plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang...

98
i MAKNA CERITA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Christina Jeany Ardilla NIM: 091124017 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 02-Nov-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

i

MAKNA CERITA

DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan

Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Christina Jeany Ardilla

NIM: 091124017

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan dengan tulus kepada:

Tuhan Yesus yang selalu setia menemani dan mendampingiku,

Mama dan Papa serta seluruh keluargaku tercinta,

para Dosen yang telah setia mendampingi dan membimbingku,

kampus IPPAK-USD yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman,

dan kepada siapa saja yang telah mendukung

dan membantuku dengan doa, semangat

dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

v

MOTTO

“Kehidupan adalah perjuangan yang tidak boleh kita hindari

tapi harus kita menangkan”

(St. Padre Pio)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Januari 2016

Penulis,

Christina Jeany Ardilla

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Christina Jeany Ardilla

No. Mahasiswa : 091124017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

MAKNA CERITA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI

SEKOLAH. Berdasarkan perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 15 Januari 2016

Yang menyatakan,

Christina Jeany Ardilla

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

viii

ABSTRAK

Skripsi dengan judul “MAKNA CERITA DALAM PENDIDIKAN

AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH” disusun berdasarkan pengalaman

melaksanakan praktek mengajar Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius

Kalasan Yogyakarta. Selama menjalankan praktek mengajar, penulis merasa

bahwa siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Hal tersebut terjadi karena selama pembelajaran di kelas penulis lebih banyak

menerangkan dan meminta siswa untuk mencatat dan menghafal yang diajarkan.

Sebenarnya ada bermacam-macam model, metode dan fasilitas pembelajaran,

akan tetapi ini tidak dimanfaatkan secara memadai. Salah satu metode tersebut

adalah penggunaan cerita.

Selama ini, para siswa menganggap cerita hanya sebagai hiburan atau

selingan pembelajaran di kelas. Sebenarnya, penggunaan cerita di dalam mata

pelajaran agama Katolik dapat membantu siswa untuk memperdalam pemahaman

dan menggali makna dari materi pembelajaran. Selama ini, pemaknaan cerita di

dalam pembelajaran agama Katolik di kelas másih kurang mendapat perhatian

dari guru.

Karya tulis ini akan membahas persoalan tersebut dengan menggunakan

pendekatan studi pustaka. Sebagian besar teori, pendapat para ahli dan buku

referensi mengatakan bahwa cerita memiliki peranan yang besar dalam proses

pembelajaran karena cerita dapat membantu untuk mengungkap makna dan

memperdalam pemahaman. Cerita di dalam mata pelajaran Pendidikan Agama

Katolik dapat berfungsi sebagai media komunikasi pewartaan iman karena cerita

mempermudah siswa di dalam memahami materi dan menemukan nilai-nilai

Kristiani dari pelajaran agama di kelas. Yesus juga menggunakan cerita untuk

mewartakan karya keselamatan Allah agar orang-orang dapat memahami tanda-

tanda karya keselamatan Allah. Cerita juga dapat menyentuh sisi afektif para

siswa sehingga mereka terdorong untuk mewujudkan nilai-nilai yang ditemukan

di dalam cerita-cerita yang digunakan.

Berdasarkan kajian teori dan refleksi dapat ditarik kesimpulan bahwa

penggunaan cerita di dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik memiliki

manfaat yang lebih besar, tidak hanya sekedar hanya sebagai hiburan.

Pemaknaan cerita yang tepat akan sangat membantu siswa dalam

mengembangkan imanya dan juga dapat membangun suasana pembelajaran yang

lebih efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

ix

ABSTRACT

The thesis entitled THE MAKING SENSE OF STORIES IN THE

CATHOLIC RELIGION CLASS is based on the author’s personal experience

in doing the macro teaching in SD Kanisius Kalasan Yogyakarta. During the

macro teaching, the author felt that the students were not interested in the Catholic

Religion class. It was so because during the class, the author mostly employed

lecturing model and asked the student to note down and to learn the teaching

materials by heart. Anyway, there are various learning models, methods and

facilities, but they are not used adequately. One of the methods is the usage of

stories.

The students think that the usage of stories during the lesson is only for

amusement or intermezzo. Actually, the usage of stories during the lesson

purports to deepen the understanding and to make sense of the learning materials.

However, the making sense of stories in the Catholic Religion class gets less

attention from the teacher.

The thesis deals with this problem and employs the literature review

approach. Most of the theories, experts’ opinions and the literature references state

that the stories play a significant role in the learning process because the stories

facilitate the students to discover the meaning and to deepen the understanding.

The usage of stories in the Catholic Religion class are the medium of

communication to announce the faith and further the stories make ease the

understanding and the meaning discovery of the Christian values from the lesson.

Jesus also uses the stories to announce the God’s salvation in order to enable the

people to understand the signs of God’s salvation. The stories also touch the

affective side of the students so that the students are motivated to implement the

values which are found in the story.

Basing on the theoretical study and reflection, it is concluded that the

usage of stories in the Catholic Religion class serves for more benefit, not only for

amusement. A correct making sense of the stories facilitates the students to

develop their faith and creates more and more effective learning environment.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

MAKNA CERITA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI

SEKOLAH.

Skripsi ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri dalam

pelaksanaan praktek mengajar Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Pendidikan

Agama Katolik adalah salah satu pendidikan iman yang membantu siswa

memperkembangkan imannya dan menjadi hal penting bagi perkembangan iman

anak, namun Pendidikan Agama Katolik kurang diminati para siswa. Oleh karena

itu skripsi ini disusun untuk membantu siswa mengungkap makna dalam

Pendidikan Agama Katolik di sekolah dengan menggunakan cerita serta sebagai

syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari

bantuan, dorongan dan doa dari berbagai pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung. Pada kesempatan ini, dengan tulus hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Romo Drs. F.X. Heryatno W.W.,S.J.,M.Ed selaku Kaprodi IPPAK Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xi

2. Bapak F.X. Dapiyanta, SFK, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik

sekaligus sebagai dosen pembimbing utama yang telah dengan tulus hati

meluangkan waktu penuh kesabaran mendampingi, membimbing,

memotivasi, memberikan perhatian dan sumbangan pemikiran serta

mengarahkan penulis dalam menuangkan gagasan-gagasan sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Romo Dr. C. Putranta, SJ yang telah membimbing, memotivasi, membertikan

perhatian dan memberikan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak P. Banyu Dewa HS, S.Ag, M.Si. yang selalu mendukung, membantu

dan meluangkan waktunya serta berkenan menguji skripsi ini.

5. Mama dan Papa yang sangat penulis cintai dan kedua adik-adik penulis

Christiana Grace dan Christian S. Putra yang sangat penulis banggakan yang

selalu mendoakan, menyemangati, mendukung dan memberikan inspirasi

untuk penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabat: Monalissa Essy, Fransisca Chandra, Maria Susana, Adriana,

Faola Sulistiana, Caroline Natasia, Emilia Kuswardani, Vesveranda Seruni,

Cynthia Tampi, Olivia Larasati, Rosalia Yuli yang selalu setia menemani,

memberikan semangat, dukungan, bantuan, motivasi yang tiada henti untuk

penulis dalam berjuang mennyelesaikan skripsi ini.

7. Antonius Yogi yang telah bersedia meluangkan waktu dan tulus memberikan

perhatian dalam membantu, mengarahkan dan menyemangati penulis dalam

mengerjakan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xii

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 dan teman-teman mahasiswa

IPPAK-USD yang telah dengan tulus mendoakan, memotivasi, berbagi

pengalaman dan mendukung penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini.

9. Segenap Staf Dosen, Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK-USD

serta seluruh karyawan yang telah memberi dukungan, membimbing penulis

dalam studi dan dalam menyelesaikan skripsi ini..

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik langsung maupun

tidak langsung telah mendoakan, menyemangati dan mendukung penulis

sehingga selesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran

dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata ,

semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi pihak yang

berkepentingan.

Yogyakarta, 15 Januar i 2016

Penulis,

Christina Jeany Ardilla

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .. ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv

MOTTO . ................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

ABSTRACT ................................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 8

D. Perumusan Masalah .................................................................................. 8

E. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 8

F. Manfaat Penulisan ...................................................................................... 9

BAB II. PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH ................................ 10

A. PAK di Sekolah .............................................................................................. 10

1. PAK di Sekolah bagian dari Katekese ................................................... 11

a. Katekese sebagai Pendidikan Iman ................................................. 12

b. Katekese sebagai Pelayanan Sabda .................................................. 14

c. Katekese sebagai Ilmu ..................................................................... 15

2. Hakikat PAK di Sekolah ......................................................................... 20

a. PAK di Sekolah bagian dari Pendidikan Iman ............................... 20

b. PAK di Sekolah bagian dari Pelayanan Sabda ............................... 21

c. PAK di Sekolah bagian dari Ilmu Katekese ..................................... 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xiv

3. PAK di Sekolah bagian dari Pendidikan Nasional ................................. 23

B. Konteks PAK di Sekolah ............................................................................... 26

1. Sosialisasi menjadi Manusia yang Matang ........................................... 26

2. Sosialisasi menuju Manusia yang Beriman dan Dewasa ...................... 26

3. Pendekatan Dialektis dalam Proses Sosialisasi .................................... 27

C. Tujuan PAK di Sekolah ................................................................................. 28

D. Pendekatan PAK di Sekolah .......................................................................... 35

1. Tiga unsur Pokok PAK di Sekolah ....................................................... 35

a. Pengalaman hidup peserta didik....................................................... 35

b. Visi dan Kisah Kristiani ................................................................... 36

c. Komunikasi hidup konkrit peserta ................................................... 36

2. Gaya Pendidikan Agama Katolik di sekolah ........................................ 37

BAB III. CERITA ...................................................................................................... 39

A. Cerita dalam Kehidupan Manusia .............................................................. 39

1. Pengertian Cerita ................................................................................... 39

2. Jenis Cerita ............................................................................................ 40

3. Fungsi Cerita ......................................................................................... 49

4. Alasan Cerita Digemari Orang ............................................................. 53

B. Cerita dalam Tradisi Kristiani ....................................................................... 54

1. Cerita dalam Kitab Suci ........................................................................ 55

a. Cerita dalam Perjanjian Lama .......................................................... 57

b. Cerita dalam Perjanjian Baru ........................................................... 60

1) Yesus mengajar dengan cerita ................................................... 62

2) Pandangan menurut pengarang Injil ......................................... 65

a) Markus ............................................................................... 65

b) Matius ................................................................................ 66

2. Cerita dalam Teologi ........................................................................... 68

BAB IV. PERANAN CERITA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI

SEKOLAH ............................................................................................... 70

A. Cerita Sebagai Media Komunikasi Iman dalam Pendidikan Agama

Katolik di Sekolah ..................................................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xv

B. Cerita Menantang Kreatifitas Belajar PAK dan Membantu

Memperkembangkan Iman ....................................................................... 73

C. Cerita dalam Kaitan dengan Bercerita Sebagai Metode Pembelajaran

PAK yang Memungkinkan Peserta Didik Memperkembangkan

Imannya ..................................................................................................... 74

D. Cerita dalam PAK Relevan dengan Tujuan Afeksi Untuk Pendidikan

Agama Di Sekolah ..................................................................................... 75

E. Pesan Cerita dalam PAK di Sekolah Membantu Siswa Memperdalam

Imannya .................................................................................................... 76 BAB V. PENUTUP .................................................................................................... 78

A. Kesimpulan ............................................................................................... 78

B. Saran ......................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xvi

DAFTAR SINGKATAN

Seluruh singkatan yang terdapat di bawah ini merupakan singkatan yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini.

A. Singkatan Kitab Suci

Ef : Efesus

Kor : Korintus

Mat : Matius

Luk : Lukas

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

GE : Gravissimum Educationis, Pernyataan Konsili Vatikan II tentang

Pendidikan Kristen, 28 Oktober 1965.

CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II

kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang

katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

C. Singkatan Lain

Art : Artikel

IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi

Komkat KWI : Komisi Kateketik Konferensi Wali Gereja Indonesia

KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

No : Nomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xvii

PAK : Pendidikan Agama Katolik

PUK : Petunjuk Umum Katekese

SD : Sekolah Dasar

SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

USD : Universitas Sanata Dharma

UUD : Undang-undang Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan ini, penulis akan menguraikan hal-hal yang

berkaitan dengan judul skripsi tersebut, yaitu: latar belakang, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan dan manfaat penulisan.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu per satu di bawah ini.

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini merupakan

anugerah bagi kehidupan manusia karena dengan berkembangnya teknologi

manusia semakin dipermudah dalam menjalani setiap aktivitas kehidupan. Namun

di sisi lain teknologi juga bisa menjadi bencana yaitu ketika manusia tidak dapat

mempergunakannya dengan bijak. Teknologi memiliki banyak manfaat juga

termasuk bagi bidang pendidikan. Berkat teknologi model-model dan metode

pembelajaran semakin berkembang lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu

teknologi juga menuntut siswa dan guru untuk semakin kreatif dan inovatif

khususnya dalam bidang pendidikan.

Di dalam Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang

diharapkan bersama yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

2

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU

RI No 20/ 2003). Jadi jelaslah pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan

dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

Pendidikan sangat luas cakupannya dalam kehidupan, baik di masyarakat,

keluarga, politik, rohani maupun lembaga-lembaga sosial yang tentunya memiliki

banyak bidang yang salah satunya adalah Pendidikan Agama Katolik. Pendidikan

Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan

berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk memperteguh iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai

dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan

terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan kesatuan Nasional. Pendidikan Agama Katolik

khususnya yang dilakukan di sekolah bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan dalam mewujudkan nilai-nilai kerajaan Allah untuk membangun

hidup yang semakin beriman (Heryatno, 2008: 23). Membangun hidup beriman

kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus yang memiliki

keprihatinan tunggal yakni Kerajaan Allah.

Pendidikan Agama khususnya Pendidikan Agama Katolik di sekolah

sangat penting dan dibutuhkan untuk meneguhkan iman, menanamkan akhlak dan

budi dalam diri setiap orang. Dalam kenyataannya Pendidikan Agama Katolik

merupakam tuntutan dalam mencapai keberhasilan siswa di sekolah sehingga

nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat diserap dan diterima siswa serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

3

mampu diterapkan dalam hidup sehari-hari, akan tetapi yang diupayakan bagi para

siswa akan sia-sia jika kenyataannya para siswa kurang menangkap materi pada

Pendidikan Agama Katolik.

Pengajar memberikan ilmu Pendidikan Agama Katolik dengan

mewartakan kabar gembira. Pada Pendidikan Agama Katolik guru seharusnya

memberikan pengajaran dengan santai, gembira dan menyenangkan karena itu hal

yang efektif dilaksanakan dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Melalui

pengalaman mengajar baik di Sekolah Dasar maupun di Sekolah Menengah

Kejuruan, penulis mendapatkan situasi yang terjadi dalam Pendidikan Agama

Katolik di sekolah ketika guru menyampaikan materi dengan rangkuman dan

uraian mengenai pokok-pokok pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

mengakibatkan siswa kurang memperhatikan pelajaran. Dalam Pendidikan Agama

Katolik guru tidak hanya memberikan penjelasan mengenai ajaran-ajaran dan

aturan-aturan namun perlu memperhatikan perkembangan kondisi siswa yang

senang dengan hiburan, kebebasan bukan aturan dan ajaran ajaran.

Dalam situasi yang penulis temukan dan hadapi pada saat praktek

mengajar PAK di sekolah penulis mengubah cara belajar yang berbeda yaitu

dengan memberikan unsur cerita dalam pelajaran bukan saja mendikte. Karena

pada umumnya anak senang dengan unsur hiburan dan hal yang menyenangkan.

Cara yang dilakukan dengan menyampaikan materi dengan bercerita, bercerita

kejadian yang benar terjadi sehingga dengan cerita dapat menghantar siswa pada

imaginasi pemahaman masing-masing. Seperti salah satu contoh tema mengenai

percaya pada Allah dengan kesimpulan yaitu bila sungguh percaya pada Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

4

maka segala hal yang sulit terjadi dan sulit dilakukan akan menjadi mudah dan

ringan untuk dihadapi. Dengan memberikan unsur cerita pengalaman kejadian

nyata mengenai kekuatan percaya pada Allah siswa mendengarkan dan mudah

memahami apa yang disampaikan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih

aktif dengan sharing dari masing-masing siswa yang pada akhirnya menemukan

masalah pada masing-masing siswa, berbagai masalah ditemukan seperti masalah

keluarga, persahabatan, ekonomi, maupun pelajaran. Cerita mampu menghantar

pada pemahaman yang lebih mendalalm khususnya pada pendidikan agama

Katolik di sekolah siswa dihantar menjadi lebih beriman dan merasakan kasih

karunia Allah yang menyelamatkan

Dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah penggunaan berbagai sarana,

metode, dan model pembelajaran sangat dianjurkan untuk menciptakan proses

pembelajaran yang menyenangkan, relevan, dan bermakna. Guru Pendidikan

Agama Katolik cenderung mengajar dengan menjelaskan atau memberikan

rangkuman yang membuat siswa kurang menarik pada pelajaran padahal anak

pada umumnya senang dengan sesuatu yang menghibur dan menyenangkan.

Untuk itu guru Pendidikan Agama Katolik harus pandai dalam mengolah dan

mempersiapkan media atau sarana dalam Pendidikan Agama Katolik sehingga

proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan efektif.

