pengembangan buku cerita bergambar ...halaman pengesah plagiat merupakan tindakan tidak terpuji iv...

218
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS LITERASI DAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SD KELAS II TEMA 4 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Estu Gracia Tanggu Reba NIM: 161134181 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 29-Jul-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

LITERASI DAN PENDIDIKAN KARAKTER

SISWA SD KELAS II TEMA 4

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Estu Gracia Tanggu Reba

NIM: 161134181

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

i

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

LITERASI DAN PENDIDIKAN KARAKTER

SISWA SD KELAS II TEMA 4

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Estu Gracia Tanggu Reba

NIM: 161134181

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

ii

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

iii

HALAMAN PENGESAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAM PUBLIKASI KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

vi

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS

LITERASI DAN PENDIDIKAN KARAKTER

SISWA SD KELAS II TEMA 4

Estu Gracia Tanggu Reba

Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan guru terhadap rendahnya

kesadaran anak usia SD saat ini untuk membaca dan memiliki karakter baik. Baik

peserta didik maupun guru membutuhkan media untuk menanamkan nilai-nilai

baik pada anak. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media

pembelajaran buku cerita bergambar berbasis literasi dan pendidikan karakter

siswa SD kelas II tema 4 dan mendeskripsikan kualitas produk tersebut.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D).

Model pengembangan yang digunakan adalah model Borg and Gall. Langkah-

langkah yang digunakan adalah: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data,

(3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; dan (6) uji coba produk.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Bopkri Demangan 3

Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan buku cerita

bergambar berbasis literasi dan pendidikan karakter untuk siswa SD kelas II tema

4. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) prosedur pengembangan buku cerita

bergambar ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall; (2)

berdasarkan hasil validasi kualitas buku cerita bergambar tersebut masuk dalam

kategori “Sangat Baik” dengan skor rata-rata 3,46. Selain itu, produk yang

dihasilkan mampu menarik minat siswa untuk membaca, mudah dipahami namun

masih membutuhkan bimbingan guru atau orangtua, dan mampu menanamkan

nilai-nilai baik pada siswa.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, buku cerita bergambar, pendidikan

karakter, literasi membaca, murid kelas II SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

vii

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF ILLUSTRATED STORY BOOK BASED ON

LITERATION AND CHARACTER EDUCATION FOR SECOND GRADES

ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS THEME 4

Estu Gracia Tanggu Reba

Sanata Dharma University

2021

The background of this research is the teachers’ apprehension of the low

awareness from the elementary school students to read and have good characters.

Both the students and the teachers need media in embedding good values to the

children. Therefor, this research is purpose to developing an illustrated story

book based on literation and character education for second grades elementary

school students theme 4.

This research is included in research and development type. The

development model used in the research is Borg and Gall model. The steps taken

are first, potencial and problems, second data gathering, third product design,

fourth design validation, fifth design revision and sixth product trial. The subjects

of this research are second grade students of Bopkri Demangan III elementary

school, Yogyakarta. The object of this research is illustrated story book based on

literation and character education for second grades elementary school students

theme 4. Data gathering technique used are interview and questioner. The result

of the research shows that: (1) the development procedure of this illustrated story

book uses Borg and Gall development model; (2) based on the validation by

specialist lecturer, specialist teacherer, and teacher for second grade of the

elementary school, the quality of illustrated story book is categorized as “Very

Good” with the mean score 3,46. Besides, it is concluded that the illustrated story

book is able to draw the students’ interest to read; easily understood by the

students even they still need the teachers’ or parents’ guidance; (4) the students

are able to take the values from the given stories; and the illustrated story book

which is created is able to embed good values to the students.

Keywords: research and development, illustrated story book, character education,

reading literation, second grade students of elementary school.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

viii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAM PUBLIKASI KARYA ............ v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 11

E. Definisi Operasional ................................................................................. 12

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ..................................................... 14

BAB II .................................................................................................................. 16

A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 16

1. Literasi .................................................................................................... 16

2. Pendidikan Karakter ............................................................................... 24

3. Buku Cerita Bergambar .......................................................................... 40

4. Tahap Perkembangan Anak .................................................................... 54

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 59

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 63

D. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 68

BAB III ................................................................................................................. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

ix

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 70

B. Setting Penelitian ...................................................................................... 74

1. Lokasi Penelitian .................................................................................... 74

2. Subjek Penelitian .................................................................................... 74

3. Objek Penelitian ..................................................................................... 74

4. Waktu penelitian ..................................................................................... 74

C. Prosedur Pengembangan ......................................................................... 75

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 80

1. Wawancara ............................................................................................. 80

2. Kuesioner ................................................................................................ 80

E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 82

1. Pedoman Wawancara ............................................................................. 83

2. Lembar Kuesioner .................................................................................. 88

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 100

1. Analisis Data Kualitatif ........................................................................ 100

2. Analisis Data Kuantitatif ...................................................................... 101

BAB IV ............................................................................................................... 104

A. Hasil Penelitian Pengembangan ........................................................... 104

1. Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar ................................... 104

2. Kualitas Buku Cerita ............................................................................ 139

B. Pembahasan ............................................................................................ 140

1. Buku Cerita Menggunakan Ilustrasi yang Menarik ............................. 148

2. Buku Cerita Mudah Dipahami oleh Siswa Kelas Rendah .................... 150

3. Buku Cerita Memberikan Pelajaran Moral........................................... 151

4. Buku Cerita Dirancang dengan Anatomi Buku .................................... 152

C. Kelebihan dan Kekurangan Produk .................................................... 155

1. Kelebihan Produk ................................................................................. 155

2. Kekurangan Produk .............................................................................. 157

BAB V ................................................................................................................. 158

PENUTUP .......................................................................................................... 158

A. Kesimpulan ............................................................................................. 158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

x

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 160

C. Saran ....................................................................................................... 160

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 162

LAMPIRAN ....................................................................................................... 166

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Cover Buku ....................................................................................... 16

Gambar 2.1 Map dari Penelitian-penelitian Sebelumnya ..................................... 62

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian R&D ....................................................... 80

Gambar 4.1 Judul Buku ...................................................................................... 123

Gambar 4.2 Gambar Pertama dalam Cerita Kadi Berkebun ............................... 124

Gambar 4.3 Gambar Kedua dalam Cerita Kadi Berkebun .................................. 125

Gambar 4.4 Font untuk Judul Buku .................................................................... 126

Gambar 4.5 Font untuk Judul Cerita ................................................................... 125

Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita ........................................................................ 125

Gambar 4.7 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi .................................. 140

Gambar 4.8 Contoh Ilustrasi yang Digunakan .................................................... 149

Gambar 4.9 Bahasa yang Digunakan dalam Buku Cerita Bergambar ................ 151

Gambar 4.10 Nilai Karakter yang Dibuat oleh Peneliti ...................................... 152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter..................................... 30

Tabel 3.1 Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian................................................... 83

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ............................................................................ 87

Tabel 3.3 Instrumen Wawancara........................................................................... 88

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesinoner Analisis Kebutuhan Awal ................................... 91

Tabel 3.5 Instrumen Kuesinoner Analisis Kebutuhan Awal ................................. 93

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi Produk .............................................. 96

Tabel 3.7 Contoh Instrumen Kuesioner Validasi Buku Cerita ............................. 98

Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner Reflektif Siswa ...................................................... 97

Tabel 3.9 Instrumen Kuesioner Reflektif Siswa ................................................... 98

Tabel 3.10 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ............................................ 100

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Pengajar di KB Sumbu Pakarti ........ 1078

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas II SD N Plakaran ............ 109

Tabel 4.3 Penjabaran Karakter Cerita ................................................................. 119

Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita oleh Guru Ahli ...................................... 1267

Tabel 4.5 Hasil Validasi Buku Cerita oleh Dosen Ahli .................................. 12930

Tabel 4.6 Validasi Buku Cerita oleh Guru Kelas II ............................................ 132

Tabel 4.7 Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Ahli ................................. 135

Tabel 4.8 Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli ............................. 1356

Tabel 4.9 Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Kelas II.......................... 1367

Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Skor Validator................................................. 13940

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Pengajar Literasi ............. 1678

Lampiran 2. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas II SD .............. 169

Lampiran 3. Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ........................... 17172

Lampiran 4. Hasil Rekap Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ...................... 1734

Lampiran 5. Hasil Validasi Guru Ahli ............................................................ 18081

Lampiran 6. Hasil Validasi Dosen Ahli ............................................................ 1834

Lampiran 7. Hasil Validasi Guru Kelas II SD .................................................. 1867

Lampiran 8. Rekapitulasi Skor Hasil Validasi ................................................ 18990

Lampiran 9. Hasil Kuesioner Uji Coba Produk pada Siswa ........................... 19091

Lampiran 10. Surat Izin Penelitian.................................................................... 1967

Lampiran 11. Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 1978

Lampiran 12. Produk Buku Cerita Bergambar ................................................. 1989

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan

spesifikasi produk yang dibuat.

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana dalam proses

pembinaan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi

manusia yang diharapkan dapat mandiri, bertanggungjawab, kreatif, berilmu,

sehat, dan berakhlak mulia. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 pasal 3,

dikatakan bahwa pendidikan nasional mengemban misi untuk membangun

manusia dengan jati diri yang utuh sehingga pendidikan nasional harus

bermutu dan berkarakter.

Berkaitan dengan itu, sistem kurikulum pendidikan di Indonesia

mengalami banyak perubahan dan perbaikan. Berdasarkan perubahan dan

perbaikan yang ada, Mulyasa (2013:6) berpendapat bahwa berbagai pihak

menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi

sekaligus berbasis karakter yang dapat membekali siswa dengan berbagai

sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman dan

teknologi. Oleh karena itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengambil

langkah untuk merevitalisasi pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan

jenjang pendidikan. Mulyasa (2013:6) menambahkan, dalam pelaksanaannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

2

saat ini lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat

dasar dimana pada tingkat ini akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya.

Menurut Elkin dan Sweet (dalam Fathurrohman, Suryana, &

Fatriani, 2013:16), pendidikan karakter merupakan suatu bentuk usaha yang

dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk membantu peserta didik

memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan nila-nilai etika yang benar.

Sejalan dengan itu, Zubaedi (2011:17) menjelaskan bahwa pelaksanaan

pendidikan karakter tidak dapat dilakukan hanya dengan mentransfer ilmu

pengetahuan atau melatih suatu keterampilan. Penanaman pendidikan

karakter membutuhkan proses, contoh teladan, dan pembiasaan yang

dilakukan secara terus menerus dalam peran peserta didik di lingkungan

sekolah, keluarga, maupun masyarakat (Zubaedi, 2011:17).

Pendidikan karakter merupakan proses yang tak pernah berhenti

karena pendidikan karakter bukan merupakan proyek yang memiliki awal dan

akhir, namun pendidikan karakter akan terus berjalan sesuai dengan

perkembangan jaman yang ada (Raka, Mulyana, Markam, Semiawan,

Bastaman, & Nurachman, 2011:1). Pendidikan karakter sangat diperlukan

karena pendidikan karakter mampu menjadikan setiap individu lebih baik.

Individu yang baik adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang

terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, sesama, lingkungan,

bangsa, dan negara dengan mengoptimalkan potensi dalam dirinya disertai

kesadaran, emosi, dan motivasinya (Zubaedi, 2011:11). Pada prinsipnya, guru

dan seluruh warga sekolah tidak dapat mengelak dan sangat berkewajiban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

3

untuk mengajarkan nilai-nilai yang baik yang seharusnya dilakukan dan

mencegah nilai-nilai yang buruk. Berkaitan dengan hal itu, Lickona (dalam

Samani & Hariyanto, 2012:147) berpendapat bahwa sangat diperlukan adanya

penanaman pendidikan karakter yang efektif, salah satunya adalah dengan

diadakannya kegiatan literasi membaca. Kegiatan membaca merupakan salah

satu kegiatan yang paling sederhana dan efektif untuk menanamkan nilai-nilai

karakter. Hal tersebut karena dalam buku cerita akan terdapat banyak variasi

kisah yang di dalamnya terdapat berbagai nilai karakter yang muncul. Selain

itu, kisah-kisah yang dikemas melekat dengan kegiatan sehari-hari membuat

pembaca dapat lebih memahami cerita dengan baik dan mengambil nilai yang

terkandung di dalamnya. Hal tersebut kemudian sesuai dengan salah satu

tujuan diadakannya kegitan literasi yang dikemukakan oleh Abidin, Mulyati,

& Yunansah (2018:25), yaitu mengembangkan siswa sebagai individu yang

berkarakter.

Menurut Abidin, Mulyati, & Yunansah (2018:1), secara tradisional,

literasi dipandang sebagai kemampuan seseorang dalam membaca dan

menulis. Sesuai perkembangannya, pengertian literasi berkembang menjadi

kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak (Gee dan Heath

dalam Dewayani, 2017:12). Menurut Alwasilah (dalam Priyatni, 2017:157)

literasi merujuk pada literasi kritis karena memfokuskan keterampilan kritis

dan analitis yang diperlukan untuk memahami dan menginterpretasikan teks,

baik teks lisan maupun teks tulis dan dapat memecahkan permasalahan

kehidupan yang ada di masyarakat baik secara akademis maupun sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

4

Priyatni (2017:157) menambahkan, penggunaan teks sebagai alat pemecahan

masalah tingkat tinggi dimana kegiatan literasi difokuskan pada kemampuan

individu dalam berpikir kritis untuk membentuk sistem nilai pada diri

seseorang. Lebih lanjut, Abidin dkk. (2018:1) menjelaskan bahwa literasi

diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan

gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca, menulis,

mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan berpikir kritis.

Dalam hal ini, konsep literasi membaca didefinisikan sebagai salah

satu usaha untuk memahami, menggunakan, merefleksikan, dan melibatkan

diri dalam berbagai jenis teks untuk mencapai suatu tujuan (Abidin dkk.,

2018:165). Pengertian literasi membaca juga mengandung makna mendalam.

Frasa dibentuk dalam rangka mencapai suatu tujuan sehingga

mengindikasikan bahwa membaca tidak terlepas dari tujuan yang diharapkan

untuk dicapai oleh pembacanya (Abidin dkk., 2018:165). Namun,

perkembangan kebiasaan membaca saat ini mulai berkurang intensitasnya.

Jika kita pahami, kegiatan membaca adalah salah satu bentuk kegiatan dasar

yang paling sering digunakan dalam segala situasi dan kondisi.

Jika merujuk pada orientasi kurikulum 2013, menurut Mulyasa

(2013:70) terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan dapat tercapai dengan didukung oleh strategi

guru dalam menyelenggarakan pembelajaran. Salah satu hal yang dapat

dilakukan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang

berkaitan dengan peningkatan karakter siswa adalah dengan mendesain media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

5

pembelajaran yang mampu menarik minat siswa dalam membaca dan

menerapkan nilai-nilai karakteristik yang terkandung didalamnya (Mulyasa,

2013:104).

Bentuk upaya menanamkan pembelajaran literasi membaca yang

berisi nilai pendidikan karakter pada anak salah satunya adalah dengan

menggunakan buku cerita bergambar, seperti buku cerita anak. Menurut Huck

dkk. (dalam Nurgiyantoro, 2005:153), buku cerita bergambar diartikan

sebagai berbagai jenis buku yang cara penyampaian pesannya dilakukan

melalui dua cara, yaitu melalui ilustrasi atau gambar dan melalui tulisan.

Ilustrasi atau gambar dan tulisan sama-sama dimaksudkan untuk

menyampaikan isi pesan yang keduanya tidak saling berdiri sendiri namun

menjadi satu kesatuan untuk mengungkapkan pesan yang diinginkan penulis

buku cerita tersebut. Adanya buku cerita bergambar yang merupakan

perpaduan antara narasi teks dengan gambar-gambar mendukung dan mampu

merangsang imajinasi anak untuk menunjukkan sikap dan ekspresi

berdasarkan alur cerita yang disajikan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh salah satu pengajar di

Kelompok Belajar Sumbu Pakarti yang dilakukan pada tanggal 20 April 2020

terkait dengan pemberian buku cerita bergambar sebagai literasi membaca

untuk meningkatkan pendidikan karakter pada anak kelas II sekolah dasar

menyatakan bahwa (1) pengajar memiliki keprihatinan terhadap anak-anak

SD saat ini yang cenderung memiliki minat membaca yang sangat rendah; (2)

pembiasaan membaca harus diterapkan sedini mungkin agar tercipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

6

kegemaran anak dalam membaca buku. Saat sudah terbentuk kebiasaan dan

kegemaran membaca yang baik, anak akan cenderung memiliki pola

kepribadian yang baik. Hal ini juga nampak dari perubahan yang dialami oleh

anak-anak asuh KB Sumbu Pakarti dimana pada awalnya, anak-anak sangat

mudah sekali berkata kasar. Namun ketika anak mulai memiliki kegemaran

membaca, mereka cenderung meninggalkan kebiasaan berkata kasar tersebut;

(3) literasi membaca sangat penting diterapkan karena dengan adanya literasi

membaca akan menumbuhkan pola berpikir yang kritis terhadap anak. Ketika

anak mendapatkan informasi, anak tidak serta merta menerima, namun

mereka cenderung akan menyaring dan mengolah informasi itu; (4) di KB

Sumbu Pakarti belum memiliki buku cerita bergambar yang khusus berisi

tentang pendidikan karakter; (5) pengajar berpendapat bahwa buku cerita

bergambar akan sangat membantu anak membelajarkan beragam nilai yang

ada dalam buku tersebut. Pengajar menambahkan, yang paling penting agar

anak mau membaca adalah minat anak dalam membaca. Minat anak dalam

membaca akan tertanam ketika buku cerita yang dibaca merupakan buku

cerita yang memiliki gambar-gambar dan warna-warna yang menarik

sehingga akan merangsang otak anak untuk mau membaca.

Begitu juga wawancara yang dilakukan oleh salah satu guru di SD N

Plakaran pada tanggal 6 Juni 2020 terkait kegiatan literasi membaca dan

bahan ajar yang digunakan sebagai upaya pendidikan karakter pada anak

kelas II sekolah dasar menyatakan bahwa (1) penerapan literasi membaca

sudah mulai digalakan dalam bentuk kegiatan pojok membaca, namun karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

7

buku-buku yang tersedia di perpustakaan SD N Plakaran didominasi oleh

buku biografi sehingga membuat kurangnya minat anak untuk membaca; (2)

pemberian pendidikan karakter lebih banyak dilakukan dengan cara lisan dan

secara eksplisit dalam kegiatan pembelajaran; (3) kebiasaan membaca perlu

dibiasakan sejak dini, terutama membaca buku cerita yang menanamkan

pendidikan karakter baik agar anak terbiasa berperilaku yang baik sejak dini;

(4) guru membutuhkan buku cerita bergambar yang mengajarkan nilai-nilai

karakter untuk membantu guru dalam penanaman nilai-nilai karakter yang

baik.

Selain guru atau pengajar, peneliti juga melakukan survei pendapat

kepada siswa mengenai buku cerita dan nilai-nilai pendidikan karakter. Hasil

kuesioner 25 siswa kelas II yang dilakukan peneliti di SD N Plakaran pada

tanggal 8-12 Juni 2020 menunjukkan bahwa (1) 20 siswa suka membaca

buku cerita sedangkan 5 siswa tidak suka membaca buku cerita; (2) 20 siswa

suka membaca buku cerita di perpustakaan sekolah sedangkan 5 siswa tidak

suka membaca buku cerita di perpustakaan sekolah; (3) 2 siswa menyukai

buku cerita yang berisi tulisan saja, 8 siswa menyukai buku cerita komik

bergambar, 2 siswa menyukai buku cerita bergambar dengan tokoh hewan, 11

siswa menyukai buku cerita bergambar dengan tokoh manusia, dan 2 siswa

tidak menjawab; (5) 25 siswa berpendapat bahwa buku cerita bergambar

sangat menarik untuk dibaca, lebih mudah untuk mengingat cerita, dan lebih

mudah untuk memahami alur cerita. Hasil kuesioner mengenai salah satu

contoh sikap disiplin menunjukkan bahwa 16 siswa tidak pernah terlambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

8

masuk sekolah, 1 siswa kadang-kadang terlambat, dan 8 siswa sering

terlambat. Hasil kuesioner mengenai salah satu contoh sikap religius

menunjukkan bahwa 19 siswa mengaku selalu berdoa setelah bangun tidur, 2

siswa mengaku kadang-kadang, dan 4 siswa mengaku tidak pernah berdoa

setelah bangun tidur. Hasil kuesioner mengenai salah satu contoh sikap jujur

menunjukkan bahwa 13 siswa mengaku pernah berbohong, 12 siswa

mengaku tidak pernah berbohong. Hasil kuesioner mengenai salah satu

contoh sikap peduli lingkungan menunjukkan bahwa 12 siswa menjawab

selalu membuang sampah pada tempatnya dan 13 siswa menjawab kadang-

kadang membuang sampah pada tempatnya. Hasil kuesioner mengenai salah

satu contoh sikap toleransi menunjukkan bahwa 18 siswa mengaku mau

berkenalan dengan orang yang berbeda dengannya dan 7 siswa mengaku

tidak akan melakukan apapun. Hasil kuesioner mengenai salah satu contoh

sikap tanggung jawab menunjukkan bahwa 20 siswa menjawab selalu

mengerjakan tugas dengan tepat waktu dan 5 siswa menjawab kadang-

kadang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengajar di KB Sumbu Pakarti

pada tanggal 20 April 2020, guru kelas II di SD N Plakaran pada tanggal 6

Juni 2020, dan survei pendapat dari 25 siswa kelas II di SD N Plakaran pada

tanggal 8-12 Juni 2020 disimpulkan bahwa (1) pengajar memiliki

keprihatinan terhadap kebiasaan membaca pada anak; (2) kegiatan literasi

membaca merupakan salah satu bentuk aktivitas yang mampu menumbuhkan

karakter baik bagi anak; (3) literasi membaca juga mampu membentuk pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

9

pikir kritis dan membantu anak menyaring hal-hal baru dengan lebih kritis;

(4) pembiasaan kegiatan literasi membaca perlu dilakukan sejak dini; (5)

untuk membentuk kebiasaan membaca pada anak, anak perlu diberikan buku-

buku cerita dengan gambar dan warna yang menarik untuk merangsang otak

anak agar mau membaca; (6) di KB Sumbu Pakarti dan SD N Plakaran belum

memiliki buku cerita yang khusus menanamkan pendidikan karakter; (7)

buku-buku yang ada di perpustakaan SD N Plakaran didominasi oleh buku-

buku biografi; (8) siswa berpendapat bahwa buku cerita bergambar sangat

menarik untuk dibaca, lebih mudah untuk mengingat cerita, dan lebih mudah

untuk memahami alur cerita; (9) 25 siswa berpendapat bahwa membaca itu

penting; (10) buku cerita bergambar akan sangat membantu membelajarkan

beragam nilai yang ada dalam buku kepada anak; (11) masih terdapat siswa

yang berangkat sekolah dengan terlambat, jarang berdoa, berbohong, dan

membuang sampah tidak pada tempatnya.

Berdasarkan temuan hasil analisis kebutuhan di atas, ditemukan

masalah bahwa (1) kebiasaan membaca pada anak masih sangat rendah, (2)

perlu adanya pembiasaan membaca sejak dini untuk membentuk kepribadian

yang baik pada anak, (3) belum tersedianya buku cerita bergambar yang

fokus menanamkan pendidikan karakter, (4) anak belum sepenuhnya

menerapkan nilai pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari, (5) siswa

kelas II SD menyukai buku cerita bergambar karena lebih menarik dan mudah

memahami alur cerita. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan buku

cerita bergambar yang khusus menanamkan enam pendidikan karakter, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

10

religius, tanggung jawab, toleransi, disiplin, peduli lingkungan, dan jujur.

Peneliti mengambil judul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis

Literasi Membaca dan Pendidikan Karakter Siswa SD Kelas II Tema 4”.

Pengembangan buku cerita bergambar diharapkan mampu menjawab

kebutuhan guru dalam mengatasi kecemasan orangtua dan praktisi pendidikan

mengenai pendidikan karakter pada anak serta dapat memotivasi anak untuk

meningkatkan pendidikan karakter dan menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari melalui kegiatan membaca. Penulis juga berharap melalui buku

cerita bergambar yang dikembangkan, anak dapat meningkatkan imajinasi

dan kreativitasnya sehingga tumbuh pemahaman tentang betapa pentingnya

memiliki karakter yang baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar

berbasis literasi dan pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema 4?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran buku cerita bergambar

berbasis literasi dan pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema 4?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai

adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar

berbasis literasi dan pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

11

2. Mendeskripsikan kualitas produk media pembelajaran buku cerita bergambar

berbasis literasi dan pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema 4.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Produk akhir yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa buku cerita

bergambar berbasis literasi membaca dan pendidikan karakter untuk siswa

kelas II SD Tema 4. Melalui buku ini, diharapkan siswa dapat melakukan

kegiatan membaca dan memiliki kemampuan membaca secara mandiri.

Melalui membaca buku ini pula siswa sekaligus mendapatkan nilai karakter

yang terdapat dalam setiap cerita yang disajikan.

2. Bagi Guru

Buku cerita bergambar ini dapat menjadi wawasan dan ide baru bagi guru

sebagai media pembelajaran dalam upaya menanamkan literasi membaca dan

menumbuhkan pendidikan karakter bagi siswa kelas II Sekolah Dasar.

3. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman dalam mengembangkan media

pembelajaran khususnya untuk mengembangkan pendidikan karakter bagi

anak kelas II Sekolah Dasar dan mendapat kesempatan untuk

mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan karakter agar

menumbuhkan pengalaman literasi bagi pembacanya. Melalui penelitian ini,

diharapkan dapat membantu peneliti untuk dapat lebih mengerti pentingnya

manfaat media belajar dalam kegiatan pembelajaran, khususnya untuk

mengajarkan membaca berbasis literasi dan pendidikan karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

12

4. Bagi Sekolah

Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar sebagai salah satu media

pembelajaran untuk mengajarkan pendidikan karakter dan dapat menjadi

salah satu media untuk menggalakan kegiatan literasi membaca.

E. Definisi Operasional

1. Literasi adalah proses kompleks yang melibatkan pembangunan pengetahuan

sebelumnya, budaya, dan pengalaman untuk mengembangkan pengetahuan

baru yang lebih mendalam dan menjadi sebuah keterampilan dasar untuk

memahami berbagai hal, mewujudkan potensi, dan memecahkan masalah

yang diperlukan seseorang sepanjang hidupnya.

2. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sadar,

sungguh-sungguh, serta berlangsung secara terus menerus agar setiap

individu memiliki karakter baik yang menjadi jati dirinya sehingga tercipta

kebiasaan berperilaku yang baik pada diri anak.

3. Karakter religius merupakan wujud sikap keberimanan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa yang diwujudkan dalam segala pikiran, perkataan, dan perilaku

serta mau melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut.

4. Karakter tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang seharusnya dilakukan

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha

Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

13

5. Karakter disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan yang berkenaan dengan masyarakat

dan kepentingan umum.

6. Karakter peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan seseorang yang selalu

berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang

sudah terjadi.

7. Karakter jujur merupakan wujud perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri sendiri dan pihak lain.

8. Karakter toleransi merupakan bentuk perilaku dan sikap memberikan respek

atau hormat terhadap berbagai macam hal baik berbentuk fisik, sifat, adat,

karakter, suku, dan agama.

9. Buku cerita bergambar diartikan sebagai buku cerita yang didalamnya

terdapat gambar-gambar yang saling berhubungan, saling berkaitan, dan

mendukung isi cerita yang disajikan sehingga mampu membuat kesan buku

lebih lengkap dan konkret.

10. Murid kelas II Sekolah Dasar adalah anak yang berusia antara 8-9 tahun yang

memiliki minat terhadap kehidupan praktis yang konkret, sangat imajinatif,

dan memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar yang besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

14

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa

buku cerita anak bergambar dengan spesifikasi produk sebagai berikut:

1. Buku cerita bergambar memiliki ukuran kertas 21 cm x 21 cm.

2. Cover buku cerita bergambar menggunakan kertas Ivory 230gr.

3. Isi buku cerita bergambar menggunakan kertas Hvs 80gr.

4. Font yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah Eusthalia

BT untuk judul buku, DFPOP-W9 untuk judul cerita, dan Candara untuk

isi cerita.

5. Buku cerita bergambar dibuat dengan bermacam-macam warna untuk

menarik minat siswa.

6. Buku cerita bergambar memuat pembelajaran nilai-nilai pendidikan

karakter (religius, jujur, tanggungjawab, toleransi, disiplin, dan peduli

lingkungan) yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

7. Buku cerita bergambar menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

8. Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung.

9. Judul buku cerita bergambar mewakili keseluruhan isi cerita.

10. Buku cerita bergambar memiliki gambar dan teks yang saling

berhubungan.

11. Terdapat lembar refleksi di setiap cerita.

12. Ilustrasi yang terdapat pada buku cerita bergambar memperjelas latar,

rangkaian cerita, dan karakter.

13. Tata letak gambar dan tulisan proporsional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

15

21 cm

21 cm

Gambar 1.1 Cover Buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

16

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini, diuraikan mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan

kerangka berpikir.

A. Kajian Pustaka

Pada kajian pusaka, dijelaskan mengenai teori-teori yang

mendukung penelitian ini, yaitu: (1) literasi, (2) pendidikan karakter, (3) buku

cerita bergambar, dan (4) tahap perkembangan anak.

1. Literasi

a. Pengertian Literasi

Literasi berasal dari kata literacy yang artinya melek huruf,

kemampuan baca tulis, kemelekwacanaan atau kecakapan dalam membaca

dan menulis (Teale dan Cooper dalam Kusmana, 2017:142). Baynham (dalam

Kusuma, 2017:142) mengatakan bahwa literasi merupakan integrasi

keterampilan menyimak, berbicara, menulis, membaca, dan berpikir kritis.

Winterowd (dalam Kusuma, 2017:143) dalam National Assessment of

Educational Progress mengartikan literasi sebagai kemampuan performansi

membaca dan menulis yang diperlukan seseorang sepanjang hidupnya.

Sementara itu, berdasarkan perkembangannya, pada masa awal

literasi didefinisikan sebagai kegiatan pemberantasan buta aksara (Abidin,

Mulyati, & Yunansah, 2018:1). Lebih lanjut, Abidin dkk. (2018:1)

memandang literasi sebagai bentuk kemampuan dalam membaca dan menulis

sehingga orang dapat dikatakan literat jika sudah mampu membaca dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

17

menulis atau yang sering diistilahkan dengan bebas buta huruf. Berkaitan

dengan itu, Kalantzis (dalam Priyatni & Nurhadi, 2017:157) juga berpendapat

bahwa pada awal kemunculannya, literasi dimaknai sebagai melek aksara

yang fokus utamanya merupakan dua keterampilan yang menjadi dasar untuk

memahami berbagai hal, yaitu kemampuan membaca dan menulis. Dewayani

(2017:9) mengatakan bahwa literasi adalah jalan bagi kemajuan umat

manusia dan alat bagi setiap individu untuk mewujudkan potensinya.

Sesuai dengan perkembangan jaman, pengertian literasi juga

mengalami perkembangan menjadi kemampuan membaca, menulis,

berbicara, dan menyimak (Abidin dkk., 2018:1). Abidin dkk. (2018:1)

melanjutkan, literasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan

bahasa dan gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca,

menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan berpikir kritis.

