pengaruh pengawasan terhadap.pdf
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
1/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
202
PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN TERHADAP KINERJA PADA
KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT KABUPATEN BOALEMO
Oleh:1LAILA NIHE, 2IKRAM MUHAMMAD
Abstract
The aimed of this study was to determine the effect of supervision led to the
performance of employees in the Office of National Unity, Politics and Public
Protection district was. In this study researchers used a type of associative
descriptive research with quantitative approach with a population of 27 employees
or using saturation sampling technique or sampled the entire population
characteristics. Furthermore, the data obtained through observation of data
collection techniques and questionnaires as the main instrument, to then be
processed by using simple regression analysis and correlation. The results of
researce showed that there were significant effects between supervision of the Head
of Employee Performance, this is evidenced by t count value (8.084) was greater than
T Table (2.060). So the researcher’s hypothesis that states that there is a significant
influences Leadership Controlling to Performance of Employees, proven and
accepted. Test results of this study showed that the correlation coefficient have
strong association between leadership controlling to employee performance as
indicated by the value R = 0.850 with a value of 72.23% contribution Leader
Controlling to employee performance while the remaining 27.77% was contributed
by other factors. Meanwhile, test results obtained regretion value, in the sense that
any addition of 1 unit on the control head, will improve employee performance by
0.850, and vice versa.
Keywords: Leadership Controlling, Employee Performance
PENDAHULUAN
Dalam pembangunan Negara
maupun Daerah saat ini sesuai dengan
Hakekat Pembangunan Nasional yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945 sebagaimana
termaktub dalam Garis-garis Besar
Haluan Negara atau GBHN adalah
pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat Indonesia, diperlukan
adanya pegawai-pegawai pemerintah
yang mampu berprestasi dalam
kerjanya atau memiliki kinerja dalam
pelaksanaan tugasnya di lembaga-
lembaga pemerintahan. Baiknya
kinerja pegawai di lembaga
pemerintahan ini, turut akan
memaksimalkan proses pelayanan
kepada masyarakat dan juga dapat
memperlancar proses pembangunan di
daerah maupun di pusat. Akan tetapi
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
2/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
203
dalam upaya tersebut, keberadaan
pimpinan-pimpinan di lembaga
organisasi tersebut menjadi sangat
vital dalam menawasi ataumengendalikan para pegawai agar
lebih efektif dalam pelakasanaan
tugasnya ataupun memiliki arah dan
motivasi yang kuat untuk berkinerja.
Pelaksanaan tugas dan
pekerjaan merupakan suatu kewajiban
bagi para pegawai di dalam suatu
organisasi, baik dalam organisasi
pemerintahan maupun organisasi non
pemerintah. Dan dalam pelaksanaan
setiap tugas dan pekerjaan tersebut
tentunya mempunyai suatu tujuan
yang sama yakni mengharapkan suatu
hasil pekerjaan dan tugas yang baik
serta berkualitas sesuai dengan standar
yang diiinginkan. Untuk mendapatkan
suatu hasil kerja yang baik dan
berkualitas sesuai dengan tujuan
organisasi maka setiap pimpinan suatu
organisasi dapat dipastikan
mempunyai suatu aturan dan
ketentuan yang yang bisa dikendalikan
dan dituangkan dalam bentuk
kebijakan. Pengawasan dalam bentuk
kebijakan ataupun pengamatan dan
pelaksanaan langsung ini dibuat
dengan maksud agar setiap komponen
organisasi melaksanakan tugas sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Di dalam upaya mencapai
tujuan tersebut diperlukan adanyadukungan dari para pegawai yang
memiliki prestasi kerja atau kinerja
yang baik dalam pelaksanaan
tugasnya. Kinerja pegawai yang baik
tersebut merupakan sesuatu yang
diharapkan dalam organisasi apapun.
Sebab kinerja yang dihasilkan oleh
setiap individu pegawai akan secara
simultan akan dapat mewujudkan
kinerja organisasi yang baik. Maka
dapat dipahami bahwa kinerja pegawai
sendiri selain timbul dan tumbuh
dalam diri pegawai, juga dapat
dipengaruhi oleh faktor lain diluar
dirinya seperti faktor pemimpin yang
dapat memberikan pengarahan dan
pengawasan maupun pembinaan
kepada pegawai yang melakukan
pekerjaan.