Pendidikan menurut Johannes Muller dalam buku Pendidikan Kegelisahan

Sepanjang Zaman (Sindhunata, 115:2001) adalah segala upaya masyarakat serta

hasil-hasilnya yang bertujuan meneruskan dan menyediakan pengetahuan dan

keterampilan, sikap dan pola tingkah laku yang perlu demi kelangsungan ataupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

5

kelangsungan masyarakat itu dengan menawarkan kesempatan yang sebaik

mungkin kepada semua orang demi perkembangan manusia seutuhnya maka

diperlukan berbagai sarana, model, dan metode yang dapat mendukung untuk

mencapai tujuan pendidikan tersebut.

Pendidikan dalam arti umum memiliki tujuan. Begitu pula PAK memiliki

tujuan yaitu PAK di Sekolah pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup

beriman berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki

keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi

dan peristiwa penyelamatan dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan,

kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian

lingkungan hidup yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan

kepercayaan (Komkat KWI,2007: 7). Untuk mencapai tujuan pembelajaran PAK

bisa didukung dengan sarana, metode, atau model pembelajaran yang sesuai.

Salah satu proses pembelajaran PAK yang menyenangkan dapat dibangun

dengan memasukan cerita-cerita di dalamnya. Cerita dalam pendidikan agama

Katolik sangat dekat dan tak dapat dilepaskan karena dalam PAK berisi cerita-

cerita terlebih dalam Kitab Suci berisi sejarah dan kenangan mengenai Allah,

alam semesta, para nabi, kisah-kisah mengenai Yesus yang disampaikan dalam

pelajaran pendidikan agama Katolik segala yang terangkum dalam PAK tidak

lepas dari unsur cerita.

Akan tetapi cerita dalam PAK kurang diperhatikan maknanya, kurang

diperhatikan karena pendidikan agama Katolik hanya dianggap sebagai kewajiban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

6

saja sehingga cerita hanya dianggap sebagai selingan atau hiburan dalam proses

pembelajaran. Melihat kenyataan yang terjadi, pengajar bertanggung jawab

memberikan pembelajaran yang menarik dan kreatif seperti yang dilakukan oleh

Yesus mengajar dengan bercerita. Cerita memiliki peranan penting dan dapat

digunakan dengan kreatif agar lebih menarik yaitu dengan memanfaatkan

teknologi saat ini seperti film, tayangan video maupun drama. Cerita mampu

menghantar dan membawa pemahaman yang lebih mendalaman dan berkesan

sehingga dapat lebih mudah diterima dan dipahami untuk diterapkan dalam

kehidupan.

Cerita adalah hasil pengalaman yang dikreasikan dengan imajinasi dan

disampaikan dengan media bahasa yang sesuai dengan dunia anak-anak.

Cerita anak bukan cerita yang ditulis anak-anak tetapi dengan

menggunakan sudut pandang anak-anak karena pada hakikatnya cerita

anak adalah cerita yang ditulis untuk anak-anak sehingga anak bisa

memahami cerita (Heru Kurniawan, 2013: 17-18).

Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah proses pendidikan iman yang

diselenggarakan oleh gereja, sekolah ataupun dalam keluarga untuk membantu

peserta didik agar semakin beriman pada Tuhan Yesus sehingga nilai-nilai dapat

terwujud (Heryatno Wono Wulung, 2008:22). Dalam pendidikan Agama Katolik

perkembangan, peneguhan, pendewasaan iman sangat ditekankan. Cerita memiliki

pengaruh terhadap suatu hal yang dilakukan dalam segala kegiatan. Seperti

kegiatan belajar mengajar yang berbeda akan menumbuhkan ketertarikan siswa

dalam belajar sehingga mudah memahami pelajaran serta dapat mempengaruhi

sikap dan perilaku siswa. Cerita akan mudah dipelajari karena ada unsur

ketertarikan pada suatu hal yang menghibur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

7

Cerita memiliki peranan penting dalam Pendidikan Agama Katolik

sehingga guru Pendidikan Agama Katolik perlu memperhatikan metode atau

sarana yang mendukung untuk pembelajaran yang efektif dan mudah ditangkap

siswa yaitu dengan menggunakan cerita dalam proses Pendidikan Agama

Katolik. Dengan memanfaatkan cerita proses belajar Pendidikan Agama Katolik

di sekolah menjadi lebih bermakna dan menarik. Dengan cerita mendukung

proses belajar mengajar untuk mudah dimengerti dan disatukan dengan

pengalaman nyata yang memudahkan memori untuk mengingat berbagai suasana

dalam cerita yang diwarnai kejadian nyata, kesan dan keindahan karena cerita

melibatkan seluruh panca indera, perasaan, kesan dan akhirnya seluruh kehidupan.

Mengingat siswa lebih senang dengan hal yang gembira, hiburan, bebas

dibandingkan dengan teori dan suatu ajaran saja.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

memaparkan peranan dan makna cerita dalam pendidikan agama katolik di

sekolah. Oleh karena itu tulisan ini diberi judul “MAKNA CERITA DALAM

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat

diidentifikasikan beberapa permasalahan dalam skripsi ini yaitu:

1. Banyak siswa tidak tertarik pada pelajaran PAK.

2. Model atau metode belajar yang digunakan oleh guru kurang menarik

perhatian siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

8

3. Guru kurang memanfaatkan sarana dan media yang tersedia pada zaman ini.

4. Cerita-cerita mengenai Kitab Suci dan cerita-cerita yang relevan untuk

pengajaran iman kurang diperhatikan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemaparan materi di atas, penulis akan membatasi dan

memfokuskan masalah pada pemanfaatan cerita dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

D. Perumusan Masalah

1. Apa peranan cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah?

2. Apa saja cerita yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik di sekolah?

3. Bagaimana memaknai cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah?

E. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan peranan cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

2. Memaparkan cerita-cerita apa saja yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

3. Menjelaskan tentang cara memaknai cerita dalam Pendidikan Agama Katolik

di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

9

F. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah:

Dengan adanya penulisan karya tulis ini akan ditemukan metode atau

sarana yang menarik dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Dengan

pembelajaran yang menarik siswa akan terbantu dalam perkembangan iman dan

membantu menemukan nilai-nilai iman Kristiani akan karya keselamatan Allah.

Dengan skripsi ini para guru Pendidikan Agama Katolik menemukan metode atau

sarana untuk menggunakan cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

BAB II

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH

Pada bab ini penulis akan menjabarkan hal-hal yang berkaitan dengan

Pendidikan Agama Katolik (PAK) di sekolah dan PAK di sekolah sebagai bagian

dari Pendidikan Nasional.

A. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Pada hakekatnya PAK di sekolah adalah sebagai proses komunikasi iman.

Sebagai komunikasi iman pendidikan agama Katolik perlu menekankan sifatnya

yang praktis. Bersifat praktis berarti Pendidikan Agama Katolik lebih

menekankan tindakan dari pada konsep atau teori. Oleh sebab itu Pendidikan

Agama Katolik lebih menekankan proses perkembangan, pendewasaan iman,

serta peneguhan pengharapan, dan perwujudan kasih terhadap sesama (Heryatno

Wono Wulung, 2008: 15-16).

Pendidikan Agama Katolik dipahami sebagai proses pendidikan iman yang

diselenggarakan oleh Gereja, sekolah, keluarga dan kelompok jemaat lainnya

untuk membantu peserta didik agar semakin beriman kepada Tuhan Yesus

sehingga nilai-nilai Kerajaan Allah sungguh terwujud di tengah-tengah hidup

mereka. Dengan demikian yang menjadi tujuan PAK ialah demi terwujudnya

nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah-tenggah hidup mereka, demi kedewasaan

iman, dan demi kebebasan manusia (Heryatno Wono Wulung, 2008: 22). Romo

Van Lith menegaskan bahwa tujuan pendidikan katolik adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

11

memperkembangkan humanisme Katolik yaitu harus membantu peserta didik

untuk menjadi pelaku-pelaku perubahan sosial. Pendidikan dipahami sebagai

jalan, tempat atau pewarta menuju transformasi sosial (Heryatno Wono Wulung,

2008: 13-14).

Demi tujuan tersebut, pendidikan agama Katolik diusahakan oleh Gereja,

dan terlaksana dalam keluarga katolik, dalam jemaat dan dalam sekolah terutama

sekolah katolik. Pendidikan Agama Katolik pada dasarnya dilaksanakan oleh

jemaat sebagai paguyuban umat beriman Kristiani terutama untuk para

anggotanya demi pendewasaan dan pengembangan penghayatan dan pengalaman

iman akan Allah Bapa dalam Yesus Kristus oleh kekuatan Roh Kudus.

1. PAK di Sekolah bagian dari Katekese

Paus Yohanes Paulus II memberikan ajakan tentang katekse yaitu dalam

hubungannya dengan keluarga, sekolah perlu menyelenggarakan katekese dengan

kemungkinan-kemungkinan yang tidak boleh diabaikan. Katekese tersebut berupa

pendidikan agama yang diintegrasikan dengan hidup. Pendidikan hidup beriman

dalam lingkup sekolah merupakan tugas Gereja dalam memperkembangkan iman.

Katekese adalah pendidikan iman yang terus-menerus selama manusia

hidup di dunia. Pendidikan iman tersebut meliputi pengenalan akan kebenaran-

kebenaran yang diwahyukan untuk membawa manusia pada perubahan sikap yang

kemudian diwujudkan dalam tindakan sebagai usaha semakin mendekatkan diri

kepada Kristus (Telambuana, 2005: 48). Selain itu katekese adalah suatu bagian

integral, pemakluman Injil yang pertama disusul dengan hubungan erat antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

12

katekese dengan sakramen inisiasi Kristen. Hal ini kemudian dipahami sebagai

hidup menggereja yang terus menerus dalam iman teristimewa pada pelajaran

agama di sekolah bersama dengan pendidikan keluarga Kristen yang membina

kaum muda (PUK, Art. 60). Dengan demikian Pendidikan Agama Katolik di

sekolah merupakan bagian dari katekese karena PAK bertujuan untuk membantu

siswa agar beriman semakin mendalam dan memiliki kesadaran untuk terlibat

dalam kehidupan menggereja juga kehidupan di masyarakat.

a. Katekese sebagai Pendidikan Iman

Berdasarkan arti kata, katekese berasal dari bahasa Yunani Katechein,

bentukan dari kata „Kat‟ yang berarti meluas atau pergi, dan „echo‟ yang berarti

menggemakan atau menyuarakan. Dengan demikian katechein berarti perwartaan

secara meluas tentang suatu berita.

Pewarta Kabar Gembira yang utama dan pertama adalah Yesus Kristus.

Dia mewartakan Kerajaan Allah, dan pewartaannya sebagai Kabar Gembira

dirumusakan di dalam Injil (PUK, Art. 34). Pewartaan kabar Gembira yang telah

dimulai oleh Yesus kemudian dilanjutkan oleh murid-murid-Nya. Melalui

katekese umat beriman menyampaikan kata-kata dan perbuatan Wahyu,

memaklumkan dan menceritakan sekaligus memperjelas misteri yang ada di

dalamnya (PUK, Art. 39).

Komkat KWI memberikan tekanan pada katekese yaitu sebagai

komunikasi iman dari pengalaman iman dalam kehidupan sehari-hari dan dapat

meneguhkan iman para peserta. Untuk itu katekese adalah pendidikan yang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

13

dalamnya terdapat pewartaan iman yang dapat saling meneguhkan iman masing-

masing peserta dengan pengalaman iman yang dapat mendekatkan diri dengan

Kristus yang terungkap dalam peristiwa hidup sehari-hari.

Katekese sebagai pendidikan iman merupakan salah satu bentuk karya

pewartaan Gereja yang bertujuan untuk membantu umat beriman agar imannya

semakin mendalam dan supaya mereka semakin terlibat dalam kehidupan

menggereja dan masyarakat baik sebagai pribadi maupun kelompok (Adisusanto,

1995:3). Dengan demikian katekese membuat setiap orang diundang untuk

bertobat, lebih mendekatkan diri dan mengimani Yesus. Pendidikan iman ini

diharapkan berlangsung terus-menerus sepanjang hidup manusia di dunia.

b. Katekese sebagai Pelayanan Sabda

Pelayanan sabda adalah salah satu bentuk dari katekese. Tidak ada

katekese yang benar kalau nama, ajaran, janji-janji, Kerajaan Allah, Putra Allah,

Yesus dari Nasaret tidak diwartakan. Mereka yang sudah menjadi murid Kristus

juga harus disuburkan dengan sabda Allah agar mereka dapat bertumbuh dalam

hidup Kristiani mereka (PUK, Art. 50). Katekese sebagai pelayanan sabda

memiliki fungsi yaitu:

1) Dikumpulkan dan dipanggil kepada iman

Fungsi ini merupakan perintah misioner Yesus yang ditujukan kepada

orang-orang yang tidak beriman yaitu mereka yang memilih untuk tidak

percaya, orang-orang Kristen yang ada di ambang batas hidup Kristiani dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

14

mereka yang memeluk agama-agama lain. Selain itu fungsi ini juga ditujukan

kepada anak-anak dari keluarga Kristiani.

2) Inisiasi

Mereka yang karena rahmat memilih untuk mengikuti Yesus kemudian

diperkenalkan dengan hidup iman, liturgi dan cinta kasih Umat Allah. Untuk

mencapai pada fungsi ini katekese memiliki peranan penting terutama

katekese mengenai sakramen-sakramen inisiasi yang akan atau sudah

diterima. Pendidikan Kristen dalam keluarga dan pelajaran agama di sekolah

juga memiliki fungsi mengawali.

3) Pendidikan iman

Katekese ini ditujukan bagi orang-orang Kristen yang sudah

diperkenalkan oleh unsur dasar iman Kristen namun masih perlu memupuk

dan memperdalam iman selama hidup. Fungsi ini dilaksanakan melalui

banyak bentuk antara lain: sistematis atau kadang-kadang, individual atau

komunal, diatur atau spontan.

4) Fungi Liturgis

Pelayanan sabda juga mempunyai fungsi liturgis karena pelayanan

sabda merupakan bagian utuh dari suatu tindakan sakral. Homili adalah

bentuk pelayanan sabda yang paling penting dalam suatu liturgi. Pelayanan

sabda menjadi persiapan langsung bagi penerimaan sakramen-sakramen yang

berbeda, perayaan sakramental dan yang terpenting partisipasi umat beriman

dalam Ekaristi, dan sebagai sarana pendidikan iman yang pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

15

Katekese sebagai pelayanan sabda memiliki banyak fungsi yaitu untuk

pertobatan, pendidikan iman baik dalam keluarga maupun dalam lembaga-

lembaga pendidikan, selain itu pelayanan sabda diberikan secara

berkesinambungan guna memupuk iman dan mendewasakan iman.

c. Katekese sebagai Ilmu

Kateketik adalah teori tentang katekese, refleksi atas karya Gereja, ilmu

yang mengajarkan bagaimana mewartakan ajaran Kristus kepada kaum muda dan

dewasa. Kateketik adalah ilmu pendidikan agama atau ilmu bina iman, yang

mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan pembinaan iman

(Telaumbanua, 2005: 6). Kateketik sebagai ilmu pendidikan agama atau ilmu bina

iman telah cukup lama ditekuni, khususnya dalam hal praksis bina iman yang

dinamai katekese (Telambuana, 2005: 13). Sedangkan menurut Purwatma (2012:

155) ilmu kateketik adalah sebuah studi ilmiah perihal katekese dengan

menggunakan metode dan sistem yang spesifik. Perkembangan paham, tujuan,

model, sarana dan kedudukan katekese dalam Gereja serta hubungan katekese

dengan ilmu pendidikan ikut membantu memperkembangkan ilmu kateketik

sehingga umat semakin berkembang dalam iman dan penghayatan hidup akan

Yesus Kristus yang menyelamatkan.

1) Objek Formal

Objek formal dalam ilmu kateketik memiliki tiga aspek penting yaitu

komunikasi iman, pewartaan dan pendidikan iman.

a) Komunikasi iman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

16

Dalam PPKI II yang berlangsung di Klender Jakarta menjelaskan bahwa

katekese umat adalah komunikasi iman atau tukar pengalaman iman (penghayatan

iman) antara anggota jemaat beriman. Dalam katekese, umat dituntut untuk

mampu bersaksi tentang imannya akan Yesus Kristus sebagai pola hidup umat

beriman dalam Kitab Suci khususnya dalam Perjanjian Baru sebagai dasar

penghayatan iman umat kristiani sepanjang hidupnya. Telambuana (2005: 86)

juga mengungkapkan bahwa katekese yang menjemaat, yang berdasarkan pada

situasi konkret setempat dan berpola pada Yesus Kristus adalah sumber iman

yang utama menuju pada hidup Kristiani yang utuh.

Katekese umat merupakan komunikasi iman dari peserta sebagai sesama

dalam iman yang sederajat tanpa pandang bulu untuk terus bersaksi tentang iman

mereka secara terbuka ditandai sikap saling menghargai dan mendengarkan satu

sama lain (Telambuana, 2005: 87-88). Komunikasi iman juga diharapkan mampu

membantu peserta agar menghayati imannya di dalam kenyataan hidupnya atau

kebudayaan dan cara berpikirnya sendiri. Perjumpaan antara kenyataan hidup

peserta dengan kekayaan iman Kristiani, membantu mereka supaya sampai pada

penghayatan iman yang menyeluruh, yang membawa mereka pada kematangan

atau kedewasaan iman (Heryatno Wono Wulung, 2008: 50).

b) Pewartaan Sabda

Pewartaan yang menyampaikan Wahyu kepada dunia, dilaksanakan dalam

perkataan-perkataan dan perbuatan. Pelayanan sabda adalah unsur pewartaan yang

fundamental. Tidak ada pewartaan yang benar kalau nama, ajaran, janji-janji,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

17

Kerajaan Allah, Putra Allah tidak diwartakan. Mereka yang sudah menjadi murid

Kristus juga harus disuburkan dengan sabda Allah agar mereka dapat bertumbuh

dalam hidup Kristiani mereka (PUK, art. 50).

Katekese bukan hanya membuat orang saling berkontak satu sama lain,

namun ada kemesraan dengan Yesus kristus. Mewartakan Kabar Gembira

merupakan kesatuan dengan Yesus Kristus. Persatuan dengan Yesus Kristus

membawa murid-murid menyatukan diri dengan segala sesuatu yang

mempersatukan Yesus Kristus secara mendalam dengan Allah Bapa dan dengan

Roh Kudus (PUK, Art. 80)..

c) Pendidikan Iman

Pendidikan Agama Katolik dipahami sebagai proses pendidikan dalam

iman yang diselenggarakan oleh Gereja, sekolah, keluarga dan kelompok jemaat

lainnya untuk membantu peserta agar semakin beriman kepada Tuhan Yesus

sehingga nilai-nilai Kerajaan Allah sungguh terwujud di tengah-tengah hidup

mereka, sehingga yang menjadi tujuan PAK ialah demi terwujudnya nilai-nilai

Kerajaan Allah di tengah-tenggah hidup mereka, demi kedewasaan iman dan demi

kebebasan manusia (Heryatno Wono Wulung, 2008: 22). Adapun titik tolak dari

pendidikan iman itu sendiri yaitu proses perkembangan iman yang nampak dalam

pertobatan kita sebagai umat beriman. Pertobatan merupakan kesediaan sikap dan

tindakan manusia untuk mendalami hidup. Orang yang bertobat menanggalkan

manusia lamanya dan mengenakan manusia baru dengan berbalik kepada Kristus

(Adisusanto, 1995: 11).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

18

2) Objek Material

Objek material ilmu kateketik adalah iman (Tradisi Gereja) dalam

pengalaman hidup. Iman dalam Tradisi Gereja dan dalam pengalaman hidup akan

diuraikan sebagai berikut:

a) Iman

Iman merupakan tanggapan manusia terhadap sabda Allah, manusia tidak

bisa bersifat pasif atau menutup diri tetapi harus memberi tanggapan dengan

memutuskan sikap yang tepat dalam keseluruhan rencana keselamatan Allah

(Adisusanto, 1995: 3). Iman mencakup perubahan hidup, suatu pertobatan yakni

perubahan budi dan hati yang mendalam, iman yang membuat seorang beriman

menghayati pertobatan itu. Iman dan pertobatan muncul dari hati yakni muncul

dari kedalaman pribadi manusia dan melibatkan seluruh keberadaannya melalui

perjumpaan dengan Yesus Kristus dan kesetiaan kepada-Nya (PUK, art.55).

Telaumbanua (2005: 52) juga mengatakan “pertobatan lebih pada usaha

pembaharuan diri yang terus-menerus yang dilakukan dalam seluruh proses

pembangunan iman secara pribadi.”

Katekese merupakan bentuk khusus yang mematangkan pertobatan awal

untuk menjadikan suatu pengakuan iman yang nyata hidup dan berbuah.

Permandian erat dengan pengakuan iman bersifat Tritunggal. Gereja

mempermandikan “dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Orang-orang

Kristen menyerahkan hidup kepada Allah Tritunggal. Katekese membantu

mematangkan pengakuan iman dan pemaklumannya terdapat di dalam Ekaristi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

19

menjadi penting untuk menyatukan pengakuan iman kepada Kristus akan cinta

Allah dan sesama menyatakan keberadaan dan tindakan-Nya (PUK, Art 82).

Iman dengan mana manusia menanggapi pewartaan Injil menuntut

permandian, yang didasarkan pada kehendak Kristus sendiri yang memerintahkan

murid-Nya untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya dan mempermandikan

mereka, misi ini merupakan misi untuk mewartakan Kabar Gembira. Mereka yang

sudah bertobat kepada Yesus Kristus dan telah dididik dalam iman melalui

katekese, dengan menerima sakramen-sakramen inisiasi Kristen (Permandian,

Krisma dan Ekaristi) dibebaskan dari kekuasaan kejahatan melalui sakramen-

sakramen inisiasi Kristen (PUK, Art. 65).

b) Pengalaman Hidup

Pengalaman membangkitkan dalam diri manusia, minat, pertanyaan-

pertanyaan, harapan-harapan, Kecemasan-kecemasan, perenungan dan penilaian-

penilaian semuanya bertemu untuk membentuk suatu hasrat untuk mengubah

eksistensinya. Adalah tugas katekese membuat orang sadar akan pengalamannya

yang paling dasar, membantu mereka menilai dalam terang injil pertanyaan dan

kebutuhan yang muncul dari pengalaman itu, serta mendidik hingga sampai pada

suatu cara hidup yang baru yang membuat setiap pribadi sanggup bertindak

dengan aktif dan penuh tanggung jawab di hadapan karunia Allah (PUK, Art.

152).

Pengalaman hidup peserta meliputi segala kegiatan hidup sehari-hari

termasuk kegiatan rohani seperti hidup doa, perayaan iman dan devosi-devosi

termasuk juga permasalah serta kesulitan, keprihatinan dan persoalan hidup yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

20

menekan seperti kekuatiran, ketakutan dan kebingungan tetapi juga kegembiraan,

kebahagian, cita-cita serta pengharapan. Dengan bertitik tolak dari pengalaman

hidup peserta, kegiatan pendidikan iman menjadi relevan dan sungguh

menanggapi kenyataan hidup dan kebutuhan peserta karena setiap peserta

memiliki pengalamannya sendiri yang diyakini maknanya dan dipahami sebagai

suatu bagian penting dari rangkaian perjalanan hidup (Heryatno Wono Wulung,

2008: 50).

2. Hakikat PAK di Sekolah

a. PAK di sekolah bagian dari Pendidikan Iman

Iman adalah pemberian Allah yang anugerah-Nya menyentuh inti batin

seseorang dan membimbing seseorang ke arah hubungan yang hidup dengan

Allah di dalam Yesus Kristus. Iman adalah “pemberian Allah” (Ef. 2:8) dan

“Allah yang memberi pertumbuhan” (1 Kor. 3:7). Secara kognitif iman

merupakan kegiatan percaya. Para pendidik khususnya para pengajar PAK

bertugas untuk mengajarkan iman yang mampu memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk memperdalam dan memperluas pemahaman mengenai iman.

Secara afektif iman adalah kegiatan mempercayakan yaitu mempercayakan semua

pada kehendak Kristus dan mampu menanggapi undangan dengan rasa percaya

bahwa Allah yang setia yang menyelamatkan oleh kuasa Roh Kudus.

Pendidikan agama di sekolah harus membantu pertumbuhan spiritual

yaitu membantu mendekatkan diri dengan Allah seperti memberi kegiatan doa,

dengan doa membuat peserta didik merasakan kehadiran Allah memiliki rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

21

hormat dan rasa kagum pada kebaikan yang Allah berikan (Thomas Groome,

2010:109).

Pendidikan iman di sekolah berlangsung secara struktur sesuai dengan

perkembangan anak dan tingkatannya dengan sengaja memperkembangkan iman

peserta didik secara menyeluruh sebagai tujuan utama. Dengan begitu pendidikan

agama Katolik di sekolah salah satunya bertujuan memperkembangkan iman

peserta didik untuk lebih mengenal Allah lewat pendidikan agama di sekolah

berupa cerita ataupun kutipan kitab suci yang membawa peserta didik lebih

mengenal Yesus selain membantu memperkembangkan iman membuat peserta

didik memiliki nilai moral juga sikap seperti yang diteladankan Yesus sehingga

dapat diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

b. PAK di sekolah bagian dari Pelayanan Sabda

Pendidikan agama katolik di sekolah diberikan para pendidik yaitu guru

yang memiliki peran penting dalam melayani dan mengajar peserta didik di

sekolah. Secara khusus pendidikan agama harus mempresentasi Yesus ketika

melayani peserta didik dengan pelayanan sabda yang berkenaan dengan inkarnasi

(Thomas Groome, 2010:390). Merepresentasikan Yesus karena “ Dia yang

memberikan rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita Injil, gembala-gembala dan

pengajar-pengajar untuk melengkapi orang beriman bagi pekerjaan pelayanan

dalam membangun Tubuh Kristus” (Ef. 4:11-12).

Para pendidik atau guru memiliki jabatan mengajar yaitu memberikan

pelayanan sabda dengan memberitakan Injil, dari Injil diharapkan tidak berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

22

disitu saja namun para pendidik perlu membawa peserta menuju perwujudan

nyata yang konkrit dalam hidup. Misalnya pelayanan sabda memberitakan Injil

mengenai sikap saling mengasihi tidak hanya diwartakan saja namun perlu

diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari seperti saling mengasihi dengan

teman, tetangga atau toleransi antar umat beragama. Pelayanan sabda dalam

pendidikan agama di sekolah tidak hanya berkotbah menyampaikan firman akan

tetapi membentuk peserta didik hidup sesuai dengan ajaran Kristus yang mampu

mewujudkan tindakan konkrit dalam hidup sehari-hari. Selain itu para pendidik

harus mampu membuat peserta didik mengenal Allah dan menghadirkan Allah

yang menyelamatkan dalam diri peserta didik.

Oleh karena itu pendidik dan peserta didik memiliki peran penting yang

saling membutuhkan dan meneguhkan dalam pendidikan agama katolik di sekolah

khususnya seorang pendidik yang memiliki kewajiban memberikan pelayanan

sabda kepada peserta didik, pendidik juga berperan sebagai seorang fasilitator

yang menuntun peserta didik dalam pembentukan iman yag terus menerus dalam

hidup sesuai sabda.

c. PAK di Sekolah bagian dari Ilmu Katekese

Pendidikan Agama Katolik bila dilihat dalam arti sempit adalah

pendidikan agama yang bertujuan agar peserta didik memiliki pandangan

Kristiani dalam kehidupa sehari-hari dan berkembang terus menerus menjadi

pribadi yang beriman .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

23

Dalam sidang PKKI di Klender mengatakan tentang katekese sebagai

komunikasi iman yaitu proses tukar menukar pengalaman iman dari satu peserta

kepada yang lainnya. Dari proses tersebut peserta mendapatkan ilmu dan

pengetahuan berupa pengalaman yang berguna bagi pengetahuan imannya.

Dengan sharing pengalaman iman kita mendapat ilmu yang bisa meneguhkan

iman dan meneguhkan iman sebagai seorang Kristiani.

Dengan demikian pendidikan agama Katolik di sekolah adalah bagian dari

ilmu katekese yang baik karena didalamnya terdapat praktek keagamaan

pendidikan agama Katolik secara khusus. Jadi Pendidikan agama katolik di

sekolah sebagai ilmu yang mampu menghantar peserta didik memahami

pendidikan Kristiani lewat komunikasi iman. Dari proses komunikasi iman

peserta didik menunjukan dirinya sebagai seorang Kristiani yang sejati karena

dorongan timbul dari dalam diri bukan dari luar, dorongan untuk semakin beriman

kepada Kristus dan bertindak sesuai ajaran Kristiani. Pendidikan agama Katolik di

sekolah adalah tujuan yang sesungguhnya dari proses belajar mengajar yang

mampu membentuk kepribadian peserta didik yang menyeluruh menuju sosok

pribadi yang berkembang dan semakin beriman.

3. PAK di Sekolah bagian dari Pendidikan Nasional

Pancasila pada sila pertama menegaskan tentang Ketuhanan Yang Maha

Esa yaitu negara menghormati Tuhan sebagai Yang Maha Esa sebagai pencipta

alam semesta. Maka dalam pendidikan hidup beriman dalam konteks sekolah

sangat penting diberikan karena memperkembangkan iman dan kepercayaan anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

24

pada Tuhan. Dengan diberikan pendidikan agama di sekolah dapat memberikan

pendekatan pada anak sekaligus mendekatkan diri anak dengan Tuhan selain itu

menjadi bekal budi pekerti dan akhlak ana-anak.

Pendidikan merupakan sarana yang paling utama dan penting dalam hidup,

karena dengan pendidikan dapat menjadikan masyarakat memiliki kualitas dalam

menjalani kehidupan. Karena pentingnya pendidikan maka negara membuat

Undang-undang Dasar 1945 yang berisi berbagai hal mengenai peraturan negara

salah satunya menyelenggarakan sistem pendidikan nasional. Sebagaimana

tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pemerintah telah menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan bakat peserta didik

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara demokratis, serta bertanggung jawab.

Di dalam Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan

yang diharapkan bersama yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU

RI No 20/ 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

25

Jadi jelaslah pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan

sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga

penerapan pendidikan harus diselenggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan

Nasional berdasarkan UU No 20/ 2003. Menurut UU RI no 20/ 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional jenis pendidikan dilaksanakan dalam rangka

memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik serta mempersiapkan

peserta didik untuk mengikuti pendidikan ke perguruan tinggi.

Untuk itu agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan

karena sebagai pegangan dlam mewujudkan hidup yang memiliki nilai yang

bermakna. Sehingga pendidikan agama sangat penting diberikan pada anak baik

itu dalam lingkungan keluarga maupun di sekolah. Dengan pendidikan agama di

sekolah membuat peserta didik beriman memiliki spiritual dan akhlak yang sesuai

dengan ajaran agama. Pendidikan dilakukan secara berkesinambungan sesuai

dengan ajaran Gereja Katolik dengan tetap memiliki toleransi dengan umat

beragama lain sehingga tercipta persaudaraan dan persatuan nasional.

Dengan begitu Pendidikan Agama Katolik di sekolah meruoakan salah

satu bentuk usaha untuk memampukan peserta agar dapt menghayati kehadiran

Allah, menanggapi panggilan Allah dan mendekatkan diri dengan Allah sehingga

dapat diterapkan dalam hidup sehari-hari. Dengan PAK di sekolah membuat

peserta semakin menghayati imannya dan mendewasakan iman peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

26

B. Konteks PAK di Sekolah

Dalam konteks PAK di Sekolah terdapat beberapa elemen penting yaitu

keluarga, masyarakat, Gereja dan sekolah, keempat hal tersebut menjadi penting

karena memiliki hubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam

konteks sosial membantu memperkembangkan kepribadian dan hati nurani,

memberikan rasa aman, memberi semangat dan arah yang jelas dalam hidup

pribadi masing-masing peserta. Bila satu sama lain saling bersinergi dan

bekerjasama dengan baik akan membentuk pendidikan yang utuh dan kontekstual

(Heryatno Wono Wulung, 2008: 39).

1. Sosialisasi Menjadi Manusia yang Matang

Sosialisasi merupakan proses yang panjang dan membutukan waktu lama

dimana seseorang memasukan diri dan dimasukan dalam etos hidup bersama.

Dalam proses tersebut manusia menghadapi pengaruh konteks sosial yang berupa

tatanan hidup, nilai yang dianut, corak tingkah laku yang diharapkan dan lain

sebagainya (Heryatno Wono wulung, 2008:41).

Sosialisasi memerlukan waktu yang lama karena didalamnya manusia

harus berinteraksi dalam berbagai hal dalam lingkungan, masyarakat, budaya dan

dengan sesama. Dalam komponen yang bersamaan tersebut saling mempengaruhi

dan memperkembangkan. Dalam lingkungan sekolah anak belajar besosialisasi

dengan teman, guru, adik kelas, kakak kelas maupun lingkungan sekolahnya. Jika

anak tersebut dapat bersosialisasi dengan baik maka akan mempengaruhi hal baik

dalam dirinya dan membawa dampak yang baik juga dalam hidup pribadinya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

27

pendidikan, pergaulan maupun dengan teman di seolahnya. Sosialisasi memiliki

dampak besar dalam hidup karena memberikan hasil yang positif dan

memperkembangkan manusia menjadi pribadi yang dewasa dan matang.

2. Sosialisasi Menuju Manusia yang Beriman dan dewasa

Menjadi manusia Kristiani yang mantap dan dewasa sejajar dengan

sosialisasi menuju manusia yang matang, kita perlu berinteraksi dengan sesama

dan jemaat lainnya (Heryatno Wono Wulung, 2008:46). Iman kita dibentuk dan

dilkembangkan melalui interaksi tersebut. Pendidikan Agama Katolik di sekolah

bertitik tolak pada kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan peserta didik

mampu menuntun dan mengarahkan untuk menjadi manusia Kristiani yang

beriman.

3. Pendekatan Dialektis dalam Proses Sosialisai

Proses sosialisasi dlam Pendidikan agama Katolik membutuhkan proses

edukasi yang kritis yang memiliki hubungan dialektis antara jemaat satu dan

lainnya. Yang diperlukan tidak saja hanya perubahan namun mampu

menyesuaikan diri, menginternalisasi nilai, pandangan hidup yang sudah lama

dimiliki. Maka dari itu pendidikan Agama Katolik adalah proses sosialisasi dan

edukasi yang kritis dan bernilai emansipatif. Dialektika mendorong Gereja untuk

bersikap kritis pada dirinya dan tatanan hidup masyarakat.

Pendidikan Agama Katolik di sekolah membutuhkan komunitas iman yang

kritis yang dapat membantu peserta didik tidak hanya memperkebangkan dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

28

sendiri namun memperkembangkan seluruh segi sosial yang bertolak dari

kenyataan hidup peserta sehingga membantu mendewasakan dan

memperkembangkan imannya bukan hanya segi kognitif namun sikap dan

tindakan bagi masyarakat dan sesama.

