panduan keselamatan kerja iain...
TRANSCRIPT
1
PANDUAN KESELAMATAN KERJA
IAIN PURWOKERTO
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2015
2
PANDUAN KESELAMATAN KERJA
IAIN PURWOKERTO
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.
Ketua
Dr. H. Suwito, M.Ag.
Anggota
Ahmad Muttaqin, M.Si.
Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.Pd.I.
Safrudin Aziz, S.IP., M.Pd. I
Rofina Dienasari, S.H.I.
Risqi Dias Kurniawan, S. Kom
Editor
Arif Hidayat, S.Pd., M. Hum
Penerbit
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, Fax.
0281-636553
All Right Reserved
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
3
KATA PENGANTAR
Syukran alhamdulillah, pada kesempatan ini, penyusun telah
dapat menyelesaikan panduan keselamatan kerja berkat limpahan
rahmat, petunjuk, serta inayah Allah sehingga penyusunan
dokumen ini dapat selesai dengan lancar.
Pedoman ini disusun untuk menjadi acuan tertulis terkait
dengan keselamatan kerja di kampus IAIN Purwokerto. Dengan
panduan ini, kegiatan berkaitan keselamatan kerja menjadi
tersistem, terpola, dan terencana sesuai standar sebagaimana di
atur dalam panduan. Dalam panduan ini dijelaskan mengenai
ketentuan umum manfaat dan tujuan, jenis, partisipan, serta alur
acaranya.
Demikianlah pengantar ini kami buat sebagai jalan untuk
memahami proses penyusunan ini. Selain itu, kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan ini. Semoga pedoman
mengenai kode etik ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Purwokerto, 2 Juli 2015
Penyusun
4
KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
NOMOR 17 TAHUN 2015
TENTANG
PANDUAN KESELAMATAN IAIN PURWOKERTO
TAHUN 2015
REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
Menimbang : Bahwa untuk memberikan panduan bagi seluruh
civitas akademika terkait dengan keselamatan
kerja pada Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto, sekaligus sebagai alat kontrol bagi
kegiatan civitas akademika Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto, maka perlu menetapkan
panduan keselamatan kerja Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto Tahun 2015.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003;
2. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
2009;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun
2010;
5. Keputusan Presiden RI Nomor 139 Tahun
2014;
6. Peraturan Pemerintah RI Tahun Nomor 139
Tahun 2015;
5
7. Peraturan Menteri Agama RI Tahun Nomor
139 Tahun 2015;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Panduan Kesematan Kerja di IAIN Purwokerto.
Pasal 1
Definisi
1. Rektor adalah rektor IAIN Purwokerto.
2. Person in Charge adalah petugas yang sedang aktif dan
siaga terhadap bencana.
3. APAR adalah Alat Pemadam Kebakaran Ringan.
4. Emergency Exit yang dimaksud adalah pintu darurat.
5. Evakuasi adalah kegiatan penyelamatan diri sendiri dan/atau
orang lain.
6. Lift yang dimaksud adalah kereta angkut dari lantai bawah ke
lantai atas atau sebaliknya.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
Panduan ini dimaksudkan sebagai:
1. Arah dan pedoman bagi seluruh civitas akademika terkait
dengan keselamatan kerja.
6
2. Pedoman untuk menghindarkan bencana dan kecelakaan
kerja di IAIN Purwokerto.
Adapun tujuan panduan ini adalah untuk:
1. Meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian seluruh civitas
akademika serta tenaga kependidikan berkaitan dengan
kecelakaan kerja di IAIN Purwokerto.
2. Memudahkan pemangku kepentingan untuk melakukan
monitoring dan pengawasan terkait dengan keselematan
kerja di IAIN Purwokerto sesuai standar yang ditetapkan.
Pasal 2
Penangangan Kebakaran
1. Prosedur Penanganan Kebakaran disusun agar seluruh warga
kampus, terutama housekeeping mengetahui langkah-langkah
tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran.
2. Setiap individu harus mampu mengontrol saat terjadinya
kebakaran sedini mungkin.
3. Setiap individu memiliki kemampuan untuk memadamkan api
secara cepat dengan menggunakan Alat Pemadam Kebakaran
Ringan (APAR).
4. Setiap individu memiliki kemampuan evakuasi secepat mungkin
dengan memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
5. Pada saat yang tidak memungkinkan (tidak ada
penanggungjawab/person in-charge) seluruh dosen dan tenaga
kependidikan siap dan memahami langkah yang harus
dilakukan karena telah mengerti semua prosedur.
7
6. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan yang baru sekalipun
harus mengerti penanganan kebakaran dengan mengikuti
training yang diadakan oleh kampus. Seluruh warga kampus
harus mengerti ruangan-ruangan dan emergency exit dan letak-
letak alat pemadam kebakaran (fire extinguisher).
7. Karyawan yang berwenang dalam Kerumahhtanggaan harus
melakukan pengecekan rutin terhadap barang atau alat-alat
pemadam kebakaran serta menginforasikan kepada unit
masing-masing tentang kondisinya.
8. Saat terjadi kebakaran, dilarang menggunakan lift dan hanya
diperbolehkan menggunakan tangga manual/darurat.
Pasal 2
Prosedur Pada Waktu Terjadi Kebakaran
1. Tetap tenang, bereaksi cepat, dan hati-hati. Jangan
berteriak, “kebakaran”.
2. Lakukan evakuasi secepat mungkin.
3. Hubungi penanggungjawab bagian umum dan
informasikan tentang lokasi kebakaran, bahan yang
terbakar, kondisi api.
4. Tutup ruangan yang terbakar untuk mencegah
penyebaran api.
5. Gunakan alat pemadam kebakaran ringan terdekat.
Jangan menggnakan air untuk memadamkan api yang
timbul karena konseleting listrik.
8
6. Berusaha mengendalikan api sambil menunggu bantuan
dengan tetap menjaga keselamatan pribadi.
7. Jika api sudah tidak terkendali cepat evakuasi ke pintu
keluar darurat (emergency exit).
8. Prosedur ini bisa berubah sesuai dengan kondisi api.
Pasal 3
Evakuasi
1. Ketahuilah posisi di mana lokasi Anda dan ada dimana
emergency exit.
2. Pastikan semua emergency exit dan koridor dari barang-barang
yang mengganggu lalu lintas.
3. Lakukan prosedur evakuasi.
4. Lakukan evakuasi dengan tenang (tidak panik).
5. Keluar dengan cepat dan jangan berebut atau saling
mendorong.
6. Jika Anda telah terjebak asap, jangan bernafas terlalu sering
dan hindari bernafas melalui mulut.
7. Jika Anda berada pada ruangan penuh asap, maka
merunduklah ke lantai dan keluar dengan cara merayap. Jika
memungkinkan, cari jendela dan berikan tanda untuk
memperoleh pertolongan.
8. Untuk menghindari panas api, masukkan sprei, handuk, atau
linen lainya ke dalam air (jika ada kamar mandi) selimutkan ke
tubuh, lewati api jika mampu.
9
9. Raba pintu sebelum membuka, jika panas jangan dibuka.
10. Untuk menghindari kepanikan, carilah jalan yang betul-betul
anda ketahui terusannya.
11. Jangan pernah kembali hanya untuk menyelamatkan harta
benda.
Pasal 4
Latihan Pemadaman Kebakaran (Fire Drill)
1. Pelatihan diselenggarakan oleh bagian umum dengan
melibatkan seluruh dosen, tendik, dan sebagian mahasiswa.
2. Tujuan fire drill dimaksudkan agar semua dosen dan karyawan
selalu siap dalam menghadapi situasi yang tidak dapat diduga
dan tidak diharapkan.
3. Semua dosen dan karyawan dapat menggunakan alat
pemadam kebakaran ringan dan dapat menanggulangi
kebakaran.
4. Semua dosen dan karyawan dapat memberi masukan
kerusakan-kerusakan alat pemadam kebakara.
10
Pasal 5
Penutup
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini diatur
dalam keputusan tersendiri;
2. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Purwokerto
Pada Tanggal : 2 Juli 2015
Rektor,
Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.
NIP. 19670815 199203 1 003