pertemuan ke-10 carl gustav jung

47
KEPRIBADIAN MENURUT CARL GUSTAV JUNG

Upload: vivia-maya-rafica

Post on 15-Apr-2017

262 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

KEPRIBADIAN MENURUT CARL GUSTAV JUNG

Page 2: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Tentang C.G. Jung

• Jung (1875-1961) adalah murid Freud yang pada akhirnya berbeda dan berselisih

pendapat dengan Freud.

• Asumsi Freud tentang pengaruh kehidupan masa kanak-kanak dikritik dan

diperluas Jung

• Jung: Kepribadian seseorang bukan hanya dipengaruhi masa 5 tahun pertama

dalam kehidupan seseorang, melainkan oleh pengalaman-pengalaman manusia

leluhurnya di masa lampau.

Page 3: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Tentang Mitos

• Mitos-mitos yang dikembangkan manusia merupakan gambaran psike

manusia.

• “Semua proses mitologisasi alam… tidak memiliki kaitan simbolik dengan

dengan hal-hal objektif.”

Page 4: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Tentang Psikologi

“Psychology, …operates with ideas which in their turn are derived from archetypal structures and thus generate a somewhat more abstract kind of myth… translates the archaic speech of myth into a modern mythologem… which constitutes one element of the myth "science."”

("The Psychology of the Child Archetype" (1940). In CW 9, P. 302)

Page 5: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Tentang hakikat manusia

"Manusia memiliki banyak hal yang tidak dicapainya sendiri tetapi diturun-

wariskan dari leluhurnya… ia membawa bersamanya sistem-sistem yang

terorganisasi dan siap berfungsi dalam cara-cara tertentu yang ditampilkan

manusia secara spesifik. Untuk ini ia berhutang kepada jutaan tahun

perkembangan manusia."

Page 6: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Tentang Sejarah

"…the essential thing is the life of the individual. This alone makes history, here

alone do the great transformations take place, and the whole future, the whole

history of the world, ultimately springs as a gigantic summation from these hidden

sources in individuals."

Page 7: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Tentang Psyche (Jiwa)

“Totalitas psyche tidak pernah dapat dipahami hanya oleh akal... sebab psyche

membutuhkan ungkapan yang menyeluruh keseluruhan bentuk alaminya.”

("On the Psychology of the Unconscious" In CW 7: Two Essays on Analytical

Psychology. P.201)

Page 8: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Tentang Psyche

• “Psyche adalah sistem yang mengatur dirinya sendiri, menjaga

keseimbangannya seperti halnya tubuh. Setiap proses yang berjalan terlalu jauh

akan diikuti kompensasi langsung dan tak terhindarkan. Tanpa kompensasi itu,

tidak akan ada metabolisme yang normal, tak ada pula psyche yang normal.”

Page 9: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Struktur Kepribadian

Kesadaran : Ego Ketidaksadaran Pribadi: Kompleks Ketidaksadaran Kolektif: Archetype

(anima-animus, shadow, self, persona)

Page 10: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Struktur Kepribadian

• Jung memandang kepribadian manusia terdiri dari sejumlah sistem yang

berbeda namun saling berinteraksi.

• Sistem-sistem terpenting: ego, ketidak-sadaran pribadi beserta kompleks-

kompleksnya, ketidaksadaran kolektif, beserta archetypes-nya, anima-

animus, shadow, persona dan self.

Page 11: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Struktur Kepribadian

Self menyatukan semua sistem psikis

sehingga tercapai keseimbangan dan

integrasi.

Page 12: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Ego

• Ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan,

pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan sadar.

• Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinuitas seseorang.

Page 13: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Ego

• Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan

ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam masyarakat itu.

• Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.

Page 14: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Ketidaksadaran pribadi

• Ketidaksadaran pribadi adalah wilayah yang berdekatan dengan ego,

• Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan

dan diabaikan dengan cara represi (ditekan ke bawah sadar secara tak

disadari), supresi (sengaja ditekan ke bawah sadar) atau terlalu lemah untuk

disadari.

Page 15: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Ketidaksadaran pribadi

• Penekanan kenangan pahit ke wilayah ketidaksadaran bisa dilakukan oleh

diri sendiri secara mekanis (semacam self-censorship), bisa juga karena

desakan-desakan kuat pihak luar yang lebih berkuasa. (Jung, 1953).

Page 16: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Complexes (Kompleks)Kompleks adalah kelompok atau konstelasi terorganisasi yang terdiri dari

perasaan, pikiran, persepsi dan ingatan-ingatan yang ada dalam ketidaksadaran

pribadi.

