pengaruh pengawasan terhadap.pdf

Upload: stim-boalemo

Post on 05-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    1/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    202

    PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN TERHADAP KINERJA PADA

    KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN

    MASYARAKAT KABUPATEN BOALEMO

    Oleh:1LAILA NIHE, 2IKRAM MUHAMMAD

    Abstract

    The aimed of this study was to determine the effect of supervision led to the

     performance of employees in the Office of National Unity, Politics and Public

    Protection district was. In this study researchers used a type of associative

    descriptive research with quantitative approach with a population of 27 employees

    or using saturation sampling technique or sampled the entire population

    characteristics. Furthermore, the data obtained through observation of data

    collection techniques and questionnaires as the main instrument, to then be

     processed by using simple regression analysis and correlation. The results of

    researce showed that there were significant effects between supervision of the Head

    of Employee Performance, this is evidenced by t count  value (8.084) was greater than

    T Table  (2.060). So the researcher’s hypothesis that states that there is a significant

    influences Leadership Controlling to Performance of Employees, proven and

    accepted. Test results of this study showed that the correlation coefficient have

    strong association between leadership controlling to employee performance as

    indicated by the value R = 0.850 with a value of 72.23% contribution Leader

    Controlling to employee performance while the remaining 27.77% was contributed

    by other factors. Meanwhile, test results obtained regretion value, in the sense that

    any addition of 1 unit on the control head, will improve employee performance by

    0.850, and vice versa.

    Keywords: Leadership Controlling, Employee Performance

    PENDAHULUAN

    Dalam pembangunan Negara

    maupun Daerah saat ini sesuai dengan

    Hakekat Pembangunan Nasional yang

     berdasarkan Pancasila dan Undang-

    undang Dasar 1945 sebagaimana

    termaktub dalam Garis-garis Besar

    Haluan Negara atau GBHN adalah

     pembangunan manusia Indonesia

    seutuhnya dan pembangunan seluruh

    masyarakat Indonesia, diperlukan

    adanya pegawai-pegawai pemerintah

    yang mampu berprestasi dalam

    kerjanya atau memiliki kinerja dalam

     pelaksanaan tugasnya di lembaga-

    lembaga pemerintahan. Baiknya

    kinerja pegawai di lembaga

     pemerintahan ini, turut akan

    memaksimalkan proses pelayanan

    kepada masyarakat dan juga dapat

    memperlancar proses pembangunan di

    daerah maupun di pusat. Akan tetapi

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    2/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    203

    dalam upaya tersebut, keberadaan

     pimpinan-pimpinan di lembaga

    organisasi tersebut menjadi sangat

    vital dalam menawasi ataumengendalikan para pegawai agar

    lebih efektif dalam pelakasanaan

    tugasnya ataupun memiliki arah dan

    motivasi yang kuat untuk berkinerja.

    Pelaksanaan tugas dan

     pekerjaan merupakan suatu kewajiban

     bagi para pegawai di dalam suatu

    organisasi, baik dalam organisasi

     pemerintahan maupun organisasi non

     pemerintah. Dan dalam pelaksanaan

    setiap tugas dan pekerjaan tersebut

    tentunya mempunyai suatu tujuan

    yang sama yakni mengharapkan suatu

    hasil pekerjaan dan tugas yang baik

    serta berkualitas sesuai dengan standar

    yang diiinginkan. Untuk mendapatkan

    suatu hasil kerja yang baik dan

     berkualitas sesuai dengan tujuan

    organisasi maka setiap pimpinan suatu

    organisasi dapat dipastikan

    mempunyai suatu aturan dan

    ketentuan yang yang bisa dikendalikan

    dan dituangkan dalam bentuk

    kebijakan. Pengawasan dalam bentuk

    kebijakan ataupun pengamatan dan

     pelaksanaan langsung ini dibuat

    dengan maksud agar setiap komponen

    organisasi melaksanakan tugas sesuai

    dengan tujuan yang telah ditetapkan.

    Di dalam upaya mencapai

    tujuan tersebut diperlukan adanyadukungan dari para pegawai yang

    memiliki prestasi kerja atau kinerja

    yang baik dalam pelaksanaan

    tugasnya. Kinerja pegawai yang baik

    tersebut merupakan sesuatu yang

    diharapkan dalam organisasi apapun.

    Sebab kinerja yang dihasilkan oleh

    setiap individu pegawai akan secara

    simultan akan dapat mewujudkan

    kinerja organisasi yang baik. Maka

    dapat dipahami bahwa kinerja pegawai

    sendiri selain timbul dan tumbuh

    dalam diri pegawai, juga dapat

    dipengaruhi oleh faktor lain diluar

    dirinya seperti faktor pemimpin yang

    dapat memberikan pengarahan dan

     pengawasan maupun pembinaan

    kepada pegawai yang melakukan

     pekerjaan.

    Sadar akan betapa pentingnya

    kinerja pegawai ini, maka Kantor

    Kesatuan Bangsa, Politik dan

    Perlindungan Masyarakat Kabupaten

    Boalemo sebagai salah satu institusi

     pemerintah daerah pemberi pelayanan

    masyarakat dan penunjang

     pembangunan diharapkan juga dapat

     bersinergi dalam menjaga dan

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    3/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    204

    mengembangkan kinerja para

     pegawainya. Hal ini diwujudkan

    dengan berbagai kebijakan maupun

    tata kelola yang baik, yang selain berorientasi pada pencapaian tujuan

    atau target juga berorientasi pada

    manusia terutama dalam

    menumbuhkan dan menjaga motivasi

    kerja pegawainya. Akan tetapi sangat

    disayangkan karena pada

    kenyataannya, kinerja pegawai selaku

    sumber daya manusia belum dapat

    dirasakan manfaatnya secara optimal,

     buktinya masih banyak terlihat gejala-

    gejala masalah yang terjadi yang

     berhubungan dengan kinerja pegawai

    sebagai berikut:

    1). Banyak terlihat beberapa pegawai

     justru banyak menganggur dari

     pada menyelesaikan pekerjaannya.

    2). Pada saat jam kerja berlangsung,

    masih terdapat beberapa orang

     pegawai yang tidak bekerja sama

    yaitu melakukan kegiatan yang

    tidak ada kaitannya dengan

     pekerjaan pokok.

    3). Masih adanya beberapa orang

     pegawai yang terlambat datang ke

    tempat kerja atau meninggalkan

    kantor sebelum waktunya.

    Oleh karena itu, keberadaan

    Kepala Kantor sebagai pimpinan

    menjadi sangat penting untuk

    mendorong dan mengembangkan

    kinerja pegawai ini dengan pola

     pengawasan yang efektif. Atau dapatdikatakan bahwa kinerja pegawai yang

    rendah ataupun yang tinggi merupakan

    dampak dari pengawasan yang tepat

    yang dilakukan oleh pimpinan atau

    Kepala Kantor guna mewujudkan

    sumber daya pegawai yang

     profesional, memiliki etos kerja

    maupun berkinerja dalam kerjanya.

    PERMASALAHAN

    Permasalahan dalam penelitian

    ini yaitu: “seberapa besarkan pengaruh

     pengawasan pimpinan terhadap

    kinerja pegawai di Kantor Kesatuan

    Bangsa, Politik dan Perlindungan

    Masyarakat Kabupaten Boalemo?”

    TUJUAN DAN MANFAAT

    PENELITIAN

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah

    untuk mengetahui besarnya pengaruh

     pengawasan pimpinan terhadap

    kinerja pegawai di Kantor Kesatuan

    Bangsa, Politik Dan Perlindungan

    Masyarakat Kabupaten Boalemo.

    Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat

    memberikan manfaat positif bagi

    semua pihak, baik manfaat secara

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    4/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    205

    teoritis maupun manfaat secara

     praktis.

    1.  Manfaat Teoritis

    Diharapkan dapat memberikankontribusi bagi pengembangan ilmu

     pengetahuan dan dapat menjadi bahan

    kajian lanjutan maupun referensi

    secara umum mengenai Pengaruh

    Pengawasan Pimpinan terhadap

    Kinerja Pegawai.

    2.  Manfaat Praktis

    Secara praktis, penelitian ini

    diharapkan dapat:

    1).  Memberikan kontribusi

     pemikiran bagi Pemerintah

    Daerah Kabupaten Boalemo

    dalam upaya pengambilan

    kebijakan untuk menunjang

    kinerja pegawai di lingkungan

    Kantor Kesatuan Bangsa,

    Politik dan Perlindungan

    Masyarakat Kabupaten

    Boalemo.

    2).  Menjadi bahan evaluasi bagi

     pimpinan, dalam meningkatkan

    kinerja pegawai di lingkungan

    Kantor Kesatuan Bangsa,

    Politik dan Perlindungan

    Masyarakat Kabupaten

    Boalemo.

    3).  Menjadi pengalaman dan

     pengembangan pengetahuan

     peneliti khusunya dalam

    aplikasi teori yang diperoleh

    selama dalam perkuliahan pada

    kenyataan di lapangan.

    KAJIAN PUSTAKA

    Konsep Pengawasan Pimpinan

    Istilah kepemimpinan dibentuk

    dari kata pemimpin dengan awalan ke 

    dan akhiran an  yang artinya suatu

     proses, kegiatan, perbuatan atau cara

    yang berhubungan erat dengan

    kemampuan pemimpin. Atau dengan

    kata lain pemimpin (leader)  adalah

    orangnya dan kepemimpinan

    (leadership) adalah kegiatannya.

    (Nawawi dan Hadari, 2004:9). Lebih

    lanjut, definisi kepemimpinan dapat

    dikemukakan oleh beberapa para ahli

    sebagai berikut:

    Kepemimpinan menurut

    Richard L. Daf (2005: 5) adalah suatu

     pengaruh yang berhubungan antara

     para pemimpin dan pengikut

    ( followers). Sementara itu,  menurut

    Terry (2000:152) kepemimpinan

    adalah kemampuan untuk menga

    rahkan pengikut-pengikutnya untuk

     bekerja bersama dengan kepercayaan

    serta tekun mengerjakan tugas-tugas

    yang diberikan oleh pimpinannya.

    Definisi ini sebagaimana juga

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    5/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    206

    dikemukakan oleh Nawawi dan M.

    Hadari (2004:9) bahwa kepemimpinan

    adalah kemampuan atau kecerdasan

    mendorong sejumlah orang (dua orangatau lebih) agar bekerja sama dalam

    melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

    terarah pada tujuan bersama.

    Lebih lanjut, menurut Adair

    (2008:11), dalam kepemimpinan

    memiliki beberapa fungsi yaitu: (1)

     perencanaan, (2) pemrakarsa, (3)

     pengendalian/pengawasan (4),

    (pendukung), (5) penginformasian, (6)

     pengevaluasian.

    1.  Perencanaan yaitu (a) mencari

    semua informasi yang tersedia, (b)

    mendefinisikan tugas, (c) maksud,

    dan tujuan kelompok, (d) membuat

    rencana yang dapat terlaksana

    (dalam kerangka membuat

    keputusan yang tepat).

    2.  Pemrakarsa yaitu (a) memberikan

     pengarahan pada kelompok

    mengenai sasaran dan rencana, (b)

    menjelaskan mengapa menetapkan

    sasaran atau rencana merupakan

    hal yang penting. (c) membagi

    tugas pada anggota kelompok, (d)

    menetapkan standar kelompok.

    3.  Pengendalian yaitu (a) memelihara

    antara kelompok, (b)

    mempengaruhi tempo, (c)

    memastikan semua tindakan

    diambil dalam upaya meraih

    tujuan, (d) menjaga relevansi

    diskusi, dan (e) mendorongkelompok mengambil

    tindakan/keputusan.

    4.  Pendukung yaitu (a)

    mengungkapkan pengakuan

    terhadap orang dan kontribusi

    mereka, (b) memberi semangat

     pada kelompok/individu, (c)

    menciptakan semangat tim, (d)

    meredakan ketegangan dengan

    humor, (e) merukunkan

     perselisihan atau meminta orang

    lain menyeledikinya.

    5.  Penginformasian yaitu (a)

    memperjelas tugas dan rencana,

    (b) memberi informasi baru pada

    kelompok, seperti melihatkan

    mereka, (c) menerima informasi

    dari kelompok, (d) membuat

    ringkasan atas usul dan gagasan

    yang masukan.

    6.  Pengevaluasian, yaitu (a)

    mengevaluasi kelayakan gagasan,

    (b) menguji konsekuensi solusi

    yang diusulkan, (c) mengevaluasi

     prestasi kelompok, (d) membantu

    kelompok mengevaluasi sendiri

     prestasi mereka berdasarkan

    standar yang ada.

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    6/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    207

    Earl P. Strong (dalam

    Hasibuan, 2005:141) mendefinisikan

     pengawasan sebagai berikut:

    “controlling is the process ofregulating the various factors in an

    enterprise according to the

    requerement of its plans”. Artinya.

     pengawasan adalah proses pengaturan

     berbagai faktor dalam suatu

     perusahaan, agar pelaksanaan sesuai

    dengan ketetapan-ketetapan dalam

    rencana.

    Terdapat beberapa cara

     pelaksanaan Pengawasan, yaitu (1)

    Pengawasan langsung (2) Pengawasan

    tidak langsung dan (3) Pengawasan

     berdasarkan kekecualian (Hasibuan,

    2005:245-255). Masing-masing dapat

    dijelaskan sebagai berikut:

    1.  Pengawasan langsung adalah

     pengawasan yang dilakukan

    sendiri secara langsung oleh

    seorang manajer. Manajer

    memeriksa pekerjaan yang sedang

    dilakukan untuk mengetahui

    apakah dikerjakan dengan benar

    dan hasil-hasilnya sesuai dengan

    yang dikehendakinya.

    Pengawasan langsung ini dapat

    dilakukan dengan cara inpeksi

    langsung, observasi di tempat (on

    the spot observation), dan laporan

    di tempat (on the spot report ).

    2.  Pengendalian tidak langsung

    adalah pengawasan jarak jauh,artinya dengan melalui laporan

    yang diberikan oleh bawahan.

    Laporan ini dapat berupa lisan atau

    tulisan tentang pelaksanaan

     pekerjaan dan hasil-hasil yang

    telah dicapai.

    3.  Pengawasan berdasarkan

     pengecualian, adalah pengendalian

    yang dikhususkan untuk

    kesalahan-kesalahan yang luar

     biasa dari hasil atau standar yang

    diharapkan. Pengawasan semacam

    ini dengan cara kombinasi

    langsung dan tidak langsung oleh

    manajer

    Konsep Kinerja

    Konsep kinerja merupakan

    singkatan dari kinetika energi kerja

    yang padanannya dalam bahasa

    inggris adalah  performance. Istilah

     performance  sering diindonesiakan

    sebagai performa (Wiraman, 2008:5).

     Namun oleh Wiraman (2008:5) istilah

    kinerja yang dimaksud dalam

    tulisannya bukanlah performa. Namun

    kinerja yang dimaksud adalah

    “keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-

    fungsi atau indikator-indikator suatu

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    7/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    208

     pekerjaan atau suatu profesi dalam

    waktu tertentu”. Kinerja dapat pula

    diartikan prestasi kerja atau

     pelaksanaan kerja atau hasil unjukkerja (LAN, 2006). Kinerja

    merupakan istilah yang berasal dari

    kata  job performance  atau actual

     performance  (prestasi kerja atau

     prestasi sesungguhnya yang dicapai

    seseorang), dapat pula diartikan

    sebagai perbandingan hasil yang

    dicapai dengan peran serta tenaga

    kerja per satuan waktu.

    Menurut Dessler (1997 : 52),

    kinerja merupakan prosedur yang

    meliputi (1) penetapan standar kinerja;

    (2) penilaian kinerja aktual pegawai

    dalam hubungan dengan standar-

    standar ini; (3) memberi umpan balik

    kepada pegawai dengan tujuan

    memotivasi orang tersebut untuk

    menghilangkan kemerosotan kinerja

    atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.

    Menurut Mangkunegara

    (2005:14) Kinerja ( performance)

    dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu

    sebagai berikut:

    1.  Faktor individual yang terdiri dari

    kemampuan dan keahlian, latar

     belakang, dan demografi.

    2.  Faktor psikologis yang terdiri dari

     persepsi, attitude (sikap),

     personality  (kepribadian),

     pembelajaran, dan motivasi.

    3.  Faktor organisasi yang terdiri dari

    sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur, dan  job

    design.

    Selanjutnya Wiraman

    (2007:69) merumuskan kriteria atau

    indikator dalam mengukur kinerja,

    yaitu sebagai berikut:

    a.  Kuantitatif (seberapa banyak).

    Ukuran kuantitatif merupakan

    ukuran paling mudah untuk

    disusun dan diukurnya, yaitu

    hanya dengan menghitung

    seberapa banyak unit keluaran

    kinerja harus dicapai dalam kurun

    waktu tertentu.

     b.  Kualitatif (seberapa baik).

    Melukiskan seberapa baik atau

    seberapa lengkap hasil harus

    dicapai kriteria ini antara lain

    mengemukakan akurasi, presisi,

     penampilan (kecantikan dan

    ketampanan), kemanfaatan atau

    efektivitas.

    c.  Ketepatan waktu pelaksanaan

    tugas atau penyelelsaian produk.

    Kriteria yang menentukan

    keterbatasan waktu untuk

    memproduksi suatu produk,

    membuat sesuatu atau melayani

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    8/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    209

    sesuatu. Kriteria ini menjawab

     pertanyaan, seperti kapan, berapa

    cepat, atau dalam periode apa.

    d.  Efektivitas penggunaan sumberorganisasi. Efektivitas penggunaan

    sumber dijadikan indikator jika

    untuk mengerjakan suatu

     pekerjaan disyaratkan

    menggunakan jumlah sumber

    tertentu seperti uang dan bahan

     baku.

    e.  Cara melakukan pekerjaan,

    digunakan sebagai standar kinerja

     jika kontrak personal, sikap

     personal, atau perilaku karyawan

    merupakan faktor penentu

    keberhasilan melaksanakan

     pekerjaan.

    f.  Efek atas suatu upaya. Pengukuran

    yang diekspresikan akibat akhir

    yang diharapkan akan diperoleh

    dengan bekerja.

    g.  Metode melakukan tugas. Standar

    yang digunakan jika ada undang-

    undang, kebijakan, prosedur

    standar, metode, dan peraturan

    untuk menyelesaikan tugasd atau

     jika cara pengecualian ditentukan

    tidak dapat diterima.

    h.  Standar sejarah. Standar yang

    menyatakan hubungan antara

    standar masa lalu dengan standar

    sekarang. Standar masa sekarang

    lebih tinggi atau lebih rendah dari

    standar masa lalu dalam pengertian

    kualitatif dan kuantitatif.i.  Standar nol atau absolute. Standar

    yang menyatakan tidak akan

    terjadi sesuatu. Standar ini dipakai

     jika tidak ada alternatif lain.

    METODE PENELITIAN

    Dalam penelitian ini

    menggunakan jenis penelitian

    deskriptif dengan pendekatan

    kuantitatif. Metode ini bermaksud

    untuk mendapatkan gambaran yang

     jelas mengenai masalah yang diteliti,

    serta melakukan analisis terhadap data

    hasil penelitian. Adapun desain

     penelitian yang digunakan adalah

    desain analisis deskriptif korelasi

    sederhana sebagaimana ditunjukkan

    dalam gambar sebagai berikut:

    Keterangan:

    X = Pengawasan Pimpinan

    Y = Kinerja Pegawai

    Sehingga yang menjadi

     populasi dalam penelitian ini adalah

    seluruh karakteristik pegawai pada

    Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan

    Perlindungan Masyarakat Kabupaten

    Boalemo sejumlah 27 orang pegawai,

    X Y

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    9/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    210

    dengan demikian menggunakan teknik

    sampling jenuh, dimana seluruh

     jumlah populasi dijadikan sebagai

    sampel. Data selanjutnya diperolehdengan teknik pengumpulan data

    angket dan diolah dengan rumus

    Korelasi Pearson Product Moment  

    (PPM) dan regresi sederhana.

    HASIL PENELITIAN DAN

    PEMBAHASAN

    Uji melakukan pengujian

    korelasi (r), maka peneliti

    menggunakan rumus Korelasi Pearson

    Product Moment dengan bantuan

     program Aplikasi SPSS 14. Hasil

    Analisisnya ditunjukkan dalam Tabel

    Correlation dimana diperoleh nilai

    korelasinya yaitu r = 0,850 yang

     berarti bahwa terdapat hubungan yang

    kuat antara pengawasan Pimpinan

    dengan Kinerja Pegawai. Sementara

    itu, hasil tabel Model Summary

    menunjukkan Koefisien Determinasi

    (R square) sebesar 0,723 yang

    menunjukkan bahwa Kinerja Pegawai

    (Y) dipengaruhi sebesar 72,23% oleh

    Pengawasan Pimpinan (X), sedangkan

    sisanya 27,77% dijelaskan oleh sebab-

    sebab lainnya. R square  berkisar pada

    angka 0 sampai 1, dengan catatan

     bahwa semakin kecil angka R square 

    semakin lemah hubungan kedua

    variabel.

    Hasil pengujian regresi

    sederhana diperoleh persamaan regresiŷ  = 23,935+0,850 sehingga dapat

    dinyatakan bahwa setiap penambahan

    1 unit pada pengawasan pimpinan,

    akan meningkatkan kinerja pegawai

    sebesar 0,850, demikian juga

    sebaliknya. Sehingganya, dapat

    dinyatakan bahwa setiap kenaikan atau

     penurunan pada variabel Independent

    (X) akan mengakibatkan

    kenaikan/penurunan pada variabel

    Dependent (Y).

    Lebih lanjut untuk menguji

    koefisien signifikansi korelasi, maka

    akan dilakukan uji t. Pada tabel

    Coefficients. Hasil pengujiannya

    menunjukkan bahwa thitung  ternyata

    lebih besar dari ttabel atau thitung 8,084 >

    2,060, maka H0  ditolak dan HA 

    diterima atau hipotesis peneliti yang

    menyatakan bahwa terdapat pengaruh

    yang signifikan antara Pengawasan

    Pimpinan terhadap Kinerja Pegawai

    terbukti dan dapat diterima.

    Dengan demikian, hasil

     penelitian tersebut sebagaimana juga

    yang dikemukakan oleh Armstrong

    dan Baron (dalam Wibowo, 2007:76)

     bahwa dari sekian faktor-faktor yang

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    10/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    211

    mempengaruhi kinerja, salah satunya

    adalah “faktor kepemimpinan

    ( Leadership factors), yang ditentukan

    oleh kualitas dorongan, bimbingan,dan dukungan yang dilakukan manajer

    dan team leader”.

    Pimpinan sebagai orang yang

    diserahi kewenangan untuk

    melaksanakan kegiatan-kegiatan

    kepemimpinan memiliki berbagai

    fungsi untuk mengefektifkan kinerja

     pegawai, salah satunya adalah fungsi

     pengawasan. Pelaksanaan fungsi

     pengawasan yang efektif dinilai dapat

    meningkatkan kinerja pegawai.

    Hasil penelitian tersebut jugan

    relevan dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Sumarno tahun 2006

    dengan judul: “Pengaruh Sistem

    Pengendalian (Pengawasan) terhadap

    Kinerja Manajerial (Studi Kasus di

    Perusahaan Pelayaran di Semarang).

    Penelitian ini menganalisis pengaruh

    langsung dan pengaruh tidak langsung

    komponen sistem pengendalian

    melalui tekanan kerja sebagai variabel

    intervening terhadap kinerja. Hasil

     penelitiannya menunjukkan bahwa

    komponen sistem pengendalian

    (partisipasi penetapan standar, insentif

     berdasarkan standar dan keketatan

    standar) mempunyai pengaruh

    langsung terhadap kinerja manajerial.

    Hasil uji langsung menunjukkan

     bahwa partisipasi penetapan standar

    secara signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap insentif

     berdasarkan standar dan kinerja, serta

    mempunyai pengaruh negatif terhadap

    keketatan standar dan tekanan kerja;

    tekanan kerja mempunyai pengaruh

    negatif terhadap kinerja; insentif

     berdasarkan standar mempunyai

     pengaruh terhadap negatif terhadap

    tekanan kerja. 

    SIMPULAN

    Dari hasil penelitian dan

     pembahasan di atas, maka dapat

    disimpulkan beberapa hal sebagai

     berikut:

    1.  Terdapat pengaruh yang

    signifikan Pengawasan Pimpinan

    terhadap Kinerja Pegawai, hal ini

    dibuktikan dengan nilai thitung 

    (8,084) ternyata lebih besar dari

    ttabel  (2,060), sehingga hipotesis

     peneliti yang menyatakan bahwa

    terdapat pengaruh yang signifikan

    Pengawasan Pimpinan terhadap

    Kinerja Pegawai terbukti dan

    dapat diterima.

    2.  Variabel Pengawasan Pimpinan

    memiliki hubungan yang kuat

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    11/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    212

    dengan Kinerja Pegawai yang

    ditunjukkan dengan nilai R =

    0,850 dengan nilai kontribusi

    72,23% variabel PengawasanPimpinan terhadap kinerja

     pegawai dan 27,77%

    dikontribusikan oleh faktor

    lainnya.

    3.  Hasil uji regesi diperoleh nilai

    23,935 + 0,850, dimana setiap

     penambahan 1 unit pada

     pengawasan pimpinan, akan

    meningkatkan kinerja pegawai

    sebesar 0,850, demikian juga

    sebaliknya.

    SARAN

    Berdasarkan simpulan di atas

    maka dapat disarankan beberapa hal

    sebagai berikut:

    1.  Pimpinan hendaknya

    meningkatkan kualitas

     pengawasannya secara tepat dan

     baik karena terbukti dapat

    meningkatkan kinerja pegawai.

    2.  Pelaksanaan pengawasan

    hendaknya lebih berorientasi pada

     pemberian koreksi atau sistim

    klinis dibandingkan dengan sistem

     pencarian masalah atau sistem

    inpeksi semata.

    3.  Upaya peningkatan kinerja

     pegawai dengan pengawasan

    hendaknya juga diikuti dengan

     pemberian motivasi dan petunjuk

    yang membantu serta mendorong

     pegawai meningkatkan kinerjanya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Buku:

    A.Sihotang, 2007. Manajemen Sumber

     Daya Manusia. Jakarta:Pradnya

    Paramita

    Athoillah, H.M. Anton. 2010.  Dasar- Dasar Manajemen. Bandung

    :Pustaka Setia

    Bohari, H., 1982, PengawasanKeuangan Negara, Jakarta: Rajawali

     pers,.

    Brantas. 2009.  Dasar-Dasar

     Manajemen. Bandung :

    Alfabeta

    Daff, Richard L, 2005. The Leadership

     Experience. Canada: Thomson.

    Darman, Surya. 2005.  Manajemen

    Kinerja (Falsfat Teori dan

    Penerapannya).

    Yogyakarta:Pustaka Pelajar

    Fahmi, Irham. 2010.  ManajemenKinerja Teori dan Aplikasi.

    Bandung:Alfabeta

    Hasibuan, Malayu, S.P. 2005. Manajemen, Dasar, Pengertian

    dan Masalah. Jakarta : BumiAksara

    Lembaga Administrasi Negara

    Republik Indonesia Tahun

    2006, Sistem Penyelenggaraan

    Pemerintahan Negara

    Kasatuan Republik Indonesia.

  • 8/16/2019 Pengaruh Pengawasan terhadap.pdf

    12/12

    The Micromotion: Jurnal Manajemen & Bisnis Laila Nihe, Ikram Muhammad

    ISSN: 2443-0382, Vol.1, No. 2, Agustus 2015

    213

    Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005.

     Evaluasi Kinerja SDM.

    Jakarta:Refika

    Aditama.

     Nawawi, Hadari dan M. Hadari, 2004.

    Kepemimpinan Yang Efektif .

    Yogyakarta: Gadjah Mada

    University Press.

    ...................., 1982, Pengawasan

     Melekat di Lingkungan

     Aparatur Pemerintah, Cetakan

    II, Jakarta: Erlangga

    Priyo Budiharto, dkk, 2007.  AnalisisKebijakan Melekat di Badan

    Pengawas Provinsi Jawa

    Tengah. Jurnal Ilmu

    Administrasi dan KebijakanPublik

    Sedarmayanti, 2010.  Manajemen

    Sumber Daya Manusia

    (Reformasi Birokrasi dan

     Manajemen Pegawai Negeri

    Sipil). Bandung:Reflika

    Aditama

    Siswandi dan Indra Iman. 2009.

     Aplikasi Manajemen

    Perusahaan, edisi kedua.

    Jakarta : Mitra Wicana Media

    Sri Wiludjeng SP. 2007. Pengantar

     Manajemen. Yogyakarta:Graha Ilmu.

    Sule Erni Trisnawati, dan KurniawanSaefullah, 2005, Pengantar

     Manajemen. Jakarta:PrenadaMedia

    Sumarno, 2006. Pengaruh Sistem

    Pengendalian

    Terhadap Kinerja

     Manajerial (Studi

    Kasus padaPerusahaan

    Pelayanan di

    Semarang). Tesis.

    Universitas

    Diponegoro.

    Suwatno dan Donni Juni Priansa.

    2011.  Manajemen SDM dalam

    Organisasi Publik dan Bisnis.Alfabeta:Bandung

    Terry. R, George, 2000, Prinsip-

    Prinsip Manajemen:PT. Bumi Aksara,

    Jakarta

    Thoha, Miftah, 2003, Kepemimpinan

     Dalam Manajemen,

    PT. RadjaGrafindo

    Persada, Jakarta

    Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja.

    Jakarta : Rajawali Pers

    Wiraman. 2009.  Evaluasi Kinerja

    Sumber Daya Manusia (Teori,

     Aplikasi dan Penelitian).

    Jakarta:Salemba Empat

    Sumber lain:

    Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 60 Tahun

    2008 Tentang SistemPengendalian Intern Pemerintah