pemeriksaan isihara

Upload: elin-taopan

Post on 06-Mar-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan buta warna

TRANSCRIPT

Pemeriksaan Ishiharaa. Anatomi dan fungsi unsur stuktural retina Retina merupakan bagian mata yang peka terhadap cahaya, mengandung sel-sel kerucut yang berfungsi untuk penglihatan warna dan sel-sel batang yang terutama berfungsi untuk penglihatan dalam gelap.Lapisan retina 1. Lapisan fotoreseptor2. Membrane limitan interna3. Lapisan nucleus luar4. Lapisan pleksiform luar5. Lapisan nucleus dalam6. Lapisan pleksiform dalam7. Lapisan ganglion8. Lapisan serabut saraf optic9. Membran limitan interna

b. fisiologi penglihatan warna` Fungsi utama mata adalah memfokuskan berkas cahaya dari lingkungan ke sel fotoreseptor retina, yaitu sel batang dan sel kerucut.Bila sel batang ataupun sel kerucut terangsang, sinyal akan dijalarkan melewati lapisan ganglion dan bipolar sebelum mencapai fotoreseptor di semua bagian retina kecuali di fovea. Retina mengandung sel batang 30 kali lebih banyak daripada sel kerucut (100 juta sel batang dibandingkan 3 juta sel kerucut per mata). Sel kerucut lebih banyak di makula lutea pada bagian tengah retina. Dari titik ini keluar, konsentrasi sel kerucut berkurang dan konsentrasi sel batang meningkat. Sel batang paling banyak di perifer. Perbedaan antara sel batang dan sel kerucut adalah sel kerucut memberi penglihatan warna sedangkan sel batang memberi penglihatan hanya dalam bayangan abu-abu. Sel kerucut memiliki sensitivitas rendah terhadap cahaya, dinyalakan hanya oleh sinar terang siang hari, tetapi sel ini memiliki ketajaman (kemampuan membedakan titik yang berdekatan) tinggi. Manusia menggunakan sel kerucut untuk penglihatan siang hari, yang berwarna dan tajam. Sel batang memiliki ketajaman rendah tetapi sensitivitasnya tinggi sehingga sel ini berespons terhadap sinar temaram malam hari. Sel kerucut pada retina merupakan komponen penting untuk melihat warna. Setiap jenis sel kerucut sensitif terhadap panjang gelombang yang berbeda. Pada sel kerucut mata orang yang normal memiliki tiga jenis pigmen yang dapat membedakan warna. Ketiga macam pigmen tersebut sensitif terhadap cahaya. Penglihatan warna yang normal pada manusia ini disebut juga dengan trikromatik. Sifat absorbsi dari pigmen yang terdapat di dalam ketiga macam sel kerucut itu menunjukkan bahwa puncak absorbsi pada gelombang cahaya berturut-turut sebagai berikut : a) 420 nm: sel kerucut biru atau "S" kerucut untuk panjang gelombang pendek (short-wavelength light), b) 530 nm: sel kerucut hijau atau "M" kerucut untuk panjang gelombang menengah (middle-wavelength light), c) 560 nm: merah kerucut atau " L" kerucut untuk gelombang panjang (long-wavelength light)

Gambar a. Spektrum penyerapan cahaya yang relatif terjadi pada tiga kelas photopigment kerucut manusia pada penglihatan warna yang normal (trikromatik). b. Penyerapan cahaya relatif digambarkan terhadap panjang gelombang dalam nanometer (nm)Penglihatan warna, presepsi berbagai warna, bergantung pada berbagai rasio stimulasi ketiga tipe sel kerucut terhdap bermacam-macam panjang gelombang tertentu dari sinar yang sampai ke fotoreseptor retina. Panjang gelombang ini juga merupakan panjang gelombang untuk puncak sensitivitas cahaya untuk setiap tipe sel kerucut, yang dapat mulai digunakan untuk menjelaskan bagaimana retina dapat membedakan warna. Misalnya panjang gelombang yang terlihat sebagai biru tidak merangsang sel kerucut merah atau hijau sama sekali tetapi merangsang sel kerucut biru secara maksimal, Bila panjang gelombang elektromagnetik yang diterima terletak di antara kedua pigmen sel kerucut, maka akan terjadi penggabungan warna, Masukan-masukan warna tersebut di kombinasikan dan diproses pada pusat penglihatan warna di korteks penglihatan primer pada otak dan inilah yang akan menghasilkan presepsi warna.

c. DefinisiPemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan buku ishihara untuk mengetahui defek penglihatan warna didasarkan pada menentukan angka atau pola yang ada pada kartu ishihara dengan berbagai ragam warna.

d. IndikasiPada pasien- pasien yang dicurigai menderita gangguan penglihatan warna untuk mendiagnosis defek penglihatan warna kongenital, untuk mengetahui penyebab yang didapat (saraf, kelainan macula, trauma kranial) .e. Cara pemeriksaan1. Menggunakan buku Ishihara 14 plate 2. Dalam pemeriksaan buta warna hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Ruangan pemeriksaan harus cukup pencahayaannya Tes Ishihara didesain agar dapat dilihat dengan jelas dengan cahaya ruangan. Sinar matahari langsung atau penggunaan cahaya lampu mengakibatkan ketidaksesuaian hasil karena perubahan pada bayangan warna yang nampak.. Kartu diletakkan pada jarak 75 cm dari pasien sehingga bidang kertasnya pada sudut yang tepat dengan garis penglihatan.

b. Angka-angka yang terlihat pada kartu disebutkan, dan setiap jawaban diberikan dalam waktu tidak lebih dari 10 detik3. Penjelasan pada tiap lembar gambar : No.1. Setiap subjek, baik dengan penglihatan warna normal atau cacat penglihatan warna akan membaca dengan benar angka "12". Plate ini digunakan terutama untuk penjelasan awal dari proses tes untuk mata pelajaran. No.2. Subyek normal akan membaca "8" dan mereka dengan defisiensi warna merah-hijau melihat angka "3". No.3. Subyek normal akan membaca "5" dan mereka dengan defisiensi warna merah-hijau melihat angka "2". No.4. Subyek normal akan membaca "29" dan mereka dengan defisiensi warna merah-hijau melihat angka "70". No.5. Subyek normal akan membaca "74" dan mereka dengan defisiensi warna merah-hijau melihat angka "21". No.6-7. Dengan baik dipahami oleh subyek normal, tapi tidak atau sulit untuk dibaca bagi mereka dengan defisiensi merah-hijau. No.8. Subjek normal dengan jelas melihat angka "2" untuk tetapi tidak jelas bagi mereka dengan defisiensi merah-hijau. No.9. Subyek normal bisa sukar membacanya, tapi kebanyakan dari mereka dengan kekurangan merah-hijau melihat angka "2" di dalamnya. No.10. Subyek normal biasanya dapat membaca angka "16", tapi kebanyakan dari mereka dengan kekurangan merah-hijau tidak bisa, No.11. Dalam menelusuri garis berkelok-kelok antara dua x tersebut, orang yang normal melihat garis hijau kebiruan, namun sebagian besar dari mereka dengan kekurangan penglihatan warna tidak dapat mengikuti garis atau mengikuti garis yang berbeda dari yang normal. No.12. Subyek normal dan orang-orang dengan kekurangan merah-hijau ringan melihat angka-angka "35" tapi protanopia dan protanomalia kuat akan membaca "5" saja, dan deuteranopia dan deuteranomalia kuat "3" saja. No.13. Subyek normal dan orang-orang dengan kekurangan merah-hijau ringan melihat angka-angka "96" tapi protanopia dan protanomalia kuat akan membaca "6" saja, dan deuteranopia dan deuteranomalia kuat "9" saja. No.14. Dalam menelusuri garis berkelok-kelok antara dua x itu, jejak yang normal yaitu sepanjang garis ungu dan merah. Dalam protanopia dan protanomalia kuat hanya garis ungu ditelusuri, dan dalam hal protanomalia ringan kedua baris adalah ditelusuri tetapi garis ungu adalah lebih mudah untuk mengikuti. Dalam deuteranopia dan deuteranomalia kuat hanya garis merah ditelusuri dan dalam hal deuteranmalia ringan kedua baris adalah ditelusuri tetapi garis merah lebih mudah untuk mengikuti.

Gambar plate 1-14

f. Interpretasi hasil pemeriksaan Buku ishihara dapat mendiagnosa defek penglihatan warna dengan klasifikasi, yaitu: orang dengan penglihatan normal/trikromat, buta warna Merah- Hijau (red-green deficiency) buta warna merah (protanopia/protanomalia) buta warna hijau deuteranopia/deuteranomalia) dan buta warna total/akromatopsia.

Makula

Makula adalah bagian kecil dan sangat sensitif dari retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam diperlukan untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti membaca, mengemudi dan membedakan warna atau detail. Makula memiliki diameter sekitar lima milimeter, menurut Asosiasi Penyakit makula.

Makula terdiri dari dua lapisan sel ganglion dan di pusat itu terdiri dari fovea. Fovea adalah pit terdiri dari sel-sel kerucut dan tidak memiliki batang; fungsi fovea adalah untuk memastikan bahwa mata memberikan penglihatan sentral dari resolusi tinggi. Fovea juga bertanggung jawab untuk kemampuan persepsi individu warna. Makula juga terdiri dari peri-fovea dan para-fovea.Makula terdiri dari fotoreseptor peka cahaya yang padat bersama-sama. Hal ini memungkinkan makula untuk mengendalikan visi pusat dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas seperti membaca, wajah membedakan atau rincian dan mengemudi. Memiliki banyak kerucut di makula memungkinkan mata untuk memiliki visi yang tajam terutama di cahaya terang. Hal ini berwarna kuning karena terdiri dari lutein dan zeaxanthin. Karena ini mampu menyerap sinar ultraviolet berlebih dan juga blok masuknya cahaya matahari berlebih.Degenerasi makula dapat terjadi jika makula rusak. Kondisi ini mengarah pada penurunan kemampuan mata untuk melihat dengan jelas karena baik sebagian atau seluruhnya kehilangan penglihatan. Degenerasi makula juga dapat berkembang karena penuaan maka orang tua berada pada risiko yang lebih tinggi. Penghancuran makula juga bisa menyebabkan pembentukan lubang makula yang disebabkan oleh trauma dan jika berat seluruh makula bisa rusak.Degenerasi MakulaPenurunan fungsi retina dikenal dengan istilah degenerasi makula terkait usia atau age-related macular degeneration (AMD). Elvioza menjelaskan, retina memiliki pusat bernama makula yang terdapat fovea. Pada fovea, ada sel-sel fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi gelombang listrik yang kemudian menjadi impuls ke otak dan mengartikannya menjadi penglihatan.Pada pasien AMD, terjadi penumpukan hasil metabolisme yang menghalangi sel-sel fotoreseptor melakukan tugasnya. Inilah kenapa penglihatan pasien AMD pun berangsur-angsur memburuk dan mengalami kebutaan.Cara tes amsler gridAmsler grid adalah susunan baik vertikal dan horisontal yang umumnya digunakan untuk mendeteksi gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan retina. Penggunaan amsler grid di rumah adalah cara yang baik untuk memonitor penglihatan setiap hari.Cara melakukan tes amsler grid yaitu dengan meletakkan kartu atau lembaran amsler grid pada posisi sejajar denngan mata dengan cahaya yang konsisten dan tidak terik. Kacamata atau lensa kontak yang biasa digunakan untuk membaca juga sebaiknya digunakan. Jarak antara mata dengan kartu yaitu sekitar 35 sentimeter.Kemudian, salah satu mata ditutup dengan tangan, dan mata yang tidak tertutup dipusatkan untuk melihat titik pada kartu, begitu pula untuk mata lainnya. Setiap area yang garusnya terlihat rusak atau terlihat seperti bintik hitam (black spot) perlu ditandai sebagai perbandingan setiap melakukan tes.

Amsler Grid Chart