plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap...

139
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERPROBIOTIK PADA POPULASI MIKROBA DALAM AIR, KADAR PROTEIN DALAM SEDIMEN YANG DITETAPKAN BERDASARKAN HASIL PENGEMBANGAN METODE COOMASIE R, SERTA PENGARUHNYA PADA PERTUMBUHAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Yolanda Novia Widyawati NIM : 118114175 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lebao

Post on 04-May-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERPROBIOTIK PADA POPULASI

MIKROBA DALAM AIR, KADAR PROTEIN DALAM SEDIMEN YANG

DITETAPKAN BERDASARKAN HASIL PENGEMBANGAN METODE

COOMASIE R, SERTA PENGARUHNYA PADA PERTUMBUHAN

LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Yolanda Novia Widyawati

NIM : 118114175

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

i

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERPROBIOTIK PADA POPULASI

MIKROBA DALAM AIR, KADAR PROTEIN DALAM SEDIMEN YANG

DITETAPKAN BERDASARKAN HASIL PENGEMBANGAN METODE

COOMASIE R, SERTA PENGARUHNYA PADA PERTUMBUHAN

LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Yolanda Novia Widyawati

NIM : 118114175

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

iii

Dr. Christine Patramurti, M.Si., Apt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

iv

Halaman Persembahan

Karya ini kupersembahakan kepada :

Tuhan Yesus Kristus yang setia menemaniku dikala susah maupun senang dan

yang selalu memberiku pengharapan yang baru disaat semua terasa berat.

Papi, Mami dan KukuYen serta kakak – kakak saya (Ryan dan Erick) yang selalu

memberi dukungan moril maupun non moril dan serta memberiku semangat

dikala aku sudah mulai berputus asa.

Dosen pembimbing (Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt.) dan Pak Sanjayadi, M.Si.

yang membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian naskah ini.

Orang – orang yang membantu dalam mempermudah penelitian (Pak Karjono dan

Om Didik).

Partner sejati yang selalu ada dan selalu pengertian (Aditya Christian Firmanto).

Teman – teman yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian (Henry,

Wirna, Oik, Nova, geng Wisma Dara).

Almamater yang kubanggakan Universitas Sanata Dharma.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan – rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Yeremia 29 : 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

vii

PRAKATA

Rasa syukur dan ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Tuhan atas

bimbingan dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Pakan Berprobiotik pada

Populasi Mikroba dalam Air, Kadar Protein dalam Sedimen yang Ditetapkan

Berdasarkan Hasil Pengembangan Metode Coomasie R, serta Pengaruhnya pada

Pertumbuhan Lobster Air Tawar (Cherax Quadricarinatus)”

Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan naskah skripsi, penulis

mendapat banyak bimbingan, arahan, saran, kritik, dukungan doa, dan bantuan

pelaksanaan penelitian dari banyak pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan

terima kasih sebesar – besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah

membantu dalam pengarahan, bantuan, penyusunan, semangat, kritik, dan

saran dari awal penyusunan usulan skripsi, penelitian, dan hingga akhirnya

penyusunan naskah skripsi.

2. Pak Sanjayadi, M.Si. yang telah membantu dalam mengarahkan,

membimbing, memberikan nasihat, kritik dan saran dalam penelitian yang

telah penulis lakukan.

3. Ibu Dr. Chistine Patra Murti, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah

memberikan waktu, kritik dan saran terkait penulisan naskah dan

menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

viii

4. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. selaku dosen penguji yang telah

memberikan waktu, kritik dan saran terkait penulisan naskah dan

menyelesaikan skripsi.

5. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt. atas segala bantuan dalam perijinan

penggunaan laboratorium.

6. Susanto dan Heni Hardjono, selaku orang tua dan pemberi dukungan dana,

semangat, kepercayaan, dan memotivasi untuk mengerjakan skripsi dengan

penuh kesabaran dan penuh ketelatenan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dan perkuliahan dengan baik.

7. Yenny Hardjono, orang tua kedua bagi penulis yang menjadi teman curhat

dan pemberi semangat dan kepercayaan selama kuliah maupun

menyelesaikan penyusunan skripsi.

8. Ryan Dharmawan Susanto dan Erick Hermawan Susanto yang menjadi kakak

sekaligus teman cerita dan teman main saat banyak rintangan menghadang

saat penyelesaian penelitian.

9. Bapak Didik, yang telah membantu dalam hal pemberian bahan yaitu

probiotik dan memberikan pengetahuan di luar dunia kefarmasian sehingga

penulis dapat membuka pola pikir dan dapat melakukan penelitian dengan

baik.

10. Bapak Sukarjono, selaku pembudidaya lobster yang sangat membantu

pelaksanaan penelitian dalam pemberian pengetahuan dalam budidaya

lobster, pemberian sedimen, semangat dan banyak hal lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

ix

11. Lembaga – lembaga yang telah membantu penelitian yaitu Balai Kesehatan

Yogyakarta, LPPT UGM, Pusat Studi Lingkungan Sanata Dharma, dan

lembaga lainnya yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

12. Aditya Christian Firmanto selaku partner sejati yang tak pernah terlupakan

yang selalu sabar dalam menghadapi setiap tingkah laku penulis dan teman

sejati yang ada saat suka duka yang penulis alami selama pengerjaan skripsi

serta teman gila bersama saat kami sedang mengalami frustasi penelitian.

13. Vincentius Henry Susanto S.Farm., selaku manager dan asisten pembantu

bagi penulis yang selama ini telah membantu berlangsungnya penelitian

sehingga penelitian yang dilakukan oleh penulis tidak mengalami kendala

waktu dan juga telah rela meluangkan waktunya untuk mengikuti acara

sampling oleh penulis yang dilakukan setiap pukul 03.00 WIB.

14. Wirna Niki Suprobo dan Satrio Oky Nugroho yang membantu penulis dalam

meenggunakan KCKT serta mengajari teknik – teknik dalam penggunaan

KCKT.

15. Ni Putu Ully Villianova sahabat yang selalu memberi dukungan, doa dan

semangat serta teman cerita di saat – saat terberat yang penulis hadapi dan

menjadi teman menggila bersama saat penulis merasa putus asa.

16. Pak Parlan, Mas Bimo, Mas Kunto, Pak Wagiran, Mas Agus P.Bio, Mas

Agung, Mas Kethul, Pak Ottok dan staf laboratorium serta staf keamanan dan

kebersihan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas bantuan dan

kerjasamanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

x

17. Seluruh pihak, yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis atas

kerjasama, dukungan, dan doa agar penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan penyusunan skripsi.

Dengan selesainya penyusunan naskah skripsi yang penulis lakukan,

penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dalam segi penelitian

maupun dalam segi penyusunan naskah yang dilakukan oleh penulis, sehingga

kritik dan saran yang membangun banyak diharapkan oleh penulis. Semoga

penelitian yang penulis lakukan tidak sia – sia dan bermanfaat bagi pembaca dan

berguna bagi dunia ilmu pengetahuan di bidang kefarmasian khususnya

toksikologi lingkungan.

Yogyakarta, 04 Desember 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ......... vi

PRAKATA ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

INSTISARI .................................................................................................... xix

ABSTRACT ..................................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1. Perumusan Masalah ........................................................................... 4

2. Keaslian Penelitian ............................................................................. 5

3. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

B. Tujuan ..................................................................................................... 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA............................................................. 7

A. Lobster Red Claw (Cherax quadricarinatus).......................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xii

B. Pakan dalam Akuakultur ......................................................................... 8

C. Probiotik .................................................................................................. 13

D. Perhitungan Jumlah Bakteri Hidup ......................................................... 16

E. Protein ..................................................................................................... 17

F. Permodelan Semi Intensif ....................................................................... 18

G. Spektrofotometri Sinar Tampak .............................................................. 21

H. Spektrofotometri Derivatif ...................................................................... 23

I. Metode Pewarnaan Coomasie Brilliant Blue .......................................... 25

J. Pertumbuhan Lobster .............................................................................. 26

K. Landasan Teori ........................................................................................ 27

L. Hipotesis ................................................................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 29

METODE PENELITIAN ............................................................................... 29

A. Jenis Rancangan Penelitian ..................................................................... 29

B. Variabel dan Definisi Operasional .......................................................... 29

C. Bahan Penelitian ..................................................................................... 32

D. Alat Penelitian ......................................................................................... 32

E. Tata Cara Penelitian ................................................................................ 33

1. Persiapan Media Air ........................................................................ 33

2. Pembuatan Pakan ............................................................................. 35

3. Pemeliharaan Lobster Air Tawar ..................................................... 36

4. Pengambilan Sampel ........................................................................ 38

5. Penetapan Jumlah Koloni Mikroba (CFU) dalam Sampel Air ........ 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xiii

6. Penetapan Kadar Protein dalam Sampel Sedimen ........................... 39

7. Penetapan Panjang dan Berat Lobster .............................................. 49

8. Preparasi Kontrol Negatif dan Kelompok Perlakuan ....................... 36

F. Tata Cara Evaluasi Hasil ......................................................................... 50

G. Rancangan Penelitian .............................................................................. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 55

A. Penyiapan Media Air .............................................................................. 55

1. Derajat Keasaman ............................................................................ 56

2. Penetapan Kesadahan dengan Titrasi Kompleksometri ................... 56

3. Penetapan Dissolve Oxygen (DO) .................................................... 57

4. Suhu ................................................................................................. 58

5. Penetapan Ion Klor .......................................................................... 58

B. Pembuatan Pakan .................................................................................... 60

1. Uji Lactibacillus sp. Cairan Probiotik Goshen ................................ 60

2. Pembuatan Pakan Lobster Berprobiotik .......................................... 60

C. Preparasi Pemeliharaan Lobster .............................................................. 60

1. Pemeliharaan Lobster....................................................................... 60

D. Pengambilan Sampel ............................................................................... 61

E. Penetaoan Jumlah Populasi Mikroba dalam Sampel Air ........................ 62

F. Penetapan Kadar Protein dalam Sampel Sedimen .................................. 64

1. Optimasi ........................................................................................... 65

2. Validasi ............................................................................................ 75

3. Penentuan Kadar .............................................................................. 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xiv

G. Penetapan Panjang dan Berat Lobster ..................................................... 80

1. Panjang Lobster ............................................................................... 80

2. Berat Lobster .................................................................................... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 84

A. Kesimpulan ............................................................................................. 84

B. Saran ....................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 86

LAMPIRAN ................................................................................................... 89

BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………… ... 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Persentase pemberian pakan berdasarkan berat kultivan ................. 11

Tabel II. Kisaran umum derajat keasaman (pH) ............................................. 19

Tabel III. Hasil penetapan ion klor ................................................................... 59

Tabel IV. Data hasil optimasi pelarut reagen CBB R-250 ............................... 66

Tabel V. Data perbandingan reagen CBB R-250 dalam PBS-metanol dan

formula modifikasi .......................................................................... 67

Tabel VI. Konsentrasi dan tinggi derivat pada volume pengambilan sampel 0,1

ml dan 1ml terhadap reagen CBB R-250 ......................................... 72

Tabel VII. Perlakuan ektraksi protein dalam sedimen dan tinggi derivat.......... 74

Tabel VIII. Hasil tinggi derivat pada kurva baku solvent ................................... 75

Tabel IX. Hasil tinggi derivat kurva adisi ........................................................ 76

Tabel X. Rata-rata konsentrasi protein dan selisih rata-rata konsentrasi protein

.......................................................................................................... 78

Tabel XI. Data rata- rata panjang lobster ......................................................... 80

Tabel XII. Data rata- rata berat lobster .............................................................. 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lobster red claw (Cherax quadricarinatus)..................................... 7

Gambar 2. Pengelolaan budidaya udang intensif dan interaksi kualitas air ....... 12

Gambar 3. Tata cara pembuatan pengenceran sampel ....................................... 16

Gambar 4. Struktur protein ................................................................................ 17

Gambar 5. Absorban dan derivatif spektra ........................................................ 24

Gambar 6. Interaksi CBB dengan asam amino .................................................. 26

Gambar 7. Struktur CBB R-250 ........................................................................ 26

Gambar 8. Data hasil pengukuran jumlah populasi mikroba dalam air ............. 63

Gambar 9. Grafik perbandingan reagen CBB R-250 dalam PBS-metanol dan

formula modifikasi .......................................................................... 68

Gambar 10. Spektrum absorbansi BSA konsentrasi 800µg/ml reagen CBB R-250

pelarut modifikasi ............................................................................. 69

Gambar 11. Contoh spektrum derivat ................................................................. 70

Gambar 12.Grafik penentuan operating time hubungan absrobansi terhadap waktu

(menit) .............................................................................................. 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xvii

Gambar 13. Perbandingan kurva volume pangambilan sampel terhadap reagen

CBB R-250 ...................................................................................... 73

Gambar 14.Kurva baku, hubungan konsentrasi BSA terhadap tinggi derivat .... 75

Gambar 15.Kurva adisi, hubungan konsentrasi BSA terhadap tinggi derivat .... 76

Gambar 16.Perbandingan kurva baku terhadap kurva adisi................................ 78

Gambar 17.Grafik hubungan antara selisih konsentrasi dengan H-0 terhadap hari

.......................................................................................................... 79

Gambar 18.Grafik pertumbuhan panjang selama 28 hari .................................. 80

Gambar 19.Grafik laju pertumbuhan panjang lobster ......................................... 81

Gambar 20.Grafik pertumbuhan berat lobster selama 28 hari ............................ 82

Gambar 21.Grafik laju pertumbuhan berat lobster ............................................. 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Tinggi Derivat Kurva Baku ............................................. 90

Lampiran 2. Perhitungan LOD dan LOQ ...................................................... 90

Lampiran 3. %D ............................................................................................ 91

Lampiran 4. %RSD ....................................................................................... 92

Lampiran 5. Data penentuan kadar protein dalam sedimen (Analisis

Sampel) ..................................................................................... 92

Lampiran 6. Kandungan pakan dan merek pakan (583) ............................... 93

Lampiran 7. Prosesi Perlakuan...................................................................... 93

Lampiran 8. Sedimen .................................................................................... 94

Lampiran 9. Perbandingan jumlah sedimen pada hari ke 28 ........................ 94

Lampiran 10. Penentuan klor ......................................................................... 95

Lampiran 11. Uji Lactobacillus sp .................................................................. 96

Lampiran 12. Uji determinasi lobster ............................................................. 97

Lampiran 13. Jumlah koloni mikroba ............................................................. 100

Lampiran 14. Contoh spektrum ...................................................................... 112

Lampiran 15. Spektrum derivat ...................................................................... 113

Lampiran 16. Certificate of Analysis CBB R-250 .......................................... 114

Lampiran 17. Certificate of Analysis BSA...................................................... 115

Lampian 18. Uji signifikasi nilai slope kadar protein dalam sedimen .......... 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xix

INTISARI

Kualitas sedimen yang buruk dapat ditanggulangi dengan menggunakan probiotik, dan untuk memaksimalkan pertumbuhan lobster dapat digunakan juga probiotik. Oleh karena itu probiotik diberikan dalam pakan lobster untuk memperbaiki kualitas sedimen dan pertumbuhan lobster. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan berprobiotik terhadap kadar protein dalam sedimen, mengetahui pengaruh pemberian pakan berprobiotik terhadap jumlah mikroba dalam air, mengetahui pengaruh pemberian pakan berprobiotik lobster berprobiotik pertumbuhan lobster.

Penentuan kadar protein dalam sedimen dilakukan dengan menggunakan metode pewarnaan CBB dengan spektrofotometer visible dan pembacaan spektrum menggunakan derivatisasi. Penentuan jumlah koloni mikroba ditentukan dengan cara mencari nilai koloni mikroba. Pertumbuhan lobster ditentukan dengan mengetahui panjang dan berat lobster.

Hasil menunjukkan tidak terjadi peningkatan kadar protein bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang terdeteksi oleh spektrofotometri derivatif dengan metode pewarnaan CBB akibat tidak berpengaruhnya probiotik dalam menghidrolisis protein. Terjadi penurunan jumlah koloni mikroba yang dihitung dengan menggunakan CFU yang didapat dari Balai Kesehatan Laboratorium Yogyakarta akibat dari pengaruh pemberian paja berprobiotik terhadap lobster, bila dibandingkan dngan kelompok kontrol tidak berbeda signifikan, tidak ada pengaruh pemberian pakan berprobiotik terhadap jumlah koloni mikroba. Tidak terjadi peningkatan pada pertumbuhan lobster bila dibandingkan dengan keompok kontrol, tidak ada pengaruh pemberian pakan beerprobiotik terhadap pertumbuhan lobster.

Kata kunci : metode pewarnaan CBB, probiotik dalam akuakultur, spektrotometri derivatif, validasi metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

xx

ABSTRACT

The quality of the water is an important role in lobster farming. Water quality can be affected by sediment quality. Sediment quality related to the type of feed and chemicals used in lobster farming. Probiotic can be used to overcome the poor quality of sediment and to maximize growth of lobsters. Therefore, probiotics feed is given to lobsters’ food to improve sediment quality and growth

of lobsters. The study aims to determine the effect of probiotics feed on protein content in the sediments, the effect of probiotics feed on the number of microbes in the water, and the effect of probioticsfeed on the growth of lobsters.

Determination of protein content in the sediments is done by using the CBB staining method with UV-Vis spectropHotometer and readings spectrum use derivatization. The number of colonies of microbes is determined by finding the value of microbial colonies. The growth of lobsters is determined by knowing the length and weight of the lobsters it selves. Optimization and validation methods have been done first before determine the protein content in the sediment. Samplings were done on days 0th, 3th, 5th, 7th, 14th, 28th.

The result shows that compared with the control group, there is not increase in protein levels were detected by spectrophotometry derivatives with CBB staining method influential due probiotics in hydrolyze the protein. The decreased number of microbial colonies was calculated using the CFU which obtained from the Institute of Health Laboratory Yogyakarta. There is no effect of probiotics feeding lobster to the number of colonies of microbes because the data show no significant differences between probiotics feeding lobster and control group. The result also show that no influence on the growth of probiotics feeding lobster when compared with the control groups because there is no increasing number in lobster growth.

Keywords: CBB staining method, probiotics, protein in sediments, spektrotometri derivatives

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman disertai dengan peningkatan jumlah

kebutuhan manusia terkait pangan, manusia mulai membudidayakan sumber

bahan pangan, salah satunya adalah budidaya lobster air tawar. Selama proses

budidaya, yang menjadi unsur penting adalah proses pemeliharaan seperti

pemberian pakan, perlindungan terhadap pemangsa (predator), dan pencegahan

penyakit (Nur, 2011).

