pekerjaan perkerasan aspal.ppt

95
PEMBEKALAN SERTIFIKASI TENAGA AHLI PENGAWAS PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL Disusun oleh : Ir. Indraswari H.

Upload: abahusna

Post on 07-Feb-2016

475 views

Category:

Documents


91 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PEMBEKALAN SERTIFIKASI TENAGA AHLI PENGAWAS

PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

Disusun oleh : Ir. Indraswari H.

Page 2: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

1. LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT

2. BURTU DAN BURDA3. CAMPURAN ASPAL PANAS4. LASBUTAG DAN LATASBUSIR5. CAMPURAN ASPAL DINGIN6. LAPIS PERATA PENETRASI MAKADAM

Page 3: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

1. MATERIAL2. CAMPURAN 3. PERALATAN

4. PELAKSANAAN5. PENGENDALIAN MUTU

Page 4: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT(PRIME C/TACK.C)

1. MATERIALa. Bahan baku aspal pen 60/70 atau pen 80/100

lengkap dengan sertifikat.b. Lapis Resap Pengikat ( Prime Coat ) * aspal emulsi ( MS, SS ), tidak diencerkan * AC pen 80/100 atau pen 60/70 diencerkan

dg minyak tanah 80 pph, ekivalen MC 30c. Lapis Perekat ( Tack Coat ) * aspal emulsi ( RS ),atau diencerkan dengan

air perbandingan 1:1 * AC pen 60/70 atau 80/100 diencerkan

dengan minyak tanah 25 – 30 pph

Page 5: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

2. PERALATANa. umum penyapu mekanis, kompresor, peralatan

untuk memanaskan bahan aspal, peralatan

penyebar kelebihan aspalb. Asphalt Distributor- kendaraan beroda ban angin, bermesin

penggerak sendiri - sistem tangki aspal, pemanasan, pemompaan dan penyemprotan sesuai ketentuan Institute of Petroleum Inggris

- bahan aspal panas dapat disemprotkan secara merata

Page 6: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

- distributor dilengkapi batang semprot dengan minimum 24 nosel

c. Perlengkapan- tachometer (pengukur kecepatan putaran)- meteran tekanan, tongkat celup, termometer dll- seluruh perlengkapan pengukur harus dikalibrasid. Grafik penyemprotan dan Buku petunjuk

pelaksanaan- grafik penyemprotan memperlihatkan hubungan

antara kecepatan dan jumlah takaran aspal serta kecepatan pompa dan nosel juga tinggi batang semprot dari permukaan jalan.

Page 7: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

e.Peralatan Penyemprot Aspal Tangan ( Hand

Sprayer), bila diizinkan oleh Direksi Pekerjaan.- tangki aspal dengan pemanas- pompa tekanan untuk menyemprot aspal keluar- batang semprot dengan nosel

Page 8: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

3. PELAKSANAANa. Penyiapan permukaan - Permukaan harus kering atau mendekati

kering. - Kerusakan perkerasan yang ada harus

diperbaiki terlebih dahulu. - Apabila dilaksanakan pada perkerasan

baru, perkerasan tsb harus sudah dikerjakan sepenuhnya.

- Debu dan kotoran lain harus dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat mekanis atau kompresor.

- Tonjolan benda-benda asing lain harus disingkirkan.

Page 9: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

b. Takaran dan suhu pemakaian bahan- Lapis Resap Pengikat : 0,4-1,3 lt per m2 LPA

kelas A- Lapis Perekat : permukaan baru 0,15 lt/m2 aspal

cair 0,20 lt/m2 emulsi 0,40 lt/m2 emulsi diencerkan- Suhu penyemprotanjenis aspal rentang suhu aspal cair 50 pph ( MC 70 ) 70 +/- 10 C aspal cair 75 pph ( MC 30 ) 45 +/- 10 C aspal emulsi/emulsi diencerkan tidak dipanaskan

Page 10: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

c. Pelaksanaan penyemprotan- Masih dimungkinkan lalu lintas satu lajur- Batas yang disemprot diukur dan ditandai- Ada bagian yang tumpang tindih selebar 20 cm

sepanjang sisi lajur yang bersebelahan- Lokasi awal dan akhir penyemprotan dilindung

dengan bahan yang kedap- Bahan aspal yang disemprot harus merata di

seluruh permukaan- Tempat yang disemprot prime coat yang

menunjukkan bahan aspal berlebih ditutup dengan bahan penyerap sesudah 4 jam penyemprotan