Sejalan dengan hal itu, Alwasilah (dalam Priyatni & Nurhadi, 2017:157)

menjelaskan bahwa literasi atau yang disebut literasi kritis memfokuskan

pada keterampilan kritis dan analitis yang diperlukan untuk memahami dan

menginterpretasikan teks, baik teks lisan maupun teks tulis yang dapat

memecahkan permasalahan kehidupan di masyarakat baik secara akademis

maupun sosial. Puskur (dalam Priyatni & Nurhadi, 2017:157) memaknai

literasi sebagai kemampuan individu dalam memecahkan masalah dengan

menggunakan teks sebagai alatnya. Penggunaan teks sebagai alat pemecahan

masalah juga diistilahkan sebagai kemampuan tingkat tinggi dimana kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

18

literasi difokuskan pada kemampuan individu dalam berpikir kritis (Priyatni

& Nurhadi, 2017:157).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa pengertian literasi diperluas menjadi kemampuan seseorang untuk

menggunakan bahasa dan gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam

untuk membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan berpikir kritis yang

diperlukan seseorang sepanjang hidupnya. Seseorang dapat dikatakan literat

berdasarkan kemampuannya dalam membaca dan menulis. Kemampuan

tersebut merupakan keterampilan dasar untuk memahami berbagai hal, salah

satunya adalah alat untuk mewujudkan potensi dan memecahkan masalah.

b. Ruang Lingkup Pembelajaran Literasi

Sesuai dengan berkembangnya paham tentang literasi, Abidin dkk.

(2018:30) berpendapat bahwa standar pembelajaran literasi juga mengalami

perkembangan. Perkembangan standar pembelajaran literasi sejalan dengan

perkembangan fokus pembelajaran literasi atau ruang lingkup pembelajaran

literasi. Menurut Abidin dkk. (2018:30), terdapat empat fokus pembelajaran

literasi. Fokus pembelajaran literasi yang pertama adalah fokus teks. Fokus

teks yang dimaksud adalah penetapan standar utama yang harus dicapai

dalam pembelajaran literasi ditekankan pada aspek linguistik dalam sebuah

teks. Hal-hal yang ditekankan dalam fokus pembelajaran ini untuk mencapai

standar pembelajaran literasi adalah sebagai berikut:

1) penguasaan berbagai sistem bahasa yang digunakan untuk membuat

makna;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

19

2) penguasaan konsep tentang perbedaan bahasa tulis dan lisan; dan

3) penguasaan konsep sistem variasi bahasa yang terdapat dalam kelompok

sosial seperti etnis, budaya, kelas sosial, agama, keluarga, rekreasi,

pekerjaan, sekolah, dan pemerintah.

Fokus pembelajaran literasi yang kedua adalah fokus berpikir.

Berdasarkan fokus ini, pembelajaran literasi bertujuan untuk mencapai

beberapa standar berikut ini:

1) menjadi pembaca dan penulis yang aktif, selektif, dan konstruktif;

2) menggunakan pengetahuan awal yang relevan untuk membangun makna

baru;

3) menggunakan berbagai proses dan strategi untuk menghasilkan makna;

4) menggunakan berbagai proses untuk mengatasi hambatan saat membaca

dan menulis; dan

5) menggunakan berbagai proses secara variatif berdasarkan keberagaman

teks, tujuan dan audiens.

Fokus pembelajaran literasi yang ketiga adalah fokus kelompok.

Dalam hal ini fokus pembelajaran literasi menetapkan sejumlah standar

pembelajaran literasi. Standar pembelajaran literasi yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

1) memahami variasi tujuan dan pola praktik literasi dalam kelompok

sosial, seperti misalnya etnis, budaya, kelas sosial, agama, keluarga,

rekreasi, pekerjaan, sekolah, dan pemerintah;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

20

2) memahami aturan dan norma dalam berinteraksi dengan bahasa tulis

dalam kelompok;

3) memahami pengetahuan tentang gaya bahasa yang terdapat dalam

berbagai teks;

4) memahami bagaimana mengaplikasikan berbagai cara penggunaan

keterampilan literasi untuk memproduksi, mengonsumsi, menjaga, dan

mengontrol pengetahuan;

5) memahami pengetahuan tentang bentuk dan fungsi literasi tertentu; dan

6) memiliki kemampuan untuk mengritik teks.

Fokus pembelajaran literasi yang keempat adalah fokus pertumbuhan.

Fokus ini menetapkan beberapa standar pembelajaran literasi yang berbeda

dengan ketiga fokus lain. Standar-standar pembelajaran literasi ini dipandang

lebih komprehensif, jelas, dan lengkap dibanding dengan standar fokus-fokus

yang lain. Pembelajaran literasi yang berfokus pada pertumbuhan memiliki

standar sebagai berikut:

1) berperan aktif dan konstruktif dalam mengembangkan keterampilan

literasi;

2) menggunakan berbagai strategi dan proses untuk membangun dimensi

literasi;

3) mengobservasi dan bertransaksi dengan produk literasi yang digunakan

pengguna yang lebih mahir di dalam dan di antara kelompok sosial;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

21

4) memahami dan mengaplikasi cara memanfaatkan dukungan dan mediasi

yang biasa digunakan oleh pengguna literasi yang lebih mahir di dalam

dan di antara kelompok sosial;

5) menggunakan pengetahuan yang didapat melalui membaca untuk

mendukung pengembangan menulis serta menggunakan pengetahuan

yang didapat melalui tulisan untuk mendukung pengembangan membaca;

dan

6) memahami dan mengaplikasikan cara menegosiasikan makna tekstual,

melalui penggunaan dan dukungan sistem komunikasi alternatif,

misalnya seni musik dan matematika.

Berdasarkan beberapa ruang lingkup pembelajaran literasi yang telah

dijabarkan, terdapat empat fokus pembelajaran literasi, yaitu fokus teks, fokus

berpikir, fokus kelompok, dan fokus pertumbuhan. Masing-masing fokus

tersebut digunakan sebagai standar acuan yang harus dicapai dalam

pembelajaran literasi.

c. Tujuan Pembelajaran Literasi

Pada masa perkembangan awal, pembelajaran literasi di sekolah

hanya ditujukan agar siswa terampil menguasai dimensi linguistik literasi

(Abidin dkk., 2018:22). Lingkup literasi yang diharapkan antara lain sistem

bahasa (mencakup fonem, morfem, grafonemik, morfofonemik, dan

sintaksis), konteks bahasa, dan variasi bahasa (Abidin dkk., 2018:22).

Dalam perkembangan selanjutnya, tujuan pembelajaran literasi

mengalami perkembangan yang lebih kompleks. Berdasarkan dokumen pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

22

tahun 1998 dari The National Literacy Strategy yang dirangkum oleh Wray

(dalam Abidin dkk., 2018:22), pembelajaran literasi bertujuan agar siswa

mampu mencapai kompetensi-kompetensi sebagai berikut:

1) percaya diri, lancar, dan paham dalam membaca dan menulis;

2) tertarik pada buku-buku, menikmati kegiatan membaca, mengevaluasi

dan menilai bacaan yang dibaca;

3) mengetahui dan memahami berbagai genre fiksi dan puisi;

4) memahami dan mengakrabi struktur dasar narasi;

5) memahami dan menggunakan berbagai teks nonfiksi;

6) dapat menggunakan berbagai macam petunjuk baca (fonik, grafis,

sintaksis, dan konteks) untuk memonitor dan mengoreksi kegiatan

membaca secara mandiri;

7) merencanakan, menyusun draf, merevisi, dan mengedit tulisan secara

mandiri;

8) memiliki ketertarikan terhadap kata dan makna, serta secara aktif

mengembangkan kosakata;

9) memahami sistem bunyi dan ejaan, serta menggunakannya untuk

mengeja dan membaca secara akurat; dan

10) lancar dan terbiasa menulis tulisan tangan.

Berdasarkan beberapa tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran literasi pada era tahun 1998 bertujuan untuk mengembangkan

tiga kompetensi, yaitu kompetensi pada tingkat kata, tingkat kalimat, dan

tingkat teks. Pada tingkat kata, siswa diharapkan mampu menguasai sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

23

bunyi dan ejaan kosakata; pada tingkat kalimat, siswa diharapkan mampu

menguasai kemampuan membaca tanda baca dan tata bahasa; dan pada

tingkat teks siswa diharapkan mampu menguasai pemahaman teks dan

komposisi teks.

Sehubungan dengan itu, Abidin dkk. (2018:23) menambahkan

dengan adanya perkembangan jaman di era tahun 2000-an, pembelajaran

literasi mengalami perluasan tujuan yang terbagi sesuai jenjang sekolah. Pada

jenjang kelas rendah yaitu SD, pembelajaran literasi bertujuan

memperkenalkan anak-anak tentang dasar-dasar membaca dan menulis,

memelihara kesadaran bahasa, dan motivasi untuk belajar. Dalam memasuki

abad ke-21, Abidin dkk. (2018:25) mengemukakan setidaknya ada empat

tujuan utama untuk memberikan kesempatan atau peluang kepada siswa

dalam mengembangkan dirinya sebagai komunikator yang kompeten dalam

konteks literasi. Empat tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1) membentuk siswa menjadi pembaca, penulis, dan komunikator yang

strategis;

2) meningkatkan kemampuan berpikir dan mengembangkan kebiasaan

berpikir pada siswa;

3) meningkatkan dan memperdalam motivasi belajar siswa; dan

4) mengembangkan kemandirian siswa sebagai seorang pembelajar yang

kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter.

Secara rinci, empat tujuan yang diungkapkan Abidin dkk. (2018:25)

di atas dapat disimpulkan bahwa (1) tujuan pertama, pembelajaran literasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

24

bertujuan agar siswa mampu memiliki kemampuan mengidentifikasi tujuan

teks, sasaran pembaca teks, dan implikatur teks serta mampu membuat

beragam bentuk teks; (2) tujuan kedua, pembelajaran literasi ditujukan agar

siswa mampu menjadi pembaca dan penulis efektif dimana hal itu

ditunjukkan dengan kemampuan siswa menggunakan kemampuan

berpikirnya untuk mengatur proses membaca dan proses menulis yang

dilakukannya; (3) tujuan ketiga, pembelajaran literasi adalah untuk

menanamkan apresiasi pada siswa agar mereka memiliki motivasi untuk

berliterasi sepanjang hidupnya atas kesadaran bahwa berliterasi mampu

membantu mereka mempelajari dirinya sendiri, memecahkan masalah,

mengeksplorasi, dan mempengaruhi dunia; (4) tujuan keempat, pembelajaran

literasi berupaya untuk mengembangkan kemandirian siswa sebagai seorang

pembelajar yang kreatif, inovatif, produktif, sekaligus berkarakter.

2. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan sebuah proses pengembangan berbagai

macam potensi yang ada dalam diri manusia, seperti kemampuan akademis,

relasional, bakat, talenta, kemampuan fisik, atau daya seni (Koesoema,

2010:53). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

25

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara (Kosim, 2011:87). Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam Samani &

Hariyanto, 2012:33), pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan

bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Samani & Hariyanto

(2012:34) menambahkan, pendidikan merupakan setiap tindakan atau

pengalaman yang memberikan efek formatif pada pikiran, karakter, atau pada

kecakapan fisik seseorang. Sedangkan menurut Dewey (dalam Listyarti,

2012:2), pendidikan adalah salah satu proses pembaharuan makna

pengalaman yang terjadi secara terus-menerus.

Sementara itu, karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas

sebagaimana yang dikatakan oleh Fathurrohman, Suryana, & Fatriany

(2013:17) merupakan bawaan hati, jiwa, kepribadian, karakter dan akhlak

mulia, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak. Karakter

(character) mengacu pada serangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan

keterampilan yang meliputi keinginan untuk melakukan hal yang terbaik

dalam dirinya (Zubaedi, 2012:10). Kata karakter berasal dari bahasa Yunani

yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana

mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku

(Zubaedi, 2012:12).

Sejalan dengan itu, Douglas (dalam Samani & Hariyanto, 2012:41)

mengatakan bahwa karakter tidak diwariskan, tetapi dibangun secara

berkesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan. Griek

(dalam Zubaedi, 2012:9) menambahkan bahwa karakter dapat didefinisikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

26

sebagai paduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga

menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang

lain.

Zubaedi (2012:11) berpendapat bahwa karakter adalah cara berpikir

dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja

sama dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang

berkarakter baik dinilai berdasarkan kemampuannya dalam membuat

keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan

yang dibuat. Individu yang berkarakter baik juga akan selalu berusaha

melakukan hal-hal baik dengan mengoptimalkan segala pengetahuan yang

dimiliki dengan kesadaran, emosi, dan motivasi yang baik (Zubaedi,

2012:11).

Istilah karakter erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.

Seseorang dapat dikatakan berkarakter apabila perilakunya sesuai dengan

kaidah moral. Karakter seseorang berkembang berdasarkan potensi yang

dibawa sejak lahir atau yang dikenal sebagai karakter dasar yang bersifat

biologis. Dewantara (dalam Zubaedi, 2012:13) menyatakan aktualisasi

karakter dalam bentuk perilaku merupakan hasil perpaduan antara karakter

biologis dan hasil hubungan atau interaksi dengan lingkungannya. Untuk itu,

karakter dapat dibentuk melalui pendidikan, karena pendidikan dipercaya

merupakan alat yang paling efektif untuk menyadarkan dan menanamkan jati

diri. Dengan pendidikan akan dihasilkan kualitas manusia yang memiliki

kehalusan budi dan jiwa, kecekatan raga, dan kesadaran akan kehidupannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

27

Williams (dalam Zubaedi, 2011:15) menekankan, pendidikan karakter

merupakan usaha yang dilakukan oleh para warga sekolah yang bekerja sama

dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak

remaja, agar menjadi dan memiliki sifat peduli, berpendirian, dan

bertanggung jawab.

Menurut Kusuma (dalam Zubaedi, 2011:19), pendidikan karakter

merupakan dinamika pengembangan kemampuan yang berkesinambungan

dalam diri manusia. Pendidikan karakter juga dapat dimaknai sebagai

pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, dan pendidikan

watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan

mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati

(Samani & Hariyanto, 2012:45). Sejalan dengan hal itu, Megawangi (dalam

Kesuma, Triatna, & Permana, 2011:5) mengatakan pendidikan karakter

merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat mengambil

keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari

sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada

lingkungannya. Pendidikan karakter juga dapat dipahami sebagai upaya yang

dilakukan untuk mengembangkan karakter mulia dari peserta didik dengan

mempraktikkan dan mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan

keputusan yang beradab dalam hubungannya dengan sesama manusia

maupun dengan Tuhannya (Samani & Hariyanto, 2012:44). Untuk itu,

pendidikan karakter sesungguhnya bukan sekedar mendidik benar atau salah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

28

namun juga mencakup proses pembiasaan perilaku yang baik sehingga siswa

dapat memahami, merasakan, dan mau berperilaku yang baik.

Sementara itu, Elkind dan Sweet (dalam Fathurrohman dkk.,

2013:16) berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang

dilakukan oleh guru dengan sengaja dan sadar yang mampu mempengaruhi

karakter peserta didik, untuk membantu individu memahami, peduli, dan

melaksanakan nilai-nilai inti yang terkandung dalam Pancasila. Guru dalam

hal ini berperan membantu membentuk watak peserta didik yang mencakup

keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau

menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal yang

terkait lainnya. Pendidikan karakter tidak hanya membuat individu memiliki

akhlak yang mulia, namun juga dapat meningkatkan kualitas akademiknya.

Hubungan antara keberhasilan pendidikan karakter dengan keberhasilan

akademik merupakan dua hal yang dapat menumbuhkan suasana sekolah

yang menyenangkan. Namun begitu, pendidikan karakter harus diajarkan

sesuai dengan usia peserta didik. Fathurrohman dkk. (2013:116) mengatakan,

anak yang terlalu dipaksakan untuk menguasai kemampuan kognitif secara

dini hanya akan membuat anak stres karena terjadi ketidaksesuaian dengan

usia yang seharusnya lebih banyak bermain dan bereksplorasi. Sehubungan

dengan hal itu, terlalu mengharapkan keberhasilan akademik anak yang

diukur dengan pencapaian angka dan rangking, bukan kepada proses belajar,

maka akan menyebabkan orang tua dan guru memaksa anak untuk belajar

keras karena menuntut pencapaian target (Fathurrohman dkk., 2013:116).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

29

Berdasarkan pengertian di atas, disimpulkan bahwa pendidikan

karakter dipahami sebagai upaya sadar dan terencana dalam pengembangan

kemampuan sikap peserta didik agar dapat mengambil keputusan dengan

bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan

karakter juga dipahami sebagai pendidikan yang mengembangkan karakter

mulia pada anak agar tercipta pembiasaan perilaku yang baik sehingga anak

dapat memahami, merasakan, dan mau berperilaku yang baik dan dapat

dijadikan identitas individu sebagai hasil pengalaman peserta didik.

b. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Selama ini, karakter yang dimiliki Bangsa Indonesia menurut

Koenjaraningrat (dalam Listyarti, 2012:4) adalah meremehkan mutu, suka

menerabas, tidak percaya diri, tidak berdisiplin, mengabaikan tanggung

jawab, etos kerja buruk, suka feodalisme, dan tak punya malu. Karakter

lemah tersebut menjadi realitas dalam kehidupan bangsa Indonesia dan sudah

ada sejak bangsa Indonesia masih dijajah bangsa asing beratus-ratus tahun

yang lalu. Karakter lemah tersebut akhirnya mengkristal dan sangat melekat

pada diri warga negara Indonesia. Hal ini yang kemudian melatarbelakangi

lahirnya pendidikan karakter yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan yang sejak tahun 2011 seluruh tingkat pendidikan di Indonesia

harus menyisipkan pendidikan berkarakter.

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dalam

Fathurrohman dkk., 2013:19), 18 nilai yang terkandung dalam pendidikan

berkarakter bangsa adalah antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

30

Tabel 2.1

Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama

yang dianutnya, menunjukkan sikap yang toleran, dan

hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Religius yang

dimaksud adalah proses mengikat kembali tradisi dan

peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata

kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia di

lingkungannya.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada usaha menjadikan

dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menggambarkan individu

menghargai perbedaan agama, ras, suku, pendapat,

sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri

individu tersebut.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku taat, tertib, dan

patuh pada berbagai ketentuan serta peraturan.

5. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,

serta mampu menyelesaikan tugas dengan sebaik

mungkin.

6. Kreatif Perilaku berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang

telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang menggambarkan individu

tersebut tidak mudah tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai

serta menganggap sama antara hak dan kewajiban

dirinya dengan orang lain.

9. Rasa ingin

tahu

Sikap serta tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui hal-hal lebih mendalam atas sesuatu yang

dipelajari, dilihat, dan didengar.

10. Semangat

kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi dan kelompok.

11. Cinta tanah

air

Sudut pandang berpikir dan bertindak, serta berbuat

yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan

fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai

prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna di masyarakat,

juga mengakui dan menghormati keberhasilan orang

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

31

13. Bersahabat

atau

komunikatif

Tindakan yang melibatkan rasa senang berbicara,

bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan

orang lain merasa senang atas kehadiran serta

keberadaan dirinya dalam hubungannya dengan

masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya.

15. Gemar

membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi

dirinya.

16. Peduli

lingkungan

Sikap yang selalu berupaya mencegah kerusakan yang

terjadi di lingkungan alam sekitarnya dan

mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan

alam yang sudah terjadi.

17. Peduli sosial Sikap serta tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan kepada orang lain dan kepada masyarakat yang

membutuhkan.

18. Tanggung

jawab

Tindakan seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajiban yang seharusnya ia lakukan terhadap dirinya

maupun orang lain dan lingkungan sekitarnya.

Hal ini kemudian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

karakter siswa adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha

Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan yang terwujud dalam

pikiran, sikap, perasaan, dan perbuatan berdasarkan norma agama, hukum,

tata krama, budaya, dan adat istiadat. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa

pembentukan suatu karakter individu akan membutuhkan proses yang

panjang, yang diawali oleh proses berpikir yang memacu pikiran agar tidak

asal berpikir.

Berdasarkan ke-18 nilai yang terdapat dalam Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, akan diambil enam nilai karakter, yaitu religius,

tanggung jawab, peduli lingkungan, disiplin, jujur, dan toleransi. Dengan

menggunakan sebuah media yang mampu menarik simpati siswa, nilai-nilai

karakter tersebut mampu membuat siswa menjadi individu yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

32

kebajikan serta dapat menerapkan karakter tersebut dalam kehidupan

sosialnya sehari-hari.

c. Nilai Karakter yang Ditanamkan

Pada saat lahir, tiap individu membawa suatu nilai yang ada dalam

dirinya. Pada tahap itu, tiap individu akan mulai mempelajari pola-pola

perilaku yang berlaku dalam masyarakat dengan cara mengadakan hubungan

dengan orang lain. Nilai-nilai dan norma yang telah ada, pada saatnya nanti

tentu akan mengalami gesekan dengan nilai-nilai baru yang mau tidak mau

akan dijumpai. Pada tahap inilah diperlakukan sebuah penanaman nilai yang

perlu dibangun dan dilakukan sejak dini agar tiap individu mampu menyaring

berbagai dampak tersebut sehingga tidak akan kehilangan jati dirinya

(Fathurrohman dkk., 2013:23).

Dalam dunia pendidikan, perlu diterapkan totalitas pendidikan yang

mengandalkan keteladanan, penciptaan lingkungan, dan pembiasaan hal-hal

baik melalui berbagai tugas dan kegiatan. Pada dasarnya, pembudayaan

lingkungan di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui (1) penugasan, (2)

pembiasaan, (3) pelatihan, (4) pengajaran, (5) pengarahan, dan (6)

keteladanan. Semuanya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan

karakter tiap individu (Abidin dkk., 2013:23).

Lickona (dalam Rukiyati, Sutarini, & Priyoruwono, 2014:216)

berpendapat bahwa pendidikan karakter merupakan upaya mengembangkan

kebajikan sebagai fondasi kehidupan yang berguna, bermakna, produktif,

adil, penuh belas kasih, dan maju. Karakter yang baik meliputi tiga komponen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

33

utama, yaitu, moral knowing, moral feeling, dan moral action. Moral

knowing meliputi sadar moral, mengenal nilai-nilai moral, perspektif,

penalaran moral, pembuatan keputusan, dan pengetahuan tentang diri. Moral

feeling meliputi kesadaran hati nurani, harga diri, empati, mencintai kebaikan,

kontrol diri, dan rendah hati. Moral action meliputi kompetensi, kehendak

baik, dan kebiasaan.

Sementara itu, dalam Indonesia Heritage Foundation yang dikutip

oleh Raharjo (2011:232) mengatakan beberapa nilai karakter yang harus ada

dalam setiap individu bangsa Indonesia adalah cinta kepada Tuhan dan alam

semesta beserta isinya; tanggung jawab; disiplin dan mandiri; jujur; hormat

dan santun; kasih sayang; peduli; kerja sama; percaya diri; kreatif; kerja keras

dan pantang menyerah; kepemimpinan; rendah hati; dan toleransi. Character

counts di Amerika (dalam Raharjo, 2011:232) menambahkan, karakter-

karakter yang menjadi pilar adalah dapat dipercaya (truszoorthines); rasa

hormat dan perhatian (respect); tanggung jawab (responsibility); jujur

(fairness); peduli (caring); kewarganegaraan (citizenship); ketulusan

(honesty); berani (courage); tekun (diligence); dan integritas.

Dalam penelitian ini, nilai karakter yang ditanamkan ada enam, yaitu

karakter religius, tanggung jawab, disiplin, peduli lingkungan, jujur, dan

toleransi. Berikut adalah penjelasan mengenai nilai karakter yang ditanamkan

dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

34

1) Religius

Religius adalah perilaku yang mencerminkan keberimanan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku

melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut (Mulyasa,

2018:46). Religius merupakan nilai karakter dalam hubungannya dengan

Tuhan. Menurut Fathurrohman, Suryana, & Fitriani (2013:124), religius

merupakan segala pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang

diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/ atau ajaran

agamanya. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

religius adalah sikap atau tindakan yang berhubungan dengan Tuhan.

Beberapa ciri yang melambangkan karakter religius menurut

Fathurrohman dkk. (2013:130) dan Marzuki & Haq (2018:85) adalah:

a) memanjatkan doa kepada Tuhan;

b) melaksanakan kewajiban ibadah sesuai dengan agama yang

dianutnya;

c) biasa mengucapkan terima kasih terhadap kebaikan yang diterima;

d) menikmati semua karunia Tuhan;

e) selalu berdoa sebelum maupun sesudah kegiatan yang dilakukan;

dan

f) mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai alam

semesta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

35

2) Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya

dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan

Tuhan Yang Maha Esa (Fathurrohman dkk., 2013: 125). Kamus Besar

Bahasa Indonesia mengatakan bahwa tanggung jawab merupakan

keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.

Beberapa ciri yang melambangkan karakter tanggung jawab

menurut Fathurrohman dkk. (2013:130) adalah:

a) berani menanggung risiko;

b) bisa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu;

c) menghindari sikap ingkar janji;

d) menghindari sikap lalai; dan

e) tidak suka melempar kesalahan kepada orang lain.

3) Disiplin

Disiplin adalah bagian dari mentalitas dan kebiasaan yang harus

dibangun dengan landasan cinta dan kasih sayang. Budaya disiplin tidak

akan terwujud manakala tidak ada teladan dari seorang guru atau orang

yang lebih dewasa sebagai sosok yang dapat dicontoh seorang anak

dalam hal kedisiplinannya (Sultonurohmah, 2017:13). Disiplin

merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan yang berkenaan dengan masyarakat dan

kepentingan umum (Fathrurrohman dkk., 2013:126).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

36

Beberapa ciri yang melambangkan karakter disiplin menurut

Fathurrohman dkk. (2013:108) dan Sultonurohmah (2017:14) adalah:

a) menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan

yang berlaku;

b) memiliki tingkah laku dan pola hidup yang tertib dan teratur;

c) melaksanakan tugas-tugas sekolah dengan tertib;

d) mematuhi jadwal yang telah ditetapkan sendiri;

e) disiplin saat melaksanakan upacara bendera;

f) menggunakan pakaian seragam yang telah ditentukan; dan

g) selalu tepat waktu.

4) Peduli lingkungan

Peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu

berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang

sudah terjadi (Fathurrohman dkk., 2013:126). Hamzah (dalam Al-

Anwari, 2014:228) mengatakan bahwa kepedulian lingkungan hidup

merupakan wujud sikap mental individu yang direfleksikan dalam

perilakunya. Karakter peduli lingkungan bukan sepenuhnya merupakan

talenta atau insting bawaan, tetap merupakan hasil dari suatu proses

pendidikan. Lebih lanjut, Al-Anwari (2014:229) menjelaskan bahwa

adanya kesalahan dalam mendidik seorang individu dapat menghasilkan

karakter yang kurang terpuji terhadap lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

37

Beberapa ciri yang melambangkan karakter peduli lingkungan

menurut Fathurrohman dkk. (2013:112) dan Al-Anwari (2014:233)

adalah:

a) mengikuti berbagai kegiatan yang berkenaan dengan kebersihan,

keindahan, dan pemeliharaan lingkungan;

b) turut memelihara pelestarian alam sekitar;

c) buang air besar dan kecil di wc;

d) membuang sampah pada tempatnya; dan

e) tidak memetik bunga di taman sekolah.

5) Jujur

Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain (Fathurrohman

dkk., 2013: 125). Menurut Sultonurohmah (2017:11), perilaku jujur

merupakan modal dasar dalam kehidupan bersama. Nilai karakter jujur

dalam pendidikan karakter ditunjang oleh penghayatan dan pengamalan

nilai-nilai moral dan sosial budaya yang diperoleh dari kehidupan

masyarakat dan pengalaman belajar yang diperoleh seseorang.

Beberapa ciri yang melambangkan karakter jujur menurut

Fathurrohman dkk. (2013:107) dan Batubara (2015:3) adalah:

a) tidak menyontek;

b) tidak berbohong;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

38

c) mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di tempat

umum;

d) mau bercerita tentang permasalahan dirinya;

e) mengemukakan pendapat tanpa ragu tentang suatu pokok diskusi;

f) mengemukakan rasa senang atau tidak senang terhadap pelajaran;

g) membayar barang yang dibeli di toko sekolah sesuai jumlah harga;

h) tidak mengingkari janji; dan

i) mau mengakui kesalahan.

6) Toleransi

Toleransi adalah sikap memberikan respek atau hormat terhadap

berbagai macam hal; baik berbentuk fisik, sifat, adat, karakter, suku, dan

agama (Fathurrohman dkk., 2013:126). Sejalan dengan itu, Sari

(2014:16) berpendapat bahwa pentingnya sikap toleransi untuk diajarkan

kepada setiap individu karena adanya kesadaran bahwa kehidupan

memiliki komponen-komponen masyarakat yang berbeda dengan

berbagai latar; seperti ekonomi, lingkungan keluarga, kebiasaan-

kebiasaan, agama, keinginan, cita-cita, minat, dan sebagainya. Adanya

berbagai perbedaan tersebut menuntut setiap individu untuk mau

menerima dan menghargai perbedaan yang ada dengan bijak karena

perbedaan-perbedaan yang ada tidak akan luput dari benturan-benturan

kepentingan pribadi, untuk itu perlu adanya upaya terus menerus untuk

mengembangkan sikap toleransi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

39

Beberapa ciri yang melambangkan karakter toleransi menurut

Fathurrohman dkk. (2013:107-108) dan Babuta & Wahyurini (2014:31)

adalah:

a) menghormati kegiatan yang sedang dilakukan oleh orang lain;

b) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat;

c) mau menerima pendapat yang berbeda dari teman sekelas;

d) mau mendengarkan pendapat yang dikemukakan teman tentang

budayanya;

e) menghormati teman yang berbeda adat-istiadatnya;

f) bersahabat dengan teman dari kelas lain;

g) bersahabat dengan teman lain tanpa membedakan agama, suku, dan

etnis;

h) senang menolong teman; dan

i) mau menyapa bila bertemu dengan orang yang dikenal.

Berdasarkan rincian nilai-nilai pendidikan karakter yang perlu

ditanamkan kepada anak, disimpulkan bahwa menurut Lickona (dalam

Rukiyati, Sutarini, & Priyoruwono, 2014:216), tiga fokus karakter yang perlu

dikembangkan yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action.

Menurut Indonesia Heritage Foundation (dalam Raharjo, 2011:232), nilai-

nilai karakter yang perlu ada dalam jati diri setiap individu adalah cinta

kepada Tuhan dan alam semesta beserta isinya; tanggung jawab; disiplin dan

mandiri; jujur; hormat dan santun; kasih sayang; peduli; kerja sama; percaya

diri; kreatif; kerja keras dan pantang menyerah; kepemimpinan; rendah hati;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

40

dan toleransi. Menurut Character counts di Amerika (dalam Raharjo,

2011:232), nilai-nilai karakter yang menjadi pilar adalah dapat dipercaya

(truszoorthines); rasa hormat dan perhatian (respect); tanggung jawab

(responsibility); jujur (fairness); peduli (caring); kewarganegaraan

(citizenship); ketulusan (honesty); berani (courage); tekun (diligence); dan

integritas. Berdasarkan ketiga pandangan tersebut, peneliti mengambil enam

nilai karakter yang akan dikembangkan dalam penelitian ini. Ketiga nilai

karakter tersebut yaitu karakter religius, tanggung jawab, disiplin, peduli

lingkungan, jujur, dan toleransi.

3. Buku Cerita Bergambar

a. Pengertian Buku Cerita Bergambar

Cerita adalah uraian, gambaran, atau deskripsi tentang peristiwa atau

kejadian tertentu (Rahayu, 2013:80). Sedangkan gambar merupakan alat

peraga dalam buku yang melukiskan jalannya cerita (Rahayu, 2013:88). Buku

cerita bergambar (picture books) diartikan sebagai buku yang di dalamnya

terdapat banyak sekali gambar sebagai ilustrasi dari cerita yang disajikan

(Nurgiyantoro, 2005:152). Nurgiyantoro (2005:153) melanjutkan, buku cerita

bergambar juga diartikan sebagai jenis buku yang cara penyampaian

pesannya lewat dua cara, yaitu lewat ilustrasi dan tulisan. Mitchell (dalam

Nurgiyantoro, 2005:153), mengungkapkan bahwa buku cerita bergambar

adalah buku yang menampilkan gambar dan teks yang keduanya saling

menjalin keterkaitan satu sama lain dimana baik gambar maupun teks yang

secara sendiri belum cukup mengungkapkan cerita secara lebih mengesankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

41

sehingga keduanya dipadukan untuk saling melengkapi dan mengisi. Toha

(2010:18) mengatakan, buku cerita bergambar merupakan buku yang

menyuguhkan cerita dengan menggunakan gambar dimana keduanya

mempunyai fungsi untuk menyampaikan kisah sehingga kedua aspek itu

hadir sama kuat untuk saling mengisi dan saling menjelaskan. Buku cerita

bergambar adalah tuturan teks cerita anak yang dituliskan berdasarkan suatu

aktivitas atau kejadian tertentu sesuai dengan sudut pandang anak sehingga

dapat menarik minat baca anak yang tersusun atas teks dan gambar yang

keduanya saling melengkapi (Krissandi, 2017:21). Menurut Rahayu

(2013:91), buku cerita bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan teks

tertulis yang keduanya merupakan elemen penting pada cerita. Buku-buku

tersebut memuat berbagai tema yang didasarkan pada pengalaman kehidupan

sehari-hari anak dengan menggunakan manusia atau hewan sebagai tokoh

karakternya sehingga anak dapat lebih memahami dan menghubungkannya

dengan pengalaman pribadinya.

Berdasarkan pendapat di atas, disimpulkan bahwa buku cerita

bergambar merupakan perpaduan antara narasi teks dengan gambar-gambar

yang saling mendukung, saling berkaitan, dan sangat penting bagi pembaca

anak mengingat bahwa daya tangkap dan imajinasi anak masih sangat

terbatas. Adanya gambar-gambar dalam sebuah buku cerita mampu

merangsang imajinasi dan merangsang anak untuk menunjukkan sikap dan

ekspresi berdasarkan alur cerita yang disajikan. Selain itu, dengan adanya

tokoh yang terdapat dalam buku cerita bergambar, seperti binatang, manusia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

42

maupun gambar aktivitas, dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk

berimajinasi secara lebih konkret.

b. Jenis dan Karakteristik

Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan karakteristik.

Menurut Rahayu (2013:86) jenis-jenis buku cerita bergambar adalah sebagai

berikut:

1) Buku abjad (alphabet book)

Buku abjad merupakan buku yang di dalamnya setiap huruf abjad

dikaitkan dengan ilustrasi objek yang diawali dengan huruf. Ilustrasi

yang digunakan harus jelas dan mudah diidentifikasi. Beberapa buku

abjad diorganisasi pada sekitar tema khusus, seperti peternakan,

transportasi, dan hewan. Buku abjad bertujuan untuk membantu anak

dalam pengembangan kosa kata.

2) Buku mainan (toys book)

Buku mainan memiliki cara penyajian isi yang berbeda. Buku mainan

terdiri dari buku kartu papan, buku pakaian, dan buku pipet tangan. Buku

ini mengarahkan anak untuk lebih memahami teks, mengeksplorasi

konsep nomor, kata bersajak, dan alur cerita. Buku mainan membantu

anak mengembangkan keterampilan kognisi; meningkatkan kemampuan

bahasa dan sosial; dan mencintai buku.

3) Buku konsep (concept book)

Buku konsep merupakan buku yang menyajikan konsep dengan

menggunakan satu atau lebih contoh untuk membantu pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

43

konsep yang sedang dikembangkan. Konsep-konsep tersebut diajarkan

melalui alur cerita atau dijelaskan secara repetisi dan perbandingan.

4) Buku bergambar tanpa kata (wordless picture book)

Buku bergambar tanpa kata merupakan buku yang cara penyampaiannya

melalui ilustrasi saja. Buku bergambar tanpa kata menjadi berkembang

dan populer pada generasi muda dalam beberapa bentuk visual, seperti

televisi, komik, dan lainnya. Alur cerita disajikan dengan gambar yang

diurutkan dan digambarkan dengan jelas.

5) Buku cerita bergambar

Buku cerita bergambar merupakan buku yang memuat pesan melalui

gambar dan teks tertulis. Buku ini memuat berbagai tema yang sering

didasarkan pada pengalaman hidup sehari-hari anak. Dalam buku ini

ditampilkan kualitas, karakter, dan kebutuhan manusia sehingga anak-

anak dapat memahami dan menghubungkannya dengan pengalaman

pribadinya.

Selain jenis-jenis buku cerita di atas, buku cerita bergambar juga

memiliki ciri khusus. Teks dalam buku cerita anak sering kali dilengkapi

dengan ilustrasi sebagai penunjang cerita. Menurut Hasanuddin (2015:5),

beberapa karakteristik buku sastra anak atau buku cerita untuk anak antara

lain:

1) tampil dalam bentuk perpaduan antara tulisan dan gambar atau ilustrasi;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

44

2) isi cerita dapat bersumber dari cerita rakyat (mite, legenda, dongeng),

kisah sejarah, riwayat hidup tokoh ternama, dan kisah tentang realitas

kehidupan sehari-hari;

3) untuk pembaca khusus usia pendidikan anak usia dini dan anak usia

sekolah dasar kelas awal, cerita secara keseluruhan ditulis dengan

menggunakan huruf kecil dengan ukuran huruf lebih besar dari ukuran

standar;

4) ceritanya singkat dan tidak berbelit-belit;

5) menyajikan pesan-pesan yang mendidik dan menambah wawasan

pengetahuan anak;

6) latar cerita yang digunakan adalah latar yang dikenal di dunia anak;

7) menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan teladan yang baik. Jika di dalam

cerita terdapat tokoh dengan teladan yang baik dan tokoh dengan teladan

yang tidak baik, maka tokoh dengan teladan yang baiklah yang

dimenangkan untuk menjadi teladan serta idola bagi anak;

8) bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mudah dipahami; dan

9) pengembangan imajinasi cerita masih dalam jangkauan anak.

Berdasarkan penjelasan mengenai jenis dan karakteristik di atas,

dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada lima jenis buku cerita bergambar,

yaitu buku abjad (alphabet book), buku mainan (toys book), buku konsep

(concept book), buku bergambar tanpa kata (wordless picture book), dan buku

cerita bergambar. Karakteristik buku cerita bergambar adalah (1) tampil

dalam bentuk tulisan dan gambar; (2) isi cerita bersumber dari cerita rakyat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

45

kisah sejarah, riwayat hidup tokoh ternama, dan kisah realitas kehidupan

sehari-hari; (3) secara keseluruhan cerita ditulis dengan menggunakan huruf

kecil dengan ukuran huruf yang lebih besar; (4) ceritanya singkat; (5)

mengandung pesan-pesan yang mendidik serta menambah wawasan

pengetahuan anak; (6) menggunakan latar cerita yang dikenal di dunia anak;

(7) menampilkan tokoh dengan teladan yang baik dan selalu memenangkan

tokoh dengan teladan yang baik dari tokoh dengan teladan yang tidak baik

agar dapat menjadi contoh teladan dan idola bagi anak; (8) menggunakan

bahasa yang mudah dipahami; dan (9) imajinasi cerita masih dalam

jangkauan anak.

c. Fungsi Buku Cerita Bergambar

Dalam memberikan buku cerita tentunya pendidik perlu memilih

buku bacaan yang sesuai dengan bacaan anak agar manfaat dan tujuan yang

diharapkan dapat langsung dirasakan oleh anak. Melalui cerita, anak-anak

dapat menerima pesan moral dengan sendirinya tanpa merasa digurui atau

dinasihati. Ampera (2010:12) menunjukkan beberapa hal tentang fungsi dan

pentingnya buku cerita bergambar bagi anak sebagai berikut:

1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk dapat merasakan

kesenangan dan mendapatkan kenikmatan saat membaca atau

mendengarkan cerita yang dibacakan untuknya. Saat anak telah

merasakan senang dan nyaman terhadap suatu buku bacaan dan menaruh

daya tarik pada suatu cerita, maka akan mengikat emosi pembaca yang

kemudian larut dalam alur cerita yang disajikan. Perilaku tokoh yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

46

digambarkan pada suatu cerita akan memberi hiburan tersendiri bagi para

pembaca. Hal ini yang kemudian membentuk dan menimbulkan minat

pembaca, dalam hal ini anak-anak terhadap bacaan.

2) Melalui membaca buku cerita bergambar, anak mampu mengembangkan

imajinasinya. Dapat dikatakan tersebut karena masa anak-anak

merupakan masa perkembangan imajinasi. Sedangkan buku cerita

memiliki daya yang kuat dengan mengandalkan kekuatan imajinasi

dengan menawarkan petualangan imajinasi kepada anak. Imajinasi yang

tergambar pada setiap buku cerita memiliki pengaruh besar terhadap

kemampuan anak dalam mengelola kecerdasan imajinasinya karena

secara tidak langsung membaca dapat membawa anak untuk

berpetualang ke berbagai penjuru melewati batas waktu dan tempat

sehingga pada akhirnya anak akan mendapatkan berbagai gagasan dan

hal baru yang belum didapatkan sebelumnya.

3) Melalui membaca berbagai buku cerita bergambar, anak akan

memperoleh pengalaman yang luar biasa. Pengalaman yang luar biasa

diartikan dengan pengetahuan baru tentang sebuah petualangan,

perjuangan melawan kejahatan, mengatasi berbagai rintangan dan

masalah, pertentangan antara hal yang baik dan buruk, dan pengalaman

serta pengetahuan baru lainnya yang dapat diadopsi dari kehidupan yang

sebenarnya.

4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mampu

mengembangkan kemampuan intelektualnya. Selain mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

47

kesenangan saat membaca, anak mampu menjadikan buku cerita sebagai

sarana mengembangkan kemampuan intelektualnya. Seperti misalnya

pada buku cerita tentang binatang, anak mampu membagi klasifikasi

jenis binatang menjadi binatang buas, binatang peliharaan, binatang liar,

dan binatang unggas. Melalui bacaannya juga, anak mampu melakukan

serangkaian kegiatan kognisi dan afeksi mulai dari interpretasi,

komprehensif, hingga inferensi terhadap nilai-nilai moral yang

terkandung dalam bacaan.

5) Buku cerita anak dapat membantu anak untuk memiliki kemampuan

berbahasa yang meningkat. Sastra anak dapat dimanfaatkan sebagai

media untuk menunjang kemampuan anak dalam berbahasa melalui

kegiatan menyimak dan membaca, secara tidak langsung, anak akan

dibekali dan diperkaya dengan kemampuan berbahasa. Hal ini ditandai

dengan bertambahnya kosakata yang didapat dari membaca buku cerita.

Meskipun bahasa yang digunakan dalam buku cerita anak merupakan

bahasa yang sederhana dalam kosakata, struktur, dan ungkapan yang

lugas apa adanya, namun tetap mampu membuat anak mendapatkan

pengalaman berbahasa baik secara lisan maupun tertulis.

6) Buku cerita bergambar memampukan anak untuk lebih memahami

kehidupan sosial. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam buku cerita akan

saling berinteraksi untuk melakukan sebuah kerja sama yang saling

membantu, dan saling menyayangi yang semua itu telah mewakili

penggambaran bentuk interaksi dan kehidupan bersama. Perilaku yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

48

digambarkan dalam cerita yang disajikan akan membentuk kesadaran

pada anak untuk mau berkehidupan sosial yang baik dalam kehidupan

bermasyarakat.

7) Melalui buku cerita bergambar anak akan mengalami nilai keindahan.

Buku cerita merupakan salah satu karya seni yang mengandung aspek

keindahan. Aspek keindahan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk

penyajian cerita yang menarik. Dalam buku cerita, anak akan memahami

adanya keindahan yang ada di dalamnya, seperti pengucapan bunyi yang

berbeda sesuai dengan tanda baca yang digunakan sehingga buku cerita

dapat memenuhi kebutuhan batin seorang anak akan keindahan.

8) Buku cerita bergambar membantu anak mengenal budaya. Buku cerita

sebagai unsur budaya menyajikan keragaman budaya yang diungkapkan

dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Melalui membaca

sebuah buku cerita, anak akan menjumpai berbagai sikap dan perilaku

hidup yang mencerminkan budaya suatu kelompok masyarakat. Melalui

membaca juga, seorang anak akan memperoleh pengetahuan dan

wawasan budaya masyarakat tertentu.

Secara ringkas, fungsi buku cerita bergambar adalah untuk (1)

membantu anak merasakan kesenangan serta kenikmatan saat membaca; (2)

membantu anak mengembangkan imajinasinya; (3) membantu anak

memperoleh pengalaman yang luar biasa tentang sebuah petualangan

berdasarkan cerita yang dibaca; (4) membantu anak dalam mengembangkan

intelektualnya; (5) membantu anak memiliki kemampuan berbahasa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

49

semakin meningkat; (6) membantu anak lebih memahami kehidupan sosial;

(7) mengajak anak mengalami nilai keindahan berdasarkan ilustrasi yang

disajikan dalam cerita; dan (8) membantu anak mengenal keragaman budaya.

d. Komponen Buku Cerita Bergambar

Dalam buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti

terdapat dua komponen yang utama, yaitu gambar dan teks. Kedua komponen

tersebut tentu memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam membuat,

mengembangkan, dan menggunakannya sebagai media pembelajaran agar

cerita yang dibawakan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Kedua

komponen utama tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) Gambar

Menurut Lukens (dalam Nurgiyantoro, 2005:154), ilustrasi

gambar membuat tulisan verbal menjadi lebih kelihatan, konkret, dan

sekaligus memperkaya makna teks. Gambar yang dibuat untuk anak usia

lebih awal penampilan gambar biasanya lebih mencolok, lebih besar,

lebih realistik, menempati separuh halaman, dan dengan warna-warni

yang menarik (Nurgiyantoro, 2005:156). Penggunaan gambar dapat

memberikan penjelasan mengenai sesuatu yang tidak dapat dijelaskan

dengan kata-kata yang sifatnya abstrak seperti suasana atau konsep.

Menurut Sadiman (2009:31), syarat untuk membuat sebuah gambar yang

baik untuk media pendidikan adalah:

a) Autentik, gambar tersebut harus jujur menggambarkan situasi

sebenarnya seperti sedang melihat benda sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

50

b) Sederhana, komposisi gambar sebaiknya cukup jelas menunjukkan

poin-poin pokok dalam gambar.

c) Ukuran relatif, gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek

atau benda sebenarnya. Dalam membuat gambar, sebaiknya

memperhatikan ukuran objek yang dibandingkan dengan objek lain

agar anak dapat membayangkan besaran objek yang belum pernah

dilihat.

d) Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang

baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi

memperlihatkan aktivitas tertentu.

e) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

f) Gambar seharusnya memiliki kriteria bagus dari sudut seni dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2) Teks

Menurut Huck (dalam Nurgiyantoro, 2005: 157), teks dalam buku

cerita bergambar sama pentingnya dengan gambar ilustrasi. Teks akan

membantu anak mengembangkan sensitivitas awal ke imajinasi dalam

penggunaan bahasa. Penggunaan gaya bahasa dalam cerita perlu

diperhatikan. Buku bergambar yang terlalu deskriptif akan menurunkan

minat anak dalam membaca (Rahayu, 2013:85). Sejalan dengan itu,

Nurgiyantoro (2005:157) mengatakan bahwa bahasa untuk bacaan anak

harus sederhana, tetapi tidak perlu penyederhanaan yang berlebihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

51

Menurut Dalman (2016:22), teks cerita dapat dikatakan efektif

setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) memiliki unsur-unsur penting atau pokok dalam setiap kalimat;

b) taat terhadap tata ujaran ejaan yang berlaku;

c) menggunakan diksi yang tepat;

d) menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikir yang

logis dan sistematis;

e) menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai;

f) melakukan penekanan ide pokok;

g) hemat dalam penggunaan kata; dan

h) menggunakan variasi struktur kalimat.

e. Kriteria Buku Cerita yang Baik Bagi Anak

Buku cerita bergambar harus disesuaikan dengan perkembangan

psikologis pembacanya yang memiliki umur berkisaran siswa SD kelas

rendah karena pembaca anak masih mengembangkan kemampuan kosakata

mereka dengan bernalar. Berdasarkan hal itu, orang tua dan guru perlu

memperhatikan kebutuhan bacaan yang baik bagi anak-anak agar mampu

menambah wawasan untuk mengenali kehidupan yang sedang mereka jalani

saat mereka mendengar atau membaca cerita itu (Hasanuddin, 2015:3).

Menurut Dewayani (2017:73) perlu dipastikan buku cerita

bergambar memiliki kriteria sebagai berikut: (1) cerita memiliki bahasa

dengan struktur sederhana, kosakata dan struktur kalimatnya repetitif

sehingga polanya mudah ditebak. Kosakata dan struktur yang sederhana ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

52

juga dapat membantu pembaca pemula untuk belajar membaca secara

mandiri; (2) tokoh cerita harus berpikir dan bersikap layaknya pembaca

berusia siswa kelas rendah; (3) cerita yang dimuat memiliki unsur humor

sehingga menarik bagi pembaca usia siswa kelas rendah; dan (4) alur cerita

yang disajikan memiliki ilustrasi menarik karena teks dan ilustrasi berperan

sama pentingnya dalam buku cerita untuk pembaca usia siswa kelas rendah.

Dalam memilih buku cerita bergambar yang baik untuk pembaca

anak, sedikitnya ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu gaya visual tokoh,

skema warna, serta cerita dan gaya bahasa. Gaya visual tokoh harus memiliki

ciri khas pada tiap tokoh namun tetap tampil sederhana dan tidak terlalu

banyak menambahkan detail agar tidak membingungkan imajinasi pembaca

anak. Skema warna pada buku cerita bergambar menggunakan pewarnaan

yang lebih cerah, berwarna-warni, dan mencolok agar menarik visual anak

pada gambar. Namun begitu, pewarnaan tetap memperhatikan warna objek

yang sebenarnya agar tidak menimbulkan kebingungan pada anak. Cerita dan

gaya bahasa yang digunakan sebaiknya tidak mengandung alur yang

berkepanjangan dan hanya berbasa-basi, pengaturan cerita padat namun tetap

dapat mengkomunikasikan pesan secara baik, dan menggunakan Bahasa

Indonesia yang baku agar membiasakan anak berbahasa Indonesia yang baik

dan benar (Babuta & Wahyurini, 2014:30).

Nurgiyantoro (2005:210) berpendapat bahwa buku cerita bergambar

yang baik untuk pembaca anak seharusnya memiliki persyaratan sebagai

berikut: (1) materi cerita mudah untuk dipahami anak; (2) menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

53

bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami; (3)

mempertimbangkan kesederhanaan kosakata dan struktur teks; dan (4)

berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan berbahasa anak.

Anggara, Waluyanto, & Zacky (2014:7) memaparkan kriteria buku

cerita anak yang baik adalah yang (1) berisi cerita yang memberikan pelajaran

mengenai nilai-nilai moral; (2) bertemakan tentang kegiatan dan kehidupan

sehari-hari; (3) dilengkapi dengan banyak gambar ilustrasi dan teks yang

lebih sedikit; (4) menggunakan gambar yang menarik untuk memancing rasa

ingin tahu pembaca anak; (5) menggunakan warna terang dan cerah untuk

menarik perhatian anak.

Sejalan dengan itu, Effendy, Bangsa, & Yudani (2014:4)

mengatakan bahwa agar dapat dinilai baik, buku cerita bergambar harus

memiliki (1) gambar visual buku dirancang dengan tampilan yang full color;

(2) memiliki gambar yang lebih dominan dibanding dengan tulisan; (3) narasi

cerita dibentuk menggunakan kalimat yang sederhana; (4) tampilan warna

yang dipilih adalah warna-warna yang cerah, terang, dan mencolok; (5) judul

buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk

membaca lebih lanjut; dan (6) jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat

keterbacaan yang baik bagi anak.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

kriteria buku cerita bergambar yang baik, yaitu: (1) judul buku cerita

mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih

lanjut; (2) bertemakan tentang kegiatan dan kehidupan sehari-hari; (3) cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

54

yang dimuat memiliki unsur humor sehingga tidak terkesan monoton dan

membosankan; (4) kisah dalam cerita memiliki bahasa yang sederhana, tidak

berkepanjangan, tidak berbasa-basi, dan pengaturan ceritanya padat namun

tetap dapat mengkomunikasikan pesan secara baik; (5) isi cerita memberikan

pelajaran mengenai nilai-nilai moral; (6) menggunakan Bahasa Indonesia

yang baku agar membiasakan anak berbahasa Indonesia yang baik dan benar

dengan memperhatikan kesederhanaan kosakata dan struktur teks; (7) tokoh

cerita harus berpikir dan bersikap sesuai dengan usia pembaca; (8) gambar

tiap tokoh memiliki ciri-ciri khusus agar pembaca anak mampu membedakan

antara tokoh yang satu dengan yang lain, dan tetap tampil sederhana dengan

tidak terlalu banyak menambahkan detail; (9) dilengkapi dengan gambar-

gambar yang lebih dominan daripada teks cerita; (10) menggunakan gambar

yang full color dengan warna yang lebih cerah, berwarna-warni, dan

mencolok agar menarik visual anak pada gambar, namun tetap

memperhatikan warna objek yang sebenarnya agar tidak menimbulkan

kebingungan pada anak; dan (11) menggunakan jenis huruf yang memiliki

tingkat keterbacaan yang baik bagi pembaca anak.

4. Tahap Perkembangan Anak

a. Teori Perkembangan Anak Menurut Jean Piaget

Perkembangan kognitif anak menurut teori Piaget (dalam Santrock,

2009:50) dibagi menjadi empat tahapan, yaitu (1) tahap sensorimotorik yang

berlangsung dari kelahiran sampai kurang lebih usia dua tahun, (2) tahap

praoperasional yang berlangsung antara usia dua sampai tujuh tahun, (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

55

tahap operasional konkret yang berlangsung dari usia tujuh sampai sebelas

tahun, dan (4) tahap operasional formal yang berlangsung pada umur sekitar

sebelas tahun sampai usia dewasa.

Tahap pertama adalah tahap sensorimotorik. Pada tahap ini, Piaget

(dalam Santrock, 2009:50) mengatakan bahwa bayi membangun suatu

pemahaman tentang dunia dengan mengoordinasikan pengalaman-

pengalaman sensor dengan tindakan-tindakan fisik seperti melihat dan

mendengar. Dengan berfungsinya alat-alat indra serta kemampuan melakukan

gerak motorik dalam bentuk refleks ini, maka seorang bayi telah berada

dalam keadaan siap untuk mengadakan hubungan dengan dunianya.

Tahap kedua yaitu tahap praoperasional. Pada tahap ini anak mulai

melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Meskipun anak-anak

prasekolah dapat melukiskan dunia secara simbolis, mereka masih belum

mampu melaksanakan operasi atau tindakan mental yang diinternalisasikan

sehingga memungkinkan anak melakukan secara mental yang sebelumnya

hanya secara fisik. Pada tahap ini pula, pikiran dan komunikasi mereka

cenderung egosentris, yaitu pikiran yang terpusat tentang diri mereka sendiri.

Tahap ketiga yaitu tahap operasional konkret. Di tahap ketiga ini,

Piaget menganggap pada tahap ini merupakan tahap awal pemikiran logis

seorang anak yang ditandai dengan perkembangan sistem pemikiran yang

didasarkan pada aturan-aturan yang logis. Pada tahap ini pula, seorang anak

telah cukup dewasa untuk berpikir logis, tetapi terbatas pada objek yang

konkret saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

56

Tahap keempat yaitu tahap operasional formal. Pada tahap ini,

seseorang sudah mampu berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan

menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Seseorang yang berada

dalam tahap ini sudah mampu memahami hal-hal, seperti cinta, bukti logis,

dan nilai. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat seseorang

mengalami pubertas. Beberapa hal tersebut menandakan masuknya seseorang

ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan

psikoseksual, dan perkembangan sosial.

Pada penelitian ini, yang menjadi subjek adalah anak yang berusia

kelas II SD. Anak yang berusia kelas II SD termasuk dalam tahap

perkembangan operasional konkret. Pada tahap operasional konkret

dijelaskan bahwa anak mulai memiliki sistem pemikiran yang

mengembangkan operasi logis. Namun demikian, seorang anak pada tahap ini

masih membatasi pemikirannya pada objek yang konkret saja. Oleh sebab itu,

peneliti membuat produk yang tidak jauh dari permasalahan sehari-hari dan

sering ditemui oleh anak dalam kehidupan sehari-hari.

b. Karakteristik Usia Sekolah Dasar Kelas Rendah

Usia anak sekolah dasar kelas rendah menurut Piaget (dalam

Santrock, 2009:37) termasuk dalam masa kanak-kanak menengah dan akhir

yang dimulai dari sekitar usia 6 sampai 11 tahun. Pada masa itu, anak-anak

menguasai keterampilan dasar membaca, menulis, dan matematika; prestasi

menjadi tema yang lebih utama; dan pengendalian diri semakin baik. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

57

masa itu pula, anak-anak berinteraksi dengan lingkungan sosial yang lebih

luas di luar keluarga mereka.

Sejalan dengan itu, Nurgiyantoro (2009:52) mengatakan bahwa pada

usia 7-11 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret dimana pada tahap

ini karakteristik yang muncul adalah (1) anak mampu membuat klasifikasi

sederhana berdasarkan sifat-sifat umum seperti warna dan karakter tertentu;

(2) anak mampu membuat urutan sesuatu secara semestinya, seperti abjad,

angka, besar-kecil, dan lain-lain; (3) anak mulai mampu mengembangkan

imajinasinya ke masa lalu dan masa depan, maksudnya adalah anak mulai

mampu mengembangkan pola berpikir yang egosentris menjadi lebih mudah

untuk mengidentifikasi sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda; (4) anak

mulai berpikir argumentatif dan memecahkan masalah sederhana, ada

kecenderungan memperoleh ide-ide sebagaimana yang dilakukan oleh orang

dewasa, namun belum dapat berpikir tentang sesuatu yang abstrak karena

jalan berpikirnya masih terbatas pada situasi yang konkret.

Menurut Kartikowati & Zubaedi (2020:31), pada saat memasuki usia

7 tahun, anak akan memiliki catatan kekhasan sendiri, seperti (1) mulai

bertumbuhnya pikiran logis, (2) menghubungkan hal berdasarkan sebab-

akibat, dan (3) tidak melakukan semua hal atas dasar kemauan pribadi tanpa

alasan. Pemikiran yang logis pada anak, menurut Piaget (Santrock, 2009:56)

dapat dicontohkan dengan pemberian bagan pohon keluarga. Anak yang telah

memasuki tahap operasional konkret akan lebih mudah memahami tingkatan-

tingkatan dalam sebuah pohon keluarga besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

58

Menurut Sahlan (2018:16), yang menjadi karakteristik anak usia

sekolah dasar adalah (1) senang bermain; (2) senang bergerak; (3) senang

bekerja dalam kelompok; (4) senang merasakan, melakukan, dan

memperagakan sesuatu secara langsung; (5) senang diperhatikan; (6) masih

sulit memahami isi pembicaraan orang lain; dan (7) senang meniru.

Berdasarkan perkembangan bahasa, menurut Djiwandono (2006:76),

anak-anak usia sekolah dasar kelas rendah mulai mengatur kata-kata dalam

kalimat dengan menggunakan dua sampai lima kata yang sederhana yang

disebut telegraphic speech. Dari kata-kata tersebut, tumbuh keterampilan

berbahasa dan perbendaharaan kata sekitar 8.000 kata. Semakin

bertambahnya perbendaharaan kata pada anak dan jenjang pendidikannya,

maka akan membawa perubahan dalam perbendaharaan kata dan tata bahasa.

Santrock (2009:78) melanjutkan, anak-anak sekolah dasar kelas rendah

mengalami kemajuan kata dengan mengembangkan kata baru menjadi 22 kata

sehari yang kemudian memungkinkan anak untuk memiliki perbendaharaan

kata hingga 50.000 kata.

Berdasarkan konsep yang dijelaskan di atas, dapat disimpulkan

bahwa anak usia sekolah dasar kelas rendah memiliki karakteristik sebagai

berikut: 1) menguasai keterampilan dasar membaca, menulis, dan

matematika; 2) prestasi menjadi hal yang utama; 3) pengendalian diri

semakin baik; 4) interaksi anak dengan lingkungan sosial semakin luas; 5)

mampu membuat klasifikasi sederhana berdasarkan sifat-sifat umum; 6)

mampu membuat urutan sesuatu secara semestinya; 7) mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

59

mengembangkan imajinasinya dengan sudut pandang yang berbeda; 8) mulai

berpikir argumentatif dan memecahkan masalah menggunakan ide-ide yang

dilakukan oleh orang dewasa, namun masih sebatas pada situasi yang

konkret; 9) mulai berpikir logis; 10) menghubungkan hal berdasarkan sebab-

akibat; 11) tidak melakukan semua hal berdasarkan kemauan pribadi tanpa

alasan saja; 12) senang bermain; 13) senang bergerak; 14) senang bekerja

dalam kelompok; 15) senang merasakan, melakukan, dan memperagakan

sesuatu secara langsung; 16) senang diperhatikan; 17) senang meniru; dan 18)

mulai mengatur kata-kata dalam kalimat yang lebih kompleks, namun tetap

sederhana. Murid kelas II SD menjadi objek sasaran pembaca buku cerita

bergambar berbasis literasi dan pendidikan karakter yang akan

dikembangkan. Murid kelas II SD yang berada pada usia 7-9 tahun akan

mudah menangkap materi pendidikan karakter yang terdapat dalam buku

cerita karena kisah yang diangkat terbatas pada usia pembaca.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan

penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Farenda, Mas Fitra (2018)

yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar untuk Literasi

Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar”. Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R & D)

dengan model pengembangan ADDIE yaitu Analysis (Analisis), Design

(Perencanaan), Development (Pengembangan), Implementations (Uji coba),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

60

dan Evaluation (Evaluasi) dengan subjek penelitian anak kelas IV SD.

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menghasilkan sumber belajar

yang valid dan praktis untuk literasi pembelajaran sains di sekolah dasar.

Hasil uji coba yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa

pengembangan buku cerita bergambar untuk literasi pembelajaran sains di

sekolah dasar termasuk dalam kategori sangat valid dan sangat praktis untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nugrahaningtyas, Erlita

(2018) yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Sebagai

Media Pembelajaran Pola Hidup Sehat untuk Anak Kelas I SD”. Jenis

penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan

(Research and Development atau R & D) dengan memodifikasi teori Borg

and Gall dan Tomlinson yang terdiri dari: 1) penelitian dan pengumpulan

data, 2) perencanaan, 3) pengembangan draf produk menggunakan 6 prinsip

dasar teori pengembangan dari Tomlinson, 4) uji coba lapangan awal, 5)

revisi hasil uji coba, 6) uji coba terbatas, dan 7) penyempurnaan produk hasil

uji coba lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengajarkan kepada anak

pola hidup yang sehat dengan berdasar pada Pendidikan Lingkungan Hidup,

yaitu memiliki kesadaran untuk tidak melakukan jajan sembarangan saat di

sekolah. Peneliti menggunakan buku cerita bergambar sebagai media dan

sarana yang digunakan.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Dirga, Devita Ramadhani

(2020) yang berjudul “Perbedaan Hasil Pendidikan Karakter Pada Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

61

yang Sering Bermain Game dan Jarang Bermain Game”. Jenis penelitian

yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk

(1) memperoleh gambaran mengenai seberapa baik hasil pendidikan karakter

siswa yang sering dan jarang bermain game; (2) mengidentifikasi nilai

karakter mana yang skornya belum memuaskan; dan (3) mengetahui

perbedaan hasil pendidikan karakter pada siswa yang sering dan jarang

bermain game. Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah 1.005 siswa

kelas VI dan VII pada 16 SMP dari berbagai kota di Indonesia. Pada

penelitian ini, peneliti fokus pada kebiasaan anak bermain game online.

