Penempatan, yaitu minat merupakan alat yang digunakan untuk membantu
siswa memilih jurusan yang benar.
b) Perbaikan belajar, yaitu membantu guru mengenal siswa yang perlu
mendapat perhatian khusus.
c) Penilaian program, yaitu menentukan efektivitas suatu program.
Minat selalu berhubungan dengan kemampuan, kebutuhan,
pengalaman pada diri individu. Jadi minat bertujuan kepada suatu obyek yang
banyak sangkut pahutnya dengan individu. Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh dari pengalaman belajar. Dengan demikian, perlu
meningkatkan minat pada diri anak karena peningkatan minat merupakan
bantuan terhadap anak agar memandang sendiri hubungan antara materi
pelajaran dengan dirinya sebagai individu. Jadi minat yang timbul dari
kebutuhan anak-anak merupakan pendorong bagi anak-anak dalam
melaksanakan usahanya, sehingga minat merupakan hal yang sangat penting
dalam dunia pendidikan khususnya dalam pemilihan jurusan yang akan
menentukan keberhasilan studinya, maka minat merupakan sumber usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Giartama (1990:6) digolongkan
menjadi dua antara lain yaitu:
a. Minat secara intrinsik, merupakan minat yang timbul dari individu sendiri tanpa
pengaruh dari luar. Timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar
yang baik, bakat, jenis kelamin, dan intelegensi.
b. Minat secara ekstrinsik, merupakan akibat pengaruh dari luar individu. Timbul
karena latar belakang sosial ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
c. Unsur-unsur minat
The Liang Gie (1984:24) mengemukakan ada beberapa unsur dalam minat
antara lain yaitu:
a. Minat melahirkan perhatian.
b. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi.
c. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar.
d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
e. Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri.
(untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan
memperoleh keterangan tentang hal itu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Meningkatkan Minat Siswa
Slameto, 1988:83 mengatakan bahwa beberapa ahli pendidikan berpendapat
cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang
baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.
Di samping memanfaatkan minat siswa yang telah ada maka, disarankan
agar pengajar membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Ini bisa dicapai
dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu
bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya, bagi siswa di masa yang
akan datang, sikap siswa dalam mengikuti pelajaran harus tetap dijaga serta
suasana pelajaran. Bila usaha-usaha di atas tidak berhasil, pengajar dapat
memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan
alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak
mau dilakukan atau yang tidak dilakukannya dengan baik, yang diharapkan akan
muncul minat terhadap bahan yang diajarkan.
Menurut Hurlock, 1992:114 sepanjang masa kanak-kanak minat menjadi sumber
motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan,
baik permainan maupun pekerjaan, akan berusaha lebih keras untuk belajar
dibandingkan dengan anak yang kurang berminat atau merasa bosan. Jika kita
mengharapkan bahwa pengalaman belajar merupakan kemampuan anak
sepenuhnya, rangsangan harus di atur supaya bertepatan dengan minat anak. Ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
merupakan “saat siap belajar” yaitu saat anak-anak siap belajar, karena mereka
berminat terhadap keuntungan dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh lewat
pengalaman belajar.
e. Minat Belajar Siswa
Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai
beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan siswa melihat bahwa hasil dari
pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan
besar ia akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya. Berbicara
mengenai minat tentu saja tidak terlepas dari keadaan psikologis seseorang.
Minat diartikan sebagai: “Kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang,
suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Dalam hal ini
minat dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar agar mempunyai arti bagi
dirinya. Karena itu terlebih dahulu orang harus mempunyai pengetahuan dan
informasi mengenai objek tersebut (Whinterington, 1963:90). Selanjutnya
Whinterington membagikan minat menjadi dua yaitu:
1) Minat primitif yaitu minat yang tumbuh karena kebutuhan biologis yang dapat
berupa makanan, minuman, seks dan kebutuhan sejenisnya.
2) Minat kultural yaitu minat yang timbul dari perbuatan belajar yang lebih
tinggi tarafnya, misalnya kedisiplinan diri daln prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5. Prestasi Belajar Akuntansi
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil puncak yang
telah dicapai. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari penguasaan
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes atau angka yang diberikan
oleh guru. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes
prestasi (Mulyono, 1990:700. Selanjutnya Sunaryo (1983:10) mengungkapkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang meliputi
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan di atas maka yang dimaksud
dengan prestasi belajar adalah suatu hasil dari proses belajar yang telah dicapai
oleh seorang siswa yang diuji melalui kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan pembelajaran dapat dicapai.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi
Dimyati Mahmud (1990:84-87) mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat prestasi, yaitu:
1) Faktor Internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a) N. Ach (Need for Achievement)
N. Ach adalah dorongan atau motif untuk berprestasi atau suatu motif
intrinsik untuk mencapai prestasi dalam hal tertentu.
b) Takut gagal
Takut gagal seperti perasaan cemas (nervous) dalam menghadapi ujian
atau tes akan sangat mempengaruhi keberhasilan atau tingkat prestasi
seseorang.
c) Takut sukses
Seorang wanita memiliki karakteristik lebih takut sukses dari pada pria.
Apabila cukup kuat takut sukses ini merongrong N Ach seseorang dan
melahirkan perasaan negatif terhadap prestasi yang baik.
d) Persepsi
Persepsi seseorang terhadap prestasinya terkait dengan kombinasi empat
faktor: kemampuan, usaha, sukarnya tugas, dan keberuntungan.
2) Faktor eksternal
Kesempatan dan faktor situasional juga sangat berpengaruh dalam peningkatan
prestasi belajar. Jika situasi lingkungan mendukung dalam proses belajar
mengajar pasti juga akan sangat mempengaruhi tingkat prestasi belajar
seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Prestasi Belajar Akuntansi
Prestasi belajar akuntansi adalah suatu hasil yang diperoleh akibat adanya
belajar akuntansi, dalam usaha memperoleh suatu hasil sangat ditentukan adanya
evaluasi terhadap suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Evaluasi ini
dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar yang diberikan dapat
mencapai hasil yang diharapkan.
Prestasi belajar akuntansi merupakan indikator kualitas dan kuantitas dari
pengetahuan yang dikuasai oleh anak didik. Hasil evaluasi dapat dipakai untuk
meninjau kembali hasil belajar mengajar sesuai dengan tujuan instruksional yang
telah ditentukan sebelumnya. Bila hasil yang diperoleh belum memuaskan, hal ini
tidak sesuai dengan tujuan instruksional yang telah ditentukan. Prestasi belajar
akuntansi akan mengalami kenaikan apabila didukung oleh situasi proses belajar
mengajar yang baik pula, dalam hal ini kemampuan seorang guru dalam
menciptakan suasana belajar yang baik sangat diperlukan. Suasana belajar yang
baik dapat mendorong siswa lebih termotivasi, lebih berminat dan perhatian pada
mata pelajaran akuntansi yang sering digunakan dapat mendorong terciptanya
suasana belajar yang positif, sehingga siswa lebih bersemangat. Pemilihan teknik
pengajaran yang bervariasi tentu saja menuntut kesiapan seorang guru yang lebih
banyak dan tersedianya fasilitas-fasilitas penunjang yang memadai, dengan
demikian siswa merasa betah dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mengajar di dalam kelas, sehingga dampak yang timbul adalah prestasi belajar
siswa akan meningkat.
Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang menuntut seorang
siswa untuk lebih berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan, karena dalam
pembelajaran tidak hanya guru saja yang harus aktif. Kurikulum yang telah
dirancang dengan baik tidaklah banyak artinya bila penjabarannya dalam proses
belajar mengajar tidak ikut menunjang tujuan kurikulum tersebut. Proses belajar
mengajar menjadi faktor yang sangat penting karena banyak tuntutan
keterampilan yang diharapkan oleh para pengguna lulusan yang tidak secara
langsung dapat diwujudkan dalam mata pelajaran khusus ini. Agar proses belajar
mengajar dapat tercapai perlu adanya interaksi yang baik didukung dengan adanya
variasi-variasi mengajar yang diciptakan guru dalam belajar guna memacu
semangat belajar siswa yang pada akhirnya prestasi belajar siswa dapat menjadi
baik.
Dalam proses belajar mengajar akuntansi, diharapkan dapat menghasilkan
perubahan pada siswa yang berupa kemampuan-kemampuan internal. Dalam
kemampuan internal ini nantinya harus dinyatakan dalam prestasi. Prestasi belajar
yang dicapai siswa dapat memberikan petunjuk mengenai tujuan instruksionalnya,
sebab yang dievaluasi adalah hasil usaha belajar sesuai dengan tujuan
instruksional yang hendak dicapai. Hasil tersebut dalam prestasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
adalah prestasi belajar akuntansi. Dari beberapa penulis maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil tertinggi yang telah dicapai
dalam bidang tertentu, yang berdasarkan prestasi tersebut seorang guru.
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru dengan Prestasi
Belajar Akuntansi.
Variasi gaya mengajar yang digunakan oleh seorang guru sangat mempengaruhi
tingkat prestasi belajar akuntansi. Variasi gaya mengajar akan mengurangi
kebosanan siswa dalam proses belajar mengajar. Variasi gaya mengajar yang
dilakukan oleh guru banyak sekali komponennya dan jika dilakukan dengan benar-
benar akan sangat menarik sehingga dapat mempertahankan minat serta semangat
siswa dalam belajar. Variasi gaya mengajar jika digunakan pada kondisi yang tepat
akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2. Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar Dengan Prestasi Belajar Akuntansi.
Kedisiplinan merupakan ketaatan terhadap peraturan atau tata tertib tertentu.
Siswa yang mempunyai sifat disiplin akan pula mempunyai prestasi yang lebih.
Karena siswa yang disiplinnya tinggi akan mempunyai tanggung jawab yang besar.
Tanggung jawab disini maksudnya adalah tanggung jawab dalam kegiatan
belajarnya. Siswa yang mempunyai rasa tanggung jawab akan mengikuti kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
belajar mengajar dengan baik dan tepat waktu. Seorang siswa yang mempunyai
kedisiplinan tinggi tentu saja mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dalam
belajarnya. Rasa tanggung jawab dalam kegiatan belajar akan mempengaruhi
prestasi belajar.
Bidang studi akuntansi merupakan materi yang termasuk dalam kategori
yang sulit untuk dipelajari, karena terdapat konsep-konsep akuntansi yang sulit
untuk dimengerti, sehingga mempelajarinyapun membutuhkan suatu ketekunan,
kejelian dalam menghitung angka-angka. Namun bila siswa tersebut memiliki
kedisiplinan belajar yang tinggi akan cenderung memiliki prestasi belajar akuntansi
yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang kedisiplinan belajarnya rendah.
3. Hubungan Antara Minat Belajar Akuntansi Dengan Prestasi Belajar Akuntansi.
Minat merupakan salah satu unsur kepribadian individu yang memegang
peran penting dalam pembuatan suatu keputusan. Minat akan mengarahkan tindakan
individu terhadap suatu obyek atas dasar rasa senang atau tidak senang. Perasaan
senang dan tidak senang merupakan dasar dari suatu minat. Minat seseorang akan
dapat diketahui dari pernyataan senang dan tidak senang atau tidak disuka terhadap
suatu obyek tertentu. Seorang siswa yang minat dengan pelajaran akuntansi akan
terus berusaha untuk belajar akuntansi seoptimal mungkin, karena siswa merasa
senang dengan pelajaran akuntansi dan dengan adanya minat belajar akuntansi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tinggi akan dapat meningkatkan atau mempertahankan prestasi belajar akuntansi
siswa itu sendiri.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan prnyataan yang masih lemah, karenanya masih harus diuji
kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara variasi gaya mengajar guru
akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.
2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar akuntansi
dengan prestasi belajar akuntansi.
3) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar akuntansi dengan
prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat replikasi dari penelitian sebelumnya dan jenis
penelitian ini adalah studi kasus yaitu jenis penelitian yang mengambil suatu
permasalahan yang terjadi pada obyek penelitian tertentu. Jenis penelitian studi kasus
tersebut bila dihubungkan dengan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil
dari penelitian hanya berlaku bagi obyek penelitian yang lain. Penelitian ini hanya
terbatas pada obyek tertentu saja yaitu sekolah dan siswa sebagai respondennya. Secara
khusus, yang akan diteliti dari responden adalah persepsi siswa tentang variasi gaya
mengajar guru, disiplin siswa dan minat belajar siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK BOPKRI I Yogyakarta
Alamat: Jln. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta
2. Waktu penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2006 sampai dengan Juli 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan dimintai informasi atau menjadi
sumber informasi khususnya siswa. Responden penelitian dalam hal ini adalah siswa
siswi kelas satu dan kelas dua jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.
D.Populasi
Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan
tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena adanya karakteristik yang
berlainan, populasi juga disebut sebagai keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa siswi kelas 1 dan 2 jurusan akuntansi SMK BOPKRI I
sebanyak 94 siswa, sedangkan siswa siswi kelas 3 jurusan akuntansi tidak ikut diambil
menjadi populasi karena pada saat penelitian dilakukan siswa siswi kelas 3 baru saja
menempuh ujian akhir dan sedang libur sekolah.
E. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi.
Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi yang
ada pada populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu. Pada penelitian ini diambil 62 siswa-siswi yang akan mengisi kuesioner. Apa yang
dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
F. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian terdapat
berbagai teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel. Teknik sampling
dalam penelitian ini termasuk dalam kelompok nonprobability sampling yaitu teknik
yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik sampling aksidental karena dalam penelitian tersebut teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data. Jadi, penelitian tersebut menggunakan sampel sebanyak 62 responden.
G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel yang Akan Diteliti
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yaitu tiga variabel bebas dan
satu variabel terikat.
Variabel-variabel tersebut adalah:
a. Variabel bebas (Independence variable)
1) Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru (X1 )
Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru adalah proses
pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan mengintepretasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
rangsang dari lingkungan dalam hal ini adalah variasi gaya mengajar guru
melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa
yang diinderakan.
