oleh novi catur abstrak -...
TRANSCRIPT
1
“PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS
KERJA PEGAWAI ” Studi pada UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar
Oleh
NOVI CATUR
ABSTRAK
Organisasi pada hakekatnya terdiri dari kumpulan orang-orang dan
peralatan operasionalnya. Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam dalam
memaksimalkan keuntungan dan berhasil atau tidaknya misi Organisasi untuk
mencapai tujuan ditentukan oleh individu-idividu yang menjalankan menejemen
yang dilaksanakan Organisasi.
Masalah menejemen itu akan selalu ada bila Organisasi masih
menjalankan aktivitasnya. Jadi menejemen sangat penting bagi seorang menejer
dalam menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan karyawan. Agar dapat
melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi Organisasi demi tercapainya
tujuan yang telah ditentukan, seorang manajer dalam menggerakkan orang-orang
yang mendapatkan sesuatu haruslah mempunyai ilmu pengetahuan dan seni, agar
orang mau melakukannya.
Untuk itulah diperlukan sesuatu wadah yang dapat menghimpun setiap
orang, wadah itulah yang disebut dengan organisasi. Organisasi itu sendiri
merupakan alat yang paling berhubungan dengan satuan-satuan kerja, yang
diberikan kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur wewenang.
Sehingga pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dikoordinasikan oleh perintah
para atasan kepada bawahan dari bagian puncak manajemen sampai ke bawah
dari seluruh unit atau bagian.
Kata Kunci : Pembagian Kerja, Efektifitas Kerja
I. PENDAHULAN
A Latar Belakang Masalah
Pembagian kerja mutlak
diperlukan, sebab tanpa adanya
pembagian kerja mereka akan
bekerja menurut kemauan sendiri-
sendiri tanpa menghiraukan tujuan
organisasi atau Organisasi secara
keseluruhan yang berakibat tidak
tercapainya tujuan organisasi atau
paling tidak tujuan organisasi akan
terhambat pencapaiannya, oleh
karena itu di dalam suatu organisasi
perlu sekali adanya pembagian kerja
yang baik yang dapat memberikan
penjelasan bagi para pegawai untuk
dapat melaksanakan tugas dengan
baik sesuai dengan beban kerja yang
menjadi tanggung jawab, sehingga
proses organisasi dapat berjalan
dengan lancar.
Pendapat ahli mengatakan
sebagai berikut: “ jika suatu
2
organisasi mempunyai tujuan yang
luas, maka jumlah kerjanya pun akan
menjadi lebih banyak dan
bermacammacam.” (Iskandar,
1982:37) untuk itu perlu diadakan
pembagian kerja agar masing-
masing pegawai memperoleh tugas
sendiri-sendiri untuk dipertanggung
jawabkan, dengan demikian
pembagian kerja sangat penting
artinya di dalam pelaksanaan tugas-
tugas tersebut, karena dengan adanya
pembagian kerja yang diemban oleh
para pegawai akan menjadi lebih
ringan dan memberikan kejelasan di
dalam pelaksanaannya sehingga
pekerjaan lebih mudah dan lancar.
Namun pembagian kerja
harus diikuti dengan penempatan
pegawai pada tempat yang tepat (The
right man on the right place). Selain
penempatan pegawai pada tempat
yang tepat juga perlu diperhatikan
tentang penyesuaian beban kerja.
Pembagian kerja harus disesuaikan
dengan kemampuan seseorang
pegawai, karena mungkin saja
seorang pegawai sanggup diberi
tugas yang banyak, namun apakah ia
mampu untuk menyelesaikanya.
Pembagian kerja dilakukan dengan
asumsi bahwa semakin kecil tugas
yang dibebankan maka akan
semakin cepat penyelesaiannya dari
waktu, semakin ringan dari segi
tenaga yang digunakan, semakin
mudah didalam penggunaan pikiran,
semakin hemat biaya yang
digunakan.
Pada intinya dari keempat
tugas Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok itu bisa dikatakan sebagai
bentuk pelayanan kepada wakil
masyarakat di daerah (DPRD). Oleh
karena itu pelayanan terbaik
merupakan hal yang harus
diutamakan. Dengan demikian Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
hendaknya menjalankan fungsinya
secara efektif dan efisien, baik dalam
konteks kelembagaan ataupun staf-
staf yang berada di dalamnya.
Mengenai fungsi organisasi Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
sebagai unsur pelayanan terhadap
DPRD, Solihin dan Marhayudi
(2000) menyatakan bahwa:
Dinas Pendidikan UPTD
Daerah Kabupaten/Kota yang
selanjutnya disebut Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten/Kota adalah unsur
pelayanan terhadap DPRD
Kabupaten/Kota, dan dipimpin oleh
seorang sekretaris yang
bertanggungjawab kepada Pimpinan
DPRD dan secara administratif
dibina oleh Sekretaris Daerah
Kabupaten/ Kota. Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok
Kabupaten/Kota mempunyai tugas
dalam rangka memberikan
pelayanan administratif kepada
pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kabupaten/Kota.
Dalam menyelenggarakan
tugasnya, Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten/Kota
mempunyai fungsi untuk
memberikan:
1. Fasilitas rapat pegawai Dinas
Pendidikan UPTD
Kabupaten/Kota.
2. Pelaksanaan urusan rumah
tangga dan perjalanan dinas
pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kabupaten/Kota.
3. Pengelolaan tata usaha
DPRD Kabupaten/Kota
(Solihin dan Marhayudi,
2000).
3
Pelayanan yang baik adalah
harapan dari digulirkannya kebijakan
otonomi daerah. Hal itu dapat
dicapai bila organisasi yang
memberikan pelayanan, termasuk
dalam hal ini adalah Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok ,
menjalankan fungsinya secara efektif
dan efisien serta melalui koordinasi
yang terarah.
Apabila dilihat lebih jauh,
sisi pelaksanaan otonomi daerah
termasuk pengefektifan fungsi
kelembagaan perangkat daerah
sebagai syarat yang melekat di
dalamnya, maka harus dilakukan
demi menunjang kualitas kinerja.
Paradigma dalam kehidupan
pemerintahan, baik dalam praktik
ketatanegaraan maupun dalam
kemasyarakatan yang terbangun dari
perubahan-perubahan sosial yang
tengah terjadi hendaknya menjadi
landasan dalam pelaksanaan otonomi
daerah, sehingga dalam tataran
operasionalnya memperoleh
akuntabilitas publik. Demikian pula
dengan fungsi organisasi Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
dalam rangka memberikan
pelayanan kepada anggota-pegawai
Dinas Pendidikan UPTD untuk bisa
melaksanakan tugasnya secara baik,
maka harus dilakukan secara efektif
pula.
Disadari bahwa era otonomi
daerah ini memiliki implikasi
penting bagi pelayanan publik di
daerah. Tuntutan masyarakat daerah
harus disertai dengan peningkatan
kapasitas perangkat organisasi di
daerah dalam menjalankan fungsi
dan tanggung jawabnya.
Menyangkut kapasitas daerah ini
adalah kemampuan Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok di
daerah harus ditingkatkan. Oleh
karena itu peningkatan efektivitas
kinerjanya harus dilakukan seiring
dengan meningkatnya tuntutan dari
masyarakat yang harus dilayani.
Salah satu contohnya adalah dengan
cara pengembangan struktur
keorganisasian dan mutu SDM yang
dimilikinya.
Perkembangan dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi
dewasa ini menyiratkan keinginan
agar pelayanan yang diberikan pada
masyarakat diberikan secara
profesional, efektif dan efisien.
Dalam hal ini, diperlukan,
sumberdaya manusia dengan
kemampuan dan kualitas tinggi.
Pemerintah sebagai pihak pemberi
pelayanan publik (public service)
untuk memenuhi dan meningkatkan
kualitas maupun kuantitas layanan
terhadap masyarakat (DPRD)
seharusnya tanggap dengan kondisi
ini.
Kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan nasional tergantung
pada efektivitas kinerja suatu
organisasi. Perannya sebagai
penyelenggara pemerintahan
pembangunan sangat menentukan
demi terciptanya pembangunan
daerah yang terencana, terarah dan
realistis. Oleh sebab itu untuk
memperoleh koordinasi yang efektif
dituntut kemampuan kerja yang
handal dan disiplin tinggi sehingga
akan memperlancar mencapai
tujuan.
Berkaitan dengan latar
belakang di atas maka di sini peneliti
tertarik untuk meneliti mengenai
efektivitas fungsi organisasi Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok di
Kabupaten Blitar dalam rangka
4
menjalankan otonomi daerah ini.
Efektivitas fungsi organisasi Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
yang dimaksudkan adalah yang
berkaitan dengan pemberian
pelayanan kepada masyarakat yang
terwakili oleh para wakilnya di
Dinas Pendidikan UPTD Daerah
(DPRD) Kabupaten Blitar.
