panduan omeka (awal)
TRANSCRIPT
Panduan Omeka
Dwi Fajar Saputra ([email protected])
Profil lembaga RRCHNM
Diberi nama roy rosenzweig center for history and new media yang biasa disingkat
RRCHNM berlokasi di Virginia merupakan salah satu pusat riset yang dibangun oleh
George Mason University. Berdiri sejak tahun 1994 sang pendiri Roy Rosenzweig dan
tim telah bekerja untuk menciptakan perangkat lunak yang tersedia secara bebas untuk
dapat digunakan oleh masyarakat umum.
Dalam dua puluh tahun kerja dapat menghasilkan beberapa penghargaan. Roy dan tim
juga telah mengembangkan lebih dari enam puluh proyek, termasuk sumber daya
pendidikan, kursus, perangkat lunak open-source, pameran secara online dan forum
untuk mengembangkan pengetahuan dan membangun komunitas dibidang humaniora
dengan berbasis teknologi digital. Kegiatan terbaru yang dilakukan yaitu membuat "A
Liberian Journey" berisi tentang sejarah kebudayaan dan peninggalan berharga dari
negara Liberia di daerah Afrika. Software yang digunakan adalah omeka, alamat situs
dapat diakses di liberianhistory.org
Selain mengembangkan omeka, lembaga ini juga telah mengembangkan zotero yaitu
software yang dapat digunakan untuk proses manajemen referensi.
Profil Pengembang
-. Sharon Leon
Sharon Leon is Director of Public Projects at CHNM and Director of Omeka. She has
responsibility for over all project vision, oversight of development, interaction with our
project partners, testing and distribution of Omeka.
-. Sheila Brennan
Sheila Brennan is the Associate Director of Public Projects at CHNM and Associate
Director of Omeka.
-. Patrick Murray-John
Patrick Murray-John is the Omeka’s Director of Developer Outreach.
-. John Flatness
John Flatness is the Omeka Lead Developer.
-. Jim Safley
Jim Safley is Omeka Senior Developer and database/metadata architect.
-. Kim Nguyen
Kim Nguyen is the Omeka Lead UI/UX Developer.
-. Ken Albers
Ken Albers is a web developer at Omeka where he works on theme and plugin updates.
-. Megan Brett
Megan Brett is the Omeka End User Outreach Coordinator.
-. Roberto Sanchez
Roberto Sanchez is a web developer at Omeka where he works on plugin development
and keeps our Omeka.net servers healthy.
-. Omeka Alumni
Tom Scheinfeldt Jeremy Boggs Kris Kelly Dave Lester Andrea Odiorne Will Riley
Lisensi Software Omeka
GNU General Public License (disingkat GNU GPL, atau cukup GPL; dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan menjadi lisensi publik umum) merupakan suatu lisensi
perangkat lunak bebas yang aslinya ditulis oleh Richard Stallman untuk proyek GNU.
Lisensi GPL memberikan penerima salinan perangkat lunak hak dari perangkat lunak
bebas dan menggunakan copyleft untuk memastikan kebebasan yang sama diterapkan
pada versi berikutnya dari karya tersebut. GPL terakhir lisensi ini, yaitu versi 3, dirilis 27
Juni 2007. GNU Lesser General Public License (LGPL) merupakan versi lain GPL,
ditujukan untuk penggunaan beberapa software library. Berdasarkan beberapa
pengukuran, GPL merupakan lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka
terpopuler. Per Januari 2006, GPL digunakan oleh 66% dari 41.962 perangkat lunak
bebas yang terdaftar di Freshmeat, serta 68 % dari keseluruhan perangkat lunak bebas
yang terdaftar di SourceForge.net.
Sejarah : Perencanaan untuk sistem operasi GNU diperkenalkan kepada khalayak ramai
pada 27 September 1983, melalui newsgroup net.unix-wizards dan net.usoft oleh Richard
Stallman. Pengembangan perangkat lunak mulai dikembangkan pada 5 Januari 1984,
ketika Stallman keluar dari pekerjaannya di Laboratorium Kecerdasan Buatan, Institut
Teknologi Massachusetts, jadi mereka tidak dapat mengakui kepemilikan atau
mengganggu penyebaran GNU sebagai perangkat lunak bebas. Richard Stallman
memilih nama GNU dengan menggunakan permainan kata-kata, termasuk lagu The Gnu.
Tujuannya adalah untuk mewujudkan sistem operasi yang sepenuhnya bebas. Stallman
ingin para pengguna komputer bebas, seperti pada era 1960-an dan 1970-an — bebas
mempelajari kode sumber perangkat lunak yang mereka gunakan, bebas berbagi
perangkat lunak dengan orang lain, bebas memodifikasi perilaku perangkat lunak, dan
bebas merilis versi-versi perangkat lunak yang mereka modifikasi. Filsafat ini kemudian
diumumkan sebagai GNU Manifesto pada Maret 1985.
Pengalaman Richard Stallman dengan Incompatible Timesharing System (ITS), sistem
operasi kuno yang ditulis menggunakan bahasa assembly (rakitan) yang menjadi usang
karena dihentikannya PDP-10, arsitektur komputer tempat ditulisnya ITS, mengarah
kepada suatu keputusan bahwa sistem portabel adalah sebuah keperluan.Oleh karena
itulah GNU sebagian besar kompatibel dengan Unix. Di waktu yang sama, Unix telah
menjadi sistem operasi tak bebas yang umum dipakai. Perancangan Unix telah terbukti
kokoh, dan modular, jadi perancangan tersebut dapat diterapkan kembali bagian demi
bagian.
Banyak perangkat lunak yang diperlukan harus ditulis dari scratch (goresan awal), tetapi
komponen-komponen bebas kompatibel yang ada juga dipakai, misalnya sistem
typesetting TeX, dan X Window System. Sebagian besar dari GNU ditulis oleh
sukarelawan; pada waktu luangnya, beberapa lagi dibayar perusahaan, lembaga
pendidikan, dan organisasi nirlaba lainnya. Pada Oktober 1985, Stallman mendirikan
Free Software Foundation (FSF). Di penghujung 1980-an dan awal 1990-an, FSF
menyewa para pengembang perangkat lunak untuk menulis perangkat-perangkat lunak
yang diperlukan GNU.
Karena GNU meraih kemasyhuran, badan-badan usaha yang berminat mulai menyokong
pengembangan atau menjual perangkat lunak GNU dan dukungan teknisnya. Yang
paling mengemuka dan berjaya dari semua itu adalah Cygnus Solutions, kini bagian dari
Red Hat.
Perancangan dan Penerapan : Perencanaan awal untuk GNU adalah supaya kompatibel
dengan Unix, sambil menambahkan perbaikan yang berguna. Sejak 1990, sistem GNU
memiliki editor teks yang ekstensibel (Emacs), compiler optimisasi yang sangat berjaya
(GCC), dan sebagian besar pustaka inti dan utilitas distribusi Unix standar. Sebagai
tujuannya untuk mewujudkan sistem operasi yang sepenuhnya bebas — lebih daripada
keharusan menuliskan keseluruhan sistem operasi bebas — Stallman berupaya
menggunakan perangkat lunak yang sudah ada ketika hal itu mungkin. Pada 1980-an
terdapat sedikit perangkat lunak bebas, tetapi telah ada X Window System untuk tampilan
grafis, sistem typesetting TeX, dan kernel mikro Mach. Komponen-komponen ini
diintegrasikan ke dalam GNU. Di dalam Manifesto GNU, Stallman menuliskan bahwa
"sebuah kernel permulaan ada, tetapi ada lebih banyak fitur yang diperlukan untuk
mengemulasi Unix". Dia merujuk kepadaTRIX, sebuah kernel panggilan prosedur jarak
jauh yang dikembangkan di Institut Teknologi Massachusetts, yang para penulisnya telah
memutuskan untuk menyebarkannya sebagai perangkat lunak bebas, dan kompatibel
dengan Version 7 Unix. Pada Desember 1986, upaya telah dilakukan untuk memodifikasi
kernel ini. Tetapi, para pengembang sebenarnya berpendapat bahwa hal ini tidaklah
berguna sebagai titik permulaan, terutama karena kernel itu hanya bekerja pada "sebuah
peti 68000 yang mahal dan tidak jelas" dan kemudian harus diportasi ke arsitektur lainnya
sebelum dapat digunakan. Perencanaan dini Projek GNU adalah untuk mengadaptasi
kernel BSD 4.4-Lite untuk GNU. Tetapi karena minimnya kerjasama dari para programer
Berkeley, sejak 1998 Stallman beralih menggunakan Mach kernel yang dikembangkan di
Universitas Mellon Carnegie, kendati rilisnya sebagai perangkat lunak bebas ditunda
sampai 1990 sambil para pengembangnya bekerja untuk menghilangkan kode-kode
yang patennya menjadi milik AT&T. Thomas Bushnell, arsitek perintis Hurd, berkata di
dalam peninjauannya bahwa keputusan untuk memulai sebuah kernel baru sebagai ganti
mengadaptasi karya BSD telah cukup memundurkan projek, dan oleh karena itulah
projek ini harus menggunakan kernel BSD. Perancangan kernel ini merupakan
permulaan terbesar GNU dari Unix "tradisional". Kernel GNU merupakan Microkernel
multiserver, dan terdiri dari sehimpunan program yang memanggil server-server yang
memberikan fungsionalitas yang sama sebagai kernel Unix tradisional. Karena kernel
mikro Mach, menurut perancangannya, hanya menyediakan fungsionalitas kernel
tingkat-rendah, Projek GNU harus mengembangkan bagian-bagian tingkatan yang lebih
tinggi dari kernel itu, sebagai kumpulan program-program pengguna. Mulanya, kumpulan
ini disebut Alix, tetapi pengembang Thomas Bushnell lebih suka memanggilnya Hurd, jadi
nama Alix dipindahkan ke suatu subsistem dan sebenarnya menghilang sama sekali.
Sebenarnya, kemajuan pengembangan Hurd menjadi sangat lamban karena isu-isu
teknis yang terus saja muncul. Meskipun pada 2002 Stallman secara optimistik
memperkirakan dirilisnya GNU/Hurd, pengembangan dan perancangan lebih jauh masih
saja diperlukan. Rilis terbaru dari Hurd adalah versi 0.2. Versi tersebut cukup stabil, cocok
untuk penggunaan di dalam aplikasi-aplikasi non-kritikal. Sejak 2005, Hurd lamban
dikembangkan, dan kini merupakan kernel resmi sistem GNU. Ada juga projek yang
berjalan dengan cara memportasi sistem GNU ke kernel-kernel FreeBSD, NetBSD, dan
OpenSolaris. Setelah kernel Linux dapat digunakan dan dialihkan ke lisensi perangkat
lunak bebas, kernel itu menjadi host yang paling lazim untuk perangkat lunak GNU.
Projek GNU menggulirkan istilah GNU/Linux untuk sistem-sistem demikian.
Hak cipta, Licensi dan Pelayanan : Projek GNU menganjurkan para penyumbang untuk
menyerahkan hakcipta paket-paket GNU ke Free Software Foundation, kendati bukan
keharusan.
Undang-undang hakcipta memberi pemegang hakcipta secara signifikan untuk
mengawasi dan mengendalikan penyalinan dan penyebaran suatu karya, tetapi FSF
menuliskan sebuah lisensi untuk perangkat lunak GNU yang memberi izin kepada
penerima untuk menyalin dan menyebarkan kembali perangkat lunak di bawah pasal-
pasal yang sangat permisif. Di sebagian besar era 1980-an, tiap-tiap paket GNU memiliki
lisensinya sendiri - Emacs General Public License, GCC General Public License, dan
lain-lain. Pada 1989, FSF menerbitkan lisensi tunggal yang dapat mereka gunakan untuk
semua perangkat lunak mereka, dan dapat digunakan oleh projek-projek non-GNU, yakni
GNU General Public License (GPL). Lisensi ini kini dipakai oleh sebagian besar program
GNU, juga sejumlah program perangkat lunak bebas yang bukan bagian dari projek GNU;
biasa disebut sebagai Free software license. Lisensi ini memberi hak kepada para
penerima program untuk menjalankan, menyalin, memodifikasi, dan menyebarkannya
kembali, tetapi melarang mereka menambahkan syarat tambahan pada salinan yang
mereka sebarkan. Gagasan ini sering dinyatakan sebagai Copyleft. Pada 1991, GNU
Lesser General Public License (LGPL), kemudian dikenal sebagai Library General Public
License, ditulis untuk beberapa pustaka tertentu. Pada 1991 juga dirilis versi 2 dari GNU
GPL. GNU Free Documentation License (FDL), untuk dokumentasi, pada 2000. GPL dan
LGPL adalah revisi terhadap versi 3 pada 2007, memperbaiki aplikabilitas internasional,
dan menambahkan perlindungan bagi para pengguna, di mana perangkat keras yang
mereka miliki membatasi perubahan perangkat lunak.
Sumber : http://yeniputriindah27.blogspot.co.id/2014/08/gnu-general-public-license-gnu-
gpl-atau.html
Lisensi software omeka adalah GPL versi 3 yang mengandung arti akan selalu diberikan
secara gratis sampai kapanpun namun hak cipta tetap melekat kepada pengembang
utamanya.
Fitur Dasar Omeka
Maksudnya adalah ketika anda melakukan proses instal dan berhasil terinstal, omeka akan menampilkan beberapa fitur bawaan. Setiap fitur dasar memiliki hubungan serta fungsi yang berbeda. Lebih jelasnya terdapat pada penjelasan dibawah ini :
-. Dashboard : fitur yang berisi keseluruhan konten aktif pada omeka, seperti total item, total koleksi, nama theme yang digunakan, dll.
-. Items : merupakan fitur pengololaan setiap file di omeka dengan didukung metadata berbasis dublin core.
-. Collections : fitur untuk pengelolaan koleksi. setiap judul koleksi ini akan menjadi induk pada masing-masing item.
-. Item types : fitur untuk penamaan jenis item / file.
-. Tags : fitur yang berisi tag / subjek (yang berhubungan) dari setiap file di fitur item.
Ilustrasi Ekosistem Software Omeka
Ilustrasi diatas merupakan ide awal dari pengembangan software omeka. Pengembang
menempatkan omeka berada diantara 3 peran dari jenis - jenis aplikasi lainnya. Ketiga
jenis aplikasi tersebut yaitu web content management systems, library and archival
repository and digital collections system, museum collections management and online
exhibition systems.
1. Omeka sebagai web content management system artinya omeka bisa digunakan
seperti halnya CMS lain (wordpress, drupal atau joomla) yang mampu mengelola,
mengubah, menghapus beberapa jenis konten/ koleksi oleh user dengan tanpa
keahlian sebagai programmer. hal ini dikarenakan omeka telah menyediakan
berupa front end dan back end yang dapat langsung digunakan oleh user untuk
mengelola kontennya.
2. Omeka sebagai library and archival repository and digital collections system
artinya omeka telah menyediakan standar yang dapat dijalankan untuk
mendukung peran tersebut. Contohnya standar metadata yang digunakan adalah
Dublin Core. Lalu dapat juga mendukung beragam format koleksi antara lain pdf,
word, html, video, dll.
3. Omeka sebagai museum collections management and online exhibition systems
artinya dasar tipe konten yang disediakan terdiri dari collections, items, dan
exhibits. Pada collections dapat membuat grup dari item. Pada items dapat
mengelola setiap file yang telah masuk. Sedangkan exhibits dapat mengelola
layout yang bisa diubah sesuai dengan kebutuhan user. Dengan demikian koleksi
dapat diatur dan dapat juga dipromosikan sehingga tidak sekedar data katalognya
saja. Peran ini bisa digunakan untuk mendukung koleksi museum yang
membutuhkan promosi koleksi serta pengaturan koleksi secara terintegrasi satu
sama lain.