2) Disiplin siswa (X 2 )
Disiplin siswa adalah keteraturan dalam segala usaha yang dilakukan untuk
mencapai hasil belajar yang optimal serta merencanakan terlebih dahulu
dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.
3) Minat (X3)
Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam bidang itu.
b. Variabel terikat (Dependence variable)
Prestasi belajar akuntansi (Y)
Prestasi belajar akuntansi adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran akuntansi.
2. Kategori Kecenderungan Variabel
Kategori kecenderungan variabel bebas dari variabel terikat dinilai dengan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Penilaian dengan menggunakan PAP tipe II
adalah sebagai berikut (Ign. Masidjo,1991:46):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.1 Tabel PAP Tipe II
Derajat Penguasaan Nilai akhir 81%-100% 66%-80% 56%-65% 46%-55%
<46%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah
Sangat Rendah
3) Pengukuran Variabel
Setiap variabel penelitian yang akan dianalisis perlu diukur dengan cara
pengukuran masing-masing variabel. Maka pengukuran variabel penelitian yang
penulis lakukan adalah:
a. Variabel Bebas
Data mengenai persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru,
disiplin siswa, dan minat belajar siswa di sekolah diperoleh melalui jawaban
kuesioner yang berupa daftar pertanyaan dan pernyataan. Jumlah item
pernyataan variabel variasi gaya mengajar guru sebanyak 10 item merupakan
pertanyaan yang disusun sendiri oleh peneliti. Jumlah item pertanyaan variabel
disiplin siswa sebanyak 10 item merupakan pertanyaan yang disusun sendiri
oleh peneliti sedangkan 10 item pertanyaan variabel minat belajar siswa juga
merupakan pertanyaan yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner yang
digunakan berbentuk pertanyaan dan pernyataan tertulis dimana responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
hanya memilih jawaban yang telah tersedia dan kuesioner ini dibagikan pada
siswa.
Penulis menggunakan skala Likert untuk memberikan skor pada
kuesioner karena jawaban bersifat kualitatif. Ada dua kategori yang digunakan
yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif yang dinilai dengan pilihan
Selalu (S), Kadang-kadang (Kdg), dan Tidak Pernah (TP). Pembagian
pernyataan menjadi dua kategori ini karena pada dasarnya sikap seseorang
terhadap obyek tertentu terdiri dari sikap mendukung (positif), sikap menolak
(negatif), dan sikap netral. Penulis mengharap responden mempunyai sikap
mendukung atau menolak, oleh karena itu jawaban netral dihilangkan. Adapun
skor yang digunakan dalam menilai pertanyaan tersebut adalah:
Tabel 3.2 Ketentuan Pemberian Skor Instrumen Variasi Gaya Mengajar Guru & Minat Belajar
No. Keterangan Skor untuk pernyataan positif
Skor untuk pernyataan negatif
1. Selalu 4 1 2. Sering 3 2 3. Kadang-kadang 2 3 4. Tidak pernah 1 4
Sedangkan dalam mengukur sikap siswa dalam proses belajar mengajar
baik di sekolah maupun di rumah yang berhubungan dengan kedisiplinan dan minat
belajar siswa digunakan skala pengukuran yaitu disediakan alternatif jawaban a, b,
c, dan d. Masing-masing alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut:
Jawaban a diberi skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Jawaban b diberi skor 3
Jawaban c diberi skor 2
Jawaban d diberi skor 1
b. Variabel Terikat
Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang merupakan akibat
atau tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah prestasi belajar akuntansi.
Prestasi belajar siswa diukur berdasarkan hasil raport siswa semester genap atau
semester 2 khusus bidang studi akuntansi
Tabel 3.3
Kisi – kisi Kuesioner
No Tolok Ukur Pernyataan
Negatif (Nomor
Item Dalam
Kuesioner)
Pernyataan
Positif (Nomor
Item Dalam
Kuesioner)
1
2
Persepsi siswa tentang
variasi gaya mengajar guru
Disiplin Siswa
1) Perencanaan jadwal
belajar
2) Teknik/cara belajar
yang baik
3) Keteraturan dalam
2,3,4,6,8 1,5,7,9,10
1,4,6
9,10
7,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3
waktu
4) Pelaksanaan peraturan
sekolah
Minat belajar siswa
2,3,5
1,2,3,4,5 6,7,8,9,10
H. Data yang Diperlukan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh responden melalui
daftar pertanyaan atau kuesioner. Data primer dalam penelitian ini adalah melalui
identitas diri siswa, hasil persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin
siswa, dan minat belajar siswa di sekolah yang dapat diperoleh hasilnya melalui
kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan oleh pihak lain di
luar peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah meliputi buku-buku yang
berkaitan dengan teori tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat
belajar siswa di sekolah, buku kerja guru, buku kemajuan kelas, dan data-data yang
sudah ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta. Data prestasi belajar siswa diambil dari
buku raport siswa yang sudah disalin dalam buku kerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data
sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal-hal yang ia
ketahui (Suharsimi Arikunto, 1998:140). Kuesioner ini digunakan untuk
mengumpulkan data variabel bebas yaitu variabel variasi gaya mengajar guru,
kedisiplinan belajar siswa, dan minat belajar siswa.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data berdasarkan benda-benda tertulis yang
tersedia di sekolah, misalnya nilai raport atau suatu metode untuk mengungkap data
yang bersifat historis, data yang diperoleh dari dokumen yang diyakini kebenarannya.
3. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode untuk mengungkapkan data yang bersifat historis
data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas Instrumen
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila alat pengukuran tersebut
dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Dalam penelitian ini
validitas akan dihitung dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment
dari Karl Pearson dengan rumus (Suharsimi Arikunto,1997:146) sebagai berikut:
r xy = })(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN∑−∑∑−∑
∑∑−∑
Keterangan:
r xy = korelasi skor item dengan skor total
N = jumlah populasi
∑ X = total skor dari setiap item
∑ Y = total dari skor seluruh item
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi
rendahnya tingkat validitas instrument yang diukur. Selanjutnya hasil perhitungan koefisien
korelasi ini dibandingkan dengan hasil perhitungan r korelasi product moment pada tabel.
Jika hasil perhitungan r lebih besar dari pada r tabel, maka butir soal tersebut dapat
dikatakan valid. Sebaliknya apabila hasil perhitungan lebih kecil dari pada r tabel, maka
butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid. Pelaksanaan perhitungan validitas butir pada
penelitian ini menggunakan bantuan Program Komputer Seri SPSS. Hasil perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel yaitu sebesar 0,239 pada taraf signifikansi 5%,
n = 30, dan df sebesar n-2 yaitu 30 - 2 = 28. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas
Instrumen Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru
No. Item R Hitung R Tabell Haslil Analisis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,4413 0,5475 0,4877 0,4345 0,4449 0,4520 0,4510 0,4417 0,3973 0,3985
0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Instrumen Disiplin Siswa
No. Item R Hitung R Tabel Hasil Analisis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,3675 0,3517 0,4414 0,5080 0,3582 0,5873 0,6351 0,6664 0,6110 0,5984
0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
Valid Valid Valild Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Instrumen Minat Belajar Siswa
No. Item R Hitung R Tabel Hasil Analisis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,7746 0,6689 0,5739 0,7588 0,5677 0,4836 0,6721 0,3643 0,5655 0,7660
0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil analisis diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Untuk kuesioner persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru yang terdiri
dari 10 butir item pernyataan, yang terdiri dari 5 item pernyataan negatif dan 5
item pernyataan positif diperoleh hasil bahwa semuanya sahih.
b. Untuk kuesioner disiplin belajar siswa yang terdiri dari 10 item pernyataan positif
diperoleh hasil bahwa semuanya sahih.
c. Untuk kuesioner minat belajar siswa di sekolah yang terdiri dari 10 item
pernyataan positif diperoleh hasil bahwa semuanya sahih.
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan taraf sampai mana suatu alat ukur mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
ketepatan dan ketelitian hasil. Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini
adalah koefisien reliabilitas dari Spearman Brown (Masidjo, 1995:242):
gg
ggtt r
rr
+
×=
12
Keterangan:
r tt = angka reliabilitas keseluruhan item.
r gg = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua
Kriteria pengujiannya yaitu dengan taraf signifikan 5%, jika r tt lebih besar
dari r tabel , maka reliabilitas butir kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur
tersebut signifikan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa n = 30 dan db = n-2, jadi
derajat kebebasannya sebesar 28 (db = 30 – 2) sehingga r tabel dari 0,05;28 adalah
0,239
Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Reabilitas
No. Variabel Penelitian Koef. Reliabilitas 1. Persepsi Siswa tentang Variasi Gaya
Mengajar Giru 0,7559
2. Disiplin Siswa 0,7195 3. Minat Belajar Siswa 0,8238
Dari hasil analisis reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa untuk semua
variabel penelitian mempunyai nilai lebih dari 0,239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sehingga dapat disimpulkan bahwa alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah
Reliabel.
K. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas menggunakan uji sampel dari Kolmogorov Smirnov, yaitu tingkat
kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobservasi) dengan
suatu distribusi teoritis tertentu. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis
dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar, artinya distribusi
sampling yang diamati benar.
r-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis. Tes
Kolmogorov-Smirnov memusatkan pada penyimpangan (deviasi) terbesar.
Harga F 0 (X)-S n (X) terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji
Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas adalah sebagai berikut
(Sugiyono,1999:225):
D = maksimum F 0 (X)-S n (X)
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
D : deviasi maksimum
F 0 : fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
S n (X) : distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan yang
linear atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus yang
digunakan adalah persamaan garis regresi dengan menghitung nilai F atau
analisis varians untuk uji linieritas (Sudjana, 1989:317).
Rumus untuk menguji linieritas yaitu:
F = 2
2
e
TC
S
S
Keterangan :
S 2TC = JK (TC)
S 2e =
knEJK
−)(
Dalam hal ini, kita tolak hipotesis model regresi linier jika
F≥F ),2)(1( knk −−−α . Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang =
(k-2) dan dk penyebut = (n-k).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Uji Hipotesis
a. Untuk menguji hipotesis pertama digunakan analisis regresi linier, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Perumusan Hipotesis
H 0 : p 0≤ , Variasi gaya mengajar guru tidalk berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar akuntansi.
H 1 : p>0, Variasi gaya mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar akuntansi.
2) Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat,
dengan rumus sebagai berikut:
r xy = ( )( )
( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑ ∑∑∑ ∑
−−
−
yynxxn
yxxyn
Keterangan:
r : koefisien variabel
n : banyaknya sampel
x : variabel variasi gaya mengajar guru / disiplin siswa / minat belajar
siswa
y : variabel prestasi belajar akuntansi
3) Menguji kesignifikanan koefisien korelasi dengan membandingkan t hitung
dengan t tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan db = n-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4) Interpretasi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan
menggunakan pedoman sebagai berikut Suharsimi 2002: 245):
Tabel 3.6 Interpretasi Hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
(Tak berklorelasi)
5) Menarik kesimpulan yaitu jika t hitung < t tabel maka H O diterima, dan jika
t hitung > t tabel maka H 0 ditolak.
Pengujian hipotesis kedua dan ketiga, dilakukan dengan langkah yang sama dengan
pengujian hipotesis pertama.
b. Untuk menguji hipotesis keempat yaitu untuk mengetahui hubungan antara variasi
gaya mengajar guru akuntansi (X1), kedisiplinan belajar siswa (X2), dan minat belajar
siswa (X3) secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi(Y) digunakan
teknik analisis korelasi ganda dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto,
1990:500):
R )3,2,1(xy = 2332211
YYXaYXaYXa
∑∑+∑+∑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Keterangan:
R xy (1,2,3) : Koefisien korelasi antara Y dan X1 ,X 2 ,X 3
a1 : Korelasi variabel bebas X1 yaitu variasi gaya mengajar guru
akuntansi
a 2 : Koefisien variabel bebas X 2 yaitu kedisiplinan belajar
a 3 : Koefisien variabel bebas X 3 yaitu minat belajar siswa
YX 1∑ : Jumlah hasil kali antara variabel variasi gaya mengajar guru
akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
YX 2∑ : Jumlah hasil kali antara variabel disiplin belajar dengan prestasi
belajar akuntansi
YX 3∑ : Jumlah hasil kali antara variabel minat belajar siswa dengan
prestasi belajar akuntansi
2Y∑ : Jumlah kuadrat variabel terikat prestasi belajar akuntansi
Untuk mengetahui apakah R xy (1,2,3) tersebut signifikan atau tidak maka
digunakan analisis regresi. Dari analisis regresi akan ditemukan harga F regresi,
yang kemudian dapat kita uji, apakah harga tersebut signifikan atau tidak. Rumus
F regresi adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2003:219-220).
Fh = )1/()1(
/2
2
−−− knRkR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Keterangan:
R = Koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independent
n = jumlah anggota sampel
Harga F selanjutnya dikonsultasikan dengan derajat kebebasan sama
dengan m lawan N-m-1 pada taraf signifikansi 5%. Apakah harga F hitung lebih
besar atau sama dengan F tabel, maka koefisien korelasi menunjukkan adanya
hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Sedangkan apabila harga F hitung lebih kecil dibandingkan dengan harga
F tabel, berarti koefisien korelasinya tidak menunjukkan adanya hubungan yang
positif antara variabel bebas dengan variabel terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Sekolah
Pendidikan sangat penting dalam usaha meningkatkan kemajuan bangsa.
Kemajuan bangsa tersebut dapat diwujudkan dengan banyak didirikannya lembaga
pendidikan atau sekolah dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, salah
satunya telah didirikannya SMK BOPKRI I di Yogyakarta.