Efektivitas kerja pegawai
merupakan hal yang sangat penting
untuk dijadikan sebagai tolok ukur
berhasil tidaknya pelaksanaan
pembagian kerja yang telah
dilakukan Organisasi pada
pegawainya. Peneliti mendapatkan
kenyataan di Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok di Kabupaten
Blitar dalam pembagiankerja masih
kur ang teratur. Hal ini dapat dilihat
ketika peneliti mengadakan survey
awal dengan mewawancarai
sebagian pegawai dan melihat dari
hasil kinerja pada bagian kinerja,
dimana pada masing-masing sub
bagian tersebut terdapat
ketidaksesuaian antara keahlian
dengan pekerjaan yang diembannya,
dan dalam penempatan pegawai
kurang terfokus pada kebutuhan di
masing-masing sub bagian, selain itu
terdapat beberapa pegawai yang
beban kerjanya satu dengan yang
lainnya berbeda sehingga terkadang
menimbulkan perasaan tidak puas.
Pegawai dalam menjalankan
pekerjaannya tidak semuanya sesuai
dengan apa yang diinginkan
Organisasi sehingga kualitas produk
yang dihasilkan menjadi kurang baik
dan masih saja terdapat
ketidaksesuaian antara cara kerja
para pegawai dengan cara kerja yang
ditetapkan oleh Organisasi.
Dengan munculnya
fenomena tersebut mendorong
peneliti untuk mengadakan
penelitian dengan judul
“PENGARUH PEMBAGIAN
KERJA TERHADAP
EFEKTIVITAS KERJA
PEGAWAI ” Studi pada
Kabupaten Blitar, dengan alasan
sebagai berikut :
1. Pentingnya masalah tersebut
diteliti karena akan membantu pihak
Organisasi dalam menentukan
kebijaksanaan pembagian kerja bagi
pegawainya khususnya pada bagian
kinerja sehingga dalam bekerja para
pegawai benar-benar melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan
keahlian dan bidangnya.
2. Kurang diperhatikannya
pembagian kerja yang ada sehingga
mengakibatkan hasil kinerjanya
menurun dan tidak sesuai dengan
standar Organisasi.
3. Sepanjang pengetahuan peneliti
masalah tersebut belum pernah
diteliti oleh peneliti-peneliti
sebelumnya, karena itu peneliti
merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai masalah
tersebut
Untuk memperoleh kesatuan
pengertian dan memberikan arah
yang jelas.
Pengaruh merupakan daya
yang ada timbul dari sesuatu (orang,
benda) yang membentuk watak,
kepercayaan atau seseorang,
(Purwadarminto, 1991 :
747).Pembagian kerja adalah
Perincian serta pengelompokan satu
aktivitasaktivitas dan tugas-tugas
yang semacam atau erat
hubungannya satu samalain untuk
dilakukan oleh satuan organisasi
tertentu. (Sutarto, 1978 : 93)
. Pembagian kerja yang
dimaksud dalam penelitian ini
5
adalah perincian dan pengelompokan
tugas atau aktivitas yang semacam
yang erat hubungannya satu sama
lainnya untuk dilakukan oleh
pegawai di Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar.
Efektivitas kerja adalah suatu
keadaan di mana aktifitas jasmaniah
dan rohaniah yang dilakukan oleh
manusia dapat mencapai hasil akibat
sesuai yang dikehendaki (Sutarto,
1978:95). Efektivitas kerja yang
dimaksud dalam penelitian ini
adalah suatu keadaan di mana
aktivitas jasmaniah dan rohaniah
yang dilakukan oleh pegawai di
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan keterangan dalam
alasan pemilihan judul dapat
dikemukakan permasalahan sebagai
berikut :
1. Bagaimana Pengaruh
pembagian kerja terhadap
Efektifitas Kerja Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
secara simultan ?
2. Sejauh Mana Pengaruh
pembagian kerja terhadap
Efektifitas Kerja Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
secara Parsial
3. Faktor Faktor apakah yang
mendominasi pembagian
kerja terhadap Efektifitas
Kerja Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat
Pengaruh pembagian kerja
terhadap Efektifitas Kerja
Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar?
2. Untuk mengetahui tingkat
Pengaruh pembagian kerja
terhadap Efektifitas Kerja
Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar secara
parsial?
3. Untuk mengetahui Faktor
Faktor apakah yang
mendominasi pembagian
kerja terhadap Efektifitas
Kerja Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
1.4. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan
akan memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk mengembangkan ilmu
dibidang MSDM yang
berkaitan dengan teori
pembagian kerja dan
efektivitas kerja.
b. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat sebagai
bahan ilmiah yang dapat
berguna untuk bahan kajian
atau informasi bagi pihakpihak
yang membutuhkan.
2. Kegunaan praktis
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat berguna dalam
menambah wawasan
pengetahuan dalam bidang
penelitian dan untuk
mengetahui pelaksanaan
pembagian kerja serta untuk
mengetahui efektivitas kerja
pegawai.
b. Bagi fakultas
6
Hasil penelitian ini dapat
dijadikan masukan dan
menambah referensi
perpustakaan fakultas.
c. Bagi Organisasi
1) Sebagai sumbangan pemikiran
bagi pimpinan Organisasi
dalam mengambil
kebijaksanaan yang berkaitan
dengan kinerja sumberdaya
manusia organisasi dalam
peningkatan efektivitas kerja
pegawai
2) Sebagai bahan pertimbangan
dalam menetapkan pembagian
kerja pegawai.
3) Sebagai bahan masukan bagi
pegawai Organisasi tersebut.
II.METODE PENELITIAN
B Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang
digunakan merupakan jenis
penelitian Korelasional, jenis
penelitian ini sangat tepat karena
jenis penelitian ini menjelaskan
hubungan antara peubah-peubah
melalui pengujian hipotesis dan
sesuai dengan tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui pengaruh
dari Pembagian Kerja `Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif. Pendekatan ini dipilih
karena pertimbangan peneliti ingin
memperoleh gambaran tentang
Pembagian Kerja . Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok dalam rangka
otonomi daerah di Kabupaten Blitar.
B Metode Analisis
Setelah data terkumpul, maka
langkah selanjutnya adalah
melakukan analisa terhadap data
agar di interpretasikan. Sesuai
dengan penelitian yaitu untuk
mengetahui pengaruh peubah bebas
terhadap peubah terikat yang
dilakukan bertujuan untuk mengkaji
kebenaran hipotesis-hipotesis adalah
metode statistik yang diharapkan
dapat menentukan menerima atau
menolak hipotesis adalah:
Analisa Korelasi Berganda Untuk mengetahui arah dan
kuatnya hubungan antar peubah-
peubah dalam konsep Pembagian
Kerja secara beama-sama terhadap
peubah Efektifitas KerjaPegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar (Y).
Formula yang digunakan dalam
korelasi adalah:
2)()2211( yyxbyxbyan
)(2 yyn
Sumber : (Gujarati : 1992)
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
x = peubah yang
mempengaruhi (bebas)
y = peubah yang
dipengaruhi
Selain itu,
interpretasi kuat lemahnya hubungan
variabel yang terlihat juga
ditentukan oleh peoalan yang
dihadapi. Menurut sugiarto berikut
merupakan pedoman penilaian
terhadap kriteria hubungan
(Korelasi) variabel beba dengan
variabel terikat.
Tabel 3.4 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi
Nilai ( r ) Kriteria Hubungan
0 Tidak ada korelasi
r2
7
0 – 0.5 Korelasi lemah
0.5 – 0.8 Korelasi sedang
0.8 – 1 Korelasi kuat
1 Korelasi sempurna
Sumber : Sugiarto (2002)
3.6.4. Analisa Uji F
Sedangkan untuk
menentukan apakah signifikan/tidak
dalam pengujian koefisien korelasi
berganda menggunakan uji F dengan
rumus/Formula
R2 / k
Fhit =
(1 - R2)/(n – k - 1)
(Sudjana, 1986;377)
di mana :
F = Test
hipotesis/pendekatan
distribusi probalitas fischer
R2 = Koefisien Korelasi
n = Jumlah sampel
k = Jumlah peubah
bebas
k-1 dan k-n menunjukkan derajat
kebebasan, di mana Persamaan di
atas menunjukkan Persamaan di atas
menunjukkan hubungan antara F dan
R2 dan nilai F tergantung pada R
2.
Dalam pengujian F hitung uji
hipotesis dapat dikatakan signifikan
apabila F hitung > F tabel dan
sebaliknya apabila F hitung < dari F
tabel berarti tidak signifikan, R
(Koefisien Korelasi) akan
mempunyai nilai antara 0 dan 1,
Bila Nilai R = 0 berarti tidak ada
hubungan yang mutlak. Nilai R =1
itu berarti menunjukkan hubungan
yang mutlak antara peubah yang
diteliti. Jadi semakin besar atau
mendekati angka 1, nilai koefisien
determinasinya semakin erat
hubungannya dengan peubah yang
diteliti.
Ho = RyX1Y2,…………., Xk
= o, yang berarti tidak
ada hubungan antara
peubah-peubah X1,
X2……..,Xn dengan
peubah Y
Ha = RyX1Y2,…………., Xk
> o, yang berarti ada
hubungan antara
peubah-peubah X1,
X2……..,Xn dengan
peubah Y
3.6.5. Analisa Regresi Analisa ini digunakan untuk
mengamati dan mengetahui sejauh
mana pengaruh yang ada dalam
masing-masing peubah bebas
terhadap peubah terikat dengan
menggunakan Persamaan sebagai
berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 +
b4x4 ……….. + bnxn + e
Di mana :
Y = Peubah yang dipengaruhi
X = Peubah yang
mempengaruhi
a = Konstanta regresi
b = Konstanta regresi Linier
Untuk mendapatkan Nilai b0, b1,
b2 dan bk dapat digunakan
Persamaan normal sebagai berikut
(Kerlinger, 1987 : 77)
Y =
n.b0+b1X1+b2X2+b3X3+
……..+bkXk
YX1 = b0X1+b1 2
1X
+biX1X2+b3X1X3+……..+b
kX1X3 2
kx
8
21
2
r
nt
YX2 =
boX2+b1X2X1+bi 2
2x
+b3X2X3+……..+bkX2Xk
Yxk =
boXk+b1XkX1+bi+b3
XkX3+…...+bkX2(Kerlinger,1
987)
Apabila untuk menguji hipotesis
empiris dapat digunakan hipotesis
statistik sebagai berikut :
Ho : xi xij (Xi mempunyai
pengaruh paling kuat atau sama
dengan Xij)
Ho : xij (Xi mempunyai pengaruh
paling kuat dibanding dengan Xij xi
)
3.6.6. ANALISA UJI T
Adapun untuk menguji
koefisien tersebut digunakan
untuk menguji t dengan
menggunakan formula sebagai
berikut :
Sumber : Kerlinger,1987
Di mana
t = Pendekatan distribusi
Probabilitas
r = Koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
Kriteria yang digunakan adalah :
a). Menetapkan semua peubah yang
bermakna dengan jalan melihat
T hitung dan t DF. Apabila t
hitung> t DF maka bermakna
dari yang bermakna tersebut
ditetapkan koefisien yang paling
besar kemudian dibandingkan
dengan peubah yang lain.
b). Menerima H0 apabila :xi > xij
III. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisa Korelasi Berganda Analisa Korelasi berfungsi
Untuk mengetahui arah dan kuatnya
hubungan antar peubah-peubah
dalam konsep Pembagian Kerja
secara beama-sama terhadap peubah
Efektifitas KerjaPegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar dan memberikan
gambaran hubungan antara Variabel
yang digunakan dalam model
penelitian dimana yang
menunjukkan hubungan antara
variabel independen dengan variabel
dependen. Besarnya koefisien
korelasi mengindikasikan eratnya
hubungan antara variabel yang
digunakan dalam model . semakin
besar nilai keofisien koralasi
mengindikasikan tingka kee4ratan
hubungan antar Variabel independen
dengan variabel dependen.
R (Koefisien Korelasi) akan
mempunyai nilai antara 0 dan 1, Bila
R=0 berarti tidak ada hubungan yang
mutlak. R=1 itu berarti menunjukkan
hubungan yang muttlak antara
peubah yang diteliti. Jadi semakin
besar atau mendekati angka 1, nilai
koefisien determinasinya semakin
erat hubungannya dengan peubah
yang diteliti. Ho =
RyX1Y2,…………., Xk = o, yang
berarti tidak ada hubungan antara
peubah-peubah X1, X2……..,Xn
dengan peubah Y sedangkan Ha
= RyX1Y2,…………., Xk >
o, yang berarti ada hubungan antara
peubah-peubah X1, X2……..,Xn
dengan peubah Y. adapun hasil
dariapada Korelasi tersebut sebagai
berikut:
Tabel 4.17
9
Rekapitulasi Hasil Korelasi Berganda
Model R R Square Adjusted R
Square SEE
1 .998ª .997 .996 .139
Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS 16.00
Dari tabel diatas diketahui R
(Koefisien Korelasi) akan
mempunyai nilai 0.998ª atau 99 %
berarti menujukkan adanya pengaruh
yang kuat antara variabel Pembagian
Kerja terhadap Efektifitas
KerjaPegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar. Sedangkan hasil dari R
Square (R²) sebesar 0.997 berarti
koefisien determinasi antara variabel
Pembagian Kerja yakni Penempatan
Kerja(X1), Beban Kerja (X2),
Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja (
X4) dan Kemampuan Kerja (X)
terhadap Efektifitas Kerja(Y) sebesar
99% dan sisanya sebesar 1 %
dipengaruhi faktor lain. Sedangkan
Standard Error the Estimate (SEE)
adalah 0.139. berarti tingkat
kesalahan yang standar hanya 0.139
hal ini menunjukkan bahwa tingkat
akurasinya dari hasil penelitian
cukup reseprentatif
4.6.2. Analisa Regresi Berganda
Analisa ini digunakan untuk
mengamati dan mengetahui sejauh
mana pengaruh yang ada dalam
masing-masing peubah bebas
terhadap peubah terikat dengan
menggunakan Persamaan sebagai
berikut :
Tabel 4.18
Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Berganda
Model B SE Beta
Penempatan Kerja ( X1 ) 0.000 0.000 0.000
Beban Kerja ( X2 ) 0.280 0.058 0.280
Spesialisasi Kerja ( X3 ) 0.124 0.033 0.124
Etos Kerja ( X4 ) 0.028 0.009 0.020
Kemampuan Kerja ( X5 ) 0.583 0.065 0.595
Konstanta 4.308 0.451
Sumber : Data diolah Spss versi 16.00
Dari Tabel diatas dapat ditemukan Persamaan model Regresi sebagai berikut:
Y = 2.915 + 0.000X1 + 0.598X2
+ 0.251X3 + 0.243X4 + 0.143X5
Adapun penjelasan dari
Persamaan tersebut bahwa masing
masing Variabel mempengaruhi
Variabel terikat sebagai berikut:
1. Adanya Pengaruh antara
Variabel Penempatan Kerja( X1 )
dengan Efektifitas Kerja(Y),
dimana dari hasil Persamaan
Regresi linier Berganda
menyatakan Variabel
Penempatan Kerja(X1) memiliki
nilai Regresi sebesar 0.000,
artinya Variabel Penempatan
Kerja(X1) mempengaruhi
Efektifitas Kerja(Y) sebesar 0 %.
2. Adanya Pengaruh antara
Variabel Beban Kerja (X2)
dengan Efektifitas Kerja(Y),
dimana dari hasil Persamaan
Regresi linier Berganda
menyatakan Variabel Beban
Kerja (X2) memiliki nilai
Regresi sebesar 0.598, artinya
Variabel Beban Kerja (X2)
10
mempengaruhi Efektifitas
Kerja(Y) sebesar 59 %.
3. Adanya Pengaruh antara
Variabel Spesialisasi Kerja(X3)
dengan Efektifitas Kerja(Y),
dimana dari hasil Persamaan
Regresi linier Berganda
menyatakan Variabel
Spesialisasi Kerja(X3) memiliki
nilai Regresi sebesar 0.251,
artinya Variabel Spesialisasi
Kerja(X3) mempengaruhi
Efektifitas Kerja(Y) sebesar 25
%.
4. Adanya Pengaruh antara
Variabel Etos Kerja (X4) dengan
Efektifitas Kerja(Y), dimana dari
hasil Persamaan Regresi linier
Berganda menyatakan Variabel
Etos Kerja ( X4 ) memiliki nilai
Regresi sebesar 0.243, artinya
Variabel Etos Kerja (X4)
mempengaruh Efektifitas
Kerja(Y) sebesar 24 %.
5. Adanya Pengaruh antara
Variabel Kemampuan Kerja (X5)
dengan Efektifitas Kerja(Y),
dimana dari hasil Persamaan
Regresi linier Berganda
menyatakan Variabel
Kemampuan Kerja (X5)
memiliki nilai Regresi sebesar
0.143, artinya Variabel
Kemampuan Kerja (X5)
mempengaruhi Efektifitas
Kerja(Y) sebesar 14 %.
Dapat diketahui bahwa
Kontribusi pengaruh Pembagian
Kerja terhadap Efektifitas Kerja(Y)
adalah Variabel Penempatan
Kerja(X1) mempengaruhi Efektifitas
Kerja(Y) sebesar 21 %. Variabel
Beban Kerja (X2) sebesar 59 %.
Variabel Spesialisasi Kerja(X3)
sebesar 25 %.Variabel Etos Kerja
(X4) sebesar 24 %. Dan Variabel
Kemampuan Kerja (X5) sebesar 14
%.
4.7. Analisa Hipotesis
4.7.1. Uji F
Uji F digunakan untuk
menunjukkan apakah variabel
independen yang digunakan dalam
model peneletian secara serentak
memeiliki pengaruh signifikan
terhadap Variabel dependen. Dalam
pengujian F hitung uji hipotesis
dapat dikatakan signifikan apabila F
hitung >F tabel dan sebaliknya
apabila F hitung < dari F tabel
berarti tidak signifikan, derajat
kesalahan yang ditoleransi sebesar
0.05 dan derajat keyakinan
(confidence interval ) sebesar 0.95
taraf signifikansi yang digunakan
dalam analisis ini sebesar 0.05.
apabila nila sig lebih kecil dari 0.05
maka pengaruh Variabel independen
terhadap variabel dependent dapat
dinyatakan signifikan dan hipotesis
diterima.
