perbaikan produktifitastanaman lada yang ramah lingkungan.docx

Upload: syahrial-alkab

Post on 01-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    1/19

    Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan

    I. Pendahuluan

    Lada(Piper nigrumLinn)merupakan tanaman tahunan yangtumbuhmemanjat dan termasuk familiPiperaceae.

    Tanaman lada bukan merupakan

    tanaman asli Indonesia, namun peranannya dalam perekonomian nasional

    sangatlah

    besar. Di antara tanaman rempah, lada

    merupakan tanaman yang paling penting, baik ditinjau dari segiperannya

    dalam menyumbang devisa negara,

    kegunaannya yang sangat khas dan tidak dapat diganti dengan rempah

    lainnya.

    Pada saat terjadi krisis moneter (tahun 1996 -

    1998) dan terjadinya depresiasi rupiah

    terhadap US Dolar, petani lada justru mengalami

    kejayaan dan mendapat keuntungan yang besar. Saat itu harga lada pernah

    mencapat Rp 115 000,- an per kg

    untuk lada putih, sedang lada hitam

    berkisar Rp 60 000,-/kg. Akibat harga yang menggiurkan maka terjadi

    perluasan areal tanaman lada.Pertanaman

    lada di Indonesia umumnya merupakan perkebunan

    rakyat (98%) sehingga peranannya menjadi sangat penting karena merupakan

    penghasilan utama bagi kehidupan

    petani di daerah sentra produksi lada. Namun fluktuasi harga yang tajam

    akhir-akhir ini menyebabkan budidaya lada

    kurang memberi keuntungan bagi petani. Akibatnya banyak petani yang

    mengalihkan

    profesinya ke bidang lain atau

    http://www.rismulyana.blogspot.com/http://www.rismulyana.blogspot.com/
  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    2/19

    mengganti tanaman lada dengan tanaman lain. Bahkan banyak yang

    membiarkan kebunnya tidak terawat,

    Untuk memulihkan produksi lada, perlu dilakukan

    sosialisasi perbaikan sistem

    usahatani yang lebih efisien, berkesinambungan dan ramah lingkungan.II. PERSYARATAN TUMBUH

    1. lklim

    Lada

    menghendaki iklim, dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun,

    yakni rata-rata 2 000 3 000

    mm/tahun dan hari hujan 110 170

    hari. Muslin kemarau hanya 2 3 bulan/tahun. Kelembaban udara

    berkisar antara 70 90% dengan suhu maximum 34C

    dan minimum 20 C.

    2.Tanah

    Tanaman

    lada dapat tumbuh balk pada ketinggian tempat antara 0 500 m dari

    permukaan laut. Jenis tanah

    berpasir gembur, tanah podsolik atau

    latosol dan tersedianya unsur hara yang memadai, dengan tingkat

    kemasaman tanah berkisar antara, 5 6,5.

    III. PERSIAPAN BAHAN TANAMAN

    1. Sumber Bahan Tanaman

    Tanaman

    lada dapat diperbanyak dengan biji atau setek batang/sulur. Tetapi

    umumnya diperbanyak dengan setek batang/sulur karena relatif lebih

    mudah, murah/ekonomis dan

    juga dapat mempertahankan sifat-sifat

    keturunannya. Perbanyakan dengan biji hanya dilakukan untuk tujuan

    penelitian.Tanaman

    lada pada dasarnya hanya memiliki dua macam sulur(dimorphic

    plant)yaitu sulur panjat dan

    sulur/cabang buah. Sulur panjat

    merupakan bahan tanaman yang paling baik untuk tanaman lada yang

    dibudidayakan dengan menggunakan tiang

    panjat/tajar. Sulur/cabang buah

    fungsi utamanya adalah untuk pembentukan buah, disamping itu dapat

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    3/19

    digunakan untuk Sumber bahan tanaman lada perdu (tidak

    memerlukan panjatan).

    Sulur panjat adalah sulur yang tumbuhnya ke atas

    melekat pada tiang panjat. Sumber bahan tanaman yang paling baik

    berupasetek/sulur

    panjat berasal dari tanaman yang berumur kurang dari dua tahun. Bahan

    setek yang baik adalah yang tidak

    terlalu tua, tetapi sudah berkayu, karena apabila berasal dari setek yangterlalu tua, pertumbuhannya lambat, sedang yang terlalu muda juga tidak

    baik.

    Gambar 1. Sumber bahan tanaman

    2.Varietas

    Varietas

    lada yang sudah dilepas adalah Petaling-1, Petaling-2, Natar-1, Natar-2,

    LDK-RS, Chunuk-RS dan Bengkayang-LU.

    Varietas-varietas yang sudah dilepas

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    4/19

    ini merupakan hasil seleksi para peneliti Balittro dengan karakteristik

    antara, lain seperti pada Tabel 1.

    Petaling-1 merupakan hasil seleksi dari kultivar

    LDL (Lampung Daun Lebar ), sedangkan

    Petaling-2 dari kultivar Jambi yang banyak ditanam di Bangka. Keduanyamemiliki produktivitas yang tinggi.Petaling-2 memiliki tandan buah paling

    panjang di

    antara ketujuh varietas tersebut dan

    relatif lebih tahan kering dari pada Petaling-1. Sementara varietas Chunuk-

    RS yang juga banyak ditanam di Bangka,memiliki daun yang melengkung

    seperti perahu

    sehingga oleh petani di Bangka,

    dinamakan juga sahang garam-cabe karena berbuah sepanjang tahun. Natar-1

    dan

    Natar-2 diseleksi dari kultivar Bulok Belantung dan Kerinci yang keduanya

    banyak ditanam di Lampung

    dengan menggunakan tiang panjat hidup (tajar). Natar-1 merupakan

    varietas

    yang paling toleran terhadap

    penyakit busuk pangkal batang. Natar-2 memiliki

    akar lekat yang relaif lebih kuat dan mudah melekat pada tajar. Bengkayang-

    LU merupakan varietas yangdiseleksi dari lada Bengkayang dengan

    daerah penyebaran Kalimantan Barat. Diduga varietas tersebut berasal

    dari Bangka yang kemudian juga menyebar ke Serawak dan di sanadikenal

    dengan nama varietas Kucing.

    Tabel 1.Karakteristik sifat-sifat Penting dari tuiuh varietas lada

    Varietal Ketahan

    anterhadap

    Penyakit

    busuk

    pangkal

    batang

    Hama

    penggerek

    Daya

    adaptasi

    Cekama

    n

    air

    terhadap

    Kelebihan

    air

    Produksi

    (Ton/ha)Penyakit

    kuning

    Petaling-Iediu

    m!entan !entan Kurang "edang

    #$#%

    Id putih

    Petaling-& !entan Toleran !entan Tinggi "edang#$'&

    Id putih

    atar-' !entan Toleran Toleran "edang "edang

    #$

    Id hitam

    atar-& ediu !entan Toleran "edang Kurang *$+&

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    5/19

    m Id hitam

    Chunuk-

    !"!entan Toleran !entan

    '$,

    Id putih

    .DK-!" !entan Toleran !entan Kurang*$%

    Id putih

    0engkayang-

    .1

    edium

    !entan #$Id putih

    Sumber : Zaubin, (1991) ; Nuryani dkk

    (1993); Keterangan : - belum diuji

    3. Pembibitan

    Perbanyakan tanaman

    lada dengan menggunakan setek dapat dilakukan

    dengan dua cara: (1) menggunakan setek panjang (5 - 7 buku) yang dapat

    langsung ditanam di kebun dan (2) setek satu buku berdaun tunggal yang harusdisemai terlebih dahulu di persemaian.

    Setek panjang digunakan apabila Sumber bahantanaman cukup banyak. Setek tersebut berasal dari sulurpanjat.

    Setek satu buku berdaun tunggal dilakukan dengan

    cara Setek panjang dipotong-potong menjadi sejumlah setek satu buku

    berdaun tunggal (Gambar 2a), kemudian direndam dalam larutan gula (1 - 2

    %) selama2/& - 1 jam, lalu setek disemai

    dalam polibag yang terdiri dari campuran tanah(top soil)dengan pupukkandang dan pasir kasar atau sekam dengan

    perbandingan I : I : I dan telah dibiarkan selama 7 - 10 hari (ditandai

    dengan tumbuhnya rumput-rumput halus di permukaan tanah dalam polybag

    tersebut). Untuk mempertahankan kelembaban lingkungan

    maka diperlukan sungkup plastik dengan kerangka bambu atau kayu setinggi 1

    m

    (Gambar 2b). Penyiraman dilakukan setiap 2 hari dengan menggunakan

    embrat. Sungkup plastik dibuka setiappagi3

    pukul

    9.00 - 10.00), lalu sungkup ditutup kembal'untuk

    menjaga agar kelembaban udara dalam sungkup tetap tinggi.

    Penyiangan dan penyulaman setek yang layu/mati dilakukan

    secara rutin. Setek yang diserang penyakit sebaiknya segera

    dibuang/dibakar. Setiap 2 minggu, persemaian disemprot dengan pupuk

    daun dan fungisida secara bergantian.

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    6/19

    Gambar 2. Cara perbanyakan setek satu buku berdaun tunggal (a); dan

    sungkup untuk pembibitan (b).

    Satu bulansetelah setek ditanam, akan tumbuh tunas-tunas yang selanjutnya akanmenjadi sulur-sulur panjat. Apabila sulur telah membentuk2 - 3 daun barn, maka setiap tanaman diberi tegakan dari bambu, agarpada bagian bukunya tumbuh akar danmelekat pada tegakan bambu (Gambar 3. Secara bertahap sungkupdibuka

    agar setek beradaptasi dengan,lingkungan tumbuhnya clan apabila setektelahkuat maka sungkup tidak diperlukan lagi.Setelah 3 - ! bulan, setek telah tumbuh menjadi bibit lada (" - # bukudan siap ditanam di lapang.

    Gambar 3. Pemasangan tegakan bambu

    sebagai tajar sementara

    IV.PERSIAPAN TANAM

    1. Pembukaan Tanah

    Pembukaan

    tanah atauland clearingdari hutan dimulai dengan menebang/membabat pohon-

    pohon kecil dan belukar

    lebih dahulu. Setelah itu, barnditebang pepohonan yang lebih besar, yang sedapatnya dibongkar

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    7/19

    dengan tungul dan akar-akarnya. Cara yang sama dilakukan bila tanah yang

    disediakan adalah

    bekas hutan/kebun karet atau tanaman

    lainnya yang ingin di-diversifikasikan. Pada pembukaan tanah bekas

    hutan sekunder, semak belukar, padang rumput/padang clang-clang,pekerjaannya lebih

    ringan karena pohonpohon besar hampir

    tidak ada. Selanjutnya kayu yang besar dan tunggul-tunggul disingkirkan

    atau dikumpulkan dan ditumpukmelintang arch lereng untuk mencegah

    erosi. Dalian

    ranting dan dedaunan tidak boleh

    dibakar, tetapi dibiarkan membusuk di tempat sebagai tambahan bahan

    organik, untuk meningkatkan kesuburantanah.

    2.Pengolahan Tanah dan

    Pembuatan Lubang Tanam

    Pada musim kemarau tanah dibersihkan dari

    pohon-pohonan, semak belukar dan

    segala sisa tanaman. Selanjutnya dilakukan pengajiran dengan jarak 2,5 x 2,5 rn.Lubang tanam dibuat dengan ukuran 80 x 60 x 60 cm (panjang x lebar x dalam)

    (Gambar 4a). Tanah gajian dicampur

    dengan pupuk kandang (5 - 10 kg) dan 0,5 kg dolomit serta dibuat menjadi guludan yang

    berukuran

    panjang 90 cm, lebar 60 cm dan tinggi 25 30 cm (Gambar 4b).

    Pada tanah miring

    (lebih kurang 15 derajat) sebaiknya dibuat teras-teras atau menanam tanaman

    penutup tanah sepanjang contour dan tidak membuat saluran drainase yang searah

    dengan kemiringan tanah untuk mencegah tejadinya erosi.

    Tanaman lada tumbuh kurang baik pada areal yangtergenang, oleh sebab itu air yang

    berlebihan harus dialirkan/dibuang melalui saluran drainase 30 x 20 cm (lebar x

    dalam) dan parit keliling yang berukuran

    lebar 40 cm, dalam 30 cm (Gambar 5).

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    8/19

    Gambar !.$ubang tanam dengan Tajar gliricidae (a% dan guludan

    dengan tajar dadap cangkring(b.

    Gambar &. 'arit keliling

    V.

    PENANAMAN

    1.

    Penanaman Tajar Tiang Panjat Hidup.

    enis tajar yangdisarankan adalah gamal (Glyricidia maculata)*+ dan dadap

    cangkring (Erythrina fusca$ur. Tanaman tersebut umumnya diperbanyakmelalui setek batang. 'anjang setek 1,& m, diameternya & cm (tidakterlalu tea dan juga tidak terlalu muda. Setek tersebut ditanam 1 cm di sebelah barat lubangtanam, dengan menancapkan pangkalnya sedalam 1& / 2 cm.

    'ada tahun pertama tajar d000l (dibuang tunas-tunasnya, kemudian pada tahun ke 2 dilakukan pemangkasan2 kalitahun untuk tajar dadap cangkring, sedangkan untukgliricidia 3 kalitahun. Selanjutnya,pemangkasan dilakukan " / 1 hari sebelum pemupukan tanaman lada.

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    9/19

    2.

    Penanaman Lada

    Setek " ruas dapat langsung ditanam dengan cara setektersebut diletakan miring (3 / !&4 ke arch tajar, ! ruassetek bagian pangkalnya (tanpa daundibenamkan kedalam tanah, sedang 3 ruas sisanya (berdaundisandarkan pada tajar (Gambar 5a. +emudian tanah di sekeliling setekdipadatkan. )al yang sama juga dilakukan apabilamenggunakan bibit lada dalam plybag, dengan terlebih dahulu membuangkantung plybagnya (Gambar 5b.

    Setelah ditanam, bibit tersebut harus dilindungi dari teriknya sinarmatahari. 6aungan yang umum dan mudah diperleh adalah alang-alangatau tanaman hutan lainya yang tahan lama(gambar 5c.

    'elindung ini dapat diangkat setelah stek-stek tumbuh dan kuat.

    Gambar 5.'enanaman langsung stek panjang (a%penanaman bibitdalam ply bag (b% dan naungan dalam pelindung bibit lada(c

    3.Pemeliharaan

    a.

    Pengikatan Sulur Panjat dun Pembentuk kerangka

    Tanama

    Sulur

    lada yang telah disandarkan pada tajar, diiakatagar melekat pada tajar..Apabila setek telah8 -9 buku dari permukaan tanah maka

    dilakukan pemangka pada ketinggian 25

    30 cm dari permukaan tanah (di atas 2 buku yang

    telahmelekat kuat pada tajar ).

    Tujuan pemangkasan tersebut agar terbentuk 3 sulur panjat baru. Sulur barutersebut harus diletakan pada tajar dengan cara mengikatnya ketajar..pemangkasan berikutnya dilakukan apabila telah mencapai 7-9 buku (+3 bulan ) yaitu paada buku yang tidak mengeluarkan cabang buah. Selanjutnyapemangkasan dilakukan secara rutin sampai umur prdukti! (" tahun) . #asil pangkasantersebut dapat

    digunakan sebagai sumber bahan tanaman.$emangkasan rutin tersebut akan memacu

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    10/19

    pembentukan percabangan prdukti! yang lebih banyak dan membentuk kerangkatanaman menjadi bagus (lebat).

    Pembungaan yang terjadi sebelum tanaman berumur 2

    tahun sebaiknya dibuang, karena akan

    mengganggu pertumbuhan vegetatif tanaman

    yang mengakibatkan nantinya tidak dapat berproduksi secara optimal.

    Tanaman dibiarkan berbunga setelah berumur

    2 tahun atau lebih.

    b. Pemangkasan Sulur Gantungdan Sulur Cacing/Tanah

    Sulur gantung adalah sulur panjat yang tumbuhnya

    tidak melekat pada tajar, karena

    tidak dilakukan pengikatan, sehingga tumbuh menggantung. Sulur cacingatau sulur tanah adalah sulur panjat yang tidak melekat pada tajar dan

    tumbuh menjalar di

    permukaan tanah (Gambar 7).

    Sulur gantung dan

    sulur cacing merupakan sulur yang bersifat parasit atau turut menguras

    nutrisi/makanan tapi tidak produktif, olehsebab itu sulur tersebut harus selalu

    dibuang/dipangkas. Pemangkasan kedua sulur tersebut harus dilakukan

    secara rutin.

    Cabang-cabang yang menutupi tanah padapangkal batang yang menghalangi sinar matahari dan sirkulasi udara harus

    dipangkas, untuk mengurangi kelembaban

    pangkal batang yang dapat memicu berjangkitnya penyakit busuk pangkal

    batang.

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    11/19

    Gambar 7.

    Sulur gantung (a); dan sulur cacing atau sulur tanah (b).

    C.Pemupukan dan Pemangkasan Tajar

    Tanaman

    lada memerlukan pupuk organik dan inorganik. Jumlah pupuk inorganik yangdiperlukan adalah 1 600 g NPKMg (12- 12-17-2)/tanaman/tahun

    untuk tanaman umur produktif. Tajar dipangkas

    7 10 hari sebelum dilakukan pemupukan. Pupuk diberikan dengan cara

    displit 3 - 4 kali sebagai berikut:

    Split I : pada awal musim hujan diberikan 0,4

    dosis (640 g NPKMg) ditambah 0,5 g

    dolomit, tajar dipangkas berat (seluruh cabang pada ketinggian 3,5m

    dibuang).

    I

    Split II : dilakukan 40 hari setelah

    pemberian I yaitu sebanyak 0,3 dosis

    (480 g NPKMg), tajar dipangkas dan membiarkan 2-3 cabang tersisa.

    Split III

    : dilakukan 40 hari kemudian sebanyak 0,2 dosis (320 g NPKMg), dan tajar

    dipangkas dengan menyisakan 2-3 cabang.

    Split IV:

    dilakukan 40 hari kemudian sebanyak 0,1 dosis (160 g NPKMg) ditambah 5 kgpupuk

    kandang dan tajar dipangkas berat

    Untuk tanaman lada yang belum berproduksi,

    pemupukan dilakukan sebagai berikut:

    (a)

    Umur 0 - 12 bulan diberikan 1/8 dosis (200 g/tanaman/tahun),

    dengan interval 3 bulan sekali

    dan agihan pupuk I : 2 : 3 : 4 atau berturut-turut untuk pemberian

    pertama sampai keempat masing-masing 20, 40,60, dan 80 g/pemberian. Yang perlu diperhatikan

    adalah waktu memupuk masih ada hujan dan pada waktu pemberian pertama

    ditambah 5 kg pupuk kandang.

    (b)

    Umur 13 - 24 bulan diberikan 1/4 dosis 400 g/tanaman/tahun

    dengan interval 3 bulan sekali dan agihan pupuk 1 : 2 3 :

    4 (40, 80, 120 dan 160 g) selama ada hujan, ditambah 5 kg pupuk kandang

    pada waktu pemberian pertama.

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    12/19

    Pupuk diberikan 30 cm dari pangkal batang,

    diusahakan tidak terlalu dekat akar, dengan cara, ditugal 6 - 8 lubang kiri-kanan

    pangkal batang.

    d. Penyiangan

    Terbatas/BobokorPenyiangan/bobokor dilakukan secara rutin yaitu

    membersihkan sekitar pangkal batang tanaman lada (Gambar 8).

    Pada

    a4al musim kemarau setiap guludan diberi mulsa daundaunan seperti alang-alang$

    semak belukar$ hasil pangkasan ta5ar

    lain-lain setebal 5 - 10 cm. Tujuannya

    adalah untuk mengurangi penguapan danmenghindari kekeringan yang berlebihan, tetapi tidak membuat kondisi yang

    terlalu lembab yang

    menciptakan keadaan yang dapat memicu perkembangan penyakit BPB.

    lain-lain setebal 5 - 10 cm. Tujuannya

    adalah untuk mengurangi penguapan dan

    menghindari kekeringan yang berlebihan, tetapi tidak membuat kondisi yang terlalu

    lembab yang

    menciptakan keadaan yang dapat memicu perkembangan penyakit BPB.

    Gambar 8. Penyiangan terbatas/bobokor

    4.Kendala Produksi (Hama dan Penyakit)

    Jenis hama dan penyakit tanaman lada

    Hama

    yang menyerang tanaman lada terdiri dari penggerek batang, penghisap buah clan

    penghisap bunga.

    Penyakit utama tanaman lada adalah

    busuk pangkal batang, penyakit kuning dan penyakit kerdil/keriting.

    Hama penggerek batang(Lophobaris piperis)tersebar hampir di seluruh daerah

    pertanaman ladadi Indonesia. Diantara ketiga hama, tersebut,

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    13/19

    penggerek batang merupakan hama yang paling mcr-ugikan. Larva hama penggerek

    batang merusak batang dan

    cabang; pada tingkat serangan berat

    dapat menyebabkan kematian tanaman. Serangga

    dewasanya menyerang bagian tanaman seperti pucuk, bunga dan buah sehingga dapat

    menurunkan kualitas dan kuantitas produksi (Gambar 9a).

    Hama penghisap bunga(Diconocoris hewetti)dikenal dengan sebutan nyamuk lada,

    enduk-enduk, kapal terbang atau fui khicong

    (Bangka). Stadia nimfa maupun dewasa merusak bunga dan tandan bunga. Serangan

    ringan menyebabkan tandan rusak,

    salah bentuk dan buah hanya sedikit, serangan berat, seluruh bunga

    rusak, tangkai hitam

    dan gugur sebelum

    waktunya. Hama ini juga memakan buah mucla, (Gambar 9c).

    Hama penghisap buah(Dasynus piperis)dikenal

    dengan berbagai nama seperti kepik,

    kepinding, walang sangit sedang di Bangka

    disebut semunyung, atau bilahu (Belitung, Kalimantan). Stadia nimfa maupun serangga

    dewasa menghisap cairan

    buah. Bila menyerang buah muda

    menyebabkan tandan buah banyak yang kosong, sedang serangan pada buah tua

    menyebabkan buah menjadi hampa, kering

    dan gugur (Gambar 9b)

    Gambar 9.Lophobaris piperisdan

    larvanya (inzet) (a);Dasynus piperis (b); Diconocoris

    hewetti (c).

    Penyakit busuk Pangkal batang(BPB), disebabkan oleo serangan

    jamurPhytophthora capsici.Penyakit

    ini pertama kali ditemukan di Lampung

    Selatan pada tahun 1885. Di antara ketiga penyakit utama tersebut, penyakit busuk

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    14/19

    pangkal batang merupakan kendala produksi yang paling ditakutkan petani,

    karena, menyebabkan kematian tanaman dalam waktu singkat.

    Sebenarnya, jamurPhytophthora.capsicidapat

    menyerang seluruh bagian tanaman

    lada. Serangan yang paling membahayakan apabila terjadi pada pangkal

    batang atau akar. Gejala serangan dini sulit diketahui,

    sedangkan gejala yang nampak seperti kelayuan tanaman menunjukan serangan telah lanjut.

    Gambar . Tanaman yang terserang penyakitkuning (a% gejala penyakit kuning yangtelah lanjut (b% benjl pada akar yang terseran nematda (c% dannematda di dalamj

    Penyakit kerdil/keritingsaat

    ini telah terdapat hampir di seluruh daerah pertanaman lada di Indonesia.Penyakit ini tidak mematikan tanaman, tapi

    menghambat pertumbuhan tanaman sehingga menjadi kerdil dan menurunkan

    produktivitas. Pada serangan berat, tanaman menjadi tidak berbuah

    (Gambar 13).

    Penyebab penyakit kerdil ada

    beberapa macam virus sepertiPep per Yel low Mottle Virus (PYMV)

    dijumpai di Bangka dan Lampung, di

    camping An berdasarkan identifikasi contoh tanaman sakit yang berasal

    dari Bangka juga ditemukan adanya virus CMV

    (Cucumber Mosaic Virus).

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    15/19

    Gejala

    penyakit kerdil ditandai dengan munculnya dawn-dawn muda yang abnormal, berukuran lebih kecil

    seringkali bergelombang atau belang-belang. Pada serangan berat

    pertumbuhan rugs menjadi memendek,

    akibatnya tanaman menjadi kerdil. Pada beberapa tanaman seringkali terjadi pertumbuhan cabang

    yang

    berlebihan dengan dawn yang kecil-kecil atau tidak berdaun.

    Tanaman

    yang terserang ringan tetap dapat berproduksi, tapi tandan buahnya menjadi pendek, tandan buah

    tidak

    penuh, dan ukuran

    buah lebih kecil. Sedang pada tanaman yang terserangberat, tanaman menjadi sangat kerdil dantidak berbuah.

    Tanaman yang telah menunjukkan gejala penyakit

    ini walaupun nampaknya pada stadia

    ringan, tidak boleh dijadikan sebagai cumber bibit. Apabila pada

    pembibitan dijumpai bibit dengan gejala kerdil, disarankan agar bibit/tanaman

    tersebut dimusnahkan.

    Selain oleh serangga vektor, penyebaran penyakit

    ini seringkali dipercepat melalui alat pertanian yang dipakai bekas

    tanaman sakit. Oleh sebab itu dianjurkan

    untuk membersihkan terlebih dahulu alat tersebut sebelum digunakan pada tanaman sehat.

    Mengendalikan vektor penyakit

    sepertiAphissp.,Planococcus

    minordanFerrisia virgata

    dan menghindari pemakaian bahan tanaman yang berasal dan tanaman

    sakit.

    Gambar 11 'enyakit yang terserang penyakit kuning (a, gejalapenyakit kuning yang telah lanjut(b% benjl pada akar yang terserangnematda (c% dan nematda di dalam jaringan (d.Pengendalian hama dan penyakit

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    16/19

    Sering

    terjadinya fluktuasi harga lada yang cukup tajam, bahkan harga jual wring kali sangat

    rendah membuat petam

    lada tidak dapat membeli sarana

    produksi. Oleh sebab itu, dianjurkan dalam budidaya lada, untuk menyertakan

    kegiatan lainnya misalnya

    diintegrasikan dengan ternak,

    disertai penanaman penutup tanah(A. pintoi).Penanaman penutup tanah serta

    penyiangan terbatas(selective

    weeding)dapat menghambat aliran permukaan(run ofj)dan

    memperlambat penyebaran penyakit.

    Cara tersebut selain membuat sistem

    usahatani lada menjadi lebih efisien juga merupakan usaha Pengendalian Hama

    Terpadu/PHT yang ramah

    lingkungan dan berkesinambungan.

    Pengendalian menggunakan pestisida kimiawi ditakukan pada saat populasi hama

    atau intensitas serangan patogen penyakit tinggi. Tujuannya adalah untuk menekan

    perkembangan hama dan patogen secara

    cepat. Setelah itu, diikuti aplikasi pengendalian secara hayati mempergunakan musuh

    alaminya.

    Komponen budidaya yang perlu diperhatikan dalam budidaya lada yang efisien dan

    ramah lingkungan meliputi :

    Bahan tanaman.Bahantanaman seringkali menjadi sumber inokulum

    bagi hama-penyakit lada dan juga dapat menjadi sumber penyebaran ke daerah yang

    masih barn. Oleh karena

    itu seleksi bahan tanaman yang sehat

    merupakan hal yang penting. Selain itu, pemilihan varietas yang akan digunakan harus

    dilakukan

    dengan sangat hati-hati karena sampai

    saat ini belum, ada, varietas yang tahan terhadap, semua jenis hama dan

    penyakit.

    Jenis tajar dan pemanfaatan biomas pangkasan.Penggunaari tajarsangat dianjurkan karenabudidaya lada dengan tiang panjat coati merupakan budidaya yang intensif dan

    membutuhkan input tinggi. Sehingga,

    saat harga lada, rendah, pemupukan tidak dapat dilakukan akibatnya tanaman

    menjadi lemah dan peka terhadap serangan

    hama dan patogen. Biomas basil pangkasan tajar (dadap cangkring/gliricidae)

    bila dibenamkan dalam tanah akan meningkatkan kesuburan

    tanah, merangsang pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme tanah yang

    bermanfaat. Hal ini akan lebih baik apabila disertai dengan pupuk kandang, sehingga

    proses

    pembusukan akan lebih cepat dan dapat

    menghambat perkembangan patogen berbahaya di dalam tanah.

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    17/19

    Saluran drainase dan pemangkasan bagian tanamanlada.Kebun lada yang baik

    harus mempunyai saluran drainase, sehingga tidak ada air yang tergenang

    di dalam kebun, karena air yang tergenang merupakan

    media yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan patogen BPB.Pemeliharaan tanaman lada, meliputi

    pemangkasatVpembuangan sulur cacing

    dan sulur gantung yang tidak berguna, bekas pangkasan tersebut ditutup dengan teer

    atau insektisida.

    Pembuangan sulur cacing juga akan

    mengurangi kemungkinan terinfeksinya tanaman lada olehP. capsici

    dari tanah.

    Pemupukan dan

    komposisinya.Pemupukan

    tanaman lada bertujuan meningkatkan

    produksi dan kesehatan tanaman. Disamping dosis juga harus memperhatikan komposisi

    dan saat aplikasinya. Pupuk organik juga diperlukan disamping pupuk morganik,

    seperti pupuk kandang atau sisa tanaman.

    Pengendalian

    hayatipenyakit BPB dapat dilakukan dengan pemberian kotoran ternak dicampur alang-

    alang dan agen hayati (Tharzianum).Aplikasi pupuk kandang dapat dilakukan

    bersama-sama dengan aplikasi alang-alang dan agen hayati(T

    hurzianuin)untuk menekan terjadinya

    seranganP. capsici.Pemberian bahan organik tersebut harus dibenamkan ke dalam

    tanah di bawah

    tajuk tanaman, agar berfungsi sebagai

    sumber nutrisi bagi tanaman, menggemburkan tanah, dan meningkatkan populasi

    mikroorganisme antagoms. Alangalang sebagai sumber bahan organik dapat diberikan

    sebagai penutup tanah(mulching)untuk

    mengendalikan penyakit laming; Apabila ditujukan untuk pengendalian BPB,

    maka pemberiannya harus dibenamkan. Pengendalian

    penyakit kuning dengan aplikasi P. penetrans juga akan lebih efektif

    apabila diikuti dengan pemberian bahan organik.

    Penyiangan

    terbatas.Penyiangan terbatas

    "bobokor" hanya dilakukan di

    sekitar tanaman lada sebatas kanopi tanaman dan menghindari penyiangan

    bersih. Untuk

    meningkatkan populasi

    hama penggerek batang sebaiknya dilakukan

    penamanan

    parasitoid

    tanaman sela

    yang banyak memproduksi bunga seperti kopi, kurnis kucing atau penutup tanahA.

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    18/19

    pintoi.Adanya

    tanaman sela atau penutup tanah yang

    mampu membentuk bunga (banyak berbunga) selain dapat untuk mengkonservasi

    parasitoid, juga menghambat

    penyebaran propagul patogen BPB pada waktu musim hujan.

    Pemanfaatan agen hayati dan konservasinva.Bila dipilih jenis varietas yangrentan terhadap serangan penyakit kuning atau BPB;

    maka agen hayati pengendali patogen tersebut barns diaplikasikan sejak awal penanaman

    lada dan aplikasi diulang pada

    setiap awal musim hujan.

    Membuat pagar keliling.Jamur patogen yang bersifat tular tanah sepertipenyebab penyakit BPB akan cepat

    menyebar melalui tanah yang melekat

    bersama kaki manusia dan hewan yang lain lalang masuk keluar kebun. Pagan kelilingdengan tanaman hidup (rumput gajah) dianjurkan dengan tujuan agar jalan masuk

    kebun dibatasi jumlahnya dan bukan merupakan jalan umum. Disamping itu

    rumput gajah/tanaman hidup dapat sebagai

    sumber pakan temak. Temak peliharaan tidak boleh dibiarkan bebas

    berkeliaran di dalam kebun.

    7. PANEN DAN PENGOLAAN A!"L

    Budidaya lada yang dilakukan dengan tiang panjat

    coati dan dipelihara dengan baik,

    akan mulai berproduksi pada umur 2 3 tahun, dan selanjutnya panen dapat dilakukan

    setiap tahun sampai tanaman berumur 10 tahun atau tergantung pada intensitaspemeliharaan. Budidaya lada dengan

    tajar dan dipelihara dengan baik maka panen pertama terjadi pada umur 3 - 4 tahun

    dan dapat terns berproduksi sampai

    umur 15 tahun atau lebih.

    Sejak terbentuk bunga sampai buah masak memerlukan

    waktu cukup lama. Buah muda berwarna hijau muda, berubah menjadi hijau tugdan

    apabila sudah masak berwarna

    kuning sampai kemerahmerahan.

    Pemetikan/panen buah dilakukan tergantung tujuan produk yang akan

    dihasilkan (lada hitam atau lada putih).#. Lada itam

    Untuk

    membuat lada hitam, pemetikan buah dilakukan 6 7 bulan setelah tanaman

    berbunga. Pada saat itu buah

    berwarna hijau tua/hijau

    gelap. Untuk memperbaiki mutu lada hitam, Balitro bekerja sama denganCabang

    Dinas Perkebunan Loa Janantelah membuat alat perontok buah, blanching dan

    pengering. Proses pengolahan lada

    hitam dari buah lada segar cukup sederhana yaitu dengan cara memisahkan buah

    lada dari tangkainya (dengan alat perontok)kemudian dilakukan blanching (celup dalam air panas selama 2,5 menit) agar

  • 7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx

    19/19

    diperoleh warna hitam mengkilap dan seragam serta aromanya lebih baik. Setelah

    itu, lada dijemur dengan menggunakan rak-rak

    sehingga terhindar dari gangguan hewan atau pengeringan dengan alat

    pengering.

    2. Lada Putih

    Untuk

    memperoduksi lada putih, buah lada dipetik setelah 8 - 9 bulan bunga muncul yaitu

    ditandai oleh sebagian

    buah dalam satu tandan sudah berwarna

    kuning kemerahan. Tahapan pengolahan lada putih yang umum dilakukan pctani,

    terdiri dari merendam, mcrontok dan

    mengupas buah serta menjemur. Seringkali dalam melakukan perendaman, air yang

    digunakan tidak bersih atau

    tidak mengalir, dan pada waktu pengtipasan urnumnya dilakukan dengan

    menginjak-injak karung lada akibatnya

    mutu lada putih yang dihasilkan menjadi rendah. Upaya perbaikaii mutu lada putih

    telah dilakukan Balittro membuat

    alat perontok, pengupas lada, pengering dan sortasi.