SMK BOPKRI I Yogyakarta adalah suatu lembaga pendidikan tingkat
menengah yang didirikan oleh pengurus yayasan BOPKRI Yogyakarta pada tanggal 19
Januari 1967. Semula menempati gedung di Jl. Jenderal Sudirman No. 57 yang
sekarang untuk SMPS BOPKRI I. Pada tahun 1968, pindah di Jl. Jenderal Sudirman
No. 24 yang sekarang untuk SD BOPKRI Gondolayu. Pada tahun 1974 sekolah tersebut
mendapat status Berbantuan. Pada tanggal 1 Maret 1974 SMK BOPKRI I Yogyakarta
pindah tempat di Jl. Wardani No. 02 Kota Baru Yogyakarta. Kemudian pada tanggal 28
Desember 1977 sekolah tersebut kembali mendapat status Bersubsidi. Pada tahun 1986
status atau jenjang akreditasinya Disamakan, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah tertanggal 6 Januari 1986 No: 01/C/Kep/I.86. Pada
tahun 1991 akreditasi yang kedua statusnya tetap sama yaitu Disamakan. Mulai Juli
1997 sampai sekarang pindah di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta, namanya diganti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
menjadi SMK BOPKRI I Yogyakarta. Pada tahun 1998 akreditasi yang ketiga statusnya
tetap sama yaitu Disamakan.
B. Tujuan Pendidikan Sekolah
SMK BOPKRI I Yogyakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
berkualitas mempunyai visi dan misi sebagai dasar dalam perkembangan dan kemajuan
sekolah. Adapun visi dan misi SMK BOPKRI I Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Visi:
Membentuk manusia yang beriman, mengasihi Tuhan dan sesama manusia.
2. Misi:
Mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, handal dan profesional
serta mampu berkompetisi dalam era globalisasi.
3. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan adalah menciptakan sumber daya
manusia yang siap pakai, atau siap untuk terjun langsung ke kehidupan
nyata/lapangan kerja, setelah mereka lulus sekolah. SMK bidang keahlian bisnis dan
manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam pendidikan nasional
bertujuan:
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan
sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan
mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen.
c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat menengah yang mandiri
(bekerja untuk dirinya sendiri) dan untuk mengisi kebutuhan dunia kerja dalam
bidang bisnis dan manajemen.
d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan
kreatif, khususnya di bidang bisnis dan manajemen.
C. Sistem Pendidikan Sekolah
Sistem Pendidikan di SMK adalah PSG (Pendidikan Sistem Ganda) yang
didalamnya terdapat program pendidikan di sekolah dengan penguasaan keahlian kerja
yang diperoleh melalui pengenalan langsung dengan dunia kerja, yaitu melaksanakan
Praktik Industri (PI), sehingga belajar siswa lebih terarah kepada bidangnya dan dapat
melaksanakan keahlian yang dimiliki secara profesional.
1. Komponen-komponen PI (Praktik Industri)
Isi pendidikan ini mempunyai komponen:
a. Komponen Pendidikan Umum (normatif), dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki karakter sebagai
warga negara dan bangsa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Komponen Pendidikan Dasar Penunjang (adaptif), dimaksudkan untuk
memberikan bekal penunjang bagi penguasaan keahlian profesi dan bekal
kemapuan mengikuti perkembangan IPTEK.
c. Komponen Produtif
1) Komponen teori kejuruan, dimaksudkan untuk membekali pengetahuan
teknis dasar keahlian kejuruan.
2) Komponen praktik dasar profesi adalah berupa latihan kerja untuk
menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan persyaratan
keahlian profesi.
3) Komponen keahlian profesi berupa kegiatan bekerja secara terprogram
dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap
profesional.
2. Keuntungan PI
a. Bagi Dunia Usaha atau Dunia Industri
1) Mengenal dan mengamati keahlian siswa PI di tempat tersebut.
2) Dapat merekrut siswa jika dibutuhkan sebagai karyawan.
3) Ikut serta dalam memajukan bidang pendidikan.
4) Siswa dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Bagi Siswa
1) Hasil belajar siswa akan lebih bermakna karena setelah selesai sekolah,
siswa mempunyai keahlian dan kemampuan secara profesional.
2) Siswa sudah siap memasuki dunia kerja.
3) Menambah kemampuan dan keterampilan praktis.
4) Mengembangkan kepribadian menjadi mantap dan mandiri.
5) Memupuk rasa tanggung jawab.
6) Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
3. Langkah-langkah yang dapat dilaksanakan untuk menyusun Program
Pendidikan dan Latihan yang Mengacu Pada Tamatan.
a. Pemetaan Profesi Kemampuan
Pemetaan dimaksudkan untuk mengidentifikasi bahan kajian komponen
khusus teori kejuruan, praktik dasar profesi dan praktik dasar keahlian profesi
untuk masing-masing profil kemampuan tamatan.
b. Pemetaan Jenis Pekerjaan Industri
Pemetaan dimaksudkan untuk mengidentifikasikan jenis keterampilan kerja
dari pekerjaan-pekerjaan yang ada di industri atau di dunia usaha.
c. Sinkronisasi Kurikulum dengan Pekerjaan Industri
Dimaksudkan untuk mengidentifikasikan jenis-jenis yang ada di dunia usaha
dan relevan dengan bahan kajian komponen pendidikan. Komponen-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
komponen program pendidikan yang disinkronisasikan dengan pekerjaan di
industri atau di dunia usaha, terutama adalah komponen praktik keahlian
profesi dan praktik dasar profesi. Khusus untuk praktik dasar profesi,
sinkronisasi ini dilakukan bila industri tersebut memiliki fasilitas semacam
pusat latihan.
d. Penyusunan Rencana Program Pengajaran
Setelah diketahui dan diterapkan bagian-bagian mana yang akan mereka
pelajari di industri atau dunia usaha, maka dibuatlah rencana program di
sekolah.
D. Kurikulum Sekolah
Kurikulum adalah seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan mengenal isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum SMK tahun 2004.
Kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum 1999. Penyempurnaan kurikulum
1999 ke kurikulum SMK tahun 2004 dapat dilihat dari:
1. Sistematika
Kurikulum SMK Edisi 2004 terdiri atas tiga bagian yaitu:
a. Bagian pertama memuat tentang landasan, program, pelaksanaan dan
pengembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Bagian kedua merupakan Garis-garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan
yang berisi tujuan program pelatihan keahlian, kompetensi, keahlian, level
kualifikasi tamatan, substansi pemelajaran, susunan program pendidikan dan
pelatihan serta deskripsi pemelajaran.
c. Bagian ketiga, pedoman pelaksanaan kurikulum berisi penjelasan tentang
penyusunan program pemelajaran, penyusunan modul, pengelolaan
pemelajaran, penilaian kegiatan belajar, dan penilaian hasil belajar.
2. Pendekatan
a. Pendekatan Akadelmik
Pendekataln ini disusun dengan kaidah-kaidah kurikulum.
b. Pendekatan Kecakapan Hidup
Pendekatan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup.
c. Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competency Based Curriculum)
Pendidikan ini menitik beratkan pada kemampuan seseorang yang disyaratkan
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada dunia kerja dan ada pengakuan
resmi atas kemampuan tersebut.
d. Pendekatan Berbasis Luas dan Mendasar (Broad Based Curriculum)
Pendekatan ini memahami dan menguasai konsep, prinsip, dan keilmuan yang
mendasari bidang keahliannya.
e. Pendekatan Kurikulum Berbasis Produksi (Production Based Curriculum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Pendekatan ini melalui proses produksi sebagai media pelajaran dapat dilaksanakan
dalam DU/DI.
Semua pendekatan diatas penyajiannya dikemas dalam bentuk modul.
3. Pelaksanaan
a. Dilaksanakan dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) praktik industri dilaksanakan
antara 4 sampai 12 bulan.
b. Setiap guru memahami kurikulum untuk semua bagian (bagian I, II, dan III).
c. Penyusunan program pelajaran melalui Satuan Acara Pemelajaran (SAP).
d. Pemelajaran dilakukan dengan menggunakan modul, untuk satu kompetensi
minimum satu modul, maksimum tiga modul.
e. Hasil pemelajaran menjadi dua bagian yaitu sudah kompetensi atau belum
kompetensi, jika sudah kompetensi siswa dapat mempelajari modul berikutnya dan
jika belum kompetensi siswa harus mengulang modul yang sama. Siswa sudah
dikatakan kompetensi jika sudah mendapat nilai minimum 75 (skor 1-100).
f. Pada prinsipnya tidak dikenai kelas/tingkat, yang dikenal adalah kompetensi yang
sudah lulus pada tahun ke-1 (pertama), tahun ke-2 (kedua), dan tahun ke-3 (ketiga).
g. Karena tidak ada kenaikan kelas sehingga tidak ada raport yang ada adalah skill
passport. Tetapi untuk kepercayaan masyarakat dapat diberikan raport 1 (satu) tahun
dua kali. Isi raport hanya memuat kompetensi-kompetensi yang lulus. Siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
keluar sebelum lulus, hanya diberikan sertifikat kompetensi yang telah ditempuh dan
lulus.
E. Sumber Daya Manusia
Struktur Organisasi SMK BOPKRI I Yogyakarta dapat dilihat pada lampiran.
Kepala sekolah membagi tugas pekerjaan baik KBM maupun non KBM
kepada guru dan staf tata usaha sesuai dengan kompetensinya. Kepala Sekolah dibantu
oleh wakil kepala sekolah yang dibagi berdasarkan urusan atau pandega masing-masing
dan staf karyawan yang lain.
Adapun tugas-tugas perangkat sekolah yang utama, adalah sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Secara umum Kepala Sekolah mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Memimpin dan bertanggung jawab atas semua kegiatan persekolahan.
b. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan sekolah terhadap Kakanwil
Depdikdud Daerah Istimewa Yogyakarta.
c. Sebagai supervisi mengenai kegiatan BK, Ketatausahaan. dll.
Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya didampingi dan dibantu oleh wakil
kepala sekolah. Wakil kepala sekolah mempunyai tugas sesuai dengan bidang yang
dipercayakan padanya. Wakil kepala sekolah dapat menggantikan kedudukan kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sekolah jika kepala sekolah berhalangan hadir. Di SMK BOPKRI I Yogyakarta
memiliki 2 wakil kepala sekolah yaitu:
a. Wakasek Urusan Kurikulum dan Sarpras oleh Dra. Indri Pamiyarti
b. Wakasek Urusan Kesiswaan dan Humas oleh Drs. Y. Sumardjo
Agar kegiatan kepala sekolah dapat mencapai sasaran secara optimal diperlukan
adanya kerjasama dari semua komponen yang ada. Wakasek sebagai tangan kanan
kepala sekolah harus bisa mengkoordinator staf yang ada. Sehingga keberhasilan
sekolah ini dapat dilihat dari program pencapaian tujuan sekolah.
2. Guru
Guru SMK BOPKRI I Yogyakarta terdiri dari guru tetap dan tidak tetap. Pada tahun
pelajaran 2005/2006 jumlah guru ada 30 orang, terdiri dari guru tetap negeri DPK 9
orang dan guru tetap Yayasan 2 orang dan 19 orang guru tidak tetap.
a. Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah
berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Disamping tugas pokok tersebut, guru membantu Kepala Sekolah dalam
melaksanakan dan mengatur:
1) Administrasi murid/siswa
2) Administrasi kepegawaian
3) Administrasi perlengkapan
4) Administrasi keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
5) Administrasi perkantoran
6) Administrasi perpustakaan
7) Administrasi pembinaan siswa, termasuk program B dan P
8) Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat
9) Tugas tambahan tersebut terutama diberikan kepada guru yang disekolahnya
belum tersedia tenaga khusus Tata Usaha sekolah.
b. Bagi guru pada sekolah menengah umum/kejuruan, disamping melaksanakan tugas
pokok pendidikan dan pengajaran mereka mendapat tugas tambahan membantu
Kepala Sekolah dalam hal mengatur:
1) Program pengajaran
2) Pembinaan kesiswaan termasuk program B dan P
3) Pengolahan kelas
4) Pengolahan perpustakaan
5) Kegiatan jurusan/instalasi
6) Pengelolaan laboratorium/ruang praktik
c. Guru mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang program
pengajaran melakukan kegiatan:
1) Penyusunan jadwal kegiatan sekolah
2) Penyusunan pembagian tugas guru
3) Penyusunan jadwal pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4) Penyusunan jadwal evaluasi belajar
5) Penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala
d. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang kesiswaan
melakukan kegiatan:
1) Penyusunan program pembinaan siswa/OSIS
2) Pelaksanaan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS
dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.
3) Pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS
4) Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi
5) Penyusunan pembinaan siswa secara berkala dan insidental
6) Pemilihan calon penerima bea siswa bagi siswa yang berbakat
e. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang Bimbingan
dan Penyuluhan, melakukan kegiatan:
1) Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang meliputi
waktu kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan peralatan dan biaya, teknik
pengolahan data hasil bimbingan dan penyuluhan, serta petugas bimbingan dan
penyuluhan.
2) Koordinasi dengan wali kelas, guna penanggungjawab bidang pembinaan
kesiswaan dan orang tua/wali murid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3) Penyusunan dan pelaksanaan program kerja sama dengan instansi lain yang
relevan baik pemerintah maupun swasta.
4) Evaluasi pelaksanaan B dan P.
5) Penyusunan statistik hasil evaluasi B dan P.