Tabel 4.19
Rekapitulasi Hasil Uji F
Model Jumlah
Kuadrat Df
Kuadrat
Tengah F hitung Sig
Regresion 245.579 5 61.395 6.564E3 0.000ª
Residual 0.421 44 0.009
Total 246.000 49
Sumber : Data diolah Spss versi 16.00
11
Berdasarkan hasil perhitungan
statistik diperoleh hasil bahwa nilai
F hitung 6.564E3 (Sig F = 0.000ª )
nilai ini berarti Sig F < 5% sehingga
Hipotesis 0 yang berbunyi “ Diduga
Variabel Penempatan Kerja(X1),
Beban Kerja (X2), Spesialisasi
Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan
Kemampuan Kerja (X5) secara
beama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Efektifitas
KerjaPegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD
Kabupaten Blitar.” , Secara statistik
dapat diterima.
4.7.2. UJI T
T – test digunakan untuk
menunjukkan apakah Variabel
independen yang digunakan dalam
model penelitian secara paial
memiliki pengaruh signifikan
terhadap Variabel dependen.
Hipotesis dapat diterima dengan
jalan melihat T hitung dan t DF.
Apabila t hitung> t DF maka
bermakna dari yang bermakna
tersebut ditetapkan koefisien yang
paling besar kemudian dibandingkan
dengan peubah yang lain. Derajat
kesalahan yang ditoleransi sebesar
0.05 dan derajat keyakinan
(Confidence interval) sebesar 0.95.
apabila nilai signifikannya lebih
kecil dari 0.05 maka pengaruh
Variabel independen terhadap
variabel dependen dapat dinyatakan
signifikan dan hipotesis dapat
diterima. Adapun hasil daripada Uji
T sebagai berikut:
Tabel 4.20
Rekapitulasi Hasil Uji T
Model T hitung T tabel Sig
Penempatan Kerja (X1 ) 0.000 0.000 .000
Beban Kerja (X2 ) 4.814 2.012 .000
Spesialisasi Kerja (X3 ) 3.786 2.012 .000
Etos Kerja (X4 ) -3.076 2.012 .004
Kemampuan Kerja (X5
)
8.969 2.012 .000
Konstanta 9.555 .000
Sumber : Data diolah SPSS 16.00
Berdasarkan tabel 5.22 diatas dapat
diketahui bahwa variabel
Penempatan Kerja( X1) sebesar
0.000, Beban Kerja (X2) sebesar
4.814, Spesialisasi Kerja(X3) sebesar
3.786, Etos Kerja (X4) sebesar -
3.076dan Kemampuan Kerja (X5)
sebesar 8.969 sedangkan nilai
tingkat Signifikan t memiliki
pengaruh positif signifikan adalah
Variabel Penempatan Kerja(X1)
sebesar 0.000 < 0.05, Variabel
Beban Kerja (X2) sebesar 0.000 <
0.05, Variabel Spesialisasi
Kerja(X3) sebesar 0.000 < 0.05,
Variabel Etos Kerja (X4) sebesar
0.004 < 0.05 dan Variabel
Kemampuan Kerja (X5) sebesar
0.000 < 0.05
Dari tabel diatas dapat
dijelaskan bahwa masing masing
Variabel mempengaruhi tingkat
12
variabel terikat adalah sebagai
berikut:
1. Sedangkan dilihat dari
Nilaisignifikan t, maka Variabel
Penempatan Kerja( X1 ), dengan
melihat Nilai signifikan t sebesar
0.000 berarti lebih besar dari
pada 0.05. Artinya variabel
Pembagian Kerja secara paial
signifikan berpengaruh terhadap
Efektifitas Kerja(Y).
2. Sedangkan dilihat Nilai
signifikan t sebesar 0.002 berarti
lebih kecil dari pada 0.05.
Artinya variabel Pembagian
Kerja secara Paial signifikan
berpengaruh terhadap Efektifitas
Kerja(Y).
3. Sedangkan dilihat Nilai
signifikan t sebesar 0.323 berarti
lebih besar dari pada 0.05..
Artinya variabel Pembagian
Kerja secara paial signifikan
berpengaruh terhadap Efektifitas
Kerja(Y).
4. Sedangkan dilihat dari
Nilaisignifikan t sebesar 0.085
berarti lebih kecil dari pada 0.05.
Artinya variabel Pembagian
Kerja secara paial signifikan
berpengaruh terhadap Efektifitas
Kerja(Y).
5. Sedangkan dilihat dari Nilai
signifikan t sebesar 0.935 berarti
lebih besar dari pada 0.05.
Artinya variabel Pembagian
Kerja secara paial signifikan
berpengaruh terhadap Efektifitas
Kerja(Y).
Dari penjelasan diatas dapat
diketahui bahwa Pembagian Kerja
secara paial signifikan berpengaruh
terhadap Efektifitas Kerja(Y) oleh
karena pernyataan daripada H1
dimana “Diduga Variabel
Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja
(X2), Spesialisasi Kerja(X3), Etos
Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja
(X5) secara paial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Efektifitas
KerjaPegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD
Kabupaten Blitar.” Secara statistik
diterima
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan
statistik diperoleh hasil bahwa Nilai
Kritis dalam distribusi Fhitung
dengan tingkat signifikasi 0.05 dan
degre of freedom (Df) F sebesar
2528.360 . Hasil perhitungan diatas
dapat dibuktikan bahwa Variabel
Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja
( X2 ), Spesialisasi Kerja(X3), Etos
Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja
(X5) secara beama sama (Simultan)
mempengaruhi signifikan terhadap
Efektifitas Kerja(Y)
Jika ditinjau nilai 6.564E3 (Sig F
= 0.000ª ) nilai ini berarti Sig F < 5%
sehingga Ho yang berbunyi “Diduga
Variabel Penempatan Kerja(X1),
Beban Kerja (X2), Spesialisasi
Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan
Kemampuan Kerja (X5) secara
beama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Efektifitas
KerjaPegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD
Kabupaten Blitar.” , Secara statistik
dapat diterima.
Sedangkan diketahui R
(Koefisien Korelasi) akan
mempunyai nilai 0.998ª atau 99 %
berarti menujukkan adanya pengaruh
yang kuat antara variabel Pembagian
Kerja terhadap Efektifitas
KerjaPegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
13
Blitar. Sedangkan hasil dari R
Square (R²) sebesar 0.997 berarti
koefisien determinasi antara variabel
Pembagian Kerja yakni Penempatan
Kerja( X1 ), Beban Kerja (X2),
Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja
(X4) dan Kemampuan Kerja (X5)
terhadap Efektifitas Kerja(Y) sebesar
99% dan sisanya sebesar 1 %
dipengaruhi faktor lain. Sedangkan
standard error the estimate (SEE)
adalah 0.139. berarti tingkat
kesalahan yang standar hanya 0.139
hal ini menunjukkan bahwa tingkat
akurasinya dari hasil penelitian
cukup reseprentatif
a. Hubungan Penempatan
Kerja (X1) dengan
Efektifitas KerjaPegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
(Y)
Dari pembahasan diatas dapat
diketahui Variabel Penempatan
Kerja(X1) berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap Efektifitas
Kerja(Y). maksud daripada
berpengaruh secara positif dan
signifikan adalah peningkatan atau
sebaliknya akan berpengaruh
terhadap Efektifitas Kerja Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar, oleh
karena itu Penempatan Kerjaperlu
peningkatan yang besar untuk
menunjukkan efek Efektifitas
KerjaPegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar yang besar pula.
Sedangkan dilihat dari nilai
signifikan t sebesar 0.000 berarti
lebih besar dari pada 0.05. Artinya
variabel Pembagian Kerja secara
paial berpengaruh secara Positif
dan signifikan terhadap Efektifitas
Kerja(Y). Dari hasil Persamaan
Regresi linier Berganda memiliki
nilai Regresi sebesar 0.216, artinya
Variabel Penempatan Kerja(X1)
mempengaruhi Efektifitas
KerjaPegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar sebesar 21 %.
Bangungan Gedung Dinas
Pendidikan UPTD Kabupaten Blitar
yakni bahwa perlu dikembangkan
pengadaan gedung Anggota UPTD
dan peningkatan Kebersihan supaya
tidak terjadi pandangan Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar yang
negatif dimulai dengan
memperhatikan kondisi Cat Tembok,
Atap , Kaca Jendela dan lain
sebagainya. Bila dilihat dari rata rata
skor (Mean) item sebesar 2.86
berarti mendekati 3, hal ini
menunjukkan bahwa penilaian
secara umum terhadap Bangungan
Gedung Dinas Pendidikan UPTD
Kabupaten Blitar cukup Bersih.
