perkembangan motorik anak nurjana

21
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Selama masa awal anak-anak, seorang anak mengalami peningkatan yang dramatis pada keterampilan motorik kasar. Anak-anak menjadi lebih berani ketika keterampilan motorik kasar mereka meningkat. Selain itu, hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan fisik yang cepat yang menyebabkan anak semakin tinggi dan semakin besar, maka kemampuan fisik merekapun meningkat. Beberapa macam kemampuan fisik yang cukup nyata perkembangannya pada masa ini adalah: kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Oleh karenanya kehidupan anak-anak sangat aktif, lebih aktif dari pada titik lain manapun pada siklus kehidupan. Selain berkembang secara motorik dan fisik, anak- anak juga akan selalu mengalami perkembangan kognitif. B. TUJUAN 1. Menambah wawasan keilmuan mahasiswa mengenai perkembangan Aspek motorik, pada anak 2. Mengetahui berbagai macam perkembangan yang terjadi pada masa anak-anak. i

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 18-Jan-2017

103 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan motorik anak nurjana

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Selama masa awal anak-anak, seorang anak mengalami peningkatan yang dramatis pada

keterampilan motorik kasar. Anak-anak menjadi lebih berani ketika keterampilan motorik

kasar mereka meningkat. Selain itu, hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan fisik yang cepat

yang menyebabkan anak semakin tinggi dan semakin besar, maka kemampuan fisik

merekapun meningkat. Beberapa macam kemampuan fisik yang cukup nyata

perkembangannya pada masa ini adalah: kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Oleh

karenanya kehidupan anak-anak sangat aktif, lebih aktif dari pada titik lain manapun pada

siklus kehidupan. Selain berkembang secara motorik dan fisik, anak-anak juga akan selalu

mengalami perkembangan kognitif.

B. TUJUAN

1. Menambah wawasan  keilmuan  mahasiswa  mengenai perkembangan Aspek motorik,

pada anak

2. Mengetahui berbagai macam perkembangan yang terjadi pada masa anak-anak.

i

Page 2: Perkembangan motorik anak nurjana

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Motorik

• Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar

atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya

kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.

• Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian

anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.

Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,

menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak

bisa berkembang dengan optimal.

Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau

kematangan fisik anak, Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik

anak adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori

tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus

mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan

sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik

merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka

ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi

tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya.

Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya yaitu mengambil

mainan yang menarik baginya

Teori tersebut pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untuk melakukan sesuatu,

mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru tersebut

merupakan hasil dari banyak factor, yaitu perkembangan system syaraf, kemampuan fisik

yang memungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk

bergerak, dan lingkungan yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya,

anak akan mulai berjalan jika system syarafnya sudah matang, proposi kaki cukup kuat

menopang tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya.

i

Page 3: Perkembangan motorik anak nurjana

2.2 Karakteristik Perkembangan Motorik Anak TK

Kecepatan perkembangan jasmani dipengaruhi oleh gizi, kesehatan dan lingkungan fisik lain

misal tersedianya alat permainan serta kesempatan yang diberikan kepada anak untuk melatih

berbagai gerakan.

Menurut Gassel & Ames dan Illing Sworth (mosvirohtadkirotun) pola umum perkembangan

motorik terdiri dari 8 tahap yaitu :

1.      Continuity (Bersifat Kontinyu/terus menerus)

2.      Uniform Sequence (Memiliki tahapan yang sama)

3.      Maturity (Kematangan)

4.      Umum ke Khusus

5.      Refleks ke gerak terkoordinasi dan bertujuan

6.      Bersifat Chepalocaudal Direction

7.      Bersifat Proximodistal

8.      Koordinasi Bilateral menuju Crosslateral

Pada usia enam tahun berat badan anak harus kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir.

Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5 pon dan anak laki-laki 49 pon. Tulang kakinya

tumbuh dengan cepat. Tingkat pengerasan otot bervariasi pada bagian-bagian tubuh

mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat,

sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah. Pertumbuhan otaknya pada

usia lima tahun sudah mencapai 75% dari ukuran orang dewasa, dan 90% pada usia 6 tahun.

Perkembangan fisik anak ditandai juga dengan berkembangnya kemampuan atau

keterampilan motorik. Kemampuan motorik tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut

(yusuf :2009 dan Desmita :2008)

USIA

(Tahun)

KEMAMPUAN

MOTORIK KASAR

KEMAMPUAN

MOTORIK HALUS

4 - 6 1.    Meloncat

2.       Mengendarai sepeda

anak

3.       Menangkap bola

4.       Bermain olah raga

5.       Menuruni tangga dengan

cepat

6.       Seimbang saat berjalan

1.    Menggunakan pensil

2.       Menggambar

3.       Memotong dengan gunting

4.       Menulis huruf cetak

5.       Menggunting dengan cukup

baik

6.       Melipat amplop

7.       Membawa gelas tanpa

i

Page 4: Perkembangan motorik anak nurjana

mundur

7.       Melompati rintangan

8.       Melempar dan

menangkap bola

9.       Melambungkan bola

menumpah-kan isinya

8.       Memasikkan benang ke

lubang besar

Sedangkan perkembangan motorik masa anak-anak awal menurut Roberton & Halverson

(Andri:2010) yaitu:

A)    Usia 4,5 - 5,5 tahun

Motorik kasar:menyeimbangkan badan diatas satu kaki; berlari jauh tanpa jatuh; dapat

berenang dalam air yang dangkal

Motorik halus:menggunting; menggambar orang; menirukan angka dan huruf sederhana;

membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak.

Unsur-unsur kesegaran Jasmani yaitu kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan,

kelentukan, koordinasi, ketepatan, keseimbangan.

Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk memahami bagaimana

perkembangan anak, juga perlu dipahami permasalahan-permasalahan yang dialami selama

perkembangannya. Hal ini perlu dilakukan agar kita benar-benar dapat mengetahui setiap

perubahan yang terjadi pada diri anak. Permasalahan yang dihadapi anak dapat dilihat

melalui tingkah laku yang ditunjukan anak maupun keluhan-keluhan yang disampaikan oleh

orang-orang sekitar anak.

Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati, (Agustin & Wahyudin;2010) dalam perkembangannya,

mungkin ditemukan beberapa hambatan pada anak diantaranya :

a.       Gangguan Fungsi panca indra

Gangguan panca indra yang banyak menimbulkan masalah pada anak adalah gangguan panca

indra penglihatan dan pendengaran. Kekurangan daya penglihatan dan pendengaran dapat

diketahui jika derajat penyimpangannya sudah cukup besar dari yang normal. Sebaliknya bila

taraf kekurangannya masih ringan, cukup sulit untuk menditeksi kesulitan yang dihadapi

anak.

b.      Cacat Tubuh

Cacat tubuh umumnya terdapat pada tangan, kaki atau wajah. Bila seorang anak mengalami

cacat tubuh pada tangan atau kaki, maka perkembangannya akan mengalami gangguan

karena pada masa usia dini kemampuan tubuh sangat penting untuk menunjang

i

Page 5: Perkembangan motorik anak nurjana

perkembangannya. Anak perlu melatih kemampuan melempar dan menangkap bola,

membentuk dan menggunting. Demikian juga cacat pada wajah akan menumbuhkan rasa

tidak percaya diri pada anak.

c.       Kegemukan

Kegemukan selalu dianggap bahaya pada tingkat usia manapun. Kegemukan akan

membahayakan kesehatan. Kegemukan seringkali kita temukan pada anak usia dini, dan

orang tua kadangkala membiarkan atau bahkan senang dengan kegemukan anak karena anak

tampak lucu dan menggemaskan. Kegemukan yang dialami anak sejak dini perlu diwaspadai

karena berbahaya bagi perkembangan selanjutnya. Kegemukan dapat menyebabkan penyakit

jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan sebagainya.

d.      Gangguan gerak peniruan (stereotipik)

Gejala yang nampak dari gangguan stereotipik adalah gerakan motorik kasar (gross motor

movement) yang tidak wajar. Gerakan yang disebabkan karena kebiasaan tetapi mempunyai

akibat yang tidak baik dan seringkali berkepanjangan. Contoh gerakannya: membenturkan

kepala, menggoyang-goyangkan badan, gerakan tangan yang berulang, cepat dan berirama

atau gerakan disengaja yang berulang yang secara khas meliputi tangan dan jari.

2.3. Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus

a. Perkembangan Motorik Kasar

Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit,

melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini

diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak

usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang menantang baginya, seperti

melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada

usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan tersebut bertambah. Anak pada masa

ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya

yang mengandung bahaya.

b. Perkembangan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi

gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang

suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik

halus anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini

masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini

i

Page 6: Perkembangan motorik anak nurjana

disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-

kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan

motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan

gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan

tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.

Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik

merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir

antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord..

• Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar

atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya

kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.

• Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian

anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.

Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,

menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak

bisa berkembang dengan optimal.

Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi

dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai

meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan –

ketrampilan motorik, anak – anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang

bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri

dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.

Beberapa perkembangan motorik (kasar  maupun halus) selama periode ini, antara lain :

a). Anak Usia 5 Tahun

-        Mampu melompat dan menari

-        Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan

-        Dapat menghitung jari – jarinya

-        Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita

-        Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya

-        Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya

-        Mampu membedakan besar dan kecil

b). Anak Usia 6 Tahun

i

Page 7: Perkembangan motorik anak nurjana

-        Ketangkasan meningkat

-        Melompat tali

-        Bermain sepeda

-        Mengetahui kanan dan kiri

-        Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan

-        Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar

c). Anak Usia 7 Tahun

-        Mulai membaca dengan lancar

-        Cemas terhadap kegagalan

-        Peningkatan minat pada bidang spiritual

-        Kadang Malu atau sedih

d). Anak Usia 8 – 9 Tahun

-        Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat

-        Mampu menggunakan peralatan rumah tangga

-        Ketrampilan lebih individual

-        Ingin terlibat dalam sesuatu

-        Menyukai kelompok dan mode

-        Mencari teman secara aktif.

e). Anak Usia 10 – 12 Tahun

-        Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh  yang berhubungan dengan

pubertas mulai tampak

-        Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian

sendiri , dll.

-        Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain

-        Mulai tertarik dengan lawan jenis.

2.4. Perkembangan Kognitif

Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak berkembang secara berangsur –

angsur. Jika pada periode sebelumnya, daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan

egosentris, maka pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih

konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar

berada pada stadium belajar.

Menurut teori Piaget, pemikiran anak – anak  usia sekolah dasar disebut pemikiran

Operasional Konkrit (Concret Operational Thought), artinya aktivitas mental yang

i

Page 8: Perkembangan motorik anak nurjana

difokuskan pada objek – objek  peristiwa nyata atau konkrit. Dalam upaya memahami alam

sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari

pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak

oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3

macam proses yang disebut dengan operasi – operasi, yaitu :

a). Negasi (Negation), yaitu pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan –

hubungan antara benda atau keadaan yag satu dengan benda atau keadaan yang lain.

b). Hubungan Timbal Balik (Resiprok), yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat

dalam suatu keadaan.

c). Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-benda yang ada.

Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu

perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak

telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkanya dapat berfikir untuk melakukan suatu

tindakan, tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.

a. Perkembangan Memori

Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan baik. Akan

tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan dengan disertai adanya

keterbatasan – keterbatasan. Untuk mengurangi keterbatasan tersebut, anak berusaha

menggunakan strategi memori (memory strategy), yaitu merupakan perilaku disengaja yang

digunakan untuk meningkatkan memori. Matlin (1994) menyebutkan 4 macam strategi

memori yang penting, yaitu :

1. Rehearsal (Pengulangan) : Suatu strategi meningkatkan memori dengan cara

mengulang berkali-kali informasi yang telah disampaikan.

2. Organization (Organisasi) : Pengelompokan dan pengkategorian sesuatu yang

digunakan untuk meningkatkan memori. Seperti, anak SD sering mengingat nama-

nama teman sekelasnya menurut susunan dimana mereka duduk dalam satu kelas.

3. Imagery (Perbandingan) : Membandingkan sesuatu dengan tipe dari karakteristik

pembayangan dari seseorang.

4. Retrieval (Pemunculan Kembali) : Proses mengeluarkan atau mengangkat informasi

dari tempat penyimpanan. Ketika suatu isyarat yang mungkin dapat membantu

memunculkan kembali sebuah memori, mereka akan menggunakannya secara

spontan.

i

Page 9: Perkembangan motorik anak nurjana

Selain strategi-strategi memori diatas, terdapat hal lain yang mempengaruhi memori anak,

seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk sikap, kesehatan dan motivasi), serta pengetahuan

yang diperoleh anak sebelumnya.

b. Perkembangan Pemikiran Kritis

Perkembangan Pemikiran Kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap

permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka, tidak

mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber serta mampu

befikir secara reflektif dan evaluatif.

c. Perkembangan Kreativitas

Dalam tahap ini, anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah.

d. Perkembangan Bahasa

Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan

kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat

dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai

menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan

tata bahasa secara tepat.

i

Page 10: Perkembangan motorik anak nurjana

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahaan diatas dapat disimpulkan :

a. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian

besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.

b. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian

anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.

B. Saran

 Ada beberapa saran yang perlu disampaikan dalam makalah ini. Antara lain :

Ketika anak masih bayi harus dilatih melakukan gerakan, karena dengan gerakan tersebut

bayi dapat memuncilkan imajinasi atau telah mengalami pengembangan motoriknya.

i

Page 11: Perkembangan motorik anak nurjana

DAFTAR PUSTAKA

Mosvirohtadkiroatun. (2010). Cerdas melalui bermain (cara mengasah multiple

intelegence pada anak AUD). Jakarta: Grasindo gramedia widia sarana indonesia.

Pamilu, Anik. (2007). Mengembangkan Kreatifitas dan kecerdasan anak. Jogjakarta:

Crita media.

Patmonodewo, Soemiarti. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Pondok Ibu. (2009). Tahap Perkembangan Motorik Anak. [Online]. Tersedia:

http://bidanku.com. http://www.google.com/gwt/x?u=http://file.upi/Direktori

i

Page 12: Perkembangan motorik anak nurjana

PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK ANAK

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURJANA STAMBUK : 21214311SEMESTER : 3PRODI : PAUD

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

KELAS RAHA 2013

i

Page 13: Perkembangan motorik anak nurjana

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat

dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan

tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

“PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK ANAK” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman

bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau

menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha, November 2013

"Penulis"

i

Page 14: Perkembangan motorik anak nurjana

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................... i

Daftar Isi....................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang........................................................................................................ 1

B.Identifikasi Masalah................................................................................................. 1

C.Tujuan....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Motorik.............................................................................. 1

2.2 Karakteristik Perkembangan Motorik Anak TK................................................. 1

2.3. Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus.......................................... 1

2.4. Perkembangan Kognitif..................................................................................... 1

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

i