6) Penyusunan dan pemberian saran dan pertimbangan pemilihan jurusan bagi
siswa.
f. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang wali
kelas, melakukan kegiatan:
1) Penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran
2) Pembuatan statistik bulanan siswa
3) Penyusunan jadwal pelajaran kelas
4) Pencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan
5) Pencatatan penerimaan uang SPP
6) Pengisian daftar nilai siswa
7) Pendataan alamat siswa
8) Pembuatan catatan khusus tentang siswa
9) Pencatatan mutasi siswa
g. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang
perpustakaan sekolah, melakukan kegiatan:
1) Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2) Pengurusan pelayanan perpustakaan
3) Perencanaan pengembangan perpustakaan
4) Pemeliharaan dan perbaikan buku/bahan pustaka
5) Penyusunan laporan bulanan
h. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah sebagai ketua
jurusan/kepala instansi, melakukan kegiatan:
1) Penyusunan program pembinaan dan pengembangan jurusan
2) Koordinasi penggunaan laboratorium/tempat praktik
3) Peningkatan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan
4) Observasi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam jurusan yang
bersangkutan
5) Penyusunan laporan perkembangan jurusan/instansi
i. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah untuk mengajar
praktik, melakukan kegiatan:
1) Praktik di laboratorium/tempat praktik
2) Pengembangan praktik di laboratorium/tempat praktik
3) Pemeliharaan alat praktik laboratorium/praktik kejuruan
4) Perencanaan kegiatan praktik
5) Penyiapan alat/bahan untuk pelajaran praktik sesuai dengan jurusannya
6) Pengkoordinasian kegiatan praktik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
7) Perencanaan kebutuhan bahan/alat praktik
8) Pengawasan pelaksanaan praktik
9) Koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat/dunia usaha dalam rangka
praktik siswa
10) Penyusunan laporan kemajuan praktik siswa
j. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang
hubungan, melakukan kegiatan:
1) Pengaturan dan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa
2) Pembinaan hubungan antara sekolah dengan BP3
3) Pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia
usaha dan lembaga sosial lainnya
4) Pemberian informasi tentang keadaan sekolah kepada masyarakat
lingkungannya
5) Pertemuan konsultasi dengan dunia usaha
6) Penyusunan laporan pengembangan hubungan antara sekolah dengan
masyarakat
3. Pegawai/ Karyawan
Karyawan SMK BOPKRI I Yogyakarta sebanyak 9 orang terdiri dari 4 orang
karyawan tetap Yayasan dan 5 orang karyawan tidak tetap.
a. Kepala Tata Usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kepala TU atau sebagai penanggungajawab TU ditangani oleh Bapak Sumarto B.
Sc. Tugas yang dijalankan yaitu: menyusun program kerja TU sekolah,
mengkoordinir pelaksanaan tugas, pembinaan san pengembangan pegawai tata
usaha sekolah, memonitor keuangan sekolah, melaksanakan dan
mengkoordinasikan kegiatan, menyimpan, menghimpun dokumen kesiswaan, tata
persuratan, ketenagaan dan hubungan kerjasama sekolah dengan pihak-pihak
terkait, menyusun adminstrasi kelengkapan sekolah, menyusun dan menyajikan
data statistik sekolah, menyusun laporan dokumen hasil pelaksanan tugas
penangungjawab TU, melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala sekolah.
b. Urusan Gaji
Bagian ini ditangani oleh Bapak Maryadi Purwanta yang bertugas mengurus gaji
ke Kabupaten, mengurus surat perintah mencairkan uang, membuat laporan
bulanan, membuat laporan triwulan, membayarkan uang gaji guru dan karyawan
tetap.
c. Urusan Keuangan Siswa
Bagian ini ditangani oleh Ibu Roekmyari Kriswaryastuti yang bertugas menerima
uang iuran sekolah (SPP), mengumpulkan struk nilai, buku ledger, buku daftar
kelas dari wali kelas, mengerjakan data kartu pembayaran uang sekolah/SPP,
mengerjakan buku induk uang sekolah/SPP, menempel foto siswa dalam buku
induk, raport, STTB, sertifikat. Selain itu juga mengerjakan nomor ulangan umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dan EBTA/UAN, mencatat data komputer barang-barang habis pakai dan
mengerjakan buku klaper.
d. Tenaga Perpustakaan
Bagian ini ditangani oleh Ibu Sedep yang mengelola peminjaman buku di
perpustakaan, kegiatannya meliputi melayani siswa yang meminjam dan
mengembalikan buku, menginventaris buku-buku baru, mengatur buku di almari,
membuat katalog, menentukan klasifikasi buku, memperbaiki kerusakan serta
menjilid buku, melakukan penagihan peminjam buku yang tidak mengembalikan
tepat waktu, dan membuat laporan kegiatan perpustakaan.
e. Pengurus Koperasi
Bagian ini ditangani oleh Eko Haryanto yang bertugas menjaga koperasi,
mempersiapkan barang-barang yang akan dijual, membuat pencatatan pemasukan
dan pengeluaran dari hasil penjualan, melakukan pembelian kembali barang yang
sudah habis.
f. Tenaga Tata Usaha
Bagian ini ditangani oleh Ibu Sri Hardaningsih yang bertugas mengerjakan buku
induk siswa, menempelkan foto pada buku induk siswa, mengumpulkan struk
nilai, buku legger, buku daftar kelas dari wali kelas, mengerjakan buku klaper,
membantu pekerjaan koperasi dan melayani legalisir STTB dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
g. Pembantu Umum
Pembantu umum ditangani oleh Bapak Suratno yang bertugas membersuhkan
ruang kelas/perpustakaan beserta halaman dan tempat kendaraan, mengantar
surat-surat ke Dinas P dan instansi lain, mengantar surat kepada guru/karyawan,
memabantu menyiapkan pengeras suara setiap upacara dan menjadi satpam
sekolah.
h. Petugas kebersihan lingkungan kelas
Bagian ini ditangani oleh Bapak Sri Wahono, sebagai petugas kebersihan
lingkungan kelas tugasnya membersihkan ruang praktik komputer dan ruang
praktik mengetik, melayani legalisir STTB, mengantar surat kepada
guru/karyawan.
i. Petugas kebersihan fasilitas sekolah
Bagian ini ditangani oleh Ibu Sumiyem yang bertugas merawat fasilitas sekolah.
Selain itu juga membuat minuman untuk guru dan karyawan, membantu
membersihkan ruang kelas, membersihkan kamar mandi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
SUSUNAN MAJELIS SEKOLAH (MS)
SMK BOPKRI I YOGYAKARTA
Pelindung : Kepala Kandep Diknas Kota Yogyakarta
Penasehat : 1. Kepala Kandep Naker Kota Yogyakarta
2. Ketua Yayasan BOPKRI I Yogyakarta
Ketua I : Drs. Murprihantoro Nugroho.
Kabag. Ketatausahaan, Biro Organisasi Setwilda
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Ketua II : Sigit Wijayanto, SH, MS.
Pimpinan UPKM/CD Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Sekretaris I : Drs. Y. Sarip Hidayat
Kepala SMK BOPKRI I Yogyakarta
Sekretaris II : Dra. Endang Pujikartini
Ketua Pokja PSG SMK BOPKRI I Yogyakarta.
Anggota : 1. Dr. Nugroho Purwowidagdo Mph.
Kepala Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
2. Drs. J.H.Gondowijoyo
Direktur Percetakan “Andi Offset” Yogyakarta
3. Drs. F.B. Mulyadi
Kepala Seksi Pengembangan Dasar Perencanaan
Kanwil PU Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
F. Siswa
Di SMK BOPLKRI I Yogyakarta terdapat tiga program keahlian, yaitu program
keahlian akuntansi, administrasi perkantoran, dan sekretaris. Jumlah siswa khusus
program keahlian akuntansi secara terperinci adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta Program Keahlian Akuntansi
Tahun Pembelajaran 2005/2006 Kelas Julmlah
Kelas Jumlah Siswa Perempuan
Jumlah Siswa Laki-laki
Total
I AK1 1 30 2 32 I AK 2 1 26 4 30
II AK 1 30 2 32 III AK1 1 25 0 25
III AK 2 1 24 2 26 Jumlah Total
145 orang
Sumber: Data SMK BOPKRI I Yogyakarta Jadi jumlah siswa program keahlian akuntansi adalah sebagai berikut:
Kelas I : 62 orang
Kelas II : 32 orang
Kelas III : 51 orang
Total jumlah siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta tahun ini adalah 244 orang dengan
rincian sebagai berikut:
Program Keahlian Akuntansi : 145 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Program Keahlian Administrasi Perkantoran : 36 orang
Program Keahlian Sekretaris : 63 orang
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah
SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai lingkungan fisik yang baik namun
kurang ideal untuk tempat berlangsungnya proses belajar mengajar karena berhadapan
langsung dengan jalan raya sehingga suasananya menjadi bising, berdekatan dengan
swalayan dan rumah sakit, sehingga situasi kurang optimal.
Halaman sekolah SMK BOPKRI I Yogyakarta tidak begitu luas, bagian
depan digunakan untuk tempat upacara, parkir sepeda motor siswa maupun guru di
bagian kanan gedung ini. Halaman sekolah juga dipergunakan untuk penghijauan
berlupa tanam-tanaman dalam pot.
Pagar dan pintu sekolah terbuat dari besi yang kadang-kadang ditutup jika
bel masuk sekolah dan istirahat berbunyi. Kamar kecil bersifat permanent dengan
penyediaan air yang cukup. Jumlah kamar kecil untuk siswa ada lima yaitu tiga untuk
putri dan dua untuk putra. Untuk guru disediakan satu kamar kecil dan satu kamar
mandi. Kebersihan kamar kecil dan kamar mandi sangat terjaga, setiap waktu tertentu
dibersihkan oleh karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kantin sekolah berada di belakang sekolah, bersebelahan dengan tempat
parker. Kantin ini menyediakan makanan dan minuman yang harganya relatif murah.
Kantin buka setiap hari dan didatangi oleh siswa setiap jam istirahat.
Koperasi sekolah yang ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta merupakan
koperasi siswa yang anggotanya adalah semua siswa. Koperasi ini kadang juga
berfungsi sebagai tempat praktik industri siswa SMK BOPKRI I. Koperasi ini menjual
berbagai kebutuhan, baik untuk guru maupun siswa. Barang yang dijual antara lain:
perlengkapan sekolah, gula pasir, mie instant, makanan kecil, minuman dan lain-lain.
Ruang yang tersedia sebagai berikut:
1. Ruang kelas : seluruhnya ada 8
2. Ruang Guru : menggunakan bekas ruang kelas, dengan ukuran 6x8 m.
3. Ruang Tata Usaha
4. Ruang B.P
5. Ruang UKS
6. Ruang Perpustakaan
7. Ruang Praktik Mengetik
8. Ruang Praktik Komputer
9. Ruang OSIS
10. Ruang MS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
H. Fasilitas Pendidilan dan Latihan
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sekolah harus mempunyai
bangunan di atas sebidang tanah. Tanah dan gedung yang di tempati SMK BOPKRI I
Yogyakarta, dengan luas tanah seluruhnya 1200m 2 . Bangunan yang ada di komplek
SMK BOPKRI I di jalan Cik Dik Tiro No. 37 Yogyakarta merupakan bangunan
berlantai satu dan sebagian berlantai dua.
1. Sarana Penunjang Pendidikan
a. Papan Presensi
Papan presensi tersedia di setiap kelas, papan ini berguna untuk mengetahui
jumlah kehadiran siswa, identitas siswa yang absent serta keterangannya.
b. Kalender Pendidikan dan Kalender Kegiatan Sekolah
Kalender pendidikan dan kalender kegiatan sekolah dibuat setiap tahun ajaran
baru guna mempermudah para guru dalam merencanakan materi pelajaran.
c. Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran dibuat dan dipasang di ruang guru dan ruang piket guna
memperlancar pelaksanaan PBM. Jadwal pelajaran juda terdapat di ruang kelas
dan dibuat berdasarkan kreativitas siswa.
d. Media Penunjang
Selain untuk memperlancar kegiatan praktek, maka di SMK BOPKRI I
Yogyakarta juga menyediakan alat-alat pendukung, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1) Komputer sebanyak 30 buah
2) Mesin ketik manual senyak 85 buah
3) Mesin ketik elektronik sebanyak 2 buah
4) Mesin kalkulator sebanyak 42 buah
5) OHP sebanyak 2 buah
6) Mesin hitung jumlah sebanyak 10 buah
7) Mesin Stensil sebanyak 2 buah
2. Prasarana Belajar
a. Ruang Kelas
SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai 7 ruang kelas dan 1 ruang praktik.
Jumlah kelas untuk tahun ajaran 2005/2006 terdiri dari kelas I ada 3 (tiga) kelas,
yaitu kelas I AK 1 , I AK 2 , dan I AP. Kelas II terdiri dari 2 (dua) kelas, yaitu
satu kelas Keahlian Akuntansi (II AK) dan satu kelas Program Keahlian
Sekretaris (II SK). Kelas III terdiri dari 3 (tiga) kelas, yaitu 1 kelas Program
Keahlian Sekretaris (III SK) dan 2 (dua) kelas Program Keahlian Akuntansi
(III AK1 dan III AK 2 )
b. Kantor
SMK BOPKRI I memiliki tiga kantor yaitu kantor kepala sekolah, kantor guru
dan kantor Tata Usaha yang digunakan untuk pelayanan administrasi guru dan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
c. Laboratorium
SMK BOPKRI I Yogyakarta memiliki fasilitas laboratorium komputer dan
mengetik. Laboratorium komputer dan mengetik dapat menampung 20 siswa.
d. Fasilitas
SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai fasilitas belajar berupa papan tulis
setiap kelas, meja dan kursi yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa,
penghapus, kapur, penggaris dan kipas angin.
e. Sumber-sumber belajar
Perpustakaan SMK BOPKRI I Yogyakarta merupakan sumber belajar yang
digunakan oleh guru dan siswa untuk mencari sumber buku yang diperlukan.
Keadaan perpustakaan cukup sederhana dan dirawat oleh petugas perpustakaan
dengan baik. Di perpustakaan juga dipasang papan untuk menempelkan hasil
karya ilmiah siswa atau hasil karya siswa yang lain (seperti cerpen, puisi, dll).
I. Majelis Sekolah
Majelis Sekolah merupakan badan yang menjebatani antar dunia kerja dan dunia
pendidikan. Kantor wilayah Depdiknas dan Depnaker membentuk kerjasama yang
saling menguntungkan. Majelis sekolah terdiri dari elemen: Birokrat, Depdiknas,
Kadi/Kadinda/Asosiasi, tokoh masyarakat, orangtua murid dan sekolah. Program-
program majelis sekolah antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1. Program jangka panjang
a. Pertemuan rutin tiap semester
b. Rapat pleno tiga kali setahun
c. Mengantisipasi EBTA/EBTANAS
2. Program jangka pendek
Rapat rutin setiap bulan
J. Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Hubungan SMK BOPKRI I Yogyakarta dengan lingkungan di sekitarnya sangat
baik, sebagai contoh:
1. Hubungan sekolah dengan Kanwil Depdiknas
Sebagai suatu organisasi pendidikan resmi yang berada di bawah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai hubungan
langsung dengan kantor wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi
Daerah Istemewa Yogyakarta. Hubungan sekolah dengan Kanwil Depdikbub
menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Administrasi
b. Status Sekolah
c. Pembinaan pendidikan, misalnya dengan guru yang diperbantukan
d. Bantuan buku piket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
e. Pemberian laporan ke Kanwil
2. Hubungan antar sekolah
SMK BOPKRI I Yogyakarta mengadakan hubungan dan kerjasama yang baik
dengan sekolah-sekolah lain. Pada umumnya hubungan tersebut menyangkut
kerjasama dibidang sosial, kesenian, olah raga dan lain-lain.
