outline rencana strategis operasional tahun 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/rencana...

23
OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 2019 BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TERNATE BADAN KARANTINA PERTANIAN 1) Pendahuluan Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian Republik Indonesia yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 yang berkedudukan di Ternate Provinsi Maluku Utara mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati, dengan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan b. Pelaksanaan Pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme penggaganggu tumbuhan karantina (OPTK) c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK d. Pelaksanaan pembuatan Koleksi HPHK dan OPTK e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati

Upload: lykien

Post on 20-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 – 2019 BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TERNATE

BADAN KARANTINA PERTANIAN

1) Pendahuluan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate adalah salah satu Unit Pelaksana

Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian – Departemen Pertanian

Republik Indonesia yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 yang berkedudukan

di Ternate Provinsi Maluku Utara mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan

keamanan hayati hewani dan nabati, dengan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan

b. Pelaksanaan Pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa

hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme penggaganggu

tumbuhan karantina (OPTK)

c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK

d. Pelaksanaan pembuatan Koleksi HPHK dan OPTK

e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati

f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan

g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati

hewani dan nabati

Page 2: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan

i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-

undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan

hayati hewani dan nabati

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya seperti tersebut di atas perlu didukung dengan Penguatan

Kelembagaan,Penguatan SDM dan Pengembangan

Infrastruktur/Sarana/Prasarana.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara bertahap dan berkesinambungan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate melakukan melakukan perencanaan

untuk diusulkan ke Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.

Pertanggungjawaban penggunaan anggaran kegiatan operasional maupun

infrastruktur yang telah dilakukan oleh BKP Kelas II Ternate Tahun Angaran

2015 dijabarkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2) Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya Rencana Strategis operasional Balai Karantina

Pertanian Kelas II Ternate yaitu :

a. Untuk menentukan sasaran kegiatan yang akan dilakukan secara bertahap

dalam lima tahun kedepan.

b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang akan dicapai.

Page 3: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

c. Sebagai acuan dalam penyusunan anggaran sehingga sasaran kegiatan

yang telah ditetapkan dapat tercapai.

3) Profil Unit Pelaksana Teknis (UPT) :

A. Karakteristik UPT

1. SEJARAH

Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate merupakan penggabungan dari dua

Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Karantina Pertanian, yaitu Stasiun

Karantina Hewan Kelas II Ternate dan Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas II

Ternate. Sejak tanggal 3 April 2008, kedua UPT tersebutbergabung dengan nama

Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate berdasarkan Permentan Nomor :

22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian.Balai Karantina Pertanian

Kelas II Ternateberkedudukan di Ternate, Provinsi Maluku Utara,

2. VISI

Visi Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate yaitu “Menjadi Instansi yang

Tangguh dan Terpercaya di Maluku Utara dalam Melindungi Kelestarian

Sumber Daya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan

Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”

3. MISI

Misi Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate sebagai berikut.

a. Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan di

Propinsi Maluku Utara dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan.

Page 4: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

c. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan

akses pasar komoditas pertanian.

d. Meningkatkan citra kualitas layanan publik.

4. STRUKTUR ORGANISASI

Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternatedipimpin oleh Kepala Balai eselon III b

yang membawahi Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi Karantina Hewan,

Kepala Seksi Karantina Tumbuhan, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Kepala

Balai bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian.

Berikut Bagan Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate

berdasarkan Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April

2008.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TERNATE

KEPALA BALAI

KASI TUMBUHAN

JABATAN FUNGSIONAL :

1. MEDIK VETERINER 2. PARAMEDIK VETERINER 3. POPT AHLI 4. POPT TERAMPIL

KASI HEWAN

KASUBBAG TU

Page 5: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

5. KEPEGAWAIAN

Jumlah Pegawai Negeri Sipil lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate

sampai awal tahun 2016, berjumlah 34 (tiga puluh empat) orang, terdiri atas :

1. Pejabat Struktural : 4 orang

2. Fungsional Medik/Paramedik Veteriner : 12 orang

3. Fungsional POPT Ahli / Terampil : 12 orang

4. Fungsional umum : 6 orang

Pegawai tersebut di atas ditempatkan pada Kantor Balai dan Wilayah Kerja

sebagai berikut :

1. Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate : 10 (sepuluh) orang

2. Wilker Pelabuhan Ahmad Yani : 8 (delapan) orang

3. Wilker Bandara Sultan Babullah : 7 (tujuh) orang

4. Wilker Pelabuhan Tobelo : 3 (tiga) orang

5. Wilker Pelabuhan Sanana : 3 (tiga) orang

6. Wilker Pelabuhan Laut Bacan : 1 (satu) orang

7. Wilker Pelabuhan Laut Morotai : 1 (Satu) orang

8. Wilker Kantor Pos Ternate : 1 (satu) orang

Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate telah menempatkan petugas karantina

di semua wilayah kerja. Distribusi pegawai berdasarkan jabatan, pendidikan, dan

golongan dapat dilihat padaLampiran 1.

6. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate

sebagai berikut:

6.1. Benda tidak bergerak

6.1.1. Tanah

Page 6: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

Tanah yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate terdiri atas 9

(sembilan) persil tanah dengan nilai Rp. 3.704.655.400,-. Rincian tanah

berdasarkan luas, alamat lokasi, status kepemilikan, dan peruntukannya sebagai

berikut.

Tanah seluas 600 m2 berstatus sertifikat hak milik di Jl. Facey No. 1, Kota

Ternate Utara, digunakan untuk bangunan mess pegawai.

Tanah seluas 1.200 m2 berstatus sertifikat hak milik di Jl Facey No. 1, Kota

Ternate Utara, berbatasan dengan bangunan laboratorium Stasiun Karantina

Ikan Kelas I Ternate, digunakan untuk mess pegawai.

Tanah seluas 305 m2 di Kelurahan Toloko, Kota Ternate Utara, berstatus

sertifikat hak milik digunakan untuk mess pegawai.

Tanah seluas 505 m2, berstatus sertifikat hak milik di Jl. Ki Hajar Dewantara,

Kota Ternate Tengah, digunakan untuk bangunan kantor.

Tanah seluas 3.906 m2, berstatus sertifikat hak milik di Kelurahan Sasa, Kota

Ternate Selatan, digunakan untuk bangunan instalasi karantina hewan,

laboratorium, dan rumah jabatan kepala.

Tanah seluas 814 m2, berstatus sertifikat hak milik di Tobelo, Kabupaten

Halmahera Utara, digunakan untuk bangunan Kantor Wilker Tobelo.

Tanah seluas 2.500 m2, berstatus pinjam pakai dari Pemerintah Daerah

Kabupaten Kepulauan Sula, belum bersertifikat, dipakai untuk kantor Wilker

Sanana.

Tanah seluas 375 m2, berstatus sertifikat hak milik di Kabupaten Pulau Morotai,

digunakan untuk kantor Wilker Morotai.

Tanah seluas 1.362 m2, berstatus sertifikat hak milik di Kota Ternate,

digunakan untuk bangun kantor balai.

6.1.2. Bangunan gedung

Bangunan gedung yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate sampai

awal tahun 2016 sebanyak 30 unit, seluas 1.598 m2 dengan nilai keseluruhan

Page 7: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

sebesar Rp. 6.133.928.220,-. Rincian gedung berdasarkan nama gedung termasuk

pagar permanen, luas, alamat, dan peruntukannya sebagai berikut.

Gedung Kantor seluas 299 m2,dibangun pada tahun 2008, bertempatdi Jl. Ki

Hajar Dewantara Kota Ternate Tengah.

Gedung Laboratorium seluas 40 m2, dibangun pada tahun 2008, bertempat di Jl.

Facey Kota Ternate.

Gedung Pos Pemeriksaan seluas 64 m2, dibangun pada tahun 2008, bertempat

di Jl. Facey Kota Ternate Utara.

Gedung Kantor Wilker Tobelo seluas 55 m2 dan 50 m2, dibangun pada tahun

2007, bertempat di Tobelo, Kab. Halmahera Utara.

