parasitologi (dr.darlan ) complete

37
PARASITOLOGI Dr.H.Darlan Djali Chan DAP&E,SpS Definisi – Batasan : Parasitologi dalah ilmu yang mempelajari jasad –jasad hidup untuk sementara atau tetap,didlam atau pada permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil sebagian atau seluruh makanannya dari jasad lain itu, Jasad yang mengambil makanan dinamakan parasit(sitos (J)=makanan ;parasitos =seorang yang turut makan). MAkanan diambil dari hospes, hospes adalah jasad yang mengandung parasit . M ORGANISME A N U S I A “Media “ Organisme lain : -makanan - hewan arthropoda -minuman - manusia lain -air - ibu hamil -tanah -udara -Hewan vertebrata

Upload: muhammad-zulfahri-rasyid

Post on 03-Jan-2016

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PARASITOLOGIDr.H.Darlan Djali Chan DAP&E,SpS

Definisi – Batasan : Parasitologi dalah ilmu yang mempelajari jasad –jasad hidup untuk sementara atau tetap,didlam atau pada permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil sebagian atau seluruh makanannya dari jasad lain itu,Jasad yang mengambil makanan dinamakan parasit(sitos (J)=makanan ;parasitos =seorang yang turut makan). MAkanan diambil dari hospes, hospes adalah jasad yang mengandung parasit .

MORGANISME A N U S I A “Media “Organisme lain :-makanan - hewan arthropoda-minuman - manusia lain -air - ibu hamil -tanah-udara-Hewan vertebrata

• Kemungkinan : - sehat t.a.a org mati - sakit gejala (+)

- sakit carier, gejala (-) - sakit manusia mati

D ORGANISME Parasit , lemah ,kecil EF MANUSIA Hospes =Tuan Rumah =HostI N MEDIA Perantara=TRP=IntermedietIS II T.R.P. II III

INFESTASI parasit diluar tubuh hospes= ekto,jar.superficial

INFEKSI parasit didalam tubuh hospesAUTO INFECTION dari diri sendiri

1. Tempat Hidup: Endoparasit

Ektoparasit

2. Sifat : obligat

fakultatif

3. Jumlah Hospes : monoksin

poliksin

4. Lamanya : Permanen

Periodik (Temporer)

5. Patogen : merusakkan jaringan systemic

6. Jumlah cel 1 protozoa >1 Metazoa

Hospes : 1. Hospes Defenitif2. Hospes Perantara I

tempat hidupnya larva II III

3. Hospes Reservoir4. Hospes Paratenik 5. Vektor : Thd Plasmodium

- sbg vektor biologi- sbg hospes defenitif

Bentuk Hidup Kombinasi 1. Parasitisme Predation “Predator “ Korban =prey 2. Komensalisme3. Mutualisme 4. Simbiosis5. Zoonosis6. Koprozoik

Nomenclatur Internasional Phylum kelas ordo famili genus species sub super oidea idea inae dua kata

MAKHLUK HIDUP

TUMBUHAN HEWAN MANUSIA

MAKANAN

• Tumbuhan : gerak statik otak tak punyaakal tak ada

• Hewan : lebih dari tumbuhan akal tak punya ,walau ada otak

akal tak adanalar tak ada

• Manusia : punya segalanya

Hewan kecil perlu makan untuk survive

bermacam cara untuk itu

Hewan ambil makanan hidup : predation Dari tubuh hewan /manusia dibunuh

mati : scavenger pemakan bangkai

HAL – HAL YANG PENTING

1. Nama SINONIM (kalau ada)2. Hospes D

P R

3. Penyakit yang ditimbulkan dewasa larva 4. Distribusi 5. Morfologi :bentuk ,ukuran ,warna telur

larva

dewasa

6. Patologi : dewasa –physic larva sekret,eksret,kimia

7. Siklus hidup 8. Cara Infeksi9. Gejala Klinik10. Diagnosa

11. Pengobatan : Perawatan managemen,obat “drug of choice

12. Epidemiologi 13. Pencegahan

CACING

I.Nemathelminthes II.Plathelminthes

Nematoda - Bulat panjang - Silindris- Tak bersegman- Punya rongga tubuh - Jantan & betina terpisah- Punya anus - Alat pencernaan ada - Tidak punya “sucker”

II.Plathelminthes

Cestoda Trematoda - Pipih - pipih daun - Bersegmen - tdk ada segmen - Tdk pny r tbh - r tubuh ( - )- Hermaprodit - anus (+)- Anus tdk ada - hemaprodit(umumnya) - Alat pencernaan tdk ada - pny sucker tnp kait-kait- Pny sucker dgn kait - kait - pny alat pencernaan

III.Protozoa

Protozoa usus

- E.histolytica

- Giardia lamblia

- B. coli

-Cryptosporodium

Protozoa darah/jarinagn

-Plasmodium

-Leishmania

-Trypanosoma

-Toxoplasma gondii

-Trichomonas vaginalis

IV. Arthropoda

A. Sebagai Penyebab Penyakit- Entomophobia- Gangguan hidup (Annoyance)- Kehilangan Darah- Kerusakan Panca Indera- Toxin- Dermatosis- Alergi- Miasis

B. Sebagai Penular Penyakit (Vektor)

1.Vektor Mekanik: Protozoa, Cacing, Bakteri, Jamur, Rickettsia, Virus.

2. Vektor Biologik: Cyclo propagative : PlasmodiumCyclo developmental : MikrofilariaPropagative : Pasteurella pestisTransovarial : Scrubtyphus

• NEMATODA (Nemathelminthes)- Usus- Jaringan

• Nematoda Usus 1. Ascaris lumbricoides2. Cacing tambang 3. Trichuris trichiura Soil transmitted helminths

4. Trichostrongylus 5. Strongyloides stercoralis6.Oxyuris vermicularis 7.Trichinella spiralis

Soil transmitted helminths(STH )

• Adalah cacing yang ditularkan melalui tanah.

• Dibutuhkan waktu untuk telur menjadi stadium infektif

• STH yang prevalensinya cukup tinggi di Indonesia:

- Ascaris lumbricoides - Trichuris trichuira - Hookworm(cacing tambang ) Necator americanus Ancylostoma duodenale

Ascaris lumbricoides = giant round worm

HD : manusia → ascariasis Distribusi : kosmopolitan , terutama didaerah

tropik dan sub tropikMorfologi :

Cacing : : 10 – 30 cm , ♂

ekor : melengkung ♀ : 22 – 35 cm , 100.000 –

200.000 butir telur /hari/ekor hidup dirongga usus muda

Mulut : 3 bibir

- 1 dorsal - 2 posterior

Ascaris lumbricoides

Ascaris lumbricoides

• T e l u r :Isi Dinding

Fertilized Corticated Unfertilized Decorticated Infectious

* Lapisan dinding :- albumin - hyalin - lipoid

Gambar .Telur Ascaris lumbricoides decorticated

fertilized

• Siklus hidup Cacing dewasa rongga usus halus

→larva → kapiler → hati → jantung ka →paru →bronchus → trachea telur dalam

tinja

3 minggu

→ larva menembus telur infektif di tanah dinding usus

telur tertelan

menetas →larva →dirongga usus halus

• Gejala Klinis :

Larva : - perdarahan kecil di paru - batuk , sesak - demam

- eosinophilia - foto thorax : infiltrat

→hilang ± 3minggu disebut dengan sindrom Loeffler

Epidemiologi Pencegahan

TOXOCARA

• Toxocara canis anjing • Toxocara cati kucing

Manusia visceral larva migrans

Distribusi : kosmopolitan

Morfologi Toxocara canis Toxocara cati

♂ : 3,6 – 8,5 cm 2,5 – 7,8 cm ♀ : 5,7 – 10 cm 2,5 – 14 cm

Mempunyai Cervical alae

Telur = telur A. lumbricoides - bulat - 40 – 50 u - dinding 3 lapis

Cervical alae

Toxocara canis

Toxocara cati

Telur Toxocara

• Siklus hidup dewasa usus halus

pharynx anjing a’ kucing telur

dlm tinja paru

telur infektifjantung di tanah

aliran larva telur infektif darah tertelan anjing kucing

manusia larva

aliran darah

visceral larva migrans ( hepar , paru – paru , mata )

Family Ancylostomatidae= Hook worm

= Cacing tambang

1. Necator americanus 2. Ancylostoma duodenale 3. Ancylostoma ceylanicum 4. Ancylostoma braziliense5. Ancylostoma caninum

Necator americanus Ancylostoma duodenale

• Hospes : manusia Necatoriasis Ancylostomiasis

• Distribusi : - kosmopolitan tropis & subtropis

Indonesia → N.a > >

• Morfologi

Cacing dewasa :

bentuk : silindris , warna : putih ,keabuan

A . d N. aukuran : : ♂ 8 – 11 mm 6 – 8 mm

♀: 10 – 13 mm 10 –12mm

mulut : 2 pasang gigi sepasang benda sama besar chitine

posterior : : bursa copultariks ♂

♀ : spina (+) ( - ) bentuk badan : huruf C S

• T e l u r :bentuk : oval , 60 x 45 µ dinding : tipis isi : ovum →stadium 4 sel – 8 sel

morula ♀ : A.d : 10.000 butir /hari N.a : 9000 butir / hari

• Siklus hidup

24 -48 jam di tanah

8 – 10 hari

A.duodenale → tertelan larva filariform

Wakana disease

cacing dewasausus halus

man .♀&♂

telur dlmtinja

l . rhabditform

l . filariform

menembus kulitaliran darahjantungparu

alveolus

bronchiolus

trachea

pharynx

oesophagus

• Gejala Klinis : 1. larva : “ ground itch “ paru - paru →batuk 2. dewasa : - spesies

- jumlah cacing - gizi

* anemi : hypokrom micrositer defisiensi Fe

N.americanus : 0,005 – 0,1 cc/ekor/hari A.duodenale : 0,08 – 0,34 cc/ekor/hari

• eosinophilia • gejala gastro intestinal

• Diagnosis : - telur dalam tinja segar - membedakan A.d & N.a → kultur Harada mori

• Terapi :1. - Pyrantel pamoat : 10 mg/kg BB - Mebendazol : 2 x 100mg → 3 hari - Bephenium hydroxynaphthoate - Levamizole

- Albendazole2. Preparat besi → anemi

Ancylostoma brazilienseAncylostoma caninum

• Hospes defenitif : kucing , anjingmanusia → creeping eruption= cutaneus larva migrans

• Distribusi : tropik dan sub tropik • Morfologi :

Ancylostoma braziliense : - panjang : : 4,7 – 6,3 mm♂

♀ : 6,1 – 8,4 mm- 2 pasang gigi tidak sama besar

Ancylostoma caninum :- panjang : : ± 10 mm♂

♀ : ± 14 mm- 3 pasang gigi

• Patologi : - creeping eruption = cutaneus larva

migrans- sec. Infeksi

• Dignosis : - gambaran kulit yang khas - biopsi

• Therapi :- chlor ethyl spray - tiabendazol

- albendazol

Ancylostoma ceylanicum

• Hospes : anjing dan kucing manusia

• Rongga mulut : 2 pasang gigi tidak sama besar

Strongyloides stercoralis

Hospes : manusia → StrongyloidiasisDistribusi : kosmopolit

tropic → sub tropic Morfologi :

Cacing dewasa :1. bentuk parasitik :♀

- halus → benang ,transparan ± 2,2 mm → vili usus halus → partenogenesis

2. bentuk bebas ( free living ) → ♀ & ♂ ♂ : 0,75 x 40 – 50 µ ♀ : 1 x 50 – 75 µ

Telur : - oval - 55 x 30 µ - dinding tipis

Larva : 1. Rhabditiform : 200 – 250 µ 2. Filariform : 700 µ

-posterior tumpul/bertekuk

Siklus hidup

III

I

II

I.Siklus langsung II.Siklus tidak langsung

III.Auto Infeksi

C ♀ dalam vili, duodenum

Yeyunum

telur ↓

larva rhabditoformdlm usus

larva rhabditiform dlm tinja

vena jantung kanan

→paru alveoli → larynx

oesophagus

Menembus kulit

larva filariform dlm tanah

bentuk bebas♂ & ♀

telur

larva rhabditiform

larva filariform dlm usus

-Menembus dinding usus-Menembus kulit perianal

Trichuris trichiura = Trichocephalus dispar = Whip worm = cacing cambuk

• HD : manusia → trikuriasis

• Distribusi : kosmopolitan

• Morfologi :

* Cacing dewasa

3/5 anterior → halus

2/5 posterior → tebal

3000 – 10.000 butir telur/hari

♂ ♀

3 – 4 cm 4 – 5 cm

• T e l u r

* ukuran : 50 – 54 µ* bentuk : barrel shape * isi : ovum

DAUR HIDUP

Lung passage(siklus paru) (-)

3 mgg

♂+ ♀Colon ascendens caecum

Telur dalam tinja

telur infektif di tanah

telur infektif tertelan

• Gejala Klinik :

- gejala gastro intestinal Infeksi berat:

- sindroma disentri : - diarrhe - tinja

berlendir - darah - tenesmi

- anemi -prolapsus recti

• Diagnosis : - telur dalam tinja

• Therapi : 1. Mebendazole 2. Pyrantel pamoat

3. Albendazole

• Epidemiologi : Sama dengan Ascaris lumbricoides