makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

36
BAB I PENDAHULUAN A. Karakteristik Anak Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupaun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini, atau masa anak-anak. Batasan tentang masa anak cukup bervariasi, istilah anak usia dini adalah anak yang berkisar antara usia 0-8 tahun. Namun bila dilihat dari jenjang pendidikan yang berlaku di Indonesia, maka yang termasuk dalam kelompok anak usia dini adalah anak usia SD kelas rendah (kelas 1-3), Taman Kanak- kanak, Kelompok Bermain dan anak masa sebelumnya (masa bayi). Masa usia dini merupakan masa yang penting yang perlu mendapat penanganan sedini mungkin. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa masa anak usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Anak sangat aktif, dinamis, antusias dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar. B. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif atau mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik yang irreversible.

Upload: widya-muharramah

Post on 08-Jul-2016

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

BAB I

PENDAHULUANA. Karakteristik Anak

Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupaun psikologis

sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini, atau masa anak-anak.

Batasan tentang masa anak cukup bervariasi, istilah anak usia dini adalah anak yang

berkisar antara usia 0-8 tahun. Namun bila dilihat dari jenjang pendidikan yang berlaku di

Indonesia, maka yang termasuk dalam kelompok anak usia dini adalah anak usia SD kelas

rendah (kelas 1-3), Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain dan anak masa sebelumnya

(masa bayi).

Masa usia dini merupakan masa yang penting yang perlu mendapat penanganan sedini

mungkin. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa masa anak usia dini merupakan masa

perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak

memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik

orang dewasa. Anak sangat aktif, dinamis, antusias dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa

yang dilihat dan didengarnya, seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif atau

mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak

menyangkut perubahan fisik yang irreversible.

Selain itu, pertumbuhan dipandang pula sebagai perubahan secara fisiologis sebagai

hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik Hasil dari pertumbuhan ini berupa

bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah tinggi dan berat

badan serta makin bertambah sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan

ini akan terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu. Berbeda

dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat kualitatif yaitu

berfungsi tidaknya organ-organ tubuh. Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu

urutan perubahan yang bersifat saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan

merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh, anak diperkenalkan bagaimana cara

memegang pensil, membuat huruf-huruf dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan

belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada

Page 2: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf

telah diperoleh.

Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca bentuk huruf.

Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang baru.

Perkembangan akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak memperoleh

pengalaman baru dan menimbulkan perilaku baru. Dalam masa perkembangan, anak

diharapkan dapat menguasaikan kemampuan sebagai berikut.

1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. Anak pada masa ini

senang sekali bermain, untuk itu diperlukan keterampilan-keterampilan fisik seperti

menangkap, melempar, menendang bola, berenang, atau mengendarai sepeda.

2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang

sedang berkembang. Pada masa ini anak dituntut untuk mengenal dan dapat

memelihara kepentingan dan kesejahteraan dirinya. Dapat memelihara kesehatan dan

keselamatan diri, menyayangi diri, senang berolah raga serta berekreasi untuk

menjaga kesehatan dirinya.

3. Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini anak dituntut untuk mampu

bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya, saling

menolong dan membentuk kepribadian sosial

4. Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca,

menulis dan berhitung. Untuk melaksanakan tugasnya di sekolah dan perkembangan

belajarnya lebih lanjut, anak pada awal masa ini belajar menguasai kemampuan

membaca, menulis dan berhitung.

5. Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Agar

dapat menyesuaikan diri dan berperilaku sesuai dengan tuntutan dari lingkungannya,

anak dituntut telah memiliki konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari

6. Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. Pada masa ini anak dituntut telah

mampu menghargai perbuatan yang sesuai dengan moral dan dapat melakukan

kontrol terhadap perilakunya sesuai dengan moral.

7. Memiliki kemerdekaan pribadi. Secara berangsur-angsur pada masa ini anak dituntut

memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih, merencanakan, dan

melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tua atau orang

dewasa lain.

Page 3: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

8. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. Anak diharapkan telah

memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga dan unit atau kelompok sosial yang ada

dalam masyarakat.

Page 4: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

BAB II

PEMBAHASANI. Aspek Perkembangan Anak

Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komples dan sangat

mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Kuhlen

dan Thomshon. 1956 (Yusuf, 2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu

meliputi empat aspek, yaitu (1) system syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan

kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan

kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah

laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan

yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur fisik/tubuh yang meliputi

tinggi, berat dan proposi.

Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu

pada masa:

a. Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)

b. Early childhood (usia 3-6 tahun)

c. Middle childhood (usia 6-11 tahun)

Sedangkan perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek

berikut:

a. Perkembangan Fisik

Pertumbuhan fisikmerupakan proses tumbuh kembang yang ditandai dengan

Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya.

Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran

sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya.

b. Perkembangan Motorik

Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan

gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola

interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang

dikontrol oleh otak.

c. Perkembangan Kognitif (Berfikir)

Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam

menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai

kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa

Page 5: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

(bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara. Faktor kognitif

mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena

sebahagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah

mengingat dan berfikir.

d. Perkembangan Emosi

Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri

seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang

berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan

untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan.

Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada sejak bayi dilahirkan.

Gejala pertama perilaku emosional dapat dilihat dari keterangsangan umum

terhadap suatu stimulasi yang kuat. Misalnya bila bayi merasa senang, maka ia

akan menghentak-hentakkan kakinya. Sebaliknya bila ia tidak senang, maka bayi

bereaksi dengan cara menangis

Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai, merasa

nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya.

Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-

orang di sekitarnya.

Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya.

Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar

untuk menyayangi.

e. Perkembangan Sosial/Psikososial

Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan

lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama

teman-teman sebayanya.

Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa

merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut

berkembang secara seimbang

Page 6: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

II. Aspek Perkembangan Motorik

II.a Penjelasan Mengenai Perkembangan Motorik

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan motorik anak pada masa

infancy, early, dan middle childhood, serta beberapa gangguan perkembangan motorik

beserta stimulasi untuk pencegahannya.

Seperti yang telah disebutkan di atas, motorik merupakan perkembangan

pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot,

otak, dan spinal cord. Jadi, perkembangan motorik merupakan perkembangan kemampuan

melakukan/merespon suatu hal, jadi bertambahnya usia bertambah pula kemampuan

motoriknya.Untuk mengembangkan kemampuan motoriknya, anak melakukan berbagai

aktivitas. Aktivitas tersebut dapat dilakukan secara formal maupun informal, contoh dari

aktivitas formal misalnya kegiatan senam di sekolah, dan contoh kegiatan informalnya yaitu

berbagai permainan yang dilakukan anak.

Menurut pendapat beberapa ahli mengenai perkembangan motorik antara lain,

menurut Zeller dan Hetser (dalam Haditono, 1991) terlihat bahwa anak sekolah menunjukan

cirri badan atas lebih lamban berkembangnya daripada bagian bawah, anggota-anggota badan

masih relative pendek, kepala relative besar, perutnya besar dan ada gigi susu. Pada masa ini,

keseimbangan badan anak sudah baik, anak sudah andai berjalan, dapat naik tangga,

meloncat dari tanah dengan kedua kakinya bersama-sama berkembang koordinasi antara mata

dan tangan (Visio-Motorik) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan

menangkap dan sering juga sudah dapat bersepeda. Menurut Hurlock (1995), pada waktu

anak berumur 6 tahun atau terkadang sebelum umur 6 tahun, mereka sudah bisa mngandarai

sepeda, mengendarai sepeda adalah keterampilan motorik yang paling sulit.

Menurut Hurlock (dalam Yusuf, 2001), ketika seorang anak memasuki usia sekolah

dasar, makin matang pula perkembangan system syaraf otak yang mengatur atau

memungkinkan berkembangnya competensi atau ketrampilan motorik anak. Menurut Yusuf

(2001), perkembangan motorikanak sekolah dasar mulai terkoordinasi denga baik. Setiap

gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan minatnya. Pada masa ini dimulai dengan

kelebihan gerak atau aktivitas motorik yang lincah oleh karena itulah pada masa yang ideal

untuk belajar ketrampilan yang berkaitan dengan motorik, misalnya menulis, menggambar,

melukis, mengetik, berenang, main bola dan atletik.

Page 7: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

II.b Jenis-jenis Perkembangan/Ketrampilan Motorik

Menurut Hurlock (dalam Yusuf, 2001), ketika seorang anak memasuki usia sekolah

dasar, makin matang pula perkembangan system syaraf otak yang mengatur atau

memungkinkan berkembangnya competensi atau ketrampilan motorik anak. Ketrampilan

motorik dibagi dua jenis yaitu

a. Ketrampilan motorik kasar (Gross Motor)

b. Ketrampilan motorik halus (Fine motor)

II.b.1 Ketrampilan Motorik Kasar

Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau

sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu

sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan

sebagainya.

Motorik kasar merupakan area terbesar perkembangan di usia batita. Diawali

dengan kemampuan berjalan, lantas lari, lompat dan lempar. Nah, modal dasar untuk

perkembangan ini ada 3 (yang berkaitan dengan sensori utama), yaitu keseimbangan, rasa

sendi (propioceptif) dan raba (taktil). Untuk melatihnya yang jelas lakukan sedini

mungkin saat semua perkembangan sensorinya terpenuhi. Berkaitan dengan ini, orangtua

harus bijak melihat kesiapan anak. Misal, anak 12 bulan yang sudah bisa berjalan bisa

distimulasi untuk perkembangan berikutnya yaitu lari, lompat, dan lempar. Sebaliknya,

bila fase berjalan belum dilalui anak dengan baik, tentu tahapan perkembangan

berikutnya pun belum bisa diajarkan. Lantaran itulah, penting bagi kita untuk mengetahui

tahap-tahap perkembangan per usia anak. Cara ini juga memungkinkan kita mendeteksi

gangguan yang siapa tahu dialami si kecil.

II.b.2 Ketrampilan Motorik halus

Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian

anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.

Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun

balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting

agar anak bisa berkembang dengan optimal.

II.c Tahapan Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak

seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan

saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan

Page 8: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang

dikontrol oleh otak.

Dan patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa sama, tergantung proses

kematangan masing-masing anak. Berikut tahapan-tahapan perkembangannya:

Usia 1-2 tahun

Motorik Kasar Motorik Halus

• merangkak

• mengambil benda kecil dengan ibu jari atau

telunjuk

• berdiri dan berjalan beberapa langkah • membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan

• berjalan cepat • menyusun menara dari balok

• cepat-cepat duduk agar tidak jatuh • memindahkan air dari gelas ke gelas lain

• merangkak di tangga • belajar memakai kaus kaki sendiri

• berdiri di kursi tanpa pegangan • menyalakan TV dan bermain remote

• menarik dan mendorong benda-benda berat • belajar mengupas pisang

• melempar  

Usia 2-3 tahun

Motorik Kasar Motorik Halus

• melompat-lompat • mencoret-coret dengan 1 tangan

• berjalan mundur dan jinjit • menggambar garis tak beraturan

• menendang bola • memegang pensil

• memanjat meja atau tempat tidur • belajar menggunting

• naik tangga dan lompat di anak tangga

terakhir • mengancingkan baju

• berdiri dengan 1 kaki • memakai baju sendiri

Usia 3-4 tahun

Motorik Kasar Motorik Halus

• melompat dengan 1 kaki • menggambar manusia

• berjalan menyusuri papan • mencuci tangan sendiri

• menangkap bola besar • membentuk benda dari plastisin

• mengendarai sepeda • membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi

• berdiri dengan 1 kaki  

Page 9: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

Usia 4-5 tahun

Motorik Kasar Motorik Halus

• menuruni tangga dengan cepat • menggunting dengan cukup baik• membawa gelas tanpa menumpahkan isinya•

seimbang saat berjalan mundur• melipat amplop

• melempar dan menangkap bola• melompati

rintangan• memasikkan benang ke lubang besar

• melambungkan bola  

Page 10: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

Usia emas dalam perkembangan motorik adalah middle childhood atau masa

anak-anak, seperti yang diungkapkan Petterson (1996)

During middle childhood, the body and brain undergo important growth changes,

leading to better motor coordinator, greater strength and more skilfull problem-solving.

Health and nutrition play an important part in these biological developments.

Pada usia ini, kesehatan fisik anak mulai stabil. Anak tidak mengalami sakit

seperti uasia sebelumnya. Hal ini menyebabkan perkembangan fisik jadi lebih maskimal

dari pada usia sebelumnya.

The period of middle childhood, from age six to age twelve is, also remarkably

free from desease. The average child suffers fewer bouts of illness than during the years

before school entry, and the risk of death for a contemporary Australian or New Zealand

child is lower than at any earlier or later period during the life span. (Petterson, 1996)

Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak.

Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang

terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik

meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang

menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang

dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk,

menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.

Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau

sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan

berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret,

menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut

sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. .

Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang

mensetir setiap gerakan yang dilakukan anak.Semakin matangnya perkembangan system

syaraf otak yang mengatur otot m,emungkinkan berkembangnya kompetensi atau

kemampuan motorik anak. Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua:

Keterampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, mmelompat, naik turun

tangga.

Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis,

menggambar, memotong, melempar dan menagkap bola serta memainkan benda-benda

atau alat-alat mainan (Curtis,1998; Hurlock, 1957 dalam Yusuf 2002)

Page 11: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang

perkembangan motoriknya sangat baik, seperti para atlit, ada juga yang tidak seperti

orang yang memiliki keterbatasan fisik. Gender pun memiliki pengaruh dalam hal ini,

sesuai dengan pendapat Sherman (1973) yang menyatakan bahwa anak perempuan pada

usia middle childhood kelenturan fisiknya 5 %- 10 % lebih baik dari pada anak laki-laki,

tapi kemampuan fisik atletis seperti lari, melompat dan melempar lebih tinggi pada anak

laku-laki dari pada perempuan.

Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau

kematangan fisik anak, Motor development comes about through the unfolding of a

genetic plan or maturation (Gesell, 1934 dalam Santrock, 2007). Anak usia 5 bulan tentu

saja tidak akan bisa langsung berjalan. Dengan kata lain, ada tahapan-tahapan umum

tertentu yang berproses sesuai dengan kematangan fisik anak.

Teori yang menjelaskan secara detai tentang sistematika motorik anak adalah

Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut

mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus

mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan

sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik

merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan

beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memainkannya.

Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk

mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya

yaitu mengambil mainan yang menarik baginya.

“…….to develop motor skill, infants must perceive something in the environment

that motivates them to act and use their perceptions to fine-tune their movement. Motor

skills represent solutions to the infant’s goal.”

Teori tersebut pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untuk melakukan

sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru

tersebut merupakan hasil dari banyak factor, yaitu perkembangan system syaraf,

kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang

memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung pemerolehan

kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai berjalan jika system syarafnya sudah

matang, proposi kaki cukup kuat menopang tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan

untuk mengambil mainannya.

Page 12: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

Selain berkaitan erat dengan fisik dan intelektual anak, kemampuan motorik pun

berhubungan dengan aspek psikologis anak. Damon & Hart, 1982 (Petterson 1996)

menyatakan bahwa kemampuan fisik berkaitan erat dengan self-image anak. Anak yang

memiliki kemampuan fisik yang lebih baik di bidang olah raga akan menyebabkan dia

dihargai teman-temannya. Hal tersebut juga seiring dengan hasil penelitian yang

dilakukan Ellerman, 1980 (Peterson, 1996) bahwa kemampuan motorik yang baik

berhubungan erat dengan self-esteem

II.d Pengaruh Perkembangan MotorikTerhadap Perkembangan Individu

Hurlock memaparkan pengaruh perkembangan motorik terhadap perkembangan

individu sebagai berikut:

a) Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh

perasaan senang. Seperti anak merasa senang memiliki ketrampilan memainkan

boneka, melempar dan menangkap bolaatau memainkan alat-alat mainan.

b) Melalui ketrampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada

bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak

dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk

dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

c) Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan

lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas awal-awal sekolah dasar,

anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.

d) Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain

atau bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi

anak yang fringer (terpinggirkan).

e) Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-

concept atau kepribadian anak.

II.e Gangguan Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah

satu penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit

neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan

motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia. Kelainan sumsum

tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan

perkembangan motorik. Penyakit neuromuscular sepeti muscular distrofi memperlihatkan

Page 13: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Namun, tidak selamanya gangguan

perkembangan motorik selalu didasari adanya penyakit tersebut. Faktor lingkungan serta

kepribadian anak juga dapat mempengaruhi keterlambatan dalam perkembangan motorik.

Anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar seperti sering digendong atau

diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan

motorik.

Berikut beberapa gangguan perkembangan motorik yang Nampak pada anak usia

dini:

Berat badan yang tidak normal dalam perkembangan koordinasi motorik,

yang tidak disebabkan oleh retardasi mental, gangguan neurologisyang

didapat maupun konginental (Development Coordination Disorder).

Gangguan ini bisa bersamaan dengan kesulitan bicara

Saat bayi anak tidak bisa merangkak, kalau merangkak seperti merayap

Bila duduk posisi kaki seperti huruf “ w”

Anak tampak aneh dalam berjalan, sering jatuh, tersandung dan menabrak

Lambat belajar berlari, melompat dan naik turun tangga

Kesulitan mengikat sepatu

Kesulitan memasang dan melepaskan kancing, melempar dan menangkap

bola

Anak tampak lamban dalam gerak halus & kasar

Benda yang dipegang sering jatuh

Tidak pandai menggambar, tulisannya sangat jelek

Sulit mengerjakan permainan jigsaw, menggunakan permainan yang

konstruksional

Sering disebut juga : the clumsy child syndrome

Sering dijumpai kesulitan bersekolah,

Pada beberapa kasus bersamaan dengan gangguan perkembangan

emosional dan perilaku.

Pada beberapa kasus , dijumpai adanya riwayat komplikasi perinatal

misalnya berat badan lahir rendah

II.f Tindakan Pencegahan Gangguan Perkembangan Motorik

1) Deteksi dini terhadap gangguan perkembangan dan pertumbuhan anak

Page 14: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

Penilaian pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan sedini

mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang

dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh

kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut

juga anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh

kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan

serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis

proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur

perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang

yang optimal (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997). Penilaian pertumbuhan dan

perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan

penilaian perkembangan. Masing-masing penilaian tersebut mempunyai parameter

dan alat ukur tersendiri.

1.a) Pengukuran berat badan (BB)

Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau

pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap bulan dan

dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita) sehingga dapat dilihat

grafik pertumbuhannya dan dilakukan interfensi jika terjadi penyimpangan.

1.b) Pengukuran tinggi badan (TB)

Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2 tahun dilakukan

dengan berbaring., sedangkan di atas umur 2 tahun dilakukan dengan berdiri.

Hasil pengukuran setiap bulan dapat dicatat pada dalam KMS yang

mempunyai grafik pertumbuhan tinggi badan.

1.c) Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA)

PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan

dan perkembangan otak anak. Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak

mengikuti perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada

pertumbuhan tengkorak maka perkembangan otak anak juga terhambat.

Pengukuran dilakukan pada diameter occipitofrontal dengan mengambil

rerata 3 kali pengukuran sebagai standar.

1.d) Development Screening Denver Test

DDST II merupakan alat untuk menemukan secara dini masalah

penyimpangan perkembangan anak umur 0 s/d < 6 tahun. Instrumen ini

Page 15: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

merupakan revisi dari DDST yang pertama kali dipublikasikan tahun 1967

untuk tujuan yang sama.

Pemeriksaan yang dihasilkan DDST II bukan merupakan pengganti

evaluasi diagnostik, namun lebih ke arah membandingkan kemampuan

perkembangan seorang anak dengan anak lain yang seumur. DDST II

digunakan untuk menilai tingkat perkembangan anak sesuai umurnya pada

anak yang mempunyai tanda-tanda keterlambatan perkembangan maupun

anak sehat. DDST II bukan merupakan tes IQ dan bukan merupakan peramal

kemampuan intelektual anak di masa mendatang. Tes ini tidak dibuat untuk

menghasilkan diagnosis, namun lebih ke arah untuk membandingkan

kemampuan perkembangan seorang anak dengan kemampuan anak lain yang

seumur.

Menurut Pedoman Pemantauan Perkembangan Denver II (Subbagian

Tumbuh Kembang Ilmu Kesehatan Anak RS Sardjito, 2004), formulir tes

DDST II berisi 125 item yg terdiri dari 4 sektor, yaitu: personal sosial,

motorik halus-adaptif, bahasa, serta motorik kasar. Sektor personal sosial

meliputi komponen penilaian yang berkaitan dengan kemampuan

penyesuaian diri anak di masyarakat dan kemampuan memenuhi kebutuhan

pribadi anak. Sektor motorik halus-adaptif berisi kemampuan anak dalam hal

koordinasi mata-tangan, memainkan dan menggunakan benda-benda kecil

serta pemecahan masalah.

Sehingga apabila hasil test menunjukkan adanya kelambatan

ataupenyimpangan dari aspek motorik, fisik, emosional, dan sosial dapat

dilakukan upaya terpadu dan terindikasi khusus untuk mencegah terjadinya

kelainan fisik, mental, psikomotorik.

2) Beri Stimulus agar si Kecil melewati tahap perkembangannya dengan baik

Pemberian stimulus-stimulus adalah untuk melatih atau mengajarkan anak-

anak supaya melalui tahapan perkembangannya dengan baik. Stimulasi

dilakukansambil bermain, misalnya mengajak anak berlari berkeliling meja makan

sambil berpura-pura menjadi kucing yang dikejar anjing kecil. Begitu pula ketika

mau mandi, ajak anak berlari atau melompat-lompat ke arah kamar mandi.

Kemudian minta ia membuka kancing bajunya, dan menaruh baju kotornya

Page 16: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

dengan melemparnya ke arah keranjang cucian. Kegiatan-kegiatan itu saja sudah

menstimulasi beberapa motorik kasar si kecil.

2.a) Stimulasi Motorik Kasar

Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti

berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta

menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan

keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak

sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti

melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung

ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan

berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba,

seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung

bahaya.

Nah, agar motorik anak dapat berkembang dengan baik dan sempurna

perlu dilakukan stimulasi yang terarah dan terpadu. Berikut stimulasi yang

dapat diberikan:

2.a.i) Jalan

Sebelum orangtua memberikan stimulasi pada anak, pastikan

anak sudah melalui perkembangan sebelumnya, seperti duduk,

merangkak, dan berdiri. Pada kemampuan motorik kasar ini, yang

harus distimulasi adalah kemampuan berdiri, berjalan ke depan,

berjalan ke belakang, berjalan berjingkat, melompat/meloncat, berlari,

berdiri satu kaki, menendang bola, dan lainnya. Berjalan seharusnya

dikuasai saat anak berusia 1 tahun sementara berdiri dengan satu kaki

dikuasai saat anak 2 tahun.

Untuk berjalan, perkembangan yang harus dikuatkan adalah

keseimbangan dalam hal berdiri. Ini berarti, si kecil tak hanya dituntut

sekadar berdiri, namun juga berdiri dalam waktu yang lebih lama (ini

berkaitan dengan lamanya otot bekerja, dalam hal ini otot kaki).

Bila perkembangan jalan tidak dikembangkan dengan baik,

anak akan mengalami gangguan keseimbangan. Si kecil jadi cenderung

kurang pede dan ia pun selalu menghindari aktivitas yang melibatkan

keseimbangan seperti main ayunan, seluncuran, dan lainnya.

Page 17: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

Sebaliknya, anak lebih memilih aktivitas pasif seperti membaca buku,

main playstation, dan sebagainya.

Stimulasi:

Orangtua berdiri berjarak dengan anak sambil memegang

mainan yang menarik. Gunakan karpet bergambar atau tempelkan

gambar-gambar yang menarik di lantai. Minta anak untuk menginjak

karpet/lantai. Misalnya, “Ayo Dek, injak gambar gajahnya!”

Mainan seperti mobil-mobilan atau troli yang bisa didorong-

dorong juga bisa membantu anak belajar berjalan.

2.a.ii) Lari

Perkembangan lari akan memengaruhi perkembangan lompat

dan lempar serta kemampuan konsentrasi anak kelak, Pada tugas

perkembangan ini, dibutuhkan keseimbangan tubuh, kecepatan gerakan

kaki, ketepatan 4 pola kaki-(heel strike/bertumpu pada tumit, toe

off/telapak kaki mengangkat kemudian kaki bertumpu pada ujung-

ujung jari kaki, swing'kaki"beray§j dan lajding/setelah ¤e~'ayuf

ëakiaAenapck Padu alaskdan mopov planning17(pere~canaan17geraë).

L`lu apa hõbungan perbdmbangEn lArh dengan keMamquan

konwdntrasi? Begili, p`da perenaanaaj gebak (salak satu syarat

Tugqs`p%rkumbaîga. lari( dijuvuìkan kemampuan otak untuk eem2uat

qerencanaan¤da~ dilikwanakan ole( motorik dalqm beî´õk gerak yang

terknordifasiî!NaH, keoampu`g ðdrenC#naan!geR`k tinwkat tinggi

8seperti lárI)$akan iemacu otùk mematih(ë/nsentrasi.

Jika pdrkembalgan lar-"tidaj dIke-bangkan dåoeqn âaik, anao

Akan bermaralah dálam kesei=banganny`, sereRti MUF!h cAxek

dalam `eraktiritis fisik,"s§\i4 berk/nóentrasi, cejferung menghinlári

tugas-tuga3 yang malibatkan kogsentrasi dan +tivita3 yalk melibatëa~

iemam`uan mental0sePerti memasang ppsel,$tak máu(mENdengarkan

saat$'Uru berc%Ryta (enak jusvru as}ik ke mana-mcna), $an lainnya.

STimulash:MStiiuLaói lari bisa17fimulai0ëetiëa a~ak ferada

padA fasg jalan, sekitir usia 12 bulan ke atas.`AktivitaSnya(biri

berupa`menen`ang rola, main sepeda (mtlai roda17µ saipai

båvtihap0ka"roda 3$dqn +e-udman rod! 2) ãerta naik turun tqfgga.

Page 18: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

".a.yki) Lo}`atKemampucn dásaâ zanc iarus dImiliki af`k!

adalah!keweámbaNgan qang baik, kemamPuan18conz`i/asi modmrIk

dan mmtop planling (perencanaan gerek). Conpoh, scat anak ingin

melolpati uebwah`tcli,0ie harus sedaH$punya renc`nc apákah akan m

%ndqra| ddngán satu ka+a qdau dõa(Oak). Ka\aupun satu ëaji, kakñ

maná yang akan d)gunqkan.

Jik` an`k tidak aeekUa4 $aìam perkembangán mgLoípet, bharanya

ekan menghadapi kesulht`n dalae sebuah pezencana!n tugas yaîg

terorGalmsasi0(pugas-tucas yang m%mbutwhkan kemampuan moPor

plannkng9.MStim5lisi:

Lnmpat di tampat atiu di tramrolin. ÊAngan lompat-lompat

Ti18tempat tidub Karela me3ki

íe,atyh!}ouïrhk$namun(“mengacauka~” knfn)tiç. Lalei asti<

mengajarkaÎperILAKu atiu minds%t"yang tidak baik pada anak.

Karena seharu3nya teípat tidur bukan tempat }ftUk ,elomqat

ataõ$bermaéo.Lompatan barjarak ¨gambarlah lifgkaran-lingkapan e@ri

kaPur atau0g}jakaN lInwk!raî"holaho` yang diatur$Sedemiªi!n`2}pa

letiknyq), Mi~ta `nao unpk melompati�

lingjaranmlingKAraN18tu2sabut, gradasika~ tingkat!kerulitan

dengan0i$}perLgbas18jára{ lan me.ggunaka.18kaki dua lalu sipu

secava bergantéAN>

2.a.it)

Page 19: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

EMpar

8a$Q,fase$ioy YaJ' bårpera.!a`alah senskri kewdimrcngen,

rasc(sendi (pso`rioseptyf)$ {erta visuál. Peran yanf `cling utala

adalak$pzgprio÷epTif¬ ragaioAna sendi meris`Kan su%tu

geSa{)n"ataE q+tivitas. Qmtaoa,`pa4a saat"anaKmene-pqR rola,

sÅberapA k}atqtau lemah lemparannye

Page 20: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

supaya!`la masuk ke dqlam kEbanjang !t¡u sascra. yanw�

dktujt.

Jika kemalruan lmlåmpar tidak dikembángkan denga~ baIk,

anak akan bermasclah `dngan aktivmtas yang melhbatëan gerak

ekstrymiôas ataó bahu, leng!n basaj,0taNgan$ta. jari-jari `angaf).

Saperti, talam ian mdn}lis. Tuhisan~yc akqn tamqac terhalu melekcn

sehingga ada0beberapa anak yeng twliñannya tembu3 keRtas, aôa}

lqlaxi~ teòlalu kurangamenekcn tipis( avau(ant!Rhurufnya jaraoG-

jarang"(bDsjarak). Dalám00eòmeIîa~ yalg meíbptuikan kãte`ata~

s`saran pun, anUk tidak mahir. Uípa-a, per-aanaf$d!rtboard. Aktivitac

mo4oric hal5s laënnya *uça 4ergangfõ Semisal pakai Kancing banu,

$menali sepatu, makan senäIri, mero~ce, mcin pasel, meniisir rambtt,

me|empap sasaran, dan lain-lai~.20Intinya, stémulasI pade

peökembanoCn!ini yang!tidyk optkmal be`indikasI(pada ketErampilan

motmrik20halus yang0bermasahah.

Gangguan0lain berkaéta. de~faî koordinas), rasa sendi dan"motor

planning yang bermasalah. Co.Toh, oetika bo|a dilempar ke arq`

anak, !da $ua kGmungkioan vesRons anaj, yaiut tanfan!

menangkap terlcmba| samEntara bolc sudAh sqmpaI. Ata} tangcn

melakekáz(g%sck"íenangjap perlebih dahulu sementaza bola ¢elåm

{amqai. seharusnya, reópoîS tafgkap anak se{uai dengáo s4imulus

datangnya boda ,an anak bI3q mem`rediksinya. Bila eda20ganGguan

berarti0anak bermasalah dalam sensori integrasin}m.

Wenqory integrAsi20adalah menginteeòaséken gerci berdasarkan(k

%mampuan das!r(sensori0anak. TenduniA ink dapct diatas) dengan

tera°i yang éengéntegrasika~ sens/ri-sensorinya>¤StimuLasi;

Mayn lempar tangkap bol! 8Gradaséian tingkaT jesulitalnqm

yaatu(posisi, b%sar `îla, berap`BolAm$dan jenis ,aMbungan. Tada

powisi bisa(dylAëukan$samrml(Tuduk kaki lurus. dU`uk kakh fessilil

dudqk kaki seperti huruf W kD belaiaNg, jongëkkh din behkan bar4iri.

Peda jenis lambuoeq~, bisa di|ioukan20eengáj lam¢ungandari etcq,

sEjajqr, !tau!dáerulwan dari baw`h®

Main`dartboArf átau meip`r pa~ah.(gunaka/ jeNk3

dardbmaRd0ya~g kèusu{ b}at anqk-ynak (xan' aman€dan tidak tajam),

Page 21: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

seperté jeois0Dartâoard`iane0tevbua|0davk 0apaN velsrgw dan Anqë

panahnyc digcnti deng!j(bo,a yang cer~elcrow.

6¬j) Stimulasi Mntzkk L`,us�

Perkelrangan motosik (alçs qnak&t!man k¡nak-ianAk diteKanian pada

koirdioaSi gera{an ímtorii `álqó(dá|am hql21ini berkaita~ Deng%ï cegietbn

m%letak{ikqt u!memegang suadu Ofjeë0dm^ban eenggunakaæ"jari ta.gan.!

Pada us9a 4 Tahun kïordinasi gerakaj motïsik halqs snck sangad(berkåmb!~c

bahkan xcmpir$seopuvnan Wala5pU~¨demhkian anák!usaa hNm

marih`menealame kesulitAn dalai ngnyuSun"bclok-baloj íenjadi suatu

banoDnan. Hal hni disebabKin oìeh keiNghn`~(anak unt5{ euletakial balok

sec`ra qeípurla seiingga kadaNg-kadajg meruOt}hkan cangunan21itu sendiri.

Pada usia 5 atau 6 tahwn oOordhncsm gärakin motorik haluc Be2ke}jang!

pdsat. Pala ea{`(©ni anak 4en`h mampu menmkoordYnasikan veraken visual

motnrikl seperti mengkoòtinasikaj(gerakan mata `enohn"tangan, lencaN, dan�

tubu` secara berS`main,a~tara lain dapat dihijat pada waktu anak e$nulis atau

íenggambaz.

Nah agap"m/Dorik"anak¤eaðat berëembang dengan baik äan semturna

perlu dilaKukan stimtlasi yang21terarAh dan dgppa`u. Burikut rtimulasi yabg

äa0at dibezikan"requai õmurHýa. SäimulPsi berik÷t muteH diterapkqn

eengan sarana dan æasiìata3 yang ada di smkitar kita!

2.b*i) Kelompoy Umur 0-3 B5danMenggajdungkAn mainan

yanw dá`at21berputAr/`urbunyi0dan berwqsna c%rah sehingga

membuat ba{i tertar)k0dao m%lihat,0menooapai/mengndanç

maijan versebu~.

Letakkan/SeotuhkiN sebuah mainan kEcil, berbunya dan

berwasfa carah pada tanga. bayh qtau pungguno jari-jaRinia.

Ajak bayi meraba dan marasakan$jerbaG!i beNtuk21rer-ukaan

sepurti$maiîan binatang, mainan plastik, kain-kain perca, dan

lain-lain.

2.b.ii) Kelompok Umur 3-6 Bulan

Stimulasi sebelumnya tetap dilanjutkan.

Letakkan mainan sejenis rattle lalu coba tarik pelan-pelan untuk

melatih bayi memegang dengan kuat.

Page 22: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

Letakkan sebuah mainan di tangan bayi dan perhatikan apakah

ia memindahkannya ke tangan yang lain. Lain waktu berikan

mainan pada kedua tangannya.

2.b.iii) Kelompok Umur 6-9 Bulan

Mengambil benda-benda kecil, seperti remahan roti.

Memasukkan benda ke dalam wadah.

Bermain genderang dengan menggunakan kaleng kosong bekas

dan tunjukkan cara memukulnya.

Membuat bunyi-bunyian dengan membenturkan 2 kubus/balok

yang tidak dapat pecah.

2.b.iv) Kelompok Umur 9-12 Bulan

Bermain dengan maian yang mengapung di air.

Menyusun balok/kotak.

Menggambar dengan menggunakan krayon/pensil berwarna.

Bermain dengan menggunakan peralatan memasak, tentunya

yangb aman dan berbahan plastik khusus buat si kecil.

2.b.v) Kelompok Umur 1 Tahun ke atas (Balita)

Diajarkan untuk menggambar sesuatu, missal manusia

Diarahkan untuk membuka kancing baju sendiri

Bermain menyusun puzzle sederhana

Mencuci tangan sendiri

Bermain membentuk sesuatu dari plastisin

Belajar membaca dan menulis.

Ketika anak mampu melakukan suatu gerakan motorik, maka akan

termotivasi untuk bergerak kepada motorik yang lebih luas lagi. Aktivitas

fisiologis meningkat dengan tajam. Anak seakan-akan tidak mau berhenti

melakukan aktivitas fisik, baik yang melibatkan motorik kasar maupun motorik

halus. Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas

fisik yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang tinggi, yang

memungkinkan anak akan berlaku liar dan nakal serta tidak terarah, seiring

dengan hal tersebut, orang tua dan guru perlu memberikan semacam stimulasi

seperti yang telah dupaparkan diatas dengan berbagai kesempatan dan

pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal.

Page 23: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

Peluang-peluang ini tidak saja berbentuk membiarkan anak melakukan kegiatan

fisik akan tetapi perlu di dukung dengan berbagai fasilitas yang berguna bagi

pengembangan keterampilan motorik kasar dan motorik halus. Sehingga si kecil

dapat melalui tahapan-tahapan perkembangannya dengan baik dan terarah.

BAB III

Page 24: makalah-perkembangan-motorik anak anak.doc

PENUTUPA. Kesimpulan

Masa kanak-kanak Midle Childhood merupakan Golden age, yang dapat

mempengaruhi terbentuknya karakter dari segi IQ, EQ dan SQ, sehingga perlu

pengawasan khusus supaya tahap perkembangannya sesuai.

Perkembangan anak terdiri dari beberapa aspek yang terjadi pada tahapan usia

anak yaitu aspek fisik, aspek motorik, aspek kognitif dan aspek emosi.

Aspek perkembangan motorik merupakan aspek yang perlu mendapatkan

perhatian khusus, karena aspek ini berkaitan langsung dengan pembentukan

karakter anak.

Pemeriksaan perkembangan anak ke dokter spesialis anak sangat penting pada

massa pertumbuhan (1-5tahun) untuk memantau perkembangan anak.

Pemberian stimulasi-stimulasi dari orang tua dan guru anak usia dini

merupakan hal yang penting untuk mengajarkan dan membantu perkembangan

anak ke tahap selanjutnya lebih mudah.

B. Saran

Massa anak-anak perlu mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua.

Orang tau sebaiknya melakukan test atau pengecekan ke dokter spesialis

secara rutin untuk memantau tahapan perkembangan anak

Orang tua dan atau orang di sekitar anak diharapkan mampu memberikan

stimulasi-stimulasi yang sesuai dengan usia yang membantu perkembangan

anak menuju tahapan yang lebih tinggi.