permasalahan pasca panen pada tanaman kacang tanah (

15
PERMASALAHAN PASCA PANEN PADA TANAMAN KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA L ) RINA AFDAYATI ZULFAHMI YUDI ZARLIANDA M. HARI AL-AZHARI SAIFUL BAHRI SUTIA DARMA 10.03.1. 10.03.1. 10.03.1. 10.03.1. 10.03.1. 10.03.1.

Upload: winar

Post on 25-Oct-2015

706 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

pertanian

TRANSCRIPT

Page 1: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

PERMASALAHAN PASCA PANEN PADA TANAMAN

KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA L )

RINA AFDAYATI

ZULFAHMI

YUDI ZARLIANDA

M. HARI AL-AZHARI

SAIFUL BAHRI

SUTIA DARMA

10.03.1.

10.03.1.

10.03.1.

10.03.1.

10.03.1.

10.03.1.

Page 2: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

Kacang tanah merupakan bahan pangan kacang-kacangan utama di Indonesia setelah kedelei. Di Indonesia kacang tanah terutama ditujukan untuk tujuan konsumsi, disamping juga digunakan untuk pakan dan bahan baku industri.

Sebagaimana halnya produk pertanian lainnya kacang tanah juga memiliki permasalahan kehilangan (losses ) yang cukup besar setelah panen. Penyusutan karena tercecer pada kacang tanah berkisar antara 12-15 %.

Polong kacang tanah tua yang siap dikonsumsi memiliki ukuran panjang 1,25-7,5 cm dan berbentuk silinder. Tiap polong kacang tanah terdiri atas shell (kulit) 21-29 %, daging biji (kernel) 69-72% dan lembaga (3,1-3,6 %).

Flavour kacang tanah unik dan menyenangkan sehingga banyak digunakan sebagai pencampur berbagai produk pangan. Standar kualitas kacang tanah polong yang berlaku di pasaran didasarkan oleh tingkat kadar air, ukuran polong dan persentase polong bernas.

Penanganan pascapanen kacang tanah meliputi panen, yang dapat dilakukan pada tingkat kadar masih tinggi (lebih dari 28-34%) ataupun ketika kadar air kacang tanah sudah cukup rendah (20-24%), perontokan, pengeringan, dan pengupasan kulit.

Pada pasca panen terdapat masalah yang sering ditemui dan dihadapi petani kacang tanah, baik permasalahan yang terjadi pada kondisi pasca panen seperti permasalahan teknis, social dan ekonomi yang dihadapi oleh petani pembudidaya kacang tanah.

PENDAHULUAN

Page 3: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

SEJARAH SINGKAT

Kacang tanah merupakan tanaman panganberupa semak yang berasal dari

Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali

dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika

penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang

Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh

pedagang Cina dan Portugis.

Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang

bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Bahasa Inggrisnya

kacang tanah adalah “peanut” atau “groundnut”.

Page 4: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

JENIS TANAMAN

Sistematika kacang tanah adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan

Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji

Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup

Klas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua

Ordo : Leguminales

Famili : Papilionaceae

Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogeae L.; Arachis tuberosa Benth.; Arachis guaramitica Chod & Hassl.; Arachis idiagoi Hochne.; Arachis angustifolia (Chod & Hassl) Killip.; Arachis villosa Benth.; Arachis prostrata Benth.; Arachis helodes Mart.; Arachis marganata Garden.; Arachis namby quarae Hochne.; Arachis villoticarpa Hochne.; Arachis glabrata Benth.

Page 5: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

Varietas-varietas kacang tanah unggul yang dibudidayakan para petani biasanya bertipe tegakdan

berumur pendek (genjah). Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:

a) Daya hasil tinggi.

b) Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.

c) Hasilnya stabil.

d) Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).

e) Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek

Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu:

a) Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).

b) Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).

c) Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietasvarietas yang ada.

Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang “Waspada” karena memang berbeda varietas.

Page 6: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

SYARAT TUMBUH

-Iklim

a)Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu

keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-

menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.

b)Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya

kacang tanah sekitar 28–32 derajat C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan

tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.

c)Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang

tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman.

d)Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama

kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

Page 7: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

- Media tanam

a) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan

dan subur.

b) Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5.

c) Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan

tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase

dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan

kacang tanah.

- Ketinggian tempat

Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian antara 500 m

dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh

optimal.

Page 8: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

PANEN DAN PASCA PANEN

-Saat dan Cara Panen

Untuk mendapatkan mutu biji kacang tanah yang baik, pemanenan kacang tanah

dilakukan pada saat masak optimum. Penentuan saat panen dilakukan secara visual,

dengan melihat apakah polong sudah terisi penuh, sudah berubah warna atau sudah

menunjukkan adanya guratan-guratan yang jelas pada kulit polongnya. Umur panen

kacang tanah tidak sama antar varietas. Untuk varietas gajah umur panen yang

disarankan adalah 100-110 hari setelah tanam, sedang untuk varietas kidang dapat

dipanen pada umur 90-97 hari. Varietas landak dapat dipanen setelah berumur 83 hari.

Pemanenan kacang tanah biasanya dilakukan secara manual dengan cara mencabut.

Penggunaan mesin pemanen di Indonesia untuk kacang tanah masih belum dilakukan.

Page 9: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

- Perontokan polong

Perontokan polong kacang tanah di tingkat petani pada umumnya dilakukan dengan tangan setelah

dijemur beberapa hari. Kapasitas perontokan polong dengan menggunakan tangan berkisar antara 2-4

kg polong per jam/orang. Untuk itu sekarang ini banyak dilakukan perontokan polong dengan

menggunakan perontok padi yang telah dimodifikasi untuk lebih menambah efisiensi proses

penanganan pasca panen.

- Pengeringan

Kacang tanah yang baru dipanen mempunyai kadar air biji antara 35-50% bb. Tingginya kadar air biji

kacang tanah merangsang tumbuhnya jamur pada biji sehingga dapat menurunkan mutu kacang tanah.

Pada musim kemarau umumnya petani melakukan pengeringan kacang tanah dalam bentuk polong di

atas lantai semen atau di atas tanah yang dihampari tikar, selama 6-7 hari sampai kadar air biji

mencapai 20-25% bb. Pengeringan lanjutan biasanya dilakukan untuk mencegah kontaminasi

alfatoksin yang disebabkan oleh Aspergilus flavus .

Page 10: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

KONDISI PASCA PANEN KACANG TANAH

Perkiraan susut maksimum yang dapat terjadi bila penanganan

pascapanen kacang tanah dilakukan secara manual diperlihatkan pada

Tabel . Cukup menarik untuk menemukan bahwa susut terbesar terjadi

pada kegiatan panen di mana polong kacang tanah yang tertinggal

dapat mencapai 11-14%. Alat panen yang dapat mengurangi jumlah

polong kacang tanah yang tertinggal di tanah, terutama bila tanahnya

kurang gembur, perlu dirancang untuk menekan susut panen.

Page 11: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

Tabel . Perkiraan susut maksimum yang dapat terjadi pada penanganan pascapanen

kacang tanah secara tradisonalKegiatan Pascapanen Susut Jumlah (%) Susut Mutu (%)

Dipanen pada KA 20-24%    

1. Panen 14.0 < 0.1

2. Perontokan 1.0 2.0

3. Pengangkutan < 0.1 < 0.1

4. Penjemuran 0.5 4.0

5. Penyimpanan < 0.1 2.0

6. Pengupasan 1.5 < 0.1

Jumlah 17.0 8.0

Dipanen pada KA 28-34%    

1. Panen 11.0 < 0.1

2. Penjemuran di lahan 3.0 4.0

3. Perontokan 0.5 2.0

4. Pengangkutan < 0.1 < 0.1

5. Penjemuran 0.5 4.0

6. Penyimpanan < 0.1 2.0

7. Pengupasan 1.5 < 0.1

Jumlah 16.5 12.0

Page 12: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

PERMASALAHAN PASCA PANEN KACANG TANAH

Ada beberapa permasalahan pada pasca panen kacang tanah, yaitu : permasalahan secara teknis, social dan ekonomi.

a)Teknis

Tingkat pengetahuan dan kesadaran serta kemampuan petani terbatas,

Kurangnya tenaga/operator alsin pasca panen kacang tanah yang terampil

Dukungan perbengkelan dalam perbaikan, perawatan dan penyediaan suku cadang masih rendah

Introduksi sarana dan teknologi pasca panen belum bersifat lokal spesifik (tidak tepat sasaran)

Kurangnya tenaga pendamping/ penyuluh yang mampu dan terampil di lapangan

b. social

Tradisi panen dan pasca panen kacang tanah petani yang masih tradisional menyulitkan dalam penerapan sarana dan

teknologi pasca panen

Kebutuhan petani akan uang tunai yang mendesak

Page 13: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

c. ekonomi

Daya beli petani terbatas

Harga alsin pasca panen kacang tanah relatif masih tinggi/mahal

Belum tersedianya skim kredit khusus pengadaan alsin pasca panen yang

mudah dan murah

Kemampuan petani dalam menyewa jasa alsin pasca panen masih rendah

Page 14: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

KESIMPULAN

 

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan :

Untuk mendapatkan mutu biji kacang tanah yang baik, pemanenan kacang tanah dilakukan pada saat masak optimum.

Penentuan saat panen dilakukan secara visual, dengan melihat apakah polong sudah terisi penuh, sudah berubah warna atau

sudah menunjukkan adanya guratan-guratan yang jelas pada kulit polongnya. Umur panen kacang tanah tidak sama antar

varietas.

Setalah pemanenan kacang tanah proses selanjutnya adalah melakukan perontokan polong, Perontokan polong kacang tanah di

tingkat petani pada umumnya dilakukan dengan tangan setelah dijemur beberapa hari. Kapasitas perontokan polong dengan

menggunakan tangan berkisar antara 2-4 kg polong per jam/orang.

Selanjut dilakukan pengeringan, Kacang tanah yang baru dipanen mempunyai kadar air biji antara 35-50% bb. Tingginya

kadar air biji kacang tanah merangsang tumbuhnya jamur pada biji sehingga dapat menurunkan mutu kacang tanah.

Perkiraan susut maksimum yang dapat terjadi bila penanganan pascapanen kacang tanah dilakukan secara manual, Cukup

menarik untuk menemukan bahwa susut terbesar terjadi pada kegiatan panen di mana polong kacang tanah yang tertinggal

dapat mencapai 11-14%. Permasalahan yang terjadi pada pada pascapanen kacang tanah adalah masalah pada bidang teknis,

social dan ekonomi petani.

Page 15: Permasalahan Pasca Panen Pada Tanaman Kacang Tanah (

 

DAFTAR PUSTAKA

Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman

Pangan dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta.

Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penerbit Swadaya, Jakarta.

http://gudangfarm.blogspot.com/2013/05/kacang-tanah.html?m=1 diakses tanggal 24 oktober 2013

Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius (Anggota

IKAPI), Yogyakarta.