Dalam pemeliharaan lobster air tawar, yang menjadi hal penting adalah

kualitas air. Kualitas air sangat dipengaruhi oleh keberadaan sedimen. Sedimen

merupakan hasil dari sisa pakan dan feses. Kualitas dari sedimen ini dapat

dipengaruhi oleh jumlah dan jenis pakan serta bahan kimia yang digunakan untuk

pertumbuhan dan pencegahan penyakit bagi lobster. Contoh bahan kimia yang

digunakan dalam pembudidayaan adalah antibiotika, penggunaan antibiotika yang

berlebihan akan berakibat buruk pada kualitas sedimen. Penggunaan antibiotika

mengakibatkan siklus kimia normal dalam sedimen maupun air terganggu. Residu

yang dihasilkan dari penggunaan antibiotika mengakibatkan keseimbangan

ekologis mikroorganisme di dalam ekosistem terganggu sehingga kandungan

bahan nitrogen anorganik dan senyawa organik seperti karbon dan disulfida yang

dihasilkan dari sisa pakan dan kotoran lobster meningkat (Kurniawan, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

2

Adanya efek yang merugikan dari penggunaan antibiotika, maka

masyarakat mulai menggantikan antibiotika dengan probiotik. Berdasarkan studi

pustaka yang dicuplik dari artikel Trobos Media Agribisnis dan Peternakan

(2013), tren menggunakan probiotik dalam pertambakan sudah mulai banyak

dikenal dan menjadi sebuah kebutuhan tambak. Hal ini disebabkan karena

probiotik dapat digunakan sebagai agen pendegradasi (perbaikan lingkungan) dan

enzyme impact (membantu pertumbuhan kultivan) (Anonim, 2013) serta

immunostilator (Watson, Kaspar, Lategan, dan Gibson, 2008) bagi lobster. Jenis

probiotik yang banyak dipasarkan biasanya mengandung bakteri Lactobacillus sp.

(Ramadhana, Fauzana, dan Ansyari, 2012).

Sebagai agen pendegradasi, penambahan probiotik yang merupakan

mikroorganisme hidup ke dalam habitat perairan lobster akan berdampak pada

bertambahnya jumlah mikroorganisme dalam habitat perairan lobster (Cruz,

Ibanez, Hermosillo, dan Saad, 2012). Selain itu dengan adanya penambahan

probiotik yang mengandung Lactobacillus sp. dalam habitat perairan dapat

membantu memperbaiki lingkungan perairan dengan cara memperbaiki

keseimbangan ekologis mikroorganisme di dalam ekosistem. Salah satu caranya

adalah menguraikan protein menjadi asam amino (Ljungh dan Wadstrom, 2009)

sehingga tidak membentuk senyawa beracun seperti amoniak dan hidrogen sulfida

(Anonim, 2013).

Selain sebagai agen pendegradasi probiotik dapat juga digunakan sebagai

enzyme impact. Enzyme impact mempunyai fungsi sebagai pembantu

pertumbuhan lobster (Anonim, 2013) dengan cara menyeimbangkan flora

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

3

mikroorganisme intestinal dalam saluran pencernaan (Ramadhana, Fauzana, dan

Ansyari, 2012) dan dengan adanya Lactobacillus sp. dalam probiotik, dapat

membantu pemecahan protein menjadi asam amino di dalam saluran pencernaan

(Ljungh dan Wadstrom, 2009).

Adanya tren penggunaan probiotik di kalangan petambak lobster

menyebabkan produsen pakan lobster berinovasi untuk membuat pakan yang

mengandung probiotik. Keberadaan probiotik dalam pakan lobster diharapkan

dapat berfungsi sebagai enzyme impact pada lobster dan secara tidak langsung

dapat digunakan sebagai agen pendegradasi di lingkungan. Dengan adanya

penambahan probiotik yang diaplikasikan ke dalam pakan, bakteri dalam

probiotik (Lactobacillus sp.) secara langsung dapat masuk ke dalam tubuh lobster

melewati pakan dan membantu pertumbuhan serta menjaga imunitas dari lobster.

Oleh karena itu, peneliti mengukur pertumbuhan lobster untuk melihat pengaruh

pemberian pakan berprobiotik. Secara tidak langsung, bakteri dalam probiotik

(Lactobacillus sp.) akan menyebar dan berkembang biak pada lingkungan

perairan lobster sehingga nilai koloni mikroba dalam kelompok pemberian pakan

berprobiotik akan semakin meningkat. Oleh karena itu, peneliti memilih air

sebagai sampel yang digunakan untuk mengukur jumlah mikroba. Dengan adanya

bakteri probiotik (Lactobacillus sp.) dalam lingkugan perairan, dapat membantu

penguraian protein (Protein dalam sedimen didapat dari pakan lobster yang tidak

dimakan oleh lobster/ sisa pakan) menjadi senyawa lebih sederhana (asam amino

dan peptida) yang terdapat di dalam sedimen. Kadar protein dari sisa pakan yang

tidak dipecah menjadi senyawa lebih sederhana menjadi parameter pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

4

karena dengan adanya penumpukan protein dari sisa pakan akan menyebabkan

pembusukan oleh bakteri pembusuk menjadi ammonia dan hidrogen sulfida, yang

menyebabkan kualitas air menjadi menurun sehingga pertumbuhan lobster

menjadi terganggu. Oleh karena itu, peneliti memilih sedimen sebagai sampel

yang digunakan untuk mengukur jumlah protein dari sisa pakan.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya

protein dalam bentuk asam amino terkait keberadaan agen pendegradasi adalah

metode pewarnaan protein secara kuantitatif dengan Coomasie Briliant Blue

(CBB). Pewarna/ dye yang digunakan dalam metode pewarnaan protein secara

kuantitatif adalah CBB G-250. Adanya keterbatasan bahan penelitian yang

digunakan, peneliti hendak melakukan pengembangan metode menggunakan

pewarna/dye CBB R-250, yang pada umumnya digunakan untuk pewarnaan

protein secara kualitatif. Pembacaan kadar protein dengan metode pewarnaan

protein ini dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri sinar tampak

(Owusu, 2005) dan hasil akan dibaca dengan menggunakan metode derivatisasi.

Validasi yang dilakukan dengan melihat akurasi, linearitas, LOD, LOQ, RSD,

%D, . Metode perhitungan jumlah koloni mikroba (Colony Counter) digunakan

untuk menentukan populasi mikroba yang ada dalam permodelan, serta melihat

perubahan panjang dan berat lobster untuk melihat efek probiotik sebagai enzyme

impact.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan permasalahan dan

manfaat penelitian sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

5

a. Bagaimana pengaruh pemberian pakan berprobiotik saat pemeliharaan

lobster terhadap populasi mikroba di dalam air?

b. Bagaimana pengaruh pemberian pakan berprobiotik saat pemeliharaan

lobster terhadap kadar protein di dalam sedimen ?

c. Bagaimana pengaruh pemberian pakan berprobiotik saat pemeliharaan

lobster terhadap laju pertumbuhan lobster?

2. Keaslian Penelitian

Penelitian yang dipublikasikan yang pernah dilakukan adalah

Bioremediasi Sedimen Tambak Lobster (Kurniawan, 2010); Bioaugmentasi Untuk

Melarutkan Amonia dalam Sedimen (Sarjito, 2009); Meminimalkan Potensi

Eutrofikasi dengan Pengaruh Pakan Berprobiotik (Fauzana dkk., 2013);

Measurement of Protein in Nearshore Marine Sedimens (Mayer dkk, 1986);

Pemberian Pakan Komersil dengan Penambahan Probiotik yang Mengandung

Lactobacillus sp. Terhadap Kecernaan dan Pertumbuhan Ikan Nila (Ramadhana,

Fauzana, Ansyari, 2012); Populasi Bakteri, Kualitas Air Media Pemeliharaan dan

Histopatologi Benih Ikan Gabus (Chana striata) yang Diberi Pakan Berprobiotik

(Trisna, Sasanti, dan Muslim, 2013); Laju Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus

monodon), Ikan Bandeng (Chanos chanos), dan Rumput Laut (Eucheuma cottonii,

Gracilaria sp) pada Budidaya Polikultur dengan Padat Tebar yang Berbeda di

Desa Sungai Lumpur Kabupaten OKI Sumatra Selatan (Siboro, Melki, dan

Isnaini, 2013)

Berdasarkan hasil pencarian literatur yang dilakukan, sudah ada

penelitian tentang pengaruh probiotik pada sedimen maupun pengaruh probiotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

6

terhadap kualitas air, namun penelitian pengaruh pakan berprobiotik terhadap

jumlah protein dalam sedimen belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan serta pengembangan metode penelitian terhadap produk pakan

lobster berprobiotik. Penelitian ini juga dapat dijadikan data pembanding

maupun dasar untuk penelitian selanjutnya.

b. Manfaat praktis. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan

kualitas lingkungan budidaya lobster yang berdampak pada peningkatan

kualitas lobster. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai tambahan

informasi mengenai penetapan kadar protein dalam sedimen dengan

metode pewarnaan protein Coomasie Brilliant Blue (CBB) dengan

menggunakan spektrofotometri derivatif.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian pakan

berprobiotik saat pemeliharaan lobster terhadap populasi mikroba dalam air,

mengetahui pengaruh pemberian pakan berprobiotik saat pemeliharaan lobster

terhadap jumlah protein dalam sedimen, mengetahui pengaruh pemberian pakan

berprobiotik saat pemeliharaan lobster terhadap laju pertumbuhan lobster.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

7

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Lobster Red Claw

Lobster red claw (Cherax quadricarinatus) ini merupakan lobster air

tawar. Red claw (Cherax quadricarinatus) atau queensland qed claw adalah salah

satu jenis udang air tawar yang berasal dari Australia dan banyak ditemukan di

sungai yang memiliki aliran air yang deras, danau, pantai utara Queensland dan

pantai timur Queensland.

Lobster red claw termasuk dalam kingdom animalia, filum

Arthropoda/Crustaceae, kelas Malacostraca, ordo Decapoda, famili Parastacideae,

genus Cherax, spesies Cherax quadricarinatus (Lukito dan Prayugo, 2007).

Kenampakan lobster air tawar mirip dengan lobster air laut. Tubuhnya

lunak dilindungi cangkang yang tersusun oleh zat khitin seperti halnya udang.

Bagian punggung bewarna biru kehitaman dan abdomen bewarna kuning

keputihan. Bagian kepala dilengkapi dengan sepasang capit yang besar dan keras.

Jika lobster jantan telah dewasa, bagian capit bewarna merah (Tim Agro Kanisius,

2006).

Gambar 1. Lobster red claw (Cherax quadricarinatus)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

8

Sistem pencernaan lobster air tawar (jenis red claw termasuk di

dalamnya) terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus (Lukito dan

Prayugo, 2007). Lobster makan atas dasar penciuman dan bukan atas dasar

penglihatan. Pada saat pakan diberikan, antraktan (asam amino) dari pakan akan

dilepas ke air dan dideteksi oleh kemoreceptor yang menyebar di seluruh tubuh

lobster (Nur, 2011). Nantinya, pakan yang masuk ke dalam mulut lobster akan

dihancurkan secara mekanik oleh gigi halus yang terletak di permukaan mulut.

Pakan kemudian masuk ke dalam lambung. Di dalam lambung, pakan akan

dicerna secara kimiawi. Enzim – enzim pencernaan diekskresikan untuk memecah

pakan menjad bentuk yang lebih sederhana. Sisa pencernaan akan diekskresikan

melalui anus (Lukito dan Prayugo, 2007).

B. Pakan dalam Akuakultur

1. Pengertian Pakan dalam Akuakultur

Pakan merupakan nutrien esensial untuk proses pertumbuhan,

pemeliharaan dan penggantian jaringan yang telah rusak, pengaturan beberapa

fungsi tubuh, serta untuk memepertahankan kondisi kesehatan (Nur, 2011).

Pakan dapat diartikan sebagai campuran dari berbagai bahan pakan, baik

nabati maupun hewani yang diolah sedemikian rupa sehingga mudah dimakan

oleh lobster dan sekaligus merupakan sumber nutrisi (Lukito dan Prayugo, 2007).

2. Pakan dan Kualitas dalam Akuakultur

Perpaduan antara penggunaan pakan berkualitas tinggi serta tingkat

pengelolaan yang lebih baik telah terbukti memperbaiki efisiensi penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

9

pakan, penurunan biaya pengadaan pakan, serta mengurangi dampak kerusakan

lingkungan (Nur, 2011).

Salah satu prinsip yang perlu diketahui penerapan pakan untuk

kepentingan budidaya adalah program pemberian pakan secara efektif (effective

feeding program). Hal ini memerlukan pengetahuan tentang kebutuhan nutrien

dari kultivan yang akan dipelihara, kebiasaan dan tingkah laku makan, serta

kemampuan kultivan dalam mencerna dan menggunakan nutrien esensial yang

diberikan (Nur, 2011).

Pakan yang diberikan harus mampu menyediakan nutrien yang

dibutuhkan oleh kultivan seperti protein dan asam amino esensial, lemak dan

asam lemak, energi, vitamin, dan mineral. Hal ini menjadi penting karena baik

ikan maupun udang memerlukan pakan hanya untuk memenuhi kebutuhan energi,

sehingga nilai energi dari suatu pakan turut menentukan tingkat pertumbuhannya.

Selama pembuatan pakan perlu diperhatikan untuk tetap mempertahankan

komposisi nutrien. Pengawasan terhadap kualitas pakan dimulai dari pemilihan

bahan baku hingga proses produksi dan penyimpanan, dan terakhir pada pengguna

di lapangan juga perlu dilakukan (Nur, 2011).

Menurut Lukito dan Prayugo (2007), pakan mengandung sejumlah nutrisi

yang sangat dibutuhkan oleh lobster untuk bertahan hidup, pertumbuhan,

regenerasi, dan lainnya. Kandungan nutrisi yang baik untuk pakan lobster

sebaiknya mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin.

a. Protein. Kebutuhan protein pada lobster air tawar semakin berkurang

seiring dengan pertambahan umur dan biomasa tubuh. Juvenil lobster air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

10

tawar dengan bobot 0,02 gram membutuhkan pakan dengan kandungan

protein 33% hingga 40%. Sementara lobster dengan bobot 3,03 gram

membutuhkan pakan dengan kandungan protein sebesar 30 %.

b. Lemak. Gliserol merupakan jenis lemak yang digunakan oleh lobster air

tawar untuk cadangan energi. Ketika proses moulting terjadi, gliserol

digunakan untuk menyuplai kebutuhan energi pada lobster air tawar.

Bagi lobster air tawar, lemak sangat berpengaruh terhadap rasa pakan.

Pada umumnya, tingginya kandungan lemak akan meningkatkan

palatabilitas (nafsu makan) lobster. Selain itu, lemak juga membantu

proses metabolisme tubuh serta memelihara bentuk dan fungsi membran

atau jaringan. Kebutuhan kandungan lemak pada pakan lobster yang

ideal adalah sebesar 4%.

c. Karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, karbohidrat lebih mudah larut

dalam air dibandingkan protein dan lemak. Selain sebagai sumber energi,

karbohidrat berfungsi sebagai bahan perekat dan perantara pada

formulasi pakan. Lobster air tawar tidak memiliki enzim pencernaan

karbohidrat, sehingga karbohidrat kurang bermanfaat bagi lobster air

tawar. Salah satu jenis karbohidrat adalah serat. Serat merupakan jenis

karbohidrat yang susah untuk dicerna, tetapi serat dapat membantu

memudahkan feses dalam pembuangan dari saluran pencernaan.

d. Vitamin. Pada umumnya, lobster air tawar tdak bisa mensintesis vitamin

dalam tubuhnya. Bagi lobster air tawar, vitamin berperan sebagai

katalisator dalam proses biokimia yang berlangsung di dalam tubuh dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

11

berfungsi sebagai koenzim di dalam sisatem biologis. Vitamin yang

dibutuhkan oleh lobster air tawar tidak banyak, tetapi kekurangan

vitamin bisa menyebabkan gejala abnormal pada morfologi dan fisiologi

serta mengganggu proses metabolime lobster air tawar.

e. Mineral. Fungsi umum mineral adalah sebagai komponen utama dalam

struktur eksoskeleton (cangkang), menjaga keseimbangan tekanan

osmotik struktur dari jaringan, transmisi impuls saraf, kontraksi otot,

kofaktor dalam metabolime, enzim aktivator.

3. Prosentase Pemberian Pakan

Pengaturan jumlah pakan dilakukan sesuai dengan tingkat nafsu makan,

pertumbuhan, dan mortalitas kultivan. Jika pakan diberikan terlalu sedikit dapat

berakibat pertumbuhan lambat, bahkan memicu kanibalisme terutama pada

pemeliharaan dengan kepadatan tinggi. Demikian pula jika pemberian pakan

diberikan secara berlebih maka akan berdampak sebagai limbah, sisa pakan dapat

menyebabkan penurunan mutu air tambak (Nur, 2011).

Seberapa besar jumlah pakan yang dikonsumsi oleh udang dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu : jenis pakan, ukuran kultivan, suhu air, padat tebar,

cuaca, kualitas air, dan status kesehatan kultivan itu sendiri (Nur, 2011).

Dibawah ini merupakan persentase pakan yang diberikan berdasarkan

berat kultivan (lobster).

Tabel I. Persentase pemberian pakan berdasarkan berat kultivan (Nur, 2011)

Ukurang Lobster (gram) Sebagai Pakan Lengkap 0 – 3 15% - 8% 3 – 15 8% - 4% 15 – 40 4% - 2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

12

Untuk menghitung jumlah pakan harian yang diberikan pada kultivan

adalah dengan mengalikan total biomas udang dengan persentase pakan sesuai

dengan berat udang seperti tercantum pada tabel di atas (Nur, 2011).

4. Pakan dan Sedimen

Air dan sedimen saling memiliki interaksi satu sama lain secara terus-

menerus dan mempengaruhi lingkungan budidaya kultivan. Sedimen pada

dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar yaitu dasar dan pematang tambak serta

akumulasi sedimen. Sedimen akumulasi merupakan hasil dari sisa pakan, feses,

aliran air masuk, plankton yang mati, serta erosi. Komponen dari sedimen ini

sendiri harus dapat dikelola secara baik sehingga tidak menimbulkan residu bahan

organik yang secara berlebih dapat menimbulkan kerusakan lingkungan budidaya.

Keberadaan bahan organik yang berlebih dapat menjadi pemicu terjadinya kondisi

lingkungan yang anaerob, sehingga menyebabkan tingginya kebutuhan oksigen di

sedimen dan terjadilah penurunan mutu lingkungan yang pada akhirnya

berdampak pada respon pertumbuhan kultivan yang rendah (Nur, 2011).

Gambar 2. Pengelolaan budidaya udang intensif dan interaksi kualitas air (Nur, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

13

Penciptaan kondisi lingkungan yang prima dalam budidaya sangat perlu

dilakukan. Faktor – faktor terkait dengan masalah yang mempengaruhi kondisi

prima suatu lingkungan budidaya salah satunya adalah keberadaan pakan buatan.

Hal ini didasarkan pada beberapa hal, seperti :

1. Pakan adalah salah satu faktor produksi yang cukup mahal pada sistem

budidaya semi intensif dan intensif.

2. Pakan merupakan input terbesar yang dapat mempengaruhi akumulasi

bahan organik di sedimen dan kualitas air tambak.

Jika perihal tersebut tidak dikelola dengan baik, maka berakibat kandungan N dan

P yang tinggi (Nur, 2011).

C. Probiotik

1. Pengertian Probiotik

Pengertian probiotik di bidang budidaya perikanan adalah penggunaan

mikroba hidup yang bermanfaat terhadap inang (ikan, udang, moluska) dengan

cara memodifikasi asosiasi dengan inang atau komunitas mikroba, meningkatkan

respon kekebalan inang terhadap patogen atau memperbaiki kualitas lingkungan (

Gunarto dan Hendrajat, 2008).

Pakan berprobiotik merupakan mikrobia hidup di dalam suplemen

makanan yang mana memberikan efek menguntungkan bagi binatang dengan

meningkatkan keseimbangan intestinal (Fuller, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

14

2. Penggunaan Probiotik Dalam Budidaya Akuatik

Secara umum, keuntungan penggunaan probiotik dalam budidaya akuatik

adalah sebagai agen pendegradasi (perbaikan lingkungan) dan sebagai enzyme

impact (membantu pertumbuhan kultivan) (Anonim, 2013).

Secara khusus, keuntungan penggunaan probiotik dalam budidaya

akuatik sebagai fungsi membantu pertumbuhan kultivan adalah menginhibisi

bakteri patogen dengan memproduksi senyawa yang bersifat antagonis,

berkompetisi dengan bakteri patogen untuk berikatan dengan sisi aktif pada

saluran pencernaan, berkompetisi dengan bakteri patogen untuk mendapatkan

nutrient dalam saluran pencernaan, sebagai immunostimulator, membantu

memetabolime makanan pada saluran pencernaan (Watson, Kaspar, Lategan, dan

Gibson, 2008).

Secara khusus, keuntungan penggunaan probiotik dalam budidaya

akuatik sebagai fungsi agen pendegradasi (perbaikan lingkungan) adalah

memperbaiki kualitas air dengan mengubah senyawa organik menjadi karbon

dioksida (Mohaptra, dkk, 2012) dan sebagai contoh, mengubah protein yang

terkandung di dalam sisa pakan menjadi asam amino (Ljungh dan Wadstrom,

2009) sehingga tidak membentuk senyawa beracun seperti amoniak dan sulfida

(Anonim, 2013).

Menurut Mohaptra, dkk (2012), penambahan probiotik yang pada

dasarnya merupakan bakteri menguntungkan dapat meningkatkan jumlah mikroba

dalam lingkungan perairan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

15

3. Lactobacillus sp.

Bakteri asam laktat (LAB) merupakan salah satu jenis probiotik yang

banyak digunakan dalam penelitian untuk manusia maupun hewan. Pada

kenyataan nya bakteri asam laktat (LAB) merupakan flora normal pada saluran

penernaan manusia, yang memiliki toleransi terhadap asam dalam saluran

pencernaan. Bakteri asam laktat (LAB) yang banyak digunakan salah satu nya

adalah Lactobacillus sp. (Watson, dkk, 2008).

Lactobacillus sp. merupakan prokariota yang memiliki genus

Lactobacillus, filum Firmicutes, kelas Bacilli, famili Lactobacillaceae. Termasuk

dalam bakteri asam laktat yang memiliki gram positif, dapat menfermentasi

karbohidrat menjadi asam laktat, dapat ditemukan dalam saluran pencernaan

manusia dan hewan (Tannock, 2005), memiliki sistem proteolitik yang dapat

mengubah protein menjadi asam amino (Ljungh dan Wadstrom, 2009).

Lactobacillus sp. yang merupakan bakteri asam laktat memiliki sistem

proteolitik yang mampu menghidrolisis protein makanan menjadi peptida dan

asam amino. Lactobacillus sp. memiliki komponen utama yang berfungsi sebagai

pemecah protein yaitu enzim serine proteinase (PrtP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

16

D. Perhitungan Jumlah Koloni Mikroba

Perhitungan jumlah koloni mikroba merupakan suatu metode untuk

menghitung jumlah bakteri hidup. Dengan metode ini, pengenceran berseri dari

sampel yang mengandung mikroorganisme ditanam pada media pertumbuhan

yang sesuai. Suspensi dapat disebarkan pada permukaan plat agar (Spread plate

method) atau dicampur dengan agar cair, yang kemudian dituangkan ke dalam

cawan petri dan dibiarkan memadat. Plat agar tersebut kemudian di inkubasi pada

kondisi yang memungkinkan organisme bereproduksi dan membentuk koloni

yang terlihat dengan mikroskop. Diasumsikan bahwa setiap koloni bakteri akan

muncul dari satu sel bakteri. Oleh karena itu, dengan menghitung jumlah koloni

dan memperhitungkan faktor pengenceran, jumlah bakteri pada sampel asal dapat

ditentukan (Harmita dan Radji, 2006).

Gambar 3. Tata cara pembuatan pengenceran sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

17

E. Protein

Gambar 4. Struktur protein

1. Gambaran Umum Protein

Protein disintesis dari asam amino yang disatukan bersama oleh ikatan

peptida untuk membentuk rantai linear. Rantai ini berlipat–lipat melalui berbagai

cara untuk membentuk struktur tiga dimensi dari protein (Marks, Marks, dan

Smith, 2000).

Asam amino adalah bahan dasar untuk membentuk protein. Asam amino

juga dapat dioksidasi untuk menghasilkan bahan bakar dan berfungsi sebagai

prekursor untuk sintesis senyawa yang mengandung nitrogen lainnya, misalnya

neurotransmiter, hem, serta basa purin dan pirimidin. α-karbon pada asam amino

mengandung sebuah gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan sebuah rantai sisi

(Marks, Marks, dan Smith, 2000).

2. Kelarutan Protein dalam Lingkungan Perairan

Kelarutan protein tergantung dari konformasi bentuknya (Chou dan

Morr, 1979). Protein dalam bentuk asam amino (bentuk primer atau sekunder)

memiliki kelarutan dalam lingkungan perairan yang lebih besar dibandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

18

dengan protein globular (bentuk kuartener) (Lemme, 2010). Hal ini terjadi karena

protein dalam bentuk kuartener dapat mengurangi ketersediaan gugus asam amino

polar untuk mengikat air. Ikatan antara air dengan asam amino terjadi oleh karena

adanya interaksi hidrofobik (Chou dan Morr, 1976).

F. Permodelan Semi Intensif

Permodelan semi intensif merupakan metode atau sistem budidaya yang

memperbaiki sistem tradisional atau ekstensif, yaitu dengan memperkenalkan

bentuk petakan yang teratur agar lebih mudah dalam pengelolaan airnya.

Budidaya dengan menggunakan permodelan ini digunakan penebaran bibit yang

cukup tinggi. Dalam permodelan ini, yang menjadi peranan penting adalah

sanitasi air, yaitu adanya pemasangan kincir serta pergantian air (Suyanto dan

Takarina, 2009).

Hal yang berperan penting dalam tahap awal pembudidayaan lobster

salah satu nya adalah kualitas air. Secara umum kualitas air berhubungan dengan

kandungan bahan terlarut di dalamnya. Tingkat kandungan dari bahan tersebut

akan menentukan kelayakannya. Kualitas air merupakan salah satu hal yang

berperan penting dalam pembudidayaan lobster air tawar karena diperlukan

sebagai media hidup baginya. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi hidup

lobster air tawar adalah suhu, oksigen terlarut, CO2 bebas, derajat keasaman (pH),

alkalinitas, amoniak, nitrat, dan nitrit (Lukito dan Prayugo, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

19

1. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman (pH) sangat penting sebagai parameter kualitas air

karena dapat mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam

air. Selain itu, lobster air tawar dan makhluk–makhluk akuatik lainnya hidup pada

selang pH tertentu sehingga dengan diketahuinya pH maka akan tahu bahwa air

tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupannya (Lukito dan Prayugo,

2007).

Tabel II. Kisaran umum derajat keasaman (pH) No. Derajat Keasaman Kategori

1. 1 – 6 Asam 2. 7 Netral 3. 8 – 14 Basa

Derajat keasaman (pH) air yang baik untuk pertumbuhan lobster air

tawar berkisar 6,5–9. Jika angka pH kurang dari 5, akan berpengaruh sangat buruk

bagi pertumbuhan lobster air tawar karena dapat menyebabkan kematian.

Sementara derajat keasaman pH di atas 9 bisa menurunkan nafsu makan pada

lobster air tawar sehingga pertumbuhannya menjadi lambat (Lukito dan Prayugo,

2007).

2. Kesadahan

Kesadahan sangat penting artinya bagi pembudidaya karena kesadahan

merupakan salah satu petunjuk kualitas air yang diperlukan bagi lobster air tawar.

Lobster air tawar memerlukan prasyarat nilai kesadahan pada selang tertentu

untuk hidupnya. Di samping itu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang

penting dalam hubungannya dengan usaha untuk memanipulasi nilai pH (Lukito

dan Prayugo, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

20

Kesadahan menggambarkan kandungan ion Ca2+ dan Mg2+ serta ion

logam polivalen lainya. Kesadahan perairan berasal dari kontak antara air, tanah,

dan bebatuan. Kesadahan juga menggambarkan kandungan garam–garam

alkalinitas tanah. Hal ini karena kation yang terdapat di perairan tawar sebagian

besar terdiri dari garam–garam, berupa kalsium dan magnesium (Lukito dan

Prayugo, 2007).

Perairan yang memiliki tingkat kesadahan kurang dari 50 mg/l CaCO3

termasuk perairan yang lunak (tidak sadah). Air yang memiliki kesadahan tinggi

lebih disukai oleh lobster air tawar daripada air lunak. Nilai kesadahan yang

cocok untuk kehidupan dan pertumbuhan lobster air tawar berkisar 100-200 mg/l

(Lukito dan Prayugo, 2007).

3. Dissolve of Oxygen (DO)

Oksigen merupakan zat terpenting bagi organisme untuk bernafas.

Keberadaan oksigen ada di udara dan ada yang terlarut dalam air. Adanya oksigen

dalam air disebabkan oleh hal–hal sebagai berikut :

1. Pergerakan air di permukaan. Pergerakan air menyebabkan difusi udara

ke dalam air sehingga dapat memperkaya kandungan oksigen di dalam

air.

2. Suhu. Semakin tinggi suhu air akan menyebabkan kandungan oksigen

yang terlarut menjadi semakin sedikit.

3. Tekanan udara. Semakin tinggi suatu wilayah atau daerah dari

permukaan air laut, semakin rendah tekanan udaranya dan kandungan

oksigen di dalam air pun rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

21

4. Adanya tumbuhan air. Adanya proses fotosintesis pada tumbuhan air

mempengaruhi keberadaan oksigen di dalam air. Pada siang hari,

tanaman mengeluarkan oksigen (O2) sedangkan pada malam hari

mengeluarkan karbondioksida (CO2) (Lukito dan Prayugo, 2007).

Pada umumnya lobster air tawar dapat hidup pada selang parameter air

yang lebar. Lobster air tawar diketahui toleran terhadap kandungan oksigen

terlarut sangat rendah. Akan tetapi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik,

tentu tidak akan dapat dilakukan pada kondisi demikian. Lobster air tawar

memerlukan kadar oksigen terlarut lebih dari 4 ppm (Lukito dan Prayugo, 2007).

4. Suhu

Lobster air tawar toleran terhadap suhu sangat dingin mendekati beku

hingga suhu di atas 350C. Pada kisaran suhu 20–300C, lobster air tawar mampu

bertahan hidup, tetapi laju pertumbuhannya lambat. Sementara pada suhu 23–

250C, pertumbuhannya menjadi sangat lambat. Meskipun demikian, untuk lobster

air tawar yang hidup di daerah tropis hendaknya dipelihara pada selang suhu 24–

300C. Pertumbuhan optimum lobster air tawar akan dapat dicapai bila dipelihara

pada selang suhu 25–290C (Lukito dan Prayugo, 2007).

G. Spektrofotometri Sinar Tampak

Menurut Gandjar dan Rohman (2007), sinar tampak (visible) merupakan

salah satu radiasi elektromagnetik, yang dapat dianggap sebagai energi yang

merambat dalam bentuk gelombang. Beberapa istilah dan hubungan digunakan

untuk menggambarkan gelombang ini, salah satunya yaitu panjang gelombang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

22

Panjang gelombang merupakan jarak linear dari suatu titik pada satu gelombang

ke titik yang bersebelahan pada gelombang yang berdekatan.

Sinar tampak memberikan energi yang cukup untuk terjadinya transisi

elektronik. Dengan demikian, spektra sinar tampak dikatakan sebagai spektra

elektronik. Transisi – trasnsisi elektronik akan meningkatkan energi molekuler

dari keadaan dasar ke satu atau lebih tingkat energi tereksitasi. Sinar tampak

memiliki panjang gelombang antara 400nm-750nm.

Prinsip dasar spektrofotometri adalah jika suatu molekul sederhana

dikenakan radiasi elektromagnetik maka molekul tersebut akan menyerap radiasi

elektromagnetik yang energinya sesuai. Interaksi anatara molekul dengan radiasi

elektromagnetik ini akan meningkatkan energi potensial elektron pada tingkat

keadaan tereksitasi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis spektrofotometri visible

adalah sebagai berikut :

1. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar visible

Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap pada

daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi

senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu.

2. Waktu operasional (Operating Time)

Waktu operasional adalah waktu yang dibutuhkan untuk pengukuran

hasil rekasi atau pembentukan warna. Tujuan melakukan waktu

operasional ini adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil.

3. Pemilihan panjang gelombang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

23

Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah

panjang gelombang yang memiliki absorbansi maksimal. Untuk memilih

panjang gelombang maksimal, dilakukan dengan membuat kurva

hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu

larutan baku pada konsentrasi tertentu.

4. Pembuatan kurva baku

Kurva baku dibuat dengan cara membuat seri kurva baku dari zat yang

akan dianalisis dengan berbagai konsentrasi. Masing – masing absorbansi

larutan dengan berbagai konsentrasi diukur, kemudian dibuat kurva yang

merupakan hubungan antara absorbansi (y) dengan konsentrasi (x).

5. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan

Absorban yang terbaca pada spektrofotometer hendaknya antara 0,2 - 0,8

atau 15% - 70% jika dibaca sebagai transmitan.

H. Spektrofotometri Derivatif

Metode spektrofotometri derivatif atau metode kurva turunan adalah

salah satu metode spektrofotometri yang dapat digunakan untuk analisis campuran

beberapa zat secara langsung tanpa harus melakukan pemisahan terlebih dahulu

walaupun dengan panjang gelombang yang berdekatan.

Keuntungan dari metode spektrofotometri derivatif adalah spektrum

derivatif memungkinkan analisis multikomponen dalam campuran yang

spektranya saling tumpang tindih, spektrum derivatif memberikan gambaran

struktur yang terinci dari spektrum serapan dan gambaran ini makin jelas dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

24

spektra derivatif pertama ke derivatif keempat, dapat dilakukan analisis kuantitatif

suatu komponen dalam campuran dengan bahan yang panjang gelombangnya

saling berdekatan, bila dibandingkan dengan kromatografi cair kinerja tinggi

(KCKT) metode spektrofotometri derivatif relatif lebih sederhana, alat dan biaya

operasionalnya lebih murah dan waktu analisisnya lebih cepat.

Pada spektrofotometri konsvensional (derivat ke nol), spektrum serapan

merupakan plot serapan (A) terhadap panjang gelombang (λ). Spektrum

elektronik biasanya dapat menunjukkan spektra yang lebar. Pada metode derivatif,

plot A terhadap λ ditransformasikan menjadi plot dA/ λ untuk derivatif pertama

dan d2A/d λ2 terhadap λ untuk derivatif kedua, dan seterusnya. Penentuan

panjang gelombang serapan maksimum yang lebar akan lebih akurat

menggunakan derivatisasi spektra (Nurhidayati, 2007).

Gambar 5. Absorban dan derivatif spektra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

25

I. Metode Pewarnaan Coomasie Brilliant Blue

Dye (pewarna) yang mengandung grup asam sulfonat dengan gugus

fungsional protein biasanya akan bereaksi pada rantai samping yaitu arginine,

lysine, dan histidine. Saat berikatan mereka akan mereduksi warna dari dye. Ikatan

yang terjadi antara protein dengan dye adalah ikatan ionik, elektrostatik, dan van

der walls. Ikatan van der walls merupakan ikatan yang paling dominan terjadi

dalam pewarnaan. Salah satu dye yang biasanya digunakan untuk mendeterminasi

protein adalah Coomasie Briliant Blue (CBB) (Otles, 2005).

Metode pewarnaan protein dengan menggunakan CBB ditemukan oleh

Bradford. Keunggulan metode ini dibandingkan dengan metode Lowry adalah

lebih cepat, mudah, dan sensitif (Kruger, 1994).

Prinsip dari metode ini adalah membentuk interaksi dengan struktur

protein. Pada kondisi asam, CBB akan berbentuk muatan positif dan interaksi

yang terjadi lebih banyak, serta dapat dideteksi pada panjang gelombang 470 nm.

Sedangkan pada kondisi netral, Coomasie Brilliant Blue (CBB) dominan dalam

bentuk anion (bermuatan negatif) yang akan mengadakan interaksi dengan

struktur protein dan dapat dideteksi pada panjang gelombang maksimal 590-

615nm (Kruger, 1994).

Menurut Georgiou, Grintzalis, Zervoudakis, Papapostolou (2008),

dibawah ini adalah merupakan reaksi antara Coomasie Brilliant Blue (CBB)

dengan asam amino (struktur primer protein).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

26

Gambar 6. Interaksi CBB dengan asam amino

CBB R-250 merupakan salah satu jenis dye CBB untuk metode

pewarnaan protein. CBB R-250 memiliki dasar warna merah kecoklatan – biru.

(Glencross, Ahmed, dan Wang, 2011).

Gambar 7. Struktur CBB R-250

J. Pertumbuhan lobster

Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran, baik bobot maupun panjang,

dalam suatu periode atau waktu tertentu. Pertumbuhan pada lobster air tawar

dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pertumbuhan muthlak dan pertumbuhan

nisbi. Pertumbuhan muthlak yaitu ukuran rata-rata yang dicapai oleh lobster air

tawar dalam satuan waktu tertentu. Sementara pertumbuhan nisbi didefinisikan

sebagai ukuran panjang atau berat yang dicapai dalam periode tertentu yang

dihubungkan dengan panjang atau berat pada awal periode tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

27

Secara umum, pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi sifat genetis dan kondisi

fisiologis. Sementara faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan yang menjadi

media pemeliharaan, antara lain kimia air , suhu air, dan ketersediaan pakan

(Lukito dan Prayugo, 2007).

K. Landasan Teori

Lobster air tawar yang memiliki nama latin Cherax quadricarinatus

memiliki kenampakan yanng mirip dengan lobster air laut, dan juga lobster

memiliki beberapa ciri yang hampir mirip dengan golongan crustacea yang lain

seperti udang.

Pakan dalam budidaya digunakan untuk memberikan nutrisi bagi lobster

sehingga lobster dapat bertumbuh dan berkembang. Jumlah pakan dan jenis pakan

serta kualitas pakan sangat mempengaruhi lingkungan terutama dalam kualitas air

dan sedimen. Untuk membantu menjaga keseimbangan ekologi lingkungan dan

meningkatkan vitalitas serta pertumbuhan lobster maka digunakan probiotik yang

diaplikasikan pada pakan lobster.

Lobster merupakan hewan yang hidup dalam air, dan dengan adanya

penambahan probiotik (Lactobacillus sp.) di dalam habitat perairan yang

didapatkan secara tidak langsung dari pakan berprobiotik akan meningkatkan

populasi mikroorganisme dalam lingkungan perairan budidaya. Oleh karena itu

pada penelitian ini dilakukan perhitungan angka jumlah koloni bakteri (CFU)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

28

pada sampel air, dan dapat disimpulkan bahwa dengan adanya probiotik yang

mengandung Lactobacillus sp. dapat meningkatkan populasi mikroba dalam air.

Probiotik (Lactobacillus sp.) merupakan bakteri proteolitik, yang dapat

menghidrolisis protein menjadi bentuk sederhana yaitu rantai peptida dan asam

amino. Dengan adanya bakteri ini dalam sedimen, asam amino dan peptida akan

lebih terlarut dalam perairan dibandingkan protein, sehingga menyebabkan kadar

protein dalam sedimen yang didapatkan menurun bila dibadandingkan dengan

kelompok perlakuan. Kadar protein dalam sedimen hasil sisa pakan akan dideteksi

oleh spektrofotometri visible dengan menggunakan pengembangan metode

pewarnaan CBB R.

Penambahan probiotik (Latobacillus sp.) dalam pakan bertujuan untuk

dijadikan enzyme impact bagi pertumbuhan lobster dan menjaga imunitas dari

lobster, sehingga dengan adanya penambahan probiotik yang mengandung

Lactobacillus sp ke dalam pakan akan meningkatkan pertumbuhan lobster, yang

dapat diketahui dari meningkatnya berat dan panjang lobster.

L. Hipotesis

Bila dibandingkan dengan kelompok kontrol, terjadi peningkatan

populasi mikroba dalam air dan adanya pengaruh pemberian pakan berprobiotik

pada saat pemeliharaan lobster; terjadi penurunan kadar protein dalam sedimen

dan adanya pengaruh pemberian pakan berprobiotik pada saat pemeliharaan

lobster; terjadi peningkatan laju pertumbuhan lobster dan adanya pemberian

pakan berprobiotik pada saat pemeliharaan lobster.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

29

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian berjudul “Pengaruh Pemberian Pakan Berprobiotik pada Populasi

Mikroba dalam Air, Kadar Protein dalam Sedimen yang Ditetapkan Berdasarkan

Hasil Pengembangan Metode Coomasie R, serta Pengaruhnya pada Pertumbuhan

Lobster Air Tawar (Cherax Quadricarinatus)” merupakan penelitian

eksperimental murni. Dapat dikatakan eksperimental murni karena terdapat subjek

uji yang medapat perlakuan.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel utama

1) Variabel bebas

Lama pemberian pakan berprobiotik.

2) Variabel tergantung

Jumlah protein dalam sedimen, jumlah koloni mikroba dalam

sedimen, berat dan panjang lobster.

b. Variabel pengacau

1) Variabel pengacau terkendali

Volume air, cahaya matahari, oksigen terlarut dalam air, pH

(keasaman) air, kandungan klor, dan kesadahan air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

30

30

2) Variabel pengacau tak terkendali

lobster mengalami kematian saat perlakuan.

2. Definisi Operasional

a. Pakan probiotik merupakan pakan lobster yang telah dimodifikasi dengan

menambahkan suatu probiotik ke dalam sediaan pakan.

b. Permodelan pembiakan merupakan metode budidaya lobster dengan

merekayasa pembiakan yaitu memberikan sedimen, aerasi, dan rong

susun sebagai tempat hidup lobster.

c. Lobster air tawar merupakan lobster jenis Red Claw yang hidup di

perairan tawar yang digunakan sebagai hewan uji dengan kriteria yang

sudah ditentukan.

d. Rumah lobster merupakan gabungan pipa yang disusun secara berjajar,

terikat menjadi satu dan digunakan sebagai tempat perlindungan lobster.

e. Aerasi merupakan sistem sirkulasi udara dari luar ke dalam air dengan

bantuan alat pompa elektrik.

f. Sedimen merupakan suatu masa padat yang berasal dari sisa pakan

maupun hasil ekskresi dari lobster yang mengendap di dasar akuarium.

g. Kelompok kontrol merupakan populasi lobster yang diberi perlakuan

pakan tanpa probiotik.

h. Kelompok perlakuan merupakan populasi lobster yang diberi perlakuan

pakan mengandung probiotik.

i. Populasi mikroba merupakan jumlah koloni mikroba yang berkembang

dalam suatu habitat lobster selama perlakuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

31

31

j. Panjang dan berat lobster merupakan parameter yang diukur terkait

pengaruh pemberian pakan terhadap pertumbuhan lobster.

k. Metode Coomasie Brilliant Blue (CBB) merupakan metode pewarnaan

protein sehingga dapat terdeteksi dengan spektrofotometri UV-Vis.

l. Spektrofotometri UV-Vis merupakan metode yang digunakan untuk

membaca absorbansi pada panjang gelombang tertentu.

m. Derivat merupakan hasil modifikasi pembacaan spektrum yang didapat

dari hasil turunan spektrum yang digunakan untuk mempermudah

pembacaan.

n. Optimasi merupakan proses penentuan metode yang paling optimal untuk

suatu analisis zat.

o. Ektraksi merupakan proses penarikan suatu zat dari matriks.

p. Validasi merupakan proses penjaminan suatu metode agar dihasilkan

suatu data yang dapat dipertanggung jawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

32

C. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sedimen lobster air

tawar, pakan lobster merek Bintang®, probiotik untuk pakan udang merek

Gosyen®, lobster air tawar jenis Red Claw (Cherax quadricarinatus), air sumur,

reagen Coomasie Brilliant Blue R-250, PHospHate Buffer Saline (PBS) pH 7

(NaCl, KCl, Na2HPO4, dan K2HPO4), asam asetat glacial (kualitas p.a), metanol

(kualitas p.a), etanol (kualitas p.a), akuabides, CH3COONa, NaOH (kualitas p.a),

HCl (kualitas p.a), Bouvine Serum Albumine (BSA).

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium (panjang 60

cm, lebar 30 cm dan tinggi 50 cm), kincir udara atau aerator merek Amara®, DO

meter (pengukur dissolve oxygen), rong susun, spuit, alat-alat gelas (Pyrex-

Germany), mistar merek Ziegel®, timbangan analitik, batang pengaduk, pipet

tetes, pipet volume, micropipette, macropipette, flakon, pompa vacuum, corong

Buchner, labu hisap, pH stick universal, cawan porselen, stamper, mortir, kertas

saring, oven, vortex, centrifuge, spectropHotometer UV-Visible SHIMADZU

(UV-1800), fan, botol steril.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

33

E. Tata Cara Penelitian

1. Penyiapan Media Air

a. Derajat keasaman (pH). Derajat keasaman (pH) ditentukan dengan

meggunakan kertas pH universal. Air sumur dimasukkan ke dalam gelas,

kertas pH universal dicelupkan. Perubahan warna diamati. Perubahan

warna yang terjadi dibandingkan dengan warna standar yang tertera pada

kemasan kertas pH universal.

b. Penetapan kesadahan dengan titrasi kompleksometri. Menurut

Setyaningtyas, Andreas, dan Riyani (2008), penetapan kesadahan

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pembuatan larutan baku CaCO3 0,01 M

CaCO3 ditimbang sebanyak 100 mg, dimasukkan dalam labu takar

100 ml, ditambahkan 10 ml akuabides dan 1 ml HCl kemudian di

add akuabides hingga tanda batas.

2) Pembuatan larutan EDTA 0,01 M

Sebanyak 730 mg EDTA dimasukkan dalam labu takar 250 ml dan

di add akuabides hingga tanda batas.

3) Pembakuan larutan EDTA

Sebanyak 10 ml larutan baku CaCO3 dimasukkan dalam erlenmeyer,

ditambahkan 9 ml akuabides, ditambahkan 1 ml buffer fosfat.

Kemudian ditambahkan sedikit reagen Eriocrome Black T (EBT)

dan dititrasi dengan EDTA hingga terjadi perubahan warna dari

merah anggur ke biru (volume EDTA yang digunakan dicatat).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

34

4) Penetapan kesadahan

Sebanyak 10 ml sampel air dimasukkan dalam Erlenmeyer,

ditambahkan 1 ml buffer fosfat dan 9 ml akuabides. Kemudian

ditambahkan sedikit reagen EBT dan dititrasi dengan EDTA hingga

terjadi perubahan warna dari merah anggur ke biru (volume EDTA

yang digunakan dicatat).

c. Penetapan Dissolve Oxygen (DO). DO meter disiapkan dan dikalibrasi

sebelum digunakan. Kadar oksigen dalam air yang digunakan untuk

habitat lobster diukur dengan menggunakan DO meter. Air yang

digunakan didiamkan selama 1 malam kemudian diukur kadar

oksigennya. Setelah itu dilakukan pemberian aerasi dan didiamkan

selama 24 jam kemudian di cek kembali kadar oksigen di dalam air.

d. Suhu. Pengecekkan suhu dilakukan menggunakan alat DO meter. Air

yang digunakan didiamkan selama 1 malam kemudian diukur suhu.

Setelah itu dilakukan pemberian aerasi dan didiamkan selama 24 jam

kemudian di cek kembali suhu di dalam air.

e. Penetapan ion klor

1) Preparasi sampel air

Air yang digunakan (air sumur, air peternak lobster dan akuabides)

untuk habitat lobster disiapkan masing-masing 5 ml dan dimasukkan

dalam 3 tabung reaksi. Dilakukan replikasi sebanyak 2 kali.

2) Preparasi sampel air sedimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

35

Sedimen yang digunakan untuk habitat lobster ditimbang masing -

masing 1 gram dan dimasukkan dalam 3 tabung reaksi, masing -

masing tabung ditambahkan 3 varian air yang berbeda (air sumur, air

peternak lobster dan akuabides) sebanyak 10 ml. Dilakukan

penghomogenan. Dilakukan replikasi sebanyak 2 kali.

3) Analisis kualitatif ion klor

Larutan AgNO3 disiapkan, AgNO3 ditimbang sebanyak 0,5 gram dan

dilarutkan dalam akuabides hingga tanda batas pada labu takar 10

ml. Sampel air dalam tabung reaksi ditambahkan larutan AgNO3

sebanyak 5 ml, diamati perubahannya. Sampel air sedimen dalam

tabung reaksi ditambahkan larutan AgNO3 sebanyak 5 ml, diamati

perubahannya.

2. Pembuatan Pakan

Pakan lobster berbentuk pellet dibeli dari pedagang lobster merek

Bintang® dengan kode 583. Kode ini merupakan kode ukuran pelet. Sedangkan

pakan berprobiotik dibuat secara manual oleh peneliti setiap 2 hari sekali dengan

dosis probiotik menurut produsen Probiotik Merek X.

a. Uji Lactobacillus sp. pada cairan probiotik Merek X. Cairan Probiotik

Merek X dalam keadaan tersegel diberikan pada Laboratorium

Mikrobiologi Balai Kesehatan Yogyakarta dan dilakukan uji keberadaan

bakteri Lactobacillus sp.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

36

b. Pembuatan pakan lobster berprobiotik

1) Pembuatan larutan probiotik

Sebanyak 0,09 ml cairan probiotik Merek X diambil dan dilarutkan

dalam akuabides sebanyak 10 ml dalam labu takar.

2) Pengaplikasian probiotik ke dalam pakan

Pakan lobster yang digunakan adalah pelet merek Bintang®(583),

didapat dari pedagang pakan lobster. Sebanyak 18 gram pakan

lobster disemprot dengan larutan probiotik secara merata. Setelah

penyemprotan, pelet dikering udarakan (± 3jam) dengan

menggunakan fan, dihindarkan dari cahaya.

3. Pemeliharaan Lobster Air Tawar

a. Pemilihan lobster

1) Determinasi lobster

Lobster dilakukan determinasi oleh Laboratorium Sistematika

Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada.

2) Kriteria lobster yang digunakan untuk penelitian

Lobster yang digunakan adalah lobster jenis red claw, memiliki

panjang antara 5-6 cm dan berat antara 3-3,5 gram, sehat.

b. Pemeliharaan lobster. Pemeliharaan lobster dikelompokkan menjadi 2

kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok

kontrol merupakan kelompok yang dipelihara dan diberi makan setiap

hari nya sebanyak 3 kali sehari menggunakan pelet Bintang®(583),

sedangkan kelompok perlakuan merupakan kelompok yang dipelihara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

37

dan diberi makan setiap hari nya sebanyak 3 kali sehari menggunakan

pelet Bintang®(583) berprobiotik. Pemeliharaan dilakukan selama 28

hari.

1) Pembuatan kelompok kontrol

Akuarium sebesar 60 x 30 x 50 cm sebanyak 6 buah disiapkan dalam

tempat tertutup dari cahaya dan diberi label K-0, K-3, K-5, K-7, K-

14, K-28 (label menunjukkan hari pengambilan sampel, K-0 untuk

hari ke-0; K-3 untuk hari ke-3; K-5 untuk hari ke-5; K-7 untuk hari

ke-7; K-14 untuk hari ke-14; K-28 untuk hari ke-28). Masing-masing

akuarium diisi air sumur setinggi 10 cm dari dasar akuarium, setara

degan 14 liter. Sebanyak 100 gram sedimen yang didapatkan dari

tempat budidaya lobster air tawar Godean Yogyakarta dimasukkan

dalam akuarium yang telah berisi air. Rumah lobster dan aerator

dimasukkan dalam akuarium (1 rumah dan 1 aerator per akuarium).

Sebanyak 15 ekor lobster yang memenuhi kriteria secara acak

dimasukkan dalam akuarium.

2) Pembuatan kelompok perlakuan

Akuarium sebesar 60 x 30 x 50 cm sebanyak 6 buah disiapkan dalam

tempat tertutup dari cahaya dan diberi label Pb 0, Pb 3, Pb 5, Pb 7,

Pb 14, Pb 28. (label menunjukkan hari pengambilan sampel, Pb-0

untuk hari ke-0; Pb-3 untuk hari ke-3; Pb-5 untuk hari ke-5; Pb-7

untuk hari ke-7; Pb-14 untuk hari ke-14; Pb-28 untuk hari ke-28).

Masing-masing akuarium diisi air sumur setinggi 10 cm dari dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

38

akuarium, setara degan 14 liter. Sebanyak 100 gram sedimen yang

didapatkan dari tempat budidaya lobster air tawar Godean

Yogyakarta dimasukkan dalam akuarium yang telah berisi air.

Rumah lobster dan aerator dimasukkan dalam akuarium (1 rumah

dan 1 aerator per akuarium). Sebanyak 15 ekor lobster yang

memenuhi kriteria secara acak dimasukkan dalam akuarium.

4. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan pada masing-masing kelompok

(kelompok kontrol dan kelompok perlakuan) sesuai dengan label pada akuarium

pada hari ke-0, ke-3, ke-5, ke-7, ke-14, ke-28. Sampel yang digunakan dalam

penelitian adalah air, sedimen, dan lobster. Sampel air digunakan untuk

mendapatkan data jumlah koloni mikroba. Sampel sedimen digunakan untuk

mendapatkan data kadar protein. Sampel lobster digunakan untuk mendapatkan

data pertumbuhan lobster.

a. Pengambilan sampel lobster. Lobster dikeluarkan dari akuarium, dihitung

panjang masing-masing lobster dengan menggunakan penggaris dan

berat menggunakan timbangan untuk mendapatkan data pertumbuhan.

b. Pengambilan sampel air. Air dalam akuarium diaduk hingga homogen

dan ditunggu selama 5 menit hingga partikel sedimen mengendap

kemudian dilakukan pengambilan air pada area didekat sedimen dengan

spuit yang telah dimodifikasi secara random (100 ml) dimasukkan dalam

botol steril yang disediakan oleh Balai Kesehatan Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

39

c. Pengambilan sampel sedimen. Air dalam akuarium diaduk hingga

homogen dan ditunggu selama 5 menit hingga partikel sedimen

mengendap. Air dibuang secara perlahan, dan sedimen ditampung dalam

botol. Dilakukan penyedotan air dengan vakum pada sedimen yang

didapatkan. Sedimen dikumpulkan dan dihomogenkan.

5. Penetapan Jumlah Koloni Mikroba (CFU) dalam Sampel Air

Sampel air yang telah dimasukkan dalam botol steril, dilakukan

pengujian jumlah koloni mikroba (CFU) oleh bagian Laboratorium Mikrobiologi

Balai Kesehatan Yogyakarta. Data yang didapatkan dilakukan evaluasi hasil.

6. Penetapan Kadar Protein dalam Sampel Sedimen

a. Optimasi

1) Optimasi pelarut reagen CBB R-250

a) Pembuatan reagen CBB formula 1

45% akuabides, 45% metanol, 10% asam asetat glasial dan

0,03% b/v CBB. Sebanyak 150 mg CBB dilarutkan dalam 225

ml metanol, ditambahkan asam asetat glasial 50 ml dan

ditambahkan akuabides hingga tanda batas pada labu takar 500

ml (Anonim, 2006).

b) Pembuatan reagen CBB dengan pelarut buffer acetate pH 4

buffer acetate dibuat dari natrium asetat sebanyak 0,41 gram dan

asam asetat 5,74 ml ditambahkan akuabides hingga tanda batas

dalam labu takar 50 ml. Sebanyak 150 mg CBB dilarutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

40

dalam 250 ml metanol, 50 ml buffer acetate dan ditambahkan

akuabides hingga tanda batas dalam labu takar 500 ml.

c) Pembuatan reagen CBB dengan pelarut Phosphate Buffer Saline

(PBS)

Sebanyak 150 mg CBB dilarutkan dalam PBS hingga tanda

batas dalam labu takar 500 ml.

d) Pembuatan reagen CBB dengan pelarut PBS–metanol

Sebanyak 150 mg CBB dilarutkan dengan 250 ml metanol, 50

ml PBS, ditambahkan akuabides hingga tanda batas dalam labu

takar 500 ml.

e) Pembuatan reagen formula modifikasi

100 mg CBB, 200 ml Phosphate Buffer Saline (PBS), dan 100

ml etanol. Sebanyak 30 ml diambil dari campuran, ditambahkan

80 ml PBS dan 37,5 ml etanol dan ditambahkan akuabides

hingga tanda batas dalam labu takar 1000 ml.

f) Pembuatan larutan stok albumin

Sebanyak 250 mg albumin dilarutkan dalam akuabides sebanyak

50 ml hingga tanda batas dalam labu takar 50 ml.

g) Analisis kuantitatif dengan spectrophotometer visible

Sebanyak 1 ml dari larutan albumin 5 mg/ml dimasukkan dalam

labu takar 5 ml dan ditambahkan reagen (sesuai dengan pelarut)

hingga tanda batas dan ditunggu selama 15 menit. Sampel dicek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

41

spektrum dengan menggunakan spectrophotometer visible pada

400-750 nm. Hasil spektrum yang didapat dibandingkan.

2) Perbandingan reagen CBB R-250 dalam pelarut PBS-metanol dan

pelarut formula modifikasi

a) Pembuatan reagen CBB dengan pelarut PBS-metanol

Sebanyak 25 mg CBB dilarutkan dengan 250 ml metanol, 50 ml

PBS, ditambahkan akuabides hingga tanda batas dalam labu

takar 500 ml.

b) Pembuatan reagen formula modifikasi

100 mg CBB, 200 ml PHospHat Buffer Saline (PBS), dan 100

ml etanol. Sebanyak 30 ml diambil dari campuran, ditambahkan

80 ml PBS dan 37,5 ml etanol dan ditambahkan akuabides

hingga tanda batas dalam labu takar 1000 ml.

c) Pembuatan seri baku albumin (BSA)

Sebanyak 1000 mg albumin ditimbang dan dimasukkan dalam

labu takar 50 ml, ditambahkan PBS hingga tanda batas.

d) Analisis kuantitatif dengan spectrophotometer visible

1) Reagen dengan pelarut PBS-metanol

Sebanyak 1 ml larutan albumin 0,6; 0,8; 1,0; 1,2; 1,4 mg/ml

dimasukkan dalam labu takar 5 ml dan ditambahkan reagen

CBB dengan pelarut PBS-metanol hingga tanda batas,

ditunggu selama 15 menit. Sampel dicek spektrum dengan

spectrophotometer visible pada 400-750 nm. Hasil spektrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

42

diderivatisasi menggunakan orde 2 dengan delta lambda 20.

Hasil derivatisasi dibandingkan.

2) Reagen dengan pelarut formula modifikasi

Sebanyak 1 ml larutan albumin 0,6; 0,8; 1,0; 1,2; 1,4 mg/ml

dimasukkan dalam labu takar 5 ml dan ditambahkan reagen

CBB dengan pelarut CBB modifikasi hingga tanda batas,

ditunggu selama 10 menit. Sampel dicek spektrum dengan

spectrophotometer visible pada 400-750 nm. Hasil spektrum

diderivatisasi menggunakan orde 2 dengan delta lambda 20.

Hasil derivatisasi dibandingkan.

3) Optimasi operating time (OT) metode CBB

Sebanyak 1 ml larutan albumin 1 mg/ml dimasukkan dalam labu

takar 5 ml, ditambahkan reagen CBB hingga tanda batas, ditunggu

(OT) selama 5, 10, 15, 20, dan 30 menit. Setelah OT, sampel dicek

spektrum dengan spectrophotometer visible pada 400-750 nm. Hasil

spektrum dibandingkan.

4) Penentuan lamda maksimum

Dari hasil optimasi operating time yang paling optimum, dilihat

lamda yang memiliki nilai serapan absorbansi paling tinggi. Nilai

lamda yang memiliki nilai serapan absrobansi paling tinggi

dinyatakan sebagai lamda maksimum.

5) Optimasi volume pengambilan sampel terhadap CBB

a) pembuatan larutan albumin (BSA) 20 mg/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

43

Sebanyak 1000 mg albumin ditimbang dan dimasukkan dalam

labu takar 50 ml, ditambahkan PBS hingga tanda batas.

b) Pembuatan seri baku albumin (BSA)

1) Preparasi pengambilan larutan albumin 0,1 ml

Albumin dibuat dengan konsentrasi 6, 8, 10, 12, 14 mg/ml

yaitu diambil sebanyak 3, 4, 5, 6, 7 ml diambil dari larutan

stok dimasukkan dalam labu takar 10 ml, ditambahkan PBS

hingga tanda batas.

2) Preparasi pengambilan larutan albumin 1 ml

Albumin dibuat dengan konsentrasi 6, 8, 10, 12, 14 mg/ml

yaitu diambil sebanyak 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7 ml diambil

dari larutan stok dimasukkan dalam labu takar 10 ml,

ditambahkan PBS hingga tanda batas.

c) Analisis kuantitatif dengan spectrophotometer visible

1) Pengambilan larutan albumin 0,1 ml

Sebanyak 0,1 ml larutan albumin konsentrasi 6, 8, 10, 12,

14 mg/ml dimasukkan dalam labu takar 5 ml dan

ditambahkan reagen CBB hingga tanda batas, ditunggu

selama 15 menit. Sampel dicek spektrum dengan

spectrophotometer visible pada 400-750 nm. Dilakukan

derivatisasi pada orde 2 dengan delta lamda 20. Hasil

dibandingkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

44

2) Pengambilan larutan albumin 1 ml

Sebanyak 1 ml larutan albumin 0,6; 0,8; 1,0; 1,2; 1,4 mg/ml

dimasukkan dalam labu takar 5 ml dan ditambahkan reagen

CBB hingga tanda batas, ditunggu selama 15 menit. Sampel

dicek spektrum dengan spectrophotometer visible pada 400-

750 nm. Dilakukan derivatisasi pada orde 2 dengan delta

lamda 20. Hasil dibandingkan.

6) Optimasi waktu pemanasan pada ekstraksi protein dalam sedimen

Proses ekstraksi pada penelitian ini mengacu pada penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Mayer, Schick, dan Setchell

(1986). Dalam proses ekstraksi dilakukan tahapan optimasi untuk

menentukan metode yang paling tepat digunakan.

a) Preparasi optimasi ekstraksi protein

Flakon sebanyak 9 buah disiapkan dan diberi label A1, A2, A3,

B1, B2, B3, C1, C2, C3. Sedimen kering ditimbang sebanyak

0,2 gram dan dimasukkan dalam masing-masing flakon lalu

ditambahkan natrium hidroksida 0,1 N sebanyak 6 ml.

Campuran dalam flakon ditutup, divortex lalu ditunggu selama

1,5 jam (OT) pada suhu 60oC di dalam oven untuk flakon A1,

A2, dan A3. Campuran dalam flakon ditutup, divortex lalu

ditunggu selama 2 jam (OT) pada suhu 60oC di dalam oven

untuk flakon B1, B2, dan B3. Campuran dalam flakon ditutup,

divortex lalu ditunggu selama 2,5 jam (OT) pada suhu 60oC di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

45

dalam oven untuk flakon C1, C2, dan C3. Setelah OT, masing-

masing campuran disentrifuge 3000 rpm selama 20 menit.

Masing-masing supernatan diambil sebanyak 4 ml dan pH

dinetralkan dengan HCl 2,5 N dengan ditetes secara perlahan

hingga pH 7-8, lalu dimasukkan dalam labu takar 5 ml,

ditambahkan PBS hingga tanda batas.

b) Analisis kuantitatif dengan spectrophotometer visible

Sebanyak 1 ml larutan dari flakon A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1,

C2, C3. Masing-masing dimasukkan dalam labu takar 5 ml dan

ditambahkan reagen CBB hingga tanda batas, ditunggu selama

15 menit. Sampel dicek spektrum dengan spectrophotometer

visible pada 400-750 nm. Dilakukan derivatisasi pada orde 2

dengan delta lamda 20. Hasil dibandingkan.

b. Validasi

1) Linearitas

a) Pembuatan stok Bouvin Serum Albumin (BSA) 40 mg/ml

Sebanyak 2 gram albumin (BSA) dimasukkan dalam labu takar

50 ml dan ditambahkan PBS hingga tanda batas.

b) Pembuatan seri baku albumin (BSA)

Sebanyak 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, 1000 µl

dimasukkan dalam labu takar 10 ml dan ditambahkan PBS

hingga tanda batas. Konsentrasi dibuat 0,80; 1,20; 1,60; 2,00;

2,40; 2,80; 3,40; 3,60; 4,00mg/ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

46

c) Analisis dengan spectrophotometer visible

Sebanyak 1 ml diambil dari setiap seri baku dimasukkan dalam

labu takar 5 ml dan ditambahkan reagen CBB hingga tanda

batas dan ditunggu selama 15 menit. Sampel dicek spektrum

dengan menggunakan spectrophotometer visible pada 400 - 750

nm. Hasil dideriviatisasi pada orde 2 dengan delta lamda 20.

d) Pembuatan kurva baku

Setiap konsentrasi pada hasil derivatisasi diplotkan dan dicari

nilai r dan persamaan regresi liniernya.

2) Akurasi

Dilakukan pencarian nilai %D

3) LOD

Kurva baku digunakan untuk melihat LOD sensitivitas instrumen,

yang didapatkan dari pengaplikasian dengan rumus.

4) Presisi

Dilakukan pencarian nilai RSD

5) Kurva adisi

Flakon disiapkan sebanyak 6 buah, dilabeli dengan nama A, B, C, D,

E, F. Sedimen kering ditimbang sebanyak 0,2 gram dan dimasukkan

dalam flakon A, B, C, D, E, F. Standar albumin (BSA) ditimbang

sebanyak 10, 30, 50, 70, dan 90 mg dicampurkan dengan sedimen

dalam flakon B, C, D, E, F. Flakon A, B, C, D, E, F ditambahkan

natrium hidroksida 0,1 N sebanyak 6 ml menggunakan makropipet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

47

Campuran dalam flakon ditutup, divortex lalu ditunggu selama 2 jam

(OT) pada suhu 60oC. Setelah OT, campuran disentrifuge 3000 rpm

selama 20 menit. Supernatan diambil sebanyak 4 ml dan pH

dinetralkan dengan ±0,1 ml HCl 2,5 N dengan ditetes secara

perlahan hingga pH 7-8, lalu dimasukkan dalam labu takar 5 ml,

ditambahkan PBS hingga tanda batas. Kemudian dilakukan

pengenceran, diambil 1 ml dimasukkan ke dalam labu takar 5 ml di

add dengan menggunakan PBS hingga tanda batas. Diambil 1 ml

kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 5 ml di add dengan

menggunakan reagen. Dilakukan replikasi 2 kali dan dicek spektrum

dengan spectrophotometer visible pada panjang gelombang 400-750

nm.

c. Penentuan kadar

1) Preparasi NaOH 0,1 N dan HCl 2,5 N

NaOH (kualitas p.a) ditimbang sebanyak 0,4 gram, ditambahkan

akuabides dalam labu takar 100 ml hingga batas tanda. HCl (kualitas

p.a) diambil 2,083 ml diencerkan dengan akuabides dalam labu takar

10 ml hingga batas tanda.

2) Preparasi Phosphate Buffer Saline (PBS)

Sebanyak 4 gram NaCl, 0,2 gram KCl, 0,72 gram Na2HPO4, dan

0,12 gram KH2PO4 ditimbang dan dimasukkan dalam labu takar 500

ml, ditambahkan akuabides hingga tanda batas.

3) Preparasi reagen Coomasie Brilliant Blue (CBB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

48

Sebanyak 10 mg CBB ditimbang dan dilarutkan dalam 20 ml PBS

dan 10 ml etanol, disebut campuran A. Sebanyak 3 ml campuran A

dimasukkan dalam labu takar 100 ml. Ditambahkan 8 ml PBS dan

3,75 ml etanol kemudian ditambahkan akuabides hingga tanda batas

4) Ekstraksi protein dalam sedimen

Air akuarium didekantir dan sedimen diambil seluruhnya,

dimasukkan dalam botol sampel. Sedimen disaring menggunakan

corong buchner dan pompa vacuum hingga kering. Sedimen kering

dimasukkan dalam mortir dan digerus dengan stamper hingga

homogen. Sedimen ditimbang sebanyak 0,2 gram dimasukkan dalam

flakon dan ditambahkan NaOH 0,1 N sebanyak 6 ml dengan

menggunakan makropipet. Campuran diaduk dan divortex hingga

homogen lalu dimasukkan dalam oven dengan suhu 600C, ditunggu

selama 2 jam. Setelah 2 jam, dikeluarkan dari oven dan disentrifuge

dengan kecepatan putar 3000 rpm selama 20 menit. Supernatan

diambil sebanyak 4 ml ditambahkan HCl 2,5 N dengan ditetes secara

perlahan hingga pH 7-8 kemudian dimasukkan dalam labu takar 5 ml

ditambahkan PBS hingga tanda batas

5) Analisis kuantitatif dengan spectrophotometer visible

Blanko dibuat dari seluruh pelarut dan reagen yang digunakan tanpa

ada sampel. Blanko dimasukkan dalam kuvet, dilakukan baseline

terhadap spectrophotometer visible. Sampel dalam labu takar

diambil sebanyak 1 ml dimasukkan dalam labu takar 5 ml. Reagen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

49

CBB ditambahkan dalam labu takar hingga tanda batas dan

dilakukan operating time hingga 15 menit. Setelah 15 menit,

campuran dimasukkan dalam kuvet dan dicek absorbansi dengan

spectrophotometer visible pada spektrum 400-750 nm. Spektra yang

keluar diderivatisasi level kedua kemudian dilakukan pengukuran

tinggi puncak derivat.

7. Penetapan Panjang dan Berat pada Lobster

a. Penentuan panjang lobster. Lobster dikeluarkan dari akuarium dan

dikumpulkan berdasarkan kelompok masing-masing. Setiap lobster

diukur panjangnya mulai dari bagian kepala sampai ekor. Data dicatat

dan diolah sesuai dengan kelompok masing-masing.

b. Penentuan berat lobster. Lobster dikeluarkan dari akuarium dan

dikumpulkan berdasarkan kelompok masing-masing. Lobster ditimbang

dengan menggunakan timbangan. Data dicatat dan diolah sesuai dengan

kelompok masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

50

F. Tata Cara Evaluasi Hasil

1. Validasi Metode

a. Linearitas. Linearitas ditentukan dari koefisien korelasi (r) yang

diperoleh dari kadar dan tinggi derivat spektrum protein (BSA) dari data

penentuan kurva baku ke dalam regresi linear

b. LOD. Dihitung dengan rumus

Keterangan : Sa : Standar deviasi dari intercept kurva baku dan b : slope

c. Akurasi. Akurasi dapat dihitung dengan rumus :

d. Presisi. Presisi dapat dihitung dengan rumus :

2. Penetapan Jumlah Koloni Mikroba (CFU)

Hasil pada uji koloni mikroba (CFU/ml) yang dikeluarkan oleh Balai

Kesehatan Yogyakarta dilakukan perhitungan, dengan cara Nilai CFU/cm2 di

jadikan log CFU/cm2 pada masing-masing kelompok (kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan). Kemudian dilakukan pembuatan kurva hubungan antara

hari dengan log CFU/cm2 pada masing-masing kelompok. Dilihat profil populasi

mikroba dibandingkan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.

3. Penetapan Kadar Protein dalam Sedimen

Data hasil plot kurva baku dicari nilai a, b dan r melalui regresi linier.

Konsentrasi protein dalam sedimen didapat dari hasil perhitungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

51

persamaan kurva baku y = bx + a. Hasil berupa konsentrasi yang didapat pada

masing-masing kelompok. Perhitungan dilakukan dengan cara mengurangkan

nilai konsentrasi protein pada tiap-tiap hari pengambilan sampel dengan nilai

konsentrasi protein pengambilan sampel hari ke-0 pada masing-masing kelompok

(kelompok kontrol dan kelompok perlakuan). Kemudian dilakukan pembuatan

kurva hubungan antara hari dengan selisih nilai konsentrasi protein pada masing-

masing kelompok. Dicari niai slope dari regresi linearnya. Nilai slope kelompok

kontrol dengan kelompok perlakuan dibandingkan dan dilakukan uji signifikansi

untuk mendapatkan kadar protein.

4. Penetapan Panjang dan Berat Lobster

a. Panjang lobster. Dihitung rata-rata panjang lobster yang didapat pada

tiap- tiap hari. Nilai rata-rata panjang lobster tiap-tiap hari pengambilan

dikurangkan dengan nilai rata-rata panjang lobster awal yang masuk

dalam kriteria pemeliharaan lobster pada masing-masing kelompok

(kelompok kontrol dan kelompok perlakuan). Kemudian dilakukan

pembuatan kurva hubungan antara hari dengan selisih nilai rata-rata

panjang lobster pada masing-masing kelompok. Dicari niai slope dari

regresi linearnya. Nilai slope kelompok kontrol dengan kelompok

perlakuan dibandingkan dan dilakukan uji signifikansi untuk

mendapatkan laju pertambahan panjang.

b. Berat lobster. Dihitung rata-rata berat lobster yang didapat pada tiap- tiap

hari. Nilai rata-rata berat lobster tiap-tiap hari pengambilan dikurangkan

dengan nilai rata-rata berat lobster awal yang masuk dalam kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

52

pemeliharaan lobster pada masing-masing kelompok (kelompok kontrol

dan kelompok perlakuan). Kemudian dilakukan pembuatan kurva

hubungan antara hari dengan selisih nilai rata-rata berat lobster pada

masing-masing kelompok. Dicari niai slope dari regresi linearnya. Nilai

slope kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dibandingkan dan

dilakukan uji signifikansi untuk mendapatkan laju pertambahan berat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

53

G. Rancangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

54

Kelompok Kontrol

(pemberian pakan tanpa mengandung probiotik)

Kelompok Perlakuan

(pemberian pakan berprobiotik)

sedimen sedimen

air air

Uji kuantitatif Protein

(Spektrofotometri)

Pengukuran Jumlah Koloni Mikroba (CFU)

Pengukuran Panjang dan

Berat Lobster

Metode Analisis

a.Optimasi b.Validasi

Metode

Penentuan kadar

Evaluasi

Evaluasi

Pengukuran Panjang dan

Berat Lobster

Evaluasi Evaluasi

Pengukuran Jumlah Koloni Mikroba (CFU)

Uji kuantitatif Protein

(Spektrofotometri)

Evaluasi Metode Analisis

a.Optimasi b.Validasi

Metode

Penentuan kadar

Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

55

55

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

Tujuan dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Pakan

Berprobiotik pada Populasi Mikroba dalam Air, Kadar Protein dalam Sedimen

yang Ditetapkan Berdasarkan Hasil Pengembangan Metode Coomasie R, serta

Pengaruhnya pada Pertumbuhan Lobster Air Tawar (Cherax Quadricarinatus”

adalah Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian pakan

berprobiotik saat pemeliharaan lobster terhadap laju pertumbuhan mikroba dalam

air, mengetahui pengaruh pemberian pakan berprobiotik saat pemeliharaan lobster

terhadap laju hidrolisis protein dalam sedimen, mengetahui pengaruh pemberian

pakan berprobiotik saat pemeliharaan lobster terhadap laju pertumbuhan lobster.

A. Penyiapan Media Air

Penyiapan media air bertujuan untuk sebagai langkah awal persiapan

pemeliharaan/ budidaya lobster. Dengan adanya penyiapan media air, lobster

diharapkan dapat bertahan hidup dan bertumbuh secara optimum. Kualitas dari air

merupakan faktor penting dalam proses pemeliharaan lobster air tawar karena

diperlukan sebagai media hidup baginya. Beberapa faktor yang mempengaruhi

kualitas air adalah derajat keasaman (pH); kesadahan; DO; kandungan klor

karbondioksida; suhu; kekeruhan air (Lukito dan Prayugo, 2007). Pada penelitian

ini, parameter kualitas air yang dicari adalah pH, kesadahan, DO, suhu,

kandungan klor. Air yang digunakan untuk melakukan uji adakah air sumr (kos).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

56

1. Derajat Keasaman (pH)

pH merupakan suatu perwujudan dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di

dalam air. pH air yang baik untuk pertumbuhan lobster air tawar berkisar 6,5 – 9.

Jika angka pH kurang dari 5 akan menyebabkan kematian bagi lobster, dan jika

angka pH lebih dari 9 maka akan menurunkan nafsu makan lobster sehingga

menghambat pertumbuhan (Lukito dan Prayugo, 2007). Pada penelitian ini

didapatkan hasil pengukuran pH dengan menggunakan kertas pH universal adalah

berkisar pada angka 6. Berdasarkan hasil tersebut angka pH air dinyatakan masih

aman digunakan untuk pemeliharaan lobster air tawar. Dalam pengukuran angka

pH tidak dapat diketahui secara pasti angka pH itu sendiri, karena pengukuran

dilakukan dengan menggunakan kertas pH universal yang pada dasarnya tidak

diketahui nilai angka dibelakang koma. Metode pengukuran pH lainnya yang

lebih baik adalah dengan mengunakan pH meter, tetapi penggunaan kertas pH

universal tetap digunakan karena kisaran pH yang ditentukan lebar, sehingga

dengan menggunakan kertas pH universal saja mampu memberikan hasil yang

baik.

2. Penetapan Kesadahan dengan Titrasi Kompleksometri

Kesadahan merupakan ukuran yang menunjukan jumlah ion kalsium

(Ca2+) dan ion magnesium (Mg2+) dalam air (Lukito dan Prayugo, 2007).

Penetapan kesadahan yang dilakukan dengan menggunakan metode titrasi

kompleksometri. Titrasi kompleksometri digunakan untuk menentukan

kandungan garam-garam logam (Gandjar dan Rohman, 2007). Pada penelitian ini,

Eriochrom Black T (EBT) sebagai indikator. Perubahan warna terjadi dari merah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

57

anggur menjadi biru. Reaksi umum yang terjadi dari penetapan kesadahan dengan

metode titrasi kompleksometri adalah sebagai berikut :

Berdasarkan hasil yang didapatkan oleh peneliti, nilai kesadahan yang

didapatkan adalah sebesar 53 ppm. Berdasarkan ketentuan kesadahan yang

ditetapkan oleh Lukito dan Prayugo (2007), nilai kesadahan yang cocok untuk

kehidupan lobster dan pertumbuhan adalah sebesar 100-200 ppm. Dapat

disimpulkan bahwa nilai kesadahan dalam air yang digunakan tidak sesuai dengan

kriteria, tetapi air masih dapat digunakan karena setelah dilakukan orientasi

kehidupan, lobster mampu beradaptasi dengan air yang digunakan. Dengan nilai

kesadahan yang kurang dari kisaran 100-200 ppm menyebabkan salah satu faktor

kurang optimum nya pertumbuhan lobster, tetapi hal ini dapat diatasi dengan

adanya perlakuan yang sama pada masing-masing kelompok, sehingga dapat

meminimalkan bias pada penelitian.

3. Penetapan Dissolve Oxygen (DO)

DO merupakan oksigen yang terlarut di dalam air. Lobster air tawar

memerlukan kadar oksigen terlarut lebih dari 4 ppm (Lukito dan Prayugo, 2007).

Untuk mendapatkan nilai DO digunakan alat DO meter. Prinsip kerja alat DO

meter adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang

direndam dalam larutan elektrolit, difusi oksigen dari sampel ke elektroda

berbanding lurus terhadap konsentrasi oksigen. Dalam penelitian ini didapatkan

hasil seperti pada Tabel VI. Sebelum dilakukan aerasi nilai DO yang didapatkan

adalah sebesar 7,9 dan setelah di lakukan aerasi selama 24 jam nilai DO menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

58

8,3. Hal ini dapat diartikan bahwa dengan penambahan aerasi dapat menambah

nilai DO. Berdasarkan nilai DO tersebut dapat dikatakan bahwa air yang

digunakan sudah masuk dalam kriteria yang disebutkan oleh Lukito dan Prayugo

(2007). Selama perlakuan dalam penelitian ini dilakukan penambahan aerasi agar

kadar oksigen terlarut tetap terjaga.

4. Suhu

Secara umum lobster air tawar telah beradaptasi untuk hidup pada

kisaran suhu tertentu. Pertumbuhan lobster air tawar akan dapat dicapai bila

dipelihara pada suhu 25 - 290C (Lukito dan Prayugo, 2007). Dalam penelitian ini

suhu yang terukur setelah aerasi 24 jam adalah sebesar 25,5; sesuai dengan

kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan lobster yang disebutkan oleh Lukito dan

Prayugo (2007). Hal ini dapat disebabkan karena peneliti menjaga lokasi

pemeliharaan agar tidak terpapar sinar matahari langsung yang dapat mengubah

suhu air.

5. Penetapan Ion Klor

Penetapan ion klor dilakukan secara kualitatif yaitu dengan melakukan

penambahan larutan perak nitrat. Dengan penambahan larutan perak nitrat akan

terjadi kabut berwarna putih jika air mengandung ion klor. Penetapan ini

dilakukan seara kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti hanya ingin melihat

keberadaan ion klor di dalam air sumur yang nantinya akan digunakan untuk

pemeliharaan lobster. Berikut adalah reaksi pembentukan endapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

59

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel VI, diketahui bahwa air yang

digunakan untuk pemeliharaan yaitu air sumur mengandung ion klor. Menurut

Lukito dan Prayugo (2007), berbagai laporan menunjukan bahwa lobster air tawar

muda sensitif terhadap klorin tinggi, sehingga saat ingin menggunakan air untuk

pemeliharaan diharapkan untuk menuarkan air terlebih dahulu. Dalam penelitian

tidak dilakukan penghilangan kandungan klor dalam air terlebih dahulu sebelum

air digunakan untuk pemeliharaan, hal ini disebabkan karena lobster tidak terjadi

kematian pada ion klor yang ada pada air, dapat dibuktikan dengan tidak adanya

kematian pada lobster saat dibudidayakan oleh peternak lobster. Lobster yang

digunakan di dapat dari peternak lobster, berdasarkan hasil pengamatan jika

lobster mampu beradaptasi dan bertahan hidup pada air peternak lobster yang

mengandung ion klor, maka dapat disimpulkan bahwa lobster juga mampu

beradaptasi dengan ion klor dari air sumur yang digunakan untuk pemeliharaan.

Dari hasil penetapan ion klor pada Tabel III juga dapat diketahui bahwa

sedimen yang digunakan mengandung ion klor. Hal ini dapat dibuktikan dengan

membandingkan akuabides yang awalnya tidak mengandung ion klor yang

ditandai dengan ketidakmunculan kabut, menjadi berkabut ketika ditambahkan

sedimen. Dari data pengamatan ini, dapat disimpulkan bahwa keberadaan ion klor

dalam pemeliharaan tidak dapat dihindari.

Tabel III. Hasil penetapan ion klor Sumber Air Keberadaan Kabut Intensitas

Air kos (sumur) Ada ++ Air peternak lobster Ada ++ Akuabides Tidak ada - Akuabides + sedimen Ada +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

60

B. Pembuatan Pakan

1. Uji Lactobacillus sp. Cairan Probiotik Merek X

Uji Lactobacillus sp. bertujuan untuk memastikan bahwa cairan probiotik

Merek X yang didapat dari produsen benar - benar memiliki kandungan bakteri

yaitu Lactobacillus sp. dari hasil yang di dapat oleh peneliti menunjukkan bahwa

cairan probiotik Merek X mengandung Lactobacillus sp. yang ditunjukan dengan

adanya hasil positif pada uji Lactobacillus sp. yang dilakukan oleh Laboratorium

Mikrobiologi Balai Kesehatan Yogyakarta. Hasil uji pada lampiran 11

2. Pembuatan Pakan Lobster Berprobiotik

Dosis dari produsen cairan probiotik Merek X adalah 5 ml dan

diencerkan dalam 1 L air, kemudian disemprotkan pada 1 kg pakan. Dari dosis

yang diberikan oleh produsen dilakukan konversi, dan untuk pengurangan air

untuk pengenceran. Hal ini disebabkan karena air yang digunakan untuk

pengenceran terlalu banyak akan menyebabkan pelet terlalu basah dan mudah

rapuh.

C. Preparasi Pemeliharaan Lobster

1. Pemilihan Lobster

Lobster yang digunakan dilakukan determinasi oleh Laboratorium

Sistematika Hewan Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Determinasi ini

bertujuan untuk memastikan bahwa lobster yang digunakan dalam penelitian yang

dibeli dari peternak lobster merupakan Cherax quadricarinatus. Dari hasil

determinasi dinyatakan bahwa dari hasil morfologi, memiliki cirri-ciri yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

61

dengan lobster Cherax quadricarinatus. Hasil determinasi yang dilakukan

mengacu pada Von Martens, (1868); Austin, Wingfield (2010); Clark (1936); dan

Riek (1969). Hasil determinasi pada lampiran 12

Lobster yang digunakan untuk penelitian memiliki kriteria tertentu yaitu

memiliki berat 3-3,5 gram, panjang 5-6 cm dan sehat (tidak terkena

penyakit/jamur dan bagian tubuh lobster lengkap). Hal ini dilakukan agar lobster

memiliki keseragaman sehingga tidak terjadi bias saat penelitian.

D. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan pada masing-masing kelompok

(kelompok kontrol dan kelompok perlakuan) sesuai dengan label pada akuarium

pada hari ke-0, ke-3, ke-5, ke-7, ke-14, ke-28. Sampel yang digunakan dalam

penelitian adalah air, sedimen, dan lobster.

Dengan adanya penambahan probiotik yang diaplikasikan ke dalam

pakan, bakteri dalam probiotik (Lactobacillus sp.) secara langsung dapat masuk

ke dalam tubuh lobster melewati pakan dan membantu pertumbuhan serta

menjaga imunitas dari lobster. Oleh karena itu, peneliti mengukur pertumbuhan

lobster untuk melihat pengaruh pemberian pakan berprobiotik. Secara tidak

langsung, bakteri dalam probiotik (Lactobacillus sp.) akan menyebar dan

berkembang biak pada lingkungan perairan lobster sehingga nilai koloni mikroba

dalam kelompok pemberian pakan berprobiotik akan semakin meningkat. Oleh

karena itu, peneliti memilih air sebagai sampel yang digunakan untuk mengukur

jumlah mikroba. Dengan adanya bakteri probiotik (Lactobacillus sp.) dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

62

lingkugan perairan, dapat membantu penguraian protein (Protein dalam sedimen

didapat dari pakan lobster yang tidak dimakan oleh lobster/ sisa pakan) menjadi

senyawa lebih sederhana (asam amino dan peptida) yang terdapat di dalam

sedimen. Kadar protein dari sisa pakan yang tidak dipecah menjadi senyawa lebih

sederhana menjadi parameter pengukuran karena dengan adanya penumpukan

protein dari sisa pakan akan menyebabkan pembusukan oleh bakteri pembusuk

menjadi ammonia dan hidrogen sulfida, yang menyebabkan kualitas air menjadi

menurun sehingga pertumbuhan lobster menjadi terganggu. Oleh karena itu,

peneliti memilih sedimen sebagai sampel yang digunakan untuk mengukur jumlah

protein dari sisa pakan.

E. Penetapan Jumlah Populasi Mikroba dalam Sampel Air

Pada penetapan jumlah populasi mikroba dilakukan dengan metode

perhitungan jumlah koloni mikroba yang pada penelitian ini dilakukan oleh

Laboratorium Mikrobiologi Balai Kesehatan Yogyakarta. Sampel yang digunakan

adalah air. Dalam penelitian ini, dilihat jumlah koloni mikroba yang bertujuan

mengetahui pengaruh pemberian pakan berprobiotik terhadap jumlah populasi

mikroba dalam air dan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada hasil yang

dikeluarkan oleh Laboratorium Balai Kesehatan Yogyakarta, jumlah koloni

mikroba dinyatakan sebagai angka kuman (lampiran 13). Menurut Harmita dan

Radji (2006), perhitungan jumlah koloni mikroba adalah mikroorganisme yang

ditanam dalam media dan dihitung jumlah koloni dengan menggunakan colony

counter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

63

Menurut produsen cairan probiotik Merek X, cairan probiotik

mengandung 10 macam jenis bakteri Lactobacillus. Pada penelitian ini tidak

dilakukan kultur jenis bakteri Lactobacillus apa saja yang digunakan untuk

membuat cairan probiotik, tetapi hanya diketahui bahwa cairan probiotik

mengandung bakteri Lactobacillus, seperti yang telah dijelaskan dalam Uji

Lactobacillus sp. cairan probiotik Merek X

Gambar 8. Data hasil pengukuran jumlah populasi mikroba dalam air

Pada gambar 8 diatas, menunjukkan bahwa adanya penurunan jumlah

populasi mikroba dalam air pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan .

Jika dilihat dari grafik yang terbentuk dari perhitungan jumlah koloni mikroba

dapat dilihat bahwa tidak adanya perbedaan nyata dari grafik populasi mikroba

dalam air antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pemberian pakan berprobiotik pada lobster tidak

mempengaruhi jumlah populasi mikroba dalam air.

Menurut Cruz, Ibanez, Hermosillo, Saad (2012) dalam Review Article

Use of Probiotics in Aquaculture, probiotik mempunyai kemampuan untuk

y = 0.0071x2 - 0.2641x + 6.2282

R² = 0.5542

y = 0.0056x2 - 0.2025x + 5.8488

R² = 0.5128

0

2

4

6

8

0 10 20 30 log

Jum

lah

Ko

lon

i Mik

rob

a (c

fu/m

l)

Hari

Populasi Mikroba kelompok kontrol

kelompok perlakuan (probiotik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

64

meningkatkan pertumbuhan organisme didalam lingkungan perairan dan mampu

menghambat pertumbuhan bakteri pathogen tertentu.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Trisna, Sasanti, Muslim (2013) yang

berjudul Populasi Bakteri, Kualitas Air Media Pemeliharaan dan Histologi Benih

Ikan Gabus (Chana striata) yang Diberi Pakan Berprobiotik, probiotik EM-4

(terdiri dari bakteri Lactobacillus sp, Streptomyces sp, Actinomycetes sp) mampu

meningkatkan populasi mikroba Lactobacillus sp dan menekan jumlah populasi

bakteri Aeromonas sp dan Pseudomonas sp di air.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah ada, penetapan populasi

mikroba dalam air bukan hanya dilihat dari nilai jumlah koloni mikroba secara

umum tetapi juga nilai jumlah koloni mikroba pada bakteri tertentu dalam

akuakultur, sehingga efek pemberian pakan berprobiotik dapat diketahui.

F. Penetapan Kadar Protein dalam Sampel Sedimen

Tujuan dari penentuan kadar protein dalam sampel sedimen adalah

mengetahui pengaruh pemberian pakan berprobiotik terhadap kadar protein dalam

sedimen. Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif sampel adalah metode

pewarnaan dengan menggunakan Coomasie Brillliant Blue (CBB) R-250.

Menurut Otles (2005), CBB adalah salah satu jenis pewarna yang jika pada

kondisi tertentu asam sulfonat dari pewarna ini bereaksi dengan rantai samping

dari protein yaitu arginine, lysine, dan histidine. Ikatan yang terjadi antara rantai

samping protein dengan pewarna adalah ikatan ionic, elektrostatik dan van der

Walls. Reaksi ikatan antara CBB dengan protein dapat dilihat pada gambar 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

65

Pewarna/ dye yang pada umumnya digunakan dalam metode pewarnaan protein

secara kuantitatif adalah CBB G-250, tetapi pada penelitian ini digunakan

pewarna/ dye CBB R-250 yang pada umumnya digunakan untuk analisis protein

secara kualitatif.

Menurut Otlets (2005), saat rantai samping protein ini berikatan dengan

grup asam sulfonat pewarna maka akan terjadi reduksi warna dari pewarna.

Menurut Kruger (1994) pada kondisi netral, Coomasie Brillliant Blue dominan

dalam bentuk anion (bermuatan negatif) yang akan mengadakan interaksi dengan

struktur protein. Menurut Anonim (2010), coomasie akan berubah dari warna

merah kecoklatan (absorbansi maksimum 465 nm) menuju warna biru (absorbansi

maksimum 610 nm). Warna biru yang terjadi setelah reaksi dapat dideteksi pada

panjang gelombang antara 575 nm sampai 615 nm. Dan panjang gelombang

maksimumnya adalah 595.

Pembacaan kadar protein dengan metode pewarnaan protein ini

dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri sinar tampak (Owusu, 2005)

dan hasil akan dibaca dengan menggunakan metode derivatisasi.

1. Optimasi

Optimasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Optimasi pelarut reagen CBB R-250.

Optimasi pelarut reagen CBB R-250 bertujuan untuk mengetahui pelarut

reagen yang sesuai sehingga menghasilkan hasil yang optimum saat

digunakan dalam kuantifikasi dengan spektrofotometer visible. Hal ini

penting untuk dilakukan karena Pewarna/ dye yang pada umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

66

digunakan dalam metode pewarnaan protein secara kuantitatif adalah

CBB G-250, tetapi pada penelitian ini digunakan pewarna/ dye CBB R-

250 yang pada umumnya digunakan untuk analisis protein secara

kualitatif. Pada optimasi ini, setelah BSA direaksikan dengan CBB

menggunakan berbagai macam pelarut dilihat respon absorbansi pada

panjang gelombang (λ) teoritis yaitu 575nm–615nm. Operating time

(OT) yang digunakan adalah OT teoritis yaitu selama 10 menit.

Tabel IV. Data hasil optimasi pelarut reagen CBB R-250 No Pelarut reagen CBB-R250 Respon

Absorbansi pada λ 575nm-615nm

Keterangan

1. Formula 1 - Tidak terjadi perubahan warna

2. Buffer Asetat pH 4 - Tidak terjadi perubahan warna

3. PBS (Phosphate Buffer Saline) - Tidak terjadi perubahan warna

4. PBS-metanol + Terjadi perubahan warna (ungu menjadi

biru) 5. Formula modifikasi + Terjadi perubahan

warna (ungu menjadi biru)

Dari tabel IV, dapat dilihat bahwa terjadi reaksi antara CBB R-250 dan

BSA yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna. Pada penelitian

ini perubahan warna terjadi dari warna ungu menjadi warna biru.

Menurut Anonim (2010), perubahan warna terjadi dari warna merah

kecoklatan menjadi biru. Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan

jenis dye yang digunakan dalam penelitian yaitu CBB R-250.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

67

Dari tabel IV, dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 jenis pelarut reagen

CBB R-250 yang menunjukan hasil positif, sehingga perlu dilakukan

optimasi lebih lanjut terkait reagen yang paling optimum yang akan

digunakan untuk analisis data.

b. Perbandingan reagen CBB R-250 dalam PBS-metanol dan formula

modifikasi.

Perbandingan reagen CBB dalam pelarut PBS - Metanol dan formula

modifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai optimasi lanjutan yang

bertujuan untuk menentukan penggunaan pelarut reagen CBB R-250

yang paling optimum dan mengetahui metode pembacaan yang akan

digunakan. Optimasi ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai

slope dan nilai r dari hasil regresi linear masing-masing pelarut. Nilai r

dan nilai slope digunakan untuk menentukan pelarut CBB R-250 yang

optimum karena keduanya menghubungkan antara konsentrasi dan

respon (absrobansi). Dibawah ini merupakan data perbandingan reagen

CBB R-250 dalam PBS-metanol dan formula modifikasi.

Tabel V. Data perbandingan reagen CBB R-250 dalam PBS-metanol dan formula modifikasi

PBS-metanol Fomula modifikasi Konsentrasi (mg/ml)

λ (nm) Absorbansi (Abs)

λ (nm) Absorbansi (Abs)

0,6 606 0,087 590 0,059 0,8 606 0,053 594 0,069 1 606 0,037 598 0,076 1,2 618 0,071 598 0,081 1,4 608 0,051 602 0,051

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

68

Dari gambar 9, dapat dilihat bahwa pelarut reagen CBB R-250 yang

paling optimum adalah formula modifikasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai

r dan nilai slope yang lebih tinggi dibandingkan dengan PBS-metanol.

Nilai r yaitu 0,990 untuk formula modifikasi dan 0,440 untuk PBS-

metanol. Nilai slope yaitu 0,034 untuk formula modifikasi dan 0,027

untuk PBS-metanol.

Gambar 9. Grafik perbandingan reagen CBB R-250 dalam PBS-metanol dan

formula modifikasi

Dari Pada Gambar 10, dapat diketahui pula pelebaran puncak. Dengan

adanya pelebaran puncak dan dapat dilihat bahwa nilai absrobansi rendah

dan tidak sesuai dengan kaedah pembacaan nilai absorbansi (0,2-0,8).

Menurut Skoog (1983), 3 asam amino pada BSA (triptofan, tirosin,

fenilanalanin) yang memiliki cicin aromatik menyebabkan spektra

melebar pada pembacaan absorbansi. Nilai absorbansi yang rendah,

sehingga tidak dapat mengikuti kaedah pembacaan nilai absorbansi dapat

disebabkan karena tidak adanya hidrolisis pada BSA yang menyebabkan

y = -0.027x + 0.0868 R² = 0.1933

y = 0.034x + 0.0404 R² = 0.9813

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

0.06

0.07

0.08

0.09

0.1

0 0.5 1 1.5

Ab

sorb

ansi

Konsentrasi (mg/ml)

pelarut reagen CBB R-250 (PBS-metanol)

pelarut reagen CBB R-250 (Formula modifikasi)

Linear (pelarut reagen CBB R-250 (PBS-metanol))

Linear (pelarut reagen CBB R-250 (Formula modifikasi))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

69

reagen yang berinteraksi dengan protein dalam bentuk asam amino

(protein dalam bentuk primer) juga sedikit, pada dasarnya pewarna CBB

mengadakan interaksi dengan protein dalam bentuk primer. Oleh karena

itu, untuk mendapatkan hasil yang akurat maka dilakukan derivatisasi

spektrum pada penelitian ini . Menurut Nurhidayati (2007), Derivatisasi

memiliki prinsip meminimalkan / menghilangkan noise tanpa

mengurangi sinyal penting.

Gambar 10. Spektrum absorbansi BSA konsentrasi 800µg/ml reagen CBB R-250 pelarut modifikasi

Pada Gambar 11, diperlihatkan contoh hasil derivat orde 2 suatu

spektrum. Setelah diderivatisasi, panjang derivat diukur dengan

menggunakan mistar merek Ziegel®. Mistar yang digunakan peneliti saat

pengambilan data hasil derivatisasi tidak dilakukan penggantian agar

hasil yang didapatkan tidak terjadi bias akibat perbedaan ketelilitian alat

ukur yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

70

Gambar 11. Contoh spektrum derivat

Dari Gambar 11, juga dapat dilihat terdapat banyak puncak pada hasil

derivatisasi suatu spektrum. Untuk memastikan puncak mana yang

dijadikan pucak sasaran maka dipastikan dengan meilhat panjang

gelombang. Pada penelitian ini puncak derivat yang digunakan adalah T4

yaitu pada panjang gelombang sekitar 610 nm. Menurut Nurhidayati

(2007), pada derivat orde 0 (spektrum absorbansi) puncak maksimum

akan dibaca sebagai puncak minimum di panjang gelombang yang sama

pada orde 2. Pada orde 2, tinggi derivat dapat dihitung dari amplitudo,

karena amplitudo proporsional dengan konsentrasi analit. Amplitudo

dapat juga diukur dengan metode tangent. Tangen digambar dari pusat

sumbu koordinat sampai ke maksimum dan amplitudo diukur vertikal

dari puncak (maksimum) ke puncak minimum. Metode pengukuran yang

dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini adalah metode pengukuran

menggunakan tangen.

T4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

71

c. Optimasi operating time CBB

Optimasi operating time metode CBB ini bertujuan untuk mengetahui

waktu yang dibutuhkan agar reagen berekasi dengan target (protein) dan

menghasilkan hasil yang optimum. Optimasi diawali dengan membuat

suatu konsentrasi sampel yang nanti nya akan diuji pada waktu reaksi

(operating time) yang berbeda - beda yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit,

20 menit, 30 menit. Dari Gambar 12, dapat dilihat bahwa operating time

yang paling optimum dilakukan pada menit ke 15 - 20.

Gambar 12. Grafik penentuan operating time hubungan absorbansi terhadap waktu (menit)

Pada penelitian ini nilai operating time tidak sesuai dengan teori menurut

Anonim (2010), nilai operating time untuk CBB adalah 10 menit.

Kesimpulan dari optimasi ini adalah digunakan operating time 15 - 20

menit, dilihat dari hasil penelitian yang didapatkan

d. Penentuan lamda maksimum

Lamda maksimum ditentukan dengan melihat panjang gelombang pada

absorbansi tertinggi suatu konsentrasi. Pada gambar 10, dapat dilihat

lamda maksimum terdapat pada 594 nm. Lamda maksimum metode

pewarnaan CBB menurut Anonim (2010) terdapat antara 575-615nm.

0.18

0.19

0.2

0.21

5 10 15 20 30

Ab

sorb

ansi

menit

Series1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

72

e. Optimasi pengambilan sampel terhadap CBB

Optimasi volume pengambilan sampel terhadap reagen ini bertujuan

untuk mengetahui jumlah volume sampel yang tepat untuk direaksikan

dengan reagen agar menghasilkan hasil yang optimum. Dalam penelitian

ini digunakan 2 uji yaitu dengan melakukan pengambilan sampel sebesar

0,1 ml dan melakukan pengambilan sampel sebesar 1 ml. Kedua

perlakuan ini masing - masing dilakukan pembuatan seri kurva baku

yang nantinya hasil tinggi derivat yang didapat akan dicari regresi linear

nya dan nilai r yang didapat akan dibandingkan. Nilai r yang paling baik

(mendekati nilai 1 atau -1) dan nilai slope lebih tinggi akan dipilih

menjadi hasil yang paling optimum.

Pada Tabel VI menunjukan seri kurva baku yang dibuat dan hasil tinggi

derivat yang didapatkan setelah mereaksikan seri kurva baku dengan

reagen yang diuji dengan menggunakan spektrofotometer.

Tabel VI. Konsentrasi dan tinggi derivat pada volume pengambilan sampel 0,1 ml dan 1ml terhadap reagen CBB R-250

Konsentrasi (mg/ml) Tinggi derivat (cm)

Pengambilan sampel 0,1 ml

Tinggi derivat (cm) Pengambilan sampel 1 ml

0.6 0,15 0,13 0.8 0,13 0,15 1 0,15 0,18

1.2 0,28 0,20 1.4 0,20 0,23

Pada Gambar 13, ditunjukkan perbandingan kurva pengambilan sampel

0,1 ml dan 1 ml. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengambilan

sampel 1 ml menghasilkan hasil yang lebih optimum bila dibandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

73

dengan pengambilan 0,1 ml. Hal ini dapat dilihat dari nilai r yang

didapat, yaitu nilai r pengambilan 1 ml lebih besar (mendekati 1)

dibandingkan dengan pengambilan sampel 0,1 ml yaitu 0,997 untuk

pengambilan 1 ml dan 0,854 untuk pengambilan 0,1 ml. Nilai slope

pengambilan 1 ml juga meliki nialai yang lebih besar dibandingkan nilai

slope pengambilan 0,1 ml, yaitu 0,125 untuk pengambilan 1 ml, dan

0,075 untuk pengambilan 0,1 ml.

Gambar 13. Perbandingan kurva volume pangambilan sampel terhadap reagen

CBB R-250

f. Optimasi ekstraksi protein dalam sedimen

Optimasi ekstraksi protein dalam sedimen bertujuan untuk menentukan

waktu ekstraksi yang paling tepat sehingga dapat menghasilkan hasil

yang optimum. Menurut Mayer, Schick, dan Setchell (1986), ekstraksi

protein dalam sedimen adalah dengan menggunakan diinkubasi selama 2

jam dengan menggunakan NaOH, kemudian dinetralkan menggunakan

HCl setelah 1 malam dilakukan pengecekan dengan menggunakan

spektrofotometer. Menurut Nunn dan Keil (2006), tahapan pemanasan

dan penambahan NaOH berfungsi untuk mengeluarkan protein dari

y = 0.125x + 0.053 R² = 0.9952

y = 0.075x + 0.087 R² = 0.7305

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0 0.5 1 1.5

Tin

ggi D

eri

vat

Konsentrasi (mg/ml)

pengambilan sampel 1 mll

pengambilan sampel 0,1 ml

Linear (pengambilan sampel 1 mll)

Linear (pengambilan sampel 0,1 ml)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

74

matriks sehingga protein menjadi terlarut, mencegah agregasi atau

absorbsi dari wadah. Fungsi lain NaOH dan Pemanasan adalah untuk

hidrolisis protein. Fungsi penambahan HCl pada ekstraksi ini adalah

untuk penetralan.

Pada Tabel VII, merupakan hasil yang didapat dari penelitian. Dapat

dilihat bahwa perlakuan yang memiliki tinggi derivat yang tertinggi

adalah pada perlakuan O2 dan O3 baik sebelum pendiaman 1 malam

maupun setelah pendiaman 1 malam yaitu dengan tinggi derivat 0,23 cm.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah analisis dapat dilakukan pada

perlakuan O2 dan O3 serta dapat dianalisis dengan spektrofotometer

sebelum pendiaman 1 malam dan setelah 1 malam.

Dalam analisis yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menggunakan

perlakuan O2 dan analisis dengan spektrofotometer sebelum 1 malam

untuk efisiensi waktu.

Tabel VII.Perlakuan ektraksi protein dalam sedimen dan tinggi derivat

Perlakuan

Rata-rata sebelum 1

Malam (T4)

Rata- rata sesudah 1

Malam (T4)

O1 (NaOH - 600 C(1,5 jam)) – HCl) 0,2 0,2 O2 (NaOH - 600 C(2 jam)) – HCl) 0,23 0,23 O3 (NaOH - 600 C(2,5 jam)) – HCl) 0,23 0,23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

75

2. Validasi

Menurut Gandjar dan Rohman (2007), validasi metode dilakukan untuk

menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik, reprodusibel, dan tahan pada

kisaran analit yang akan dianalisis.

Tabel VIII menunjukan hasil tinggi derivat dari kurva baku, sedangkan

Gambar 14 merupakan grafik hasil regresi linear kurva baku.

Tabel VIII. Hasil tinggi derivat pada kurva baku solvent

Konsentrasi (mg/ml) Rata- rata Tinggi derivat (cm)

0,36 0,10 0,4 0,13 0,8 0,15 1,2 0,18 1,6 0,20 2,0 0,23 2,4 0,25 2,8 0,28 3,2 0,28 3,6 0,30

Gambar 14. Kurva baku, hubungan konsentrasi BSA terhadap tinggi derivat

Persamaan kurva baku solvent konsentrasi BSA pada pelarut PBS

terhadap tinggi derivat adalah y = 0,058x + 0,101 dengan koefisien korelasi (r)

y = 0.059x + 0.102 r = 0,985

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0 1 2 3 4

Tin

ggi D

eri

vat

(cm

)

kosentrasi (mg/ml)

Kurva Baku Solvent

albumin-solvent

Linear (albumin-solvent)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

76

yaitu 0,985. Nilai LOD persamaaan ini adalah sebesar 0,4307 mg/ml. Menurut

Miller dan Miller (2010), dalam analisis nilai r lebih baik jika lebih dari 0,99

tetapi relative jarang menggunakan nilai r dibawah 0,90. Pada penelitian ini, nilai

r lebih dari 0,90 sehingga masih dinyatakan dapat digunakan dalam analisis.

Tabel IX menunjukan hasil tinggi derivat dari kurva adisi, sedangkan

gambar 15 merupakan grafik hasil regresi linear kurva adisi.

Tabel IX. Hasil tinggi derivat kurva adisi Adisi (mg) C (mg/ml) Rata – Rata Tinggi derivat (cm)

10 0,05 0,13 30 0,16 0,15 50 0,27 0,20 70 0,37 0,28 90 0,48 0,33

Dari tabel IX, dicari nilai % D (lampiran 13). Nilai % D yang didapatkan

untuk adisi 10 mg adalah 70,11 %; untuk adisi 30 mg adalah 8,09%; untuk adisi

50 mg adalah 13,05%; untuk adisi 70 mg adalah 5,31%; untuk adisi 90 mg adalah

2,91%. Nilai % D yang memenuhi kriteria berdasarkan FDA (2013), yaitu <20%

adalah adisi 30mg, 50 mg, 70mg, dan 90 mg. Oleh karena itu digunakan adisi 30

mg, 50 mg, 70 mg, dan 90 mg untuk mencari kurva adisi dan regresi linearnya.

Gambar 15. Kurva adisi, hubungan konsentrasi BSA terhadap tinggi derivat

y = 0.5836x + 0,0532 r = 0,993

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.00 0.20 0.40 0.60 Tin

ggi D

eri

vat

(cm

)

Konsentrasi (mg/ml)

Kurva Adisi

sedimen + BSA

Linear (sedimen + BSA)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

77

Persamaan kurva adisi konsentrasi BSA pada pelarut PBS terhadap tinggi

derivat adalah y = 0,5836x + 0,0532 dengan koefisien korelasi (r) yaitu 0,993.

Nilai LOQ persamaaan ini adalah sebesar 0,0922 mg/ml. Menurut Miller dan

Miller (2010), dalam analisis nilai r lebih baik jika lebih dari 0,99 tetapi relative

jarang menggunakan nilai r dibawah 0,90. Pada penelitian ini, nilai r lebih dari

0,99 sehingga nilai r baik untuk digunakan dalam analisis. Dari hasil penelitian

dinyatakan sesuai dengan teori yang ada. Sedangkan untuk melihat presisi,

dibuktikan dengan mencari % RSD. Nilai RSD (lampiran 4) yang didapat adalah

sebesar 12,554 %. Menurut FDA (2014), dalam analisis nilai % RSD yang baik

adalah kurang dari 20%. Dari hasil penelitian dinyatakan sesuai dengan teori yang

ada.

Gambar 16 merupakan hasil perbandingan antara kurva baku dan kurva

adisi, menunjukkan kenaikan yang berbeda ditandai dengan nilai slope yang jauh

berbeda yaitu kurva adisi memiliki nilai slope yang lebih tinggi dibandingkan

kurva baku. Dapat disimpulkan, perbedaan yang terjadi akibat adanya pengaruh

dari matriks. Menurut FDA (2013), untuk bioanalisis perlu dilakukan pembuatan

kurva adisi dan kurva baku yang digunakan untuk penentuan kadar adalah kurva

adisi. Hal ini dikarenakan pada bioanalisis perlu dilakukan preparasi, sehingga

pembuatan kurva adisi difungsikan untuk mengantisipasi tertinggal senyawa pada

proses preparasi. Oleh akibat peristiwa tersebut, maka untuk menghitung

konsentrasi protein dalam sedimen pada sampel digunakan regresi linear kurva

adisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

78

Gambar 16. Perbandingan kurva baku terhadap kurva adisi

3. Penentuan kadar

Dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti didapatkan tinggi

derivat (lampiran 5) yang nantinya akan di plot kan pada persamaan kurva baku

dari kurva adisi, yaitu y = 0,5836x + 0,0532. Hasil pengeplotan kemudian

dikalikan dengan faktor pengencer sehingga didapat nilai dari konsentrasi protein

terukur (lampiran 5). Rata - rata konsentrasi protein terukur ditampilkan pada

Tabel X dibawah ini

Tabel X. Rata-rata konsentrasi protein dan selisih rata- rata konsentrasi protein

selisih dengan h-0

Hari kontrol probiotik kontrol probiotik h-0 117,9104

h-3 108,2719 77,7502 -9,6385 -40,1602 h-5 117,9104 142,0065 0,0000 24,0961 h-7 101,8463 117,9104 -16,0641 0,0000 h-14 149,0747 123,3722 31,1643 5,4618 h-28 246,7443 311,0007 128,8340 193,0903

Dari Tabel X, dilakukan pembuatan grafik yang menghubungkan antara

selisih nilai rata-rata konsentrasi protein terukur dengan rata- rata konsentrasi

protein pada hari ke-0 dibandingkan dengan hari pengambilan sampel. Hal ini

bertujuan untuk melihat laju jumlah protein (sisa pakan) dan pengaruh pemberian

y = 0.059x + 0.102 R² = 0.985

y = 0.5836x + 0.0532 R² = 0.993

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0 1 2 3 4 Tin

ggi D

eri

vat

(cm

)

Konsentrasi (mg/ml)

Kurva Baku vs Kurva Adisi

kurva baku

kurva adisi

Linear (kurva baku)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

79

pakan berprobotik terhadap jumlah protein dalam sedimen. Dilihat dari gambar

17, grafik menunjukan adanya kenaikan pada laju jumlah protein. Hal ini

disebabkan karena adanya penambahan pakan secara terus menerus sehingga

menyebabkan kadar protein sisa yang terukur semakin meningkat. Untuk melihat

pengaruh pemberian pakan berprobiotik terhadap jumlah protein (sisa pakan),

maka nilai slope antar kelompok dibandingkan. Nilai slope untuk kelompok

probiotik lebih tinggi dibandingkan dengan nilai slope untuk kelompok kontrol

Setelah diuji siginfikansi pada nilai slope (lampiran 18), terjadi perbedaan tetapi

tidak signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok probiotik. Hal ini

menunjukkan terjadinya tidak terjadi peningkatan kadar protein bila dibandingkan

dengan kelompok kontrol akibat tidak berpengaruhnya probiotik dalam

menghidrolisis protein.

Gambar 17. Grafik hubungan antara konsentrasi dengan H-0 terhadap hari

y = 5.7389x - 38.564 R² = 0.9508

y = 8.2348x - 57.379 R² = 0.8531

-100.0000

0.0000

100.0000

200.0000

300.0000

0 10 20 30

selis

ih K

on

sen

tras

i pro

tein

d

en

gan

H-0

Hari

Hari Vs Konsentrasi Protein

kelompok kontrol (selisih dengan H-0)

Kelompok probiotik (selisih dengan H-0)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

80

G. Penetapan Panjang dan Berat Lobster

Pertumbuhan lobster bertujuan untuk melihat efek pemberian probiotik

pada lobster. Parameter pertumbuhan lobster yaitu berat lobster dan panjang

lobster (Lukito dan Prayugo, 2007).

1. Panjang Lobster

Dibawah ini merupakan data rata-rata berat lobster untuk kelompok

kontrol dan kelompok perlakuan sampai hari ke 28

Tabel XI. Data rata- rata panjang lobster Panjang rata-rata (cm)

Hari 0 3 5 7 14 28 Kelompok Kontrol 5,25 5,30 5,31 5,14 5,7 5,5

Kelompok Perlakuan 5,25 5,23 5,43 5,40 5,81 5,59

Pada tabel XI dan gambar 18 pada hari ke 0 sampai hari ke 3

pertumbuhan panjang kelompok perlakuan lebih lambat dibandingkan kelompok

kontrol. Mulai hari ke 5 sampai hari ke 28 pertumbuhan panjang kelompok

perlakuan lebih ceapat dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada hari ke 3, 7,

dan 28, kelompok perlakuan mengalami penurunan pertumbuhan berat. Pada hari

ke 7 dan 28, kelompok kontrol mengalami penurunan. Penurunan pertumbuhan

disebabkan karena individu lobster yang diukur setiap hari pengambilan sampel

berbeda.

Gambar18. Grafik pertumbuhan panjang lobster selama 28 hari

5.0000

5.2000

5.4000

5.6000

5.8000

6.0000

0 7 14 21 28

pan

jan

g (c

m)

Hari

kelompok kontrol

kelompok perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

81

Berdasarkan Gambar 19 dibawah ini, laju pertumbuhan panjang rata-rata

tidak berbeda nyata antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan, yang

dapat dilihat dari nilai slope yang tidak jauh berbeda antara kelompok kontrol

dengan kelompok perlakuan yaitu sebesar 0,012 untuk kelompok kontrol dan

0,013 untuk kelompok perlakuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian

pakan berprobiotik tidak mempengaruhi pertumbuhan panjang rata-rata lobster.

Gambar 19. Grafik laju pertumbuhan panjang lobster

2. Berat Lobster

Dibawah ini merupakan data rata-rata berat lobster untuk kelompok

kontrol dan kelompok perlakuan sampai hari ke 28.

Tabel XII. Data rata- rata berat lobster Berat rata-rata (gram)

Hari 0 3 5 7 14 28 Kelompok Kontrol 3,25 3,53 3,66 3,37 3,65 3,99

Kelompok Perlakuan 3,25 3,46 3,64 3,75 4,06 3,96

Pada tabel XII dan grafik 20 pada hari ke 0 sampai dengan hari ke 5 tidak

ada perbedaan pertumbuhan berat antara kelompok perlakuan dengan kelompok

kontrol. Pada hari ke 7, kelompok kontrol mengalami penurunan pertumbuhan

y = 0.0122x + 0.0039 R² = 0.3318

y = 0.0132x + 0.0888 R² = 0.3638

-0.2000

0.0000

0.2000

0.4000

0.6000

0 10 20 30

Pan

jan

g (c

m)

Hari

Hari Vs Panjang

Selisih dengan H-0 (kelompok kontrol)

Selisih dengan H-0 (kelompok probiotik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

82

berat, dan sampai hari ke 14 pertumbuhan berat lobster lebih lambat dibandingkan

dengan kelompok perlakuan. Pada hari ke 28, pertumbuhan kelompok perlakuan

mengalami penurunan. Penurunan pertumbuhan disebabkan karena individu

lobster yang diukur setiap hari pengambilan sampel berbeda.

Gambar 20. Grafik pertumbuhan berat lobster selama 28 hari

Berdasarkan gambar 21 dibawah ini, laju pertumbuhan berat rata-rata

tidak berbeda nyata antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan, yang

dapat dilihat dari nilai slope yang sama antara kelompok perlakuan dengan

kelompok kontrol yaitu sebesar 0,018. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pemberian pakan berprobiotik tidak mempengaruhi pertumbuhan berat rata-rata

lobster.

0.0000

0.5000

1.0000

1.5000

2.0000

2.5000

3.0000

3.5000

4.0000

4.5000

0 7 14 21 28

Be

rat

(gra

m)

Hari

kelompok kontrol

kelompok perlakuan (probiotik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

83

Gambar 21. Grafik laju pertumbuhan berat lobster

Keterbatasan dari penelitian ini adalah :

1. individu lobster yang digunakan berbeda-beda sehingga pengukuran

pertumbuhan lobster tidak menjadi bias karena individu yang berbeda-beda.

2. pengecekan mikroba tidak spesifik terhadap bakteri akuakultur tertentu

sehingga tidak diketahui secara jelas pengaruh probiotik yang diaplikasikan

ke dalam pakan terhadap peningkatan populasi mikroba.

y = 0.0186x + 0.178 R² = 0.6992

y = 0.0181x + 0.3208 R² = 0.5714

0.0000

0.2000

0.4000

0.6000

0.8000

1.0000

0 10 20 30

Be

rat

(gra

m)

Hari

Hari Vs Berat

Selisih dengan H-0 (kelompok kontrol)

Selisih dengan H-0 (kelompok perlakuan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

84

84

BAB V

KESIMPULAN DAN KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Bila dibandingkan dengan kelompok kontrol, terjadi peningkatan kadar

protein yang terdeteksi oleh spektrofotometri derivatif dengan metode

pewarnaan CBB akibat tidak berpengaruhnya probiotik dalam menghidrolisis

protein.

2. Terjadi penurunan jumlah koloni mikroba, bila dibandingkan dengan

kelompok kontrol tidak berbeda signifikan, tidak ada pengaruh pemberian

pakan berprobiotik terhadap jumlah koloni mikroba

3. Bila dibdandingkan dengan kelompok kontrol, tidak terjadi peningkatan pada

pertumbuhan lobster, tidak ada pengaruh pemberian pakan berprobiotik

terhadap pertumbuhan lobster.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

85

B. Saran

1. Dilakukan pengecekan polutan dari sisa pakan dan feses.

2. Dilakukan pengecekkan parameter kualitas air saat hari pengambilan sampel.

3. Optimasi dosis probiotik yang tepat untuk menghasilkan efek sebagai agen

pendegradasi lingkungan dan sebagai enzyme impact .

4. Perlu dilakukan optimasi kembali terkait pelarut reagen CBB R-250 yang

digunakan dalam analisis kadar protein dalam sedimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

86

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2006, Coomasie Blue (R-250, G-250) Protein Gel Stains, Interchim, www.interchim.fr/ft/1/115252.pdf, diakses tanggal 6 November 2015.

Anonim., 2010, Thermo Scientific Pierce Protein Assay Technical Handbook, Thermo Fisher Scientific Inc, Africa, pp. 12 dan 21.

Anonim., 2013, Probiotik: Sehatkan Tambak Intensif, Trobos Media Agribisnis

dan Peternakan, http://www.trobos.com/detail_berita.pHp?sid=4113&sir=12, diakses tanggal 4 November 2015.

Bennet, P., dan Taylor, B., 2006, Living Planet, diterjemahkan oleh Aruminingsih, pp.72, Erlangga, Jakarta.

Chou, D, H., dan Morr, C, V., 1979, Functionality of Protein, J.Am, 56, 53-62.

Cruz, P, M., Ibanez, A, L., Hermosillo, O, A, M., dan Saad, H, C, R., 2012, Use of Probiotics in Aquaculture, ISRN Microbiology, 2012, 1-13.

FDA., 2013, Bioanalytical Method Validation, CDER, Food and Drug Administration.

FDA., 2014, Method Verification and Validation, ORA LAB 545, Food and Drug Administration.

Gandjar, I, G., dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 150, 220-226, 252-256, 463-473.

Georgiou, C, D., Grintzalis, K., Zervoudakis, G., dan Papapostolou, I., 2008, Mechanism of Coomasie Brilliant Blue G-250 Binding to Proteins : A Hydrophobic Assay for Nanogram Quantities of Proteins, Anal Bioanal

Chem, 391, 391-403.

Gunarto., dan Hendrajat, A., 2008, Budidaya Udang Vanamei, Litopenaeus

vannamei Pola Semi- Intensif dengan Aplikasi Beberapa Jenis Probiotik

Glencross, H., Ahmed, N., dan Wang, Q., 2011, Biomedical Science Practice

Experimental and Profesional Skills, Oxford University Press, New York, pp. 359-360.

Harmita., dan Radji, M., 2006, Buku Ajar Analisis Hayati, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 125-126.

Kruger N. J., 1994, The Bradford method for protein quantitation, in Methods in Molecular Biology, Vol. 32 : Basic Protein and Peptide Protocols (Walker, J.M. ed.), Humana Press, New Jersey, pp. 9-15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

87

Kurniawan, D.,2010, Bioremediasi Sedimen Tambak Udang, Laporan Penelitian, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman, Samarinda.

Lemme, A., 2010, Availability and Effectiveness of Free Amino Acids in Aquaculture, Universidad Autonoma de Neuvo Leon, 264-275.

Ljungh, A., dan Wadstrom, T., 2009, LactobacillusMolecular Biology From

Genomics to Probiotics, Caister Academic Press, UK, pp. 18.

Lukito, A., dan Prayugo, S., 2007, Panduan Lengkap Lobster Air Tawar, Penebar Swadaya, Jakarta, pp. 6-9, 56-74.

Marks, D, B., Marks, A, D., dan Smith, C, M., 1996, Biokimia Kedokteran Dasar

: Sebuah Pendekatan Klinis, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 60, 76.

Mayer, L, M., Schick, L, L., dan Setchell, F, W., 1986, Measurement of Protein in Nearshore Marine Sediment, Inter-Research, 30,159-165.

Miller, J, N., dan Miller, J, C., 2010, Statistics and Chemometrics for Analytical

Chemistry, Ashford Colour Press, UK, pp. 104, 137, 237.

Mohaptra, S., Chakraborty, T., Kumar, V., DeBoeck, G., dan Mohanta, K. N., 2012, Aquaculuture and Stress Management : A Review of Probiotic Intervention, Animal Physiology and Animal Nutrition, 97, 405-430.

Nunn, B, L., dan Keil, R, G., 2006, A Comparison of Non-Hydrolytic Methods For Extracting Amino Acid and Proteins From Coastal Marine Sediments, Marine Chemistry, 98, 31-42.

Nur, A., 2011, Manajemen Pemeliharaan Udang Vaname, Direktorat Jendral Perikananan Budidaya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara, Jakarta, pp. 2-10, 13-19, 23.

Nurhidayati, L., 2007, Spektrofotometri Derivatif dan Aplikasinya dalam Bidang Farmasi, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 5(2), 93-99.

Otlets, S., 2005, Methods of Analysis of Food Components and Additives, Taylor & Francis Group, United States, pp. 79.

Owusu, R, K., 2005, Food Protein Analysis Quantitative Effect on Processing,

Marcel Dekker Inc, New York, pp. 150-164.

Ramadhana, S., Fauzana, N, A., dan Ansyari, P., 2012, Pemberian Pakan Komersil dengan Penambahan Probiotik yang Mengandung Lactobacillus sp Terhadap Kecernaan dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Fish Scientiae, 2(4), 178-187.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

88

Salmin., 2005, Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Slah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan, Oseana, 30(3), 21-26.

Setiawan, C., 2010, Jurus Sukses Budi Daya Lobster Air Tawar, PT Argo Media Pustaka, Jakarta, pp. 79.

Setyaningtyas, T., Andreas, R., dan Riyani, K., 2008, Potensi Humin Hasil Isolasi Tanah Hutan Damar Baturaden Dalam Menurunkan Kesadahan Air, Molekul, 3(2), 77-84.

Siboro, G, F., Melki, dan Isnaini, Laju Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus

monodon), Ikan Bandeng (Chanos chanos), dan Rumput Laut (Eucheuma

cottonii, Gracilaria sp) pada Budidaya Polikultur dengan Padat Tebar yang Berbeda di Desa Sungai Lumpur Kabupaten OKI Sumatera Selatan, Maspari Journal, 6 (1), 46-55.

Skoog, D, A., 1983, Principles of Instrumental Analysis, Third Edition, Saunders College Publishing, Florida, pp. 213-215.

Suyanto, S, R., dan Takarina , E, P., 2009, Panduan Budi Daya Udang Windu, Penebar Swadaya, Jakarta, pp.73-75.

Tannock, W., 2005, Probiotics and Prebiotics Scientific Aspects, Caister Academic Press, UK, pp. 28-29.

Watson, A. K., Kaspar, H., Lategan, M. J., dan Gibson, L., 2008, Probiotics in Aquaculture : The Need, Principles and Mechanisms of Action and Screening Processes, Aquaculture, 274, 1-14.

Tim Agro Kanisius, 2006, Menjadi Jutawan Dengan Pembenihan Lobster Air

Tawar, Kanisius, Yogyakarta, pp, 12.

Trisna, D.E., Sasanti A. D., dan Muslim., 2013, Populasi Bakteri, Kualitas Air Media Pemeliharaan dan Histologi Benih Ikan Gabus (Chana striata), Jurnal Akukakultur Rawa Indonesia, 1, 90-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

89

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

90

Lampiran 1. Data Tinggi Derivat Kurva Baku

Konsentrasi (mg/ml) Tinggi derivat (cm)

0,36 0,10 0,40 0,13 0,80 0,15 1,20 0,18 1,60 0,20 2,00 0,23 2,40 0,25 2,80 0,28 3,20 0,28 3,60 0,30

Lampiran 2. Perhitungan LOD dan LOQ

Kurva baku :

Persamaan Regresi Linear:

Y = 0,059x + 0,102

Nilai Linearitas:

r = 0,985

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

91

Kurva Adisi :

Persamaan Regresi Linear:

y = 0,5836x + 0,0532

Nilai Linearitas:

r = 0,993

Lampiran 3. %D

Penambahan BSA

(gram)

Rata – rata

Konsentrasi

diketahui (mg/ml)

X Y b a Konsentrasi

ditemukan (y + a)/b

%D

10 1875 0,053 0,13 0,496 0,085 0,091 70,11 30 5625 0,160 0,15 0,496 0,085 0,131 18,09 50 9375 0,267 0,20 0,496 0,085 0,231 13,05 70 13125 0,373 0,28 0,496 0,085 0,393 5,31 90 16875 0,480 0,33 0,496 0,085 0,494 2,91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

92

Lampiran 4. %RSD

Penambahan BSA (gram)

X Y Respon Faktor (Y/X)

Rata - rata

SD

%RSD

30 0,16 0,15 0,936 0,780 0,098 12,554 50 0,27 0,20 0,741 70 0,37 0,28 0,757 90 0,48 0,33 0.688

Lampiran 5. Data penentuan kadar protein dalam sedimen (Analisis Sampel)

a. Kadar Sampel Hari Ke 0

Keterangan Rata–rata tinggi derivat (cm)

Rata–rata Konsentrasi

(mg/ml)

Rata–rata C . faktor pengencer (mg/g)

Probiotik 0,2 0,2515 117,9104 Kontrol 0,2 0,2515 117,9104

b. Kadar Sampel Hari Ke 3

Keterangan Rata–rata tinggi derivat (cm)

Rata–rata Konsentrasi

(mg/ml)

Rata–rata C . faktor pengencer (mg/g)

Probiotik 0,15 0,1659 77,7502 Kontrol 0,20 0,2340 108,2719

c. Kadar Sampel Hari Ke 5

Keterangan Rata–rata tinggi derivat (cm)

Rata–rata Konsentrasi

(mg/ml)

Rata–rata C . faktor pengencer (mg/g)

Probiotik 0,23 0,3029 142,0065 Kontrol 0,20 0,2515 117,9104

d. Kadar Sampel Hari Ke 7

Keterangan Rata–rata tinggi derivat (cm)

Rata–rata Konsentrasi

(mg/ml)

Rata–rata C . faktor pengencer (mg/g)

Probiotik 0,20 0,2515 117,9104 Kontrol 0,18 0,2173 101,8463

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

93

e. Kadar Sampel Hari Ke 14

Keterangan Rata-rata tinggi derivat (cm)

Konsentrasi (mg/ml)

Rata–rata C . faktor pengencer (mg/g)

Probiotik 0,13 0,1316 123,3722 Kontrol 0,15 0,1590 149,0747

f. Kadar Sampel Hari Ke 28

Keterangan Tinggi derivate (cm)

Konsentrasi (mg/ml)

Rata–rata C . faktor pengencer (mg/g)

Probiotik 0,15 0,1659 311,0007 Kontrol 0,13 0,1316 246,7443

Lampiran 6. Kandungan pakan dan merek pakan (583)

Lampiran 7. Prosesi Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

94

Lampiran 8. Sedimen

Lampiran 9. Perbandingan jumlah sedimen pada hari ke 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

95

Lampiran 10. Penentuan klor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

96

Lampiran 11. Uji Lactobacillus sp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

97

Lampiran 12. Uji determinasi lobster

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

100

Lampiran 13. Jumlah koloni mikroba

1. kelompok kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

106

2. Kelompok probiotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

112

Lampiran 14. Contoh spektrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

113

Lampiran 15. Spektrum Derivat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

114

Lampiran 16. Certificate of Analysis CBB-R 250

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

115

Lampiran 17. Certificate of Analysis BSA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

116

Lampiran 18. Uji Siginifikansi Nilai Slope Jumlah Protein dalam Sedimen

selisih dengan h-0

Hari kontrol probiotik h-0

h-3 -9,6385 -40,1602 h-5 0,0000 24,0961 h-7 -16,0641 0,0000 h-14 31,1643 5,4618 h-28 128,8340 193,0903

Rumusan Masalah : Apakah ada perbedaan jumlah protein pada kelompok kontrol dengan jumlah protein kelompok probiotik ?

Uji statistik : Uji T tidak berpasangan

Operasional Hipotesis : Taraf kepercayaan 95%

Two tail T-test tidak berpasangan

H0 = X1 = X2

H1 = X1 ≠ X2

X1= jumlah protein kelompok kontrol

X2 = jumlah protein kelompok probiotik

H0 = jumlah protein kelompok kontrol sama dengan/tidak berbeda dengan jumlah protein kelompok probiotik

H1 = jumlah protein kelompok kontrol tidak sama dengan/ berbeda dengan jumlah protein kelompok probiotik

Uji T

a. T Tabel T tabel = 2,306

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

117

b. T Hitung

Perhitungan S :

T hitung :

Kesimpulan :

H1 diterima jika T Hitung ≥ T Tabel

-2779,90 < 2,306

H1 ditolak

jumlah protein kelompok kontrol sama dengan/ tidak berbeda dengan jumlah protein kelompok probiotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · title: pengaruh pakan probiotik terhadap populasi mikroba dan kandungan protein dalam sistem pembiakan lobster menggunakan

118

BIOGRAFI PENULIS

Penulis dengan skripsi “Pengaruh Pakan

Berprobiotik Terhadao Pertumbuhan dan Habitat Lobster Air Tawar Dengan Menggunakan Sistem Budidaya Permodelan” memilliki nama lengkap

Yolanda Novia Widyawati, lahir di Semarang 11 November 1993. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Henny Hardjono dan Susanto. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Karangturi Semarang (1997-1999), tingkat sekolah Dasar Karangturi Semarang (1999-2005), tingkat Sekolah Menengah Pertama Kristen Krista Mitra Semarang (2005-2008), dan tingkat Sekolah

Menengah Atas (2008-2011). Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan sarjana program S1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama Kuliah, penulis pernah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti menjadi koordinator divisi dana usaha dan kosumsi pada acara Musyawarah Wilayah Joglosepur ISMAFARSI (2012), peserta program kreatifitas mahasiswa pendanaan Dikti (2013), divisi bendahara pada kegiatan TITRASI (2013), asisten praktikum Kimia Dasar (2013), asisten praktikum Farmakologi Toksikologi (2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI