plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2017. 5. 26. · adalah siswa kelas xi ips 1 sma negeri...

225
P PENERAP TE MENIN DI JUR F PAN MOD EAMS GA NGKATKA PEM I KELAS M P PROGRA RUSAN PEN FAKULTA UN DEL PEM AMES TO AN PRES MBELAJ XI SMA N S Diajukan un Memperoleh G rogram Stud R NIM AM STUDI NDIDIKAN S KEGURU NIVERSITA YO i MBELAJA URNAME STASI BE JARAN AK NEGERI SKRIPSI ntuk Salah S Gelar Sarjan di Pendidika Oleh: Rima Utami M: 0713340 PENDIDIK N ILMU PE UAN DAN I AS SANATA GYAKART 2011 ARAN KO ENT (TGT ELAJAR S KUNTAN 11 YOGY Satu Syarat a Pendidikan n Akuntansi i 70 KAN AKUN ENGETAHU ILMU PEN A DHARMA TA OOPERAT T) UNTUK SISWA DA NSI YAKARTA n i NTANSI UAN SOSIA DIDIKAN A TIF TIPE K ALAM A AL PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 01-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • P

    PENERAPTE

    MENIN

    DI

    JURF

    PAN MODTEAMS GANGKATKA

    PEMI KELAS

    MP

    PROGRARUSAN PENFAKULTA

    UN

    DEL PEMAMES TOAN PRESMBELAJXI SMA N

    S

    Diajukan unMemperoleh G

    rogram Stud

    R

    NIM

    AM STUDI NDIDIKANS KEGURU

    NIVERSITAYO

    i

    MBELAJAURNAME

    STASI BEJARAN AKNEGERI

    SKRIPSI

    ntuk Salah SGelar Sarjandi Pendidika

    Oleh:

    Rima Utami

    M: 0713340

    PENDIDIKN ILMU PEUAN DAN IAS SANATAGYAKART

    2011

    ARAN KOENT (TGTELAJAR SKUNTAN11 YOGY

    Satu Syarat a Pendidikann Akuntansi

    i

    70

    KAN AKUNENGETAHUILMU PENA DHARMATA

    OOPERATT) UNTUKSISWA DA

    NSI YAKARTA

    n i

    NTANSI UAN SOSIADIDIKAN A

    TIF TIPE K ALAM

    A

    AL

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • P

    PENERAPTE

    MENIN

    DI

    JURF

    PAN MODTEAMS GANGKATKA

    PEMI KELAS

    MP

    PROGRARUSAN PENFAKULTA

    UN

    DEL PEMAMES TOAN PRESMBELAJXI SMA N

    S

    Diajukan unMemperoleh G

    rogram Stud

    R

    NIM

    AM STUDI NDIDIKANS KEGURU

    NIVERSITAYO

    i

    MBELAJAURNAME

    STASI BEJARAN AKNEGERI

    SKRIPSI

    ntuk Salah SGelar Sarjandi Pendidika

    Oleh:

    Rima Utami

    M: 0713340

    PENDIDIKN ILMU PEUAN DAN IAS SANATAGYAKART

    2011

    ARAN KOENT (TGTELAJAR SKUNTAN11 YOGY

    Satu Syarat a Pendidikann Akuntansi

    i

    70

    KAN AKUNENGETAHUILMU PENA DHARMATA

    OOPERATT) UNTUKSISWA DA

    NSI YAKARTA

    n i

    NTANSI UAN SOSIADIDIKAN A

    TIF TIPE K ALAM

    A

    AL

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii  

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv  

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kupersembahkan untuk:

    Allah Azza Wa Jalla yang menjadi kekuatan dalam perjuangan hidupku.

    Ibuku tersayang yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk

    keberhasilan hidupku.

    Om-omku dan bulek-bulekku tersayang yang telah memberikan dukungan dan

    semangat untuk keberhasilan hidupku.

    Saudaraku tersayang dan tercinta.

    Teman-temanku tersayang dan terkasih.

    Almamaterku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v  

    MOTTO

    “Hidup adalah sebuah perjuangan”

    (penulis)

    “Saya mendengar dan saya lupa. Saya melihat dan saya ingat. Saya melakukan

    dan saya mengerti”

    (Confucius)

    “Jika anda gagal merencanakan, berarti anda merencanakan untuk gagal”

    (D.J Schwarzt)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi  

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

    memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

    kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 28 September 2011

    Penulis

    Rima Utami

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii  

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Rima Utami

    Nomor Mahasiswa : 071334070

    Demi pengembangan ilmu pengetahun, saya memberikan kepada perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS

    GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

    BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI

    DI KELAS XI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

    beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

    kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

    mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

    data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

    media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

    maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

    sebagai penulis.

    Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Yogyakarta, 28 September 2011

    Yang menyatakan,

    Rima Utami

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii  

    ABSTRAK

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

    BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

    Rima Utami

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar

    siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi pembelajaran akuntansi melalui penerapan metode kooperatif tipe teams games tournament (TGT).

    Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2011 di SMA Negeri 11 Yogyakarta, Jln. AM Sangaji No. 50, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta 55233. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 32 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan kelas dan lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa, dan instrumen refleksi. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis komparatif.

    Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi pembelajaran akuntansi. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan rata-rata pre test = 5,9 dan hasil post test = 8,1. Hasil pengujian statistik terhadap hasil pre test dan post test tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata pre test dan post test (2-tailed) adalah 000 < α = 0,05.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix  

    ABSTRACT

    THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING TEAMS GAMES TOURNAMENT MODEL TO IMPROVE STUDENT

    ACHIEVEMENT IN STUDYING ACCOUNTING IN THE ELEVENTH GRADE OF SOCIAL SCIENCES DEPARTMENT AT 11 STATE SENIOR

    HIGH SCHOOL YOGYAKARTA

    Rima Utami Sanata Dharma University

    Yogyakarta

    The purpose of this study is to determine the level of student achievement of the 11 th grade of social sciences department at 11 state Senior High School Yogyakarta on the accounting subject through the implementation of cooperative teams games tournament method.

    The type of this research is a classroom action research. The research was conducted in February 2011 at 11 State Senior High School Yogyakarta, Jl. A.M Sangaji no.50, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta 55233. The subject of this study is the students at 11 State Senior High School which consist of 32 students. The implementation of classroom action research done in a cycle which included four phases. They are planning, action, observation, and reflection. The data were collected by using observation sheet of teacher activities, observation sheet of classroom activities and observation sheet of student activities, observation sheet of teacher activities in learning process, class observation instrument, observation sheet of students learning activities, and reflection instrument. The data were obtained by using descriptive analysis and comparative analysis.

    The result of this study shows that the application of cooperative learning Teams Games Tournament (TGT) improves student achievement at 11 State Senior High School Yogyakarta on the accounting subject. It is shown from the calculation of the result of the average pre-test = 5,9 and the result of post test = 8,1. The result of statistical test on pre-test and post-test shows that there is a significant change between the average of pre-test and post-test (2-tailed), is 000 < α = 0,05.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x  

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Azza Wa Jalla yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

    terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul Penerepan Model Pembelajaran

    Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Prestasi

    Belajar Siswa Di Kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta ditulis sebagai salah satu

    syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Akuntansi.

    Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, bimbingan dan

    kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak

    terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan

    dorongan secara langsung dalam proses penelitian dan penulisan skripsi ini.

    Ucapan terima kasih ini, penulis sampaikan kepada:

    1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

    Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

    4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang

    selalu sabar membimbing penulis dalam proses membuat skripsi.

    5. Seluruh dosen Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmunya selama

    penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi  

    6. Bapak Bambang Supriyono, M.M. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11

    Yogyakarta.

    7. Ibu Hj. Siti Nurjanah, S.Pd. selaku Guru Ekonomi/Akuntansi SMA Negeri 11

    Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam

    pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data.

    8. Para siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta yang bersedia bekerja

    sama membantu peneliti untuk menelitinya.

    9. Mbak Aris selaku staf sekretariat Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah

    membantu melayani dalam administrasi.

    10. Ibu Eko Hartati selaku orang tua yang selalu memberikan motivasi dan

    nasihat-nasihat untuk kemajuan hidup penulis.

    11. Om Sunu, Om Widodo, Om Mul, Om Hendro, Bulek Tari, Bulek Ning, Bulek

    Kris, Bulek Kesi dan Bulek Heni, selaku Om-omku dan bulek-bulekku yang

    selalu memberiku motivasi dan nasihat-nasihat untuk kemajuan hidup

    penulis.

    12. Ari Wibowo, Adik Bayu, adik Aji dan adik Rama selaku saudara penulis

    yang selalu menghibur ketika penulis sedang penat.

    13. Teman dekatku mas Isnan yang selalu mendukung, memotivasi dalam

    penyusunan skripsi dan kemajuan hidup penulis.

    14. Teman-temanku seperjuangan bimbingannya pak sapto, Veni, Lian, Kiki,

    Felik, Danu, Niko, dan Ruli terima kasih atas bantuan-bantuan yang kalian

    berikan, kebersamaan kita sungguh mengajarkan kepedulian dan mengajarkan

    banyak hal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii  

    15. Teman-temanku Novi, Vera, Tere, Ira, Erni, Eta, Irin, Retno, Ratna, Yosi,

    Martina, Rini, Laras, Tia, Melisa, Dian, Suster Ana dan semua teman-teman

    dari prodi Pendidikan Akuntansi kebersamaan kita selalu mengajarkan

    penulis banyak hal mulai pengetahuan ilmu, belajar bersama dan lain-lain.

    16. Kakak Arta, Kakak Vey, Kakak Sesil, Kakak Puput, Kakak Milka, Agnes,

    Dik Sandra, Dik Puput, dan semua teman-teman Pink House Kos lainnya

    yang selalu memotivasi dan memberikan dorongan untuk kelancaran skripsi

    penulis.

    17. Kakak Puput yang membantu mentransletkan abstrak terima kasih ya kak.

    18. Teman-temanku FKM Budi Utama Kakak Ida, Kakak Nur, Kakak Tia, Kakak

    Wahyu, Kakak Agus, Kakak Atom, Novi, Atik, Tika, Wahtini, Adik Yosi,

    Adik Helen, Adik Bayu, Adik Fathur, Adik Wanda, Adik Wahyu, dan semua

    teman-teman FKM Budi Utama yang lainnya yang sudah memberikan

    motivasi dan dorongan untuk kemajuan penulis.

    Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh

    dari sempurna. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca.

    Yogyakarta, 28 September 2011

    Penulis

    Rima Utami

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii  

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... . i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN.... ..................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN...... ............................................................... iv

    HALAMAN MOTTO...................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... . vii

    ABSTRAK ..................................................................................................... viii

    ABSTRACT ...................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR .................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

    B. Batasan Masalah ................................................................................ 4

    C. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

    D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

    E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv  

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Penelitian Tindakan Kelas .................................................................. 7 

    B. Metode Teams Games Tournament (TGT)……………………............. ...... 11

    C. Prestasi Belajar .................................................................................... 18

    D. Mata Pelajaran Akuntansi ................................................................. 22

    E. Kerangka Teoritik .............................................................................. 24

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .................................................................................... 26

    B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ........................................................... 26

    C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................. 27

    D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 27

    E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 34

    F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 37

    G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 38

    BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAHAN

    A. Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan Satuan SMA Negeri 11 Yogyakarta .. 41

    B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta .. 45

    C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta .............. 46

    D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta . 49

    E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Negeri 11

    Yogyakarta .......................................................................................... 55

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv  

    F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Yogyakarta ........................ 55

    G. Kondisi Fisik, Lingkungan kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah

    Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta ................................. 57

    H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ........................................................ 59

    I. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah.............................. 61

    J. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta

    dan Instansi Lain ................................................................................. 62

    K. Usaha-usaha Peningkatan Kelulusan .................................................. 64

    BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Penelitian ............................................................................ 66

    B. Analisis Komparasi Prestasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah

    Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ..................... 93

    C. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................... 95

    D. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................ 96

    E. Pembahasan ........................................................................................ 97

    BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ......................................................................................... 99

    B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 99

    C. Saran .................................................................................................... 100

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101

    LAMPIRAN ................... ................................................................................ 103

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi  

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Jumlah Peserta Didik ................................................................. 56

    Tabel 4.2 Jumlah Input dan Output NEM .................................................. 56

    Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru sebelum penerapan

    Metode Teams Games Tournament (TGT) ................................ 68

    Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas

    sebelum penerapan Metode Teams Games Tournament (TGT) 71

    Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran sebelum

    penerapan Metode Teams Games Tournament (TGT) .............. 74

    Tabel 5.4 Aktivitas Guru pada Siklus Pertama .......................................... 85

    Tabel 5.5 Aktivitas Siswa Saat Pembelajaran pada Siklus Pertama .......... 88

    Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 89

    Tabel 5.7 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat

    Pembelajaran dan Metode TGT……………………................... 90

    Tabel 5.8 Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran

    dan Metode TGT ........................................................................ 92

    Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ........................................... 94

    Tabel 5.10 Pengujian Normalitas berdasrkan One-Sample

    Kolmogorov-Smirnov Test ......................................................... 96

    Tabel 5.11 Pengujian Rata-rata berdasarkan Paired Sample Test ............... 97

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii  

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Lembar Observasi Aktivitas Guru di Kelas .......................................... 103

    Lampiran 2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa di Kelas ........................................ 104

    Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas di Kelas ................................................... 105

    Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru di Kelas Sebelum Penerapan

    Metode Teams Games Tournament (TGT) ......................................... 106

    Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas ............................................................... 108

    Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa .......................................... 109

    Lampiran 7 Instrumen Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran

    dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................................. 110

    Lampiran 8 Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan

    Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ........................................ 111

    Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 112

    Lampiran 10 Soal Pre Test......................................................................................... 119

    Lampiran 11 Soal Post Test ....................................................................................... 126

    Lampiran 1a Lembar Observasi Aktivitas Guru ........................................................ 136

    Lampiran 2a Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...................................................... 138

    Lampiran 3a Lembar Observasi Aktivitas di Kelas ................................................... 140

    Lampiran 1b Lembar Observasi Aktivitas Guru di Kelas .......................................... 142

    Lampiran 2b Lembar Observasi Aktivitas Siswa di Kelas ........................................ 144

    Lampiran 3b Lembar Observasi Aktivitas di Kelas ................................................... 146

