rencana strategis lpp rri 2015-2019
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019
(Perubahan Pertama)
Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia 2016
RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019(Perubahan Pertama)
Dewan Pengawas LPP RRI
Dwi HernuningsihFreddy NdoluHasto KuncoroMistamTantri Relatami
TIM PENYUSUNDarmanto (BPPKI Yogyakarta)Puji Rianto (Universitas Islam Indonesia)Dedi Suparman (LPP RRI)
Tim Fasilitasi Kesekretariatan Dewan Pengawas AA Gde NgurahImam NurhadiDewi Kartika SariManiur SimatupangNurlaelaBambang SupriyantoMuhdar
Diterbitkan oleh Dewan Pengawas LPP RRI Periode 2016-2021Cetakan Pertama 2016
Dewan Pengawas LPP RRI Periode 2016-2021Jl. Medan Merdeka Barat 4 – 5 Jakarta
KATA PENGANTAR
Rencana strategis Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia tahun 2015-2019 (Renstra LPP RRI 2015-2019) perubahan pertama merupakan paket kebijakan strategis yang akan dilaksanakan Dewan Pengawas LPP RRI dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Renstra ini disusun untuk memenuhi perintah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional oleh pejabat Kementerian/Lembaga untuk menyiapkan rancangan rencana strategis Kementerian/Lembaga sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Renstra disusun dengan mempertimbangkan secara prinsipil dan spirit UU 32/2002 tentang Penyiaran, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN tahun 2016 – 2021, serta Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia.
iv | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
Renstra LPP RRI 2015-2019 (perubahan pertama) merupakan hasil revisi dari Renstra LPP RRI 2015-2019 yang telah disusun oleh Dewan Pengawas bersama Dewan Direksi periode 2010-2015. Akan tetapi, setelah dilakukan telaah secara mendalam, renstra 2015-2019 terdahulu dipandang perlu untuk dilakukan revisi. Setidaknya ada dua alasan utama yang menjadi dasar dilakukannya revisi atas renstra LPP RRI periode 2015-2019.
Pertama, Dewan Pengawas RRI yang baru mestinya sudah terbentuk tahun 2015, tetapi karena prosesnya terlalu panjang maka Dewan Pengawas LPP RRI baru bisa dibentuk pada bulan Maret dan dikukuhkan pada April 2016. Konsekuensinya, renstra yang telah tersusun perlu dilakukan penyesuaian terutama terkait dengan periodisasi masa berlakunya renstra tersebut. Mengingat Dewan Pengawas yang baru terbentuk di tahun 2016 maka dengan sendirinya masa berlakunya renstra yang semula untuk periode 2015-2019 berubah menjadi tahun 2015 – 2019 (perubahan pertama). Sebagaimana diamanatkan oleh PP No.12 Tahun 2005 tentang LPP RRI, salah satu tugas Dewan Pengawas adalah menyusun Rencana Induk yang kemudian lebih dikenal dengan istilah renstra.
Kedua, terjadi perubahan dalam hal rumusan visi dan misi yang ada di renstra LPP RRI 2015-2019 terdahulu. Dalam renstra LPP RRI 2015-2019 terdahulu, rumusan visi berbunyi, “Terwujudnya Ketahanan dan Keadilan Informasi melalui Siaran Radio Publik untuk Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian”. Setelah dilakukan telaah kembali maka perlu dilakukan perumusan ulang visi dan misi RRI untuk lima tahun ke depan. Adapun rumusan visi RRI yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas 2016-2021 dan telah mendapatkan masukan dari Komisi I DPR RI ialah “Terwujudnya RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang Tepercaya dan
RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA) | v
Mendunia”. Perubahan visi dengan sendirinya diikuti perubahan pada rumusan misi, tujuan, dan sasaran strategis yang hendak dicapai.
Akan tetapi, mengingat renstra LPP RRI 2015-2019 (perubahan pertama) merupakan hasil revisi maka sudah pasti tetap mengakomodasi berbagai pemikiran, gagasan, usulan dan data yang telah tersusun di dalam renstra LPP RRI 2015-2019 terdahulu. Upaya mengakomodasi apa yang sudah dilakukan sebelumnya sungguh sangat penting agar tetap terjaga kesinambungan dalam pengelolaan RRI sebagai lembaga penyiaran publik dan merupakan representasi negara dalam hal memberikan layanan kepada masyarakat di bidang informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat.
Renstra LPP RRI 2015-2019 (perubahan pertama) merupakan pedoman operasional bagi Dewan Direksi dan seluruh Satuan Kerja di lingkungan LPP RRI dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional sesuai, visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, arah kebijakan, program penyiaran baik on-air maupun off-air. Dokumen renstra ini pula pada lima tahun ke depan akan menjadi alat ukur untuk mengetahui kinerja organisasi. Kemampuan manajemen dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis merupakan hasil akhir yang sangat diharapkan dan menjadi ukuran keberhasilan organisasi dalam mengemban misinya.
Tentu tidak mudah menyusun renstra dalam situasi RRI dihadapkan pada kemungkinan adanya transformasi untuk menjadi Radio Televisi Republik Indonesia (RTRI) mengingat RUU-nya telah ditetapkan sebagai prioritas 2016 dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) DPR RI 2014-2019. Akan tetapi, dengan usaha yang keras, pada akhirnya, Renstra LPP RRI 2015-2019 (perubahan pertama) dapat diwujudkan. Renstra ini diharapkan menjadi pedoman pelaksanaan operasional kelembagaan dan kinerja secara profesional yang terukur
vi | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
serta menghasilkan outcome yang diharapkan. Renstra ini dipastikan dapat berfungsi dengan baik dan benar jika dijalankan dengan perencanaan matang, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan yang baik di semua satuan kerja LPP RRI di seluruh Indonesia dalam mewujudkan visi kebangsaan Indonesia yang dicita-citakan.
Dengan adanya dokumen renstra LPP RRI 2015-2019 (perubahan pertama) maka renstra LPP RRI 2015-2019 terdahulu dengan sendirinya tidak berlaku lagi. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya Renstra LPP RRI 2015-2019 (perubahan pertama) kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
KEPUTUSAN DEWAN PENGAWAS
LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIANOMOR 023 TAHUN 2016
TENTANG
REVISI PERTAMA RENCANA STRATEGISLEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2015-2019
DEWAN PENGAWAS LPP RRI
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025, serta Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
b. Bahwa sesuai Keputusan Dewan Pengawas LPP RRI Nomor 004 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tahun 2015-2019;
c. Bahwa Dewan Pengawas LPP RRI telah menetapkan perubahan visi dan misi LPP RRI, maka perlu lakukan Revisi Pertama Rencana Strategis Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tahun 2015-2019;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf c, maka dipandang perlu menetapkan keputusan Dewan Pengawas LPP RRI tentang Revisi Pertama Rencana Strategis Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tahun 2015-2019.
viii | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia;
6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41/P Tahun 2016 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas LPP RRI;
8. Keputusan Dewan Pengawas LPP RRI Nomor 019 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Dewan Direksi LPP RRI Periode 2016-2021.
Memperhatikan : Hasil rapat Dewan Pengawas LPP RRI dan Dewan Direksi LPP RRI pada tanggal 19 Agustus 2016.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia tentang Revisi Pertama Rencana Strategis Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tahun 2015-2019.
RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA) | ix
Pertama : Melakukan revisi pertama Rencana Strategis Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tahun 2015-2019;
Kedua : Revisi Pertama Rencana Strategis Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tahun 2015-2019 sebagaimana Diktum Pertama merupakan landasan bagi satuan kerja di lingkungan LPP RRI dalam melaksanakan Program dan Kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi LPP RRI yang telah ditetapkan;
Ketiga : Revisi Pertama Rencana Strategis Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tahun 2015-2019 dijadikan bahan acuan dalam evaluasi kinerja LPP RRI;
Keempat : Revisi Pertama Rencana Strategis Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tahun 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iii
KEPUTUSAN DEWAN PENGAWAS LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK
RADIO REPUBLIK INDONESIA NOMOR 023 TAHUN 2016 vii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. KONDISI UMUM 1
A.1. Situasi Lingkungan Eksternal 1
A.1.1. Situasi Global 2
A.1.2. Situasi Regional 3
A.1.3. Nasional 4
A.2. Peran Media dalam Masyarakat Modern 6
B. POTENSI DAN PERMASALAHAN 8
B.1. Potensi RRI 9
B.1.1. Jaringan dan Daya Jangkau Siaran 9
B.1.2. Penyelenggara Layanan Publik bidang Komunikasi 16
B.1.3. Pencapaian Kinerja 2010-2015 18
Bidang Program dan Produksi 21
Bidang Teknologi dan Media Baru 22
Bidang Layanan dan Pengembangan Usaha 23
Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum 24
Bidang Keuangan 25
xii | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
B.2. Permasalahan 26
B.2.1. Aspek Programatis 26
B.2.2. Kualitas SDM 28
B.2.3. Keterbatasan Sarana Teknologi 28
B.2.4. Pengelolaan Keuangan 29
B.2.5. Status Kelembagaan 30
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 31
A. VISI 31
B. MISI 33
C. TUJUAN 35
D. SASARAN STRATEGIS 37
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 45
A. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL 45
RPJM ke-1 (2005 – 2009) 51
RPJM ke-2 (2010 – 2014) 51
RPJM ke-3 (2015 – 2019) 52
RPJM Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla 53
B. Arah Kebijakan dan Strategi LPP RRI 62
C. Kerangka Regulasi 64
D. Kerangka Kelembagaan 69
1. Penguatan Kapasitas Kelembagaan 70
2. Penguatan Kapasitas Pegawai 71
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 75
A. Rencana Kinerja Tahunan 75
B. Kerangka Pendanaan 89
1. Kebutuhan Anggaran Tahun 2016 89
2. Kebutuhan Anggaran Tahun 2017 – 2019 90
BAB V PENUTUP 93
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Stasiun Penyiaran RRI 11
Tabel 1.2 Data Penambahan Studio Produksi dan Satker RRI Tahun 2010 – 2015 14
Tabel 1.3 Jumlah Stasiun RRI 2010-2015 15
Tabel 2.1 Misi LPP RRI 34
Tabel 2.2 Misi dan Tujuan LPP RRI 35
Tabel 2.3 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis 38
Tabel 3.1 Kerangka Regulasi LPP RRI 65
Tabel 3.2 Rencana Peningkatan Kapasitas SDM RRI 73
Tabel 4.1 Indikator Capaian Sasaran Strategis 76
Tabel 4.2 Rencana Kinerja Tahunan LPP RRI Periode 2015-2019 81
Tabel 4.3. Rencana Kerja dan Anggaran Berdasarkan Pagu DefinitifTahun2016 89
Tabel 4.4 Program Lembaga Penyiaran Publik RRI Tahun 2016 – 2019 91
A. KONDISI UMUM
Keberadaan organisasi tidak dapat dilepaskan dari konteks lingkungan di mana organisasi tersebut beroperasi, begitu juga RRI. Sebagai lembaga penyiaran publik, keberadaan RRI tidak dapat dilepaskan dari dinamika internal dan eksternal. Kemampuan RRI dalam melakukan penyesuaian diri atas dinamika lingkungan eksternal yang terus berubah akan memengaruhi keberadaan dan keberlangsungan RRI di masa sekarang dan akan datang. Oleh karena itu, penting untuk memahami lingkungan eksternal RRI yang terus berubah secara dinamis.
A.1. Situasi Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada ‘di luar’ RRI yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kerja dan sistem kerja RRI. Jika RRI dibayangkan sebagai suatu sistem organisme, maka lingkungan eksternal adalah segala keadaan yang berada di luar organisasi yang memengaruhi secara langsung ataupun
BAB IPENDAHULUAN
2 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
tidak langsung terhadap organisasi (Grunig, 1992). Lingkungan eksternal ini dibedakan menjadi tiga, yakni lingkungan global, regional, dan nasional.
A.1.1. Situasi Global
Dunia berubah dengan cepat. Perkembangan teknologi komunikasi dan semakin murahnya biaya transportasi telah menciptakan sebuah lingkungan yang semakin mengglobal, yang ditandai oleh lumernya batas-batas negara bangsa (state borderless). Interkoneksi, integrasi, dan interdependensi telah menjadi ciri khas dunia saat ini, yang lebih dikenal sebagai globalisasi. Dalam dunia global, batas-batas negara bangsa menjadi kabur, sementara uang, barang, dan manusia dapat bergerak bebas tanpa hambatan. Ada sisi positif dan negatif dari perkembangan dunia global tersebut. Sisi positifnya bahwa umat manusia dapat membangun jaringan untuk saling belajar satu dengan lain dan juga bekerja sama dalam suatu gerakan global (global movement) demi menyelamatkan lingkungan, pengungsi, mengurangi laju kemiskinan, dan sebagainya. Pendeknya, melalui jaringan global, umat manusia bisa bekerja sama demi mengatasi persoalan-persoalan yang mereka hadapi, membangun solidaritas demi kehidupan yang lebih baik. Namun, globalisasi juga mempunyai dampak negatif. Globalisasi membawa nilai-nilai global yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal ataupun nasional suatu bangsa. Identitas suatu bangsa kini dihadapkan dengan identitas lain pada tataran global, di mana keduanya akan berinteraksi secara dinamis dan mungkin juga hegemonik. Globalisasi informasi dan komunikasi melalui persebaran informasi global memungkinkan hegemoni suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi suatu bangsa untuk memiliki strategi
PENDAHULUAN | 3
kebudayaan agar kebudayaannya tidak dilindas oleh globalisasi, dan hanya menjadi sekadar pasar bagi produk-produk budaya lain yang mengalir dari produsen-produsen produk budaya global.
Ciri lain globalisasi yang tidak bisa dinafikan adalahinterdependensi, dunia saling bergantung satu dengan lainnya. Apa yang terjadi pada suatu belahan dunia akan memberikan imbas bagi dunia lainnya.KonflikLautTiongkokSelatandankonflik-konflikdiwilayah lain manapun di dunia akan berimbas secara langsung dan tidak langsung bagi suatu negara, termasuk Indonesia. Informasi karenanya menjadi semakin penting sebab melalui informasi itulah individu-individu dalam masyarakat akan mempunyai pengetahuan dan kesadaran atas diri dan lingkungannya. Pengetahuan dan kesadaran inilah yang akan membuat mereka bisa terlibat sebagai subjek dalam kehidupan publik. Dalam situasi semacam ini, tantangannya kemudian adalah bagaimana menciptakan sistem komunikasi yang adil, yang mampu melayani seluruh warga negara sehingga mereka bisa terlibat secara aktif dalam kehidupan publik.
A.1.2. Situasi Regional
Globalisasi bukanlah perubahan sosial dan politik satu dimensi, melainkan merupakan realitas banyak wajah (multifacet). Meskipun dunia bergerak ke arah tatanan yang semakin mengglobal, tetapi negara-negara di kawasan juga semakin mengintegrasikan diri. Dalam konteks negara-negara kawasan Asia Tenggara atau ASEAN, perkembangan mutakhir adalah upaya untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang sering disebut MEA. Menurut BBC Indonesia, pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini nantinya memungkinkan
4 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Bangsa Indonesia. Pasar tunggal ASEAN berarti pula kesempatan pasar dan tenaga kerja, tetapi juga sekaligus ancaman atas serbuan barang-barang dan tenaga kerja dari negara lain di kawasan.
Kompetisi selalu mensyaratkan informasi. Dalam Making Globalization Work, Joseph Stiglitz (2007) mengemukakan bahwa informasi merupakan prasyarat penting bagi kompetisi yang adil, suatu komunikasi yang simetris. Kelompok-kelompok masyarakat tertentu acapkali memenangkan persaingan karena mereka mempunyai informasi yang cukup. Sebaliknya, masyarakat miskin gagal mendapatkan keuntungan yang memadai dari proses globalisasi karena langkanya informasi. Oleh karena itu, menurut Stiglitz, informasi haruslah terbuka dan tersedia bagi masyarakat miskin agar mereka mendapatkan keuntungan dari perdagangan (bebas).
A.1.3. Nasional
Di tingkat nasional, kita dihadapkan pada proses demokratisasi politik yang mulai terkonsolidasi dengan baik. Pemilihan umum sebagai sarana kontestasi politik dan pergantian kekuasaan politik pemerintahan telah berlangsung selama beberapa kali dengan cara damai. Kemerdekaan berekspresi telah dijamin melalui undang-undang meskipun dalam implementasinya masih mengandung beberapa persoalan seperti meluasnya kekerasan sipil oleh kelompok-
PENDAHULUAN | 5
kelompok tertentu dalam masyarakat. Masyarakat juga semakin kritis dalam mengawasi jalannya pemerintahan, terutama sejak kemerdekaan pers mendapatkan jaminan undang-undang. Ini membuat masyarakat mampu melakukan kontrol secara masif kepada pemerintahan.
Melalui UU No. 40 tahun 1999, pers mendapatkan jaminan kemerdekaannya dalam mencari, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi. Pers kini jauh lebih mampu dalam melaksanakan fungsinya sebagai ‘penjaga kekuasaan (watchdog)’ dalam sistem demokrasi. Meskipun demikian, menguatnya kapitalisasi media yang mendorong media untuk lebih menonjolkan dirinya sebagai institusi bisnis dibandingkan dengan institusi sosial membuat media lebih sering terjebak ke dalam isu-isu sensasional dalam bentuk skandal politik dan kriminalitas. Ini pada titik tertentu mengganggu demokrasi karena menghalangi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang objektif.Informasiyangtidakhanyarelevan,tapijugasignifikanbagikehidupannya.
Perkembangan lainnya yang tidak kalah penting adalah terus digalakkannya pembangunan oleh pemerintah. Meskipun masing-masing pemerintahan memberi penekanan yang berbeda, tetapi orientasi utama pembangunan untuk mengentaskan masyarakat miskin terus menjadi prioritas. Melalui Nawacita, pemerintah terus berusaha menggenjot pembangunan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Pembangunan infrastruktur terus ditingkatkan, terutama di kawasan Indonesia timur. Pembangunan itu dilakukan demi lebih mengintegrasikan masyarakat Indonesia, membuka akses layanan publik, meningkatkan produktivitas dan memperlancar arus barang-barang dan manusia. Dengan begitu, diharapkan bukan hanya akan meningkatkan daya tarik investasi dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga demi semakin menjaga keutuhan
6 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
Bangsa Indonesia karena wilayah-wilayah Indonesia semakin terhubung satu dengan lainnya. Melalui RPJM, Indonesia terus berupaya melakukan pembangunan agar bisa mengejar kemakmuran dan kesejahteraan, setara dengan negara-negara yang telah maju.
Seiring pembangunan yang terus digalakkan tersebut, isu lain-nya adalah persoalan korupsi dan reformasi birokrasi. Indonesia menjadi salah satu negara paling korup di dunia, dan ini jelas menghalangi upaya pembangunan yang berkeadilan. Korupsi telah merugikan pembangunan dalam beragam cara, terutama adalah rendahnya pembangunan fisik dan manusia. Korupsi juga telahmenggerogoti birokrasi negara yang menjadikannya lemah ketika berhadapan dengan kekuatan-kekuatan kapital global. Oleh karena itu, korupsi akan tetap menjadi isu penting dalam pembangunan dan reformasi di Indonesia. Reformasi birokrasi melalui transparansi, akuntabilitas atau secara lebih singkat melalui implementasi good governance adalah upaya yang terus dilakukan untuk mencegah terjadinya korupsi, yang secara bersamaan meningkatkan kualitas layanan publik di Indonesia.
A.2. Peran Media dalam Masyarakat Modern
Hampir tidak ada yang menyanggah betapa masyarakat modern sangat dipengaruhi oleh media. Bahkan, para ahli media berada pada kesimpulan bahwa membicarakan masyarakat modern akan kehilangan makna jika tidak menyertakan media. Begitu pentingnya peran media dalam masyarakat maka muncullah istilah mediated society, masyarakat termediasi. Artinya, hubungan-hubungan masyarakat atau relasi-relasi sosial masyarakat hampir pasti diperantai atau dipengaruhi oleh media. Kita mendapatkan informasi tentang
PENDAHULUAN | 7
beragam realitas sosial dan politik dari media. Kita membangun hubungan dengan pihak lain juga menggunakan media baik media konvensional maupun media baru seperti handphone, email, media sosial, dan seterusnya. Keseluruhan media tersebut membantu manusia berinteraksi satu dengan lainnya yang membuat hubungan-hubungan manusia menjadi semakin mudah.
Pengalaman-pengalaman manusia dan gambaran-gambaran manusia tentang lingkungannya sangat dipengaruhi oleh citra-citra yang dibangun oleh media. Oleh karena posisinya yang penting itulah, ruang media kemudian menjadi ajang perebutan kekuasaan. Seperti para pemikir cultural studies kemukakan, teks media sebagai suatu praktik budaya merupakan ajang pertarungan kekuasaan terus-menerus. Inilah yang membuat kelompok-kelompok dalam masyarakat, penguasa politik, dan para pemodal saling berebut untuk mendapatkan kendali media.
Dalam sistem demokrasi, keberadaan media menjadi sedemikian penting karena demokrasi mensyaratkan informasi yang baik. Para pakar komunikasi politik sering mengatakan bahwa masyarakat yang terinformasi dengan baik adalah prasyarat demokrasi yang berkualitas. Hanya masyarakat yang terinformasi dengan baik akan mampu menentukan pemimpin yang paling jujur, bijak, dan cerdas. Kedaulatan rakyat hanya akan bermakna secara benar sejauh masyarakatnya mendapatkan informasi yang benar, informasi yang objektif.
Kehadiran media baru menjadikan keberadaan media menjadi sedemikian penting dan berpengaruh karena media baru seperti internet telah mengatasi kendala yang diciptakan oleh media konvensional. Meskipun media massa tidak ditinggalkan sama sekali, tetapi penggunaan media massa telah mengalami penurunan.
8 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
Sebaliknya, penggunaan media baru—dalam hal ini handphone dan internet—telah mengalami peningkatan pesat. Data terbaru yang bisa diakses terkait penetrasi internet di Indonesia, misalnya, telah mencapai angka 34% atau sekitar 88,1 juta orang. Ini jelas memberikan peluang dan sekaligus tantangan bagi para pengelola media seperti RRI.
B. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Pemetaan mengenai aspek potensi yang dimiliki RRI dan juga permasalahan yang dihadapi merupakan langkah menentukan bagi upaya pencapaian kinerja yang optimal. Pengenalan potensi yang dimiliki dapat membangun kepercayaan diri bagi orang-orang yang ada di dalamnya sekaligus menjadi daya tawar tersendiri bagi lembaga. Adapun pemetaan masalah akan sangat berguna untuk menyusun strategi dalam menjalankan fungsi RRI sebagai lembaga penyiaran publik.
Sehubungan dengan itu, pada bagian berikut, akan disampaikan paparan ringkas mengenai aspek potensi dan permasalahan yang dihadapi RRI dalam konteks pembangunan dan penguatan institusi tersebut sebagai lembaga penyiaran publik. Namun, mengingat keterbatasan ruang maka aspek potensi yang dipaparkan terbatas padahal-halyangdipandangsangatsignifikanbagiRRI, masyarakat, bangsa dan negara. Paparan mengenai permasalahan yang dihadapi juga terbatas pada hal-hal yang mempunyai pengaruh signifikanbagi eksistensi dan penguatan fungsi RRI sebagai lembaga penyiaran publik.
PENDAHULUAN | 9
B.1. Potensi RRI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potensi mempunyai arti kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksudkan dengan potensi RRI dalam kedudukannya sebagai lembaga penyiaran publik adalah segala sesuatu yang dimiliki dan berpeluang untuk dikembangkan demi kinerja RRI yang lebih optimal. Adapun potensi yang cukup menonjol dan dapat menjadi modal bagi penguatan fungsi RRI sebagai lembaga penyiaran publik antara lain jaringan dan daya jangkau siaran, penyelenggara layanan publik bidang komunikasi, serta pencapaian kinerja 2010-2015.
B.1.1. Jaringan dan Daya Jangkau Siaran
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga penyiaran publik, RRI memiliki potensi besar dan strategis berupa luasnya jaringan dan dengan sendirinya berimplikasi pada luasnya jangkauan siaran. Saat ini, RRI mempunyai 92 stasiun penyiaran terdiri 67 stasiun penyiaran dan 25 (dua puluh lima) studio produksi di wilayah perbatasan, pulau terluar/terdepan, daerah terpencil/pedalaman dan pesisir. Dengan jumlah pemancar sebanyak 724 unit, RRI menjangkau 82% wilayah berpenduduk di Indonesia. RRI juga menyelenggarakan layanan siaran melalui aplikasi media baru seperti streaming, RRI Play, Be Young, dan RRI Net.
Tiga Layanan RRI melalui Media Baru
Cove
rage
Sel
uruh
RRI
PENDAHULUAN | 11
Tabel 1.1Stasiun Penyiaran RRI
NAMA STASIUN PENYIARAN
1 RRI Banda Aceh 47 RRI Banjarmasin2 RRI Lhokseumawe 48 RRI Samarinda3 RRI Meulaboh 49 RRI Palangkaraya4 RRI Takengon 50 RRI Tarakan5 Studio Produksi RRI Sabang 51 RRI Nunukan6 Studio Produksi RRI Aceh
Singkil52 Studio Produksi RRI Malinau
7 RRI Medan 53 Studio Produksi RRI Sendawar
8 RRI Sibolga 54 Studio Produksi RRI Longbagun
9 RRI Gunung Sitoli 55 RRI Denpasar10 Studio Produksi RRI Nias
Selatan56 RRI Singaraja
11 RRI Pekanbaru 57 RRI Mataram12 RRI Padang 58 RRI Kupang13 RRI Bukittinggi 59 RRI Ende14 RRI Tanjung Pinang 60 RRI Atambua15 RRI Ranai 61 RRI Makassar16 RRI Batam 62 RRI Palu17 Studio Produksi Bengkalis 63 RRI Kendari18 RRI Palembang 64 RRI Toli-Toli19 RRI Jambi 65 Studio Produksi RRI Ampana20 RRI Bengkulu 66 Studio Produksi RRI Mamuju21 RRI Bandar Lampung 67 Studio Produksi RRI Bau-Bau22 RRI Sungailiat 68 Studio Produksi RRI Bone23 Studio Produksi RRI
Waykanan69 RRI Manado
24 Studio Produksi RRI Bintuhan
70 RRI Gorontalo
12 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
25 Studio Produksi RRI Sungaipenuh
71 RRI Tahuna
26 RRI Bandung 72 Studio Produksi RRI Talaud27 RRI Cirebon 73 RRI Ambon28 RRI Bogor 74 RRI Ternate29 Studio Produksi RRI Banten 75 RRI Tual30 RRI Jakarta 76 Studio Produksi RRI
Saumlaki31 Siaran Luar Negeri 77 Studio Produksi RRI Bula32 Pusat Pemberitaan 78 RRI Manokwari33 RRI Yogyakarta 79 RRI Nabire34 RRI Semarang 80 RRI Sorong35 RRI Surakarta 81 Studio Produksi RRI Bintuni36 RRI Purwokerto 82 Studio Produksi RRI
Teminabuan37 RRI Surabaya 83 RRI Fak-Fak38 RRI Malang 84 Studio Produksi RRI
Kaimana39 RRI Madiun 85 RRI Serui40 RRI Jember 86 RRI Jayapura41 RRI Sumenep 87 RRI Merauke42 Studio Produksi RRI
Sampang88 RRI Wamena
43 Studio Produksi RRI Kediri 89 RRI Biak44 RRI Pontianak 90 RRI Bouven Digoel45 RRI Sintang 91 Studio Produksi RRI Skow46 RRI Entikong 92 Studio Produksi RRI Oksibil
14 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
Tabel 1.2Data Penambahan Studio Produksi dan Satker RRI
Tahun 2010 – 2015
NONAMA STUDIO
PRODUKSITANGGAL
PENDIRIAN
DAERAH PERBATASAN/
STRATEGIS
STATUS SAAT INI
1 Entikong 15/7/2009 Perbatasan Satker2 Boven Digoel 11/9/2009 Perbatasan Satker3 Batam 27/12/2009 Perbatasan Satker4 SP Sampang 20/2/2010 Strategis SP5 Takengon 11/5/2010 Strategis Satker6 SP Malinau 21/7/2010 Strategis SP7 SP Sabang 31/7/2010 Perbatasan SP8 SP Oksibil 2/8/2010 Perbatasan SP9 SP Skow 3/8/2010 SP10 SP Kaimana 29/8/2010 SP11 SP Ampana 1/10/2010 SP12 Atambua 16/11/2010 Satker13 Nunukan 11/10/2010 Satker14 SP Sendawar 23/2/2011 SP15 SP Aceh Singkil 27/4/2011 SP16 SP Saumlaki 27/7/2011 SP17 SP Banten 26/6/2012 SP18 SP Mamuju 19/12/2012 SP19 SP Bula 18/1/2013 SP20 SP Talaud 24/5/2013 SP21 SP Bengkalis 1/9/2013 SP22 SP Sungai Penuh 10/11/2013 SP23 SP Bintuhan 18/1/2014 SP24 SP Way Kanan 3/11/2014 SP25 SP Longbagun 2014 SP26 SP Bone 5/4/2015 SP
PENDAHULUAN | 15
27 SP Baubau 5/4/2015 SP28 SP Nias Selatan 2015 SP29 SP Sorong Selatan 2015 SP
Tabel 1.3
Pelayanan melalui berbagai platform teknologi dimaksudkan untuk menjamin terpenuhinya prinsip universalitas dan diversititas akses bagi semua warga negara. Dengan begitu, setiap orang dapat mengakses siaran radio yang tidak lagi terbatas pada jaringan terestrial, tetapi dapat menggunakan berbagai pilihan media baru berbasis internet seperti streaming, aplikasi RRI Play, Be Young, dan RRI Net. Lebih lanjut, pemanfaatan beragam platform teknologi untuk siaran RRI tersebut memberikan penegasan betapa luasnya jaringan siaran yang dimiliki RRI saat ini sehingga memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2010 2011 2012 2013 2014 2015
JUMLAH STASIUN RRITAHUN 2010 - 2015
7477 79 83 86
92
16 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
B.1.2. Penyelenggara Layanan Publik bidang Komunikasi
Dalam sistem demokrasi, keberadaan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) atau yang dalam Bahasa Inggris disebut Public Service Broadcasting (PSB) mutlak diperlukan karena posisinya sebagai representasi negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat. Konsep PSB atau LPP berbeda secara fundamental dengan Public Broadcasting (PB) karena yang terakhir ini penekanannya lebih pada orientasi siarannya untuk kepentingan publik, sedangkan konsep PSB tekanannya pada “pelayanan publik”. Artinya, Public Broadcasting (penyiaran publik) bisa saja diselenggarakan oleh lembaga komersial atau swasta, tetapi yang penting isi programnya memenuhi kepentingan publik. Adapun kelembagaan PSB tidak mungkin ditangani oleh swasta atau lembaga komersial karena kehadirannya merupakan representasi negara untuk melayani kepentingan atau kebutuhan warga negara di bidang komunikasi.
Keberadaan LPP sesungguhnya merupakan mandat konstitusi. Pasal 28F UUD 1945 menyatakan sebagai berikut.
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Mandat konstitusional untuk berkomunikasi menyentuh dua lapisan. Pertama, adanya hak untuk tahu (right to know), hak untuk menyatakan pendapat (right to opinion), dan hak untuk berekspresi (right to expression) bagi setiap warga negara. Kedua, adanya kewajiban untuk mengatakan (obligation to tell) dari negara kepada
PENDAHULUAN | 17
warganya mengenai apa saja yang diperbuat untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara.
Sebagai mandat konstitusional, lembaga penyiaran publik memiliki sejumlah prinsip yang harus ditaati. Pertama, muatan pesan yang disiarkan oleh LPP harus dapat diterima oleh semua kalangan karena nilai-nilai yang ditawarkan bersifat universal. Kedua, program–program yang disiarkan harus mencerminkan keberagaman, yakni memenuhi kebutuhan semua kalangan masyarakat. Ketiga, siaran LPP harus memiliki keunggulan atau berkualitas baik dalam hal isi maupun teknis produksinya. Keempat, memiliki kebijakan redaksional yang independen sehingga tepercaya, dan menjadi rujukan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan (Masduki dan Darmanto, 2016: 65-66). Adapun tujuan lembaga penyiaran publik, antara lain: menjangkau wilayahgeografisecarauniversaldalamartimeliputiseluruhwilayahlayanan, menyajikan keragaman, menyediakan layanan bagi minoritas khusus seperti kelompok rentan dan disabilitas, perhatian terhadap budaya, bahasa, dan identitas nasional, mengutamakan kualitas siaran, mengutamakan kepentingan publik, menyediakan informasi yang seimbang, dan melayani kebutuhan sistem politik (McQuaill, 2011: 176).
Penegakan atas prinsip-prinsip dan tujuan LPP menjadi semakin penting bagi Bangsa Indonesia mengingat ada kecenderungan semakin kuatnya oligarki media massa komersial. Dalam banyak studi, disimpulkan bahwa lembaga-lembaga komersial ini hanya mengejar keuntungan ekonomi ataupun kepentingan politik tanpa mempedulikan kepentingan masyarakat luas (lihat Rianto dkk, 2012; Rianto dkk, 2014). LPP yang kuat dan profesional sudah tentu akan mampu mengimbangi menguatnya oligarki media. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa untuk tetap menjaga marwah LPP, dalam hal ini RRI dan TVRI.
18 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
B.1.3. Pencapaian Kinerja 2010-2015
Berdasarkan Pasal 4 PP No.12 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), RRI mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk melaksanakan tugas tersebut, RRI menyelenggarakan fungsi: (1) perumusan kebijakan umum dan pengawasan di bidang penyelenggaraan penyiaran radio publik; (2) pelaksanaan dan pengendalian kegiatan penyelenggaraan penyiaran radio publik; (3) pembinaan dan pelaksanaan administrasi serta sumber daya RRI.
Sebagai wujud implementasi dari Rencana Strategis periode 2010-2015, LPP RRI telah mencapai sejumlah kemajuan baik di bidang program/programa, teknologi penyiaran, pengelolaan aset, dan peningkatan reputasi. Pada bagian ini, akan disampaikan paparan capaian kinerja periode 2010-2015. Paparan kinerja disampaikan dalam dua versi, yaitu bersifat umum dan khusus. Secara umum, capaian kinerja LPP RRI pada 2010-2015 adalah sebagai berikut.
1. Melakukan Penataan Siaran dan Redesain Programa
RRI telah berhasil melakukan penataan siaran melalui redesain programa 1, 2, dan 4. Untuk menjangkau dan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat di wilayah perbatasan, terpencil, pulau terluar dan daerah pesisir telah didirikan beberapa studio produksi di daerah-daerah terpencil, pulau terluas, dan di wilayah perbatasan. Sementara itu, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan di
PENDAHULUAN | 19
daerah perbatasan, RRI telah meningkatkan status studio produksi menjadi satuan kerja atau stasiun mandiri tipe C sehingga memiliki kemandirian dalam hal manajemen.
Upaya peningkatan kualitas layanan melalui peningkatan status kelembagaan juga dilakukan pada stasiun RRI Tipe C di kota provinsi. Selama periode 2010-2015, terdapat 10 stasiun RRI Tipe C yang mengalami peningkatan status menjadi Tipe B atau setingkat eselon II, yaitu LPP RRI Banda Aceh, Padang, Samarinda, Pontianak, Ambon, Kupang, Bandar Lampung, Palu, Jambi dan Bengkulu. Dengan meningkatnya status, dengan sendirinya, akan meningkatkan kapasitas pelayanan.
2. Memperluas Jangkauan Siaran
Untuk memperluas jangkauan siaran dan menjamin terlaksananya prinsip universalitas, RRItelahmelakukandiversifikasilayanan siaran dengan menggunakan teknologi multiplatform. Kini, siaran RRI tidak hanya dapat diakses melalui jaringan terestrial, tetapi bisa juga diakses melalui streaming, aplikasi RRI Play, Be Young, dan RRI net. Adapun terkait dengan penyelenggaraan layanan secara terestrial, RRI telah berhasil memperluas jangkauan siaran sekitar 1.623,38 km² di Wilayah Dumai yang dihuni sekitar 250.376 jiwa dan juga perluasan jangkauan siaran pada Wilayah Batam. Keberhasilan lainnya
20 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
yang telah dicapai oleh LPP RRI di bidang teknologi dan media baru adalah, melakukan perbaikan pemancar, penyelesaian ISR yang masih bermasalah, dan juga pengajuan ISR baru.
3. Manajemen Pengelolaan Aset
Dalam hal pengelolaan aset, telah dilakukan pendataan dan sertifikasi tanah-tanah milik RRI di berbagai kota, termasuk penyelesaian sengketa untuk tanah di Cimanggis. Meskipun demikian, program penataan aset belum sepenuhnya sempurna sehingga perlu dilanjutkan untuk renstra periode 2015-2019.
4. Peningkataan Reputasi RRI
Peningkatan reputasi RRI ditandai dengan banyaknya perolehan penghargaan baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri atas capaian kinerja RRI. Penghargaan yang diterima oleh RRI selama periode yang baru lalu mencakup beberapa bidang seperti program siaran, inovasi teknologi, maupun karya sosial kemanusiaan. Adapun daftar lengkap mengenai perolehan penghargaan yang diberikan pihak eksternal kepada RRI selama periode yang baru lalu dapat dilihat pada lampiran sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan dari renstra ini.
Adapun paparan capaian kinerja yang bersifat khusus dimaksudkan sebagai laporan lebih rinci dari masing-masing direktorat LPP RRI. Pada periode 2010-2015, LPP RRI mempunyai 5 direktorat, yaitu Direktorat Program dan Produksi (Dit. PP), Direktorat Teknologi dan Media Baru (Dit. TMB), Direktorat Layanan dan Pengembangan Usaha (Dit. LPU), Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum (Dit. SDM), dan Direktorat Keuangan (Dit. Keuangan). Adapun capaian kinerja dari masing-masing direktorat adalah sebagai berikut.
PENDAHULUAN | 21
Bidang Program dan Produksi
Capaian-capaian untuk Direktorat Program dan Produksi adalah sebagai berikut.
1. Menyusun pedoman operasional siaran untuk Pro 1, Pro 2, dan Pro 4
2. Melakukan redesain Pro 1, Pro 2, dan Pro 4
3. Membuat Smartbook Pemberitaan RRI (Petunjuk Operasional Pusat Pemberitaan)
4. Menyusun Juklak Siaran Berjaringan Nasional Tahun 2011
5. Menyusun Panduan Meliput Ibadah Haji untuk Para Reporter LPP RRI
6. Menyelenggarakan dan mengembangkan siaran program “green radio”
7. Menyelenggarakan program komunitas (community program)
8. Melaksanakan Bintang Radio Tingkat Nasional dan ASEAN
9. Melaksanakan Pekan Tilawatil Quran setiap tahun sekali
10. Melaksanakan Siaran Arus Mudik dan Balik setiap tahun
11. Menyelenggarakan Liputan dan Siaran Haji setiap musim haji
12. Menyelenggarakan siaran apresiasi seni dan budaya serta pergelaran di seluruh Indonesia
13. Mengembangkan Pusat Pemberitaan menjadi Kantor Berita Radio Nasional (KBRN) berbasis website www.rri.co.id yang menyajikan peristiwa aktual dalam format multimedia, dalam bentuk teks, foto, audio, video dan/atau gabungan semuanya.
22 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
14. Mengembangkan layanan informasi melalui website di http\\.www. rri.co.id
15. Mengembangkan program siaran sabuk pengaman informasi (safetybelt information) untuk wilayah perbatasan, daerah terluar dan terpencil
16. Menyelenggarakan Siaran Luar Negeri (The Voice of Indonesia) dalam 8 (delapan) bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, Jerman, Spanyol, Arab, Jepang, Perancis dan Mandarin.
17. Menyelenggarakan Quick Count untuk Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014
18. Menyelenggarakan siaran Pemilu Daerah
Bidang Teknologi dan Media Baru
Capaian-capaian bidang Teknologi dan Media Baru adalah sebagai berikut.
1. Perluasan jangkauan siaran sekitar 1.623,38 km² di Wilayah Dumai yang dihuni sekitar 250.376 jiwa dan perluasan jangkauan siaran pada Wilayah Batam
PENDAHULUAN | 23
2. Mengadakan Server Bank Lagu yang dapat dipergunakan oleh RRI se-Indonesia.
3. Penataan dan Pengurusan Izin Frekuensi RRI yang dilakukan bersama dengan Kementerian Kominfo.
4. Memperoleh izin penggunaan frekuensi (ISR) sebanyak 171, sedangkan sisanya sebanyak 197 Frekuensi dalam proses penyelesaian di Direktorat Pos dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informasi RI.
5. Penyediaan infrastruktur siaran Studio Produksi RRI di Perbatasan
6. Uji Coba siaran digital dengan Digital Audio Broadcast Plus (DAB+) sejak 2013 di Station RRI Jakarta dengan Format siaran segmented (Channel Musik Klasik, Jazz, Keroncong).
7. Implementasi Siaran Radio Streaming/On Line untuk seluruh stasiun RRI di Indonesia.
8. Mengembangkan aplikasi RRI Play, Be Young, RRI 30”
Bidang Layanan dan Pengembangan Usaha
Dalam rangka mendekatkan RRI dengan pendengarnya, Direktorat Layanan dan Pengembangan Usaha telah melaksanakan program-program yang bersifat off-air melalui kegiatan di antaranya sebagai berikut.
1. Pekan kreatif yang merupakan kegiatan bidang Layanan Publik yang bertujuan untuk menggali ide-ide serta kreativitas masyarakat untuk mengembangkan dan memperkaya khasanah budaya daerah menuju industri kreatif
24 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
2. Menyelenggarakan Layanan Publik untuk masyarakat Indonesia di luar negeri dengan memberikan kesempatan kepada Warga Negara Indonesia yang ada di Luar Negeri untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan di bidang broadcasting melalui progam citizen journalism.
3. Program Green Radio yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan pelestarian alam, melalui kegiatan penghijauan/penanaman pohon serta pemberdayaan masyarakat pesisir pantai
4. Jalan sehat disabilitas, Indonesia bersepeda, Indonesia berdonor dan program-program lainnya yang diarahkan pada berbagai sektor kehidupan sosial masyarakat
Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum
Untuk Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum, capaian-capaian program yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 2005 dan untuk memenuhi kebutuhan pegawai di RRI yang berada di daerah perbatasan, telah dilaksanakan rekrutmen Pegawai Bukan Pegawai Negeri Sipil (PBPNS) untuk ditempatkan di beberapa stasiun penyiaran yang berada di daerah perbatasan. Stasiun penyiaran tersebut di antaranya RRI Nunukan, RRI Batam, RRI Entikong, RRI Bouven Digoel serta Studio Produksi Singkil dan Studio Produksi Sampang.
2. Dalam rangka menjamin kepastian karier pegawai di lingkungan LPP RRI, Direksi telah menyusun pola karir pegawai. Pola karir ini memiliki arti penting bagi tenaga kerja di lingkungan RRI karena memberi kepastian perjalanan
PENDAHULUAN | 25
karir Pegawai Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia. Pola karir tersebut ditetapkan melalui Peraturan Direksi tentang Pedoman Pola Umum Pembinaan Karir Pegawai dan Penilaian Kinerja Pegawai Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia.
3. Pembuatan Key Performance Indicator (KPI) Kelembagaan dan Key Performance Indicator Direktorat serta Key Performance Indicator Satuan Kerja (Satuan Kerja) dengan metode Balance Scorecard.
4. Menyusun analisis pekerjaan (Job Analysis) yang merupakan pembaharuan terhadap analisis pekerjaan yang pernah ada, namun disesuaikan dengan kondisi perkembangan LPP RRI
5. Menyusun Sistem Standar Kompetensi yang meliputi kompetensi utama (Core Competency), Kompetensi Perilaku (Behavioral Competency), Kompetensi Manajerial (Managerial Competency) dan Kompetensi Teknis (Technical Competency) termasuk kompetensi untuk RRI Batam yang memiliki standar kompetensi.
Bidang Keuangan
Keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam penyiaran karena menentukan keberhasilan penyelenggaraan siaran. Ini karena seluruh penyelenggaraan penyiaran memerlukan biaya-biaya yang harus dikeluarkan demi meraih kualitas program siaran. Terkait dengan bidang keuangan, beberapa hal telah dilakukan sebagai berikut.
1. Menyusun rencana kebutuhan anggaran
2. Penyusunan Laporan Keuangan.
26 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
3. Menyusun kajian sebagai bahan pertimbangan pengajuan/usulan dimilikinya bagian anggaran tersendiri bagi RRI
4. Melakukan pembinaan dan pengawasan penggunaan anggaran pada semua satuan kerja di lingkungan LPP RRI
B.2. Permasalahan
Meskipun LPP RRI mempunyai potensi yang sangat besar, tetapi pada sisi lain juga menghadapi beragam persoalan krusial yang memerlukan pemecahan secara serius. Beberapa permasalahan yang membutuhkan pemecahan secara mendasar adalah permasalahan bidang programatisasi, keuangan, SDM, dan juga teknologi.
B.2.1. Aspek Programatis
Secara programatis, RRI belum sepenuhnya bertransformasi menjadi lembaga penyiaran publik yang profesional. Untuk itu, diperlukan upaya yang sistematis guna mengimplementasikan program yang sejalan dengan prinsip-prinsip penyiaran publik sehingga semua broadcaster RRI mampu mengimplementasikan nilai-nilai kepublikan ke dalam setiap program yang disiarkan.
Selain masalah program, persoalan lain yang dihadapi ialah kurangnya penajaman program-program untuk wilayah perbatasan, daerah terluar, terpencil, dan pesisir. Padahal, hal itu perlu dilakukan agar RRI mampu memenuhi kebutuhan masyarakat setempat akan informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat sesuai dengan konteks sosio dan budaya. Demikian pula untuk penyelenggaraan siaran luar negeri, belum ada pengembangan ke arah yang lebih strategis yang
PENDAHULUAN | 27
dapat melaksanakan fungsinya sebagai bentuk diplomasi publik. Sebaliknya, penyelenggaraan siaran luar negeri selama ini masih terbatas menggunakan 8 bahasa, dan bahkan wilayah ASEAN justru belum menjadi target sasaran. Di samping itu, penyelenggaraan siaran luar negeri selama ini belum memberikan perhatian khusus terhadap upaya mempromosikan Bahasa Indonesia dan ideologi Pancasila.
Untuk periode renstra 2015-2019, persoalan-persoalan programatis tersebut perlu segera diatasi untuk semua jenis programa RRI di seluruh Indonesia. Perhatian terhadap peningkatan kualitas program dan programa siaran untuk wilayah perbatasan, daerah terluar, terpencil, dan pesisir mutlak dilakukan untuk menunjukkan kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. Adapun penyelenggaraan siaran luar negeri, langkah konkret yang perlu dilakukan adalah dengan memperbanyak bahasa asing yang digunakan dengan target sasaran ke arah negara-negara ASEAN serta dengan membuat program-program pelajaran Bahasa Indonesia dan mempromosikan ideologi Pancasila.
Masih terkait dengan isu program dan programa ialah mengenai kebijakan alokasi anggaran. Sampai dengan 2016, alokasi anggaran untuk program siaran yang merupakan inti bisnis RRI tergolong masih sangat rendah, yakni di bawah 15% dari total anggaran per tahun. Idealnya, anggaran program minimal 50% dari total anggaran, dan yang paling ideal ialah 70% untuk program, sedangkan sisanya untuk operasional institusi. Terkait kebijakan pemerintah dalam konsep money follow program, maka anggaran keuangan RRI perlu menyesuaikan dengan kebijakan tersebut dengan menyusun program-program unggulan yang sesuai dengan program-program pemerintah termasuk di antaranya program nawacita.
28 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
B.2.2. Kualitas SDM
Jumlah pegawai RRI pada 2016 berjumlah 6.601 orang, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4.173 orang dan Bukan PNS sebanyak 2.428 orang. Sejak 1998, setelah Departemen Penerangan (Deppen) dibubarkan, tidak ada lagi rekrutmen PNS. Akibatnya, saat ini di RRI, tidak ada PNS yang berusia di bawah 35 tahun sehingga menimbulkan problem kaderisasi. Tenaga yang lebih muda hampir semuanya merupakan Pegawai Bukan PNS (PBPNS) sehingga tidak ada jaminan kesinambungan karier. Di sisi lain, peraturan perundangan tidak memungkinan PBPNS menduduki jabatan struktural.
Dengan jumlah pegawai yang ada sekarang, dari aspek kuantitatif, sebenarnya, sudah memadai atau mampu memenuhi kebutuhan semua unit kerja yang ada di RRI. Namun, dari segi kualitas, masih perlu ditingkatkan baik PNS dan PBPNS. Terlebih, untuk PBPNS, hampir sebagian besar belum pernah mendapatkan pendidikan ideologi LPP.
B.2.3. Keterbatasan Sarana Teknologi
Sebagai lembaga penyiaran radio, fungsi sarana teknologi menjadi sangat vital. Ini karena penyelenggaraan penyiaran radio tidak dapat dipisahkan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Idealnya, teknologi yang digunakan oleh semua stasiun RRI di seluruh Indonesia memiliki standar kualitas output yang sama. Namun, pada kenyataannya, tidak demikian. Standar kualitas di masing-masing stasiun bisa berbeda satu dengan lainnya. Untuk itu, perlu mekanisme pengadaan barang dan jasa peralatan teknik yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan menggunakan e-catalog.
PENDAHULUAN | 29
B.2.4. Pengelolaan Keuangan
Sumber utama keuangan LPP RRI tergantung pada APBN sehingga pengelolaannya mengikuti peraturan perundangan yang berlaku. Padahal, sebagai lembaga penyiaran, RRI memerlukan bentuk pertanggungjawaban keuangan yang lebih cair. Sebagai contoh, batas akhir pertanggung jawaban APBN adalah pertengahan bulan Desember tahun yang bersangkutan sementara kegiatan operasional lembaga penyiaran tidak mengenal batas waktu awal dan akhir tahun. Oleh karena itu, ke depan, penggunaan dan pertanggung jawaban dana operasional APBN RRI berlaku lex spesialisdanfleksibelsebagaiinstitusi yang operasional.
Sebagai lembaga penyiaran publik, seharusnya, ada regulasi yang memayungi agar RRI dapat melakukan pengelolaan keuangannya sesuai dengan kebutuhan lembaga penyiaran profesional pada umumnya. Dalam kaitan ini, perlu juga adanya regulasi yang kuat untuk menegaskan bahwa pemasukan yang berasal dari sumber-sumber yang ditetapkan oleh UU No.32/2002 dan berdasarkan Pasal 34 PP No.12 Tahun 2005 boleh dikelola langsung oleh RRI bisa direalisasikan. Ini penting karena sejak 2015 seluruh pemasukan yang berasal dari luar APBN menjadi PNBP yang harus disetor kepada kas negara, dan bisa ditarik kembali untuk pemanfaatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Proses penarikan kembali agak menyulitkan untuk menopang kegiatan siaran yang berlangsung terus-menerus setiap hari, dan kadang memerlukan dana yang jauh lebihfleksibelmeskipuntetapharusakuntabel.
30 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
B.2.5. Status Kelembagaan
Kelembagaan LPP RRI berdasarkan UU No.32/2002 pasal 14 ayat (1) yang menyebutkan bahwa RRI adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Dalam UU No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, status kelembagaan LPP RRI belum terakomodasi dalam klaster kelembagaan hukum ketatanegaraan RI. Ketidakjelasan ketentuan ini menimbulkan permasalahan dalam implementasinya. Hal itu menghambat pengelolaan Lembaga Penyiaran Publik secara profesional, khususnya masalah SDM dan anggaran.
Sehubungan dengan itu, perlu adanya perjuangan untuk memperjelas status kelembagaan LPP RRI. Di samping itu, perlu adanya upaya-upaya untuk penguatan kelembagaan RRI sehingga sejumlah permasalahan krusial sebagaimana telah disebutkan di atas dapat diatasi secara mendasar.
Upaya memperjelas dan menguatkan kelembagaan LPP RRI hanya mungkin terealisasi melalui payung hukum RUU RTRI. Oleh karenanya, salah satu agenda penting yang harus diperjuangkan oleh RRI adalah mendorong segera dibahas dan disahkannya RUU Radio Televisi Republik Indonesia (RTRI) menjadi undang-undang yang secara lex specialis mengatur RRI sebagai lembaga penyiaran publik dalam wadah baru, RTRI.
A. VISI
DalamKamusBesarBahasaIndonesia(KBBI),visididefinisikansebagai: (1) kemampuan untuk melihat pada inti persoalan; atau (2) pandangan atau wawasan ke depan. Visi adalah kondisi mental atau suatu kondisi yang diidamkan di masa yang akan datang. Sebagai suatu pandangan atau wawasan ke depan, visi mempunyai peran yang sangat penting bagi organisasi seperti RRI karena visi memandu segenap insan RRI untuk bekerja. Oleh karena itu, visi haruslah jelas dan bisa diraih sekaligus memotivasi segenap insan RRI untuk terus bekerja keras tanpa henti demi mewujudkan pandangan atau wawasan tersebut. Terkait dengan hal itu, sesuai perintah perundangan, Dewan Pengawas RRI periode 2016-2021 merumuskan visi LPP RRI dalam lima tahun ke depan sebagai berikut.
“TERWUJUDNYA RRI SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK YANG TEPERCAYA DAN MENDUNIA”
BAB IIVISI, MISI, TUJUAN DAN
SASARAN STRATEGIS
32 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
Ada dua kata kunci dalam visi tersebut yang harus dipahami secara mendalam dan senantiasa diingat dalam hampir setiap tarikan napas para pengelola RRI dalam rangka memandu pekerjaan mereka, yakni ‘tepercaya’ dan ‘mendunia’.
Kepercayaan mudah diungkapkan dalam kata-kata, tetapi mempunyai konsekuensi yang sangat mendalam dalam kehidupan manusia. Bahkan, seorang ilmuwan sosial kelahiran Amerika Serikat, Francis Fukuyama, mengemukakan bahwa kepercayaan yang tumbuh dalam masyarakat merupakan modal utama bagi bekerjanya suatu masyarakat. Hanya karena di antara anggota masyarakat itu saling percaya maka mereka mau bekerja sama, dan karenanya masyarakat bisa berjalan dengan baik. Sebaliknya, ketiadaan kepercayaan akan membunuh suatu masyarakat karena ketiadaan kepercayaan berarti kecurigaandankonflikakantumbuhdengansubur.
Menyadari pentingnya kepercayaan dalam kehidupan masyarakat maka kata pertama visi RRI adalah tepercaya. Ini mengandung dua pengertian pokok, yang saling terkait erat. Pertama, tepercaya dalam program siaran, baik program siaran yang bersifat faktual (berita dan informasi) ataupun nonfaktual (hiburan). Dalam lima tahun ke depan, diharapkan, RRI benar-benar akan menjadi rujukan bagi segenap masyarakat Indonesia dan dunia sebagai sumber berita, informasi, dan hiburan. Untuk itu, prinsip lembaga penyiaran publik yang independen, netral, objektif, dan bekerja demi kepentingan rakyat harus menjadi nilai yang dipegang tinggi. Hanya dengan berpegang pada prinsip LPP itulah, maka RRI akan menjadi lembaga penyiaran yang tepercaya dalam pengertian sebenarnya. Kiranya, tidak ada hal yang paling istimewa dan mengagumkan di dunia ini kecuali menjadi seseorang atau institusi yang paling dipercaya karena dengan kepercayaan itulah kita bisa menggerakkan pihak lain. Dalam konteks RRI, kepercayaan penting karena dengan kepercayaan itulah, RRI bisa
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS | 33
menggerakkan rakyat Indonesia demi meraih potensi tertingginya.
Kata kunci yang kedua adalah “mendunia”. Para teoretikus sosial kritis telah lama mengatakan bahwa sistem komunikasi dan informasi di dunia tidaklah seimbang. Negara-negara maju menjadi pemasok utama informasi ke negara Dunia Ketiga. Ini berakibat pada cara pandang kita terhadap persoalan-persoalan dunia yang sangat dipengaruhiolehcaraNegaraMajudalammendefinisikanpersoalan.Maka, dominasi ekonomi pun pada akhirnya juga terjadi dalam dominasi informasi dan pikiran. Oleh karena itu, adalah penting bagi Lembaga Penyiaran Publik seperti RRI untuk bergerak ke arah institusi penyiaran yang mendunia. Dalam arti, ia tidak hanya menjadi lembaga penyiaran tepercaya di tingkat nasional, tapi juga menjadi rujukan masyarakat di dunia, terutama ketika hal itu terkait dengan Indonesia, baik Indonesia dalam dimensi sosial, politik, budaya ataupun ekonomi. Dengan demikian, masyarakat di dunia akan mendapatkan gambaran yangutuhtentangIndonesia.Indonesiayangkitadefinisikansendiri,danbukanyangdidefinisikanolehpihaklain.
B. MISI
Jika visi adalah kondisi yang ingin diraih di masa depan, maka misi adalah apa yang harus dilakukan oleh organisasi untuk meraih kondisi yang diidealkan tersebut. Untuk menjadi RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang tepercaya dan mendunia, Dewan Pengawas telah merumuskan 11 (sebelas) misi organisasi, yang mencakup bidang siaran dan nonsiaran. Kesebelas misi tersebut adalah sebagai berikut.
34 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
Tabel 2.1Misi LPP RRI
NO. MISI
1 Memenuhi hak warga negara memperoleh berita dan informasi yang objektif dan independen
2 Memenuhi hak warga negara memperoleh siaran yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan serta berpihak kepada kelompok rentan dan disable
3 Menyelenggarakan siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas nasional
4 Menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat
5 Meningkatkan layanan dan jangkauan siaran yang mudah diakses masyarakat di daerah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir
6 Memperkuat siaran luar negeri untuk mempromosikan Indonesia beserta ideologi Pancasila dan menghadirkan dunia ke Indonesia sesuai dengan politik luar negeri
7 Mengoptimalkan teknologi penyiaran untuk mendukung terselenggaranya siaran RRI yang mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat diakses oleh masyarakat dunia
8 Meningkatkan kualitas tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip good public governance
9 Mengembangkan SDM profesional
10 Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi
11 Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai sumber pendapatan sesuai aturan perundangan yang berlaku
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS | 35
C. TUJUAN
Dengan 11 (sebelas) misi yang telah dirumuskan di atas, sebagai sesuatu yang harus dilakukan guna meraih visi RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang tepercaya dan mendunia, selanjutnya dirumuskan tujuan yang hendak dicapai selama satu periode kepemimpinan ke depan. Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh RRI sebagai lembaga penyiaran publik untuk periode Dewan Pengawas 2016-2021 adalah sebagai berikut.
Tabel 2.2Misi dan Tujuan LPP RRI
NO. MISI TUJUAN
1 Memenuhi hak warga negara memperoleh berita dan informasi yang objektif dan independen.
1 Mewujudkan siaran berita dan informasi yang objektif dan akurat
2 Memenuhi hak warga negara memperoleh siaran yang mencerdaskan, mencerahkan, dan memberdayakan serta berpihak kepada kelompok rentan dan disable
2 Mewujudkan siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan, dan memberdayakan.
3 Mewujudkan siaran yang melindungi kelompok rentan dan disable, serta keadilan informasi seluruh masyarakat
3 Menyelenggarakan siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas nasional
4 Mewujudkan siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas nasional
5 Mewujudkan siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, nasional, regional dan internasional
36 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
4 Menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat
6 Mewujudkan siaran hiburan yang sehat
5 Meningkatkan layanan dan jangkauan siaran yang mudah diakses masyarakat di daerah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir
7 Mengoptimalkan layanan siaran di wilayah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir
8 Memperluas jangkauan siaran di daerah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir
6 Memperkuat siaran luar negeri untuk mempromosikan Indonesia beserta ideologi Pancasila dan menghadirkan dunia ke Indonesia sesuai dengan politik luar negeri
9 Mewujudkan siaran luar negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri
10 Mewujudkan siaran luar negeri yang mempopulerkan Bahasa Indonesia dan budaya serta ideologi Pancasila
11 Mewujudkan siaran luar negeri yang menghadirkan dunia guna mendorong kemajuan bangsa dan negara Indonesia
7 Mengoptimalkan teknologi penyiaran untuk mendukung terselenggaranya siaran RRI yang mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat diakses oleh masyarakat dunia
12 Mengikuti tren perkembangan teknologi penyiaran yang mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat diakses oleh masyarakat dunia
8 Meningkatkan kualitas tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip good public governance
13 Mewujudkan kualitas tata kelola LPP RRI yang sesuai dengan prinsip good public governance
14 Mewujudkan penguatan kelembagaan LPP RRI
9 Mengembangkan SDM profesional
15 Mewujudkan SDM profesional yang memenuhi standar kompetensi sesuai bidangnya
16 Mewujudkan pola karier SDM LPP RRI berbasis kompetensi
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS | 37
10. Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi
17 Mewujudkan layanan informasi publik sesuai ketentuan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
18 Membangun strategi komunikasi internal dan eksternal untuk meningkatkan reputasi LPP RRI
19 Membangun pola promosi yang terintegrasi
20 Mengembangkan secara optimal kerja sama dengan stakeholder baik dalam maupun luar negeri
21 Menumbuhkan kesadaran stakeholders/masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan siaran LPP RRI
11. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai sumber pendapatan sesuai aturan perundangan yang berlaku
22 Mengoptimalkan pendapatan non-APBN untuk penguatan LPP RRI
D. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis merupakan bentuk penjabaran visi dan misi yang akan diwujudkan atau dihasilkan secara nyata oleh LPP RRI dalam jangka waktu 5 (lima) tahun rencana strategis (2015-2019). Mengacu pada rumusan visi, misi, dan tujuan yang hendak dicapai, selanjutnya ditetapkan sasaran strategis yang akan diwujudkan dalam lima tahun ke depan. Adapun sasaran strategis beserta indikator kinerja dan target capaian LPP RRI untuk masa Renstra 2015-2019 ditampilkan dalam tabel 2.3.
38 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
Tabe
l 2.3
Visi
, Mis
i, Tu
juan
, dan
Sas
aran
Str
ateg
is
VIS
IM
ISI
TUJU
AN
SASA
RAN
STR
ATEG
IS
Terw
ujud
nya
RRI
seba
gai L
emba
ga
Peny
iara
n Pu
blik
ya
ng T
eper
caya
dan
M
endu
nia
1.M
emen
uhi
hak
war
ga
nega
ra m
empe
role
h be
rita
dan
info
rmas
i ya
ng o
bjek
tif d
an
inde
pend
en.
1M
ewuj
udka
n si
aran
be
rita
dan
info
rmas
i ya
ng o
bjek
tif d
an
akur
at.
1Te
rwuj
udny
a si
aran
ber
ita
yang
obj
ekti
f dan
aku
rat
2M
emen
uhi h
ak
war
ga n
egar
a m
empe
role
h si
aran
ya
ng m
ence
rdas
kan,
m
ence
rahk
an d
an
mem
berd
ayak
an
sert
a be
rpih
ak k
epad
a ke
lom
pok
rent
an d
an
disa
ble
2M
ewuj
udka
n si
aran
pe
ndid
ikan
yan
g m
ence
rdas
kan,
m
ence
rahk
an, d
an
mem
berd
ayak
an.
2Te
rwuj
udny
a si
aran
pe
ndid
ikan
yan
g m
ence
rdas
kan,
men
cera
hkan
da
n m
embe
rday
akan
3M
ewuj
udka
n si
aran
ya
ng m
elin
dung
i ke
lom
pok
rent
an d
an
disa
ble,
ser
ta k
eadi
lan
info
rmas
i sel
uruh
m
asya
raka
t
3Te
rwuj
udny
a si
aran
yan
g be
rpih
ak k
epad
a ke
lom
pok
rent
an d
an d
isab
le, s
erta
ke
adila
n in
form
asi s
elur
uh
mas
yara
kat
3M
enye
leng
gara
kan
siar
an y
ang
men
jam
in
kebh
inek
aan
dan
iden
tita
s na
sion
al
4M
ewuj
udka
n si
aran
ya
ng m
enja
min
ke
bhin
ekaa
n da
n id
enti
tas
nasi
onal
4Te
rwuj
udny
a si
aran
yan
g m
ence
rmin
kan
kebh
inek
aan
dan
iden
tita
s na
sion
al
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS | 39
5Te
rwuj
udny
a si
aran
bud
aya
yang
men
ghad
irka
n ni
lai-
nila
i ke
arifa
n lo
kal y
ang
seja
lan
deng
an k
epen
ting
an n
asio
nal.
5M
ewuj
udka
n si
aran
ya
ng m
endo
rong
te
rjad
inya
dia
lekt
ika
anta
ra b
uday
a lo
kal,
nasi
onal
, reg
iona
l dan
in
tern
asio
nal
6Te
rwuj
udny
a si
aran
yan
g m
endo
rong
terj
adin
ya
dial
ekti
ka a
ntar
a bu
daya
lo
kal,
nasi
onal
, reg
iona
l, da
n in
tern
asio
nal
4M
enye
leng
gara
kan
siar
an h
ibur
an y
ang
seha
t
6M
ewuj
udka
n si
aran
hi
bura
n ya
ng s
ehat
7Te
rwuj
udny
a si
aran
hib
uran
ya
ng s
ehat
5M
enin
gkat
kan
laya
nan
dan
jang
kaua
n si
aran
ya
ng m
udah
dia
kses
m
asya
raka
t di d
aera
h pe
rbat
asan
, ter
penc
il,
terl
uar,
dan
pesi
sir
7M
engo
ptim
alka
n la
yana
n si
aran
di
wila
yah
perb
atas
an,
terp
enci
l, te
rlua
r, da
n pe
sisi
r
8Pe
ning
kata
n la
yana
n si
aran
di
wila
yah
perb
atas
an, t
erpe
ncil,
te
rlua
r, da
n pe
sisi
r
8M
empe
rlua
s ja
ngka
uan
siar
an d
i dae
rah
perb
atas
an, t
erpe
ncil,
te
rlua
r, da
n pe
sisi
r
9Pe
ning
kata
n ja
ngka
uan
siar
an d
i dae
rah
perb
atas
an,
terp
enci
l, te
rlua
r, da
n pe
sisi
r
40 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
6M
empe
rkua
t sia
ran
luar
neg
eri u
ntuk
m
empr
omos
ikan
In
done
sia
bese
rta
ideo
logi
Pan
casi
la d
an
men
ghad
irka
n du
nia
ke
Indo
nesi
a se
suai
den
gan
polit
ik lu
ar n
eger
i
9M
ewuj
udka
n si
aran
luar
ne
geri
yan
g m
ampu
be
rfun
gsi s
ebag
ai
bagi
an d
ari d
iplo
mas
i pu
blik
ses
uai p
olit
ik
luar
neg
eri
10Te
rwuj
udny
a si
aran
luar
ne
geri
yan
g m
ampu
ber
fung
si
seba
gai b
agia
n da
ri d
iplo
mas
i pu
blik
ses
uai p
olit
ik lu
ar
nege
ri
10M
ewuj
udka
n si
aran
lu
ar n
eger
i yan
g m
empo
pule
rkan
Bah
asa
Indo
nesi
a da
n bu
daya
se
rta
ideo
logi
Pan
casi
la
11Te
rwuj
udny
a si
aran
luar
neg
eri
yang
mer
epre
sent
asik
an
iden
tita
s ba
ngsa
dan
neg
ara
mel
alui
bah
asa
dan
buda
ya
sert
a id
eolo
gi P
anca
sila
11M
ewuj
udka
n si
aran
lu
ar n
eger
i yan
g m
engh
adir
kan
duni
a gu
na m
endo
rong
ke
maj
uan
bang
sa d
an
nega
ra In
done
sia
12Te
rwuj
udny
a si
aran
luar
neg
eri
yang
men
ghad
irka
n du
nia
guna
men
doro
ng k
emaj
uan
bang
sa In
done
sia
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS | 41
7M
engo
ptim
alka
n te
knol
ogi p
enyi
aran
un
tuk
men
duku
ng
ters
elen
ggar
anya
sia
ran
RRI y
ang
mam
pu
men
jang
kau
selu
ruh
wila
yah
NK
RI d
an d
apat
di
akse
s ole
h m
asya
raka
t du
nia
12M
engi
kuti
tren
pe
rkem
bang
an
tekn
olog
i pen
yiar
an
yang
mam
pu
men
jang
kau
selu
ruh
wila
yah
NK
RI d
an d
apat
di
akse
s ole
h m
asya
raka
t du
nia
13Pe
ning
kata
n ja
ngka
uan
siar
an m
elal
ui te
knol
ogi
mul
tipla
tfor
m
14Te
rsed
iany
a ak
ses
bagi
war
ga
nega
ra d
an m
asya
raka
t dun
ia
untu
k m
empe
role
h si
aran
RRI
se
suai
sta
ndar
pen
yiar
an (
loud
an
d cl
ear)
15Te
rwuj
udny
a RR
I se
baga
i pe
nyel
engg
ara
netw
ork
prov
ider
unt
uk p
enyi
aran
di
gita
l
16Te
rsed
iany
a te
knol
ogi
peny
iara
n ya
ng m
ampu
m
embe
rika
n ea
rly
war
ning
sy
stem
di w
ilaya
h ra
wan
be
ncan
a
17Te
rwuj
udny
a si
ngle
freq
uenc
y LP
P RR
I FM
88,
8 M
Hz
dan
AM
999
KH
z
8M
enin
gkat
kan
kual
itas
ta
ta k
elol
a LP
P RR
I se
suai
den
gan
prin
sip
go
od p
ublic
gov
erna
nce
13M
ewuj
udka
n ku
alit
as
tata
kel
ola
LPP
RRI y
ang
sesu
ai d
enga
n pr
insi
p
good
pub
lic g
over
nanc
e
18Te
rwuj
udny
a ta
ta k
elol
a LP
P RR
I ses
uai d
enga
n pr
insi
p
good
pub
lic g
over
nanc
e
42 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
19Te
rwuj
udny
a ta
ta k
elol
a ke
uang
an y
ang
berb
asis
pad
a ke
butu
han
prog
ram
siar
an L
PP
RRI.
20Te
rwuj
udny
a ta
ta k
elol
a PN
BP
sesu
ai d
enga
n ke
pent
inga
n si
aran
14M
ewuj
udka
n pe
ngua
tan
kele
mba
gaan
LPP
RRI
21
Terl
aksa
nany
a ke
giat
an
advo
kasi
unt
uk m
endo
rong
pe
ruba
han
PP N
omor
12/2
005
22Te
rlak
sana
nya
kegi
atan
ad
voka
si u
ntuk
men
doro
ng
lahi
rnya
UU
pen
yiar
an y
ang
men
jam
in R
TRI
23Te
rlak
sana
nya
kegi
atan
ad
voka
si u
ntuk
men
doro
ng
lahi
rnya
UU
RTR
I
24Te
rwuj
udny
a ke
lem
baga
an
yang
ram
ping
str
uktu
r dan
ka
ya fu
ngsi
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS | 43
9M
enge
mba
ngka
n SD
M
prof
esio
nal
15M
ewuj
udka
n SD
M
prof
esio
nal y
ang
mem
enuh
i sta
ndar
ko
mpe
tens
i ses
uai
bida
ngny
a
25Te
rwuj
udny
a SD
M p
rofe
sion
al
yang
mem
enuh
i sta
ndar
ko
mpe
tens
i ses
uai b
idan
gnya
26Te
rwuj
udny
a in
tegr
itas
dan
jiw
a ko
rsa
SDM
LPP
RRI
16M
ewuj
udka
n po
la k
arie
r SD
M L
PP R
RI b
erba
sis
kom
pete
nsi
27Te
rwuj
udny
a po
la k
arie
r SD
M
LPP
RRI b
erba
sis
kom
pete
nsi
10M
enge
mba
ngka
n st
rate
gi k
omun
ikas
i dan
pr
omos
i
17M
ewuj
udka
n la
yana
n in
form
asi p
ublik
ses
uai
kete
ntua
n U
ndan
g-U
ndan
g K
eter
buka
an
Info
rmas
i Pub
lik
28Te
rwuj
udny
a pe
nyel
engg
araa
n la
yana
n in
form
asi p
ublik
se
suai
ket
entu
an U
ndan
g-U
ndan
g K
eter
buka
an
Info
rmas
i Pub
lik
18M
emba
ngun
str
ateg
i ko
mun
ikas
i int
erna
l da
n ek
ster
nal u
ntuk
m
enin
gkat
kan
repu
tasi
LP
P RR
I
29M
elak
sana
kan
stra
tegi
ko
mun
ikas
i int
erna
l dan
ek
ster
nal u
ntuk
men
ingk
atka
n ci
tra
posi
tif L
PP R
RI
44 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
19M
emba
ngun
pol
a pr
omos
i yan
g te
rint
egra
si
30M
elak
ukan
pro
mos
i yan
g te
rint
egra
si (p
rom
o pr
ogra
m,
prom
o co
rpor
ate
iden
tity
dan
pola
pro
mo
teri
nteg
rasi
)
20M
enge
mba
ngka
n se
cara
op
tim
al k
erja
sam
a de
ngan
sta
keho
lder
bai
k da
lam
mau
pun
luar
ne
geri
31Te
rwuj
udny
a ke
rjas
ama
deng
an s
take
hold
er b
aik
dala
m
mau
pun
luar
neg
eri
21M
enum
buhk
an
kesa
dara
n st
akeh
olde
rs/
mas
yara
kat u
ntuk
be
rpar
tisi
pasi
dal
am
pem
biay
aan
siar
an L
PP
RRI
32Te
rwuj
udny
a ke
sada
ran
mas
yara
kat u
ntuk
be
rpar
tisi
pasi
dal
am
pem
biay
aan
prog
ram
sia
ran
LPP
RRI
11M
engo
ptim
alka
n po
tens
i yan
g di
mili
ki
RRI s
ebag
ai s
umbe
r pe
ndap
atan
ses
uai
atur
an p
erun
dang
an
yang
ber
laku
22M
engo
ptim
alka
n pe
ndap
atan
non
-APB
N
untu
k pe
ngua
tan
LPP
RRI
33Te
rwuj
udny
a op
tim
alis
asi
peng
emba
ngan
pot
ensi
ase
t ya
ng d
imili
ki R
RI u
ntuk
pe
ngua
tan
LPP
RRI
A. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
Berdasarkan Lampiran Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005–2025, visi pembangunan nasional adalah INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR. Untuk mewujudkan visi pembangunan nasional tersebut, ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan nasional sebagai berikut.
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
BAB IIIARAH KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
46 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional
Ada beberapa pernyataan penting terkait dengan misi yang termuat dalam dokumen Lampiran UU No. 17 tahun 2007 yang perlu dicatat sehingga dapat menjadi acuan dalam penyelenggaraan penyiaran LPP RRI untuk renstra periode 2015-2019.
1. Arah kebijakan pembangunan mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila adalah terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis. Di samping itu, kesadaran akan budaya memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menciptakan iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal mampu merespons modernisasi secara positif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan. Adapun pembangunan agama diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam pembangunan, serta untuk meningkatkan kerukunan hidup umat beragama sehingga saling percaya dan harmonis.
2. Arah kebijakan pembangunan mewujudkan bangsa yang berdaya saing tinggi merupakan kunci bagi tercapainya kemajuan dan kemakmuran bangsa. Daya saing yang tinggi akan menjadikan Indonesia siap menghadapi tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Untuk memperkuat daya saing bangsa,
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 47
pembangunan nasional dalam jangka panjang diarahkan untuk (a) mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; (b) memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam negeri; (c) meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan; dan (d) membangun infrastruktur yang maju; serta (e) melakukan reformasi di bidang hukum dan aparatur negara.
3. Arah kebijakan mewujudkan Indonesia yang demokratis berdasarkan hukum merupakan landasan penting untuk mewujudkan pembangunan Indonesia yang maju, mandiri dan adil. Demokrasi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan, dan memaksimalkan potensi masyarakat, serta meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan negara. Untuk mewujudkan Indonesia yang demokratis dan adil, dilakukan dengan memantapkan pelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil sehingga proses pembangunan partisipatoris yang bersifat bottom up bisa berjalan; menumbuhkan masyarakat tanggap (responsive community) yang akan mendorong semangat sukarela (spirit of voluntarism) yang sejalan dengan makna gotong royong; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin perkembangan dan kebebasan media dalam mengomunikasikan kepentingan masyarakat; melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.
48 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
4. Arah kebijakan pembangunan mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan bersatu didasarkan pada pertimbangan bahwa potensi ancaman yang dihadapi Indonesia tidak ringan serta kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang beragam, bangsa dan negara Indonesia memerlukan kemampuan pertahanan negara yang kuat untuk menjamin tetap tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terjaminnya keamanan dan adanya rasa aman bagi masyarakat merupakan syarat penting bagi terlaksananya pembangunan di berbagai bidang.
5. Arah kebijakan mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan dimaksudkan agar pembangunan yang merata dapat dinikmati oleh seluruh komponen bangsa di berbagai wilayah Indonesia sehingga meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, mengurangi gangguan keamanan, serta menghapuskan potensikonfliksosialuntuktercapainyaIndonesiayangmaju,mandiri dan adil. Strategi yang dilakukan ialah (1) melakukan pengembangan wilayah dengan memerhatikan potensi dan peluang keunggulan sumber daya darat dan/atau laut di setiap wilayah, serta memerhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan daya dukung lingkungan. (2) percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh sehingga dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis, (3) keberpihakan pemerintah ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengurangi ketertinggalan pembangunannya dengan daerah lain, dan
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 49
(4) wilayah-wilayah perbatasan dikembangkan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward looking sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.
6. Arah kebijakan mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari didasarkan pada pertimbangan bahwa sumber daya alam yang lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan. Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan adil, sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan nasional. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.
7. Arah kebijakan pembangunan mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional diarahkan pada pola pembangunan berkelanjutan berdasarkan pengelolaan sumber daya laut berbasiskan ekosistem, yang meliputi aspek-aspek sumber daya manusia dan kelembagaan, politik, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan teknologi. Adapun strategi yang dilakukan antara lain: (1) membangkitkan wawasan dan budaya bahari, (2) meningkatkan dan menguatkan peranan sumber daya manusia di bidang kelautan; (3) mengembangkan industri kelautan secara sinergi, optimal, dan berkelanjutan; (4) mengurangi dampak bencana pesisir dan pencemaran laut;
50 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
(5) meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di kawasan pesisir dilakukan dengan mengembangkan kegiatan ekonomi produktif skala kecil yang mampu memberikan lapangan kerja lebih luas kepada keluarga miskin.
8. Arah kebijakan pembangunan mewujudkan Indonesia yang berperan aktif dalam pergaulan Internasional. Dalam rangka mewujudkan Indonesia maju, mandiri, adil dan makmur, Indonesia sangat penting untuk berperan aktif dalam politik luar negeri dan kerja sama lainnya baik di tingkat regional maupun internasional. Untuk itu perlu adanya peningkatan kualitas diplomasi di fora internasional dalam upaya pemeliharaan keamanan nasional, integritas wilayah, dan pengamanan kekayaan sumber daya alam, baik daratan maupun lautan, serta antisipasi terhadap berbagai isu baru dalam hubungan internasional yang akan ditangani dengan parameter utamanya adalah pencapaian secara optimal kepentingan nasional; serta dengan meningkatkan efektivitas dan perluasan fungsi jaringan kerjasama yang ada demi membangun kembali solidaritas Association of South East Asian Nation (ASEAN) di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, dan keamanan menuju terbentuknya komunitas ASEAN yang lebih solid.
Untuk mencapai sasaran pokok RPJPN 2005-2025, dibutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda dalam rencana pembangunan jangka menengah. Dalam dokumen yang sama, telah ditentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk setiap periode sebagai berikut.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 51
RPJM ke-1 (2005 – 2009)
RPJM I diarahkan untuk menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang guna menciptakan Indonesia yang aman dan damai, adil, demokratis, dan meningkatnya kesejahteraan rakyat. Indonesia yang aman, damai dengan tetap terjaganya NKRI berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika melalui tertanganinya berbagai kerawanan sehingga peranan Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia semakin meningkat. Kondisi itu didukung oleh berkembangnya nilai baru yang positif dan produktif pada setiap aspek kehidupan dalam rangka memantapkan budaya nasional, termasuk wawasan dan budaya bahari; menguat dan meluasnya pemahaman tentang identitas nasional sebagai negara demokrasi dalam tatanan masyarakat internasional.
RPJM ke-2 (2010 – 2014)
RPJM ke-2 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi, penguatan daya saing perekonomian, meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum, tercapainya konsolidasi penegakan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia, kelanjutan penataan sistem hukum nasional, membaiknya pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, menguatnya peran masyarakat sipil dan partai politik dalam kehidupan bangsa, keberhasilan diplomasi di forum internasional, dan terpenuhinya standar pelayanan minimum di semua tingkatan pemerintah.
52 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
RPJM ke-3 (2015 – 2019)
RPJM ke-3 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat. Kehidupan demokrasi diharapkan semakin mengakar dalam kehidupan berbangsa sejalan dengan makin mantapnya pelembagaan nilai-nilai demokrasi dengan menitikberatkan pada prinsip toleransi, nondiskriminasi dan kemitraan dan semakin mantapnya pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Bersamaan dengan itu kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek kehidupan berkembang makin mantap serta profesionalisme aparatur negara di pusat dan daerah mampu mendukung pembangunan nasional.
Indikator lain keberhasilan RPJMN ke-3 adalah kesejahteraan rakyat terus membaik, sebanding dengan tingkat kesejahteraan negara-negara berpenghasilan menengah, terwujudnya lembaga jaminan sosial, meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat; meningkatnya kesetaraan gender; meningkatnya tumbuh kembang optimal, serta kesejahteraan dan perlindungan anak; tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang; dan mantapnya budaya dan karakter bangsa. Daya saing perekonomian Indonesia semakin kuat, kompetitif, dan semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian, kelautan dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri serta terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan efisiensi, produktivitas,
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 53
penguasaan dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
Indikator selanjutnya ialah ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai oleh berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang andal, mulai dimanfaatkannya tenaga nuklir untuk pembangkit listrik dengan mempertimbangkan faktor keselamatan secara ketat; terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisiendanmoderngunaterciptanyamasyarakatinformasiIndonesia;pengembangan infrastruktur perdesaan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian. Sejalan dengan itu, pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien,dan akuntabel.
RPJM Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (1) UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden hasil Pemilihan Umum tahun 2014. Visi Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla ialah “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERDASARKAN GOTONG ROYONG.” Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memiliki 7 (tujuh) misi, yaitu sebagai berikut.
54 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional;
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Adapun program prioritas yang dimaksudkan untuk mencapai visi dan misi tersebut ada 9 program dan lebih populer dengan sebutan Nawacita, yaitu sebagai berikut.
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 55
memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program “Indonesia Pintar”; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
56 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Dari sembilan agenda prioritas pemerintah tersebut, sesuai dengan tugas dan fungsi Lembaga Penyiaran Publik RRI, agenda prioritas Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia guna mewujudkan ketahanan dan keadilan informasi adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan Jangkauan Siaran RRI di Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bagian dari agenda 6 Nawacita (Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional).
Dalam rangka meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, salah satu sub-agenda prioritas dalam RPJMN 2015-2019 adalah Membangun Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam sub agenda pembangunan konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan adalah: Tersedianya layanan komunikasi dan informatika di perdesaan, perbatasan negara, pulau terluar, dan wilayah nonkomersial lainnya melalui Jangkauan Siaran LPP RRI terhadap populasi mencapai 90 persen pada tahun 2019.
Arah kebijakan dan strategi dalam RPJMN 2015-2019 adalah mengoptimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi radio sebagai sumberdaya terbatas melalui: 1) Optimalisasi frekuensi dan jaringan infrastruktur wireless pada instansi Pemerintah dengan implementasi konsep Government Radio Network (GRN); 2) Konsolidasi infrastruktur dan spektrum bagi penyelenggara
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 57
jaringan bergerak seluler, FWA, dan BWA maupun lembaga penyiaran dengan memerhatikan kebijakan dan regulasi kompetisi yang berkeadilan.
2. Peningkatan Tata Kelola LPP RRI yang Transparan dan Akuntabel serta Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebagai bagian dari agenda 2 Nawacita (membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya).
Dalam rangka meningkatkan tata kelola LPP RRI yang transparan dan akuntabel serta pelaksanaan reformasi birokrasi, ada 3 (tiga) sub agenda prioritas dalam RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) Sub Agenda 3 Nawacita 2: Membangun Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja; (2) Sub Agenda 4 Nawacita 2: Menyempurnakan dan Meningkatkan Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN); dan (3) Sub Agenda 5 Nawacita 2: Meningkatkan Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan Kebijakan Publik.
a. Sub Agenda 3 Nawacita 2: Membangun Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan.
Sasaran yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang ditandai: terwujudnya sistem pelaporan dan kinerja instansi pemerintah; meningkatnya akses publik terhadap informasi kinerja instansi pemerintah; makin efektifnya penerapan e-government untuk mendukung manajemen birokrasi secara modern; dan meningkatnya implementasi open government pada seluruh instansi pemerintah.
58 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
Arah Kebijakan dan Strategi yang ditempuh, antara lain sebagai berikut.
1) Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah secara terintegrasi, kredibel, dan dapat diakses publik yang akan ditempuh melalui strategi antara lain: (a) penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah; (c) pemantapan implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) pada seluruh instansi pusat dan daerah
2) Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan pembangunan yang sederhana, efisiendan transparan, dan terintegrasi yang dilaksanakan melalui strategi, antara lain: (a) penguatan kebijakan e-government yang mengatur kelembagaan e-government; (b) penguatan sistem dan infrastruktur e-government yang terintegrasi; (c) penyempurnaan/penguatan sistem pengadaan secara elektronik serta pengembangan sistem katalog elektronik; dan penguatan sistem kearsipan berbasis TIK
3) Penerapan open government merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif dan akuntabel dalam penyusunan kebijakan publik, serta pengawasan terhadap penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Strategi pelaksanaannya ditempuh antara lain: (a) pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada setiap badan publik negara; (b) peningkatan kesadaran masyarakat tentang keterbukaan informasi publik; (c) publikasi semua proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan anggaran ke dalam website masing-masing K/L/D; (d) pengembangan sistem publikasi informasi proaktif dan interaktif yang dapat diakses publik;
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 59
(e) diterbitkannya Standard Operating Procedure (SOP) layanan publik.
b. Sub Agenda 4 Nawacita 2: Menyempurnakan dan Meningkatkan Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN).
Sasaran yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya kualitas birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik dalam mendukung peningkatan daya saing dan kinerja pembangunan nasional di berbagai bidang, yang ditandai dengan: terwujudnya kelembagaan birokrasiyangefektifdanefisien;meningkatkankapasitaspengelolaanreformasi birokrasi; diimplementasikannya UU Aparatur Sipil Negara secara konsisten pada seluruh instansi pemerintah; dan meningkatnya kualitas pelayanan publik.
Arah Kebijakan dan Strategi yang ditempuh, antara lain sebagai berikut.
1) Restrukturisasi kelembagaan birokrasi pemerintah agar efektif,efisien,dansinergis,yangditempuhmelaluistrategi:(a) penyempurnaan desain kelembagaan pemerintah (Kementerian, LPNK dan LNS); (b) penataan kelembagaan internal pemerintah pusat dan daerah yang mencakup evaluasi/audit organisasi, penataan tugas, fungsi dan kewenangan, penyederhanaan struktur secara vertikal dan/atau horizontal; dan (c) penguatan sinergitas antar lembaga baik di pusat maupun di daerah
2) Penguatan kapasitas pengelolaan reformasi birokrasi nasional yang ditempuh dengan strategi antara lain: (a) penguatan kelembagaan dan tata kelola pengelolaan reformasi birokrasi nasional; (b) penataan regulasi dan kebijakan di bidang
60 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
aparatur negara; dan (d) penyempurnaan sistem evaluasi pelaksanaan RBN
3) Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang transparan, kompetitif, dan berbasis merit yang dilaksanakan melalui strategi antara lain: (a) penetapan formasi dan pengadaan CPNS dilakukan dengan sangat selektif sesuai prioritas kebutuhan pembangunan dan instansi; (b) penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang transparan, kompetitif, berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK); (c) penguatan sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat; (d) penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN); (e) penerapan sistem manajemen kinerja pegawai; dan (f) penguatan sistem informasi kepegawaian nasional
4) Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditempuh melalui strategi, antara lain: (a) memastikan implementasi UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik secara konsisten; (b) mendorong inovasi pelayanan publik; (c) peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik; dan (d) penguatan kapasitas dan efektivitas pengawasan pelayanan publik
c. Sub Agenda 4 Nawacita 2: Menyempurnakan dan Meningkatkan Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN).
Sasaran pokok yang akan dicapai adalah meningkatnya keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik, dan meningkatnya
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 61
implementasi open government pada seluruh instansi pemerintah.
Untuk mencapai sasaran tersebut arah kebijakan dan strategi yang akan ditempuh antara lain sebagai berikut.
1) Membangun Keterbukaan Informasi Publik dan Komunikasi Publik, yang akan ditempuh dengan strategi sebagai berikut.
a) Pengembangan kebijakan bidang komunikasi dan informasi termasuk keterbukaan informasi publik, pengelolaan dan penyebaran informasi publik;
b) Fasilitasi untuk mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah wajib membuat laporan kinerja, serta membuka akses informasi publik sesuai dengan UU No. 14 tahun 2008 dalam rangka mewujudkan penyelenggaraannegarayangtransparan,efektif,efisiendan akuntabel, serta dapat dipertanggungjawabkan;
c) Fasilitasi dorongan bagi pembentukan dan penguatan peran PPID dalam mengelola dan memberikan pelayanan informasi secara berkualitas;
d) Penyediaan konten informasi publik berkualitas untuk meningkatkan kecerdasan dan pengembangan kepribadian bangsa dan lingkungan sosialnya terutama di daerah terdepan, terluar, tertinggal dan rawan konflik;
e) Penguatan media centre, media komunitas, media publik lainnya, kelompok informasi masyarakat (KIM), dan M-Pustaka sebagai media penyebaran informasi publik yang efektif;
f) Kampanye publik terkait revolusi mental;
g) Penguatan SDM bidang komunikasi dan informasi.
62 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
2) Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik dan memanfaatkannya, yang akan ditempuh dengan strategi sebagai berikut.
a) Penguatan kemitraan dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, swasta dan media untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya informasi publik dan berpartisipasi dalam proses penyusunan dan pengawasan kebijakan;
b) Penguatan literasi media dalam peningkatan kesadaran, kemampuan dan kapasitas masyarakat untuk memilih dan memanfaatkan media sesuai dengan kebutuhannya;
c) Diseminasi informasi publik terkait dengan prioritas program pembangunan nasional melalui berbagai media
B. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI LPP RRI
LPP RRI diharapkan berperan aktif dalam ikut serta mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara dengan memberikan layanan publik di bidang informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat kepada masyarakat melalui penyelenggaraan kegiatan penyiaran radio yang berfungsi pula sebagai perekat dan kontrol sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjaga citra positif bangsa di dunia Internasional. Sejalan dengan tugas dan fungsi RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, serta memerhatikan arah kebijakan dan strategi nasional, rumusan arah kebijakan dalam Renstra Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 63
1. Memenuhi hak warga negara memperoleh berita dan informasi yang objektif dan independen.
2. Memenuhi hak warga negara memperoleh siaran yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan serta berpihak kepada kelompok rentan dan disable
3. Menyelenggarakan siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas nasional
4. Menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat
5. Meningkatkan layanan dan jangkauan siaran yang mudah diakses masyarakat di daerah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir
6. Memperkuat siaran luar negeri untuk mempromosikan Indonesia beserta ideologi Pancasila dan menghadirkan dunia ke Indonesia sesuai dengan politik luar negeri
7. Mengoptimalkan teknologi penyiaran untuk mendukung terselenggaranya siaran RRI yang mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat diakses oleh masyarakat dunia.
8. Meningkatkan kualitas tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip good public governance
9. Mengembangkan SDM profesional
10. Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi
11. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai sumber pendapatan sesuai aturan perundangan yang berlaku
64 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
C. KERANGKA REGULASI
Salah satu indikator penting yang menentukan baik tidaknya tata kelola suatu organisasi/lembaga adalah adanya akuntabilitas yang tinggi, yakni ketataan kepada peraturan perundangan yang berlaku. Dalam konteks ini, kerangka regulasi sangat dibutuhkan sebagai dasar pelaksanaan tugas, fungsi serta kewenangan dan penjabaran peran LPP RRI untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Selain itu, regulasi juga dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Regulasi yang terkait dengan tugas dan fungsi RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, meliputi Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri, dan peraturan maupun keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Pengawas dan Dewan Direksi RRI. Setelah dilakukan identifikasi, ada beberaparegulasi yang perlu dilakukan revisi agar mampu menjadi pendorong dan mempercepat proses pencapaian tujuan dan kinerja lembaga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Tabel 3.1 berikut memuat matrik kerangka regulasi LPP RRI yang memerlukan penyelesaian sesegera mungkin agar dapat mendukung kelancaran pelaksanaan fungsi RRI sebagai lembaga penyiaran publik.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 65
Tabe
l: 3
.1Ke
rang
ka R
egul
asi L
PP RRI
No
Ara
h K
eran
gka
Reg
ulas
i da
n/at
au K
ebut
uhan
R
egul
asi
Urg
ensi
Pem
bent
ukan
B
erda
sark
an E
valu
asi
Reg
ulas
i Eks
isti
ng, K
ajia
n da
n Pe
neli
tian
Uni
t Pe
nang
gung
-ja
wab
Uni
t Ter
kait
/ In
stit
usi
Targ
et
Peny
eles
aian
1RU
U te
ntan
g Ra
dio
Tele
visi
Re
publ
ik In
done
sia
Dih
arap
kan
akan
men
jadi
da
sar h
ukum
yan
g ku
at b
agi
kebe
rada
an R
RI d
an T
VRI
seb
agai
Le
mba
ga P
enyi
aran
Pub
lik y
ang
inde
pend
en d
an p
rofe
sion
al
Dew
as d
an
Dew
an
Dir
eksi
DPR
RI,
Kom
info
K
emen
kum
ham
, Se
tneg
2016
-201
8
2.Pe
ratu
ran
Pem
erin
tah
No.
12
/200
5 te
ntan
g LP
P RR
IPe
rlu
peru
baha
n Pa
sal 7
aya
t 1,
fras
a “R
enca
na In
duk”
men
jadi
Re
nstr
a
Dew
an
Dir
eksi
dan
D
ewas
Kem
en K
omin
fo,
Setn
eg20
16-2
017
3.PP
No.
12/2
005
Perl
u pe
ruba
han
Pasa
l 18
ayat
2
dan
3 de
ngan
mem
perj
elas
m
aksu
d da
ri k
ata
Seta
ra E
selo
n Ib
da
n II
a
Dir
utK
emen
Kom
info
, Se
tneg
2016
-201
7
4Pe
rmen
PA
NRB
tent
ang
jaba
tan
fung
sion
al R
RIPe
nyes
uaia
n ru
mpu
n ja
bata
n fu
ngsi
onal
RRI
ses
uai K
eppr
es
87/1
999
Dit
. SD
M &
U
mum
Kom
info
, K
emen
pan
& R
B,
BKN
2016
66 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
5K
eput
usan
Men
teri
Keu
anga
n (K
MK
) ten
tang
per
setu
juan
pe
nggu
naan
seb
agia
n da
na
PNBP
RRI
Perl
unya
per
baik
an m
enge
nai
pera
tura
n pe
laks
ana
PP N
o. 5
Ta
hun
2015
tent
ang
Jeni
s &
Tar
if at
as P
NBP
yan
g be
rlak
u di
RRI
Dit
.Keu
anga
nK
emen
keu
dan
Dit
jen
PNBP
2016
6Pe
rmen
Kom
info
ttg
Tim
Pe
nila
i Jab
atan
Fun
gsio
nal
Pusa
t And
alan
Sia
ran
RRI
Tind
ak la
njut
Kep
pres
No
87/1
99
ttg
rum
pun
jaba
tan
fung
sion
alD
it. S
DM
&
Um
umK
omin
fo20
16-2
017
7.Pe
rmen
Kom
info
ttg
Tim
Pe
nila
i Jab
. Fun
gsio
nal P
usat
A
dika
ra S
iara
n RR
I
Tind
ak la
njut
Kep
pres
No
87/1
99
ttg
rum
pun
jaba
tan
fung
sion
alD
it. S
DM
&
Um
umK
omin
fo20
16-2
017
8.Pe
rmen
Kom
info
tent
ang
Tim
Pe
nila
i Jab
atan
Fun
gsio
nal
Pusa
t Tek
nisi
Sia
ran
RRI
Tind
ak la
njut
Kep
pres
No
87/1
99
ttg
rum
pun
jaba
tan
fung
sion
alD
it. S
DM
&
Um
umK
omin
fo20
16-2
017
9.K
epm
en K
omin
fo tt
g Pe
nem
pata
n pe
gaw
ai K
omin
fo
yang
dip
erba
ntuk
an d
i RRI
Tind
ak la
njut
kep
utus
an B
KN
N
omor
119/
2015
tent
ang
stat
us
pega
wai
RRI
Dit
. SD
M &
U
mum
Kom
info
2016
10.
Kep
utus
an M
ente
ri K
omin
fo
ttg
pelim
paha
n w
ewen
ang
kepa
da D
irut
RRI
tent
ang
peng
elol
aan
kepe
gaw
aian
RRI
Tind
ak la
njut
kep
utus
an B
KN
N
omor
119/
2015
tent
ang
stat
us
pega
wai
RRI
Dit
. SD
M &
U
mum
Kom
info
2016
11.Pe
rmen
Keu
anga
n (P
MK
) te
ntan
g SB
K R
RIPe
ratu
ran
pela
ksan
aan
UU
17
/200
3 te
ntan
g ke
uang
an n
egar
aD
it.K
euK
emen
keu
2015
-201
9
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 67
12.
Pera
tura
n D
irut
RRI
tent
ang
PPID
RRI
Tind
ak la
njut
UU
14/2
008
tent
ang
KIP
dan
UU
25/
2009
tent
ang
pela
yana
n pu
blik
Dit
. LPU
Kem
enpa
n &
RB,
ko
min
fo, K
IP20
16
13.
Pera
tura
n D
irut
tent
ang
Ker
jasa
ma
Spon
sor P
rogr
am
dan
Bart
er P
rom
osi R
adio
Pera
tura
n pe
laks
anaa
n PP
5/2
015
tent
ang
PNBP
LPP
RRI
Dit
. LPU
Kem
enke
u20
16
14.
Pera
tura
n D
irut
RRI
ttg
tata
ca
ra &
sya
rat p
enge
naan
tari
f Rp
0,0
0
Pera
tura
n pe
laks
anaa
n PP
5/2
015
tent
ang
PNBP
LPP
RRI
Dit
. LPU
Kem
enke
u20
16
15.
Pera
tura
n D
irut
RRI
ttg
klasifikasijaringannasional
dan
zona
Pera
tura
n pe
laks
anaa
n PP
5/2
015
tent
ang
PNBP
LPP
RRI
Dit
. LPU
Kem
enke
u20
15
16.
Pera
tura
n D
irut
RRI
ttg
Impl
emen
tasi
Ref
orm
asi
Biro
kras
i
Tind
ak la
njut
Per
atur
an M
enpa
n &
RB
tent
ang
Refo
rmas
i Bir
okra
siD
it. S
DM
&
Um
umK
emen
pan
& R
B20
16
17Pe
ratu
ran
Dir
ut R
RI tt
g pe
dom
an p
enge
lola
an
keua
ngan
di l
ingk
unga
n RR
I
Pera
tura
n pe
laks
anaa
n U
U
17/2
003
tent
ang
keua
ngan
neg
ara
dan
PP 5
/201
5 te
ntan
g PN
BP R
RI
Dit
.Keu
Kem
enke
u20
16 –
201
9
18Pe
ratu
ran
Dir
ut R
RI tt
g Pe
dom
an P
embe
rian
Tu
njan
gan
Kin
erja
peg
awai
di
lingk
unga
n LP
P RR
I
Tind
ak la
njut
Kep
res
Nom
or
118/2
015
tent
ang
Tunj
anga
n K
iner
ja R
RI
Dit
. SD
M &
U
mum
Kem
enpa
n &
RB,
K
emen
keu,
dan
BK
N
2015
68 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
19Pe
ratu
ran
Dir
ut R
RI tt
g Pe
neta
pan
Tunj
anga
n K
iner
ja
pega
wai
di l
ingk
unga
n RR
I
Tind
ak la
njut
Kep
res
Nom
or
118/2
015
tent
ang
Tunj
anga
n K
iner
ja R
RI
Dit
. SD
M &
U
mum
Kem
enpa
n &
RB,
K
emen
keu,
dan
BK
N
2015
20.
Pera
tura
n D
irut
RRI
ttg
Peng
angk
atan
Kel
as Ja
bata
n ba
gi P
ejab
at S
truk
tura
l di
lingk
unga
n RR
I
Tind
ak la
njut
Kep
res
Nom
or
118/2
015
tent
ang
Tunj
anga
n K
iner
ja R
RI
Dit
. SD
M &
U
mum
Kem
enpa
n &
RB,
K
emen
keu,
dan
BK
N
2015
21.
Pera
tura
n D
irut
RRI
ttg
Peng
angk
atan
Kel
as Ja
bata
n ba
gi P
ejab
at F
ungs
iona
l Te
rten
tu d
i lin
gkun
gan
RRI
Tind
ak la
njut
Kep
res
Nom
or
118/2
015
tent
ang
Tunj
anga
n K
iner
ja R
RI
Dit
. SD
M &
U
mum
Kem
enpa
n &
RB,
K
emen
keu,
dan
BK
N
2015
22.
Pera
tura
n D
irut
RRI
ttg
Peng
angk
atan
Kel
as Ja
bata
n ba
gi P
ejab
at F
ungs
iona
l U
mum
di l
ingk
unga
n RR
I
Tind
ak la
njut
Kep
res
Nom
or
118/2
015
tent
ang
Tunj
anga
n K
iner
ja R
RI
Dit
. SD
M &
U
mum
Kem
enpa
n &
RB,
K
emen
keu,
dan
BK
N
2015
23Pe
ratu
ran
Dir
ut R
RI tt
g Pe
dom
an P
embe
rian
Tu
njan
gan
Kin
erja
bag
i PBP
NS
di li
ngku
ngan
RRI
Tind
ak la
njut
Kep
res
Nom
or
118/2
015
tent
ang
Tunj
anga
n K
iner
ja R
RI
Dit
. SD
M &
U
mum
Kem
enpa
n &
RB,
K
emen
keu,
dan
BK
N
2015
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 69
D. KERANGKA KELEMBAGAAN
Kerangka Kelembagaan merupakan perangkat Kementerian/Lembaga berupa struktur organisasi, ketatalaksanaan dan pengelolaan aparatur sipil negara yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional. Tujuan kerangka kelembagaan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Meningkatkan keterkaitan dan koordinasi pelaksanaan bidang-bidang pembangunan yang terdapat dalam RPJMN sesuai dengan fungsi, dan visi misi K/L.
2. Mempertajam arah kebijakan dan strategi K/L sesuai dengan kapasitas organisasi dan dukungan sumber daya aparatur sipil Negara.
3. Membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, untuk menghindari duplikasi fungsi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi K/L dalammelaksanakan program-program pembangunan nasional
4. Memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan profesionalitas sumber daya aparatur
Sebagaimana diamatkan dalam Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005, RRI adalah Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau seluruh wilayah NKRI. Dengan memerhatikan eksistensi dan peran strategis RRI
70 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
sebagai media penyiaran radio serta Visi, Misi dan Nawa Cita Kabinet Kerja 2015 – 2019, dalam rangka mendukung pembangunan nasional, kerangka kelembagaan RRI diarahkan pada upaya peningkatan kapasitas lembaga guna mendorong peningkatan pelayanan dan kapasitas pegawai RRI.
1. Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, kerangka kelembagaan merupakan perangkat Kementerian/Lembaga yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi LPP RRI yang disusun dengan berpedoman pada RPJMN. Penguatan kapasitas kelembagaan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia perlu dilakukan dengan memerhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Perubahan cara berpikir dan pola bekerja menuju pelayanan sesuai prinsip good public governance (GPG)
b. Arah dan kebijakan RRI adalah fokus pada terwujudnya Lembaga Penyiaran Publik yang kuat, profesional, dan independen sehingga menjadi tepercaya dan mendunia
c. Terselenggaranya tata kelola lembaga yang efektif, efisien,transparan, dan akuntabel
d. Terselenggaranya tata laksana dan sumber daya manusia di RRI sesuai dengan kebutuhan Lembaga Penyiaran Publik
Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, maka dalam rangka untuk penguatan kapasitas kelembagaan LPP RRI akan dilakukan beberapa aksi sebagai berikut.
a. Melakukan penyesuaian nomenklatur Direktorat Layanan dan Pengembangan Usaha menjadi Direktorat Layanan dan
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 71
Informasi Publik untuk meningkatkan kinerja pelayanan serta menindaklanjuti amanat UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
b. Membentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) setingkat Eselon II, mengingat tanggung jawab dan luasnya lingkup pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong percepatan proses pengadaan barang dan jasa serta menjamin efektivitas, efsiensi dan transparansi dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan RRI, yang selama ini dirangkap oleh Kepala Bagian Umum dan Hukum dan merupakan Unit Kerja Eselon III.
c. Meningkatkan kapasitas/status stasiun penyiaran RRI tipe C yang berada di ibukota provinsi, dari Unit Kerja eselon III menjadi Unit Kerja Eselon II dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menyesuaikan sistem pengelolaan keuangan negara dan aset/BMN yang berbasis wilayah.
2. Penguatan Kapasitas Pegawai
Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI perlu didukung oleh ketersediaan pegawai yang profesional dan kompeten, serta mencukupi dari segi kuantitas dan kualitas. Namun, kenyataannya sampai saat ini masih terdapat beberapa kendala, antara lain sebagai berikut.
a. Belum adanya keseimbangan antara segi jumlah dengan kualitas SDM yang ada saat ini. Dilihat dari sisi jumlah, seharusnya, sudah sangat memadai, tetapi kalau dari segi kualitas kenyataannya memang kurang mencukupi.
72 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
b. Belum adanya standar kompetensi yang baku untuk setiap jabatan, baik jabatan pimpinan, administrasi, pengawas, pelaksana, dan fungsional.
c. Belum adanya analisis kebutuhan diklat bagi SDM RRI sesuai dengan jabatan yang ada.
d. Belum sempurnanya sistem informasi kepegawaian sehingga pimpinan masih mengalami kesulitan memperoleh data yang akurat
Untuk menyelesaikan permasalahan SDM tersebut, dalam renstra 2015-2019, perlu disusun manajemen SDM meliputi penambahan pegawai baru, penataan sistem rekrutmen pegawai, penyusunan analisis jabatan, pelaksanaan evaluasi jabatan karena adanya perubahan organisasi baru, penyusunan standar kompetensi jabatan, penyempurnaan sasaran kinerja pegawai, pengembangan sistem informasi kepegawaian dan penyusunan analisis kebutuhan diklat. Secara detail, perbaikan manajemen SDM dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI | 73
Tabe
l 3.2
Renc
ana
Peni
ngka
tan
Kapa
sita
s SDM
RRI
NO
Prog
ram
dan
Keg
iata
nSa
tuan
Tahu
nH
asil
2015
2016
2017
2018
2019
1Re
krut
men
Peg
awai
Non
PN
SO
rang
210
400
500
600
700
Tepe
nuhi
nya
jum
lah
pega
wai
se
suai
keb
utuh
an o
rgan
isas
i2
Pena
taan
sis
tem
rekr
utm
en p
egaw
ai
• e-
form
asi
• pe
nila
ian/
test
kom
pete
nsi b
idan
g/pr
ofes
i
• pe
nem
pata
n pe
gaw
ai
Pers
en50
7580
8590
Ters
edia
nya
sist
em
rekr
utm
en y
ang
terb
uka,
tr
ansp
aran
dan
aku
ntab
el
3A
nalis
is Ja
bata
n
• pe
nyem
purn
aan
anal
isis
jaba
tan
Pers
en80
9095
100
100
Ters
edia
nya
peta
& u
raia
n ja
bata
n
4Ev
alua
si Ja
bata
n
• pe
nyem
purn
aan
kela
s ja
bata
n
• pe
nata
an p
egaw
ai k
e da
lam
kel
as
jaba
tan
Pers
en80
9095
100
100
Ters
edia
nya
data
per
ingk
at
dan
harg
a ja
bata
n
5Pe
nyus
unan
sta
ndar
kom
pete
nsi j
abat
anPe
rsen
8590
9510
010
0Te
rsed
iany
a st
anda
r jab
atan
74 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
6Pe
nyem
purn
aan
sasa
ran
kine
rja
pega
wai
(S
KP)
• pe
nyem
purn
aan
sist
em a
plik
asi S
KP
onlin
e
• pe
laks
anaa
n pe
nila
ian
SKP
Pers
en85
9095
100
100
Teru
kurn
ya k
iner
ja p
egaw
ai
7Pe
ngem
bang
an s
iste
m in
form
asi p
egaw
ai
(SIP
EG)
• in
tegr
asi d
atab
ase
SIPE
G d
enga
n SA
PK B
KN
• pe
ngem
bang
an e
-ars
ip d
ata
kepe
gaw
aian
• pe
ngem
bang
an p
orta
l khu
sus
SDM
Pers
en85
9095
100
100
Ters
edia
nya
data
peg
awai
ya
ng v
alid
dan
aku
rat
8A
nalis
is k
ebut
uhan
dik
lat S
DM
Pers
en70
8090
9510
0Te
rsus
unny
a ke
butu
han
dikl
at S
DM
ses
uai k
elas
ja
bata
n
A. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program pembangunan nasional dan terwujudnya nawacita, LPP RRI mempunyai tugas melayani masyarakat di bidang informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat secara berkesinambungan dan menggunakan berbagai saluran teknologi (multiplatform) yang memungkinkan semua warga negara di mana pun dapat mengaksesnya. Dalam sistem demokrasi, keberadaan Lembaga Penyiaran Publik seperti RRI, TVRI, dan LPPL yang independen, netral, dan mandiri mutlak diperlukan guna menjaga keseimbangan informasi. Keberadaan lembaga penyiaran publik tersebut sekaligus merepresentasikan kehadiran negara dalam menjamin terpenuhinya hak warga negara untuk berkomunikasi sebagaimana diatur oleh konstitusi kita (Pasal 28F UUD 1945).
Guna memastikan peran RRI agar lebih nyata dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional, Dewan Pengawas telah merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis organisasi LPP RRI untuk 2015-2019. Agar pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis dapat terukur maka perlu dibuat rencana kinerja
BAB IVTARGET KINERJA DAN
KERANGKA PENDANAAN
76 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
tahunan yang di dalamnya mengandung tiga variabel, yaitu sasaran strategis (SS), Indikator Kinerja Sasaran (IKS), dan target capaian yang diwujudkan dalam angka-angka. Fungsi kinerja tahunan, selain sebagai pemandu pihak manajemen dalam usahanya mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis organisasi juga dapat menjadi instrumen untuk pengendalian dan mengontrol kinerja organisasi. Bahkan pada akhirnya, rencana kinerja tahunan ini akan menjadi instrumen utama untuk menilai apakah visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis organisasi dapat tercapai secara maksimal di akhir periode waktu yang telah ditentukan.
Terkait dengan visi misi Dewan Pengawas Periode 2016-2021, Renstra 2015-2019 mengalami perbaikan sebagai berikut (tabel 4.1 dan 4.2).
Tabel 4.1Indikator Capaian Sasaran Strategis
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
1 Terwujudnya siaran berita yang objektif dan akurat
1 Jumlah item berita yang objektif dan akurat
2 Jumlah penelitian terhadap item berita yang objektif dan akurat
2 Terwujudnya siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan
3 Jumlah program siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan
4 Jumlah penelitian tentang siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan
3 Terwujudnya siaran yang berpihak kepada kelompok rentan dan disable, serta keadilan informasi seluruh masyarakat
5 Jumlah program siaran yang berpihak kepada kelompok rentan dan disable, serta keadilan informasi seluruh masyarakat
6 Jumlah penelitian siaran yang berpihak kepada kelompok rentan dan disable, serta keadilan informasi seluruh masyarakat
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN | 77
4 Terwujudnya siaran yang mencerminkan kebhinekaan dan identitas nasional
7 Jumlah program siaran budaya yang mencerminkan identitas dan pluralitas bangsa
8 Jumlah penelitian tentang siaran budaya yang mencerminkan identitas dan pluralitas bangsa
5 Terwujudnya siaran budaya yang menghadirkan nilai-nilai kearifan lokal yang sejalan dengan kepentingan nasional.
9 Jumlah program siaran budaya yang menghadirkan nilai-nilai kearifan lokal yang sejalan dengan nasional interes
10 Jumlah penelitian tentang siaran budaya yang menghadirkan nilai-nilai kearifan lokal yang sejalan dengan nasional interes
6 Terwujudnya siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, nasional, regional, dan internasional
11 Jumlah program siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, nasional, regional dan internasional
12 Jumlah penelitian tentang siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, nasional, regional dan internasional
7 Terwujudnya siaran hiburan yang sehat
13 Jumlah program siaran hiburan yang sehat
14 Jumlah penelitian tentang siaran hiburan yang sehat
8 Peningkatan layanan siaran di wilayah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir
15 Jumlah (%) layanan siaran di wilayah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir
16 Jumlah penelitian tentang layanan siaran di wilayah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir
9 Peningkatan jangkauan siaran di daerah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir
17 Persentase (%) jangkauan siaran RRI di wilayah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir
78 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
10 Terwujudnya siaran luar negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri
18 Jumlah paket siaran Stasiun Luar Negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri
19 Jumlah penelitian tentang paket siaran Stasiun Luar Negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri
11 Terwujudnya siaran luar negeri yang merepresentasikan identitas bangsa dan negara melalui bahasa dan budaya serta ideologi Pancasila
20 Jumlah paket siaran Stasiun Luar Negeri yang merepresentasikan identitas bangsa dan negara melalui bahasa dan budaya serta ideologi Pancasila
21 Jumlah penelitian tentang paket siaran Stasiun Luar Negeri yang mempopulerkan bahasa Indonesia dan budaya serta ideologi Pancasila
12 Terwujudnya siaran luar negeri yang menghadirkan dunia guna mendorong kemajuan bangsa Indonesia
22 Jumlah item/program siaran yang menghadirkan dunia guna mendorong kemajuan bangsa Indonesia
23 Jumlah penelitian siaran yang menghadirkan kebudayaan dunia guna mendorong kemajuan bangsa Indonesia
13 Peningkatan jangkauan siaran melalui teknologi multiplatform
24 Persentase (%) jangkauan wilayah siaran RRI
14 Tersedianya akses bagi warga negara dan masyarakat dunia untuk memperoleh siaran RRI sesuai standar penyiaran (loud and clear)
25 Jumlah (%) ketersediaan akses bagi warga negara dan masyarakat dunia untuk memperoleh siaran RRI secara load and clear
15 Terwujudnya RRI sebagai penyelenggara network provider untuk penyiaran digital
26 Jumlah regulasi yang memberikan kewenangan kepada RRI sebagai penyelenggaraan network provider untuk penyiaran digital
16 Tersedianya teknologi penyiaran yang mampu memberikan early warning system di wilayah rawan bencana
27 Jumlah (%) ketersediaan teknologi yang mampu memberikan early warning system di wilayah rawan bencana
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN | 79
17 Terwujudnya single frequency LPP RRI FM 88,8 MHz dan AM 999 KHz
28 Jumlah (%) lokasi/RRI yang telah memiliki FM 88.8 dan atau AM 999
18 Terwujudnya tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip good public governance
29 Jumlah dokumen penyempurnaan implementasi reformasi birokrasi
30 Jumlah regulasi dan kebijakan terkait pengelolaan Asset LPP RRI
31 Jumlah (%) pengendalian dan pengawasan internal
19 Terwujudnya tata kelola keuangan yang berbasis pada kebutuhan program siaran LPP RRI.
32 Persentase (%) perencanaan anggaran sesuai tugas dan fungsi RRI sebagai radio publik berbasis kinerja
33 Opini BPK atas laporan keuangan LPP RRI
20 Terwujudnya tata kelola PNBP sesuai dengan kepentingan siaran
34 Regulasi dan kebijakan terkait pengelolaan PNBP LPP RRI
21 Terlaksananya kegiatan advokasi untuk mendorong perubahan PP Nomor 12/2005
36 Jumlah kegiatan advokasi untuk mendorong perubahan PP Nomor 12/2005
22 Terlaksananya kegiatan advokasi untuk mendorong lahirnya UU penyiaran yang menjamin RTRI
37 Jumlah kegiatan advokasi untuk mendorong lahirnya UU penyiaran yang menjamin RTRI
23 Terlaksananya kegiatan advokasi untuk mendorong lahirnya UU RTRI
38 Jumlah kegiatan advokasi untuk mendorong lahirnya UU RTRI
24 Terwujudnya kelembagaan yang ramping struktur dan kaya fungsi
39 Kelembagaan yang ramping struktur dan kaya fungsi
25 Terwujudnya SDM profesional yang memenuhi standar kompetensi sesuai bidangnya
40 Jumlah peningkatan kapasitas SDM profesional yang memenuhi standar kompetensi sesuai bidangnya
80 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
26 Terwujudnya integritas dan jiwa korsa SDM LPP RRI
41 Jumlah kegiatan untuk meningkatkan integritas dan jiwa korsa SDM LPP RRI
27 Terwujudnya pola karier SDM LPP RRI berbasis kompetensi
42 Jumlah dokumen pola karier SDM LPP RRI berbasis kompetensi
28 Terwujudnya penyelenggaraan layanan informasi publik sesuai ketentuan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
43 Jumlah (%) layanan informasi publik sesuai ketentuan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
29 Melaksanakan strategi komunikasi internal dan eksternal untuk meningkatkan citra positif LPP RRI
44 Dokumen kebijakan strategi komunikasi internal dan eksternal untuk membangun reputasi LPP RRI
45 Jumlah kegiatan komunikasi internal dan eksternal untuk membangun reputasi LPP RRI
30 Melakukan promosi yang terintegrasi (promo program, promo corporate identity dan pola promo terintegrasi)
46 Regulasi kebijakan promosi yang terintegrasi (promo program, promo identity corporate dan pola promosi terintegrasi)
47 Jumlah promosi yang terintegrasi (promo program, promo identity corporate dan pola promosi terintegrasi)
31 Terwujudnya kerjasama dengan stakeholder baik dalam maupun luar negeri
48 Jumlah kerjasama dengan stakeholder baik dalam maupun luar negeri
49 Jumlah target penerimaan PNBP LPP RRI
32 Terwujudnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan program siaran LPP RRI
50 Jumlah kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan program siaran RRI
33 Terwujudnya optimalisasi pengembangan potensi aset yang dimiliki RRI untuk penguatan LPP RRI
51 Jumlah (%) optimalisasi potensi aset yang dimiliki RRI untuk penguatan LPP RRI
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN | 81
Tabel 4.2Rencana Kinerja Tahunan LPP RRI Periode 2015-2019
SASARAN STRATEGIS/INDIKATOR KINERJA
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
SS.1 Terwujudnya siaran berita yang objektif dan akurat
IKS.1 Jumlah item berita yang objektif dan akurat
31.620 33.810 35.920 38.040 40.150
IKS.2 Jumlah penelitian terhadap item berita yang objektif dan akurat
1 1 2 2 2
SS.2 Terwujudnya siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan
IKS.1 Jumlah program siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan
65.700 program
65.700 program
125.560 program
241.265 program
313.170 program
IKS.2 Jumlah penelitian tentang siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan
- - 1 1 1
SS.3 Terwujudnya siaran yang berpihak kepada kelompok rentan dan disable, serta keadilan informasi seluruh masyarakat
IKS.1 Jumlah program siaran yang berpihak kepada kelompok rentan dan disable serta keadilan informasi seluruh masyarakat
2.160 program
2.160 program
4.320 program
6.192 program
8.328 program
IKS.2 Jumlah penelitian siaran yang berpihak kepada kelompok rentan dan disable serta keadilan informasi seluruh masyarakat
- - 1 1 1
82 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
SS.4 Terwujudnya siaran yang mencerminkan kebhinekaan dan identitas nasional
IKS.1 Jumlah program siaran budaya yang mencerminkan identitas dan pluralitas bangsa
187
program
187
program
278
program
367
program
391
program
IKS.2 Jumlah penelitian tentang siaran budaya yang mencerminkan identitas dan pluralitas bangsa
- - 1 1 1
SS.5 Terwujudnya siaran budaya yang menghadirkan nilai-nilai kearifan lokal yang sejalan dengan kepentingan nasional.
IKS.1 Jumlah program siaran budaya yang menghadirkan nilai-nilai kearifan lokal yang sejalan dengan nasional interes
182
program
182
program
273
program
362
program
453
program
IKS.2 Jumlah penelitian tentang siaran budaya yang menghadirkan nilai-nilai kearifan lokal yang sejalan dengan nasional interes
- - 1 1 1
SS.6 Terwujudnya siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, nasional, regional, dan internasional
IKS.1 Jumlah program siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, nasional, regional dan internasional
182
program
182
program
273
program362 program
453
program
IKS.2 Jumlah penelitian tentang siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, nasional, regional dan internasional
- - 1 1 1
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN | 83
SS.7 Terwujudnya siaran hiburan yang sehat
IK.1 Jumlah program siaran hiburan yang sehat
121.910 program
121.910 program
187.610 program
244.500 program
309.520 program
IK.2 Jumlah penelitian tentang siaran hiburan yang sehat
- - 1 1 1
SS.8 Peningkatan layanan siaran di wilayah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir
IK.1 Jumlah (%) layanan siaran di wilayah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir
70% 75% 80% 85% 90%
IK.2 Jumlah penelitian tentang layanan siaran di wilayah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir
- - 1 1 1
SS.9 Peningkatan jangkauan siaran di daerah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir
IK.1 Persentase (%) jangkauan siaran RRI di wilayah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir
70% 75% 80% 85% 90%
SS.10 Terwujudnya siaran luar negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri
IK.1 Jumlah paket siaran Stasiun Siaran Luar Negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri
96 paket 96 paket 108 paket 108 paket 120 paket
IK.2 Jumlah penelitian tentang paket Siaran Stasiun Luar Negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri
- - 1 1 1
84 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
SS.11 Terwujudnya siaran luar negeri yang merepresentasikan identitas bangsa dan negara melalui bahasa dan budaya serta ideologi Pancasila
IK.1 Jumlah paket siaran Stasiun Siaran Luar Negeri yang merepresentasikan identitas bangsa dan negara melalui bahasa dan budaya serta ideologi Pancasila
32 paket 32 paket 36 paket 36 paket 40 paket
IK.2 Jumlah penelitian tentang paket siaran Stasiun Siaran Luar Negeri yang merepresentasikan identitas bangsa dan negara melalui bahasa dan budaya serta ideologi Pancasila
- - 1 1 1
SS.12 Terwujudnya siaran luar negeri yang menghadirkan dunia guna mendorong kemajuan bangsa Indonesia
IKS.1 Jumlah program/item siaran yang menghadirkan dunia guna mendorong kemajuan bangsa Indonesia
12 item/progam
12 item/program
18 item/program
18 item/progam
40 item/progam
IKS.2 Jumlah penelitian siaran yang menghadirkan dunia guna mendorong kemajuan bangsa Indonesia
- - 1 1 1
SS.13 Peningkatan jangkauan siaran melalui teknologi multiplatform
IKS.1 Persentase (%) jangkauan siaran RRI
70% 75% 80% 85% 90%
SS.14 Tersedianya akses bagi warga negara dan masyarakat dunia untuk memperoleh siaran RRI sesuai standar penyiaran (loud and clear)
IKS.1 Jumlah (%) ketersediaan akses bagi warga negara dan masyarakat dunia untuk memperoleh siaran RRI secara loud and clear
70% 75% 80% 85% 90%
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN | 85
SS.15 Terwujudnya RRI sebagai penyelenggara network provider untuk penyiaran digital
IKS.1 Regulasi yang memberikan kewenangan kepada RRI sebagai penyelenggara network provider untuk penyiaran digital
- - 1 1 1
SS.16 Tersedianya teknologi penyiaran yang mampu memberikan early warning system di wilayah rawan bencana
IKS.1 Jumlah (%) ketersediaan teknologi siaran yang mampu memberikan early warning system di wilayah rawan bencana
- - 5% 20% 40%
SS.17 Terwujudnya single frequency LPP RRI FM 88,8 MHz dan AM 999 KHz
IK.1 Jumlah (%) lokasi/RRI yang telah memiliki FM 88.8 dan AM 999
- - 5% 10% 20%
SS.18 Terwujudnya tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip good public governance
IKS.1 Jumlah dokumen penyempurnaan implementasi reformasi birokrasi
-8 dokumen
8 dokumen
8 dokumen
8 dokumen
IK.2 Regulasi dan kebijakan terkait pengelolaan Aset LPP RRI
30 30 35 35 40
IK.3 Jumlah (%) pengendalian dan pengawasan internal
75% 75% 80% 80% 85%
SS.19 Terwujudnya tata kelola keuangan yang berbasis pada kebutuhan program siaran LPP RRI.
IK.1 Persentase (%) perencanaan anggaran sesuai core bisnis berbasis kinerja
10% 10% 10% 15% 20%
IK.2 Opini BPK atas laporan keuangan LPP RRI
WDP WDP WDP WTP WTP
86 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
SS.20 Terwujudnya tata kelola PNBP sesuai dengan kepentingan siaran
IK.1 Regulasi dan kebijakan terkait pengelolaan PNBP LPP RRI
2 3 4 4 5
SS.21 Terlaksananya kegiatan advokasi untuk mendorong perubahan PP Nomor 12/2005
IKS.1 Jumlah kegiatan advokasi untuk mendorong perubahan PP Nomor 12/2005
- 1 2 2 3
SS.22 Terlaksananya kegiatan advokasi untuk mendorong lahirnya UU penyiaran yang menjamin RTRI
IKS.1 Jumlah kegiatan advokasi untuk mendorong lahirnya UU penyiaran yang menjamin RTRI
2 4 4 4 4
SS.23 Terlaksananya kegiatan advokasi untuk mendorong lahirnya UU RTRI
IKS.1 Jumlah kegiatan advokasi untuk mendorong lahirnya UU RTRI
2 4 4 4 4
SS.24 Terwujudnya kelembagaan yang ramping struktur dan kaya fungsi
IKS.1 Dokumen kelembagaan yang ramping struktur dan kaya fungsi
- - 1 1 1
SS.25 Terwujudnya SDM profesional yang memenuhi standar kompetensi sesuai bidangnya
IKS.1 Jumlah peningkatan kapasitas SDM profesional yang memenuhi standar kompetensi sesuai bidangnya
10 10 15 15 20
SS.26 Terwujudnya integritas dan jiwa korsa SDM LPP RRI
IKS.1 Jumlah kegiatan yang membangun integritas dan jiwa korsa SDM LPP RRI
10 10 15 15 20
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN | 87
SS.27 Terwujudnya pola karier SDM LPP RRI berbasis kompetensi
IKS.1 Jumlah dokumen pola karier SDM LPP RRI berbasis kompetensi
1 1 1 1 1
SS.28 Terwujudnya penyelenggaraan layanan informasi publik sesuai ketentuan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
IKS.1 Jumlah (%) layanan informasi publik sesuai ketentuan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
- 70% 80% 90% 100%
SS.29 Melaksanakan strategi komunikasi internal dan eksternal untuk meningkatkan citra positif LPP RRI
IKS.1 Dokumen kebijakan strategi komunikasi internal dan eksternal untuk membangun reputasi LPP RRI
- - 1 1 1
IK.2 Jumlah kegiatan komunikasi internal dan eksternal untuk membangun reputasi LPP RRI
6 6 12 12 15
SS.30 Melakukan promosi yang terintegrasi (promo program, promo corporate identity dan pola promo terintegrasi)
IKS.1 Regulasi kebijakan promosi yang terintegrasi (promo program, promo identity corporate dan pola promosi terintegrasi)
- 2 5 10 12
IK.2 Jumlah promosi yang terintegrasi (promo program, dan promo identity corporate)
10 10 15 15 20
88 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
SS.31 Terwujudnya kerjasama dengan stakeholder baik dalam maupun luar negeri
IKS.1 Jumlah kerjasama dengan stakeholder baik dalam maupun luar negeri
300 400 450 500 550
IK.2 Jumlah target penerimaan PNBP LPP RRI
20 M 25 M 30 M 35 M 40 M
SS.32 Terwujudnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan program siaran LPP RRI
IK.1 Jumlah kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan program siaran RRI
50 50 100 100 150
SS.33 Terwujudnya optimalisasi pengembangan potensi aset yang dimiliki RRI untuk penguatan LPP RRI
IKS.1 Jumlah (%) optimalisasi potensi aset yang dimiliki RRI untuk penguatan LPP RRI
60% 60% 70% 70% 80%
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN | 89
B. KERANGKA PENDANAAN
Dalam rangka memenuhi target kinerja dan berkontribusi dalam pembangunan Jangka Menengah Nasional 2016-2020 dibutuhkan kerangka pendanaan yang memadai. Selama ini pendanaan pembangunan pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia sebagian besar masih tergantung dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
1. Kebutuhan Anggaran Tahun 2016
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019 telah ditetapkan secara menyeluruh dengan menekankan pada pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, SDM yang berkualitas serta kemampuan IPTEK sebagai dasar bagi setiap Kementerian Negara/Lembaga dalam merancang seluruh program/kegiatan sesuai bidang tugasnya masing-masing. Berdasarkan ketentuan tersebut, LPP RRI telah menyusun program kerja dan anggaran tahunan. Untuk tahun 2016 pagu anggaran mencapai Rp 1.105.675.759.000,-Rp. 1.012.875.925.000
Tabel 4.3.Rencana Kerja dan Anggaran Berdasarkan Pagu Definitif Tahun 2016
PROGRAM Pagu 2016Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
877.621.425.000
Program Peningkatan dan Penyelenggaraan Siaran Radio Publik
135.254.500.000
90 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
2. Kebutuhan Anggaran Tahun 2017 – 2019
Merujuk kepada Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (sebagai peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004), maka setiap Kementerian Negara/Lembaga harus menyusun rencana kerja jangka pendek (Renja K/L) dan Rencana Kerja Jangka Menengah (Renstra K/L). LPP RRI sebagai institusi negara wajib melaksanakan ketentuan tersebut. Mengacu kepada mekanisme dan prosedur perencanaan tersebut, maka Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia menyusun Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019 dengan memperhitungkan kerangka makro dan mikro dari situasi dan kondisi global, baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal Lembaga, sekaligus mengantisipasi pembiayaan untuk lima tahun ke depan, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Mengingat fungsi dan ketugasan utama LPP RRI adalah melayani masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran, dengan sendirinya kegiatan intinya adalah melaksanakan siaran dengan produk utama berupa program-program berita/informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat. Sehubungan dengan itu maka kebutuhan anggaran terbesar sebenarnya untuk penyelenggaraan kegiatan penyiaran. Namun selama ini persentase terbesar dari anggaran yang ada justru untuk dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya, sedangkan untuk program peningkatan dan penyelenggaraan siaran pada tahun anggaran 2015 hanya sebesar 20,93%. Oleh karena itu, dalam perencanaan anggaran LPP RRI ke depan akan berusaha secara terus-menerus mengusulkan menaikkan pagu anggaran untuk mendukung program yang merupakan inti kegiatan LPP RRI, yakni menyelenggarakan siaran. Pada tahap pertama, usulan kenaikan mencapai seratus persen, yaitu
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN | 91
dari pagu Rp 191.362.457.000,- menjadi Rp 382.724.914.000,- dan usulan kenaikan selanjutnya per tahun sebesar 20%. Dengan cara demikian, pada suatu saat nanti akan tercapai komposisi ideal bahwa pagu anggaran untuk RRI sebagian besar atau minimal 50% dari total anggaran ditujukan untuk pembiayaan program siaran.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka usulan pagu anggaran untuk LPP RRI periode 2017-2020 adalah seperti pada tabel 4.4.
Tabel 4.4Program Lembaga Penyiaran Publik RRI Tahun 2016 – 2019
No ProgramPagu
2017
Pagu
2018
Pagu
20191. Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
877.621.425.000 1.153.648.000.000 1.244.708.000.000
2. Program Peningkatan dan Penye-lenggaraan Siaran Radio Publik
135.254.500.000 323.337.000.000 412.920.000.000
Renstra LPP RRI 2015 – 2019 (perubahan pertama) disusun dengan mengacu pada RPJPN 2005-2025, RPJMN III (2015-2019), UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik, dan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia. Renstra LPP RRI 2015-2019 merupakan pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi LPP RRI dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi sebagai lembaga penyiaran publik yang keberadaannya merepresentasikan kehadiran negara dalam memenuhi hak konstitusional warga untuk berkomunikasi sebagaimana dijamin oleh UUD 1945 Pasal 28F.
Dalam rangka memberikan kontribusi yang lebih nyata terhadap pelaksanaan pembangunan nasional yang terumuskan dalam sembilan cita-cita (nawacita), LPP RRI telah merumuskan visi barunya disesuaikan dengan kondisi eksternal dan internal. Adapun visi LPP RRI yang dirumuskan Dewan Pengawas periode 2016-2021, yaitu ”Terwujudnya RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik
BAB VPENUTUP
94 | RENCANA STRATEGIS LPP RRI 2015-2019 (PERUBAHAN PERTAMA)
yang Tepercaya dan Mendunia.” Visi tersebut menuntut kerja keras dari seluruh komponen yang ada di RRI karena untuk mendapatkan predikat tepercaya sungguh bukan hal mudah, apalagi jika harapan ketepercayaan tersebut ditempatkan dalam level dunia. Predikat tepercaya hanya mungkin diraih jika memiliki pandangan yang jauh ke depan (visioner), profesional dalam bekerja, memiliki konsistensi dalam bersikap dan bertindak, menjunjung tinggi integritas, dan independensi dalam semua hal.
Dengan adanya Renstra 2015-2019 (perubahan pertama), diharapkan semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan LPP RRI dapat memedomaninya secara optimal sehingga seluruh energi, dana, sarana, prasarana, teknologi, waktu, dan pikiran dicurahkan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan organisasi yang telah tertuang dalam renstra ini. Renstra ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun ke depan, dan disusun dengan menganut sistem perencanaan strategis berkelanjutan (sustainable public broadcasting planning). Artinya, renstra ini dimaksudkan untuk melanjutkan pembangunan penyiaran publik yang telah dilaksanakan sebelumnya, memperkuat yang telah ada, dan meletakkan dasar bagi arah pembangunan yang akan datang. Renstra LPP RRI 2015-2019 (perubahan pertama) memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis untuk mendukung terwujudnya RPJMN 2015-2019 dari aspek pemenuhan hak konstitusional warga negara untuk berkomunikasi.
Rencana Strategis Tahun 2015-2019 (perubahan pertama) dilaksanakan dengan mengacu pada capaian strategis tahun 2010-2014 serta menyelaraskan visi dan misi Jalan Perubahan (continuity in change) yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui program prioritas Nawacita serta mengantisipasi kondisi dinamis lingkungan global. Rencana kegiatan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia yang terdapat
PENUTUP | 95
di dalam Rencana Strategis Tahun 2015-2019 (perubahan pertama) termasuk di dalamnya mencakup perencanaan pembiayaan dan penganggaran selama lima tahun ke depan.
Target pencapaian Renstra LPP RRI 2015-2019 (perubahan pertama) mengharuskan semua elemen/unsur dalam organisasi bekerja keras dan bersinergi agar semua target dapat tercapai. Selain itu, guna menjaga seluruh kegiatan berada pada jalur yang benar, pelaksanaan rencana strategis perlu dimonitor dan dievaluasi secara periodik. Untuk itu, dilakukan evaluasi pencapaian target triwulan, semesteran, dan tahunan serta dioptimalkan melalui pembuatan Laporan Kinerja (LK).
Keberhasilan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam renstra LPP RRI 2015- 2019 (perubahan pertama), akan menentukan eksistensi RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang kuat, independen, profesional, dan bertaraf internasional sehingga betul-betul tepercaya dan mendunia. Tercapainya kondisi yang demikian dengan sendirinya akan dapat mendorong terwujudnya masyarakat yang cerdas, kritis, mandiri, dan memiliki daya saing yang tinggi ketika berhadapan dengan masyarakat internasional sehingga mampu mempertahankan identitas dan jati diri bangsa.
Sudah tentu, kesuksesan dan keberhasilan tersebut membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat luas.
TANTRI RELATAMI
HASTO KUNCORO
DWI HERNUNINGSIH
FREDERIK NDOLU
MISTAM
Jakarta, Juli 2016
DEWAN PENGAWAS LPP RRI TANDA TANGAN
1 Mistam, S.Sos, Msi. Ketua
2 Dr. Frederik Ndolu Anggota
3 Hasto Kuncoro, SH. Anggota
4 Tantri Relatami, S.Sos. Anggota
5 Dra. Dwi Hernuningsih, M.Si Anggota
DEWAN DIREKSI LPP RRI
1 Mohammad Rohanudin, S.Sos. Direktur Utama
2 Drs. Soleman Yusuf, M.M. Direktur Program dan Produksi
3 Drs. Rahadin Gingging Mk Direktur Teknologi dan Media Baru
4 Drs. Godlief Richard Poyk Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha
5 Hari Sudaryanto, S.E., M.M. Direktur Keuangan
6 Drs. Nurhanuddin, M.M. Direktur SDM dan Umum
TANTRI RELATAMI
HASTO KUNCORO
DWI HERNUNINGSIH
FREDERIK NDOLU
MISTAM
TANTRI RELATAMI
HASTO KUNCORO
DWI HERNUNINGSIH
FREDERIK NDOLU
MISTAM
TANTRI RELATAMI
HASTO KUNCORO
DWI HERNUNINGSIH
FREDERIK NDOLU
MISTAM
TANTRI RELATAMI
HASTO KUNCORO
DWI HERNUNINGSIH
FREDERIK NDOLU
MISTAM