pengaruh kreativitas mengajar guru terhadap prestasi belajar.pdf

Upload: aliafebriana

Post on 07-Aug-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    1/77

    PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP

    PRESTASI BELAJAR SISWA(Studi kasus di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan)

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi

    syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

    SAMI WULANDARI

    206011000082

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1431/2010

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    2/77

    LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

    Pengaruh Kreatifitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa

    di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

    Untuk memenuhi syarat- syarat mencapai

    Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

    Oleh:

    Sami WulanDari

    NIM: 206011000082

    Dibawah Bimbingan

    Dosen Pembimbing Skripsi

    Drs. H. M. Alisuf Sabri

    NIP: 150 033 454

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1431 H/2010 M

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    3/77

    SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

     Nama : Sami Wulandari

     NIM : 206011000082

    Tempat/Tgl lahir : Tangerang, 01 September 1988

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam

    Judul Skripsi : Pengaruh Kreatifitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi

    Belajar Siswa di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

    Dosen Pembimbing : Drs. H. M. Alisuf Sabri

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil

    karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya

    tulis.

    Jakarta, 24 November 2010

    Sami Wulandari

    206011000082

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    4/77

    i

    ABSTRAK

    Nama : Sami Wulandari

    Nim : 206011000082

    Prodi : Pendidikan Agama Islam

    Sebagai calon pendidik yang profesional seorang pendidik harus bisamemiliki ide-ide yang dapat meningkatkan kreativitas dirinya sendiri dan untuk

    siswa khususnya. Pendidik harus mempunyai jiwa yang sabar dan mau berkorbandemi anak didiknya. Pendidik harus mempunyai semangat yang tinggi agar siswa

    menjadi sumber daya manusia yang tinggi, sehingga Indonesia mampu bersaingdengan negara-negara maju di era globalisasi yang semakin berkembang.

    Dilapangan yang kita ketahui hanya sebagian guru yang memiliki

    kemampuan mengajar untuk menciptakan suasana yang nyaman dan tertantang

    dalam belajar, membuat kombinasi-kombinasi baru, dan menemukan banyak

     jawaban terhadap suatu masalah dimana hal tersebut dapat menjadi karya yang

    orisinil yang sebelumnya tidak ada Di latar belakangi oleh realitas tersebut maka

     penulis tertarik untuk meneliti tentang kreatifitas guru dalam proses pembelajaran. 

    Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

    metode analisis korelasional, yaitu untuk memperoleh data, fakta dan informasi

    yang akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan yang ada dalam

     penelitian.

    Penelitian lapangan (Field research) adalah penelitian yang dilakukandengan cara terjun langsung kelapangan yaitu kepada obyek penelitian, karena

    dalam penelitian ini memerlukan data-data yang valid agar dapat dipertangung

     jawabkan kebenarannya. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah

    observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus “ product moment ”.

    Sedangkan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah

    menentukan lokasi penelitian yaitu di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan. Populasi

     penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX yang berjumlah 80 siswa,

    sehingga penulis mengambil 37,5% dari jumlah siswa yang ada yaitu 30 siswa.

    Dengan memperhatikan besarnya rxy  yaitu 0,48 dengan data tabel

     besarnya 0,374 berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat hubungan yangsedang atau cukup. Sehingga hipotesis alternatif (Ha) disetujui atau diterima.

    Berarti memang benar antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positif.Dari hasil yang dilakukan baik melalui wawancara maupun questioner yang

    disebarkan pada siswa terungkap bahwa dalam pengaruh kreatifitas mengajar guru

    terhadap prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang signifikan, berarti guru

    telah memiliki kreatifitas yang cukup baik sehingga dapat meningkatkan prestasi

     belajar siswa si SMPN 2 Kota Tangerang Selatan. 

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    5/77

    ii

    KATA PENGANTAR

    Sembah dan sujud kepada Allah yang Maha Kuasa yang telah

    menciptakan bumi beserta isinya, serta syukur Alhamdulillah penulis panjatkan

    kepada Allah, karena dengan rahmat dan hidayahnya akhirnya penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

    saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya serta para pengikut yang setia.

    Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

    terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang penulis miliki. Namun berkat

    dorongan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan meskipun

    masih jauh dari kesempurnaan.

    Oleh karena itu, dengan kerendahan hati sudah sepantasnya penulis

    mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

    hingga terselesainya skripsi ini. Ucapan terimaksih tersebut penulis sampaikan

    kepada:

    1.  Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

    Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. 

    Bapak Bahrissalim, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

    Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3.  Bapak Drs. Sapiudin Shidiq M.Ag, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

    Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    4.  Bapak Drs. H.M. Alisuf Sabri, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

    meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    6/77

    iii

    5. 

    Seluruh staf pengajar Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

    Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta, atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama dalam

     perkuliahan.

    6. 

    Pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    7. 

    Kepala SMPN 2 Kota Tangerang Selatan beserta stafnya, atas kesempatan

    dan informasi yang telah dierikan selama penulis melakukan penelitian.

    8.  Ayahanda Saliman dan Ibunda Wanti yang tercinta, yang telah berjuang

    dan berkorban untuk membesarkan, mendidik, dan tidak lupa pula

    mendoakan sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi di

    Universitas Islam Negeri Jakarta. Bapak dan Ibu adalah sumber motivasi

     bagi penulis, tidak akan mampu penulis membalas jasa-jasa bapak dan ibu.

     Jazakumullah khairan katsiron. 

    9.  Adikku dan sepupuku tersayang Rahmanmu Nazar dan Wiwin yang

    senantiasa memberikan dukungan dan kasi sayangnya kepada penulis.

    10. 

    Kakanda terkasih Abdul Rohman yang juga tiada hentinya memberikan

    kasih sayangnya dan motivasi kepada penulis.

    11. 

    Sahabat-sahabatku Fitri, Afni, Astir, Dedes, Mae, Vina, Nurul, Tiwi dll

    yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan kawan-kawan mahasiswa

    Jurusan Pendidikan Agama Islam ekstensi kelas A dan B angkatan 2006

    terimaksih atas doa, bantuan dan dukungannya.

    12. 

    Juga kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi

    ini.

    Akhirnya hanya kepada Allah swt jualah penulis serahkan, semoga jasa

     baik yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat

     balasan dari Allah swt, amien.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    7/77

    iv

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ........................................................................................................ i

    KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

    BAB I PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah ........... ............. ................... ............. .. 1

    B.  Identifikasi, Pembatasan, Perumusan Masalah ........... ............. .. 3

    C. 

    Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 4

    BAB II KAJIAN TEORI

    A.  Kreativitas Mengajar Guru ................................ ............. ........... 6

    a. 

    Pengertian Kreativitas .......... ............. ......... .............. ........... 6

     b.  Ciri-ciri dan Fase- fase Kreativitas .......... ...................... ....... 9

    c.  Bidang- bidang Pengembangan Kreativitas Guru .................. 12

    d. 

    Fungsi Kreativitas ................................................................. 14

    e. 

    Guru dan Peranannya dalam Memupuk Kreativitas Siswa .... 14

    f. 

    Indikator Kreativitas Mengajar Guru .................................... 16

    B.  Prestasi Belajar .......................................................................... 17

    a. 

    Pengertian Prestasi ................................................................ 17

     b. 

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .............. 19

    c. 

    Cara menanggulangi masalah Prestasi Belajar ........... ........... 23

    d.  Cara Penilaian Prestasi Belajar ............................................. 25

    e.  Indikator Prestasi Belajar .......... .............. ......... .................... 27

    C.  Kerangka Berfikir dan Hipotesis ............. .................................. 27

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A.  Metodologi Penelitian ............................................................... 29

    B.  Variabel Penelitian..................................................................... 29

    C. 

    Populasi dan Sampel ............ .............. ...................................... 30

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    8/77

    v

    D. 

    Teknik Pengumpulan Data ....................................... .............. .. 31

    E. 

    Teknik Analisis Data ............ .................................................... 32

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. 

    Gambaran umum objek penelitian ........... ..................... ........... .. 37

    1. 

    Sejarah dan Kurikulum SMPN 2 Kota Tangsel ............. ...... 37

    2. 

    Visi, Misi, dan tujuan .......... ............. ......... ....................... .. 38

    3.  Keadaan guru dan karyawan ............ .................................. 40

    4.  Keadaan Siswa ................................ .............. .................... 41

    5. 

    Keadaan sarana prasarana pendidikan ................................ 41

    B. 

    Deskripsi data ........... ............. ......... ....................... ......... ........... 42

    C.  Analisa dan interprstasi data ....................................................... 42

    1. Analisis Data ................. ............. ..................................... ...... 44

    2. 

    Interprestasi Data ................................ .............. .................... 58

    BAB V PENUTUP

    A. 

    Kesimpulan ....................... ......... ............. .................................. 60

    B. 

    Saran .......................................................................................... 61

    DAFTAR PUTAKA ........................................................................................ 62

    LAMPIRAN

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    9/77

      1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. 

    Latar Belakang

    Kreatifitas guru dalam suatu pembelajaran sangat berpengaruh terhadap

     pemahaman siswa karena semakin guru kreatif dalam menyampaikan materi maka

    semakin mudah siswa memahami pelajaran dan menjadikan siswa lebih kreatif

     pula dalam belajar. Walaupun buku tentang kreatifitas telah banyak beredar

    dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

    dalam pendidikan akan terus ada dan selalu berkembang sesuai dengan

     perkembangan zaman yang semakin maju. Dengan demikian kreatifitas tersebut

    sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan.

    “Undang-undang No. 20 tahun 2003, pada bab 2 pasal 3 mengemukakan

     bahwa: “pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

    membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

    mencerdasarkan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

     peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

    Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kratif,

    mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

     jawab”.1 

    Disisi lain pembangunan nasional berusaha membangun manusia dan

    masyarakat Indonesia secara menyeluruh dan seutuhnya dalam aspek fisik dan

    non fisik, kualitatif dan kuantitatif. Maka pendidikan yang bermutu sangat

    menentukan terwujudnya cita-cita tersebut.

    1 M. Aliusuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 94.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    10/77

     

    2

    Atas dasar itulah peranan pemerintah dalam pengawasan terhadap profesi

    keguruan sebagai pembimbing generasi mendatang sangat diperlukan untuk

    mewujudkan generasi harapan bangsa. Di sini pemerintah dituntut untuk

    menyiapkan konsep, perencanaan dan program yang matang serta tepat dengan

    harapan dapat menciptakan guru profesional yang dapat meningkatkan mutu

     pendidikan di Indonesia. Dengan demikian sangat jelas terlihat peran guru dalam

    mewujudkan hal tersebut sangat signifikan, di mana seorang guru merupakan

     jabatan profesional yang terkait langsung didalam dunia pendidikan dan

     berinteraksi dengan murid dalam kesehariannya. Berkaitan dengan hal tersebut

    maka kompetensi keguruan menjadi sangat penting dan harus di miliki oleh

    seorang guru dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik.

    Tetapi dalam penerapannya di lapangan masih banyak guru yang tidak memiliki

    kompetensi tersebut, sehingga motivasi belajar siswa menurun yang

    mengakibatkan mutu pendidikan juga semakin menurun dan sebagian guru juga

    tidak memiliki kemampuan mengajar untuk menciptakan suasana yang nyaman

    dan tertantang dalam belajar, membuat kombinasi-kombinasi baru, dan

    menemukan banyak jawaban terhadap suatu masalah dimana hal tersebut dapat

    menjadi karya yang orisinil yang sebelumnya tidak ada. Seorang pendidik juga

    harus mempunyai jiwa yang sabar dan mau berkorban demi anak didiknya, tetapi

     pada kenyataannya masih banyak guru yang melakukan kekerasan pada siswa.

    Dilatar belakangi oleh realitas tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti

    kreativitas guru dalam proses pembelajaran.

    Berhasil tidaknya mengajar bergantung pada lama dan mantapnya bahan

     pelajaran itu dikuasai oleh murid- murid. Ada pula hasil- hasil mengajar yang

    tahan lama yakni : jika hasil- hasil belajar meresap kedalam pribadi anak, jika

     bahan pelajaran dipahami benar- benar, jika apa yang dipelajari itu sungguh-

    sungguh mengandung arti bagi hidup anak itu. Mengajar dengan sukses itu

    mengusahakan agar isi mata pelajaran bermakna bagi kehidupan anak dan dapat

    membentuk pribadinya, ini dapat tercapai bila dalam mengajar itu diutamakan

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    11/77

     

    3

     pemahaman, wawasan, inisiatif dan kerjasama dengan mengembangkan

    kreatifitas.2 

    Dalam rangka mewujudkan hasil belajar yang tahan lama tersebut maka

    guru sebagai seorang pendidik diharapkan memiliki kreatifitas dalam mengelola

    kelas, menyampaikan materi, penggunaan metode dan media yang sesuai dengan

    materi ajar, sehingga siswa benar- benar dapat memahami materi yang diberikan

    tidak hanya untuk dihafalkan saja tetapi untuk dipahami agar hasil belajar yang

    diperoleh dapat diingat selamanya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih

    giat lagi agar potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang akhirnya mutu

     pendidikan pun ikut meningkat.

    Dari uraian diatas penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut

    mengenai kreatifitas mengajar guru yang berpengaruh pada prestasi belajar,

    dengan mengangkat judul “PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR

    GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA”

    B.  Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

    1. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan uraian sebelumnya maka penulis mengidentifikasikanmasalah di atas sebagai berikut :

    a.  Jenis kreatifitas guru yang mempengaruhi kreatifitas siswa.

     b. 

    Kondisi obyektif kreatifitas guru dalam mengajar di sekolah.

    c. 

    Pengaruh kreatifitas guru dalam mengajar terhadap prestasi belajar siswa.

    d. 

    Faktor-faktor yang mungkin dapat dan tidak mempengaruhi guru dalam

    mewujudkan kreativitasnya.

    e.  Kondisi prestasi siswa sebagai hasil dari bimbingan guru.

    2 J. Murseldan, S. Nasution, Mengajar Dengan Sukses, (Jakarta: Bumu Aksara, 2005 ), h.

    1-3.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    12/77

     

    4

    2. 

    Pembatasan Masalah

    Agar penelitian ini terarah dan tidak menimbulkan kerancuan yang

    dikarenakan luasnya pembahasan juga keterbatasan penelitian, kemampuan dan

     pengetahuan untuk itu peneliti bermaksud membatasi masalah ini hanya pada :

    a. 

    Kreatifitas guru dalam mengembangkan indikator.

     b. 

    Kreatifitas guru menata materi secara sistematis dari yang mudah kepada yang

    sulit.

    c.  Kreatifitas guru dalam mengorganisasikan kelas.

    d.  Kreatifitas guru dalam menyiapkan media pembelajaran.

    e. 

    Kreatifitas guru dalam menyiapkan metode yang bervariasi.

    3.  Perumusan Masalah

    Dari pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan permasalahan

    sebagai berikut :

    a.  Bagaimana kreatifitas mengajar guru SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

     b.  Bagaimana prestasi belajar siswa SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

    c. 

    Apakah kreatifitas mengajar guru di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

     berpengaruh terhadap prestasi belajar?

    C. 

    Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. 

    Tujuan dari penelitian ini adalah:

      Disusun untuk memenuhi tugas- tugas dalam rangka memenuhi

    tugas skripsi.

    2.  Penelitian ini diharapkan oleh peneliti berguna untuk:

    a.  Guru

      Meningkatkan motivasi dan kesadaran guru sehingga selalu

     berupaya melahirkan kreatifitas-kreatifitas dalam proses belajar

    mengajar.

     b.  Sekolah

      Menjadi  feed back  bagi sekolah untuk meningkatkan kreatifitas

     pengajaran.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    13/77

     

    5

    c. 

    Siswa

      Menimbulkan motivasi belajar yang tinggi dan dapat

    mengembangkan potensi yang dimilikinya.

    d. Peneliti

      Kegunaan penelitian ini untuk menyelesaikan pendidikan S1.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    14/77

     6

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. 

    Kreativitas Mengajar Guru

    1.  Pengertian Kreativitas

    Hasan Langgulung dalam buku “Manusia dan Pendidikan Suatu

    Analisis Psikologi dan Pendidikan” mengatakan bahwa kreativitas adalah

    merupakan suatu sifat Tuhan “Al- Khaliq” yang dapat dikembangkan pada

    diri manusia dan itu menurut filosof Islam dianggap ibadat dalam

     pengertiannnya yang sangat luas.1 

    Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kreativitas adalah

    kemampuan untuk mencipta atau bersifat (mengandung) daya cipta

    (pekerjaan yang menghendaki kecerdasan dan imajinasi).2 

    Salah satu ahli berpendapat tentang kreativitas adalah Anderos (1961)

     beliau berpendapat bahwa kreativitas adalah proses yang dilalui oleh

    seorang individu di tengah-tengah pengalamannya dan yang

    menyebabkannya untuk memperbaiki dan mengembangkan dirinya.3  Kalau

    di cermati pendapat di atas kreativitas yang dimaksud ini adalah suatu proses

    dimana seorang individu menghadapi suatu masalah yang sulit dan

    1 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisis Psikologi dan Pendidikan,

    (Jakarta: PT Al- Husna Zikra, 1995), h. 244.2  Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

     Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet 1, h. 682.3 Amal Abdus Salam Al-Khalili, Pengembangan Kreatifitas Anak , (Jakarta: Pustaka Al-

    Kausar, 2006), h. 13.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    15/77

     

    7

    mendesak kemudian dapat merespon dengan menyelesaikan masalah-

    masalah melalui ide- ide yang baru yang berbeda dengan orang lain.

    Menurut Mead yang dikutip oleh Hasan Langgulung mengatakan

     bahwa kreativitas adalah proses yang dilakukan oleh seseorang yang

    menyebabkan ia mencipta sesuatu yang baru baginya.4 

    Sedang menurut Slameto dalam buku “Belajar dan Faktor-faktor yang

    mempengaruhinya bahwa: Kreativitas berhubungan dengan penemuan

    sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan

    menggunakan sesuatu yang telah ada.5 

    Para ahli memiliki pengertian yang beragam untuk memahami

     pengertian kreativitas, peneliti mengambil beberapa di antaranya, menurut

    SC. Utami Munandar (1977):

    Kreativitas ialah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur- unsur yang ada. Kreativitas

     juga dapat diartikan sebagai kemampuan menemukan banyakkemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, di mana penekanannya

    adalah kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Pengertianlainnya ialah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan

    dan orisinalitas dalam berfikir serta mengolaborasi (mengembangkan,

    memperkaya memperinci suatu gagasan).6 

    Maksud dari kreativitas di atas adalah kreativitas itu bukan penemuan

    sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa

     produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya bukan bagi

    orang lain.

    Beberapa definisi kreativitas menurut para ahli sebagai berikut:1.

     

    James J. Gallagher (1985) menyatakan “kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhinyaakan melekat pada dirinya.

    2. Supriadi (1994) mengutarakan bahwa “kreativitas adalah

    kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik

    4  Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al- Husna,

    1991), cet. 1, h. 174.5 Slameto,  Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Gunung, PT.

    Rineka Cipta, 2010), cet ke-5, h. 145.6  S.C.U Munandar,  Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Ssekolah,

    (Jakarta:Grasindo, 1992), h. 47-50.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    16/77

     

    8

     berupa gagasan atau karya nyata yang relatif berbeda dengan apayang telah ada.

    3. 

    Adapun Semiawan (1997) mengemukakan bahwa “kreativitas

    merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan baru danmenerapkannya dalam pemecahan masalah.4. Sementara itu Chaplin (1989) mengutarakan bahwa ”kreativitas

    adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, ataudalam pemecahan masalah- masalah dengan metode- metode baru.

    Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan

     bahwa kreativitas merupakan suatu proses yang melahirkan sesuatu yang

     baru baik itu berupa gagasan, maupun karya nyata, metode ataupun produk

     baru yang digunakan oleh seseorang dalam memecahkan suatu masalah.

    Kreativitas mengajar didefinisikan sebagai suatu kualitas dimana guru

    harus mengembangkan ide-ide yang baru dan imajinatif dalam mengajar.

    Sebenarnya, ide-ide yang diucapkan atau divisualisasikan dalam kegiatan

    dikelas dapat menjadi sedinamis dan sepenting ide-ide yang dihasilkan oleh

     para seniman atau musisi. Guru yang memberikan pandangan dan

     pendekatan baru pada suasana belajar mengajar adalah seorang seniman

    yang sesungguhnya.

    Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan bahwa suatu respon

    kreatif dalam mengajar bisa berupa rencana prosedur yang baru, cara baruuntuk menarik minat setiap murid, pengorganisasian masalah yang lebih

     baik, atau metode pengajaran yang lebih bervariasi. Kreativitas mengajar

    terkait dengan kemampuan mengajar untuk menciptakan suasana yang

    membuat murid merasa nyaman dan tertantang dalam belajar dengan

    membuat kombinasi-kombinasi baru dan memungkinkan ide-ide yang

    sebelumnya tidak berhubungan sehingga memungkinkan untuk menemukan

     banyak jawaban terhadap suatu permasalahan dimana hal tersebut dapat

    menjadi karya yang orisinil yang sebelumnya tidak ada.

    7  Yeni Rachmawati, Euis Kurniat, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak ,

    (Jakarta: Kencana, 2010), Ed. 1, cet. 1, h. 13- 14.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    17/77

     

    9

    2.  Ciri- ciri dan Fase- fase Kreativitas

    Ciri- ciri orang yang kreatif menurut Sound (1975) yang dikutip oleh

    Slameto menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal

    melalui pengamatan dengan ciri- ciri sebagai berikut:

    1.  Hasrat keingintauan yang begitu besar

    2. 

    Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru

    3. 

    Panjang akal

    4. 

    Keinginan untuk menemukan dan meneliti

    5.  Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit

    6. 

    Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan

    7. 

    Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas

    8. 

    Berfikir fleksibel

    9.  Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memerikan

     jawaban yang lebih banyak

    10. 

    Kemampuan membuat analisis dan sintesis

    11. 

    Memiliki semangat bertanya serta meneliti

    12. Memiliki dayaabstrak yang cukup baik

    13. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.8 

    Pendapat yang tidak jauh berbeda dengan yang dikutip oleh Slameto,

    yaitu Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati beliau hanya menambahkan

     beberapa ciri- ciri orang kreatif yaitu : Antusias, Cerdas, Gigih, Cakap,

    Dinamis, Mandiri, Percaya diri, Penuh daya cipta, Bersemangat.9 

    Dari beberapa pendapat yang disebutkan diatas maka penulis dapat

    menyimpulkan bahwa kepribadian orang kreatif dapat diketahui dari sifat-

    sifat yang muncul atau tampak pada tindakan dan pekerjaan. Kreatifitas

    dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar yang disebut dengan

     pembelajaran kreatif maksudnya pembelajaran yang membuat pemikiran

    8 Slameto,  Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Gunung, PT.

    Rineka Cipta, 2010), cet ke-5, h. 147- 148.9  Yeni Rachmawati, Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak ,

    (Jakarta: Kencana, 2010), Ed. 1, cet. 1, h. 15- 17.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    18/77

     

    10

    yang dapat disampaikan kemudian digunakan dalam kehidupan.

    Pembelajaran tersebut dapat disebut belajar yang sukses, yakni mengajar

    hendaknya dinilai berdasarkan hasil-hasil yang mantap atau tahan lama dan

    yang dapat dipergunakan oleh peserta didik dalam hidupnya nanti.

    Ada pula hasil belajar yang tahan lama, yakni jika hasil-hasil meresap

    ke dalam pribadi anak, jika bahan pelajaran dipahami benar-benar, jika yang

    dipelajarinya sungguh-sungguh mengandung arti bagi hidup peserta didik.

    Merupakan suatu kewajiban bagi seorang guru untuk dapat

    melaksanakan tugas sebaik-baiknya, agar kita dapat mengajar dengan

    sukses. Sukses tidaknya mengajar itu dapat diketahui dari adanya perubahan

    dari tingkah laku anak menuju kesempurnaan. Pengajaran dikatakan sukses

    apabila:

    a.  Hasilnya mantap/tahan lama dan dapat digunakan oleh si pelajar dalam

    hidupnya.

     b. 

    Anak- anak dapat menggunakan apa yang dipelajarinya dengan bebas

    serta penuh kepercayaan diberbagai situasi dalam hidupnya. 10

     

    Mengandung arti bagi hidup anak.

    Peneliti merumuskan definisi operasioanal dari kreativitas mengajar

    guru ialah kemampuan atau sikap pengajar dalam proses belajar mengajar

    yang sesuai dengan ciri-ciri kepribadian orang kreatif.

    Tiga prinsip atau cara yang dapat digunakan oleh guru yang ingin

    mengajar anak supaya lebih bersifat kreatif :

    1. 

    Mengakui dan menyadari potensi-potensi kreatif anak.

    2. 

    Menghormati pertanyaan dan ide-ide mereka.

    3. 

    Mempersoalkan mereka dengan permasalahan-permasalahan yang

     bersifat provokatif untuk menimbulkan sifat ingin tahu dan khayal.11

     

    Dalam pelaksanaan pembelajaran kreatifitas tersebut, guru harus dapat

    memahami perbedaan potensi yang ada pada masing- masing siswa, karena

    10  Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik

    Kurikulum PBM , (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1993) cet.ke- 5, h. 3.11

     Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,

    (Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1995), cet. III, h. 228-249.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    19/77

     

    11

    setiap siswa mempunyai kemampuan dan cara berpikir yang berbeda-beda.

    Sesuai dengan salah satu ciri orang kreatif yaitu dapat mengatasi hal yang

    sulit, guru dituntut untuk dapat mengelola kelas agar siswa pun dapat belajar

    dengan tenang sehingga berpengaruh pada peningkatan prestasi belajarnya.

    Pada zaman Nabi Muhammad saw pun guru sudah memiliki peranan yang

    sangat penting, seperti dalam segala kegiatan Nabi Muhammad saw. Guru

    itu diturutsertakan juga sebagai utusan kedaerah-.daerah yang baru masuk

    islam. Guru- guru itu diutus untuk menyiarkan agama baru, seperti

     perutusan Mu’az bin Jabal kenegri Yaman. Dengan kata lain, mereka

    menjadi duta-duta Nabi ke negara tersebut untuk menyampaikan putusan-

     putusan Nabi Muhammad saw.

    Dalam konteks sekolah, perkembangan kreatifitas anak bukan hanya

     bergantung pada guru-guru, tetapi juga pada pemimpin-pemimpin terutama

    kepala sekolah, penilai-penilai sekolah. Setiap anak berhak untuk

    mengembangkan potensi-potensi kreatifnya dengan sesempurna-

    sempurnnya.

    Sedangkan menurut Amal Abdus proses pengambilan atau penerimaan

    suatu pemikiran dan kreatifitas baru dapat didefinisikan secara umum

    dengan proses rasionalisasi yang dilalui oleh seorang individu, atas dasar ini

    fase penentuan dan pengembangan kreativitas itu terdiri dari lima fase

     penting yang dipaparkan sebagai berikut:

    a.  Fase kesadaran berfikir

    Dalam fase ini, seseorang mendengar atau mengetahui suatu pemikiran

    yang baru untuk pertama kali.

     b. 

    Fase memperhatikan suatu pemikiran yang kreatif

    Dalam fase ini, akan lahir keinginan untuk mengetahui realitas-realitas

     berfikir kreatif dalam diri sesorang dan berusaha menambah berbagai

    wawasan. 12

     

    12 Amal Abdus Salam Al-Khalili, Pengembangan Kreatifitas Anak , (Jakarta: Pustaka Al-

    Kausar, 2006), h. 77- 78.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    20/77

     

    12

    c.  Fase penilaian

    Dalam fase ini, seseorang memberikan penilaian terhadap suatu

     pemikiran yang tercipta, atau kreativitas.

    d.  Fase berekspermen praktis

    Dalam fase ini, seseorang menggunakan pemikiran kreatif dalam

    lingkup yang sempit.

    e. 

    Fase pengambilan

    Seseorang mengakhiri fase ini dengan ketetapan untuk mengambil

     pemikiran kreatif tersebut yang kini menjadi suatu kreativitas yang baru,

    karena ia merasa puas dengan manfaat dan faedahnya. 13 

    3. 

    Bidang- bidang Pengembangan Kreativitas Guru

    Dalam kegiatan belajar mengajar perlu dipilih dan dirancang agar

    memberikan kesempatan dan kebebasan berkreasi secara berkesinambungan

    untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kreatifitas siswa.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Yeni Rachmawati dan Euis

    Kurniati akan mengemukakan tujuh bidang- bidang pengembangan

    kreatifitas guru yakni:

    1) 

    Pengembangan kreativitas melalui menciptakan produk (hasta karya)

    Pengembangan kreatifitas pada anak melalui kegiatan hasta karya ini

    memiliki posisi penting dalam berbagai aspek perkembangan anak. Tidak

    hanya kreatifitas yang akan terfasilitasi untuk berkembang dengan baik,

    tetapi juga kemampuan kognitif anak.

    2) 

    Pengembangan kreativitas melalui imajinasi

    Imajinasi yang dimaksud adalah kemampuan berfikir divergen

    seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya dan multiperspektif

    dalam proses merespon suatu stimulasi dengan imajinasi anak dapat

    mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan

    realitas sehari- hari.

    13 Amal Abdus Salam Al-Khalili, Pengembangan Kreatifitas Anak , (Jakarta: Pustaka Al-

    Kausar, 2006), h. 77- 78.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    21/77

     

    13

    3)  Pengembangan kreativitas melalui eksplorasi

    Eksplorasi dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk melihat,

    memahami, merasakan, dan pada akhirnya membuat sesuatu yang menarik

     perhatian mereka. Kegiatan seperti ini dilakukan dengan cara mengamati

    dunia sekitar sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung. 14

     

    4) 

    Pengembangan kreativitas melalui eksperimen

    Eksperimen yang dimaksud disini adalah mereka dapat mengetahui

    cara atau proses terjadinya sesuatu, dan mengapa sesuatu itu dapat terjadi

    serta bagaimana mereka dapat menemukan solusi terhadap permasalahan

    yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu yang

     bermanfaat dalam kegiatan tersebut.

    5) 

    Pengembangan kreativitas melalui proyek

    Metode yang bisa digunakan salah satu di antaranya adalah metode

     proyek. Metode proyek ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan

    anak untuk melakukan pendalaman tentang suatu topik pembelajaran yang

    diminati satu atau beberapa anak.

    6)  Pengembangan kreativitas melalui musik

    Musik merupakan sesuatu yang nyata dan senantiasa hadir dalam

    kehidupan manusia. Seorang anak yang kreatif antara lain tampak pada rasa

    ingin tahu, sikap ingin mencoba, dan daya imajinasi anak.

    7)  Pengembangan kreatifitas melalui bahasa

    Mereka sering berbicara untuk mengeluarkan apa yang ada dalam

     pikiran mereka. Sikap ini mendorong meningkatkan penggunaan bahasa dan

    dialog dengan yang lain. Sebagian anak mengalami kesulitan

    mengungkapkan perasaan dengan kata- kata dan menunjukkannya dengan

     perbuatan. Dapat dilakukan melalui kegiatan mendongeng, sosiodrama,

    mengarang cerita dan puisi. 15 

    14 Amal Abdus salam Al-Khalili, Pengembangan Kreatifitas Anak , (Jakarta: Pustaka Al-

    Kausar, 2006), h. 77- 78.15

      Yeni Rachmawati, Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak ,

    (Jakarta: Kencana, 2010), Ed. 1, cet. 1, h. 52-65.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    22/77

     

    14

    Menurut bidang-bidang pengembangan kreativitas yang disebutkan

    diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa bidang-bidang kreatifitas itu

    mencakup menciptakan produk, imajinasi, eksplorasi, eksperimen, proyek,

    musik, dan bahasa, dan diharapkan seorang pendidik dapat mengembangkan

    kreatifitas dalam bidang-bidang tersebut agar siswa dapat mengeluarkan

     potensi yang dimilikinya.

    4. 

    Fungsi Kreatifitas

    Kreatifitas memiliki fungsi yang sangat penting karena berbagai hal,

    diantaranya untuk:

    a. 

    Mewujudkan diri sebagai kebutuhan pokok dalam hidup manusia

    (Maslaw: 1968)

     b.  Mencari solusi-solusi untuk pemecahan masalah

    c. 

    Memberikan kepuasan individu

    d. 

    Meningkatkan kualitas hidup.16 

    Sudah sangat jelas bahwa fungsi-fungsi di atas merupakan kebutuhan

    yang sangat penting, karena dalam kehidupan manusia selalu dihadapkan

     pada masalah-masalah kehidupan, oleh karena itu kreativitas dibutuhkan

    untuk memecahkan atau memberi solusi atas persoalan-persoalan tersebut,

    dengan fungsi yang telah disebutkan di atas maka setiap individu dapat

    menikmati kehidupan secara normal dan bahagia.

    5. 

    Guru dan Peranannya dalam Memupuk Kreativitas Siswa

    Pendidik atau guru ialah orang yang memikul pertangungjawaban

    untuk mendidik. Secara umum dikatakan bahwa setiap orang dewasa dalam

    masyarakat dapat menjadi pendidik sebab pendidikan merupakan suatu

     perbuatan sosial, perbuatan fundamental yang menyangkut keutuhan

    16  S.C.U. Munandar,  Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah, (Jakarta:

    Gramedia, 1992), h. 45-46.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    23/77

     

    15

     perkembangan pribadi anak didik menuju pribadi dewasa susila. Pribadi

    dewasa susila itu sendiri memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

    a) 

    Mempunyai individualitas yang utuh

     b)  Mempunyai sosialitas yang utuh

    c)  Mempunyai norma kesusilaan dan nilai-nilai kemanusiaan

    d) 

    Bertindak sesuai norma dan nilai-nilai itu atas tanggung jawab sendiri

    demi kebahagiaan dirinya dan kebahagiaan masyarakat atau orang

    lain.17

     

    Lebih lengkap lagi makna guru yang tercantum dalam Undang-Undang

    Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab 1

    Pasal 1 Ayat 1, maknanya adalah pendidik profesional dengan tugas utama

    mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

    mengevaluasi siswa pada pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal,

    dasar, dan menengah. 18 

    Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa seorang guru diharapkan

    memiliki kekuatan fisik dan kecerdasan, Serta dalam menyampaikan

     pelajaran dikelas guru pun harus memiliki kecerdasan yang tinggi sesuai

    dengan ciri-ciri guru kreatif.

    Dihubungkan dengan pengertian kreatifitas pada uaraian terdahulu

    maka kreativitas mengajar guru ialah kemampuan seseorang yang berprofesi

    sebagai pengajar profesional dalam menciptakan suasana yang membuat

    murid merasa nyaman agar proses belajar mengajar bisa berjalan lancar.

    Secara khusus S.C.U. Munandar mengemukakan guru kreatif memiliki

     peran yang signifikan dalam mendorong keberhasilan siswa menjadi kreatif,

    diantaranya adalah :

    a.  Melakukan penyesuaian emosional dan sosial anak terhadap

     perkembangan kepribadiannya

    17 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,

    (Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1995), cet. III, h. 249- 251.18

     Hasbullah, Dasar- dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006),

    cet. 5,.h. 356- 371.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    24/77

     

    16

     b.  Kunci kegiatan belajar siswa yang berhasil guna (efektif) terutama

     pada tingkat sekolah dasar

    c. 

    Mempersipakan siswa untuk belajar seumur hidup

    d.  Guru lebih banyak memberikan tantangan dari pada tekanan dalam

     belajar

    e. 

    Memperhatikan hasil belajar melalui proses belajar

    f. 

    Guru memberikan umpan balik dari pada penilaian

    g. 

    Menyediakan beberapa alternatif strategi belajar

    h.  Menciptakan suasana kelas kondusif.19

     

    Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa guru

    memiliki peran yang penting dalam mendorong keberhasilan siswa sehingga

    seorang guru harus dapat memahami cara-cara yang digunakan untuk

    menjadikan siswa kreatif seperti yang telah disebutkan di atas karena guru

    yang kreatif maka akan menghasilkan siswa yang kreatif pula.

    6. Indikator Kreativitas Mengajar Guru

    1)  Guru dapat menciptakan metode dan media yang dapat membuat

    anak bersemanagat dalam belajar.

    2) 

    Guru dapat menumbuhkan antusias belajar siswa.

    3) 

    Mengembangkan program membaca yang baik

    4)  Terapkan teknik pemecahan masalah

    5)  Lakukan penilaian yang berbeda 

    19  S.C.U. Munandar,  Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah, (Jakarta:

    Gramedia, 1992), h. 60- 67.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    25/77

     

    17

    B.  Prestasi Belajar

    a.  Pengertian Prestasi Belajar

    Prestasi belajar adalah suatu istilah yang dibentuk dari dua kata, yaitu

     prestasi dan belajar. Oleh karena itu untuk dapat memahami definisi prestasi

     belajar tersebut pertama yang harus difahami adalah pengertian dari prestasi

    dan belajar. Dibawah ini akan dibahas pengertian dari masing-masingnya.

    Pengertian prestasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan

     bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan

    atau dikerjakan dan sebagainya).20

     

    Prestasi belajar menurut Zakiah Daradjat prestasi adalah nilai yang

    dicapai murid sekolah dalam berbagai tingkat, dengan maksud untuk

    menemukan faktor-faktor yang menyebabkan murid-murid mencapai

     puncak belajar dalam berbagai mata pelajaran.21

     

    Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan

    oleh W. J. S. Poerwadarminta disebutkan belajar sebagai usaha memperoleh

    suatu kepandaian.22

     

    Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan

     belajar, para ahli akan mengemukakan beberapa definisi sebagai berikut:

    a). Hilgard dan Bower, mengemukakan belajar adalah berhubungan

    dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi

    tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-

    ulang.

     b). Gagne, menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu stimulus

     bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa

    sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami

    situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.

    c). Morgan, mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang

    relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatuhasil dari latihan atau pengalaman.

    d). Witherington, mengemukakan belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola dari

    20  Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

     Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1988), cet 1 h. 700. 21

      Zakiah Daradjat, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan, (Jakarta: Bulan Bintang,1998), h. 118.

    22 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

    1990), cet. Ke-3, h. 82.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    26/77

     

    18

     pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian,

    atau suatu pengertian.23 

    Dalam buku Psikologi Pendidikan M. Dalyono mendefinisikan belajar

    adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di

    dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan,

    ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.24

     

    Slameto berpendapat bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan

    seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya.25 

    Sedangkan pengertian belajar juga didefinisikan oleh Syaiful Bahri

    yang mendefinisikan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

    individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,

    afektif dan psikomotorik.26 

    Dari beberapa pengertian diatas dapatlah disimpulkan oleh penulis

     pengertian prestasi belajar adalah sebuah hasil yang telah dicapai dari

    mempelajari pengetahuan yang dapat diamati dengan perubahan tingkah

    laku seseorang yang disebabkan oleh pengalaman.

    Dari berbagai hasil yang telah dicapai maka terkumpulah data yang

    menginformasikan kemajuan belajar siswa, yang biasanya berbentuk raport

    sebagai laporan kepada orang tua. Secara umum nilai raport yang baik

    menggambarkan prestasi yang baik hal ini merupakan perwujudan dari

    ketekunan dan keseriusan dalam belajar. Namun tak selamanya anak yang

    cerdas akan mendapatkan nilai yang baik, karena banyak faktor yang

    mempengaruhi motivasi belajar anak.

    23  M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

    2007), cet. Ke-23, h. 84.24

     M. Dalyono, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: PT Rieneka Cipta, 1997), cet ke- 1, h. 49.25

      Slameto,  Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Gunung, PT.Rineka Cipta, 2010), cet ke-5, h. 2.

    26 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar , (Jakarta: PT, Rieneke Cipta, 2002), cet. 1,

    h. 12-13.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    27/77

     

    19

    b.  Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan yang telah dicapai

    setelah proses belajar mengajar berlangsung keberhasilan yang dicapai

    dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor keluarga,

    lingkungan, ekonomi bahkan faktor yang timbul dari dirinya sendiri, dan

    semua faktor itu saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

    Syaiful Bahri juga mengklasifikasikan faktor-faktor yang

    mempengaruhi prestasi belajar kedalam dua bagian, yaitu:

    a.  Faktor dari dalam diri pelajar, terdiri dari dua kelompok yaitu:

    1) Faktor- faktor alam, seperti keadaan cuaca, suhu, udara, dan lain

    sebagainya.

    2) Faktor- faktor sosial, seperti suasana ribut yang dapat menggangu

    konsentrasi belajar.

     b. 

    Faktor- faktor dari luar diri pelajar, terdiri dari dua kelompok, yaitu:

    1). Faktor Psikologi, seperti kondisi psikologis dan kondisi panca

    indra.

    2). Faktor Fisiologis, seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan

    kemampuan kognitif.27

     

    Sedangkan menurut Zikri Neni Iska dalam buku “Psikologi Pengantar

    Memahami Diri dan Lingkungan” beliau merumuskan faktor-faktor yang

    mempengaruhi prestasi belajar kedalam dua faktor, yaitu:

    1)  Internal atau Dalam, yakni:

    a. Faktor fisiologi yang terdiri dari kondisi fisik dan panca indra.

    a) 

    fisik mempengaruhi prestasi belajar karena jika fisiknya tidak

    sehat maka belajarnya pun akan terganggu karena tidak

    konsentrasi.

     b) 

    Panca indra adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi untuk

    menerima rangsangan sesuai dengan modalitas masing-masing.

    Jika panca indranya terdapat kekurangan maka itu akan

    27 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar , (Jakarta: PT, Rieneke Cipta, 2002), cet. 1,

    h. 142-143. 

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    28/77

     

    20

    mempengaruhi dirinya dalam belajar karena akan mengalami

    kesulitan. 

     b. Faktor psikologi yang terdiri dari bakat, minat, kecerdasan,

    motivasi, dan kemampuan kognisi.

    a) Bakat

    Bakat adalah kemampuan yang spesifik yang diberikan pada

    individu pada suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya

     pengetahuan, kecakapan atau keterampilan tertentu melalui suatu

    latihan.

     b) Kecerdasan

    Kecerdasan adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan

     proses berfikir secara rasional, oleh karena itu kecerdasan tidak

    dapat diamati secara langsung melainkkan harus disimpulkan

    dari berbagai tindakan nyata yang merupakan menifestasi dari

     proses berpikir rasional.

    c) Minat

    Minat adalah keinginan atau kegairahan yang tinggi terhadap

    sesuatu, faktor ini muncul biasanya dari sesuatu yang digemari

    atau disukai.

    d) Motivasi

    Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme

    yang mendorong prilaku kerah tujuan. Oleh karena itu motivasi

    mempunyai tiga aspek yaitu: (1) keadaan terdorong dari diri

    organisme yaitu kesipan bergerak karena kebutuhan, (2) prilaku

    yang timbul dan terarah karena kedaan, (3) tujun yang dituju

    oleh prilaku tersebut. 28

     

    Tidak jauh berbeda dengan pendapat Zikri Neni di atas, Slameto

    menambahkan faktor- faktor internal, yaitu:

    28 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan lingkungan, (Jakarta: Kizi

    Brother, 2008), cet ke- 2, h.84- 85.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    29/77

     

    21

    a.  Perhatian

    Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran

    selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu

    sesuai dengan hobi atau bakatnya.

     b.  Kematangan

    Kematangan adalah suatu tingkah tingkat atau fase dalam

     pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk

    melaksanakan kecakapan baru.

    c.  Kesiapan

    Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau beraksi.

    Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan

    dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk

    melaksanakan kecakapan.29

     

    2. Ekternal atau luar, yakni:

    a. Lingkungan yang terdiri dari alam dan sosial

    a)  Lingkungan alam

    Maksudnya adalah keadaan cuaca yang mempengaruhi minat

     belajar anak misalnya pada musim hujan anak- anak malas untuk

     pergi ke sekolah karena jalan menuju sekolah mereka banjir.

     b)  Lingkungan sosial

    Muhibbin Syah merumuskan bahwa yang dimaksud faktor

    lingkungan sosial terdiri dari tiga, yaitu: lingkungan sekolah,

    masyarakat, dan lingkungan keluarga.

    Lingkungan masyarakat dan teman-teman sepermainan di sekitar

    tempat tinggal siswa. Syah menjelaskan bahwa kondisi

    masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan

    anak-anak pengangguran, misalnya akan sangat mempengaruhi

    29  Slameto,  Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Gunung, PT.

    Rineka Cipta, 2010), cet ke-5, h. 56- 59.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    30/77

     

    22

    aktifitas belajar siswa karena mereka tidak menemukan teman

     belajar atau berdiskusi.

    Lingkungan yang mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan

    keluarga siswa itu sendiri, sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga,

    ketegangan keluarga dan letak demograsi keluarga (letak rumah) semua akan

    memeberikan dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil

    yang dicapai siswa, sedangkan yang terakhir adalah faktor lingkungan

    sekolah di mana siswa itu dididik.30

     

    Sedangkan Alisuf Sabri menambahkan faktor-faktor yang

    mempengaruhi belajar yaitu:

    a. 

    Faktor- Faktor Instrumental

    faktor instrumental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, sarana/alat

     pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/materi pelajaran serta

    strategi belajar mengajar.

     b. 

    Faktor- Faktor Kondisi Internal Siswa

    faktor kondisi siswa diuraikan atas dua macam yaitu kondisi fisiologis

    siswa dan kondisi psikologis siswa.

    Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan

    kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama pengelihatan dan

     pendengarannya.

    Adapun faktor psikologis adalah faktor minat, bakat, intelegensi, motivasi

    dan kemampuan- kemampuan kognitif, kemampuan persepsi dan dasar

     pengetahuan yang dimiliki siswa. 31

     

    Setelah melihat penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan

     bahwa faktor yang mempengaruhi belajar ada tiga yaitu faktor internal dan

    eksternal serta faktor instrumental yang berupa gedung sekolah, media yang

    digunakan, kurikulum serta strategi dalam mengajar.

    30 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 2002), cet ke- 7, h. 135.31

      M. Aliusuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:

    Pedoman Ilmu Jaya, 1995), h. 59- 60.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    31/77

     

    23

    3.  Cara Menanggulangi Masalah Prestasi Belajar 

    Pembahasan bagaimana meningkatkan prestasi beajar siswa

    merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang faktor-faktor yang

    mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena keberhasilan belajar siswa

    sangat tergantung pada bagaimana keadaan atau kondisi faktor- faktor itu

    meliputi dirinya. Apakah faktor- faktor itu berada pada kondisi yang positif

    (cukup, baik atau tepat) ataukah dalam kondisi yang negatif.

    Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa jika kondisi faktor-faktor yang

    mempengaruhi prestasi belajar dalam kondisi positif, baik faktor internal,

    eksternal maupun faktor pendekatan belajar maka seorang siswa dapat

    dipastikan akan memperoleh keberhasilan dalam belajarnya dan menjadi

    siswa yang berprestasi tinggi. Sebaliknya jika faktor-faktor tersebut dalam

    kondisi yang negatif didapati oleh siswa maka dapat dipastikan siswa

    tersebut akan menemui banyak masalah dalam belajarnya dan tidak akan

    memperoleh keberhasilan yang baik dalam belajarnya.

    Kondisi di mana faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

    siswa dalam kondisi negatif sehingga menyebabkan siswa tersebut

    mengalami kegagalan dalam belajar disebut kesulitan belajar.

    Fenomena kesulitan belajar siswa biasanya nampak jelas dari

    menurunnya kinerja akademik atau presatsi belajarnaya. Namun kesulitan

     belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan prilaku siswa

    seperti berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik teman, sering tidak masuk

    sekolah.32

     

    Agar kesulitan belajar siswa dapat ditanggulangi maka seorang

     pendidik atau orang tua perlu melakukan beberapa hal, yaitu:

    1)  Diagnosis kesulitan belajar

    Banyak langkah-langkah diagnosis yang dapat ditempuh guru, antara

    lain yang cukup terkenal adalah prosedur Weener dan Serf (1982)

    sebagaimana yang dikutip Wardani (1991) sebagai berikut:

    32 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan……., h. 173.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    32/77

     

    24

    a. Melakukan observasi kelas untuk melihat prilaku menyimpang siswa

    ketika mengikuti pelajaran.

     b. Memeriksa pengelihatan dan pendengaran siswa khususnya yang

    diduga mengalami kesulitan belajar.

    c. Mewawancarai orang tua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal

    keluarga yang mungkin menimbulkan kegaiatan belajar.

    d. Memberikan tes diagnostik di bidang kecakapan tertentu untuk

    mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.

    e. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa

    yang diduga mengalami kesuitan belajar.

    2) 

    Menganalisis hasil diagnosis

    Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan

     belajar tadi perlu dianalisis sedemikian rupa, sehingga jenis kesulitan khusus

    dialami siswa yang berprestasi rendah itu dapat diketahui secara pasti.

    3) 

    Menentukan kecakapan bidang bermasalah

    Berdasarkan analisis data tadi, guru diharapkan dapat menentukan

     bidang kecakapan tertentu yang dianggap bermasalah dan memerlukan

     perbaikkan. Bidang- bidang kecakapan bermasalah ini dapat dikatagorikan

    menjadi tiga macam, yaitu:

    a. 

    Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru

    sendiri.

     b.  Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru

    dengan bantuan orang tua.

    c. 

    Bidang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani oleh guru

    maupun orang tua.

    d.  Menyusun program remedial.33

     

    Dalam hal menyusun program pengajaran dan perbaikkan, sebelumnya

    guru perlu menetapkan hal- hal sebagai berikut:

    33 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan……., h. 176

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    33/77

     

    25

    a. Tujuan pengajaran remidial

     b.Materi pengajaran remedial

    c. 

    Metode pengajaran remedial

    d.Alokasi waktu pengajaran remedial

    e. Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program pengajaran

    remedial.

    4) 

    Melaksanakan program perbaikkan

    Tempat penyelenggaraannya bisa dilakukan di mana saja, asal tempat itu

    memunginkan siswa klien (siswa yang membutuhkan bantuan) memusatkan

     perhatiannya terhadap proses pengajaran remedial tersebut. Namun patut

    dipertimbangkan oleh guru pembimbing kemungkinan digunakannya ruang

     bimbingan dan penyuluhan yang tersedia disekolah dalam rangka

    mendayagunakan ruang BP tersebut.34

     

    Alisuf Sabri menambahkan sedikit tentang cara mengatasi kesulitan

     belajar yaitu:

    a. 

    Mengidentifikasi adanya kesulitan belajar.

     b.  Menela’ah atau menetapkan status siswa.

    c.  Memperkirakan sebab terjadinya kesulitan belajar.

    d. 

    Mengadakan perbaikan.35

     

    Berdasarkan penjelasan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa

    kesulitan belajar bukan berarti bermasalahnya seluruh faktor yang

    mempengaruhi belajar pada siswa, tetapi bisa jadi yang bermasalah hanya

    satu atau beberapa faktor saja. Misalnya anak yang memiliki intelegensi

    yang tinggi bisa menajadi anak yang tidak berprestasi di bidang

    akademiknya jika lingkungannya tidak mendukung.

    4.  Cara Penilaian Prestasi Belajar 

    Prestasi belajar siswa dapat diukur dan dinilai melalui berbagai macam

    alat evaluasi yang beragam. Peneliti akan menguraikan sebagai berikut:

    34 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan……., h. 178

    35 M. Aliusuf Sabri, Psikologi Pendidikan…………., h. 90- 91

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    34/77

     

    26

    1)  Jenis alat evaluasi

    a.  Teknik non tes

    Teknik non tes terdiri dari beberapa bentuk yaitu skala likert,

    kuisioner/angket, daftar cocok, wawancara, pengamatan dari riwayat

    hidup.

     b. 

    Teknik tes

    Berdasarkan kegunaan untuk mengukur prestasi siswa terdiri dari 3

    macam yaitu: diagnostik, formatif dan sumatif tes diagnostik ialah

     pemeriksaan untuk menemukan bantuan yang tepat kepada obyek

    dalam hal ini siswa, tes formatif ialah tes yang diterapkan setelah

    mengikuti suatu program tertentu, tes dapat berbentuk ulangan

    harian. Adapun tes sumatif ialah tes yang dilakukan pada akhir

     pokok bahasan, tes ini berbentuk ulangan umum.36

     

    2) 

    Bentuk- bentuk tes berdasarkan ranahnya

    a. 

    Ranah kognitif

    Bentuk tes dalam ranah ini terdiri dari dua yaitu tes tertulis dan tidak

    tertulis. Tes tertulis terdiri dari dua macam yaitu tes subyektif pada

    umumnya berbentuk esai (uraian) dan tes obyektif berbentuk benar

    salah, pilihan ganda dan menjodohkan.

     b. Ranah afektif

    Dapat berbentuk skala likert (pernyataan yang diikuti oleh 5 respon

    yang menunjukkan tingkatan, skala pilihan ganda), skala thurstone

    (jawaban yang menunjukkan tingkat), skala Guttman ¾ pernyataan

    yang masing- masing harus dijawab ya atau tidak. 37

     

    c. 

    Ranah psikomotorik

    Berupa matriks yang menggunakan tabel kebawah menyatakan

     perincian aspek (bagian keterampilan) yang akan diukur sedangkan

    kekanan skor yang dapat dicapai.

    36 Suharsimin Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

    cet-6, h. 25-41.37 Suharsimin Arikunto, Dasar-dasar…………, h. 162-182. 

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    35/77

     

    27

    Alat evaluasi yang tersebut diatas dapat dipergunkan oleh para guru

    sesuai dengan kebutuhan untuk memudahkan pengukuran dan penilaian

     prestasi belajar siswa. Serta dapat diketahui bahwa setiap ranah dapat

    dievaluasi dengan beberapa bentuk tes atau non tes yang sesuai dengan

    kebutuhan.

    5. 

    Indikator Prestasi Belajar

    Indikator prestasi belajar adalah:

    1. Pengetahuan anak yang diperoleh dari penguasaan materi dan

    2. kecerdasan anak dapat diukur dengan test dan perubahan tingkah

    laku.

    3. Kebiasaan dalam kemajuan belajar.

    C. 

    Kerangka Berfikir dan Hipotesis

    a. 

    Kerangka Berfikir

    kreativitas mengajar terkait dengan kemampuan mengajar yang dapat

    menciptakan suasana kondusif sehingga membuat murid merasa nyaman

    dan tertantang dalam belajar dengan membuat kombinasi-kombinasi baru

    dan menghubungkan ide-ide yang sebelumnya tidak dihubungkan sehingga

    memungkinkan untuk menemukan banyak jawaban terhadap suatu

     permasalahan dimana hal tersebut dapat menjadi karya yang orisinil yang

    sebelumnya tidak ada.

    Makna guru ialah seorang yang berprofesi sebagai pengajar yang

    membimbing muridnya untuk memahami suatu ilmu pengetahuan dan

    menguasai keterampilan pada suatu daerah tertentu. Secara umum guru

    memiliki peran di kelas yang sangat luas, ini merupakan bagian dari

    tanggung jawab keilmuannya, demikian pula secara khusus untuk memupuk

     bakat dan kreatif siswa. Guru sebagai pemimpin di kelas dituntut untuk

    dapat mengelola kelas dengan baik, agar proses belajar mengajar dapat

     berjalan secara aktif, efektif, dan kondusif.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    36/77

     

    28

    Prestasi belajar adalah hasil perubahan dari proses interaksi berbagai

    macam faktor didalam aktifitas belajar yang dilakukan melalui pengukuran

    dan penilaian dalam hal pengetahuan dan kecakapan serta keterampilan

    terhadap mata pelajaran yang biasanya dapat diamati dan diukur dengan

    nilai test dan angka. Walupun prestasi belajar secara umum mewakili segi

    kognitif namun bukan berarti hanya mentransfer pengetahuan melainkan

    lebih dari itu, yakni mengandung unsur normatif didalamnya terdapat nilai

    sehingga siswa tidak hanya mendapatkan kemajuan dari bidang ilmu

     pengetahuan saja tetapi juga kecakapan dan keterampilan. Keberhasilan

    siswa dalam belajar tidak lepas dari peran guru yang mampu memotivasi

    dan menciptakan suasana belajar yang harmonis, kondusisf dan

    menyenangkan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar,

    maka perlu diadakan pengukuran dan penilaian yang bervariasi sesuai

    dengan kebutuhan. Dengan begitu hasil dari evaluasi tersebut akan lebih

    akurat. Dalam menginformasikan prestasi siswa dan data-data tersebut

    dioalah menjadi raport sebagi laporan kepada orang tua. Dengan demikian

     peneliti membuat kesimpulan sementara bahwa untuk menghasilkan pestasi

    siswa yang tinggi maka perlu kiranya bagi guru untuk mengasah

    kemampuan kreatifitasnya semaksimal mungkin.

    b.  Hipotesis

    Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif yang

    signifikan antara kreatifitas mengajar guru dengan prestasi belajar siswa

    kelas IX SMPN 2 Cireunde Kota Tangerang Selatan.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    37/77

     

    29

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A.  Metodologi Penelitian

    Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

    metode analisis korelasional, yaitu untuk memperoleh data, fakta dan informasi

    yang akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan yang ada dalam

     penelitian.

    Peneliitian lapangan (Field research) adalah penelitian yang dilakukan

    dengan cara terjun langsung kelapangan yaitu kepada obyek penelitian, karena

    dalam penelitian ini memerlukan data-data yang valid agar dapat di

     pertangungjawabkan kebenarannya.

    B.  Variabel Penelitian

    1. 

    Variabel (X) Kreatifitas mengajar guru

    Kreatifitas mengajar guru di sini adalah kemampuan guru dalam

    mengajar agar tercipta suasana belajar yang nyaman dan tenang dengan

    menciptakan ide-ide baru yang dapat membuat siswa merasa tertantang

    dalam belajar. Variabel ini disebut variabel bebas yaitu variabel yang

    memberi pengaruh terhadap variabel lain.

    2.  Variabel (Y) Prestasi belajar siswa

    Prestasi belajar disini adalah sebuah hasil yang telah dicapai dari

    mempelajari pengetahuan yang dapat diamati dengan perubahan tingkah

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    38/77

      30

    laku seseorang yang disebabkan oleh pengalaman. Variabel ini disebut

    dengan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

    yang lain.

    C.  Populasi dan Sampel

    1. 

    Populasi

    Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia,

     benda-benda, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau

     peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu

    didalam suatu penelitian.1  Kemudian ditetapkan populasi yang dapat dijangkau

    dan merupakan cerminan dari populasi sehingga disebut populasi terjangkau atau

    accessible population. Selanjutnya dari populasi ini akan ditetapkan sebagai

    semple yang merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

     populasi tersebut.

    Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 2 Kota Tangerang

    Selatan yang ada diwilayah Tangerang. Populasi terjangkau yang hanya 80 orang

    siswa kelas IX dari enam kelas yang dijadikan populasi hanya dua kelas.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan

    individu penelitian. Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi

    artinya yang menggambarkan keadaan populasi secara maksimal.2 

    Teknik pengmbilan sempel yang dipergunakan adalah teknik sampel

    random yaitu bertujuan mengambil sampel anggota populasi yang dilakukan

    secara acak karena beberapa pertimbangan sehingga tidak mengambil sampel

    yang besar atau jauh. Teknik ini dapat digunakan karena pengambilan sempelnya

    dilakukan secara acak, sehingga semua siswa bisa menjadi responden. Sampel ini

    digunakan untuk penentuan siswa SMPN 2 Kota Tangerang Selatan yang akan

    menjadi responden, sehingga didapat 30 orang siswa tersebut terpilih sebagai

    sampel karena mereka termasuk kedalam sempel yang terpilih secara acak dari

    sembilan kelas IX hanya diambil dua kelas saja.

    1 S. Margono, Metodologi Penelitian pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 118

    2 Cholid Narbuko dkk,  Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), cet.v,

    h. 107.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    39/77

      31

     No. Kelas Populasi Sampel

    1. A 40 15

    2. B 40 15

    Jumlah 80 30

    Sampel : Sampel diambil dengan jumlah populasi dengan menggunakan teknik

    random sampel dengan mengambil 37,5% dari jumlah populasi yang

    ada.

    D. 

    Teknik Pengumpulan DataUntuk mengumpulkan data dilapangan ini, penulis menggunakan beberapa

    teknik, antara lain:

    1.  Observasi

    Observasi yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    mengamati langsung dan mencatat secara sistematis terhadap gejala- gejala yang

    diselidiki di Tangerang, observasi ini dilakukan untuk mencari data yang valid

    yang hendak diteliti dilokasi tersebut.

    2. 

    Angket

    Angket yaitu pengumpulan suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan

    mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data

    angket disebarkan kepada para siswa untuk diisi dan kemudian hasilnya dianalisis.

    Analisis ini ditunjukan untuk mencari peranan kreatifitas mengajar guru terhadap

     prestasi belajar siswa. Adapun angket yang digunakan adalah angket tertutup.

    3.  Wawancara

    Wawancara yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung

    secara lisan yang dilakukan dua orang atau lebih, bertatap muka dan

    mendengarkan secara langsung informasi- informasi atau keterangan- keterangan.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    40/77

      32

    dengan menggunakan panduan wawancara. Wawancara ini dilakukan kepada guru

     berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.3 

    4. Dokumentasi

    Pencarian data-data/hal-hal/variabel yang berupa catatan, traskip, buku,

    leger dan sebagainya.4 Teknik ini dilakukan dengan mengunjungi sekolah yang

    diteliti untuk mengamati rata- rata nilai rapoort siswa kelas IX sebagai data

     penilaian.

    E. 

    Teknik Analisis Data

    Peneliti memilih instument berupa angket yang dimensi variabelnya

     bersadarkan pembahasan tentang ciri- ciri orang kreatif menurut Slameto dan Reni

    Rachmawati menurut mereka ciri- ciri orang kreatif itu tampak dari sifat- sifat

    yang muncul pada tindakan dan pekerjaannya. Sedangkan indikator variabelnya

     berdasarkan implementasi dari dimensi. Untuk memudahkan peneliti menentukan

    tingkat kreatifitas mengajar guru, karena para guru dimungkinkan akan masuk

    katagori orang kreatif jika sesuai dengan ciri- ciri kepribadian orang kreatif.

    Adapun kisi- kisi instrumen angket dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 

    Variabel Indikator Sub Indikator Item Jumlah

    Kreatifitas

    mengajar

    guru

    1) 

    Rasio   Sudah memiliki

     persiapan sebelum

    mengajar

      Dapat menjelaskan

     pelajaran dengan

     jelas

     

    Dapatmenumbuhkan

    antusia belajar

    1,2,5

    3,7,8,14,19

    4,9,15,20

    3

    5

    4

    3 Cholid Narbuko dkk,  Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), cet.v,

    h. 70-83.4 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian..............., h. 206.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    41/77

      33

     

    2)  Pengindraan

    3) 

    Perasaan

    siswa

      Dapat

    menggunakan

    metode yang

    sesuai dengan

    materi

      Dapat menciptakan

    media yang dapat

    menumbuhkan

    motivasi belajar

    siswa

      Dapat

    menghasilkan ide-

    ide untuk

    memecahkan suatu

    masalah

      Mampu

     beradaptasi dengan

    siswa

      Dapat

     berkomunikasi

     baik dengan orang

    tua murid

    12

    11,13

    6,16,18,24

    10,17,23

    28

    1

    2

    4

    3

    1

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    42/77

      34

      Untuk setiap pertanyaan pada kuesioner mengungkap peranan kreatifitas

    mengajar guru terhadap prestasi belajar terdiri dari lima jawaban dengan scorsing

    sebagai berikut:

    Pernyataan Positif Negatif

    Selalu (S) 4 1

    Sering (S) 3 2

    Kadang- Kadang (KK) 2 3

    Tidak Pernah (TP) 1 4

    Berdasarkan hasil angket yang disebarkan pada responden berdasarkansample, Anas Sudijono mengatakan dengan menggunakan teknik pengumpulan

    data yang diolah dalam bentuk tabel frekuensi dan prosentase dengan

    menggunakan rumus “ product moment ” yang berguna untuk mencari korelasi

    antara dua variabel, yaitu:

    r xy  =

    })(}{)({

    ))((

    2222

    Y Y  N  X  X  N 

    Y  X  XY  N 

     

    Penjelasan :

    r xy  = Angka Indeks Korelasi “r” product moment  

     N =  Number of cases

    Ʃxy = Jumlah hasil perkalian anatara skor X dan skor Y

    Ʃx = Jumlah dari skor X

    Ʃy = Jumlah daru skor Y

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    43/77

      35

      Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah antara variabel

    X (kreatifitas mengajar guru) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) terdapat

    korelasi yang signifikan. Dari perhitungan itu jika angka korelasi antara variabel

    X dan variabel Y tidak bertanda negatif berarti diantara dua variabel tersebut

    terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah).

    Dengan memeriksa nilai “r” Product Moment  pada taraf signifikansi 5%

     jika r tabel = r xy maka hipotesis nol ditolak, sedangkan hipotesis alternatif disetujui

    atau diterima berarti terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan

    variabel Y. 5

     

    Kesimpulannya ialah tinggi rendahnya prestasi belajar siswa ada

    hubungannya atau dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kreatifitas mengajar guru.

    5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

    1987), h. 206.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    44/77

    36

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. 

    Gambaran Umum SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

    1. Sejarah dan Kurikulum SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

    Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 2 Kota Tangerang Selatan berdasarkan

    hasil wawancara dengan Wakil Kepala bidang Kurikulum (wakabid kurikulum)

    SMPN 2 KOTA TANGSEL diperoleh keterangan bahwa SMPN 2 Kota

    Tangerang Selatan didirikan sejak tahun 1974.

    SMPN 2 Kota Tangerang Selatan terletak di jalan Cirendeu Tangerang

    Selatan letaknya sangat strategis, karena dilalui oleh kendaraan umum sehingga

    mudah dijangkau oleh masyarakat. Berbagai prestasi diperoleh SMPN 2 Kota

    Tangerang Selatan sangat menggembirakan, baik akademik maupun non

    akademik. Dan tamatannyapun banyak yang melanjutkan sekolah pada jenjang

     berikutnya baik di MAN, SMK, SMU, PESANTREN, dan lain-lain bahkan

    sampai perguruan tinggi pun seringkali mendominasi baik di bidang osis maupun

     prestasi belajarnya.

    Kurikulum yang berlaku di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

    disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

     Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

    2006 tentang Standar Isi, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23

    Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Struktur kurikulum

    SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan meliputi substansi pembelajaran yang

    harus ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    45/77

      37

    sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum tersebut disusun berdasarkan standar

    kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

    2.  Visi, Misi, dan Tujuan SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

    1) Visi Sekolah

    “UNGGUL DALAM PRESTASI, SOPAN SANTUN DALAM

     PERILAKU“

    Indikator Visi:

    a. 

    Unggul dalam pengembangan kurikulum

     b. 

    Unggul dalam pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan

    c. 

    Unggul dalam proses pembelajarand.  Unggul dalam sarana dan prasarana pendidikan

    e. 

    Unggul dalam mutu lulusan

    f.  Unggul dalam kelembagaan dan manajemen sekolah

    g.  Unggul dalam penggalangan dana untuk pembiayaan pendidikan

    h. 

    Unggul dalam pengembangan penilaian

    i. 

    Unggul dalam budi pekerti yang dilandasi iman dan takwa.

    2)  Misi Sekolah

    a. 

    Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang cerdas,

    terampil, beriman, bertaqwa dan memiliki keunggulan kompetitif. 

     b.  Mewujudkan pendidikan yang adil dan merata.

    c.  Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan.

    d. 

    Mewujudkan sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, partisipatif,

    dan efektif.

    3. Tujuan Sekolah

    Pada tahun pelajaran 2010/2011, SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

    diharapkan:

    a.  Memiliki dan mampu melaksanakan perangkat pembelajaran berupa Silabus

    dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) semua mata pelajaran dan

    tingkatan/kelas dengan kriteria baik.

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    46/77

      38

     b. 

    Memiliki dan mampu melaksanakan sistem penilaian yang baik dengan alat,

     bentuk dan model penilaian yang teruji validitas dan reliabilitasnya.

    c. 

    Memiliki dan mampu melaksanakan kurikulum Muatan Lokal (Mulok) yang

    sesuai dengan kekhasan daerah.

    d. 

    Memiliki guru dan tenaga kependidikan yang professional dan kompeten

     pada bidangnya.

    e. 

    Memiliki dan mampu melaksanakan model supervisi dan evaluasi yang

    handal terhadap kinerja guru dan tenaga kependidikan.

    f.  Memiliki dan mampu melaksanakan proses pembelajaran aktif, kreatif,

    efektif, dan menyenangkan.

    g. 

    Memiliki dan mampu melaksanakan model-model dan strategi pembelajaran

    yang sesuai dengan standar nasional pendidikan.

    h.  Memiliki dan mampu melaksanakan model-model evaluasi pembelajaran

     beserta perangkat/alat evaluasi yang handal dan valid.

    i.  Memiliki dan mampu melaksanakan penggunaan bahan ajar dan sumber

     pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

     j. 

    Memiliki dan melaksanakan penggunaan media pembelajaran yang sesuai

    dengan kebutuhan belajar siswa.

    k. 

    Memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang berkualitas dan sesuai

    dengan kebutuhan sekolah.

    l. 

    Memiliki lingkungan sekolah yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran

    aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

    m. 

    Memiliki dan mampu melaksanakan strategi yang handal untuk

    meningkatkan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

    n.  Memiliki dan mampu melaksanakan strategi yang handal untuk

    meningkatkan pencapaian standar kelulusan.

    o. 

    Memiliki dan mampu melaksanakan secara baik manajemen berbasis

    sekolah.

     p.  Memiliki prestasi akademik dan non akademik yang menonjol di tingkat

    Kabupaten Tengerang/Provinsi Banten.

    q. 

    Memiliki/mencapai Standar Peningkatan Mutu (SPM)

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    47/77

      39

    r. Memiliki dan mampu menggunakan jaringan informasi secara efektif dan

    efisien melalui website sekolah.

    s. Memiliki jalinan kerja dengan penyandang dana dalam rangka penggalangan

    dana dari berbagai sumber, penciptaan usaha-usaha, menuju terlaksananya

    sistem subsidi silang.

    t. Memilkiki budi pekerti yang dilandasi iman dan takwa serta terbinanya

     budaya salam, salim, dan senyum (3S).

    4.  Keadaan Guru dan Karyawan

    Tabel 1

    Keadaan Guru dan Karyawan Menurut Jenis Kelamin

    No. Personal L P Jumlah

    1. Guru PNS 54 1 55

    2. GTT 2 11 13

    3. GBS - 3 3

    4. Pegawai PNS 4 3 7

    5. PTT 6 5 11

    6. PSR 6 3 9

    7. STP 7 4 11

    8. Bagian Kesiswaan 1 - 1

    9. Bagian Komputer 1 - 1

    10. Bagian Persurataan 1 - 1

    Keterangan:

    PNS : Pegawai Negeri Sipil PSR : Pesuruh

    PTT : Pegawai Tidak Tetap (Honorer) STP : Satpam

    GTT : Guru Tidak Tetap (Honorer) GBS : Guru Bantu Sekolah

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    48/77

      40

    5.  Keadaan Siswa Secara Umum

    Tabel 2

    Keadaan Siswa Secara Umum

    Tingkat/

    Kelas

    Rombongan

    Belajar

    Jumlah Murid Mutasi

    Jumlah

    KeseluruhanL P Jumlah

    Keluar MasukJumlah

    L P L P

    VII 9 183

    187

    370 - - - - - 370

    VIII 9 20

    3

    15

    7

    340 - - 2 1 3 343

    IX 10 198

    187

    385 - - - - - 385

    Jumlah 29 58

    1

    54

    9

    1.095 2 1 3 1.098

    6.  Sarana dan Prasarana

    Tabel 3

    Sarana dan Prasarana Secara Umum

     NO PERTELAAN

    KEPEMILIKAN

    BANGUNAN LUAS

    BANGUNAN

    (M2)

    KETERANGANMILIK

    SENDIRIMENUMPANG

    1 Ruang Belajar 28 7 x 8 Baik

    2Ruang KepalaSekolah

    1 7 x 7Baik

    3Ruang Wakil

    Kepsek1 7 x 8

    Baik

    4 Ruang Guru 1 7 x 16 Baik

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    49/77

      41

    5Ruang Tata

    Usaha1 7 x 8

    Baik

    6 Ruang BP 1 7 x 7 Baik

    7KantinSekolah

    3 8 x 4Baik

    8RuangKoperasi

    1 4 x 5Baik

    9 Ruang OSIS - 4 x 7 -

    10Ruang

    Musholla1 8 x 12

    Baik

    11

    Kamar

    Mandi/WC

    Guru

    1 3 x 3

    Baik

    12KamarMandi/WC

    Siswa

    14 2 x 2Baik

    13Ruang

    Gudang1 3 x 7

    Baik

    14Ruang Makan

    Guru1 3 x 7

    Baik

    15Ruang

    Perpustakaan1 8 x 15

    Baik

    16Laboratorium

    Komputer1 8 x 15

    Baik

    17Laboratorium

    IPA1 8 x 15

    Baik

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    50/77

      42

    18Laboratorium

    Bahasa1 8 x 15

    Kurang Baik

    19Lapangan

    Basket1 12 x 25

    Baik

    20Lapangan

    Upacara1 15 x 25

    Baik

    21Lapangan

    Futsal1 15 x 25

    Baik

    B.  Deskripsi data

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, diperoleh

    data mengenai kreatifitas mengajar guru dan prestasi belajar siswa, dan

    setelah diolah dan dilakukan tabulasinya akan dianalisa dengan analisis

    tabel berikut:

    C.  Analisis dan Interprestasi Data

    1. Analisis data Kreatifitas mengajar guru

    Kreatifitas mengajar guru SMPN 2 Tangerang Selatan dapat

    digambarkan dalam tabel dengan analisanya sebagai berikut:

    Tabel 4

    Guru menanamkan rasa gemar membaca siswa

    No. Alternatif Jawaban Frekuensi presentase

    1. a. selalau b. sering

    c. kadang-kadangd. tidak pernah 

    1511

    31

    50%36,7%

    10%3,3%

    Jumlah (N) 30 100%

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    51/77

      43

     

    Berdasarkan data tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

    (86,7%) guru menanamkan rasa gemar membaca siswa, hal ini dapat dilihat ketika

    guru memerintahkan siswa untuk membaca kembali materi yang telah dibahas

    dikelas, sebagian lainnya kadang pernah menanamkan rasa gemar membaca

    (10%) yang tidak pernah menanamkan rasa gemar membaca presentasinya sedikit

    (3,3%) karena sebagian besar guru memiliki kewajiban untuk menanamkan rasa

    gemar membaca pada siswa.

    Tabel 5

    Guru menjelaskan pelajaran dengan melihat buku

    No. Alternatif Jawaban Frekuensi presentase

    2. a. selalau

     b. seringc. kadang-kadang

    d. tidak pernah 

    9

    126

    3

    30%

    40%20%

    10%

    Jumlah (N) 30 100%

    Berdasarkan data tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar(70%) menjelaskan pelajaran dengan melihat buku hal ini terlihat ketika guru

    menerangkan materi di dalam kelas, sebagian lainnya kadang pernah melihat buku

    (20%) yang tidak pernah melihat buku dalam menjelaskan pelajaran presentasinya

    sedikit (10%) karena sebagian besar guru mengajar melihat buku panduan.

    Tabel 6

    Guru menjelaskan pelajaran dengan jelas

    No. Alternatif Jawaban Frekuensi presentase

    3. a. selalau

     b. sering

    c. kadang-kadang

    d. tidak pernah 

    13

    13

    4

    -

    43,3%

    43,3%

    13,3%

    -

  • 8/20/2019 PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR.pdf

    52/77

      44

      Jumlah (N) 30 100%

    Berdasarkan data tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

    guru (86,6%) menjelaskan pelajaran dengan jelas hal ini terlihat dari pemahaman

    siswa terhadap materi yang diajarkan guru di dalam kelas, sebagian lainnya

    kadang pernah menjelaskan dengan jelas (13,3%) yang tidak pernah menjelaskan

     pelajaran dengan jelas presentasinya tidak ada (0%) karena seluruh guru

    menjelaskan materi dengan jelas.

    Tabel 7

    Guru bersemangat dalam menjelaskan pelajaran

    No. Alternatif Jawaban Frekuensi presentase

    4. a. selalau b. sering

    c. kadang-kadange. tidak pernah 

    146

    91

    46,7%20%

    30%3,3%

    Jumlah (N) 30 100%

    Berdasarkan data tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

    guru (66,7%) bersemangat dalam menjelaskan pelajaran hal ini dapat terlihat dari

    antusias siswa dalam mendengarkan penjelasan guru, sebagian lainnya kadang-

    kadang bersemangat (30%) yang tidak pernah bersemangat dalam menjelaskan

     pelajaran presentasinya sedikit (3,3%) karena jika gurunya tidak bersemangat

    maka siswanya pun tidak akan bersemangat dalam belajar.

    Tabel 8

    Guru menyenangkan setiap mengajar

    No. Alternatif Jawaban Frekuensi presentase

    5. a. selalau

     b. sering

    c. kadang-kadang

    13

    11