    Lampiran 4a Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran .......... 148

    Lampiran 5a Instrumen Pengamatan Kelas ............................................................... 150

    Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa.... ...................................... 151

    Lampiran 7a Instrumen Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran

    dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT............................ ..... 152

    Lampiran 8a Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan

    Metode Pembelajaran Kooperatif Tip TGT.......................................... 153

    Lampiran 12 Materi Pembelajaran....... ...................................................................... 154

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii  

    Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Guru Terkait dengan Metode

    Pembelajaran Yang Biasa Digunakan .................................................. 157

    Lampiran 14 Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Tentang Keadaan Kelas

    Selama Pembelajaran ............................................................................ 158

    Lampiran 15 Hasil Wawancara dengan Guru Tentang Keadaan Kelas ..................... 159

    Lampiran 16 Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Tentang Keadaan Kelas ...... 160

    Lampiran 17 Hasil Wawancara Guru Mengenai Prestasi Belajar Siswa ................... 161

    Lampiran 18 Perangkat Games .................................................................................. 162

    Lampiran 19 Perangkat Tournament.......................................................................... 175

    Lampiran 20 Jumlah Skor dari Games dan Tournament ........................................... 178

    Lampiran 21 Papan Urut Nomor ................................................................................ 179

    Lampiran 22 Nama Kelompok ................................................................................... 181

    Lampiran 23 Hasil Refleksi Siswa ............................................................................. 182

    Lampiran 24 Hasil Refleksi Guru Mitra .................................................................... 189

    Lampiran 25 Hasil Pre test dan Post Test .................................................................. 190

    Lampiran 26 Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................... 204

    Lampiran 27 Uji Paired Sample Test ......................................................................... 205

    Lampiran 28 Surat Izin Penelitian .......................................................................... . 206

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1  

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Belajar merupakan aktivitas yang harus dilakukan siswa setiap saat

    karena dengan belajar siswa akan mendapatkan pengetahuan apa saja secara

    menyeluruh. Belajar tidak hanya dilakukan ketika siswa akan menghadapi

    ulangan saja, tetapi belajar juga harus dilakukan siswa kapan saja dan di mana

    saja, baik belajar di luar maupun di dalam kelas. Belajar perlu dilakukan

    terus-menerus agar hasil belajar siswa lebih optimal.

    Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku siswa

    baik dari sikap kognitif, afektif maupun psikomotorik. Proses pembelajaran

    dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal (dari dalam diri siswa) yang

    meliputi keinginan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan faktor

    eksternal (dari luar siswa) yang meliputi guru yang mengajarkan dengan

    menggunakan metode-metode yang tepat.

    Guru menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran, oleh karena itu

    guru dituntut untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran untuk

    menemukan manfaat dari media, pengelolaan kelas dan dalam hal lainnya

    yang mendukung guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas.

    Keterampilan guru dalam pemilihan dan penggunaan metode merupakan

    salah satu kompetensi yang disyaratkan dimiliki guru yaitu kompetensi

    pendagogik (PP. No 74 TH 2008 dalam Wijaya Kusumah dan Dedi

    Dwitagama, 414: 2010). Dengan adanya keterampilan yang dimiliki guru

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

      

    tersebut, maka guru dapat memberikan pembelajaran yang tepat dalam proses

    pembelajaran.

    Pembelajaran dikatakan berhasil apabila guru mampu mengajarkan

    target yang ingin dicapai berhasil dengan baik. Pembelajaran biasanya tidak

    tercapai, apabila guru cenderung menggunakan metode yang sama sehingga

    siswa cenderung bosan dan melakukan berbagai aktivitas di dalam kelas

    seperti: menggambar di dalam buku, bermain handphone, bercakap-cakap

    dengan teman satu bangku dan melakukan berbagai aktivitas lainnya yang

    mengabaikan guru ketika guru sedang mengajar. Akibatnya siswa tidak

    mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga prestasi belajar siswa

    mengalami penurunan.

    Pembelajaran yang terjadi di kelas XI 1PS 1 SMA Negeri 11

    Yogyakarta biasanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, hal itu

    dirasakan monoton oleh siswa. Tidak semua siswa memperhatikan penjelasan

    guru, siswa sering mengabaikan penjelasan guru, bercakap-cakap dengan

    teman sebangkunya, dan sibuk melakukan berbagai aktivitasnya di dalam

    kelas. Sehingga membuat siswa kesulitan dalam memahami materi

    pembelajaran akuntansi. Dengan adanya masalah yang timbul di atas, peneliti

    menerapkan metode teams games tournament (TGT) untuk meningkatkan

    prestasi belajar siswa dan diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai

    hasil sesuai yang telah ditentukan.

    Ada banyak metode pembelajaran yang bersifat kooperatif antara lain:

    metode jigsaw, mind mapping, examples non examples, numbered head

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

      

    together, teams games tournament (TGT), dan masih banyak metode

    pembelajaran kooperatif lainnya yang bisa digunakan dalam pembelajaran

    siswa. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif proses belajar

    mengajar memungkinkan interaksi antara dua atau lebih siswa yang terlibat,

    saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat

    terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

    Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas,

    tanpa aktivitas, belajar tidak mungkin akan berlangsung dengan baik.

    Bentuk pembelajaran kooperatif yang paling tua dan yang cukup

    menarik untuk digunakan adalah metode pembelajaran teams games

    tournament (TGT). Metode pembelajaran ini merupakan salah satu metode

    pembelajaran yang relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan belajar

    mengajar di dalam kelas. Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas seluruh

    siswa tanpa membedakan status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan di

    dalamnya mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan (Slavin,

    1995: 84). Dengan penerapan metode TGT ini, siswa diharapkan termotivasi

    dan dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar. Metode

    ini membantu siswa untuk saling bekerja sama dengan kemampuan yang

    berbeda-beda.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

      

    Dalam hal ini, penulis tertarik untuk menggunakan metode teams

    games tournament (TGT) dengan alasan sebagai berikut:

    1. Dengan adanya TGT siswa dilatih untuk bekerja sama dan bertanggung

    jawab di dalam team.

    2. Siswa dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang

    dimilikinya.

    3. Siswa dapat menaati prosedur-prosedur permainan yang diterapkan dan

    memanfaatkan permainan yang sedang dilaksanakan untuk membantu

    dalam memahami materi yang diajarkan.

    4. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memahami materi yang

    diberikan oleh guru.

    Berdasarkan uraian di atas, penulis percaya metode kooperatif tipe

    TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memahami materi

    yang diajarkan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian

    tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

    Tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Prestasi

    Belajar Siswa dalam Pembelajaran Akuntansi. Penelitian dilaksanakan di

    kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta”.

    B. Batasan Masalah

    Penerapan metode kooperatif bisa menggunakan berbagai tipe, tetapi dalam

    penelitian ini penulis menggunakan metode teams games tournament (TGT)

    untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

      

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan:

    bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games

    tournament (TGT) sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

    dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta?

    D. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar

    siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi pembelajaran

    akuntansi melalui penerapan metode kooperatif tipe teams games tournament

    (TGT).

    E. Manfaat Penelitian

    1. Bagi guru

    Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru bisa menerapkan metode

    pembelajaran TGT agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses

    pembelajaran dan hasil belajar yang lebih baik. Selain itu, manfaat

    penelitian ini adalah sebagai landasan guru untuk menyusun sebuah

    karya ilmiah yang berguna untuk pengembangan profesi keguruan.

    2. Bagi peneliti

    Dengan adanya penelitian ini, sebagai calon guru peneliti dapat

    menerapkan dan mengimplementasikan metode ini untuk proses belajar

    mengajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

      

    3. Bagi Siswa

    Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat lebih termotivasi

    dan terbantu dalam memahami mata pelajaran akuntansi sehingga dapat

    mencapai hasil yang ditentukan.

    4. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti khususnya

    yang memiliki minat melakukan penelitian tindakan kelas (PTK).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7  

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Penelitian Tindakan Kelas

    1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    PTK adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan

    oleh guru di dalam kelas. Pada hakikatnya PTK merupakan rangkaian

    “riset-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan”, yang dilakukan dalam

    rangkaian guna memecahkan masalah. Berikut ini disajikan beberapa

    pengertian tentang PTK:

    a. Suharsimi Arikunto (2006: 2-3) menjelaskan bahwa pengertian PTK

    adalah:

    1) Penelitian adalah mengacu pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

    2) Tindakan adalah mengacu pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.

    3) Kelas adalah mengacu pada pengertian yang tidak terikat pada ruang kelas, tetapi pada pengertian yang lebih spesifik.

    b. Sarwiji Suwandi (2010: 11) menjelaskan bahwa pengertian PTK

    adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan guru (dan bersama

    pihak lain) untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses

    belajar mengajar.

    c. Rochiati Wiraatmadja (2007: 11) menjelaskan bahwa pengertian

    tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

      

    mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar

    dari pengalaman mereka sendiri.

    d. Masnur Muslich (2009: 14) menyatakan bahwa PTK adalah jenis

    penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk

    memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Tindakan-tindakan

    tertentu tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran

    tertentu, penerapan strategi pembelajaran tertentu, pemakaian media

    dan sumber belajar tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau

    hal-hal yang bersifat inovatif lainnya.

    e. Susilo (2007: 16) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian

    tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research

    (CAR) dalam bahasa Inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh

    guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan

    pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam

    pembelajaran.

    f. Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2010: 9), PTK

    adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri

    dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3)

    merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan

    tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar

    siswa dapat meningkat.

    Dari beberapa pengertian PTK di atas, dapat ditarik

    kesimpulan bahwa PTK sesungguhnya merupakan implementasi dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

      

    kreativitas dan kekritisan guru terhadap apa yang sehari-hari diamati

    dan dialaminya sehubungan dengan profesinya untuk menghasilkan

    kualitas pembelajaran yang lebih baik sehingga mencapai hasil yang

    optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang

    berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya

    di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

    2. Prinsip Dasar PTK

    PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru

    di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya (Wijaya Kusumah dan Dedi

    Dwitagama, 2009: 17):

    a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan

    sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis

    yang dirumuskan ikut meyakinkan. d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang

    cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya.

    e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.

    f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).

    3. Tahapan Pelaksanaan PTK

    Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui

    prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu (Wijaya

    Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2009: 25):

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

      

    a. Perencanaan (Planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah.

    b. Tindakan (Acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya.

    c. Pengamatan (Observing) Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap proses pelaksanaannya.

    d. Refleksi (Reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya.

    4. Tujuan PTK dilakukan

    Secara umum, Mulyasa (2009: 89-90) menyatakan bahwa tujuan

    penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

    a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.

    b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.

    c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.

    d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.

    e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.

    5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK

    Manfaat PTK menurut Sarwiji dan Suwandi (2010: 16) adalah:

    a. Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran. b. Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu

    memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

      

    c. Melalui PTK guru akan terlatih untuk mengembangkan secara kreatif kurikulum di kelas atau sekolah.

    d. Kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru yang dalam terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesionalisme guru.

    B. Metode Teams Games Tournament (TGT)

    1. Tipe pembelajaran kooperatif

    Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran

    dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu

    mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut

    teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap

    anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan,

    gender, karakter), ada kontrol dan fasilitas, dan meminta tanggung jawab

    hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Langkah-langkah

    pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut (Suyatno, 2009: 51-52):

    a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. b. Menyajikan informasi. c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja. e. Evaluasi. f. Memberikan penghargaan.

    Metode pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe dengan

    langkah yang berbeda-beda. Tipe metode pembelajaran kooperatif adalah

    sebagai berikut (Suyatno, 2009: 52-57):

    a. Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)

    Tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk

    pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

      

    tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu

    anggota. Keanggotaan campuran menurut tingkat prestasi, jenis

    kelamin, dan suku.

    Ciri-ciri pembelajaran tipe STAD, yaitu kelas terbagi dalam

    kelompok-kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 4-5 aggota

    yang heterogen, dan belajar dengan metode pembelajaran kooperatif

    dan prosedur kuis. STAD adalah salah satu model pembelajaran

    koopertif dengan langkah-langkah berikut:

    1) Mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam kelompok.

    2) Membuat kelompok heterogen (4-5 orang).

    3) Mendiskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolaboratif.

    4) Mempresentasikan hasil kerja kelompok sehingga terjadi diskusi

    kelas.

    5) Mengadakan kuis individual dan buat skor perkembangan tiap

    siswa atau kelompok.

    6) Mengumumkan rekor tim dan individual.

    7) Memberikan penghargaan.

    Secara ringkas sintak pembelajaran tipe STAD, yaitu: (1) mengajar,

    (2) belajar dalam tim, (3) tes, dan (4) penghargaan tim.

    b. Tipe NHT (Numbered Head Together)

    Tipe NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif

    dengan langkah sebagai berikut:

    1) Mengarahkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

      

    2) Membuat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor

    tertentu.

    3) Memberikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok

    sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor

    siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang

    sama) kemudian bekerja kelompok.

    4) Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor siswa

    yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi

    kelas.

    5) Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan

    tiap siswa.

    6) Mengumumkan hasil kuis dan memberikan reward.

    c. Tipe Jigsaw

    Tipe jigsaw termasuk pembelajaran kooperatif dengan sintak

    seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar (LKS) yang

    terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam

    kelompok. Tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian

    tertentu, bahan belajar tiap kelompok adalah sama. Buat kelompok

    ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama

    dan diskusi. Kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada

    kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan

    evaluasi, refleksi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

      

    Metode pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan ke

    dalam tim beranggota enam orang untuk mempelajari materi

    akademik yang telah dipecah menjadi bagian-bagian untuk tiap

    anggota.

    Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu: (1) setiap

    anggota tim terdiri dari 5-6 orang yang disebut kelompok asal, (2)

    kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi kelompok ahli, (3)

    kelompok ahli dari masing-masing kelompok asal berdiskusi sesuai

    keahliannya, dan (4) kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk

    saling bertukar informasi.

    d. Tipe TGT (Teams Games Tournament)

    TGT merupakan metode yang berkaitan dengan STAD, dimana

    siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk

    memperoleh tambahan point untuk skor tim mereka.

    Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa

    heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa pula berbeda. Setelah

    memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk

    kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif

    dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana

    diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan

    (games), yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah, santun dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

      

    ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sehingga terjadi

    diskusi kelas.

    Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam

    beberapa pertemuan, atau dalam rangka mengisi waktu sesudah UAS

    menjelang pembagian rapor. Sintaknya adalah sebagai berikut;

    1) Buat kelompok siswa heterogen 4-5 orang kelompok kemudian

    berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan.

    2) Siapkan meja tournament secukupnya, misal 10 meja untuk tiap

    meja ditempati 4-5 siswa yang berkemampuan setara, meja 1

    diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan

    seterusnya sampai meja ke-x ditempati oleh siswa yang levelnya

    paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja

    tertentu adalah hasil kesepakatan kelompok.

    3) Selanjutnya adalah pelaksanaan tournament, setiap siswa

    mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan

    mengerjakannya untuk jangka waktu tertentu (misalnya 3

    menit). Siswa bisa mengerjakan lebih dari satu soal dan hasilnya

    diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor kelompok asal.

    Siswa pada tiap meja tournament sesuai dengan skor yang

    diperolehnya diberikan sebutan (gelar) superior, very good,

    good, medium.

    4) Bumping, pada tournament kedua (begitu juga untuk

    tournament ketiga, keempat, dan seterusnya), dilakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

      

    pergeseran tempat duduk pada meja tournament yang sama,

    begitu pula untuk meja tournament yang lainnya diisi oleh siswa

    dengan gelar yang sama.

    5) Setelah selesai, hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan

    skor individual, berikan pengharaan kelompok dan individual.

    e. Role Playing

    Sintak dari model pembelajaran ini adalah guru menyiapkan

    skenario pembelajaran, menunjuk kelompok siswa untuk

    mempelajari skenario tersebut, pembentukan kelompok siswa,

    penyampaian kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan

    skenario yang telah dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran

    yang dilakukan oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan

    penyimpulan dan refleksi.

    2. Pembelajaran tipe Times Games Tournament (TGT)

    Secara umum TGT sama dengan STAD kecuali satu hal: TGT

    menggunakan tournament akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan

    sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai

    wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik

    sebelumnya setara seperti mereka. TGT sangat sering digunakan dan

    dikombinasikan dengan STAD, dengan menambahkan tertentu pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

      

    struktur STAD yang biasanya. Ada 5 komponen utama dalam komponen

    TGT yaitu (Slavin, 2008: 166-174):

    a. Penyajian kelas

    Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam

    penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung

    atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat

    penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan

    memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu

    siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat

    games karena skor games akan menentukan skor kelompok.

    b. Kelompok (teams)

    Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang

    anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin

    dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami

    materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk

    mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan

    optimal pada saat games.

    c. Permainan

    Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk

    menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan

    belajar kelompok. Kebanyakan games terdiri dari pertanyaan-

    pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan

    mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

      

    yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini

    yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.

    d. Turnamen

    Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap

    unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah

    mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa

    ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya

    dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan

    seterusnya.

    e. Penghargaan hadiah

    Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-

    masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata

    skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan

    “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila

    rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-

    40.

    C. Prestasi Belajar

    1. Belajar

    Dalam pengertian yang umum atau populer, belajar adalah

    mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh

    dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan guru.

    Dalam pandangan psikologis, ada empat pandangan mengenai belajar (Ali

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

      

    Imron, 1996: 3-5). Pertama, pandangan yang berasal dari aliran psikologi

    behavioristik. Menurut pandangan ini, belajar dilaksanakan dengan kontrol

    instrumental dari lingkungan. Guru mengkondisikan sedemikian sehingga

    pembelajar atau siswa mau belajar. Mengajar, dengan demikian

    dilaksanakan dengan kondisioning, pembiasaan dan peniruan. Kedua,

    pandangan yang berasal dari psikologi humanistik. Dalam pandangan ini,

    belajar dilakukan sendiri oleh siswa. Dalam belajar demikian, siswa

    senantiasa menemukan sendiri mengenai sesuatu tanpa banyak campur

    tangan dari guru. Peranan guru dalam mengajar dan belajar relatif rendah.

    Kedaulatan siswa dalam belajar demikian relatif tinggi, sementara

    kedaulatan guru relatif rendah. Ketiga, pandangan yang berasal dari

    psikologi kognitif. Menurut pandangan ini belajar merupakan perpaduan

    dari usaha pribadi dengan kontrol instrumen yang berasal dari lingkungan.

    Keempat, dari pandangan gestalt, belajar adalah usaha yang bersifat

    totalitas dari individu, oleh karena totalitas lebih bermakna dengan

    sebagian-sebagian.

    Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa

    jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Belajar adalah kegiatan yang

    berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

    penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Muhibbin Syah,

    2003: 63). Ini berarti, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan

    itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia

    berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

      

    W.S. Winkel (1991: 36) dalam bukunya yang berjudul Psikologi

    Pengajaran. Menurutnya belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang

    berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

    perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan

    nilai-nilai sikap. Perubahan itu secara relative dan konsisten.

    Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

    sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungan (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991: 121).

    Dari pengertian belajar menurut beberapa ahli, maka belajar dapat

    disimpulkan bahwa proses daripada perkembangan hidup manusia.

    Dalam belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif

    individu sehingga tingkah lakunya berkembang.

    2. Prestasi belajar

    Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi

    segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan

    proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah

    laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini

    disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak

    dapat diraba). Oleh karena itu yang dapat dilakukan guru dalam hal ini

    adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap

    penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

      

    sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun

    yang berdimensi karsa, Muhibbin Syah (2003: 216).

    Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130-131) menyatakan

    bahwa Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil

    interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam

    diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu.

    Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

    penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai

    prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Yang tergolong faktor internal adalah

    (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130-131):

    1. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang

    diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,

    pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

    2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

    yang terdiri atas:

    a. Faktor intelektif yang meliputi:

    1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

    2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

    b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

    seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan

    penyesuaian diri.

    3. Faktor kematangan fisik maupun psikis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

      

    Yang tergolong faktor eksternal, ialah:

    1. Faktor sosial yang terdiri atas:

    a. Lingkungan keluarga;

    b. Lingkungan sekolah;

    c. Lingkungan masyarakat;

    d. Lingkungan kelompok.

    2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan

    kesenian.

    3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan

    iklim.

    4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

    Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun

    tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.

    D. Mata Pelajaran Akuntansi

    Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan dan

    pelaporan transaksi-transaksi keuangan suatu organisasi dengan cara-cara

    tertentu yang sistematis, serta penafsiran terhadap hasilnya (Mardiasmo,

    1993: 1). Dalam akuntansi diperlukan pencatatan analisis bukti transaksi dan

    jurnal. Analisis bukti transaksi dicatat dalam buku harian, dalam hal ini

    disebut buku jurnal. Menurut Yudi Firdaus dkk (2003: 79-80) jurnal adalah

    buku (pertama) untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis

    (menurut urutan tanggal) ke dalam kelompok akun debit dan kredit.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

      

    Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dianalisis untuk menentukan

    akun apa yang terlibat berapa besarnya pertambahan/pengurangan yang

    terjadi. Selanjutnya hasil analisis dicatat dalam jurnal.

    1. Fungsi jurnal

    a. Fungsi historis

    Jurnal merupakan tempat mencatat menurut urutan tanggal terjadinya

    transaksi dan kejadian.

    b. Fungsi mencatat

    Jurnal akan mencatat semua transaksi dan kejadian di dalam

    perusahaan.

    c. Fungsi analisis

    Analisis dalam jurnal akan menghasilkan berapa debit dan berapa

    kredit.

    d. Fungsi instruksi

    Jurnal memerintahkan pencatatan debit dan kredit dalam buku besar

    sesuai dengan jumlahnya.

    e. Fungsi informatif

    Jurnal memberi keterangan tentang kegiatan perusahaan sehari-hari.

    2. Kegunaan jurnal

    Jurnal berguna untuk menjebatani pencatatan transaksi dari buku harian ke

    akun buku besar, dan mengontrol keseimbangan jumlah debit dan jumlah

    kredit.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

      

    3. Jenis jurnal

    Jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Dalam jurnal umum

    dapat juga dicatat jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal pembalik.

    E. Kerangka Teoritik

    Bagi sebagian guru PTK merupakan metode yang sulit dan rumit

    untuk dilakukan. Padahal dengan adanya metode PTK, membantu siswa

    untuk memahami materi yang diberikan, selain itu juga dapat membantu

    siswa untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam pembelajaran.

    Guru tidak melakukan PTK disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai

    PTK, guru cenderung malas menyiapkan perangkat yang dibutuhkan di dalam

    pembelajaran dan guru sibuk dengan berbagai rutinitas kegiatan lainnya.

    Penelitian tindakan dipandang sebagai suatu cara untuk menandai

    sebuah bentuk kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kualitas

    pendidikan serta dijadikan suatu program untuk merefleksikan diri terhadap

    penerapan tujuan pengembangan yang dilakukan. Perspektif ini dimaksudkan

    untuk mengidentifikasikan kriteria-kriteria serta persyaratan termasuk metode

    maupun teknik-teknik dalam melakukan suatu kegiatan penelitian dan

    program refleksi diri (Mulyasa, 2009: 4).

    Salah satu metode pembelajaran yang digunakan adalah metode teams

    games tournament (TGT) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode

    ini menggunakan pelajaran yang sama, yang disampaikan guru dan tim kerja.

    TGT memiliki banyak kesamaan dinamika dengan STAD, tetapi di dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

      

    TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan

    permainan. Teman satu tim akan membantu dalam mempersiapkan diri untuk

    permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-

    masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam games

    temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab

    individual. Materi yang sama yang digunakan dalam STAD digunakan

    sebagai games dalam TGT.

    Pendekatan kooperatif tipe TGT menurut Slavin (2008: 166-174)

    adalah penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams),

    permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok

    (team recognition). Menurut Rusman (2011: 224) TGT adalah satu tipe

    pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-

    kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki

    kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda.

    Melalui pendekatan metode kooperatif tipe teams games tournament

    (TGT) dirasakan mampu membantu siswa dalam meningkatkan prestasi

    belajar akuntansi, karena di dalam pembelajaran terdapat permainan dan

    turnamen. Umumnya siswa senang belajar sambil bermain, sehingga siswa

    lebih termotivasi pada saat pembelajaran.

    Dengan demikian dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis:

    Ha : terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah

    diterapkannya metode pembelajaran TGT.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26  

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

    yaitu merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok

    peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja

    dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan

    peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru,

    dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran

    (Mulyasa, 2009: 11). Penelitian ini dimaksudkan memberikan informasi

    bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,

    sehingga peneliti ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk

    meningkatkan prestasi siswa dalam belajar.

    B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

    1. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 11 Yogyakarta, Jln. AM Sangaji

    No. 50, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta 55233.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2011.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

      

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta kelas

    XI IPS 1.

    2. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar siswa dengan

    menggunakan metode teams games tournament (TGT).

    D. Prosedur Penelitian

    1. Kegiatan Pra Penelitian

    Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengawali

    dengan kegiatan pra-penelitian. Hal ini untuk mengetahui keadaan di

    kelas, situasi pembelajaran, metode pembelajaran guru. Kegiatan ini

    dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan metode

    TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu peneliti melakukan observasi

    terhadap situasi di kelas yang mencakup observasi kegiatan guru,

    observasi kelas maupun observasi terhadap siswa. Di samping melakukan

    observasi, peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru dan siswa.

    Setelah mengadakan kegiatan pra penelitian, peneliti mengadakan

    penelitian di dalam kelas dengan menggunakan metode kooperatif tipe

    TGT sebagai metode yang akan digunakan dalam mengimplementasikan

    penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

      

    2. Kegiatan Penelitian

    Penelitian akan dilakukan melalui dua siklus. Masing-masing siklus

    terdiri dari empat langkah, sebagai berikut:

    a. Siklus pertama

    Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali

    tatap muka di kelas yang meliputi:

    1) Perencanaan

    Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan

    berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang

    meliputi sebagai berikut:

    a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa

    untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya

    dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-

    kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Beberapa

    perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana

    pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

    TGT, materi presentasi, soal-soal latihan, lembar jawab

    siswa dan lembar observasi.

    b) Peneliti menyusun instrumen untuk pengumpulan data,

    meliputi:

    (1) Lembar obervasi kegiatan guru

    (2) Lembar observasi kegiatan siswa

    (3) Lembar observasi kegiatan kelas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

      

    (4) Instrumen refleksi

    2) Tindakan

    Pada tahap ini dilakukan implementasi pembelajaran

    kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana awal, adapun

    langkah-langkahnya sebagai berikut:

    a) Penyajian kelas

    Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran

    akan diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini

    dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau

    metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam

    penyajian kelas ini adalah siswa harus benar–benar

    memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan

    materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam

    kelompok nantinya.

    b) Kelompok (teams)

    Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota

    kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan

    tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan

    membantu teman satu kelompok menguasai materi

    pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok

    dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap

    yang harus diperhatikan siswa agar kerja sama dalam

    kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

      

    berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan

    suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama

    bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara

    bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam

    kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu

    kepada guru karena mungkin dari salah satu teman

    kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

    Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh

    salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan

    dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang

    siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis

    kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk

    lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan

    lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar

    bekerja dengan baik dan optimal pada saat games atau

    tournament.

    c) Permainan

    Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman

    siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar

    kelompok. Games dapat berisi pertanyaan–pertanyaan

    bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui

    sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan

    materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

      

    pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan

    kemampuan masing–masing dan teman di dalam

    kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu

    anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban

    siswa yang benar akan diberikan poin.

    d) Turnamen

    Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi

    pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa

    melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini

    berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa

    mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen di sini

    merupakan suatu pertandingan antar kelompok-kelompok

    yang berbeda. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut:

    anggota di dalam kelompok diminta untuk mengambil soal

    dalam bentuk bukti transaksi yang tersedia di meja

    fasilitator dan setelah guru membacakan soal, kemudian

    siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang sudah

    diberikan. Setelah siswa menjawab pertanyaan dari bukti

    transaksi yang sudah diberikan oleh guru, selanjutnya siswa

    menunjukkan jawabannya kepada fasilitator untuk diberikan

    poin jika jawaban tersebut benar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

      

    e) Penghargaan kelompok

    Guru akan mengumumkan kelompok yang menang

    dalam permainan dan turnamen, dan masing–masing team

    akan mendapatkan skor apabila memenuhi standar yang

    ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat

    ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapatkan

    dengan cara menjumlahkan poin pada skor lembar

    permainan setiap anggotanya, ditambah dari poin turnamen

    dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Yang harus

    ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan

    mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan

    tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk

    memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat

    meningkat.

