peningkatan keaktifan dan prestasi belajar ips pada … · peningkatan keaktifan dan prestasi...

160
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Yoga Dharmawan NIM: 091134010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS

    PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN

    MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Yoga Dharmawan

    NIM: 091134010

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS

    PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN

    MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Yoga Dharmawan

    NIM: 091134010

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    SKRIPSI

    PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS

    PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN

    MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

    Oleh:

    Yoga Dharmawan

    NIM: 091134010

    Telah disetujui oleh:

    Pembimbing

    Drs. YB. Adimassana, M.A. Tanggal, 11 Agustus 2016

    SKRIPSI

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    SKRIPSI

    PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS

    PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN

    MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

    Dipersiapkan dan ditulis oleh:

    Yoga Dharmawan

    NIM: 091134010

    Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

    Pada tanggal 31 Agustus 2016

    Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

    Susunan Panitia Penguji

    Nama Lengkap Tanda Tangan

    Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.

    .....................

    Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.

    .....................

    Anggota 1 : Drs. YB. Adimassana, M.A.

    .....................

    Anggota 2 : Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum.

    .....................

    Anggota 3 : Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A.

    .....................

    Yogyakarta, 31 Agustus 2016

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sanata Dharma

    Dekan,

    Rohandi, Ph.D.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Hasil karyaku ini kupersembahkan untuk:

    1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya padaku

    2. Bapak, ibu dan adikku tercinta yang sudah memberikan semangat dan doa

    3. Teman-teman PGSD USD kelas A angkatan 2009 yang selalu memberikan

    semangat dan dukungan

    4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    “Jangan menunggu hingga hari esok karena itu masih misteri”

    (Anonim)

    “Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya

    didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya”

    (Abraham Lincoln)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

    ini memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

    dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 31 Agustus 2016

    Penulis

    Yoga Dharmawan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Yoga Dharmawan

    NIM : 091134010

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA

    SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL

    PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

    Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

    Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

    mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

    mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

    tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

    selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal: 31 Agustus 2016

    Yang Menyatakan

    Yoga Dharmawan

    NIM: 091134010

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA

    SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL

    PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

    Yoga Dharmawan

    Universitas Sanata Dharma

    2016

    ABSTRAK

    Masalah yang ditemukan di kelas IV SDN 3 Cawas adalah rendahnya

    keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Tujuan dari

    penelitian ini adalah a) mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi

    belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; b)

    meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPS; c) meningkatkan

    prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

    dengan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas IV SDN 3 Cawas tahun

    pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar

    pada mata pelajaran IPS kelas IV kompetensi dasar “Mengenal pentingnya

    koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Pengumpulan data

    dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan tes. Instrumen yang digunakan

    berupa teknik non tes dengan lembar pengamatan dan teknik tes dengan soal

    pilihan ganda. Analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.

    Hasil penelitian menunjukkan 1) upaya yang dilakukan untuk

    meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa adalah menggunakan model

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan langkah-langkah a) pembagian

    kelompok; b) penyampaian materi; c) diskusi di kelompok ahli; d) sharing di

    kelompok asal; e) evaluasi individual; 2) penggunaan model pembelajaran

    kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini

    ditunjukkan oleh peningkatan persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi

    dari kondisi awal 0%, menjadi 48% pada siklus 1, dan menjadi 70% pada siklus 2;

    3) penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

    prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan nilai rata-rata kelas

    dan persentase ketuntasan siswa, dari kondisi awal nilai rata-rata kelas 63,82

    dengan persentase ketuntasan 41,18%, menjadi 66,52 dengan persentase

    ketuntasan 52,17% pada siklus 1, dan menjadi 76,96 dengan persentase

    ketuntasan 86,96 % pada siklus 2.

    Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keaktifan belajar,

    prestasi belajar, ilmu pengetahuan sosial.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    INCREASED ACTIVITY AND LEARNING ACHIEVEMENT OF IPS IN 4th

    GRADE CAWAS 3 KLATEN ELEMENTARY SCHOOL USING

    COOPERATIVE LEARNING JIGSAW MODEL

    Yoga Dharmawan

    Sanata Dharma University

    2016

    ABSTRACT

    The problems found in 4th grade at SDN 3 Cawas were the low activity

    and student achievement in social studies learning. The purpose of this study

    were: a) describe the efforts to increase the students activity danthe students

    achievement using cooperative learning model jigsaw; b) enhance the activity of

    students in social studies learning; c) improve the student achievement in social

    studies learning.

    This research was a classroom action research conducted by two cycles.

    The subjects of this research was the students of 4th grade at SDN 3 Cawas with

    the school year 2015/2016. The object of this study was the activity and learning

    achievement of students in social studies of 4th grade at SDN 3 Cawas with the

    basis of competence "Knowing the importance of cooperatives in improving the

    welfare of the community". The data collection was done by interview, observation

    and tests. This research use the form of non-test techniques with observation

    sheets and technical tests with multiple choice questions as the instruments. And

    analysis of data used qualitative and quantitative techniques.

    The results showed that 1) the efforts to enhance the activity and student

    achievement in social studies was used the cooperative learning model jigsaw

    with steps a) division of the group; b) delivery of material; c) expert group of

    discussions; d) sharing in the home group; e) individual evaluation; 2) the used of

    cooperative learning model jigsaw can improve students learning activeness. This

    was showed by the increase in the percentage of students activity was higher than

    the initial conditions, it from 0% to 48% in cycle 1, and to 70% in cycle 2; 3) the

    use of cooperative learning model jigsaw can improve the student achievement.

    This was showed by the increase of the average mark of the class and the

    percentage of completeness of students, from the initial conditions of the class

    average mark was 63.82 with the percentage of completeness 41.18%, to 66.52

    with the percentage of completeness 52.17% in cycle 1, and be a percentage of

    completeness 76.96 with 86.96% in cycle 2.

    Keywords: cooperative learning jigsaw model, learning activity, learning

    achievement, social study.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah

    melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KEAKTIFAN

    DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS

    MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW”

    ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan,

    bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap

    hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sanata Dharma.

    2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan

    Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Program Studi

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    4. Drs. YB. Adimassana, M.A., dosen pembimbing yang telah memberikan

    bimbingan, masukan yang sangat bermanfaat dan memotivasi penulis

    dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

    5. Eny Riyanti, S.Pd., Kepala Sekolah SDN 3 Cawas yang telah memberikan

    dukungan serta ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SDN 3

    Cawas.

    6. Jumadi, S.Pd.SD., guru mata pelajaran IPS kelas IV SDN 3 Cawas yang

    telah bekerja sama serta memberikan waktu dan tenaganya

    7. Siswa kelas IV SDN 3 Cawas, yang bersedia bekerja sama dalam

    penelitian ini.

    8. Bapakku Antonius Maruta, ibuku ER. Ngatini, S.Pd. dan adikku Janise

    Chalista, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan

    bimbingan kepada penulis.

    9. Teman-teman (Icha, Jani, Aris, Vitalis, Piwi) yang selalu berbagi

    pengetahuan, semangat dan keceriaan kepada penulis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    10. Teman-teman PGSD USD kelas A angkatan 2009 yang selalu memberikan

    inspirasi dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

    11. Sekretariat PGSD yang selalu membantu dalam hal administrasi dan

    segala keperluan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.

    Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan

    karya ilmiah ini. Untuk itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari

    semua pihak. Besar harapan penulis semoga semoga karya ilmiah ini bermanfaat

    bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma khususnya dan bagi semua pihak

    yang membutuhkan pada umumnya.

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

    HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vii

    ABSTRAK ....................................................................................................... viii

    ABSTRACT ......................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR........................................................................................... x

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

    D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5

    E. Definisi Operasional ................................................................................. 5

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7

    A. Kajian Pustaka.......................................................................................... 7

    1. Keaktifan Belajar .................................................................................. 7

    2. Prestasi Belajar ................................................................................... 10

    3. Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 13

    4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................................. 17

    5. Hakikat IPS ........................................................................................ 20

    B. Materi yang Diteliti ................................................................................ 22

    C. Penelitian Relevan .................................................................................. 23

    D. Kerangka Berpikir .................................................................................. 24

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    E. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 26

    BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 27

    A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 27

    B. Setting Penelitian .................................................................................... 28

    C. Desain Penelitan ..................................................................................... 30

    D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 37

    E. Analisis Data .......................................................................................... 44

    F. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 45

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 47

    A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 47

    1. Pra Siklus ........................................................................................... 47

    2. Siklus 1 .............................................................................................. 49

    3. Siklus 2 .............................................................................................. 54

    B. Pembahasan ............................................................................................ 59

    1. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa ............... 59

    2. Peningkatan Keaktifan ...................................................................... 60

    3. Peningkatan Prestasi Belajar ............................................................. 61

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 65

    A. Kesimpulan ............................................................................................ 65

    B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 66

    C. Saran ...................................................................................................... 67

    DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 68

    LAMPIRAN ...................................................................................................... 70

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1 : Jadwal Penelitian ................................................................................. 29

    Tabel 2 : Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa .................................................. 39

    Tabel 3 : Kriteria Penilaian Keaktifan siswa ....................................................... 39

    Tabel 4 : Kisi-kisi Soal Siklus 1 ......................................................................... 41

    Tabel 5 : Kisi-kisi Soal Siklus 2 ......................................................................... 41

    Tabel 6 : Hasil Validasi Soal............................................................................. 43

    Tabel 7 : Kriteria Reliabilitas Item Tes ............................................................... 43

    Tabel 8 : Kriteria Keberhasilan Penelitian .......................................................... 46

    Tabel 9 : Nilai Keaktifan Belajar Siswa pada Pra Siklus ..................................... 48

    Tabel 10 : Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IV Semester 2 SDN 3 Cawas ............ 49

    Tabel 11 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 1 ....................................... 52

    Tabel 12 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 1 .................................................. 53

    Tabel 13 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 2 ....................................... 57

    Tabel 14 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 2 .................................................. 58

    Tabel 15 : Persentase Jumlah Siswa yang Berkeaktifan Tinggi ........................... 60

    Tabel 16 : Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan ................... 62

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Model Jigsaw (Trianto, 2009:74) ..................................................... 19

    Gambar 2. Literatur Map Penelitian Relevan ...................................................... 24

    Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Taggart........................ 28

    Gambar 4. Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berkeaktifan Tinggi .. 61

    Gambar 5. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa .................................................. 63

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ...................................................................... 71

    Lampiran 2 RPP Siklus 1 ................................................................................... 73

    Lampiran 3 RPP Siklus 2 ................................................................................... 78

    Lampiran 4 Materi Pembelajaran Siklus 1 .......................................................... 83

    Lampiran 5 Soal Diskusi dan Kunci Jawaban ..................................................... 89

    Lampiran 6 Hasil Diskusi Siswa Siklus 1 dan 2 .................................................. 96

    Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Siklus 1 .................................................................... 98

    Lampiran 8 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 1 ............................. 99

    Lampiran 9 Hasil Jawaban Siswa Siklus 1 ........................................................ 104

    Lampiran 10 Materi Pembelajaran Siklus 2 ...................................................... 108

    Lampiran 11 Kisi-Kisi Soal Siklus 2 ................................................................ 115

    Lampiran 12 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 2 ........................ 116

    Lampiran 13 Hasil Jawaban Siswa Siklus 2 ...................................................... 122

    Lampiran 14 Lembar Pengamatan Penilaian Keaktifan Siswa .......................... 127

    Lampiran 15 Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa .............................................. 128

    Lampiran 16 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa.............................................. 129

    Lampiran 17 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Instrumen Tes .......................... 134

    Lampiran 18 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabiltas Instrumen Tes ....................... 138

    Lampiran 19 Foto Penelitian ............................................................................ 139

    Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 141

    Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian......................................................... 142

    Lampiran 22 Daftar Riwayat Hidup.................................................................. 143

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu dari lima mata pelajaran pokok

    yang dipelajari oleh siswa. Pembelajaran IPS identik dengan materi sosial dan

    bersifat hafalan. Konsep IPS yang dipelajari oleh siswa merupakan ragam

    fenomena sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari IPS

    siswa belajar tentang kepekaan terhadap suatu masalah sosial di lingkungannya,

    diantaranya siswa mampu menumbuhkembangkan cara berfikir, berperilaku dan

    bersikap aktif dalam individu, masyarakat dan negara. IPS juga mengajarkan

    kepada siswa tentang kepekaan terhadap sesuatu masalah sosial yang terjadi di

    lingkungannya. Melihat tuntutan tersebut maka seorang pendidik sebaiknya

    memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan, penggunaan alat peraga

    yang sesuai dengan materi, serta mampu memotivasi siswa untuk terlibat aktif

    dalam kegiatan pembelajaran IPS sehingga hasil yang diperoleh dapat optimal.

    Kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda dengan apa yang diharapkan

    peneliti yaitu siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dan hasil prestasi siswa

    yang baik. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap guru

    kelas IV SDN 3 Cawas ditemukan bahwa siswa tidak terlibat aktif dalam

    pembelajaran. Hal ini terbukti ketika guru membagi siswa menjadi beberapa

    kelompok. Terdapat sebagian siswa yang bermain dan tidak ikut mengerjakan soal

    yang diberikan oleh guru sehingga kondisi kelas menjadi tidak kondusif untuk

    kegiatan pembelajaran. Selain itu, terdapat jarak antara siswa putra dan putri yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    menyulitkan guru untuk membuat kelompok yang heterogen. Siswa juga memiliki

    sikap yang pasif ketika guru menjelaskan materi ajar. Hal ini berdampak pada

    tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang diajarkan terutama pada

    pembelajaran IPS.

    Sekolah telah menyediakan beberapa media pembelajaran IPS yang bertujuan

    meningkatkan keaktifan siswa, di antaranya gambar-gambar fenomena sosial, bola

    dunia dan peta namun media tersebut tidak digunakan secara optimal oleh guru.

    Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi salah satu

    penyebab kurangnya keaktifan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Berdasarkan

    dari hasil observasi di kelas, pembelajaran masih cenderung dengan metode

    ceramah dan penugasan sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.

