plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis...

195
i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: doantu

Post on 24-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

i

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

ii

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

iii

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

iv

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

v

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

vi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

vii

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, DISIPLIN SISWA, DAN MINAT BELAJAR

SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi Kasus: Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

Retno Susilo Watli Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara: 1) Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi, 2) Disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi, dan 3) Minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Populasi dari penelitian ini yaitu siswa kelas satu dan dua jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 94 siswa, penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2006. Sampel yang diambil dari populasi sejumlah 62 siswa dengan menggunakan teknik sampling aksidental. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestrasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda tiga variabel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi (koefisien korelasi (R) sebesar 0,633, koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,400 dan r hitung sebesar 0,447 > r tabel 0,05 sebesar 0,165 serta t hitung sebesar 4,075 > t tabel 0,05 sebesar 2,0003), 2) Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi (koefisien korelasi (R) sebesar 0,633, koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,400 dan r hitung sebesar 0,309 > r tabel 0,05 sebesar 0,165 serta t hitung sebesar 2,903 > t tabel 0,05 sebesar 2,0003), 3) Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi (koefisien korelasi (R) sebesar 0,633, koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,400 dan r hitung sebesar 0,324 > r tabel 0,05 sebesar 0,165 serta t hitung sebesar 2,423 > t tabel 0,05 sebesar 2,0003).

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

ix

ABSTRACT

THE RELATIONSHIPS BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION OF TEACHER TEACHING STYLE VARIATION, STUDENTS’ DISCIPLINE,

STUDENTS’ LEARNING ATTENTION, AND ACCOUNTING LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study at The Students of”BOPKRI 1”Vocational High School,

Yogyakarta

Retno Susilo Wati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The purpose of this research was to know the relationships between: 1) Students’ perception of teacher teaching style variation and accounting learning achievement, 2) Students’ discipline and accounting learning achievement, 3) Students’ learning attention and accounting learning achievement.

The population in this research was the first and second grade students’ of “BOPKRI 1” Vocational High School Yogyakarta majoring in Accounting consisted of 94 students’. It was conducted from June to July 2006. The writer took 62 students’ as sample, by using Accidental Sampling Technique. The data collecting techniques used were questionnaire, documentary study, and interview.

To know the correlation between students’ perception of teacher teaching style variation, students’ discipline, students’ learning attention, and accounting learning achievement, the writer used multiple regression analysis teachnique with three variables.

The findings were: 1) There was a positive and significant correlation between students’ perception of teacher teaching style variation and accounting learning achievement (Correlation Coefficient (R) = 0,633 and Determination Coefficient (R 2 ) = 0,400 and r observed = 0,447 and r table 0,05 = 0,165 and t observed = 4,075 > t table 0,05 = 2,0003), 2) There was a positive and significant correlation between students’ discipline and accounting learning achievement (Correlation Coefficient (R) = 0,633 and Determination Coefficient (R 2 ) = 0,400 and r observed = 0,309 > r table 0,05 = 0,165 and t observed = 2,903 > t table 0,05 = 2,0003), 3) There was a positive and significant correlation between students’ learning attention and accounting learning achievement (Correlation Coefficient (R) = 0,633 and Determination Coefficient (R 2 ) = 0,400 and r observed = 0,324>r table 0,05 = 0,165 and t observed = 2,423 > t table 0,05 = 2,0003).

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

x

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

xi

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

xii

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

xiii

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

xiv

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

xv

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

xvi

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan pembangunan yang terjadi dewasa ini tidak dapat

dipisahkan dari suatu proses pendidikan yang baik. Proses pendidikan yang baik dapat

menghasilkan suatu pekerja atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar ahli

dan menguasai pada bidangnya, sehingga dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan

ilmu dan tehnologi. Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan

suatu masalah yang selalu mendapat perhatian karena merupakan kebutuhan yang

mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat suatu negara.

Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada pembangunan

masyarakat Indonesia seutuhnya menjadikan pembangunan bidang pendidikan

menempati posisi yang paling penting. Dewasa ini pendidikan telah tumbuh meluas dan

sudah menjadi kebutuhan semua masyarakat. Keberhasilan pembangunan suatu negara

dapat tercapai apabila didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang mampu

mengembangkan potensi dalam dirinya dengan baik. Salah satu cara untuk dapat

mengembangkan potensi diri adalah dengan belajar. Menurut Oemar Hamalik (1975:4)

belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara

bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

2

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan

formal yang mendidik siswa-siswanya untuk dapat mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan juga untuk dapat lebih hidup bermasyarakat. Supaya kegiatan proses

belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, maka situasi kelas harus memiliki

hubungan manusiawi efektif antara sesama murid dan murid dengan guru-gurunya

sehingga akan mampu menciptakan perasaan bersatu dan perasaan kebersamaan

(Hadari, 1981:47). Di dalam kegiatan belajar mengajar adakalanya siswa merasa bosan

terhadap pelajaran yang sedang diajarkan.

Di sekolah guru memegang peranan yang penting dan dominan. Guru

merupakan sosok pribadi manusia yang memang sengaja dibangun untuk menjadi

tenaga profesional yang memiliki profisiensi (berpengetahuan dan berkemampuan

tinggi) dalam dunia pendidikan yang berkompeten untuk melakukan tugas mengajar

(Muhibbin, 1995:185). Setiap siswa memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang

gaya mengajar guru, khususnya dalam hal ini guru akuntansi. Variasi dalam mengajar

dianggap sangat penting untuk mengatasi rasa kebosanan pada diri siswa karena adanya

variasi dalam mengajar yang dilakukan seorang guru diharapkan dapat memacu

semangat belajar siswa.

Adanya variasi gaya mengajar guru yang tidak membosankan siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar akan menimbulkan minat dalam diri siswa untuk

lebih belajar dengan tekun. Variasi gaya mengajar guru sangat berpengaruh terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

3

prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan FX. Yusti Subroto

(2004), yang berjudul Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya

Mengajar Guru Akuntansi, Minat Belajar Akuntansi, dan Fasilitas Belajar Siswa

Dengan Prestasi Belajar Siswa disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan.

Dalam penelitian yang dilakukan Yuliyanti (2004), yang berjudul Hubungan

antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan

minat siswa dalam memilih program studi di SMU disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan.

Menurut hasil penelitian yang berjudul pengaruh bimbingan guru di kelas, minat

belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa studi kasus siswa

kelas II Akuntansi SMK Katholik Klaten, Theresia Trisusanti (2003) menyimpulkan

bahwa (1) Bimbingan guru di kelas berpengaruh positif dan signifikansi terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa (pada tarif 5% t − hitung 2, 346> t_tabel 1,665 dengan

SE sebesar 6,68%). (2) Minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa (pada taraf 5% t_hitung 2,475> t_tabel 1,665 dengan

SE sebesar 13,648). (3) Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa (pada taraf 5% t_hitung 3,035 > t_tabel 1,665 dengan

SE sebesar 7,583). (4) Bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

4

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa (pada taraf

5% t_hitung 14,9 > t_tabel 2,725 dengan SE sebesar 27,946%.

Dari ketiga hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa diperlukan lingkungan belajar yang baik, dorongan

orang tua dan minat belajar dari diri siswa.

Dalam belajar siswa juga harus dapat mendisiplinkan diri yaitu dengan cara

siswa harus dapat mengendalikan diri dan mematuhi peraturan-peraturan yang telah

ditetapkan di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan sikap disiplin dalam proses belajar

mengajar diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Sehingga dalam hal ini

kedisiplinan dalam belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa.

Semakin siswa dapat mendisiplinkan diri dalam belajar maka prestasi yang akan

diperoleh siswa akan semakin baik, tetapi sebaliknya jika siswa tidak dapat

mendisiplinkan diri dalam belajar maka prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa

tidak akan memuaskan. Dari penelitian yang berjudul Hubungan antara Disiplin

Belajar, Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar siswa

(Fransiska Dian Wasitaningsih, 2002), diperoleh hasil bahwa kedisiplinan belajar

mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi belajar. Dari hasil penelitian

tersebut terbukti bahwa kedisiplinan dalam belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

5

Dengan adanya hal-hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Variasi Gaya Mengajar Guru

Akuntansi, Disiplinan Belajar Siswa, dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi

Belajar Akuntansi”

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi permasalahan mengenai

hubungan antara variasi gaya mengajar guru akuntansi, kedisiplinan belajar, dan minat

belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru

dengan prestasi belajar akuntansi?

2. Apakah ada hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi?

3. Apakah ada hubungan antara minat siswa dengan prestasi belajar akuntansi?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara gaya

mengajar guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

6

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin

belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.

3.Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara minat

belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan gambaran bagi guru untuk

lebih menyempurnakan kegiatan belajar mengajar terutama tentang variasi gaya

mengajar yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa tidak merasa bosan

terhadap pelajaran yang sedang diajarkan.

2. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa bahwa betapa

pentingnya minat belajar yang ada untuk dapat mencapai prestasi belajar yang

maksimal.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan khususnya dalam

bidang pendidikan.

4. Bagi penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

7

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman atau wawasan untuk

peneliti sendiri sebelum benar-benar terjun langsung di dunia pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

Pada bagian ini menguraikan tentang pengertian belajar, persepsi siswa

tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin belajar siswa, minat belajar siswa di

sekolah, dan prestasi belajar akuntansi. Selain hal tersebut, juga menjelaskan secara

singkat tentang hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru,

disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut

diperoleh dari seorang yang lebih tahu atau yang sekarang disebut dengan guru

(Ali Imron, 1996:2).

Winkel dalam Psikologi Pengajaran (1996:53) memberikan pengertian

belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

subyek dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan ini bersifat

konstan.

Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan (1995:91)

mengatakan bahwa belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

9

memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan

dunia di sekeliling siswa. Belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku dan latihan.

Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian belajar adalah

sebagai berikut:

a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan

dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan,

keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri,

b. Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan

pribadi seutuhnya,

c. Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan

yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya,

d. Belajar adalah rangkaian jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan

pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa,

rana kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka

belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku menuju

perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing

oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan tersebut diakibatkan oleh adanya interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

10

dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang lebih baik.

2. Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru

a. Persepsi Siswa

Persepsi adalah proses pemahaman yang terorganisir dan

menggabungkan data-data indera atau penginderaan untuk dikembangkan

sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita (Linda L.

Davidoff, 1981:232).

Persepsi dapat juga diartikan sebagai proses pemahaman yang

dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan baik

lewat penglihatan, perasaan, penciuman, dan pendengaran. Kunci untuk

memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu

merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi (Miftah Thoha,

1983:138).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi

adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan

mengintepretasikan rangsang dari lingkungan melalui panca indera, sehingga

individu menyadari dan mengerti tentang yang diinderakannya.

Persepsi siswa terhadap proses belajar mengajar sangat berpengaruh

pada prestasi belajar yang mereka hasilkan, karena seorang guru bagi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

11

merupakan subyek yang berkepentingan dalam kegiatan belajar mengajar,

karena fungsi guru adalah sebagai pengajar atau pendidik dalam setiap proses

mengajar di sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar suatu kebosanan akan

terjadi apabila kita melihat atau mengalami hal yang sama terjadi secara

berulang-ulang terus-menerus sehingga menjadi rutin. Untuk menanggulangi

rasa bosan ini maka diperlukan adanya suatu variasi dalam proses belajar

mengajar, sehingga belajar mengajar di sekolah tidaklah terasa sebagai beban

yang berat. Adanya variasi gaya mengajar guru akuntansi yang baik dapat

membantu siswa untuk lebih memusatkan perhatian siswa pada pelajaran yang

sedang diajarkan.

b. Pengertian Mengajar

Mengajar pada umumnya merupakan suatu upaya pendidikan dalam

memberikan perangsang, bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa

agar terjadi proses belajar. Menurut Pasaribu dan Simandjuntak (1983:7)

mengajar adalah sebagai penanam dan penyampaian pengetahuan pada anak,

serta suatu kegiatan mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-

baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi

lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya

proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

12

Mengajar merupakan peristiwa yang bertujuan, artinya mengajar

adalah peristiwa yang terikat oleh tujuan, pada tujuan dan dilaksanakan untuk

mencapai tujuan (Winarno,1973:29). Karena mengajar adalah peristiwa yang

bertujuan, maka seorang pendidik dalam hal ini adalah guru dituntut untuk

dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik, dan materi pelajaran dapat

diterima oleh siswa sebagai peserta didik.

Guru dalam mengajar harus sudah memiliki rencana pembelajaran

(satuan pelajaran) dan menetapkan strategi belajar mengajar, karena dalam hal

ini guru melakukan kegiatan mendidik, dalam artian guru mengantar peserta

didik ke tingkat kedewasaannya, baik secara fisik maupun mental. Dengan

demikian seorang guru dituntut untuk berusaha seoptimal mungkin

menciptakan kondisi yang mendukung agar kegiatan belajar mengajar dapat

berlangsung dengan baik.

Mengajar secara luas dapat diartikan suatu aktivitas

mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkannya dengan siswa, sehingga terjadi proses belajar atau sebagai

upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan

belajar bagi para siswa (Sardiman, 1986:46-47).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

13

c. Gaya Mengajar

J. Roggema dalam Winkel (1996:205) membedakan gaya mengajar

menjadi dua, yaitu:

1) Formal, ciri-ciri:

a) Guru sangat terikat dengan kurikulum pengajaran yang telah ditetapkan.

b) Menuntut banyak prestasi hafalan.

c) Berpegang pada buku pelajaran.

d) Bergaya memimpin lebih otoriter.

e) Kurang bersedia menerima sumbangan pikiran dari siswa.

f) Menekankan perlunya siswa belajar untuk lulus ujian.

2) Informal, ciri-ciri:

a) Penentuan luas materi pelajaran tergantung dari kebutuhan siswa.

b) Mendorong siswa untuk berdiskusi mengenai materi pelajaran.

c) Memberikan pandangan sendiri terhadap pelajaran.

d) Bergaya memimpin lebih demokratis.

e) Menanggapi dengan baik pikiran kritis siswa.

f) Menekankan agar siswa belajar demi perkembangan diri sendiri.

Gaya mengajar menurut Winkel (1996:204) adalah keseluruhan

tingkah laku guru yang khas bagi dirinya dan agak bersifat menetap pada

setiap kali mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

14

d. Variasi Gaya Mengajar

Kebosanan merupakan salah satu masalah penting didalam kelas. Murid-

murid duduk dengan tenang mendengar dan melihat guru mengajar selama berjam-

jam, sambil terkantuk-kantuk dan penuh kebosanan. Gaya mengajar yang monoton

akan membuat siswa malas untuk mengikuti proses belajar mengajar.

Hal yang diperlukan oleh guru adalah mengadakan variasi dalam mengajar.

Variasi dalam mengajar banyak sekali bila dilakukan dengan benar-benar akan

sangat menarik dan dapat mempertahankan minat dan semangat siswa dalam

belajar. Biasanya variasi muncul dalam komponen-komponen, sebagai berikut

(Raflis Kosasi,1984:6-7):

1) Pengertian variasi suara

Variasi suara adalah perubahan nada suara keras menjadi lemah, dari tinggi

menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari suara gembira menjadi sedih, atau

pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.

2) Pemusatan perhatian

Memusatkan perhatian pada hal yang dianggap penting dapat dilakukan guru

dengan perkataan atau kalimat dan ungkapan senada dengan itu dan biasanya diikuti

dengan isyarat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

15

3) Kesenyapan

Adanya kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja selagi guru menerangkan

sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian. Perubahan stimulus dari

adanya suara ke keadaan tenang atau senyap atau dari keadaan adanya kesibukan

kegiatan dan kemudian dihentikan, akan dapat menarik perhatian karena siswa ingin

tahu apa yang terjadi.

4) Mengadakan kontak pandang

Bila guru berbicara berinteraksi dengan siswanya hendaknya pandangan

menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid untuk menunjukkan

hubungan yang intim dengan mereka.

5) Gerakan badan dan mimik

Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan badan adalah

aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Hal ini tidak hanya sekedar

menarik perhatian, tetapi lebih dari itu dapat menyampaikan arti dari pesan lisan

yang disampaikan.

6) Pergantian posisi guru dalam kelas

Pergantian posisi guru dalam kelas dapat digunakan untuk mempertahankan

perhatian murid. Yang penting diingat adalah variasi ini digunakan dengan

maksud tertentu, dan dilakukan secara wajar tidak berlebihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

16

Salah satu tujuan untuk mendapatkan hasil dalam belajar, guru tidak terikat

pada teknik atau metode atau media tertentu akan tetapi guru dapat memanfaatkan

salah satu atau semuanya secara berkombinasi. Berdasarkan pendapat beberapa

ahli di atas dapat disimpulkan bahwa cara efektif untuk memperoleh hasil

pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan melibatkan penuh

pembelajaran bersama siswa, variasi dan keragaman dalam metode mengajar,

motivasi internal, dan integritas belajar yang menyeluruh.

3. Disiplin Belajar Siswa

a. Pengertian Disiplin Belajar

Dalam melakukan kegiatan dan aktivitas kita sehari-hari, dimanapun

tempatnya kita tidak dapat melepaskan diri dengan norma atau aturan yang

berlaku. Aturan-aturan itu harus diikuti baik secara paksa atau kerelaan diri

seseorang.

Adanya norma atau aturan itu dimaksudkan untuk mengatur perilaku dan

mendorong serta menekan orang-perorang, kelompok atau masyarakat secara

keseluruhan untuk mencapai dan mentaati nilai-nilai sosial yang ada.

Norma juga dibuat untuk memelihara ketertiban dan perdamaian diantara

orang yang memiliki kepentingan yang berlainan sehingga satu dengan yang

lain akan saling menghormati terhadap kepentingan masing-masing. Jadi

dengan adanya norma atau aturan, maka manusia tidak dapat bertindak maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

17

bertingkah laku sesuka hatinya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata

lain, dalam melakukan kegiatan harus disertai rasa tanggung jawab dengan

penuh disiplin.

Dalam Kamus Umum Bahas Indonesia disiplin diartikan sebagai suatu

aturan yang ketat, tata tertib yang harus dipatuhi. Disiplin secara umum dapat

diartikan sebagai suatu sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi

suatu ketentuan dan peraturan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan

tanggung jawab (Entang, 1984:11).

Pusat pengembangan inovasi dan Fakultas Filsafat UGM bekerja

sama dengan Balitbang Dikbud menyampaikan makna disiplin adalah

kepatuhan dan ketaatan terhadap nilai-nilai di dalam suatu sistem sosial demi

kualitas kehidupan. Dengan demikian di dalam disiplin terkandung adanya

sistem nilai, sistem sosial, bentuk kepribadian pendukungnya, serta perspektif

masa depan yang akan dicapai dari pola interaksi yang terjadi.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar

a) Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri pelajar itu sendiri)

yang meliputi:

1. Sifat malas. Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan,

misalnya pelajar yang sengaja menunda pekerjaan sehingga

pekerjaannya menumpuk dan semakin banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

18

2. Kesehatan. Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang sedang tidak sehat akan

sulit mentaati apa yang sudah direncanakan, sebaliknya orang yang

sehat akan lebih mudah mentaati segala sesuatu yang telah

direncanakan.

3. Minat. Seorang yang mempunyai minat dalam segala kegiatan maka

kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih tinggi dibanding

orang yang tidak mempunyai minat terhadap apa yang akan

dilakukan.

b. Faktor ekstern, yang meliputi sebagai berikut:

1. Peralatan. Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin seseorang contoh

pelajar yang memiliki peralatan lengkap dalam belajar lebih

memiliki jiwa disiplin dibanding dengan pelajar yang tidak

mempunyai peralatan yang kurang lengkap.

2.Lingkungan. Lingkungan merupakan faktor yang sangat

berpengaruh dalam membantu meningkatkan disiplin pelajar.

Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat membantu,

sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru dan teman

sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah peran dari

kawannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar, tapi jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

19

kawannya tidak mendukung maka disiplin yang ditawarkan belum

tentu berhasil.

b. Manfaat Disiplin

Menurut Havinghurst (dalam Hurlock, 1999 : 97) ada beberapa fungsi

disiplin yang bermanfaat bagi anak yaitu:

a) Untuk menyadarkan kepada anak bahwa perilaku tertentu selalu akan

diikuti hukuman, namun yang lain akan diikuti pujian.

b) Untuk menyadarkan kepada anak suatu tingkatan penyelesaian yang wajar,

tanpa menuntut komformitas yang berlebihan.

c) Untuk membantu anak dalam mengembangkan pengendalian diri dan

pengarahan diri, sehingga mereka dapat mengembangkan hati nurani untuk

membimbing tindakan mereka.

Gunarsa (2000:136) menjelaskan “manfaat utama disiplin adalah agar anak

mengendalikan diri dengan baik, mampu menghormati, dan mematuhi otoritas

orang tua”. Gunarsa menegaskan dalam mendidik anak perlu disiplin yaitu

tegas dalam hal yang harus dilakukan. Dengan demikian penulis dapat

menyimpulkan bahwa fungsi disiplin perlu dalam mendidik anak, supaya anak

dengan mudah:

a) Saling menghargai dan menghormati hak milik orang lain.

b) Segera menjalankan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

20

c) Dapat membedakan tingkah laku yang baik dan buruk.

d) Belajar mengendalikan keinginan dan melaksanakan sesuatu tanpa ada

perasaan takut.

e) Belajar untuk berkorban demi kepentingan orang lain.

c. Unsur-unsur Disiplin

Menurut Triana Noor Edwina DS (1997:13-2) unsur kedisiplinan

meliputi: peraturan, hukum, penghargaan dan konsistensi.

Peraturan dimaksudkan bahwa dalam disiplin ada norma-norma, aturan

yang harus ditaati seseorang. Hukuman dimaksudkan jika seseorang

melanggar surat aturan, maka ia akan mendapatkan hukuman, bisa hukuman

fisik, non fisik, membayar denda dan sebagainya. Sedangkan penghargaan

dimaksudkan jika seseorang melakukan tindakan yang benar, maka kepadanya

diberikan penghargaan yang tidak harus berupa denda, tetapi dapat berupa

ucapan terima kasih, senyuman, pujian dan sebagainya. Konsistensi berkait

dengan tingkat keajekan dalam memberikan hukuman dan penghargaan.

d. Sumber-sumber Pelanggaran Disiplin

Entang (1984:11) mengatakan “tingkah laku individu merupakan upaya

untuk mencapai tujuan, yaitu pemenuhan kebutuhan”. Pengenalan terhadap

kebutuhan siswa secara baik merupakan andil yang besar bagi pengendalian

disiplin. Apabila kebutuhan siswa tidak terpenuhi, maka akan terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

21

ketidaksinambungan pada diri siswa yang bersangkutan, sehingga siswa akan

berusaha untuk mencapai keseimbangan dengan berbagai cara yang sering

kurang dapat diterima oleh masyarakat (termasuk pelanggaran disiplin).

Abraham Maslow (dalam Winkel 1996:155) menjelaskan hirarki

kebutuhan manusia dengan urutan hirarki dari bawah ke atas, yaitu:

a) Kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan jasmani seperti: makanan,

minuman, tempat tinggal dan seks.

b) Kebutuhan untuk menjamin keamanan secara fisik dan psikologis: seperti

aman dan terteram.

c) Kebutuhan untuk menikmati hubungan sosial yang memuaskan seperti:

dicintai, disayangi, dan diterima oleh orang lain.

d) Kebutuhan untuk menikmati rasa harga diri seperti: mengakui diri sendiri

sebagai orang yang patut dihargai dan mendapat pengakuan itu pula dari

orang lain.

e) Kebutuhan untuk mengembangkan diri secara intelektual seperti:

pengetahuan dan pemahaman sebagai pengayaan alam kognitif.

f) Kebutuhan untuk menikmati dan menghargai keindahan dalam berbagai

bentuknya seperti keteraturan dan keseimbangan.

g) Mencapai pengayaan diri manusia secara optimal dan maksimal

(aktualisasi diri) seperti kemampuan/bakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

22

Pelanggaran disiplin dapat terjadi di lingkungan di dalam keluarga,

sekolah dan masyarakat. Pelanggaran disiplin yang terjadi di dalam keluarga,

karena pendisiplinan yang digunakan orang tua dianggap “tidak adil” atau

“kekanak-kanakan”, sehingga remaja memberontak. Pemberontakan yang

biasanya terjadi di dalam keluarga karena salah satu orang tua lebih dominan

daripada yang lain (orang tua kurang selaras) atau kurang kompak dalam hal

pendisiplinan (Hurkock, 1997:232).

Pelanggaran disiplin di sekolah bersumber pada lingkungan sekolah

itu sendiri seperti:

a) Tipe kepemimpinan guru atau kepala sekolah yang otoriter, senantiasa

mendiktekan kehendak tanpa memperhatikan kedaulatan anak didik.

b) Sebagian besar siswa dikurangi hak-haknya sebagai siswa yang

seharusnya turut menentukan rencana masa depannya di bawah bimbingan

guru.

c) Tidak/atau kurang memperhatikan kelompok minoritas.

d) Siswa kurang diikut sertakan dan dilibatkan dalam tanggung jawab

sekolah.

e) Latar belakang kehidupan keluarga yang kurang diperhatikan dalam

kehidupan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

23

f) Sekolah kurang mengadakan kerjasama dengan orang tua dan antara

keduanya saling melepaskan tanggung jawab.

Sebab-sebab lain adalah kebosanan dalam kelas, perasaan kecewa, dan

tertekan karena siswa dituntut bertingkah laku yang kurang wajar sebagai

remaja (Entang, 1984:17).

4. Minat Belajar

a. Minat

Minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal. Minat sangat

berpengaruh dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses belajar.

Minat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi

tertentu. Minat mengandung unsur rasa suka atau rasa senang terhadap suatu

obyek sebagai contoh seseorang suka akan pelajaran akuntansi maka orang itu

akan merasa senang melihat, membaca dan bahkan ingin masuk penjurusan

ilmu pengetahuan sosial karena lebih mendalami bidang tersebut. Adanya

sikap menolak terhadap suatu pelajaran yang dinilainya tidak berguna akan

dapat menurunkan minat belajar terhadap pelajaran yang ada dan sebaiknya.

Hal ini akan membawa dampak prestasi belajar yang diraih pada pelajaran

yang bersangkutan akan jelek apabila sikapnya menolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

24

Menurut Winkel (1987:30) minat adalah kecenderungan yang

menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan

merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Sedangkan Bimo Walgito

(1977:38) minat adalah suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian

terhadap suatu obyek disertai dengan kecenderungan untuk berhubungan lebih

aktif dengan obyek tersebut.

Selain itu minat juga dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang

bahwa obyek, seseorang, sesuatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut

paut dengan dirinya (Whiterington, 1988:124). Dalam hal ini minat dipandang

sebagai sambutan yang sadar agar mempunyai arti bagi dirinya, karena itu

terlebih dahulu orang harus mempunyai pengetahuan informasi mengenai

obyek tersebut. Selain itu juga seorang siswa harus menyadari bahwa situasi di

lingkungan sekitarnya mempengaruhi minat belajarnya. Misalnya ada orang di

lingkungan kita yang mengatakan bahwa pelajaran akuntansi merupakan

pelajaran yang sulit sekali, sehingga siswa dengan sadar merasa terpengaruh

menjadi kurang berminat dengan pelajaran akuntansi. Di sisi lain siswa

tersebut menginginkan prestasi belajar akuntansinya baik. Dengan adanya

situasi yang demikian sehingga siswa sadar akan hal tersebut membawa

dampak terhadap prestasi belajar akuntansi yang diperolehnya nanti tidak baik,

maka siswa berusaha menghilangkan pengaruh yang dirasakan tidak baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

25

tersebut dengan jalan terus mencari cara agar siswa tersebut tetap berminat

terhadap pelajaran akuntansi.

Mappiare (1982:62) berpendapat bahwa timbulnya minat berasal dari

harapan. Sebab minat terdiri dari perasaan, prasangka atau kecenderungan

untuk mengarahkan individu pada suatu pilihan. Hal ini berarti minat seseorang

akan timbul jika seseorang memiliki rasa senang, mempunyai harapan terhadap

obyek, memiliki pandangan terhadap dirinya dan ada kecenderungan untuk

melakukan kegiatan yang mendukung. Sedangkan Suhirin (1980:12)

mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk

tertarik pada suatu obyek atau mengenai suatu obyek. Dengan demikian

tidaklah mengherankan apabila siswa lebih dekat dengan mata pelajaran yang

diminati, karena rasa tertarik tersebut, kemauan atau keinginan untuk dekat dan

menekuni timbul dari dalam dirinya sendiri.

Minat bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita

untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, atau kegiatan ataupun

bisa sebagai pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri

(Crow dan Crow, 1980:304). The Liang Gie (1984:28) mengatakan bahwa

minat berarti sibuk, tertarik sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena

menyadari pentingnya kegiatan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

26

Elita D. Nugroho (1982:18) mengatakan bahwa pengetahuan

mengenai minat dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan, antara lain:

a) Penempatan, yaitu minat merupakan alat yang digunakan untuk membantu

siswa memilih jurusan yang benar.

b) Perbaikan belajar, yaitu membantu guru mengenal siswa yang perlu

mendapat perhatian khusus.

c) Penilaian program, yaitu menentukan efektivitas suatu program.

Minat selalu berhubungan dengan kemampuan, kebutuhan,

pengalaman pada diri individu. Jadi minat bertujuan kepada suatu obyek yang

banyak sangkut pahutnya dengan individu. Minat tidak dibawa sejak lahir,

melainkan diperoleh dari pengalaman belajar. Dengan demikian, perlu

meningkatkan minat pada diri anak karena peningkatan minat merupakan

bantuan terhadap anak agar memandang sendiri hubungan antara materi

pelajaran dengan dirinya sebagai individu. Jadi minat yang timbul dari

kebutuhan anak-anak merupakan pendorong bagi anak-anak dalam

melaksanakan usahanya, sehingga minat merupakan hal yang sangat penting

dalam dunia pendidikan khususnya dalam pemilihan jurusan yang akan

menentukan keberhasilan studinya, maka minat merupakan sumber usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

27

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Giartama (1990:6) digolongkan

menjadi dua antara lain yaitu:

a. Minat secara intrinsik, merupakan minat yang timbul dari individu sendiri tanpa

pengaruh dari luar. Timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar

yang baik, bakat, jenis kelamin, dan intelegensi.

b. Minat secara ekstrinsik, merupakan akibat pengaruh dari luar individu. Timbul

karena latar belakang sosial ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.

c. Unsur-unsur minat

The Liang Gie (1984:24) mengemukakan ada beberapa unsur dalam minat

antara lain yaitu:

a. Minat melahirkan perhatian.

b. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi.

c. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar.

d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.

e. Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri.

(untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan

memperoleh keterangan tentang hal itu).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

28

d. Meningkatkan Minat Siswa

Slameto, 1988:83 mengatakan bahwa beberapa ahli pendidikan berpendapat

cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang

baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.

Di samping memanfaatkan minat siswa yang telah ada maka, disarankan

agar pengajar membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Ini bisa dicapai

dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu

bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya, bagi siswa di masa yang

akan datang, sikap siswa dalam mengikuti pelajaran harus tetap dijaga serta

suasana pelajaran. Bila usaha-usaha di atas tidak berhasil, pengajar dapat

memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan

alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak

mau dilakukan atau yang tidak dilakukannya dengan baik, yang diharapkan akan

muncul minat terhadap bahan yang diajarkan.

Menurut Hurlock, 1992:114 sepanjang masa kanak-kanak minat menjadi sumber

motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan,

baik permainan maupun pekerjaan, akan berusaha lebih keras untuk belajar

dibandingkan dengan anak yang kurang berminat atau merasa bosan. Jika kita

mengharapkan bahwa pengalaman belajar merupakan kemampuan anak

sepenuhnya, rangsangan harus di atur supaya bertepatan dengan minat anak. Ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

29

merupakan “saat siap belajar” yaitu saat anak-anak siap belajar, karena mereka

berminat terhadap keuntungan dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh lewat

pengalaman belajar.

e. Minat Belajar Siswa

Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai

beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan siswa melihat bahwa hasil dari

pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan

besar ia akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya. Berbicara

mengenai minat tentu saja tidak terlepas dari keadaan psikologis seseorang.

Minat diartikan sebagai: “Kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang,

suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Dalam hal ini

minat dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar agar mempunyai arti bagi

dirinya. Karena itu terlebih dahulu orang harus mempunyai pengetahuan dan

informasi mengenai objek tersebut (Whinterington, 1963:90). Selanjutnya

Whinterington membagikan minat menjadi dua yaitu:

1) Minat primitif yaitu minat yang tumbuh karena kebutuhan biologis yang dapat

berupa makanan, minuman, seks dan kebutuhan sejenisnya.

2) Minat kultural yaitu minat yang timbul dari perbuatan belajar yang lebih

tinggi tarafnya, misalnya kedisiplinan diri daln prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

30

5. Prestasi Belajar Akuntansi

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil puncak yang

telah dicapai. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari penguasaan

pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes atau angka yang diberikan

oleh guru. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes

prestasi (Mulyono, 1990:700. Selanjutnya Sunaryo (1983:10) mengungkapkan

bahwa prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang meliputi

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan di atas maka yang dimaksud

dengan prestasi belajar adalah suatu hasil dari proses belajar yang telah dicapai

oleh seorang siswa yang diuji melalui kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan pembelajaran dapat dicapai.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi

Dimyati Mahmud (1990:84-87) mengemukakan faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat prestasi, yaitu:

1) Faktor Internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

31

a) N. Ach (Need for Achievement)

N. Ach adalah dorongan atau motif untuk berprestasi atau suatu motif

intrinsik untuk mencapai prestasi dalam hal tertentu.

b) Takut gagal

Takut gagal seperti perasaan cemas (nervous) dalam menghadapi ujian

atau tes akan sangat mempengaruhi keberhasilan atau tingkat prestasi

seseorang.

c) Takut sukses

Seorang wanita memiliki karakteristik lebih takut sukses dari pada pria.

Apabila cukup kuat takut sukses ini merongrong N Ach seseorang dan

melahirkan perasaan negatif terhadap prestasi yang baik.

d) Persepsi

Persepsi seseorang terhadap prestasinya terkait dengan kombinasi empat

faktor: kemampuan, usaha, sukarnya tugas, dan keberuntungan.

2) Faktor eksternal

Kesempatan dan faktor situasional juga sangat berpengaruh dalam peningkatan

prestasi belajar. Jika situasi lingkungan mendukung dalam proses belajar

mengajar pasti juga akan sangat mempengaruhi tingkat prestasi belajar

seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

32

c. Prestasi Belajar Akuntansi

Prestasi belajar akuntansi adalah suatu hasil yang diperoleh akibat adanya

belajar akuntansi, dalam usaha memperoleh suatu hasil sangat ditentukan adanya

evaluasi terhadap suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Evaluasi ini

dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar yang diberikan dapat

mencapai hasil yang diharapkan.

Prestasi belajar akuntansi merupakan indikator kualitas dan kuantitas dari

pengetahuan yang dikuasai oleh anak didik. Hasil evaluasi dapat dipakai untuk

meninjau kembali hasil belajar mengajar sesuai dengan tujuan instruksional yang

telah ditentukan sebelumnya. Bila hasil yang diperoleh belum memuaskan, hal ini

tidak sesuai dengan tujuan instruksional yang telah ditentukan. Prestasi belajar

akuntansi akan mengalami kenaikan apabila didukung oleh situasi proses belajar

mengajar yang baik pula, dalam hal ini kemampuan seorang guru dalam

menciptakan suasana belajar yang baik sangat diperlukan. Suasana belajar yang

baik dapat mendorong siswa lebih termotivasi, lebih berminat dan perhatian pada

mata pelajaran akuntansi yang sering digunakan dapat mendorong terciptanya

suasana belajar yang positif, sehingga siswa lebih bersemangat. Pemilihan teknik

pengajaran yang bervariasi tentu saja menuntut kesiapan seorang guru yang lebih

banyak dan tersedianya fasilitas-fasilitas penunjang yang memadai, dengan

demikian siswa merasa betah dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

33

mengajar di dalam kelas, sehingga dampak yang timbul adalah prestasi belajar

siswa akan meningkat.

Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang menuntut seorang

siswa untuk lebih berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan, karena dalam

pembelajaran tidak hanya guru saja yang harus aktif. Kurikulum yang telah

dirancang dengan baik tidaklah banyak artinya bila penjabarannya dalam proses

belajar mengajar tidak ikut menunjang tujuan kurikulum tersebut. Proses belajar

mengajar menjadi faktor yang sangat penting karena banyak tuntutan

keterampilan yang diharapkan oleh para pengguna lulusan yang tidak secara

langsung dapat diwujudkan dalam mata pelajaran khusus ini. Agar proses belajar

mengajar dapat tercapai perlu adanya interaksi yang baik didukung dengan adanya

variasi-variasi mengajar yang diciptakan guru dalam belajar guna memacu

semangat belajar siswa yang pada akhirnya prestasi belajar siswa dapat menjadi

baik.

Dalam proses belajar mengajar akuntansi, diharapkan dapat menghasilkan

perubahan pada siswa yang berupa kemampuan-kemampuan internal. Dalam

kemampuan internal ini nantinya harus dinyatakan dalam prestasi. Prestasi belajar

yang dicapai siswa dapat memberikan petunjuk mengenai tujuan instruksionalnya,

sebab yang dievaluasi adalah hasil usaha belajar sesuai dengan tujuan

instruksional yang hendak dicapai. Hasil tersebut dalam prestasi belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

34

adalah prestasi belajar akuntansi. Dari beberapa penulis maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil tertinggi yang telah dicapai

dalam bidang tertentu, yang berdasarkan prestasi tersebut seorang guru.

B. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru dengan Prestasi

Belajar Akuntansi.

Variasi gaya mengajar yang digunakan oleh seorang guru sangat mempengaruhi

tingkat prestasi belajar akuntansi. Variasi gaya mengajar akan mengurangi

kebosanan siswa dalam proses belajar mengajar. Variasi gaya mengajar yang

dilakukan oleh guru banyak sekali komponennya dan jika dilakukan dengan benar-

benar akan sangat menarik sehingga dapat mempertahankan minat serta semangat

siswa dalam belajar. Variasi gaya mengajar jika digunakan pada kondisi yang tepat

akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

2. Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar Dengan Prestasi Belajar Akuntansi.

Kedisiplinan merupakan ketaatan terhadap peraturan atau tata tertib tertentu.

Siswa yang mempunyai sifat disiplin akan pula mempunyai prestasi yang lebih.

Karena siswa yang disiplinnya tinggi akan mempunyai tanggung jawab yang besar.

Tanggung jawab disini maksudnya adalah tanggung jawab dalam kegiatan

belajarnya. Siswa yang mempunyai rasa tanggung jawab akan mengikuti kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

35

belajar mengajar dengan baik dan tepat waktu. Seorang siswa yang mempunyai

kedisiplinan tinggi tentu saja mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dalam

belajarnya. Rasa tanggung jawab dalam kegiatan belajar akan mempengaruhi

prestasi belajar.

Bidang studi akuntansi merupakan materi yang termasuk dalam kategori

yang sulit untuk dipelajari, karena terdapat konsep-konsep akuntansi yang sulit

untuk dimengerti, sehingga mempelajarinyapun membutuhkan suatu ketekunan,

kejelian dalam menghitung angka-angka. Namun bila siswa tersebut memiliki

kedisiplinan belajar yang tinggi akan cenderung memiliki prestasi belajar akuntansi

yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang kedisiplinan belajarnya rendah.

3. Hubungan Antara Minat Belajar Akuntansi Dengan Prestasi Belajar Akuntansi.

Minat merupakan salah satu unsur kepribadian individu yang memegang

peran penting dalam pembuatan suatu keputusan. Minat akan mengarahkan tindakan

individu terhadap suatu obyek atas dasar rasa senang atau tidak senang. Perasaan

senang dan tidak senang merupakan dasar dari suatu minat. Minat seseorang akan

dapat diketahui dari pernyataan senang dan tidak senang atau tidak disuka terhadap

suatu obyek tertentu. Seorang siswa yang minat dengan pelajaran akuntansi akan

terus berusaha untuk belajar akuntansi seoptimal mungkin, karena siswa merasa

senang dengan pelajaran akuntansi dan dengan adanya minat belajar akuntansi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

36

tinggi akan dapat meningkatkan atau mempertahankan prestasi belajar akuntansi

siswa itu sendiri.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan prnyataan yang masih lemah, karenanya masih harus diuji

kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara variasi gaya mengajar guru

akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.

2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar akuntansi

dengan prestasi belajar akuntansi.

3) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar akuntansi dengan

prestasi belajar akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat replikasi dari penelitian sebelumnya dan jenis

penelitian ini adalah studi kasus yaitu jenis penelitian yang mengambil suatu

permasalahan yang terjadi pada obyek penelitian tertentu. Jenis penelitian studi kasus

tersebut bila dihubungkan dengan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil

dari penelitian hanya berlaku bagi obyek penelitian yang lain. Penelitian ini hanya

terbatas pada obyek tertentu saja yaitu sekolah dan siswa sebagai respondennya. Secara

khusus, yang akan diteliti dari responden adalah persepsi siswa tentang variasi gaya

mengajar guru, disiplin siswa dan minat belajar siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK BOPKRI I Yogyakarta

Alamat: Jln. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta

2. Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2006 sampai dengan Juli 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

38

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan dimintai informasi atau menjadi

sumber informasi khususnya siswa. Responden penelitian dalam hal ini adalah siswa

siswi kelas satu dan kelas dua jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.

D.Populasi

Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan

tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena adanya karakteristik yang

berlainan, populasi juga disebut sebagai keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa siswi kelas 1 dan 2 jurusan akuntansi SMK BOPKRI I

sebanyak 94 siswa, sedangkan siswa siswi kelas 3 jurusan akuntansi tidak ikut diambil

menjadi populasi karena pada saat penelitian dilakukan siswa siswi kelas 3 baru saja

menempuh ujian akhir dan sedang libur sekolah.

E. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi.

Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi yang

ada pada populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

itu. Pada penelitian ini diambil 62 siswa-siswi yang akan mengisi kuesioner. Apa yang

dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

39

F. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel. Teknik sampling

dalam penelitian ini termasuk dalam kelompok nonprobability sampling yaitu teknik

yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik sampling aksidental karena dalam penelitian tersebut teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber

data. Jadi, penelitian tersebut menggunakan sampel sebanyak 62 responden.

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel yang Akan Diteliti

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yaitu tiga variabel bebas dan

satu variabel terikat.

Variabel-variabel tersebut adalah:

a. Variabel bebas (Independence variable)

1) Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru (X1 )

Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru adalah proses

pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan mengintepretasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

40

rangsang dari lingkungan dalam hal ini adalah variasi gaya mengajar guru

melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa

yang diinderakan.

2) Disiplin siswa (X 2 )

Disiplin siswa adalah keteraturan dalam segala usaha yang dilakukan untuk

mencapai hasil belajar yang optimal serta merencanakan terlebih dahulu

dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.

3) Minat (X3)

Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa

tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung

dalam bidang itu.

b. Variabel terikat (Dependence variable)

Prestasi belajar akuntansi (Y)

Prestasi belajar akuntansi adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran akuntansi.

2. Kategori Kecenderungan Variabel

Kategori kecenderungan variabel bebas dari variabel terikat dinilai dengan

Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Penilaian dengan menggunakan PAP tipe II

adalah sebagai berikut (Ign. Masidjo,1991:46):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

41

Tabel 3.1 Tabel PAP Tipe II

Derajat Penguasaan Nilai akhir 81%-100% 66%-80% 56%-65% 46%-55%

<46%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat Rendah

3) Pengukuran Variabel

Setiap variabel penelitian yang akan dianalisis perlu diukur dengan cara

pengukuran masing-masing variabel. Maka pengukuran variabel penelitian yang

penulis lakukan adalah:

a. Variabel Bebas

Data mengenai persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru,

disiplin siswa, dan minat belajar siswa di sekolah diperoleh melalui jawaban

kuesioner yang berupa daftar pertanyaan dan pernyataan. Jumlah item

pernyataan variabel variasi gaya mengajar guru sebanyak 10 item merupakan

pertanyaan yang disusun sendiri oleh peneliti. Jumlah item pertanyaan variabel

disiplin siswa sebanyak 10 item merupakan pertanyaan yang disusun sendiri

oleh peneliti sedangkan 10 item pertanyaan variabel minat belajar siswa juga

merupakan pertanyaan yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner yang

digunakan berbentuk pertanyaan dan pernyataan tertulis dimana responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

42

hanya memilih jawaban yang telah tersedia dan kuesioner ini dibagikan pada

siswa.

Penulis menggunakan skala Likert untuk memberikan skor pada

kuesioner karena jawaban bersifat kualitatif. Ada dua kategori yang digunakan

yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif yang dinilai dengan pilihan

Selalu (S), Kadang-kadang (Kdg), dan Tidak Pernah (TP). Pembagian

pernyataan menjadi dua kategori ini karena pada dasarnya sikap seseorang

terhadap obyek tertentu terdiri dari sikap mendukung (positif), sikap menolak

(negatif), dan sikap netral. Penulis mengharap responden mempunyai sikap

mendukung atau menolak, oleh karena itu jawaban netral dihilangkan. Adapun

skor yang digunakan dalam menilai pertanyaan tersebut adalah:

Tabel 3.2 Ketentuan Pemberian Skor Instrumen Variasi Gaya Mengajar Guru & Minat Belajar

No. Keterangan Skor untuk pernyataan positif

Skor untuk pernyataan negatif

1. Selalu 4 1 2. Sering 3 2 3. Kadang-kadang 2 3 4. Tidak pernah 1 4

Sedangkan dalam mengukur sikap siswa dalam proses belajar mengajar

baik di sekolah maupun di rumah yang berhubungan dengan kedisiplinan dan minat

belajar siswa digunakan skala pengukuran yaitu disediakan alternatif jawaban a, b,

c, dan d. Masing-masing alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut:

Jawaban a diberi skor 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

43

Jawaban b diberi skor 3

Jawaban c diberi skor 2

Jawaban d diberi skor 1

b. Variabel Terikat

Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang merupakan akibat

atau tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah prestasi belajar akuntansi.

Prestasi belajar siswa diukur berdasarkan hasil raport siswa semester genap atau

semester 2 khusus bidang studi akuntansi

Tabel 3.3

Kisi – kisi Kuesioner

No Tolok Ukur Pernyataan

Negatif (Nomor

Item Dalam

Kuesioner)

Pernyataan

Positif (Nomor

Item Dalam

Kuesioner)

1

2

Persepsi siswa tentang

variasi gaya mengajar guru

Disiplin Siswa

1) Perencanaan jadwal

belajar

2) Teknik/cara belajar

yang baik

3) Keteraturan dalam

2,3,4,6,8 1,5,7,9,10

1,4,6

9,10

7,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

44

3

waktu

4) Pelaksanaan peraturan

sekolah

Minat belajar siswa

2,3,5

1,2,3,4,5 6,7,8,9,10

H. Data yang Diperlukan

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh responden melalui

daftar pertanyaan atau kuesioner. Data primer dalam penelitian ini adalah melalui

identitas diri siswa, hasil persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin

siswa, dan minat belajar siswa di sekolah yang dapat diperoleh hasilnya melalui

kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan oleh pihak lain di

luar peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah meliputi buku-buku yang

berkaitan dengan teori tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat

belajar siswa di sekolah, buku kerja guru, buku kemajuan kelas, dan data-data yang

sudah ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta. Data prestasi belajar siswa diambil dari

buku raport siswa yang sudah disalin dalam buku kerja guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

45

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data

sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal-hal yang ia

ketahui (Suharsimi Arikunto, 1998:140). Kuesioner ini digunakan untuk

mengumpulkan data variabel bebas yaitu variabel variasi gaya mengajar guru,

kedisiplinan belajar siswa, dan minat belajar siswa.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data berdasarkan benda-benda tertulis yang

tersedia di sekolah, misalnya nilai raport atau suatu metode untuk mengungkap data

yang bersifat historis, data yang diperoleh dari dokumen yang diyakini kebenarannya.

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode untuk mengungkapkan data yang bersifat historis

data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan secara langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

46

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas Instrumen

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila alat pengukuran tersebut

dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Dalam penelitian ini

validitas akan dihitung dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment

dari Karl Pearson dengan rumus (Suharsimi Arikunto,1997:146) sebagai berikut:

r xy = })(}{)({

))((2222 YYNXXN

YXXYN∑−∑∑−∑

∑∑−∑

Keterangan:

r xy = korelasi skor item dengan skor total

N = jumlah populasi

∑ X = total skor dari setiap item

∑ Y = total dari skor seluruh item

Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi

rendahnya tingkat validitas instrument yang diukur. Selanjutnya hasil perhitungan koefisien

korelasi ini dibandingkan dengan hasil perhitungan r korelasi product moment pada tabel.

Jika hasil perhitungan r lebih besar dari pada r tabel, maka butir soal tersebut dapat

dikatakan valid. Sebaliknya apabila hasil perhitungan lebih kecil dari pada r tabel, maka

butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid. Pelaksanaan perhitungan validitas butir pada

penelitian ini menggunakan bantuan Program Komputer Seri SPSS. Hasil perhitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

47

kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel yaitu sebesar 0,239 pada taraf signifikansi 5%,

n = 30, dan df sebesar n-2 yaitu 30 - 2 = 28. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas

Instrumen Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru

No. Item R Hitung R Tabell Haslil Analisis

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0,4413 0,5475 0,4877 0,4345 0,4449 0,4520 0,4510 0,4417 0,3973 0,3985

0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Instrumen Disiplin Siswa

No. Item R Hitung R Tabel Hasil Analisis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0,3675 0,3517 0,4414 0,5080 0,3582 0,5873 0,6351 0,6664 0,6110 0,5984

0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239

Valid Valid Valild Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

48

Instrumen Minat Belajar Siswa

No. Item R Hitung R Tabel Hasil Analisis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0,7746 0,6689 0,5739 0,7588 0,5677 0,4836 0,6721 0,3643 0,5655 0,7660

0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Dari hasil analisis diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Untuk kuesioner persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru yang terdiri

dari 10 butir item pernyataan, yang terdiri dari 5 item pernyataan negatif dan 5

item pernyataan positif diperoleh hasil bahwa semuanya sahih.

b. Untuk kuesioner disiplin belajar siswa yang terdiri dari 10 item pernyataan positif

diperoleh hasil bahwa semuanya sahih.

c. Untuk kuesioner minat belajar siswa di sekolah yang terdiri dari 10 item

pernyataan positif diperoleh hasil bahwa semuanya sahih.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan taraf sampai mana suatu alat ukur mampu

menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

49

ketepatan dan ketelitian hasil. Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini

adalah koefisien reliabilitas dari Spearman Brown (Masidjo, 1995:242):

gg

ggtt r

rr

+

×=

12

Keterangan:

r tt = angka reliabilitas keseluruhan item.

r gg = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua

Kriteria pengujiannya yaitu dengan taraf signifikan 5%, jika r tt lebih besar

dari r tabel , maka reliabilitas butir kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur

tersebut signifikan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa n = 30 dan db = n-2, jadi

derajat kebebasannya sebesar 28 (db = 30 – 2) sehingga r tabel dari 0,05;28 adalah

0,239

Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Reabilitas

No. Variabel Penelitian Koef. Reliabilitas 1. Persepsi Siswa tentang Variasi Gaya

Mengajar Giru 0,7559

2. Disiplin Siswa 0,7195 3. Minat Belajar Siswa 0,8238

Dari hasil analisis reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa untuk semua

variabel penelitian mempunyai nilai lebih dari 0,239

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

50

sehingga dapat disimpulkan bahwa alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah

Reliabel.

K. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas menggunakan uji sampel dari Kolmogorov Smirnov, yaitu tingkat

kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobservasi) dengan

suatu distribusi teoritis tertentu. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis

dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar, artinya distribusi

sampling yang diamati benar.

r-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis. Tes

Kolmogorov-Smirnov memusatkan pada penyimpangan (deviasi) terbesar.

Harga F 0 (X)-S n (X) terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji

Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas adalah sebagai berikut

(Sugiyono,1999:225):

D = maksimum F 0 (X)-S n (X)

Keterangan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

51

D : deviasi maksimum

F 0 : fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

S n (X) : distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan yang

linear atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus yang

digunakan adalah persamaan garis regresi dengan menghitung nilai F atau

analisis varians untuk uji linieritas (Sudjana, 1989:317).

Rumus untuk menguji linieritas yaitu:

F = 2

2

e

TC

S

S

Keterangan :

S 2TC = JK (TC)

S 2e =

knEJK

−)(

Dalam hal ini, kita tolak hipotesis model regresi linier jika

F≥F ),2)(1( knk −−−α . Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang =

(k-2) dan dk penyebut = (n-k).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

52

2. Uji Hipotesis

a. Untuk menguji hipotesis pertama digunakan analisis regresi linier, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

H 0 : p 0≤ , Variasi gaya mengajar guru tidalk berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar akuntansi.

H 1 : p>0, Variasi gaya mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi

belajar akuntansi.

2) Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat,

dengan rumus sebagai berikut:

r xy = ( )( )

( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑ ∑∑∑ ∑

−−

yynxxn

yxxyn

Keterangan:

r : koefisien variabel

n : banyaknya sampel

x : variabel variasi gaya mengajar guru / disiplin siswa / minat belajar

siswa

y : variabel prestasi belajar akuntansi

3) Menguji kesignifikanan koefisien korelasi dengan membandingkan t hitung

dengan t tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan db = n-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

53

4) Interpretasi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan

menggunakan pedoman sebagai berikut Suharsimi 2002: 245):

Tabel 3.6 Interpretasi Hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

(Tak berklorelasi)

5) Menarik kesimpulan yaitu jika t hitung < t tabel maka H O diterima, dan jika

t hitung > t tabel maka H 0 ditolak.

Pengujian hipotesis kedua dan ketiga, dilakukan dengan langkah yang sama dengan

pengujian hipotesis pertama.

b. Untuk menguji hipotesis keempat yaitu untuk mengetahui hubungan antara variasi

gaya mengajar guru akuntansi (X1), kedisiplinan belajar siswa (X2), dan minat belajar

siswa (X3) secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi(Y) digunakan

teknik analisis korelasi ganda dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto,

1990:500):

R )3,2,1(xy = 2332211

YYXaYXaYXa

∑∑+∑+∑

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

54

Keterangan:

R xy (1,2,3) : Koefisien korelasi antara Y dan X1 ,X 2 ,X 3

a1 : Korelasi variabel bebas X1 yaitu variasi gaya mengajar guru

akuntansi

a 2 : Koefisien variabel bebas X 2 yaitu kedisiplinan belajar

a 3 : Koefisien variabel bebas X 3 yaitu minat belajar siswa

YX 1∑ : Jumlah hasil kali antara variabel variasi gaya mengajar guru

akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi

YX 2∑ : Jumlah hasil kali antara variabel disiplin belajar dengan prestasi

belajar akuntansi

YX 3∑ : Jumlah hasil kali antara variabel minat belajar siswa dengan

prestasi belajar akuntansi

2Y∑ : Jumlah kuadrat variabel terikat prestasi belajar akuntansi

Untuk mengetahui apakah R xy (1,2,3) tersebut signifikan atau tidak maka

digunakan analisis regresi. Dari analisis regresi akan ditemukan harga F regresi,

yang kemudian dapat kita uji, apakah harga tersebut signifikan atau tidak. Rumus

F regresi adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2003:219-220).

Fh = )1/()1(

/2

2

−−− knRkR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

55

Keterangan:

R = Koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independent

n = jumlah anggota sampel

Harga F selanjutnya dikonsultasikan dengan derajat kebebasan sama

dengan m lawan N-m-1 pada taraf signifikansi 5%. Apakah harga F hitung lebih

besar atau sama dengan F tabel, maka koefisien korelasi menunjukkan adanya

hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel

terikat. Sedangkan apabila harga F hitung lebih kecil dibandingkan dengan harga

F tabel, berarti koefisien korelasinya tidak menunjukkan adanya hubungan yang

positif antara variabel bebas dengan variabel terikat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

56

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Sekolah

Pendidikan sangat penting dalam usaha meningkatkan kemajuan bangsa.

Kemajuan bangsa tersebut dapat diwujudkan dengan banyak didirikannya lembaga

pendidikan atau sekolah dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, salah

satunya telah didirikannya SMK BOPKRI I di Yogyakarta.

SMK BOPKRI I Yogyakarta adalah suatu lembaga pendidikan tingkat

menengah yang didirikan oleh pengurus yayasan BOPKRI Yogyakarta pada tanggal 19

Januari 1967. Semula menempati gedung di Jl. Jenderal Sudirman No. 57 yang

sekarang untuk SMPS BOPKRI I. Pada tahun 1968, pindah di Jl. Jenderal Sudirman

No. 24 yang sekarang untuk SD BOPKRI Gondolayu. Pada tahun 1974 sekolah tersebut

mendapat status Berbantuan. Pada tanggal 1 Maret 1974 SMK BOPKRI I Yogyakarta

pindah tempat di Jl. Wardani No. 02 Kota Baru Yogyakarta. Kemudian pada tanggal 28

Desember 1977 sekolah tersebut kembali mendapat status Bersubsidi. Pada tahun 1986

status atau jenjang akreditasinya Disamakan, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah tertanggal 6 Januari 1986 No: 01/C/Kep/I.86. Pada

tahun 1991 akreditasi yang kedua statusnya tetap sama yaitu Disamakan. Mulai Juli

1997 sampai sekarang pindah di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta, namanya diganti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

57

menjadi SMK BOPKRI I Yogyakarta. Pada tahun 1998 akreditasi yang ketiga statusnya

tetap sama yaitu Disamakan.

B. Tujuan Pendidikan Sekolah

SMK BOPKRI I Yogyakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan yang

berkualitas mempunyai visi dan misi sebagai dasar dalam perkembangan dan kemajuan

sekolah. Adapun visi dan misi SMK BOPKRI I Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Visi:

Membentuk manusia yang beriman, mengasihi Tuhan dan sesama manusia.

2. Misi:

Mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, handal dan profesional

serta mampu berkompetisi dalam era globalisasi.

3. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan adalah menciptakan sumber daya

manusia yang siap pakai, atau siap untuk terjun langsung ke kehidupan

nyata/lapangan kerja, setelah mereka lulus sekolah. SMK bidang keahlian bisnis dan

manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam pendidikan nasional

bertujuan:

a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan

sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan manajemen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

58

b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan

mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen.

c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat menengah yang mandiri

(bekerja untuk dirinya sendiri) dan untuk mengisi kebutuhan dunia kerja dalam

bidang bisnis dan manajemen.

d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan

kreatif, khususnya di bidang bisnis dan manajemen.

C. Sistem Pendidikan Sekolah

Sistem Pendidikan di SMK adalah PSG (Pendidikan Sistem Ganda) yang

didalamnya terdapat program pendidikan di sekolah dengan penguasaan keahlian kerja

yang diperoleh melalui pengenalan langsung dengan dunia kerja, yaitu melaksanakan

Praktik Industri (PI), sehingga belajar siswa lebih terarah kepada bidangnya dan dapat

melaksanakan keahlian yang dimiliki secara profesional.

1. Komponen-komponen PI (Praktik Industri)

Isi pendidikan ini mempunyai komponen:

a. Komponen Pendidikan Umum (normatif), dimaksudkan untuk membentuk

peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki karakter sebagai

warga negara dan bangsa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

59

b. Komponen Pendidikan Dasar Penunjang (adaptif), dimaksudkan untuk

memberikan bekal penunjang bagi penguasaan keahlian profesi dan bekal

kemapuan mengikuti perkembangan IPTEK.

c. Komponen Produtif

1) Komponen teori kejuruan, dimaksudkan untuk membekali pengetahuan

teknis dasar keahlian kejuruan.

2) Komponen praktik dasar profesi adalah berupa latihan kerja untuk

menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan persyaratan

keahlian profesi.

3) Komponen keahlian profesi berupa kegiatan bekerja secara terprogram

dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap

profesional.

2. Keuntungan PI

a. Bagi Dunia Usaha atau Dunia Industri

1) Mengenal dan mengamati keahlian siswa PI di tempat tersebut.

2) Dapat merekrut siswa jika dibutuhkan sebagai karyawan.

3) Ikut serta dalam memajukan bidang pendidikan.

4) Siswa dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

60

b. Bagi Siswa

1) Hasil belajar siswa akan lebih bermakna karena setelah selesai sekolah,

siswa mempunyai keahlian dan kemampuan secara profesional.

2) Siswa sudah siap memasuki dunia kerja.

3) Menambah kemampuan dan keterampilan praktis.

4) Mengembangkan kepribadian menjadi mantap dan mandiri.

5) Memupuk rasa tanggung jawab.

6) Meningkatkan rasa percaya diri siswa.

3. Langkah-langkah yang dapat dilaksanakan untuk menyusun Program

Pendidikan dan Latihan yang Mengacu Pada Tamatan.

a. Pemetaan Profesi Kemampuan

Pemetaan dimaksudkan untuk mengidentifikasi bahan kajian komponen

khusus teori kejuruan, praktik dasar profesi dan praktik dasar keahlian profesi

untuk masing-masing profil kemampuan tamatan.

b. Pemetaan Jenis Pekerjaan Industri

Pemetaan dimaksudkan untuk mengidentifikasikan jenis keterampilan kerja

dari pekerjaan-pekerjaan yang ada di industri atau di dunia usaha.

c. Sinkronisasi Kurikulum dengan Pekerjaan Industri

Dimaksudkan untuk mengidentifikasikan jenis-jenis yang ada di dunia usaha

dan relevan dengan bahan kajian komponen pendidikan. Komponen-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

61

komponen program pendidikan yang disinkronisasikan dengan pekerjaan di

industri atau di dunia usaha, terutama adalah komponen praktik keahlian

profesi dan praktik dasar profesi. Khusus untuk praktik dasar profesi,

sinkronisasi ini dilakukan bila industri tersebut memiliki fasilitas semacam

pusat latihan.

d. Penyusunan Rencana Program Pengajaran

Setelah diketahui dan diterapkan bagian-bagian mana yang akan mereka

pelajari di industri atau dunia usaha, maka dibuatlah rencana program di

sekolah.

D. Kurikulum Sekolah

Kurikulum adalah seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan mengenal isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum SMK tahun 2004.

Kurikulum ini merupakan penyempurnaan kurikulum 1999. Penyempurnaan kurikulum

1999 ke kurikulum SMK tahun 2004 dapat dilihat dari:

1. Sistematika

Kurikulum SMK Edisi 2004 terdiri atas tiga bagian yaitu:

a. Bagian pertama memuat tentang landasan, program, pelaksanaan dan

pengembangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

62

b. Bagian kedua merupakan Garis-garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan

yang berisi tujuan program pelatihan keahlian, kompetensi, keahlian, level

kualifikasi tamatan, substansi pemelajaran, susunan program pendidikan dan

pelatihan serta deskripsi pemelajaran.

c. Bagian ketiga, pedoman pelaksanaan kurikulum berisi penjelasan tentang

penyusunan program pemelajaran, penyusunan modul, pengelolaan

pemelajaran, penilaian kegiatan belajar, dan penilaian hasil belajar.

2. Pendekatan

a. Pendekatan Akadelmik

Pendekataln ini disusun dengan kaidah-kaidah kurikulum.

b. Pendekatan Kecakapan Hidup

Pendekatan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup.

c. Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competency Based Curriculum)

Pendidikan ini menitik beratkan pada kemampuan seseorang yang disyaratkan

untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada dunia kerja dan ada pengakuan

resmi atas kemampuan tersebut.

d. Pendekatan Berbasis Luas dan Mendasar (Broad Based Curriculum)

Pendekatan ini memahami dan menguasai konsep, prinsip, dan keilmuan yang

mendasari bidang keahliannya.

e. Pendekatan Kurikulum Berbasis Produksi (Production Based Curriculum)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

63

Pendekatan ini melalui proses produksi sebagai media pelajaran dapat dilaksanakan

dalam DU/DI.

Semua pendekatan diatas penyajiannya dikemas dalam bentuk modul.

3. Pelaksanaan

a. Dilaksanakan dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) praktik industri dilaksanakan

antara 4 sampai 12 bulan.

b. Setiap guru memahami kurikulum untuk semua bagian (bagian I, II, dan III).

c. Penyusunan program pelajaran melalui Satuan Acara Pemelajaran (SAP).

d. Pemelajaran dilakukan dengan menggunakan modul, untuk satu kompetensi

minimum satu modul, maksimum tiga modul.

e. Hasil pemelajaran menjadi dua bagian yaitu sudah kompetensi atau belum

kompetensi, jika sudah kompetensi siswa dapat mempelajari modul berikutnya dan

jika belum kompetensi siswa harus mengulang modul yang sama. Siswa sudah

dikatakan kompetensi jika sudah mendapat nilai minimum 75 (skor 1-100).

f. Pada prinsipnya tidak dikenai kelas/tingkat, yang dikenal adalah kompetensi yang

sudah lulus pada tahun ke-1 (pertama), tahun ke-2 (kedua), dan tahun ke-3 (ketiga).

g. Karena tidak ada kenaikan kelas sehingga tidak ada raport yang ada adalah skill

passport. Tetapi untuk kepercayaan masyarakat dapat diberikan raport 1 (satu) tahun

dua kali. Isi raport hanya memuat kompetensi-kompetensi yang lulus. Siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

64

keluar sebelum lulus, hanya diberikan sertifikat kompetensi yang telah ditempuh dan

lulus.

E. Sumber Daya Manusia

Struktur Organisasi SMK BOPKRI I Yogyakarta dapat dilihat pada lampiran.

Kepala sekolah membagi tugas pekerjaan baik KBM maupun non KBM

kepada guru dan staf tata usaha sesuai dengan kompetensinya. Kepala Sekolah dibantu

oleh wakil kepala sekolah yang dibagi berdasarkan urusan atau pandega masing-masing

dan staf karyawan yang lain.

Adapun tugas-tugas perangkat sekolah yang utama, adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

Secara umum Kepala Sekolah mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas semua kegiatan persekolahan.

b. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan sekolah terhadap Kakanwil

Depdikdud Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Sebagai supervisi mengenai kegiatan BK, Ketatausahaan. dll.

Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya didampingi dan dibantu oleh wakil

kepala sekolah. Wakil kepala sekolah mempunyai tugas sesuai dengan bidang yang

dipercayakan padanya. Wakil kepala sekolah dapat menggantikan kedudukan kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

65

sekolah jika kepala sekolah berhalangan hadir. Di SMK BOPKRI I Yogyakarta

memiliki 2 wakil kepala sekolah yaitu:

a. Wakasek Urusan Kurikulum dan Sarpras oleh Dra. Indri Pamiyarti

b. Wakasek Urusan Kesiswaan dan Humas oleh Drs. Y. Sumardjo

Agar kegiatan kepala sekolah dapat mencapai sasaran secara optimal diperlukan

adanya kerjasama dari semua komponen yang ada. Wakasek sebagai tangan kanan

kepala sekolah harus bisa mengkoordinator staf yang ada. Sehingga keberhasilan

sekolah ini dapat dilihat dari program pencapaian tujuan sekolah.

2. Guru

Guru SMK BOPKRI I Yogyakarta terdiri dari guru tetap dan tidak tetap. Pada tahun

pelajaran 2005/2006 jumlah guru ada 30 orang, terdiri dari guru tetap negeri DPK 9

orang dan guru tetap Yayasan 2 orang dan 19 orang guru tidak tetap.

a. Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah

berdasarkan kurikulum yang berlaku.

Disamping tugas pokok tersebut, guru membantu Kepala Sekolah dalam

melaksanakan dan mengatur:

1) Administrasi murid/siswa

2) Administrasi kepegawaian

3) Administrasi perlengkapan

4) Administrasi keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

66

5) Administrasi perkantoran

6) Administrasi perpustakaan

7) Administrasi pembinaan siswa, termasuk program B dan P

8) Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat

9) Tugas tambahan tersebut terutama diberikan kepada guru yang disekolahnya

belum tersedia tenaga khusus Tata Usaha sekolah.

b. Bagi guru pada sekolah menengah umum/kejuruan, disamping melaksanakan tugas

pokok pendidikan dan pengajaran mereka mendapat tugas tambahan membantu

Kepala Sekolah dalam hal mengatur:

1) Program pengajaran

2) Pembinaan kesiswaan termasuk program B dan P

3) Pengolahan kelas

4) Pengolahan perpustakaan

5) Kegiatan jurusan/instalasi

6) Pengelolaan laboratorium/ruang praktik

c. Guru mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang program

pengajaran melakukan kegiatan:

1) Penyusunan jadwal kegiatan sekolah

2) Penyusunan pembagian tugas guru

3) Penyusunan jadwal pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

67

4) Penyusunan jadwal evaluasi belajar

5) Penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala

d. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang kesiswaan

melakukan kegiatan:

1) Penyusunan program pembinaan siswa/OSIS

2) Pelaksanaan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS

dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.

3) Pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS

4) Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi

5) Penyusunan pembinaan siswa secara berkala dan insidental

6) Pemilihan calon penerima bea siswa bagi siswa yang berbakat

e. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang Bimbingan

dan Penyuluhan, melakukan kegiatan:

1) Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang meliputi

waktu kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan peralatan dan biaya, teknik

pengolahan data hasil bimbingan dan penyuluhan, serta petugas bimbingan dan

penyuluhan.

2) Koordinasi dengan wali kelas, guna penanggungjawab bidang pembinaan

kesiswaan dan orang tua/wali murid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

68

3) Penyusunan dan pelaksanaan program kerja sama dengan instansi lain yang

relevan baik pemerintah maupun swasta.

4) Evaluasi pelaksanaan B dan P.

5) Penyusunan statistik hasil evaluasi B dan P.

6) Penyusunan dan pemberian saran dan pertimbangan pemilihan jurusan bagi

siswa.

f. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang wali

kelas, melakukan kegiatan:

1) Penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran

2) Pembuatan statistik bulanan siswa

3) Penyusunan jadwal pelajaran kelas

4) Pencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan

5) Pencatatan penerimaan uang SPP

6) Pengisian daftar nilai siswa

7) Pendataan alamat siswa

8) Pembuatan catatan khusus tentang siswa

9) Pencatatan mutasi siswa

g. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang

perpustakaan sekolah, melakukan kegiatan:

1) Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

69

2) Pengurusan pelayanan perpustakaan

3) Perencanaan pengembangan perpustakaan

4) Pemeliharaan dan perbaikan buku/bahan pustaka

5) Penyusunan laporan bulanan

h. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah sebagai ketua

jurusan/kepala instansi, melakukan kegiatan:

1) Penyusunan program pembinaan dan pengembangan jurusan

2) Koordinasi penggunaan laboratorium/tempat praktik

3) Peningkatan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan

4) Observasi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam jurusan yang

bersangkutan

5) Penyusunan laporan perkembangan jurusan/instansi

i. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah untuk mengajar

praktik, melakukan kegiatan:

1) Praktik di laboratorium/tempat praktik

2) Pengembangan praktik di laboratorium/tempat praktik

3) Pemeliharaan alat praktik laboratorium/praktik kejuruan

4) Perencanaan kegiatan praktik

5) Penyiapan alat/bahan untuk pelajaran praktik sesuai dengan jurusannya

6) Pengkoordinasian kegiatan praktik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

70

7) Perencanaan kebutuhan bahan/alat praktik

8) Pengawasan pelaksanaan praktik

9) Koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat/dunia usaha dalam rangka

praktik siswa

10) Penyusunan laporan kemajuan praktik siswa

j. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu Kepala Sekolah dibidang

hubungan, melakukan kegiatan:

1) Pengaturan dan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa

2) Pembinaan hubungan antara sekolah dengan BP3

3) Pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia

usaha dan lembaga sosial lainnya

4) Pemberian informasi tentang keadaan sekolah kepada masyarakat

lingkungannya

5) Pertemuan konsultasi dengan dunia usaha

6) Penyusunan laporan pengembangan hubungan antara sekolah dengan

masyarakat

3. Pegawai/ Karyawan

Karyawan SMK BOPKRI I Yogyakarta sebanyak 9 orang terdiri dari 4 orang

karyawan tetap Yayasan dan 5 orang karyawan tidak tetap.

a. Kepala Tata Usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

71

Kepala TU atau sebagai penanggungajawab TU ditangani oleh Bapak Sumarto B.

Sc. Tugas yang dijalankan yaitu: menyusun program kerja TU sekolah,

mengkoordinir pelaksanaan tugas, pembinaan san pengembangan pegawai tata

usaha sekolah, memonitor keuangan sekolah, melaksanakan dan

mengkoordinasikan kegiatan, menyimpan, menghimpun dokumen kesiswaan, tata

persuratan, ketenagaan dan hubungan kerjasama sekolah dengan pihak-pihak

terkait, menyusun adminstrasi kelengkapan sekolah, menyusun dan menyajikan

data statistik sekolah, menyusun laporan dokumen hasil pelaksanan tugas

penangungjawab TU, melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala sekolah.

b. Urusan Gaji

Bagian ini ditangani oleh Bapak Maryadi Purwanta yang bertugas mengurus gaji

ke Kabupaten, mengurus surat perintah mencairkan uang, membuat laporan

bulanan, membuat laporan triwulan, membayarkan uang gaji guru dan karyawan

tetap.

c. Urusan Keuangan Siswa

Bagian ini ditangani oleh Ibu Roekmyari Kriswaryastuti yang bertugas menerima

uang iuran sekolah (SPP), mengumpulkan struk nilai, buku ledger, buku daftar

kelas dari wali kelas, mengerjakan data kartu pembayaran uang sekolah/SPP,

mengerjakan buku induk uang sekolah/SPP, menempel foto siswa dalam buku

induk, raport, STTB, sertifikat. Selain itu juga mengerjakan nomor ulangan umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

72

dan EBTA/UAN, mencatat data komputer barang-barang habis pakai dan

mengerjakan buku klaper.

d. Tenaga Perpustakaan

Bagian ini ditangani oleh Ibu Sedep yang mengelola peminjaman buku di

perpustakaan, kegiatannya meliputi melayani siswa yang meminjam dan

mengembalikan buku, menginventaris buku-buku baru, mengatur buku di almari,

membuat katalog, menentukan klasifikasi buku, memperbaiki kerusakan serta

menjilid buku, melakukan penagihan peminjam buku yang tidak mengembalikan

tepat waktu, dan membuat laporan kegiatan perpustakaan.

e. Pengurus Koperasi

Bagian ini ditangani oleh Eko Haryanto yang bertugas menjaga koperasi,

mempersiapkan barang-barang yang akan dijual, membuat pencatatan pemasukan

dan pengeluaran dari hasil penjualan, melakukan pembelian kembali barang yang

sudah habis.

f. Tenaga Tata Usaha

Bagian ini ditangani oleh Ibu Sri Hardaningsih yang bertugas mengerjakan buku

induk siswa, menempelkan foto pada buku induk siswa, mengumpulkan struk

nilai, buku legger, buku daftar kelas dari wali kelas, mengerjakan buku klaper,

membantu pekerjaan koperasi dan melayani legalisir STTB dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

73

g. Pembantu Umum

Pembantu umum ditangani oleh Bapak Suratno yang bertugas membersuhkan

ruang kelas/perpustakaan beserta halaman dan tempat kendaraan, mengantar

surat-surat ke Dinas P dan instansi lain, mengantar surat kepada guru/karyawan,

memabantu menyiapkan pengeras suara setiap upacara dan menjadi satpam

sekolah.

h. Petugas kebersihan lingkungan kelas

Bagian ini ditangani oleh Bapak Sri Wahono, sebagai petugas kebersihan

lingkungan kelas tugasnya membersihkan ruang praktik komputer dan ruang

praktik mengetik, melayani legalisir STTB, mengantar surat kepada

guru/karyawan.

i. Petugas kebersihan fasilitas sekolah

Bagian ini ditangani oleh Ibu Sumiyem yang bertugas merawat fasilitas sekolah.

Selain itu juga membuat minuman untuk guru dan karyawan, membantu

membersihkan ruang kelas, membersihkan kamar mandi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

74

SUSUNAN MAJELIS SEKOLAH (MS)

SMK BOPKRI I YOGYAKARTA

Pelindung : Kepala Kandep Diknas Kota Yogyakarta

Penasehat : 1. Kepala Kandep Naker Kota Yogyakarta

2. Ketua Yayasan BOPKRI I Yogyakarta

Ketua I : Drs. Murprihantoro Nugroho.

Kabag. Ketatausahaan, Biro Organisasi Setwilda

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketua II : Sigit Wijayanto, SH, MS.

Pimpinan UPKM/CD Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Sekretaris I : Drs. Y. Sarip Hidayat

Kepala SMK BOPKRI I Yogyakarta

Sekretaris II : Dra. Endang Pujikartini

Ketua Pokja PSG SMK BOPKRI I Yogyakarta.

Anggota : 1. Dr. Nugroho Purwowidagdo Mph.

Kepala Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

2. Drs. J.H.Gondowijoyo

Direktur Percetakan “Andi Offset” Yogyakarta

3. Drs. F.B. Mulyadi

Kepala Seksi Pengembangan Dasar Perencanaan

Kanwil PU Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

75

F. Siswa

Di SMK BOPLKRI I Yogyakarta terdapat tiga program keahlian, yaitu program

keahlian akuntansi, administrasi perkantoran, dan sekretaris. Jumlah siswa khusus

program keahlian akuntansi secara terperinci adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta Program Keahlian Akuntansi

Tahun Pembelajaran 2005/2006 Kelas Julmlah

Kelas Jumlah Siswa Perempuan

Jumlah Siswa Laki-laki

Total

I AK1 1 30 2 32 I AK 2 1 26 4 30

II AK 1 30 2 32 III AK1 1 25 0 25

III AK 2 1 24 2 26 Jumlah Total

145 orang

Sumber: Data SMK BOPKRI I Yogyakarta Jadi jumlah siswa program keahlian akuntansi adalah sebagai berikut:

Kelas I : 62 orang

Kelas II : 32 orang

Kelas III : 51 orang

Total jumlah siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta tahun ini adalah 244 orang dengan

rincian sebagai berikut:

Program Keahlian Akuntansi : 145 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

76

Program Keahlian Administrasi Perkantoran : 36 orang

Program Keahlian Sekretaris : 63 orang

G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah

SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai lingkungan fisik yang baik namun

kurang ideal untuk tempat berlangsungnya proses belajar mengajar karena berhadapan

langsung dengan jalan raya sehingga suasananya menjadi bising, berdekatan dengan

swalayan dan rumah sakit, sehingga situasi kurang optimal.

Halaman sekolah SMK BOPKRI I Yogyakarta tidak begitu luas, bagian

depan digunakan untuk tempat upacara, parkir sepeda motor siswa maupun guru di

bagian kanan gedung ini. Halaman sekolah juga dipergunakan untuk penghijauan

berlupa tanam-tanaman dalam pot.

Pagar dan pintu sekolah terbuat dari besi yang kadang-kadang ditutup jika

bel masuk sekolah dan istirahat berbunyi. Kamar kecil bersifat permanent dengan

penyediaan air yang cukup. Jumlah kamar kecil untuk siswa ada lima yaitu tiga untuk

putri dan dua untuk putra. Untuk guru disediakan satu kamar kecil dan satu kamar

mandi. Kebersihan kamar kecil dan kamar mandi sangat terjaga, setiap waktu tertentu

dibersihkan oleh karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

77

Kantin sekolah berada di belakang sekolah, bersebelahan dengan tempat

parker. Kantin ini menyediakan makanan dan minuman yang harganya relatif murah.

Kantin buka setiap hari dan didatangi oleh siswa setiap jam istirahat.

Koperasi sekolah yang ada di SMK BOPKRI I Yogyakarta merupakan

koperasi siswa yang anggotanya adalah semua siswa. Koperasi ini kadang juga

berfungsi sebagai tempat praktik industri siswa SMK BOPKRI I. Koperasi ini menjual

berbagai kebutuhan, baik untuk guru maupun siswa. Barang yang dijual antara lain:

perlengkapan sekolah, gula pasir, mie instant, makanan kecil, minuman dan lain-lain.

Ruang yang tersedia sebagai berikut:

1. Ruang kelas : seluruhnya ada 8

2. Ruang Guru : menggunakan bekas ruang kelas, dengan ukuran 6x8 m.

3. Ruang Tata Usaha

4. Ruang B.P

5. Ruang UKS

6. Ruang Perpustakaan

7. Ruang Praktik Mengetik

8. Ruang Praktik Komputer

9. Ruang OSIS

10. Ruang MS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

78

H. Fasilitas Pendidilan dan Latihan

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sekolah harus mempunyai

bangunan di atas sebidang tanah. Tanah dan gedung yang di tempati SMK BOPKRI I

Yogyakarta, dengan luas tanah seluruhnya 1200m 2 . Bangunan yang ada di komplek

SMK BOPKRI I di jalan Cik Dik Tiro No. 37 Yogyakarta merupakan bangunan

berlantai satu dan sebagian berlantai dua.

1. Sarana Penunjang Pendidikan

a. Papan Presensi

Papan presensi tersedia di setiap kelas, papan ini berguna untuk mengetahui

jumlah kehadiran siswa, identitas siswa yang absent serta keterangannya.

b. Kalender Pendidikan dan Kalender Kegiatan Sekolah

Kalender pendidikan dan kalender kegiatan sekolah dibuat setiap tahun ajaran

baru guna mempermudah para guru dalam merencanakan materi pelajaran.

c. Jadwal Pelajaran

Jadwal pelajaran dibuat dan dipasang di ruang guru dan ruang piket guna

memperlancar pelaksanaan PBM. Jadwal pelajaran juda terdapat di ruang kelas

dan dibuat berdasarkan kreativitas siswa.

d. Media Penunjang

Selain untuk memperlancar kegiatan praktek, maka di SMK BOPKRI I

Yogyakarta juga menyediakan alat-alat pendukung, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

79

1) Komputer sebanyak 30 buah

2) Mesin ketik manual senyak 85 buah

3) Mesin ketik elektronik sebanyak 2 buah

4) Mesin kalkulator sebanyak 42 buah

5) OHP sebanyak 2 buah

6) Mesin hitung jumlah sebanyak 10 buah

7) Mesin Stensil sebanyak 2 buah

2. Prasarana Belajar

a. Ruang Kelas

SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai 7 ruang kelas dan 1 ruang praktik.

Jumlah kelas untuk tahun ajaran 2005/2006 terdiri dari kelas I ada 3 (tiga) kelas,

yaitu kelas I AK 1 , I AK 2 , dan I AP. Kelas II terdiri dari 2 (dua) kelas, yaitu

satu kelas Keahlian Akuntansi (II AK) dan satu kelas Program Keahlian

Sekretaris (II SK). Kelas III terdiri dari 3 (tiga) kelas, yaitu 1 kelas Program

Keahlian Sekretaris (III SK) dan 2 (dua) kelas Program Keahlian Akuntansi

(III AK1 dan III AK 2 )

b. Kantor

SMK BOPKRI I memiliki tiga kantor yaitu kantor kepala sekolah, kantor guru

dan kantor Tata Usaha yang digunakan untuk pelayanan administrasi guru dan

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

80

c. Laboratorium

SMK BOPKRI I Yogyakarta memiliki fasilitas laboratorium komputer dan

mengetik. Laboratorium komputer dan mengetik dapat menampung 20 siswa.

d. Fasilitas

SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai fasilitas belajar berupa papan tulis

setiap kelas, meja dan kursi yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa,

penghapus, kapur, penggaris dan kipas angin.

e. Sumber-sumber belajar

Perpustakaan SMK BOPKRI I Yogyakarta merupakan sumber belajar yang

digunakan oleh guru dan siswa untuk mencari sumber buku yang diperlukan.

Keadaan perpustakaan cukup sederhana dan dirawat oleh petugas perpustakaan

dengan baik. Di perpustakaan juga dipasang papan untuk menempelkan hasil

karya ilmiah siswa atau hasil karya siswa yang lain (seperti cerpen, puisi, dll).

I. Majelis Sekolah

Majelis Sekolah merupakan badan yang menjebatani antar dunia kerja dan dunia

pendidikan. Kantor wilayah Depdiknas dan Depnaker membentuk kerjasama yang

saling menguntungkan. Majelis sekolah terdiri dari elemen: Birokrat, Depdiknas,

Kadi/Kadinda/Asosiasi, tokoh masyarakat, orangtua murid dan sekolah. Program-

program majelis sekolah antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

81

1. Program jangka panjang

a. Pertemuan rutin tiap semester

b. Rapat pleno tiga kali setahun

c. Mengantisipasi EBTA/EBTANAS

2. Program jangka pendek

Rapat rutin setiap bulan

J. Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat

Hubungan SMK BOPKRI I Yogyakarta dengan lingkungan di sekitarnya sangat

baik, sebagai contoh:

1. Hubungan sekolah dengan Kanwil Depdiknas

Sebagai suatu organisasi pendidikan resmi yang berada di bawah Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai hubungan

langsung dengan kantor wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi

Daerah Istemewa Yogyakarta. Hubungan sekolah dengan Kanwil Depdikbub

menyangkut hal-hal sebagai berikut:

a. Administrasi

b. Status Sekolah

c. Pembinaan pendidikan, misalnya dengan guru yang diperbantukan

d. Bantuan buku piket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

82

e. Pemberian laporan ke Kanwil

2. Hubungan antar sekolah

SMK BOPKRI I Yogyakarta mengadakan hubungan dan kerjasama yang baik

dengan sekolah-sekolah lain. Pada umumnya hubungan tersebut menyangkut

kerjasama dibidang sosial, kesenian, olah raga dan lain-lain.

3. Hubungan sekolah dengan orang tua

Hubungan sekolah dengan orang tua murid biasanya berlangsung pada saat

pembagian raport. Hubungan itu juga penting untuk memantau perkembangan

siswa.

4. Hubungan sekolah dengan masyarakat

Sekolah bukanlah merupakan suatu lingkaran eksklusif. Artinya terlepas dari

lingkungan masyarakat dimana sekolah tersebut berada. Demikian juga dengan

pihak-pihak yang terlibat didalamnya yaitu guru, karyawan, dan siswa. Oleh karena

itu SMK BOPKRI I Yogyakarta mengadakan hubungan dengan masyarakat

sekitarnya.

5. Hubungan masyarakat dengan BP

a. Mengadakan tukar pikiran dengan staf bimbingan dan penyuluhan, guru, orang

tua, tentang masalah siswanya.

b. Berpartisipasai dalam rapat-rapat guru unruk memberikan sumbangan sosial

tentang masalah yang dihadapi oleh anak didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

83

c. Mengadakan publikasi tentang masalah bimbingan melalui guru, orang tua

siswa.

6. Hubungan sekolah dengan perusahaan

Hubungan kerjasama yang dijalin antara sekolah dengan perusahaan yaitu apabila

ada praktek kerja lapangan oleh siswa.

7. Hubungan sekolah dengan Perguruan Tinggi

Sekolah membuka kesempatan bagi Perguruan Tinggi untuk menjalin kerjasama

bagi mahasiswa yang PPL di SMK BOPKRI I Yogyakarta.

K. Usaha Penempatan Lulusan

Dalam penempatan lulusan SMK BOPKRI I Yogyakarta mempunyai cara-cara

tersendiri, antara lain:

1. Memberitahukan melalui surat ke beberapa instansi atau dunia usaha tentang jumlah

lulusan yang akan disalurkan beserta bidang keahlian masing-masing.

2. Melakukan pendekatan langsung dengan membawa surat pengantar dari sekolah.

Hal ini dapat dilakukan oleh siswa yang sudah lulus atau petugas dari sekolah yang

telah ditunjuk.

3. Alumni sekolah yang telah bekerja di industri atau perusahaan tertentu, sangat

potensial untuk dikembangkan sebagai agen pemasaran lulusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

84

4. Sekolah sendiri membentuk badan BKK (Bursa Kerja Khusus) anggotanya terdiri

dari:

a. SMK BOPKRI I Yogyakarta

b. SMK BOPKRI II Yogyakarta

c. SMK BOPKRI III Yogyakarta

d. SMKI BOPKRI Wates Kulon Progo

e. SMK BOPKRI Sentolo Kulon Progo

f. SMK BOPKRI Samigaluh Kulon Progo

g. SMK Maranata Temon Kulon Progo

Tugas dari BKK adalah menyalurkan para tamatan untuk bekerja di dunia

usaha/dunia industri. BKK ini juga bekerja sama dengan perusahaan PT. AMT

BATAM (PT. ASTRA MICROTONIC TEKNOLOGI) dan PT. Mattel Indonesia

Cikarang Bekasi Jakarta (Pabrik Boneka Barbie).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

85

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini data yang diambil dari kuesioner untuk kelas satu dan kelas

dua yang berjumlah 94 siswa jurusan akuntansi sebanyak 62 eksempler karena pada

waktu itu ada beberapa murid kelas I dan 2 yang mengikuti praktek komputer dan tidak

masuk sekolah, serta kelas tiga jurusan akuntansi habis menyelesaikan ujian akhir studi

mereka jadi tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Kuesioner ini sebelum

disebarkan terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya, dan diperoleh hasil

semuanya valid dan reliabel, sehingga selanjutnya bisa digunakan untuk penelitian.

Sebelum data dianalisis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah analisis

deskripsi data persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru (X1 ), disiplin siswa

(X 2 ), minat belajar siswa (X 3 ), dan prestasi belajar akuntansi (Y). Bentuk dari

pendeskripsian data tersebut menggunakan daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk

masing-masing variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat. Penilaian masing-

masing variabel menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II sebagai berikut:

I. Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru

Instrumen tersebut secara teoritis mempunyai rentang skor antara 10 sampai 40.

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 40 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

86

skor terendah sebesar 10. Mean, median, dan modus instrument persepsi tentang

variasi gaya mengajar guru sebesar 29,65, 29,59, dan 37,5. Perbandingan antara

mean dan median yaitu 29,65 > 29,59 , karena mean lebih kecil dari pada median,

maka diperoleh kecenderungan yang tinggi antara variabel bebas (persepsi siswa

tentang variasi gaya mengajar guru) terhadap variabel terikatnya (prestasi belajar

akuntansi). Standar Deviation sebesar 4,74 menunjukkan bahwa hasil data

instrument persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dari responden ke

responden sebesar 4,74 dari hasil rata-rata 62 responden sebesar 29,65.

Penilaian persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dapat diketahui

dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut:

Tabel 5.1 Pedoman PAP Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru

Interval Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel34 – 40 30 – 33 27 – 29 24 – 26 10 < 24

18 22 5 9 8

29,03% 35,48% 8,06% 14,52% 12,90%

Sangat Positif Positif Netral Negatif

Sangat Negatif

Dalam melihat tabel penilaian persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru

di atas dapat dijelaskan bahwa kategori sangat positif ada 29,03%, kategori positif

ada 35,48% , kategori netral ada 8,06% , kategori negatif ada 14,52% , dan kategori

sangat negatif ada 12,90%. Dengan melihat penjelasan tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru untuk siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

87

siswi kelas satu dan dua jurusan akuntansi SMK BOPKRI I Yogyakarta termasuk

dalam kategori sangat positif. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa sebagian besar

variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru terletak pada kategori

sangat positif.

2. Disiplin Siswa

Instrumen tersebut secara teoritis mempunyai rentang skor antara 10 sampai

40. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa skor tertiggi sebesar 40 dan

skor terendah sebesar 10. Mean, median, dan modus instrument disiplin siswa

sebesar 29,52 , 30,5 , dan 30,95. Perbandingan antara mean dan median yaitu

29,52 > 30,5 , karena mean lebih kecil dari pada median, maka diperoleh

kecenderungan yang rendah antara variabel bebas (disiplin siswa) terhadap variabel

bebas (disiplin siswa) terhadap variabel terikatnya (prestasi belajar akuntansi).

Standar Deviation sebesar 4,28 menunjukkan bahwa hasil rata-rata 62 responden

sebesar29,52.

Penilaian disiplin siswa dapat diketahui dengan menggunakan pedoman

Penilaiaan Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut:

Tabel 5.2 Pedoman PAP Disiplin Siswa

Interval Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel34-40 30-33 27-29 24-26 10<24

9 28 14 6 5

14,51% 45,16% 22,58% 9,68% 8,06%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

88

Dengan melihat tabel penilaian disiplin siswa di atas dapat dijelaskan bahwa

kategori sangat tinggi ada 14,51%, kategori tinggi ada 45,16%, kategori cukup ada

22,58%, kategori rendah ada 9,68%, dan kategori sangat rendah ada 8,06%. Dengan

melihat penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa disiplin siswa siswi

kelas I dan kelas II jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta termasuk dalam

kategori tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa sebagian besar variabel

disiplin siswa terletak pada kategori tinggi.

3. Minat Belajar Siswa

Instrumen tersebut secara teoritis mempunyai rentang skor antara 10 sampai

40. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa skor tertinggi sebesar 40 dan

skor terendah sebesar 10. Mean, median , dan modus instrument minat belajar siswa

sebesar 19,36 ,16,5 , dan 24,5. Perbandingan antara mean dan median yaitu

19,36% > 16,5%, karena mean lebih besar dari pada median, maka diperoleh

kecenderungan yang tinggi antara variabel bebas (minat belajar siswa) terhadap

variabel terikatnya (prestasi belajar akuntansi). Standard Deviation sebesar 6,13

menunjukkan bahwa hasil data instrument minat belajar siswa dari responden ke

responden bervariasi sebesar 6,13 dan hasil rata-rata 62 responden sebesar 19,36.

Penilaian minat belajar siswa dapat diketahui dengan menggunakan

pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

89

Tabel 5.3 Pedoman PAP Minat Belajar

Interval Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel

34-40 30-33 27-29 24-26 10<24

0 6 5 6 45

0% 9,68% 8,07% 9,68% 72,58%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat Rendah Dengan melihat tabel penilaian minat belajar siswa di atas dapat dijelaskan

bahwa kategori sangat tinggi ada 0%, kategori tinggi ada 9,68%, kategori cukup ada

8,07%, kategori rendah ada 9,68%, dan kategori sangat rendah ada 72,58%. Dengan

melihat penjelasan tersebut maka disimpulkan bahawa minat belajar siswa untuk

siswa siswi kelas satu dan kelas dua jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1

Yogyakarta termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal tersebut dapat dibuktikan

bahwa sebagian besar variabel minat belajar siswa terletak pada kategori sangat

rendah.

4. Prestasi Belajar Akuntansi

Dari data yang diperoleh diketahui bahwa nilai terendah adalah 7,00 dan

nilai tertinggi adalah 9,30. Mean 7,61 , Median 5,18 , Modus 7,98. Perbandingan

antara mean dan median yaitu 7,61 > 5,18, karena mean lebih besar dari pada

median maka diperoleh kecenderungan yang tinggi. Standard Deviation sebesar

0,55 menunjukkan bahwa hasil data prestasi belajar akuntansi dari responden ke

responden bervariasi sebesar 0,55 dari hasil rata-rata 62 responden sebesar 7,61.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

90

Penilaian prestasi belajar akumtansi dapat diketahui dengan menggunakan

pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut:

Tabel 5.4 Pedoman PAP Prestasi Belajar Akuntansi

Interval Frekuensi Prosentase Kategori Kecenderungan Variabel 8,1-10 6,6-8,0 5,6-6,5 4,6-5,5 0<4,6

11 51 0 0 0

17,74% 82,26%

0% 0% 0%

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat Rendah Dengan melihat tabel penilaian prestasi belajar akuntansi di atas dapat

dijelaskan bahwa kategori sangat tinggi ada 17,74%, kategori tinggi ada 82,26%,

kategori cukup ada 0%, kategori rendah ada 0%, dan kategori sangat rendah ada

0%. Dengan melihat penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar akuntansi untuk siswa siswi SMK BOPKRI I Yogyakarta termasuk dalam

kategori tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa sebagian besar variabel

prestasi belajar akuntansi terletak pada kategori tinggi.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus kolmogorov-

smirnov. Dengan bantuan komputer program SPSS, analisis pertama diperoleh hasil

kolmogorov-smirnov hitung sebesar 0,985 dengan probabilitas (P) 0,287. Karena

probabilitas 0,287>0,05 berarti distribusi variabel X1 yaitu persepsi siswa tentang

variasi gaya mengajar guru normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

91

Analisis kedua diperoleh hasil kolmogorov-smirnov hitung sebesar 1,027

dengan probabilitas (P) 0,242. Karena probabilitas 0,242>0,05 berarti distribusi

variabel X 2 yaitu yaitu disiplin siswa normal.

Analisis ketiga diperoleh hasil kolmogorov-smirnov hitung sebesar 1,250

dengan probabilitas (P) 0,088. Karena probabilitas 0,088>0,05 berarti distribusi

variabel X 3 yaitu minat belajar siswa normal.

Analisis keempat diperoleh hasil kolmogorov-smirnov hitung sebesar 1,323

dengan probabilitas (P) 0,060. Karena probabilitas 0,060>0,05 berarti distribusi

variabel Y yaitu prestasi belajar akuntansi normal.

2. Uji Linieritas

Setelah dilakukan uji normalitas maka dilanjutkan dengan uji linieritas.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan linier atau tidak antara

variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan yang terjadi ini adalah

hubungan pervariabel yaitu variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar

guru dengan prestasi belajar akuntansi, variabel disiplin siswa dengan prestasi

belajar akuntansi, variabel minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.

Uji linieritas ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS dan

digunakan statistik uji F dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan

n-k-1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

92

Hasil pengujian variabel bebas persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar

guru (X1 ) didapat FHitung

sebesar 0,424 pada derajat kebebasan df 19 , 41.

Karena F Hitung < F Tabel atau 0,424 < 1,846 maka hubungannya linier.

Hasil pengujian variabel bebas disiplin siswa (X 2 ) didapat

F Hitung

sebesar0,589 pada derajat kebebasan df 17 , 43. Karena F Hitung < F Tabel atau

0,589 < 1,866 maka hubungannya linier.

Hasil pengujian variabel bebas minat belajar siswa (X 3 ) didapat F Hitung

sebesar 0,980 pada derajat kebebasan df 22 , 38. Karena F Hitung < F Tabel atau

0,980 < 1,829 maka hubungannya linier.

Dengan melihat hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah

linier. Sehingga data yang terkumpul telah memenuhi syarat untuk dianalisis.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pada penelitian ini ada tiga hipotesis yang akan diuji. Hipotesis pertama,

hipotesis kedua, dan hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan analisis regresi

ganda tiga variabel bebas.

Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara masing-masing variabel bebas

yaitu persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru (X1 ), disiplin siswa (X 2 ),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

93

minat belajar siswa (X 3 ) dengan variabel terikat yaitu prestasi belajar akuntansi

(Y), seperti yang terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 5.5 Hasil Korelasi Antara Variabel-Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat

Variabel

Bebas Variabel Terikat

N r hitung r tabel t hitung t tabel Kesimpulan

X1 Y 62 0,447 0,165 4,075 2,0003 Signifikan X 2 Y 62 0,309 0,165 2,903 2,0003 Signifikan X 3 Y 62 0,324 0,165 2,423 2,0003 Signifikan

1. Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan

prestasi belajar akuntansi

Rumusan hipotesis pertama menyatakan bahwa ada hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang variasi siswa tentang variasi gaya mengajar

guru dengan prestasi belajar akuntansi.

Tabel 5.5 di atas dijelaskan bahwa harga koefisien korelasi persepsi siswa

tentang variasi gaya mengajar guru (r hitung ) sebesar 0,447 lebih besar dari r tabel

sebesar 0,165 dengan taraf signifikan 5% dan N sebanyak 62 siswa. Hubungan

antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar

akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada

kategori agak rendah. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak digunakan t-test

atau uji t dengan tingkat signifikan 5%. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa

uji signifikan si hitung (t hitung ) = 4,075 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

94

(t tabel ) = 2,0003 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,000 jauh dibawah 0,05.

Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara

persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi.

Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat diterima. Hubungan

positif antara variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi tersebut

ditemukan dengan dikontrol variabel lain dalam pengujian yaitu disiplin siswa dan

minat belajar siswa.

2. Hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi

Rumusan hipotesis kedua menyatakan bahwa ada hubungan positif dan

signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi.

Tabel 5.5 di atas dijelaskan bahwa harga koefisien korelasi disiplin siswa

(r hitung ) sebesar 0,309 lebih besar dari r tabel sebesar 0,165 dengan taraf signifikansi

5% dan N sebanyak 62 siswa. Hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi

belajar akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak

pada kategori rendah. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak digunakan t-test

atau uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa

uji signifikansi hitung (t hitung ) = 2,903 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel

(t tabel ) = 2,0003 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,005 jauh dibawah 0,05.

Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara

disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian hipotesis kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

95

dalam penelitian ini diterima. Hubungan positif antara disiplin siswa dengan

prestasi belajar akuntansi tersebut ditemukan dengan dikontrol variabel lain dalam

pengujian yaitu variasi gaya mengajar guru dan minat belajar siswa.

3. Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi

Rumusan hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan positif dan

signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.

Tabel 5.5 di atas dijelaskan bahwa harga koefisien korelasi minat belajar

siswa (r hitung ) sebesar 0,324 lebih besar dari r tabel sebesar 0,165 dengan taraf

signifikansi 5% dan N sebanyak 62 siswa. Hubungan antara minat belajar siswa

dengan prestasi belajar akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai

r maka terletak pada kategori rendah. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak

digunakan t-test atau uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan tabel diatas

diketahui bahwa uji signifikansi hitung (t hitung ) = 2,423 lebih besar dari pada uji

signifikansi tabel (t tabel ) = 0,20003 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,019

jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan

signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan

demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Hubungan positif antara

minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi tersebut ditemukan dengan

dikontrol variabel lain dalam pengujian yaitu variasi gaya mengajar guru dan

disiplin siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

96

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan

prestasi belajar akuntansi

Hasil analisis data di atas diketahui bahwa r hitung sebesar 0,165 sedangkan

uji signifikansi hitung (t hitung ) = 4,075 lebih besar dari pada uji signifikansi tabel

(t tabel ) = 0,20003 dan taraf signifikansinya sebesar 0,000 jauh dibawah 0,05. Dengan

penjelasan tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi. Dengan

demikian, hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut juga

didukung dengan terbuktinya rumusan hipotesis alternatif yang mengatakan bahwa

ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang variasi gaya

mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi.

Dengan demikian berarti apabila variasi gaya mengajar guru ditingkatkan

atau diberikan variasi gaya mengajar dalam proses belajar mengajar sesuai situasi

dan kondisi lingkungan pembelajaran maka pada gilirannya prestasi belajar

akuntansi juga akan bisa meningkat.

Variasi gaya mengajar guru seperti misalnya penggunaan variasi suara

dalam mengajar, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang,

gerakan badan dan mimik, serta pergantian posisi guru di dalam kelas pada saat

mengajar bila sudah dilakukan oleh seorang guru maka dapat mengurangi tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

97

kebosanan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tersebut memiliki

peluang yang besar untuk mencapai prestasi belajar akuntansi yang tinggi.

2. Hubungan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi

Hasil analisis data di atas diketahui bahwa r hitung sebesar 0,309 lebih besar

dari pada r tabel sebesar 0,165 sedangkan uji signifikansi hitung (t hitung ) = 2,903 lebih

besar dari pada uji signifikansi tabel (t tabel ) = 0,0003 dan taraf signifikansinya

sebesar 0,005 jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan

positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar akuntansi.

Dengan demikian, hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut juga

didukung dengan terbuktinya rumusan hipotesis alternatif yang mengatakan bahwa

ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi belajar

akuntansi.

Dengan demikian berarti apabila disiplin siswa dalam hal ini adalah disiplin

dalam hal penggunaan waktu belajar, disiplin mengerjakan tugas-tugas, disiplin dalam

hal melaksanakan jadwal belajar, dan disiplin dalam hal melaksanakan peraturan

sekolah yang berlaku ditingkatkan maka pada gilirannya prestasi belajar akuntansi

juga akan meningkat. Disiplin siswa merupakan salah satu faktor yang penting dalam

upaya pencapaian prestasi belajar yang optimal.

Untuk mendapatkan suatu hasil yang maksimal diperlukan kedisiplinan dan

keteraturan dalam segala hal usaha yang dilakukan, sedangkan untuk mencapai hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

98

belajar yang optimal seorang siswa perlu merencanakan terlebih dahulu sistematika

yang baik tentang apa yang akan dipelajari. Sebagai contoh, siswa harus disiplin

dalam melaksanakan jadwal yang telah disusun sehingga dapat memperoleh hasil

yang diharapkan.

Disiplin siswa misalnya dalam hal perencanaan jadwal dalam belajar, cara

belajar yang baik, keteraturan dalam waktu belajar, dan pelaksanaan peraturan

sekolah yang berlaku, jika siswa sudah melaksanakan hal tersebut maka siswa

tersebut memiliki peluang yang besar untuk mencapai prestasi belajar akuntansi

yang tinggi.

3. Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi

Hasil analisis data di atas diketahui bahwa r hitung sebesar 0,324 lebih besar

dari pada r tabel sebesar 0,165 sedangkan uji signifikansi hitung (t hitung ) = 2,423 lebih

besar dari pada uji signifikansi tabel (t tabel ) = 2,0003 dan taraf signifikansinya

sebesar 0,019 jauh dibawah 0,05. Dengan penjelasan tersebut berarti ada hubungan

positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.

Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Hal tersebut

didukung dengan terbuktinya rumusan hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa

ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi

belajar akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

99

Dengan demikian berarti apabila minat belajar siswa dalam hal ini dapat

dijelaskan dengan kemampuan untuk mengikuti pelajaran, kerelaan menyediakan

waktu belajar, ketekunan belajar, dan keinginan menguasai materi ditingkatkan

maka pada gilirannya prestasi belajar akuntansi juga akan meningkat. Minat belajar

siswa merupakan salah satu faktor yang penting dalam upaya pencapaian prestasi

belajar yang optimal.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa peningkatan minat belajar

mempunyai hubungan erat dengan peningkatan prestasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

100

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang variasi gaya

mengajar guru dengan prestasi belajar Akuntansi.

Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkannya r Hitung sebesar 0,447 lebih

besar dari r Tabel sebesar 0,165 dan uji signifikansi hitung sebesar 4,075 yang lebih

besar dari uji signifikansi tabel sebesar 2,0003 serta taraf signifikansi 0,000 berada

jauh dibawah 0,05.

Dengan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan mengadakan

variasi gaya mengajar guru dalam proses belajar mengajar sesuai situasi dan kondisi

lingkungan belajar maka bisa meningkatkan prestasi belajar akuntansi.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin siswa dengan prestasi

belajar akuntansi.

Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkannya r hitung sebesar 0,309 lebih besar

dari r tabel sebesar 0,165 dan uji signifikansi hitung sebesar 2,903 yang lebih besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

101

dari uji signifikansi tabel sebesar 2,0003 serta taraf signifikansi 0,005 berada jauh

dibawah 0,05.

Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan

meningkatkan kedisiplinan belajar siswa dalam proses belajar mengajar maka dapat

meningkatkan prestasi belajar akuntansi.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan

prestasi belajar akuntansi.

Hal ini dapat dijelaskan dengan didapatkannya r hitung sebesar 0,324 lebih besar dari

r tabel sebesar 0,165 dan uji signifikansi tabel sebesar 2,0003 serta taraf signifikansi

0,019 berada jauh dibawah 0,05.

Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan

adanya minat belajar siswa yang sungguh-sungguh dalam proses belajar mengajar

maka dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak adanya

keterbatasan. Keterbasan tersebut antara lain:

1. Penelitian ini sifatnya studi kasus yaitu merupakan penelitian mengenai sesuatu

tempat tertentu sehingga hanya berlaku pada kelas satu dan kelas dua jurusan

akuntansi pada SMK BOPKRI I Yogyakarta saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

102

2. Sebenarnya ada banyak hal yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi, tetapi

dalam penelitian ini, hanya faktor persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar

guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa saja yang diteliti.

3. Disini penulis tidak dapat mengetahui tingkat kejujuran siswa-siswi dalam mengisi

kuesioner.

C. Saran

Dalam kesimpulan ini saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Variasi gaya mengajar guru dalam deskripsi di depan termasuk dalam kategori

sangat positif, ini merupakan kelebihan yang dimiliki guru-guru SMK BOPKRI

I Yogyakarta, maka hendaknya variasi gaya mengajar guru dapat dipertahankan

bahkan lebih ditingkatkan lagi. Perlu diinggat penilaian variasi gaya mengajar

guru tersebut berdasarkan persepsi siswa sehingga apa yang dialami siswa setiap

hari dalam proses belajar mengajar mereka isikan dalam kuesioner sehingga

dimungkinkan mereka memberikan jawaban sesuai apa yang dirasakannya.

Dalam proses belajar mengajar jika variasi gaya mengajar guru terus diusahakan

untuk dilakukan maka akan dapat mengurangi kebosanan siswa dalam proses

belajar mengajar di sekolah sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

2. Disiplin siswa dalam deskripsi di depan termasuk dalam kategori tinggi, maka

hendaknya disiplin siswa perlu ditingkatkan sehingga masuk dalam kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

103

sangat tinggi. Disiplin siswa hendaknya mulai ditanamkan sejak awal masuk

sekolah, misalnya saja disiplin dalam ketepatan waktu dan keteraturan

melaksanakan jadwal yang telah dibuat. Dengan menanamkan disiplin sejak

awal maka siswa akan terbiasa dengan kedisiplinan tersebut sehingga prestasi

belajar mereka pasti akan meningkat. Disiplin siswa dapat dilakukan dalam hal

keteraturan waktu belajar, menggunakan cara belajar yang baik sesuai kondisi

siswa masing-masing, melaksanakan jadwal belajar yang telah dibuat, dan

melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan.

3. Minat siswa dalam deskripsi di depan termasuk dalam kategori sangat rendah.

Hal tersebut merupakan kekurangan yang dimiliki oleh siswa-siswi SMK

BOPKRI I Yogyakarta. Minat belajar siswa tersebut harus lebih ditingkatkan,

menumbuhkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh

mengikuti pelajaran serta menguasai materi, serta penambahan variasi gaya

mengajar guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan situasi dan kondisi

lingkungan pembelajaran sehingga dapat mengurangi rasa kebosanan dalam

mengikuti pelajaran, peningkatan disiplin siswa, dan minat belajar siswa, selain

itu juga harus didukung dengan faktor yang lain seperti penyediaan sarana dan

prasarana pendukung proses belajar mengajar, tersedianya guru yang

profesional dalam bidangnya, serta kelengkapan fasilitas pengajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

104

didukung dengan kenyamanan lingkungan sekolah yang akan menghasilkan

prestasi belajar siswa secara optimal.

4. Berdasarkan deskripsi di depan, prestasi belajar siswa-siswi SMK BOPKRI I

Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi maka hendaknya perlu

dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi dengan cara penambahan variasi gaya

mengajar guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan situasi dan kondisi

lingkungan pembelajar sehingga dapat mengurangi kebosanan atau kejenuhan

dalam mengikuti pelajaran, peningkatan disiplin siswa, dan minat belajar siswa,

selain itu juga harus didukung dengan faktor yang lain seperti penyediaan sarna

dan prasarana pendukung proses belajar mengajar, tersedianya guru dan

pembimning yang profesional di bidangnya, serta kelengkapan fasilitas

pengajaran yang didukung dengan kenyamanan lingkungan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

105

DAFTAR PUSTAKA

Ali Imron. (1996). Belajar Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya.

Bimo Walgito. (1977). Psikologi Umum. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Jakarta.

Crow dan Crow. (1980). Psikologi Pendidikan. Nur Cahaya. Yogyakarta.

Entang, M. (1984). Pengelolaan Kelas. Jakarta : Departemen dan Kebudayaan.

Giartama. (1990). Psikologi Sosial. PT. Eresco. Bandung.

Gunarsa, D. Singgih. (2000). Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: Gunung Mulia.

Hurlock, Elizabeth B. (1999). Perkembangan Jilid II. Jakarta: Erlangga.

……………………..( 1992). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Linda L Davidoff. (1981). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.

Mahmud, M. Dimyati. (1989). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.

Mappiare. (1982). Psikologi Remaja. Usaha Nasional. Surabaya.

Masidjo. Ign. (1991). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:

Penerbit Percetakan Kanisius.

Miftah Thoha. (1983). Perilaku Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali.

Muhibbin Syah. (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Jakarta:

PT. Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

106

Mulyono, TJ. (1981). Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:

Depdikbud Proyek Pengembangan Pendidikan Guru.

Pasaribu dan Simanjuntak.(1983). Proses Belajar Mengajar. Tarsito Bandung.

Raflis Kosasi. (1984). Ketrampilan Mengadakan Variasi. Jakarta : Depdikbud.

Sardiman A.M . (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali.

Slameto. (1988). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suhirin. (1980). Psikologi Pendidikan. BPK Gunung Mulia. Jakarta Pusat.

Suharsimi Arikunto. (1997). Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

……………………… (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineksa Cipta.

Sugiono. (1999). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfa Beta.

Sunaryo. (1983). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Depdikbud.

Singgih Santoso. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : Penerbit

PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

The Liang Gie. (1984). Cara Belajar Yang Efisien. Liberty. Yogyakarta.

Theresia Trisusanti. (2003). Pengaruh Bimbingan Guru di Kelas, Minat Belajar dan

Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

107

Triana Noor Edwina DE. (1997). Peran Disiplin Dalam Perkembangan Kreatifitas Anak.

Yogyakarta: Arena Almamater.

Winarno. (1973). Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar. Jakarta: Tarsito.

Winkel, WS. (1996). Psikologi Pengajaran ed. Revisi: Jakarta:Gramedia.

…………….(1987). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia. Jakarta

Yuliyantli. 2004. Hubungan Antara Persepsi Belajar Siswa, Jenis Kelamin dan Tingkat

Pendidikan Orang Tua dengan Minat Siswa. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

108

LAMPIRAN I

Struktur Organisasi SMK BOPKRI 1

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

110

LAMPIRAN II

KUESIONER

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

111

Yogyakarta, 9 Juni 2006

Kepada: Siswa-siswa SMK BOPKRI I

Yogyakarta

Dengan hormat,

Dengan segala kerendahan hati, saya mohon bantuan para siswa meluangkan waktu

untuk mengisi kuesioner atau angket yang saya bagikan tersebut. Adapun siswa dimohon

mengisi atau menjawab seluruh item pertanyaan atau pernyataan dengan sungguh-sungguh

demi keberhasilan penelitian ini.

Perlu siswa-siswi ketahui bahwa pengisian kuesioner atau angket ini hanya intuk

keperluan penelitian dan tidak akan mempengaruhi hasil belajar siswa-siswi, dengan kata

lain hanya untuk tujuan ilmiah.

Jawaban siswa-siswi akan saya sampaikan dalam bentuk skripsi dengan

judul”Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru, Disipliln

Siswa, dan Minat Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Akuntansi”.

Atas perhatian dan waktu untuk mengisi kuesioner atau angket tersebut , saya

ucapkan banyak terima kasih.

Hormat Saya,

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

(Retno Susilo Wati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

112

KUESIONER I

I. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

A. Tulislah identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai keadaan yang anda alami.

C. Tulislah jawaban anda dengan memberi tanda (x) jawaban yang sudah tersedia.

D. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran akuntansi anda.

………………………………………………………………………………………………...

Nama Lengkap :

No. Presensi :

Kelas :

………………………………………………………………………………………………...

1. Instrumen Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru

No. Perntaan Tentang Variasi Gaya

Mengajar Guru

S Srg Kdg TP

1 Guru dalam menerangkan mengadakan

perubahan mimik/ ekspresi untuk

memperjelas penyajiannya.

2 Guru dalam menerangkan tidak

menggunakan suara yang bervariasi (keras-

lemah, tinggi-rendah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

113

3 Guru tidak bersikap serius pada saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung.

4 Guru tidak menggunakan variasi gerak

untuk menekankan hal-hal yang penting.

5 Pandangan mata guru merata keseluruh

siswa dalam kelas.

6 Guru tidak memberikan waktu senyap

dalam pembicaraan.

7 Guru dalam mengajar melakukan variasi

posisi (di depan atau di belakang siswa).

8 Guru tidak memberikan kesempatan

bertanya pada siswa.

9 Guru dalam memberikan pertanyaan,

menggunakan waktu senyap untuk memberi

kesempatan siswa berfikir.

10 Guru memberikan tekanan pada bahan yang

penting dalam penyajiannya, misalnya

dengan bahasa lisan (perhatikan ini) dan

isyarat (mengangkat tangan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

114

KUESIONER II

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu alternatif jawaban !

………………………………………………………………………………………………...

2. Instrumen Disiplin Siswa

1. Saya membawa buku dan perlengkapan belajar pada saat mengikuti pelajaran di

sekolah, karena:

a. Keinginan untuk membawa dan saya menyadari bahwa buku pelajaran itu

dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.

b. Sudah kewajiban saya sebagai seorang siswa.

c. Takut diberi hukuman bila tidak membawanya.

d. Buat gaya daripada tidak bawa apa-apa.

2. Bagaimana apabila saya tidak masuk sekolah?

a. Membuat surat ijin yang syah apabila tidak masuk sekolah.

b. Langsung minta ijin pada Bapak/ Ibu guru.

c. Minta tolong teman untuk mengijinkan.

d. Santai saja tidak usah minta ijin pada siapapun.

3. Yang akan saya rasakan apabila saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan

Bapak/ Ibu Guru, adalah:

a. Merasa bersalah dan berusaha untuk tepat waktu mengerjakan tugas tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

115

b. Merasa bersalah tetapi tanpa usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan

tepat pada waktunya.

c. Malu dan tanpa usaha sedikitpun.

d. Cuek aja dengan tugas yang diberikan tersebut.

4. Supaya saya siap mengikuti pelajaran esok hari, maka:

a. Malamnya belajar pelajaran esok harinya.

b. Malam harinya hanya menyiapkan buku pelajaran sesuai jadwal.

c. Malamnya tidur saja.

d. Malamnya nonton televisi.

5. Biasanya saya sampai di sekolah:

a. 30 menit sebelum pelajaran dimulai.

b. 15 menit sebelum pelajaran dimulai.

c. 5 menit sebelum pelajaran dimulai.

d. Tepat saat bel masuk sekolah.

6. Supaya nilai ulangan baik, maka:

a. Malam harinya mempersiapkan secara matang bahan ujian tersebut.

b. Malam harinya baca-baca sekilas bahan ujian tersebut.

c. Tidak belajar sama sekali.

d. Esoknya waktu ujian hanya mengandalkan contekan.

7. Saya belajar di rumah dalam sehari selama:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

116

a. 4 – 5 jam.

b. 2 – 3 jam.

c. 1 jam.

d. Kurang dari 1 jam.

8. Saya akan belajar……..

a. Setiap hari.

b. Setiap hari kecuali hari libur.

c. Beberapa hari menjelang ujian.

d. Satu hari sebelum ujian.

9. Berkaitan dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, saya…………

a. Selalu mengulang materi pelajaran tersebut sepulang sekolah.

b. Sering mengulang materi pelajaran tersebut sepulang sekolah.

c. Kadang-kadang mengulang materi pelajaran sepulang sekolah.

d. Sama sekali tidak pernah mengulang materi pelajaran sepulang sekolah.

10. Berkaitan dengan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, saya…………

a. Selalu mengulang materi pelajaran pada malam hari.

b. Sering mengulang materi pelajaran pada malam hari.

c. Kadang-kadang mengulang materi pelajaran pada malam hari.

d. Sama sekali tidak pernah mengulang materi pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

117

3. I nstrumen Minat Belajar Siswa

No. Pernyataan S Srg Kdg TP

1 Apakah anda selalu berminat terhadap pelajaran

akuntansi?

2 Apakah anda selalu memperhatikan apabila ada

teman yang mengajak membicarakan pelajaran

akuntansi?

3 Apakah anda tertarik membaca buku-buku yang

relevan dengan pelajaran akuntansi sebelum

mengikuti pelajaran?

4 Apakah anda selalu tertarik untuk mengerjakan

soal-soal latihan akuntansi?

5 Apakah anda sering belajar akuntansi di

perpustakaan?

6 Apakah anda sering meminjam buku-buku

akuntansi di perpustakaan?

7 Apakah anda sering berprestasi dalam pelajaran

akuntansi?

8 Apakah anda pernah mengikuti kursus-kursus

dibidang akuntansi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

118

9 Apakah anda tertarik bisa berprestasi dalam

pelajaran akuntansi?

10 Apakah anda merasa senang mengikuti proses

belajar mengajar akuntansi meskipun

ditempatkan pada jam terakhir?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

119

LAMPIRAN III

Uji Rehabilitas Validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

123

LAMPIRAN IV

Data Mentah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

136

LAMPIRAN V

Data Distribusi Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

137

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI

Data dari hasil kemudian dibuat daftar distribusi frekuensi. Pedoman dalam

pembuatan daftar distribusi tersebut menggunakan rumus, dengan langkah-langkah sebagai

berikut (Sudjana, 1996:67):

1. Menentukan jumlah kelas

Jumlah kelas hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga data yang diobservasi

terjaring seluruhnya. Dalam menentukan jumlah kelas ini menggunakan pedoman yang

diberikan oleh H.A. Struges, yang terkenal dengan rumus “Struges”. Rumus tersebut

adalah sebagai berikut:

k = 1+ (3.3) log n

Keterangan:

k = Jumlah kelas yang dicari

n = Jumlah data

2. Menentukan Interval kelas

Interval kelas pada hakekatnya akan dipengaruhi oleh jumlah kelas dan rentang

(jarak) data dimana data itu terserak. Berdasarkan hal tersebut, Struges memberikan

pedoman dalam menentukan interval kelas sebagai berikut:

i = k

jarak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

138

Keterangan:

i = Interval kelas

k = Jumlah kelas

Jarak = Data tertinggi dikurangi data terendah

3. Menentukan data dalam kelasnya masing-masing

Langkah terakhir dalam menyusun daftar distribusi frekuensi adalah memasukkan

data ke dalam kelasnya masing-masing dan menjumlahkannya. Setelah itu, dihitung

nilai mean, median, modus, dan devisiasi standar dari masing-masing variabel bebas

dan variabel terikat.

a. Mean ( nilai rata-rata)

Mean atau rata-rata didapat dengan membagi jumlah nilai data dengan banyaknya

data yang diteliti. Perhitungan untuk nilai mean adalah sebagai berikut:

Mean = 1

11

fXf

∑∑

Keterangan:

f 1 = Frekuensi untuk nillai X

X 1 = Tanda kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

139

b. Median (Me)

Median adalah nilai tengah dari serangkaian data yang telah tersusun secara teratur.

Median juga disebut sebagai ukuran letak karena letak median membagi dua bagian

yang sama. Rumus untuk mencari median adalah sebagai berikut:

Me = b + p

−∗f

FN )2/1(

Keterangan:

Me = Median yang dicari

b = Batas bawah kelas median adalah kelas dimana median akan terletak

p = Interval

N = Banyak data

F = Jumlah kumulatif frekuensi frekuensi sebelum kelasmedian

f = Frekuensi kelas median

c. Modus (Mo)

Modus adalah nilai frekuensi yang paling sering muncul. Rumus untuk mencari modus

adalah sebagai berikut:

Mo = b+ p

+ 21

1

bbb

Keterangan:

Mo = Modus yang dicari

b = Batas bawah kelas modus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

140

b 1 = Frekuensi kelas modul dikurangi frekuensi sebelum kelas modus

b 2 = Frekuensi kelas modus dikurangli frekuensi sesudah kelas modus

p = Interval

d. Standar Deviation (SD)

SD =( )

)1(

211

21

−∑−∑

nnxfxfn

Keterangan:

f 1 = Frekuensi

x 1 = Tanda kelas

n = Banyak kelas

Berdasarkan pada rumus diatas maka berikut ini dapat dicari harga untuk masing-

masing variabel.

1. Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru

Jumlah data = 62

Data tertinggi = 40

Data terendah = 20

Range = 40-20 = 20

Banyak kelas = 1 + (3,3) log 62 = 6,92 = 7

Interval = 20/7 = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

141

No Kelas Frekuensi X F.X 1 2 3 4 5 6 7

20 – 22 23 – 25 26 – 28 29 – 31 32 – 34 35 – 37 38 – 40

5 8 8 17 11 8 5

20,5 23,5 26,5 29,5 32,5 35,5 38,5

102,5188 212

501,2357,5284

192,5∑ 62 206,5 1838

a. Mean = 1838/62 = 29,6452

b. Median

b = 32-0,5 = 31,5 p = 3 N = 62

F = 17+8+8+5 = 38 f = 11

−∗+=

fFNpbMd )2/1( = 31,5 + 3

113831

= 31,5+(-1,909090909) = 29,59090909

c. Modus

b = 32-0,5 = 31,5 b 2 = 11-8 = 3

b1 = 11-17 = -6 p = 3

Mo = b + p

+ 21

1

bbb = 31,5 + 3

+−−

366 = 31,5 + 6= 37,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

142

d. Standar Deviasi

Kelas Frekuensi X X 2 FX F.X 2 20 – 22 23 – 25 26 – 28 29 – 31 32 – 34 35 – 37 38 – 40

5 8 8 17 11 8 5

20,5 23,5 26,5 29,5 32,5 35,5 38,5

420,25 552,25 702,25 870,25 1056,25 1260,25 1482,25

102,5 188 212

501,5 357,5 284

192,5

2101,25 4418 5618

15664,5 10562,5 10082

7411,25

∑ 62 206,5 6343,75 1838 55857,5

SD = )162(62

)1838(5,5585762 2

−−∗ =

378233782443463165 − =

378284921

= 4539926,22 = 4,738564403 = 4,74

2. Disiplin Siswa

Jumlah data = 62

Data Tertinggi = 38

Data Terendah = 19

Range = 38-19 = 19

Banyak kelas = 1 +(3,3) log 62 = 6,92 = 7

Interval = 19/7 = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

143

No. Kelas Frekuensi X F.X 1 19-21 4 19,5 78 2 22-24 3 22,5 67,5 3 25-27 5 25,5 127,5 4 28-30 19 28,5 541,5 5 31-33 22 31,5 693 6 34-36 5 34,5 172,5 7 37-39 4 37,5 150 ∑ 62 199,5 1830

a. Mean = 1830/62 = 29,51612903

b.Median

b = 31 – 0,5 = 30,5 p = 3 N = 62

F = 19+5+3+4 = 31 f = 22

Md = b + p ( )

−∗

f

FN21

= 30,5+3

223131 = 30,5+0 = 30,5

c. Modus

b = 31-0,5 = 30,5 b 2 = 22-5 = 17

b1 = 22-19 = 3 p = 3

Mo = b+p

+ 21

1

bbb = 30,5+3

+1733 = 30,5+0,45 = 30,95

d. Standar Devisiasi

Kelas Frekuensi X X 2 F.X F.X 2 19-21 4 19,5 380,25 78 1521 22-24 3 22,5 506,25 67,5 1518,75 25-27 5 25,5 650,25 127,5 3251,25 28-30 19 28,5 812,25 541,5 15432,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

144

31-33 22 31,5 992,25 69,3 21829,5 34-36 5 34,5 1190,25 172,5 5951,25 37-39 4 37,5 1406,25 150 5625 ∑ 62 199,5 5937,75 1830 55129,53

SD = ( )( )16262

183053,5512962 2

−−∗ =

3782334890086,3418030 −

= 3782

86,69130 = 49796745,61

9274805,262

= 4,275384885 3. Minat Belajar Siswa

Jumlah data = 62

Data tertinggi = 33

Data terendah = 10

Range = 33-10 = 23

Banyak kelas = 1+3,3 log 62 = 6,92 = 8

Interval = 23/8 = 2,875 = 3

No. Kelas Frekuensi X FX 1 10-12 5 10,5 52,5 2 13-15 10 13,5 135 3 16-18 19 16,5 313,5 4 19-21 7 19,5 136,5 5 22-24 6 22,5 135 6 25-27 5 25,5 127,5 7 28-30 5 28,5 142,5 8 31-33 5 31,5 157,5 ∑ 62 168 1200

a. Mean = 1200/62 = 19,36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

145

b. Median

b = 22-0,5 = 21,5 P = 3 N = 62

F = 7+19+10+5 = 41 f = 6

Md = b+p ( )

−∗f

FN21 = 21,5+3

64131 = 21,5+ ( )5− = 16,5

c. Modus

b = 22-0,5 = 21 b 2 = 6-5 = 1

b1 = 6-7 = -1 p = 3

Mo = b+p

+ 21

1

bbb = 21,5+3

+−−

111 = 21,5+3 = 24,5

d. Standar Devisiasi

Kelas Frekuensi X X 2 FX F.X 2 10-12 5 10,5 110,25 52,5 551,25 13-15 10 13,5 182,25 135 1822,5 16-18 19 16,5 272,25 313,5 5172,75 19-21 7 19,5 380,25 136,5 2661,75 22-24 6 22,5 506,25 135 3037,5 25-27 5 25,5 650,25 127,5 3251,25 28-30 5 28,5 812,25 142,5 4061,25 31-33 5 31,5 992,25 157,5 4961,25 ∑ 62 168 390652,5 1200 25519,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

146

SD = ( )( )

2

1626212005,2551962

−−∗

= 3782

14400001582209 − =3782

142209 =49796745,611060859,377 = 6,132008935

4. Prestasi Belajar Akuntansi

Jumlah data = 62

Data tertinggi = 9,30

Dara terendah = 7,00

Range = 9,30 – 7,00 = 2,3

Banyak kelas = 1 + (3,3)log 62 = 7

Interval = 2,3 / 7 = 0,35

No. Kelas Frekuensi X FX 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

7,00-7,35 7,34-7,69 7,68-8,03 8,02-8,37 8,36-8,71 8,70-9,05 9,04-9,39

27 15 9 3 4 2 2

7,175 7,515 7,855 8,195 8,535 8,875 9,215

193,725 112,725 70,695 24,585 34,14 17,75 18,43

JML 62 57,365 472,05

a. Mean = 472,05 /62 = 7,6137

b. Median =

b = 8,36 – 0,5 = 7,86

F = 3+9+15+27 = 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

147

p = 0,35

f = 3

N = 62

Md = 7,86 + (-2,68)

= 5,18

c. Modus =

b = 8,36 – 0,5 = 7,86

b1 = 4-3 =1

b2 = 4-2 = 2

p = 0,35

Mo = 7,86+0,35 (1/1+3)

= 7,86+0,12 = 7,98

d. Standar Deviation =

Kelas Frekuensi X X FX F.X 7,00-7,35 7,34-7,69 7,68-8,03 8,02-8,37 8,36-8,71 8,70-9,05 9,04-9,39

27 15 9 3 4 2 2

7,175 7,515 7,855 8,195 8,535 8,875 9,215

51,4806 56,4752 61,7010 67,1580 72,8462 78,7656 84,9162

193,725 112,725 70,695 24,585 34,14 17,75 18,43

1389,9762 847,128 555,309 201,474 291,3848 157,5312 169,8324

62 57,365 473,3428 472,05 3612,6356 Standar Deviation = 0,551955492 = 0,55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

148

LAMPIRAN VI

Penelitian Acuan Patokan Tipe II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

149

KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL

Penilaian Acuan Patokan adalah suatu penilaian yang membandingkan suatu

prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, atau suatu prestasi yang

seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Dalam hal ini untuk menentukan

kategori kecenderungan variabel dipergunakan Penilaian Acuan Patakon (PAP) Tipe II.

Dalam PAP Tipe II ini, penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing

score atau batas kelulusan adalah sebesar 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, jadi

passing score terletak pada presentil 56. Tuntutan dalam presentil 56 sering juga disebut

presentil minimal karena passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batas

penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah.

Kategori kecenderungan berdasarkan PAP Tipe II untuk semua variabel adalah

sebagai berikut:

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55%

Dibawah 46%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat Rendah

Berdasarkan kriteria di atas, maka kategori kecenderungan dari masing-masing

variabel adalah sebagai berikut:

1. Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru

Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 4 x 10 = 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

150

Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 10 = 10

Perhitungan Skor Frekuensi Prosentase Kategori 10 + 81% (40-10) = 34,3 dibulatkan menjadi 34

34 – 40 18 29,03% Sangat Tinggi

10 + 66% (40-10) = 29,8 dibulatkan menjadi 30

30 – 33

22 35,48% Tinggi

10 + 56% (40-10) = 26,8 dibulatkan menjadi 27

27 – 29 5 8,06% Cukup

10 + 46% (40-10) = 23,8 dibulatkan menjadli 24

24 – 26 9 14,52% Rendah

Di bawah 24 < 24 8 12,90% Sangat Rendah

2. Kedisiplin Belajar

Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 4 x 10 = 40

Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 10 = 10

Perhitungan Skor Frekuensi Prosentase Kategori 10 + 81% (40-10) = 34,3 dibulatkan menjadi 34

34 – 40 9 14,51% Sangat Tinggi

10 + 66% (40-10) = 29,8 dibulatkan menjadi 30

30 – 33

28 45,16% Tinggi

10 + 56% (40-10) = 26,8 dibulatkan menjadi 27

27 – 29 14 22,58% Cukup

10 + 46% (40-10) = 23,8 dibulatkan menjadli 24

24 – 26 6 9,68% Rendah

Di bawah 24 < 24 5 8,06% Sangat Rendah 3. Minat Belajar

Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 4 x 10 = 40

Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 10 = 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

151

Perhitungan Skor Frekuensi Prosentase Kategori 10 + 81% (40-10) = 34,3 dibulatkan menjadi 34

34 – 40 0 0 Sangat Tinggi

10 + 66% (40-10) = 29,8 dibulatkan menjadi 30

30 – 33

6 9,68% Tinggi

10 + 56% (40-10) = 26,8 dibulatkan menjadi 27

27 – 29 5 8,07% Cukup

10 + 46% (40-10) = 23,8 dibulatkan menjadli 24

24 – 26 6 9,68% Rendah

Di bawah 24 < 24 45 72,58% Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

152

LAMPIRAN VII

Uji Normalitas & Linieritas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

158

LAMPIRAN VIII

Uji Regresi Ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

162

PERHITUNGAN PENGUJIAN

KORELASI PRODUCT MOMENT

I. Hipotesis Pertama

∑ 1X = 1876 ∑Y = 470,2

∑ 21X = 58364 ∑ 2Y = 3588,235

∑ YX1 = 14315,3 N = 62

rxy = ( ) ( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−222

12

1

11

YYNXXN

YXYXN

= ( ) ( ) ( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }22 2,470235,35886218765836462

2,47018763,1431562

−−

= 53,138299192

2,8820956,887548x−

= 8,137135915

4,5453 = 0,466

II. Hipotesis Kedua

∑ 2X = 1856 ∑Y = 470,2

∑ 22X = 56656 ∑ 2Y = 3588,235

∑ YX 2 = 14125,55 N = 62

rxy = ( ) ( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−222

22

2

22

YYNXXN

YXYXN

= ( ) ( ) ( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }22 2,470235,35886218565665662

2,470185655,1412562

−−

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

163

= 53,138267936

2,8726911,875784x−

= 08,93923558

9,3092 = 0,319

III. Hipotesis Ketiga

∑ 3X = 1222 ∑Y = 470,2

∑ 23X = 26354 ∑ 3Y = 3588,235

∑ YX 3 = 9360,55 N = 62

rxy = ( ) ( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−222

32

3

33

YYNXXN

YXYXN

= ( ) ( ) ( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }22 2,470235,35886212222635462

2,470122255,936062

−−

= 53,1382140664

7,5769x

= 9,194472199

7,5769 = 32896,13945

7,5769

= 0,414

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

164

Perhitungan Pengujian Analisis Regresi Ganda

I. Analisis Ganda

Hipotesis IV

Diketahui:

1X∑ = 1876 21X∑ = 58364 21 XX∑ = 56062

2X∑ = 1856 22X∑ = 56656 31 XX∑ = 37415

3X∑ = 1222 23X∑ = 26354 32 XX∑ = 36904

Y∑ = 470,2 2Y∑ = 3588,235 YX 1∑ = 14315,3

1X = 30,25806452 3X = 19,70967742 YX 2∑ = 14125,55

2X = 29,93548387 Y = 7,583870968 YX 3∑ = 9360,55

2Y∑ = 3588,235 Ν = 62

Dari data di atas maka dapat dihitung nilai-nilai sebagai berikut:

( ) ( ) 87097,159962

18765836422

121

21 =−=

Ν∑

−∑→∑XXx

( ) ( ) 74194,109262

18565665622

222

22 =−=

Ν∑

−∑→∑XXx

( ) ( ) 77419,226862

12222635422

323

23 =−=

Ν∑

−∑→∑X

Xx

( ) ( ) 298871,2262

2,470235,358822

22 =−=Ν

∑−∑→∑

YYy

96774,9662

)1856)(1876(56062))(( 212121 −=−=

Ν∑∑

−∑→∑XXXXxx

64516,43962

)1222)(1876(37415))(( 31

3131 =−=Ν∑∑

−∑→∑XX

XXxx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

165

83871,32262

)1222)(1856(36904))(( 32

3232 =−=Ν∑∑

−∑→∑XX

XXxx

95806,8762

)2,470)(1876(3,14315))(( 1

11 =−=Ν∑∑

−∑→∑YX

YXyx

88548,4962

)2,470)(1856(55,14125))(( 2

22 =−=Ν∑∑

−∑→∑YX

YXyx

Setelah memperoleh nilai-nilai di atas maka dapat dibuat persamaannya:

87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774) a 2 + 439,64516 a 3 ………………..1

49,88548 = - 96,96774 a1 + 1095,74194 a 2 + 322,83871 a 3 …………………2

93,059677 = 439,64516 a1 + 322,83871 a 2 + 2268,77419 a 3 …………………3

Persamaan 1 & 2

87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774) a 2 + 439,64516 a 3 ……..1 X 96,96774

49,88548 = - 96,96774 a1 + 1095,74194 a 2 + 322,83871 a 3 ……..2 X 1599,87097

→ 8529,094293 = 155135,8723 a1 + (-9402,742601) a 2 + 42631,39757 a 3

79810,33128 = -155135,8723 a1 + 1753045,72 a 2 + 516500,2801 a 3

(+)

88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 559131,6777 a 3 ………………..4

Persamaan 1& 3

87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774) a 2 + 439,64516 a 3 ……1 X 439,64516

93,059677 = 439,64516 a1 + 322,83871 a 2 + 2268,77419 a 3 ……2 X 1599,87097

→ 38670,33536 = 703375,5286 a1 + (-42631,39757) a 2 + 193287,8667 a 3

148883,4757 = 703375,5286 a1 + 516500,2801 a 2 + 3629745,964 a 3

(-)

-110213,1403 = (-559131,6777) a 2 + (-3436458,097) a 3 ……………5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

166

Persamaan 4& 5

88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 559131,6777 a 3 X 559131,6777

-110213,1403 = (-559131,6777) a 2 + (-3436458,097) a 3 X 1743642,977

→ 4,93933712310 = 9,7492602311 a 2 + 3,1262823311 a 3

-1,92172368111 = (-9,74926023)11 a 2 + (-5,991956027)12 a 3

(+)

-1,42778996911 = -5,67932779412 a 3

a 3 = 12

11

679327794,5427789969,1

−−

= 0,0251401225

Dari persamaan 4:

88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 559131,6777 a 3

88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 559131,6777 (0,0251401225)

88339,42557 = 1743642,977 a 2 + 14056,63887

88339,42557 – 14056,63887 = 1743642,997 a 2

74282,7867 = 1743642,977 a 2

a 2 = 0,0426020622

Dari persamaan 1:

87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774) a 2 + 439,64516 a 3

87,95806 = 1599,87097 a1 + (-96,96774)(0,0426020622) + 439,64516 (0,0251401225)

87,95806 = 1599,87097 a1 + (-4,131025691) + 11,05273318

87,95806 = 1599,87097 a1 + 6,921707489

87,95806 – 6,921707489 = 1599,87097 a1

81,03635251 = 1599,87097 a1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

167

a1 = 0,050651805

Persamaan garis regresi:

Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + e

Persamaan garis regresi dalam skor yang dicari adalah:

y - y = a 1 (x 1 - 1x )+ a 2 (x 2 - 2x ) + a 3 (x 3 - 3x )

Maka diperoleh:

Y = 0,050651805 (x 1 -30,25806452)+0,0426020622(x 2 -29,93548387)+0,0251401225+

(x 3 -19,70967742)+7,583870968

= 0,050651805 x 1 +0,0426020622 x 2 +0,0251401225 x 3 +………………..?

Sehingga diperoleh nilai:

a1 yx1∑ = (0,050651805)(87,95806) = 4,455234503

a 2 yx2∑ = (0,0426020622)(49,88548) = 2,125224322

a 3 yx3∑ = (0,0251401225)(93,059677) = 2,33953168

2y∑ = 22,298871

Jadi koefisien korelasinya adalah:

Ry 3,2,1 = 2332211

yyxayxayxa

∑∑+∑+∑

= 298871,22

33953168,2125224322,2455234503,4 ++

= 4000198263,0

R = 0,6324712059

Diketahui:

R 2 = 0,4000198263

Maka:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

168

JK gRe = R 2 ( 2y∑ )

= 0,4000198263 (22,298871)

= 8,919990504

db gRe = k = 3 ( jumlah variabel bebas)

RK gRe = g

g

dbJK

Re

Re

= 3

919990504,8

= 29,73330168

JK sRe = (1-R 2 )( 2y∑ )

= (1-0,4000198263)(22,298871)

= 0,5999801737)(22,298871)

= 13,3788805

db sRe = N-k-1

= 62-3-1

= 58

RK sRe = s

s

dbJK

Re

Re = 58

3788805,13 =0,2306703534

F gRe = s

g

RKRK

Re

Re = 2306703534,0973330168,2 = 12,88995367

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

169

LAMPIRAN IX

Daftar Tabel r, t dan F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

177

LAMPIRAN X

Surat Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · antara persepsi belajar siswa, jenis kelamin dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih program studi

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI