perkemb toksikol di indon. pit emg 122014 mlng

2
ABSTRAK. PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI di INDONESIA. Sulanto Saleh-Danu R., dr., SpFK. *) Keracunan merupakan kejadian yang banyak dijumpai pada masyarakat. Hampir semua kasus keracunan dibawa ke Rumah Sakit – Instalasi Gawat Darurat (IGD). Banyak kasus yang dapat diselamatkan, namun banyak yang tidak dapat diselamatkan. Bila dilihat dari penyebab keracunan : hewan; tumbuhan; obat tradisionil; kosmetika; Pestisida; kimia; NAPZA; obat; pencemar lingkungan; makanan; produk supplemen; minuman dan campuran. Kejadian yang menonjol selam tahun 2014 : keracunan hewan; NAPZA; minuman; makanan; obat; pestisida dan kimia. Sedangkan yang relatif menurun : produk supplemen; tumbuhan; obat tradisional; pencemar lingkungan dan kosmetika. (BPOM- SIKerNas). Permasalahan pada Keracunan / Toksikologi : masih menonjolnya kejadian keracunan. Negara kita ada Kementerian Kesehatan; Badan Pengawasan Obat dan Makanan; Badan Laboratorium Kesehatan; Badan Tehnik Kesehatan Lingkungan; Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; BPPT; dan Perguruan Tinggi. Institusi -2 tersebut mempunyai tugas : memberikan pelayanan kesehatan pasien keracunan; melakukan identifikasi pengkajian dan penelitian tentang zat kimia / berbahaya; pengawasan peredaran di masyarakat; dan informasi – perlindungan pada masyarakat tentang racun dan keracunan. Sampai saat ini masing-2 Institusi tersebut telah menjalankan tugas dan fungsinya. Namun secara nasional angka kejadian keracunan masih cukup menonjol. Penatalaksanaan kasus: di IGD Rumah Sakit umumnya sudah berjalan sesuai dengan standard yang berlaku. Identifikasi racun/penyebab keracunan belum sepenuhnya dapat dilakukan pada setiap rumah sakit/institusi kesehatan didaerah. Jejaring informasi racun- keracunan dan penanggulangannya beberapa daerah sudah memiliki tetapi sosialisasi belum dirasakan masyarakat. Pengendalian Produk zat kimia/berbahaya belum berjalan optimal. Perlu ditingkatkan jejaring toksikologi (kerja dan informasi) serta dibentuknya organisasi toksikologi sebagai wadah profesi bidang toksikologi Pada temu ilmiah ini akan disampaikan permasalahan yang dijumpai pada Toksikologi di Indonesia serta usulan untuk perkembangannya.

Upload: ernawati

Post on 29-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

toksikologi

TRANSCRIPT

ABSTRAK.

PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI di INDONESIA.

Sulanto Saleh-Danu R., dr., SpFK. *)

Keracunan merupakan kejadian yang banyak dijumpai pada masyarakat. Hampir semua kasus keracunan dibawa ke Rumah Sakit Instalasi Gawat Darurat (IGD). Banyak kasus yang dapat diselamatkan, namun banyak yang tidak dapat diselamatkan.

Bila dilihat dari penyebab keracunan : hewan; tumbuhan; obat tradisionil; kosmetika;

Pestisida; kimia; NAPZA; obat; pencemar lingkungan; makanan; produk supplemen; minuman dan campuran. Kejadian yang menonjol selam tahun 2014 : keracunan hewan; NAPZA; minuman; makanan; obat; pestisida dan kimia. Sedangkan yang relatif menurun : produk supplemen; tumbuhan; obat tradisional; pencemar lingkungan dan kosmetika. (BPOM-SIKerNas).

Permasalahan pada Keracunan / Toksikologi : masih menonjolnya kejadian keracunan.

Negara kita ada Kementerian Kesehatan; Badan Pengawasan Obat dan Makanan; Badan Laboratorium Kesehatan; Badan Tehnik Kesehatan Lingkungan; Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; BPPT; dan Perguruan Tinggi. Institusi -2 tersebut mempunyai tugas : memberikan pelayanan kesehatan pasien keracunan; melakukan identifikasi pengkajian dan penelitian tentang zat kimia / berbahaya; pengawasan peredaran di masyarakat; dan informasi perlindungan pada masyarakat tentang racun dan keracunan. Sampai saat ini masing-2 Institusi tersebut telah menjalankan tugas dan fungsinya. Namun secara nasional angka kejadian keracunan masih cukup menonjol.

Penatalaksanaan kasus: di IGD Rumah Sakit umumnya sudah berjalan sesuai dengan standard yang berlaku. Identifikasi racun/penyebab keracunan belum sepenuhnya dapat dilakukan pada setiap rumah sakit/institusi kesehatan didaerah. Jejaring informasi racun-keracunan dan penanggulangannya beberapa daerah sudah memiliki tetapi sosialisasi belum dirasakan masyarakat. Pengendalian Produk zat kimia/berbahaya belum berjalan optimal.

Perlu ditingkatkan jejaring toksikologi (kerja dan informasi) serta dibentuknya organisasi toksikologi sebagai wadah profesi bidang toksikologi

Pada temu ilmiah ini akan disampaikan permasalahan yang dijumpai pada Toksikologi di Indonesia serta usulan untuk perkembangannya.

Kata kunci : Perkembangan Toksikologi; Jejaring Toksikologi; Organisasi Toksikologi

*) - Divisi Farmkologi-Klinik,

Bagian Farmakologi & Terapi, FK-UGM.

Divisi Disaster,

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, FK-UGM.

Pusat Studi Farmakologi-Klinik dan Kebijakan Obat

Universitas Gadjah Mada.

ABSTRAK.

PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI di INDONESIA.

Sulanto Saleh

-

Danu R.

, dr., SpFK.

*)

Keracunan merupa

kan kejadian yang banyak

di

jumpai pada

masyarakat. Hampir semua

kasus keracunan dibawa ke Rumah Sakit

Instalasi Gawat Darurat (IGD). Banyak

kasus

yang dapat diselamatkan, namun banyak yang tidak dapat diselamatkan.

Bila dilihat dari penyebab keracunan : hewan; tumbuhan; obat tradisionil; kosmetika;

Pestisida;

kimia; NAPZA; obat; pencemar lingkungan; makanan; produk supplemen;

minuman dan campu

ran. Kejadian yang menonjol selam tahun 2014 : keracunan hewan;

NAPZA; minuman; makanan; obat; pestisida da

n kimia. Sedangkan yang relatif

menurun :

produk supplemen; tumbuhan; obat tradisional; pencemar lingkungan dan kosmetika.

(BPOM

-

SIKerNas).

Permas

alahan pada Keracunan / Toksikologi

:

masih menonjolnya kejadian keracunan.

Negara kita ada

Kementerian Kesehatan; Badan Pengawasan Obat dan Makanan; Badan

Laboratorium Kesehatan; Badan Tehnik Kesehatan Lingkungan; Lembaga Ilmu

Pengetahuan

Indonesia; BPPT; dan Perguruan Tinggi. Institusi

-

2 tersebut

mempunyai

tugas : memberikan pelayanan kesehatan pasien keracunan; melakukan identifikasi

pengkajian dan penelitian tentang zat kimia / berbahaya; pengawasan

peredaran

di

masyarakat

; dan

inform

as

i

perlindungan

pada masyarakat tentang racun dan keracunan.

Sampai saat ini masing

-

2 Institusi tersebut telah menjalankan tugas dan fungsinya. Namun

secara nasional angka kejadian keracunan masih cukup menonjol.

Penatalaksanaan kasus: di IGD Rumah Sa

kit umumnya sudah berjalan sesuai dengan

standard yang berlaku.

Identifikasi racun/penyebab keracunan

belum sepenuhnya dapat

dilakukan pada setiap rumah sakit/institusi kesehatan didaerah.

Jejaring informasi

racun

-

keracunan dan penanggulangannya beberapa d

aerah sudah memiliki tetapi sosialisasi

belum dirasakan masyarakat. Pengendalian Produk zat kimia/berbahaya belum berjalan

optimal.

Perlu ditingkatkan jejaring toksikologi (kerja dan informasi) serta dibentuknya organisasi

toksikologi sebagai wadah profes

i bidang toksikologi

Pada temu ilmiah ini akan disampaikan permasalahan yang dijumpai pada Toksikologi di

Indonesia

serta usulan untuk perkembangannya.

Kata kunci : Perkembangan Toksikologi; Jejaring Toksikologi; Organisasi Toksikologi

*)

-

Divisi Farmkologi

-

Klinik

,

Bagian Farmakologi & Terapi, FK

-

UGM.

-

Divisi Disaster

,

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, FK

-

UGM.

-

Pusat Studi Farmakologi

-

Klinik dan Kebijakan Obat

Universitas Gadjah Mada.