Sadar akan betapa pentingnya
kinerja pegawai ini, maka Kantor
Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Boalemo sebagai salah satu institusi
pemerintah daerah pemberi pelayanan
masyarakat dan penunjang
pembangunan diharapkan juga dapat
bersinergi dalam menjaga dan
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
3/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
204
mengembangkan kinerja para
pegawainya. Hal ini diwujudkan
dengan berbagai kebijakan maupun
tata kelola yang baik, yang selain berorientasi pada pencapaian tujuan
atau target juga berorientasi pada
manusia terutama dalam
menumbuhkan dan menjaga motivasi
kerja pegawainya. Akan tetapi sangat
disayangkan karena pada
kenyataannya, kinerja pegawai selaku
sumber daya manusia belum dapat
dirasakan manfaatnya secara optimal,
buktinya masih banyak terlihat gejala-
gejala masalah yang terjadi yang
berhubungan dengan kinerja pegawai
sebagai berikut:
1). Banyak terlihat beberapa pegawai
justru banyak menganggur dari
pada menyelesaikan pekerjaannya.
2). Pada saat jam kerja berlangsung,
masih terdapat beberapa orang
pegawai yang tidak bekerja sama
yaitu melakukan kegiatan yang
tidak ada kaitannya dengan
pekerjaan pokok.
3). Masih adanya beberapa orang
pegawai yang terlambat datang ke
tempat kerja atau meninggalkan
kantor sebelum waktunya.
Oleh karena itu, keberadaan
Kepala Kantor sebagai pimpinan
menjadi sangat penting untuk
mendorong dan mengembangkan
kinerja pegawai ini dengan pola
pengawasan yang efektif. Atau dapatdikatakan bahwa kinerja pegawai yang
rendah ataupun yang tinggi merupakan
dampak dari pengawasan yang tepat
yang dilakukan oleh pimpinan atau
Kepala Kantor guna mewujudkan
sumber daya pegawai yang
profesional, memiliki etos kerja
maupun berkinerja dalam kerjanya.
PERMASALAHAN
Permasalahan dalam penelitian
ini yaitu: “seberapa besarkan pengaruh
pengawasan pimpinan terhadap
kinerja pegawai di Kantor Kesatuan
Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kabupaten Boalemo?”
TUJUAN DAN MANFAAT
PENELITIAN
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui besarnya pengaruh
pengawasan pimpinan terhadap
kinerja pegawai di Kantor Kesatuan
Bangsa, Politik Dan Perlindungan
Masyarakat Kabupaten Boalemo.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat positif bagi
semua pihak, baik manfaat secara
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
4/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
205
teoritis maupun manfaat secara
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikankontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan dapat menjadi bahan
kajian lanjutan maupun referensi
secara umum mengenai Pengaruh
Pengawasan Pimpinan terhadap
Kinerja Pegawai.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini
diharapkan dapat:
1). Memberikan kontribusi
pemikiran bagi Pemerintah
Daerah Kabupaten Boalemo
dalam upaya pengambilan
kebijakan untuk menunjang
kinerja pegawai di lingkungan
Kantor Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kabupaten
Boalemo.
2). Menjadi bahan evaluasi bagi
pimpinan, dalam meningkatkan
kinerja pegawai di lingkungan
Kantor Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kabupaten
Boalemo.
3). Menjadi pengalaman dan
pengembangan pengetahuan
peneliti khusunya dalam
aplikasi teori yang diperoleh
selama dalam perkuliahan pada
kenyataan di lapangan.
KAJIAN PUSTAKA
Konsep Pengawasan Pimpinan
Istilah kepemimpinan dibentuk
dari kata pemimpin dengan awalan ke
dan akhiran an yang artinya suatu
proses, kegiatan, perbuatan atau cara
yang berhubungan erat dengan
kemampuan pemimpin. Atau dengan
kata lain pemimpin (leader) adalah
orangnya dan kepemimpinan
(leadership) adalah kegiatannya.
(Nawawi dan Hadari, 2004:9). Lebih
lanjut, definisi kepemimpinan dapat
dikemukakan oleh beberapa para ahli
sebagai berikut:
Kepemimpinan menurut
Richard L. Daf (2005: 5) adalah suatu
pengaruh yang berhubungan antara
para pemimpin dan pengikut
( followers). Sementara itu, menurut
Terry (2000:152) kepemimpinan
adalah kemampuan untuk menga
rahkan pengikut-pengikutnya untuk
bekerja bersama dengan kepercayaan
serta tekun mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh pimpinannya.
Definisi ini sebagaimana juga
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
5/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
206
dikemukakan oleh Nawawi dan M.
Hadari (2004:9) bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan atau kecerdasan
mendorong sejumlah orang (dua orangatau lebih) agar bekerja sama dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
terarah pada tujuan bersama.
Lebih lanjut, menurut Adair
(2008:11), dalam kepemimpinan
memiliki beberapa fungsi yaitu: (1)
perencanaan, (2) pemrakarsa, (3)
pengendalian/pengawasan (4),
(pendukung), (5) penginformasian, (6)
pengevaluasian.
1. Perencanaan yaitu (a) mencari
semua informasi yang tersedia, (b)
mendefinisikan tugas, (c) maksud,
dan tujuan kelompok, (d) membuat
rencana yang dapat terlaksana
(dalam kerangka membuat
keputusan yang tepat).
2. Pemrakarsa yaitu (a) memberikan
pengarahan pada kelompok
mengenai sasaran dan rencana, (b)
menjelaskan mengapa menetapkan
sasaran atau rencana merupakan
hal yang penting. (c) membagi
tugas pada anggota kelompok, (d)
menetapkan standar kelompok.
3. Pengendalian yaitu (a) memelihara
antara kelompok, (b)
mempengaruhi tempo, (c)
memastikan semua tindakan
diambil dalam upaya meraih
tujuan, (d) menjaga relevansi
diskusi, dan (e) mendorongkelompok mengambil
tindakan/keputusan.
4. Pendukung yaitu (a)
mengungkapkan pengakuan
terhadap orang dan kontribusi
mereka, (b) memberi semangat
pada kelompok/individu, (c)
menciptakan semangat tim, (d)
meredakan ketegangan dengan
humor, (e) merukunkan
perselisihan atau meminta orang
lain menyeledikinya.
5. Penginformasian yaitu (a)
memperjelas tugas dan rencana,
(b) memberi informasi baru pada
kelompok, seperti melihatkan
mereka, (c) menerima informasi
dari kelompok, (d) membuat
ringkasan atas usul dan gagasan
yang masukan.
6. Pengevaluasian, yaitu (a)
mengevaluasi kelayakan gagasan,
(b) menguji konsekuensi solusi
yang diusulkan, (c) mengevaluasi
prestasi kelompok, (d) membantu
kelompok mengevaluasi sendiri
prestasi mereka berdasarkan
standar yang ada.
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
6/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
207
Earl P. Strong (dalam
Hasibuan, 2005:141) mendefinisikan
pengawasan sebagai berikut:
“controlling is the process ofregulating the various factors in an
enterprise according to the
requerement of its plans”. Artinya.
pengawasan adalah proses pengaturan
berbagai faktor dalam suatu
perusahaan, agar pelaksanaan sesuai
dengan ketetapan-ketetapan dalam
rencana.
Terdapat beberapa cara
pelaksanaan Pengawasan, yaitu (1)
Pengawasan langsung (2) Pengawasan
tidak langsung dan (3) Pengawasan
berdasarkan kekecualian (Hasibuan,
2005:245-255). Masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengawasan langsung adalah
pengawasan yang dilakukan
sendiri secara langsung oleh
seorang manajer. Manajer
memeriksa pekerjaan yang sedang
dilakukan untuk mengetahui
apakah dikerjakan dengan benar
dan hasil-hasilnya sesuai dengan
yang dikehendakinya.
Pengawasan langsung ini dapat
dilakukan dengan cara inpeksi
langsung, observasi di tempat (on
the spot observation), dan laporan
di tempat (on the spot report ).
2. Pengendalian tidak langsung
adalah pengawasan jarak jauh,artinya dengan melalui laporan
yang diberikan oleh bawahan.
Laporan ini dapat berupa lisan atau
tulisan tentang pelaksanaan
pekerjaan dan hasil-hasil yang
telah dicapai.
3. Pengawasan berdasarkan
pengecualian, adalah pengendalian
yang dikhususkan untuk
kesalahan-kesalahan yang luar
biasa dari hasil atau standar yang
diharapkan. Pengawasan semacam
ini dengan cara kombinasi
langsung dan tidak langsung oleh
manajer
Konsep Kinerja
Konsep kinerja merupakan
singkatan dari kinetika energi kerja
yang padanannya dalam bahasa
inggris adalah performance. Istilah
performance sering diindonesiakan
sebagai performa (Wiraman, 2008:5).
Namun oleh Wiraman (2008:5) istilah
kinerja yang dimaksud dalam
tulisannya bukanlah performa. Namun
kinerja yang dimaksud adalah
“keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-
fungsi atau indikator-indikator suatu
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
7/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
208
pekerjaan atau suatu profesi dalam
waktu tertentu”. Kinerja dapat pula
diartikan prestasi kerja atau
pelaksanaan kerja atau hasil unjukkerja (LAN, 2006). Kinerja
merupakan istilah yang berasal dari
kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang), dapat pula diartikan
sebagai perbandingan hasil yang
dicapai dengan peran serta tenaga
kerja per satuan waktu.
Menurut Dessler (1997 : 52),
kinerja merupakan prosedur yang
meliputi (1) penetapan standar kinerja;
(2) penilaian kinerja aktual pegawai
dalam hubungan dengan standar-
standar ini; (3) memberi umpan balik
kepada pegawai dengan tujuan
memotivasi orang tersebut untuk
menghilangkan kemerosotan kinerja
atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.
Menurut Mangkunegara
(2005:14) Kinerja ( performance)
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
sebagai berikut:
1. Faktor individual yang terdiri dari
kemampuan dan keahlian, latar
belakang, dan demografi.
2. Faktor psikologis yang terdiri dari
persepsi, attitude (sikap),
personality (kepribadian),
pembelajaran, dan motivasi.
3. Faktor organisasi yang terdiri dari
sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur, dan job
design.
Selanjutnya Wiraman
(2007:69) merumuskan kriteria atau
indikator dalam mengukur kinerja,
yaitu sebagai berikut:
a. Kuantitatif (seberapa banyak).
Ukuran kuantitatif merupakan
ukuran paling mudah untuk
disusun dan diukurnya, yaitu
hanya dengan menghitung
seberapa banyak unit keluaran
kinerja harus dicapai dalam kurun
waktu tertentu.
b. Kualitatif (seberapa baik).
Melukiskan seberapa baik atau
seberapa lengkap hasil harus
dicapai kriteria ini antara lain
mengemukakan akurasi, presisi,
penampilan (kecantikan dan
ketampanan), kemanfaatan atau
efektivitas.
c. Ketepatan waktu pelaksanaan
tugas atau penyelelsaian produk.
Kriteria yang menentukan
keterbatasan waktu untuk
memproduksi suatu produk,
membuat sesuatu atau melayani
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
8/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
209
sesuatu. Kriteria ini menjawab
pertanyaan, seperti kapan, berapa
cepat, atau dalam periode apa.
d. Efektivitas penggunaan sumberorganisasi. Efektivitas penggunaan
sumber dijadikan indikator jika
untuk mengerjakan suatu
pekerjaan disyaratkan
menggunakan jumlah sumber
tertentu seperti uang dan bahan
baku.
e. Cara melakukan pekerjaan,
digunakan sebagai standar kinerja
jika kontrak personal, sikap
personal, atau perilaku karyawan
merupakan faktor penentu
keberhasilan melaksanakan
pekerjaan.
f. Efek atas suatu upaya. Pengukuran
yang diekspresikan akibat akhir
yang diharapkan akan diperoleh
dengan bekerja.
g. Metode melakukan tugas. Standar
yang digunakan jika ada undang-
undang, kebijakan, prosedur
standar, metode, dan peraturan
untuk menyelesaikan tugasd atau
jika cara pengecualian ditentukan
tidak dapat diterima.
h. Standar sejarah. Standar yang
menyatakan hubungan antara
standar masa lalu dengan standar
sekarang. Standar masa sekarang
lebih tinggi atau lebih rendah dari
standar masa lalu dalam pengertian
kualitatif dan kuantitatif.i. Standar nol atau absolute. Standar
yang menyatakan tidak akan
terjadi sesuatu. Standar ini dipakai
jika tidak ada alternatif lain.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini
menggunakan jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Metode ini bermaksud
untuk mendapatkan gambaran yang
jelas mengenai masalah yang diteliti,
serta melakukan analisis terhadap data
hasil penelitian. Adapun desain
penelitian yang digunakan adalah
desain analisis deskriptif korelasi
sederhana sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar sebagai berikut:
Keterangan:
X = Pengawasan Pimpinan
Y = Kinerja Pegawai
Sehingga yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karakteristik pegawai pada
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Boalemo sejumlah 27 orang pegawai,
X Y
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
9/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
210
dengan demikian menggunakan teknik
sampling jenuh, dimana seluruh
jumlah populasi dijadikan sebagai
sampel. Data selanjutnya diperolehdengan teknik pengumpulan data
angket dan diolah dengan rumus
Korelasi Pearson Product Moment
(PPM) dan regresi sederhana.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Uji melakukan pengujian
korelasi (r), maka peneliti
menggunakan rumus Korelasi Pearson
Product Moment dengan bantuan
program Aplikasi SPSS 14. Hasil
Analisisnya ditunjukkan dalam Tabel
Correlation dimana diperoleh nilai
korelasinya yaitu r = 0,850 yang
berarti bahwa terdapat hubungan yang
kuat antara pengawasan Pimpinan
dengan Kinerja Pegawai. Sementara
itu, hasil tabel Model Summary
menunjukkan Koefisien Determinasi
(R square) sebesar 0,723 yang
menunjukkan bahwa Kinerja Pegawai
(Y) dipengaruhi sebesar 72,23% oleh
Pengawasan Pimpinan (X), sedangkan
sisanya 27,77% dijelaskan oleh sebab-
sebab lainnya. R square berkisar pada
angka 0 sampai 1, dengan catatan
bahwa semakin kecil angka R square
semakin lemah hubungan kedua
variabel.
Hasil pengujian regresi
sederhana diperoleh persamaan regresiŷ = 23,935+0,850 sehingga dapat
dinyatakan bahwa setiap penambahan
1 unit pada pengawasan pimpinan,
akan meningkatkan kinerja pegawai
sebesar 0,850, demikian juga
sebaliknya. Sehingganya, dapat
dinyatakan bahwa setiap kenaikan atau
penurunan pada variabel Independent
(X) akan mengakibatkan
kenaikan/penurunan pada variabel
Dependent (Y).
Lebih lanjut untuk menguji
koefisien signifikansi korelasi, maka
akan dilakukan uji t. Pada tabel
Coefficients. Hasil pengujiannya
menunjukkan bahwa thitung ternyata
lebih besar dari ttabel atau thitung 8,084 >
2,060, maka H0 ditolak dan HA
diterima atau hipotesis peneliti yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara Pengawasan
Pimpinan terhadap Kinerja Pegawai
terbukti dan dapat diterima.
Dengan demikian, hasil
penelitian tersebut sebagaimana juga
yang dikemukakan oleh Armstrong
dan Baron (dalam Wibowo, 2007:76)
bahwa dari sekian faktor-faktor yang
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
10/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
211
mempengaruhi kinerja, salah satunya
adalah “faktor kepemimpinan
( Leadership factors), yang ditentukan
oleh kualitas dorongan, bimbingan,dan dukungan yang dilakukan manajer
dan team leader”.
Pimpinan sebagai orang yang
diserahi kewenangan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan
kepemimpinan memiliki berbagai
fungsi untuk mengefektifkan kinerja
pegawai, salah satunya adalah fungsi
pengawasan. Pelaksanaan fungsi
pengawasan yang efektif dinilai dapat
meningkatkan kinerja pegawai.
Hasil penelitian tersebut jugan
relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sumarno tahun 2006
dengan judul: “Pengaruh Sistem
Pengendalian (Pengawasan) terhadap
Kinerja Manajerial (Studi Kasus di
Perusahaan Pelayaran di Semarang).
Penelitian ini menganalisis pengaruh
langsung dan pengaruh tidak langsung
komponen sistem pengendalian
melalui tekanan kerja sebagai variabel
intervening terhadap kinerja. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa
komponen sistem pengendalian
(partisipasi penetapan standar, insentif
berdasarkan standar dan keketatan
standar) mempunyai pengaruh
langsung terhadap kinerja manajerial.
Hasil uji langsung menunjukkan
bahwa partisipasi penetapan standar
secara signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap insentif
berdasarkan standar dan kinerja, serta
mempunyai pengaruh negatif terhadap
keketatan standar dan tekanan kerja;
tekanan kerja mempunyai pengaruh
negatif terhadap kinerja; insentif
berdasarkan standar mempunyai
pengaruh terhadap negatif terhadap
tekanan kerja.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian dan
pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Terdapat pengaruh yang
signifikan Pengawasan Pimpinan
terhadap Kinerja Pegawai, hal ini
dibuktikan dengan nilai thitung
(8,084) ternyata lebih besar dari
ttabel (2,060), sehingga hipotesis
peneliti yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan
Pengawasan Pimpinan terhadap
Kinerja Pegawai terbukti dan
dapat diterima.
2. Variabel Pengawasan Pimpinan
memiliki hubungan yang kuat
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
11/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
212
dengan Kinerja Pegawai yang
ditunjukkan dengan nilai R =
0,850 dengan nilai kontribusi
72,23% variabel PengawasanPimpinan terhadap kinerja
pegawai dan 27,77%
dikontribusikan oleh faktor
lainnya.
3. Hasil uji regesi diperoleh nilai
23,935 + 0,850, dimana setiap
penambahan 1 unit pada
pengawasan pimpinan, akan
meningkatkan kinerja pegawai
sebesar 0,850, demikian juga
sebaliknya.
SARAN
Berdasarkan simpulan di atas
maka dapat disarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Pimpinan hendaknya
meningkatkan kualitas
pengawasannya secara tepat dan
baik karena terbukti dapat
meningkatkan kinerja pegawai.
2. Pelaksanaan pengawasan
hendaknya lebih berorientasi pada
pemberian koreksi atau sistim
klinis dibandingkan dengan sistem
pencarian masalah atau sistem
inpeksi semata.
3. Upaya peningkatan kinerja
pegawai dengan pengawasan
hendaknya juga diikuti dengan
pemberian motivasi dan petunjuk
yang membantu serta mendorong
pegawai meningkatkan kinerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
A.Sihotang, 2007. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta:Pradnya
Paramita
Athoillah, H.M. Anton. 2010. Dasar- Dasar Manajemen. Bandung
:Pustaka Setia
Bohari, H., 1982, PengawasanKeuangan Negara, Jakarta: Rajawali
pers,.
Brantas. 2009. Dasar-Dasar
Manajemen. Bandung :
Alfabeta
Daff, Richard L, 2005. The Leadership
Experience. Canada: Thomson.
Darman, Surya. 2005. Manajemen
Kinerja (Falsfat Teori dan
Penerapannya).
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Fahmi, Irham. 2010. ManajemenKinerja Teori dan Aplikasi.
Bandung:Alfabeta
Hasibuan, Malayu, S.P. 2005. Manajemen, Dasar, Pengertian
dan Masalah. Jakarta : BumiAksara
Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Tahun
2006, Sistem Penyelenggaraan
Pemerintahan Negara
Kasatuan Republik Indonesia.
-
8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf
12/12
The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad
ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015
213
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005.
Evaluasi Kinerja SDM.
Jakarta:Refika
Aditama.
Nawawi, Hadari dan M. Hadari, 2004.
Kepemimpinan Yang Efektif .
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
...................., 1982, Pengawasan
Melekat di Lingkungan
Aparatur Pemerintah, Cetakan
II, Jakarta: Erlangga
Priyo Budiharto, dkk, 2007. AnalisisKebijakan Melekat di Badan
Pengawas Provinsi Jawa
Tengah. Jurnal Ilmu
Administrasi dan KebijakanPublik
Sedarmayanti, 2010. Manajemen
Sumber Daya Manusia
(Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri
Sipil). Bandung:Reflika
Aditama
Siswandi dan Indra Iman. 2009.
Aplikasi Manajemen
Perusahaan, edisi kedua.
Jakarta : Mitra Wicana Media
Sri Wiludjeng SP. 2007. Pengantar
Manajemen. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sule Erni Trisnawati, dan KurniawanSaefullah, 2005, Pengantar
Manajemen. Jakarta:PrenadaMedia
Sumarno, 2006. Pengaruh Sistem
Pengendalian
Terhadap Kinerja
Manajerial (Studi
Kasus padaPerusahaan
Pelayanan di
Semarang). Tesis.
Universitas
Diponegoro.
Suwatno dan Donni Juni Priansa.
2011. Manajemen SDM dalam
Organisasi Publik dan Bisnis.Alfabeta:Bandung
Terry. R, George, 2000, Prinsip-
Prinsip Manajemen:PT. Bumi Aksara,
Jakarta
Thoha, Miftah, 2003, Kepemimpinan
Dalam Manajemen,
PT. RadjaGrafindo
Persada, Jakarta
Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja.
Jakarta : Rajawali Pers
Wiraman. 2009. Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia (Teori,
Aplikasi dan Penelitian).
Jakarta:Salemba Empat
Sumber lain:
Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 60 Tahun
2008 Tentang SistemPengendalian Intern Pemerintah