    Selain itu, guru lebih fokus terhadap siswa yang terlihat aktif dalam merespon

    dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran

    seringkali didominasi dengan kegiatan siswa mencatat materi bukan diisi dengan

    kegiatan yang melibatkan peran aktif siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

    Selain keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS, peneliti juga melakukan studi

    dokumen terkait nilai siswa pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2014/2015 pada

    kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat”, yaitu terdapat 58,82% siswa memperoleh nilai di

    bawah KKM dan 41,18% siswa memperoleh nilai di atas KKM, dengan standar

    KKM 70. Melihat kondisi tersebut, nampak jelas bahwa rendahnya keaktifan

    siswa dan prestasi belajar dalam pembelajaran IPS.

    Guna mencapai tujuan pembelajaran secara optimal maka perlu dilakukan

    inovasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    siswa salah satu diantaranya dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran

    kooperatif tipe jigsaw dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam

    berkomunikasi dan berdiskusi di dalam kelas.

    Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif

    yang dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi kelompok asal dan kelompok

    ahli, yang terdiri dari 4-5 orang dengan memperhatikan heterogen dari setiap

    anggota kelompok, setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk

    mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan

    materi kepada anggota kelompok lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat

    Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:236) bahwa pembelajaran

    kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu jenis pembelajaran koperatif yang

    menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelidiki suatu

    topik pada hakikatnya merupakan metode pembelajaran kooperatif yang berpusat

    pada siswa.

    Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti, peneliti menggunakan

    model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan

    prestasi belajar siswa. Penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran IPS dengan

    standar kompetensi “Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan

    kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi” dan kompetensi

    dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas semester genap tahun ajaran 2015/2016.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas

    IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan model

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?

    2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

    meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS

    Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran

    2015/2016?

    3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi

    dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

    dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa

    pada mata pelajaran IPS Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya

    koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3

    Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.

    2. Meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS

    Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran

    2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    3. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi

    dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui

    penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Peneliti

    Peneliti memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam menerapkan

    pembelajaran yang inovatif bagi siswa, khususnya menggunakan

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

    2. Bagi Siswa

    Siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran IPS.

    3. Bagi Guru

    Guru dapat meningkatkan dan menambah daya kreatifitas serta

    pengalaman dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

    4. Bagi Sekolah

    Penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan untuk menambah satu

    bacaan bagi guru-guru sebagai contoh penelitian tindakan kelas yang dapat

    meningkatkan kekatifan dan prestasi belajar siswa.

    E. Definisi Operasional

    1. Keaktifan belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan

    segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran atas inisiatif

    sendiri tanpa ada perintah dari orang lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    2. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh seseorang

    setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri.

    3. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran dalam kelompok

    kecil (asal dan ahli) dengan memberikan tanggung jawab pada setiap anak.

    4. Siswa SD adalah siswa SDN 3 Cawas kelas IV semester genap tahun

    pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 23 siswa.

    5. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang

    mempelajari gejala masalah sosial, ragam fenomena, kehidupan sosial

    dalam lingkungan masyarakat luas yang memuat aspek-aspek budaya,

    ekonomi, dan politik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Pustaka

    1. Keaktifan Belajar

    a. Pengertian Keaktifan Belajar

    Keaktifan berasal dari kata dasar aktif dan mendapat imbuhan ke- dan -

    an. Aktif sendiri berarti giat (bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan berarti

    kegiatan, kesibukan (Poerwadarminta, 1984:26). Dalam penelitian ini yang

    dimaksudkan dengan keaktifan ialah keaktifan belajar siswa. Dimyati dan

    Mudjiono (1999:44-51) menyatakan bahwa keaktifan adalah “Dimana anak

    mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan

    aspirasinya sendiri”. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak

    bisa dilimpahkan kepada orang lain, belajar hanya mungkin terjadi apabila anak

    aktif mengalami sendiri.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa keaktifan

    adalah melakukan segala sesuatu dengan inisiatif sendiri tanpa perintah dari orang

    lain.

    b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar

    Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dirangsang dan

    mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berfikir

    kritis dan serta dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan

    sehari-hari. Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya keaktifan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Martinis,

    2007:84) faktor-faktor tersebut diantaranya:

    1) Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga

    mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

    2) Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa).

    3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.

    4) Memberikan stimulus (masalah topik dan konsep yang akan

    dipelajari).

    5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.

    6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan

    pembelajaran.

    7) Memberi umpan balik (feed back)

    8) Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes, sehingga

    kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.

    9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran.

    c. Indikator Keaktifan Belajar Siswa

    Menurut Erna (2009), keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari:

    1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

    2) Kerjasamanya dalam kelompok

    3) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok

    ahli

    4) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok

    asal

    5) Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    kelompok

    6) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat

    7) Memberi gagasan yang cemerlang

    8) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang

    9) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain

    10) Memanfaatkan potensi anggota kelompok

    11) Saling membantu dan menyelesaikan masalah

    Sedangkan Dierich (dalam Hamalik, 2008:172) menyatakan bahwa

    aktivitas siswa berdasarkan jenis aktivitasnya dalam proses pembelajaran adalah

    sebagai berikut:

    1) Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan

    gambar, mengamati demonstrasi atau mengamati pekerjaan orang

    lain.

    2) Kegiatan lisan (oral activities), yaitu kemampuan menyatakan,

    merumuskan, diskusi, bertanya atau interupsi.

    3) Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan

    penyajian bahan, diskusi atau mendengarkan percakapan.

    4) Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita,

    mengerjakan soal, menyusun laporan atau mengisi angket.

    5) Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu melukis,

    membuat grafik, pola, atau gambar.

    6) Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu menaruh minat,

    memiliki kesenangan atau berani.

    7) Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    memilih alat-alat atau membuat model.

    8) Kegiatan mental (mental activities), yaitu mengingat, memecahkan

    masalah, menganalisis, melihat hubungan-hubungan atau membuat

    keputusan.

    Berdasar pendapat ahli di atas, peneliti mengambil 4 poin ringkasan

    yang dapat dijadikan sebagai indikator keaktifan belajar siswa, yaitu:

    1) Fokus siswa terhadap materi pembelajaran: Indikator ini mencakup

    kegiatan visual, mendengarkan, dan emosional.

    2) Kerjasama kelompok: Indikator ini mencakup kegiatan lisan,

    menulis, motorik, dan mental.

    3) Kemampuan menyampaikan pendapat: mencakup kegiatan lisan,

    emosional, dan mental.

    4) Menghargai pendapat teman: Indikator ini mencakup kegiatan

    emosional dan mental.

    2. Prestasi Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009:2), belajar adalah perubahan

    disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan

    disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang

    secara ilmiah. Suprijono (2009:3) menjelaskan bahwa belajar dalam idealism

    berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.

    Reber (dalam Suprijono, 2009:3) mendeskripsikan bahwa belajar adalah “the

    process of acquiring knowledge”, belajar adalah proses mendapatkan

    pengetahuan. Perolehan pengetahuan maupun upaya penambahan pengetahuan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

    seutuhnya. Imron (1996:3) menjelaskan belajar adalah suatu perubahan tingkah

    laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah

    pengalaman. Belajar menurut Hintzman (dalam Syah, 1995:89) merupakan a

    change in organism due to experience which can affect the organism's behavior.

    Yang artinya belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri

    organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat

    mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jika Hintzman dalam

    penjelasannya mengenai belajar masih menggunakan kata perubahan dan tingkah

    laku, berbeda dengan Biggs. Biggs (dalam Syah, 1995:90-91) mendefinisikan

    belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif; rumusan

    institusional; dan rumusan kualitatif. Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut

    jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan

    kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.

    Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi

    yang dikuasai siswa. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar

    dipandang sebagai proses "validasi" atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa

    atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan

    siswa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Ukurannya,

    semakin baik mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa

    yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor. Adapun pengertian belajar secara

    kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-

    pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir

    dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan

    nanti dihadapi siswa. Berdasarkan uraian para ahli di atas mengenai belajar, maka

    belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku seseorang sebagai

    hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses

    kognitif.

    Berdasarkan uraian di atas mengenai prestasi dan belajar, maka dapat

    disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari penguasaan pengetahuan

    atau keterampilan yang diperoleh seseorang atau individu yang dapat diukur dan

    dinilai yang mana hasilnya berupa angka atau pernyataan. Angka atau pernyataan

    itulah yang dapat dijadikan pengukur prestasi belajar siswa.

    b. Prestasi Belajar

    Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:895), prestasi merupakan

    hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Sedangkan

    Winkel (1984:162) mengemukakan prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan

    usaha yang telah dicapai. Mahmud (1990:84-87) berpendapat bahwa prestasi

    dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

    1) Faktor Internal, seperti motivasi dan keyakinan.

    a) N. Ach (Need for Achievement) adalah suatu dorongan atau

    motif untuk berprestasi dalam hal tertentu.

    b) Takut gagal, perasaan ini muncul ketika siswa akan

    menghadapi ujian. Perasaan yang cemas dan gugup akan

    mengganggu konsentrasi dalam memecahkan masalah yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    sulit. Dengan demikian perasaan seperti ini sebaiknya dihindari

    agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.

    c) Takut sukses, Seseorang yang mempunyai perasaan takut

    sukses akan menyebabkan orang itu tidak mau berusaha untuk

    melakukan hal terbaik demi keberhasilannya

    2) Faktor Eksternal seperti kesempatan

    Kesempatan ini dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan

    yang mendukung dapat memotivasi seseorang untuk

    mengembangkan apa yang ada dalam dirinya.

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

    hasil yang telah dicapai dan didapat oleh seseorang setelah melakukan kegiatan

    tertentu dengan usahanya sendiri. Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh

    motivasi dari dalam diri seseorang dan lingkungan di sekitarnya.

    3. Pembelajaran Kooperatif

    a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

    Sugiyanto (2010:37) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif

    adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil

    siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai

    tujuan belajar. Suprijono (2009:54) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif

    adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk

    bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Slavin

    (dalam Solihatin, 2007:4) berpendapat bahwa Cooperative Learning adalah suatu

    model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok

    kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Rusman (2010:202) menyatakan

    bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk

    pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok

    kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang

    dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Secara umum dalam

    pembelajaran kooperatif guru dianggap sebagai fasilitator, dimana guru yang

    menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan informasi dan

    bahan panduan yang dapat mengarahkan dan membantu siswa dalam

    menyelesaikan masalah yang dikaji.

    b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

    Roger dan Johnson (dalam Suprijono, 2009:58-61) berpendapat bahwa

    ada lima unsur model pembelajaran kooperatif adalah:

    1) Saling ketergantungan positif

    Unsur ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada

    dua pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari materi ajar

    yang ditugaskan kepada kelompok, menjamin semua anggota

    kelompok mempelajari bahan yang ditugaskan oleh guru.

    2) Tanggung jawab perseorangan

    Tanggung jawab perseorangan dapat dinilai setelah mengikuti

    kelompok belajar bersama, yaitu setiap anggota kelompok harus

    dapat menyelesaikan tugas yang sama.

    3) Interaksi promotif

    Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling

    ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    membantu secara efektif dan efisien, saling memberi informasi dan

    sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih

    efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam

    merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta

    meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang

    dihadapi, saling percaya, dan saling memotivasi untuk keberhasilan

    bersama.

    4) Komunikasi antar anggota

    Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam mencapai

    tujuan, peserta didik harus saling mengenal dan mempercayai,

    mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling

    menerima dan saling mendukung, dan mampu menyelesaikan

    konflik secara konstruktif.

    5) Pemrosesan kelompok

    Pemrosesan diartikan sebagi kegiatan menilai. Melalui pemrosesan

    kelompok, dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan

    kelompok dan kegiatan dari setiap anggota kelompok. Tujuan

    pemrosesan kelompok yaitu meningkatkan efektivitas anggota

    dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk

    mencapai tujuan kelompok. Terdapat dua tingkat pemrosesan, yaitu

    pemrosesan kelompok kecil dan pemrosesan kelas secara

    keseluruhan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

    Johnson dan Johnson (dalam Trianto, 2009:57) menyatakan bahwa

    tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk

    meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun

    kelompok. Suprijono (2009:59) berpendapat bahwa tujuan pembelajaran

    kooperatif adalah membentuk suatu kelompok menjadi pribadi yang kuat.

    Berdasarkan dari teori yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

    kooperatif adalah pembelajaran yang dimana siswa dibagi menjadi kelompok

    kecil, yang saling bekerja sama dalam berdiskusi untuk mencapai tujuan

    pembelajaran yang diharapkan.

    d. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif

    Menurut Rumini dkk (1995:12) menyatakan bahwa dalam

    pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan,

    yaitu diantaranya:

    1) Team Game Tournament (TGT)

    Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk saling membantu

    dalam memahami materi dan mengerjakan tugas sebagai sebuah

    kelompok dan dipadu dengan kompetensi antar anggota dalam

    bentuk permainan.

    2) Student Team Achievement Division (STAD)

    Siswa berada dalam kelompok kecil dan menggunakan lembaran

    kerja untuk menguasai suatu materi pelajaran. Mereka saling

    membantu satu sama lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    3) Jigsaw

    Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat

    heterogen. Bahan pelajaran dibagi-bagi dalam setiap anggota

    kelompok dan mereka mempelajari materi yang sama berkumpul

    untuk berdiskusi materi yang sama, berkumpul untuk berdiskusi

    dan kembali ke kelompok semula untuk mempelajari materi yang

    telah mereka kuasai kepada anggota kelompoknya.

    4) Group investigation (GI)

    Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menanggapi berbagai

    macam proyek kelas. Setiap kelompok membagi topic menjadi sub

    topic- sub topic, kemudian setiap anggota kelompok menggunakan

    kegiatan meneliti untuk mencapai tujuan kelompoknya.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

    pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok

    kecil. Setiap kelompok terdiri atas 4-6 siswa dan guru sebagai fasilitator untuk

    mengarahkan siswa serta memaksimalkan proses belajar demi mencapai tujuan

    belajar.

    4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

    a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

    Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:236) berpendapat

    bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu jenis

    pembelajaran koperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok

    kecil untuk menyelidiki suatu topik pada hakikatnya merupakan metode

    pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan

    motivator.

    Suyatno (2009:53) menyatakan bahwa tipe jigsaw termasuk

    pembelajaran kooperatif dengan sintak seperti berikut 1) pengarahan; 2) informasi

    bahan ajar; 3) buat kelompok heterogen; 4) berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri

    dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok; 5) tiap

    anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, bahan belajar tiap

    kelompok adalah sama; 6) buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama

    sehingga terjadi kerjasama dan diskusi; 7) kembali ke kelompok asal, pelaksana

    tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli; 8) penyimpulan dan

    evaluasi, refleksi.

    b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

    Tipe jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Aroson dan

    diadopsi oleh Slavin. Slavin (dalam Trianto, 2009:73) menjelaskan bahwa

    langkah-langkah pembelajaran jigsaw sebagai berikut:

    1) Siswa dibagi atas beberapa kelompok, masing-masing anggota

    kelompok 5-6 orang.

    2) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang

    telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab.

    3) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan

    bertanggung jawab untuk mempelajarinya.

    4) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang

    sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk

    mendiskusikannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    5) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya

    bertugas mengajar teman-temannya.

    6) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai

    tagihan berupa kuis individu.

    Berdasarkan dari beberapa ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran dimana 5-6 siswa

    dikumpulkan dalam beberapa kelompok (asal). Kemudian setiap siswa akan

    bertanggungjawab pada satu pokok bahasan dan berkumpul dengan anggota dari

    kelompok lain yang mendapatkan pokok bahasan yang sama. Kelompok tersebut

    disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa akan mendiskusikan pokok

    bahasan yang sudah diperolehnya. Setelah selesai bekerja dalam kelompok ahli,

    setiap siswa akan kembali pada kelompok asal. Di kelompok asal, siswa akan

    berbagi hasil diskusi yang diperolehnya dari kelompok ahli.

    Gambar 1. Model Jigsaw (Trianto, 2009:74)

    Kelompok Asal

    5 atau 6 anggota yang heterogen dikelompokkan

    Kelompok Ahli

    (tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)

    Kelompok Ahli

    (tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    5. Hakikat IPS

    a. Pengertian IPS

    Solihatin (2007:14) menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan sosial

    merupakan hubungan antara manusia dengan lingkungannya, lingkungan dimana

    anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat.

    Sumaatmadja (1980:9) berpendapat bahwa pembelajaran IPS tidak hanya terbatas

    di Perguruan Tinggi, melainkan diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar.

    Pembelajaran IPS yang telah dilaksanakan sampai saat ini pada pendidikan dasar

    tidak menekankan kepada aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih ditekankan

    kepada segi praktis mempelajari, menelaah-mengkaji gejala dan masalah sosial,

    yang tentu saja bobotnya sesuai dengan jenjang pendidikan.

    Trianto (2010:171) menjabarkan bahwa ilmu pengetahuan sosial

    merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,

    sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Pada tingkatan SD/MI

    mata pelajaran IPS memuat materi-materi ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi.

    Konsep dalam IPS yang diajarkan kepada siswa mengenai ragam fenomena sosial

    yang ada dalam realita kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari IPS, siswa

    diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran di

    sekolah dalam lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat.

    b. Tujuan IPS

    Gross (dalam Solihatin, 2007:14-15) menyebutkan bahwa tujuan

    Pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

    yang baik dalam kehidupannnya di masyarakat, secara tegas ia mengatakan “to

    prepare students to be well-functioning citizens in a democratic society”. Trianto

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    (2010:174) menjelaskan bahwa pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah

    untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

    mengembangkan diri sesuai bakat, motivasi dan prestasi belajar, kemampuan dan

    lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke

    jenjang yang lebih tinggi. IPS juga mengajarkan kepada siswa untuk berpikir

    sistematis (problem solving) secara logis, supaya siswa dapat menghormati,

    menghargai lingkungan serta mengajarkan kepada anak tentang kepekaan

    terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungannya.

    Mulyasa (2007:125-126) mengemukakan bahwa mata pelajaran IPS

    bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

    1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

    masyarakat dan lingkungannya.

    2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

    ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

    kehidupan sosial.

    3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

    kemanusiaan.

    4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

    berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

    nasional, dan global.

    Berdasarkan pengertian IPS dan penjelasan-penjelasan di atas, dapat

    disimpulkan bahwa IPS merupakan ilmu yang mempelajari gejala masalah sosial,

    ragam fenomena, kehidupan sosial dalam lingkungan masyarakat luas yang

    memuat aspek-aspek budaya, ekonomi, dan politik. Secara umum, IPS

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    menyangkut hubungan antara manusia dan lingkungannya. Dalam mempelajari

    IPS siswa dapat mempersiapkan diri menjadi warga negara yang baik serta dapat

    bekerjasama, berkomunikasi, serta berkompetisi dalam lingkungan masyarakat

    yang majemuk.

    B. Materi yang Diteliti

    Kompetensi dasar yang diteliti oleh peneliti yaitu “Mengenal pentingnya

    koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Materi ajar tersebut

    meliputi sebagai berikut:

    1) Menjelaskan pengertian koperasi

    2) Menceritakan sejarah koperasi

    3) Menyebutkan prinsip-prinsip koperasi

    4) Menjelaskan lambang koperasi

    5) Menyebutkan beberapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam

    koperasi

    6) Menyebutkan tujuan koperasi

    7) Menyebutkan manfaat koperasi

    8) Menjelaskan struktur organisasi koperasi

    9) Menjelaskan modal koperasi

    10) Mengidentifikasi jenis-jenis koperasi

    11) Membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain

    12) Menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    C. Penelitian Relevan

    Beberapa penelitian yang berkaitan dengan peningkatan dan prestasi belajar

    siswa dalam pembelajaran di SD diantaranya adalah penelitian oleh Utami (2010),

    Setyaningrum (2013), dan Susanto (2010).

    Utami (2010) meneliti peningkatan keaktifan siswa kelas IV A dalam

    pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik

    jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang

    tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian tersebut berhasil dengan ditunjukkan

    adanya peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 75%, apabila

    dibandingkan kondisi awal sebesar 20,8% terjadi peningkatan sebesar 54,2%.

    Setyaningrum (2013) meneliti penggunaan model pembelajaran kooperatif

    tipe jigsaw untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V

    Sekolah Dasar Negeri Tegalsari 08 kota Tegal. Hasil yang diperoleh mengalami

    peningkatan dengan ditunjukkan siklus 1 rata-rata nilai hasil belajar siswa 73,95

    dengan ketuntasan belajar klasikal 73,69%, keaktifan siswa dalam proses

    pembelajaran sebesar 74,60% dengan kriteria tinggi, dan nilai performansi guru

    85,21 (A). Pada siklus 2 rata-rata nilai hasil belajar siswa 81,84 dengan ketuntasan

    belajar klasikal 78,95%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 81,47%

    dengan kriteria sangat tinggi, dan nilai performansi guru 92,86 (A).

    Susanto (2010) meneliti peningkatan prestasi belajar dalam mengenal

    perjuangan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan model

    pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur III

    Yogyakarta tahun 2009/2010. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    peningkatan nilai pada kondisi awal sebesar 53,05, kemudian pada siklus 1

    mencapai 61,05 dan pada siklus 2 mencapai 72,22.

    Secara garis besar ketiga penelitian di atas meneliti efektivitas penggunaan

    model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran dengan tujuan

    meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hasil dari ketiga penelitian di

    atas menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa setelah

    mengalami pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

    jigsaw.

    Gambar 2. Literatur Map Penelitian Relevan

    D. Kerangka Berpikir

    Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran

    pokok dan wajib bagi siswa SD. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan sosial

    siswa diharapkan dapat menelaah-mengkaji gejala permasalahan sosial,

    beragamnya fenomena-fenomena sosial yang ada di lingkungannya, selanjutnya

    anak dapat memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan permasalahan

    sosial tersebut. Berdasarkan karakteristik dari materi ilmu pengetahuan sosial

    tersebut, keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan. Keaktifan belajar

    Utami (2010) Peningkatan

    keaktifan siswa kelas IV A

    dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan

    model pembelajaran

    kooperatif teknik jigsaw

    Yang diteliti: Pembelajaran kooperatif tipe

    jigsaw terhadap keaktifan dan

    prestasi belajar

    Setyaningrum (2013)

    Penggunaan model

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk

    meningkatkan kualitas

    pembelajaran IPA pada

    siswa kelas V

    Susanto (2010)

    Peningkatan prestasi

    belajar IPS

    menggunakan model

    pembelajaran kooperatif

    teknik jigsaw pada siswa

    kelas V

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    siswa di kelas akan mempengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Hal

    tersebut tentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SDN 3

    Cawas terhadap guru kelas dan siswa kelas IV didapatkan permasalahan

    rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS sehingga

    mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa. Pembelajaran yang berpusat pada guru

    (teacher centered) menjadi salah satu penyebab kurangnya keaktifan siswa untuk

    mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran seringkali didominasi dengan

    kegiatan siswa mencatat materi bukan diisi dengan kegiatan yang melibatkan

    peran aktif siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

    Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti berasumsi jika pembelajaran kooperatif

    tipe jigsaw diterapkan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV

    semester genap SDN 3 Cawas tahun ajaran 2015/2016 pada kompetensi dasar

    “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”

    dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

    Menurut Slavin (Trianto, 2009:73) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

    merupakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam kelompok

    kecil yang disebut kelompok asal setiap anggota akan mendapatkan materi

    pembelajaran yang telah dibagi ke dalam beberapa sub bab. Setiap anggota akan

    bertanggungjawab terhadap satu sub bab. Anggota-anggota kelompok akan

    berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang mendapatkan materi sub bab

    yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Setelah anggota selesai

    berdiskusi dalam kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal

    untuk membagikan hasil pengetahuan yang diperolehnya dalam kelompok ahli.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    E. Hipotesis Tindakan

    1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata

    pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

    dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siswa dibagi

    atas beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok 5-6 orang; b)

    Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah

    dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab; c) Setiap anggota kelompok

    membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk

    mempelajarinya; d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari

    sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk

    mendiskusikannya; e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke

    kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya; f) Pada pertemuan dan

    diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individual.

    2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

    keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar

    “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.

    3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

    prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar

    “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Pada metode penelitian ini diuraikan sebagai berikut 1) jenis penelitian, 2)

    setting penelitian, 3) desain penelitian, 4) instrumen penelitian, 5) analisis data,

    dan 6) indikator keberhasilan.

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan keaktifan

    dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS adalah Penelitian Tindakan Kelas.

    Kasbolah (2001:8) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian praktis yang

    dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas

    dan upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari

    jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas.

    Dalam hal ini, peneliti menemukan permasalahan dalam kelas yaitu rendahnya

    keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan kompetensi

    dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat”, sehingga peneliti bermaksud untuk meningkatkan keaktifan dan

    prestasi belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran

    IPS siswa kelas IV SDN 3 Cawas.

    Peneliti menggunakan model penelitian tindakan kelas berbentuk siklus.

    Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2002:84) menyatakan bahwa model

    penelitian berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus

    meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (observasi), dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    reflection (refleksi). Bagan tentang penelitian tindakan kelas model Kemmis dan

    Taggart adalah sebagai berikut:

    Siklus 1

    Siklus 2

    Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Taggart

    B. Setting Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah SDN 3 Cawas

    UPTD Pendidikan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten.

    2. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Cawas dengan

    jumlah 23 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

    Pelaksanaan

    Observasi

    Refleksi

    Perencanaan

    Observasi

    Refleksi

    Pelaksanaan

    Perencanaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    3. Objek Penelitian

    Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar dengan

    model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS kelas IV

    semester genap tentang kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat” semester genap tahun ajaran 2015/2016.

    4. Waktu Penelitian

    Seluruh kegiatan dalam penelitian dilaksanakan berdasarkan jadwal yang

    sudah ditentukan peneliti. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2016 sampai

    bulan Agustus 2016, jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

    Tabel 1 : Jadwal Penelitian

    No Uraian Kegiatan

    Bulan (Tahun)

    Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt

    2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016

    1. Proses perijinan ke

    sekolah

    2. Observasi (kondisi

    awal)

    3. Persiapan perangkat

    pembelajaran

    4. Pelaksanaan siklus 1

    5. Pelaksanaan siklus 2

    6. Pengolahan data hasil

    penelitian

    7. Penyusunan laporan

    8. Ujian skripsi

    9. Revisi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    C. Desain Penelitan

    Desain dari penelitian ini adalah sesuai dengan alur pelaksanaan Penelitian

    Tindakan Kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

    1. Persiapan

    Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah:

    a. Peneliti mempersiapkan surat ijin dari pihak Universitas guna

    melakukan penelitian tindakan tersebut.

    b. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah SDN 3 Cawas guna

    melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

    c. Peneliti melakukan observasi pada siswa kelas IV guna

    memperoleh gambaran tentang kesulitan belajar yang dialami

    siswa dalam pembelajaran IPS.

    d. Peneliti mengadakan wawancara dengan guru kelas IV untuk

    mengetahui gambaran mengenai kesulitan dalam pembelajaran IPS

    yang dialami siswa di kelas.

    e. Peneliti menentukan alternatif pemecahan masalah.

    2. Rancangan Setiap Siklus

    a. Siklus 1

    1) Perencanaan

    a) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

    pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap

    b) Peniliti menyusun perangkat pembelajaran yang mencakup

    silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar “Mengenal

    pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    masyarakat”.

    c) Terdapat 12 materi yang perlu dipahami oleh siswa

    d) Siklus 1 berisi 2 kali pertemuan, pertemuan I membahas materi

    1 s/d 4, pertemuan II 5 s/d 8.

    e) Pembuatan media pembelajaran IPS

    f) Penyusunan lembar kerja, evaluasi, dan prosedur penilaian

    2) Pelaksanaan

    a) Pertemuan I

    - Guru memberikan pengarahan tentang materi 1 s/d 4 yaitu

    pengertian koperasi, sejarah koperasi, prinsip-prinsip koperasi,

    dan lambang koperasi

    - Guru memberikan informasi tentang pengertian koperasi,

    sejarah koperasi, prinsip-prinsip koperasi, dan lambang

    koperasi

    - Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota

    kelompok terdiri dari 5-6 orang

    - Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok

    untuk dipelajari secara mandiri

    - Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang

    ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya

    - Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi

    pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli

    untuk mendiskusikannya

    Kelompok ahli 1 : membahas pengertian koperasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Kelompok ahli 2 : membahas sejarah koperasi

    Kelompok ahli 3 : membahas prinsip-prinsip koperasi

    Kelompok ahli 4 : membahas lambang koperasi

    - Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya

    bertugas menyampaikan hasil diskusinya kepada teman-

    temannya dikelompok asal

    - Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan

    soal untuk dikerjakan

    b) Pertemuan II

    - Guru memberikan pengarahan tentang materi 5 s/d 8 yaitu

    barang yang diperjualbelikan di koperasi, tujuan koperasi,

    manfaat koperasi, dan struktur organisasi koperasi

    - Guru memberikan informasi tentang barang yang

    diperjualbelikan di koperasi, tujuan koperasi, manfaat koperasi,

    dan struktur organisasi koperasi

    - Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota

    kelompok terdiri dari 5-6 orang

    - Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok

    untuk dipelajari secara mandiri

    - Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang

    ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya

    - Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi

    pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli

    untuk mendiskusikannya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Kelompok ahli 1 : membahas barang yang diperjualbelikan

    di koperasi

    Kelompok ahli 2 : membahas tujuan koperasi

    Kelompok ahli 3 : membahas manfaat koperasi

    Kelompok ahli 4 : membahas struktur organisasi koperasi

    - Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya

    bertugas menyampaikan hasil diskusinya kepada teman-

    temannya dikelompok asal

    - Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan

    soal untuk dikerjakan

    - Di akhir pertemuan II ini, guru melakukan tes tertulis untuk

    menguji keterserapan materi pelajaran

    3) Observasi

    Peneliti melakukan observasi tentang keaktifan siswa sesuai

    dengan indikator keaktifan yaitu 1). Fokus siswa terhadap materi pembelajaran,

    2). Kerjasama kelompok, 3). Kemampuan menyampaikan pendapat, 4).

    Menghargai pendapat teman. Peneliti kemudian merekap hasil keaktifan siswa

    pada siklus 1 tersebut, baik pada pertemuan satu maupun kedua. Selain itu,

    Peneliti pada akhir siklus 1 juga memberikan tes tertulis berupa pilihan ganda

    untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa.

    4) Refleksi

    Peneliti merefleksikan hasil observasi siklus 1 kemudian

    menganalisis data yang didapat dengan membandingkan kondisi awal, KKM,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    kondisi pada akhir siklus 1, serta target ketuntasan siklus. Apabila hasil yang

    diinginkan tidak tercapai, maka akan diperbaiki pada siklus 2.

    b. Siklus 2

    1) Perencanaan

    a) Peneliti mengkaji hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus 1

    b) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

    pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap

    c) Penulis menyusun perangkat pembelajaran yang mencakup

    silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar “Mengenal

    pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat”

    d) Terdapat 12 materi yang perlu dipahami oleh siswa

    e) Siklus 2 berisi 2 kali pertemuan, pertemuan I membahas materi

    9 dan 10, kemudian pertemuan II 11 dan 12

    f) Pembuatan media pembelajaran IPS

    g) Penyusunan lembar kerja, evaluasi, dan prosedur penilaian

    2) Pelaksanaan

    a) Pertemuan I

    - Guru memberikan pengarahan tentang materi 9 dan 10 yaitu

    modal koperasi dan jenis-jenis koperasi

    - Guru memberikan informasi tentang modal koperasi dan jenis-

    jenis koperasi

    - Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota

    kelompok terdiri dari 5-6 orang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    - Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok

    untuk dipelajari secara mandiri

    - Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang

    ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya

    - Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi

    pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli

    untuk mendiskusikannya

    Kelompok ahli 1 : membahas modal koperasi bagian 1

    Kelompok ahli 2 : membahas modal koperasi bagian 2

    Kelompok ahli 3 : membahas jenis-jenis koperasi bagian 1

    Kelompok ahli 4 : membahas jenis-jenis koperasi bagian 2

    - Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya

    bertugas mengajar teman-temannya

    - Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan

    soal untuk dikerjakan

    b) Pertemuan II

    - Guru memberikan pengarahan tentang materi 11 dan 12 yaitu

    perbedaan antara koperasi dan badan usaha lain dan peran

    koperasi dalam menyejahterakan masyarakat

    - Guru memberikan informasi tentang perbedaan antara koperasi

    dan badan usaha lain dan peran koperasi dalam

    menyejahterakan masyarakat

    - Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota

    kelompok terdiri dari 5-6 orang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    - Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok

    untuk dipelajari secara mandiri

    - Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang

    ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya

    - Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi

    pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli

    untuk mendiskusikannya

    Kelompok ahli 1 : membahas perbedaan koperasi dengan

    badan usaha lain bagian 1

    Kelompok ahli 2 : membahas perbedaan koperasi dengan

    badan usaha lain bagian 2

    Kelompok ahli 3 : membahas peran koperasi dalam

    menyejahterakan masyarakat bagian 1

    Kelompok ahli 4 : membahas peran koperasi dalam

    menyejahterakan masyarakat bagian 2

    - Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya

    bertugas mengajar teman-temannya

    - Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan

    soal untuk dikerjakan

    - Diakhir pertemuan II ini, guru melakukan tes tertulis untuk

    menguji keterserapan materi pelajaran

    3) Observasi

    Peneliti melakukan observasi tentang keaktifan siswa sesuai

    dengan indikator keaktifan yaitu 1). Fokus siswa terhadap materi pembelajaran,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    2). Kerjasama kelompok, 3). Kemampuan menyampaikan pendapat, 4).

    Menghargai pendapat teman. Peneliti kemudian merekap hasil keaktifan siswa

    pada siklus 2 tersebut, baik pada pertemuan satu maupun kedua. Selain itu,

    Peneliti pada akhir siklus 1 juga memberikan tes tertulis berupa pilihan ganda

    untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa.

    4) Refleksi

    Peneliti merefleksikan hasil observasi pembelajaran siklus 2.

    Peneliti menganalisis data tersebut dengan membandingkan antara kondisi awal,

    KKM, kondisi pada akhir siklus 1, dan target ketuntasan siklus pada siklus 1.

    Apabila dalam penelitian siklus 2 ini sudah mencapai hasil yang ditargetkan,

    maka penelitian akan dihentikan.

    D. Instrumen Penelitian

    Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun

    intrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah:

    1. Instrumen Pembelajaran

    a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat

    standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode

    pembelajaran, skenario pembelajaran dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk

    dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.

    b. Lembar Kerja Siswa

    Lembar kerja siswa memuat masalah-masalah yang harus diselesaikan

    oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS ini diawali

    dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami

    konsep pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai.

    Lembar kerja siswa digunakan sebagai pedoman atau prosedur agar siswa aktif

    dalam kelompok untuk melakukan pengembangan diri.

    2. Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah instrumen non

    tes dan instrumen tes.

    a. Instrumen Non Tes

    Instrumen non tes digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan siswa

    selama mengikuti pembelajaran. Instrumen non tes yang akan digunakan pada

    penelitian ini adalah lembar pengamatan. Lembar pengamatan yang digunakan

    merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh peneliti untuk melakukan penelitian

    serta pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya. Adapun dalam lembar

    pengamatan akan disajikan kriteria keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator

    yang terkait. Pada lembar pengamatan keaktifan siswa, peneliti sudah meringkas

    menjadi 4 poin yang dijadikan sebagai indikator keaktifan belajar siswa yaitu 1)

    fokus siswa terhadap materi pembelajaran, indikator ini mencakup kegiatan

    visual, mendengarkan, dan emosional; 2) kerjasama kelompok, indikator ini

    mencakup kegiatan lisan, menulis, motorik, dan mental; 3) kemampuan

    menyampaikan pendapat, indikator ini mencakup kegiatan lisan, emosional, dan

    mental; 4) menghargai pendapat teman, indikator ini mencakup kegiatan

    emosional dan mental. Pada lembar pengamatan keaktifan siswa tersebut

    diberikan sebuah nilai dengan rentang 1-4. Semakin tinggi nilainya maka tingkat

    keaktifan siswa semakin tinggi pula. Berikut lembar pengamatan dan kriteria

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    dalam memberi penilaian keaktifan siswa, yaitu:

    Tabel 2 : Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa

    Indikator Keaktifan

    No.

    Absen

    Nama

    Siswa

    Fokus siswa

    terhadap

    materi

    pembelajaran

    Kerjasama

    kelompok

    Kemampuan

    menyampaikan

    pendapat

    Menghargai

    pendapat

    teman

    Total

    Nilai

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    dst.

    Tabel 3 : Kriteria Penilaian Keaktifan siswa

    No. Tingkat Keaktifan Poin

    Keaktifan

    Kriteria

    1. Sangat rendah/Pasif (ss) 1 1. Perhatian kurang. 2. Kerjasama rendah. 3. Tidak mempunyai gagasan/ide. 4. Kurang menghargai pendapat teman.

    2. Keaktifan rendah (kr) 2 1. Sudah mulai ada perhatian. 2. Kerjasama mulai nampak. 3. Sudah mempunyai gagasan/ide tetapi

    masih belum berani mengungkapkan

    secara lugas.

    4. Mulai bisa menghargai pendapat teman.

    3. Keaktifan sedang (ks) 3 1. Perhatian terhadap pembelajaran sudah baik.

    2. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk.

    3. Berani menyampaikan gagasan/ide kepada teman/guru.

    4. Menghargai pendapat teman.

    4. Keaktifan tinggi (kt) 4 1. Perhatian terhadap pembelajaran sangat baik.

    2. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk dan terlihat lebih menonjol

    diantara teman-temanya.

    3. Mampu menyampaikan gagasan/ide kepada teman/guru secara runtut dan

    jelas.

    4. Menghargai pendapat dan mampu memotivasi teman-temannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    b. Instrumen Tes

    Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

    atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

    ditentukan (Arikunto, 2009:53). Tes dalam penelitian ini merupakan alat atau

    prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan siswa

    kelas IV SDN 3 Cawas dalam pembelajaran “Mengenal pentingnya koperasi

    dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” dengan model pembelajaran

    kooperatif tipe jigsaw.

    Tes yang baik ialah tes yang telah teruji validitas dan reliabilitas.

    Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2009:57) sebuah tes yang dapat

    dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes yaitu

    memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. Tes

    yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu tes tertulis berupa pilihan

    ganda. Tes tertulis ini akan diberikan di akhir pertemuan II setiap siklusnya guna

    mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang sudah diberikan

    guru. Peneliti melakukan prosedur yang sesuai dalam menjalankan tes tertulis

    tersebut dengan terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal instrumen tes persiklus

    sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Tabel 4 : Kisi-kisi Soal Siklus 1

    Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal

    2. Mengenal sumber

    daya alam, kegiatan

    ekonomi dan

    kemajuan teknologi di lingkungan

    kabupaten/kota dan

    provinsi

    2.1. Mengenal pentingnya

    koperasi dalam

    meningkatkan

    kesejahteraan

    masyarakat

    2.1.1. Menjelaskan

    pengertian koperasi

    2.1.2. Menceritakan sejarah

    koperasi

    2.1.3. Menyebutkan prinsip-

    prinsip koperasi

    2.1.4. Menjelaskan lambang

    koperasi

    2.1.5. Menyebutkan

    beberapa jenis barang yang

    diperjualbelikan dalam

    koperasi

    2.1.6. Menyebutkan tujuan

    koperasi

    2.1.7. Menyebutkan manfaat

    koperasi

    2.1.8. Menjelaskan struktur

    organisasi koperasi

    1, 2

    3, 4, 19

    15, 16

    5, 6, 7

    12, 13

    9, 17

    8, 10

    11, 14, 18, 20

    Tabel 5 : Kisi-kisi Soal Siklus 2

    Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal

    2. Mengenal sumber

    daya alam, kegiatan

    ekonomi dan

    kemajuan teknologi di

    lingkungan

    kabupaten/kota dan provinsi

    2.1. Mengenal pentingnya

    koperasi dalam

    meningkatkan

    kesejahteraan

    masyarakat

    1. 2.1.9. Menjelaskan modal koperasi

    2. 3. 2.1.10. Mengidentifikasi

    jenis- jenis koperasi

    4. 5. 2.1.11. Membedakan antara

    koperasi dengan badan

    usaha lain

    6. 7. 2.1.12. Menjelaskan peran

    koperasi dalam

    menyejahterakan rakyat

    1, 2, 3, 4, 7, 18

    5, 6, 10, 12, 13, 16,

    17

    11, 14, 15

    8, 9, 19, 20

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Pada penelitian ini, uji coba instrumen tersebut dilakukan kepada

    salah satu kelas yang telah mempelajari pokok bahasan yang diteskan, yaitu siswa

    kelas IV SDN 1 Cawas Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten tahun pelajaran

    2015/2016. Sebelum diuji coba, instrumen tes dan non tes dikonsultasikan kepada

    dosen pembimbing untuk mengetahui validitas isi dan validitas susunannya,

    berkenaan dengan ketepatan antara alat ukur dengan materi yang diuji. Setelah uji

    coba instrumen, maka dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitas.

    3. Validitas

    Suatu alat evaluasi atau sebuah tes dapat dikatakan valid (sahih) apabila

    tes tersebut mampu mengukur apa yang harusnya diukur. Arikunto (dalam

    Riduwan, 2011:97) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang

    menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Teknik yang

    digunakan untuk mengetahui validitas dalam penelitian ini adalah teknik korelasi

    product moment dengan angka kasar (Riduwan, 2011:72) dengan rumus sebagai

    berikut:

    Keterangan :

    rxy : Koefisien korelasi

    N : Jumlah responden

    X : Hasil pengukuran setiap butir

    Y : Kriteria yang dipakai

    Pada penelitian ini, peneliti sudah melakukan uji validitas instrumen di

    SDN 1 Cawas. Hasil uji validitas menggunakan SPSS 22 menunjukkan bahwa

    dari 30 soal terdapat 20 soal yang valid. Hasil tersebut dapat dilihat pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    lampiran nomor 17. Berikut ini ringkasan hasil uji validitas yang telah

    dilakukan oleh peneliti.

    Tabel 6 : Hasil Validasi Soal

    Keterangan Nomor Soal

    Soal yang valid 1,4,5,6,7,8,9,10,

    11,12,13,15,16,17,

    20,21,22,24,25,27

    Soal tidak valid 2,3,14,18,19,23,26,28,29,30

    4. Reliabilitas

    Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg

    memberikan data yang sesuai dengan kenyataan (Arikunto, 2009:86). Untuk

    menghasilkan instrumen yang ajeg dalam memberikan data maka digunakan suatu

    alat ukur yang disebut reliabilitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

    software SPSS Versi 22 dalam mencari validitas dan reliabilitas tes setiap

    siklusnya.