    3) Observasi

    Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan.

    Di dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas

    dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi

    bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan

    dan interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan

    bagaimana kondisi kelas. Untuk dapat mengetahui adanya

    peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

      

    pekerjaan siswa setelah TGT selesai diterapkan. Pengamatan

    juga direkam dengan menggunakan video camcorder.

    4) Refleksi

    Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan

    penyimpulan hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar

    siswa. Refleksi dilakukan sebanyak dua kali. Refleksi yang

    pertama dilakukan segera setelah suatu pertemuan berakhir,

    digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan

    dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam

    pertemuan berikutnya. Refleksi yang kedua dilaksanakan pada

    akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah target

    yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan tindakan

    telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection

    dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam

    kegiatan masing-masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan

    diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan pada

    pertemuan berikutnya.

    b. Siklus kedua

    Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada

    dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan

    adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan

    berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

      

    E. Instrumen Penelitian

    Instrumen yang diperlukan untuk penelitian adalah sebagai berikut:

    1. Instrumen pra penelitian

    a. Pengamatan terhadap guru (observing teachers)

    Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan

    pengamatan terhadap segala kejadian yang dilakukan oleh guru di

    dalam kelas. Catatan anekdotal merupakan catatan terperinci yang

    dilakukan untuk mengamati aktivitas guru. Misalnya, pada saat guru

    memulai pelajaran mengucapkan salam atau tidak, mengabsen siswa

    atau tidak, menyiapkan materi dengan baik atau tidak dan

    sebagainya (catatan anekdotal, lampiran 1 hal 103).

    b. Pengamatan terhadap siswa (observing students)

    Pengamatan dilakukan terhadap siswa tentang kejadian atau

    perilaku yang dilakukan siswa ketika proses belajar sedang

    berlangsung. Saat guru memasuki kelas pengamatan siswa sudah

    mulai diamati. Disamping mengajar, guru juga mengamati perilaku

    siswa di dalam kelas (catatan anekdotal, lampiran 2 hal 104).

    c. Pengamatan terhadap kelas (observing classroom)

    Pengamatan merupakan alat yang paling terbukti efektif untuk

    mempelajari metode dan strategi untuk diimplementasikan di dalam

    kelas. Misalnya tentang organisasi kelas, respon siswa ketika

    mengikuti proses belajar. Adapun alat yang digunakan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

      

    pengamatan yaitu berupa catatan anekdotal yang berupa catatan rinci

    dan lugas (catatan anekdotal, lampiran 3 hal 105)

    d. Soal pre- test

    Sebelum penelitian dilakukan sebelumnya peneliti memberikan soal

    pre test guna menguji kemampuan siswa, peneliti memberikan soal

    pre-test yang sesuai dengan materi yang diajarkan guru sebelumnya

    (lampiran 10 hal 119).

    2. Pelaksanaan tindakan

    a. Perencanaan (planning)

    Perencanaan ini merupakan perencanaan yang akan digunakan untuk

    proses pembelajaran di kelas. Peneliti menyiapkan berbagai aspek

    yang diperlukan untuk melakukan penelitian dan peneliti dibantu

    oleh guru dalam menyiapkan aspek-aspek yang dibutuhkan di dalam

    penelitian seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media

    yang dibutuhkan dan berbagai macam aspek lainnya yang diperlukan

    di dalam proses pembelajaran. Adapun Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP) tercatat di dalam lampiran 9 hal 112.

    b. Tindakan (acting)

    Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah di

    rencanakan sebelumnya. Tindakan merupakan pelaksanaan dari

    metode kooperatif tipe TGT. Adapun kegiatan yang

    diimplementasikan oleh guru antara lain guru mengajarkan materi

    yang sudah dipersiapkan, strategi pembelajaran, dan guru

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

      

    menerapkan metode yang digunakan. Instrumen yang dibutuhkan di

    dalam tindakan ini adalah penilaian yang digunakan untuk mengukur

    prestasi belajar siswa (lampiran 4 hal 106, dan lampiran 5 hal 108).

    Selain itu guru dibantu oleh fasilitator membagikan soal post test

    yang digunakan untuk mengukur prestasi siswa setelah

    melaksanakan tindakan dengan menggunakan metode TGT

    (lampiran 11 hal 126).

    c. Observasi (observing)

    Pengamatan dilakukan oleh peneliti sendiri atau dibantu oleh orang

    yang ditunjuk untuk membantu peneliti di dalam mengamati

    kegiatan yang berlangsung. Adapun objek yang diamati seperti

    tindakan guru saat melakukan pembelajaran di kelas, situasi di dalam

    kelas saat pembelajaran berlangsung, dan perilaku siswa saat

    mengikuti proses pembelajaran, penyajian atau pembahasan materi

    yang diajarkan (lampiran 6 hal 109).

    d. Refleksi (reflection)

    Kegiatan refleksi dilakukan sesudah penerapan metode yang

    digunakan dilaksanakan. kegiatan refleksi bertujuan untuk menilai

    apakah target yang diharapkan sudah tercapai atau belum. Jika target

    yang diharapkan belum tercapai maka diharuskan melakukan

    penelitian pada tahap lanjutan (siklus kedua), dan jika target yang

    diharapkan sudah tercapai maka tidak melakukan penelitian lanjutan

    (lampiran 7 hal 110, dan lampiran 8 hal 111).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

      

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Data dari penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa dalam proses

    pembelajaran. Adapun pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

    1. Observasi

    Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif

    dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat dilaksanakan

    dengan pedoman pengamatan (format, daftar, cek), catatan lapangan,

    jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, penggambaran interaksi dalam

    kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas (cf. Mills, 2004: 19

    dalam Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2009: 52). Pengamatan

    sangat cocok untuk merekan data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas,

    dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari

    pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus

    istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.

    2. Wawancara

    Untuk memperoleh hasil yang lebih rinci peneliti melakukan observasi

    dan wawancara kepada kepala sekola, guru, dan siswa. Wawancara

    dilaksanakan untuk memperolah data yang dibutuhkan (berhubungan

    dengan sikap, pendapat, atau wawasan). Wawancara dapat dilakukan

    secara bebas atau terstruktur.

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui

    sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

      

    Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data siswa,

    hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian.

    G. Teknik Analisis Data

    Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis

    komparatif.

    1. Analisis deskriptif yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskan secara

    panjang lebar keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat. Data

    tersebut biasanya tercantum dalam bentuk tabel dan analisis didasarkan

    pada tabel tersebut.

    2. Analisis komparatif

    Analisis komparatif dilakukan untuk mengukur:

    a. Mengukur minat peserta didik sebelum dan sesudah adanya

    implementasi TGT terhadap materi analisis bukti transaksi dan jurnal

    dengan cara memberikan soal pre test dan post test. Adapun soal pre

    test yaitu soal dibagikan terlebih dahulu sebelum menggunakan

    metode TGT. Sedangkan post test yaitu soal dibagikan setelah

    menerapkan metode TGT.

    b. Mengukur prestasi belajar peserta didik sebelum dan sesudah adanya

    implementasi TGT terhadap materi analisis bukti transaksi dan jurnal

    dengan cara memberikan soal pre test dan soal post test.

    c. Sebelum dilakukan uji mean, digunakan uji normalitas data. Uji

    normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

      

    pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka

    analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui

    hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov

    (Algifari, 2003: 297):

    D = Maks │Fe – Fo│

    Keterangan :

    D = Deviasi absolut yang tertinggi Fe = Frekuensi harapan Fo = Frekuensi observasi

    d. Pengujian hipotesis penelitian

    1. Rumusan hipotesis penelitian

    Ho = tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum

    dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT.

    Ha = terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan

    setelah diterapkan model pembelajaran TGT.

    2. Pengujian hipotesis penelitian

    Untuk menguji hipotesis, digunakan uji beda t-paired test. Uji

    ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum

    dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

      

    Rumus untuk menguji hal tersebut (Sugiyono, 2008: 122):

    2 √

    Keterangan :

    = Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2

    s1 = Simpangan baku sampel 1 s2 = Simpangan baku sampel 2

    = Varians sampel 1 = Varians sampel 2

    r = Korelasi antara dua sampel

    Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan yaitu apabila thitung

    < ttabel maka Ho diterima, sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho

    ditolak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41  

    BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

    A. Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 11

    Yogyakarta

    1. Sejarah Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta

    Gedung dibangun pada tahun 1897 dan digunakan sebagai

    gedung Kweekschool (Sekolah Guru Zaman Belanda). Tanggal 3–5

    Oktober 1908 dijadikan ajang Kongres Boedi Utomo yang pertama dan

    menempati ruang makan Kweekschool (aula). Tahun 1927 kompleks

    gedung ini digunakan sebagai sekolah guru 4 tahun dan 6 tahun (HIK).

    Selama penjajahan Jepang digunakan untuk SGL dan ditutup pada masa

    Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia.

    Tahun 1946 sekolah dibuka kembali dengan nama SGB dan

    untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru dengan kependidikan 6 tahun

    pada bulan November 1947, pemerintah membuka sekolah guru A

    (SGA) sehingga kompleks gedung menjadi SGA/SGB dipimpin oleh

    Bapak Sikum Pribadi. Pada saat clash II pecah, sekolah terpaksa ditutup

    kembali dan dibuka ketika Yogyakarta kembali ke Pemerintahan

    Republik Indonesia (Juni 1949).

    SGA/SGB dibuka kembali dengan menempati ruang-ruang STM

    Negeri karena kompleks SGA dipakai sebagai asrama tentara. Tahun

    1950 dengan bantuan Sri Sultan HB IX, SGA/SGB kembali menempati

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

      

    kampus Jalan AM Sangaji dan diadakan pemisahan yaitu SGB di Jalan

    AM Sangaji 38 dan SGA di Jalan AM Sangaji 42.

    Tahun 1959 SGA kembali menempati kampus Jalan AM Sangaji

    38, karena SGB tidak menerima siswa baru lagi dan berubah fungsi

    menjadi SMP 6 Yogyakarta yang berada di Jalan Cemoro Jajar No. 1.

    Dengan meningkatnya kebutuhan tenaga guru pada tahun 1953/1954

    dibuka SGA II yang lokasinya sama dengan SGA I, tetapi untuk SGA II

    masuk setiap sore hari. Tahun 1959/1960 kedua SGA menjadi SGA I.

    Tahun 1967 diadakan Intregrasi SGA, SGTK menjadi SPG I dan SGTK

    menjadi SPG II.

    Tahun 1970 SPG Negeri I Yogyakarta ditetapkan sebagai pusat

    latihan guru SD dan pada tahun 1971 dijadikan sebagai home base I di

    DIY. Pada tahun 1979 di kompleks sekolah didirikan Perpustakaan

    Perintis. Pada tahun 1989 pemerintah mengalihfungsikan SPG menjadi

    SMA, SPG Negeri 1 menjadi SMA Negeri 11 Yogyakarta.

    Kepemimpinan sekolah sejak 1947 sampai dengan sekarang

    a. 1947-1948 : Sikun Pribadi

    b. Yogya Kembali : Ali Murni

    c. 1952 : Supoyo

    d. 1956-1959 : Slamet Warsito

    e. 1959-1963 : R Sunaryo

    f. 1963-1975 (SPG) : R Suharman

    g. 1975-1980 : Drs. Lasmadi S

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

      

    h. 1980-1987 : Drs. Soemarjono

    i. 1987-1989 : Drs. Soejono

    j. 1987-1989 : Drs. Slamet Suwidyo (masa peralihan SPG

    dialihfungsikan menjadi SMA Negeri 11

    Yogyakarta tahun 1989)

    k. 1989-1992 : Drs. Slamet Suwidyo (masa peralihan

    SPG dialihfungsikan menjadi SMA Negeri

    11 Yogyakarta 1989)

    l. 1993-1995 (SMA 11) : Drs. Gatut Sugiono

    m. 1995-1999 (SMU 11) : Eddy Sugiarto

    n. 2000-2007 : Drs. H Randi Wijiatno

    o. 2007-2009 : Drs. Bambang Supriyono, M.M

    p. 2009-sekarang : Drs. Bambang Supriyono, M.M

    2. Visi Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta

    Terwujudnya sekolah unggul serta memiliki intelektualitas, intregritas,

    santun berwawasan kebangsaan dan bercakrawala global.

    3. Misi Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta

    SMA Negeri 11 Yogyakarta memiliki misi yaitu:

    a. Menerapkan sistem layanan pendidikan yang bermutu berpedoman

    pada 8 Standar Nasional pendidikan.

    b. Mengembangkan kemampuan akademik bercakrawala global dengan

    penerapan dan pengembangan kurikulum lokal, nasional, maupun

    internasional.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

      

    c. Mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik secara optimal

    dan berakar pada nilai-nilai agama dan budaya nasional Indonesia

    sesuai dengan tuntutan globalisasi.

    d. Menciptakan budaya sekolah yang sportif, kreatif, menyenangkan dan

    santun dengan penuh rasa kekeluargaan.

    e. Membangun kerjasama dengan pihak luar sekolah sesuai dengan

    tuntutan globalisasi.

    4. Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta

    Tujuan Satuan Pendidikan SMA Negeri 11 Yogyakarta adalah untuk

    mendidik siswa supaya:

    a. Tujuan Umum

    Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

    serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan

    lebih lanjut.

    b. Tujuan Khusus

    1) Tercapainya seluruh civitas akademika yang bertakwa kepada

    Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur.

    2) Meningkatkan prestasi akademik melalui kegiatan peningkatan

    mutu pembelajaran dan sarana pembelajaran.

    3) Meningkatkan kualitas kompetensi lulusan, dalam mencapai hasil

    Ujian Nasional dan Ujian Sekolah yang optimal.

    4) Meningkatkan persentase siswa masuk perguruan tinggi negeri

    dan swasta favorit.

    PLAG