Kegemaran anak pada game online mengakibatkan anak menjadi kurang

mampu untuk peka terhadap lingkungan sekitar. Hal ini akhirnya membuat

guru dan pengajar mengalami kesulitan dalam memberi penilaian pendidikan

karakter pada anak. Hasil yang ditunjukkan dalam penelitian ini adalah (1)

capaian hasil pendidikan karakter siswa dari 16 SMP di berbagai kota di

Indonesia terdapat 136 (59,39%) siswa yang sering bermain game dan 463

(59,66%) siswa yang jarang bermain game memiliki hasil pendidikan

karakter yang capaian skornya pada kategori baik; (2) capaian skor item tes

hasil pendidikan karakter ditemukan 38 (47,5%) siswa dalam kategori baik,

42,5% dari jumlah sampel (1,005 siswa) dalam kategori cukup baik, dan 1

(1,25%) siswa dalam kategori tidak baik; (3) tidak terdapat perbedaan hasil

pendidikan karakter siswa yang sering bermain game dan jarang bermain

game dengan nilai p-value 0,500>0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

62

Berikut ini adalah literatur map penelitian-penelitian sebelumnya

yang relevan dengan penelitian ini.

Gambar 2.1 Map dari Penelitian-penelitian Sebelumnya

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa ada hal-hal yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian

pertama dan kedua sama-sama menggunakan buku cerita bergambar sebagai

media hasil penelitian. Namun, pada penelitian pertama, peneliti

menggunakan media buku cerita bergambar sebagai sumber belajar untuk

pembelajaran sains dengan objek penelitian anak kelas IV SD. Sedangkan

pada penelitian kedua, peneliti menggunakan media buku cerita bergambar

untuk mengajarkan pola kebiasaan hidup sehat berdasarkan Pendidikan

Lingkungan Hidup kepada anak ke I SD. Pada penelitian ketiga, peneliti

membahas tingkat pendidikan karakter pada anak kelas VI dan VII SMP

dengan menggunakan kebiasaan bermain game sebagai acuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

63

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut dapat diketahui bahwa

penelitian tersebut memiliki relevansi dengan penelitian ini. Pada penelitian

pertama dan kedua sama-sama mengembangkan buku cerita bergambar

sedangkan pada penelitian ketiga menilai tingkat pendidikan karakter.

Namun, yang menjadi pembeda pada penelitian ini, peneliti membuat

pengembangan buku cerita bergambar sebagai literasi untuk menanamkan

karakter religius, tanggung jawab, disiplin, peduli lingkungan, jujur, dan

toleransi pada anak kelas II SD. Enam karakter tersebut dipilih dan

disesuaikan berdasarkan karakter yang ditanamkan dalam buku materi

Kurikulum 2013 Kelas II Tema 4. Peneliti berharap buku cerita bergambar

yang dihasilkan dapat digunakan dalam kegiatan literasi sebagai penanaman

karakter, khususnya pada enam karakter yang telah disebutkan.

C. Kerangka Berpikir

Literasi merupakan keterampilan kritis dan analitis yang diperlukan

tiap individu untuk membantu memahami dan menginterpretasikan teks, baik

teks lisan maupun teks tulis yang untuk memecahkan permasalahan

kehidupan yang ada di masyarakat baik secara akademis maupun sosial.

Literasi juga dapat dimaknai sebagai kemampuan individu dalam

memecahkan masalah dengan menggunakan teks sebagai alatnya. Dewasa ini,

pengertian literasi mengalami perkembangan yang lebih kompleks menjadi

sebuah kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan gambar dalam

bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca, menulis, mendengarkan,

berbicara, melihat, menyajikan, dan berpikir kritis. Hal tersebut kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

64

dirangkum oleh satuan pendidikan untuk diajarkan di sekolah-sekolah dengan

tujuan agar siswa terampil menguasai dimensi linguistik.

Pembelajaran literasi secara umum bertujuan agar siswa mampu

mencapai beberapa kompetensi, seperti (1) percaya diri, lancar, dan paham

dalam membaca dan menulis; (2) tertarik pada buku, menikmati kegiatan

membaca, mengevaluasi dan menilai bacaan yang dibaca; (3) mengetahui dan

memahami berbagai bentuk bacaan; (4) memahami dan terbiasa dengan

bermacam gaya bahasa; (5) memahami dan menggunakan berbagai teks

nonfiksi; (6) menggunakan berbagai macam petunjuk baca; (7)

merencanakan, menyusun draf, merevisi, dan mengedit tulisan yang dibuat

sendiri; (8) memiliki ketertarikan terhadap kata dan makna, serta aktif

mengembangkan kosakata; (9) memahami dan menggunakan sistem bunyi

dan ejaan pada bacaan yang sedang dibaca; dan (10) lancar dan terbiasa

menulis tangan. Berdasarkan beberapa tujuan tersebut, pada dasarnya

kegiatan literasi bertujuan untuk memperkenalkan anak-anak tentang dasar-

dasar membaca dan menulis, memelihara kesadaran bahasa, dan memotivasi

untuk belajar.

Dalam praktiknya, kegiatan literasi dapat memberikan peluang

kepada siswa untuk mengembangkan dirinya sebagai individu yang kompeten

dalam konteks literasi. Berkaitan dengan itu, ada empat tujuan khusus

diadakannya pembelajaran literasi, yaitu (1) membentuk siswa menjadi

pembaca, penulis, dan komunikator yang strategis dengan memperhatikan

tujuan teks, sasaran pembaca, dan ragam bentuk teks; (2) meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

65

kemampuan berpikir dan mengembangkan kebiasaan berpikir pada siswa

sebagai pengatur proses membaca dan menulis yang dilakukan; (3)

meningkatkan dan memperdalam motivasi belajar berliterasi sepanjang

hidupnya dengan kesadaran bahwa berliterasi mampu membantu mereka

mempelajari dirinya sendiri sehingga membantu mereka dalam memecahkan

masalah, mengeksplorasi, dan mempengaruhi dunia; (4) mengembangkan

kemandirian siswa sebagai seorang pemelajar yang kreatif, inovatif,

produktif, dan berkarakter.

Pada jenjang pendidikan, kegiatan literasi sangat diperlukan.

Semakin berkembangnya inovasi dan kreasi pembelajaran literasi, para

pendidik dan guru kemudian memasukkan pendidikan karakter pada

pembelajaran literasi, khususnya literasi membaca. Adanya ide pendidikan

karakter yang dikemas dengan kegiatan literasi membaca menjadi sebuah

inovasi baru agar pendidikan karakter tidak hanya diberikan pada muatan

agama dan PPKn saja namun juga dapat dikemas dalam bentuk yang lebih

efektif dan menarik. Kegiatan membaca dianggap sebagai kegiatan yang

paling sederhana dan efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik

pada anak. Hal tersebut karena dalam buku cerita akan terdapat banyak

variasi kisah yang di dalamnya terdapat berbagai nilai karakter baik yang

muncul.

Istilah karakter sangat berkaitan erat dengan kepribadian seseorang.

Individu dengan karakter baik dapat dinilai berdasarkan kemampuannya

dalam membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

66

dari keputusan yang dibuatnya. Mereka yang berkarakter cenderung akan

mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki dengan kesadaran, emosi,

serta motivasi yang baik. Setiap individu telah dipastikan memiliki potensi

dan karakter dasar yang dibawa sejak lahir. Namun, dalam proses hidupnya

tetap diperlukan pembiasaan dan pelatihan agar tercipta karakter yang baik

yang menjadi jati dirinya. Hal-hal tersebut yang kemudian akan menjadi ciri

khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama dalam lingkungan keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara. Upaya pembiasaan dan pelatihan karakter

yang baik, diperlukan adanya pendidikan karakter.

Pendidikan karakter merupakan usaha untuk mendidik agar anak

dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam

kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang

positif kepada lingkungannya. Pendidikan karakter dilakukan oleh guru

dengan sengaja dan sadar yang pada akhirnya mampu mempengaruhi karakter

peserta didik untuk membantu mereka menjadi individu yang memahami,

peduli, dan melaksanakan nilai-nilai inti yang terkandung dalam Pancasila.

Guru berperan membantu membentuk watak peserta didik yang mencakup

teladan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara saat menyampaikan

materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal yang terkait lainnya.

Pendidikan karakter sangat diperlukan diajarkan kepada peserta didik,

mengingat pendidikan karakter tidak hanya membuat individu memiliki

akhlak yang mulia, namun juga dapat meningkatkan kualitas akademiknya.

Meskipun begitu, pendidikan karakter harus diajarkan sesuai dengan usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

67

peserta didik. Pembelajaran yang terlalu memaksakan anak untuk menguasai

kemampuan berpikir dan memahami secara dini hanya akan membuat anak

stres karena terjadi ketidaksesuaian dengan usia yang seharusnya lebih

banyak bermain dan bereksplorasi. Berdasarkan hal tersebut, pendidik dan

guru sangat perlu menggunakan sebuah media yang mampu menarik simpati

anak agar tercipta kegiatan pembelajaran yang efektif namun tetap

menyenangkan, salah satunya adalah dengan buku cerita bergambar.

Buku cerita bergambar merupakan buku yang menampilkan gambar

dan teks yang keduanya saling menjalin keterkaitan satu sama lain dimana

baik gambar maupun teks saling dipadukan untuk saling mengisi dan

melengkapi. Buku cerita bergambar memuat berbagai tema yang didasarkan

pada pengalaman kehidupan sehari-hari anak dengan menggunakan manusia

atau hewan sebagai tokohnya sehingga anak dapat lebih memahami dan

menghubungkannya dengan pengalaman pribadinya.

Dalam setiap buku cerita bergambar, pasti akan selalu ditemukan

berbagai gambar menarik dengan penuh warna-warna. Gambar-gambar

ilustrasi tersebut biasanya sudah tergambar di sampul buku bacaan untuk

menarik perhatian anak dan pembaca lainnya. Pada halaman-halaman buku

cerita juga akan banyak terdapat gambar-gambar bagus di sela-sela teks

narasi, dapat terletak di bawah, maupun di samping halaman. Hal tersebut

menjadi ilustrasi atau sebagai penjelas maksud dari bacaan yang dibuat oleh

penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

68

Perpaduan antara narasi teks dengan gambar-gambar yang

mendukung sangat penting bagi pembaca anak mengingat bahwa daya

tangkap dan imajinasi anak masih sangat terbatas. Oleh sebab itu, adanya

gambar-gambar dalam sebuah buku cerita mampu merangsang imajinasi dan

merangsang anak untuk menunjukkan sikap dan ekspresi berdasarkan alur

cerita yang disajikan. Selain itu, imajinasi anak tentang tokoh yang terdapat

dalam buku cerita itu, seperti binatang, orang, maupun gambar aktivitas, bisa

jadi belum terbentuk dengan baik sehingga narasi dengan gambar akan

memberikan kesempatan untuk berimajinasi secara lebih konkret. Dalam

penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan buku cerita bergambar

untuk menanamkan pendidikan karakter dan menciptakan kebiasaan

membaca pada anak.

Berdasarkan hal-hal tersebut, penelitian ini bermaksud untuk

mengembangkan sebuah buku cerita yang memfokuskan konsep pendidikan

karakter religius, tanggung jawab, disiplin, peduli lingkungan, jujur, dan

toleransi untuk anak usia SD kelas rendah sehingga anak dapat memahami

dan mengambil pesan moral serta mewujudkannya melalui sikap, ujaran, dan

perilaku dalam kehidupan sehari-harinya.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar

berbasis literasi dan pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema 4?

2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis literasi dan

pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema 4 yang baik menurut ahli?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

69

3. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis literasi dan

pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema 4 yang baik menurut praktisi

pendidikan?

4. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis literasi dan

pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema 4 yang baik menurut siswa kelas

II SD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

70

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti membahas tentang (1) jenis penelitian, (2) waktu dan tempat

penelitian, (3) rancangan penelitian, (4) prosedur pengembangan, (5) teknik

pengumpulan data, (6) instrumen penelitian, (7) teknik pengujian, dan (8) teknik

analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Research and Development (R&D). Research and Development adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk

kemudian menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407).

Research and Development (R&D) juga diartikan sebagai suatu proses

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan

(Sukmadinata, 2008:164). Menurut Setyosari (2010:194), penelitian dan

pengembangan dipakai untuk mengembangkan serta memvalidasi produk

pendidikan. Berdasarkan tiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

penelitian dan pengembangan merupakan proses pengembangan produk baru

atau menyempurnakan produk yang telah ada dengan penuh tanggung jawab.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengembangkan buku cerita bergambar

berbasis literasi dan pendidikan karakter untuk siswa SD kelas II tema 4.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall.

Menurut Sugiyono (2010:408) terdapat sepuluh langkah pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

71

pengembangan, yaitu 1) potensi dan masalah; 2) pengumpulan data; 3) desain

produk; 4) validasi desain; 5) revisi desain; 6) uji coba produk; 7) revisi

produk; 8) uji coba pemakaian; 9) revisi produk; dan 10) produksi masal.

1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini bermula dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah

segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.

Namun, jika tidak didayagunakan dengan baik akan berubah menjadi

sebuah masalah. Masalah merupakan penyimpangan antara yang

diharapkan dengan yang terjadi. Data-data mengenai potensi dan masalah

tidak harus dicari sendiri, namun bisa berdasarkan laporan penelitian

orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan yang masih berlaku.

2. Pengumpulan Data

Setelah memiliki data potensi dan masalah secara faktual, maka

selanjutnya adalah mengumpulkan data informasi yang dapat dijadikan

sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu. Dalam langkah ini,

diperlukan metode penelitian tertentu, tergantung permasalahan dan

ketelitian tujuan yang ingin dicapai.

3. Desain Produk

Langkah ketiga adalah merancang desain produk yang hendak dihasilkan.

Desain produk yang dihasilkan pada tahap ini masih berupa hipotetik.

Dikatakan hipotetik karena keefektifan dari produk tersebut masih belum

terbukti. Untuk itu, sangat diperlukannya pengujian terhadap produk

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

72

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai keefektifan

produk yang dibuat. Validasi desain ini bersifat rasional karena validasi

ini masih berdasarkan pada pemikiran rasional, belum fakta lapangan.

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain

produk sehingga kelemahan dapat diperbaiki. Validasi produk dapat

dilakukan oleh beberapa ahli yang sudah memiliki cukup pengalaman

untuk menilai produk yang dibuat.

5. Revisi Desain

Revisi desain merupakan langkah memperbaiki kelemahan dari validasi

yang telah dilakukan beberapa ahli untuk memperoleh produk yang lebih

baik.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan dengan menguji guna membandingkan

efektivitas dan efisiensi produk yang dihasilkan. Uji coba produk ini

dilakukan pada kelompok terbatas.

7. Revisi Produk

Pada langkah ini akan dilakukan perbaikan produk yang kedua guna

memperbaiki kelemahan yang ada setelah dilakukan uji coba. Langkah

ini akan terus dilakukan untuk mendapatkan produk yang efektif dan

efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

73

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah melakukan uji coba tahap pertama dan revisi produk tahap kedua,

kegiatan selanjutnya adalah menerapkan produk dalam lingkup yang

lebih luas. Dalam uji coba pemakaian juga harus dinilai kekurangan serta

hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi Produk

Pada tahap ini merupakan revisi produk tahap ketiga. Langkah ini

dilakukan apabila dalam uji coba tahap kedua masih terdapat kekurangan

dan kelemahan pada produk yang dibuat.

10. Produksi Masal

Pembuatan produk masal dilakukan jika produk yang dihasilkan sudah

diuji coba dan dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi secara

masal.

Berdasarkan kesepuluh langkah pengembangan tersebut, peneliti

melakukan enam langkah pengembangan karena dalam pengembangan

produk ini peneliti memiliki keterbatasan waktu dan subjek penelitian. Selain

itu, berdasarkan pemaparan Sugiyono (2015:425), penelitian dapat

dinyatakan selesai pada tahap keenam jika telah melakukan pengujian produk

dan produk memperoleh hasil nilai baik dan layak untuk digunakan. Keenam

langkah yang dimodifikasi oleh peneliti meliputi (1) potensi dan masalah, (2)

pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain,

(6) uji coba produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

74

B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di KB Sumbu Pakarti, SD N Plakaran,

dan SD Bopkri Demangan. Analisis kebutuhan guru dilakukan di KB Sumbu

Pakarti dan SD N Plakaran. Analisis kebutuhan siswa dilakukan di SD N

Plakaran. Uji coba produk dilakukan di SD Bopkri Demangan.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah satu pengajar KB Sumbu Pakarti, satu

guru kelas II SD N Plakaran, 25 siswa kelas II SD N Plakaran tahun ajaran

2019/2020, dan enam siswa kelas II SD Bopkri Demangan tahun ajaran

2020/2021. Analisis kebutuhan dilakukan terhadap satu pengajar KB Sumbu

Pakarti, satu guru kelas II SD N Plakaran, dan 25 siswa kelas II SD N

Plakaran tahun ajaran 2019/2020. Uji coba produk dilakukan terhadap enam

siswa kelas II SD Bopkri Demangan tahun ajaran 2020/2021.

3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan buku cerita

bergambar berbasis literasi dan pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema

4.

4. Waktu penelitian

Penelitian pengembangan produk berupa buku cerita bergambar anak

untuk menanamkan enam karakter dilaksanakan selama tujuh bulan yaitu

bulan April 2020 sampai dengan bulan November 2020. Analisis kebutuhan

guru dilakukan pada tanggal 20 April 2020 sampai dengan 6 Juni 2020,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

75

analisis kebutuhan siswa dilakukan pada tanggal 8-12 Juni 2020, dan uji coba

produk dilakukan pada 7 November 2020 sampai dengan tanggal 14

November 2020.

C. Prosedur Pengembangan

Berdasarkan langkah pengembangan Sugiyono yang telah

dimodifikasi oleh peneliti, terdapat enam langkah yang harus dilakukan

dalam penelitian dan pengembangan ini. Langkah-langkah modifikasi yang

dilakukan oleh peneliti akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Langkah pengembangan pertama, peneliti mencari potensi dan

masalah mengenai penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dan

kebiasaan membaca pada anak. Data tentang potensi dan masalah

diperoleh peneliti melalui wawancara kepada satu pengajar KB Sumbu

Pakarti dan satu guru kelas II SD N Plakaran. Wawancara pada guru dan

pengajar dilakukan untuk menganalisis masalah dalam pelaksanaan nilai-

nilai pendidikan karakter dan minat membaca pada anak. Selain

wawancara pada guru dan pengajar, data juga diperoleh melalui

kuesioner terhadap 25 siswa kelas II SD N Plakaran. Kuesioner

dilakukan untuk mengetahui informasi dari siswa terkait kebiasaan

membaca, contoh sikap dalam pendidikan karakter, dan jenis buku yang

digemari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

76

2. Pengumpulan Data

Langkah kedua, setelah mengetahui potensi dan masalah sesuai

dengan penelitian yang hendak dilakukan, peneliti melakukan

pengumpulan data melalui wawancara dan kuesioner. Hasil wawancara

dan kuesioner tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

merencanakan produk yang berupa buku cerita bergambar berbasis

literasi dan pendidikan karakter siswa sekolah dasar kelas II.

3. Desain Produk

Langkah ketiga, peneliti menentukan desain produk yang akan

dihasilkan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku

cerita bergambar. Buku cerita bergambar yang dihasilkan terdiri dari

cover buku, isi buku, dan anatomi buku berdasarkan paparan

karakteristik buku cerita bergambar yang baik menurut Dewayani (2017);

Babuta & Wahyurini (2014); Nurgiyantoro (2005); Anggara, Waluyanto,

& Zacky (2014); dan Effendy, Bangsa, & Yudani (2014) pada Bab II.

Prinsip-prinsip yang digunakan untuk penyusunan cover buku adalah

judul buku yang mencakup isi buku, penataan gambar, penataan tulisan,

dan warna cover yang menarik. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk

penyusunan isi buku adalah konsep buku; tokoh; isi dan tema buku yang

sesuai dengan kehidupan keseharian anak; ilustrasi yang menggambar

keadaan sesungguhnya; warna yang mencolok; dan tipografi. Prinsip-

prinsip yang digunakan untuk penyusunan anatomi buku adalah format

dan ukuran buku; teknik pengerjaan; jumlah halaman; tata letak; jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

77

huruf; jenis kertas bagian cover; dan jenis kertas bagian isi buku. Setelah

selesai merancang desain produk, peneliti mencetak produk menjadi tiga

untuk kemudian divalidasi oleh satu dosen ahli, satu guru ahli, dan satu

guru kelas II SD.

4. Validasi Desain

Langkah keempat, setelah produk buku cerita bergambar

tersebut dicetak, produk kemudian divalidasi oleh validator dengan

menggunakan penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Hal tersebut

guna memperbaiki produk agar lebih baik lagi. Validasi akan dilakukan

oleh dua ahli dan satu praktisi yang terdiri dari satu dosen ahli, satu guru

ahli, dan satu guru kelas II SD. Validasi dilakukan untuk memperoleh

kritik dan saran dari para ahli sehingga dapat diketahui kekurangan dan

kelebihan dari produk yang dihasilkan.

5. Revisi Desain

Langkah kelima, hasil validasi yang sudah dilakukan digunakan

sebagai bahan revisi produk yang dihasilkan. Kekurangan-kekurangan

pada produk diperbaiki berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh

para ahli. Setelah diperbaiki, produk buku cerita bergambar dicetak

kembali berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh para ahli untuk

kemudian diujicobakan kepada enam siswa kelas II SD.

6. Uji Coba Produk

Langkah keenam, produk yang telah dicetak kemudian

diujicobakan untuk mengetahui keefektifan dari produk yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

78

dihasilkan. Uji coba dilakukan kepada enam siswa kelas II SD Bopkri

Demangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

79

Berikut adalah langkah-langkah pengembangan yang dilakukan

dalam penelitian ini. Langah-langkah tersebut akan digambarkan dalam

bentuk bagan berikut.

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian R&D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

80

D. Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data.

Dalam pengumpulan data sangat diperlukan teknik yang tepat agar data yang

terkumpul dapat sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.

Dalam penelitian pengembangan ini, teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan

data yang dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara

individual atau secara berkelompok untuk memperoleh data dari tiap

individu (Sukamdinata, 2008:216). Wawancara dilakukan oleh peneliti

kepada guru dan pengajar untuk memperoleh data analisis kebutuhan

awal. Wawancara analisis kebutuhan ini dilakukan kepada satu pengajar

KB Sumbu Pakarti dan satu guru kelas II SD N Plakaran untuk

mengetahui informasi mengenai pelaksanaan pendidikan karakter,

kegiatan literasi, dan besar minat membaca yang dimiliki anak.

2. Kuesioner

Menurut Sukmadinata (2008:219), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan secara tidak langsung, yaitu peneliti

tidak langsung melakukan tanya jawab dengan responden. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan tiga macam jenis kuesioner, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

81

a. Kuesioner jenis tertutup

Kuesioner jenis tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan yang

disertai sejumlah alternatif jawaban yang telah disediakan. Jawaban

responden terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang telah

disediakan (Margono, 2003:168). Dalam penelitian ini, kuesioner

jenis tertutup yang digunakan adalah kuesioner uji validasi produk.

Kuesioner ini terdiri dari tiga aspek. Ketiga aspek tersebut

didasarkan pada komponen-komponen buku cerita bergambar yang

hendak divalidasi. Ketiga aspek tersebut kemudian dijabarkan

menjadi 19 pertanyaan.

b. Kuesioner jenis terbuka

Kuesioner jenis terbuka berisi pertanyaan atau pernyataan

yang membebaskan responden menjawab menurut pendapatnya

sendiri (Sukmadinata, 2008:218). Kuesioner jenis terbuka yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner reflektif siswa.

Kuesioner ini terdiri dari lima pertanyaan terkait dengan penggunaan

buku cerita bergambar.

c. Kuesioner jenis gabungan

Kuesioner jenis gabungan merupakan perpaduan antara

kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka dimana di satu pihak

responden diberi alternatif jawaban yang harus dipilih, namun di lain

pihak responden diberi kebebasan menjawab (Margono, 2013:168).

Kuesioner jenis gabungan yang digunakan dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

82

instrumen kuesioner analisis kebutuhan. Kuesioner analisis

kebutuhan ditujukan kepada 25 siswa kelas II SD N Plakaran untuk

mengetahui informasi dari siswa terkait kebiasaan membaca,

pengetahuan pendidikan karakter, dan jenis buku yang digemari.

Kuesioner analis kebutuhan tersebut digunakan peneliti sebagai data

analisis kebutuhan awal.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk

mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran (Widoyoko,

2014:89). Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang akan digunakan

adalah pedoman wawancara dan lembar kuesioner. Gambaran umum tentang

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel kisi-

kisi di bawah ini.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Umum Instrumen Penelitian

No. Data Subjek Instrumen

1 Analisis

kebutuhan

1 pengajar Kelompok

Belajar Sumbu Pakarti Wawancara kebutuhan

1 guru kelas II di SD

N Plakaran Wawancara kebutuhan

25 siswa kelas II di SD

N Plakaran Kuesioner kebutuhan

2 Validasi buku

cerita

1 dosen ahli

Kuesioner uji validasi 1 guru ahli

1 praktisi

3 Uji coba

produk

6 siswa kelas II SD Kuesioner uji coba

produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

83

Berdasarkan kisi-kisi umum instrumen penelitian di atas, instrumen

dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pedoman Wawancara

Bentuk pertanyaan atau pernyataan dalam wawancara dapat

dilakukan dengan terstruktur dan tidak terstruktur. Bentuk yang

terstruktur merupakan suatu pertanyaan atau pernyataan umum yang

diikuti dengan pertanyaan atau pernyataan yang lebih khusus sehingga

jawaban yang diperoleh dari responden menjadi sangat terstruktur,

singkat, pendek, hingga membentuk jawaban ceklis. Sedangkan bentuk

pertanyaan atau pernyataan yang tidak terstruktur merupakan bentuk

pertanyaan atau pernyataan yang sangat terbuka sehingga memberikan

peluang kepada responden untuk memberikan jawaban dan penjelasan

secara leluasa (Sukmadinata, 2008:217). Menurut Darmadi (2014:88),

pedoman wawancara harus mampu menjamin data yang dikumpulkan

bersifat menyeluruh dan tepat serta objek yang diamati relevan dengan

tujuan pengumpulan data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak

terstruktur kepada satu guru kelas II SD N Plakaran dan satu pengajar

KB Sumbu Pakarti untuk memperoleh data analisis kebutuhan awal

terkait pelaksanaan pendidikan karakter, kegiatan literasi, dan besar

minat membaca yang dimiliki anak. Topik pertanyaan yang diajukan

berpedoman pada pendapat Mulyasa (2013:6) bahwa pelaksanaan

pendidikan karakter lebih ditekankan. pada tingkat dasar karena pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

84

tingkat ini akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya. Guru perlu

memperhatikan cara pemberian pendidikan karakter. Pelaksanaan

pendidikan karakter harus disesuaikan dengan usia peserta didik karena

anak yang terlalu dipaksakan menguasai kemampuan kognitif secara dini

hanya akan membuat anak stres. Adanya sebuah media yang mampu

menarik perhatian siswa akan mempermudah guru dalam mengajarkan

pendidikan karakter (Fathurrohman, Suryana, & Fitriana, 2013:116).

Lickona (dalam Samani & Hariyanto, 2012:147) mengatakan bahwa

kegiatan literasi membaca merupakan salah satu kegiatan yang paling

sederhana dan efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter. Karangan

dan kisah yang diangkat dalam buku cerita dikemas melekat dengan

kegiatan sehari-hari sehingga memudahkan anak untuk memahami isi

cerita dengan baik dan mempelajari nilai-nilai karakter yang terdapat di

dalamnya. Kegiatan literasi membaca juga merupakan gagasan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mewajibkan anak

membaca buku non pelajaran selama 15 menit. Berdasarkan dokumen

pada tahun 1998 dari The National Literacy Strategy yang dirangkum

oleh Wray dkk. (dalam Abidin, Mulyati, & Yunansah, 2018:22), terdapat

setidaknya 10 tujuan diadakannya kegiatan literasi, yaitu agar anak

mampu mencapai beberapa kompetensi berikut: (1) percaya diri, lancar,

dan paham dalam membaca dan menulis; (2) tertarik pada buku,

menikmati kegiatan membaca, mengevaluasi dan menilai bacaan yang

dibaca; (3) mengetahui dan memahami berbagai bentuk bacaan; (4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

85

memahami dan terbiasa dengan bermacam gaya bahasa; (5) memahami

dan menggunakan berbagai teks nonfiksi; (6) menggunakan berbagai

macam petunjuk baca; (7) merencanakan, menyusun draf, merevisi, dan

mengedit tulisan yang dibuat sendiri; (8) memiliki ketertarikan terhadap

kata dan makna, serta aktif mengembangkan kosakata; (9) memahami

dan menggunakan sistem bunyi dan ejaan pada bacaan yang sedang

dibaca; serta (10) lancar dan terbiasa menulis tangan.

Selain itu, topik pertanyaan juga berpedoman pada karakteristik

anak usia kelas rendah menurut Piaget (dalam Santrock, 2009:37);

Nurgiyantoro (2009:52); Kartikowati & Zubaedi (2003:31); Sahlan

(2018:16); serta perkembangan bahasa menurut Djiwandono (2006:76);

yang menjelaskan bahwa anak usia sekolah dasar kelas rendah memiliki

karakteristik sebagai berikut: (1) menguasai keterampilan dasar

membaca, menulis, dan matematika; (2) prestasi menjadi hal yang utama;

(3) pengendalian diri semakin baik; (4) interaksi anak dengan lingkungan

sosial semakin luas; (5) mampu membuat klasifikasi sederhana

berdasarkan sifat-sifat umum; (6) mampu membuat urutan sesuatu secara

semestinya; (7) mulai mengembangkan imajinasinya dengan sudut

pandang yang berbeda; (8) mulai berpikir argumentatif dan memecahkan

masalah menggunakan ide-ide yang dilakukan oleh orang dewasa, namun

masih sebatas pada situasi yang konkret; (9) mulai berpikir logis; (10)

menghubungkan hal berdasarkan sebab-akibat; (11) tidak melakukan

semua hal berdasarkan kemauan pribadi tanpa alasan saja; (12) senang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

86

bermain; (13) senang bergerak; (14) senang bekerja dalam kelompok;

(15) senang merasakan, melakukan, dan memperagakan sesuatu secara

langsung; (16) senang diperhatikan; (17) senang meniru; dan (18) mulai

mengatur kata-kata dalam kalimat yang lebih kompleks, namun tetap

sederhana.

Berikut merupakan pedoman wawancara yang digunakan

sebagai acuan untuk melakukan wawancara dengan satu guru kelas II SD

N Plakaran dan satu pengajar KB Sumbu Pakarti.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas II SD N Plakaran dan

Pengajar KB Sumbu Pakarti

Indikator Topik

Pertanyaan

No.

Item

Memiliki ketertarikan terhadap kata dan

makna, serta aktif mengembangkan

kosakata.

Minat anak

dalam membaca.

1

Anak wajib membaca buku non pelajaran

selama 15 menit setiap hari.

Pelaksanaan

kegiatan

membaca.

2, 3

Guru membutuhkan sebuah media yang

mampu menari perhatian siswa untuk

mempermudah dalam mengajarkan

pendidikan karakter pada anak

Ketersediaan

buku.

4

Upaya yang

dilakukan untuk

pengadaan buku

cerita.

5

Anak usia sekolah dasar kelas rendah

mulai menguasai keterampilan dasar

membaca, menulis, dan matematika;

prestasi menjadi hal yang utama;

pengendalian diri semakin baik; interaksi

anak dengan lingkungan sosial semakin

luas; mampu membuat klasifikasi

sederhana berdasarkan sifat-sifat umum;

Karakter yang

sering

dimunculkan

pada anak.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

87

mampu membuat urutan sesuatu secara

semestinya; mulai mengembangkan

imajinasinya dengan sudut pandang yang

berbeda; mulai berpikir argumentatif dan

memecahkan masalah menggunakan ide-

ide yang dilakukan oleh orang dewasa,

namun masih sebatas pada situasi yang

konkret; mulai berpikir logis;

menghubungkan hal berdasarkan sebab-

akibat; tidak melakukan semua hal

berdasarkan kemauan pribadi tanpa alasan

saja; senang bermain; senang bergerak;

senang bekerja dalam kelompok; senang

merasakan, melakukan, dan

memperagakan sesuatu secara langsung;

senang diperhatikan; senang meniru; dan

mulai mengatur kata-kata dalam kalimat

yang lebih kompleks, namun tetap

sederhana.

Pelaksanaan pendidikan karakter lebih

ditekankan pada tingkat dasar.

Kegiatan yang

dilakukan untuk

menerapkan

nilai-nilai

pendidikan

karakter.

7

Guru perlu memperhatikan cara pemberian

pendidikan karakter.

Pelaksanaan karakter harus disesuaikan

dengan usia peserta didik.

Kegiatan literasi membaca merupakan

salah satu kegiatan yang paling efektif dan

sederhana untuk menanamkan nilai-nilai

karakter.

Perubahan

karakter pada

anak setelah

menerapkan

kebiasaan

membaca.

8

Penggunaan

buku cerita

bergambar.

9

Kebutuhan buku

cerita bergambar

yang khusus

berisi nilai

karakter.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

88

Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan untuk membuat

instrumen pertanyaan dalam melakukan wawancara. Pertanyaan yang

peneliti paparkan dalam wawancara kepada satu guru kelas II SD N

Plakaran dan satu pengajar KB Sumbu Pakarti tercantum dalam tabel

III.3.

Tabel 3.3

Instrumen Wawancara dengan Guru Kelas II SD N Plakaran dan

Pengajar KB Sumbu Pakarti

No. Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana minat anak dalam membaca?

2. Mengapa membaca perlu diterapkan sejak dini?

3 Apa saja kendala yang dihadapi saat menerapkan kebiasaan

membaca?

4. Buku apa saja yang sudah tersedia?

5. Apa saja upaya yang Anda lakukan untuk pengadaan buku cerita?

6. Karakter apa saja yang paling sering dimunculkan anak?

7. Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk membangun kesadaran

siswa mengenai pendidikan karakter?

8. Bagaimana perubahan karakter pada anak setelah mengikuti

kegiatan literasi membaca?

9 Apakah Anda pernah menggunakan buku cerita bergambar untuk

menanamkan pendidikan karakter?

10. Menurut Anda, apakah Anda membutuhkan buku cerita

bergambar yang khusus mengajarkan nilai-nilai karakter pada

anak?

2. Lembar Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

kuesioner analisis kebutuhan, lembar uji validasi produk, dan lembar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

89

reflektif siswa. Lembar kuesioner analisis kebutuhan dilakukan kepada

25 siswa kelas II SD N Plakaran untuk memperoleh data analisis

kebutuhan awal terkait informasi kebiasaan membaca, contoh sikap

dalam pendidikan karakter, dan jenis buku yang digemari. Lembar uji

validasi produk dilakukan kepada satu dosen ahli, satu guru ahli, dan satu

praktisi untuk menilai kualitas buku cerita bergambar sebelum akhirnya

diujicobakan. Lembar reflektif dilakukan kepada enam siswa kelas II SD

Bopkri Demangan guna menilai keefektifan produk setelah melakukan

uji coba produk.

Sebelum menyusun lembar kuesioner, peneliti membuat kisi-kisi

terlebih dahulu. Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan

awal, kisi-kisi kuesioner uji validasi produk, dan kisi-kisi kuesioner

reflektif.

a. Kuesioner Analisis Kebutuhan Awal

Hal-hal yang akan dibahas dalam kuesioner ini meliputi: (1)

kebiasaan membaca pada anak; (2) ketertarikan pada buku cerita;

dan (3) pemahaman enam nilai karakter yang ditanamkan, yaitu

karakter disiplin, peduli lingkungan, tanggung jawab, religius,

toleransi, dan jujur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

gagasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mewajibkan

anak membaca buku non pelajaran selama 15 menit per hari;

pendapat Abidin dkk., (2018:25) yang mengatakan bahwa kegiatan

literasi dapat mengembangkan anak menjadi individu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

90

berkarakter; pendapat Krissandi (2017:21) bahwa buku cerita

bergambar mampu menarik minat membaca anak; pendapat Mulyasa

(2013:6) yang mengatakan pelaksanaan pendidikan karakter lebih

ditekankan pada tingkat dasar; serta penjelasan mengenai karakter

disiplin, peduli lingkungan, tanggung jawab, religius, toleransi, dan

jujur pada Bab II sebagai pedoman penyusunan kuesioner analisis

kebutuhan awal. Kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan awal dapat

dilihat pada tabel III.4 berikut.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Awal

Variabel Indikator No. Item

Ketertarikan

membaca anak.

Anak wajib melakukan kegiatan

membaca buku non lejaran selama

15 menit per hari.

1, 2, 3

Ketertarikan

pada buku

cerita.

Buku cerita bergambar mampu

menarik minat membaca anak.

4, 5, 6 ,7

Pemahaman

nilai karakter

yang akan

ditanamkan.

Pelaksanaan pendidikan karakter

lebih ditekankan pada tingkat

dasar.

8

Memiliki tingkah laku dan pola

hidup yang tertib dan teratur.

9, 10, 11,

12, 13

Melaksanakan tugas sekolah

dengan tertib.

Selalu tepat waktu.

Menggunakan seragam yang telah

ditentukan.

Tidak memetik bunga di taman

sekolah.

14, 15, 16,

17, 18

Membuang sampah pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

91

tempatnya.

Turut memelihara pelestarian

alam sekitar.

Mengikuti berbagai kegiatan yang

berkenaan dengan kebersihan,

keindahan, dan pemeliharaan

lingkungan.

Bisa menyelesaikan tugas dengan

tepat waktu.

19, 20, 21

Berani menanggung risiko.

Melaksanakan kewajiban ibadah

sesuai dengan agama yang dianut.

22, 23, 24,

25, 26

Mengucapkan terima kasih

terhadap kebaikan yang diterima.

Selalu berdoa sebelum maupun

sesudah melakukan kegiatan.

Bersahabat dengan teman lain

tanpa membedakan agama, suku,

dan etnis.

27, 28, 29,

30

Menghormati kegiatan yang

sedang dilakukan oleh orang lain.

Menghormati teman yang berbeda

adat-istiadatnya.

Tidak berbohong. 31, 32, 33,

34, 35 Tidak menyontek.

Mengembalikan barang yang

dipinjam atau ditemukan di

tempat umum.

Setelah membuat kisi-kisi kuesioner awal siswa, peneliti

menyusun instrumen kuesioner yang akan digunakan untuk

mengetahui analisis kebutuhan awal terkait informasi kebiasaan

membaca, pengetahuan pendidikan karakter, dan jenis buku yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

92

digemari. Pengembangan pertanyaan berdasarkan kisi-kisi kuesioner

di atas dapat dilihat pada tabel III.5 berikut.

Tabel 3.5

Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan Awal

Variabel Indikator Pertanyaan

Ketertarikan

membaca

anak.

Anak wajib

melakukan

kegiatan

membaca buku

non pelajaran

selama 15 menit

per hari.

1. Apakah kamu suka

membaca buku?

2. Buku apa saja yang

pernah kamu baca?

3. Apakah kamu suka

membaca buku di

perpustakaan sekolah?

Ketertarikan

pada buku

cerita.

Buku cerita

bergambar

mampu menarik

minat membaca

anak.

4. Bagaimana

perasaanmu ketika

membaca buku?

5. Buku mana yang

menurutmu paling

menarik untuk

dibaca? Tuliskan

alasannya!

a. Buku yang hanya

berupa tulisan

saja.

b. Komik bergambar.

c. Buku cerita

bergambar dengan

tokoh hewan.

d. Buku cerita

bergambar dengan

tokoh manusia.

e. Buku ensiklopedia

atau buku

pengetahuan.

6. Apakah membaca

buku itu penting?

7. Apakah kamu merasa

bosan saat membaca

buku?

Pemahaman

nilai karakter

yang akan

ditanamkan.

Pelaksanaan

pendidikan

karakter lebih

ditekankan pada

tingkat dasar.

8. Apakah kamu sudah

pernah belajar materi

pendidikan karakter di

sekolah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

93

Memiliki tingkah

laku dan pola

hidup yang tertib

dan teratur.

9. Apa saja contoh

perbuatan disiplin di

sekolah?

10. Apa saja contoh

perbuatan disiplin di

rumah?

Selalu tepat

waktu.

11. Apakah kamu sering

berangkat ke sekolah

terlambat?

12. Apakah kamu suka

tidur larut malam?

Menggunakan

seragam yang

telah ditentukan.

13. Apakah kamu selalu

berpakaian yang rapi

saat di sekolah?

Tidak memetik

bunga di taman

sekolah.

14. Apakah kamu peduli

terhadap lingkungan

di sekitarmu?

15. Apa saja contoh yang

menunjukkan bahwa

kamu peduli terhadap

lingkungan di

sekitarmu?

16. Apakah kamu senang

melihat lingkungan

yang bersih?

Membuang

sampah pada

tempatnya.

17. Apakah kamu sering

membuang sampah

sembarangan?

Turut memelihara

pelestarian alam

sekitar.

18. Apakah sekolahanmu

pernah melakukan

kegiatan bersih-

bersih?

Jika pernah, kegiatan

apa yang kamu

lakukan saat bersih-

bersih di sekolah?

Mengikuti

berbagai kegiatan

yang berkenaan

dengan

kebersihan,

keindahan, dan

pemeliharaan

lingkungan.

Bisa

menyelesaikan

tugas dengan

tepat waktu.

19. Sebutkan contoh

perbuatan tanggung

jawab yang kamu

ketahui!

20. Apakah kamu selalu

mengerjakan tugas

yang diberikan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

94

guru dengan tepat

waktu?

Berani

menanggung

risiko.

21. Apa yang kamu

lakukan setelah

selesai menggunakan

alat-alat bermainmu?

Melaksanakan

kewajiban ibadah

sesuai dengan

agama yang

dianut.

22. Apakah kamu anak

yang rajin beribadah

dan berdoa?

Mengucapkan

terima kasih

terhadap kebaikan

yang diterima.

23. Kapan saja kamu

berdoa kepada Tuhan?

Selalu berdoa

sebelum maupun

sesudah

melakukan

kegiatan.

24. Apakah kamu selalu

berdoa setelah bangun

tidur?

25. Apakah kamu selalu

berdoa sebelum tidur?

26. Apakah kamu selalu

berdoa sebelum

makan?

Bersahabat

dengan teman lain

tanpa

membedakan

agama, suku, dan

etnis.

27. Apakah kamu

memiliki teman yang

berbeda denganmu?

28. Apakah kamu mau

berteman dengan

teman yang berbeda

denganmu?

Mengapa?

Menghormati

teman yang

berbeda adat-

istiadatnya.

29. Apa yang kamu

lakukan ketika

melihat orang yang

berbeda denganmu?

Menghormati

kegiatan yang

sedang dilakukan

oleh orang lain.

30. Bagaimana sikapmu

ketika melihat orang

yang sedang

beribadah?

Tidak berbohong. 31. Apakah kamu anak

yang suka berkata

jujur?

32. Pernahkah kamu

berbohong terhadap

orang tuamu?

33. Apakah kamu pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

95

menakut-takuti

temanmu?

Tidak menyontek. 34. Apakah kamu suka

menyontek saat

ulangan?

Mengembalikan

barang yang

dipinjam atau

ditemukan di

tempat umum.

35. Apa yang kamu

lakukan ketika

menemukan barang

milik orang lain?

b. Kuesioner Uji Validasi Produk

Kuesioner uji validasi produk disusun untuk mengetahui

dan mengevaluasi kualitas produk buku cerita bergambar yang

dikembangkan oleh peneliti. Kuesioner penilaian ditujukan untuk

satu dosen ahli, satu guru ahli, dan satu praktisi yang disusun dengan

berpedoman pada kriteria buku cerita yang baik menurut Dewayani

(2017); Babuta & Wahyurini (2014); Nurgiyantoro (2005); Anggara,

Waluyanto, & Zacky (2014); dan Effendy, Bangsa, & Yudani

(2013). Gambaran tentang kuesioner ini dapat dilihat pada tabel kisi-

kisi kuesioner validasi buku cerita bergambar berikut.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi Produk Menurut Dewayani

(2017:73); Babuta & Wahyurini (2014:30); Nurgiyantoro (2005:210);

Anggara, Waluyanto, & Zacky (2014:7);dan Effendy,

Bangsa, & Yudani (2013:4)

Variabel Indikator No. Item

Cover

buku

Judul buku cerita mewakili keseluruhan

isi cerita dan menarik minat anak untuk

membaca lebih lanjut.

1, 2, 3

Isi buku Kisah dalam cerita memiliki bahasa yang

sederhana, tidak berkepanjangan, tidak

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

96

berbasa-basi, dan pengaturan ceritanya

padat namun tetap dapat

mengkomunikasikan pesan secara baik.

Isi cerita memberikan pelajaran mengenai

nilai-nilai moral.

5

Bertemakan tentang kegiatan dan

kehidupan sehari-hari.

Menggunakan Bahasa Indonesia yang

baku agar membiasakan anak berbahasa

Indonesia yang baik dan benar dengan

memperhatikan kesederhanaan kosakata

dan struktur teks.

6, 7

Tokoh cerita harus berpikir dan bersikap

sesuai dengan usia pembaca.

8

Gambar tiap tokoh memiliki ciri-ciri

khusus agar pembaca anak mampu

membedakan antara tokoh yang satu

dengan yang lain, dan tetap tampil

sederhana dengan tidak terlalu banyak

menambahkan detail.

9

Dilengkapi dengan gambar-gambar yang

lebih dominan daripada teks cerita.

10, 11

Menggunakan gambar yang full color

dengan warna yang lebih cerah,

berwarna-warni, dan mencolok agar

menarik visual anak pada gambar.

12, 13, 14

Anatomi

buku

Menggunakan jenis huruf yang memiliki

tingkat keterbacaan yang baik bagi

pembaca anak.

15, 16, 17,

18, 19

Setelah menyusun kisi-kisi validasi, peneliti menyusun

instrumen kuesioner yang akan digunakan untuk melakukan

penilaian kualitas produk. Pernyataan yang dikembangkan dari kisi-

kisi kuesioner dalam instrumen validasi produk dapat dilihat pada

tabel III.7 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

97

Tabel 3.7

Contoh Instrumen Kuesioner Validasi Buku Cerita

Variabel Indikator Pernyataan

Cover

buku

Judul buku cerita

mewakili keseluruhan isi

cerita dan menarik minat

anak untuk membaca

lebih lanjut.

1. Judul buku mewakili

keseluruhan isi cerita.

2. Gambar sampul menarik.

3. Warna cover menarik

untuk dibaca lebih lanjut.

Isi buku Kisah dalam cerita

memiliki bahasa yang

sederhana, tidak

berkepanjangan, tidak

berbasa-basi, dan

pengaturan ceritanya

padat namun tetap dapat

mengkomunikasikan

pesan secara baik.

4. Isi cerita mudah dipahami

anak kelas II SD.

Isi cerita memberikan

pelajaran mengenai nilai-

nilai moral.

5. Buku cerita memberikan

pembelajaran nilai-nilai

pendidikan karakter

(religius, jujur, tanggung

jawab, toleransi, peduli

lingkungan, dan disiplin)

berkaitan dengan kegiatan

sehari-hari.

Bertemakan tentang

kegiatan dan kehidupan

sehari-hari.

Menggunakan Bahasa

Indonesia yang baku agar

membiasakan anak

berbahasa Indonesia yang

baik dan benar dengan

memperhatikan

kesederhanaan kosakata

dan struktur teks.

6. Buku cerita menggunakan

bahasa yang sederhana,

baku, dan terstruktur

sehingga mudah dipahami

oleh siswa kelas II SD.

7. Gaya bahasa yang

digunakan cocok untuk

pembaca siswa kelas II

SD.

Tokoh cerita harus

berpikir dan bersikap

sesuai dengan usia

pembaca.

8. Buku cerita menggunakan

tokoh yang bersikap

layaknya anak kelas II

SD.

Gambar tiap tokoh 9. Tokoh dalam cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

98

memiliki ciri-ciri khusus

agar pembaca anak

mampu membedakan

antara tokoh yang satu

dengan yang lain, dan

tetap tampil sederhana

dengan tidak terlalu

banyak menambahkan

detail.

memiliki ciri khas

masing-masing sehingga

anak mampu

membedakan tokoh yang

satu dengan yang lain.

Dilengkapi dengan

gambar-gambar yang

lebih dominan daripada

teks cerita.

10. Buku cerita memiliki

gambar dan teks yang

saling berkaitan.

11. Tampilan gambar lebih

dominan dibanding

dengan teks.

Menggunakan gambar

yang full color dengan

warna yang lebih cerah,

berwarna-warni, dan

mencolok agar menarik

visual anak pada gambar.

12. Gambar pada buku cerita

menarik perhatian anak.

13. Ilustrasi cerita

memperjelas latar,

rangkaian cerita,

penjiwaan, dan karakter.

14. Isi cerita mampu

membuat anak tertarik

membaca lebih lanjut.

Anatomi

buku

Menggunakan jenis huruf

yang memiliki tingkat

keterbacaan yang baik

bagi pembaca anak.

15. Rancangan halaman buku

tertata dengan baik.

16. Pemilihan jenis huruf

menarik perhatian siswa.

17. Ukuran huruf tidak terlalu

kecil sehingga dapat

dibaca siswa.

18. Tata letak penulisan tidak

terlalu sempit sehingga

memudahkan siswa untuk

membaca.

19. Tata letak gambar tidak

menutupi bacaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

99

c. Kuesioner Reflektif

Kuesioner uji coba produk disusun menggunakan lembar

kuesioner reflektif siswa. Kuesioner uji coba produk digunakan

untuk menilai keefektifan dan ketertarikan siswa pada buku cerita

bergambar yang dikembangkan. Kuesioner reflektif ditujukan

kepada enam siswa kelas II SD Bopkri Demangan yang telah

melakukan uji coba produk. Kisi-kisi kuesioner reflektif siswa dapat

dilihat pada tabel III.8 berikut.

Tabel 3.8

Kisi-kisi Kuesioner Reflektif Siswa

Variabel Indikator No. Item

Buku cerita

bergambar

Ketertarikan 1, 2

Keefektifan 3, 4, 5

Setelah menyusun kisi-kisi kuesioner reflektif, peneliti

menyusun pertanyaan instrumen kuesioner yang akan digunakan

untuk melakukan penilaian kualitas produk dan ketertarikan siswa

terhadap produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

100

Pertanyaan pengembangan instrumen kuesioner reflektif

dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9

Instrumen Kuesioner Reflektif Siswa

Variabel Indikator Pertanyaan

Buku cerita

bergambar

Ketertarikan 1. Apakah kamu menyukai buku

cerita yang kamu baca?

Mengapa?

2. Apa yang menarik dalam cerita

yang kamu baca?

Keefektifan 3. Apakah kamu menemukan

kesulitan dalam membaca buku

cerita?

Sebutkan kesulitan-kesulitan

yang kamu temui!

4. Nasihat apa yang kamu dapat

setelah membaca buku cerita?

5. Sikap apa yang akan kamu

ambil setelah membaca buku

cerita?

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan

menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif adalah bentuk data yang disajikan dalam bentuk kata

verbal, bukan dalam bentuk angka (Muhadjir, 1996:2). Data kualitatif dalam

penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara kepada satu pengajar KB

Sumbu Pakarti dan satu guru kelas II SD N Plakaran; hasil lembar kuesioner

analisis kebutuhan; hasil lembar kuesioner reflektif siswa; dan hasil kritik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

101

saran dari validator terkait dengan produk yang dikembangkan. Hasil

wawancara guru dan pengajar serta hasil kuesioner siswa dideskripsikan

sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Hasil kritik dan saran dari validator

terkait dengan produk digunakan untuk memperbaiki produk yang

dikembangkan. Perbaikan dilakukan pada saat peneliti melakukan revisi

terhadap produk tersebut. Proses revisi produk digambarkan secara rinci

dengan menyajikan tahapan-tahapan revisi berdasarkan hasil validasi yang

telah dilakukan.

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu bentuk data yang dapat diukur atau dihitung

secara langsung dari informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan

bilangan atau angka (Sugiyono, 2010:15). Data kuantitatif yang hendak

dianalisis berasal dari penilaian satu dosen ahli, satu guru ahli, dan satu guru

kelas II dalam proses validasi yang berupa angka. Data skor tersebut

kemudian dianalisis dan diubah menjadi data interval. Skala penelitian

terhadap produk menggunakan skala 4 yang dijabarkan sebagai berikut:

Sangat Baik (4), Baik (3), Kurang Baik (2), Sangat Kurang Baik (1).

Langkah pertama yang dilakukan untuk menganalisis adalah

menentukan skor rata-rata hasil uji validasi produk. Untuk menentukan skor

rata-rata hasil uji validasi produk dapat menggunakan rumus berikut.

Rata-rata (x) =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

102

Skor rata-rata hasil uji validasi produk kemudian dikonversikan

sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. Kategori penskoran disesuaikan

dengan aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian menurut

Widoyoko (2014:144).

1) Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek x jumlah

pilihan

2) Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah

kelas interval

3) Jumlah kelas interval = skala penilaian. Jika penilaian menggunakan

skala 4, maka hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval.

4) Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus:

Keterangan:

t = skor tertinggi ideal dalam skala

r = skor terendah ideal dalam skala

Jk = jumlah kelas interval

Berdasarkan ketentuan tersebut, terdapat skor maksimal ideal dan

skor minimal ideal. Diketahui skor maksimal ideal adalah 4 dan skor minimal

ideal adalah 1. Berikut merupakan klasifikasi hasil penilaian dengan skala 4.

1) Skor tertinggi ideal = 4

2) Skor terendah ideal = 1

3) Jumlah kelas interval = 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

103

4) Jarak interval = (4 – 1) : 4 = 0,75

Berdasarkan klasifikasi hasil penilaian dengan skala 4 tersebut

diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala 4 sebagai

berikut.

Tabel 3.10

Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Kategori

3,26 – 4,00 Sangat Baik

2,51 – 3,25 Baik

1,76 – 2,50 Kurang Baik

1,00 – 1,75 Sangat Kurang Baik

Berdasarkan Tabel III.10 mengenai konversi data kuantitatif dan

kualitatif, disimpulkan bahwa pada interval skor 1,00 – 1,75 termasuk dalam

kategori sangat kurang baik sehingga produk buku cerita bergambar tidak

layak digunakan; pada interval skor 1,76 – 2,50 termasuk dalam kategori

kurang baik sehingga produk buku cerita bergambar layak digunakan dengan

banyak perbaikan sesuai saran; pada interval skor 2,51 – 3,25 termasuk dalam

kategori baik sehingga produk buku cerita bergambar layak digunakan

dengan perbaikan sesuai saran; dan pada interval skor 3,26 – 4,00 termasuk

dalam kategori sangat baik sehingga produk buku cerita bergambar layak

digunakan tanpa perbaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

104

BAB IV

HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti membahas hasil penelitian dan pembahasan mengenai

pengembangan buku cerita bergambar berbasis literasi dan pendidikan karakter

untuk siswa SD kelas II tema 4.

A. Hasil Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan ini, terdapat dua masalah yang

hendak dipaparkan berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat. Pertama

mengenai prosedur pengembangan media pembelajaran buku cerita

bergambar berbasis literasi dan pendidikan karakter siswa SD kelas II Tema

4. Kedua mengenai kualitas produk buku cerita bergambar yang dihasilkan.

Kedua masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, proses pengembangan buku cerita bergambar ini

mengikuti keenam tahap berikut.

a. Potensi dan Masalah

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan

buku cerita bergambar ini adalah mencari potensi dan masalah dengan

melakukan analisis kebutuhan. Peneliti melihat potensi yang ada saat ini

adalah terkait dengan pendidikan karakter dan literasi membaca. Setiap

individu telah dipastikan memiliki potensi karakter dasar yang dibawa sejak

lahir. Namun dalam proses hidupnya tetap diperlukan pembiasaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

105

pelatihan agar tercipta karakter yang baik dan menjadi jati dirinya. Adanya

upaya pendidikan karakter sangat ditekankan pada tingkat dasar karena pada

tingkat ini akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya.

Pada prinsipnya, guru dan seluruh warga sekolah tidak dapat

mengelak dan sangat berkewajiban untuk mengajarkan nilai-nilai baik yang

seharusnya dan mencegah nilai-nilai buruk yang tidak sepantasnya. Namun

dalam pelaksanaannya, pendidikan karakter mengalami banyak kendala.

Sering kali pendidikan karakter hanya diberikan pada muatan pelajaran

agama dan PPKn saja. Sementara itu, anak juga memerlukan teladan yang

mampu mempengaruhi karakter mereka agar menjadi individu yang sesuai

dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

Guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi ajar kepada siswa,

namun guru perlu membantu membentuk watak peserta didik melalui

keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau

menyampaikan materi, dan berbagai hal yang terkait lainnya. Oleh karena itu,

guru membutuhkan media untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada

anak. Adanya ide pendidikan karakter yang dikemas dalam bentuk literasi

membaca akan menjadi kegiatan yang lebih efektif dan menarik. Kegiatan

membaca dianggap menjadi salah satu kegiatan yang paling sederhana dan

efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter. Hal tersebut karena dalam

buku cerita akan terdapat banyak variasi kisah yang di dalamnya terdapat

berbagai nilai karakter yang muncul. Selain itu, kisah-kisah yang dikemas

melekat dengan kegiatan sehari-hari membuat pembaca dapat lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

106

memahami cerita dengan baik dan mengambil nilai yang terkandung di

dalamnya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data-data mengenai potensi

dan masalah yang dihadapi anak dan guru, peneliti melakukan proses

pengumpulan data.

b. Pengumpulan Data

Setelah menemukan potensi dan masalah, selanjutnya peneliti

mengumpulkan data-data sebagai analisis kebutuhan. Data analisis kebutuhan

diperoleh melalui wawancara yang dilakukan kepada satu pengajar di

Kelompok Belajar Sumbu Pakarti dan satu guru kelas II SD N Plakaran.

Wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh data terkait dengan

masalah dalam pelaksanaan nilai-nilai karakter dan minat membaca pada

anak.

Selain wawancara, peneliti juga memperoleh data analisis melalui

kuesioner yang diberikan kepada 25 siswa kelas II SD N Plakaran. Hasil

jawaban kuesioner berguna untuk mengetahui informasi dari siswa terkait

kebiasaan membaca, contoh sikap dalam pendidikan karakter, dan jenis buku

yang digemari. Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner

tersebut kemudian diolah dan dianalisis kebutuhannya.

1) Hasil wawancara pra-penelitian guru dan pengajar

Wawancara dilakukan kepada satu guru kelas II SD N Plakaran

dan satu pengajar KB Sumbu Pakarti. Wawancara yang pertama

dilakukan pada tanggal 20 April 2020 kepada satu pengajar KB Sumbu

Pakarti dan wawancara kedua dilakukan pada tanggal 4 Juni 2020 kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

107

satu guru kelas II SD N Plakaran. Wawancara ini berpedoman pada 10

butir pertanyaan analisis kebutuhan buku cerita bergambar berbasis

literasi dan pendidikan karakter. Butir soal pertama mengenai minat anak

dalam membaca; butir soal kedua mengenai perlunya menerapkan

membaca pada anak sejak dini; butir soal ketiga mengenai kendala yang

dihadapi saat menerapkan kebiasaan membaca; butir soal keempat

mengenai ketersediaan buku; butir soal kelima mengenai upaya yang

dilakukan untuk pengadaan buku; butir soal keenam mengenai karakter

yang sering dimunculkan anak kelas II SD; butir soal ketujuh mengenai

kegiatan yang dilakukan untuk menerapkan nilai karakter; butir soal

kedelapan mengenai perubahan karakter setelah menerapkan kebiasaan

membaca; butir soal kesembilan mengenai penggunaan buku cerita

bergambar untuk menanamkan pendidikan karakter; dan butir soal

kesepuluh mengenai kebutuhan pengajar memiliki buku cerita bergambar

yang khusus mengajarkan nilai-nilai karakter pada anak.

Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada satu

pengajar KB Sumbu Pakarti dan satu guru kelas II SD N Plakaran dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1

Rangkuman Hasil Wawancara Pengajar di KB Sumbu Pakarti

No. Daftar Pertanyaan

Wawancara

Rangkuman Hasil Wawancara

1. Bagaimana minat anak

dalam membaca?

Anak-anak memiliki minat membaca

yang terbilang rendah. Saat diberikan

buku bacaan, mereka hanya melihat

gambar yang ada, bukan membaca

cerita yang disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

108

2. Mengapa membaca perlu

diterapkan sejak dini?

Membaca sangat penting diterapkan

karena membaca mampu

menumbuhkan pola berpikir kritis

terhadap anak. Melalui membaca,

anak mendapat banyak pengetahuan

sehingga mereka mampu menyaring

informasi baru.

3. Apa saja kendala yang

dihadapi saat

menerapkan kebiasaan

membaca?

Hal yang paling menjadi kendala

adalah mengajak anak-anak di

bantaran sungai untuk mau membaca,

karena mereka tidak suka membaca.

Bagi mereka, membaca adalah

kegiatan yang paling membosankan.

4. Buku apa saja yang

sudah tersedia?

Buku-buku cerita bergambar fiktif.

5. Apa saja upaya yang

Anda lakukan untuk

pengadaan buku cerita?

Meminta bantuan sumbangan buku

cerita dan buku pelajaran melalui

media sosial.

6. Karakter apa saja yang

paling sering

dimunculkan anak?

Anak tidak mau dipaksa untuk

membaca, mudah bosan, tertarik

pada hal-hal yang mencolok, dan

masih bertindak semaunya.

7. Kegiatan apa saja yang

dilakukan untuk

membangun kesadaran

siswa mengenai

pendidikan karakter?

Memberikan permainan kecil yang

menyenangkan dan menarik

perhatian anak, mengajak anak untuk

mendengarkan dongeng, menanyakan

pendapat anak mengenai beberapa

perilaku anak, dan di setiap akhir

bulan selalu mengadakan kegiatan

pertunjukan yang melibatkan anak-

anak.

8. Bagaimana perubahan

karakter pada anak

setelah mengikuti

kegiatan literasi

membaca?

Anak mulai memiliki ketertarikan

pada kegiatan membaca,

menunjukkan sikap menghargai pada

orang asing, dan memiliki tutur kata

yang sopan saat berbicara.

9. Apakah Anda pernah

menggunakan buku

cerita bergambar untuk

menanamkan pendidikan

karakter?

Belum pernah menggunakan buku

cerita bergambar untuk menanamkan

pendidikan karakter karena buku-

buku tersebut belum tersedia.

10. Menurut Anda, apakah

Anda membutuhkan

buku cerita bergambar

yang khusus

Sangat membutuhkan karena buku

cerita bergambar akan sangat

membantu anak membelajarkan

beragam nilai yang ada dalam buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

109

mengajarkan nilai-nilai

karakter pada anak?

tersebut. Selain itu, anak-anak di KB

Sumbu Pakarti akan sangat senang

jika mereka mendapat buku cerita

bergambar yang khusus mengajarkan

nilai karakter.

Tabel 4.2

Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas II SD N Plakaran

No. Daftar Pertanyaan

Wawancara

Rangkuman Hasil Wawancara

1. Bagaimana minat anak

dalam membaca?

Anak-anak memiliki minat yang

cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan

dengan kebiasaan anak yang suka

menghabiskan waktu di perpustakaan

saat sedang istirahat.

2. Mengapa membaca perlu

diterapkan sejak dini?

Kebiasaan membaca perlu dibiasakan

sejak dini, terutama membaca buku

cerita yang menanamkan pendidikan

karakter baik agar anak terbiasa

berperilaku yang baik sejak dini.

3. Apa saja kendala yang

dihadapi saat

menerapkan kebiasaan

membaca?

Hal yang menjadi kendala adalah

ketersediaan buku-buku yang

menarik dan ringan untuk dibaca

anak.

4. Buku apa saja yang

sudah tersedia?

Buku yang ada di perpustakaan

cukup memadai, namun buku yang

tersedia didominasi oleh buku

biografi.

5. Apa saja upaya yang

Anda lakukan untuk

pengadaan buku cerita?

Buku-buku yang ada di perpustakaan

didukung dengan adanya pengajuan

sumbangan buku dari perpustakaan

daerah.

6. Karakter apa saja yang

paling sering

dimunculkan anak?

Perlu pengulangan perintah, malas

merapikan seragam baju yang keluar,

tidak menurut, tidak mudah

mendengarkan orang lain, dan akan

langsung berubah sikap saat merasa

tidak nyaman dengan hal yang

sedang ia lakukan.

7. Kegiatan apa saja yang

dilakukan untuk

membangun kesadaran

siswa mengenai

pendidikan karakter?

Belum ada kegiatan khusus untuk

membangun kesadaran anak, namun

guru selalu mengajarkan nilai-nilai

karakter secara lisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

110

8. Bagaimana perubahan

karakter pada anak

setelah mengikuti

kegiatan literasi

membaca?

Sebenarnya, anak sudah memiliki

karakter yang cukup baik, namun

dengan adanya kegiatan membaca

selama di sekolah anak menjadi

memiliki kebiasaan lain selain

menghabiskan uang saku mereka.

9. Apakah Anda pernah

menggunakan buku

cerita bergambar untuk

menanamkan pendidikan

karakter?

Belum pernah memiliki ide

menanamkan pendidikan karakter

menggunakan buku cerita bergambar.

10. Menurut Anda, apakah

Anda membutuhkan

buku cerita bergambar

yang khusus

mengajarkan nilai-nilai

karakter pada anak?

Sangat membutuhkan karena guru

akan merasa terbantu dengan adanya

buku cerita bergambar yang berisi

tentang nilai-nilai karakter.

Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan tersebut,

narasumber menyatakan bahwa narasumber membutuhkan buku cerita

bergambar berbasis literasi dan pendidikan karakter. Buku cerita

bergambar yang dibutuhkan adalah buku cerita bergambar yang memuat

cerita yang ringan, menarik, dan memiliki warna gambar yang mencolok.

Menurut narasumber, anak kelas II SD akan sangat senang dan tertarik

untuk membaca buku yang memiliki banyak gambar-gambar menarik.

Buku cerita bergambar juga dituntut dapat membantu untuk membangun

kesadaran anak untuk mau menerapkan nilai-nilai karakter yang baik

dalam kehidupan kesehariannya.

2) Hasil kuesioner pra-penelitian siswa

Peneliti melakukan kuesioner pra-penelitian yang disebarkan

kepada 25 siswa kelas II SD N Plakaran. Kuesioner disebarkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

111

tanggal 8-12 Juni 2020. Hasil rekap kuesioner yang telah dilakukan akan

dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, pertanyaan mengenai kesukaan siswa pada kegiatan

membaca buku. Dari dua puluh lima siswa, dua puluh siswa (80%)

mengatakan suka membaca buku dan lima siswa (20%) mengatakan tidak

suka membaca buku.

Kedua, pertanyaan mengenai buku yang pernah dibaca. Dari dua

puluh lima siswa, tujuh belas siswa (68%) pernah membaca buku cerita,

tiga siswa (12%) pernah membaca komik, empat siswa (16%) pernah

membaca buku pengetahuan, dan satu siswa (4%) tidak menjawab.

Ketiga, pertanyaan mengenai kesukaan membaca buku di

perpustakaan sekolah. Dari dua puluh lima siswa, dua puluh siswa (80%)

suka membaca buku cerita di perpustakaan sekolah sedangkan lima siswa

(20%) tidak suka membaca buku cerita di perpustakaan sekolah.

Keempat, pertanyaan mengenai perasaan ketika membaca buku.

Dari dua puluh lima siswa, dua puluh satu siswa (84%) merasa senang,

satu siswa (4%) merasa sangat senang, dan tiga siswa (12%) merasa

biasa saja.

Kelima, pertanyaan mengenai buku yang paling menarik. Dari

dua puluh lima siswa, dua siswa (8%) menyukai buku cerita yang berisi

tulisan saja, delapan siswa (32%) menyukai buku cerita komik

bergambar, dua siswa (8%) menyukai buku cerita bergambar dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

112

tokoh hewan, sebelas siswa (44%) menyukai buku cerita bergambar

dengan tokoh manusia, dan dua siswa (8%) tidak menjawab.

Keenam, pertanyaan mengenai pendapat bahwa membaca itu

penting. Dari dua puluh lima siswa, seluruh siswa (100%) mengatakan

bahwa membaca itu penting.

Ketujuh, pertanyaan mengenai perasaan bosan saat membaca

buku. Dari dua puluh lima siswa, delapan belas siswa (72%) mengatakan

tidak bosan, tiga siswa (12%) mengatakan kadang-kadang bosan, dan

empat siswa (16%) mengatakan bosan.

Kedelapan, pertanyaan mengenai pengalaman belajar tentang

pendidikan karakter di sekolah. Dari dua puluh lima siswa, sembilan

belas siswa (76%) mengatakan pernah, tiga siswa (12%) mengatakan

belum, dan tiga siswa (12%) tidak menjawab.

Kesembilan, pertanyaan mengenai contoh perbuatan disiplin di

sekolah. Dari dua puluh lima siswa, sebelas siswa (44%) menjawab tepat

waktu, satu siswa (4%) menjawab memakai seragam sekolah lengkap,

satu siswa (4%) menjawab mengerjakan PR, empat siswa (16%)

menjawab menaati tata tertib, satu siswa (4%) menjawab tidak mencoret

dinding, satu siswa (4%) menjawab memberi salam, lima siswa (20%)

menjawab membuang sampah pada tempatnya, dan satu siswa (4%) tidak

menjawab.

Kesepuluh, pertanyaan mengenai contoh perbuatan disiplin di

rumah. Dari dua puluh lima siswa, sembilan siswa (36%) menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

113

belajar, dua siswa (8%) menjawab membereskan tempat tidur, satu siswa

(4%) menjawab membereskan mainan, dua siswa (8%) menjawab

bangun pagi, satu siswa (4%) menjawab meminta ijin kepada orangtua,

empat siswa (16%) menjawab menjaga kebersihan, dua siswa (8%)

menjawab membantu orangtua, satu siswa (4%) menjawab menjemur

handuk setelah mandi, dua siswa (8%) menjawab hidup rukun, dan satu

siswa (4%) tidak menjawab.

Kesebelas, pertanyaan mengenai kebiasan saat berangkat ke

sekolah. Dari dua puluh lima siswa, enam belas siswa (64%) tidak pernah

terlambat, satu siswa (4%) menjawab kadang-kadang terlambat, dan

delapan siswa (32%) menjawab sering terlambat.

Kedua belas, pertanyaan mengenai kebiasaan tidur larut malam.

Dari dua puluh lima siswa, sepuluh siswa (40%) menjawab ya, sebelas

siswa (44%) menjawab tidak, tiga siswa (12%) menjawab kadang-

kandang, dan satu siswa (4%) tidak menjawab.

Ketiga belas, pertanyaan mengenai kebiasaan berpakaian rapi

saat di sekolah. Dari dua puluh lima siswa, seluruh siswa (100%)

menjawab ya.

Keempat belas, pertanyaan mengenai kepedulian siswa terhadap

lingkungan di sekitar. Dari dua puluh lima siswa, seluruh siswa (100%)

menjawab ya.

Kelima belas, pertanyaan mengenai contoh sikap peduli

lingkungan. Dari dua puluh lima siswa, sebelas siswa (44%) menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

114

membersihkan lingkungan sekitar, sebelas siswa (44%) menjawab

membuang sampah pada tempatnya, dua siswa (8%) menjawab merawat

tanaman, dan satu siswa (4%) tidak menjawab.

Keenam belas, pertanyaan mengenai perasaan berada di

lingkungan yang bersih. Dari dua puluh lima siswa, seluruh siswa

(100%) menjawab senang berada di lingkungan yang bersih.

Ketujuh belas, pertanyaan mengenai kebiasaan membuang

sampah sembarangan. Dari dua puluh lima siswa, dua belas siswa (48%)

menjawab selalu membuang sampah pada tempatnya sedangkan tiga

belas siswa (52%) menjawab kadang-kadang membuang sampah pada

tempatnya.

Kedelapan belas, pertanyaan mengenai kegiatan kebersihan

yang pernah dilakukan di sekolah. Dari dua puluh lima siswa, seluruh

(100%) siswa menjawab melakukan kegiatan kerja bakti.

Kesembilan belas, pertanyan mengenai contoh perbuatan

tanggung jawab. Dari dua puluh lima siswa, tiga belas siswa (42%)

menjawab belajar, tiga siswa (12%) menjawab melaksanakan piket kelas,

satu siswa (4%) menjawab mengambalikan barang yang dipinjam, tiga

siswa (12%) menjawab membereskan tempat tidur, dan lima siswa (20%)

tidak menjawab.

Kedua puluh, pertanyaan mengenai kebiasaan mengerjakan

tugas dengan tepat waktu. Dari dua puluh lima siswa, dua puluh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

115

(80%) menjawab selalu mengerjakan tugas dengan tepat waktu

sedangkan lima siswa (20%) menjawab kadang-kadang.

Kedua puluh satu, pertanyaan mengenai kebiasaan setelah

menggunakan alat bermain. Dari dua puluh lima siswa, seluruh siswa

(100%) menjawab membereskan alat-alat bermain.

Kedua puluh dua, pertanyaan mengenai kebiasaan beribadah.

Dari dua puluh lima siswa, dua puluh empat siswa (96%) menjawab

selalu beribadah, dan satu siswa (4%) menjawab kadang-kadang.

Kedua puluh tiga, pertanyaan mengenai waktu saat berdoa. Dari

dua puluh lima, seluruh siswa (100%) menjawab setiap saat.

Kedua puluh empat, pertanyaan mengenai kebiasaan berdoa

setelah bangun tidur. Dari dua puluh lima siswa, sembilan belas siswa

(76%) menjawab selalu berdoa setelah bangun tidur, dua siswa (8%)

menjawab kadang-kadang, dan empat siswa (16%) menjawab tidak

pernah berdoa setelah bangun tidur.

Kedua puluh lima, pertanyaan mengenai kebiasaan berdoa

sebelum tidur. Dari dua puluh lima siswa, seluruh siswa (100%)

menjawab selalu berdoa sebelum tidur.

Kedua puluh enam, pertanyaan mengenai kebiasaan berdoa

sebelum makan. Dari dua puluh siswa, dua puluh empat siswa (96%)

menjawab selalu berdoa sebelum makan, dan satu siswa (4%) menjawab

kadang-kadang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

116

Kedua puluh tujuh, pertanyaan mengenai teman yang berbeda

agama, warna kulit, dan tempat tinggal asal. Dari dua puluh lima siswa,

seluruh siswa (100%) menjawab memiliki teman yang berbeda agama,

warna kulit, dan tempat tinggal asal.

Kedua puluh delapan, pertanyaan mengenai pendapat jika

memiliki teman yang berbeda agama, warna kulit, dan tempat tinggal

asal. Dari dua puluh lima siswa, sembilan belas siswa (76%) menjawab

mau berteman, dan enam siswa (24%) menjawab tidak tahu.

Kedua puluh sembilan, pertanyaan mengenai sikap yang akan

dilakukan ketika melihat orang yang berbeda agama, warna kulit, dan

tempat tinggal asal. Dari dua puluh lima siswa, delapan belas siswa

(72%) menjawab mau berkenalan, dan tujuh siswa (28%) menjawab

tidak melakukan apapun.

Ketiga puluh, pertanyaan mengenai sikap yang akan dilakukan

ketika melihat orang lain sedang beribadah. Dari dua puluh lima siswa,

seluruh siswa (100%) menjawab menjaga ketenangan.

Ketiga puluh satu, pertanyaan mengenai penilaian diri sendiri

terhadap sikap jujur. Dari dua puluh lima siswa, dua puluh tiga siswa

(92%) mengaku sebagai anak yang jujur, dan dua siswa (8%) mengaku

sebagai anak yang kadang-kadang jujur.

Ketiga puluh dua, pertanyaan mengenai pengalaman berkata

jujur kepada orangtua. Dari dua puluh lima siswa, tiga belas siswa (52%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

117

mengaku pernah berbohong, dan dua belas siswa (48%) mengaku tidak

pernah berbohong.

Ketiga puluh tiga, pertanyaan mengenai pengalaman menakut-

takuti teman. Dari dua puluh lima siswa, sepuluh siswa (40%) menjawab

pernah menakut-takuti teman, dan lima belas siswa (60%) menjawab

tidak pernah menakut-takuti teman.

Ketiga puluh empat, pertanyaan mengenai pengalaman

menyontek saat ulangan. Dari dua puluh lima, dua siswa (8%) menjawab

pernah menyontek, dan dua puluh tiga siswa (92%) menawab tidak

pernah menyontek.

Ketiga puluh lima, pertanyaan mengenai sikap yang akan

dilakukan saat menemukan barang milik orang lain. Dari dua puluh lima

siswa, seluruh siswa (100%) menjawab akan mengembalikan barang

milik orang lain.

Berdasarkan hasil kuesioner di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa anak kelas II SD masih banyak yang kurang memiliki kesadaran

akan pentingnya memiliki nilai karakter baik yang diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Anak-anak masih banyak yang tidak suka

membaca, sering terlambat berangkat ke sekolah, jarang berdoa, berkata

bohong, suka membuang sampah dengan sembarangan, tidak mau

berteman dengan yang berbeda budaya, dan mengerjakan tugas tidak

tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

118

c. Desain Produk Awal

Langkah berikutnya setelah melakukan analisis kebutuhan adalah

merancang buku cerita anak yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pada

langkah ini pula, peneliti akan mencetak kasar produk yang telah selesai

dirancang untuk kemudian divalidasi kepada satu dosen ahli, satu guru ahli,

dan satu guru kelas II SD. Ada beberapa prinsip yang dijadikan pedoman

dalam penyusunan buku cerita bergambar. Beberapa prinsip penyusunan

buku cerita bergambar akan dipaparkan sebagai berikut.

1) Konsep Buku

Berdasarkan analisis kebutuhan dari guru, pengajar, dan siswa,

konsep buku ini adalah buku cerita bergambar dengan tokoh manusia. Isi

cerita yang ada dalam buku ini mengandung nilai pendidikan karakter

religius, tanggung jawab, peduli lingkungan, toleransi, jujur, dan disiplin.

Isi cerita yang disajikan berkaitan dengan kegiatan sehari-hari yang

sering dilakukan oleh anak-anak.

2) Kata Pengantar

Kata pengantar berisi tentang sapaan peneliti kepada para

pembaca buku cerita bergambar, penjelasan mengenai isi cerita yang ada

di dalam buku cerita bergambar, kegiatan yang akan dilakukan pembaca

ketika membaca buku cerita bergambar ini, dan ucapan terima kasih

peneliti kepada semua pihak yang telah mendukung selesainya buku

cerita bergambar. Kata pengantar ini diharapkan dapat menjadi awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

119

kalimat dari buku cerita bergambar yang membuat pembaca tertarik

untuk membaca lebih lanjut buku cerita bergambar.

3) Tokoh

Pada buku cerita bergambar ini, tokoh yang digunakan adalah

manusia. Terdapat empat tokoh utama cerita yang masing-masing akan

menanamkan enam nilai karakter yang telah disebutkan. Jumlah tokoh

utama tersebut disesuaikan dengan jumlah pembagian sub tema dalam

buku materi Kurikulum 2013, yaitu empat. Selain keempat tokoh

tersebut, terdapat delapan tokoh pembantu untuk melengkapi isi cerita.

Penjabaran karakter yang ada pada cerita akan dijelaskan pada tabel

berikut.

Tabel 4.3

Penjabaran Karakter Cerita

Nama

Tokoh

Gambar

Tokoh

Ciri-ciri Tokoh

Kadi

1.

2.

3.

Seorang anak laki-laki yang berkulit

sawo matang.

Memiliki rambut bergelombang.

Tinggal bersama ayah, ibu, dan

kakak.

Kakak

Kadi

1.

2.

3.

4.

Seorang anak laki-laki yang berkulit

sawo matang.

Berambut pendek mengikuti bentuk

kepala.

Memiliki sifat pemaaf.

Memiliki badan lebih tinggi dari

Kadi.

Ayah Kadi

1.

2.

3.

Seorang laki-laki dengan rambut

lurus.

Berkulit sawo matang.

Memiliki sifat sabar dan tenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

120

Ibu Kadi

1.

2.

Seorang perempuan berkulit sawo

matang.

Berambut panjang.

Sam

1.

2.

3.

4.

Seorang anak laki-laki.

Berkulit putih.

Memiliki rambut lurus.

Memiliki sifat periang dan dewasa.

Bibu

1.

2.

3.

4.

Seorang anak perempuan yang

berkulit putih.

Memiliki rambut yang diikat satu.

Suka menggunakan pakaian dress.

Memiliki sifat periang dan baik.

Lola

1.

2.

3.

4.

Seorang anak perempuan yang

berkulit gelap.

Berambut keriting.

Tinggal bersama ayah dan ibunya.

Suka menggunakan baju model

kodok.

Ayah Lola

1.

2.

3.

Seorang laki-laki yang berkulit

gelap.

Memiliki rambut keriting.

Berkumis.

Ibu Lola

1.

2.

Seorang perempuan yang berkulit

gelap.

Memiliki rambut panjang dan

bergelombang.

Ibu Guru

1.

2.

Seorang perempuan berkulit putih.

Memiliki rambut panjang dan lurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

121

Pemandu

Kebun

Binatang

1.

2.

3.

Seorang perempuan berkulit putih.

Memakai topi.

Memiliki rambut pendek.

Penjaga

Pantai

1.

2.

3.

Seorang laki-laki dengan kulit putih.

Memiliki jenggot.

Berotot besar.

4) Format dan Ukuran Buku

Buku cerita bergambar ini memiliki ukuran 21 cm x 21 cm dan

84 halaman termasuk sampul depan dan sampul belakang. Di dalam buku

cerita bergambar ini, memiliki keterangan tambahan berupa lembar

refleksi yang terdapat di setiap akhir cerita. Lembar refleksi dibuat

dengan tujuan agar anak mampu mengambil nilai penting dari cerita yang

telah dibaca dan sebagai tindak lanjut bagi anak berdasarkan cerita yang

telah dibaca.

5) Isi dan Tema Buku

Isi dari buku ini merupakan cerita hasil dari karangan peneliti

yang dibuat dengan menarik dan memiliki enam nilai karakter dalam

cerita melalui kegiatan yang dilakukan oleh tokoh. Gambar-gambar dan

isi dari buku cerita bergambar ini mengambil gambar yang konkret yang

sering dijumpai anak-anak serta memiliki pewarnaan yang mencolok dan

menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

122

6) Judul Buku

Judul utama dalam buku cerita bergambar ini adalah "Belajar

Karakter Bersama Bibu, Kadi, Lola, Sam". Buku cerita bergambar ini

nantinya akan memiliki dua puluh empat sub bab cerita dengan masing-

masing judul sesuai dengan isi cerita yang akan disampaikan. Berikut

adalah tampilan judul utama yang telah dibuat oleh peneliti.

Gambar 4.1 Judul Buku

7) Desain Gambar

Gambar yang dibuat dalam buku cerita menggunakan gambar

yang sederhana, menggambarkan situasi yang sebenarnya, dan jelas

untuk memudahkan pemahaman anak. Selain itu juga terdapat tambahan

background dan benda-benda lainnya untuk memberi kesan ramai dalam

gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

123

8) Teknik Pengerjaan

Pengerjaan gambar menggunakan teknik duplicate dan teknik

komputer. Gambar yang telah ditentukan akan diwarnai dan disesuaikan

dengan alur cerita yang disajikan. Pengerjaan gambar dilakukan dengan

menggunakan program Corel Draw X7.

Berikut adalah contoh tampilan gambar dalam buku cerita

bergambar.

Gambar 4.2 Gambar Pertama dalam Cerita Kadi Berkebun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

124

Gambar 4.3 Gambar Kedua dalam Cerita Kadi Berkebun

9) Warna

Pewarnaan yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini

adalah warna-warna yang terang dan cerah untuk menarik perhatian dan

minat anak membaca lanjut. Selain itu, pewarnaan juga menyesuaikan

karakteristik anak usia kelas rendah.

10) Tipografi

Gaya tipografi yang digunakan peneliti dalam pengembangan

buku cerita bergambar ada tiga yaitu Eusthalia BT untuk judul cerita,

DFPOP1-W9 untuk judul cerita, dan Candara untuk isi cerita. Tipografi

yang digunakan bersifat mudah dibaca dan menarik bagi anak sehingga

mengundang anak untuk tertarik membaca. Berikut adalah contoh

tampilan tipografi yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

125

Gambar 4.4 Font untuk Judul Buku

Gambar 4.5 Font untuk Judul Cerita

Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita

11) Teknik Cetak

Jenis kertas yang digunakan untuk mencetak cover buku adalah

kertas Ivory 230. Sedangkan jenis kertas yang digunakan untuk mencetak

isi buku adalah Hvs 80 gr. Untuk teknik penjilidan buku menggunakan

teknik spiral bagian samping buku. Untuk teknik cetak buku

menggunakan teknik cetak bolak balik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

126

d. Validasi Desain

Desain produk buku cerita bergambar yang telah dicetak, kemudian

diberikan kepada satu dosen ahli, satu guru ahli, dan satu guru kelas II untuk

divalidasi. Data validasi yang diberikan oleh satu dosen ahli, satu guru ahli,

dan satu guru kelas II menunjukkan kualitas dari buku cerita bergambar yang

akan diujicobakan.

1) Data Hasil Validasi Guru Ahli

Validasi buku cerita bergambar yang pertama dilakukan oleh

satu guru ahli yang menjadi pengajar literasi di KB Sumbu Pakarti.

Validasi dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2020.

Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita

bergambar.

Tabel 4.4

Hasil Validasi Buku Cerita oleh Guru Ahli

No. Aspek yang Dinilai Skor

Komentar 1 2 3 4

A. Cover buku

1. Judul buku mewakili

keseluruhan isi cerita.

2. Gambar sampul menarik.

3. Warna cover menarik untuk

dibaca lebih lanjut.

B. Isi buku

4. Isi cerita mudah dipahami

anak kelas II SD.

5. Buku cerita memberikan

pembelajaran nilai-nilai

pendidikan karakter

(religius, jujur, tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

127

jawab, toleransi, peduli

lingkungan, dan disiplin)

berkaitan dengan kegiatan

sehari-hari.

6. Buku cerita menggunakan

bahasa yang sederhana,

baku, dan terstruktur

sehingga mudah dipahami

oleh siswa kelas II SD.

7. Gaya bahasa yang

digunakan cocok untuk

pembaca siswa kelas II SD.

8. Buku cerita menggunakan

tokoh yang bersikap

layaknya anak kelas II SD.

9. Tokoh dalam cerita

memiliki ciri khas masing-

masing sehingga anak

mampu membedakan tokoh

yang satu dengan yang lain.

10. Buku cerita memiliki

gambar dan teks yang saling

berkaitan.

11. Tampilan gambar lebih

dominan dibanding dengan

teks.

12. Gambar pada buku cerita

menarik perhatian anak.

13. Ilustrasi cerita memperjelas

latar, rangkaian cerita,

penjiwaan, dan karakter.

14. Isi cerita mampu membuat

anak tertarik membaca lebih

lanjut.

C. Anatomi buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

128

15. Rancangan halaman buku

tertata dengan baik.

16. Pemilihan jenis huruf

menarik perhatian siswa.

17. Ukuran huruf tidak terlalu

kecil sehingga dapat dibaca

siswa.

18. Tata letak penulisan tidak

terlalu sempit sehingga

memudahkan siswa untuk

membaca.

19. Tata letak gambar tidak

menutupi bacaan.

Total Skor 36 28

Rata-rata skor 3,36

Berdasarkan perhitungan penilaian skor rerata yang mengacu

pada tabel konversi nilai skala empat menurut Widoyoko (2014:144)

pada Bab III mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita, dapat

diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh guru ahli

adalah 64 dengan rata-rata skor 3,36. Hal ini menunjukkan bahwa produk

yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Guru

ahli menambahkan bahwa refleksi cerita perlu dikembangkan

menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk menggali

pengalaman anak. Oleh karena itu, kesimpulan yang diperoleh adalah

produk buku cerita bergambar layak digunakan dengan perbaikan sesuai

saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

129

2) Data Validasi Dosen Ahli

Validasi buku cerita bergambar yang kedua dilakukan oleh

dosen ahli pada tanggal 26 Oktober 2020. Berdasarkan validasi tersebut

diperoleh data penilaian dan komentar pada buku cerita bergambar.

Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.

Tabel 4.5

Hasil Validasi Buku Cerita oleh Dosen Ahli

No. Aspek yang Dinilai Skor

Komentar 1 2 3 4

A. Cover buku

1. Judul buku mewakili

keseluruhan isi cerita.

2. Gambar sampul

menarik.

3. Warna cover menarik

untuk dibaca lebih

lanjut.

B. Isi buku

4. Isi cerita mudah

dipahami anak kelas II

SD.

5. Buku cerita

memberikan

pembelajaran nilai-nilai

pendidikan karakter

(religius, jujur,

tanggung jawab,

toleransi, peduli

lingkungan, dan

disiplin) berkaitan

dengan kegiatan sehari-

hari.

6. Buku cerita

menggunakan bahasa

yang sederhana, baku,

dan terstruktur sehingga

√ Penggunaan

bahasa dan

penulisan

pengetikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

130

mudah dipahami oleh

siswa kelas II SD.

7. Gaya bahasa yang

digunakan cocok untuk

pembaca siswa kelas II

SD.

8. Buku cerita

menggunakan tokoh

yang bersikap layaknya

anak kelas II SD.

9. Tokoh dalam cerita

memiliki ciri khas

masing-masing

sehingga anak mampu

membedakan tokoh

yang satu dengan yang

lain.

√ Gambar tokoh

kakak dan ayah

dibedakan lagi.

10. Buku cerita memiliki

gambar dan teks yang

saling berkaitan.

11. Tampilan gambar lebih

dominan dibanding

dengan teks.

12. Gambar pada buku

cerita menarik perhatian

anak.

13. Ilustrasi cerita

memperjelas latar,

rangkaian cerita,

penjiwaan, dan

karakter.

14. Isi cerita mampu

membuat anak tertarik

membaca lebih lanjut.

C. Anatomi buku

15. Rancangan halaman

buku tertata dengan

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

131

16. Pemilihan jenis huruf

menarik perhatian

siswa.

17. Ukuran huruf tidak

terlalu kecil sehingga

dapat dibaca siswa.

18. Tata letak penulisan

tidak terlalu sempit

sehingga memudahkan

siswa untuk membaca.

19. Tata letak gambar tidak

menutupi bacaan.

Total Skor 18 52

Rata-rata skor 3,68

Berdasarkan perhitungan penilaian skor rerata yang mengacu

pada tabel konversi nilai skala empat menurut Widoyoko (2014:144)

pada Bab III mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita, dapat

diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh dosen ahli

adalah 70 dengan rata-rata skor 3,68. Hal ini menunjukkan bahwa produk

yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Dosen

ahli menambahkan, pada bagian gambar tokoh kakak Kadi dan ayah Kadi

perlu dibedakan lagi agar anak mampu mengidentifikasi dengan mudah.

Selain itu pada lembar refleksi, perlu mengembangkan pertanyaan yang

menuntut anak untuk berpikir lebih luas. Kesimpulan yang diperoleh

adalah produk buku cerita bergambar layak digunakan dengan perbaikan

sesuai saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

132

3) Data Validasi Guru Kelas II

Validasi ketiga dilakukan oleh satu guru kelas II SD N Plakaran.

Validasi oleh guru dilakukan pada tanggal 2 November 2020.

Berdasarkan validasi tersebut, diperoleh data penilaian dan komentar

pada buku cerita bergambar. Berikut merupakan data hasil validasi pada

buku cerita bergambar.

Tabel 4.6

Validasi Buku Cerita oleh Guru Kelas II

No. Aspek yang Dinilai Skor

Komentar 1 2 3 4

A. Cover buku

1. Judul buku mewakili

keseluruhan isi cerita.

2. Gambar sampul menarik.

3. Warna cover menarik

untuk dibaca lebih lanjut.

B. Isi buku

4. Isi cerita mudah

dipahami anak kelas II

SD.

5. Buku cerita memberikan

pembelajaran nilai-nilai

pendidikan karakter

(religius, jujur, tanggung

jawab, toleransi, peduli

lingkungan, dan disiplin)

berkaitan dengan

kegiatan sehari-hari.

6. Buku cerita

menggunakan bahasa

yang sederhana, baku,

dan terstruktur sehingga

mudah dipahami oleh

√ Terdapat beberapa

kesalahan

penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

133

siswa kelas II SD.

7. Gaya bahasa yang

digunakan cocok untuk

pembaca siswa kelas II

SD.

8. Buku cerita

menggunakan tokoh yang

bersikap layaknya anak

kelas II SD.

9. Tokoh dalam cerita

memiliki ciri khas

masing-masing sehingga

anak mampu

membedakan tokoh yang

satu dengan yang lain.

10. Buku cerita memiliki

gambar dan teks yang

saling berkaitan.

11. Tampilan gambar lebih

dominan dibanding

dengan teks.

12. Gambar pada buku cerita

menarik perhatian anak.

13. Ilustrasi cerita

memperjelas latar,

rangkaian cerita,

penjiwaan, dan karakter.

14. Isi cerita mampu

membuat anak tertarik

membaca lebih lanjut.

C. Anatomi buku

15. Rancangan halaman buku

tertata dengan baik.

√ Penomoran

halaman

diperbesar dan

diletakkan di

bagian yang

terlihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

134

16. Pemilihan jenis huruf

menarik perhatian siswa.

17. Ukuran huruf tidak

terlalu kecil sehingga

dapat dibaca siswa.

18. Tata letak penulisan tidak

terlalu sempit sehingga

memudahkan siswa

untuk membaca.

19. Tata letak gambar tidak

menutupi bacaan.

Total Skor 36 28

Rata-rata skor 3,36

Berdasarkan perhitungan penilaian skor rerata yang mengacu

pada tabel konversi nilai skala empat menurut Widoyoko (2014:144)

pada Bab III mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita, dapat

diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh guru kelas

II adalah 64 dengan rata-rata skor 3,36. Hal ini menunjukkan bahwa

produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”.

Kesimpulan yang diperoleh adalah produk buku cerita bergambar layak

digunakan dengan perbaikan sesuai saran.

e. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan peneliti berdasarkan saran dan komentar

yang ditulis oleh dosen ahli, guru ahli, dan guru kelas II SD dari hasil validasi

yang telah dilakukan. Dari komentar yang diberikan, peneliti telah melakukan

perbaikan agar diperoleh produk penelitian yang lebih baik dan sesuai dengan

kriteria buku yang baik menurut beberapa ahli yang dijelaskan pada Bab II,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

135

yaitu buku cerita harus jenis huruf yang memiliki tingkat keterbacaan yang

baik bagi pembaca, harus mampu membuat anak berpikir kritis terhadap

bacaan yang dibaca, dan memiliki ciri khas yang berbeda-beda pada setiap

tokoh. Setelah peneliti memperbaiki produk sesuai kritik dan saran dari

validator, peneliti mencetak kembali produk untuk kemudian diujicobakan.

Berikut ini revisi produk yang telah dilakukan oleh peneliti berdasarkan saran

dan komentar dari validator.

Tabel 4.7

Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Ahli

No. Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

1.

Refleksi cerita perlu

dikembangkan menggunakan

pertanyaan-pertanyaan terbuka

untuk menggali pengalaman

anak.

Pertanyaan refleksi diubah

menjadi pertanyaan yang meminta

anak untuk menceritakan

pengalaman ketika meminjam

barang milik orang lain.

Tabel 4.8

Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli

No. Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

136

Kakak Kadi

Ayah Kadi Kakak Kadi Ayah Kadi

Gambar tokoh kakak Kadi dan

ayah Kadi perlu dibedakan

agar anak mampu

mengidentifikasi dengan

mudah.

Gambar tokoh kakak Kadi

diubah pada bagian bentuk

rambut dan tidak menggunakan

kaca mata.

2.

Pada lembar refleksi, perlu

mengembangkan pertanyaan

yang menuntut anak untuk

berpikir lebih luas. Jangan

hanya berpedoman pada dua

pertanyaan.

Pertanyaan refleksi diubah

menjadi lima pertanyaan.

Tabel 4.9

Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Kelas II

No. Sebelum Direvisi Sesudah Revisi

1.

Penomoran halaman perlu diperbesar

dan diletakkan di bagian yang

terlihat.

Penomoran halaman telah

dibesarkan dan letak nomor

halaman dipindahkan ke bagian

tengah bawah halaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

137

f. Uji Coba Produk

Produk yang telah direvisi sesuai dengan saran dan komentar dari

satu dosen ahli, satu guru ahli, dan satu guru kelas II SD kemudian

diujicobakan kepada enam orang siswa kelas II SD untuk mengetahui

pendapat siswa mengenai kualitas buku cerita bergambar. Uji coba dilakukan

secara mandiri dengan bimbingan orang tua masing-masing siswa. Kegiatan

uji coba dilakukan pada tanggal 7 November 2020 sampai dengan 14

November 2020. Siswa diminta membaca cerita yang telah ditentukan oleh

peneliti. Kemudian siswa mengerjakan lembar refleksi yang terdapat di akhir

cerita sebagai evaluasi setelah membaca buku cerita. Setelah itu, siswa

diminta untuk mengerjakan soal kuesioner reflektif berisi pertanyaan terkait

dengan penggunaan buku cerita bergambar. Hasil data kuesioner reflektif

terhadap enam siswa yang telah dilakukan akan dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, pertanyaan mengenai kesukaan siswa terhadap buku cerita

bergambar yang dibaca. Dari enam siswa, seluruh siswa (100%) mengatakan

suka pada buku yang dibaca. Oleh karena itu, peneliti mengasumsikan bahwa

buku cerita bergambar yang dihasilkan oleh peneliti disukai oleh siswa.

Kedua, pertanyaan mengenai hal yang menarik dalam cerita. Dari

enam siswa, empat siswa (66,6%) mengatakan bahwa cerita yang dibaca

menarik, satu siswa (16,7%) mengatakan bahwa tulisan dalam buku cerita

menarik, sementara satu siswa (16.7%) mengatakan bahwa gambar dan cerita

yang dibaca menarik. Berdasarkan data tersebut, peneliti mengasumsikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

138

bahwa buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti sudah menarik minat

siswa dalam membaca buku cerita bergambar.

Ketiga, pertanyaan mengenai kesulitan yang ditemui dalam

membaca buku cerita. Dari enam siswa, lima siswa (83,3%) mengatakan

bahwa tidak menemui kesulitan, sedangkan satu siswa (16,7%) mengatakan

mengalami kesulitan pada salah satu kosa kata. Dari data tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa buku cerita bergambar yang dihasilkan oleh peneliti

mudah dipahami namun tetap masih membutuhkan bimbingan guru atau

orang tua. Hal ini dibuktikan bahwa masih terdapat siswa yang kesulitan pada

salah satu kosa kata yang ada dalam cerita.

Keempat, pertanyaan mengenai nasihat yang didapat setelah

membaca buku cerita. Dari enam siswa, seluruh siswa (100%) menjawab

sesuai dengan nilai karakter yang ditanamkan dalam cerita yang disajikan,

yaitu pada karakter religius anak harus rajin berdoa; pada karakter disiplin

anak harus menyiapkan perlengkapan sekolah dan berangkat dengan tepat

waktu; pada karakter tanggung jawab anak harus selalu mengembembalikan

barang di tempat semula; pada karakter peduli lingkungan anak tidak akan

membuang sampah sembarangan; pada karakter toleransi anak harus ramah

dan mau berteman dengan siapa saja; dan pada karakter jujur anak harus tetap

berkata jujur dimana pun berada.

Kelima, pertanyaan mengenai sikap yang akan diambil setelah

membaca buku cerita bergambar. Dari enam siswa, seluruh siswa (100%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

139

mengatakan mereka akan berbuat baik sesuai dengan enam nilai karakter

yang ditanamkan oleh peneliti.

2. Kualitas Buku Cerita

Setelah mengetahui hasil validasi dari dosen ahli, guru ahli, dan guru

kelas II mengenai produk buku cerita bergambar, maka dapat dihitung skor

rata-rata dari semua validator. Berikut merupakan hasil rekapitulasi dari

ketiga validator yang akan disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.10

Hasil Rekapitulasi Skor Validator

Validator Rerata Kategori

Dosen ahli 3,68 Sangat Baik

Guru ahli 3,36 Sangat Baik

Guru kelas II SD 3,36 Sangat Baik

Rata-rata 3,46 Sangat Baik

Dari hasil rekapitulasi di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita

bergambar memperoleh skor rerata sebesar 3,46 dengan kategori “sangat

baik”. Hal ini ditunjukkan dari judul buku cerita yang menarik dan

menggambarkan keseluruhan isi cerita, gambar sampul buku menarik dan

mewakili cerita yang akan disajikan. Isi cerita mudah dipahami, isi cerita

memberikan pembelajaran enam nilai karakter (religius, jujur, tanggung

jawab, toleransi, peduli lingkungan, dan disiplin) berkaitan dengan kegiatan

sehari-hari, isi cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mampu

dipahami siswa kelas II SD, tokoh cerita dapat diidentifikasi siswa dengan

mudah, gambar pada cerita full color dengan warna yang cerah sehingga

menarik visual pada anak, gambar memperjelas cerita, jenis huruf menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

140

perhatian siswa, tata letak gambar dan tulisan proporsional. Apabila disajikan

dalam bentuk diagram batang, hasil rekapitulasi penilaian dapat dilihat

sebagai berikut.

Gambar 4.7 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi

B. Pembahasan

Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya keprihatinan

pendidik terhadap rendahnya kesadaran anak-anak usia SD saat ini untuk

membaca dan memiliki karakter baik. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

terhadap pengajar literasi dan guru kelas II SD, mereka sangat membutuhkan

media pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan mampu

menumbuhkan minat membaca anak. Pada hasil wawancara tersebut juga

disebutkan bahwa pendidik membutuhkan media pembelajaran untuk

mengajarkan nilai karakter pada anak karena anak masih memiliki kesadaran

yang kurang akan pentingnya memiliki nilai karakter baik. Peneliti juga

melakukan kuesioner kepada 25 siswa kelas II SD. Dari hasil kuesioner

tersebut, peneliti mendapat hasil yang sesuai dengan hasil wawancara dengan

pengajar dan guru kelas II bahwa siswa kelas II SD masih kurang

3.68

3.36 3.36

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

Dosen Ahli Guru Ahli Guru Kelas II SD

Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

141

kesadarannya akan pentingnya memiliki karakter yang baik dan masih

terdapat anak yang tidak suka membaca. Berdasarkan hasil wawancara dan

kuesioner tersebut, peneliti mengembangkan buku cerita bergambar berbasis

literasi dan pendidikan karakter. Tanggapan pengajar dan guru mengenai

buku cerita sebagai media pembelajaran literasi membaca dan pendidikan

karakter sangat bagus. Pengajar dan guru mengatakan setuju untuk peneliti

mengembangkan buku cerita bergambar. Oleh karena itu, peneliti semakin

terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar

berbasis literasi dan pendidikan karakter untuk siswa SD kelas II tema 4.

Pada dasarnya, pembelajaran literasi bertujuan untuk

memperkenalkan anak-anak tentang dasar-dasar membaca dan menulis,

memelihara kesadaran bahasa, dan memotivasi anak untuk belajar. Dengan

adanya kegiatan literasi, dapat memberikan peluang kepada anak untuk

mengembangkan dirinya sebagai individu yang kompeten dalam konteks

literasi. Pembelajaran literasi sangat diperlukan pada jenjang pendidikan

mengingat adanya Gerakan Literasi Sekolah di mana pada Buku Saku

Gerakan Literasi Sekolah mewajibkan siswa membaca buku non pelajaran

selama 15 menit. Semakin bertambahnya jaman, semakin berkembang juga

inovasi dan kreasi pembelajaran literasi. Adanya ide pendidikan karakter

yang dikemas dengan kegiatan literasi membaca menjadi sebuah inovasi baru

agar pendidikan karakter tidak hanya diberikan pada muatan agama dan

PPKn saja. Hal tersebut karena kegiatan membaca diyakini sebagai kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

142

yang paling sederhana dan efektif dalam menanamkan nilai-nilai karakter

baik pada anak.

Seperti halnya literasi, pendidikan karakter sangat perlu diajarkan

kepada peserta didik. Pendidikan karakter merupakan usaha untuk mendidik

anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya

dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi

yang positif kepada lingkungannya. Namun meskipun begitu, pendidikan

karakter harus diajarkan sesuai dengan usia anak. Pembelajaran yang terlalu

memaksakan anak untuk menguasai kemampuan berpikir dan memahami

secara dini akan berdampak pada psikis anak. Oleh karena itu, peneliti

membuat sebuah media yang mampu mengajarkan pendidikan karakter

kepada anak sekaligus mengajak anak untuk memiliki minat membaca.

Peneliti membuat buku cerita yang berisi tentang dengan kehidupan sehari-

hari. Buku cerita yang dikembangkan peneliti adalah buku cerita bergambar

dengan tokoh manusia.

Buku cerita bergambar ini dikembangkan dengan memperhatikan

karakteristik buku cerita bergambar. Berdasarkan paparan karakteristik buku

cerita bergambar yang baik menurut Dewayani (2017); Babuta & Wahyurini

(2014); Nurgiyantoro (2005); Anggara, Waluyanto, & Zacky (2014); dan

Effendy, Bangsa, & Yudani (2014) yang telah dipaparkan pada Bab II,

disimpulkan bahwa dalam membuat buku cerita bergambar perlu

memperhatikan beberapa hal, seperti (1) judul buku cerita mewakili

keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak; (2) bertema kegiatan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

143

kehidupan sehari-hari; (3) menggunakan bahasa yang baku sesuai ejaan

bahasa Indonesia, sederhana, dan tidak berbasa-basi namun dapat

mengkomunikasikan pesan secara baik; (4) memberikan pelajaran moral; (5)

gambar tiap tokoh memiliki ciri khas masing-masing; (6) menggunakan

gambar yang full color; dan (7) menggunakan jenis huruf dengan tingkat

keterbacaan yang baik bagi pembaca anak. Karakteristik tersebut terlihat dari

buku cerita yang dibuat oleh peneliti. Buku cerita yang dibuat peneliti

memiliki 84 halaman. Hal tersebut karena buku cerita yang dibuat oleh

peneliti bertipe seri, di mana tiap satu judul cerita hanya terdiri dari maksimal

tiga halaman. Meskipun demikian, nilai yang ditanamkan oleh peneliti tetap

dapat terlihat jelas karena peneliti menggunakan bahasa yang sederhana dan

tidak berbasa-basi. Isi cerita yang ada dalam buku ini memberikan

pembelajaran enam karakter, yaitu karakter religius, tanggung jawab, peduli

lingkungan, toleransi, jujur, dan disiplin. Gaya tipografi yang digunakan

peneliti menggunakan jenis dan ukuran huruf yang disesuaikan dengan

tingkat keterbacaan anak. Latar tempat yang digunakan oleh peneliti adalah

tempat-tempat yang dikenal dan sering dikunjungi oleh anak, seperti rumah,

sekolah, rumah teman, dan tempat wisata. Latar tempat yang digunakan

peneliti tersebut memudahkan peneliti untuk membuat ilustrasi pelengkap

teks. Peneliti berharap dengan berdasarkan karakteristik buku cerita

bergambar di atas, buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti

dapat berfungsi sesuai dengan fungsi buku cerita bergambar yang dipaparkan

oleh Ampera (2010) pada Bab II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

144

Pengembangan buku cerita bergambar ini juga memperhatikan

perkembangan dan karakteristik anak kelas II SD. Anak kelas II SD adalah

anak dengan usia 8 tahun. Pada usia itu, menurut Piaget (dalam Santrock,

2009:37) termasuk dalam masa kanak-kanak menengah dan akhir. Pada usia

itu pula dikatakan anak-anak termasuk dalam tahap operasional konkret di

mana pada tahap tersebut, anak-anak melihat berbagai hal terbatas pada

pandangan yang rasional dan logis. Pada tahap tersebut, anak-anak juga sudah

mulai dapat memecahkan masalah sederhana. Hal tersebut tampak dalam

hasil uji coba terbatas yang dilakukan oleh peneliti. Jalan cerita dalam buku

cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti mengandung jalan cerita

yang dialami anak. Ketika siswa selesai membaca, siswa menjawab

pertanyaan refleksi dan pertanyaan kuesioner yang diberikan peneliti. Pada

cerita dengan nilai karakter jujur, peneliti menanyakan, “Mengapa kita perlu

mengembalikan barang milik orang lain yang kita temukan?”, lalu siswa

menjawab bahwa barang itu bukan milik kita. Selanjutnya, peneliti

menanyakan “Sikap apa yang sudah kamu pelajari dari tokoh Lola?”, siswa

menjawab jujur dan baik hati. Kemudian, peneliti menanyakan, “Nasihat apa

yang kamu dapat setelah membaca cerita tersebut?”, siswa menjawab, “Kita

harus tetap berbuat baik dan jujur dimana pun berada.”.

Pada cerita dengan nilai karakter religius, pertama peneliti

menanyakan, “Apa saja yang dilakukan Kadi saat sedang sakit?”. Siswa

menjawab, “Yang dilakukan Kadi saat sedang sakit adalah berdoa kepada

Tuhan dan minum obat secara teratur.” Kedua, peneliti menanyakan, “Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

145

apa yang sudah kamu pelajari dari Kadi?”. Siswa menjawab, “Sikap yang

saya pelajari dari Kadi adalah berdoa kepada Tuhan, meminta pertolongan

kepada Tuhan, bersemangat dalam berusaha, dan mengucap syukur.”. Ketiga,

peneliti menanyakan, “Apakah kamu juga selalu berdoa ketika sedang

sakit?”. Siswa mengaku selalu berdoa ketika sakit. Keempat, peneliti

menanyakan, “Mengapa kita harus selalu berdoa?”. Siswa menjawab, “Kita

harus selalu berdoa karena supaya diberikan keselamatan dari Tuhan.”.

Kelima, peneliti menanyakan, “Apa yang akan kamu lakukan setelah

membaca cerita tersebut?”. Siswa menjawab, “Yang akan saya lakukan

adalah saya akan berdoa kepada Tuhan dan apabila saya sakit saya akan

meniru sikap Kadi.” Keenam, peneliti menanyakan mengenai ketertarikan

siswa pada cerita yang dibaca. Siswa mengaku menyukai cerita yang ia baca

karena mengajarkan ia ketika sakit tetap semangat dan berdoa.

Pada cerita dengan nilai karakter disiplin, pertama, peneliti bertanya

mengenai hal yang dilakukan oleh Bibu. Siswa menjawab, “Sebelum

berangkat sekolah, Bibu menyiapkan semua perlengkapan sekolah mulai dari

baju, sabuk, kaos kaki, sepatu, topi dan dasi. Kedua, peneliti menanyakan,

“Apa yang membuat Bibu sangat semangat hari ini?”. Siswa menjawab,

“Bibu berangkat sekolah dengan tidak terlambat.”. Ketiga, pertanyaan

mengenai hal yang akan dilakukan siswa setelah membaca cerita yang

disajikan. Siswa menjawab, “Aku akan mengikuti sikap Bibu yaitu

menyiapkan peralatan sekolah dengan baik dan berangkat sekolah dengan

tepat waktu agar tidak terlambat. Serta selalu bersemangat bersekolah.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

146

Keempat, peneliti menanyakan tentang nasihat yang didapat berdasarkan

cerita yang telah dibaca. Siswa menjawab, “Jangan terlambat datang ke

sekolah dan memakai seragam yang rapi dan lengkap.

Pada cerita dengan nilai karakter tanggung jawab, pertama, peneliti

bertanya mengenai kegiatan yang dilakukan Sam. Siswa menjawab bahwa

Sam bermain balok di rumah Bibu. Kedua, pertanyaan mengenai hal yang

dilakukan Sam dan Bibu setelah menggunakan alat-alat bermain. Siswa

menjawab, “Mereka membereskan dan merapikan mainan tersebut.” Ketiga,

pertanyaan mengenai alasan membereskan alat bermain setelah selesai

digunakan. Siswa menjawab, “Agar tidak membahayakan orang lain.”

Keempat, peneliti menanyakan, “Apa yang akan kamu lakukan setelah

membaca cerita tersebut?”. Siswa menjawab, “Aku akan belajar tertib setelah

bermain.”. Kelima, peneliti menanyakan ketertarikan siswa terhadap cerita

yang dibaca, siswa mengaku suka. Keenam, peneliti bertanya, “Nasihat apa

yang kamu dapat setelah membaca cerita tersebut?”. Siswa menjawab,

“Belajar rukun bermain dengan teman dan bermain dengan tertib.”

Pada cerita dengan nilai karakter peduli lingkungan, pertama,

peneliti menanyakan, “Apa yang dilakukan Lola dan keluarganya?”. Siswa

menjawab bahwa Lola sedang berkunjung ke museum pesawat. Kedua,

peneliti bertanya, “Apa yang dilakukan Lola terhadap bungkus

makanannya?”. Siswa menjawab, “Lola membuang sampah sembarangan.”

Ketiga, peneliti menanyakan akibat dari membuang sampah sembarangan.

Siswa menjawab, “Lingkungan menjadi kotor. Karena itu, kita harus rajin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

147

membersihkan lingkungan.”. Keempat, peneliti bertanya hal yang akan

dilakukan siswa setelah membaca cerita. Siswa menjawab, “Saya tidak mau

membuang sampah sembarangan biar lingkungan menjadi bersih.”. Kelima,

peneliti bertanya mengenai ketertarikan siswa dengan cerita yang ia baca.

Siswa mengaku menyukai cerita tersebut karena sangat menarik.

Pada cerita dengan nilai karakter toleransi, pertama, peneliti

bertanya, “Siapa teman baru Bibu dan dari mana ia berasal?”. Siswa

menjawab, “Lola dari Papua.”. Kedua, peneliti bertanya, “Apa yang

dilakukan Bibu dan teman-temannya terhadap teman baru mereka?”. Siswa

menjawab, “Berkenalan dan bermain Bersama Lola.”. Ketiga, peneliti

bertanya mengenai nasihat yang diambil siswa. Siswa menjawab, “Kita harus

ramah dan mau berteman dengan siapa saja.”.

Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan siswa di atas,

diketahui bahwa siswa memahami jalan cerita yang disajikan peneliti, dapat

mengambil makna untuk kehidupan, serta mampu menyebutkan hal-hal yang

baik dan hal-hal yang buruk dari tokoh berdasarkan cerita. Siswa juga mampu

membedakan wujud tokoh yang satu dengan tokoh yang lain.

Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, guru ahli, dan guru kelas

II, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar termasuk dalam kategori

sangat baik dan layak untuk diujicobakan di kelas II SD dengan skor rata-rata

3,46. Berikut beberapa hal yang menjadikan buku ini layak dijadikan acuan

dalam membangun kesadaran siswa akan pentingnya memiliki nilai karakter

yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

148

1. Buku Cerita Menggunakan Ilustrasi yang Menarik

Konsep buku yang digunakan oleh peneliti adalah buku cerita

bergambar dengan tokoh manusia. Judul dari buku cerita bergambar ini

adalah “Belajar Karakter Bersama Bibu, Kadi, Lola, Sam”. Judul ini

dibuat secara sederhana dan menarik sesuai dengan isi cerita yang

menceritakan kegiatan keseharian Bibu, Kadi, Lola, dan Sam. Dalam

judul, keempat tokoh tersebut dimunculkan dalam ilustrasi agar pembaca

anak dapat menebak tokoh utama yang akan diceritakan dengan mudah.

Berdasarkan hasil validasi ahli, judul buku cerita menggambarkan isi

cerita dengan sangat baik serta menarik minat anak untuk membaca lebih

lanjut (Effendy, Bangsa, & Yudhani, 2014:4).

Pada halaman isi, gambar-gambar dibuat sesuai dengan benda-

benda yang sering anak jumpai. Gambar-gambar dibuat sesederhana

mungkin namun tetap menggambarkan situasi yang sebenarnya agar

tidak mempersulit pemahaman anak. Gambar tokoh yang peneliti buat

dalam buku cerita adalah gambar-gambar yang jelas dan memiliki ciri

khas masing-masing sehingga dapat dibedakan dengan mudah oleh anak.

Gambar tersebut meliputi gambar tokoh Bibu, Kadi, Lola, Sam, ibu Kadi,

ayah Kadi, kakak Kadi, ibu Lola, ayah Lola, penjaga pantai, penjaga

kebun binatang, dan ibu guru.

Selain itu, terdapat tambahan background dan benda-benda

lainnya untuk memberi kesan ramai dalam isi buku cerita. Warna yang

digunakan adalah warna-warna cerah dan terang untuk menarik perhatian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

149

pembaca anak dengan tetap menyesuaikan karakteristik anak usia kelas

rendah (Effendy, Bangsa, & Yudani, 2014:4). Suasana yang ada dalam

cerita adalah suasana senang, sedih, dan menegangkan. Latar tempat

yang terdapat dalam buku cerita adalah rumah, sekolah, rumah teman,

dan tempat wisata. Berikut merupakan salah satu contoh ilustrasi yang

digunakan dalam buku cerita.

Gambar 4.8 Contoh Ilustrasi yang Digunakan dalam Buku Cerita Bergambar

dengan Latar Kebun Binatang

Berdasarkan hasil validasi ahli, ilustrasi cerita memperjelas

rangkaian cerita, penjiwaan, dan karakter dengan sangat baik. Buku

cerita bergambar yang dibuat peneliti memiliki ilustrasi gambar yang

memperjelas latar cerita dan mampu membantu anak membedakan

masing-masing tokoh dengan baik (Babuta & Wayhurini, 2014:30).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

150

2. Buku Cerita Mudah Dipahami oleh Siswa Kelas Rendah

Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Belajar Karakter

Bersama Bibu, Kadi, Lola, Sam”. Judul ini dibuat secara menarik dengan

mencantumkan nama dan gambar tokoh utama dalam cerita. Hal terebut

bertujuan untuk mengenalkan tokoh utama dalam cerita yang akan

dibaca. Buku cerita bergambar ini menceritakan kegiatan keempat tokoh

yang berhubungan dengan keluarga dan teman-teman. Cerita yang dibuat

menggunakan struktur kalimat yang repetitif sehingga polanya mudah

ditebak oleh pembaca anak.

Buku cerita yang dibuat oleh peneliti menggunakan bahasa yang

sederhana agar mudah untuk dibaca dan dipahami. Pengaturan cerita

dibuat padat dan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Bahasa

yang digunakan mudah dipahami, tidak berbasa-basi,

mempertimbangkan kesederhanaan kosakata, dan berfungsi

meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan berbahasa anak

(Nurgiyantoro, 2010:210).

Isi cerita ini dibuat berdasarkan analisis kebutuhan guru,

pengajar, dan siswa bahwa siswa masih perlu ditanamkan pendidikan

karakter dan kebiasaan membaca. Cerita dari buku ini merupakan hasil

karangan imajinatif peneliti yang menarik dan memuat enam nilai

karakter. Berdasarkan hasil validasi ahli, cerita yang dibuat mudah

dipahami oleh anak kelas II SD, menggunakan bahasa yang sederhana,

baku, dan terstruktur. Gaya bahasa yang digunakan cocok untuk pembaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

151

anak kelas II SD. Dalam buku yang dibuat cerita sudah terdapat

pembelajaran tentang nilai-nilai pendidikan karakter religius, jujur,

tanggung jawab, toleransi, peduli lingkungan, dan disiplin. Berikut

merupakan contoh penggunaan bahasa pada buku cerita.

Gambar 4. 9 Bahasa yang Digunakan

dalam Buku Cerita Bergambar

3. Buku Cerita Memberikan Pelajaran Moral

Buku cerita bergambar ini dibuat berdasarkan hasil analisis

kebutuhan guru, pengajar, dan siswa kelas II SD bahwa nilai karakter

perlu ditanamkan mengingat anak perlu memiliki karakter baik yang

menjadi jati dirinya. Buku cerita yang dikembangkan memuat nilai

karakter religius, tanggung jawab, jujur, toleransi, peduli lingkungan, dan

disiplin. Keenam nilai karakter tersebut akan dibawakan oleh keempat

tokoh utama. Cerita yang dibuat peneliti tidak selalu menampilkan nilai

karakter baik, namun di akhir cerita peneliti memberikan penyelesaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

152

masalah yaitu nilai baik yang seharusnya dimiliki dan dilakukan anak.

Berikut merupakan contoh nilai karakter yang dibuat peneliti.

Gambar 4.10 Nilai Karakter yang Dibuat oleh Peneliti

Berdasarkan hasil validasi ahli, buku cerita bergambar yang

dikembangkan peneliti sudah memberikan pelajaran nilai-nilai

pendidikan karakter religius, jujur, tanggung jawab, toleransi, peduli

lingkungan, dan disiplin. Buku cerita yang dibuat peneliti telah

memberikan nilai moral yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari dan

anak mampu mendapat pesan moral dengan jelas.

4. Buku Cerita Dirancang dengan Anatomi Buku yang Sesuai untuk

Anak

Buku cerita bergambar ini memiliki ukuran 21 cm x 21 cm dan

84 halaman termasuk sampul depan dan belakang. Buku ini terdiri dari

24 cerita yang berisi 6 nilai karakter. Dalam buku cerita bergambar

terdapat keterangan tambahan berupa lembar refleksi pada setiap akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

153

cerita. Dalam buku cerita juga terdapat petunjuk kepada pembaca bahwa

buku cerita bergambar ini dibuat untuk menanamkan pendidikan

karakter.

Jenis huruf yang digunakan peneliti dalam pengembangan buku

cerita bergambar ada tiga, yaitu Eusthalia BT untuk judul cerita,

DFPOP1-w9 untuk judul buku, dan Candara untuk isi cerita. Jenis huruf

yang digunakan bersifat mudah dibaca dan menarik bagi anak sehingga

mengundang anak untuk tertarik membaca. Ukuran huruf yang

digunakan ada dua yaitu, ukuran 36 untuk judul buku dan judul cerita;

ukuran 20 untuk penulisan bab dalam daftar isi; ukuran 16 untuk

penulisan sub bab dalam daftar isi; dan ukuran 14 untuk isi cerita. Tata

letak penulisan teks cerita menyesuaikan ruang kosong dalam gambar

dengan memperhatikan tata letak gambar agar tidak terlalu sempit dan

gambar tidak menutupi teks (Sadiman, 2009:31). Berdasarkan hasil

validasi ahli, rancangan halaman buku, pemilihan jenis dan ukuran huruf,

tata letak penulisan teks cerita, dan tata letak gambar sudah baik.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk

yang dikembangkan peneliti memiliki kualitas yang baik sehingga dapat

digunakan oleh anak kelas II SD, guru, maupun orang tua untuk menanamkan

nilai karakter dan pembiasaan membaca. Hal tersebut dapat dibuktikan

berdasarkan hasil penilaian dosen ahli, guru ahli, dan guru kelas bahwa judul

buku cerita menarik dan menggambarkan keseluruhan isi cerita. Buku cerita

yang dibuat peneliti memiliki 84 halaman termasuk sampul depan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

154

belakang. Tiap satu judul cerita hanya terdiri dari maksimal tiga halaman.

Meskipun demikian, nilai yang ditanamkan oleh peneliti tetap dapat terlihat

jelas karena peneliti menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak berbasa-

basi. Judul buku cerita “Belajar Karakter Bersama Bibu, Kadi, Lola, Sam”

menarik karena menyebutkan nama-nama tokoh utama dan tidak terlalu

Panjang. Kalimat dalam buku menggunakan kalimat yang sederhana, tidak

berkepanjangan, dan tidak berbasa-basi sehingga mudah dipahami oleh anak.

Buku cerita bergambar disusun dengan memberikan pembelajaran nilai

karakter religius, jujur, tanggung jawab, toleransi, disiplin, dan peduli

lingkungan bertemakan tentang kegiatan dan kehidupan sehari-hari. Karakter

religius dapat dilihat dari cerita tokoh yang selalu berdoa kepada Tuhan untuk

berterima kasih, meminta kesembuhan, dan memohon penyertaan sebelum

memulai kegiatan belajar. Karakter jujur dapat dilihat dari cerita tokoh yang

berusaha mengatakan kejadian yang sebenarnya kepada orang tua, tidak

menceritakan cerita bohong, mengembalikan barang temuan, dan

mengerjakan soal tanpa menyontek. Karakter tanggung jawab dapat dilihat

dari cerita tokoh yang mengembalikan barang pinjaman, mengembalikan alat-

alat bermain, melaksanakan piket kelas, dan belajar. Karakter toleransi dapat

dilihat dari cerita tokoh yang menghargai waktu istirahat orang lain,

menghormati waktu ibadah orang lain, mau berkenalan dengan murid baru,

dan menghormati acara keagamaan orang lain. Karakter disiplin dapat dilihat

dari cerita tokoh yang berangkat ke sekolah dengan tepat waktu, selalu

mengingat waktu, menaati aturan di tempat umum, dan mengenakan pakaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

155

sekolah yang rapi dan lengkap. Karakter peduli lingkungan dapat dilihat dari

cerita tokoh yang menanam bibit pohon, membuang sampah pada tempatnya,

dan melaksanakan kegiatan bersih-bersih di sekolah.

Teks dalam cerita dilengkapi dengan gambar yang dibuat secara

menarik menggunakan teknik duplicate dan komputer kemudian gambar

diwarnai sesuai dengan alur cerita. Pengerjaan dilakukan dengan

menggunakan program Corel Draw X7. Gambar dalam cerita dirancang

dengan tampilan full color dan menggambarkan situasi sebenarnya. Ilustrasi

cerita dibuat dengan memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan, dan

karakter tokoh.

Selain itu, secara keseluruhan buku cerita yang disusun memiliki 84

halaman. Jenis huruf yang digunakan adalah Eusthalia BT, DFPOP1-W9, dan

Candara. Ukuran huruf pada cerita adalah 14 serta ukuran huruf pada judul

buku dan judul cerita adalah 36, jenis dan ukuran huruf dipilih karena mudah

dibaca dan sesuai untuk anak dengan tata letak gambar dan tulisan

disesuaikan ruang pada buku cerita.

C. Kelebihan dan Kekurangan Produk

1. Kelebihan Produk

Setelah melalui tahap validasi, uji coba, dan kuesioner refleksi

terhadap enam siswa kelas II SD Bopkri Demangan, peneliti menemukan data

mengenai kelebihan dari produk yang dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

156

Berikut merupakan kelebihan-kelebihan produk yang dikembangkan:

a. Buku cerita bergambar menyajikan materi pendidikan karakter religius,

jujur, tanggung jawab, disiplin, toleransi, dan peduli lingkungan. Keenam

karakter tersebut terdapat dalam buku materi Kurikulum 2013 pada kelas

II dengan tema 4 “Hidup Bersih dan Sehat”.

b. Buku cerita bergambar dibuat dengan ukuran yang tidak terlalu besar

atau kecil sehingga mudah dibawa dan sesuai kebutuhan siswa.

c. Buku cerita bergambar menggunakan bahasa yang sederhana dan

memiliki lembar refleksi di setiap akhir cerita agar anak mampu

mengambil nilai penting dari cerita yang telah dibaca serta sebagai tindak

lanjut bagi anak setelah membaca buku cerita.

d. Buku cerita yang dihasilkan tidak hanya dapat digunakan oleh anak kelas

II SD, namun juga dapat digunakan oleh guru maupun orang tua untuk

mengajarkan nilai-nilai pendidikan karakter dan membiasakan membaca

pada anak.

e. Buku cerita bergambar yang dihasilkan didesain dan dikarang sendiri

oleh peneliti sesuai analisis kebutuhan guru dan siswa.

f. Buku cerita bergambar yang dihasilkan memiliki jalan cerita berdasarkan

analisis kebutuhan dari siswa sehingga alur cerita yang diperoleh sesuai

dengan kehidupan yang dialami siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

157

2. Kekurangan Produk

Buku cerita bergambar yang dihasilkan tidak hanya memiliki

beberapa kelebihan saja, namun buku cerita bergambar juga memiliki

beberapa kelemahan, yaitu:

a. Pengembangan buku cerita bergambar terbatas pada enam karakter, yaitu

religius, jujur, tanggung jawab, peduli lingkungan, disiplin, dan toleransi.

b. Cerita yang dibuat merupakan karangan peneliti sehingga masih terdapat

kesalahan ejaan dan bahasa yang kurang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

158

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini peneliti membahas mengenai kesimpulan dari seluruh kegiatan

penelitian yang sudah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk

pengembangan buku cerita bergambar berbasis literasi dan pendidikan karakter

untuk siswa SD kelas 2 tema 4.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam

mengembangkan produk berupa buku cerita bergambar untuk menanamkan

kebiasaan membaca dan pendidikan karakter untuk siswa SD kelas 2 tema 4

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan buku cerita bergambar berbasis literasi dan pendidikan

karakter untuk siswa SD kelas 2 tema 4 menggunakan model penelitian

dan pengembangan Borg & Gall yang dikembangkan oleh Sugiyono.

Langkah-langkah yang digunakan adalah: (1) potensi dan masalah, pada

langkah ini peneliti mencari potensi dan masalah melalui kegiatan

wawancara kepada pengajar literasi dan guru kelas II SD; dan kuesioner

kepada 25 siswa kelas II SD; (2) pengumpulan data, pada langkah ini

peneliti mengumpulkan semua data analisis kebutuhan dari hasil

wawancara dan kuesioner; (3) desain produk, pada langkah ini peneliti

menentukan desain produk yang akan dihasilkan sesuai dengan analisis

kebutuhan dan melakukan kajian pustaka dalam pembuatan produk; (4)

validasi desain, pada langkah ini peneliti mencetak produk berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

159

159

2. rancangan, membuat instrumen validasi produk, kemudian menyerahkan

produk yang telah dicetak beserta instrumen validasi produk kepada satu

guru ahli, satu dosen ahli, dan satu guru kelas II SD untuk divalidasi guna

memperbaiki produk agar lebih baik lagi; (5) revisi desain, pada langkah

ini kekurangan-kekurangan pada produk diperbaiki berdasarkan kritik

dan saran yang diberikan oleh validator, kemudian produk buku cerita

bergambar dicetak kembali; dan (6) uji coba produk, pada langkah ini

produk yang telah diperbaiki kemudian diujicobakan kepada enam siswa

kelas II SD Bopkri Demangan untuk mengetahui keefektifan dari produk

yang telah dihasilkan.

3. Kualitas pengembangan buku cerita bergambar berbasis literasi dan

pendidikan karakter untuk siswa SD kelas II tema 4 dapat dilihat melalui

hasil rata-rata validasi. Validasi dilakukan oleh tiga ahli, yaitu: (1) dari

guru ahli memperoleh skor 3,36 dengan kategori “Sangat Baik”; (2) dari

dosen ahli memperoleh skor 3,68 dengan kategori “Sangat Baik”; dan (3)

dari guru kelas II SD memperoleh skor 3,36 dengan kategori “Sangat

Baik” sehingga buku panduan ini layak untuk dikembangkan lebih lanjut.

Selain itu, buku cerita bergambar ini telah memenuhi kriteria buku cerita

bergambar yang baik menurut Dewayani (2017:73); Babuta & Wahyurini

(2014:30); Nurgiyantoro (2005:210); Anggara, Waluyanto, & Zacky

(2014:7); dan Effendy, Bangsa, & Yudani (2014:4); yaitu (1) judul buku

cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak; (2)

bertema kegiatan dan kehidupan sehari-hari; (3) menggunakan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

160

yang baku sesuai ejaan bahasa Indonesia, sederhana, dan tidak berbasa-

basi namun dapat mengkomunikasikan pesan secara baik; (4)

memberikan pelajaran moral; (5) gambar tiap tokoh memiliki ciri khas

masing-masing; (6) menggunakan gambar yang full color; dan (7)

menggunakan jenis huruf dengan tingkat keterbacaan yang baik bagi

pembaca anak. Berdasarkan hasil uji coba produk menunjukkan bahwa

buku cerita bergambar yang dihasilkan oleh peneliti termasuk dalam

kategori sangat baik.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian pengembangan produk ini mempunyai beberapa

keterbatasan, diantaranya:

1. Peneliti melakukan analisis kebutuhan di satu sekolah dasar.

2. Peneliti melakukan analisis kebutuhan pada siswa kelas II SD

menggunakan data kuesioner.

3. Peneliti melakukan uji coba pada produk tanpa melakukan praktik karena

kondisi pandemi covid-19.

4. Uji coba dilakukan kepada enam siswa.

C. Saran

Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya mengenai pengembangan

buku cerita bergambar berbasis literasi dan pendidikan karakter untuk siswa

SD kelas II tema 4 adalah sebagai berikut:

1. Analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan pada lebih dari satu atau sama

dengan jumlah guru yang dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

161

2. Analisis kebutuhan pada siswa kelas II SD sebaiknya juga menggunakan

data observasi agar mendapat data yang lebih riil.

3. Peneliti sebaiknya melakukan praktik saat uji coba agar data yang

diperoleh lebih akurat.

4. Uji coba sebaiknya dilakukan dalam kelompok besar dan/ atau minimal

sesuai dengan jumlah anak yang diobservasi sehingga dapat diperoleh

hasil data yang lebih lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

162

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y., Mulyati, T., & Yunansah, H. (2018). Pembelajaran literasi: Strategi

meningkatkan kemampuan literasi matematika, sains, membaca, dan

menulis. Jakarta: Bumi Aksara.

Al-Anwari, Amirul Mukminin. (2014). Strategi pembentukan karakter peduli

lingkungan di sekolah adiwiyata mandiri. Jurnal Ta’Adib, 9(2), 227-252.

Diunduh dari

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tadib/article/download/16/11.

Ampera, Taufik. (2010). Pengajaran sastra: Teknik mengajar sastra anak

berbasis aktivitas. Bandung: Widya Padjadjaran.

Anggara, Mercia Berlian., Waluyanto, Heru Dwi., & Zacky, Aznar. (2014).

Perancangan buku cerita bergambar interaktif pendidikan karakter untuk

anak usia 4-6 tahun. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Babuta, Yoddie., & Wahyurini, Dwi. (2014). Perancangan buku pendidikan

karakter toleransi dan cinta damai untuk anak usia 3-5 tahun. Jurnal Sains

dan Seni Pomits, 3(1), 28-32. Diunduh dari

http://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/download/2130/1919.

Batubara, Juliana. (2015). Pengembangan karakter jujur melalui pembiasaan.

Jurnal Konseling dan Pendidikan, 3(1), 1-6. Diunduh dari

https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/download/120/

110.

Dalman, H. (2016). Keterampilan menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Dewayani, Sofie. (2017). Menghidupkan literasi di ruang kelas. Yogyakarta: PT

Kanisius.

Dirga, Devita Ramadhani. (2020). Perbedaan hasil pendidikan karakter pada

siswa yang sering bermain game dan jarang bermain game. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Djiwadono, Sri Esti Wuryani. (2006). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

163

Effendi, Yuliana., Bangsa, Gogor., & Yunadi, Hen Dian. (2014). Perancangan

buku bergambar dang gedunai untuk anak usia 4-6 tahun. Surabaya:

Universitas Kristen Petra.

Fatturohman, Pupuh., Suryana., & Fatriani, Feni. (2013). Pengembangan

pendidikan karakter. Bandung: PT Refeika Aditama.

Farenda, Mas Fitra. (2013). Pengembangan buku cerita bergambar untuk literasi

pembelajaran sains di sekolah dasar. Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Hasanuddin. (2015). Sastra anak: Kajian tema, amanat, dan teknik penyampaian

cerita anak terbitan surat kabar. Bandung: Angkasa.

Kartikowati, Endang., & Zubaedi. (2020). Pola pembelajaran 9 pilar karakter

pada anak usia dini dan dimensi-dimensinya. Jakarta: Prenamedia Grup.

Kesuma, Dharma., Triatna, Cepi., & Permana, Johar. (2011). Pendidikan

karakter: Kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Koesoema, Doni. (2007). Pendidikan karakter: Strategi mendidik anak di zaman

global. Jakarta: Grasindo.

Kosim, Mohammad. (2011). Urgensi pendidikan karakter. Jurnal of Social and

Islamic Culture, 19(1), 84-92. doi: 10.19105/karsa.v19i1.78.

Krissandi, Apri Damai Sagita. (2017). Merancang buku cerita bergambar sebagai

media membaca anak yang berkarakter. Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press.

Kusmana, Suherli. (2017). Pengembangan literasi dalam kurikulum pendidikan

dasar dan menengah. Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan

Indonesia, 1(2), 140-150. Diunduh dari

http://jurnal.unma.ac.id/index.php/dl/article/view/520.

Listyarti, Retno. (2012). Pendidikan karakter dalam metode aktif, inovatif, dan

kreatif. Jakarta: Erlangga.

Marzuki & Haq, Pratiwi Istifany. (2018). Penanaman nilai-nila karakter religius

dan karakter kebangsaan di madrasah tsanawiyah al falah jatinagor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

164

sumedang. Jurnal Pendidikan Karakter. 8(1), 84-94. Diunduh dari

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/download/21677/11398.

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Nugrahaningtyas, Erlita. (2018). Pengembangan buku cerita bergambar sebagai

media pembelajaran pola hidup sehat untuk anak kelas i sd. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Nurgiyantoro, Burhan. (2005). Sastra anak pengantar pemahaman dunia anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Priyatni, Endah Tri., & Nurhadi. (2017). Membaca dan literasi kritis. Jakarta:

Tsmart Printing.

Raharjo, Sabar Budi. (2010). Pendidikan karakter sebagai upaya menciptakan

akhlak mulia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(3), 229-237.

Diunduh dari https://media.neliti.com/media/publications/123218-none-

f8e556c8.pdf.

Rahayu, Aprianti Yofita. (2013). Anak usia tk: Menumbuhkan kepercayaan diri

melalui kegiatan bercerita. Jakarta Barat: PT INDEKS.

Raka, G., Mulyana, Y., Markam, S. S., Semiawan, C. R., Bastaman, H. D., &

Nurachman, N., (2011). Pendidikan karakter di sekolah: Dari gagasan ke

tindakan. Kelompok Gramedia, Anggota IKAI, Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Rukiyati., Sutarini, Nani., & Priyoruwono. (2014). Penanaman nilai karakter

tanggung jawab dan kerja sama terintegrasi dalam perkuliahan ilmu

pendidikan. Jurnal Pendidikan Karakter, 4(2), 213-224. Diunduh dari

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/download/2797/2317.

Sadiman, Arief. (2009). Media pendidikan: Pengertian, pengembangan, dan

pemanfaatannya . Jakarta: Rajawali Pers.

Samani, Muchlas., & Hariyanto. (2011). Konsep dan model pendidikan karakter.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Santrock, John W. (Ed.). (2009). Psikologi pendidikan (edisi ketiga). Jakarta:

Penerbit Salemba Humanika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

165

Sari, Yuni Maya. (2014). Pembinaan toleransi dan peduli sosial dalam upaya

memantapkan watak kewarganegaraan (civic disposition) siswa. e-Jurnal

Pendidikan Ilmu Sosial, 23(1), 15-26. Diunduh dari

https://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/download/2059/1450.

Sultonurohmah, Nina. (2017). Strategi penanaman nilai karakter jujur dan disiplin

siswa. e-Jurnal Al-Ibtida, 5(2), 1-21. Diunduh dari

http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/alibtida/article/downl

oad/3318/2482.

Toha-Sarumpaet, Riris K. (2010). Pedoman penelitian sastra anak (edisi revisi).

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Zubaedi. (2011). Desain pendidikan karakter: Konsepsi dan aplikasinya dalam

lembaga pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sumber Online:

Sahlan, Abdul Kadir. (2018). Mendidik perspektif psikologi. Online:

https://books.google.co.id/books?id=wxRkDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq

=abdul+kadir+sahlan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiY3oWok9zrAhWBX30KH

XaFDawQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=abdul%20kadir%20sahlan&f=f

alse. Diaskes 1 September 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

166

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

167

Lampiran 1

Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Pengajar Literasi

No. Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara

1. Bagaimana minat anak dalam

membaca?

Anak-anak memiliki minat membaca

yang terbilang rendah. Saat diberikan

buku bacaan, mereka hanya melihat

gambar yang ada, bukan membaca

cerita yang disajikan.

2. Mengapa membaca perlu

diterapkan sejak dini?

Membaca sangat penting diterapkan

karena membaca mampu

menumbuhkan pola berpikir kritis

terhadap anak. Melalui membaca,

anak mendapat banyak pengetahuan

sehingga mereka mampu menyaring

informasi baru.

3. Apa saja kendala yang dihadapi

saat menerapkan kebiasaan

membaca?

Hal yang paling menjadi kendala

adalah mengajak anak-anak di

bantaran sungai untuk mau membaca,

karena mereka tidak suka membaca.

Bagi mereka, membaca adalah

kegiatan yang paling membosankan.

4. Buku apa saja yang sudah

tersedia?

Buku-buku cerita bergambar fiktif.

5. Apa saja upaya yang anda lakukan

untuk pengadaan buku cerita?

Meminta bantuan sumbangan buku

cerita dan buku pelajaran melalui

media sosial.

6. Karakter apa saja yang paling

sering dimunculkan anak?

Anak tidak mau dipaksa untuk

membaca, mudah bosan, tertarik pada

hal-hal yang mencolok, dan masih

bertindak semaunya.

7. Kegiatan apa saja yang dilakukan

untuk membangun kesadaran

siswa mengenai pendidikan

karakter?

Memberikan permainan kecil yang

menyenangkan dan menarik perhatian

anak, mengajak anak untuk

mendengarkan dongeng, menanyakan

pendapat anak mengenai beberapa

perilaku anak, dan di setiap akhir

bulan selalu mengadakan kegiatan

pertunjukan yang melibatkan anak-

anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

168

8. Bagaimana perubahan karakter

pada anak setelah mengikuti

kegiatan literasi membaca?

Anak mulai memiliki ketertarikan

pada kegiatan membaca, menunjukkan

sikap menghargai pada orang asing,

dan memiliki tutur kata yang sopan

saat berbicara.

9. Apakah anda pernah menggunakan

buku cerita bergambar untuk

menanamkan pendidikan karakter?

Belum pernah menggunakan buku

cerita bergambar untuk menanamkan

pendidikan karakter karena buku-buku

tersebut belum tersedia.

10. Menurut anda, apakah anda

membutuhkan buku cerita

bergambar yang khusus

mengajarkan nilai-nilai karakter

pada anak?

Sangat membutuhkan karena buku

cerita bergambar akan sangat

membantu anak membelajarkan

beragam nilai yang ada dalam buku

tersebut. Selain itu, anak-anak di KB

Sumbu Pakarti akan sangat senang jika

mereka mendapat buku cerita

bergambar yang khusus mengajarkan

nilai karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

169

Lampiran 2

Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas II SD

No. Daftar Pertanyaan Wawancara Ragkuman Hasil Wawancara

1. Bagaimana minat anak dalam

membaca?

Anak-anak memiliki minat yang

cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan

dengan kebiasaan anak yang suka

menghabiskan waktu di perpustakaan

saat sedang istirahat.

2. Mengapa membaca perlu

diterapkan sejak dini?

Kebiasaan membaca perlu dibiasakan

sejak dini, terutama membaca buku

cerita yang menanamkan pendidikan

karakter baik agar anak terbiasa

berperilaku yang baik sejak dini.

3. Apa saja kendala yang dihadapi

saat menerapkan kebiasaan

membaca?

Hal yang menjadi kendala adalah

ketersediaan buku-buku yang menarik

dan ringan untuk dibaca anak.

4. Buku apa saja yang sudah

tersedia?

Buku yang ada di perpustakaan cukup

memadai, namun buku yang tersedia

didominasi oleh buku biografi.

5. Apa saja upaya yang anda lakukan

untuk pengadaan buku cerita?

Buku-buku yang ada di perpustakaan

didukung dengan adanya pengajuan

sumbangan buku dari perpustakaan

daerah.

6. Karakter apa saja yang paling

sering dimunculkan anak?

Perlu pengulangan perintah, malas

merapikan seragam baju yang keluar,

tidak menurut, tidak mudah

mendengarkan orang lain, dan akan

langsung berubah sikap saat merasa

tidak nyaman dengan hal yang sedang

ia lakukan.

7. Kegiatan apa saja yang dilakukan

untuk membangun kesadaran

siswa mengenai pendidikan

karakter?

Belum ada kegiatan khusus untuk

membangun kesadaran anak, namun

guru selalu mengajarkan nilai-nilai

karakter secara lisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

170

8. Bagaimana perubahan karakter

pada anak setelah mengikuti

kegiatan literasi membaca?

Sebenarnya, anak sudah memiliki

karakter yang cukup baik, namun

dengan adanya kegiatan membaca

selama di sekolah anak menjadi

memiliki kebiasaan lain selain

menghabiskan uang saku mereka.

9. Apakah anda pernah menggunakan

buku cerita bergambar untuk

menanamkan pendidikan karakter?

Belum pernah memiliki ide

menanamkan pendidikan karakter

menggunakan buku cerita bergambar.

10. Menurut anda, apakah anda

membutuhkan buku cerita

bergambar yang khusus

mengajarkan nilai-nilai karakter

pada anak?

Sangat membutuhkan karena guru

akan merasa terbantu dengan adanya

buku cerita bergambar yang berisi

tentang nilai-nilai karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

171

Lampiran 3

Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

173

Lampiran 4

Hasil Rekap Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No. Nama

Siswa

Jawaban Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. FN Tidak

suka

Buku cerita Tidak

suka

Senang Komik bergambar

Ya

Ya Pernah Tepat waktu

2. DI Suka Buku cerita Suka Senang Dengan tokoh

hewan

Tidak Pernah Memakai

seragam

lengkap

3. AS Suka Komik Suka Senang Komik bergambar Ya - Menaati tata

tertib

4. CK Suka Buku cerita Suka Senang Dengan tokoh

manusia

Tidak Pernah Mengerjakan

PR

5. AA Suka Buku cerita Suka Senang Dengan tokoh

manusia

Tidak Pernah Membuang

sampah pada

tempatnya

6. HN Suka Buku

pengetahuan

Suka Senang Berisi tulisan saja Tidak Belum Tepat waktu

7. HA Tidak

suka

Buku cerita Suka Biasa

saja

Dengan tokoh

manusia

Tidak - Tepat waktu

8. AH Suka Buku cerita Tidak

suka

Senang Dengan tokoh

hewan

Ya Pernah Membuang

sampah pada

tempatnya

9. RR Suka Buku cerita Suka Sangat

senang

Dengan tokoh

manusia

Tidak Pernah Menaati tata

tertib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

174

10. GA Suka Komik Suka Senang Komik bergambar Kadang Belum Membuang

sampah pada

tempatnya

11. AI Suka - Suka Senang - Tidak - Membuang

sampah pada

tempatnya

12. FF Suka Buku cerita Suka Biasa

saja

Dengan tokoh

manusia

Tidak Pernah Tepat waktu

13. AC Suka Buku cerita Suka Senang Dengan tokoh

manusia

Kadang Pernah Tepat waktu

14. AP Suka Buku cerita Suka Senang Dengan tokoh

manusia

Tidak Belum Tepat waktu

15. SR Suka Buku cerita Suka Senang Komik bergambar Tidak Pernah Membuang

sampah pada

tempatnya

16. IR Tidak

suka

Komik Tidak

suka

Biasa

saja

Komik bergambar Tidak Pernah Tepat waktu

17. MF Tidak

suka

Buku

pengetahuan

Suka Senang Berisi tulisan saja Tidak Pernah -

18. MP Suka Buku cerita Suka Senang Dengan tokoh

manusia

Tidak Pernah Tepat waktu

19. CH Suka Buku cerita Suka Senang Dengan tokoh

manusia

Ya Pernah Tepat waktu

20. KP Suka Buku cerita Tidak

suka

Senang Komik bergambar Tidak Pernah Tepat waktu

21. AAS Suka Buku

pengetahuan

Suka Senang - Kadang Pernah Memberi

salam

22. FS Suka Buku Suka Senang Dengan tokoh Tidak Pernah Menaati tata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

175

pengetahuan manusia tertib

23. CA Suka Buku cerita Suka Senang Komik bergambar Tidak Pernah Menaati tata

tertib

24. SK Tidak

suka

Buku cerita Tidak

suka

Senang Dengan tokoh

manusia

Tidak Pernah Tidak

mencoret

dinding

25. ZV - Buku cerita Suka Senang Komik bergambar Tidak Pernah Tepat waktu

No. Nama

Siswa

Jawaban Siswa

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. FN Belajar Tidak

pernah

Tidak

Ya Ya

Membersihkan

lingkungan sekitar

Senang

Selalu

Kerja baktii

2. DI Membereskan

mainan

Sering Tidak Membuang sampah

pada tempatnya

Selalu

3. AS Membantu

orangtua

Kadang-

kadang

Ya Membuang sampah

pada tempatnya

Kadang

4. CK Menjaga

kebersihan

Tidak

pernah

Tidak Membuang sampah

pada tempatnya

Selalu

5. AA Bangun pagi Sering Kadang Membersihkan

lingkungan sekitar

Selalu

6. HN Belajar Sering Membersihkan

lingkungan sekitar

Kadang

7. HA - Tidak

pernah

Tidak Membuang sampah

pada tempatnya

Kadang

8. AH Menjemur

handuk

Tidak

pernah

Tidak Merawat tanaman Selalu

9. RR Membereskan Tidak Tidak Membuang sampah Kadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

176

tempat tidur pernah pada tempatnya

10. GA Belajar Sering Tidak Membersihkan

lingkungan sekitar

Selalu

11. AI Hidup rukun Sering Ya Membersihkan

lingkungan sekitar

Selalu

12. FF Bangun pagi Tidak

pernah

Ya Membersihkan

lingkungan sekitar

Kadang

13. AC Belajar Tidak

pernah

Ya Membersihkan

lingkungan sekitar

Kadang

14. AP Menjaga

kebersihan

Tidak

pernah

Tidak Merawat tanaman Kadang

15. SR Meminta ijin

kepada

orangtua

Tidak

pernah

Kadang Membuang sampah

pada tempatnya

Kadang

16. IR Belajar Sering Ya Membersihkan

lingkungan sekitar

Selalu

17. MF Belajar Tidak

pernah

Tidak Membersihkan

lingkungan sekitar

Selalu

18. MP Belajar Tidak

pernah

Tidak Membersihkan

lingkungan sekitar

Selalu

19. CH Membantu

orangtua

Tidak

pernah

Kadang Membuang sampah

pada tempatnya

Kadang

20. KP Menjaga

kebersihan

Sering - - Kadang

21. AAS Belajar Tidak

pernah

Ya Membuang sampah

pada tempatnya

Selalu

22. FS Hidup rukun Tidak

pernah

Tidak Membuang sampah

pada tempatnya

Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

177

23. CA Membereskan

tempat tidur

Tidak

pernah

Ya Membuang sampah

pada tempatnya

Kadang

24. SK Menjaga

kebersihan

Sering Ya Membuang sampah

pada tempatnya

Kadang

25. ZV Belajar Tidak

pernah

Ya Membersihkan

lingkungan sekitar

Kadang

No. Nama

Siswa

Jawaban Siswa

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1. FN Melaksanakan

piket kelas

Ya

Membereskan

Ya

Setiap

saat

Ya

Ya

Kadang

Ya

Tidak

tahu

Ya

2. DI Mengembalikan

barang yang

dipinjam

Ya Kadang Tidak

pernah

Ya Ya Ya

3. AS - Ya Ya Tidak

pernah

Ya Ya Tidak

4. CK Belajar Kadang Ya Ya Ya Ya Ya

5. AA - Ya Ya Ya Ya Tidak

tahu

Ya

6. HN Melaksanakan

piket kelas

Ya Ya Ya Ya Tidak

tahu

Ya

7. HA Membereskan

tempat tidur

Ya Ya Ya Ya Ya Ya

8. AH Belajar Kadang Ya Ya Ya Tidak Ya

9. RR - Ya Ya Tidak

pernah

Ya Ya Ya

10. GA Belajar Ya Ya Ya Ya Ya Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

178

11. AI Melaksanakan

piket kelas

Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak

12. FF - Ya Ya Ya Ya Tidak

tahu

Tidak

13. AC Belajar Ya Ya Ya Ya Ya Tidak

14. AP Belajar Ya Ya Ya Ya Ya Ya

15. SR Membereskan

tempat tidur

Ya Ya Ya Ya Ya Ya

16. IR Belajar Ya Ya Kadang Ya Ya Ya

17. MF Belajar Kadang Ya Ya Ya Ya Tidak

18. MP - Kadang Ya Ya Ya Ya Tidak

19. CH Belajar Ya Ya Kadang Ya Ya Ya

20. KP Membereskan

tempat tidur

Ya Ya Ya Ya Ya Ya

21. AAS Belajar Ya Ya Ya Ya Ya Ya

22. FS Belajar Ya Ya Ya Ya Ya Ya

23. CA Belajar Kadang Ya Ya Ya Ya Ya

24. SK Belajar Ya Ya Ya Ya Ya Ya

25. ZV Belajar Ya Ya Tidak

pernah

Ya Ya Ya

No. Nama

Siswa

Jawaban Siswa

30 31 32 33 34 35

1. FN

Menjaga

ketenangan

Ya Pernah Pernah Tidak

Mengembalikan 2. DI Ya Tidak Pernah Tidak

3. AS Ya Tidak Tidak Tidak

4. CK Ya Tidak Tidak Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

179

5. AA Ya Pernah Tidak Pernah

6. HN Ya Pernah Tidak Tidak

7. HA Ya Pernah Pernah Tidak

8. AH Ya Pernah Pernah Tidak

9. RR Ya Tidak Tidak Tidak

10. GA Ya Tidak Tidak Tidak

11. AI Ya Tidak Tidak Tidak

12. FF Ya Pernah Pernah Tidak

13. AC Kadang Pernah Pernah Tidak

14. AP Ya Pernah Tidak Tidak

15. SR Ya Tidak Tidak Tidak

16. IR Ya Tidak Pernah Pernah

17. MF Ya Tidak Pernah Tidak

18. MP Kadang Pernah Tidak Tidak

19. CH Ya Pernah Tidak Tidak

20. KP Ya Pernah Pernah Tidak

21. AAS Ya Pernah Pernah Tidak

22. FS Ya Pernah Tidak Tidak

23. CA Ya Tidak Tidak Tidak

24. SK Ya Tidak Tidak Tidak

25. ZV Ya Tidak Tidak Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

180

Lampiran 5

Hasil Validasi Guru Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

183

Lampiran 6

Hasil Validasi Dosen Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

186

Lampiran 7

Hasil Validasi Guru Kelas II SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

189

Lampiran 8

Rekapitulasi Skor Hasil Validasi

No. Validator Hasil Validasi

Skor Kategori

1. Dosen ahli 3,68 Sangat Baik

2. Guru ahli 3,36 Sangat Baik

3. Guru kelas II SD 3,36 Sangat Baik

Jumlah 10,4

Rata-rata 3,46

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

190

Lampiran 9

Hasil Kuesioner Uji Coba Produk pada Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

196

Lampiran 10

Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

197

Lampiran 11

Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

198

Lampiran 12

Produk Buku Cerita Bergambar

A. Cover Buku

B. Kata Pengantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

199

C. Daftar Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

201

D. Contoh Halaman Pembatas

E. Contoh Isi Cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

202

F. Contoh Lembar Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

203

G. Profil Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ...HALAMAN PENGESAH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v LEMBAR …

204

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Estu Gracia Tanggu Reba lahir di Sleman, 20

Januari 1998. Peneliti telah menempuh jenjang

pendidikan di SD Kanisius Condong Catur, SMP Negeri

4 Ngaglik, dan SMA Negeri 2 Ngaglik. Saat ini, peneliti

sedang menempuh pendidikan S1 di Universitasa Sanata

Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti memilih

penelitian Research and Development (R&D) untuk menyusun skripsi sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar sarjana. Skripsi yang dibuat oleh peneliti

berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Literasi dan

Pendidikan Karakter untuk Siswa SD Kelas II Tema 4”.

Selama menempuh pendidikan di PGSD Universitas Sanata Dharma,

peneliti telah mengikuti berbagai macam kegiatan. Berikut daftar kegiatan yang

pernah diikuti oleh peneliti:

1. Anggota Divisi Acara Pagelaran Wayang Kardus pada tahun 2016.

2. Anggota Divisi Acara Inisiasi Program Studi PGSD pada tahun 2017.

3. Bendahara UKM Grisadha pada tahun 2018-2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI