pengambilan keputusan dalam dalam menghadapi
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Pengambilan Keputusan Dalam Dalam Menghadapi
1/8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangEtika Profesi Kebidana merupakan dasar dalam menjalankan perilaku
profesional di bidang Kebidanan khususnya dan kesehatan pada umumnya. Sejarah
membuktikan sampai saat ini banyaknya pelanggaran etika secara tidak langsung
banyak berakibat pada kelangsungan profesinya maupun pribadi seorang bidan selalu
berpegang pada kode etik profesi pada setiap keadaan dalam menjalankan layanan
publikyang dapat menjamin kualitas.
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segalabidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap
meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan kebidanan.
Profesi kebidanan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan
dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan
dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya
berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan
etika.
-
7/29/2019 Pengambilan Keputusan Dalam Dalam Menghadapi
2/8
BAB II
PEMBAHASAN
Pengambilan Keputusan dalam dalam menghadapi Dilema/Etik Moral
Pelayanan Kebidanan
Pengambilan keputusan mengandung arti pemilihan altematif terbaik dari
sejumlan Atematif yang tersedia. Teori-teori pengambilan keputusan bersangkut paut
dengan masalah bagaimana pilihan-pilihan semacam itu dibuat. Kebijaksanaa,
sebagai telah kita rumuskan di muka, adalah suatu tindakan yang mengarah pada
tujuan tertentu yang dilakukan oleh seseorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan
dengan suatu masalah atau persoalan tertentu.
Dalam tulisan ini akan dibahas 3 (tiga) teori pengambilan keputusan yang
dianggap paling sering dibicarakan dalam pelbagai kepustakaan kebijaksanaan
negara.
Teori-teori yang dimaksud ialah : teori Rasional komprehensif, teori Inkremental dan
teori Pengamatan terpadu.
A. Teori Rasional KomprehensifTeori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin pula yang
banyak diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komprehensif. Unsur-unsur
utama dari teori ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Pembuat keputusan dihadapkan pada.suatu masalah tertentu yang dapatdibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-
masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain.
2. Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang mempedomani pembuatkeputusan amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan
kePentingannya.
3. Pelbagai altenatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara saksama.
-
7/29/2019 Pengambilan Keputusan Dalam Dalam Menghadapi
3/8
4. Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditmbulkan oleh setiap altenatif YangdiPilih diteliti.
5. Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya,dapat diperbandingkan dengan alternatif-altenatif lainnya.
6. Pembuat keputusan akan memilih alternatif dan akibat-akibatnya yang dapatmemaksimasi tercapainya tujuan, nilai atau Sasaran yang telah digariskan.
B. Teori InkrementalTeori inkremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori
pengambilan keputusan yang menghindari banyak masalah yang harus
dipertimbangkan (seperti daram teori rasional komprehensif) dan, pada saat yangsama, merupakan teori yang lebih banyak menggambarkan cara yang ditempuh oleh
pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambil kepurusan sehari-hari.
Pokok-pokok teori inkremental ini dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukanuntuk mencapainya dipandang sebagai sesuatu hal yang saling terkait daripada
sebagai sesuatu hal yang saling terpisah.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa altematifyang langsung berhubungan dengan pokok masalah dan altematif-alternatif ini
hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marginal bila dibandingkan
dengan kebijaksanaan yang ada sekarang.
c. Bagi tiap altematif hanya sejumlah kecil akibat-akibat yang mendasar sajayang akan dievaluasi.
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan akan didedifinisikan secaraterarur. Pandangan inkrementalisme memberikan kemungkin untuk
mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana serta sarana dan
tujuan sehingga menjadikan dampak dari masalah itu lebih dapat
ditanggulangi.
e. Bahwa tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi tiap masalah.Batu uji bagi keputusan yang baik terletak pada keyakinan bahwa berbagai
-
7/29/2019 Pengambilan Keputusan Dalam Dalam Menghadapi
4/8
analisis pada akhirnya akan sepakat pada keputusan tertentu meskipun tanpa
menyepakati bahwa keputusan itu adalah yang paling tepat sebagai sarana
untuk mencapai tujuan.
f. Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan-perbaikan kecil dan hal ini lebih diarahkan untuk memperbaiki
ketidaksempunaan dari upaya-upaya konkrit dalam mengatasi masalahsosial
yang ada sekarang daripada sebagai upaya untuk menyodorkan tujuan-tujuan
sosial yang sama sekali baru di masa yang akan datang.
C. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning Theory)Penganjur teori ini adalah ahli sosiologi organisasi Amitai Etzioni. Etzioni setuju
terhadap kritik-kritik para teoritisi inkremental yang diarahkan pada teori rasional
komprehensif, akan tetapi ia juga menunjukkan adanya beberapa kelemahan yang
terdapat pada teori inkremental. Misatnya, keputusan-keputusan yang dibuat oleh
pembuat keputusan penganut model inkremental akan lebih mewakili atau
mencerminkan kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang kuat dan
mapan serta kelompok-kelompok yang mampu mengorganisasikan kepentingannya
dalam masyarakat, sementara itu kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok
yang lemah dan yang secara politis tidak mampu mengorganisasikan kepentingannya
praktis akan terabaikan. Iebih lanjut dengan memusatkan perhatiannya pada
kepentingan/tujuan jangka pendek dan hanya berusaha untuk memperhatikan variasi
yang terbatas dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ada sekarang, maka model
inkremental cenderung mengabaikan peluang bagi perlunya pembaruan sosial (social
inovation) yang mendasar.
D. Kerangka Pengambilan Keputusan dalam pelayanan KebidananSistim pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam
praktek suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting, karena akan menentukan
tindakan selanjutnya.
-
7/29/2019 Pengambilan Keputusan Dalam Dalam Menghadapi
5/8
Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat penting karena
dipengaruhi oleh 2 hal :
1. Pelayanan one to one : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi danbidan bisa memenuhi kebutuhan.
2. Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untukmemenuhi kebutuhan.
Mengapa AKI AKB di Indonesia masih tinggi ? ada 3 keterlibatan
pengambilan keputusan :
1. Terlambat mengenali tandatanda bahaya kehamilan sehingga terlambat
untuk memulai pertolongan
2. Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan3. Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.
Contoh : - Dokter tidak ada, persediaan darah di PMI habis
( Empat ) Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan Keputusan
Ketika Menghadapi Delima Etik.
TK I
Keputusan dan tindakan : Bidan merefleksikan pada pengalaman atau pengalaman
rekan kerja.
TK II
Peraturan : berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar), privasi, kerahasiaan
dan kesetiaan ( menepati janji). Bidan sangat familiar, tidak
meninggalkan kode etik panduan praktek profesi.
TK III
Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktek kebidanan:
1. ANTONOMY, memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihanindividu.
2. BENETICENCE, memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selainitu berbuat terbaik untuk orang lain.
-
7/29/2019 Pengambilan Keputusan Dalam Dalam Menghadapi
6/8
3. NON MALETICENCE, tidak melakukan tindakan yang menimbulkanpenderitaan apapun kerugian pada orang lain.
4. YUSTICE, memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan. (Beaucamo & Childrens 1989 dan Richard, 1997)
Dasar Pengambilan keputusan :
Ketidak sanggupan ( bersifat segera)
Keterpaksaaan karena suatu krisis, yang menuntut sesuatu unutuk segera dilakukan.
Bentuk pengambilan keputusan :
- Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana danmasa depan, rencana bisnis dan lain-lain.
- Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik, dankomunitas.
- Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standartpraktik kebidanan.
Pendekatan tradisional dalam pengambilan keputusan :
- Mengenal dan mengidentifikasi masalah- Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara masa lalu dan
sekarang.
- Memperjelas hasil prioritas yang ingin dicapai.- Mempertimbangkan pilihan yang ada.- Mengevaluasi pilihan tersebut.- Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya.
-
7/29/2019 Pengambilan Keputusan Dalam Dalam Menghadapi
7/8
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanSistim pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral
dalam praktek suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting, karena akan
menentukan tindakan selanjutnya.
B. SaranDari makalah ini mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara
pengambilan keputusan yang benar dan tepat untuk menjadi calon TenagaKesehatan terutama sebagai seorang Bidan.
-
7/29/2019 Pengambilan Keputusan Dalam Dalam Menghadapi
8/8
DAFTAR PUSTAKA
http://endahdian.wordpress.com/2009/12/21/dilema-etik-moral-pelayanan-kebidanan/
http://denipurnama.blogspot.com/2009/02/etika-keperawatan.html
http://rinrinevendy.blogspot.com/2012/06/pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi.html
http://midwifecutes.blogspot.com/2012/10/pengambilan-keputusan-dalam-
dalam.html
http://rinrinevendy.blogspot.com/2012/06/pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi.htmlhttp://rinrinevendy.blogspot.com/2012/06/pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi.htmlhttp://rinrinevendy.blogspot.com/2012/06/pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi.htmlhttp://rinrinevendy.blogspot.com/2012/06/pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi.html