rencana strategis direktorat industri logam ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1...

49
ii RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN 2015-2019 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2016

Upload: others

Post on 20-Mar-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

ii

RENCANA STRATEGISDIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

TAHUN 2015-2019

DIREKTORAT JENDERALINDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI

DAN ELEKTRONIKAKEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

2016

Page 2: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang
Page 3: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang
Page 4: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang
Page 5: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

iii

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan perubahan Struktur Organisasi Kementerian Perindustrian sesuai Peraturan

Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Serta

Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014, dipandang perlu dilakukan

penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Industri Logam Tahun 2015-2019.

Renstra Direktorat Industri Logam dimaksudkan untuk merencanakan kontribusi yang signifikan bagi

keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Kebijakan Industri Nasional dan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Renstra Direktorat Logam juga sebagai analisa terhadap

dinamika perubahan lingkungan strategis baik tataran daerah, nasional, maupun di tataran global, serta

perubahan paradigma peningkatan daya saing dan kecenderungan pengembangan industri ke depan.

Keberhasilan pelaksanaan dan terwujudnya pencapaian Visi Renstra Logam Tahun 2015-2019 yaitu

“Terwujudnya Industri Logam yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan

Sumber Daya Alam dan Berkeadilan” dapat direalisasikan melalui evaluasi setiap tahun untuk

mengantisipasi kebutuhan serta perubahan lingkungan strategis, maka apabila diperlukan akan

disempurnakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dengan tanpa mengubah visi dan misi

Direktorat Industri Logam 2015-2019.

Renstra Direktorat Industri Logam 2015-2019 diharapkan akan mampu meningkatkan keterpaduan,

keteraturan, dan keterkendalian perencanaan program dan kegiatan dari seluruh unit kerja dilingkungan

Direktorat Industri Logam 2015-2019 dalam rangka mencapai kinerja yang tinggi sebagaimana yang

digariskan pada indikator kinerja Direktorat Industri Logam.

Jakarta , Maret 2016Direktur Industri Logam

Budi Irmawan

Page 6: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

i

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI .………………………………………………………………..… i

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………..……………… ii

BAB I. PENDAHULUAN ………………………...…………………….. 2

1.1 Kondisi Umum .……………..……………………........ 2

1.2 Kinerja Industri Logam Tahun 2011-2015 ................ 9

1.3 Potensi dan Permasalahan ....................................... 11

BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN DIREKTORAT INDUSTRILOGAM ………………………...………………………............ 18

2.1 Visi Direktorat Industri Logam ...........………….......... 18

2.2 Misi Direktorat Industri Logam................................... 19

2.3. Tujuan Direktorat Industri Logam .............................. 19

2.4. Indikator Kinerja Tujuan Direktorat Industri Logam .... 20

2.5. Sasaran Strategis Direktorat Industri Logam ............ 22

2.6. Indikator Kinerja Sasaran ........................................... 27

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DIREKTORATINDUSTRI LOGAM …………………...………………............ 29

3.1 Analisa SWOT Industri Logam …................................ 293.2 Arah Kebijakan dan Strategi Industri Logam …........... 303.3 FokusPengembangan Bidang IMKAP …..................... 34

BAB IV. TARGET KINERJA DAN PENDANAAN ............................. 37

4.1 Target Kinerja ….......................................................... 374.2 Kerangka Pendanaan …............................................. 37

Page 7: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

ii

BAB V. PENUTUP ........................................................................... 38

Page 8: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

iii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Matrik Kinerja dan Pendanaan Direktorat IndustriLogam

Page 9: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 1

RENCANA STRATEGISDIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

TAHUN 2015 – 2019

KEMENTERIAN PERINDUSTRIANREPUBLIK INDONESIA

Page 10: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 2

BAB IPENDAHULUAN

1.1. KONDISI UMUM

Industri logam merupakan industri vital yang menopang

industri di berbagai bidang khususnya industri manufaktur,

pertanian, konstruksi dan lain sebagainya. Berbagai kegiatan

industri selalu berhubungan dengan peralatan yang berupa

mesin dimana komponen utamanya (sekitar >85%) adalah

berupa logam, terutama baja, alumunium dan tembaga.

Sebagai komponen utama pembangunan ekonomi

nasional, sektor industri logam berpotensi memberikan

kontribusi terhadap pembangunan ekonomi melalui “added

value” serta akan menjadi ”multiplier effect” bagi aktifitas

sosial ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penghasil devisa

dan pada akhirnya akan menjadi faktor pendorong (push

factor) bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa. Agar

potensi industri logam dapat termanfaatkan secara optimal

maka perlu dibuatkan suatu perencanaan pembangunan

industri logam nasional yang terarah dan menyeluruh.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Perindustrian telah meletakkan industri sebagai salah satu

pilar ekonomi dan memberikan peran yang cukup besar

kepada pemerintah untuk mendorong kemajuan industri

nasional secara terencana. Peran tersebut diperlukan dalam

mengarahkan perekonomian nasional untuk tumbuh lebih

cepat dan mengejar ketertinggalan dari negara lain yang lebih

dahulu maju.

Page 11: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014

tentang Perindustrian, dinyatakan bahwa perindustrian

diselenggarakan dengan tujuan:

a. mewujudkan Industri nasional sebagai pilar dan penggerak

perekonomian nasional;

b. mewujudkan kedalaman dan kekuatan struktur Industri;

c. mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya saing, dan

maju, serta Industri Hijau;

d. mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat,

serta mencegah pemusatan atau penguasaan Industri oleh

satu kelompok atau perseorangan yang merugikan

masyarakat;

e. membuka kesempatan berusaha dan perluasan

kesempatan kerja;

f. mewujudkan pemerataan pembangunan Industri ke

seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan

memperkukuh ketahanan nasional; dan

g. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat secara berkeadilan.

Visi Pembangunan Industri Nasional adalah IndonesiaMenjadi Negara Industri Tangguh. Industri Tangguh

bercirikan:

1. struktur industri nasional yang kuat, dalam, sehat, dan

berkeadilan;

2. industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global; dan

3. industri yang berbasis inovasi dan teknologi.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, pembangunan

industri nasional mengemban misi sebagai berikut:

Page 12: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 4

1. meningkatkan peran industri nasional sebagai pilar dan

penggerak perekonomian nasional;

2. memperkuat dan memperdalam struktur industri

nasional;

3. meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan

maju, serta Industri Hijau;

4. menjamin kepastian berusaha, persaingan yang sehat,

serta mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh

satu kelompok atau perseorangan yang merugikan

masyarakat;

5. membuka kesempatan berusaha dan perluasan

kesempatan kerja;

6. meningkatkan persebaran pembangunan industri ke

seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan

memperkukuh ketahanan nasional; dan

7. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat secara berkeadilan.

Penahapan capaian pembangunan industri prioritas

dilakukan untuk jangka menengah dan jangka panjang.

Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN), tahapan dan arah rencana pembangunan

industri nasional secara rigkas dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 13: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 5

Gambar I.1 Tahapan Pembangunan Industri Nasional

Pada kerangka pikir bangun industri nasional, industri

logam dasar termasuk pada Industri Hulu. Industri Hulu

merupakan industri prioritas yang bersifat sebagai industri

logam yang menghasilkan bahan baku yang dapat disertai

perbaikan spesifikasi tertentu yang digunakan untuk industri

hilirnya.

Berdasarkan penetapan industri prioritas, ditetapkan

Bangun Industri Nasional sebagaimana tercantum pada

gambar berikut:

Page 14: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 6

Gambar I.2 Bangun Industri Nasional

Sesuai dengan pentahapan pembangunan industri dan

penetapan industri prioritas ditetapkan tahapan

pembangunan industri logam dasar. Adapun jenis industri

yang dikembangkan periode tahun 2015-2019, yaitu sebagai

berikut:

1. Industri Pengolahan dan Pemurnian Besi dan Baja Dasar

- Iron ore pellet

- Lumps

- Fines

- Sponge iron

- Pig iron dan besi cor

- Nickel Pig Iron

- Ferronickel

- Paduan besi (ferro alloy)

Page 15: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 7

- Baja untuk keperluan khusus (antara lain untuk

kesehatan, pertahanan, otomotif)

2. Industri Pengolahan dan Pemurnian Logam Dasar Bukan

Besi

- Alumina SGA (Smelter Grade Alumina) dan Alumina

CGA (Chemical Grade Alumina)

- Alumunium, Alumunium alloy, billet, dan slab

- Nickel matte

- Tembaga katoda

- Copper/Brass Sheet

- Nickel Hydroxide

- Fe Ni Sponge, Luppen Fe Ni, dan Nugget Fe Ni

3. Industri Tanah Jarang (Rare Earth)

- Konsentrat logam tanah jarang

Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa

tujuannya adalah (a) mendukung koordinasi antar pelaku

pembangunan; (b) menjamin terciptanya integrasi,

sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah, antarwaktu,

antarfungsi pemerintah maupun antarpusat dan daerah; (c)

menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; (d)

mengoptimalkan partisipasi masyarakat; (e) menjamin

tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 juga menyatakan

bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan (a)

Page 16: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 8

rencana pembangunan jangka panjang (b) rencana

pembangunan jangka menengah (c) rencana pembangunan

tahunan.

Penentuan arah kebijakan pembangunan industri nasional

jangka menengah mengacu kepada Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 yang tercantum

pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. Dalam Undang-

Undang tersebut ditetapkan bahwa Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Kementerian/ Lembaga (Renstra

K/L) adalah dokumen perencanaan Kementerian/ Lembaga

untuk periode lima tahun. Dalam RPJM Kementerian disusun

perencanaan global pengembangan industri secara umum

mengingat karakteristik industri yang sangat heterogen,

sedangkan strategi pengembangan secara detail hanya dapat

dilakukan di masing-masing organisasi yang membina

industri yang spesifik dan homogen. Penyusunan RPJM

dimaksukan untuk menjembatani tujuan pengembangan

industri logam jangka panjang dengan program tahunan,

berdasarkan hasil analisis fakta dan situasi yang akurat

dengan melibatkan seluruh stakeholders terkait.

Penyusunan Rencana Strategi dan Langkah Pengembangan

Jangka Menengah Industri Logam Tahun 2015-2019 perlu

dilakukan untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang

tepat untuk mencapai tujuan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN). Selanjutnya rencana strategi dan

langkah pengembangan tersebut akan dijadikan acuan dalam

menyusun kegiatan dan kebijakan pengembangan industri

logam selama masa pengembangan lima tahun.

Page 17: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 9

1.2. KINERJA INDUSTRI LOGAM TAHUN 2011 - 2015

A. Pertumbuhan Industri Logam

Pertumbuhan subsektor Industri Logam dari tahun 2011-

2015 tumbuh berfluktuasi antara 15.01% sampai 5,34%

dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2011, dan

pertumbuhan rata-rata dalam kurun waktu 5 tahun tersebut

sebesar 9,30%.

Tabel 1.1Pertumbuhan Industri Logam Tahun 2011-2015

Industri 2011 2012 2013 2014 2015Pertumbuhan %EkonomiNasional

6,17 6,03 5,58 5,02 4,79

Industri NonBatubara danMigas

7,46 6,98 5,45 5,61 5,04

ILMATE 8,49 5,72 10,77 4,12 5,47- Logam 15.01 5,34 10,67 5,54 9,96

sumber: BPS diolah

B. Ekspor Industri Logam

Nilai ekspor Industri Logam mengalami fluktuasi dalam

rentang 5 (lima) tahun belakang, dimana nilai ekspor pada

tahun 2011 adalah sebesar US$ 12.508,3 Juta dan sebesar

US$ 8.318,4 Juta pada tahun 2015.

Page 18: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 10

Tabel 1.2Ekspor Industri Logam Tahun 2011-2015

US$ Miliar

Industri 2011 2012 2013 2014 2015Ekspor Total 203,50 190,03 182,55 176,29Ekspor Non migas 162,02 153,05 149,92 145,96Industri Non Batubara danMigas

122,24 116,82 113,79 117,83 106,83

ILMATE 34,40 33,09 31,63 31,98 28,00- Logam 12,5 9,99 9,17 9,75 8,32

sumber: BPS diolah

C. Impor Industri Logam

Nilai impor Industri Logam mengalami fluktuasi dalam

rentang 5 (lima) tahun belakang,yaitu dari nilai sebesar US$

17.243,9 juta pada tahun 2011 dan sebesar US$ 14.205,8

juta pada tahun 2015.

Tabel 1.3Impor Industri Logam Tahun 2011-2015

US$ Miliar

Industri 2011 2012 2013 2014 2015Impor Total 177,44 191,70 186,63 178,18 142,70Impor Industri NonMigas

126,10 139,74 131,40 123,83 108,90

ILMATE 77,25 88,80 80,20 72,60 62,70- Logam 17,24 20,42 19,34 17,43 14,2

sumber: BPS diolah

D. Nilai Produksi Industri Logam

Nilai produksi Industri Logam mengalami kenaikan

sebesar 63,98 % selama 4 (empat) tahun belakang, dari Rp.

148.804,1 Miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 244.013,9

Miliar pada tahun 2014, dengan kenaikan terbesar terjadi

pada tahun 2011 ke 2012.

Page 19: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 11

Tabel 1.4Nilai Produksi Industri Logam Tahun 2011-2014

Rp. Miliar

Industri 2011 2012 2013 2014 Logam Mesin Angkutan & Elektronika 543.016,1 666.727,3 709.633,2 800.437,8

• Logam 148.804,1 218.910,2 221.590,7 244.013,9• Mesin 79.556,4 121.690,3 145.629,7 187.295,3

• Alat Tranportasi 270.984,3 286.638,2 267.463,7 289.479,4• Elektronika 43.671,4 39.488,6 74.949,1 79.649,2

sumber: BPS diolah

E. Penambahan Nilai Investasi Industri Logam

Penambahan nilai investasi Industri Logam tertinggi

terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 37,9 Trilyun.

Tabel 1.5Nilai Investasi Industri Logam Tahun 2011-2015

Rp.TriliunIndustri 2011 2012 2013 2014 2015ILMATE 30,0 47,9 83,5 53,2 74,1- Logam 12,7 21,7 31,2 19 37,9

sumber: BPS diolah

1.3. POTENSI DAN PERMASALAHANBerikut ini hasil identifikasi potensi dan permasalahan

serta tindak lanjut yang diperlukan untuk mengatasi

permasalahan dan memanfaatkan potensi yang ada dalam

rangka mewujudkan visi Direktorat Jenderal Industri logam

tahun 2015 – 2019.

Page 20: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 12

a. POTENSI

Dinamika Sektor Industri1) perubahan jumlah dan penduduk, serta peningkatan

kesejahteraan penduduk mendorong sektor industri

untuk dapat tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan

PDB Nasional. Hal itu berarti pertumbuhan untuk

industri logam harus meningkat.

2) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di

masa depan akan memudahkan dan meningkatkan

produksi produk industri logam.

3) Globalisasi proses produksi akan meningkatkan

peluang akses pasar luar negeri termasuk untuk

produk industri logam.

4) Indonesia memiliki potensi energi berbasis sumber

daya alam (batubara, panas bumi, air)

5) Peningkatan kepedulian terhadap lingkungan

mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas

penggunaan sumber daya secara berkelanjutan

sehingga mampu menyelaraskan pembangunan

industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup

serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Perjanjian Kerjasama Ekonomi dengan Negara LainPeluang bagi industri logam untuk memperluas pasar

bagi produk-produk industri logam

Kebijakan Otonomi DaerahDengan adanya kesetaraan hubungan antara pemerintah

pusat dengan Pemerintah daerah, maka pemerintah

daerah provinsi, kabupaten dan kota berpeluang untuk

Page 21: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 13

mempercepat pembangunan dan persebaran industri

pada industri logam di daerah.

b. PERMASALAHAN

Permasalahan utama yang masih dihadapi dalam

pembangunan industri nasional antara lain:

Dinamika Sektor Industri1) Tidak meratanya persebaran dan tingkat pendapatan

penduduk.

2) Rendahnya tingkat pendidikan, ketrampilan, dan

produktivitas tenaga kerja

3) Lemahnya penguasaan teknologi oleh sektor industri

yang menyebabkan daya saing produk industri lemah

dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

4) Belum terpadunya pengembangan iptek di lembaga-

lembaga penelitian yang tersebar di berbagai instansi

dengan dunia industri.

5) Keterlibatan industri nasional dalam rantai pasok

global berpotensi pada kerentanan terhadap gejolak

perekonomian dunia

6) Kelangkaan energi yang disebabkan oleh

meningkatnya kebutuhan energi sektor indutri. Pada

tahun 2030 kebutuhan energi diperkirakan akan

meningkat menjadi hampir tiga kali lipat

7) Masih banyak industri yang belum menerapkan

standar industri hijau dalam kegiatan produksinya.

Perjanjian Kerjasama Ekonomi dengan Negara Lain1) semakin berkurangnya instrumen perlindungan, baik

yang bersifat tarif maupun non-tarif, bagi

pengembangan, ketahanan maupun daya saing

industri di dalam negeri

Page 22: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 14

2) Semakin derasnya arus impor produk barang dan jasa

yang berpotensi mengancam kondisi neraca

perdagangan dan neraca pembayaran

3) Semakin ketatnya persaingan antara pekerja asing

dengan pekerja domestik dengan adanya pergerakan

pekerja terampil (Movement of Natural Person – MNP),

sehingga dikhawatirkan pekerja terampil asing

mengungguli pekerja terampil domestik

Kebijakan Otonomi Daerah1) Permasalahan internal lambannya birokrasi, kualitas

SDM aparatur, dan koordinasi dengan pihak-pihak

terkait.

2) Permasalahan eksternal: keterbatasan ketersediaan

infrastruktur dan lahan industri. Otonomi daerah

berdampak kepada pengelolaan keuangan daerah

dimana ruang gerak daerah dalam pembiayaan sektor-

sektor cenderung terbatasan dana yang dimiliki

pemerintah daerah karena sebagian besar dari

pendapatan daerah dialokasikan untuk belanja

pegawai.

Infrastruktur1) Tidak tersedianya secara memadai fasilitas jalan dan

pelabuhan dalam rencana pembangunan smelter

untuk industri pengolahan mineral terutama di

kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Kalimantan, dan

Papua).

2) Semakin menurunnya tingkat pelayanan jalan dan

pelabuhan di Pulau Jawa terutama di sekitar

Jabodetabek yang diindikasikan dengan meningkatnya

Page 23: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 15

waktu tempuh dari kawasan-kawasan industri ke

Pelabuhan Tanjung Priok dan waktu tunggu (dwelling

time) yang lebih lama di Pelabuhan Tanjung Priok.

Energi1) Permasalahan harga gas dan kuota gas sebagai bahan

baku dan bahan energi untuk industri Baja.

2) Belum tersedianya energi listrik yang dapat

mencukupi kebutuhan pembangunan smelter maupun

industri baru lainnya.

3) Belum optimalnya diversifikasi energi.

LahanBelum terselesaikannya Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) dan perizinan kawasan industri berbasis mineral

logam sehingga berpotensi menghambat rencana

investasi, contohnya lahan untuk kawasan industri

Berbasis Industri Nikel di Morowali Provinsi Sulawesi

tengah

Regulasi1) Tidak harmonisnya tarif bea masuk produk – produk

industri antara hulu dan hilir, contoh bea masuk PP

dan PE sebagai bahan baku untuk industri kemasan

plastik sebesar 10% sedangkan bea masuk produk

hilir seperti barang jadi plastik sebesar 0%.

2) Belum optimalnya pemanfaatan insentif fiskal seperti

tax holiday, tax allowance dan BMDTP karena

prosedur administrasi yang rumit dan panjang.

Page 24: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 16

3) Prosedur pengembalian restitusi pajak bagi wajib

pajak yang memanfaatkan fasilitas KITE relatif lama

sehingga mengganggu cash flow perusahaan

Ketergantungan impor bahan baku, barang modal danbahan penolongMasih tingginya ketergantungan industri dalam negeri

terhadap impor bahan baku, barang modal dan bahan

penolong. Pada Tahun 2013, impor bahan baku dan

penolong sebesar US$ 89,54 miliar (68,14%), diikuti oleh

barang modal US$ 31,49 miliar (23,96%), dan barang

konsumsi US$ 10,37 miliar (7,38%). Hal ini disebabkan

belum kuat dan dalamnya struktur industri karena

belum berkembangnya industri hulu dan antara sehingga

sangat rentan terhadap pengaruh kondisi sosial ekonomi

negara asal dan menghabiskan devisa dalam jumlah yang

besar.

c. POTENSI DAN PERMASALAHAN DIREKTORAT INDUSTRI

LOGAM

Potensi:

a. Indonesia memiliki cadanganbahan baku yang cukup besar,dalam hal ini sumber dayamineral lokal sebagai bahanbaku;

b. Indonesia memiliki cadangansumber energi berupa gas alamdan batubara;

c. Indonesia memiliki tenaga kerjaindustri (sumber daya manusia)yang kompeten;

d. Telah diberlakukannya SNI Wajibuntuk beberapa produk industri

Permasalahan:

a. Belum terintegrasinya kebijakanpengembangan dan pembinaanindustri logam;

b. Struktur industri logam masihlemah ditandai tingginyakandungan impor bahan bakuserta lemahnya daya saing dipasar global

c. Nilai yang dibutuhkan untukberinvestasi sangat tinggi,dikarenakan infrastrukturindustrinya belum memadaisehingga selain membangun

Page 25: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 17

logam dalam rangkameningkatkan daya saingindustri melalui penguasanpasar dalam negeri maupunekspor;

pabrik, investor harusmembangun infrastrukturpendukung lainnya.

d. Ketergantungan pada bahanbaku impor serta produk antaratertentu, menjadikan posisitawar industri logam nasional,baik di pasar lokal apalagi pasarglobal menjadi lemah karenacenderung didikte pasar dalamhal pasokan bahan baku;

e. Pada umumnya industri logammasih menggunakan teknologidan mesin produksi sudah tua;

f. Efisiensi dan daya saing rendah;

g. Penggunaan energi belumefisien;

h. Belum adanya standarisasikompetensi kerja nasionalindonesia sektor industri logam

i. Belum sinkronnya progampenelitian dan pengembanganyang dilakukan oleh lembagapenelitian dan akademisi dengankebutuhan industri (skalaekonomis);

j. Ekonomi biaya tinggi.

