molluscum contagiosum rangkuman

5
MOLLUSCUM CONTAGIOSUM 1. DEFINISI a. Moluskum Kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus pox dengan klinis berupa papul milier samapi lentikuler, memiliki lekukan yang disebut delle dan berisi massa yang mengandung badan moluskum. b. Moluskum kontagiosum merupakan suatu penyakit infeksi virus pada kulit yang disebabkan oleh virus golongan poxvirus genus Molluscipox dengan wujud klinis berupa benjolan pada kulit atau papul-papul multiple yang berumbilikasi di tengah, mengandung badan moluskum, serta dapat sembuh dengan sendirinya. 2. EPIDEMIOLOGI - Ditemukan di seluruh dunia, terutama di negara tropis. - Terutama menyerang anak-anak. rentang usia 2 dan 3 tahun. - Biasanya pada dewasa oleh karena hubungan seksual. 3. FAKTOR RESIKO - Kolam renang secara bersamaan (kolam umum) - Kontak saat olahraga (misalnya gulat) - Proses pembedahan (tangan seorang ahli bedah yang terkena moluskum kontagiosum) - Proses tato (jarang) 4. ETIOLOGI Disebabkan oleh suatu virus dari golongan poxvirus. Dalam taksonomi, virus ini termasuk dalam ordo Poxviridae, famili Chordopoxvirinae, genus Molluscipox virus, spesies Molluscum contagiosum virus (MOCV). Virus ini termasuk golongan double strained DNA (dsDNA). Poxvirus (DNA Virus) dengan diameter 200-300nm yang mengalami replikasi di dalam sitoplasma sel yang terinfeksi. Partikel virus ini terdiri dari 2 bentuk infeksius yang berbeda, yaitu internal mature virus (IMV) dan external enveloped virus (EEV). Masa inkubasi Moluskum kontagiosum didapatkan satu sampai beberapa minggu hin gga 6 bulan. 5. PENULARAN

Upload: lili-suriani

Post on 13-Aug-2015

181 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Molluscum Contagiosum Rangkuman

MOLLUSCUM CONTAGIOSUM

1. DEFINISI

a. Moluskum Kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus pox dengan klinis berupa papul milier samapi lentikuler, memiliki lekukan yang disebut delle dan berisi massa yang mengandung badan moluskum.

b. Moluskum kontagiosum merupakan suatu penyakit infeksi virus pada kulit yang disebabkan oleh virus golongan poxvirus genus Molluscipox dengan wujud klinis berupa benjolan pada kulit atau papul-papul multiple yang berumbilikasi di tengah, mengandung badan moluskum, serta dapat sembuh dengan sendirinya.

2. EPIDEMIOLOGI- Ditemukan di seluruh dunia, terutama di negara tropis.- Terutama menyerang anak-anak. rentang usia 2 dan 3 tahun.- Biasanya pada dewasa oleh karena hubungan seksual.

3. FAKTOR RESIKO- Kolam renang secara bersamaan (kolam umum)- Kontak saat olahraga (misalnya gulat)- Proses pembedahan (tangan seorang ahli bedah yang terkena moluskum kontagiosum)- Proses tato (jarang)

4. ETIOLOGI Disebabkan oleh suatu virus dari golongan poxvirus. Dalam taksonomi, virus ini termasuk

dalam ordo Poxviridae, famili Chordopoxvirinae, genus Molluscipox virus, spesies Molluscum contagiosum virus (MOCV). Virus ini termasuk golongan double strained DNA (dsDNA).

Poxvirus (DNA Virus) dengan diameter 200-300nm yang mengalami replikasi di dalam sitoplasma sel yang terinfeksi.

Partikel virus ini terdiri dari 2 bentuk infeksius yang berbeda, yaitu internal mature virus (IMV) dan external enveloped virus (EEV).

Masa inkubasi Moluskum kontagiosum didapatkan satu sampai beberapaminggu hingga 6 bulan.

5. PENULARAN- Penularan moluksum kontagiosum adalah melalui kontak langsung dari orang ke orang melalui

barang-barang, seperti misalnya pakaian, handuk, alat cuci atau alat mandi.- Dapat ditularkan melalui kontak olahraga. - Saat seseorang menyentuh lesi di suatu bagian tubuh, kemudian dia menyentuhkannya ke

bagian tubuh lainnya, makanya akan dapat menyebarkan MOCV juga, proses ini disebut sebagai autoinokulasi.

- Hubungan seksual; lesi moluskum kontagiosum oleh karena hubungan seksual biasanya berkembang dalam jangka waktu 2-3 bulan setelahnya. Jika ada anak-anak dengan lesi moluskum kontagiosum di daerah genital, maka bisa curiga ke arah kekerasan seksual pada anak.

6. PREDILEKSI - Tempat predileksi pada anak-anak adalah : pada wajah, leher, badan dan ektremitas.- Orang dewasa di daerah perigenital dan perianal. Kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder

sehingga timbul supurasi.

Page 2: Molluscum Contagiosum Rangkuman

7. GEJALA KLINISKeluhan - Benjolan biasanya tidak terasa gatal, tidak terasa nyeri. Namun papul bisa meradang, misalnya

karena garukan, sehigga teraba hangat dan berwarna kemerahan. Jika terjadi infeksi sekunder, bisa terjadi supurasi.

Efluoresensi - Berupa papul miliar sampai lentikular dengan diameter 3-6 mm, dapat juga mencapai 3 cm

namun sangat jarang. - Lesi dapat bergerombol atau tersebar, berwarna putih seperti lilin atau merah muda,- Berbentuk kubah dan ditengahnya terdapat lekukan (delle). - Jika dipijat akan mengeluarkan massa putih seperti nasi yang tidak lain adalah badan

moluskum.8. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Gambaran histopatologi dari moluskum kontagiosum ini adalah - Ditemukannya hipertrofi dan hyperplasia epidermis. - Terlihat badan inklusi dalam sitoplasma sel. Badan inklusi ini merupakan partikel virus yang

ukurannya makin lama bertambah besar dan sel yang terinfeksi semakin bergerak maju ke permukaan.

- Di dalam stratum korneum, sel ini akan dilingkari oleh jaringan-jaringan fibrosa yang terpisah , pada bagian tengah lesi membentuk inti disentralnya. Ini merupakan komponen primer badan moluskum atau Henderson Paterson bodies.

Gambaran Dermatopatologi - Proliferasi sel-sel stratum spinosum membentuk lobuli. - Lobuli dipisahkan oleh septa jaringan ikat, di dalamnya terdapat badan moluskum berupa sel-

sel bulat atau lonjong yang berbentuk seperti telur, berdinding licin homogen. - Sediaan diambil pada inti sentral yang paling tebal, kemudian diwarnai dengan Giemsa, Gram,

atau Wright, atau Papanicolaou.9. DIAGNOSIS

Diagnosis moluskum kontagiosum ini mudah ditegakkan dengan mengenali gambaran klinis yang jelas

10. DIAGNOSA BANDING- Veruka : vegetasi lentikular, permukaan kasar, kering, warna keabu-abuan, kulit di sekitarnya

tidak meradang- Keratoakantoma : Sedangkan untuk lesi yang besar (Giant molluscum) dapat di diagnosis

banding dengan keratoakantoma. biasanya nodula-nodula keras, pada bagian tengah didapati sumbatan keratin, bisa ditemukan di wajah, telinga, punggung, dan tangan

- Karsinoma sel basal- Furunkel- Liken Planus,

11. PENATALAKSANAANTerapi yang diberikan intinya adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum.- Bisa menggunakan teknik cryosurgery, evisceration, curettage, elektrokauterisasi, adhesive

tape stripping.

Page 3: Molluscum Contagiosum Rangkuman

- Selain itu bisa juga dicoba obat-obatan, seperti misalnya podophyllin dan podofilox. Berupa suspensi 25% dalam bentuk larutan benzoin atau alkohol dapat diterapkan seminggu sekali.

- Podofilox adalah alternatif yang lebih aman untuk podofilin dan dapat digunakan oleh pasien di rumah. Penggunaan yang direkomendasikan biasanya terdiri dari penerapan 0,05 ml podofiloks 5% dalam etanol berbufer laktat dua kali sehari selama 3 hari.

- Cantharidin (larutan 0,9% dari collodian dan aseton) telah digunakan dengan sukses dalam pengobatan moluskum kontagiosum. Agen ini diterapkan hati-hati ke kubah dari lesi dengan atau tanpa oklusi dan dibiarkan di tempatnya selama sedikitnya 4 jam sebelum dicuci. Cantharidin bisa menyebabkan pelepuhan parah. Ini harus diuji pada satu lesi dahulu sebelum mengobati sejumlah besar lesi. Tidak boleh digunakan pada wajah. Ketika dapat ditoleransi, pengobatan ini diulang setiap minggu. Biasanya diperlukan perawatan 1-3 kali.

- Iodine solution dan salicylic acid plaster, berupa sebuah larutan iodin 10% ditempatkan pada papula moluskum dan, saat kering, ditutupi dengan potongan-potongan kecil dari plester asam salisilat 50% dan tape. Proses ini diulang setiap hari setelah mandi. Setelah lesi telah menjadi eritematosa dalam 3-7 hari, hanya larutan iodin yang diterapkan. Hasil telah dilaporkan rata-rata 26 hari. Dapat mengakibatkan maserasi dan erosi.

- Krim tretinoin 0,1% telah digunakan dalam pengobatan moluskum kontagiosum. Hal ini diterapkan dua kali sehari ke lesi. Hasil telah dilaporkan rata-rata 11 hari. Efek samping berpa eritema. Tretinion krim 0,05% juga telah digunakan dengan sukses dan terdapat penurunan iritasi.

- Cidofovir. Sidofovir adalah analog nukleosida yang memiliki sifat antiviral yang manjur. Beberapa studi kecil dan laporan kasus menggambarkan keberhasilan penggunaan sidofovir yang dioleskan atau dengan injeksi intralesi di beberapa penyakit kulit virus. Krim sidofovir 3% telah berhasil digunakan untuk mengobati moluskum kontagiosum dalam studi, dengan rentang waktu dalam 2-6 minggu. Namun biaya tinggi, butuh banyak persiapan, dan karsinogenik dalam hasil dari beberapa studi. telah membatasi penggunaannya.

- Imiquimod krim 5% telah digunakan secara topikal untuk mengobati moluskum kontagiosum dengan menginduksi tingkat tinggi IFN-α dan sitokin lain secara lokal. Diterapkan ke area tiap malam selama 4 minggu. Hasil yang diperoleh dapat tercapai hingga 3 bulan.

12. PROGNOSIS

Penyakit ini bersifat self limited (dapat sembuh sendiri) dan bila tidak mengalami infeksi sekunder dapat sembuh sendiri tanpa sikatriks.Moluskum kontagiosum ini umumnya mempunyai prognosa baik, dengan menghilangkan semua lesi yang ada, dan penyakit ini tidak atau jarang residif.