pertemuan ke 3

42
PERTEMUAN KE 3 1. Analsis Keterkaitan 2. Analisis dampak

Upload: lyris

Post on 07-Feb-2016

84 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERTEMUAN KE 3. 1. Analsis Keterkaitan 2. Analisis dampak. ANALISIS KETERKAITAN ( linkage analysis ). Jenis analisis keterkaitan. Backward Linkage Forward Linkage Beberapa aplikasi: Multiplier product matrix (MPM) analysis Extraction method. Backward linkage – keterkaitan ke belakang. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Sesi 3 Analsis Keterkaitan Analisis dampak

PERTEMUAN KE 3

1. Analsis Keterkaitan 2. Analisis dampakANALISIS KETERKAITAN (linkage analysis)Jenis analisis keterkaitanBackward LinkageForward Linkage

Beberapa aplikasi:

Multiplier product matrix (MPM) analysisExtraction methodBackward linkage keterkaitan ke belakangPeningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara. Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan permintaan input sektor i tersebut. Input sektor i tadi ada yang berasal dari sektor i sendiri, ada pula yang berasal dari sektor lain, katakan (di model dua sektor) sektor j. Sektor i meminta output sektor j lebih banyak dari sebelumnya, yang berarti harus ada peningkatan output sektor j. Peningkatan output sektor j ini, pada gilirannya, akan meningkatkan permintaan input sektor i itu sendiri, Begitu seterusnya, terjadi keterkaitan antarsektor industri tersebut. Keterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke belakang (backward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan input produksi Ukuran backward linkageDirect backward linkage

Total backward linkage

Terdiri dari komponen efek langsung dan efek tidak langsung, di mana b adalah elemen Leontief inverse

Forward linkage keterkaitan ke depanPeningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara. Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan distribusi output sektor i tersebut. Hal ini membuat sektor lain memiliki input produksi yang lebih banyak.Karena itu sektor-sektor lain akan meningkatkan pula proses produksinya, yang pada gilirannya mendistribusikan output produksi yang lebih banyak lagiKeterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke depan (forward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan output produksi

Ukuran forward linkageDirect forward linkage

Total forward linkage

Terdiri dari komponen efek langsung dan efek tidak langsung, di mana b adalah elemen Leontief inverse

Derajat Kepekaan & Daya Penyebaran Multiplier product matrix (MPM)Beberapa analisis melihat keterkaitan antarsektor lebih dari sekedar penghitungan keterkaitan ke belakang dan ke muka. Satu metode analisis yang dapat digunakan ialah dengan menghitung multiplier product matrix atau MPM. Penghitungan MPM ini dilakukan dengan membuat dua indeks seperti yang diusulkan oleh Rasmussen. Pertama ialah power dispersion for the backward linkage, dan kedua ialah index of sensitivity of dispersion for forward linkage BL dan FL, sekali lagi Power dispersion for the backward linkage

Indices of sensitivity of dispersion for forward linkage

Kedua indeks BL dan FL ini dinormalisir dengan rata-rata elemen matriks kebalikan Leontief Membandingkan total kolom/baris matriks kebalikan Leontief bisa jadi bukan perbandingan yang setara. Kesetaraan didapat dengan menormalisir total kolom/baris tersebut dengan suatu nilai rata-rata yang didapatkan dari matriks kebalikan Leontief yang bersangkutan

Formula MPMMPM pada prinsipnya adalah suatu teknik penyajian peringkat sektor-sektor berdasarkan nilai forward dan backward linkage. Secara formal rumusannya ialah sebagai berikut

Karakteristik MPMMatriks M ini memiliki karakteristik yang identik dengan karakteristik matriks kebalikan Leontief perekonomian yang bersangkutan.

Berdasarkan penjumlahan kolom

Berdasarkan penjumlahan baris

Teknik penyajianKolom dan baris matriks M dapat diperingkatkan menurut peringkat backward linkage (untuk kolom) dan peringkat forward linkage (untuk baris). Dengan demikian kita dapatkan gambaran mengenai hirarki sektor-sektor produksi di perekonomian berdasarkan keterkaitannya baik ke muka maupun ke belakang ANALISIS DAMPAK TABEL I-OMenghitung Koefisien InputMenghitung Multiplier EffectMenghitung Backward & Forward LinkagesMenentukan F Total atau F Domestik untuk simulasinyaMenghitung DampakANALISIS DAMPAK X= ( I - Ad)-1 . Fd atau X= ( I - Ad)-1 . ( F - M )a. OutputV= v . X L= l. XFORMULA ANALISIS DAMPAK (1)b. NTBc. Tenaga Kerja

M= Am.( I - Ad )-1 . Fd + FmLn= l. ( I - A )-1 . GnFORMULA ANALISIS DAMPAK (2)d. impore. Belanja PemerintahMenghitung Koefisien InputMenghitung Multiplier EffectMenghitung Backward & Forward LinkagesMenentukan F Total atau F Domestik untuk simulasinyaMenghitung DampakAnalisis Dampaka. X= ( I - Ad)-1 . Fd atau X= ( I - Ad)-1 . ( F - M )Outputb. V= v . XNTBc. L= l. XTenaga Kerjad. M= Am.( I - Ad) . Fd + FmImporFORMULA ANALISIS DAMPAKOutput akibat Permnintaan Akhir (triliun Rp.)

Permintaan Akhir naik 5%

Output meningkat karena Permintaan akhir naik 5%

Dampak Permintaan Akhir thdp. NTB (PDB)

NTB akibat Permintaan Akhir

NTB akibat permintaan akhir meningkat 5%

Dampak Permintaan Akhir thdp. Kebutuhan TK

TK akibat Permintaan Akhir (juta orang)

TK akibat Permintaan Akhir meningkat 5% (juta orang)

Dampak Permintaan Akhir Thdp. Kebutuhan Impor

Impor Akibat Permintaan akhir

Impor Akibat Permintaan Akhir meningkat 5%

Kenaikan Harga Secara Umum12Perminta-an AkhirTotal Output1P1X11P2X12P1F1P1X12P2X21P2X22P2F2P2X2NTB1V12V2Total InputP1X1P2X2Masing-masing dibagi dengan X yang terkait121P1a11P2a122P2a21P2a22NTB1v12v2Total InputP1P2Dituangkan dalam bentuk Persamaan

Dalam bentuk Matriks

Adalahtranposedari:

Dalam bentuk persamaan matriksContoh Sederhana Penggunaan Model HargaTabel Transaksi Domestik ProdusenSektor12FOP134916225815NTB116OP1615Harga NaikP1=0,30P2=0,25Aij transposeAij1213/16=0,18754/15=0,266722/16=0,1255/15=0,3333Atij1210,18750,125020,26670,3333[I-Atij]I-Atij1210,8125-0,12502-0,26670,6667I12110201[I-Atij]-1[I-Atij]-11211,311480,2459020,524591,59836pvP*v10.68750.30000,2062520.40000.25000,10000Kenaikan hargaP=[I-Atij]-1*p*v10,29508220,268033Ditimbang:P*OP14,72131124,020492Total8,741803Total/Ouput0,28199Kenaikan harga secara umum atau inflasiHarga NaikP1=0,30P2=0,25Catatan Model HargaKenaikan harga terjadi pada faktor produksiEstimasi yg dihasilkan berbentuk indeks hargaTidak ada pengaruh harga brg impor dlm model ini Tidak mampu menangkap pengaruh psikologis

KRtKRtKPemPMTBEkspor

19941445

2207837100

32264413558

KRtKRtKpemPMTBEkspor

145001

21330973

31613711033

KRtKRtKpemPMTBEkspor

110441447

2217938106

32384614260

KRtKRtKpemPMTBEkspor

17931136

27431336

3132267934

KRtKRtKpemPMTBEkspor

18331138

27731438

3139278335

KRtKRtKpemPMTBEkspor

1251311

26013

36142

KRtKRtKpemPMTBEkspor

1261412

2713

37142

KRtKRtKpemPMTBEkspor

15012

25323314

318222

KRtKRtKpemPMTBEkspor

15012

2542335

319222