patofisiologi suara serak

3
PATOFISIOLOGI SUARA SERAK Selama ekspirasi aliran udara melewati ruang glotis  Plika vokalis bergetar  Otot-otot laring memposisikan plika vokalis (adduksi berbagai variasi) Dan menegangkan plika vokalis  Kerja otot-otot pernapasan  Tekanan udara subglotis meningkat mencapai puncak sehingga celah glotis terbuka *Jika terjadi peradangan terjadi edema pada saluran nafas bagian bawah sehingga memerlukan tekanan yang lebih besar untuk membuka glotis  Setelah terjadi pelepasan udara, tekanan subglotis berkurang dan plika vokalis kembali ke posisi mendekat (adduksi) *Plika vokalis pada keadaan peradangan juga mengalami edema, sehingga pada saat adduksi tidak dapat sempurna, masih terdapat celah  *Sehingga vibrasi plika vokalis yang dihasilkan tidak maksimal  Terbentuk suara yang lebih lemah dan parau (serak)

Upload: arum-puspita

Post on 18-Oct-2015

421 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

suara serak

TRANSCRIPT

PATOFISIOLOGI SUARA SERAK

Selama ekspirasi aliran udara melewati ruang glotisPlika vokalis bergetarOtot-otot laring memposisikan plika vokalis (adduksi berbagai variasi)Dan menegangkan plika vokalisKerja otot-otot pernapasanTekanan udara subglotis meningkat mencapai puncak sehingga celah glotis terbuka*Jika terjadi peradangan terjadi edema pada saluran nafas bagian bawah sehingga memerlukan tekanan yang lebih besar untuk membuka glotisSetelah terjadi pelepasan udara, tekanan subglotis berkurang dan plika vokalis kembali ke posisi mendekat (adduksi)*Plika vokalis pada keadaan peradangan juga mengalami edema, sehingga pada saat adduksi tidak dapat sempurna, masih terdapat celah*Sehingga vibrasi plika vokalis yang dihasilkan tidak maksimalTerbentuk suara yang lebih lemah dan parau (serak)

PATOFISIOLOGI TERSEDAK

Makanan yang telah dikunyah, bercampur liurMembentuk bolus makananBergerak dari rongga mulut kearah posterior melalui dorsum lidahTerjadi montraksi M. Levator palatini rongga lekukan dorsum lidah diperluasPalatum mole terangkat ke atas, bagian atas dinding posterior faring terangkat menutup nasofaringBolus makanan terdorong ke posterior karena lidah terangkat ke atasBersamaan dengan terjadinya penutupan nasofaring akibat kontraksi m.levator palatini elevasi uvulaKontraksi M.Palatoglosus dan diikuti oleh M.Palatofaring isthmus fausium tertutup mencegah makanan kembali ke mulut Kontraksi otot faring dan laring bergerak ke atas(bersamaan dengan epiglotis yang bergerak ke bawah akibat terdorongnya bolus makanan)Aditus laring menutup*Pada saat menelan sistem pernafasan dihambat sehingga terjadi penutupan aditus laring dan makanan tidak masuk ke trakea, tapi pada keadaan tertentu misalnya makan sambil berbicara, menyebabkan makanan nyaris masuk ke dalam trakea karena aditus laring terbuka saat bernafas, sehingga terjadi reflex mengeluarkan benda asing dengan cara dibatukanRangsangan terhadap reseptor batuk di saluran nafas (Laring, Trakea)Ditangkap oleh sensor taktil dan kemoreseptor aferen (N.Vagus) ke pusat nafas di Medula OblongataTimbul respon batuk Inspirasi udara ke paru-paru Masnutupnya glotis oleh gerakan epiglottis Menutupnya pita suara Udara inspirasi tertahan di paru-paruUdara yang tertahan menimbulkan tekanan dalam alveolusKontraksi kuat otot-otot abdominal dan interkostaEkspirasi secara mendadakEpiglottis dan pita suara terbukaUdara dengan cepat melewati bronkus dan trakeaTimbul refleks batukPengeluaran benda-benda asing dari saluran nafas