3. Hubungan sekolah dengan orang tua
Hubungan sekolah dengan orang tua murid biasanya berlangsung pada saat
pembagian raport. Hubungan itu juga penting untuk memantau perkembangan
siswa.
4. Hubungan sekolah dengan masyarakat
Sekolah bukanlah merupakan suatu lingkaran eksklusif. Artinya terlepas dari
lingkungan masyarakat dimana sekolah tersebut berada. Demikian juga dengan
pihak-pihak yang terlibat didalamnya yaitu guru, karyawan, dan siswa. Oleh karena
itu SMK BOPKRI I Yogyakarta mengadakan hubungan dengan masyarakat
sekitarnya.
5. Hubungan masyarakat dengan BP
a. Mengadakan tukar pikiran dengan staf bimbingan dan penyuluhan, guru, orang
tua, tentang masalah siswanya.
b. Berpartisipasai dalam rapat-rapat guru unruk memberikan sumbangan sosial
tentang masalah yang dihadapi oleh anak didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
c. Mengadakan publikasi tentang masalah bimbingan melalui guru, orang tua
siswa.
6. Hubungan sekolah dengan perusahaan
Hubungan kerjasama yang dijalin antara sekolah dengan perusahaan yaitu apabila
ada praktek kerja lapangan oleh siswa.
7. Hubungan sekolah dengan Perguruan Tinggi
Sekolah membuka kesempatan bagi Perguruan Tinggi untuk menjalin kerjasama
bagi mahasiswa yang PPL di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
K. Usaha Penempatan Lulusan
Dalam penempatan lulusan SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai cara-cara
tersendiri, antara lain:
1. Memberitahukan melalui surat ke beberapa instansi atau dunia usaha tentang jumlah
lulusan yang akan disalurkan beserta bidang keahlian masing-masing.
2. Melakukan pendekatan langsung dengan membawa surat pengantar dari sekolah.
Hal ini dapat dilakukan oleh siswa yang sudah lulus atau petugas dari sekolah yang
telah ditunjuk.
3. Alumni sekolah yang telah bekerja di industri atau perusahaan tertentu, sangat
potensial untuk dikembangkan sebagai agen pemasaran lulusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4. Sekolah sendiri membentuk badan BKK (Bursa Kerja Khusus) anggotanya terdiri
dari:
a. SMK BOPKRI I Yogyakarta
b. SMK BOPKRI II Yogyakarta
c. SMK BOPKRI III Yogyakarta
d. SMKI BOPKRI Wates Kulon Progo
e. SMK BOPKRI Sentolo Kulon Progo
f. SMK BOPKRI Samigaluh Kulon Progo
g. SMK Maranata Temon Kulon Progo
Tugas dari BKK adalah menyalurkan para tamatan untuk bekerja di dunia
usaha/dunia industri. BKK ini juga bekerja sama dengan perusahaan PT. AMT
BATAM (PT. ASTRA MICROTONIC TEKNOLOGI) dan PT. Mattel Indonesia
Cikarang Bekasi Jakarta (Pabrik Boneka Barbie).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini data yang diambil dari kuesioner untuk kelas satu dan kelas
dua yang berjumlah 94 siswa jurusan akuntansi sebanyak 62 eksempler karena pada
waktu itu ada beberapa murid kelas I dan 2 yang mengikuti praktek komputer dan tidak
masuk sekolah, serta kelas tiga jurusan akuntansi habis menyelesaikan ujian akhir studi
mereka jadi tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Kuesioner ini sebelum
disebarkan terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya, dan diperoleh hasil
semuanya valid dan reliabel, sehingga selanjutnya bisa digunakan untuk penelitian.
Sebelum data dianalisis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah analisis
deskripsi data persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru (X1 ), disiplin siswa
(X 2 ), minat belajar siswa (X 3 ), dan prestasi belajar akuntansi (Y). Bentuk dari
pendeskripsian data tersebut menggunakan daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk
masing-masing variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat. Penilaian masing-
masing variabel menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II sebagai berikut:
I. Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru
Instrumen tersebut secara teoritis mempunyai rentang skor antara 10 sampai 40.
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 40 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
skor terendah sebesar 10. Mean, median, dan modus instrument persepsi tentang
variasi gaya mengajar guru sebesar 29,65, 29,59, dan 37,5. Perbandingan antara
mean dan median yaitu 29,65 > 29,59 , karena mean lebih kecil dari pada median,
maka diperoleh kecenderungan yang tinggi antara variabel bebas (persepsi siswa
tentang variasi gaya mengajar guru) terhadap variabel terikatnya (prestasi belajar
akuntansi). Standar Deviation sebesar 4,74 menunjukkan bahwa hasil data
instrument persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dari responden ke
responden sebesar 4,74 dari hasil rata-rata 62 responden sebesar 29,65.
Penilaian persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dapat diketahui
dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut:
Tabel 5.1 Pedoman PAP Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru
Interval Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel34 – 40 30 – 33 27 – 29 24 – 26 10 < 24
18 22 5 9 8
29,03% 35,48% 8,06% 14,52% 12,90%
Sangat Positif Positif Netral Negatif
Sangat Negatif
Dalam melihat tabel penilaian persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru
di atas dapat dijelaskan bahwa kategori sangat positif ada 29,03%, kategori positif
ada 35,48% , kategori netral ada 8,06% , kategori negatif ada 14,52% , dan kategori
sangat negatif ada 12,90%. Dengan melihat penjelasan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
siswi kelas satu dan dua jurusan akuntansi SMK BOPKRI I Yogyakarta termasuk
dalam kategori sangat positif. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa sebagian besar
variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru terletak pada kategori
sangat positif.
2. Disiplin Siswa
Instrumen tersebut secara teoritis mempunyai rentang skor antara 10 sampai
40. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa skor tertiggi sebesar 40 dan
skor terendah sebesar 10. Mean, median, dan modus instrument disiplin siswa
sebesar 29,52 , 30,5 , dan 30,95. Perbandingan antara mean dan median yaitu
29,52 > 30,5 , karena mean lebih kecil dari pada median, maka diperoleh
kecenderungan yang rendah antara variabel bebas (disiplin siswa) terhadap variabel
bebas (disiplin siswa) terhadap variabel terikatnya (prestasi belajar akuntansi).
Standar Deviation sebesar 4,28 menunjukkan bahwa hasil rata-rata 62 responden
sebesar29,52.
Penilaian disiplin siswa dapat diketahui dengan menggunakan pedoman
Penilaiaan Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut:
Tabel 5.2 Pedoman PAP Disiplin Siswa
Interval Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel34-40 30-33 27-29 24-26 10<24
9 28 14 6 5
14,51% 45,16% 22,58% 9,68% 8,06%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Dengan melihat tabel penilaian disiplin siswa di atas dapat dijelaskan bahwa
kategori sangat tinggi ada 14,51%, kategori tinggi ada 45,16%, kategori cukup ada
22,58%, kategori rendah ada 9,68%, dan kategori sangat rendah ada 8,06%. Dengan
melihat penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa disiplin siswa siswi
kelas I dan kelas II jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta termasuk dalam
kategori tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa sebagian besar variabel
disiplin siswa terletak pada kategori tinggi.
3. Minat Belajar Siswa
Instrumen tersebut secara teoritis mempunyai rentang skor antara 10 sampai
40. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 40 dan
skor terendah sebesar 10. Mean, median , dan modus instrument minat belajar siswa
sebesar 19,36 ,16,5 , dan 24,5. Perbandingan antara mean dan median yaitu
19,36% > 16,5%, karena mean lebih besar dari pada median, maka diperoleh
kecenderungan yang tinggi antara variabel bebas (minat belajar siswa) terhadap
variabel terikatnya (prestasi belajar akuntansi). Standard Deviation sebesar 6,13
menunjukkan bahwa hasil data instrument minat belajar siswa dari responden ke
responden bervariasi sebesar 6,13 dan hasil rata-rata 62 responden sebesar 19,36.
Penilaian minat belajar siswa dapat diketahui dengan menggunakan
pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 5.3 Pedoman PAP Minat Belajar
Interval Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel
34-40 30-33 27-29 24-26 10<24
0 6 5 6 45
0% 9,68% 8,07% 9,68% 72,58%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah
Sangat Rendah Dengan melihat tabel penilaian minat belajar siswa di atas dapat dijelaskan
bahwa kategori sangat tinggi ada 0%, kategori tinggi ada 9,68%, kategori cukup ada
8,07%, kategori rendah ada 9,68%, dan kategori sangat rendah ada 72,58%. Dengan
melihat penjelasan tersebut maka disimpulkan bahawa minat belajar siswa untuk
siswa siswi kelas satu dan kelas dua jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1
Yogyakarta termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal tersebut dapat dibuktikan
bahwa sebagian besar variabel minat belajar siswa terletak pada kategori sangat
rendah.
4. Prestasi Belajar Akuntansi
Dari data yang diperoleh diketahui bahwa nilai terendah adalah 7,00 dan
nilai tertinggi adalah 9,30. Mean 7,61 , Median 5,18 , Modus 7,98. Perbandingan
antara mean dan median yaitu 7,61 > 5,18, karena mean lebih besar dari pada
median maka diperoleh kecenderungan yang tinggi. Standard Deviation sebesar
0,55 menunjukkan bahwa hasil data prestasi belajar akuntansi dari responden ke
responden bervariasi sebesar 0,55 dari hasil rata-rata 62 responden sebesar 7,61.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Penilaian prestasi belajar akumtansi dapat diketahui dengan menggunakan
pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut:
Tabel 5.4 Pedoman PAP Prestasi Belajar Akuntansi
Interval Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel 8,1-10 6,6-8,0 5,6-6,5 4,6-5,5 0<4,6
11 51 0 0 0
17,74% 82,26%
0% 0% 0%
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah
Sangat Rendah Dengan melihat tabel penilaian prestasi belajar akuntansi di atas dapat
dijelaskan bahwa kategori sangat tinggi ada 17,74%, kategori tinggi ada 82,26%,
kategori cukup ada 0%, kategori rendah ada 0%, dan kategori sangat rendah ada
0%. Dengan melihat penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar akuntansi untuk siswa siswi SMK BOPKRI I Yogyakarta termasuk dalam
kategori tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa sebagian besar variabel
prestasi belajar akuntansi terletak pada kategori tinggi.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus kolmogorov-
smirnov. Dengan bantuan komputer program SPSS, analisis pertama diperoleh hasil
kolmogorov-smirnov hitung sebesar 0,985 dengan probabilitas (P) 0,287. Karena
probabilitas 0,287>0,05 berarti distribusi variabel X1 yaitu persepsi siswa tentang
variasi gaya mengajar guru normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Analisis kedua diperoleh hasil kolmogorov-smirnov hitung sebesar 1,027
dengan probabilitas (P) 0,242. Karena probabilitas 0,242>0,05 berarti distribusi
variabel X 2 yaitu yaitu disiplin siswa normal.
Analisis ketiga diperoleh hasil kolmogorov-smirnov hitung sebesar 1,250
dengan probabilitas (P) 0,088. Karena probabilitas 0,088>0,05 berarti distribusi
variabel X 3 yaitu minat belajar siswa normal.
Analisis keempat diperoleh hasil kolmogorov-smirnov hitung sebesar 1,323
dengan probabilitas (P) 0,060. Karena probabilitas 0,060>0,05 berarti distribusi
variabel Y yaitu prestasi belajar akuntansi normal.
2. Uji Linieritas
Setelah dilakukan uji normalitas maka dilanjutkan dengan uji linieritas.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan linier atau tidak antara
variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan yang terjadi ini adalah
hubungan pervariabel yaitu variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar
guru dengan prestasi belajar akuntansi, variabel disiplin siswa dengan prestasi
belajar akuntansi, variabel minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
Uji linieritas ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS dan
digunakan statistik uji F dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan
n-k-1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Hasil pengujian variabel bebas persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar
guru (X1 ) didapat FHitung
sebesar 0,424 pada derajat kebebasan df 19 , 41.
Karena F Hitung < F Tabel atau 0,424 < 1,846 maka hubungannya linier.
Hasil pengujian variabel bebas disiplin siswa (X 2 ) didapat
F Hitung
sebesar0,589 pada derajat kebebasan df 17 , 43. Karena F Hitung < F Tabel atau
0,589 < 1,866 maka hubungannya linier.
Hasil pengujian variabel bebas minat belajar siswa (X 3 ) didapat F Hitung
sebesar 0,980 pada derajat kebebasan df 22 , 38. Karena F Hitung < F Tabel atau
0,980 < 1,829 maka hubungannya linier.
Dengan melihat hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah
linier. Sehingga data yang terkumpul telah memenuhi syarat untuk dianalisis.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pada penelitian ini ada tiga hipotesis yang akan diuji. Hipotesis pertama,
hipotesis kedua, dan hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan analisis regresi
ganda tiga variabel bebas.
Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara masing-masing variabel bebas
yaitu persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru (X1 ), disiplin siswa (X 2 ),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
minat belajar siswa (X 3 ) dengan variabel terikat yaitu prestasi belajar akuntansi
(Y), seperti yang terangkum dalam tabel berikut:
Tabel 5.5 Hasil Korelasi Antara Variabel-Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat
Variabel
Bebas Variabel Terikat
N r hitung r tabel t hitung t tabel Kesimpulan
X1 Y 62 0,447 0,165 4,075 2,0003 Signifikan X 2 Y 62 0,309 0,165 2,903 2,0003 Signifikan X 3 Y 62 0,324 0,165 2,423 2,0003 Signifikan
1. Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan
prestasi belajar akuntansi
Rumusan hipotesis pertama menyatakan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara persepsi siswa tentang variasi siswa tentang variasi gaya mengajar
guru dengan prestasi belajar akuntansi.
Tabel 5.5 di atas dijelaskan bahwa harga koefisien korelasi persepsi siswa
tentang variasi gaya mengajar guru (r hitung ) sebesar 0,447 lebih besar dari r tabel
sebesar 0,165 dengan taraf signifikan 5% dan N sebanyak 62 siswa. Hubungan
antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar
akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada
kategori agak rendah. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak digunakan t-test
atau uji t dengan tingkat signifikan 5%. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa
uji signifikan si hitung (t hitung ) = 4,075 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
(t tabel ) = 2,0003 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,000 jauh dibawah 0,05.
Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara
persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat diterima. Hubungan
positif antara variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi tersebut
ditemukan dengan dikontrol variabel lain dalam pengujian yaitu disiplin siswa dan
minat belajar siswa.
2. Hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi
Rumusan hipotesis kedua menyatakan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
Tabel 5.5 di atas dijelaskan bahwa harga koefisien korelasi disiplin siswa
(r hitung ) sebesar 0,309 lebih besar dari r tabel sebesar 0,165 dengan taraf signifikansi
5% dan N sebanyak 62 siswa. Hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi
belajar akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak
pada kategori rendah. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak digunakan t-test
atau uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa
uji signifikansi hitung (t hitung ) = 2,903 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel
(t tabel ) = 2,0003 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,005 jauh dibawah 0,05.
Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara
disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian hipotesis kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dalam penelitian ini diterima. Hubungan positif antara disiplin siswa dengan
prestasi belajar akuntansi tersebut ditemukan dengan dikontrol variabel lain dalam
pengujian yaitu variasi gaya mengajar guru dan minat belajar siswa.
3. Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
Rumusan hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
Tabel 5.5 di atas dijelaskan bahwa harga koefisien korelasi minat belajar
siswa (r hitung ) sebesar 0,324 lebih besar dari r tabel sebesar 0,165 dengan taraf
signifikansi 5% dan N sebanyak 62 siswa. Hubungan antara minat belajar siswa
dengan prestasi belajar akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai
r maka terletak pada kategori rendah. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak
digunakan t-test atau uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan tabel diatas
diketahui bahwa uji signifikansi hitung (t hitung ) = 2,423 lebih besar dari pada uji
signifikansi tabel (t tabel ) = 0,20003 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,019
jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan
signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan
demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Hubungan positif antara
minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi tersebut ditemukan dengan
dikontrol variabel lain dalam pengujian yaitu variasi gaya mengajar guru dan
disiplin siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan
prestasi belajar akuntansi
Hasil analisis data di atas diketahui bahwa r hitung sebesar 0,165 sedangkan
uji signifikansi hitung (t hitung ) = 4,075 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel
(t tabel ) = 0,20003 dan taraf signifikansinya sebesar 0,000 jauh dibawah 0,05. Dengan
penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa
tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan
demikian, hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut juga
didukung dengan terbuktinya rumusan hipotesis alternatif yang mengatakan bahwa
ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang variasi gaya
mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian berarti apabila variasi gaya mengajar guru ditingkatkan
atau diberikan variasi gaya mengajar dalam proses belajar mengajar sesuai situasi
dan kondisi lingkungan pembelajaran maka pada gilirannya prestasi belajar
akuntansi juga akan bisa meningkat.
Variasi gaya mengajar guru seperti misalnya penggunaan variasi suara
dalam mengajar, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang,
gerakan badan dan mimik, serta pergantian posisi guru di dalam kelas pada saat
mengajar bila sudah dilakukan oleh seorang guru maka dapat mengurangi tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kebosanan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tersebut memiliki
peluang yang besar untuk mencapai prestasi belajar akuntansi yang tinggi.
2. Hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi
Hasil analisis data di atas diketahui bahwa r hitung sebesar 0,309 lebih besar
dari pada r tabel sebesar 0,165 sedangkan uji signifikansi hitung (t hitung ) = 2,903 lebih
besar dari pada uji signifikansi tabel (t tabel ) = 0,0003 dan taraf signifikansinya
sebesar 0,005 jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan
positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian, hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut juga
didukung dengan terbuktinya rumusan hipotesis alternatif yang mengatakan bahwa
ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar
akuntansi.
Dengan demikian berarti apabila disiplin siswa dalam hal ini adalah disiplin
dalam hal penggunaan waktu belajar, disiplin mengerjakan tugas-tugas, disiplin dalam
hal melaksanakan jadwal belajar, dan disiplin dalam hal melaksanakan peraturan
sekolah yang berlaku ditingkatkan maka pada gilirannya prestasi belajar akuntansi
juga akan meningkat. Disiplin siswa merupakan salah satu faktor yang penting dalam
upaya pencapaian prestasi belajar yang optimal.
Untuk mendapatkan suatu hasil yang maksimal diperlukan kedisiplinan dan
keteraturan dalam segala hal usaha yang dilakukan, sedangkan untuk mencapai hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
belajar yang optimal seorang siswa perlu merencanakan terlebih dahulu sistematika
yang baik tentang apa yang akan dipelajari. Sebagai contoh, siswa harus disiplin
dalam melaksanakan jadwal yang telah disusun sehingga dapat memperoleh hasil
yang diharapkan.
Disiplin siswa misalnya dalam hal perencanaan jadwal dalam belajar, cara
belajar yang baik, keteraturan dalam waktu belajar, dan pelaksanaan peraturan
sekolah yang berlaku, jika siswa sudah melaksanakan hal tersebut maka siswa
tersebut memiliki peluang yang besar untuk mencapai prestasi belajar akuntansi
yang tinggi.
3. Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
Hasil analisis data di atas diketahui bahwa r hitung sebesar 0,324 lebih besar
dari pada r tabel sebesar 0,165 sedangkan uji signifikansi hitung (t hitung ) = 2,423 lebih
besar dari pada uji signifikansi tabel (t tabel ) = 2,0003 dan taraf signifikansinya
sebesar 0,019 jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan
positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut
didukung dengan terbuktinya rumusan hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa
ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi
belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Dengan demikian berarti apabila minat belajar siswa dalam hal ini dapat
dijelaskan dengan kemampuan untuk mengikuti pelajaran, kerelaan menyediakan
waktu belajar, ketekunan belajar, dan keinginan menguasai materi ditingkatkan
maka pada gilirannya prestasi belajar akuntansi juga akan meningkat. Minat belajar
siswa merupakan salah satu faktor yang penting dalam upaya pencapaian prestasi
belajar yang optimal.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa peningkatan minat belajar
mempunyai hubungan erat dengan peningkatan prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang variasi gaya
mengajar guru dengan prestasi belajar Akuntansi.
Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkannya r Hitung sebesar 0,447 lebih
besar dari r Tabel sebesar 0,165 dan uji signifikansi hitung sebesar 4,075 yang lebih
besar dari uji signifikansi tabel sebesar 2,0003 serta taraf signifikansi 0,000 berada
jauh dibawah 0,05.
Dengan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan mengadakan
variasi gaya mengajar guru dalam proses belajar mengajar sesuai situasi dan kondisi
lingkungan belajar maka bisa meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi
belajar akuntansi.
Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkannya r hitung sebesar 0,309 lebih besar
dari r tabel sebesar 0,165 dan uji signifikansi hitung sebesar 2,903 yang lebih besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dari uji signifikansi tabel sebesar 2,0003 serta taraf signifikansi 0,005 berada jauh
dibawah 0,05.
Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa dalam proses belajar mengajar maka dapat
meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan
prestasi belajar akuntansi.
Hal ini dapat dijelaskan dengan didapatkannya r hitung sebesar 0,324 lebih besar dari
r tabel sebesar 0,165 dan uji signifikansi tabel sebesar 2,0003 serta taraf signifikansi
0,019 berada jauh dibawah 0,05.
Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan
adanya minat belajar siswa yang sungguh-sungguh dalam proses belajar mengajar
maka dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak adanya
keterbatasan. Keterbasan tersebut antara lain:
1. Penelitian ini sifatnya studi kasus yaitu merupakan penelitian mengenai sesuatu
tempat tertentu sehingga hanya berlaku pada kelas satu dan kelas dua jurusan
akuntansi pada SMK BOPKRI I Yogyakarta saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2. Sebenarnya ada banyak hal yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi, tetapi
dalam penelitian ini, hanya faktor persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar
guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa saja yang diteliti.
3. Disini penulis tidak dapat mengetahui tingkat kejujuran siswa-siswi dalam mengisi
kuesioner.
C. Saran
Dalam kesimpulan ini saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
1. Variasi gaya mengajar guru dalam deskripsi di depan termasuk dalam kategori
sangat positif, ini merupakan kelebihan yang dimiliki guru-guru SMK BOPKRI
I Yogyakarta, maka hendaknya variasi gaya mengajar guru dapat dipertahankan
bahkan lebih ditingkatkan lagi. Perlu diinggat penilaian variasi gaya mengajar
guru tersebut berdasarkan persepsi siswa sehingga apa yang dialami siswa setiap
hari dalam proses belajar mengajar mereka isikan dalam kuesioner sehingga
dimungkinkan mereka memberikan jawaban sesuai apa yang dirasakannya.
Dalam proses belajar mengajar jika variasi gaya mengajar guru terus diusahakan
untuk dilakukan maka akan dapat mengurangi kebosanan siswa dalam proses
belajar mengajar di sekolah sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa.
2. Disiplin siswa dalam deskripsi di depan termasuk dalam kategori tinggi, maka
hendaknya disiplin siswa perlu ditingkatkan sehingga masuk dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
sangat tinggi. Disiplin siswa hendaknya mulai ditanamkan sejak awal masuk
sekolah, misalnya saja disiplin dalam ketepatan waktu dan keteraturan
melaksanakan jadwal yang telah dibuat. Dengan menanamkan disiplin sejak
awal maka siswa akan terbiasa dengan kedisiplinan tersebut sehingga prestasi
belajar mereka pasti akan meningkat. Disiplin siswa dapat dilakukan dalam hal
keteraturan waktu belajar, menggunakan cara belajar yang baik sesuai kondisi
siswa masing-masing, melaksanakan jadwal belajar yang telah dibuat, dan
melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan.
3. Minat siswa dalam deskripsi di depan termasuk dalam kategori sangat rendah.
Hal tersebut merupakan kekurangan yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK
BOPKRI I Yogyakarta. Minat belajar siswa tersebut harus lebih ditingkatkan,
menumbuhkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh
mengikuti pelajaran serta menguasai materi, serta penambahan variasi gaya
mengajar guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan pembelajaran sehingga dapat mengurangi rasa kebosanan dalam
mengikuti pelajaran, peningkatan disiplin siswa, dan minat belajar siswa, selain
itu juga harus didukung dengan faktor yang lain seperti penyediaan sarana dan
prasarana pendukung proses belajar mengajar, tersedianya guru yang
profesional dalam bidangnya, serta kelengkapan fasilitas pengajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
didukung dengan kenyamanan lingkungan sekolah yang akan menghasilkan
prestasi belajar siswa secara optimal.
4. Berdasarkan deskripsi di depan, prestasi belajar siswa-siswi SMK BOPKRI I
Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi maka hendaknya perlu
dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi dengan cara penambahan variasi gaya
mengajar guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan pembelajar sehingga dapat mengurangi kebosanan atau kejenuhan
dalam mengikuti pelajaran, peningkatan disiplin siswa, dan minat belajar siswa,
selain itu juga harus didukung dengan faktor yang lain seperti penyediaan sarna
dan prasarana pendukung proses belajar mengajar, tersedianya guru dan
pembimning yang profesional di bidangnya, serta kelengkapan fasilitas
pengajaran yang didukung dengan kenyamanan lingkungan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron. (1996). Belajar Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya.
Bimo Walgito. (1977). Psikologi Umum. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
Jakarta.
Crow dan Crow. (1980). Psikologi Pendidikan. Nur Cahaya. Yogyakarta.
Entang, M. (1984). Pengelolaan Kelas. Jakarta : Departemen dan Kebudayaan.
Giartama. (1990). Psikologi Sosial. PT. Eresco. Bandung.
Gunarsa, D. Singgih. (2000). Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: Gunung Mulia.
Hurlock, Elizabeth B. (1999). Perkembangan Jilid II. Jakarta: Erlangga.
……………………..( 1992). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Linda L Davidoff. (1981). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.
Mahmud, M. Dimyati. (1989). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.
Mappiare. (1982). Psikologi Remaja. Usaha Nasional. Surabaya.
Masidjo. Ign. (1991). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Penerbit Percetakan Kanisius.
Miftah Thoha. (1983). Perilaku Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali.
Muhibbin Syah. (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Jakarta:
PT. Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Mulyono, TJ. (1981). Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:
Depdikbud Proyek Pengembangan Pendidikan Guru.
Pasaribu dan Simanjuntak.(1983). Proses Belajar Mengajar. Tarsito Bandung.
Raflis Kosasi. (1984). Ketrampilan Mengadakan Variasi. Jakarta : Depdikbud.
Sardiman A.M . (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali.
Slameto. (1988). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Suhirin. (1980). Psikologi Pendidikan. BPK Gunung Mulia. Jakarta Pusat.
Suharsimi Arikunto. (1997). Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
……………………… (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineksa Cipta.
Sugiono. (1999). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfa Beta.
Sunaryo. (1983). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Singgih Santoso. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : Penerbit
PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
The Liang Gie. (1984). Cara Belajar Yang Efisien. Liberty. Yogyakarta.
Theresia Trisusanti. (2003). Pengaruh Bimbingan Guru di Kelas, Minat Belajar dan
Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Triana Noor Edwina DE. (1997). Peran Disiplin Dalam Perkembangan Kreatifitas Anak.
Yogyakarta: Arena Almamater.
Winarno. (1973). Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar. Jakarta: Tarsito.
Winkel, WS. (1996). Psikologi Pengajaran ed. Revisi: Jakarta:Gramedia.
…………….(1987). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia. Jakarta
Yuliyantli. 2004. Hubungan Antara Persepsi Belajar Siswa, Jenis Kelamin dan Tingkat
Pendidikan Orang Tua dengan Minat Siswa. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
LAMPIRAN I
Struktur Organisasi SMK BOPKRI 1
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN II
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Yogyakarta, 9 Juni 2006
Kepada: Siswa-siswa SMK BOPKRI I
Yogyakarta
Dengan hormat,
Dengan segala kerendahan hati, saya mohon bantuan para siswa meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner atau angket yang saya bagikan tersebut. Adapun siswa dimohon
mengisi atau menjawab seluruh item pertanyaan atau pernyataan dengan sungguh-sungguh
demi keberhasilan penelitian ini.
Perlu siswa-siswi ketahui bahwa pengisian kuesioner atau angket ini hanya intuk
keperluan penelitian dan tidak akan mempengaruhi hasil belajar siswa-siswi, dengan kata
lain hanya untuk tujuan ilmiah.
Jawaban siswa-siswi akan saya sampaikan dalam bentuk skripsi dengan
judul”Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru, Disipliln
Siswa, dan Minat Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Akuntansi”.
Atas perhatian dan waktu untuk mengisi kuesioner atau angket tersebut , saya
ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya,
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
(Retno Susilo Wati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
KUESIONER I
I. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
A. Tulislah identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai keadaan yang anda alami.
C. Tulislah jawaban anda dengan memberi tanda (x) jawaban yang sudah tersedia.
D. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran akuntansi anda.
………………………………………………………………………………………………...
Nama Lengkap :
No. Presensi :
Kelas :
………………………………………………………………………………………………...
1. Instrumen Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru
No. Perntaan Tentang Variasi Gaya
Mengajar Guru
S Srg Kdg TP
1 Guru dalam menerangkan mengadakan
perubahan mimik/ ekspresi untuk
memperjelas penyajiannya.
2 Guru dalam menerangkan tidak
menggunakan suara yang bervariasi (keras-
lemah, tinggi-rendah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
3 Guru tidak bersikap serius pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
4 Guru tidak menggunakan variasi gerak
untuk menekankan hal-hal yang penting.
5 Pandangan mata guru merata keseluruh
siswa dalam kelas.
6 Guru tidak memberikan waktu senyap
dalam pembicaraan.
7 Guru dalam mengajar melakukan variasi
posisi (di depan atau di belakang siswa).
8 Guru tidak memberikan kesempatan
bertanya pada siswa.
9 Guru dalam memberikan pertanyaan,
menggunakan waktu senyap untuk memberi
kesempatan siswa berfikir.
10 Guru memberikan tekanan pada bahan yang
penting dalam penyajiannya, misalnya
dengan bahasa lisan (perhatikan ini) dan
isyarat (mengangkat tangan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
KUESIONER II
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu alternatif jawaban !
………………………………………………………………………………………………...
2. Instrumen Disiplin Siswa
1. Saya membawa buku dan perlengkapan belajar pada saat mengikuti pelajaran di
sekolah, karena:
a. Keinginan untuk membawa dan saya menyadari bahwa buku pelajaran itu
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
b. Sudah kewajiban saya sebagai seorang siswa.
c. Takut diberi hukuman bila tidak membawanya.
d. Buat gaya daripada tidak bawa apa-apa.
2. Bagaimana apabila saya tidak masuk sekolah?
a. Membuat surat ijin yang syah apabila tidak masuk sekolah.
b. Langsung minta ijin pada Bapak/ Ibu guru.
c. Minta tolong teman untuk mengijinkan.
d. Santai saja tidak usah minta ijin pada siapapun.
3. Yang akan saya rasakan apabila saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan
Bapak/ Ibu Guru, adalah:
a. Merasa bersalah dan berusaha untuk tepat waktu mengerjakan tugas tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
b. Merasa bersalah tetapi tanpa usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan
tepat pada waktunya.
c. Malu dan tanpa usaha sedikitpun.
d. Cuek aja dengan tugas yang diberikan tersebut.
4. Supaya saya siap mengikuti pelajaran esok hari, maka:
a. Malamnya belajar pelajaran esok harinya.
b. Malam harinya hanya menyiapkan buku pelajaran sesuai jadwal.
c. Malamnya tidur saja.
d. Malamnya nonton televisi.
5. Biasanya saya sampai di sekolah:
a. 30 menit sebelum pelajaran dimulai.
b. 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
c. 5 menit sebelum pelajaran dimulai.
d. Tepat saat bel masuk sekolah.
6. Supaya nilai ulangan baik, maka:
a. Malam harinya mempersiapkan secara matang bahan ujian tersebut.
b. Malam harinya baca-baca sekilas bahan ujian tersebut.
c. Tidak belajar sama sekali.
d. Esoknya waktu ujian hanya mengandalkan contekan.
7. Saya belajar di rumah dalam sehari selama:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
a. 4 – 5 jam.
b. 2 – 3 jam.
c. 1 jam.
d. Kurang dari 1 jam.
8. Saya akan belajar……..
a. Setiap hari.
b. Setiap hari kecuali hari libur.
c. Beberapa hari menjelang ujian.
d. Satu hari sebelum ujian.
9. Berkaitan dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, saya…………
a. Selalu mengulang materi pelajaran tersebut sepulang sekolah.
b. Sering mengulang materi pelajaran tersebut sepulang sekolah.
c. Kadang-kadang mengulang materi pelajaran sepulang sekolah.
d. Sama sekali tidak pernah mengulang materi pelajaran sepulang sekolah.
10. Berkaitan dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, saya…………
a. Selalu mengulang materi pelajaran pada malam hari.
b. Sering mengulang materi pelajaran pada malam hari.
c. Kadang-kadang mengulang materi pelajaran pada malam hari.
d. Sama sekali tidak pernah mengulang materi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
3. I nstrumen Minat Belajar Siswa
No. Pernyataan S Srg Kdg TP
1 Apakah anda selalu berminat terhadap pelajaran
akuntansi?
2 Apakah anda selalu memperhatikan apabila ada
teman yang mengajak membicarakan pelajaran
akuntansi?
3 Apakah anda tertarik membaca buku-buku yang
relevan dengan pelajaran akuntansi sebelum
mengikuti pelajaran?
4 Apakah anda selalu tertarik untuk mengerjakan
soal-soal latihan akuntansi?
5 Apakah anda sering belajar akuntansi di
perpustakaan?
6 Apakah anda sering meminjam buku-buku
akuntansi di perpustakaan?
7 Apakah anda sering berprestasi dalam pelajaran
akuntansi?
8 Apakah anda pernah mengikuti kursus-kursus
dibidang akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
9 Apakah anda tertarik bisa berprestasi dalam
pelajaran akuntansi?
10 Apakah anda merasa senang mengikuti proses
belajar mengajar akuntansi meskipun
ditempatkan pada jam terakhir?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN III
Uji Rehabilitas Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN IV
Data Mentah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN V
Data Distribusi Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
Data dari hasil kemudian dibuat daftar distribusi frekuensi. Pedoman dalam
pembuatan daftar distribusi tersebut menggunakan rumus, dengan langkah-langkah sebagai
berikut (Sudjana, 1996:67):
1. Menentukan jumlah kelas
Jumlah kelas hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga data yang diobservasi
terjaring seluruhnya. Dalam menentukan jumlah kelas ini menggunakan pedoman yang
diberikan oleh H.A. Struges, yang terkenal dengan rumus “Struges”. Rumus tersebut
adalah sebagai berikut:
k = 1+ (3.3) log n
Keterangan:
k = Jumlah kelas yang dicari
n = Jumlah data
2. Menentukan Interval kelas
Interval kelas pada hakekatnya akan dipengaruhi oleh jumlah kelas dan rentang
(jarak) data dimana data itu terserak. Berdasarkan hal tersebut, Struges memberikan
pedoman dalam menentukan interval kelas sebagai berikut:
i = k
jarak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Keterangan:
i = Interval kelas
k = Jumlah kelas
Jarak = Data tertinggi dikurangi data terendah
3. Menentukan data dalam kelasnya masing-masing
Langkah terakhir dalam menyusun daftar distribusi frekuensi adalah memasukkan
data ke dalam kelasnya masing-masing dan menjumlahkannya. Setelah itu, dihitung
nilai mean, median, modus, dan devisiasi standar dari masing-masing variabel bebas
dan variabel terikat.
a. Mean ( nilai rata-rata)
Mean atau rata-rata didapat dengan membagi jumlah nilai data dengan banyaknya
data yang diteliti. Perhitungan untuk nilai mean adalah sebagai berikut:
Mean = 1
11
fXf
∑∑
Keterangan:
f 1 = Frekuensi untuk nillai X
X 1 = Tanda kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
b. Median (Me)
Median adalah nilai tengah dari serangkaian data yang telah tersusun secara teratur.
Median juga disebut sebagai ukuran letak karena letak median membagi dua bagian
yang sama. Rumus untuk mencari median adalah sebagai berikut:
Me = b + p
−∗f
FN )2/1(
Keterangan:
Me = Median yang dicari
b = Batas bawah kelas median adalah kelas dimana median akan terletak
p = Interval
N = Banyak data
F = Jumlah kumulatif frekuensi frekuensi sebelum kelasmedian
f = Frekuensi kelas median
c. Modus (Mo)
Modus adalah nilai frekuensi yang paling sering muncul. Rumus untuk mencari modus
adalah sebagai berikut:
Mo = b+ p
+ 21
1
bbb
Keterangan:
Mo = Modus yang dicari
b = Batas bawah kelas modus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
b 1 = Frekuensi kelas modul dikurangi frekuensi sebelum kelas modus
b 2 = Frekuensi kelas modus dikurangli frekuensi sesudah kelas modus
p = Interval
d. Standar Deviation (SD)
SD =( )
)1(
211
21
−∑−∑
nnxfxfn
Keterangan:
f 1 = Frekuensi
x 1 = Tanda kelas
n = Banyak kelas
Berdasarkan pada rumus diatas maka berikut ini dapat dicari harga untuk masing-
masing variabel.
1. Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru
Jumlah data = 62
Data tertinggi = 40
Data terendah = 20
Range = 40-20 = 20
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 62 = 6,92 = 7
Interval = 20/7 = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
No Kelas Frekuensi X F.X 1 2 3 4 5 6 7
20 – 22 23 – 25 26 – 28 29 – 31 32 – 34 35 – 37 38 – 40
5 8 8 17 11 8 5
20,5 23,5 26,5 29,5 32,5 35,5 38,5
102,5188 212
501,2357,5284
192,5∑ 62 206,5 1838
a. Mean = 1838/62 = 29,6452
b. Median
b = 32-0,5 = 31,5 p = 3 N = 62
F = 17+8+8+5 = 38 f = 11
−∗+=
fFNpbMd )2/1( = 31,5 + 3
−
113831
= 31,5+(-1,909090909) = 29,59090909
c. Modus
b = 32-0,5 = 31,5 b 2 = 11-8 = 3
b1 = 11-17 = -6 p = 3
Mo = b + p
+ 21
1
bbb = 31,5 + 3
+−−
366 = 31,5 + 6= 37,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
d. Standar Deviasi
Kelas Frekuensi X X 2 FX F.X 2 20 – 22 23 – 25 26 – 28 29 – 31 32 – 34 35 – 37 38 – 40
5 8 8 17 11 8 5
20,5 23,5 26,5 29,5 32,5 35,5 38,5
420,25 552,25 702,25 870,25 1056,25 1260,25 1482,25
102,5 188 212
501,5 357,5 284
192,5
2101,25 4418 5618
15664,5 10562,5 10082
7411,25
∑ 62 206,5 6343,75 1838 55857,5
SD = )162(62
)1838(5,5585762 2
−−∗ =
378233782443463165 − =
378284921
= 4539926,22 = 4,738564403 = 4,74
2. Disiplin Siswa
Jumlah data = 62
Data Tertinggi = 38
Data Terendah = 19
Range = 38-19 = 19
Banyak kelas = 1 +(3,3) log 62 = 6,92 = 7
Interval = 19/7 = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
No. Kelas Frekuensi X F.X 1 19-21 4 19,5 78 2 22-24 3 22,5 67,5 3 25-27 5 25,5 127,5 4 28-30 19 28,5 541,5 5 31-33 22 31,5 693 6 34-36 5 34,5 172,5 7 37-39 4 37,5 150 ∑ 62 199,5 1830
a. Mean = 1830/62 = 29,51612903
b.Median
b = 31 – 0,5 = 30,5 p = 3 N = 62
F = 19+5+3+4 = 31 f = 22
Md = b + p ( )
−∗
f
FN21
= 30,5+3
−
223131 = 30,5+0 = 30,5
c. Modus
b = 31-0,5 = 30,5 b 2 = 22-5 = 17
b1 = 22-19 = 3 p = 3
Mo = b+p
+ 21
1
bbb = 30,5+3
+1733 = 30,5+0,45 = 30,95
d. Standar Devisiasi
Kelas Frekuensi X X 2 F.X F.X 2 19-21 4 19,5 380,25 78 1521 22-24 3 22,5 506,25 67,5 1518,75 25-27 5 25,5 650,25 127,5 3251,25 28-30 19 28,5 812,25 541,5 15432,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
31-33 22 31,5 992,25 69,3 21829,5 34-36 5 34,5 1190,25 172,5 5951,25 37-39 4 37,5 1406,25 150 5625 ∑ 62 199,5 5937,75 1830 55129,53
SD = ( )( )16262
183053,5512962 2
−−∗ =
3782334890086,3418030 −
= 3782
86,69130 = 49796745,61
9274805,262
= 4,275384885 3. Minat Belajar Siswa
Jumlah data = 62
Data tertinggi = 33
Data terendah = 10
Range = 33-10 = 23
Banyak kelas = 1+3,3 log 62 = 6,92 = 8
Interval = 23/8 = 2,875 = 3
No. Kelas Frekuensi X FX 1 10-12 5 10,5 52,5 2 13-15 10 13,5 135 3 16-18 19 16,5 313,5 4 19-21 7 19,5 136,5 5 22-24 6 22,5 135 6 25-27 5 25,5 127,5 7 28-30 5 28,5 142,5 8 31-33 5 31,5 157,5 ∑ 62 168 1200
a. Mean = 1200/62 = 19,36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
b. Median
b = 22-0,5 = 21,5 P = 3 N = 62
F = 7+19+10+5 = 41 f = 6
Md = b+p ( )
−∗f
FN21 = 21,5+3
−
64131 = 21,5+ ( )5− = 16,5
c. Modus
b = 22-0,5 = 21 b 2 = 6-5 = 1
b1 = 6-7 = -1 p = 3
Mo = b+p
+ 21
1
bbb = 21,5+3
+−−
111 = 21,5+3 = 24,5
d. Standar Devisiasi
Kelas Frekuensi X X 2 FX F.X 2 10-12 5 10,5 110,25 52,5 551,25 13-15 10 13,5 182,25 135 1822,5 16-18 19 16,5 272,25 313,5 5172,75 19-21 7 19,5 380,25 136,5 2661,75 22-24 6 22,5 506,25 135 3037,5 25-27 5 25,5 650,25 127,5 3251,25 28-30 5 28,5 812,25 142,5 4061,25 31-33 5 31,5 992,25 157,5 4961,25 ∑ 62 168 390652,5 1200 25519,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
SD = ( )( )
2
1626212005,2551962
−−∗
= 3782
14400001582209 − =3782
142209 =49796745,611060859,377 = 6,132008935
4. Prestasi Belajar Akuntansi
Jumlah data = 62
Data tertinggi = 9,30
Dara terendah = 7,00
Range = 9,30 – 7,00 = 2,3
Banyak kelas = 1 + (3,3)log 62 = 7
Interval = 2,3 / 7 = 0,35
No. Kelas Frekuensi X FX 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
7,00-7,35 7,34-7,69 7,68-8,03 8,02-8,37 8,36-8,71 8,70-9,05 9,04-9,39
27 15 9 3 4 2 2
7,175 7,515 7,855 8,195 8,535 8,875 9,215
193,725 112,725 70,695 24,585 34,14 17,75 18,43
JML 62 57,365 472,05
a. Mean = 472,05 /62 = 7,6137
b. Median =
b = 8,36 – 0,5 = 7,86
F = 3+9+15+27 = 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
p = 0,35
f = 3
N = 62
Md = 7,86 + (-2,68)
= 5,18
c. Modus =
b = 8,36 – 0,5 = 7,86
b1 = 4-3 =1
b2 = 4-2 = 2
p = 0,35
Mo = 7,86+0,35 (1/1+3)
= 7,86+0,12 = 7,98
d. Standar Deviation =
Kelas Frekuensi X X FX F.X 7,00-7,35 7,34-7,69 7,68-8,03 8,02-8,37 8,36-8,71 8,70-9,05 9,04-9,39
27 15 9 3 4 2 2
7,175 7,515 7,855 8,195 8,535 8,875 9,215
51,4806 56,4752 61,7010 67,1580 72,8462 78,7656 84,9162
193,725 112,725 70,695 24,585 34,14 17,75 18,43
1389,9762 847,128 555,309 201,474 291,3848 157,5312 169,8324
62 57,365 473,3428 472,05 3612,6356 Standar Deviation = 0,551955492 = 0,55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN VI
Penelitian Acuan Patokan Tipe II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Penilaian Acuan Patokan adalah suatu penilaian yang membandingkan suatu
prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, atau suatu prestasi yang
seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Dalam hal ini untuk menentukan
kategori kecenderungan variabel dipergunakan Penilaian Acuan Patakon (PAP) Tipe II.
Dalam PAP Tipe II ini, penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing
score atau batas kelulusan adalah sebesar 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, jadi
passing score terletak pada presentil 56. Tuntutan dalam presentil 56 sering juga disebut
presentil minimal karena passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batas
penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah.
Kategori kecenderungan berdasarkan PAP Tipe II untuk semua variabel adalah
sebagai berikut:
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55%
Dibawah 46%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah
Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria di atas, maka kategori kecenderungan dari masing-masing
variabel adalah sebagai berikut:
1. Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 4 x 10 = 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 10 = 10
Perhitungan Skor Frekuensi Prosentase Kategori 10 + 81% (40-10) = 34,3 dibulatkan menjadi 34
34 – 40 18 29,03% Sangat Tinggi
10 + 66% (40-10) = 29,8 dibulatkan menjadi 30
30 – 33
22 35,48% Tinggi
10 + 56% (40-10) = 26,8 dibulatkan menjadi 27
27 – 29 5 8,06% Cukup
10 + 46% (40-10) = 23,8 dibulatkan menjadli 24
24 – 26 9 14,52% Rendah
Di bawah 24 < 24 8 12,90% Sangat Rendah
2. Kedisiplin Belajar
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 4 x 10 = 40
Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 10 = 10
Perhitungan Skor Frekuensi Prosentase Kategori 10 + 81% (40-10) = 34,3 dibulatkan menjadi 34
34 – 40 9 14,51% Sangat Tinggi
10 + 66% (40-10) = 29,8 dibulatkan menjadi 30
30 – 33
28 45,16% Tinggi
10 + 56% (40-10) = 26,8 dibulatkan menjadi 27
27 – 29 14 22,58% Cukup
10 + 46% (40-10) = 23,8 dibulatkan menjadli 24
24 – 26 6 9,68% Rendah
Di bawah 24 < 24 5 8,06% Sangat Rendah 3. Minat Belajar
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 4 x 10 = 40
Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 10 = 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Perhitungan Skor Frekuensi Prosentase Kategori 10 + 81% (40-10) = 34,3 dibulatkan menjadi 34
34 – 40 0 0 Sangat Tinggi
10 + 66% (40-10) = 29,8 dibulatkan menjadi 30
30 – 33
6 9,68% Tinggi
10 + 56% (40-10) = 26,8 dibulatkan menjadi 27
27 – 29 5 8,07% Cukup
10 + 46% (40-10) = 23,8 dibulatkan menjadli 24
24 – 26 6 9,68% Rendah
Di bawah 24 < 24 45 72,58% Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN VII
Uji Normalitas & Linieritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
LAMPIRAN VIII
Uji Regresi Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PERHITUNGAN PENGUJIAN
KORELASI PRODUCT MOMENT
I. Hipotesis Pertama
∑ 1X = 1876 ∑Y = 470,2
∑ 21X = 58364 ∑ 2Y = 3588,235
∑ YX1 = 14315,3 N = 62
rxy = ( ) ( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−222
12
1
11
YYNXXN
YXYXN
= ( ) ( ) ( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }22 2,470235,35886218765836462
2,47018763,1431562
−−
−
= 53,138299192
2,8820956,887548x−
= 8,137135915
4,5453 = 0,466
II. Hipotesis Kedua
∑ 2X = 1856 ∑Y = 470,2
∑ 22X = 56656 ∑ 2Y = 3588,235
∑ YX 2 = 14125,55 N = 62
rxy = ( ) ( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−222
22
2
22
YYNXXN
YXYXN
= ( ) ( ) ( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }22 2,470235,35886218565665662
2,470185655,1412562
−−
−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
= 53,138267936
2,8726911,875784x−
= 08,93923558
9,3092 = 0,319
III. Hipotesis Ketiga
∑ 3X = 1222 ∑Y = 470,2
∑ 23X = 26354 ∑ 3Y = 3588,235
∑ YX 3 = 9360,55 N = 62
rxy = ( ) ( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−222
32
3
33
YYNXXN
YXYXN
= ( ) ( ) ( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }22 2,470235,35886212222635462
2,470122255,936062
−−
−
= 53,1382140664
7,5769x
= 9,194472199
7,5769 = 32896,13945
7,5769
= 0,414
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Perhitungan Pengujian Analisis Regresi Ganda
I. Analisis Ganda
Hipotesis IV
Diketahui:
1X∑ = 1876 21X∑ = 58364 21 XX∑ = 56062
2X∑ = 1856 22X∑ = 56656 31 XX∑ = 37415
3X∑ = 1222 23X∑ = 26354 32 XX∑ = 36904
Y∑ = 470,2 2Y∑ = 3588,235 YX 1∑ = 14315,3
1X = 30,25806452 3X = 19,70967742 YX 2∑ = 14125,55
2X = 29,93548387 Y = 7,583870968 YX 3∑ = 9360,55
2Y∑ = 3588,235 Ν = 62
Dari data di atas maka dapat dihitung nilai-nilai sebagai berikut:
( ) ( ) 87097,159962
18765836422
121
21 =−=
Ν∑
−∑→∑XXx
( ) ( ) 74194,109262
18565665622
222
22 =−=
Ν∑
−∑→∑XXx
( ) ( ) 77419,226862
12222635422
323
23 =−=
Ν∑
−∑→∑X
Xx
( ) ( ) 298871,2262
2,470235,358822
22 =−=Ν
∑−∑→∑
YYy
96774,9662
)1856)(1876(56062))(( 212121 −=−=
Ν∑∑
−∑→∑XXXXxx
64516,43962
)1222)(1876(37415))(( 31
3131 =−=Ν∑∑
−∑→∑XX
XXxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
83871,32262
)1222)(1856(36904))(( 32
3232 =−=Ν∑∑
−∑→∑XX
XXxx
95806,8762
)2,470)(1876(3,14315))(( 1
11 =−=Ν∑∑
−∑→∑YX
YXyx
88548,4962
)2,470)(1856(55,14125))(( 2
22 =−=Ν∑∑
−∑→∑YX
YXyx
Setelah memperoleh nilai-nilai di atas maka dapat dibuat persamaannya:
87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774) a 2 + 439,64516 a 3 ………………..1
49,88548 = - 96,96774 a1 + 1095,74194 a 2 + 322,83871 a 3 …………………2
93,059677 = 439,64516 a1 + 322,83871 a 2 + 2268,77419 a 3 …………………3
Persamaan 1 & 2
87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774) a 2 + 439,64516 a 3 ……..1 X 96,96774
49,88548 = - 96,96774 a1 + 1095,74194 a 2 + 322,83871 a 3 ……..2 X 1599,87097
→ 8529,094293 = 155135,8723 a1 + (-9402,742601) a 2 + 42631,39757 a 3
79810,33128 = -155135,8723 a1 + 1753045,72 a 2 + 516500,2801 a 3
(+)
88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 559131,6777 a 3 ………………..4
Persamaan 1& 3
87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774) a 2 + 439,64516 a 3 ……1 X 439,64516
93,059677 = 439,64516 a1 + 322,83871 a 2 + 2268,77419 a 3 ……2 X 1599,87097
→ 38670,33536 = 703375,5286 a1 + (-42631,39757) a 2 + 193287,8667 a 3
148883,4757 = 703375,5286 a1 + 516500,2801 a 2 + 3629745,964 a 3
(-)
-110213,1403 = (-559131,6777) a 2 + (-3436458,097) a 3 ……………5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Persamaan 4& 5
88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 559131,6777 a 3 X 559131,6777
-110213,1403 = (-559131,6777) a 2 + (-3436458,097) a 3 X 1743642,977
→ 4,93933712310 = 9,7492602311 a 2 + 3,1262823311 a 3
-1,92172368111 = (-9,74926023)11 a 2 + (-5,991956027)12 a 3
(+)
-1,42778996911 = -5,67932779412 a 3
a 3 = 12
11
679327794,5427789969,1
−−
= 0,0251401225
Dari persamaan 4:
88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 559131,6777 a 3
88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 559131,6777 (0,0251401225)
88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 14056,63887
88339,42557 – 14056,63887 = 1743642,997 a 2
74282,7867 = 1743642,977 a 2
a 2 = 0,0426020622
Dari persamaan 1:
87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774) a 2 + 439,64516 a 3
87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774)(0,0426020622) + 439,64516 (0,0251401225)
87,95806 = 1599,87097 a1 + (-4,131025691) + 11,05273318
87,95806 = 1599,87097 a1 + 6,921707489
87,95806 – 6,921707489 = 1599,87097 a1
81,03635251 = 1599,87097 a1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
a1 = 0,050651805
Persamaan garis regresi:
Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + e
Persamaan garis regresi dalam skor yang dicari adalah:
y - y = a 1 (x 1 - 1x )+ a 2 (x 2 - 2x ) + a 3 (x 3 - 3x )
Maka diperoleh:
Y = 0,050651805 (x 1 -30,25806452)+0,0426020622(x 2 -29,93548387)+0,0251401225+
(x 3 -19,70967742)+7,583870968
= 0,050651805 x 1 +0,0426020622 x 2 +0,0251401225 x 3 +………………..?
Sehingga diperoleh nilai:
a1 yx1∑ = (0,050651805)(87,95806) = 4,455234503
a 2 yx2∑ = (0,0426020622)(49,88548) = 2,125224322
a 3 yx3∑ = (0,0251401225)(93,059677) = 2,33953168
2y∑ = 22,298871
Jadi koefisien korelasinya adalah:
Ry 3,2,1 = 2332211
yyxayxayxa
∑∑+∑+∑
= 298871,22
33953168,2125224322,2455234503,4 ++
= 4000198263,0
R = 0,6324712059
Diketahui:
R 2 = 0,4000198263
Maka:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
JK gRe = R 2 ( 2y∑ )
= 0,4000198263 (22,298871)
= 8,919990504
db gRe = k = 3 ( jumlah variabel bebas)
RK gRe = g
g
dbJK
Re
Re
= 3
919990504,8
= 29,73330168
JK sRe = (1-R 2 )( 2y∑ )
= (1-0,4000198263)(22,298871)
= 0,5999801737)(22,298871)
= 13,3788805
db sRe = N-k-1
= 62-3-1
= 58
RK sRe = s
s
dbJK
Re
Re = 58
3788805,13 =0,2306703534
F gRe = s
g
RKRK
Re
Re = 2306703534,0973330168,2 = 12,88995367
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
LAMPIRAN IX
Daftar Tabel r, t dan F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
LAMPIRAN X
Surat Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI