penyair abu nuwas, selayang pandang

6
Penyair Abu Nuwas, Se layang Pan da ng :JfumamJlDu6al(ar 1. Pen dah uluan S yaUqi Dlaif, seorang ahf kesusas- teraan Arab telah memperlcdesasi- kan kesusasteraan Arab ke dalam empat periode. Pertama, kesusasteraan Arab masa JahHiyah, kedua . kesusasteraan Arab mesa Islam, ketiqa. kesusasteraan Arab mesa Abbasiyah I, dan ke empat, kesusasteraan Arab masa Abbasiyah II. Masing-masing periode diwamai dengan lahirnya penyair-penyair terkenal yang mampu membawa kesusasteraan Arab ke jenjang yang cukup terhormat di te- ngah-tengah kesusasteraan dunia pada waktu itu. Berkenaan dengan hal ini, Toha Husain dalam bukunya yang ber- judul Min Haditsis Syi'rl wan Netsn hale- man 17 mengatakan bahwa sastra Arab. baik prosa maupun puisi, tidak dapat di- kalakan ketinggalan apabila dibandlnq- kan dengan sastra-sastra dunia pada waktu itu, yakn i sastra Yuna ni, sastra Ro- mawi, sastra Latin, dan sastra Persia. Dala m jilid pertama buku Tarikhul Adabi/ 'Araby yang khusus berbicara te- ntang kesusasteraan Arab pada masa Jahiliyah, Syauqi Dlaif menampilkan em- pat penyair yang memegang peranan penting dalam dunia kesusasteraan Arab pada saat itu. Mereka itu adalah Umruil Oois. An Nabigah adz Dibyani, Zuhair Ibnu Abi Salma, dan AI A'sya. Keempat penyair inilah yang kaya akan karya sas- tra , yang di masa-masa se lanjut nya karya-karya mereka itu berhasil dlkum- I I/f/I/lllliurd II I 995 pulkan dalam diwan-diwan (kumpufan putsi), yang hin gga kini karya-karya tersebut dapat dibaca ora ng. Dalam jilid kedua, yang khusus berbl- ce ra tentang kesusaste raa n Arab di masa Islam dan masa Umawy, di sana ditampilkan nama-nama besar dalam bl- dang sastra seperti Husain Ibnu Tsabit, Ka'ab Ibnu Zubair, l ubaid, Al Hathiah, dan An Nabighah al Ju'd. Mereka adalah sastrewan-sastrewan yang sering dise- but Asy Syu'ara a/ Mukhad/ramun, yait u para penyair yang lahir dan dibesarkan di masa Jahiliyah (masa pagan), kemudian meninggal dl masa Islam (Gharbal, 1965:1667). Dalam [ilid ketiga dalam buku terse- but, yang khusus berbicara tentang ke- susasteraan Arab pada masa dinasti Ab- basiyah pertama, ditampilkan nama- nama penyair terkenal pada waktu itu antara lain Basyar, Abu Nuwas, Abu al- 'Atahiyah, Muslim Ibnu al Walid, dan Abu Tammam. Kemudian dalam jilid keempat, yang khusus berbicara tenta ng kesusasteraan Arab pada masa dinasti Abbasiyah ke- dua, di sana banyak disebut nama-nama besar dalam dunia kesusasteraan se- perti '/\Ii fbnu al Jahm, Al Bukhtury, Ibnu ar Rumy, dan Ibnual Mu'taz. D! masa dinastl inilah mulal muncul penyair yang disebut sebagai penyair speslafis, dalam art! bahwa basil karya mereka memiliki corak dan warna khusus sepert l corak

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyair Abu Nuwas, Selayang Pandang

Penyair Abu Nuwas,Selayang Pandang

:JfumamJlDu6al(ar

1. Pendah uluan

SyaUqi Dlaif, seorang ahf kesusas­teraan Arab telah memperlcdesasi­

kan kesusasteraan Arab ke dalam empatperiode. Pertama, kesusasteraan Arabmasa JahHiyah, kedua . kesusasteraanArab mesa Islam, ketiqa. kesusasteraanArab mesa Abbasiyah I, dan ke empat,kesusasteraan Arab masa Abbasiyah II.Masing-masing periode diwamai denganlahirnya penyair-penyair terkenal yangmampu membawa kesusasteraan Arabke jenjang yang cukup terhormat di te­ngah-tengah kesusasteraan dunia padawaktu itu. Berkenaan dengan hal ini,Toha Husai n dalam bukunya yang ber­judul Min Haditsis Syi'rl wan Netsn hale­man 17 mengatakan bahwa sastra Arab.baik prosa maupun puisi, tidak dapat di­kalakan ketinggalan apabi la diba ndlnq­kan dengan sastra-sastra du nia padawaktu itu , yakn i sastra Yuna ni, sastra Ro­mawi, sastra Latin, dan sastra Persia.

Dala m jilid pertama buku TarikhulAdabi/ 'Araby yang khusus berbicara te­ntang kesusasteraan Arab pada masaJahiliyah, Syauqi Dlaif menampilkan em­pat penyair yang memegang perananpenting dalam dunia kesusasteraan Arabpada saat itu. Mereka itu adala h UmruilOois . An Nabigah adz Dibyan i, ZuhairIbnu Abi Salma, dan AI A'sya. Keempatpenyair inilah yang kaya akan karya sas­tra , yang di masa-masa selanjutnyakarya-karya mereka itu berhasil dlkum-

I I/f/I/lllliurd II I 995

pulkan da lam diwan-diwan (ku mpufanputsi) , yang hingga kini karya-karyatersebut dapat dibaca orang.

Dalam jilid kedua, yang khusus berbl­ce ra tentang kesusasteraa n Arab dimasa Islam dan masa Umawy, di sanaditampilkan nama-nama besar dalam bl­dang sastra seperti Husain Ibnu Tsabit,Ka'ab Ibnu Zubair, l ubaid, Al Hathiah,dan An Nabighah al Ju'd. Mereka adalahsast rewan-sas trewan yang sering dise­but Asy Syu'ara a/ Mukhad/ramun, yaitupara penyair yang lahir dan dibesarkan dimasa Jahiliyah (masa pagan), kemudianmen in ggal dl masa Islam (Gharbal,1965:1667).

Dalam [ilid ketiga dalam buku terse­but, yang khusus berbicara tentang ke­susasteraan Arab pada masa dinasti Ab­basiyah pe rtama, ditampilkan nama­nama penyair terkenal pada waktu ituantara lain Basyar, Abu Nuwas, Abu al­'Atahiyah, Muslim Ibnu al Walid, dan AbuTammam.

Kem udian dalam jilid keempat, yangkhusus berbicara tenta ng kesusasteraanArab pada masa dinasti Abbasiyah ke­dua, di sana banyak disebut nama-namabesar dalam dunia kesusasteraan se­perti '/\Ii fbnu al Jahm, Al Bukhtury, Ibnuar Rumy, dan Ibnual Mu'taz. D! masadinastl inilah mulal mu ncul penyair yangdisebut sebagai penyair speslafis, dalamart! bahwa basil karya mereka memilikicorak dan warna khusus sepert l corak

Page 2: Penyair Abu Nuwas, Selayang Pandang
Page 3: Penyair Abu Nuwas, Selayang Pandang

3. Penyalr Abu Nuwas SelayangPandang

Nama Abu Nuwas talah dikenal se­cara luas oleh bangsa Indonesia, palingtidak sejak Nur Sutan Iskandar menerje­mahkan buku berbahasa Arab mil ik Ko­ninklijk Bataviaasche Genootschap vanKunsten en Wettenschappen atau va­yasa n Lembaga Kebudayaan Indonesiapada tahun 1922. Semula Nur Sutan Is­kandar membuat tarjemahan tersebutuntuk dirnuat dalam majalah Serl Pus­taka yang diterbitkan oleh Balai Pustakapada waktu itu. Tetapi. kemudian padataun 1929 tulisan tersebut mulal dicetakdatam bentuk buu. dan sejauh penga­matan penulis . buku tersebut telahmengalami cetak ulang sampai 15 kaf(1974). Dapat dibayangkan betapameluasnya pereda ran buku tersebut danberapa pula jumlah penduduk Indonesiayang telah membacanya. Nemun, adasatu hal yang perlu diingat. yakni adanyasedikit pe rbe daa n da lam menuli skannama Abu Nuwa s. Oalam buku terjemah­an Nur Sutan Iskandar nama tersebutdltulls dengan Abu Nawas , sedangkanoalarn tulisan ini ditulis dengan Abu Nu­was. Penulis merasa yaki n bahwa yangdimaksud dengan Abu Nawas dalambuku ter-sebut adalah juga Abu Nuwa syang hidup pada mesa dinasti Abbasiyahsebagai penyair yan g namanya banyakdikenal. Hal Inl didasarkan pada tul isanNur Sutan Iskandar itu sendiri tentangsiapakah sebenarnya Abu Nawas itu. lamengatakan bahwa Abu Nawas adalahanak Persi, lahir ke dunia kira-kira padatahun 750 Masehi di kota Ahwaz (lskan­dar ,196B:6). Akan tetapi. siapakah AbuNuwas itu?

Abu Nuwas, nama rengkapnya ialahAbu al Hasan Ibnu Hani' al Hakimi.Menge nai masa hidupnya ada perbeda­an di antara beberapa sumber dalammenyebutkannya . Encyclopedia Britan­nica vol. 1 halaman 63 menyebutkan ba·hwa Abu Nuwas Iahir pada tahun 756

/lIIIIulII;0,u /I/ , 9J

Masehi dan meninggal pada tahun 810Masehi, sedangkan AI Mausu'ah alMuyassarah halaman 40 menyebutkanbahwa Abu Nuwas tahir pada 726 Masehidan meninggal pada tahun B14 Masehi.Mana yang bena r wallahu a'lam.

Abu Nuwas dilahirkan di kota Ahwaz.ibukota Knuziztan. Persia. la lahir dariseorang ibu berdarah Persia dan sa­orang ayah berdarah Arab . Ayahnyaseorang pra jurit yang telah menit'\ggaldunia ketika Abu Nuwas masih keeil. AbuNuwas kectl kemud ia n d!asuh ol ehibunya dan dibawa pindah ke kola Bas­rah. Dikota inilah Abu Nuwas diperkenal­kan dengan bahasa dan kesusasteraan.la sering menghadiri pertemuan-perte­muan yang membicarakan masalah ba­hasa atau sastra. Setelah ia merasa me­miliki bekal ilmu pengetahuan mengenalbahasa dan sastra, untuk setanjutnya iapergi ke Kufah untuk melanjutkan stu­dinya kepada seorang penyair amoralyang bernama Walibah al Habbab alAsadi. Tidak lama kemud ian la pergi keBagdad untuk menemui penguasa pe­merintahan pada waktu ltu yaitu KhalifahHarun ar Aasyid. 01 sinilah ia kemudianmenemu kan dunianya yakn i dunia ke­susasteraan. atau lebih tepatnya duniakepenyairan, sebab dunia inilah yang istekuni sampai akh ir hayatnya. la mencip­takan puisi tentang berbaqai masalaWtopik: puis! tentang pria , puisi tentangwan ita, puisi yang berisi sanjungan. pu isiyang berisi cacian. pulsl tentang minum­an keras, dan sebagainya. Oleh karenaterlalu gemar menulis puist tentang mi­numan keras (khamry. maka selanjutnyaia digolongkan ke dalam kelompok pe­nyair khamr yang terbesar, Puisl-puls­inya tentang khamr telah dikumpulkandalam sebuah buku kumpulan puis! (di­wan) yang berjudul Khamriyyat (N ichol­son, 1962:294),

Oi masa mudanya, di samping tekunbelaja r menciptakan puisi, Abu Nuwasjuga sempat belajar agama (ISlam) . la

Page 4: Penyair Abu Nuwas, Selayang Pandang
Page 5: Penyair Abu Nuwas, Selayang Pandang
Page 6: Penyair Abu Nuwas, Selayang Pandang