- Lapis berikutnya dihampar setelah prime coat meresap sepenuhnya, lalu lintas dapat diijinkan lewat setelah 4 jam penghamparan.- Penghamparan lapis aspal berikut diatas tack coat dilakukan sebelum hilang kelengketannya

Page 11: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

- Lapis berikutnya dihampar setelah prime coat

meresap sepenuhnya, lalu lintas dapat diijinkan lewat setelah 4 jam

penghamparan.- Penghamparan lapis aspal berikut di atas tack

coat dilakukan sebelum kelengketan tack coat

hilang. - bilamana lalu lintas diijinkan lewat diatas

Lapis Resap Pengikat maka harus digunakan bahan penyerap (blotter material) dari agregat single sizi 9,5 mm.

Page 12: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PENYEMPROTAN TACK COAT YG BAIK

-

Page 13: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PELAKSANAAN TACK COAT YG JELEK

Page 14: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

TACK COAT YANG TERANGKAT BAN KARENA PERMUKAAN

KOTOR

Page 15: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

ASPHLAT DISTRIBUTOR

Page 16: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

4. PENGENDALIAN MUTUa. Contoh aspal dan sertifikatnya pda setiap

pengangkutanb. 2 liter contoh aspal diambil dari distributor/

asphalt sprayer saat awal dan akhir penyemprotan

c. Distributor aspal diperiksa dan diuji* sebelum pelaksaan pekerjaan* setiap 6 bulan atau penyemprotan 150.000 ltd. Pelapisan menutup seluruh permukaan yang

disemprot, tanpa ada bagian yang beralur atau

kelebihan aspal.e. Agregat penutup/ blotter harus mendapat

persetujuan.

Page 17: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

LABURAN ASPAL SATU LAPIS ( BURTU) DAN LABURAN ASPAL DUA

LAPIS (BURDA)1.MATERIAL1. AGREGATa. Agregat Penutup- kerikil pecah atau batu pecah keras, awet,

bersih, berbentuk kubikal- keausan dengan mesin LA : maks 30% kelekatan : min 95 %- min 90% kerikil pecah( tertahan sar. 4,75

mm) punya 2 bidang pecah, AGD/ALD <2,3

Page 18: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

b. agregat BURTU dan lapis pertama BURDA* ukuran nominal : 13mm* ukuran terkecil rata-rata (ALD) : 6,4-9,5* persen maksimum lewat sar. 4,75 : 2c. agregat penutup kedua BURDA

ukuran saringan % berat lewat9,5 mm 1006,35 95-1002,46 0-150,075 0-8

* mengunci rongga-rongga lapisan pertama

Page 19: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

2. ASPALa. aspal semen pen 80/100 atau pen 60/70

diencerkan dengan minjak tanah sesuaisuhu udara perb. minyak tnh suhu penyempr

pen 80/100 pen 60/70 20,0 11 13 157 22,5 9 11 162 25 7 9 167 27,5 5 7 172

Untuk kepraktisan diambil 60/70 + 10 pph kerosinUntuk pen 80/100 + 8 pph kerosin Bahan aspal tidak boleh dipanaskan pada suhu

penyemprotan lebih dari 10 jamb. dalam hal tertentu dapat digunakan bahan anti

pengelupas (anti-stripping agent)

Page 20: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

2. PERALATANa. Distributor Aspal tangki tersekat sempurna, penurunan suhu tidak melampaui 2,5 C per jamb. Alat Pemadat roda karet, lebar tidak kurang dari 1,5 m,

mempunyai mesin penggerak sendiric. Alat Penghampar * mesin penebar agregat dengan penggerak 4

roda (four wheel drive belt spreader) * truk penghampar (2 buah) d. Sapu ijuk kasar dan sikat mekanis

Page 21: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PENYEMPROTAN ASPAL

Page 22: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PENGHAMPARAN AGREGAT PENUTUP

Page 23: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PENGILASAN AGREGAT PENUTUP

Page 24: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

BURDA SEBELUM DIBERI PENUTUP KEDUA

Page 25: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

BURDA SETELAH DIBERI LAPISAN PENUTUP

Page 26: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

BURDA SETELAH UMUR 2 TAHUN

Page 27: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

3. PELAKSANAAN

1. PEKERJAAN PERSIAPANa. kotoran dan bahan yang tidak dikehendaki pada permukaan yang akan dilabur harus dibersihkan dengan alat penyapu mekanik atau kompresor, permukaan harus keringb. lubang-lubang diperbaiki/ditambal, tonjolan-tonjolan diratakanc. prmukaan jalan lama tanpa penutup aspal terlebih dahulu diberi lapis resap pengikat secara merata dan dibiarkan kering seluruhnya paling sedikit 48 jam

Page 28: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

2. PEMAKAIAN BAHAN ASPALa. takaran pemakaian aspal tergantung ukuran

terkecil rata-rata agregat penutup, komposisi aspal, kondisi dan tekstur permukaan lama jenis dan lalulintas dan hasil percobaan

b. penyemprotan dilaksanakan merata. Distributor dioperasikan sesuai grafik yang telah disetujui

c. suhu penyemprotan tidak boleh bervariasi melebihi 10 C dari tabel di depan

d. terdapat bagian yang tumpang tindih sepanjang 20 cm sepanjang sisi lajur yang bersebelahan

e. lokasi awal dan akhir penyemprotan dilindungi bahan yang kedap

Page 29: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

TAKARAN PENYEMPROTAN ASPAL

• R = (0,138 X ALD + e) X Tf• R = takaran penyemprotan liter/m2• ALD = ukuran rata-rata terkecil (mm)• E = jumlah aspal yg diperlukan mengisi

tektur permukaan jalan lama.• Tf = angka faktor yg tergantung pada

volume lalu lintas.

Page 30: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

f. luas lokasi yang akan dilabur aspal diukur segera setelah penyemprotan selesai

g. jumlah bahan aspal yang digunakan diukur dengan cara memasukkan tongkat celup ke dalam tangki sebelum dan sesuda pemakaian

3. MENGHAMPAR AGREGAT PENUTUPa. agregat dalam bak truk harus cukup jumlah

untuk menutup bidang yang akan ditebarb. penghamparan harus dilaksanakan segera

setelah penyemprotan aspal dimulai, dan selesai dalam jangka 5 menit terhitung sejak selesai penyemprotan, setiap tempat yang

tidak tertutup ditutup secara manual

Page 31: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

c. BURTU atau lapisan pertama BURDA tidak boleh lebih tebal dari satu batu

4. PENYAPUAN DAN PENGGILASANa. setelah hamparan agregat penutup diterima DP,

hamparan digilas dengan dua alat pemadat roda karet, sebanyak kira-kira 6 gilasan

b. permukaan jalan dibersihkan dari agregat yang berlebihan

c. sebelum menghampar lapis kedua BURDA permukaan disemprot aspal dengan bahan

aspal 0,6-0,8 l/m2

Page 32: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

4. PENGENDALIAN MUTUa. contoh aspal dan sertifikat pada tiap

pengangkutan aspal ke lapanganb. 2 liter aspal yang akan dihampar diambil dari

distributor, saat awal dan saat menjelang akhirc. pengujian mutu bahan agregat, satu contoh tiap

75 m3 agregatd. Distributor aspal harus diperiksa dan diuji : * sebelum mulai pekerjaan * setiap 6 bulan atau 150000 liter * kerusakan atau modifikasi

PEMELIHARAAN PEKERJAAN YANG TELAH DITERIMA

Page 33: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

CAMPURAN ASPAL PANAS1. MATERIALa. Aspal- Jenis Pen 60/70, titik lembek minimum

48 C. Pengambilan contoh dari truk tangki bagian atas tengah dan bawah.

- Nilai penetrasi benda uji tidak kurang 55 % dari sebelum dicampur.

b. Agregat Umum : - penyerapan air maks 3%

- berat jenis ag kasar dan halus tidak berbeda lebih dari 0,2% Agregat kasar :

- tertahan saringan no.8, bersih.keras- batu pecah atau kerikil pecah- partkel lewat saringan no. 200 maks. 1%

Page 34: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

Ketentuan agregat kasar1. Soundness test : maks. 12 %2. Abrasi dg mesin Los Angeles : maks. 40%3. Kelekatan terhadap aspal : 95 % +4. Partikel pipih dan lonjong : maks. 10 %

Agregat Halus :- pasir atau batupecah lewat sarinag no,8- % maks. Pasir untuk Laston 15 %- sand equivalent > 40 % Bahan Pengisi ( Filler )- batu kapur, semen Portland, abu terbang, abu

tanur semen dll- kering, lewat saringan no. 200 > 75 % Gradasi gabungan ( lihat transparan )

Page 35: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

GRAFIK BTDC

Page 36: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

JENIS ASPAL MENURUT BTDC

Page 37: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PEN 100 ASPAL BERBAGAI PRODUK

Page 38: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

BERBAGAI GRADE ASPAL DARI SATU PABRIK

Page 39: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

KETENTUAN AGREGAT KASAR

• Angularitas kedalaman <10 cm dari permukaan > 1 juta ESA 95/90.

• Artinya 95 % agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu atau lebih, 90 % agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.

• Angularitas agregat halus > 1 juta ESA min 45 %.

Page 40: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

GRADASI CONTINOUS

Page 41: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

GRADASI HOT MIX (SUPERPAVE)

Page 42: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

2. . PERALATANa. Asphalt Mixing Plantb. Wheel Loaderc. Dump Truck :- bak terbuat dari logam yang rapat bersih,

disemprot sedikit air sabun atau minyak bakar- bak ditutup rapat untuk menjamin suhu

campurand. Asphalt Finisher Penghampar mekanis bermesin sendiri , mampu

menghampar, membentuk sesuai kelandaian dan penampang melintang.

e. Three Wheel Rollerf. Pneumatic Tire Rollerg. Tandem RollerBerat statis ketiga alat pemadat tidak kurang dari 6 ton

Page 43: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

3. TOLERANSI DIMENSIa. Tebal Lapisan - Dipantau dengan benda uji inti ( core ), 2 pada

arah melintang dengan jarak 200m. Toleransi tebal 3mm/tebal 3cm dan 5mm/ tebal lebih dari 3cm.

- Tebal aktual rata rata semua benda uji inti per ruas.

b. Kerataan Permukaan - Diperiksa dengan mistar lurus panjang 3m - Perbedaan tiap 2 titik pada setiap penampang

melintang tudak melampaui 5 mm dari elevasi - Ketidakrataan arah sumbu memanjang tidak

boleh melampaui 5mm.

Page 44: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

4. PELAKSANAAN1. CAMPURAN

a. Komposisi campuran: Campuran terdiri atas agregat dan aspal.

Filler ditambahkan apabila diperlukan.b. Jenis Campuran : * Latasir * Lataston ( L. Permukaan, L. Pondasi)

* Laston ( Lapis Aspal Beton ) :- Lapis Aus ( AC/WC )- Lapis Pengikat ( AC/BC )- Lapis Pondasi ( AC BASE )

Page 45: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

c. Kadar aspal dalam campuranPersentase aspal aktual dalam sgregat tergantung pada penyerapan agregat yang digunakan. Pilih agregat dengan penyerapan kecil ( kurang 3 % ).

d. Prosedure rancangan campuran- Pengujian yang diperlukan agregat :

analisa saringan, berat jenis dan penyerapan air

Pengujian campuran : berat jenis maksimum campuran, pengujian

sifat-sifat Marshall, dan kepadatan membal

Page 46: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

- Pengujian percobaan campuran:1. Gradasi agregat yang memenuhi gradasi

gabungan2. Perkiraan awal kadar aspal dengan rumus

Pb= 0,035(%CA)+0,045%(%FA)+0,18(% Filler) +KDimana

Pb = kadar aspalCA = agregat kasarFA = agregat halus

K konstanta sekitar 0,5-1,0 untuk AC dan 2,0-3,0 untuk HRS

Page 47: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

- Buat 5 benda uji dengan kadar aspal satu mendekati perkiraan, 2 diatas perkiraan dan 2 di bawah perkiraan.

- Setiap variasi kadar aspal diperiksa:* berat isi* stabilitas Marshall* kelelehan* rongga dalam agregat ( VMA )* rongga terisi aspal ( VFB )* rongga dalam campuran ( VIM )- Kadar aspal optimum diperoleh :* kadar aspal yang memberikan berat isi maksimum* kadar aspal yang memberikan stabilitas maksimum* masuk dalam rentang persyaratan kelelehan* masuk dalam rentang persyaratan VMA* masuk dalam rentang persyaratan VFB* masuk dalam rentang persyaratan VIM- Membuat Job MIX Formula dan penghamparan percobaan- Ketentuan sifat-sifat campuran ( transparant ).

Page 48: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PENENTUAN KADAR ASPAL OPTIMUM

Page 49: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

2. INSTALASI PENCAMPUR ASPALa. Umum Instalasi Pencampur Aspal atau Asphalt Mixing Plant

(AMP ) dapat berupa :* batching plant ( sistem takaran )* continuous ( sistem menerus )

Kapasitas harus memadai dan dipasang di lokasi yang jauh dari permukiman.

b. Timbangan - berupa jenis jam tanpa pegas dan merupakan produksi

standar - timbangan untuk aspal harus memenuhi ketentuan

untuk agregatc. Tangki aspal Tangki aspal harus dilengkapi dengan pemanas yang

dapat dikendalikan dengan efektif.d. Pemasok ( feeder ) Pemasok harus terpisah untuk masing-masing agregat

Page 50: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

e. Alat pengering Berputar dan mampu mengeringkan dan memanaskan agregat

sampai suhu yang dipersyaratkan.f. Ayakan ( Saringan ) Mampu mengayak seluruh agregatsampai ukuran dan porsi

yang disyaratkang. Penampung panas ( Hot Bin) Kapasitas cukup , jumlah bin minimum 3 bh, sehingga

menjamin penyimpanan yang terpisah untuk masing-masing fraksi. Tidak termasuk bahan pengisi

h. Unit pengendali aspal Jenis penimbangan dan jenis meteran harus handal untuk

memperoleh jumlah aspal yang tepati. Pengukur suhu - thermometer berlapis baja, dipasang di tempat mengalirnya

pasokan aspal - instalasi juga dilengkapi dengan thermometer

Page 51: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

j. Pengumpul Debu ( dust collector ) Instalasi Pencampur Aspal harus dilengkapi alat

pengumpul debu

k. Pengendali waktu pencampuran AMP dilengkapi dengan perlengkapan pengendali waktu pencampuran

l. Timbangan dan Rumah Timbangan Disediakan untuk menimbang truk bermuatan,dikirim ke tempat hamparan

Page 52: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

AMP JENIS TAKAR (BATCH)

Page 53: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

AMP JENIS DRUM

Page 54: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

AMP D0UBLEBAREL

Page 55: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

3. PEMBUATAN CAMPURAN ASPALa. Penyiapan bahan aspal Aspal dipanaskan dengan suhu antara 140 C sampai

160 Cb. Penyiapan agregat - Tiap fraksi disalurkan melalui pemasok dingin - Agregat dipanaskan pada alat pengering, sebelum dimasukkan alat pencampur - Bila diperlukan filler ditambahkan dan ditakar secara terpisahc. Penyiapan pencampuran - Agregat kering /panas dicampur di pencampur dengan proporsi tiap fraksi yang tepat, waktu pencampuran

kira-kira 45 detik (batch plant ). - Suhu campuran saat keluar dari alat pencampur harus

memenuhi syarat.d. Pengangkutan dan penyerahan di lapangan - Campuran masuk ke alat penghampar dalam rentang

suhu 135 C – 150 C

Page 56: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

4. PENGHAMPARANa. Penyiapan permukaan - Permukaan yang rusak, tidak stabil harus diperbaiki terlebih dahulu. - Permukaan dibersihkan dari bahan lepas dengan sapu mekanis dan dibantu manual bila perlu. Lapis perekat atau lapis resap pengikat diterapkan spt di

depan.

b. Penghamparan dan pembentukan - Acuan tepi balok kayu dipasang sesuai garis dan ketinggian - Sepatu alat penghampar dipanaskan, campuran dihampar dan diratakan sesuai kelandaian, elevasi dan bentuk penampang melintang.Dimulai dari lajur paling rendah. - Selama penghamparan dan pembentukan mesin fibrasi

dipanaskan. - Kecepatan alat diatur hingga tidak menyebabkan retak

permukaan atau koyak.

Page 57: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

TRUCK DITUTUP TERPAL

Page 58: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

HOTMIX BAGIAN ATAS 10 CM MULAI DINGIN

Page 59: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

SAAT PENUANGAN HOTMIX KE FINISHER

Page 60: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PENGHAMPARAN HOTMIX DGN FINISHER

Page 61: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

MAKSIMUM TINGGI AUGER

Page 62: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

GEARBOX STREAK

Page 63: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

ADA PERBEDAAN TEMPERATUR PADA

SAMBUNGAN

Page 64: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

c. Pemadatan - Suhu campuran/hamparan selalu dipantau. - Pemadatan awal dg pemadat roda baja, suhu 125-145C. Pemadatan kedua dg pemadat roda karet, suhu 100-125C. Pemadatan akhir dg pemadat roda baja, suhu > 95C.

- Pemadatan sejajar sumbu jalan ,dari tepi menuju arah sumbu, kecuali superelevasi,dimulai dari yang rendah ke arah tinggi. Lintasan yang berurutan harus tumpang tindih.

- Kecepatan pemadat roda baja maksimum 4 km/jam, roda karet maksimum 10 km/jam.

- Operasi penggilasan dilaksanakan secara menerus.- Roda baja dibasahi secukupnya dan roda karet diminyaki

sedikit unutk mencegah lengket. - Alat berat dan pemadat tidak diijinkan di atas permukaan yg baru dikerjakan, sampai permukaan dingin.

- Tepi perkerasan dipangkas agar bergaris rapi.

Page 65: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

CONTOH TEMPERATUR PELAKSANAAN

Page 66: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

ALAT PEMADAT BREAKDOWN ROLLING

Page 67: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

PEMADAT SECONDARY ROLLING

Page 68: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

URUTAN PEMADATAN

Page 69: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

d. Sambungan - Sambungan memanjang diatur berada

di pemisah jalur/lajur. Sambungan melintang harus lurus dihampar bertangga, pergeseran min 25 cm.

- Memasang campuran baru disebelah campuran padat, tepi campuran padat dipotong tegak lurus.

Page 70: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

5. PENGENDALIAN MUTUa. Ketentuan viskositas aspal dan suhu

campuran

prosedur pelaksanaan viskositas suhu camp. 1. Pencampuran b.u. Marshall 0,2 155 2. Pemadatan b.u Marshall 0,4 1453. Pencampuran maks di AMP tidak perlu 1654. Pencampuran 0,2-0,5 145-1555. Ke alat penghampar 0,5-1,0 130-1506. Pemadatan awal 1-2 125-1457. Pemadatan kedua 2-20 100-1258. Pemadatan akhir < 20 > 90

Page 71: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

b. Kepadatan - Kepadatan campuran aspal tidak boleh kurang dari 97% Kepadatan Standar Kerja ( Job Standard Density

) untuk Laston dan 98% untuk campuran lainnya.- Pengambilan dan pemadatan benda uji di laboratorium

sesuai AASHTO 168.c. Jumlah pengambilan benda uji - Pengambilan dilakukan di instalasi pencampur atau

lokasi penghamparan.- Frekwensi minimum pengujian ( lihat transparan )- 6 cetakan Marshall dibuat tiap hari penghamparan,

dipadatkan pada suhu 145 C dengan 75 tumbukan masing-masing permukaan , kepadatan rata-

rata /Marshall Harian.- Pengambilan benda uji dengan mesin bor diameter 4” atau 6”, diperiksa ketebalan,kepadatan dan kadar aspal ( ekstraksi ).

Page 72: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

d. Pengujian mutu campuran ( hasil dan catatan )- Analisa saringan 2 contoh dari hot bin- Suhu campuran saat pengambilan contoh di AMP maupun

di lokasi - Kepadatan Marshall Harian dengan detil semua benda uji

yang diperiksa- Kepadatan lapangan dan persentaseterhadap Kepadatan

Campuran Kerja benda uji inti- Stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient paling sedikit 2

contoh- Kadar aspal hasil ekstraksi paling sedikit 2 contoh- Rongga dalam campuran dan kepadatan membal dihitung

berdasar berat jenis maksimum ( AASHTO T 209-90 )- Kadar aspal terserap agregat dihitung berdasar berat jenis

maksimum campuran

Page 73: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

LASBUTAG DAN LATASBUSIR1. MATERIALLasbutag : Lapis Asbuton AgregatLatasbusir : Lapis Tipis Asbuton Pasira. Asbuton : kadar aspal > 15%ukuran % lewat 12,7 mm 1004.75 90-1000,600 35-100- kadar air asbuton maksimum 6 %- tempat menumpuk asbuton harus rata, bersih- penyimpanan diletakkan dalam lapisan-lapisan

tidak lebih dari 30 cm dan tinggi tumpukan maksimum 200 cm dengan kelandaian 5%

Page 74: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

b.Agregat Kasar- terdiri atas batu pecah atau kerikil pecah dengan

gradasi ukuran saringan (mm) % lewat19 10012.7 30-1009,5 0-554.75 0-100,075 0-1- bersih, keras, awet dan keausan maksimum 40%- kelekatan minimum 95 % atau bila tidak

memenuhi dapat ditambahkan bahan aditif

Page 75: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

c. Agregat Halus- terdiri atas satu atau beberapa jenis pasir atau batu

pecah halus atau kombinasinya dengan gradasaiukuran saringan (mm) % lewat

Lasbutag Latasbusir9,5 100 1004,75 98-100 72-1002,36 93-100 72-1000.600 76-100 25-1000,075 0-8 0-8

- nilai setara pasir minimum 50 %

Page 76: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

d. Filler atau bahan pengisi berasal dari mineral asbuton

e. Bahan Peremaja* minyak berat peremaja ( minyak bumi, bunker

oil, Long Residu Aromatis dengan karakterisrtik

tertentu)* aspal semen pen 60/70 atau 80/100* minyak pelunak ( cutter) : minyak tanah

dengan sifat-sifat tertentuf. Bahan tambah (aditif), anti pengelupasang. Precoat dengn aspal cair; kadar residu

diperhitungkan dalam kadar total campuran

Page 77: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

2. CAMPURANa. campuran pada dasarnya terdiri atas agregat

kasar, agregat halus, Asbuton dan bahan peremaja b. Kadar aspal dalam campuran merupakan penjumlahan dari :

* kadar bitumen asbuton* aspal semen* minyak berat peremaja Kadar aspal efektif tidak boleh kurang dari

ketentuan yang disyaratkanc. Gradasi Mineral Asbuton - 100% lewat saringan no. 100 - 95% lewat saringan no. 200

Page 78: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

d. Proporsi komponen fraksi-fraksi rancangan* Agregat Kasar (CA) : % berat bahan tertahan saringan 2,36 mm* Agregat Halus (FA): % berat bahan lewat

saringan 2,36 tertahan 0,075* Filler : % berat bahan lewat

saringan 0,075 mm Fraksi-fraksi rancangan harus terletak dalam batas

persyaratan yang ditentukan

Page 79: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

e. Resep campuran kerja dan toleransi- agregat gab. lewat 9,5 mm, tertahan 2.36 mm :7% berat total agregat- agregat gab. Lewat 2.36 mm, tertahan 0,15 mm :6 % berat total agregat- agregat gab. Lewat 0,15 mm, tertahan 0,075 mm :3% berat total agregat- agregat gab. Lewat 0,075 mm : 2,0% bert total ag- total kadar aspal : 0,5 % berat total campuran

f. sifat-sifat campuran sesuai tabel 6.4.3.(2)

Page 80: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

3. PERALATANa. Umum - instalasi pencampur aspal jenis takaran - instalasi pencampur beton jenis takaran

kapasitas 500 kg - beton molen kapasitas minimum 200 kgb. Timbangan- berat agregat ( weigh hopper)- timbangan bahan peremaja (weigh bucket)c. Tangki pencampur dan penyimpan bahan

peremajad. Pengeringan Asbuton- drum pengering atau sinar matahari

Page 81: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

e. Peralatan pengangkutf. Peralatan penghampar- alat penghampar mekanis - alat penghampar manualg. Peralatan pemadat- alat pemadat roda baja bermesin sendiri terdiri

atas alat pemadat tiga roda damn alat pemadat

dua roda dan,- alat pemadat roda karet bermesin sendiri,

dilengkapi sikat pembersih roda- penyemprotan roda dengan air tidak

diperkenankan

Page 82: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

4. PELAKSANAAN1. PEMBUATAN CAMPURANa. penyiapan bahan peremajab.penyiapan Asbuton* pemecahan* pengayakan* pengeringanc. penyiapan agregatd. penyiapan pencampuran:* pencampuran secara normal* precoatinge. pemeraman* minimum 6 hari, tinggi tumpukan maks 2 m

Page 83: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

2. PENGHAMPARAN CAMPURANa. penyiapan permukaan - permukaan perkerasan lama dibersihkan, diberi

tack coat - permukaan yang rusak diperbaiki terlebih dahulub. penghamparan dan pengerjaan akhir - pembentukan - pelaksanaan setengah lebar jalan - penghamparan dengan mesin - penghamparan dengan tangan - penguapan

Page 84: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

c. pemadatan - campuran dihampar, diratakan - penggilasan terdiri atas 3 operasi:* penggilasan awal (breakdown) da* penggilasan kedua (utama ) waktu 1 jam* penggilasan akhir/ penyelesaian dalam waktu 2

minggud. tatacara pemadatan dan sambungan-sambungan

pada umumnya sesuai campuran aspal panas

Page 85: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

5. PENGENDALIAN MUTU1. PEMERIKSAAN PERMUKAAN PERKERASANa. mistar lurus panjang 3m , untuk tegak lurus dan

sejajar sumbu jalanb. pemeriksaan kerataan segera setelah pemadatan

awal dan setelah pemadatan akhir2. KETENTUAN PEMADATANkepadatan rata-rata tiap kelompok dari 4 buah

pengujian min 97%kepadatan Marshall ( dengan

metode Sand Cone )3. PENGAMBILAN CONTOHsetiap 100 ton produksi, sesuai pengujian

campuran aspal panas

Page 86: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

LAPIS PERATA PENETRASI MAKADAM

1. MATERIALa. Umum

* agregat pokok* agregat pengunci* agregat penutup* aspal

b. agregat pokok dan pengunci* abrasi ( keausan) : maks 40%* kelekatan terhadap aspal : min 95%* indeks kepipihan : maks 25%

Page 87: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

c. gradasi agregat pokok dan pengunciUkuran (mm) % lewat / tebal lapisan (cm)ag. pokok 7-10 5-8 4-5

75 100 - -63 90-100 100 50 35-70 95-100 10038 0-15 35-70 95-10025 0-5 0-15 -19 - 0-5 0-5

ag pengunci25 100 100 10019 95-100 95-100 95-1009,5 0-5 0-5 0-5

Page 88: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

d. Aspal- aspal semen pen 80/100 atau pen 60/70- aspal emulsi CRS1 atau CRS2 ( AASHTO M208)- aspal emulsi RS1 atau RS2 (AASHTO M140)- aspal cair ( Rapid Curing) RC250 atau RC800- aspal cair ( Medium Curing) MC250 atau MC800

Page 89: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

2. KUANTITAS AGREGAT DAN ASPAL

tebal lap. ag. pokok(kg/m2) aspal residu ag.pengunci

(cm) 7-10 5-8 4-5 kg/m2 kg/m2

8,5 200 8,5 257,5 180 7,5 256,5 152 6,0 255,5 140 5,5 255,5 133 5,2 254,4 114 4,4 253,7 80 2,5 25

aspal residu : bitumen tertinggal setelah semua bahan pelarut/pengemulsi menguap

Page 90: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

3. PERALATANa. penumpukan bahan* dump truck* loaderb. di lapangan* mekanis - penggilas tandem atau roda tiga ( 6-8 ton) - penggilas roda karet 10-12 ton (jika diperlukan) - distributor aspal atau hand sprayer - truk penebar agregat* manual - sapu, sikat, sekop, gerobag dorong dll - ketel aspal - penggilas seperti cara mekanik

Page 91: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

4. PELAKSANAAN1. PERSIAPAN LAPANGANa. profil memanjang dan melintangb. permukaan bersih, kerusakan diperbaikic. permukaan aspal lama diberi Lapis Perekat; lapis

Pondasi disemprot Lapis Resap Pengikat2. PENGHAMPARAN DAN PEMADATANa. suhu penyemprotan aspal- pen 60/70 165 –175- pen 80/100 155-165- emulsi ruang, sesuai petunjuk pabrik- RC/MC 250 80-90- RC/MC 800 105-115

Page 92: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

b. metode mekanis

- penghamparan dan pemadatan agregat pokok * kuantitas agregat sesuai persyaratan dan

permukaan rata * kecepatanpemadatan awal 3 km/jam * pemadatan dalam arah memanjang, mulai dari

tepi luar ke arah sumbu * lintasan tumpang tindih setengah lebar roda- penyemprotan aspal * suhu dan takaran sesuai persyaratan dan takaran- penebaran dan pemadatan agregat pengunci * agregat pengunci ditebar segera sesudah penyemprotan * rongga-rongga agregat pokok terisi * pemadatan sampai agregat pengunci tertanam dan

terkunci

Page 93: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

c. metode manual- penghamparan dan pemadatan agregat pokok * penebaran dilakukan secara manual * pemadatan sesuai metode mekanis- penyemprotan aspal * menggunakan penyemprot tangan * takaran penyemprotan sesuai persyaratan dan

merata- penebaran dan pemadatan agregat pengunci * dilaksanakan seperti agregat pokok * takaran sesuai ketentuan * pemadatan sesuai metode mekanis

Page 94: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

5. PENGENDALIAN MUTU1.BAHAN DAN KECAKAPAN KERJAa. penyimpanan tiap fraksi terpisah; kebersihan dijaga b. penyimpanan aspal tidak terjadi kebocoran dan

kemasukan airc. suhu pemanasan aspal sesuai ketentuan di depand. toleransi tebal padat lapisan 1 cme. kerataan permukaan selama pemadatanf. kerataan agregat pokok diukur dengan mistar lurus

panjang 3 , punggung jalan yang ambles tidak lebih 8 mm

g. sambungan memanjang dan melintang2. LALU LINTASlalu lintas lewat setelah 2-4 jam setelah pek. selesai

Page 95: PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL.ppt

INH