Rumah Jabatan Kepala Balai seluas 55 m2, bertempat di Kelurahan Sasa.

Gedung Mess 2 unit seluas 72 m2, dibangun pada tahun 2007, bertempat di Jl.

Facey Kota Ternate.

Bangunan Instalasi Kandang Hewan Kecil seluas 25 m2, dibangun pada tahun

2007, bertempat di Jl. Ki Hajar Dewantara Kota Ternate Tengah.

Bangunan Kandang Hewan Besar seluas 150 m2, dibangun pada tahun 2006,

bertempat di Kelurahan Sasa Kota Ternate.

Bangunan screen houseseluas 24 m2, dibangun pada tahun 2006, bertempat di

Jl. Facey Kota Ternate.

Bangunan Gudang seluas 45 m2, dibangun pada tahun 2006, bertempat di

Kelurahan Sasa Kota Ternate.

Gedung Kantor seluas 120 m2 yang kemudian digunakan sebagai mess

pegawai, dibangun pada tahun 2006, bertempat di Jl. Facey Kota Ternate.

Gedung Kantor seluas 40 m2, dibangun pada tahun 1997 kemudian direhab

pada tahun 2006 sehingga luasnya menjadi 108 m2di Jl. Batu Angus Lr. Oscar

Kota Ternate.

Gedung Kantor Wilker Sanana seluas 45 m2, dibangun pada tahun 2010,

bertempat di Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula.

Gedung Laboratorium Wilker Sanana seluas 36 m2, dibangun pada tahun 2010,

bertempat di Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula.

Page 8: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

Gedung Laboratorium seluas 150 m2, dibangun pada tahun 2011, bertempat di

Kelurahan Sasa Kota Ternate.

Perluasan gedung kantor Wilker Tobelo seluas 30 m2 pada tahun 2011.

Mess pegawai seluas 45 m2, dibangun pada tahun 2014.

Pos jaga seluas 36 m2, dibangun pada tahun 2015.

Pos jaga bandara seluas 36 m2, dibangun pada tahun 2015.

Gedung kantor Wilker Morotai seluas 36 m2, dibangun pada tahun 2015.

Gambar 2. Sebagian gedung yang dimiliki BKP Kelas II Ternate

6.1.3. Benda Bergerak

Page 9: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate

sampai akhir tahun 2015sebagai berikut.

Tabel 1. Sarana prasarana (benda bergerak) yang dimiliki BKP Kelas II Ternate

hingga akhir tahun 2015

No. Peralatan Jumlah

(unit)

Nilai

(Rp.)

1. Kendaraan roda 4 (empat) 6 1.289.928.000,-

2. Kendaraan roda 2 (dua) 34 597.065.000,-

3. Alat bengkel dan alat ukur 1 9.750.000,-

4. Alat pertanian 9 26.541.400,-

5. Alat kantor dan rumah tangga 396 1.100.957.684,-

6. Alat studio komunikasi dan

pemancar

30 158.687.162,-

7. Alat kedokteran dan

kesehatan

14 73.609.383,-

8. Alat laboratorium 98 1.069.920.834,-

9. Alat persenjataan 1 11.990.000,-

10. Komputer suplies 51 577.534.910,-

11. Alat keselamatan kerja 4 12.552.400,-

12. Peralatan proses produksi 2 6.200.000,-

Geografis

Propinsi Maluku Utara merupakan wilayah kepulauan yang terdiri atas 395

pulau besar dan kecil. Sebagian besar wilayah Maluku Utara merupakan

perairan lepas. Secara geografis, Propinsi Maluku Utara berada pada 3° LU –3°

LS dan 124° – 129° BT. Batas-batas wilayah Propinsi Maluku Utara yaitu:

Timur : Laut Halmahera

Page 10: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

Barat : Laut Maluku

Utara : Laut Samudera Pasifik

Selatan : Laut Seram

Gambar 3. Propinsi Maluku Utara merupakan wilayah kepulauan

Page 11: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

Propinsi Maluku Utara memiliki potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan

yang cukup besar. Sejak dahulu, Maluku Utara terkenal sebagai penghasil

utama rempah, terutama pala dan cengkeh. Selain itu, komoditas kopra

Maluku Utara juga sudah menembus pasar internasional.

Gambar 4. Hasil perkebunan Maluku Utara yang terkenal hingga

mancanegara

Propinsi Maluku Utara merupakan salah satu wilayah yang dinyatakan masih

bebas dari berbagai HPHK seperti flu burung dan flu babi. Untuk kasus flu

burung, Maluku Utara merupakan satu-satunya propinsi di Indonesia yang secara

Page 12: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

nasional masih dinyatakan bebas. Hal ini dikuatkan dengan Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 393 Tahun 2007 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah

Penyakit Hewan Menular Influenza pada Unggas (Avian Influenza) di wilayah

Indonesia.

Status bebas penyakit flu burung untuk Propinsi Maluku Utara merupakan salah

satu keberhasilan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate

dalam melakukan pengawasan terhadap pemasukan media pembawa HPHK dan

OPTK ke Provinsi Maluku Utara. Upaya tersebut mendapat dukungan dari

pemerintah daerah propinsi dengan dikeluarkannya Peraturan Gubernur Propinsi

Maluku Utara No. 17 Tahun 2007 tanggal 30 Juli 2007 tentang pelarangan

masuknya unggas dewasa ke Propinsi Maluku Utara dan Surat Keputusan

Gubernur Propinsi Maluku Utara No. 153.1/KPTS/MU/2005 tanggal 23 Desember

2005 tentang larangan pengeluaran Hewan Pembawa Rabies (HPR) seperti

anjing, kucing, dan kera, baik antar desa, kecamatan, kabupaten/kota dalam

wilayah Maluku Utara maupun ke propinsi lain.

Data Frekuensi/volume lalulintas

A. Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Hewan

Tindakan 8P karantina hewan terhadap media pembawa HPHK yang telah

dilakukan di seluruh wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II

Ternate selama tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.

A.1 Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Hewan untuk Antar Area

(Domestik Masuk) Tahun 2015

No.

Tindakan 8P

DOMESTIK MASUK

Ket

Frekuensi

Volume

Satuan

1. Pemeriksaan 630

1.017

469.732

6.157.275

ekor

Kg

Page 13: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

10

1

21

40

kms

koloni

2. Pengasingan 76

165

89.890

1.767.699

ekor

Kg

3. Pengamatan 76

165

89.890

1.767.699

ekor

Kg

4. Perlakuan 76

165

89.888

1.767.699

ekor

Kg

5. Penahanan 55

3

215

15.126

ekor

Kg

6. Penolakan 0 0

7. Pemusnahan 70

3

254

1.146

ekor

Kg

Unggas dewasa

HABAH busuk

8. Pembebasan 560

1.014

10

1

469.476

6.156.129

21

40

ekor

Kg

kms

koloni

A.2. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Hewan untuk

Antar Area (Domestik Keluar) Tahun 2015

No.

Tindakan 8P

DOMESTIK KELUAR

Ket

Frekuensi

Volume

Satuan

Page 14: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

1. Pemeriksaan 189

178

4

4

2

2.573

23.065

1.800

5

19

ekor

Kg

Lbr

kms

koloni

2. Pengasingan 0 0

3. Pengamatan 0 0

4. Perlakuan 0 0

5. Penahanan 0 0

6. Penolakan 0 0

7. Pemusnahan 0 0

8. Pembebasan 189

178

4

4

2

2.573

23.065

1.800

5

19

ekor

Kg

Lbr

kms

koloni

B. Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Tumbuhan

B.1. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Tumbuhan untuk

Ekspor Tahun 2015

No.

Tindakan 8P

EKSPOR

Ket

Frekuensi

Volume

Satuan

1. Pemeriksaan 7 18.213.097 Kg

Page 15: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

2. Pengasingan - - -

3. Pengamatan - - -

4. Perlakuan 7 18.213.097 Kg

5. Penahanan - - -

6. Penolakan - - -

7. Pemusnahan - - -

8. Pembebasan 7 18.213.097 Kg

B.2. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Tumbuhan untuk

Antar Area (Domestik Masuk) Tahun 2015

No.

Tindakan 8P

DOMESTIK MASUK

Ket

Frekuensi

Volume

Satuan

1. Pemeriksaan 2.748 27.521.650,5

474.893

Kg

Batang

2. Pengasingan - - -

3. Pengamatan - - -

4. Perlakuan - - -

5. Penahanan - - -

6. Penolakan - - -

7. Pemusnahan 2 570

2

Kg

Batang

Busuk

8. Pembebasan 2.747 27.521.080,5

474.891

Kg

Batang

B.3. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Tumbuhan untuk

Antar Area (Domestik Keluar) Tahun 2015

Page 16: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

No. Tindakan 8P DOMESTIK KELUAR Ket

Frekuensi

Volume

Satuan

1. Pemeriksaan 1.385 95.080.767,8

836.035

5

4.027,092

Kg

Batang

Gram

m2

2. Pengasingan - - -

3. Pengamatan - - -

4. Perlakuan - - -

5. Penahanan - - -

6. Penolakan - - -

7. Pemusnahan - - -

8. Pembebasan 1.385 95.080.767,8

836.035

5

4.027,092

Kg

Batang

Gram

m2

C. Permasalahan :

a. Operasional

Adapun Permasalahan operasional yang dihadapi oleh Balai Karantina

Pertanian Kelas II Ternate selama ini yaitu :

1. Kurangnya Jumlah SDM sehingga merangkap jabatan yang

menyebabkan kegiatan operasional kurang optimal.

2. Banyaknya pintu pemasukan dan pengeluaran yang belum ditempati

oleh petugas karantina.

Page 17: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

3. Beberapa kantor wilayah kerja yang belum memiliki tanah dan

bangunan sehingga harus kontrak rumah masyarakat setempat.

4. Jumlah petugas karantina yang bertugas diwilayah kerja belum

memenuhi standar teknis karena satu wilker hanya diawasi oleh satu

orang petugas.

5. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional di wilayah kerja

masih sangat terbatas sehingga pelaksanaan tindakan karantina belum

optimal.

b. Non Operasional

Permasalahan non operasional yang dihadapi oleh Balai Karantina

Pertanian Kelas II Ternate selama ini yaitu :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap aturan karantina pertanian.

2. Propinsi Maluku Utara merupakan daerah kepulauan sehingga untuk

melakukan koordinasi dan pelaksanaan tindakan karantina

membutuhkan jarak tempuh yang cukup lama.

3. Sarana telekomunikasi dan informasi di wilayah kerja belum ada

optimal.

D. Analisa Resiko strengths, weaknesses, opportunities, dan threats

(SWOT)

Treangths /

Kekuatan

Weaknesses /

Kelemahan

Opportunities /

Ancaman

Treats / Peluang

1. Maluku Utara

merupakan daerah

kepulauan

sehingga bila

terjadi penularan

HPHK dan OPTK

bisa di kendalikan.

1. Membutuh

waktu dan

jarak tempuh

terlalu

lamauntuk

melakukan

tindak

karantina

diluar tempat

pemasukan /

1. Penyebaran

HPHK dan

OPTK dari

daerah lain

karena belum

adanya petugas

karantina yang

akan menempati

pintu

pemasukan dan

1. Sebagai daerah

pengembangan

peternakan.

Page 18: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

pengeluaran.

2. Sarana

Taransportasi

nya sangat

terbatas.

3. Banyaknya

pintu

pemasukan

dan

pengeluaran

yang belum

ditetapkan

pengeluaran.

2. Propinsi Maluku

Utara sampai saat

ini masih bebas

Penyakit Avian

Influenza

1. Pengawasan

lalulintas

media

pembawa AI

lebih

diperketat

baik dipintu

pemasukan

dan

pengeluaran

yang sdh

ditetapkan

maupun yang

belum

ditetapkan.

1. Masih adanya

masyarakat

yang

memasukan

ungags

dewasa ke

daerah

Maluku Utara.

1.Dapat dijadikan

sebagai

daerah sentra

peternakan

ungags untuk

daerah lain.

3.Komoditas

pertanian yang ada

1. Belum

adanya alat

1. Akan adanya

penolakan dari

1.Adanya

beberapa

Page 19: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

di Maluku Utara

merupakan

komoditas andalan

untuk eksport ke

Negara lain.

transportasi

langsung dari

Maluku Utara

ke Negara

tujuan.

2. Belum

lengkapnya

alat

laboratorium

untuk

melakukan

pengujian

kandungan

aflatoksin

pada biji pala

dan coklat.

Negara tujuan

terhadap

Komoditas yang

akan kita eksport

Eksportir yang

telah

melakukan

kontrak

kerjasama

dengan

pemerintah

daerah untuk

melakukan

eksplorasi

komoditas

pertanian.

2. Kwaltas produk

pertanian kita

akan

meningkat

sehingga

Harga dipasar

global akan

naik bila

sebelum

diekport

dilakukan uji

laboraorium

4. Propinsi Maluku

Utara sebagai

sumber sapi

potong untuk pulau

Sulawesi dan

papua.

1. Masih

adanya

tumpang tindih

aturan isin

pengeluaran

ternak sapi

potong antara

1. Pengeluaran

ternak sapi

potong tersebut

tidak disertai

surat izin

pengeluaran

dari pertanian

1. Harga sapi

potong

semakin

menigkat

Page 20: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

dinas

pertanian dan

peternakan

provinsi

dengan dinas

pertanian dan

peternakan

kabupaten

kota.

dan peternakan

E. Rencana Kerja sampai dengan 5 Tahun :

Penguatan Kelembagaan (koordinasi) inline inspection/PSI

Adapun kegiatan yang akan dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II

Ternate dalam rangka penguatan kelembagaan dalam waktu lima tahun kedepan

yaitu :

1. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait

2. Melakukan sosialisasi tentang tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas

II Ternate di Maluku Utara

3. Melakukan cooffe Morning

4. Melakukan pengawasan dan patrol bersama Polri dan TNI

5. Ikut Serta dalam pameran pembangunan daerah

Penguatan SDM (inhouse training)

Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas karantina

pertanian dalam melakukan tugas dan fungsinya, maka Balai Karantina Pertanian

Kelas II Ternate akan mengikutkan pegawainya untuk diklat, workshop,

Page 21: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

apresiasi,magang dan inhousetraining baik yang bersifat teknis maupun yang

bersifat administrasi sesuai dengan kompetensinya masing – masing.

Pengembangan Infrastruktur/Sarana/Prasarana

Untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi karantina pertanian di Maluku utara

maka perlu diusulkan pengembangan infrastruktur/sarana/prasarana seperti :

1. Pemeliharaan gedung dan bangunan

2. Pemeliharaan peralatan dan mesin

3. Pemeliharaan peralatan dan mesin lainnya

4. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor lainnya

5. Pengadaan kendaraan operasional roda 4

6. Pengadaan kendaraan operasional roda 2

7. Pengadaan oalt pengolah data

8. pengadaan alat komunikasi

9. Pengadaan alat laboratorium

10. Pengadaan meubelair

11. Pengadadaan peralatan fasilitas gedung

12. Pengadaan peralatan dan fasilitas kantor lainnya

13. Pengadaan tanah lokasi kantor wilker sanana

14. Pengadaan tanah kantor wilker bacan

15. Pembangunan gedung kantor wilker Bacan

16. pembamngunan gedung kantor wilker sanan

F. Lampiran Matrik Rencana Kerja 5 Tahun ( Tahun 2015-2019)

N

O 3 Pilar Karantina Pertanian

TAHUN

I II III IV V

1 Penguatan Kelembagaan :

1.Melakukan koordinasi Internal

perkarantinaan (Kegiatan)

2.Melakukan koordinasi Internal

perkarantinaan (Kegiatan)

2 keg

2 Keg

2 keg

2 keg

2 keg

2 keg

2 keg

2 keg

2 keg

2 keg

Page 22: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

3. Melakukan sosialisasi tentang tugas dan

fungsi (Kegiatan)

3. Melakukan cooffe Morning (Kegiatan)

4. Melakukan pengawasan dan

patrolibersama Polri dan TNI (Kegiatan)

5. Ikut Serta dalam pameran pembangunan

daerah (Kegiatan)

6. Akreditasi Laboratorium

7. Menyusun SOP(Kegiatan)

2 keg

12 Keg

2 Keg

2 Keg

1 Keg

1 Keg

12 keg

12 Keg

2 Keg

2 Keg

1 Keg

1 Keg

12 keg

12 Keg

2 Keg

2 Keg

1 Keg

1 Keg

12 keg

12 Keg

2 Keg

2 Keg

1 Keg

1 Keg

12 keg

12 Keg

2 Keg

2 Keg

1 Keg

1 Keg

2 Penguatan SDM

1. Mengikuti diklatTeknis dan administrasi

(OP)

2.Mengikuti Workshop (OP)

3.Mengikuti apresiasi (OP)

4. Mengikuti magang (OP)

5. Mengikuti Inhousetraining baik yang

bersifat teknis maupun yang bersifat

administrasi sesuai dengan

kompetensinya masing – masing. (Keg)

6. Mengikuti seminar (OP)

6. Melakukan pembinaan mental SDM

(Kegiatan)

7. Menghadiri Undangan Barantan /

Kementan (OP)

12 OP

8 OP

8 OP

2 OP

6 KEG

4 OP

2 KEG

14 OP

12 OP

8 OP

8 OP

2 OP

6 KEG

4 OP

2 KEG

14 OP

12 OP

8 OP

8 OP

2 OP

6 KEG

4 OP

2 KEG

14 OP

12 OP

8 OP

8 OP

2 OP

6 KEG

4 OP

2 KEG

14 OP

12 OP

8 OP

8 OP

2 OP

6 KEG

4 OP

2 KEG

14 OP

3

Pengembangan

Infrastruktur/Sarana/Prasarana

1.Pemeliharaan gedung dan bangunan M2

2. Pemeliharaan Halaman gedung kantor M2

3. Pemeliharaan Pagar M2

4. Pemeliharaan peralatan dan mesin

1.380

M2

761 M2

352 M2

20 Unit

1.598

M2

1.100

M2

402 M2

60 Unit

1.670

M2

2.000

M2

402 M2

72 Unit

2.660

M2

2.250

M2

602 M2

78 unit

2.660

M2

2.500

M2

602 M2

85 unit

Page 23: OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/Rencana Strategis BKP Ternate.pdf · b. Untuk menetapkan indikator – indoikator kinerja yang

5. Pemeliharaan peralatan dan mesin lainnya

6.Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor

lainnya

7. Pengadaan kendaraan operasional roda 4

8. Pengadaan kendaraan operasional roda 2

9. Pengadaan alat pengolah data

10. Pengadaan alat komunikasi

11. Pengadaan alat laboratorium

12. Pengadaan meubelair

13. Pengadadaan peralatan fasilitas gedung

14. Pengadaan peralatan dan fasilitas kantor

lainnya

15. Pengadaan tanah untuk kantor wilker

16. pembamngunan gedung

kantor wilker

32 Unit

113 unit

-

-

6 Unit

2

5 Unit

1 paket

12 Unit

25 unit

375 M2

36 M2

32 Unit

113 unit

1 Unit

4 Unit

19 Unit

4 Unit

10 Unit

1 paket

17 Unit

8 unit

750 M2

72 M2

32 Unit

113 unit

-

2 unit

12 unit

4 Unit

9 Unit

1 paket

26 Unit

7 unit

-

-

38 Unit

118 unit

1 Unit

2 unit

5 unit

2 Unit

12 Unit

1 Paket

30 unit

5 unit

375 M2

36 M2

42 Unit

125 unit

-

2 unit

8 unit

4 Unit

10 Unit

1 paket

30 unit

6 unit

-

-