Page 17: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Complexes (Kompleks)

• Setiap kompleks memiliki inti yang bertindak seperti magnet yang menarik

atau mengumpulkan berbagai pengalaman yang memiliki kesamaan tematik.

• Contoh: kompleks ibu; semua pengalaman akan dikaitkan secara tak sadar

dengan ibu.

Page 18: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Complexes (Kompleks)

• Semakin kuat daya tarik inti dari kompleks, semakin besar pula pengaruhnya

terhadap tingkah-laku manusia;

• Kepribadian dengan kompleks tertentu (misalnya: kompleks kekuasaan) akan

didominasi oleh ide-ide, perasaan dan persepsi yang dikandung kompleks itu.

Contoh: “Napoleon Complex”

Page 19: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Ketidaksadaran kolektif

• Ketidaksadaran kolektif adalah gudang bekas-bekas ingatan laten yang

diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang, yang tidak hanya meliputi

sejarah ras manusia sebagai satu species tersendiri tetapi juga leluhur

pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya.

Page 20: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Ketidaksadaran kolektif

• Isi dari ketidaksadaran kolektif adalah archetype.

• Archetype sangat penting dan besar pengaruhnya terutama terhadap

perkembangan sejarah manusia.

Page 21: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Archetype

• Archetype adalah jejak ingatan ras akan suatu bentuk pikiran (ide atau visi)

universal yang diturunkan dari generasi ke generasi.

• Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran atau visi-visi yang dalam

kehidupan sadar dan ‘normal’ dikaitkan dengan pengalaman hidup yang

nyata.

Page 22: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Archetype

Jung: Archetype sebagai citra primordial merupakan kemampuan persepsi dari

naluri dan dapat dianalogikan dengan kesadaran sebagai persepsi kehidupan

objektif manusia.

Page 23: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Archetype

• Beberapa archetype yang dianggap universal di antaranya: archetype pahlawan,

juru selamat, orang tua bijaksana, sihir, kekuatan gaib (supranatural) dan religi

yang memiliki kekuatan lebih besar dari kekuasaan politik.

• Kebanyakan archetype berkaitan satu dengan yang lain

Page 24: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Archetype

• Beberapa archetype yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype

lainnya dan membentuk satu sistem sendiri.

• Archetype dominan: anima-animus, shadow, persona dan self.

Page 25: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Anima dan animus

• Anima-animus merupakan elemen kepribadian yang secara psikologis

berpengaruh terhadap sifat biseksual manusia dan memungkinkan

berhubungan dengan lawan jenis.

• Anima adalah archetype sifat kewanitaan (feminin) pada laki-laki.

• Animus adalah archetype sifat kelelakian (maskulin) pada perempuan.

Page 26: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Shadow

• Shadow (bayang-bayang) adalah archetype yang terdiri dari insting-insting

binatang yang diwarisi manusia dalam evolusinya dari bentuk-bentuk

kehidupan yang lebih rendah ke bentuk yang lebih tinggi.

• Hall and Lindzey: shadow juga memiliki kualitas positif

Page 27: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Persona

Persona adalah topeng yang dipakai manusia sebagai respon terhadap tuntutan-

tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta terhadap kebutuhan-

kebutuhan archetypal sendiri (Jung, 1953).

Page 28: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Self

Self atau diri adalah titik pusat kepribadian. Jung (1925:120) menulis: "In the

center is a virtual nucleus I call the self, which represents the totality or sum of

the conscious and unconscious processes."

Page 29: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Self

• Secara psikologis self didefinisikan totalitas psikis individual (Jung, 1948:

232).

• Sistem-sistem elemen kepribadian lain terkonstelasi di sekitar self.

Page 30: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Self

• Dengan self kepribadian manusia menjadi terintegrasi, seimbang, dan stabil.

• Self adalah tujuan hidup, tujuan yang terus-menerus diperjuangkan seorang

manusia tetapi jarang tercapai.

Page 31: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Catatan tentang Self

• Bedakan self sebagai archetype dan self sebagai satu sistem dalam struktur

kepribadian yang berfungsi sebagai pusat psyche.

• Archetype self sudah ada dalam diri manusia yang diwariskan dari leluhur

manusia yang pernah mencapai self sebagai pusat psyche.

Page 32: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Skema Struktur Kepribadian

Wilayah: Kesadaran

KetidaksadaranPribadi

KetidaksadaranKolektif

Self

Ego

Archetype, persona, anima, animus, shadow

KompleksKompleks

Kepribadian

Page 33: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Dinamika Kepribadian

• Energi Psikis

• Nilai psikis (Psychic value)

• Equivalence: Energi tetap, tidak berkurang atau bertambah

• Entropy: energi bergerak dari wilayah yang kuat ke wilayah yang lemah

• Penggunaan energi: progresi, regresi, represi

Page 34: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Dinamika Kepribadian (Feist & Feist, 2006)• Causality and Teleology

– Behavior is shaped by both

• Synchronicity

• Progression and Regression

– Progression

• Forward flow of psychic energy

• Necessary for adaptation to outside world

– Regression

• Backward flow of psychic energy

• Necessary for adaptation to inner world

Page 35: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Attitudes (Sikap)

Jung membedakan dua sikap atau orientasi kepribadian:

Extraversion Introversion

Page 36: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Attitudes (Sikap)

• Sikap ekstravert: mengarahkan individu ke luar diri, ke dunia objek;

• Sikap introvert: mengarahkan individu ke dalam diri, ke dunia subjek (diri

sendiri).

• Kedua sikap yang berlawanan ini ada dalam kepribadian setiap orang tetapi

salah satu dominan dan disadari dan yang lainnya tidak dominan dan tak

disadari.

Page 37: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Functions (Fungsi)

Ada 4 fungsi psikologis dasar:• Thinking• Feeling• Sensing• Intuiting

Page 38: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Functions: Thinking

• Thinking atau berpikir berkaitan dengan pembentukan ide-ide dan aktivitas

intelektual

• Dengan berpikir manusia mencoba memahami alam semesta dan dirinya.

Page 39: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Functions: Feeling

• Feeling atau merasa adalah fungsi evaluasi.

• Fungsi merasa (perasaan) membuat manusia dapat menilai segala sesuatu

sebagai positif atau negatif yang merujuk pada manusia sebagai subjek.

• Perasaan memberi manusia pengalaman subjektif kenikmatan, rasa sakit,

marah, sedih, dsb.

Page 40: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Functions: Sensing

• Sensing atau mengindera adalah fungsi perseptual terhadap realitas.

• Fungsi mengindera menghasilkan fakta-fakta atau perwakilan dari

dunia konkret.

• Melalui penginderaan, manusia dapat menangkap bentuk-bentuk

konkret dari benda-benda yang ada di dunia.

Page 41: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Functions: Intuiting

• Intuiting atau fungsi intuitif adalah persepsi menggunakan proses-proses

ketidaksadaran

• Fungsi intuitif (intuisi) melampaui fakta, perasaan dan ide-ide dalam aktivitas

pencarian esensi dari realitas.

Page 42: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Functions

• Thinking dan feeling disebut fungsi rasional sebab menggunakan rasio,

penilaian, abstraksi dan generalisasi. Keduanya memungkinkan manusia

melihat keteraturan alam.

• Sensing dan intuiting disebut fungsi irasional sebab keduanya didasarkan pada

persepsi dari hal-hal konkret, partikular dan aksidental

Page 43: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Functions

• Meski ke-4 fungsi itu ada pada setiap manusia tetapi tidak semua berkembang

secara baik. Biasanya hanya satu fungsi yang dominan: fungsi superior.

• Fungsi yang paling lemah dan sedikit perannya disebut: fungsi inferior. Fungsi

ini diungkapkan dalam mimpi dan fantasi.

Page 44: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Functions

• Jika ke-4 fungsi diletakkan dalam jarak yang sama satu dan lainnya membentuk

lingkaran, maka titik pusatnya mewakili sintesis dari ke-empat fungsi yang

terdiferensiasi secara penuh; tidak ada fungsi superior atau inferior.

• Sintesis ini hanya dapat terjadi ketika self sudah teraktualisasi secara penuh.

Kondisi ini merupakan kondisi ideal yang dalam kenyataannya tak akan

tercapai.

Page 45: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Perkembangan Kepribadian

• Jung tidak mengemukakan penjelasan eksplisit tentang perkembangan

kepribadian secara lengkap.

• Perkembangan kepribadian adalah perkembangan pengelolaan penyaluran

instink; penyadaran pengalaman-pengalaman leluhur dalam bentuk arkhetip;

pemanfaatan fungsi individuasi dan transendensi

Page 46: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung

Perkembangan Kepribadian (Feist and Feist, 2006)

Tahap Perkembangan•Childhood–Anarchic–Monarchic–DualisticYouth–The period from puberty until middle life–Major difficulty to overcome is conservative principle or the tendency to cling to childhood

Page 47: Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung