permainan tradisional kelompok 2

6
i LAPORAN PENJASKES DISUSUN OLEH : 1. IMAM SHOLEH K7113108 2. JAFAR SIDIK NUGROHO K7113118 3. LINA NUR FITRIANA K7113127 4. MAYA FATMALASARI F K7113140 5. MUTIA DIAN PUSPITA K7113149 6. NISA ROMADHONI K7113153 PROGRAM STUDI PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2013

Upload: mitha-ye-es

Post on 05-Jul-2015

197 views

Category:

Education


9 download

DESCRIPTION

moga bermanfaat

TRANSCRIPT

i

LAPORAN PENJASKES

DISUSUN OLEH :

1. IMAM SHOLEH K7113108

2. JAFAR SIDIK NUGROHO K7113118

3. LINA NUR FITRIANA K7113127

4. MAYA FATMALASARI F K7113140

5. MUTIA DIAN PUSPITA K7113149

6. NISA ROMADHONI K7113153

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2013

ii

PERMAINAN TRADISIONAL

A. PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK

1. Pengertian Permainan Tradsional Engklek

Permainan Tradisional Engklek sering disebut juga sebagai permainan tradisional Sunda

Manda.Engklek merupakan sebuah permainan tradisional yang sudah banyak dikenal oleh

anak-anak di Indonesia.Telah banyak dimainkan oleh anak-anak pada masa dahulu, bahkan

sekarang ini permainan tradisional engklek juga dimainkan oleh anak-anak muda.

Permainan tradisional engklek yang juga disebut dengan sunda manda ini diyakini

mempunyai nama asli ‘Zondag Maandag’ yang merupakan bahasa Belanda. Jadi berdasar

sejarahnya memang permainan tradisional engklek ini masuk ke Indonesia melalui Belanda

yang pada masa lalu menjajah Indonesia.Diyakini pada masa penjajahan inilah permainan

tradisional engklek dibawa masuk ke Indonesia oleh Belanda.

Memang sampai dengan saat ini tidak ada bukti sejarah yang otentik yang dapat

menyimpulkan mengenai sejarah permainan tradisional engklek.Namun permainan

tradisional engklek ini sudah sangat populer di kalangan anak perempuan di Eropa pada masa

perang dunia.Sedangkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda banyak dijumpai anak-

anak perempuan Belanda bermain permainan tradisional engklek ini.Memang permainan ini

lebih banyak dimainkan oleh anak perempuan, walaupun ternyata kemudian anak-anak lelaki

pun banyak yang turut bermain permainan tradisional engklek.

iii

Setelah Indonesia merdeka dari penjajahan, permainan tradisional engklek tetap

bertahan di Indonesia dan menjadi semakin dikenal oleh anak-anak kecil di

Indonesia.Begitupun dalam hal penyebarannya, semakin lama permainan tradisional engklek

semakin populer dan menyebar ke seluruh pelosok negeri ini.Hingga akhirnya bisa dibilang

tidak ada anak kecil yang tidak tahu permainan tradisional engklek.

2. Cara Memainkan Permainan Engklek

1. Pertama kali yang harus dilakukan sebelum melakukan permainan engklek adalah

menggambar bidang engklek terlebih dahulu.

2. Kemudian pemain harus melakukan hompimpah untuk menentukan urutan siapa yang

jalan terlebih dahulu. Hompimpah disini harus ditentukan yang berbeda pertama jalan

pertama atau jalan terakhir. Tapi biasanya dalam hompimpa yang paling berbeda jalan

terlebih dahulu begitu seterusnya. Hal ini dilakukan jika pemain lebih dari dua orang.

Jika dua orang dilakukan suit.

3. Untuk dapat bermain, setiap anak harus mempunyai kereweng / gacuk / buah / yang

biasanya berupa pecahan genting, keramik lantai, ataupun batu yang datar

4. Para pemain harus melompat dengan menggunakan satu kaki di setiap kotak-kotak /

petak-petak yang telah digambarkan sebelumnya di tanah.

5. Kereweng/gacuk dilempar ke salah satu petak yang tergambar di tanah, petak dengan

gacuk yang sudah berada diatasnya tidak boleh diinjak/ditempati oleh setiap pemain,

jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi

petak-petak yang ada.

6. Pemain tidak diperbolehkan untuk melemparkan kereweng/gacuk hingga melebihi

kotak atau petak yang telah disediakan. Jika ada pemain yang melakukan kesalahan

tersebut maka pemain tersebut akan dinyatakan gugur dan diganti dengan pemain

selanjutnya.

7. Pemain yang menyelesaikan satu putaran sampai di puncak gunung, mengambil

kereweng /gajuk dengan membelakangi gunung dan menutup mata, tidak boleh

menyentuh garis juga. Apabila pemain tersebut menyentuh garis/ terjatuh saat

mengambil kerewengnya maka dia mati dan digantikan pemain selanjutnya.

8. Apabila pemain berhasil mengambil gajuk di gunung, maka dia harus

melemparkannya keluar dari bidang engklek. Kemudian pemain tersebut engklek

iv

sesuai dengan kotak dan diakhiri dengan berpijak pada gajuk/kereweng yang

dilemparkan tadi.

9. Selanjutnya apabila berhasil pemain lanjut ke tahap mencari sawah dengan cara,

menjagling kereweng/gajuk dengan telapak tangan bolak-balik sebanyak 5 kali tanpa

terjatuh. Hal ini dilakukan dalam posisi berjongkok membelakangi bidang engklek

dan berada di tempat jatuhnya kereweng yang tadi di lempar. Setelah berhasil

menjagling sebanyak 5 kali pemain masih dalam posisi yang sama melemparkan ke

bidang engklek, apabila tepat pada salah satu bidang engklek maka bidang tersebut

menjadi sawah pemain. Dan apabila gagal pemain mengulangi kembali dari gunung.

10. Pemain yang memiliki sawah paling banyak adalah pemenangnya.

3. Tujuan atau Manfaat Permainan

Tujuan atau manfaat yang diperoleh dari permainan engklek ini adalah :

1. Kemampuan fisik anak menjadi kuat karena dalam permainan engklek anak di

haruskan untuk melompat – lompat.

2. Mengasah kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dan mengajarkan

kebersamaan.

3. Dapat menaati aturan – aturan permainan yang telah disepakati bersama.

4. Mengembangkan kecerdasan logika anak. Permainan engklek melatih anak untuk

berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya.

5. Anak menjadi lebih kreatif. Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh

para pemainnya.Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan

yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif

menciptakan alat-alat permainan

6. Melatih motorik kasar. Perkembangan saraf motorik kasar yang baik akan

membantu anak-anak untuk lebih aktif, daya tahan tubuh lebih kuat, serta memiliki

tubuh yang lentur.

7. Olah raga yang baik adalah yang mengandung unsure bermain. Engklek juga

mengajak anak anak untuk berolahraga sambil bermain.

8. Menurut psikolog Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, bermain merupakan salah satu cara

anak untuk belajar. "Dengan bermain anak-anak bisa mengenali berbagai kondisi

lingkungan di sekitarnya, dan juga belajar berbagai macam hal, termasuk

sosialisasi,"

v

B. PERMAIANN TRADISIONAL DAKON

1. Pengertian Permainan Dakon

Dakon pada jaman dahulu dimainkan di beranda,dibawah pohon atau di dalam rumah,

kedua pemain sebelumnya akan menentukan siapa yang memulai atau mengundinya,

permainan ini pada jaman dulu dimain kan anak-anak hingga remaja wanita dan identik

dengan dunia kewanitaan. Menurut pendapat orang permainan dakon ini dapat meningkatkan/

melatih kemampuan manajemen dan hitungan seseorang .

Permainan congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang.

Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik berbentuk mirip perahu dengan panjang

sekitar 75 cm dan lebar 15 cm. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk.

Diantar keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5 cm.

Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang

atau biji-bijian sebanyak 7 buah.

Permainan congklak menggunakan papan permainan yang memiliki 14 lubang dan 2

lubang induk yang ukurannya lebih besar. Dimainkan oleh 2 orang. Satu lubang induk

terletak pada ujung papan dan lubang induk lainnya terletak diujung lainnya. Di antara kedua

lubang induk terdapat 2 baris yang tiap barisnya berisi 7 lubang yang jumlahnya 14 lubang.

2. Cara Bermain Permainan Tradisional Dakon

1. Tiap lubang kecil di isi dengan 7 biji yang biasanya terbuat dari kerang atau plastik.

Kecuali lubang induk yang dibiarkan kosong. Setelah menentukan siapa yang akan

mulai lebih dulu, maka permainan dimulai dengan memilih salah satu lubang dan

menyebarkan biji yang ada di lubang tersebut ke tiap lubang lainnya searah jarum

jam. Masing-masing lubang di isi dengan 1 biji. Bila biji terakhir jatuh di lubang yang

ada biji-bijian lain maka biji yang ada di lubang tersebut diambil lagi untuk diteruskan

mengisi lubang-lubang selanjutnya. Jangan lupa untuk mengisi biji ke lubang induk

kita setiap melewatinya. Sedangkan lubang induk lawan tidak perlu diisi.

2. Bila biji terakhir ternyata masuk dalam lubang induk kita, berarti kita bisa memilih

lainnya untuk memulai lagi, tetapi bila ternyata saat biji terakhir diletakkan pada salah

satu lubang kosong, berarti giliran untuk lawan kita. Bila lubang tempat biji terakhir

itu ada di salah satu dari 7 lubang yang ada di baris kita, maka biji yang ada di

vi

seberang lubang tersebut beserta 1 biji terakhir yang ada di lubang kosong akan

menjadi milik kita dan akan masuk dalam lubang induk kita.

3. Setelah semua baris kosong, maka permainan dimulai lagi dengan mengisi 7 lubang

milik kita, masing-masing dengan 7 biji dari biji yang ada di lubang induk kita.

Dimulai dari lubang yang terdekat dengan lubang induk, bila tidak mencukupi maka

lubang lainnya dibiarkan kosong dan selama permainan tidak boleh diisi.

3. Tujuan atau manfaat permainan Dakon

Tujuan atau manfaat dari permainan tradisional Dakon adalah :

1. Melatih kemampuan manipulasi motorik halus,

2. Melatih konsentrasi,

3. Mendidik sifat sportifitas anak,

4. Melatih kemampuan mengatur strategi,

5. Sarana belajar berhitung,

6. Melatih koordinasi 2 sisi tubuh.