C. Tujuan PAK di Sekolah

PAK di Sekolah pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup

beriman berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki

keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi

dan peristiwa penyelamatan dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan,

kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian

lingkungan hidup yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan

kepercayaan (Komkat KWI,2007: 7).

Heryatno (2008:25) mengatakan bahwa pada hakekatnya tujuan PAK yaitu,

demi terwujudnya Kerajaan Allah, iman yang selalu berkembang.

1. Demi Terwujudnya Kerajaan Allah

Tujuan orang memeluk agama adalah untuk mendapatkan kebahagian

dunia dan akhirat. Agama Katolik juga menawarkan kebahagian di dunia dan di

surga. Terciptanya kebahagian di dunia dan di surga ini dalam bahasa Katolik di

istilahkan terciptanya Kerajaan Allah yaitu jika Allah sudah meraja maka di situ

akan tercipta suatu kebahagian. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

29

adalah untuk menyelamatkan jiwa. Jika Allah sudah meraja maka tentu kita akan

selamat dan bahagia karena kita adalah Anak-anakNya.

Oleh sebab itu Pendidikan Agama Katolik di Sekolah harusnya mampu

menggerakkan siswa untuk ikut mengambil bagian demi terciptanya Kerajaan

Allah. Artinya Pendidikan Agama Katolik harus mampu membuat siswa merasa

bahagia dan berbagi kebahagian dengan orang-orang di sekitar lewat sikap dan

tindakan sehari-hari yang sesuai dengan ajaran Katolik. Dengan demikian

Kerajaan Allah di surga akan hadir secara nyata lewat sikap dan tindakan yang

memberi kebahagian bagi orang di sekitar.

Terwujudnya Kerajaan Allah menjadi tujuan utama dalam PAK di

Sekolah, karena Kepercayaan kita kepada Allah memimpin kita untuk menyadari

dan mengingat bahwa Kerajaan Allah adalah pemberian. Dalam arti yang definitif

Kerajaan telah datang dalam Yesus Kristus. Keselamatan telah dimenangkan bagi

kita. Karena Kerajaan Allah telah hadir dan kedatangannya yang terakhir

dijanjikan dapat dipercaya, kita dapat menjalani masa kini dengan suka cita,

damai dan bahagia.

2. Iman Yang Selalu Berkembang

Iman Katolik sebagai realitas yang hidup memiliki tiga dimensi yang

esensial, yaitu keyakinan, hubungan yang penuh kepercayaan dan kehidupan

agape yang hidup. Maksud dari agape di sini adalah iman tumbuh karena ada rasa

keyakinan, kepastian dan kepercayaan yang penuh. Tidak berhenti di situ, iman

yang tumbuh karena keyakinan dan kepercayaan akan Yesus Kristus harus

dihayati secara penuh dan dilaksanakan secara penuh juga dalam hidup sehari-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

30

hari. Iman adalah sebuah realitas yang hidup, maka tiga dimensi tersebut

diekspresikan ke dalam tiga kegiatan, yaitu iman sebagai keyakinan (faith as

believing), iman sebagai kegiatan mempercayakan (faith as trusting) dan iman

sebagai kegiatan melakukan (faith as doing). Ketiga dimensi dan kegiatan ini

harus ada dalam pendidikan agama (Groome, 2010: 81).

Menurut Gravissimum Educationis yaitu pernyataan Konsili Vatikan II

tentang Pendidikan Kristen tujuan PAK, tampak dalam artikel yang ada (art 1-9).

Dalam Artikel 2 mengatakan bahwa semua orang Kristen berhak atas pendidikan

kristen. Alasannya karena telah dilahirkan kembali dalam air dan Roh Kudus

(dibaptis). Pendidikan tidak hanya bertujuan mematangkan pribadi manusia saja

(bdk. art. 1), melainkan juga bertujuan utama agar orang yang telah dibaptis

perlahan-lahan memahami misteri penyelamatan Allah, menyadari anugrah-

anugrah iman yang diperolehnya, belajar menyembah Allah dalam Roh dan

kebenaran (Yoh 4:33) terutama dalam karya Liturgi, dan kekudusan yang benar

(Ef 4:22-24). Konsili mengingatkan para gembala jiwa akan tugas tersebut, agar

semua orang beriman menikmati pendidikan Kristen, terutama angkatan muda

yang adalah harapan gereja.

Pada artikel 4 mengatakan tentang menunaikan tugas pendidikan gereja

mengusahakan semua sarana yang tepat, terutama sarana yang khas yaitu,

katekese, yang menerangi dan meneguhkan iman, yang mengasuh kehidupan

menurut semangat Kristus, yang mengantar kepada peran serta yang aktif dan

sadar dalam misteri liturgi dan yang merangsang kegiatan kerasulan. Sarana-

sarana lain (yang dijiwai dengan semangat Gereja) yakni warisan umum umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

31

manusia, alat-alat komunikasi sosial, bermacam-macam serikat untuk melatih jiwa

dan raga, organisasi kaum muda, dan terutama sekolah-sekolah.

Selain itu dalam artikel 7 menjelaskan mengenai Gereja yang

menyelenggarakan dengan tekun pendidikan moral dan agama bagi semua putra-

putrinya. Gereja harus hadir dengan perhatian dan bantuan khusus bagi sekian

banyak orang yang dididik di sekolah-sekolah bukan katolik, baik melalui

kesaksian hidup maupun karya kerasulan, terutama melalui pelayanan imam dan

awam yang memberikan ajaran keselamatan, sesuai dengan usia dan keadaan serta

menymbangkan bantuan rohani melalui kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan

keadaan, waktu, tempat. Gereja mengingatkan para orang tua akan tugas mereka

yang berat untuk mengatur malah menuntut agar para putra-putrinya dapat

menikmati bantuan-bantuan itu dan maju dalam pendidikan kristen dengan

langkah-langkah yang seimbang dengan pendidikan profan. Gereja memuji

negara-negara yang memperhatikan kemajemukan masyarakat dewasa ini lalu

memperhitungkan kebebasan agama, serta membantu keluarga-keluarga agar

pendidikan anak di semua sekolah dapat diberikan seuai dengan azas-azas moral

dan agama masing-masing.

Kehadiran gereja di bidang persekolahan nampak dalam artikel 8 terutama

melalui sekolah katolik seperti sekolah-sekolah lainnya, sekolah katolik

mengusahakan tujuan-tujuan budaya dan pendidikan manusiawi angkatan muda.

Tugas sekolah katolik yang khas, yaitu: menciptakan lingkungan paguyuban

sekolah, yang dijiwai semangat kebebasan dan cinta kasih injili, membantu tunas

muda agar perkembangan pribadinya bertumbuh sejalan dengan keadaan mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

32

berdasarkan permandian (ciptaan baru) dan mengarahkan seluruh kebudayaan

manusiawi kepada warta keselamatan sedemikian, sehingga pengetahuan yang

diperoleh oleh murid tentang dunia, kehidupan dan manusia diterangi oleh iman.

Konsili mengingatkan para orang tua Katolik akan kewajiban mereka untuk

mempercayakan anak-anaknya kepada sekolah-sekolah Katolik sekuat tenaga

serta bekerja sama dengannya demi kepentingan putra-putrinya.

Menurut kurikulum 1984, PAK di sekolah memiliki beberapa tujuan yaitu

agar murid mampu memahami diri sendiri, sesama dan lingkungannya serta

mencari dan membangun hidup yang mendalam seperti yang diwartakan oleh

Yesus Kristus dan diwujudkan serta diwartakan terus oleh umat beriman Kristiani.

Dalam PAK Iman Kristiani menjadi inti pokok dan Yesus Kristus sendiri adalah

pusatnya.

Dalam kurikulum 1994, kurikulum ini memperhatikan keadaan lingkungan

dan kebutuhan pembangunan Nasional dan daerah. Kurikulum ini dijiwai oleh

pasal 38 no.2 Th 1989 yang menjelaskan bahwa satuan pendidikan melaksanakan

kurikulum yang disusun secara nasional dan kurikulum yang disusun sesuai

dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang

bersangkutan. Kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan

lingkungan itulah yang disebut “Kurikulum Muatan Lokal”. Kurikulum 1994

bidang studi agama Katolik amat kuat menekankan komunukasi iman, peranan

guru agama di sekolah bukan lagi suatu perkara yang mudah dan enteng.

Pengetahuan di bidang agama melalui bacaan bermutu yang khusus membahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

33

tentang agama, ajaran-ajaran Gereja sangat perlu bagi seorang agama Katolik.

Tujuannya adalah agar peserta didik akrab dan terhindar dari keterasingan dari

lingkungan sendiri serta dapat menolong orang tua dan dirinya sendiri dalam

memperbaiki kehidupannya.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 adalah kompetensi yang

berupa serangkaian keterampilan atau kemampuan dasar serta sikap dan nilai

penting yang dimiliki seorang individu setelah dididik dan dilatih melalui

pengalaman belajar yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.

Sasaran utama proses pendidikan umumnya serta proses belajar mengajar

khususnya pada suatu jenjang sekolah SD, SLTP, dan SLTA, bukan semata-mata

menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan sebanyak-banyaknya namun

lulusan yang memiliki serangkaian keterampilan atau kemampuan serta berbagai

sikap dan nilai penting yang tidak hanya berguna untuk melanjutkan pendidikan

tetapi juga untuk hidup dan bekerja di masyarakat

Berdasarka pernyataan tentang kompetensi di atas maka Pendidikan

Agama Katolik tidak lagi terlalu berorientasi pada materi tetapi lebih pada

kompetensi, oleh karena itu seseorang dianggap kompeten apabila:

a. Mampu menguasai ajaran imannya, menginterpretasikan, menganalisis dan

membuat sintesis-sintesis dari padanya secara bertanggung jawab (know

how, know why).

b. Mampu bertindak, berbuat sesuai dengan ajaran imannya (know to do)

c. Mampu berprilaku dan berkembang dalam berkepribadian sesuai dengan

ajaran imannya (to be).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

34

d. Dapat hidup mengumat dan memasyarakat sesuai dengan ajaran imannya (to

live together).

Kurikulum 2006 hadir dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) yang dikembangkan untuk mencapai tujuan yang jelas dalam materi

standar belajar siswa dan pembelajaran yang berkesinambungan dalam PAK yang

menjadi sentral yaitu anak atau siswa sebagai pribadi dan pembelajar yang

dikondisikan secara aktif menjadi subjek yang membangun kesadaran dan

pembelajarannya sendiri dalam interaksi antar siswa, interaksi dengan

pendamping dan refleksi serta aksi yang mengikutinya atas kondisi real

lingkungan pembelajaran. Siswa-siswi didorong, diasuh dan diasah untuk aktif

berkomunikasi, bereksplorasi, terampil berefleksi dan berani menyatakan sikap

dan pendaptnya. Yang diharapkan bukan sekedar pengetahuan tentang Kitab Suci,

agama dan ajaran Katolik melainkan kompetensi dan keterampilan yang konkret

real berhadapan dengan situasi dan kondisi real lingkungan dengan begitu proses

belajar mengajar dikembangkan.

Setiap perubahan kurikulm memiliki kekhasan dalam tujuan dan proses

pembelajarannya. Meskipun kurikulum dan tujuan pendidikan selalu berubah-

ubah tujuan khas dari PAK tetaplah sama yaitu memperkembangkan iman siswa

secara utuh dan mendalam bukan semata-mata menerima pendidikan di sekolah

namun siswa dapat memaknai dan menerapkan dalam diri pribadi, lingkungan,

keluarga dan masyarakat.

Tujuan PAK di sekolah senada dengan Konsili Vatikan II yang

menegaskan bahwa sekolah Katolik merupakan suatu lembaga pendidikan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

35

mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik yang tumbuh dan

berkembang untuk jadi pribadi yang matang. Tujuan Pendidikan Agama Katolik

sendiri yaitu mengembangkan diri yang utuh, bertanggung jawab, membentuk

kesadaran sosial dan menyiapkan para peserta ddik untuk mampu menerima

kehidupan dan memaknai hidup.

D. Pendekatan PAK di Sekolah

Pendidikan Agama Katolik dalam pembelajaran di sekolah memiliki

beberapa model dalam menyelenggarakan pendidikan iman. Heryatno (2008:49)

mengatakan bahwa istilah model perlu dimengerti sebagai suatu pendekatan yang

memiliki suatu kerangka tertentu untuk proses penyelenggaraan pendidikan iman

dengan langkah yang kurang lebih tetap. Dalam Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah guru sebagai fasilitator dan siswa sebagi subyek. Dengan model PAK di

Sekolah guru bisa mengetahui cara dalam membantu siswa untuk berkembang

dengan pendekatan yang dilakukan guru untuk siswanya dalam bertindak.

1. Tiga unsur Pokok PAK di Sekolah

a. Pengalaman hidup peserta didik

Pengalaman hidup meliputi segala bentuk kenyataan hidup. Kehidupan

konkrit menjadi titik tolak peserta menghayati imannya. Dengan refleksi terhadap

pengalaman hidupnya peserta melihat kehadiran Allah dan mampu

menanggapinya dalam limpahan rahmat-Nya (Heryatno, 2008:50). Pengalaman

hidup sehari-hari dan refleksi adalah hal yang akan selalu dijumpai dalam hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

36

karena dalam hidup kita mendapat banyak pengalaman baik hal yang

menyenangkan maupun sebaliknya yang bisa membuat kita berfikir dan

merefleksikan pengalaman menjadi sesuatu pelajaran dan hikmah dalam hidup

sehingga melatih siswa untuk memperbaiki diri, mampu mendekatkan diri dengan

Allah dan menanggapi kehadiran Allah. Pengalaman hidup membawa orang untuk

berkembang menjadi lebih baik baik itu sikap, pola fikir, tindakan dan perkataan

dan semakin dekat dengan Allah.

b. Visi dan Kisah Kristiani

Visi dan kisah hidup Kristiani menjadi kerangka untuk menafsirkan

pengalaman hidup konkret peserta, agar peserta menyadari makna pengalamannya

dan dihantar sampai pada pengakuan iman Katolik yang lebih personal dan

otentik (Heryatno, 2008:51). Visi dan kisah menjadi pengalaman hidup karena

dari pengalaman seseorang mampu merasakan dan menyadari hidupnya dengan

pengalaman iman mampu mengubah manusia menjadi pribadi yang lebih baik.

Umat Kristiani berarti sebagai anak Allah anak yang dipilih Allah. Allah

memberikan tanda dengan sakramen dan nyata nampak dalam sakramen inisiasi

ketika manusia dibaptis dalam nama Roh Kudus. Allah nampak dan hadir menjadi

penyelamat kita dan itu adalah ciri otentik umat Kristiani dan dari pengalaman

kita dihantar untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan diteguhkan iman sebagai

pengikut Kristus.

c. Komunikasi hidup konkrit peserta dengan visi dan Kisah/ tradisi Kristiani

Tugas utama PAK di sekolah adalah mendialogkan atau mempertemukan

pengalaman hidup dengan kekayaan iman Katolik (Heryatno, 2008:51).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

37

Pengalaman hidup konkret yang didialogkan dengan visi dan kisah Tradisi

Kristiani menghasilkan pendidikan iman yang bernilai edukatif dan transformatif.

Dialog membantu siswa untuk semakin menghayati imannya sebagai pribadi yang

beriman pada Kristus. Dalam pendidikan Agama Katolik di sekolah dalam

menginterpretasikan pengalaman konkrit adalah visi dan kisah hidup kristiani.

Dengan hal tersebut sungguh merupakan iman Katolik karena sungguh membantu

siswa memaknai hidupnyasebagai anggota Gereja yang diwujudkan dalam hidup

sehari-hari yang selalu menjunjung nilai Kerajaan Allah dan semangat injili.

2. Gaya Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

a. Berpusat pada hidup peserta

Model pendidikan yang berpusat pada hidup peserta merupakan reaksi

yang ekstrem terhadap model pendidikan yang bersifat dogmatis (Heryatno

2008:57). Dalam proses pendidikan bukan saja hanya memberikan materi dan

informasi tetapi memperkembangkan manusia dan kepribadiannya. Pendidikan

Agama Katolik di sekolah saat ini kisah bhidup peserta didik menjadi pusat dalam

menghayati dan memperkembangkan imannya. Dengan model tersebut siswa

menjadi terlibat aktif sehingga mampu memperkembangkan iman secara utuh

karena siswa di kelas tidak hanya melakukan tanya jawab dan memberi informasi

namun sharing pengalaman dan merefleksikan pengalaman hidup konkrit dengan

apa yang dipelajari di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

38

b. Praxis

Dalam model ini istilah praxis berarti menekankan metode yang berpusat

pada hidup peserta dengan menggarisbawahi pengalaman peserta dan menemukan

inti disiplin ilmu dengan mengembangkan model interpretatif dari suatu

pengetahuan. Untuk itu pendidikan harus membantu peserta berfikir secara kritis

dengan berbagai informasi dan sikap kedewasan iman (Heryatno, 2008: 60).

Dalam hal ini yang diharapkan adalah hubungan antara pendidik dan

peserta didik saling terarah dan melengkapi dan membutuhkan satu sama lain jadi

tidak hanya monoton seorang guru memberikan informasi atau ceramah saja

namun ada timbal balik dari peserta sehingga keduanya saling belajar menemukan

dan mengembangkan. Misalnya dalam mendalami misteri kebangkitan Yesus

guru tidak hanya menjelaskan dengan materi namun mengajak siswa untuk

mengenal memaknai misteri kebangkitan kristus melali pengalaman dalam hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

BAB III

CERITA

Pada bab ini penulis akan menjabarkan mengenai cerita yang di dalamnya

terdapat beberapa hal tentang pengertian cerita, jenis cerita, fungsi cerita juga

beberapa alasan cerita digemari orang.

A. Cerita dalam Kehidupan Manusia

1. Pengertian cerita

Cerita adalah laporan mengenai suatu peristiwa di mana terjadi suatu

ketegangan dan juga kelegaan. Dalam cerita selalu terdapat tokoh-tokohyan saling

berhubungan. Peristiwa yang diceritakan dapat sungguh-sungguh terjadi (historis)

tetapi juga dapat merupakan khayalan (fiktif).

Heru Kurniawan (2013: 17-18) berpendapat bahwa dalam konteks cerita

merupakan gambaran kejadian-kejadian atau fenomena yang dialami manusia

yang dituangkan dengan menggunakan bahasa. Sedangkan menurut Burhan

Nurgiyantoro (1995:76) cerita merupakan sarana penyampaian tema, makna,

maupun tujuan penulisan cerita. Cerita diibaratkan sebagai alat angkut yang

membawa muatan berisi tema dan makna menuju alamat yang dituju yaitu orang

yang menerimanya. Berbeda dengan Forster dalam buku Teori Pengkajian Fiksi

karangan burhan Nurgiyantoro (1995:91) cerita merupakan narasi yang memuat

berbagai kejadian yang dengan sengaja disusun berdasarkan urutan waktu, seperti

menguap karena mengantuk kemudian tertidur dan terbangun ketika mendengar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

40

suara keras. Cerita dikategorikan ke dalam tiga kelompok pembaca yaitu bagi

anak-anak, kaum remaja, orang dewasa/tua. Dengan adanya kategori tersebut

maka muncul cerita anak, cerita remaja dan cerita dewasa/orang tua. Cerita anak-

anak adalah cerita yang ditujukan pada anak-anak dan bukan cerita tentang anak.

Begitupun untuk kaum remaja dan dewasa adalah cerita yang ditujukan bagi kaum

remaja dan dewasa (Hardjana; 1996: 2)

Dari beberapa uraian para ahli mengatakan cerita berisi peristiwa-peristiwa

kejadian, tema, tempat, waktu dan makna dalam suatu kejadian. Cerita merupakan

penyampaian kejadian yang dapat diambil dari pengalaman dapat dikembangkan

dengan imajinasi dan karangan yang menarik disesuaikan dengan kebutuhan dan

tujuan.

2. Jenis cerita

Dalam kehidupan manusia yang beraneka ragam suku, bahasa, budaya dan

adat istiadat memiliki cerita masing-masing. Begitupun dalam berkomunikasi

dengan orang lain kita tidak dapat lepas dari cerita selain itu dalam setiap daerah

memiliki kekhasan dengan dibuat cerita atau banyak ditemukan asal usul cerita

dari setiap daerah maupun kejadian ataupun sejarah penting yang dirangkum

dalam sebuah cerita. Maka ada beberapa orang dalam karyanya yang dirangkum

dalam sebuah buku menyebutkan tentang jenis cerita.

a. Fantasi/ karangan khayal

Menurut Marion Van Horne dalam buku Cerita anak-anak karangan

Hardjana fantasi dalam kelompok ini termasuk dongeng, legenda, fabel dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

41

mitos. Dalam cerita ini semuanya benar-benar dongeng khayal yang tidak

berdasar kenyataan.

Selanjutnya Heru Kurniawan (2013: 45-51) berpendapat cerita fantasi

adalah cerita yang mengisahkan kejadian yang sulit untuk diterima akal sehat.

Cerita fantasi akan menghadirkan dunia: negeri, tokoh dan nama-nama lain yang

benar-benar tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Cerita fantasi menarik bagi

pembaca maupun pendengar karena kisahnya merupakan hasil imajinasi yang

tinggi dan menghadirkan kisah petualangan fantasi. Cerita fantasi diceritakan

dalam bentuk kisah yang panjang sehingga masuk dalam novel fantasi.

b. Realistic Fiction/ fiksi (cerita khayal)

Menurut Marion Van Horne dalam buku Cerita anak-anak karangan

Hardjana, Realistic fiction, fiksi atau cerita khayal tapi mengandung unsur

kenyataan. Sedangkan menurut Heru Kurniawan (2013: 45-51)cerita realisme

adalah cerita yang mengisahkan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan yang

sebenarnya. Peristiwa dalam cerita kejadiannya terjadi dan dialami oleh anak-anak

atau dewasa selain itu akan menghadirkan tokoh-tokoh yang menghadapi berbagai

persoalan seperti yang dialami oleh anak-anak atau orang dewasa dalam

kehidupan sebenarnya. Biasanya cerita realisme ditulis oleh media massa atau

buku fiksi bacaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

42

c. Biografi

Menurut Marion Van Horne dalam buku Cerita anak-anak karangan

Hardjana, biografi atau riwayat hidup, banyak orang-orang terkenal yang dibuat

menjadi cerita untuk diperkenalkan kepada anak-anak dengan bahasa sederhana

dan isinya gamblang sebagaimana adanya, mudah dimengerti sebagai suri

tauladan.

d. Folk tales (cerita rakyat)

Menurut Marion Van Horne dalam buku Cerita anak-anak karangan

Hardjana,Folk tales atau cerita rakyat, hampir semua suku bangsa memiliki cerita

rakyat yang hidup di masyarakat. Sedangkan menurut Ruedi Hofmann (1994:1)

cerita rakyat yaitu cerita yang kita peroleh dari warisan nenek moyang kita

diambil dari kisah-kisah yang dimiliki oleh suku-suku atau daerah-daerah yang

ada di Indonesia, misalnya terjadinya Candi Borobudur, tangkuban perahu dan

sebagainya. Cerita rakyat bersifat dongeng yang menarik, di dalam dongeng itu

tidak banyak kita menemukan makna luhur.

e. Religius

Menurut Marion Van Horne dalam buku Cerita anak-anak karangan

Hardjana,Religius atau cerita-cerita agama, banyak cerita tentang nabi, orang-

orang suci atau ajaran keagamaan yang digubah dalam bentuk cerita yang

menarik, motivasinya untuk membentuk anak berbudi luhur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

43

f. Formula

Heru Kurniawan (2013: 45-51) mengatakan cerita formula adalah cerita

yang memiliki pola-pola penceritaan tertentu, pola ini yang membedakan cerita

formula dengan cerita lainnya. Cerita formula jalan ceritanya bisa ditebak, cerita

formula menjadi menarik untuk pembaca mauoun pendengar karena memiliki

keterkejutan dalam setiap pola Cerita yang berjenis formula antara lain: cerita

misterius, cerita detektif dan cerita lain yang memiliki pola penceritaan.

g. Sains

Heru Kurniawan (2013: 45-51) mengatakan cerita sains adalah cerita yang

mengambil persoalan dari dunia sains yang diceritakan dalam bentuk cerita.

Cerita sains biasanya menceritakan inovasi-inovasi ilmu pengetahuan, teknologi

dan sains yang dibuat dalam rangkaian peristiwa yang fiksi. Cerita sains biasanya

bercerita tentang kehidupan masa depan yang telah dipostulasikan sesuai dengan

data-data ilmu pengetahuan, maka dalam cerita sains akan melihat kejadian

menembus waktu, keadaan umat masa depan, kehidupan manusia dengan robot-

robot dan sebagainya.

h. Cerita Kehidupan

Menurut Ruedi Hofmann (1994:1) cerita kehidupan adalah cerita yang

berasal dari pengalaman, yaitu cerita yang diambil dari kehidupan manusia atau

binatang atau tumbuhan atau yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

44

i. Cerita Tradisional

Heru Kurniawan (2013: 45-51) mengatakan cerita tradisional sering

disebut cerita rakyat yaitu cerita yang mentradisi yang sering didengar dalam

kehidupan sehari-hari tanpa diketahui kapan cerita ditulis, tidak diketahui

penulisnya dan diceritakan secara turun temurun.

Menurut Burhan Nurgiantoro (2005: 171) cerita tradisional memiliki

berbagai jenis seperti mitos, legenda, fabel, cerita rakyat. Cerita tradisional

memiliki karakteristik yang tidak pasti tetapi memiliki kandungan makna, pesan,

dan moral yang ditawarkan.

Cerita tradisional biasa berwujud:

1) Fabel (cerita binatang)

Heru Kurniaan(2013: 46) mengatakan cerita fabel yaitu cerita yang tokoh-

tokohnya binatang seperti perumpamaan karakter dan watak manusia. Sedangkan

Burhan Nurgiantoro (2005: 190) cerita binatang adalah bentuk cerita yang

menampilkan binatang sebagai tokoh cerita yang dapat berfikir dan berinteraksi

layaknya manusia. Cerita binatang hadir sebagai personifikasi manusia yaitu

manusia dan persoalan hidup manusia diungkap lewat binatang.

2) Dongeng

Heru Kurniawan (2013: 47) mengatakan dongeng yaitu dongeng yang

ceritanya beredar dan dikenal akrab oleh masyarakat. Sedangkan menurutBurhan

Nurgiantoro (2005: 198) dongeng adalah cerita rakyat yang tidak benar-benar

terjadi dan tidak masuk akal, tidak terikat waktu dan tempat . dongeng merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

45

cerita yang beredar dimasyarakat yang bersifat universal yang berfungsi

memberikan hiburan juga menampilkan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya.

3) Mitos

Heru Kurniawan (2013: 47) dalam buku Sastra anak mitos yaitu cerita

masa lampau yang dimiliki oleh bangsa dan daerah tertentu. Burhan Nurgiantoro

(2005: 172) mengatakan mitos merupakan salah satu cerita lama yang dikaitkan

dengan dewa-dewa atau kekuatan supranatural yang melebihi batas-batas

kemampuan manusia. Selain itu Lukens dalam buku Sastra Anak (2005:172)

mengatakan mitos adalah suatu yang diyakini bangsa dan masyarakat tertentu

yang pada intinya menghadirkan kekuatan supranatural. Mitos juga sering

dikaitkan dengan cerita tentang berbagai peristiwa dan kekuatan, asal-usul tempat,

tingkah laku manusia yang hadir dengan menampilkan cerita menarik yang

mengandung aksi peristiwa dan berisi konflik kehidupan. Dengan berbagai

pengertian mitos adalah suatu kebenara yang diyakini masyarakat yang memiliki

nilai dan dibutuhkan untuk memenuhi psikologis.

Adapun jenis-jenis mitos:

a) Mitos penciptaan

Mitos penciptaan atau disebut mitos asli adalah mitos yang menceritakan

atau menjelaskan awal mula kejadian sesuatu seperti dalam masyarakat jawa

dikisahkan cerita Gunung Merapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

46

b) Mitos alam

Mitos alam adalah cerita yang menjelaskan hal yang bersifat alami seperti

perubahan alam, karateristik binatang, perbintangan, daln lain sebagainya. Dalam

masyarakat jawa cerita wayang menampilkan mitos alam karena dewa-dewa

dalam cerita wayang menampilkan tokoh masing-masing sesuai peran dan

kewibawaannya.

c) Mitos kepahlawanan

Mitos kepahlawanan adalah mitos yang menceritakan tokoh yang menjadi

pahlawan yang memiliki kemampuan tertentu di luar batas nalar manusia, cerita

yang ditampilkan adalah cerita dengan tokoh yang memiliki kekuatan

supranatural dan keajaiban atau memiliki kekuatan dewa yang dikisahkan dalam

perjalanan hidup yang luar biasa.

4) Legenda

Heru Kurniawan (2013: 46) legenda merupakan cerita tentang kejadian

suatu daerah tertentu dan sering kali dipercaya keberadaaannya oleh masyarakat.

Burhan Nurgiyantoro (2005: 190) mengatakan legenda hampir sama dengan mitos

yaitu sama-sama menampilkan cerita yang menarik dengan tokoh yang hebat di

luar batas kemampuan manusia, hal yang membedakannya mitos selalu dikaitkan

dengan dewa atau kekuatan supranatural namun legenda tidak mengaitkan tokoh-

tokoh yang berkekuatan melainkan tokoh, peristiwa atau tempat yang mempunyai

kebenaran sejarah. Legenda dibedakan dalam legenda tokoh, tempat dan

peristiwa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

47

a) Legenda tokoh

Legenda tokoh adalah cerita Legenda yang mengisahkan ketokohan

seorang tokoh hampir mirip dengan mitos kepahlawanan yang juga mengisahkan

perjalanan hidup para pahlawan. Di Indonesia memiliki banyak tokoh legenda

apalagi Indonesia memiliki keanekaragaman suku, budaya, bahasa, adat istiadat

banyak ditemukan tokoh yang memiliki kehebatan dan menjadi Legenda. Seperti

contoh cerita Jaka tingkir yang bertempur melawan buaya ketika hendak pergi ke

Demak, buaya yang dikalahkan kemudian menjadi penyangga getek yang dinaiki

Jaka Tingkir.

b) Legenda tempat peninggalan

Legenda tempat peninggalan disebut juga dengan cerita asal usul yaitu

cerita yang berkaitan dengan adanya peninggalan-peninggalan atau asal-usul

terjadinya suatu tempat peninggalan yang sampai saat ini masih dilestarikan dan

dirawat. Contoh legenda suatu tempat misalnya asal usul terjadinya Gunung

Tangkuban Perahu di Jawa Barat menceritakan seorang anak laki-laki yang diberi

perintah oleh Ibunya untuk pergi berburu ditemani seekor anjing yang akhirnya

anjing tersebut dibunuh karena tidak patuh pada perintahnya. Ketika Ibunya

mengetahui bahwa anjingnya dibunuh kemudian Ibunya mengusir anaknya karena

anjing yang dibunuh adalah ayah kandungnya. Pada akhirnya sang anak tumbuh

menjadi sosok dewasa dan jatuh cinta dengan seorang perempuan yang ternyata

adalah Ibunya sendiri. Ketika perempuan itu mengetahui bahwa yang jatuh cinta

padanya adalah anaknya sendiri maka untuk menggagalkan rencananya diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

48

permohonan yang sulit dilakukan sehingga pada saat mengerjakan permintaan dan

fajar mulai menyingsing karena kemarahannya perahu yang dibuatnya ditendang

dan kemudian perahu itu berubah menjadi sebuah gunung yang diberi nama

Gunung Tangkuban perahu. Dari cerita legenda ini ditarik pesan moral bahwa

sesuatu yang tidak boleh dikerjakan harus tetap diindahkan walau cobaan berat

sekalipun.

c) Legenda Peristiwa

Legenda peristiwa adalah adanya peristiwa besar yang menjadi legenda.

Legenda dengan peristiwa besar tidak dapat dipisahkan dengan tokoh besar yang

dilegendakan. Yang menjadi pelaku peristiwa besar adalah tokoh besar tersebut.

Misalnya legenda Titanic yaitu tenggelamnya kapal pesiar mewahabad ke 20

merupakan kecelakaan dan bukan karena kesengajaan manusia kecelakaan kapal

yang tenggelam karena menabrak gunung es. Cerita tersebut dikarenakan terdapat

peristiwa hebat yang terjadi dan menjadi legenda sampai sekarang. Dalam setiap

legenda selalu memiliki pesan dan ajaran moral bagi kehidupan.

5) Cerita Wayang

Burhan Nurgiyantoro (2005:208) mengatakan cerita wayang merupakan

warisan seni budaya yang memiliki nilai luhur yang berupa cerita wayang dan

pewayangan warisan budaya nenek moyang yang telah ada pada masa prasejarah.

Wayang adalah sebuah wiracarita yang berpusat pada Ramayana dan Mahabharata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

49

dengan ditulis dalam bahasa asli Sansekerta disadur kedalam bahasa Jawa kuno

disesuaikan dengan cerita dan legenda yang merakyat.

Cerita wayang diceritakan secara lisan turun temurun dengan

mengkreasikan bahasa penyampaiannya. Cerita wayang memiliki ciri estetika

yang memiliki prinsip keseimbangan, kesatuan, fokus, variasi, keteraturan, pola

karakterisasi, menekankan keindahan rasa.

3. Fungsi cerita

Cerita merupakan salah satu sarana dalam berkomunikasi dan

menyampaikan informasi atau pesan. Berikut beberapa fungsi cerita

a. Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah cerita warisan nenek moyang yang ada di masyarakat

diambil dari kisah setiap daerah atau suku. Menurut Roedi Hoftman cerita rakyat

adalah sarana berkomunikasi yang bersifat dongeng yang menarik sehingga lebih

mudah dimengerti dan seirama dengan filsafat yang diperoleh nenek moyang

selain itu memiliki fungsi psikologis dan sosial bagi kehidupan nyata dan

bermanfaat untuk kehidupan sosial masyarakat. Hamidy (2003:28) berpendapat

fungsi sosial cerita rakyat adalah sebagai sarana pendidikan, hiburan dan sebagai

pelipur lara.

b. Cerita Kanonis

Menurut Roedi Hoftman (1994:37) cerita kanonis adalah cerita kitab suci

yang berisi peristiwa-peristiwa sejarah tentang Allah mewartakan injil berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

50

perumpamaan secara lisan sehingga dituangkan dalam kitab suci secara tertulis.

Fungsi cerita kitab suci seperti contoh perumpamaan tentang domba yang hilang

dalam injil Matius 18:12-14 menjelaskan Yesus memberikan perumpamaan agar

membuat orang mampu mendengar, meresapi, menanggapi dengan hati dan

merefleksikannya dalam hidup juga mengambil nilai yang terkandung di

dalamnya dan menerapkan dalam kehidupan.

c. Cerita kehidupan

Cerita kehidupan merupakan cerita yang berasal dari kehidupan nyata

dalam hidup sehari-hari. Fungsi dari cerita kehidupan agar mampu menyadari

pengalaman hidupnya baik kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, lingkungan

dan masyarakat. Cerita kehidupan berfungsi melihat dan merasakan peran dan

kasih Allah dalam diri dan kehidupan.

d. Cerita Binatang

Cerita binatang (fables) adalah bentuk cerita (tradisional) yang

menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang yang dapat berfikir,

berinteraksi dan berkomunikasi seperti manusia dengan permasalahan hidup

seperti manusia. Burhan Nurgiyantoro (2005:191) mengatakan fungsi cerita

binatang adalah untuk memberikan pesan-pesan moral, para tokoh binatang hanya

dijadikan sarana, personifikasi untuk memberikan pelajaran moral. Pemberian

ajaran moral tidak hanya terdapat pada tokoh binatang namun pada alur cerita

yang berisi gagasan abstrak yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

51

e. Cerita Wayang

Nurgiyantoro Burhan (2005:208) mengatakan cerita wayang merupakan

sebuah warisan budaya nenek moyang yang telah bereksistensi sejak zaman

prasejarah memiliki nilai yang tinggi dan berarti bagi kehidupan masyarakat.

Fungsi cerita wayang adalah memberikan ajaran moral karena dalam cerita

wayang memiliki nilai, simbolisasi dan filosofi terhadap kehidupan manusia. Inti

dari ajaran moral adalah tokoh yang memiliki karakter dan kepribadian baik

menghadapi dan menumpas tokoh yang berkarakter jahat, kebaikan melawan

kejahatan selalu dimenangkan oleh kebaikan. Melalui cerita wayang orang diajak

secara langsung dan tidak langsung belajar bagaimana harus bertingkah laku baik

sehingga dapat membentuk kepribadian yang lebih baik.

f. Mitos

Nurgiyantoro Burhan (2005: 172) mengatakan mitos merupakan hal yang

diyakini masyarakat yang mendatangkan kekuatan supranatural karena mitos

berhubungan antara manusia dengan para dewa yang dikaitkan dengan berbagai

peristiwa dan kekuatan asal-usul tempat atau tingkah laku manusia yang

menghadirkan cerita yang bernilai tinggi berisi konflik kehidupan. Mitos menjadi

sesuatu yang keramat yang diwariskan secara turun temurun maka itu mitos

menjadi sebuah model tingkah laku yang berfungsi memberi makna dan nilai

dalam kehidupan.

Hamilton (via Mitchell 2003:246) mengatakan mitos merupakan sebuah

kebenaran dalam masyarakat yang diyakini memberikan tuntunan dan kekuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

52

spiritual sebagai pemahaman keagungan dan keajaiban semesta. Selain itu Ford

(via Mitchell 2003: 246) mengatakan mitos tetap adamemandang realitas seperti

mimpi yang berbicara tentang realitas kehidupan kita. Dengan demikian mitos

bukan saja memenuhi kebutuhan budaya yang berkaitan dengan historis, kultural

dan spiritual namun ada dan dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan psikoligis.

g. Legenda

Nurgiyantoro Burhan (2005:181) mengatakan legenda merupakan bagian

dari cerita rakyat. Legenda dipahami sebagai cerita magis yang dikaitkan dengan

tokoh, tempat dan peristiwa nyata. Legenda dibedakan dari tokoh, peristiwa dan

tempat yang ketiganya memberikan pengetahuan mengenai suatu kejadian dan

nilai moral yang terkandung dalam cerita yang dapat diterapkan dalam kehidupan.

Pesan moral yang terkandung memberi pemahaman bagi pembaca mengenai hal

baik dan kurang baik untuk dilakukan ataupun hal yang patut ditiru dan tidak.

Dengan begitu legenda tidak saja merupakan suatu alur cerita namun bermanfaat

bagi pembaca mempermudah dalam memahami suatu kejadian yang telah terjadi

sehingga mampu mengkaji diri dan menerapkan nilai pesan moral di dalam

kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

53

4. Alasan cerita digemari orang

Anak lebih terbuka jika terhadap informasi yang disampaikan dalam

bentuk cerita, karena melalui cerita anak bisa lebih relaks dan memudahkan

menjalin relasi dengan lebih dekat.

Wahjudi Linda (2008: 26) mengemukakan bahwa bercerita menggugah manusia

untuk memakai otak kanan dan kiri sekaligus dengan cerita dapat menggerakan

jiwa untuk bertindak, memudahkan dan menangkap informasi, serta mampu

menghadirkan kehangatan dan keakraban, berikut tabel otak manusia:

Hal yang dikenal oleh otak kanan dan otak kiri

Otak kiri Otak kanan

- Kata-kata

- Angka-angka

- Struktur/ susunan

- Matematis dan ilmiah

- Bersifat linear

- Pertimbangan secara

analisis

- Seni

- Gambar

- Bentuk dan warna

- Kreativitas

- Irama/ musik

- Orisinalitas dan daya cipta

- Cerita/ imajinatif

- Pikiran secara menyeluruh

Jika kedua hal diatas digabungkan maka akan menggerakan seluruh yang ada

dalam diri. Tipe-tipe komunikasi otak:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

54

a. Tipe visual: dimiliki oleh orang yang memiliki sinyal kuat bila melihat sesuatu.

Untuk anak-anak hampir semua kuat dalam visualisai.

b. Tipe auditif: dimiliki oleh yang memiliki sinyal kuat dalam mendengar sesuatu,

adapun yang mempengaruhinya yaitu kata kata hanya 7%, kualitas suara 38%,

psikologi gerakan 55%. Cerita kepada anak diperlukan intonasi dan gerakan

yang menarik.

c. Tipe kinestetik: dimiliki oleh yang memiliki sinyal kuat ke otak jika bergerak

atau melihat sebuah gerak. Anak akan merespon dengan kuat saat bercerita jika

mengajak anak ikut bergerak seperti menggerakkan jari atau anggota tubuh.

B. Cerita dalam Tradisi Kristiani

Sumber utama iman Kristiani adalah Kitab Suci dan Tradisi. Tradisi

adalah proses komunikasi iman dari satu angkatan ke angkatan berikut dan

diantara orang sezaman. Tradisi berarti penyerahan, penerusan, komunikasi terus

menerus (KWI, 1996:213). Tradisi berpusat pada Perjanjian Baru yang

merupakan rumusan pengalaman iman Gereja Perdana(KWI, 1996:214).Tradisi

menjadi penting karena iman Kristiani diteruskan turun temurun.

Dalam Tradisi Kristiani ajaran menjadi penting dan memiliki berbagai

beberapa bidang seperti ajaran keselamatan, ajaran moral dan ajaran ibadat.

Ajaran moral adalah yang menyangkut mengenai Allah dan hubungan dengan

manusia, mengenai sejarah dan mengenai agama sendiri. Tradisi diteruskan tidak

hanya secara lisan namun dalam buku yang mengandung arti dan nilai. Ada

banyak ciri khas dalam Tradisi Kristiani seperti Doa Syahadat Para Rasul,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

55

Ekaristi, Doa Bapa Kami dan Sakramen-Sakramen. Dalam Tradisi terdapat suatu

hal yang menjadi ciri khas seperti Syahadat yang berbicara mengenai awal hidup

Yesus yang menjadi manusia oleh Roh Kudus dari perawan Maria, Yesus yang

lahir bukan seperti anak biasa lainnya namun sebagai anak Allah yang dimasuki

Firman Allah.

Tradisi sebagai proses penerusan iman didukung oleh cerita karena

melalui cerita orang mudah memahami, mengenal nilai-nilai iman Kristiani.

Tradisi hadir untuk mengembangkan iman umat sehingga melalui cerita Iman

Kristiani tersampaikan.

1. Cerita dalam Kitab Suci

Cerita dalam Alkitab dan Tradisi selalu menjadi perbincangan orang

Kristiani. Sejak zaman dahulu cerita telah hadir disusun dan dijabarkan dalam

Alkitab. Narasi adalah bagian dari cerita dan cerita jauh lebih luas dari narasi.

Thomas Groome (2010:280) mengatakan Cerita Kristen adalah seluruh tradisi

iman Kristiani yang diekspresikan atau diwujudkan karena Allah sendiri telah

hadir dalam kehidupan manusia. Cerita menjadi sebuah metafora bagi orang

kristiani karena dari cerita anugrah Allah menghadirkan iman Kristiani dengan

adanya cerita dapat mengalami perbuatan-perbuatan Allah yang menyelamatkan

dalam hidup kita.

Cerita menjadi hal penting dalam mengenal Allah orang Kristen Yahudi

dan menjadi pengingat dalam mewujudkan kehidupan iman. Cerita nampak dalam

perayaan ibadah atau ekaristi kita membawa dan menyerahkan secara penuh diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

56

kita melalui persembahan dan diingatkan lewat perbuatan-perbuatan Allah yang

menyelamatkan. Cerita mengingatkan diri kita pada Allah melalui memori akan

peristiwa penyelamatan. Alkitab adalah cerita yang berisi peristiwa-peristiwa

historis yang memiliki titik puncak orang kristiani lewat kehadiran Allah dalam

sejarah kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Ruedi Hofmann (1994:1) mengatakan dalam Kristiani cerita digunakan

karena berapa hal yaitu Yesus sendiri sangat mempergunakan cerita untuk

pewartaanNya mengenai Kerajaan Allah. Cerita yang diambil berasal dari Yesus

sendiri, ada yang diambil dari buku-buku Perjanjian Lama tetapi ada juga yang

berasal dari nenek moyangNya dan hanya diturunkan secara lisan. Cara Yesus

berkomunikasi adalah melalui cerita yang mudah dimengerti dan seirama dengan

agama dan filsafat yang diperoleh dari Nenek Moyang. Dalam seluruh Kitab Suci

Kebijaksanaan dari Nenek moyang, khususnya dari ibu-ibu dan bapak-bapak

bangsa sangat dihormati .Tidak pernah dituntut untuk menolak kebijaksanaan

yang berasal dari nenek moyang, kecuali kalau kebijaksanaan itu bertentangan

dengan kemanusiaan.

Beberapa alasan teologis dan historis dalam cerita dan visi sebagai

ideologi yang diterapkan saat ini adalah pertama sampai kedatangan Allah yang

terakhir cerita belum selesai dan tidak akan berakhir. Pada zaman sekarang kita

harus memaknai cerita secara kritis tentang pengalaman dalam kehidupan sehari

hari kemudian dengan kreatif diperbaiki dan ditambahkan sehingga ada perubahan

yang secara teologis memerlukan pemahaman mengenai tradisi yang berkembang.

Kedua, cerita direfleksikan secara kritis dan aktif tidak hanya diterima secara pasif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

57

karena memiliki elemen-elemen tentang pernyataan Allah yang datang dalam

konteks sejarah yang memiliki nilai, etos sosial budaya dan ideologi.

Maka dikatakan cerita jauh lebih luas daripada teori dengan hadirnya

Alkitab dan perumpamaan memungkinkan cerita menjadi direduksi menjadi

theoria daripada mengutarakan bahasa filsafat, namun dalam konteks pedagogis

makna cerita diperoleh dari luar pengalaman hidup sehingga orang masih

terperangkap oleh tujuan praktis yaitu dari teori ke praktik. Cerita dan praksis

harus dipertahankan satu sama lain guna mendasari pendidikan agama kristen.

a. Cerita dalam Perjanjian Lama

Dalam Kitab Suci perjanjian Lama berisi suatu kejadian dan peringatan

tentang masa lampau sehingga menjadi kejadian bersejarah. Dalam mengenang

setiap kejadian tak luput dari cerita yang dalam setiap kejadiannya memiliki nilai

keselamatan yang aktual. Antara peristiwa keselamatan masa lampau dengan

peristiwa yang dirayakan saat ini memiliki hubungan linear yang sekarang kita

rayakan ekaristi. Dalam Perjanjian Lama memiliki banyak cerita mengenai

identitas Allah Israel sebagai penyelamat yang nampak dengan berbagai macam

simbol berupa barang. Banyak macam cerita yang dituang dalam Perjanjian Lama

berawal dari Tuhan menciptakan segala sesuatu, awal kesedihan manusia dari

dosa Adam dan Hawa, Nuh dan air bah, Janji Tuhan untuk Abraham, Allah

menguji kasih Abraham, Yakub sebagai penipu, anak laki-laki kesayangan

menjadi budak, Allah memberkati Yusuf si budak, tentang Firaun, tanggung

jawab yang diambil Yosua, Simson orang kuat Tuhan, Tentara kecil Gideon,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

58

tentang Ruth, Daud anak gembala, Raja daud, Raja Salomo, Elisa, Yehezkiel dan

Ratu Ester.

Edward Hughes dalam Bukunya Bible for Children, yang diterjemahkan

oleh Widi Astuti tahun 2007 menceritakan tentang Kisah penciptaan langit, bumi

mengenai yang menciptakan kita dan Alkitab yang berisi firman Tuhan

mengatakan tentang bagaimana keturunan manusia dimulai. Isi ceritanya bertahun

lalu Tuhan menciptakan manusia pertama yaitu Adam, Tuhan menciptakan Adam

dari debu tanah. Saat Tuhan menghembuskan nafas hidup kepada Adam dia hidup

kemudian Adam menemukan dirinya berada dalam sebuah taman indah bernama

Eden. Sebelum Tuhan menciptakan Adam, dia menciptakan dunia dan segala

isinya dengan hal yang luar biasa seperti bukit, padang rumput yang luas, bunga

yang harum dan pepohonan, selain itu hewan yang terbang di udara dan hidup di

darat. Sebelum Tuhan menciptakan segala sesuatu tidak ada apapun selain Tuhan

ataupun manusia dan tempat lainnya. Tidak ada terang tidak ada gelap, tidak ada

atas tidak ada bawah, tidak ada kemarin tidak ada besok. Hanya Tuhan sendiri

yang ada tidak berawal kemudian Tuhan bertindak. Pada mulanya Tuhan

menciptakan langit dan bumi yang tidak teratur dan kosong yang diselimuti

kegelapan, kemudian Tuhan berkata “Jadilah terang.” Dan terang itupun jadi,

Tuhan menamai terang itu siang dan kegelapan itu malam maka jadilah malam

dan jadilah pagi pada hari pertama. Pada hari kedua, Tuhan membawa air

samudera, laut dan danau-danau di bawah langit. Pada hari ketiga, Tuhan berkata,

“Biarlah tanah kering muncul.” Dan hal itu terjadi. Kemudian Tuhan

memerintahkan rumput, bunga, semak dan pohon muncul itulah hari ketiga. Lalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

59

Tuhan menciptakan Bulan, matahari dan bintang serta berbagai jenis ikan yang

memenuhi lautan, jadilah malam dan pagi itulah hari kelima. Sesudah itu

berfirman kembali dan pada hari keenam segala yang istimewa terjadi yaitu segala

hewan besar kecil baik yang melata atau serangga. Dan segala sesuatu siap bagi

manusia ada makanan di ladang dan binatang maka jadilah manusia menurut

gambar dan rupa kita menurut gambar Allah agar berkuasa atas apa yang ada di

seluruh bumi. Adam diperintahkan agar semua buah boleh dimakan namun pohon

yang dilarang jangan dimakan. Tuhan mengambil sebuah tulang rusuk Adam dan

diciptakan perempuan sebagai penolong untuk Adam. Semuanya diciptakan

Tuhan dalam enam hari dan pada hari ketujuh sebagai hari untuk istirahat. Dalam

taman Eden Adam dan Hawa istrinya hidup bahagia mentaati Tuhan dengan

sempurna Tuhan sebagai Allah penyedia mereka dan sahabat mereka (Kej 1-2).

Dari cerita ini mengatakan bahwa manusia diciptakan oleh gambar dan

rupaNya.”Baiklah kita menjadi gambar dan rupa kita”(Kej 1:26), lalu manusia

diberikan kuasa untuk menguasai alam, menguasai alam berarti secara tanggung

jawab, memelihara, melestarikan dan menjaganya maka dibutuhkan kehendak dan

akal yang bertanggungjawab. John Wijngaards dalam bukunya Persaudaraan

bersama Yesus (1993:21) mengatakan Kitab Suci memiliki amanat yang unik dan

pertama-tama Allah diakui lebih tinggi dari semua kekuatan alam yang menguasai

alam sebagai raja yang paling tinggi. Dia sebagai Tuhan sejarah tidak ada Allah

lain selain Dia. Seperti yang telah dimaklumkan dalam Perjanjian Lama yaitu:

Allah yang sekarang diberitakan kepada kita semua adalah Allah yang

menjadikan bumi dan segala isinya. Ia adalah Tuhan atas langit dan bumi,

dan ia tidak diam dalam kuil buatan tangan manusia. Ia juga tidak

membutuhkan apa-apa yang dapat kita sediakan dengan kerja tangan kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

60

sebab Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu pada

semua orang.

Perjanjian Lama memiliki hal yang penting mengenai kesaksian dan

kepercayaan pada Allah yaitu Allah yang Maha Kuasa, Allah yang satu, Allah

yang Tunggal, Allah yang kudus dan kekal yang lain daripada manusia dan dunia

namun sangat dekat dan penuh cinta kasih. Dalam Perjanjiannya nampak berbagai

hal konkrit mengenai perjanjian sejarah Israel di Sinai dan kepenuhan akan janji

Tuhan pada manusia. Dalam penciptaanNya Allah memiliki rencana dan

semuanya yang dikerjakan adalah berkat kuasa Bapa yang penuh kasih dalam

menciptakan segala yang baik di muka bumi ini bagi kita. Allah menunjukan

kuasaNya yang besar agar manusia sadar akan kasih Allah yang begitu mencintai

manusia dengan segala kebutuhan yang diperlukan manusia Tuhan

menciptakannya sehingga semuanya menjadi sempurna dan baik yang dapat

dipergunakan manusia dalam kelangsungan hidupnya.

b. Cerita dalam Perjanjian Baru

Dr. T. Jacobs dalam bukunya Siapa Yesus dalam Perjanjian baru

(1982:18) mengatakan buku Perjanjian Baru merupakan sebuah buku berisi

kumpulan karangan yang merupakan rumusan kesatuan iman. Dilihat dari

bentuknya atau dari segi sastra memiliki jenis karangan yang bersifat surat dan

karangan yang berupa Injil atau karangan historis. Kitab suci (Injil) merupakan

jenis kesusastraan yang khas kristiani yang bersifat pewartaan namun ada pula

yang menekankan ajaran atau anjuran. Dalam Perjanjian Baru Kitab Suci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

61

(Injil)memiliki arti yang sama dengan Perjanjian Lama yaitu berasal dari kata

“euangelion” yang berarti pewartaan kabar gembira khususnya mengenai

kemuliaan Allah sebagai Raja yang mengungkap perkembangan iman umat dalam

kesadaran iman .

Dalam Perjanjian Baru sejarah memiliki makna dari pengalaman yaitu

pengalaman akan Allah mengenai hidup Yesus melalui Sabda. Kelahiran Yesus

dari Maria mengingatkan tentang nabi Yesaya juga cerita mengenai sengsara

Yesus mengingatkan tentang Tuhan yang menderita. Sebelum kematian Yesus

para rasul berkumpul memperbincangkan cerita mengenai Yesus dan Kitab Suci,

saling bercerita antara satu dengan yang lainnya adalah sebagai pengibur

mengenang Sabda dan yang diperbuat Yesus. Dalam peristiwa tradisi menjadi

kata dan sabda. Dalam perjanjian Baru menceritakan kisah setelah Yesus lahir dan

berbagai mujizat yang membuat orang semakin dihantarkan pada kenangan akan

Allah dari Yesus lahir, menderita disalib dan bangkit beroleh keselamatan. Cerita

mengenai kisah Yesus memiliki makna bagi kehidupan sehari-hari sebagai contoh

dan teladan bahwa Yesus pun mati dan menderita sampai rela disalib bagi kita

jadi cerita dalam Perjanjian Baru menghantar kita pada apa yang harus dilakukan

dan sebagai patokan kita dalam menjalani kehidupan.

Bagi Croatto proses sebelum dan sesudah munculnya Kitab Suci cerita

menjadi tradisi lisan dan tertulis dan ada yang berkembang yaitu bahasa dan

praksis. Kitab Suci bukanlah awal dan akhir dari sebuah tradisi dan tetap

berkembang. Dengan demikian cerita selalu bersifat progresif berkembang

menuju masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

62

1) Yesus mengajar dengan cerita

Cerita sudah hadir sejak zaman sejarah Yesus yang pada masa pewartaan

Yesus menggunakan cerita melalui perumpamaan dalam mengajar banyak orang

agar orang mudah menangkap apa yang disampaikan Yesus melalui cerita dan

perumpamaan. Darmawijawa (1988:11) dalam buku Injil Yohanes mengatakan

Yesus adalah manusia yang dilahirkan dari seorang tukang kayu tanpa pendidikan

yang istimewa namun memiliki kemampuan yang lebih mengesankan disbanding

para ahli taurat yang mampu memahami hokum Taurat dan memahami kehendak

Allah secara otentik. Yesus mampu berkata-kata dan bercerita sehingga dapat

diterima oleh semua orang bukan hanya para ahli namun semua orang termasuk

orang miskin dan orang biasa dapat mengerti apa yang disampaikan Yesus karena

bahasa yang disampaikan tidak baku dan mudah dimengerti orang yang

mendengarnya karena Yesus berusaha melihat situasi dan menyesuaikan diri

dengan kondisi lingkungan yang ditemui. Dalam Injil Yesus disebut Rabi dalam

bahasa Aram atau Ibrani yang artinya Guru karena ia mampu mengajar khususnya

bagi para murid memandang Yesus seorang yang mampu mengajar sebagai orang

yang memiliki kemampuan berbahasa lebih tidak seperti para ahli Taurat. Yesus

mewartakan tidak bercerita mengenai diri sendiri namun mengenai Allah

khususnya Kerajaan Allah. Ia mewartakan dengan bercerita bukan sekedar

memberikan keterangan namun member penjelasan yang menantang dan

mengejutkan orang yang mendengarnnya selain itu didukung oleh gaya

penampilan Yesus yang sederhana dan apa adanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

63

Dalam ajaran Yesus nampak kekhususan Injil Yohanes, Yesus berbicara

kepada orang Farisi, Saduki dan ahli taurat dengan bahasa yang penuh variasi dan

hidup sehingga mudah dimengerti banyak orang berbeda dengan Yohanes yang

menggunakan uraian panjang dalam suatu tema tertentu seperti lahir dari Roh dan

roti surgawi sehingga bahasa yang dipakai tidak jelas, monolog dan bersifat ajaran

kemudian pengarang injil menguraikan ide-ide Yesus.

Sejak abad ke II Tradisi Gereja dengan kesaksian Clemens dari Iskandaria

menganggap pengarang Injil sebagai teolog dan injil sebagai Injil Rohani. Injil

menunjukan dimensi teologis yaitu menurut Yohanes tandanya adalah karya-

karya Yesus mampu membangkitkan iman dengan menunjukan suatu

penghayatan yang tinggi. Seperti saat membangkitkan Lazarus menyembuhkan

orang buta selain itu kata-kata dan ucapan Yesus disusun agar membuat

pendengar mengerti secara rohani. Hal tersebut nampak melalui ajaran Yesus

melalui perumpamaan sebagai sarana dan metode Yesus untuk orang Yahudi yang

tidak mau mengerti dalam menyatakan keselamatanNya.

Bila bicara mengenai perumpamaan I. Suharyo Pr dalam buku pengantar

Injil Sinoptik (1989:28) mengatakan perumpamaan adalah hal yang biasa Yesus

pergunakan dalam mengajar sehingga dalam Injil terdapat sekitar tiga puluh

perumpamaan. Ada tiga bagian pengelompokan dalam perumpamaan:

perumpamaan yang pertama adalah perumpamaan yang menggambarkan sikap

Allah terhadap orang yang kembali kepadaNya dengan hati yang menyesal (bdk

Luk 15:1-10) perumpamaan ini dipakai untuk mengecam ajaran dan sikap hidup

orang Farisi. Kedua, pada kelompok ini pesan Yesus lebih mudah diterima oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

64

orang-orang sederhana kelompok yang memiliki pendidikan dalam hal hukum

tidak menerima pesan yang disampaikan Yesus karena mereka tidak memahami

perumpamaan yang diceritakan Yesus. Perumpamaan yang sesungguhnya

menekankan kesabaran Allah dan yang melakukan kejahatan akan dimasukan ke

dalam dapur api. Pada kelompok ketiga perumpamaan tidak hanya membuahkan

keterangan-keterangan melainkan membuahkan perubahan. Jadi perumpamaan

adalah suatu perbandingan yang dikembangkan menjadi cerita yang bertujuan

bukan hanya untuk mengajar melainkan ajakan agar para pendengar merenungkan

kehidupan atau tingkah laku, menilainya dan membuat orang merubah tingkah

laku dalam kehidupan.

John Wijngaards dalam bukunya persaudaraan bersama Yesus (1993:59)

mengatakan Yesus hadir dan orang Kristen merasakan kehadiran Yesus sebagai

daya kekuatan. Apa yang disampaikan dari Injil melalui cerita merupakan sebuah

pengajaran tidak hanya berupa kata-kata saja namun dalam kuasa Roh kudus yang

mampu membuat orang yang mendengarnya sadar akan kelemahan mereka sendiri

dan merasakan kekuatan berlimpah-limpah yang berasal dari Allah. Mengenai

cara Yesus mengajar Yesus tidak mempergunakan materi yang sistematis seperti

menyiapkan RPP atau silabus namun seperti anak kuliahan namun Ia

menyampaikan dengan menyesuaikan tempat, waktu dan kesempatan diambil dari

kehidupan sehari-hari.Yesus bercerita dengan menerangkan, mempertanyakan

atau memperdebatkan dari keadaan yang timbul. Dari ucapan-ucapan Yesus

menimbulkan ketertarikan tersendiri bagi para pendengarnya karena Yesus

memiliki ciri dalam mengajar seperti bahasa yang Yesus pergunakan dan mahir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

65

membentuk frase yang ritmis dan puitis sehingga akan mudah diingat bagi yang

mendengarnya, kemudian ajaran Yesus menggunakan perumpamaan yang diambil

dari kehidupan sehari-hari dan bercerita menggunakan kiasan atau perumpamaan

merupakan ciri unik ajaran Yesus.

Maka dari itu cerita menjadi sarana yang baik dalam pewartaan seperti

Yesus yang mengajar dengan cerita dengan menggunakan perumpamaan atau

kiasan dengan gaya bahasa yang indah dan tidak baku agar apa yang disampaikan

mudah ditangkap dan dimengerti para pendengar sehingga dapat diresapi dan

diterima dengan mudah dan mengembangkan iman rohani orang yang

mendengarnya.

2) Pandangan menurut Pengarang Injil

a) Markus

Markus merupakan murid dan juru bicara Petrus, Markus mengumpulkan

pengajaran sebagai bahan pendukung bagi katekese. Menurut Markus inti

pewartaan Yesus adalah Kerajaan Allah. Karya Yesus yang ditunjukan adalah

penyembuhan orang lumpuh, kuasaNya ditunjukan saat mengampuni dosa,

sebagai penyelamat dan apa yang diceritakan Yesus memiliki peranan dan arti

dari setiap peristiwa yang diceritakan. Karya dan sabda yang disampaikan Yesus

nampak pada saat Yesus mengajar di rumah ibadat dan semua yang

mendengarnya takjub akan apa yang diceritakan di depan umum dan yang jelas

adalah penampilan Yesus dalam bercerita. Markus bercerita mengenai Yesus

seorang anak dari Nasaret memiliki murid yang menyebutnya dengan rabi atau

Guru sebagi gelar kehormatan bagi Yesus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

66

Yesus memiliki kemampuan yang tidak biasa meskipun sebagai seorang

manusia dan hanya seorang anak tukang kayu namun ia mampu berkata-kata

dengan wibawa yang dimiliki-Nya. T. Jacobs (1984:91) mengatakan bahwa Yesus

tampil dengan penuh kekuatan. Jadi dalam karya nya Yesus mengajar dengan

cerita memiliki peran besar agar para pendengar mampu menangkap apa yang

disampaikan Yesus meskipun hanya sebagai tukang kayu namun metode dalam

penyampaian dapat membuat orang yang mendengar merasa takjub dan terkagum-

kagum dan menurut Markus Yesus adalah sungguh manusia dan sungguh anak

Allah dan mampu bersabda menawarkan nilai-nilai keselamatan dalam kehidupan

manusia.

b) Matius

Suharyo (1989:91) mengatakan Matius menampilkan Yesus sebagai guru

yang memberikan perhatian pada pengajaran dan pengetahuan pada ajaran

tersebut para murid dibuat agar mengerti dan paham akan apa yang disampaikan

Yesus. secara lahiriah Yesus sama dengan guru-guru lain namun ia bukan hanya

guru yang mengajarkan pengajaran yang istimewa. Istimewa karena yesus

mengajar tidak seperti ahli Taurat yang pandai berbicara membicarakan

pengetahuan namun Yesus istimewa karena memiliki kuasa bukan karena

pengetahuanNya namun karena pribadinya sebagai Mesias.

Matius mengatakan bahwa Yesus adalah Musa yang baru yaitu sebagai

guru kebenaran yang mengajar bagaimana hidup di dalam Kerajaan Surga,

perbedaannya adalah Musa seorang pelayan namun Yesus adalah anak Allah.

Yesus adalah anak Allah dalam diri Yesus memiliki misteri pewahyuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

67

dalam. Secara hukum Yesus adalah seorang anak tukang kayu bernama Yusuf

namun bukan saja anak Yusuf yang istimewa adalah anak Allah sehingga kata-

kata yang dipakai memiliki makna yang dalam sehingga orang yang mendengar

tersentuh hati dan imannya dari yang disampaikan Yesus. Matius menjelaskan

tentang cerita orang kafir yang datang ke perjamuan dan Yesus bercerita agar ada

pertobatan mengenai orang kafir dan orang yang mendengar dapat tersentuh

hatinya. Maka menjadi penting yang dikatakan Matius bahwa Yesus hadir dengan

wibawanya dan orang yang percaya akan tersapa dan mengingat apa yang

dikatakan Yesus seperti dikatakan tentang perumpamaan domba yang hilang

Yesus hendak menunjukan asihnya bagi para pendosa dan kegembiraan dengan

pertobatan selain itu Yesus hendak menyampaikan pesan bahwa gembala harus

memperhatikan yang kecil dan membutuhkan.

Dengan khotbah Yesus seperti khotbah di bukit memiliki makna

eskatologis yang membawa keselamatkan Yesus bercerita mengenai orang yang

baik dan jahat pada akhirnya dibawa pada pengadilan terakhir. Matius

menerangkan secara konkret karya dan sabda Yesus dari perjalanan hidup orang

beriman. Dengan bercerita menggunakan kehidupan konkret maka para pendengar

lebih dapat masuk pada ruang hatinya yang tentunya memerlukan masukan akan

berbagai persoalan hidup sehingga jika sabda yang disampaikan sesuai dengan

keadaan konkrit dapat membawa peserta pada keselamatan hidup dan pertobatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

68

2. Cerita dalam Teologi

Teologi adalah ilmu tentang ketuhanan bahwa kita bisa merasakan Allah,

menghadirkan Allah dan menggambarkan Allah. Dalam teologi cerita bukan hal

yang baru karena dalam kitab suci terdapat banyak cerita. Cerita pada zaman

dahulu bukan hal yang penting karena dianggap kurang ilmiah bagi orang

terpelajar sehingga cerita menjadi kurang diperhatikan. Maka gaya bahasa teologi

yang ilmiah berbeda dengan Kitab Suci seperti dokumen Gereja bercorak teoritis

dan ajaran kateketik di perguruan tinggi bercorak teoritis dan kurang

memperhatikan cerita. Cerita dalam Kitab Suci jauh lebih penting karena bukan

berisi tema abstrak melainkan berisi tokoh, percakapan, peristiwa dan perbuatan

konkrit.

Maka cerita sebagai sarana dalam menjelaskan atau mendeskripsikan

tentang Tuhan yang sulit ditangkap oleh nalar manusia. Setiap cerita memiliki arti

teologi sendiri-sendiri seperti cerita tentang anak yang hilang mau menjelaskan

tentang kasih Allah begitupun dengan cerita orang yang menabur benih teologinya

adalah iman yang tumbuh di dalam hati manusia, ada iman yang tumbuh tapi

menghilang namun ada pula iman yang tumbuh dan berkembang.

Cerita tentang orang Samaria yang murah hati adalah saat Yesus dicobai

oleh para Ahli Taurat dengan berbagai pertanyaan namun Yesus menjawab

menggunakan cerita yang membuat ahli taurat terjebak dengan cerita mengenai

orang samaria yang murah hati dengan kesimpulan agar kita yang mendengarnya

menolong yang lemah dan mendorong sikap untuk berubah melakukan perbuatan

sesuai yang diajarkan Yesus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

69

Dengan demikian teologi berbicara cerita sebagai sarana untuk

menjelaskan,menyentuh hati manusia supaya lebih mengenal Allah. Dalam cerita

teologi berbicara yaitu dalam masing-masing cerita memiliki maksud teologinya

masing-masing tergantung ceritanya, tergantung nilai iman yang ingin ditekankan

misalnya cerita tentang anak yang hilang menekankan nilai iman Allah yang

Maha Kasih pada orang-orang yang berdosa ataupun cerita tentang orang Samaria

yang murah hati menekankan nilai iman tentang mengasihi semua orang tanpa

memandang latar belakang orang itu maka kitapun diajak untuk mengasihi semua

orang tanpa memandang perbedaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

BAB IV

MAKNA CERITA

DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH

A. Cerita Sebagai Media Komunikasi Iman Dalam Pendidikan Agama

Katolik di Sekolah

Cerita merupakan suatu kejadian yang disampaikan dari suatu peristiwa

atau kejadian yang pernah berlangsung yang dituangkan dalam bentuk bahasa

verbal atau non verbal yang dapat dikembangkan menjadi lebih menarik.

Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah suatu bentuk komunikasi iman

untuk membantu peserta didik dalam memperkembangkan iman, mendewasakan

iman dan memperteguh iman Kristiani sehingga dapat diwujudkan dengan

tindakan nyata kasih pada sesama.

Dalam PAK di sekolah cerita menjadi suatu hal yang penting karena dalam

pelajaran agama di sekolah memiliki suatu bentuk komunikasi iman yang

menekankan sharing mengenai pengalaman hidup seseorang yang menceritakan

apa yang dialami dari suatu kejadian nyata dalam kehidupan yang berkesan

sehingga dapat meneguhkan iman. Seperti contoh seorang siswa yang mendapat

masalah dalam kehidupan dalam keluarga karena keluarga yang tidak harmonis

dan bercerita tentang cara bertahan dalam mengatasi kesulitan tersebut. Maka

dengan bercerita orang yang mendengar akan merasa tersapa dan meneguhkan

imannya terlebih dalam menjalani hidup dalam permasalahan.

Cerita merupakan salah satu media komunikasi yang sangat dekat dengan

kehidupan manusia. Sebagai media media komunikasi, cerita memudahkan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

71

untuk memahami suatu pesan yang ingin disampaikan, memberi penghiburan, dan

juga pengajaran. Karena media sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari

manusia, maka cerita juga dapat sebagai media komunikasi iman di mana cerita-

cerita yang memuat ajaran iman membantu proses refleksi iman seseorang.

Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan bagian dari katekese

umat beriman yang menyampaikan kata-kata dan perbuatan Wahyu

memaklumkan dan menceritakan sekaligus memperjelas cerita yang ada di

dalamnya (PUK, Art.39). Dengan demikian cerita merupakan media komunikasi

iman yang relevan karena membuat pembelajaran PAK di sekolah menjadi

menarik juga sebagai sarana mencapai sasaran dari PAK yaitu memperteguh iman

Kristiani.

B. Cerita Menantang Kreatifitas Belajar PAK dan Membantu

Memperkembangkan Iman

Pada umumnya cerita digemari banyak orang terlebih oleh anak-anak

karena cerita mampu menghantar kita pada pemahaman yang lebih mendalam.

Khususnya dalam pelajaran PAK yang memiliki tujuan untuk membangun hidup

yang semakin beriman dengan terwujudnya Kerajaan Allah yaitu dalam

pendidikan agama Katolik membuat siswa merasa bahagia dan berbagi bahagia

melalui sikap dan tindakan (Heryatno, 2008:25).

Cerita dalam pelajaran agama katolik di sekolah dapat menantang

kreatifitas anak dan menjadi pelajaran yang menarik. Menantang karena murid

maupun guru ditanntang dalam berkreasi melahirkan ide-ide seperti dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

72

dramatisasi bukan saja hanya menyampaikan sebuah cerita namun menantang

kreatifitas guru ataupun siswa dalam membuat alat peraga seperti contoh cerita

mengenai kelahiran Yesus dengan dibuat dramatisasi siswa ditantang berkreasi

menyiapkan tempat, latar yang sesuai tema mengenai kelahiran Yesus, dekorasi,

kostum dan perlengkapan yang membuat cerita menjadi lebih menarik. Dengan

proses yang berlangsung dapat mempererat hubungan antar siswa dengan yang

lainnya dan dengan kreatifitas membuat siswa merasa bahagia menyammpaikan

ide masing-masing. Selain itu membantu para siswa memperkembangkan

imannya dari makna yang disampaikan lewat cerita juga dalam proses

persiapannya. Sehingga dengan cerita siswa mampu mengembangkan kreatifitas

juga mengembangkan imannya.

Seperti yang diuraikan Munandar (2004:25) “kreativitas adalah

kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterapkan

sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur

yang sudah ada sebelumnya.” Dengan demikian cerita sebagai bahan yang mampu

menantang siswa dalam kreatifitas juga menghantar siswa memperkembangkan

iman kristiani dengan menciptakan sesuatu yang baru pada siswa dalam

melahirkan kreasi dari masing-masing pribadi dalam melahirkan ide-ide dengan

menghubungkan unsur-unsur yang ada dalam pendidikan agama katolik di

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

73

C. Cerita dalam kaitan dengan Bercerita sebagai metode pembelajaran PAK

yang memungkinkan peserta didik memperkembangkan imannya

Dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah membutuhkan metode yang

tepat dalam mengajar agar dapat diterima dengan baik dan diterima dengan mudah

oleh siswa. Dengan metode belajar yang tepat siswa dapat dengan mudah

menangkap apa yang disampaikan. Guru sebagai fasilitator yang berperan dalam

membantu memperkembangkan iman anak harus mampu memberikan informasi

yang tidak monoton namun menarik sehingga membuat siswa tertarik dengan apa

yang disampaikan. Cerita memiliki implikasi pada metode bercerita sehingga

metode bercerita memiliki kekuatan yang menarik nampak pada cerita bergambar

atau film yang relevam dengan kondisi saat ini yaitu zaman digital.

Metode bercerita adalah metode yang tak dapat lepas dalam Pendidikan

Agama Katolik di sekolah karena dengan menggunakan cerita bukan hanya cerita

pengalaman saja namun cerita kanonis atau kitab suci yang berisi sejarah

mengenai Allah dalam mewartakan Injil dapat menjadi metode yang tepat

sehingga dengan bercerita dapat membantu siswa dalam mendengar, meresapi,

menanggapi dengan hati dan merefleksikannya (Roedi Hoftman, 194:37) dalam

hidup juga mengambil nilai yang terkandung didalamnya dan mampu

memperkembangkan iman peserta didik.

Yesus yang mengajar dengan bercerita menggunakan perumpamaan agar

dapat dimengerti semua kalangan karena bahasa yang mudah dan cerita yang

menarik akan membuat orang yang mendengarnya merasa tersentuh imannya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

74

berkembang. Seperti yang dikatakan oleh Darmawijaya ( 1988:11) Yesus adalah

manusia yang lahir dari seorang tukang kayu tanpa pendidikan istimewa namun

memiliki kemampuan yang mengesankan di banding para ahli taurat yang ahli

mengenai hukum taurat namun Yesus mampu bercerita sehingga diterima oleh

semua orang bukan hanya para ahli namun orang biasa pun mudah menangkap

apa yang disampaikan Yesus. Cara Yesus dengan bercerita menjadi metode

belajar yang tepat dalam memperkembangkan iman karena peserta dapat

menghayati, menemukan inti dan merefleksikan dalam hati masing-masing.

D. Cerita dalam PAK Relevan dengan Tujuan Afeksi untuk Pendidikan

Agama di Sekolah

Cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah memiliki tujuan salah

satunya untuk menyampaikan pengajaran dan memudahkan siswa dalam

memahami nilai-nilai iman Kristiani yang diajarkan. Cerita mendapat banyak

penekanan dan perhatian di dalam pendidikan iman Katolik karena memiliki

beberapa keunggulan yaitu bersifat merangsang imaginasi siswa, menyapa siswa

secara menyeluruh baik segi afektif maupun kognitif, bersifat menawarkan,

membebaskan dan tidak menjejali (Seri Murid-murid Yesus, 2004:8).

Cerita-cerita yang digunakan dalam pendidikan iman antara lain cerita

rakyat yang mengandung makna filosofis bahkan teologis, cerita sufi yang

memiliki banyak makna, peristiwa kehidupan yaitu peristiwa menarik yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari dan cerita kanonik yaitu cerita yang diambil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

75

kitab suci. Cerita membantu guru PAK dalam melaksanakan tugasnya

mengajarkan iman yaitu memudahkan siswa memahami ajaran iman yang

diajarkan oleh guru, misalnya: cerita mengenai Nabi Nuh yang dikemas dengan

cerita yang menarik dapat membuat peserta merasakan kasih Allah yang agung

dengan cerita yang disampaikan juga mengundang rasa percaya pada Allah dan

dapat menyentuh bathin seseorang.

Dengan demikian dalam pendidikan agama Katolik memiliki tujuan utama

yaitu afeksi sehingga orang bisa merasakan apa yang disampaikan dari cerita

bukan mengenai konsep namun kisah. Dalam cerita terdapat berbagai tokoh

dengan tokoh yang berbeda-beda memiliki karakter yang berbeda-beda ada yang

baik ada yang jahat seperti contoh cerita mengenai domba yang hilang

menceritakan seorang anak sulung yang meninggalkan ayahnya meminta harta

pada ayahnya dan pergi untuk kesenanganya dengan hidup berfoya-foya namun

ketika semua harta yang dimilikinya habis anak sulung itu kembali pada ayahnya

dan sang ayah menyambutnya dengan gembira tanpa marah karena anak yang

hilang telah kembali. Dari sepenggal cerita tentang anak yang hilang terdapat

tujuan afeksi yang menyentuh hati dan perasaan yang mendengarnya dan dapat

menimbulkan emosi sehingga orang dapat merasakan sesuatu perasaan dalam

hatinya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa cerita dalam

Pendidikan agama Katolik di sekolah dapat mencapai tujuan afeksi yang mampu

membawa orang pada perasaan dan emosi masing-masing sesuai apa yang

diterima dari cerita yang disampaikan sehingga berpengaruh untuk pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

76

iman Kristiani dalam memahami nilai-nilai yang diajarkan selain itu tergerak

untuk melakukan suatu aksi dalam kehidupan sehari-hari seperti tidakan

melakukan hal yang baik dan benar juga dalam membantu sesama dan saling

mengasihi antar umat beragama.

E. Pesan Cerita dalam PAK di Sekolah membantu siswa memperdalam

imannya

Tidak hanya di rumah saja cerita yang biasa diterapkan orang tua pada

anak-anak sebelum tidur, namun dalam dunia pendidikan di sekolah cerita sangat

penting dan bermanfaat dalam memperdalam iman karena dengan bercerita

mampu menambah banyak perbendaharaan kata atau ungkapan selain itu cerita

mempermudah menjelaskan hal seperti watak-watak yang dimiliki setiap orang

sehinga dapat menangkap pesan yang terkandung di dalamnya. Apa yang

disampaikan melalui cerita membuat orang yang mendengarnya menjadi paham

khususnya mengenai watak yang baik ataupun yang buruk. Menjadi penting

dalam pelajaran agama katolik di sekolah karena dalam PAK di sekolah bukan

hanya mengenai sejarah saja yang dipelajari namun moral, nilai dan

perkembangan iman sangat penting dalam mendidik siswa karena hal yang utama

adalah menanamkan nilai kebaikan sesuai yang diajarkan oleh Yesus Kristus.

Dalam PAK di sekolah cerita banyak dihadirkan dalam Kitab Suci yang

berisi ayat-ayat yang menunjukan nilai-nilai dan watak untuk perkembangan iman

peserta. Cerita yang baik akan tertanam moral yang baik pula maka dengan

adanya cerita dalam memperdalam iman dijelaskan baik buruknya mana yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

77

patut ditiru atau tidak. Seperti pada Markus ayat 11 dan 15 diceritakan ketika

Yesus marah di Bait Allah, siswa akan belajar mengapa Yesus marah? Karena

Yesus pun adalah seorang manusia yang memiliki emosi bila ada sesuatu yang

tidak baik terjadi. Dari cerita mengenai Yesus ketika marah di Bait Allah anak

akan belajar mengembangkan imannya dan bagaimana cara mengelola emosi saat

marah selain itu membuat siswa belajar dalam mengekspresikan marah agar tidak

merugikan diri sendiri, orang lain atau yang berada di sekitarnya. Unsur cerita

dalam pendidikan khususnya PAK di sekolah tidak hanya belajar memahami

cerita dari Kitab Suci yang diajarkan namun memperkembangkan iman siswa.

Selain perasaan marah banyak watak dan nilai lain yang nampak dalam penjelasan

melalui cerita seperti perasaan sedih, takut, iri hati, senang, maupun kasih sayang.

Menurut Indra Sanjaya (2008:47) ayat-ayat dalam Kitab Suci perlu

diekspresikan secara tepat karena emosi anak-anak masi sulit terkontrol. Maka

kesulitan yang dimiliki anak dalam mengelola emosi dan menangkap apa yang

disampaikan dalam pelajaran dapat dibantu dengan memberikan unsur cerita yang

memudahkan siswa mengerti akan nilai yang terkandung di dalamnya dan

membantu memperkembangkan iman dari apa disampaikan melalui cerita dalam

pendidikan agama Katolik di sekolah .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

78

BAB V

PENUTUP

Pada bagian ini akan disampaikan dua bagian pokok yaitu kesimpulan dan

saran berkaitan dengan “Makna Cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah”

A. Kesimpulan

Pendidikan Agama Katolik adalah pendidikan iman yang penting dan

tidak dapat dilepaskan dari perkembangan iman setiap manusia karena Pendidikan

Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu bentuk pewartaan pendidikan

iman yang diselenggarakan oleh sekolah dalam membantu siswa

memperkembangkan imannya untuk semakin beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yesus.

Dalam proses Pendidikan Agama Katolik di sekolah perlu didukung oleh

berbagai pemilihan model, metode, dan sarana yang tepat agar dapat menciptakan

suasana pembelajaran yang efektif dan bermakna. Salah satu sarana sekaligus

metode yang perlu dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh adalah cerita. Cerita

pada umumnya merupakan media komunikasi dari hasil pengalaman yang

dikemas dan dikreasikan dengan imajinasi.

Cerita dalam pendidikan Agama Katolik memiliki peranan yang sangat

penting karena cerita merupakan media komunikasi iman dalam Pendidikan

Agama Katolik di sekolah mampu menyampaikan pesan sehingga mampu

memperdalam iman siswa, selain itu cerita dalam Pendidikan Agama Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

79

yang relevan juga memiliki tujuan afektif yang menyentuh hati siswa dan

terdorong untuk melakukan nilai-nilai yang diajarkan dalam cerita tersebut

khususnya dalam Pendidikan Agama Katolik.

Oleh karena cerita memiliki peranan yang sangat penting maka guru perlu

memanfaatkan cerita yang dapat menyentuh hati siswa dengan mengemasnya

menjadi menarik sesuai kebutuhan siswa. Pemanfaatan cerita yang dimaksud

adalah memberi pemaknaan pada cerita atau mengajak siswa untuk mengungkap

makna, pesan-pesan dan nilai-nilai Kristiani yang terkandung dalam cerita

tersebut dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

B. Saran

1. Saran bagi Gereja

Dalam pendidikan agama Katolik di sekolah dengan cerita penulis

menyarankan agar gereja sebagai lembaga perlu membuat suatu bank cerita atau

perkumpulan cerita bermakna yang dapat digunakan oleh guru agama dalam

mengajar juga dapat membantu siswa dalam membaca buku sendiri sehingga

perlu ada kumpulan kumpulan cerita agar tidak tercecer. Jika cerita Kitab suci

dibuat cerita Kitab Suci yang menarik, cerita lisan dibuat cerita tertulis dan jika

cerita tertulis dibuat cerita dalam bentuk audio visual. Dengan demikian bank

cerita dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mengajar atau siswa untuk dipelajari

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

80

2. Saran bagi Guru

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah khususnya dalam

pendidikan agama Katolik merupakan kegiatan yang penting bagi perkembangan

siswa tidak hanya perkembangan pengetahuan namun iman siswa. Oleh karena itu

penulis menyarankan kepada guru agar kreatif dalam menyampaikan

pembelajaran agar pesan dapat mudah ditangkap dan memnyesuaikan dengan

kebutuhan siswa juga perkembangan zaman. Penulis menyarankan guru dapat

menggunakan sarana media audiovisual yang saat ini semakin canggih agar cerita

yang disampaikan dalam pembelajaran lebih menarik dan mudah ditangkap siswa

membuat suasana belajar PAK di sekolah menjadi menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · dan membantuku dengan doa, semangat dan usaha yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

DAFTAR PUSTAKA

Adisusanto, F. X. (1995). Katekese sebagai Pendidikan Iman. Dalam Sumarno Ds.,

M (Ed.). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Dapiyanta, F. X. (2011). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Diktat

Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Semester IV, Fakultas Ilmu

Pendidikan dan Keguruan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Darmawijaya. (1988). Pesan Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius.

Groome, Thomas. (2010). Pendidikan Agama Kristen. Jakarta:Gunung Mulia

Hardjana. H.P. (2006). Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-anak. Jakarta:

Grasindo.

HeryatnoWono Wulung, F.X. . (2008). Pokok-Pokok PAK Di Sekolah. Diktat Mata

Kuliah Pengantar Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Semester II,

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Hofmann, Ruedi. (1994). Pola Naratif Eksperiensial dalam Pendidikan Agama.

Ekawarta.

Indra Sanjaya, Priyo dan EdilburgaSaptandari. (2008). Dongeng: Mendekatkan Kitab

Suci pada Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Jacobs, T. (1984). Siapa Yesus Menurut Perjanjian Baru.Yogyakarta:Kanisius.

Komkat KWI. (2004). Perutusan Murid-murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik

Untuk SMP, Buku Guru 1. Yogyakarta: Kanisius

___________. (2007). Persekutuan Murid-murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik

Untuk SMP, Buku Guru 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Yogyakarta: Kanisius.

Konsili Vatikan II. (1993). Gravissimum Educationis. (Terj R. Hardawiryana. SJ).

Jakarta: Obor.

Kurniawan, Heru. (2009). Sastra Anak: dalam kajian Strukturalisme, Sosiologi,

Semiotika hingga Penulisan Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lembaga Alkitab Indonesia. (2009). Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. (2005). Sastra Anak: Pengantar Pemahaman DuniaAnak.

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pedoman untuk Katekis. (1997). (Komkat KWI, Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius.

Petunjuk Umum Katekese. (2000). (Komkat KWI, Penerjemah). Jakarta: Departemen

Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Suharyo, I. (1989). Pengantar Injil Sinoptik. Yogyakarta: Kanisius.

Telaumbanua, Marinus. (2005).Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode dan Peserta

Katekese Gerejawi. Jakarta: Obor.

Wijngaards, John. (1993). Persaudaraan Bersama Yesus. Yogyakarta: Kanisius.

Yohanes Paulus II. (2006). Catechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah).

Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI