plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2017. 5. 26. · adalah siswa kelas xi ips 1 sma negeri...
TRANSCRIPT
-
P
PENERAPTE
MENIN
DI
JURF
PAN MODTEAMS GANGKATKA
PEMI KELAS
MP
PROGRARUSAN PENFAKULTA
UN
DEL PEMAMES TOAN PRESMBELAJXI SMA N
S
Diajukan unMemperoleh G
rogram Stud
R
NIM
AM STUDI NDIDIKANS KEGURU
NIVERSITAYO
i
MBELAJAURNAME
STASI BEJARAN AKNEGERI
SKRIPSI
ntuk Salah SGelar Sarjandi Pendidika
Oleh:
Rima Utami
M: 0713340
PENDIDIKN ILMU PEUAN DAN IAS SANATAGYAKART
2011
ARAN KOENT (TGTELAJAR SKUNTAN11 YOGY
Satu Syarat a Pendidikann Akuntansi
i
70
KAN AKUNENGETAHUILMU PENA DHARMATA
OOPERATT) UNTUKSISWA DA
NSI YAKARTA
n i
NTANSI UAN SOSIADIDIKAN A
TIF TIPE K ALAM
A
AL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
P
PENERAPTE
MENIN
DI
JURF
PAN MODTEAMS GANGKATKA
PEMI KELAS
MP
PROGRARUSAN PENFAKULTA
UN
DEL PEMAMES TOAN PRESMBELAJXI SMA N
S
Diajukan unMemperoleh G
rogram Stud
R
NIM
AM STUDI NDIDIKANS KEGURU
NIVERSITAYO
i
MBELAJAURNAME
STASI BEJARAN AKNEGERI
SKRIPSI
ntuk Salah SGelar Sarjandi Pendidika
Oleh:
Rima Utami
M: 0713340
PENDIDIKN ILMU PEUAN DAN IAS SANATAGYAKART
2011
ARAN KOENT (TGTELAJAR SKUNTAN11 YOGY
Satu Syarat a Pendidikann Akuntansi
i
70
KAN AKUNENGETAHUILMU PENA DHARMATA
OOPERATT) UNTUKSISWA DA
NSI YAKARTA
n i
NTANSI UAN SOSIADIDIKAN A
TIF TIPE K ALAM
A
AL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Allah Azza Wa Jalla yang menjadi kekuatan dalam perjuangan hidupku.
Ibuku tersayang yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk
keberhasilan hidupku.
Om-omku dan bulek-bulekku tersayang yang telah memberikan dukungan dan
semangat untuk keberhasilan hidupku.
Saudaraku tersayang dan tercinta.
Teman-temanku tersayang dan terkasih.
Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
MOTTO
“Hidup adalah sebuah perjuangan”
(penulis)
“Saya mendengar dan saya lupa. Saya melihat dan saya ingat. Saya melakukan
dan saya mengerti”
(Confucius)
“Jika anda gagal merencanakan, berarti anda merencanakan untuk gagal”
(D.J Schwarzt)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 September 2011
Penulis
Rima Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Rima Utami
Nomor Mahasiswa : 071334070
Demi pengembangan ilmu pengetahun, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
DI KELAS XI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 28 September 2011
Yang menyatakan,
Rima Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA
Rima Utami
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar
siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi pembelajaran akuntansi melalui penerapan metode kooperatif tipe teams games tournament (TGT).
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2011 di SMA Negeri 11 Yogyakarta, Jln. AM Sangaji No. 50, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta 55233. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 32 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan kelas dan lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa, dan instrumen refleksi. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi pembelajaran akuntansi. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan rata-rata pre test = 5,9 dan hasil post test = 8,1. Hasil pengujian statistik terhadap hasil pre test dan post test tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata pre test dan post test (2-tailed) adalah 000 < α = 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING TEAMS GAMES TOURNAMENT MODEL TO IMPROVE STUDENT
ACHIEVEMENT IN STUDYING ACCOUNTING IN THE ELEVENTH GRADE OF SOCIAL SCIENCES DEPARTMENT AT 11 STATE SENIOR
HIGH SCHOOL YOGYAKARTA
Rima Utami Sanata Dharma University
Yogyakarta
The purpose of this study is to determine the level of student achievement of the 11 th grade of social sciences department at 11 state Senior High School Yogyakarta on the accounting subject through the implementation of cooperative teams games tournament method.
The type of this research is a classroom action research. The research was conducted in February 2011 at 11 State Senior High School Yogyakarta, Jl. A.M Sangaji no.50, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta 55233. The subject of this study is the students at 11 State Senior High School which consist of 32 students. The implementation of classroom action research done in a cycle which included four phases. They are planning, action, observation, and reflection. The data were collected by using observation sheet of teacher activities, observation sheet of classroom activities and observation sheet of student activities, observation sheet of teacher activities in learning process, class observation instrument, observation sheet of students learning activities, and reflection instrument. The data were obtained by using descriptive analysis and comparative analysis.
The result of this study shows that the application of cooperative learning Teams Games Tournament (TGT) improves student achievement at 11 State Senior High School Yogyakarta on the accounting subject. It is shown from the calculation of the result of the average pre-test = 5,9 and the result of post test = 8,1. The result of statistical test on pre-test and post-test shows that there is a significant change between the average of pre-test and post-test (2-tailed), is 000 < α = 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Azza Wa Jalla yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul Penerepan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Di Kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta ditulis sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Akuntansi.
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, bimbingan dan
kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
dorongan secara langsung dalam proses penelitian dan penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih ini, penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
selalu sabar membimbing penulis dalam proses membuat skripsi.
5. Seluruh dosen Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmunya selama
penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
6. Bapak Bambang Supriyono, M.M. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11
Yogyakarta.
7. Ibu Hj. Siti Nurjanah, S.Pd. selaku Guru Ekonomi/Akuntansi SMA Negeri 11
Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam
pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data.
8. Para siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta yang bersedia bekerja
sama membantu peneliti untuk menelitinya.
9. Mbak Aris selaku staf sekretariat Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah
membantu melayani dalam administrasi.
10. Ibu Eko Hartati selaku orang tua yang selalu memberikan motivasi dan
nasihat-nasihat untuk kemajuan hidup penulis.
11. Om Sunu, Om Widodo, Om Mul, Om Hendro, Bulek Tari, Bulek Ning, Bulek
Kris, Bulek Kesi dan Bulek Heni, selaku Om-omku dan bulek-bulekku yang
selalu memberiku motivasi dan nasihat-nasihat untuk kemajuan hidup
penulis.
12. Ari Wibowo, Adik Bayu, adik Aji dan adik Rama selaku saudara penulis
yang selalu menghibur ketika penulis sedang penat.
13. Teman dekatku mas Isnan yang selalu mendukung, memotivasi dalam
penyusunan skripsi dan kemajuan hidup penulis.
14. Teman-temanku seperjuangan bimbingannya pak sapto, Veni, Lian, Kiki,
Felik, Danu, Niko, dan Ruli terima kasih atas bantuan-bantuan yang kalian
berikan, kebersamaan kita sungguh mengajarkan kepedulian dan mengajarkan
banyak hal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
15. Teman-temanku Novi, Vera, Tere, Ira, Erni, Eta, Irin, Retno, Ratna, Yosi,
Martina, Rini, Laras, Tia, Melisa, Dian, Suster Ana dan semua teman-teman
dari prodi Pendidikan Akuntansi kebersamaan kita selalu mengajarkan
penulis banyak hal mulai pengetahuan ilmu, belajar bersama dan lain-lain.
16. Kakak Arta, Kakak Vey, Kakak Sesil, Kakak Puput, Kakak Milka, Agnes,
Dik Sandra, Dik Puput, dan semua teman-teman Pink House Kos lainnya
yang selalu memotivasi dan memberikan dorongan untuk kelancaran skripsi
penulis.
17. Kakak Puput yang membantu mentransletkan abstrak terima kasih ya kak.
18. Teman-temanku FKM Budi Utama Kakak Ida, Kakak Nur, Kakak Tia, Kakak
Wahyu, Kakak Agus, Kakak Atom, Novi, Atik, Tika, Wahtini, Adik Yosi,
Adik Helen, Adik Bayu, Adik Fathur, Adik Wanda, Adik Wahyu, dan semua
teman-teman FKM Budi Utama yang lainnya yang sudah memberikan
motivasi dan dorongan untuk kemajuan penulis.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 28 September 2011
Penulis
Rima Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... . i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.... ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...... ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... . vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................ 4
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas .................................................................. 7
B. Metode Teams Games Tournament (TGT)……………………............. ...... 11
C. Prestasi Belajar .................................................................................... 18
D. Mata Pelajaran Akuntansi ................................................................. 22
E. Kerangka Teoritik .............................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 26
B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ........................................................... 26
C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................. 27
D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 27
E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 34
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 37
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 38
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAHAN
A. Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan Satuan SMA Negeri 11 Yogyakarta .. 41
B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta .. 45
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta .............. 46
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta . 49
E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Negeri 11
Yogyakarta .......................................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Yogyakarta ........................ 55
G. Kondisi Fisik, Lingkungan kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah
Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta ................................. 57
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ........................................................ 59
I. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah.............................. 61
J. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta
dan Instansi Lain ................................................................................. 62
K. Usaha-usaha Peningkatan Kelulusan .................................................. 64
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................ 66
B. Analisis Komparasi Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ..................... 93
C. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................... 95
D. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................ 96
E. Pembahasan ........................................................................................ 97
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 99
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 99
C. Saran .................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN ................... ................................................................................ 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Peserta Didik ................................................................. 56
Tabel 4.2 Jumlah Input dan Output NEM .................................................. 56
Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru sebelum penerapan
Metode Teams Games Tournament (TGT) ................................ 68
Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas
sebelum penerapan Metode Teams Games Tournament (TGT) 71
Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran sebelum
penerapan Metode Teams Games Tournament (TGT) .............. 74
Tabel 5.4 Aktivitas Guru pada Siklus Pertama .......................................... 85
Tabel 5.5 Aktivitas Siswa Saat Pembelajaran pada Siklus Pertama .......... 88
Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 89
Tabel 5.7 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat
Pembelajaran dan Metode TGT……………………................... 90
Tabel 5.8 Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
dan Metode TGT ........................................................................ 92
Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ........................................... 94
Tabel 5.10 Pengujian Normalitas berdasrkan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test ......................................................... 96
Tabel 5.11 Pengujian Rata-rata berdasarkan Paired Sample Test ............... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Aktivitas Guru di Kelas .......................................... 103
Lampiran 2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa di Kelas ........................................ 104
Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas di Kelas ................................................... 105
Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru di Kelas Sebelum Penerapan
Metode Teams Games Tournament (TGT) ......................................... 106
Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas ............................................................... 108
Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa .......................................... 109
Lampiran 7 Instrumen Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................. 110
Lampiran 8 Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ........................................ 111
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 112
Lampiran 10 Soal Pre Test......................................................................................... 119
Lampiran 11 Soal Post Test ....................................................................................... 126
Lampiran 1a Lembar Observasi Aktivitas Guru ........................................................ 136
Lampiran 2a Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...................................................... 138
Lampiran 3a Lembar Observasi Aktivitas di Kelas ................................................... 140
Lampiran 1b Lembar Observasi Aktivitas Guru di Kelas .......................................... 142
Lampiran 2b Lembar Observasi Aktivitas Siswa di Kelas ........................................ 144
Lampiran 3b Lembar Observasi Aktivitas di Kelas ................................................... 146
Lampiran 4a Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran .......... 148
Lampiran 5a Instrumen Pengamatan Kelas ............................................................... 150
Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa.... ...................................... 151
Lampiran 7a Instrumen Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT............................ ..... 152
Lampiran 8a Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tip TGT.......................................... 153
Lampiran 12 Materi Pembelajaran....... ...................................................................... 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Guru Terkait dengan Metode
Pembelajaran Yang Biasa Digunakan .................................................. 157
Lampiran 14 Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Tentang Keadaan Kelas
Selama Pembelajaran ............................................................................ 158
Lampiran 15 Hasil Wawancara dengan Guru Tentang Keadaan Kelas ..................... 159
Lampiran 16 Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Tentang Keadaan Kelas ...... 160
Lampiran 17 Hasil Wawancara Guru Mengenai Prestasi Belajar Siswa ................... 161
Lampiran 18 Perangkat Games .................................................................................. 162
Lampiran 19 Perangkat Tournament.......................................................................... 175
Lampiran 20 Jumlah Skor dari Games dan Tournament ........................................... 178
Lampiran 21 Papan Urut Nomor ................................................................................ 179
Lampiran 22 Nama Kelompok ................................................................................... 181
Lampiran 23 Hasil Refleksi Siswa ............................................................................. 182
Lampiran 24 Hasil Refleksi Guru Mitra .................................................................... 189
Lampiran 25 Hasil Pre test dan Post Test .................................................................. 190
Lampiran 26 Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................... 204
Lampiran 27 Uji Paired Sample Test ......................................................................... 205
Lampiran 28 Surat Izin Penelitian .......................................................................... . 206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan aktivitas yang harus dilakukan siswa setiap saat
karena dengan belajar siswa akan mendapatkan pengetahuan apa saja secara
menyeluruh. Belajar tidak hanya dilakukan ketika siswa akan menghadapi
ulangan saja, tetapi belajar juga harus dilakukan siswa kapan saja dan di mana
saja, baik belajar di luar maupun di dalam kelas. Belajar perlu dilakukan
terus-menerus agar hasil belajar siswa lebih optimal.
Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku siswa
baik dari sikap kognitif, afektif maupun psikomotorik. Proses pembelajaran
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal (dari dalam diri siswa) yang
meliputi keinginan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan faktor
eksternal (dari luar siswa) yang meliputi guru yang mengajarkan dengan
menggunakan metode-metode yang tepat.
Guru menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran, oleh karena itu
guru dituntut untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran untuk
menemukan manfaat dari media, pengelolaan kelas dan dalam hal lainnya
yang mendukung guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas.
Keterampilan guru dalam pemilihan dan penggunaan metode merupakan
salah satu kompetensi yang disyaratkan dimiliki guru yaitu kompetensi
pendagogik (PP. No 74 TH 2008 dalam Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama, 414: 2010). Dengan adanya keterampilan yang dimiliki guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
tersebut, maka guru dapat memberikan pembelajaran yang tepat dalam proses
pembelajaran.
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila guru mampu mengajarkan
target yang ingin dicapai berhasil dengan baik. Pembelajaran biasanya tidak
tercapai, apabila guru cenderung menggunakan metode yang sama sehingga
siswa cenderung bosan dan melakukan berbagai aktivitas di dalam kelas
seperti: menggambar di dalam buku, bermain handphone, bercakap-cakap
dengan teman satu bangku dan melakukan berbagai aktivitas lainnya yang
mengabaikan guru ketika guru sedang mengajar. Akibatnya siswa tidak
mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga prestasi belajar siswa
mengalami penurunan.
Pembelajaran yang terjadi di kelas XI 1PS 1 SMA Negeri 11
Yogyakarta biasanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, hal itu
dirasakan monoton oleh siswa. Tidak semua siswa memperhatikan penjelasan
guru, siswa sering mengabaikan penjelasan guru, bercakap-cakap dengan
teman sebangkunya, dan sibuk melakukan berbagai aktivitasnya di dalam
kelas. Sehingga membuat siswa kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran akuntansi. Dengan adanya masalah yang timbul di atas, peneliti
menerapkan metode teams games tournament (TGT) untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa dan diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai
hasil sesuai yang telah ditentukan.
Ada banyak metode pembelajaran yang bersifat kooperatif antara lain:
metode jigsaw, mind mapping, examples non examples, numbered head
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
together, teams games tournament (TGT), dan masih banyak metode
pembelajaran kooperatif lainnya yang bisa digunakan dalam pembelajaran
siswa. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif proses belajar
mengajar memungkinkan interaksi antara dua atau lebih siswa yang terlibat,
saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat
terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas,
tanpa aktivitas, belajar tidak mungkin akan berlangsung dengan baik.
Bentuk pembelajaran kooperatif yang paling tua dan yang cukup
menarik untuk digunakan adalah metode pembelajaran teams games
tournament (TGT). Metode pembelajaran ini merupakan salah satu metode
pembelajaran yang relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas. Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa membedakan status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan di
dalamnya mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan (Slavin,
1995: 84). Dengan penerapan metode TGT ini, siswa diharapkan termotivasi
dan dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar. Metode
ini membantu siswa untuk saling bekerja sama dengan kemampuan yang
berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
Dalam hal ini, penulis tertarik untuk menggunakan metode teams
games tournament (TGT) dengan alasan sebagai berikut:
1. Dengan adanya TGT siswa dilatih untuk bekerja sama dan bertanggung
jawab di dalam team.
2. Siswa dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang
dimilikinya.
3. Siswa dapat menaati prosedur-prosedur permainan yang diterapkan dan
memanfaatkan permainan yang sedang dilaksanakan untuk membantu
dalam memahami materi yang diajarkan.
4. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memahami materi yang
diberikan oleh guru.
Berdasarkan uraian di atas, penulis percaya metode kooperatif tipe
TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memahami materi
yang diajarkan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa dalam Pembelajaran Akuntansi. Penelitian dilaksanakan di
kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Penerapan metode kooperatif bisa menggunakan berbagai tipe, tetapi dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode teams games tournament (TGT)
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan:
bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament (TGT) sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar
siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi pembelajaran
akuntansi melalui penerapan metode kooperatif tipe teams games tournament
(TGT).
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru bisa menerapkan metode
pembelajaran TGT agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran dan hasil belajar yang lebih baik. Selain itu, manfaat
penelitian ini adalah sebagai landasan guru untuk menyusun sebuah
karya ilmiah yang berguna untuk pengembangan profesi keguruan.
2. Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini, sebagai calon guru peneliti dapat
menerapkan dan mengimplementasikan metode ini untuk proses belajar
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
3. Bagi Siswa
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat lebih termotivasi
dan terbantu dalam memahami mata pelajaran akuntansi sehingga dapat
mencapai hasil yang ditentukan.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti khususnya
yang memiliki minat melakukan penelitian tindakan kelas (PTK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan
oleh guru di dalam kelas. Pada hakikatnya PTK merupakan rangkaian
“riset-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan”, yang dilakukan dalam
rangkaian guna memecahkan masalah. Berikut ini disajikan beberapa
pengertian tentang PTK:
a. Suharsimi Arikunto (2006: 2-3) menjelaskan bahwa pengertian PTK
adalah:
1) Penelitian adalah mengacu pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2) Tindakan adalah mengacu pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
3) Kelas adalah mengacu pada pengertian yang tidak terikat pada ruang kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik.
b. Sarwiji Suwandi (2010: 11) menjelaskan bahwa pengertian PTK
adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan guru (dan bersama
pihak lain) untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses
belajar mengajar.
c. Rochiati Wiraatmadja (2007: 11) menjelaskan bahwa pengertian
tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar
dari pengalaman mereka sendiri.
d. Masnur Muslich (2009: 14) menyatakan bahwa PTK adalah jenis
penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk
memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Tindakan-tindakan
tertentu tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran
tertentu, penerapan strategi pembelajaran tertentu, pemakaian media
dan sumber belajar tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau
hal-hal yang bersifat inovatif lainnya.
e. Susilo (2007: 16) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian
tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research
(CAR) dalam bahasa Inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan
pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam
pembelajaran.
f. Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2010: 9), PTK
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri
dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3)
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan
tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat.
Dari beberapa pengertian PTK di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa PTK sesungguhnya merupakan implementasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
kreativitas dan kekritisan guru terhadap apa yang sehari-hari diamati
dan dialaminya sehubungan dengan profesinya untuk menghasilkan
kualitas pembelajaran yang lebih baik sehingga mencapai hasil yang
optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang
berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya
di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
2. Prinsip Dasar PTK
PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru
di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya (Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama, 2009: 17):
a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan
sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis
yang dirumuskan ikut meyakinkan. d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang
cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya.
e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.
f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).
3. Tahapan Pelaksanaan PTK
Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui
prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu (Wijaya
Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2009: 25):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
a. Perencanaan (Planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah.
b. Tindakan (Acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya.
c. Pengamatan (Observing) Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap proses pelaksanaannya.
d. Refleksi (Reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya.
4. Tujuan PTK dilakukan
Secara umum, Mulyasa (2009: 89-90) menyatakan bahwa tujuan
penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.
b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK
Manfaat PTK menurut Sarwiji dan Suwandi (2010: 16) adalah:
a. Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran. b. Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu
memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
c. Melalui PTK guru akan terlatih untuk mengembangkan secara kreatif kurikulum di kelas atau sekolah.
d. Kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru yang dalam terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesionalisme guru.
B. Metode Teams Games Tournament (TGT)
1. Tipe pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran
dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu
mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut
teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap
anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan,
gender, karakter), ada kontrol dan fasilitas, dan meminta tanggung jawab
hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Langkah-langkah
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut (Suyatno, 2009: 51-52):
a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. b. Menyajikan informasi. c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja. e. Evaluasi. f. Memberikan penghargaan.
Metode pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe dengan
langkah yang berbeda-beda. Tipe metode pembelajaran kooperatif adalah
sebagai berikut (Suyatno, 2009: 52-57):
a. Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
Tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk
pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu
anggota. Keanggotaan campuran menurut tingkat prestasi, jenis
kelamin, dan suku.
Ciri-ciri pembelajaran tipe STAD, yaitu kelas terbagi dalam
kelompok-kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 4-5 aggota
yang heterogen, dan belajar dengan metode pembelajaran kooperatif
dan prosedur kuis. STAD adalah salah satu model pembelajaran
koopertif dengan langkah-langkah berikut:
1) Mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam kelompok.
2) Membuat kelompok heterogen (4-5 orang).
3) Mendiskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolaboratif.
4) Mempresentasikan hasil kerja kelompok sehingga terjadi diskusi
kelas.
5) Mengadakan kuis individual dan buat skor perkembangan tiap
siswa atau kelompok.
6) Mengumumkan rekor tim dan individual.
7) Memberikan penghargaan.
Secara ringkas sintak pembelajaran tipe STAD, yaitu: (1) mengajar,
(2) belajar dalam tim, (3) tes, dan (4) penghargaan tim.
b. Tipe NHT (Numbered Head Together)
Tipe NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif
dengan langkah sebagai berikut:
1) Mengarahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
2) Membuat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor
tertentu.
3) Memberikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok
sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor
siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang
sama) kemudian bekerja kelompok.
4) Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor siswa
yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi
kelas.
5) Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan
tiap siswa.
6) Mengumumkan hasil kuis dan memberikan reward.
c. Tipe Jigsaw
Tipe jigsaw termasuk pembelajaran kooperatif dengan sintak
seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar (LKS) yang
terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam
kelompok. Tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian
tertentu, bahan belajar tiap kelompok adalah sama. Buat kelompok
ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama
dan diskusi. Kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada
kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan
evaluasi, refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
Metode pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan ke
dalam tim beranggota enam orang untuk mempelajari materi
akademik yang telah dipecah menjadi bagian-bagian untuk tiap
anggota.
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu: (1) setiap
anggota tim terdiri dari 5-6 orang yang disebut kelompok asal, (2)
kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi kelompok ahli, (3)
kelompok ahli dari masing-masing kelompok asal berdiskusi sesuai
keahliannya, dan (4) kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk
saling bertukar informasi.
d. Tipe TGT (Teams Games Tournament)
TGT merupakan metode yang berkaitan dengan STAD, dimana
siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk
memperoleh tambahan point untuk skor tim mereka.
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa
heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa pula berbeda. Setelah
memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk
kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif
dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana
diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan
(games), yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah, santun dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sehingga terjadi
diskusi kelas.
Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam
beberapa pertemuan, atau dalam rangka mengisi waktu sesudah UAS
menjelang pembagian rapor. Sintaknya adalah sebagai berikut;
1) Buat kelompok siswa heterogen 4-5 orang kelompok kemudian
berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan.
2) Siapkan meja tournament secukupnya, misal 10 meja untuk tiap
meja ditempati 4-5 siswa yang berkemampuan setara, meja 1
diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan
seterusnya sampai meja ke-x ditempati oleh siswa yang levelnya
paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja
tertentu adalah hasil kesepakatan kelompok.
3) Selanjutnya adalah pelaksanaan tournament, setiap siswa
mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan
mengerjakannya untuk jangka waktu tertentu (misalnya 3
menit). Siswa bisa mengerjakan lebih dari satu soal dan hasilnya
diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor kelompok asal.
Siswa pada tiap meja tournament sesuai dengan skor yang
diperolehnya diberikan sebutan (gelar) superior, very good,
good, medium.
4) Bumping, pada tournament kedua (begitu juga untuk
tournament ketiga, keempat, dan seterusnya), dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
pergeseran tempat duduk pada meja tournament yang sama,
begitu pula untuk meja tournament yang lainnya diisi oleh siswa
dengan gelar yang sama.
5) Setelah selesai, hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan
skor individual, berikan pengharaan kelompok dan individual.
e. Role Playing
Sintak dari model pembelajaran ini adalah guru menyiapkan
skenario pembelajaran, menunjuk kelompok siswa untuk
mempelajari skenario tersebut, pembentukan kelompok siswa,
penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan
skenario yang telah dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran
yang dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan
penyimpulan dan refleksi.
2. Pembelajaran tipe Times Games Tournament (TGT)
Secara umum TGT sama dengan STAD kecuali satu hal: TGT
menggunakan tournament akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan
sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai
wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik
sebelumnya setara seperti mereka. TGT sangat sering digunakan dan
dikombinasikan dengan STAD, dengan menambahkan tertentu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
struktur STAD yang biasanya. Ada 5 komponen utama dalam komponen
TGT yaitu (Slavin, 2008: 166-174):
a. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam
penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung
atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat
penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu
siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat
games karena skor games akan menentukan skor kelompok.
b. Kelompok (teams)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang
anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin
dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami
materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan
optimal pada saat games.
c. Permainan
Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan
belajar kelompok. Kebanyakan games terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan
mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini
yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
d. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap
unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah
mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa
ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya
dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan
seterusnya.
e. Penghargaan hadiah
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-
masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata
skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan
“Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila
rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-
40.
C. Prestasi Belajar
1. Belajar
Dalam pengertian yang umum atau populer, belajar adalah
mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh
dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan guru.
Dalam pandangan psikologis, ada empat pandangan mengenai belajar (Ali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
Imron, 1996: 3-5). Pertama, pandangan yang berasal dari aliran psikologi
behavioristik. Menurut pandangan ini, belajar dilaksanakan dengan kontrol
instrumental dari lingkungan. Guru mengkondisikan sedemikian sehingga
pembelajar atau siswa mau belajar. Mengajar, dengan demikian
dilaksanakan dengan kondisioning, pembiasaan dan peniruan. Kedua,
pandangan yang berasal dari psikologi humanistik. Dalam pandangan ini,
belajar dilakukan sendiri oleh siswa. Dalam belajar demikian, siswa
senantiasa menemukan sendiri mengenai sesuatu tanpa banyak campur
tangan dari guru. Peranan guru dalam mengajar dan belajar relatif rendah.
Kedaulatan siswa dalam belajar demikian relatif tinggi, sementara
kedaulatan guru relatif rendah. Ketiga, pandangan yang berasal dari
psikologi kognitif. Menurut pandangan ini belajar merupakan perpaduan
dari usaha pribadi dengan kontrol instrumen yang berasal dari lingkungan.
Keempat, dari pandangan gestalt, belajar adalah usaha yang bersifat
totalitas dari individu, oleh karena totalitas lebih bermakna dengan
sebagian-sebagian.
Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa
jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Muhibbin Syah,
2003: 63). Ini berarti, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan
itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia
berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
W.S. Winkel (1991: 36) dalam bukunya yang berjudul Psikologi
Pengajaran. Menurutnya belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan
nilai-nilai sikap. Perubahan itu secara relative dan konsisten.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991: 121).
Dari pengertian belajar menurut beberapa ahli, maka belajar dapat
disimpulkan bahwa proses daripada perkembangan hidup manusia.
Dalam belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif
individu sehingga tingkah lakunya berkembang.
2. Prestasi belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi
segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah
laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini
disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak
dapat diraba). Oleh karena itu yang dapat dilakukan guru dalam hal ini
adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap
penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun
yang berdimensi karsa, Muhibbin Syah (2003: 216).
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130-131) menyatakan
bahwa Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam
diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu.
Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai
prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Yang tergolong faktor internal adalah
(Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130-131):
1. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
yang terdiri atas:
a. Faktor intelektif yang meliputi:
1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan
penyesuaian diri.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
Yang tergolong faktor eksternal, ialah:
1. Faktor sosial yang terdiri atas:
a. Lingkungan keluarga;
b. Lingkungan sekolah;
c. Lingkungan masyarakat;
d. Lingkungan kelompok.
2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian.
3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan
iklim.
4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun
tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.
D. Mata Pelajaran Akuntansi
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
pelaporan transaksi-transaksi keuangan suatu organisasi dengan cara-cara
tertentu yang sistematis, serta penafsiran terhadap hasilnya (Mardiasmo,
1993: 1). Dalam akuntansi diperlukan pencatatan analisis bukti transaksi dan
jurnal. Analisis bukti transaksi dicatat dalam buku harian, dalam hal ini
disebut buku jurnal. Menurut Yudi Firdaus dkk (2003: 79-80) jurnal adalah
buku (pertama) untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis
(menurut urutan tanggal) ke dalam kelompok akun debit dan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dianalisis untuk menentukan
akun apa yang terlibat berapa besarnya pertambahan/pengurangan yang
terjadi. Selanjutnya hasil analisis dicatat dalam jurnal.
1. Fungsi jurnal
a. Fungsi historis
Jurnal merupakan tempat mencatat menurut urutan tanggal terjadinya
transaksi dan kejadian.
b. Fungsi mencatat
Jurnal akan mencatat semua transaksi dan kejadian di dalam
perusahaan.
c. Fungsi analisis
Analisis dalam jurnal akan menghasilkan berapa debit dan berapa
kredit.
d. Fungsi instruksi
Jurnal memerintahkan pencatatan debit dan kredit dalam buku besar
sesuai dengan jumlahnya.
e. Fungsi informatif
Jurnal memberi keterangan tentang kegiatan perusahaan sehari-hari.
2. Kegunaan jurnal
Jurnal berguna untuk menjebatani pencatatan transaksi dari buku harian ke
akun buku besar, dan mengontrol keseimbangan jumlah debit dan jumlah
kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
3. Jenis jurnal
Jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Dalam jurnal umum
dapat juga dicatat jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal pembalik.
E. Kerangka Teoritik
Bagi sebagian guru PTK merupakan metode yang sulit dan rumit
untuk dilakukan. Padahal dengan adanya metode PTK, membantu siswa
untuk memahami materi yang diberikan, selain itu juga dapat membantu
siswa untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam pembelajaran.
Guru tidak melakukan PTK disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai
PTK, guru cenderung malas menyiapkan perangkat yang dibutuhkan di dalam
pembelajaran dan guru sibuk dengan berbagai rutinitas kegiatan lainnya.
Penelitian tindakan dipandang sebagai suatu cara untuk menandai
sebuah bentuk kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kualitas
pendidikan serta dijadikan suatu program untuk merefleksikan diri terhadap
penerapan tujuan pengembangan yang dilakukan. Perspektif ini dimaksudkan
untuk mengidentifikasikan kriteria-kriteria serta persyaratan termasuk metode
maupun teknik-teknik dalam melakukan suatu kegiatan penelitian dan
program refleksi diri (Mulyasa, 2009: 4).
Salah satu metode pembelajaran yang digunakan adalah metode teams
games tournament (TGT) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode
ini menggunakan pelajaran yang sama, yang disampaikan guru dan tim kerja.
TGT memiliki banyak kesamaan dinamika dengan STAD, tetapi di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan
permainan. Teman satu tim akan membantu dalam mempersiapkan diri untuk
permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-
masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam games
temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab
individual. Materi yang sama yang digunakan dalam STAD digunakan
sebagai games dalam TGT.
Pendekatan kooperatif tipe TGT menurut Slavin (2008: 166-174)
adalah penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams),
permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok
(team recognition). Menurut Rusman (2011: 224) TGT adalah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki
kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda.
Melalui pendekatan metode kooperatif tipe teams games tournament
(TGT) dirasakan mampu membantu siswa dalam meningkatkan prestasi
belajar akuntansi, karena di dalam pembelajaran terdapat permainan dan
turnamen. Umumnya siswa senang belajar sambil bermain, sehingga siswa
lebih termotivasi pada saat pembelajaran.
Dengan demikian dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis:
Ha : terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah
diterapkannya metode pembelajaran TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
yaitu merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok
peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja
dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan
peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru,
dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
(Mulyasa, 2009: 11). Penelitian ini dimaksudkan memberikan informasi
bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,
sehingga peneliti ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk
meningkatkan prestasi siswa dalam belajar.
B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 11 Yogyakarta, Jln. AM Sangaji
No. 50, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta 55233.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta kelas
XI IPS 1.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar siswa dengan
menggunakan metode teams games tournament (TGT).
D. Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengawali
dengan kegiatan pra-penelitian. Hal ini untuk mengetahui keadaan di
kelas, situasi pembelajaran, metode pembelajaran guru. Kegiatan ini
dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan metode
TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu peneliti melakukan observasi
terhadap situasi di kelas yang mencakup observasi kegiatan guru,
observasi kelas maupun observasi terhadap siswa. Di samping melakukan
observasi, peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru dan siswa.
Setelah mengadakan kegiatan pra penelitian, peneliti mengadakan
penelitian di dalam kelas dengan menggunakan metode kooperatif tipe
TGT sebagai metode yang akan digunakan dalam mengimplementasikan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
2. Kegiatan Penelitian
Penelitian akan dilakukan melalui dua siklus. Masing-masing siklus
terdiri dari empat langkah, sebagai berikut:
a. Siklus pertama
Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali
tatap muka di kelas yang meliputi:
1) Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan
berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang
meliputi sebagai berikut:
a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa
untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya
dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Beberapa
perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT, materi presentasi, soal-soal latihan, lembar jawab
siswa dan lembar observasi.
b) Peneliti menyusun instrumen untuk pengumpulan data,
meliputi:
(1) Lembar obervasi kegiatan guru
(2) Lembar observasi kegiatan siswa
(3) Lembar observasi kegiatan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
(4) Instrumen refleksi
2) Tindakan
Pada tahap ini dilakukan implementasi pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana awal, adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Penyajian kelas
Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran
akan diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini
dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau
metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam
penyajian kelas ini adalah siswa harus benar–benar
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan
materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam
kelompok nantinya.
b) Kelompok (teams)
Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota
kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan
membantu teman satu kelompok menguasai materi
pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok
dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap
yang harus diperhatikan siswa agar kerja sama dalam
kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan
suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama
bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara
bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam
kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu
kepada guru karena mungkin dari salah satu teman
kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh
salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan
dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang
siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis
kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk
lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan
lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar
bekerja dengan baik dan optimal pada saat games atau
tournament.
c) Permainan
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman
siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar
kelompok. Games dapat berisi pertanyaan–pertanyaan
bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan
materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan
kemampuan masing–masing dan teman di dalam
kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu
anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban
siswa yang benar akan diberikan poin.
d) Turnamen
Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi
pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa
melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini
berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa
mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen di sini
merupakan suatu pertandingan antar kelompok-kelompok
yang berbeda. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut:
anggota di dalam kelompok diminta untuk mengambil soal
dalam bentuk bukti transaksi yang tersedia di meja
fasilitator dan setelah guru membacakan soal, kemudian
siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang sudah
diberikan. Setelah siswa menjawab pertanyaan dari bukti
transaksi yang sudah diberikan oleh guru, selanjutnya siswa
menunjukkan jawabannya kepada fasilitator untuk diberikan
poin jika jawaban tersebut benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
e) Penghargaan kelompok
Guru akan mengumumkan kelompok yang menang
dalam permainan dan turnamen, dan masing–masing team
akan mendapatkan skor apabila memenuhi standar yang
ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat
ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapatkan
dengan cara menjumlahkan poin pada skor lembar
permainan setiap anggotanya, ditambah dari poin turnamen
dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Yang harus
ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan
mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan
tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk
memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat
meningkat.
3) Observasi
Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan.
Di dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas
dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi
bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan
dan interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan
bagaimana kondisi kelas. Untuk dapat mengetahui adanya
peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
pekerjaan siswa setelah TGT selesai diterapkan. Pengamatan
juga direkam dengan menggunakan video camcorder.
4) Refleksi
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan
penyimpulan hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar
siswa. Refleksi dilakukan sebanyak dua kali. Refleksi yang
pertama dilakukan segera setelah suatu pertemuan berakhir,
digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan
dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam
pertemuan berikutnya. Refleksi yang kedua dilaksanakan pada
akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah target
yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan tindakan
telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection
dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam
kegiatan masing-masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan
diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan pada
pertemuan berikutnya.
b. Siklus kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada
dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan
adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan
berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang diperlukan untuk penelitian adalah sebagai berikut:
1. Instrumen pra penelitian
a. Pengamatan terhadap guru (observing teachers)
Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan
pengamatan terhadap segala kejadian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelas. Catatan anekdotal merupakan catatan terperinci yang
dilakukan untuk mengamati aktivitas guru. Misalnya, pada saat guru
memulai pelajaran mengucapkan salam atau tidak, mengabsen siswa
atau tidak, menyiapkan materi dengan baik atau tidak dan
sebagainya (catatan anekdotal, lampiran 1 hal 103).
b. Pengamatan terhadap siswa (observing students)
Pengamatan dilakukan terhadap siswa tentang kejadian atau
perilaku yang dilakukan siswa ketika proses belajar sedang
berlangsung. Saat guru memasuki kelas pengamatan siswa sudah
mulai diamati. Disamping mengajar, guru juga mengamati perilaku
siswa di dalam kelas (catatan anekdotal, lampiran 2 hal 104).
c. Pengamatan terhadap kelas (observing classroom)
Pengamatan merupakan alat yang paling terbukti efektif untuk
mempelajari metode dan strategi untuk diimplementasikan di dalam
kelas. Misalnya tentang organisasi kelas, respon siswa ketika
mengikuti proses belajar. Adapun alat yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
pengamatan yaitu berupa catatan anekdotal yang berupa catatan rinci
dan lugas (catatan anekdotal, lampiran 3 hal 105)
d. Soal pre- test
Sebelum penelitian dilakukan sebelumnya peneliti memberikan soal
pre test guna menguji kemampuan siswa, peneliti memberikan soal
pre-test yang sesuai dengan materi yang diajarkan guru sebelumnya
(lampiran 10 hal 119).
2. Pelaksanaan tindakan
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan ini merupakan perencanaan yang akan digunakan untuk
proses pembelajaran di kelas. Peneliti menyiapkan berbagai aspek
yang diperlukan untuk melakukan penelitian dan peneliti dibantu
oleh guru dalam menyiapkan aspek-aspek yang dibutuhkan di dalam
penelitian seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media
yang dibutuhkan dan berbagai macam aspek lainnya yang diperlukan
di dalam proses pembelajaran. Adapun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tercatat di dalam lampiran 9 hal 112.
b. Tindakan (acting)
Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah di
rencanakan sebelumnya. Tindakan merupakan pelaksanaan dari
metode kooperatif tipe TGT. Adapun kegiatan yang
diimplementasikan oleh guru antara lain guru mengajarkan materi
yang sudah dipersiapkan, strategi pembelajaran, dan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
menerapkan metode yang digunakan. Instrumen yang dibutuhkan di
dalam tindakan ini adalah penilaian yang digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa (lampiran 4 hal 106, dan lampiran 5 hal 108).
Selain itu guru dibantu oleh fasilitator membagikan soal post test
yang digunakan untuk mengukur prestasi siswa setelah
melaksanakan tindakan dengan menggunakan metode TGT
(lampiran 11 hal 126).
c. Observasi (observing)
Pengamatan dilakukan oleh peneliti sendiri atau dibantu oleh orang
yang ditunjuk untuk membantu peneliti di dalam mengamati
kegiatan yang berlangsung. Adapun objek yang diamati seperti
tindakan guru saat melakukan pembelajaran di kelas, situasi di dalam
kelas saat pembelajaran berlangsung, dan perilaku siswa saat
mengikuti proses pembelajaran, penyajian atau pembahasan materi
yang diajarkan (lampiran 6 hal 109).
d. Refleksi (reflection)
Kegiatan refleksi dilakukan sesudah penerapan metode yang
digunakan dilaksanakan. kegiatan refleksi bertujuan untuk menilai
apakah target yang diharapkan sudah tercapai atau belum. Jika target
yang diharapkan belum tercapai maka diharuskan melakukan
penelitian pada tahap lanjutan (siklus kedua), dan jika target yang
diharapkan sudah tercapai maka tidak melakukan penelitian lanjutan
(lampiran 7 hal 110, dan lampiran 8 hal 111).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
F. Teknik Pengumpulan Data
Data dari penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Adapun pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
1. Observasi
Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif
dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat dilaksanakan
dengan pedoman pengamatan (format, daftar, cek), catatan lapangan,
jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, penggambaran interaksi dalam
kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas (cf. Mills, 2004: 19
dalam Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2009: 52). Pengamatan
sangat cocok untuk merekan data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas,
dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari
pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus
istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.
2. Wawancara
Untuk memperoleh hasil yang lebih rinci peneliti melakukan observasi
dan wawancara kepada kepala sekola, guru, dan siswa. Wawancara
dilaksanakan untuk memperolah data yang dibutuhkan (berhubungan
dengan sikap, pendapat, atau wawasan). Wawancara dapat dilakukan
secara bebas atau terstruktur.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui
sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data siswa,
hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis
komparatif.
1. Analisis deskriptif yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskan secara
panjang lebar keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat. Data
tersebut biasanya tercantum dalam bentuk tabel dan analisis didasarkan
pada tabel tersebut.
2. Analisis komparatif
Analisis komparatif dilakukan untuk mengukur:
a. Mengukur minat peserta didik sebelum dan sesudah adanya
implementasi TGT terhadap materi analisis bukti transaksi dan jurnal
dengan cara memberikan soal pre test dan post test. Adapun soal pre
test yaitu soal dibagikan terlebih dahulu sebelum menggunakan
metode TGT. Sedangkan post test yaitu soal dibagikan setelah
menerapkan metode TGT.
b. Mengukur prestasi belajar peserta didik sebelum dan sesudah adanya
implementasi TGT terhadap materi analisis bukti transaksi dan jurnal
dengan cara memberikan soal pre test dan soal post test.
c. Sebelum dilakukan uji mean, digunakan uji normalitas data. Uji
normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka
analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui
hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov
(Algifari, 2003: 297):
D = Maks │Fe – Fo│
Keterangan :
D = Deviasi absolut yang tertinggi Fe = Frekuensi harapan Fo = Frekuensi observasi
d. Pengujian hipotesis penelitian
1. Rumusan hipotesis penelitian
Ho = tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum
dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT.
Ha = terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan
setelah diterapkan model pembelajaran TGT.
2. Pengujian hipotesis penelitian
Untuk menguji hipotesis, digunakan uji beda t-paired test. Uji
ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum
dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Rumus untuk menguji hal tersebut (Sugiyono, 2008: 122):
2 √
√
Keterangan :
= Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2
s1 = Simpangan baku sampel 1 s2 = Simpangan baku sampel 2
= Varians sampel 1 = Varians sampel 2
r = Korelasi antara dua sampel
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan yaitu apabila thitung
< ttabel maka Ho diterima, sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho
ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 11
Yogyakarta
1. Sejarah Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta
Gedung dibangun pada tahun 1897 dan digunakan sebagai
gedung Kweekschool (Sekolah Guru Zaman Belanda). Tanggal 3–5
Oktober 1908 dijadikan ajang Kongres Boedi Utomo yang pertama dan
menempati ruang makan Kweekschool (aula). Tahun 1927 kompleks
gedung ini digunakan sebagai sekolah guru 4 tahun dan 6 tahun (HIK).
Selama penjajahan Jepang digunakan untuk SGL dan ditutup pada masa
Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tahun 1946 sekolah dibuka kembali dengan nama SGB dan
untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru dengan kependidikan 6 tahun
pada bulan November 1947, pemerintah membuka sekolah guru A
(SGA) sehingga kompleks gedung menjadi SGA/SGB dipimpin oleh
Bapak Sikum Pribadi. Pada saat clash II pecah, sekolah terpaksa ditutup
kembali dan dibuka ketika Yogyakarta kembali ke Pemerintahan
Republik Indonesia (Juni 1949).
SGA/SGB dibuka kembali dengan menempati ruang-ruang STM
Negeri karena kompleks SGA dipakai sebagai asrama tentara. Tahun
1950 dengan bantuan Sri Sultan HB IX, SGA/SGB kembali menempati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
kampus Jalan AM Sangaji dan diadakan pemisahan yaitu SGB di Jalan
AM Sangaji 38 dan SGA di Jalan AM Sangaji 42.
Tahun 1959 SGA kembali menempati kampus Jalan AM Sangaji
38, karena SGB tidak menerima siswa baru lagi dan berubah fungsi
menjadi SMP 6 Yogyakarta yang berada di Jalan Cemoro Jajar No. 1.
Dengan meningkatnya kebutuhan tenaga guru pada tahun 1953/1954
dibuka SGA II yang lokasinya sama dengan SGA I, tetapi untuk SGA II
masuk setiap sore hari. Tahun 1959/1960 kedua SGA menjadi SGA I.
Tahun 1967 diadakan Intregrasi SGA, SGTK menjadi SPG I dan SGTK
menjadi SPG II.
Tahun 1970 SPG Negeri I Yogyakarta ditetapkan sebagai pusat
latihan guru SD dan pada tahun 1971 dijadikan sebagai home base I di
DIY. Pada tahun 1979 di kompleks sekolah didirikan Perpustakaan
Perintis. Pada tahun 1989 pemerintah mengalihfungsikan SPG menjadi
SMA, SPG Negeri 1 menjadi SMA Negeri 11 Yogyakarta.
Kepemimpinan sekolah sejak 1947 sampai dengan sekarang
a. 1947-1948 : Sikun Pribadi
b. Yogya Kembali : Ali Murni
c. 1952 : Supoyo
d. 1956-1959 : Slamet Warsito
e. 1959-1963 : R Sunaryo
f. 1963-1975 (SPG) : R Suharman
g. 1975-1980 : Drs. Lasmadi S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
h. 1980-1987 : Drs. Soemarjono
i. 1987-1989 : Drs. Soejono
j. 1987-1989 : Drs. Slamet Suwidyo (masa peralihan SPG
dialihfungsikan menjadi SMA Negeri 11
Yogyakarta tahun 1989)
k. 1989-1992 : Drs. Slamet Suwidyo (masa peralihan
SPG dialihfungsikan menjadi SMA Negeri
11 Yogyakarta 1989)
l. 1993-1995 (SMA 11) : Drs. Gatut Sugiono
m. 1995-1999 (SMU 11) : Eddy Sugiarto
n. 2000-2007 : Drs. H Randi Wijiatno
o. 2007-2009 : Drs. Bambang Supriyono, M.M
p. 2009-sekarang : Drs. Bambang Supriyono, M.M
2. Visi Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta
Terwujudnya sekolah unggul serta memiliki intelektualitas, intregritas,
santun berwawasan kebangsaan dan bercakrawala global.
3. Misi Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta
SMA Negeri 11 Yogyakarta memiliki misi yaitu:
a. Menerapkan sistem layanan pendidikan yang bermutu berpedoman
pada 8 Standar Nasional pendidikan.
b. Mengembangkan kemampuan akademik bercakrawala global dengan
penerapan dan pengembangan kurikulum lokal, nasional, maupun
internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
c. Mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik secara optimal
dan berakar pada nilai-nilai agama dan budaya nasional Indonesia
sesuai dengan tuntutan globalisasi.
d. Menciptakan budaya sekolah yang sportif, kreatif, menyenangkan dan
santun dengan penuh rasa kekeluargaan.
e. Membangun kerjasama dengan pihak luar sekolah sesuai dengan
tuntutan globalisasi.
4. Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta
Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta adalah untuk
mendidik siswa supaya:
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
b. Tujuan Khusus
1) Tercapainya seluruh civitas akademika yang bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur.
2) Meningkatkan prestasi akademik melalui kegiatan peningkatan
mutu pembelajaran dan sarana pembelajaran.
3) Meningkatkan kualitas kompetensi lulusan, dalam mencapai hasil
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah yang optimal.
4) Meningkatkan persentase siswa masuk perguruan tinggi negeri
dan swasta favorit.
PLAG