perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah & sekolah.pptx

32
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH & SEKOLAH CAHYO NUGRAHA EKO PRASETYONO FITA DIYAH M. MARTHA NABABAN NUR PURNAMA SARI RIZKY WIRIYANDANI

Upload: miftachul-muniroh

Post on 11-Nov-2015

114 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Slide 1

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH& SEKOLAHCAHYO NUGRAHAEKO PRASETYONOFITA DIYAH M.MARTHA NABABANNUR PURNAMA SARIRIZKY WIRIYANDANI

Usia Preschool3-6 tahunInitiatif vs Rasa Bersalah

Perkembangan PsikososialAdalah proses perkembangan kemampuan anak dalam berinisiatif dalam menyelesaikan masalahnya sendiri sesuai dengan pengetahuannya. Kemampuan ini diperoleh jika konsep diri anak positif karena anak mulai berhayal dan kreatif serta meniru peran-peran disekelilingnya. Anak berinisiatif melakukan sesuatu dan memberi hasil. Anak merasa bersalah jika tindakannya berdampak negatif. Sikap lingkungan yang suka melarang dan menyalahkan, membuat anak kehilangan inisiatif. Pada saat dewasa, anak akan mudah mengalami rasa bersalah jika melakukan kesalahan dan tidak kreatif.

Perkembangan inisiatif diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan dengan kemampuan indranya. Arah mengembangkan keinginan dengan cara eksplorasi terhadap apa yang ada di sekelilingnya.Hasil akhir yang diperoleh adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu sebagai prestasi.Perasaan bersalah akan timbul pada anak apabila anak tidak mampu berprestasi sehingga merasa tidk puas atas perkembangan yang tidak tercapai. Ericson menyatakan kritis yang dihadapi anak usia antara 3-6th 1) Inisiatif vs rasa bersalah.2) Orang terdekat anak usia pra sekolah adalah orang tua.3) Rasa takut yang sering terjadi antara lain : kegelapan, ditinggal sendiri, binatang besar, hantu, rasa nyeri, atau mutilasi tubuh.

Karakteristik Prilaku Anak Usia PreschoolPerkembangan yang normal (inisiatif)Penyimpangan perkembangan (rasa bersalah)Mengahayal dan kreatifBerinisiatif untuk bermain dengan alat-alat yang ada di rumahBelajar keterampilan fisik baruMenikmati bermain bersama dengan anak seusianyaMudah berpisah dengan orang tuaMengetahui hal-hal yang salah dan benar sertaa mengikuti aturanMengenal minimal empat warnaMerangkai kata-kata dalam bentuk kalimatMampu melakuan perkerjaan yang sederhanaMengenal jenis kelamin

Tidak percaya diri, malu untuk tampilPesimis, tidak memiliki minat dan keinginanTakut salah dalam melakukan sesuatuSangat membatasi aktifitasnya sehingga terkesan malas dan tidak mempunyai inisiatifUsia School6-12 tahun Industry Vs Inferiority

Perkembangan PsikososialMasa sekolah yaitu usia anak memasuki sekolah, menurut Erikson, tugas perkembangan pada tahap ini adalah mengembangkan pola industry vs inferiority.Pada masa ini anak memasuki masa belajar di dalam dan di luar sekolah. Anak belajar di sekolah, tetapi membuat latihan pekerjaan rumah yang mendukung hasil belajar di sekolah. Banyak aspek perilaku dibentuk melalui penguatan (reinforcement) verbal, keteladanan dan identifikasi.Perkembangan PsikososialPerkembangan kemampuan psikososial anak usia sekolah (6-12 tahun) adalah kemampuan menghasilkan karya, berinteraksi, dan berprestasi dalam belajar berdasarkan kemampuan diri sendiri. Pencapaian kemampuan ini akan membuat anak bangga terhadap dirinya.Hambatan atau kegagalan dalam mencapai kemampuan ini menyebabkan anak merasa rendah diri sehingga pada masa dewasa, anak dapat mengalami hambatan dalam bersosialisasiTugas perkembanganAnak Usia Sekolahbelajar keterampilan fisik untuk permainan biasamembentuk sikap sehat mengenai dirinya sendiribelajar bergaul dengan teman-teman sebayabelajar peranan jenis yang sesuai dengan jenisnyaLanjutan membentuk keterampilan dasar : Membacamenulis dan berhitungmembentuk konsep-konsep yang perlu untuk hidup sehari-hari membentuk hati nuraninilai moral dan nilai sosialmemperoleh kebebasan pribadimembentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga.-lembaga.

Ada beberapa tinjauan mengenai perkembangan psikososial anak usia sekolah menurut EriksonErikson menyatakan krisis psikososial yang dihadapi sebagai Industri Vs InferioritasAnak usia sekolah terikat dengan tugas dan aktivitas yang dapat ia selesaikan.Anak usia sekolah mempelajari peraturan, kompetensi, dan kerja sama untuk mencapai tujuan.Hubungan sosial menjadi sumber pendukung yang penting semakin meningkat.Gangguan perkembangan yang bisa ditemukan pada anak usia sekolah GANGGUAN TINGKAH LAKUGANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN / HIPERAKTIVITAS (ADHD)DISABILITAS BELAJARa. Gangguan Perkembangan Belajarb. Gangguan Komunikasic. Gangguan Keterampilan MotorikKECEMASAN DAN DEPRESIRETARDASI MENTALGANGGUAN AUTISTIK (Gangguan Perkembangan Pervasif)GANGGUAN KOORDINASI (Developmental coordination disorders/DCD)Karakteristik Prilaku Anak Usia SchoolPerkembangan yang normal (Industri/produktif)Penyimpangan perkembangan (Harga diri rendah)menyelesaikan tugas (sekolah atau rumah) yang diberikanmempunyai rasa bersaing (kompetisi)senang berkelompok dengan teman sebaya dan mempunyai sahabat karibberperan dalam kegiatan kelompoktidak mau mengerjakan tugas sekolahmembangkang pada orang tua untuk mengerjakan tugastidak ada kemauan untuk bersaing da terkesan malastidak mau terlibat dalam kegiatan kelompokmemisahkan diri dari teman sepermainan dan teman sekolahASUHAN KEPERAWATAN ANAK USIA PRESCHOOL : INISIATIF VS RASA BERSALAHDiagnosis KeperawatanPotensial (normal) : potensial mengembangkan inisiatif.Resiko (penyimpangan) :resiko mengembangkan rasa bersalah.Tujuan Tindakan Keperawatan PrasekolahUntuk perkembangan psikologi anak prasekolah bertujuan :1.Anak prasekolah mengidentifikasi peran gender.2.Anak prasekolah mencapai keterampilan motorik, kognitif, sikap tertentu.3.Anak prasekolah mengidentifikasi peran di keluarga.

TUGAS PERKEMBANGANTINDAKAN KEPERAWATANPerkembangan yang normal:InisiatifBeri kesempatan pada anak untuk mencapai kemampuan tertentu yang dapat dipelajarinya, seperti naik sepeda, menulis, menggambar, menyusun balok, puzzel.Dukung anak untuk bermain berkelompok.Beri kesempatan kepada anak untuk bermain peran menggunakan alat-alat yang sesuai (memasak, sekolah, berperan sebagai orang tua).Beri tugas yang sesuai dengan kemampuan anak.Jadi role model bagi anak mengenai cara menerima keunikan orang lain.Penyimpangan perkembangan :Rasa bersalah Beri waktu pada anak untuk bermain aktifitas / beraktifitas secara berkelompok.Ajarkan anak mengenai permainan sederhana yang membutuhkan kerja sama dan koordinasi (puzzel, susun balok).Sampaikan harapan yang sesuai dengan kemampuan anak.Beri pujian trhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak.Dengarkan seluruh keluhan anak dan diskusikan cara mengatasi rasat idak mampu yang dialami anak.Tindakan keperawatanuntuk keluargabertujuan :Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan yang normal dan menyimpang.Keluarga mampu menjelaskan cara mentimulasi perkembangan anaknya.Keluarga mampu mendemonstrasikan dan melatih cara memfalitasi perkembangan anak.Keluarga mampu merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan anaknya.

TUGAS PERKEMBANGANTINDAKAN KEPERAWATAN Perkembangan yang normal :InisiatifInformasikan pada keluarga mengenai cara yang dapat dilakukan keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial anak.Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak.Gunakan bahasa yang positif dalam melarang anak.Berikan pendapat yang posit terhadap perilaku yang ditampilkan.Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak.Berikan suasana disiplin dalam rumah pada waktu belajar, menonton tv, bermain, makan.Diskuikan dengan keluarga mengenai cara yang akan digunakan keluarga untuk menstimulasi inisiatif anak.Latih keluarga untuk melakukan cara tersebut dan dampingi saat keluarga menstimulasi inisiatif anak.Penyimpangan perkembangan :Rasa bersalahBeri waktu pada anak untuk bermain.Ajarkan anak mengenai permainan sederhana.Berikan harapan sesuai dengan kemampuan anak.Tidak memaksakan kehendak pada anak.Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak.Jadi pendengar yang baik.Bersikap positif terhadap kemampuan anak dan dorong anak untuk mandiri.Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak.Tidak melarang anak.Gunakan bahasa yang mudah dimengerti.ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL, ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)INDUSTRI VS HARGA DIRI RENDAH

Diagnosis KeperawatanPotensial (normal) : potensial berkaryaRisiko (penyimpanan) :risiko harga diri rendah

Tindakan KeperawatanTindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial anak usia sekolah bertujuan :anak mengenal kemampuan dirinyaAnak mengikuti kegiatan socialAnak merasa puas terhadap keberhasilan yang dicapai

TUGAS PERKEMBANGANTINDAKAN KEPERAWATANperkembangan yang normal :Industridiskusi kemampuan/kelebuhan diri anak dan target pencapaian tugasberikan tugas sesuai dengan kemampuan anakberi pujian terhadap keberhasilan anak di sekolah dan di keluarga rumahfasilitasi kegiatan kelompok : bermain, les, kegiatan keagamaanlibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari, seperti memasak, membuat kue, membersihkan mobil , merapikan kamar tidurPenyimpangan perkembangan : Harga diri rendahdiskusikan penyebab anak merasa tidak mampuberikan tugas sesuai dengan kemampuan anakberi pujian terhadap keberhaslan yang dicapaibantu anak agar berhasillibatkan dalam kegiatan yang mudah/sederhanaTindakan keperawatanuntuk keluargaBertujuan :keluarga mampu memahami pengertian perkembangan anak usia sekolahkeluarga mampu memahami ciri perkembangan anak usia sekolah yang normal dan menyimpangkeluarga mampu menyusun rencana stimulasi agar anak mampu berkaryakeluarga mampu menstimulasi kemampuan anak berkarya

Tindakan keperawatan untuk keluargaa. libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang sederhana di rumah, seperti membuat kue, merapikan kamar tidurb. puji keberhasilan yang dicapai oleh anakc. diskusikan dengan anak mengenai harapannya dalam berinteraks dan belajard. tidak menuntut anak untuk melakuka hal-hal yang tidak sesuai dengan kemampuannya (menerima anak apa adanya), membantu kemampuan belajare. tidak menyalahkan dan menghina anakf. beri contoh cara menerima orang lain apa adanyag. beri kesempatan untuk mengikuti aktivitas kelompok yang terorganisasih. buat/tetapkan aturan/disiplin di rumah bersama anak1. jelaskan ciri perkembangan anak usia sekolah yang normal dan menyimpang

3. demonstrasikan dan latih cara menstimulasi kemampuan anak untuk berkarya

2. jelaskan kepada keluarga mengenai cara menstimulasi kemampuan anak berkarya

4. Bersama keluarga susun rencana stimulasi kemampuan berkarya anak.

CONTOH KASUSpreschoolNy. P dan Tn. K mempunyai 1 orang anak bernama An. A. Mereka bekerja sebagai dokter rumah sakit. Karena mereka begitu sibuk, mereka menitipkan anaknya pada neneknya yang tinggal di desa. Saat bersama dengan neneknya An. A sangat bergantung dengan neneknya, neneknya yang selalu merawat dan memperlakukan An. A secara berlebihan seperti, tidak boleh bermain dengan teman-teman sekitar rumah, tidak boleh pergi sendirian harus ditemani neneknya dengan alasan takut terserang penyakit dan takut terjadi sesuatu, dan dirumah hanya boleh belajar, bermain sendiri di dalam rumah. Sehingga saat usia 6 tahun An. A kembali tinggal bersama dengan orangtuanya, saat bertemu dengan orang lain selain nenek dan orang tuanya ia menjadi anak yang pemalu, takut berhadapan dengan orang lain dan selalu bersembunyi dibelakang orangtuanya, dan juga takut terhadap kesalahan seperti saat mengerjakan tugas.

PenyelesaianBeri waktu pada anak untuk bermain aktifitas / beraktifitas secara berkelompokAjarkan anak mengenai permainan sederhana yang membutuhkan kerja sama dan koordinasi (puzzel, susun balok).Sampaikan harapan yang sesuai dengan kemampuan anak.Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak.Dengarkan seluruh keluhan anak dan diskusikan cara mengatasi rasatidak mampu yang dialami anak.Untuk AnakBeri waktu pada anak untuk bermain.Ajarkan anak mengenai permainan sederhana.Berikan harapan sesuai dengan kemampuan anak.Tidak memaksakan kehendak pada anak.Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak.Jadi pendengar yang baik.Bersikap positif terhadap kemampuan anak dan dorong anak untuk mandiri.Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak.Tidak melarang anak.Gunakan bahasa yang mudah dimengerti.Untuk keluarga

CONTOH KASUS schoolorang tua yang sibuk oleh pekerjaan cenderung jarang melatih atau mengajari anaknya untuk menulis, membaca, menggambar, dam menghasilkan suatu kaya. Sehingga diusianya, usia sekolah anak akan mengalami keterlambatan belajar, karena kurangnya sstimulus dari orang tua, hassilnya anak akan merasa malu pada teman-teman dan orang lain, tidak mau mengerjakan tugas, dan lebih suka menyendiri. Sehingga anak akan merasa minder dengan keadaaanya.Penyelesaiandiskusikan penyebab anak merasa tidak mampuberikan tugas sesuai dengan kemampuan anakberi pujian terhadap keberhaslan yang dicapaibantu anak agar berhasillibatkan dalam kegiatan yang mudah/sederhana

Pada anak

Lanjutan.Pada keluargalibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang sederhana di rumah, seperti membuat kue, merapikan kamar tidurpuji keberhasilan yang dicapai oleh anakdiskusikan dengan anak mengenai harapannya dalam berinteraks dan belajartidak menuntut anak untuk melakuka hal-hal yang tidak sesuai dengan kemampuannya (menerima anak apa adanya), membantu kemampuan belajartidak menyalahkan dan menghina anakberi contoh cara menerima orang lain apa adanyaberi kesempatan untuk mengikuti aktivitas kelompok yang terorganisasibuat/tetapkan aturan/disiplin di rumah bersama anakRefrensiKeliat, Dr. Budi Anna. dkk. 2011. Manajemen Keperawatan Psikososial & Kader Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGCUpton, Penney. Psikologi perkembangan. 2012. Jakarta: ErlanggaAndriana, dian. Tumbuh Kembang dan Terapi bermain pada anak. 2011. Jakarta: Salemba Medikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Erik/_Eriksonhttp://hafifahparwaningtyas.com/2011/03/asuhan-keperawatan-keluarga-pada-anak.htmlhttps://prezi.com/irudom6omyls/psikososial/

TERIMAKASIH