pertemuan ke 9

12
Pertemuan Ke-9 Teori Belajar Kognitivisme 1

Upload: universitas-muhammadiyah-surakarta

Post on 30-Jun-2015

449 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan ke 9

1

Pertemuan Ke-9

Teori Belajar Kognitivisme

Page 2: Pertemuan ke 9

2

Perkuliahan Hari Ini

• Menyebutkan tokoh-tokoh penganut aliran kognitivisme

• Menjelaskan pengertian belajar menurut aliran kognitivisme

• Menjelaskan eksperimen wolfgang kohler• Menjelaskan kesimpulan experimen wolfgang kohler• Menjelaskan ciri proses belajar yang menggunakan

insight (pemahaman) dalam psikologi gestalt• Tugas individu

Page 3: Pertemuan ke 9

3

Tokoh Penganut Aliran Kognitivisme

Para tokoh yang menganut aliran kognitivisme antara lain: • Gestalt, • Max Wertheimen, • Wolfgang Kohler, Dan • Kujrt Koffka, • Piaget, • Bruner, • Ausubel.

Page 4: Pertemuan ke 9

4

Pengertian Belajar Menurut Aliran Kognitivisme

Menurut aliran kognitif belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Sehingga perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan lain sebagainya.

Page 5: Pertemuan ke 9

5

Experimen Wolfgang Kohler

Experimen 1Pada awalnya seekor simpanse dimasukkan kedalam sangkar dengan dimasukkanpula sebatang tongkat, problem dari simpanse adalah mengambil pisang yang berada di luar.Pada experimen pertama ini, simpanse mencoba meraih pisang dengan tangannya tapi tidak mampu meraih pisang tersebut, tetapi muncullah pengertian dari simpanse untuk meraih pisang tersebut dengan menggunakan tongkatnya.

Page 6: Pertemuan ke 9

6

Experimen Wolfgang Kohler

Experimen 2Pada exsperimen kedua ini simpanse menghadapi problem sama, dimana simpanse berada di dalam sangkar dan pisang berada diluar. Perbedaannya di dalam sangkar terdapat 2 tongkat, pada tahap awal simpanse mencoba meraih pisang dengan 1 tongkat tapi tidak berhasil. Selanjutnya muncul insight dari simpanse tersebut untuk menyambung dua tongkat tersebut untuk meraih pisang di luar sangkar, dan ternyata berhasil

Page 7: Pertemuan ke 9

7

Experimen Wolfgang Kohler

Experimen 3Pada exsperimen ketiga ini simpanse menghadapi problem berbeda, dimana pisang digantung di atas sangkar sehingga simpanse tidak mampu meraihnya disekitar sangkar diletakkan sebuah kotak yang kuat untuk digunakan meraih pisang tersebut.Pada awalnya simpanse mencoba meraih tanpa bantuaan alat apapun tapi hasilnya gagal, berikutnya simpanse melihat kotak yang ada disekelilingnya, maka timbullah insight dari simpanse untuk menggunakan kotak tersebut ditaruh dibawah pisang dan menaikinya untuk meraih pisang tersebut, berhasil

Page 8: Pertemuan ke 9

8

Experimen Wolfgang Kohler

Experimen 4Pada exsperimen ketiga ini simpanse menghadapi problem sama, dimana pisang digantung di atas sangkar sehingga simpanse tidak mampu meraihnya disekitar sangkar diletakkan dua buah kotak yang kuat untuk digunakan meraih pisang tersebut.Pada awalnya simpanse mencoba meraih pisang dengan mencoba menaiki satu kotak tapi hasilnya gagal, berikutnya simpanse melihat kotak yang ada disekelilingnya, maka timbullah insight dari simpanse untuk menggunakan kotak ke-2 disambung dengan kotak 1 dan ditaruh dibawah pisang untuk meraih pisang tersebut, akhirnya berhasil

Page 9: Pertemuan ke 9

9

Kesimpulan Experimen Wolfgang Kohler

• Dari percobaan tersebut, menunjukkan simpanse dapat memecahkan masalahnya dengan menggunakan insight (pemahaman), dan ia akan menstransfer insight (pemahaman) tersebut untuk memecahkan masalah lain yang dihadapinya.

• Pentingnya pembentukan insight (pemahaman) pada individu dalam proses belajar.

• Pembentukan insight (pemahaman) dari individu belajar berasal dari lingkungan yang menstrukturnya.

Page 10: Pertemuan ke 9

10

Ciri Proses Belajar Yang Menggunakan Insight (Pemahaman) Dalam Psikologi Gestalt

• Proses belajar yang menggunakan insight (insightfull learning) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut– Insight tergantung pada kemampuan dasar. Kemampuan dasar

yang dimiliki individu masing-masing berbeda-beda satu dengan yang lain. Biasanya perbedaan tersebut terletak pada usia, biasanya usia yang muda lebih sukar belajar dengan insight.

– Insight tergantung kepada pengalaman masa lampau yang relevan. Latar belakang turut membantu terbentuknya insight, tetapi tidak menjamin terbentuknya insight.

– Insight tergantung kepada pengaturan situasi yang dihadapi. Belajar insight hanya mungkin terjadi jika situasi belajar diatur sedemikian rupa,sehingga semua aspek yang dibutuhkan dapat diobservasi.

Page 11: Pertemuan ke 9

11

Ciri Proses Belajar Yang Menggunakan Insight (Pemahaman) Dalam Psikologi Gestalt

Proses belajar yang menggunakan insight (insightfull learning) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut– Insight didahulu dengan periode mencari dan mencoba-coba. Individu

sebelum memecahkan masalah mungkin melakukan respons-respons yang kurang relevan terhadap penyelesaian problemnya.

– Solusi problem dengan menggunakan insight dapat diulangi dengan mudah, dan akan berlaku secara langsung.

– Jika insight telah terbentuk, maka problem pada situasi-situasi yang lain akan dapat dipecahkan. Insight mempunyai kemampuan untuk dapat ditransfer dari satu masalah satu ke masalah lain, walaupun situasi-situasi yang menimbulkan insight berbeda dengan situasi-situasi dan materi hal yang baru, namun realisasi-realisasi dan generalisasinya sama.

Page 12: Pertemuan ke 9

12

Tugas Individu

1. Tuliskan pengalaman pribadi anda berkaitan dengan munculnya sebuah insight ketika saudara menghadapi masalah hidup anda (minimal 3) !

2. Tunjukkan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan insight peserta didik !

3. Tunjukkan beberapa contoh yang membenarkan pernyataan “Insight tergantung pada kemampuan dasar. Kemampuan dasar yang dimiliki individu masing-masing berbeda-beda satu dengan yang lain. Biasanya perbedaan tersebut terletak pada usia, biasanya usia yang muda lebih sukar belajar dengan insight” !