nabil tambahan laporan
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Nabil Tambahan Laporan
1/2
Faktor Hormonal
Hormonal Pada wanita, sering terjadinya SAR di masa pra menstruasi bahkan banyak
yang men galaminya berulang kali. Keadaan ini diduga berhubungan dengan faktor
hormonal. Hormon yang dianggap berperan penting adalah estrogen dan progesteron. ua
hari sebelum menstruasi akan terjadi penurunan estrogen dan progesteron se!ara mendadak.
Penurunan estrogen mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah sehingga suplai
darah utama ke perifer menurun dan terjadinya gangguan keseimbangan sel"sel termasuk
rongga mulut, memperlambat proses keratinisasi sehingga menimbulkan reaksi yang
berlebihan terhadap jaringan mulut dan rentan terhadap iritasi lokal, sehingga mudah terjadi
SAR. Progesteron dianggap berperan dalam mengatur pergantian epitel mukosa mulut.
#fek progesteron dalam jaringan periodonsium adalah meningkatkan produksi
prostaglandin (self limiting process), meningkatkan polymorphonu!lear leuko!ytes,
mengurangi efek anti"inflamasi dari glukokortikoid, mengubah sintesis protein kolagen dan
nonkolagen serta metabolisme fibroblast, dan meningkatkan permeabilitas $askuler. Pada saat
mestruasi oleh karena progesteron rendah maka efek self limiting process berkurang,
Polimorphonu!lear leu!o!ytes menurun, permeabilitas $askuler menurun, Hal"hal tersebut
diduga akan menyebabkan lesi yang berbentuk sebagai Apthae atau Re!urrent ApthaeStomatitis %RAS& yang mun!ul se!ara periodik sesuai siklus.
Faktor Stress yang menyebabkan 'nfeksi
Sistem imun terdiri dari Adaptive Immune System dan Innate Immune System.
Komponen yang terdapat dalam Adaptive Immune System adalah imunitas humoral %sel (&,
imunitas seluler %sel )&. Hasil akhir dari akti$asi imunitas humoral %sel (& dan imunitasseluler %sel )& adalah eliminasi antigen asing oleh sel ) atau bersama dengan antibodi. Sel"sel
T-helper %)h& dibagi menjadi sel )h* yang akan mensekresi sitokin 'nterleukin + %'"+&,
'nterferon"- %'F"-&, '"/, Tumor Necrotizing Factor-α %)F"0&, ranulocyte- !acrophage
"olony Stimlating Factor %12"3SF& dan )F"4 dan sel )h+ yang mensekresi '"/, '"5, '"
6, '"7, '"*8 dan '"*/. Sel T-helper * %)h*& memiliki peran dalam membunuh berbagai
patogen intraseluler. Sel )h+ berperan utama dalam pengaturan imunitas humoral dengan
membantu sel ( dalam memproduksi 'munoglobulin 1 %'g1& dan respon terhadap antigen
yang membutuhkan kadar antibodi yang tinggi untuk dapat mengeliminasi antigen asing.
-
8/19/2019 Nabil Tambahan Laporan
2/2
Sistem imun memiliki dua lengan, yang disebut )h* dan )h+. engan )h* dapat
diumpamakan juga respon imun seluler, )+ disebut juga respon imun humoral. Kedua lengan
ini berespon dengan !ara yang berbeda terhadap in$asi berbagai patogen dan alergen untuk
penyebab penyakit. Ketidakseimbangan sistem imun, yaitu antara imunitas seluler dan
imunitas humoral %ketidakseimbangan jalur )h*9)h+&, dijumpai pada penyakit"penyakit
alergi, penyakit autoimun, kanker dan penyakit"penyakit lain. Ketidakseimbangan jalur
)h*9)h+ dapat terjadi, dan yang sering terjadi adalah jalur )h+ yang dominan dengan
defisiensi jalur )h*.
Pada kondisi stres, hipotalamus memi!u akti$itas sepanjang aksis HPA
(hypothalamus-pituitary-adrenal corte#)$ Aderenal korteks mengeluarkan kortisol yang
menghambat komponen dari respon imun. Kortisol ini akan melepaskan glukokortikoid dankatekolamin yang akan menyebabkan penurunan produksi 'F"- %)h *& dan meningkatkan
produksi '"*8 dan '"5 %)h +& yang akan memi!u terjadinya perubahan keseimbangan )h*9+
yang lebih ke arah respon )h +.
Ketidakseimbangan sistem imun ini yang lebih dominan )h+, memungkinkan
memproduksi sejumlah antibodi dan sitokin"sitokin pro"inflamasi, namun gagal untuk
memproduksi makrofag atau )"killer !ell, yang dalam keadaan normal dapat melenyapkan
antigen, sel"sel yang terinfeksi $irus, atau sel"sel kanker, alam jangka pendek, sistem ini
menjadi hiperreaktif terhadap rangsangan, tetapi tidak efisien dalam usaha menghilangkan
atau melenyapkan penyebab timbulnya rangsangan, sehingga keadaan tersebut menjadi
kronik atau infeksi.
aftar Pustaka
3roley, ),#, : 3, 2iers, #pithelial !hanges in the oral mu!osa resulting from a $ariation in
hormone stimulus, ;,