erni asmirayanti_081104060(permainan tradisional)
TRANSCRIPT
ERNI ASMIRAYANTI
081104060
KELAS C
Problem Pendidikan MAtematika
Permainan tradisional bola bekel
PERMAINAN TRADISIONAL BEKEL
Dunia anak adalah dunia bermain. Beragam mainan
diciptakan untuk menghibur dan juga sebagai sarana pendidikan
anak. Mulai dari mainan yang terbuat dari plastik hingga mainan
elektronik. Permainan seperti ini mengasah kemampuan otak,
kemampuan membuat strategi, sikap mudah bersosialisasi, dan
membangun
EQ. Artikel
ini
membahas
JURUSAN MATEMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2011
mengenai konsep matematika dalam permainan bekel dengan
dasar pemikiran bahwa permainan tradisional merupakan potensi
daerah yang berkesesuaian dengan konsep matematika. Pada
artikel ini akan melihat sebuah permainan bekel sebagai salah satu
objek matematika dalam mengklasifikasikan, berhitung,
menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Kemudian
artikel ini juga akan membahas aspek afektif sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dalam permainan, serta menyajikan standar
kompetensi atau kompetensi dasar yang bersesuaian dengan
permainan bekel dalam proses belajar anak secara formal di
sekolah.
Sejarah Permainan Tradisional Bekel
Bekelan berasal dari bahasa Belanda, bikkelen. Permainan ini
masih saudara dengan gathengan. Kalau gathengan hanya
menggunakan batu kerikil, bekelan menggunakan seperangkat alat
khusus yang dinamakan bekel. Bekel ini terdiri dari sebuah bola
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 2
bekel dan lima buah biji bekel berbentuk logam. Ada yang terbuat
dari kuningan, dan ada yang terbuat dari bahan timah. Namun di
Indonesia alat permainan bekel adalah bola bekel dan biji bekel
(cangkang keong, tutup botol minuman ringan).
Pada awalnya biji bekel dibuat dari engsel tulang tumit kaki
belakang domba. Sekarang dibuat dari logam. Terdiri dari empat biji
bekel dan satu bola bekel. Logam ini memiliki bentuk yang khas.
Terdiri dari permukaan kasar yang ditandai dengan lubang-lubang
kecil di permukannya berjumlah lima titik, permukaan halus yang
ada tanda silang atau polos sama sekali, permukaan atas yang ada
bintik merahnya, dan permukaan bawah yang tidak ada tanda
catnya.
Cara Bermain Bekel
Permainan yang dapat dilakukan perseorangan maupun
beregu. Bekel biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan
berusia 7 -- 10 tahun. Permainan ini bersifat kompetitif atau bisa
dipertandingkan dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.
Permainan dapat diawali dengan hompimpah jika yang bermain
lebih dari dua orang. Jika hanya dua orang permainan dapat diawali
dengan suit untuk menentukan siapa yang jalan duluan. Permainan
dilakukan dengan berpedoman pada peraturan sebagai berikut:
1. Pemain mengumpulkan sejumlah sejenis cangkang keong, tutup
botol minuman ringan di lantai, dan bola di tangan pemain.
2. Melakukan pengambilan tanpa pengembalian biji bekel pada
saat bola bekel dilempar, lalu jatuh dan memantul, selanjutnya
ditangkap.
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 3
3. Setelah bola bekel dilempar pemain mengambil satu biji bekel
kemudian segera menangkap bola bekel sebelum jatuh untuk
kedua kalinya.
4. Melakukan langkah ke-3 secara berulang, sampai biji bekel
terambil semua dari lantai.
5. Melakukan langkah ke-4, bedanya, pada setiap lemparan dua
biji bekel terambil, setelah habis dilanjutkan dengan 3 biji bekel,
4 biji bekel, dst.
6. Menyamakan posisi biji bekel dengan merubah posisi biji bekel
satu-persatu pada saat bola bekel dilempar, lalu jatuh dan
memantul selanjutnya ditangkap.
7. Melakukan langkah ke-4 dan ke-5 sampai habis biji bekel
dilantai.
8. Langkah terakhir dinamakan Nasgopel. Balik posisi biji bekel
mengahadap ke atas semua, kemudian balik lagi semuanya
menghadap kebawah semua, terus permukaan halus
menghadap ke atas semua, dan terakhir balik satu persatu
permukaan kasarnya menghadap ke atas semua. Raup seluruh
biji bekel dalam sekali genggaman. Bila ada kesalahan dalam
langkah nasgopel ini pemain harus mengulang ke langkah awal
nasgopel. Pemain yang bisa melewati tahap ini dinyatakan
sudah menang dan berhak untuk istirahat sambil menonton
teman-temannya yang belum bisa menyelesaikan permainan.
9. Pemain akan kehilangan gilirannya apabila bola memantul lebih
dari sekali, tidak dapat menangkap bola, lupa mengubah salah
satu biji menjadi posisi tertentu atau menyentuh biji lain saat
mengambil biji yang harus diambil.
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 4
Permainan dilakukan dengan berpedoman pada aturan-aturan
permainan yang saling mendukung, demikian juga matematika,
dioperasikan dengan algoritma-algoritma yang saling mendukung,
serta tidak tumpang tindih. Jika terdapat pelanggaran terhadap
aturan permainan, maka pemain dikatakan “curang”/ tidak “fair”,
bagitu juga dalam operasi matematika, jika operasi tidak sesuai
dengan algoritma matematika, maka operasinya salah. Karena
terdapat kesesuaian antara aturan-aturan permaian dan algoritma-
algoritma matematika, maka penelitian akan mengungkap konsep
matematika dalam permainan tradisional bekel.
Konsep Matematika
Dilakukan analisis rasional terhadap aturan permainan
tersebut, sehingga ditemukan beberapa konsep matematika
sebagai berikut:
1. Konsep Klasifikasi
Pemain mengetahui biji bekel, cangkang keong, tutup botol
minuman ringan dengan cara mengklasifikasikan jenis benda-
benda tersebut. Kemudian saat permainan berlangsung pemain
menyamakan sisi biji bekel, penyamaan sisi biji bekel
merupakan klasifikasi terhadap bangun ruang sederhana.
2. Konsep Menghitung
Diawal permainan, setiap pemain mengetahui berapa
banyak biji bekel yang digunakan sebagai alat permainan. Jika
terdapat 10 biji bekel, maka setiap kali pemain mengambil biji
bekel dilantai, pemain juga menghitung 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, yaitu sudah berapa kali pemain melakukan pengambilan,
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 5
serta menghitung biji bekel yang diambil saat melakukan
pengambilan.
3. Konsep Penjumlahan
Saat pemain mengambil satu persatu biji bekel maka
proses penjumlahan terjadi di tangan pemain. Pemain juga
dapat mengambil dua biji bekel dalam setiap pengambilan;
artinya terdapat proses penjumlahan 2 biji bekel ditambah 2 biji
bekel ditambah 2 biji bekel menjadi 6 biji bekel.
1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 6
2 + 2 + 2 = 6
3 + 3 = 6
4. Konsep Pengurangan
Setiap kali pemain mengambil satu persatu atau dua-dua
biji bekel maka proses pengurangan terjadi di lantai yaitu
sepuluh di ambil satu, diambil satu, diambil satu jadi sisa tujuh
biji bekel.
10 – 1 – 1 – 1 = 7 atau 10 – 3 = 7
10 – 2 – 2 – 2 – 2 = 2 atau 10 – 8 = 2
5. Konsep Perkalian
Setiap kali pemain mengambil satu persatu biji bekel maka
proses perkalian terjadi di tangan, yaitu banyaknya biji bekel
setiap pengambilan dikali banyaknya proses pengambilan. Satu
biji bekel pada pengambilan pertama, satu lagi biji bekel pada
pengambilan ke 2, satu lagi biji bekel pada pengambilan ketiga,
jadi ditangan terdapat 3 biji bekel dari tiga kali pengambilan.
3 x 2 = 6 “Artinya 2 biji bekel diambil tanpa pengembalian,
dilakukan 3 kali pengambilan, sehingga didapat 6 biji bekel yang
sudah terambil. Dapat juga dikatakan 3 bekel diambil tanpa
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 6
pengembalian, dilakukan 2 kali pengambilan, sehingga didapat
6 biji bekel yang sudah terambil.”
3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6 atau 3 x 2 = 3 + 3 = 6
6. Konsep Pembagian
Proses pembagian terjadi di lantai yaitu jika terdapat
sepuluh biji bekel dilantai akan diambil dengan cara tiga biji
bekel pada setiap kali melakukan pengambilan. Ambil tiga biji
bekel pada pengambilan pertama, tiga lagi biji bekel pada
pengambilan kedua, lalu tiga biji bekel pada pengambilan
ketiga, kemudian sisa satu biji bekel belum terambil. Artinya
sepuluh biji bekel dibagi tiga biji bekel disetiap pengambilan,
sama dengan atau terjadi tiga kali pengambilan sisa satu biji
bekel.
10 : 3 = 3 sisa 1 (artinya terdapat 10 biji bekel, diambil 3
biji pada setiap pengambilan tanpa pengembalian, sehingga
didapatkan 3 kali pengambilan, sisa 1 biji bekel yang belum
diambil).
10 : 2 = 5 (artinya terdapat 10 buah biji bekel, diambil dua
biji pada setiap pengabilan tanpa pengembalian, sehingga
didapatkan 5 kali pengambilan).
Ranah Afektif
Kegiatan psikomotorik permainan bekel mengarah kepada
aspek kognitif, tetapi tetap dapat dibarengi oleh aspek afektif yang
harus ditanamkan, yaitu sebagai berikut:
1. Kritis dan Teliti, melihat secara detail klasifikasi dari biji bekel.
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 7
2. Kemampuan Eksplorasi, mau mencoba untuk bermain bekel
sendiri, dan bersama teman main untuk memahami strategi
permainan agar dapat melakukan permainan tanpa kesalahan.
3. Berani melangkah dan membuat keputusan, pemain melakukan
permainan tanpa ragu-ragu dan ulet.
4. Peka, terhadap kesalahan yang diperbuat teman main.
5. Tidak mudah percaya kepada taman main, bahwa teman main
melakukan pemainan dengan jujur.
6. Komunikasi, mencari teman untuk diajak bermain, menentukan
bersama aturan main.
7. Jujur, taat terhadap aturan permainan bekel yang disepakati
bersama teman main.
8. Percaya diri, berani melakukan permainan dengan teman untuk
menentukan menang dan kalah.
9. Proaktif, selalu bermain bekel untuk setiap permainan.
10. Mau mendengar teguran dari teman saat bermain.
11. Toleransi, memperhatikan teman bermain dan tidak
mengganggu.
12. Demokrasi, setiap pemain mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dalam bermain.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
Bersesuaian Dengan Permainan Bola Bekel
Konsep pembelajaran menggunakan permainan merupakan
metode yang relevan dengan pembelajaran quantum learning, yaitu
dengan berpedoman pada kegiatan TANDUR (Tunjukkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan)
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 8
Guru memberikan alat permainan kepada siswa, agar siswa
memainkannya menggunakan aturannya sendiri, guru
menunjukkan konsep bilangan, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, perkalian saat siswa bermain. Siswa mengalami
kegiatan psikomotorik yaitu melakukan permainan bekel. Siswa
menamai setiap konsep matematika dengan kesepakatan bersama.
Siswa mendemonstrasikan konsep matematika dengan melakukan
permainan. Pengulangan konsep matematika terjadi saat siswa
melakukan permainan, serta berusaha memahami konsep
matematika yang dilakukannya. Siswa merasa senang, karena
terdapat kompetisi dalam permainan untuk memahami konsep
matematika.
Dalam proses belajar anak secara formal di sekolah,
permainan Bola Bekel ini tentunya memuat standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan dicapai. Standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran matematika sekolah dari konsep
matematika dalam permainan bekel adalah :
1. Standar kompetensi
Mengenal beberapa bangun ruang
Kompetensi dasar
a. Mengelompokkan berbagai benda ruang sederhana
b. Menentukan benda-benda ruang sejenis menurut bentuknya
2. Standar kompetensi
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan
Kompetensi dasar
a. Membilang banyak benda
b. Mengurutkan banyak benda
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 9
c. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan
3. Standar kompetensi
Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai satu
angka
Kompetensi Dasar
a. Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan satu
angka
b. Melakukan pembagian bilangan satu angka
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dalam pembahasan konsep
matematika, dan ranah afektif dalam permainan tradisonal bekel
adalah :
1. Operasi bilangan dilakukan dengan syarat bilangan tersebut
mempunyai persamaan karakteristik atau sifat tertutup.
2. Penjumlahan adalah menggabungkan banyaknya benda.
3. Pengurangan adalah memisahkan banyaknya benda sebagai
pengurang dari banyaknya benda yang dikurangi.
4. Invers dari perkalian adalah pembagian, demikian juga
sebaliknya.
5. Perkalian adalah proses penjumlahan berulang, bilangan yang
dijumlahkan adalah sama, sebanyak bilangan pertama atau
bilangan kedua dari perkalian dua bilangan.
6. Pembagian adalah proses pengurangan berulang terhadap
bilangan yang dikurangi, dengan bilangan pengurang adalah
bilangan pembagi.
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 10
7. Kognitif, afektif, dan psikomotorik dilaksanakan secara
berdampingan, serasi, selaras, dan seimbang.
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 11
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. http://kumpulan.info/keluarga/anak/40-anak/247-
permainan-anak-tradisional.html. Diakses pada tanggal 6 Maret
2011. Makassar.
Anonim. 2011. http://www.kidnesia.com/kidnesia/indonesiaku/seni-
budaya.html. Diakses pada tanggal 6 Maret 2011. Makassar.
Anonim. 2011.
http://beritaaneh.com/category/fenomena/ragam/sejarah/permainan-
tradisional-indonesia-yang-mulaiditinggalkan.html. Diakses pada
tanggal 6 Maret 2011. Makassar.
Anonim. 2011. http://kanzoochavie.blogspot.com/2009/05/pendidikan-
rekreasi_31.html. Diakses pada tanggal 6 Maret 2011.
Makassar.
Anonim. 2011. http://bagusardisaputro.blogspot.com/2010/01/konsep-
matematika-dalam-permainan.html. Diakses pada tanggal 6
Maret 2011. Makassar.
Anonim. 2011. http://www.kiwud.com/cerita-online/permainan-
tradisional-bola-bekel-yang-mulai-pudar.html. Diakses pada
tanggal 6 Maret 2011. Makassar.
Permainan Tradisional Bola Bekel Page 12