Page 26: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 18

BAB IIVISI, MISI, DAN TUJUAN

PEMBANGUNAN INDUSTRI LOGAM

2.1. VISI DIREKTORAT INDUSTRI LoGAM

Kegiatan Penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) dan

Langkah Pengembangan Direktorat Industri Logam maka

diharapkan akan memberikan acuan kerja, pembinaan dan

langkah-langkah pengembangan terhadap industri logam

yang komprehensif dan terarah dalam rangka pengembangan

industri logam yang tangguh, berdaya saing tinggi dan

berkelas internasional mulai dari kawasan ASEAN, Asia dan

bahkan dunia dalam kurun waktu lima tahun kedepan dari

tahun 2015 sampai dengan 2019. Dalam langkahnya,

pembangunan industri logam nasional diharapkan

mempunyai Misi dan Visi ke depan dengan mengacu pada ciri

dan karakteristik sub sektor Industri Material Dasar Logam

serta perannya dalam pembangunan industri nasional.

Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan, dan

tantangan yang dihadapi ke depan, maka Direktorat Industri

Logam sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai

salah satu tingkat Eselon II di Kementerian Perindustrian

dituntut untuk melakukan pengaturan, pembinaan, dan

pengembangan industri dibidang material dasar logam. Untuk

itu, maka disusunlah visi dan misi Direktorat Industri Logam

berdasarkan visi dan misi Kementerian Perindustrian dan

Direktorat Jenderal Industri logam yang akan dicapai melalui

pencapaian tujuan, sasaran strategis, dan pelaksanaan

program dan kegiatan utama maupun kegiatan pendukung.

Dalam hal ini visi dan misi yang disusun berdasarkan RPJMN

Tahun 2015 – 2019. Visi Industri Logam tahun 2015 – 2019

Page 27: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 19

adalah “Terwujudnya Industri Logam yang Berdaya Saing

dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya

Alam dan Berkeadilan”

2.2. MISI DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan

nyata dalam bentuk 4 (empat) Misi sesuai dengan tugas dan fungsi

Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika sebagai berikut :

1. Memperkuat dan memperdalam struktur industri

material dasar logam untuk mewujudkan industri nasional

yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan

lingkungan;

2. Meningkatkan nilai tambah pada industri material dasar

logam di dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya

industri yang berkelanjutan dengan meningkatkan

penguasaan teknologi dan inovasi;

3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan

kerja;

4. Mendukung pemerataan pembangunan Industri ke seluruh

wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh

ketahanan nasional.

2.3. TUJUAN DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi di atas,

Direktorat Industri Logam menetapkan tujuan yang akan

dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan, yaitu “Terbangunnya

Industri Logam yang tangguh dan berdaya saing”.

Page 28: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 20

Ukuran keberhasilan pencapaian atau indikator tujuan

tersebut akan dijelaskan secara detail dalam bagian Sasaran

Strategis Direktorat Industri Logam. Namun, secara singkat

indikator tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya laju pertumbuhan PDB industri logam

2. Meningkatnya kontribusi industri logam terhadap PDB

nasional

3. Meningkatnya kontribusi ekspor produk industri logam

terhadap ekspor nasional

4. Meningkatnya pangsa pasar produk industri logam

nasional terhadap total permintaan pasar dalam negeri

5. Meningkatnya jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor

industri

6. Meningkatnya produktivitas tenaga kerja di industri logam

7. Menurunnya share impor bahan baku industri logam

terhadap PDB industri pengolahan non-migas

Untuk mewujudkan pencapaian tujuan pembangunan

industri permesinan dan alat mesin pertanian, maka perlu

dirumuskan indikator-indikator kinerja tujuan yang sifatnya

kuantitatif sehingga mudah untuk diukur keberhasilan

pencapaiannya.

2.4. INDIKATOR KINERJA TUJUAN DIREKTORAT INDUSTRILOGAM

Indikator kinerja sasaran Direktorat Industri Logam dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 29: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 21

1. Pertumbuhan Industri

Tabel 2.1Pertumbuhan Industri Logam Tahun 2015 - 2019

No Sektor 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pertumbuhan Industri (%)- Logam 10,09 10,49 17,67 18,77 6,90

2. Ekspor Industri Logam

Tabel 2.2Ekspor Industri Logam Tahun 2015 - 2019

No Sektor 2015 2016 2017 2018 2019

2 Ekspor (USD Juta)- Logam 8.769,7 9.680,4 10.724,1 11.923,3 13.296,2

3. Impor Industri Logam

Tabel 2.3Impor Industri Logam Tahun 2015 - 2019

No Sektor 2015 2016 2017 2018 2019

3 Impor (USD Juta)- Logam 15.037,3 16.454,5 18.065,6 19.936,5 22.117,4

4. Nilai Produksi Industri Logam

Tabel 2.4Nilai Produksi Industri Tahun 2015 - 2019

No Sektor 2015 2016 2017 2018 2019

4 Nilai Produksi (Rp Miliar)- Logam 273.764,4 299.659,8 333.009 371.390,8 414.956,1

Page 30: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 22

5. Investasi Industri Logam

Tabel 2.5Investasi Industri Logam Tahun 2015 - 2019

No Sektor 2015 2016 2017 2018 2019

5Nilai Investasi (RpTrilyun)- Logam 37,88 4,9 44,09 45,82 47,54

6. Tenaga Kerja Industri Logam

Tabel 2.6Tenaga Kerja Industri Logam Tahun 2015 - 2019

No Sektor 2015 2016 2017 2018 2019

6Tenaga Kerja (Juta)Orang)- Logam 0,69 0,02 0,78 0,80 0,80

2.5. SASARAN STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

Perspektif Pemangku Kepentingan

1. Meningkatnya peran Industri Logam dalam perekonomiannasional

Peran industri dalam perekonomian diindikasikan dengan

perkembangan laju pertumbuhan PDB industri pengolahan

non-migas dan Kontribusi PDB industri pengolahan non-

migas terhadap PDB nasional. Sasaran strategis ini akan

dicapai melalui Indikator Kinerja Utama:

a. Laju pertumbuhan PDB Industri Logam diukur melalui

pertumbuhan nilai tambah dihitung dengan melihat

tingkat pertumbuhan rata-rata sektor industri sesuai data

dari BPS. Untuk setiap sektor akan mengikuti dengan

Page 31: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 23

mencantumkan nilai pertumbuhan dalam persentase

masing-masing jenis industri dan data diperoleh dari BPS.

b. Kontribusi PDB Industri Logam terhadap PDB Nasional

dihitung dengan membandingkan nilai PDB Industri

Logam dengan nilai PDB nasional.

2. Meningkatnya penguasaan pasar di dalam dan luar negeri

Meningkatnya penguasaan pasar dalam negeri

dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk dalam

negeri dibandingkan dengan seluruh pangsa pasar.

Sedangkan penguasaan pangsa pasar di luar negeri

dimaksudkan untuk meningkatkan nilai ekspor produk

industri sehingga dapat meningkatkan rasio/perbandingan

nilai ekspor industri terhadap nilai ekspor keseluruhan.

Indikator Kinerja Utama sasaran strategis ini adalah:

Kontribusi ekspor produk Industri Logam terhadap ekspor

nasional diukur melalui penghitungan Perbandingan nilai

ekspor produk Industri Logam terhadap nilai ekspor nasional

setiap tahunnya.

3. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di sektor industri

Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyerapan tenaga

kerja melalui penciptaan lapangan kerja produktif. Sasaranstrategis ini dicapai dengan Indikator Kinerja Utama:

Jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Industri Logam.

4. Menguatnya struktur Industri Logam

Memperkuat struktur industri Industri Logam dengan

menumbuhkan industri hulu dan antara yang berbasis

sumber daya alam dengan Indikator Kinerja Utama: Rasio

impor bahan baku, bahan penolong dan barang modal

Page 32: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 24

terhadap PDB industri non-migas. Indikator Kinerja ini

dihitung melalui Perbandingan nilai impor bahan baku,

bahan penolong, dan barang modal terhadap PDB industri

pengolahan non-migas yang diharapkan terus menurun.

Perspektif Proses Internal

1. Tersusunnya kebijakan pembangunan industri searahdengan ideologi TRISAKTI dan Agenda Prioritas Presiden(NAWACITA)

Arah kebijakan pembangunan industri sesuai dengan

ideologi TRISAKTI dan Agenda Prioritas Presiden (NAWA

CITA). Capaian sasaran strategis ini diukur melalui IndikatorKinerja Utama: Regulasi Peraturan Pemerintah (PP),

Peraturan Presiden (PP), dan Peraturan Menteri (Permen) yang

telah disusun.

2. Meningkatnya daya saing industri melalui pengembanganstandardisasi industri

Sasaran Strategis ini diukur melalui peningkatan daya

saing industri pengolahan non-migas melalui Penyusunan

SNI dan ST sesuai arah kebijakan pembangunan industri,

penerapan SNI secara sukarela dan penerapan SNI dan ST

yang diberlakukan secara wajib serta penguatan infrastruktur

mutu standardisasi industri. Capaian sasaran strategis ini

diukur melalui Indikator Kinerja Utama: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (RSNI).

3. Meningkatnya investasi sektor industri melalui fasilitasipemberian insentif fiskal dan nonfiskal

Upaya meningkatkan investasi di industri logam melalui

pemberian fasilitasi, promosi investasi industri, serta

pemberian insentif bagi investasi di bidang industri logam.

Page 33: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 25

Capaian sasaran strategi ini diukur melalui IndikatorKinerja Utama: Jumlah nilai investasi di sektor industri

logam.

4. Meningkatnya ketersediaan data sektor industri melaluipenyelenggaraan sistem informasi industri nasional

Membangun Sistem Informasi yang mampu

mengumpulkan dan mengolah data dan informasi industri

secara elektronik, terkoneksi antar sistem, terjamin

keamanan dan kerahasiaannya serta mudah diakses,

sehingga dapat meningkatkan pelayanan publik, efisiensi,

inovasi dalam pembangunan industri. Capaian indikatorkinerja ini diukur melalui:

a. Jenis Data yang tersedia pada Sistem Informasi Industri

Nasional, yaitu Data yang tersedia dalam Sistem Informasi

Industri Nasional paling sedikit meliputi : Data Industri;

Data Kawasan Industri; data perkembangan dan peluang

pasar; dan data perkembangan Teknologi Industri.

b. Jenis Informasi yang tersedia pada Sistem Informasi

Industri Nasional, yaitu Informasi yang tersedia dalam

Sistem Informasi Industri Nasional paling sedikit meliputi:

perkembangan Industri; perkembangan dan peluang

pasar; perkembangan Teknologi Industri; perkembangan

investasi dan sumber pembiayaan Industri; perwilayahan

Industri; sarana dan prasarana Industri; sumber daya

Industri; dan kebijakan Industri dan fasilitas Industri.

Perspektif Pembelajaran Organisasi

1. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasaranapendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

Page 34: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 26

Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana di

masing-masing satuan kerja (satker) Kementerian

Perindustrian, baik di satker pusat maupun daerah. Capaian

sasaran strategi ini diukur melalui Indikator Kinerja Utama:

Tingkat pemenuhan sarana dan prasarana kerja diukur dari

perbandingan antara kebutuhan dengan sarana dan

prasarana yang tersedia.

2. Meningkatnya kualitas perencanaan dan penganggaran

Sasaran strategis ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas perencanaan dan penganggaran melalui sistem

perencanaan dan penganggaran yang aplikatif, terukur dan

akuntabel. Capaian sasaran strategi ini diukur melalui

Indikator Kinerja Utama: Tingkat kesesuaian rencana

kegiatan dengan dokumen perencanaan yang diukur melalui

Persentase realisasi jumlah output dengan output dokumen

RKA-KL.

3. Meningkatnya kualitas pelaporan pelaksanaan kegiatan dananggaran.

Capaian strategis ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas sistem pelaporan pelaksanaan kegiatan dan

anggaran melalui Sistem pelaporan yang handal. Capaian

sasaran strategi ini diukur melalui Indikator Kinerja Utama:

Nilai SAKIP Dit. Industri Logam.

4. Meningkatnya implementasi kebijakan industri melaluimonitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan

Sasaran strategis ini bertujuan untuk memantau dan

mereview pelaksanaan kebijakan pembangunan industri.

Sasaran strategis ini diukur melalui Indikator KinerjaUtama: Rekomendasi perbaikan kebijakan industri.

Page 35: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 27

2.6. INDIKATOR KINERJA SASARAN

Indikator kinerja sasaran Direktorat Logam dapat

digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2.7Indikator Kinerja Utama Direktorat Industri Logam

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran SatuanTARGET

2015 2016 2017 2018 2019PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

I Meningkatnyaperan industridalamperekonomiannasional

1 Laju pertumbuhan Industri Logam % 10,09 10,49 17,67 18,77 6,90

2 Kontribusi Industri Logamterhadap PDB Nasional

% 1,59 1,72 1,46 1,46 1,46

II Meningkatnyapenguasaanpasar di dalamdan luar negeri

1 Kontribusi ekspor produk IndustriLogam terhadap ekspor nasional

% 5,53 5,55 6,02 6,03 6,03

III Meningkatnyapenyerapantenaga kerja disektor industri

1 Jumlah penyerapan tenaga kerjadi sektor Industri Logam

Juta orang 0,69 0,02 0,78 0,80 0,80

IV Menguatnyastruktur industri

1 Rasio impor bahan baku, bahanpenolong, barang modal,terhadap PDB Industri Logam

Persen 9,05 13,36 9,82 8,95 9,45

PERSPEKTIF PROSES INTERNAL

I Tersusunnyakebijakanpembangunanindustri searahdengan ideologiTRISAKTI danAgenda PrioritasPresiden(NAWACITA)

1 Tersusunnya PeraturanPemerintah (PP)

Peraturan

2 Tersusunnya Peraturan Presiden(Perpres)

Peraturan

3 Tersusunnya Peraturan Menteri(Permen)

Peraturan 1 1 1 1 1

II Meningkatnyadaya saingindustri melaluipengembanganstandardisasiindustri

1 Jumlah Rancangan StandarNasional Indonesia (RSNI)

RSNI 5 5 5 5 5

III Meningkatnyainvestasi sektorindustri melaluifasilitasipemberianinsentif fiskal dannonfiskal

1 Nilai investasi di sektor industri Rp Triliun 37,88 4,9 44,085 45,823 47,535

Page 36: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 28

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran SatuanTARGET

2015 2016 2017 2018 2019IV Meningkatnya

ketersediaandata sektorindustri melaluipenyelenggaraansistem informasiindustri nasional

1 Jenis Data yang tersedia padaSistem Informasi Industri Nasional

Database 1 1 1 1 1

2 Jenis Informasi yang tersediapada Sistem Informasi IndustriNasional

JenisInformasi

1 1 1 1 1

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI

I Meningkatnyaketersediaansarana danprasaranapendukungpelaksanaantugas dan fungsi

1 Tingkat pemenuhan sarana danprasarana kerja

persen 90 90 90 90 90

II Meningkatnyakualitasperencanaandanpenganggaran

1 Tingkat kesesuaian rencanakegiatan dengan dokumenperencanaan

persen 90 90 90 90 90

III Meningkatnyakualitaspelaporanpelaksanaankegiatan dananggaran

1 Nilai SAKIP Dit Industri Logam Predikat B B B B B

IV Meningkatnyaimplementasikebijakan industrimelaluimonitoring danevaluasipelaksanaankebijakan

1 Jumlah rekomendasi perbaikankebijakan industri

Rekomendasi

1 1 1 1 1

Page 37: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 29

BAB IIIARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

INDUSTRI LOGAM

3.1 ANALISIS SWOT SEKTOR INDUSTRI LOGAM

Berdasarkan potensi dan permasalahan sektor-sektor

Industri Logam maka dapat dilakukan analisa berdasarkan

kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan untuk masing-

masing sektor agar dapat menentukan arah, kebijakan dan

strategi Industri Lo

dimasa yang akan datang. Berikut analisa SWOT sektor

Industri Logam:

Kekuatan:

a. Indonesia memiliki cadanganbahan baku yang cukup besar,dalam hal ini sumber dayamineral lokal sebagai bahanbaku;

b. Indonesia memiliki cadangansumber energi berupa gas alamdan batubara;

c. Indonesia memiliki tenaga kerjaindustri (sumber daya manusia)yang kompeten;

d. Telah diberlakukannya SNIWajib untuk beberapa produkindustri logam dalam rangkameningkatkan daya saingindustri melalui penguasanpasar dalam negeri maupunekspor;

Kelemahan:

a. Belum terintegrasinya kebijakanpengembangan dan pembinaanindustri logam;

b. Struktur industri logam masihlemah ditandai tingginyakandungan impor bahan bakuserta lemahnya daya saing dipasar global

c. Nilai yang dibutuhkan untukberinvestasi sangat tinggi,dikarenakan infrastrukturindustrinya belum memadaisehingga selain membangunpabrik, investor harusmembangun infrastrukturpendukung lainnya.

d. Ketergantungan pada bahanbaku impor serta produk antaratertentu, menjadikan posisitawar industri logam nasional,baik di pasar lokal apalagi pasarglobal menjadi lemah karenacenderung didikte pasar dalamhal pasokan bahan baku;

e. Pada umumnya industri logammasih menggunakan teknologidan mesin produksi sudah tua;

Page 38: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 30

f. Efisiensi dan daya saing rendah;

g. Penggunaan energi belumefisien;

h. Belum adanya standarisasikompetensi kerja nasionalindonesia sektor industri logam

i. Belum sinkronnya progampenelitian dan pengembanganyang dilakukan oleh lembagapenelitian dan akademisidengan kebutuhan industri(skala ekonomis);

j. Ekonomi biaya tinggi.

Peluang:

a. Adanya UU No. 4 Tahun 2009 yangmewajibkan untuk melakukanpengolahan dan pemurnian hasilpenambangan di dalam negeri;

b. Adanya Perpres 54 tahun 2010untuk lebih meningkatkanpenggunaan produksi dalam negeridalam pengadaan barangkhususnya oleh Pemerintah;

c. Kebutuhan industri logam yangterus meningkat;

Tantangan:

a. Kapasitas industri baja nasionalbelum dapat memenuhi kebutuhandalam negeri;

b. Industri baja nasional belum dapatmembuat produk baja khususuntuk otomotif, perkapalan maupunkereta api dengan spesifikasikhusus;

c. Kurangnya fasilitas infrastruktur.

d. Terbatasnya pendanaan untukinvestasi & modal kerja.

e. Industri logam seperti smeltermerupakan industri yangmempunyai kharakteristik industrypadat modal dan teknologi;

f. Industri logam yang berbasissumber daya pengembangannyacenderung mendekati wilayahpenghasil bahan baku;

g. Ketentuan yang mengikat darinegara principal untukmenggunakan bahan baku logamdari Negara asal.

h. Agresifnya negara lain dalammenarik investasi asing.

i. Kurangnya link and match antaraindustri dengan institusipendidikan.

Page 39: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 31

j. Terbatasnya kemampuan Balaipengujian dan Litbang untukpengembangan industri logam.

3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI INDUSTRI LOGAM3.2.1. Arah Kebijakan Pengembangan Industri Logam

Arah Kebijakan Pengembangan Industri Logam Tahun

2015 – 2019 sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2014 dan

Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN)

Tahun 2015 – 2035 mencakup beberapa hal pokok sebagai

berikut:

1. Merevitalisasi sektor industri dan meningkatkan peran

sektor industri dalam perekonomian nasional.

2. Membangun struktur industri dalam negeri yang sesuai

dengan prioritas nasional dan kompetensi daerah.

3. Mendorong pertumbuhan industri di luar Pulau Jawa.

4. Mendorong sinergi kebijakan dari sektor-sektor

pembangunan yang lain dalam mendukung pembangunan

industri nasional.

5. Pembangunan industri pendukung dan andalan secara

selektif melalui penyiapan SDM yang ahli dan kompeten di

bidang industri.

6. Meningkatkan penguasaan teknologi.

Industri logam dalam negeri dibangun dan dikembangkan

dengan mengacu pada penyusunan dan penerapan

standardisasi, pengembangan kompetensi SDM, penguatan

lembaga uji, penguatan posisi dalam kerjasama luar negeri,

penguatan sistem informasi dan penguasaan teknologi.

Page 40: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 32

3.2.2. Strategi Pengembangan Industri Logam

Dengan memperhatikan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia (KBLI) tahun 2009 ditentukan 10 industri prioritas

yang akan dikembangkan tahun 2015 - 2019. Kesepuluh

industri prioritas tersebut dikelompokkan kedalam 6 (enam)

industri andalan, 1 (satu) industri pendukung, dan 3 (tiga)

industri hulu dengan rincian sebagai berikut:

1. Industri Pangan;

2. Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan;

3. Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka;

4. Industri Alat Transportasi;

5. Industri Elektronika dan Telematika (ICT);

6. Industri Pembangkit Energi;

7. Industri Barang Modal, Komponen, dan Bahan

Penolong;

8. Industri Hulu Agro;

9. Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam;

dan

10. Industri Kimia Dasar (Hulu dan Antara).

Industri prioritas yang menjadi Rencana Aksi Direktorat

Industri Logam meliputi Industri Logam Dasar dan Bahan

Galian Bukan Logam.

Pembangunan industri prioritas periode tahun 2015-2019

dilaksanakan dengan mengacu pada rencana aksi yang telah

diamanatkan oleh Rencana Induk Pembangunan Industri

Nasional. Rencana aksi pembangunan untuk masing- masing

industri prioritas adalah sebagaimana tabel berikut :

Industri Prioritas dan Rencana Aksi Pembangunan Industri

Prioritas Tahun 2015-2019

No. INDUSTRI PRIORITAS RENCANA AKSI

Page 41: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 33

1. INDUSTRI LOGAMDASARDAN BAHAN GALIANBUKAN LOGAMa. Industri Pengolahan dan

Pemurnian Besi dan BajaDasar: Iron ore pellet,Lumps, Fines, Spongeiron, Pig iron dan besi cor,Nickel Pig Iron,Ferronickel, Paduan besi(ferro alloy), Baja untukkeperluan khusus (specialsteel).

b. Industri pengolahan danpemurnian logam dasarbukan besi: Alumina SGAdan Alumina CGA ,Alumunium, Alumuniumalloy, billet dan slab,Nickel matte, Tembagakatoda, Copper/BrassSheet, Nickel Hydroxide,Fe Ni Sponge, Luppen FeNi, Nugget Fe Ni.

c. Industri logam mulia,tanah jarang (rare earth),dan bahan nuklir: logammulia, konsentrat, logamtanah jarang.

d. Industri bahan galiannon-logam: Semen,Keramik, Kaca/gelas,Kaca/gelasPharmaceutical Grade,Refractory, Zirkonia,zirkon silikat, bahankimia zirkon, ZirkonOpacifier

1. Memfasilitasi pembangunan pabrik ironore pellet

2. Meningkatkan jumlah atau kapasitasblast furnace

3. Meningkatkan kapasitas produksibijih/pasir besi dalam negeri sebagaibahan baku direct reduction furnace danblast furnace

4. Revitalisasi industri baja untukefisiensi konsumsi energi dan ramahlingkungan

5. Memfasilitasi pembangunansmelter pengolahan bauksit menjadialumina

6. Memfasilitasi pembangunan pabrikpengolahan bijih nikel menjadi nikelpig iron, ferronikel atau nikel matte,

7. Memfasilitasi peningkatan kapasitasproduksi smelter tembaga dan smelteraluminium.

8. Memfasilitasi pembangunan smeltertembaga tambahan dari yang sudah ada

9. Meningkatkan kapasitas produksisemen atau mendirikan pabrik barudengan memanfaatkan terak tembagayang dihasilkan smelter tembaga

10. Meningkatkan kapasitas produksiindustri steel making (slab, billet, HRC,CRC, besi beton, wire rod)

11. Peningkatan kapasitasproduksi Pengecoran (casting), Ekstrusi(extrusion), Penempaan (forging),Penarikan (wire drawing), Penggilingan(rolling) besi dan paduannya serta bukanbesi dan paduannya

12. Memfasilitasi pembangunan industribaja untuk keperluan khusus (specialsteel) termasuk baja paduan untukindustri permesinan, otomotif dan alatberat

13. Memfasilitasi pembangunanpabrik besi/baja dan bukan besi/bajauntuk mendukung agroindustry

14. Memfasilitasi pembangunanpabrik besi/baja dan bukan besi/bajauntuk mendukung industri petrokimia

15. Meningkatkan penerapan danpengawasan SNI wajib, serta penguataninfrastruktur standardisasi.

16. Penerapan industri hijau17. Peningkatan penggunaan produksi

dalam negeri18. Penguatan balai melalui

kerjasama penelitian tentang paduanlogam bernilai tambah tinggi

19. Memfasilitasi pembangunanpabrik konsentrasi logam tanah jarang

Page 42: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 34

20. Memfasilitasi pembangunanpabrik penghasil logam mulia dari lumpuranoda maupun bahan baku lainnya

21. Fasilitasi penyediaan lahan dankonsesi penambangan untuk investasibaru, khususnya di luar Pulau Jawa.

22. Menyiapkan SDM lokal yang kompeten.23. Menyusun SKKNI bidang industri

logam

3.3 FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI LOGAM

Dalam rangka mencapai target kegiatan yang akan dicapai

maka ditetapkan fokus pengembangan Industri Logam adalah

sebagai berikut:

a. Pengembangan Kawasan Industri Hilir Stainless Steel Di

Kawasan Industri Morowali

b. Pengembangan Program Industri Berbasis Mineral Logam

Besi Dan Nikel Di Kawasan Industri Bantaeng

c. Pengembangan Klaster 10 Juta Ton Industri Baja di

Cilegon, Banten

d. Peningkatan Kemampuan “Know How” Industri Logam

Nasional dalam rangka Lokalisasi Bahan Baku melalui

“Secondary Steel Technology” (Long Product) untuk

Memenuhi Kebutuhan Special Steel pada Industri

Komponen Otomotif, Kereta Api dan Perkapalan

e. Pengembangan Industri Berbasis Alumina berkapasitas 4

juta ton di Kalimantan Barat

f. Melakukan Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolah

Hasil Tambang Mineral Menjadi Produk dan Jasa Industri

g. Melakukan Fasilitasi Pengembangan Industri Logam

Khusus

h. Melakukan Fasilitasi Penciptaan Iklim Investasi dan

Usaha Industri Logam Yang Kondusif

Page 43: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 35

i. Melakukan Fasilitasi Pengembangan Kerjasama Sektor

Industri Logam

j. Meningkatkan pengawasan penerapan standar;

k. Meningkatkan akses pasar dalam dan luar negeri

l. Meningkatkan pengembangan SDM industri logam yang

berstandarisasi

m. Melakukan Fasilitasi Program Peningkatan Penggunaan

Produksi Dalam Negeri Sektor Industri Logam

Berikut adalah target pengembangan industri logam:

Gambar 3.1Target Pengembangan Industri Baja

Page 44: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 36

Gambar 3.2Target Pengembangan Industri Non Ferro

Page 45: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 37

BAB IVTARGET KINERJA DAN PENDANAAN

4.1. TARGET KINERJA

Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

bertujuan untuk menumbuhkan dan menguatkan struktur

industri logam, meningkatkan penerapan standar, serta

meningkatkan kemampuan SDM industri. Rincian target

kinerja untuk masing-masing program Direktorat Industri

Logam disajikan pada matriks kinerja dan pendanaan

sebagaimana terlampir pada bagian akhir renstra.

4.2. KERANGKA PENDANAAN

Dalam rangka mencapai sasaran strategis Direktorat

Industri Logam tahun 2015- 2019, dibutuhkan pendanaan

bagi program dan kegiatan sebagaimana yang dijabarkan di

atas. Rincian kebutuhan pendanaan untuk masing-masing

program Direktorat Industri Logam disajikan pada matriks

kinerja dan pendanaan sebagaimana terlampir di bagian

akhir renstra.

Page 46: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 38

BAB VPENUTUP

Rencana strategis (renstra) Direktorat Industri Logam Tahun

2015 – 2019 merupakan turunan dari Rencana Strategis

Kementerian Perindustrian dan Renstra Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Tahun

2015 – 2019 yang penyusunannya mengacu pada RPJPN 2005-

2025, RPJMN III (2015-2019), Undang-Undang Nomor 3 tahun

2014 tentang Perindustrian, Rencana Induk Pembangunan Industri

Nasional 2015 - 2035 dan Kebijakan Industri Nasional 2015-2019.

Renstra Direktorat Industri Logam ini merupakan pedoman

pelaksanaan tugas dan fungsi dari Direktorat Industri Logam dalam

mewujudkan visi pembangunan industri nasional yaitu Indonesia

Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur

Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan

Berkeadilan.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan industri nasional

tidak semata-mata bergantung pada keberhasilan pelaksanaan

program dan kegiatan Direktorat Industri Logam yang merupakan

bagian unit Eselon II dari Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, tetapi kesuksesan

pembangunan industri nasional juga membutuhkan dukungan dari

seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintah daerah,

dunia usaha, akademisi, dan masyarakat luas.

Akhirnya, dengan sasaran-sasaran strategis, program dan

kegiatan yang telah ditetapkan, diharapkan Industri Logam dapat

berkontribusi dalam pengembangan sektor industri yang akhirnya

dapat meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.

Page 47: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

Direktorat Industri Logam

2015 2016 2017 2018 20191 Laju pertumbuhan IndustriLogam % 10,09 10,49 17,67 18,77 6,902 Kontribusi Industri Logamterhadap PDB Nasional % 1,59 1,72 1,46 1,46 1,46

II Meningkatnya penguasaanpasar di dalam dan luar negeri 1 Kontribusi ekspor produkIndustri Logam terhadapekspor nasional % 5,53 5,55 6,02 6,03 6,03III Meningkatnya penyerapantenaga kerja di sektor industri 1 Jumlah penyerapan tenagakerja di sektor Industri Logam Juta Orang 0,69 0,02 0,78 0,80 0,80IV Menguatnya struktur industri 1 Rasio impor bahan baku, bahanpenolong, barang modal,terhadap PDB Industri nonmigas

Persen 9,05 13,36 9,82 8,95 9,451 Tersusunnya PeraturanPemerintah (PP) Peraturan2 Tersusunnya PeraturanPresiden (Perpres) PeraturanTersusunnya Peraturan Menteri(Permen) PeraturanII Meningkatnya daya saingindustri melalui pengembanganstandardisasi industri 1 Jumlah Rancangan StandarNasional Indonesia (RSNI) RSNI 5 5 5 5 52 Jumlah Produk SNI Wajib SNI Wajib 3 3 3 3 3III Meningkatnya investasi sektorindustri melalui fasilitasipemberian insentif fiskal dannonfiskal1 Nilai investasi di sektor industri Rp Triliun 37,88 4,9 44,09 45,82 47,541 Jenis Data yang tersedia padaSistem Informasi IndustriNasional Database 1 1 1 1 12 Jenis Informasi yang tersediapada Sistem Informasi IndustriNasional JenisInformasi 1 1 1 1 1

II Meningkatnya kualitasperencanaan dan penganggaran 1 Tingkat kesesuaian rencanakegiatan dengan dokumenperencanaan persen 90 90 90 90 90

IV Meningkatnya implementasikebijakan industri melaluimonitoring dan evaluasi 1 Jumlah rekomendasi perbaikankebijakan industri Rekomendasi 1

90 90 90 90

B1 1 1 1B B B BIII Meningkatnya kualitaspelaporan pelaksanaankegiatan dan anggaran 1 Nilai SAKIP Ditjen IndustriPermesinan dan Alat MesinPertanian Predikat

PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGANI Meningkatnya peran industridalam perekonomian nasional

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASII Meningkatnya ketersediaansarana dan prasaranapendukung pelaksanaan tugas 1 Tingkat pemenuhan sarana danprasarana kerja persen 90

PERSPEKTIF PROSES INTERNALI Tersusunnya kebijakanpembangunan industri searahdengan ideologi TRISAKTI danAgenda Prioritas Presiden(NAWACITA)

IV Meningkatnya ketersediaandata sektor industri melaluipenyelenggaraan sisteminformasi industri nasional

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DITJEN ILMATE

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan TARGET

Page 48: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

Penumbuhan danPengembangan Industri Logam

99.790,00 33.866,97 21.579,09 27.926,45 31.965,42 Direktorat IndustriLogam

17.505,74 2.328,35 2.585,35 5.558,50 6.392,27

- Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalamrangka fasilitasi pengembangan industripengolah hasil tambang mineral menjadi produkdan jasa industri (rekomendasi kebijakan)

1 1 1 1 1

- Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalamrangka fasilitasi pengembangan industri logamkhusus (Special Steel, Aluminium Alloy, RareEarth Metal, dll) (rekomendasi kebijakan)

1 1 1 1 1

2.597,4 2.060,6 2.060,6 2.369,7 2.725,1

- Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalamrangka penciptaan dan peningkatan iklim usahadan iklim investasi yang kondusif (rekomendasikebijakan)

1 1 1 1 1

- Tersusunnya rekomendasi kebijakan dalamrangka implementasi kerjasama internasionalsektor industri logam (rekomendasi kebijakan)

1 1 1 1 1

1.356,6 1.379,4 1.379,4 1.586,3 1.824,2

- Terstandardisasinya kualitas produk industrilogam (RSNI)

5 5 5 5 5

1.478,76 1.184,46 1.184,46 1.362,13 1.566,45

- Diterapkannya pemberlakuan SNI Wajib ProdukIndustri Logamb (SNI Wajib)

3 3 3 3 3

766,80 666,24 1.416,24 1.628,67 1.872,98

- Terlaksananya pengawasan pemberlakuan SNIWajib produk industri logam (Perusahaan)

2 20 20 20 20

1.133,85 707,20 1.460,20 1.679,23 1.931,11

- Meningkatnya kemampuan industri logam dalampenerapan standar mutu (Jumlah perusahaanyang terfasilitasi)

20 20 20 20 20

1.952,8 1.066,6 1.666,6 2.916,6 3.354,1

- Terfasilitasinya penguatan infrastruktur dalamrangka penerapan pemberlakuan SNI Wajibproduk industri logam (Unit Penerima Bantuan)

1 1 1 1 1

1.040,80 1.344,84 1.404,84 1.896,53 2.181,01

- Terstandardisasinya kompetensi SDM industrilogam (RSKKNI)

1 1 2 2 2

2.741,7 648,7 948,7 1.565,3 1.800,1

- Meningkatnya kompetensi SDM industri logam(Orang/ Peserta Pelatihan)

3 40 50 50 50

SDM sektor industri logam yang terlatih

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)Industri Logam

Regulasi Pemberlakuan SNI Wajib ProdukIndustri Material Dasar Logam

Pengawasan Pemberlakuan SNI Wajib ProdukIndustri Logam

Bimbingan teknis dalam rangka peningkatandaya saing industri logam

Bantuan mesin dan/atau peralatan uji dalamrangka penerapan standar mutu industri logam

Rancangan Standar Kompetensi Kerja Indonesia(RSKKNI) Sektor Industri Logam

Rekomendasi kebijakan dalam rangkamendorong iklim investasi

Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industridalam rangka peningkatan daya saing danproduktifitas

(2)

LAMPIRAN 2: MATRIKS KINERJA DAN PENDAAAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2015 - 2019 (SESUAI RKAKL DAN DIKURANGI SELF BLOCKING)

Program / Kegiatan Sasaran Program (outcome) /Sasaran Kegiatan (output)/Indikator Lokasi

Target Alokasi (Rp Juta)Unit Organisasi

PelaksanaK/L-N-B-

NS-BS

Page 49: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ...ilmate.kemenperin.go.id/document/1589299820-1.1 Rencana...Rencana Strategis Dit Industri Logam Tahun 2015 -2019 3 Berdasarkan Undang-Undang

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)(2)

Program / Kegiatan Sasaran Program (outcome) /Sasaran Kegiatan (output)/Indikator Lokasi

Target Alokasi (Rp Juta)Unit Organisasi

PelaksanaK/L-N-B-

NS-BS

431,75 474,38 1.714,38 2.314,42 2.661,58

- Terfasilitasinya industri logam dalam ProgramPeningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN)(Sertifikasi Produk)

1 1 100 100 100

700,22 635,80 635,80 794,75 913,96

- Jumlah Perusahaan Yang Terfasilitasi 30 30 30 30 30

0,00 0,00 0,00 3.000,00 3.300,00

- Terfasilitasinya penguatan struktur industrilogam (Unit Penerima Bantuan)

- - - 1 1

1.002,2 1.003,5 1.003,5 1.254,4 1.442,5

- Tersusunnya dokumen perencanaan danevaluasi program Direktorat Industri Logam(Dokumen)

1 1 1 1 1

- Tersusunnya dokumen penangganan isu-isuaktual sektor industri logam (Dokumen)

1 1 1 1 1

Produk industri yang tersertifikasi TingkatKomponen Dalam Negeri (TKDN)

Promosi/ pameran kemampuan industri logam

Bantuan mesin/ peralatan/ pembiayaan dalamrangka penumbuhan industri logam

Perencanaan dan evaluasi program sertapenyelesaian isu-isu teraktual sektor industrilogam