Surat Keputusan Kinerja
yang bersih akan membantu proses
Informasi daripada Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar Bila dilihat
dari rata rata skor (Mean) item
sebesar 3.12 berarti mendekati 4, hal
ini menunjukkan bahwa penilaian
Responden secara umum
memberikan jawaban positif
terhadap Surat Keputusan
Kinerjayang bersih. Dengan
didukungan Bagian kinerja bahwa
dapat membuktikan secara
psikologis bahwa Efektifitas
Kerjadaripada Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar akan digenapi
karena pendetkesian dini untuk
mengetahui Kerusakan Buku yang
diderita oleh Pegawai Dinas
14
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar Bila dilihat dari
rata rata skor (Mean) item sebesar
3.04 berarti mendekati 3, hal ini
menunjukkan penilaian yang positif
terhadap Alat Kebutuhan yang
canggih.
Untuk item Unit Kerja perlu
pengembangan lebih lanjut sesuai
kebutuhan daripada bidang Pegawai,
bila dimungkin dilakukannya suatu
operasi terhadap suatu Kerusakan
Buku atau yang lainnya maka pihak
Pegawai dapat memberikan Hasil
Kerja yang intensif. Bila dilihat dari
rata rata skor (Mean) item sebesar
3.22 berarti mendekati skala 3, hal
ini menunjukkan bahwa yakni
bahwa Alat operasi yang difungsikan
oleh Dinas Pendidikan UPTD
Kabupaten Cukup canggih
Sarana IT UPTD merupakan
hal yang utama dalam KePegawaian
karena. alat yang digunakan secara
terus menerus untuk kegiatan
Pegawaian rentan dengan virus
Kerusakan Buku maka perlu adanya
Kebersihan yang higienis terhadap
peralatan Anggota UPTD. Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 3.52 berarti mendekati
4, hal ini menunjukkan bahwa
penilaian Responden secara umum
memberikan jawaban positif artinya
Sarana IT UPTD yang digunakan di
Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten
adalah baik dan perlu dikembangkan
lebih lanjut.
Pakaian dinas daripada
Pegawai yang seragam memberikan
penilaian yang positif untuk
memberikan penampilan dan Hasil
Kerja yang baik karena hal ini yang
membedakan antara Pegawai dan
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar
untuk menjalankan fungsi
KePegawaian. Bila dilihat dari rata
rata skor (Mean) item sebesar 3.28
berarti mendekati 3, hal ini
menunjukkan bahwa Keseragaman
Tugas Anggota UPTD pada Dinas
Pendidikan UPTD Kabupaten
memiliki nilai cukup baik dan perlu
diperhatikan secara dinamis.
Kerapian Pegawai
merupakan performa utama yang
dipelukan oleh jajaran Pegawai. Hal
ini berhubungan langsung dengan
Efektifitas KerjaPegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar secara langsung
dikarenakan kepribadian dan
kemampuan seorang Pegawai
dipengaruhi oleh penampilannya
untuk membuktikan keseriusannya
dalam menangani Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar. Bila dilihat dari
rata rata skor (Mean) item sebesar
3.48 berarti mendekati skala 3 , hal
ini menunjukkan Akomodasi pada
Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten
cukup baik dan perlu diperhatikan
secara dinamis
Diatas telah disinggung
bahwa Kebersihan daripada
Pegawai yang bersih dapat
membantu Informasi Anggota UPTD
demikian pula dengan kerapian
daripada Pegawai karena kondisi
Pegawai yang rapi memberikan
Penempatan Kerjauntuk proses
kesembuahn.Bila dilihat dari rata
rata skor (Mean) item sebesar 3.24
berarti mendekati skala 3, hal ini
menunjukkan Kerapian Surat
Keputusan Kinerja (X1.8) pada
Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar adalah
cukup baik.
15
SarprasPegawai memberikan
fungsi sarana rapat UPTD DPRD
Kabupaten Blitar. Sarpras tersebut
selalu ada pada setiap Rapat Hasil
Kerja dengan kompisisi 1 terdapat 1
SarprasPegawai. Bila dilihat dari rata
rata skor (Mean) item sebesar 3.08
berarti mendekati 3, hal ini
SarprasPegawai pada Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar adalah cukup baik,
dan perlu perbaikan lebih lanjut bila
ada peralatan yang tidak berfungsi
sebagai mestinya
Telpon Ruang Anggotapada
setiap ruang diperlukan untuk sarana
komunikasi kepada pihak luar yang
terutama kepada pihak Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar dan
keluarganya. Bila dilihat dari rata
rata skor (Mean) item sebesar 1.88
berarti mendekati skala 2, hal ini
menunjukkan bahwa penilaian
Responden secara umum
memberikan jawaban negatif
terhadap Telpon Ruang
Anggotapada setiap ruang yakni
bahwa pengadaan Telpon Ruang
Anggotapada setiap ruang Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar kurang
baik karena dilapangan memang
tidak teedianya Telpon Ruang
Anggotapada setiap ruang atau Hasil
Kerja Pegawai.
b. Hubungan Beban Kerja ( X2
) dengan dengan Efektifitas
KerjaPegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
(Y)
Variabel Beban Kerja (X2)
dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana
dari hasil Persamaan Regresi linier
Berganda menyatakan Variabel
Beban Kerja (X2) memiliki nilai
Regresi sebesar 0.598, artinya
Variabel Beban Kerja (X2)
mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y)
sebesar 59 %. Sedangkan dilihat dari
Nilai signifikan t sebesar 0.002
berarti lebih kecil dari pada 0.05.
Artinya variabel Pembagian Kerja
secara Paial signifikan berpengaruh
terhadap Efektifitas Kerja(Y).
Penanganan tindakan
Anggota UPTD dalam Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar melibatkan
langsung Pegawai . Penanganan
dilakukan Pegawai memberikan
kontribusi yang baik kepada para
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar
dengan harapan jika Pegawai yang
menangani maka akan lebih intensif
dan efekfif. Bila dilihat dari rata rata
skor (Mean) item sebesar 3.96
berarti mendekati 4, hal ini
menunjukkan bahwa Usia 20 - 35
pada Pegawai tersebut adalah baik
Usia 36 - 55 sesuai
bidangnya sangat diperlukan dalam
proses KePegawaian karena
mendasarkan kepada kemampuan
dan dasar pendidikan individu
Pegawai untuk melakukan tindakan
Anggota UPTD. Supaya tidak terjadi
kesalahan dalam menjalankan
fungsinya. Bila dilihat dari rata rata
skor (Mean) item sebesar 4.12
berarti mendekati skala 4, hal ini
menunjukkan bahwa Usia 36 - 55
sesuai bidangnya adalah baik dan
perlu ditingkatkan kualitas peonalia
KePegawaian untuk lebih progresif
dalam Hasil Kerjanya.
Nilai jual ekonomis artinya
adalah tarif yang dikenakan pada
setiap pengguna jasa Pegawai,
16
ukuran ekonomis merupakan sudut
pandang yang beragam dari semua
pihak, ekonomis dipandang dari segi
materi dengan nilai rupiah yang
rendah atau sebaliknya ekonomis
dari segi Pegawaian Anggota UPTD
yang cepat tetapi mahal.
Keseimbangan pandangan tersebut
perlu diperhatiakan mengingat faktor
yang lain secara ekonomi terus
meningkat. Bila dilihat dari rata rata
skor (Mean) item sebesar 2.96
berarti mendekati 3, hal ini
menunjukkan adanya Eselon IV
yang baik pada Pegawai Bung
Karno. Pernyataan tersebut dinilai
dari sudut keseimbangan Hasil
Kerjanya dan Informasi Anggota
UPTD yang dilakukan.
Adanya Eselon IIIyang
canggih seperti halnya Rontgen,
Ultrasonik system dan elektromedik
lainnya adalah sangat membantu
dalam pelaksanaan Informasi
Anggota UPTD. Bila dilihat dari rata
rata skor ( Mean ) item sebesar 4.36
berarti mendekati 4, hal ini
menunjukkan penggunaan
Penempatan Kerjadalam membantu
Informasi Anggota UPTD dalam
Pegawai tersebut adalah baik. Hal ini
merupakan suatu Beban Kerja bagi
Pegawai untuk ditingkatkan
pengadaanya dan sumberdaya
manusianya ketingkat asi.
Kecepatan proses Hasil Kerja
yakni dalam Usia 20 - 35Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar khususnya di Hasil
Kerja rawat darurat oleh Pegawai
perlu diperhatikan. Hal ini
diperlukan melihat kondisi Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar yang
perlu penanganan yang intesif dan
seksama. Bila dilihat dari rata rata
skor (Mean) item sebesar 4.38
berarti mendekati skala 4, hal ini
menunjukkan Eselon I - IIAnggota
UPTD dalam Dinas Pendidikan
UPTD Kabupaten tersebut adalah
Baik
Rentang waktu setelah
penanganan rehabiltiasi diupayakan
dengan waktu yang cepat sesuai
ukuran Anggota UPTD. Hal ini
untuk menghindari masa kritis dan
hal hal yang tidak diinginkan dalam
hasil daripada Informasi. Bila dilihat
dari rata rata skor (Mean) item
sebesar 4.14 berarti mendekati skala
4, hal ini menunjukkan bahwa
penilaian Responden secara umum
memberikan jawaban positif
terhadap penanganan Informasi
Anggota UPTD
Penanganan Kerusakan
Buku yang kritis dalam arti lain
yakni Kerusakan Buku yang
merupakan hal khusus ditangani oleh
Pegawai tersebut. Hal ini
menentukan sistematika tindakan
Anggota UPTD untuk proses Hasil
Kerjanya. Bila dilihat dari rata rata
skor (Mean) item sebesar 4.24
berarti terdapat pada skala 4 , hal ini
menunjukkan bahwa Penanganan
Masalah pada Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar adalah baik dan
terus ditingkatkan secara dinamis.
Kartu Anggota Perpus adalah
salah satu bentuk bantuan bagi para
pengguna jasa Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dalam proses
KePegawaian. Tetapi Penggunaan
Kartu Anggota Perpus pada Pegawai
tersebut kurang begitu memiliki
peran yang positif dikarenakan
Pegawai tersebut adalah miliki
swasta. Hal ini Bila dilihat dari rata
rata skor (Mean) item sebesar 2.84
17
berarti mendekati skala 3, hal ini
menunjukkan penggunaan daripada
Kartu Anggota Perpus pada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar adalah
Cukup Baik. Diharapkan kemudian
hari Hasil Kerja tersebut perlu
diadakan guna penjangkauan
masyarakat ekonomi lemah
Administrasi yang mudah
merupakan suatu alternatif bagi
mereka yang memiliki mereka yang
kurang mampu dalam sudut
administrasi keuangan. Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item (X2.9) sebesar 4.36 berarti
mendekati skala 4, hal ini
menunjukkan bahwa kemudahan
proses administrasi pada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar adalah
baik . Hal ini didukung sistem
informasi manajemen yang baik
dalam operasional pada Pegawai
tersebut
Honor diberikan kepada
mereka yang dibawah garis
kemiskinan untuk diberikan fasilitas
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
yang khusus dalam rehabiltasi
Anggota UPTD.Bila dilihat dari rata
rata skor (Mean) item sebesar 3.02
berarti mendekati skala 3, hal ini
menunjukkan bahwa Honor pada
Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar adalah
cukup baik dalam pelaksanaanya.
c. Hubungan Spesialisasi
Kerja(X3) dengan Efektifitas
KerjaPegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
(Y)
Adanya Pengaruh antara
Variabel Spesialisasi Kerja(X3)
dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana
dari hasil Persamaan Regresi linier
Berganda menyatakan Variabel
Spesialisasi Kerja(X3) memiliki nilai
Regresi sebesar 0.251, artinya
Variabel Spesialisasi Kerja(X3)
mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y)
sebesar 25 %. Sedangkan dilihat dari
Nilai signifikan t, berarti lebih besar
dari pada 0.05.. Artinya variabel
Pembagian Kerja secara paial
signifikan berpengaruh terhadap
Efektifitas Kerja(Y).
Orientasi Kerja merupakan fokus
Hasil Kerja KePegawaian kepada
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 3.82 berarti mendekati
skala 4, hal ini menunjukkan bahwa
nilai Orientasi Hasil Kerja pada
Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar adalaha
baik dan perlu ditindaklanjuti secara
progresif
Meskipun demikian Orientasi
Kerja tetap memperhatikan keadilan
dalam Hasil Kerja tanpa
membedakan strata sosial dalam
tindakan KePegawaian. Bila dilihat
dari rata rata skor (Mean) item
sebesar 3.74 berarti mendekati skala
4, hal ini menunjukkan bahwa
Deskripsi Kerja pada Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar adalah baik.
Sebelum melaksanakan tugas
perlu adanya kedisiplinan
perencanaan tindakan Anggota
UPTD. Hal ini diterapkan kepada
Pegawai yang mendapati jam kerja
(Shif) baru untuk menindaklanjuti
proses KePegawaian selanjutnya.
Bila dilihat dari rata rata skor
(Mean) item sebesar 3.48 berarti
mendekati skala 3, hal ini
menunjukkan bahwa Ketepatan
18
KerjaPegawai pada Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar memimiliki nilai
cukup baik.
Kecepatan Kebutuhan dari
para Anggota UPTD merupakan
upaya pertama untuk tindakan
Anggota UPTD berikutnya.Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 3.54 berarti mendekati
skala 4, hal ini menunjukkan bahwa
Kecepatan Kebutuhan pada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar memiliki
nilai baik
Tidak hanya kecepatan tetapi
kepatan dalam Kebutuhan untuk
menentukan jenis Kerusakan Buku
atau kasus Anggota UPTD yang
dilakukan Pegawai untuk
memberikan tindakan KePegawaian.
Bila dilihat dari rata rata skor
(Mean) item sebesar 3.48 berarti
mendekati skala 3, hal ini
menunjukkan bahwa Ketepatan
Kebutuhan pada Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar memiliki nilai
cukup baik
Kecepatan Usia 20 - 35Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar perlu ditingkatkan
dengan baik, hal ini tolok ukur dari
pada Spesialisasi Kerjadaripada
Pegawai. Bila dilihat dari rata rata
skor (Mean) item sebesar 3.82
berarti mendekati skala 4, hal ini
menunjukkan bahwa Kecepatan
dalam menangani Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar pada Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar memiliki nilai
yang Baik
Kesiagaan dalam bekerja
merupakan kesiapan Pegawai dalam
proses KePegawaian, jika dalam
waktu yang tak terduga perlu
diadakan tindakan Anggota UPTD
yang mendadak tidak perlu
diragukan lagi, tetapi hal ini perlu
tingkatkan secara struktural. Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 3.60 berarti mendekati
skala 4, hal ini menunjukkan bahwa
Kesiagaan Pegawai dalam bekerja
pada Kantor Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar memiliki nilai baik. Khusus
yang shif malam pada anak perlu
adanya pengawasan yang progresif .
Pengawasan Anggota UPTD
yang reguler diperlukan baik secara
Hasil Kerja Pegawai maupun . Hal
ini menunjukan kinerja Pegawai
dalam rangka mengawasi
perkembangan daripada Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar. Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 3.80 berarti mendekati
skala 4 , hal ini menunjukkan bahwa
Sesuai Target Kerjapada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar memiliki
nilai baik.
Prosedur Kerjaberfungsi
untuk mendukung proses Informasi.
hal ini diperlukan dan diawasi secara
serius baik secara Anggota UPTD
dan penggunaan bahan baku yang
bersih. Bila dilihat dari rata rata skor
(Mean) item sebesar 3.72 berarti
mendekati skala 4, hal ini
menunjukkan bahwa Prosedur
Kerjapada Kantor Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar memiliki nilai baik
Pegawai dalam Pegawai
apapun harus memiliki ketelitian
dalam Hasil Kerja. Hal ini
diperlukan untuk proses Hasil Kerja
19
waktu demi waktu selama masa
KePegawaian di Pegawai melihat
perkembangan secara reguler
daripada Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar. Bila dilihat dari rata rata skor
(Mean) item sebesar 3.70 berarti
mendekati skala 4, hal ini
menunjukkan bahwa Ketelitian
dalam pelayan pada Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar memiliki nilai
baik
Kehadiran Pegawai dalam
menjalankan tugas adalah sangat
vital sekali karena Hasil Kerja yang
prima merupakan eksistensi dan
kesiapan daripada Pegawai.
Keterlambatan kehadiran Pegawai
berarti tidakm memiliki Spesialisasi
Kerjaterhadap Hasil Kerja. Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 3.56 berarti mendekati
4, hal ini menunjukkan bahwa
penilaian Responden secara umum
memberikan jawaban positif
terhadap Kehadiran Pegawai yakni
bahwa kehadiran Pegawai pada
Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar memiliki
nilai baik. Hal ini perlu diperhatikan
bila terjadi keterlambatan dalam
memenuhi jam kerja artinya belum
memenuhi Spesialisasi Kerjapelayan
yang diharapkan, maka presentasi
dan kehadiran Pegawai perlu
diperketat dan ditingkatkan secara
progresif.
d. Hubungan Etos Kerja ( X4 )
dengan Efektifitas
KerjaPegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
(Y)
Adanya Pengaruh antara
Variabel Etos Kerja (X4) dengan
Efektifitas Kerja(Y), dimana dari
hasil Persamaan Regresi linier
Berganda menyatakan Variabel Etos
Kerja ( X4 ) memiliki nilai Regresi
sebesar 0.243, artinya Variabel Etos
Kerja (X4) mempengaruh Efektifitas
Kerja(Y) sebesar 24 %. Sedangkan
dilihat dari Nilai signifikan t sebesar
0.085 berarti lebih kecil dari pada
0.05. Artinya variabel Pembagian
Kerja secara paial signifikan
berpengaruh terhadap Efektifitas
Kerja(Y).
Semangat pegawaipara
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar baik
yang Pegawai dan merupakan
Kepercayaan yang diberikan oleh
pengguna jasa Pegawai atas
keamanan obat dalam proses
Informasi. Hal ini memberikan
kontribusi yang kuat sekali terhadap
Etos Kerja untuk sembuh . Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 4.06 berarti mendekati
skala 4, hal ini menunjukkan Etos
Kerja Semangat pegawaipada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar memiliki
nilai baik dan perlu ditingkatkan
Keamanan Hasil Kerja sangat
diutamakan dalam proses
KePegawaian, kemungkinan
terjadinya mal praktek dan keselahan
tindakan Anggota UPTD tidak
terjadi dalam proses KePegawaian.
Etos Kerja ini dilakukan untuk
memberikan Hasil Kerja yang
maksimal kepada Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar, Bila dilihat dari
rata rata skor (Mean) item sebesar
4.12 berarti mendekati skala 4, hal
ini menunjukkan Etos Kerja Nilai
Kerja pada Kantor Dinas Pendidikan
20
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar memiliki nilai baik.
Untuk item Keamanan
Lingkungan memberikan rasa
ketenanagan dan kenyamanan
kepada Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar dalam paska Informasi
Anggota UPTD. Oleh karena itu
untuk menciptakan ketenangan
adanya sistem keamanan lingkungan
yang representatif yakni penjagaan
satpam 24 jam, Pegawai yang
dikelilingi oleh tembok dengan
kawat berduri dan anggota keluarga
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang
membantu untuk menjaga ,Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 3.78 berarti mendekati
nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa
Etos Kerja Keamanan Lingkungan
pada Kantor Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar memiliki nilai baik.
Keamanan administrasi
merupakan suatu proses non
Anggota UPTD yang membantu
kelancaran dalam proses
KePegawaian dengan cara
administrasi Anggota UPTD,
administrasi keuangan dan
administrasi Parkir. Dengan
keamanan adminitrasi para Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar tidak
perlu ragu untuk melakukan proses
tersebut dan tidak perlu kuatir jika
terjadi tindakan kriminalitas
terhadap proses administrasi. Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 4.06 berarti mendekati
nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa
keamanan administrasi pada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar memiliki
nilai baik disamping profesionalisme
para Pegawai juga dilengkapi
dengan sistem informasi manajemen
yang representatif.
Sarana Informasiadalah suatu
prediksi dari akhir Pegawaian
Anggota UPTD, hal ini adalah suatu
proses yang intensif atau reguler
agar Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar segera sembuh yang
mendasarkan daripada Kebutuhan
Pegawai dan item item yang lainnya.
Sehingga dapat dipredisksikan kapan
suatu kondisi Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar dapat sembuh.
Bila dilihat dari rata rata skor
(Mean) item sebesar 3.52 berarti
mendekati nilai 4, hal ini
menunjukkan bahwa Ketepatan
sembuh Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar pada Kantor Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar memiliki nilai baik.
Pegawaian yang efektif dari
Pegawai akan segera memberikan
Etos Kerja yang diharapkan oleh
para Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar. Hal ini biasanya dilakukan
mendasarkan kepada Kebutuhan
Pegawai dan klasifikasi tindakan
Anggota UPTD secara profesional.
Efektifitas Pegawaian berhubungan
yang positif dengan item
sebelumnya yakni ketepatan Buku.
Bila dilihat dari rata rata skor
(Mean) item sebesar 3.56 berarti
mendekati skala 4, hal ini
menunjukkan bahwa Pegawaian
terhadap Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar yang efektif pada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
21
Nglegok Kabupaten Blitar memiliki
nilai baik.
Penangan tindakan Anggota
UPTD dalam KePegawaian Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
melibatkan langsung Pegawai.
Penanganan dilakukan Pegawai
memberikan kontribusi yang baik
kepada para Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar dengan harapan
jika Pegawai yang menangani maka
akan lebih intensif dan efekfi. Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 4.04 berarti mendekati
skala 4, hal ini menunjukkan bahwa
Usia 20 - 35pada Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar memiliki nilai
baik.
Penangan para Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar dengan
cepat mengalami bila ditangani
dengan intensif oleh Pegawai
terlebih kepada Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar yang memiliki
Kerusakan Buku dengan penyediaan
kamar isolasi. Dengan penanganan
yang intensif berarti fokus Hasil
Kerja Pegawai kepada Pegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar untuk
sembuh dapat disesuaikan dengan
harapan mereka. Bila dilihat dari rata
rata skor (Mean) item sebesar 3.58
berarti mendekati skala 4, hal ini
menunjukkan bahwa pada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar semua
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar
ditangani secara intesif dengan nilai
baik.
e. Hubungan Kemampuan
Kerja (X5) dengan
Efektifitas KerjaPegawai
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar
(Y)
Adanya Pengaruh antara
Variabel Kemampuan Kerja (X5)
dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana
dari hasil Persamaan Regresi linier
Berganda menyatakan Variabel
Kemampuan Kerja (X5) memiliki
nilai Regresi sebesar 0.143, artinya
Variabel Kemampuan Kerja (X5)
mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y)
sebesar 14 %.
Sedangkan dilihat dari Nilai
signifikan t, maka Variabel
Kemampuan Kerja (X5), dengan
Nilai signifikan t sebesar 0.935
berarti lebih besar dari pada 0.05.
Artinya variabel Pembagian Kerja
secara paial signifikan berpengaruh
terhadap Efektifitas Kerja(Y).
Perhatian Pegawai kepada
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang
tinggi mendorong Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar memiliki
Kepercayaan untuk sembuh Bila
dilihat dari rata rata skor (Mean)
item sebesar 3.86 berarti Perhatian
dari para Pegawai pada Kantor Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar dapat dinilai
baik.Hal yang tidak jauh berbeda
perhatian dan keramahan dari pada
Pegawai sehingga Efektifitas
KerjaKemampuan Kerja daripada
psikis Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar dapat terpenuhi. Dengan hal
ini dapat menciptakan harmonisasi
antara Pegawai Dinas Pendidikan
22
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar dengan Pegawai. Bila dilihat
dari rata rata skor (Mean) item
sebesar 4.06 berarti mendekati skala
4, hal ini berarti Perhatian dan
keramahan daripada Pegawai pada
Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar dapat
dinilai baik
Dalam pemberian informasi
yang jelas dapal proses
KePegawaian tentang waktu minum
obat, visitasi Pegawai dan jam
berkunjung diperlukan informasi
yang jelas dari Pegawai supaya
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar
mengerti tindakan tindakan Anggota
UPTD yang diperlukan. Hal ini juga
disertai dengan tutur kata yang sopan
supaya menciptakan buah pikiran
yang positif dan saling membangun
antara Pegawai dan Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar. Bila dilihat dari
rata rata skor (Mean) item skala 4,
hal ini menunjukkan bahwa
Pemberian informasi dan tutur kata
Pegawai yang sopan para Pegawai
pada Kantor Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar dapat dinilai baik.
Penilaian terhadap senyuman
adalah berbeda beda, tetapi dalam
proses Kepegawaian senyuman
merupakan faktor yang memiliki
dampak yang besar terhadap
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar.
Hasil Kerja Pegawai seberat apapun
akan memberikan kontribusi sendiri
dengan senyuman dari hati yang
tulus untuk melayani. Bila dilihat
dari rata rata skor (Mean) item
sebesar 3.88 berarti mendekati skala
4, hal ini menunjukkan bahwa yakni
bahwa Persepsi Kerja pada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar dinilai
baik
Peralatan Kerjapasti
memberikan kesan yang positif pagi
para pengguna jasa diPegawai.
Keindakah lingkungan dapat
menciptakan panorama yang segar
dalam kejiwaan Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar baik. Bila dilihat
dari rata rata skor (Mean) item
sebesar 4.04 berarti mendekati skala
4, hal ini menunjukkan bahwa
keindahan lingungan pada Kantor
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar dapat
dinilai baik. Dan perlu ditingkatkan
secara inovatif dan kreatif bukanlah
suatu tindakan yang statis.
Hasil Kerja Bedah buku
merupakan program rohani untuk
memberikan Hasil Kerja kerohanian
terhadap Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar untuk memberikan doa dan
dukungan moral agar dapat terjadi.
4.10 Stratetgi Pembagian Kerja
dalam Memberikan Hasil
Kerja
Fungsi Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar bisa dikatakan sangat strategis
karena sebagai penghubung antara
eksekutif dan legislatif. Dengan
adanya Hasil Kerja yang baik,
profesional dan sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan akan
menjamin hubungan harmonis antara
DPRD dan Pemerintah Kabupaten
Blitar.
Selama ini dalam pengamatan
peneliti diketahui bahwa fungsi
Dinas Pendidikan UPTD Kec
23
Nglegok Kabupaten Blitar yang
meliputi (a) Pengkoordinasian
penyelenggaraan Persidangan dan
rapat-rapat Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD dan
memfasilitasi pelaksanaannya; (b)
Pengkoordinasian perumusan
kebijakan pimpinan DPRD dalam
arti menyusun
rencana dan program
penyelenggaraan dan urusan rumah
tangga DPRD; (c) Pembinaan
administrasi kepegawaian dan
pengelolaan keuangan DPRD; (d)
Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Pimpinan DPRD
sudah berjalan efektif. Meski
demikian ada beberapa hal yang
memerlukan perhatian guna
menciptakan Hasil Kerja kepada
anggota UPTD yang semakin
profesional. Sejauh ini Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar sudah menjalankan
tugas-tugasnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dinas Pendidikan UPTD
Daerah Kabupaten Blitar, yang
dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Blitar Nomor 18
Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan UPTD Daerah
Kabupaten Blitar. Adapun mengenai
tupoksinya diatur dalam SK No. 47
tahun 2008 tentang, Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar, dimana
pertanggungjawaban kinerja berada
di bawah Sekretaris Daerah
Kabupaten Blitar.
Menyangkut fungsi Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar terdiri dari tiga
macam, yakni untuk memberikan
fasilitas rapat Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar; pelaksanaan
urusan rumah tangga dan perjalanan
dinas Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar; serta pengelolaan tatausaha
DPRD Kabupaten Blitar. Adapun
berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan peneliti di lapangan
dapat diketahui penjelasan konkrit
mengenai Pembagian Kerja fungsi-
fungsi tersebut, sebagaimana
penjelasan berikut ini.
4.10.1.1 Hasil Kerja Fasilitas
Rapat Pegawai Dinas
Pendidikan UPTD
Dalam pengamatan peneliti di
lapangan bisa diketahui bahwa
mengenai Hasil Kerja fasilitas rapat
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar
selama ini sudah berjalan efektif.
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar sudah
memahami apa yang menjadi tugas
dan fungsinya tersebut. Di antara
adalah melakukan tugasnya
berdasarkan jadwal rapat, jenis-jenis
rapat yang sudah ditetapkan DPRD
melalui Tata Tertib DPRD
Kabupaten Blitar No. 12/2009.
Sekwan juga sudah memahami apa
saja yang harus dipersiapkan guna
kesuksesan rapat yang
diselenggarakan oleh DPRD
Kabupaten Blitar.
Struktur dalam Setwan yang
bertugas secara teknis dalam
mempersiapkan berbagai hal yang
menyangkut fasilitas rapat ini adalah
Bagian Umum. Menurut Kasubag
Umum Dinas Pendidikan UPTD
Kec Nglegok Kabupaten Blitar,
24
dalam suatu wawancara dengan
peneliti menyatakan bahwa selama
ini tidak ada kendala dalam
penyiapan rapat untuk keperluan
pegawai Dinas Pendidikan UPTD .
Dikatakannya bahwa selama ini
sudah ada pengaturan disiplin waktu
untuk menyelenggarakan rapat.
Namun demikian hal ini mungkin
terkendala oleh adanya suatu rapat
yang dilakukan secara mendadak
untuk merespon aspirasi masyarakat.
Menurut saya fungsi Dinas
Pendidikan UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar ini sudah berjalan
dengan baik. Kami bisa menyiapkan
segala keperluan rapat oleh pegawai
Dinas Pendidikan UPTD ini dengan
tepat waktu dan sesuai dengan apa
yang dibutuhkan dalam rapat itu,
yaitu dengan memahami berbagai
jenis rapat yang dilakukan. Namun
kami tetap harus bekerja jika
sewaktu-waktu ada keinginan rapat
DPRD yang digelar mendadak. Tapi
rapat yang demikian mungkin tidak
banyak, yang sering adalah rapat
yang sudah direncanakan
sebelumnya seperti pembahasan
LKPJ tahunan Bupati, APBD, rapat
pembahasan Perda dan lainnya.
Kami rasa sarana dan prasarana
sudah memadai, tapi ada juga yang
butuh dilengkapinya maksudnya
untuk bisa memberikan Hasil Kerja
secara maksimal (sumber:
wawancara 17 Juli 2010).
Dan pernyataan itu dapat
diketahui bahwa Pembagian Kerja
kinerja pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar dalam menjalankan fungsi-
fungsinya tampaknya juga sangat
tergantung dinamika internal di
tubuh UPTD sendiri. Hal itu tak
lepas dari kenyataan bahwa adanya
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok adalah untuk melayani para
wakil rakyat di UPTD. Optimalisasi
tugas dan fungsi Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar dipengaruhi oleh kesadaran
bahwa melayani para wakil rakyat
sama saja dengan melayani
masyarakat pada umumnya, karena
pegawai Dinas Pendidikan UPTD
adalah wakil rakyat yang dihasilkan
melalui suatu pemilihan umum
(pemilu) yang sah.
Hasil Kerja fasilitas rapat
sangat penting untuk keberhasilan
pelaksanaan rapat itu sendiri. Tanpa
adanya Hasil Kerja berbagai fasilitas
penting, yang dibutuhkan Justru
dikhawatirkan rapat tidak akan
berlangsung, dengan baik. Apalagi
rapat yang diselenggarakan tidak
saja bersifat internal para pegawai
Dinas Pendidikan UPTD saja,
melainkan juga, amat sering
mengundang masyarakat umum
seperti LSM, tokoh masyarakat
ataupun dari pihak eksekutif sendiri.
Oleh karena itu Hasil Kerja yang
sebaik-baiknya merupakan cermin
dari Hasil Kerja publik yang
diharapkan oleh semua pihak.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan Pemaparan Data
dan analisis yang dijelaskan di atas,
maka dalam penelitian ini untuk
menjawab rumusan masalah
sebagaimana yang telah ditentukan
di bab sebelumnya maka penelitian
ini menarik beberapa kesimpulan
sebagaimana uraian berikut ini:
25
5..1.1. Dari tabel diatas diketahui R
(Koefisien Korelasi) akan
mempunyai nilai 0.998ª atau
99 % berarti menujukkan
adanya pengaruh yang kuat
antara variabel Pembagian
Kerja terhadap Efektifitas
KerjaPegawai Dinas
Pendidikan UPTD Kec
Nglegok Kabupaten Blitar.
Sedangkan hasil dari R Square
(R²) sebesar 0.997 berarti
koefisien determinasi antara
variabel Pembagian Kerja
yakni Penempatan Kerja(X1),
Beban Kerja (X2), Spesialisasi
Kerja(X3), Etos Kerja ( X4)
dan Kemampuan Kerja (X)
terhadap Efektifitas Kerja(Y)
sebesar 99% dan sisanya
sebesar 1 % dipengaruhi faktor
lain. Sedangkan Standard Error
the Estimate (SEE) adalah
0.139. berarti tingkat
kesalahan yang standar hanya
0.139 hal ini menunjukkan
bahwa tingkat akurasinya dari
hasil penelitian cukup
reseprentatif
5.1.2 Dari penjelasan diatas dapat
diketahui bahwa Pembagian
Kerja secara parsial signifikan
berpengaruh terhadap
Efektifitas Kerja(Y) oleh karena
pernyataan daripada H1 dimana
“Diduga Variabel Penempatan
Kerja(X1), Beban Kerja (X2),
Spesialisasi Kerja(X3), Etos
Kerja (X4) dan Kemampuan
Kerja (X5) secara paial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Efektifitas
KerjaPegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok Kabupaten
Blitar pada Dinas Pendidikan
UPTD Kabupaten Blitar.”
Secara statistik diterimaAdanya
Pengaruh Yang signifikan
antara Pembagian Kerja
terhadap efektifitas kerja
Pegawai Dinas Pendidikan
UPTD Kec Nglegok
Kabupaten Blitar meskipun
faktor yang menghambat
adalah struktur organisasi
belum memadai; jumlah
personil terbatas kualitas
SDM belum memadai
terbatasnya sarana dan
prasarana serta keterbatasan
dana operasional.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang
sudah ditarik di atas, maka sebagai
hasil akhir penelitian ini akan
merekomendasikan baik secara
praktis maupun akademis
sebagaimana berikut ini:
1. Dalam rangka semakin
meningkatkan Pembagian Kerja
Dinas Pendidikan UPTD Kec
Nglegok dalam memberikan
Hasil Kerja kepada pimpinan
dan pegawai Dinas Pendidikan
UPTD di Kabupaten Blitar
maka hendaknya dilakukan
pengembangan organisasi.
Berupa penambahan
sumberdaya aparatur yang
dirasakan masih kurang.
2. Semakin meningkatkan aspek
kualitas dengan mengirimkan
pegawai dalam suatu diklat,
kursus atau memberikan
kesempatan pegawai untuk
melanjutkan pendidikan.
Kegiatan lain yang sangat
direkomendasikan adalah
melakukan Koordinasi ke
daerah lainnya untuk
mengambil aspek-aspek positif
yang sudah dilakukan.
26
3. Bila memungkinkan dilakukan
pengembangan organisasi yang
berkaitan dengan penambahan
struktur khususnya dalam
Bagian Umum yang memiliki
banyak sekali tugas dan fungsi,
sementara aparaturnya sedikit
jumlahnya. Untuk mengatasi
struktur organisasi belum
memadai jumlah personil
terbatas; kualitas SDM belum
memadai; terbatasnya sarana
dan prasarana; serta
keterbatasan dana operasional
diperlukan suatu terobosan baru
bagi