modul teknik penyusunan fungsi pegawai dan syarat jabatan

60
MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN Disusun oleh: Drs. H. Sudjarwo, M.Si (anggota tim) Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Semarang KEMENTERIAN AGAMA RI BADAN LIBANG AGAMA DAN DIKLAT KEAGAMAAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ADMINISTRASI JAKARTA 2012

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

MODUL

TEKNIK PENYUSUNAN

FUNGSI PEGAWAI DAN

SYARAT JABATAN

Disusun oleh:

Drs. H. Sudjarwo, M.Si (anggota tim)

Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Semarang

KEMENTERIAN AGAMA RI BADAN LIBANG AGAMA DAN DIKLAT KEAGAMAAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ADMINISTRASI JAKARTA 2012

Page 2: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

i

KATA PENGANTAR KEPALA PUSDIKLAT TENAGA ADMINISTRASI

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.

Berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya modul ini dapat diselesaikan sesuai

rencana. Memperhatikan perkembangan kehidupan bermasyarakat dan

berpemerintahan serta meningkatnya tuntutan kebutuhan sumberdaya

aparatur yang semakin berkualitas dalam memasuki paradigma baru, maka

perlu diselenggarakan program pendidikan dan pelatihan analisis jabatan

bagi pemangku jabatan kepegawaian dan ortala di lingkungan .

Untuk menjamin keberhasilan penyelenggaraan program diklat analisis

jabatan bagi tenaga teknis administrasi, perlu disiapkan modul pembelajaran

dari semua mata diklat, termasuk pembelajaran mata diklat teknik

perumusan fungsi pekerja dan syarat jabatan. Modul ini memuat memuat

hal-hal pokok dalam perumusan fungsi pekerja dan syarat jabatan.

Meskipun modul ini sudah diupayakan penyempurnaannya, namun

demikian disana sini sudah barang tentu masih terdapat kekurangan. Oleh

karena itu kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan modul ini.

Kepada widyaiswara pengampu mata diklat ini diharapkan dapat

mengembangkannya dengan literatur lain.

Akhirnya kepada Tim Penulis modul dan Panitia Penyusunan Modul

kami ucapkan terima yang telah bekerja guna penyelesaian modul diklat ini.

Semoga modul bermanfaat bagi peserta diklat analisis jabatan, para

widyaiswara, serta panitia sebagai pengelola diklat teknis tenaga

administrasi.

Page 3: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

I. BAB IPENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Deskripsi Singkat .......................................................................................... 3

C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................... 3

1. Kompetensi Dasar ........................................................................................ 3

2. Indikator Keberhasilan ................................................................................. 3

3. Peta Kompetensi: ......................................................................................... 4

D. Pokok Bahasan ............................................................................................. 5

1. Cara merumuskan Fungsi Pekerja; .............................................................. 5

2. Teknik Perumusan Syarat Jabatan; .............................................................. 5

3. Kegunaan Syarat Jabatan. ............................................................................ 5

II. BAB II KEGIATAN BELAJAR – 1 CARA MERUMUSKAN FUNGSI

PEKERJA/PEGAWAI ...................................................................................... 6

A. Indikator Keberhasilan Belajar: ................................................................... 6

B. Uraian Materi: ............................................................................................. 6

1. Pengertian Fungsi Pekerja ........................................................................... 6

2. Kegunaan Fungsi Pekerja ............................................................................. 6

3. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Data .................................. 7

4. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Orang .............................. 10

5. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Benda .............................. 14

6. Cara Merumuskan Fungsi Pegawai ............................................................ 19

C. Latihan 1 .................................................................................................... 20

D. Rangkuman ................................................................................................ 21

1. Fungsi Pekerja ............................................................................................ 21

2. Kegunaan fungsi ........................................................................................ 21

3. Cara merumuskan fungsi pekerja ............................................................. 21

E. Tes Formatif 1 ............................................................................................ 22

Page 4: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

iii

F. Balikan dan Tindak Lanjut .......................................................................... 22

III. BAB III KEGIATAN BELAJAR - 2 .................................................................. 23

A. Indikator Keberhasilan Belajar: ................................................................. 23

B. Uraian Materi Teknik Penyusunan Syarat Jabatan .................................... 23

1. Pengertian Data Syarat Jabatan ................................................................ 23

2. Pengertian Syarat Jabatan ......................................................................... 24

3. Merumuskan Syarat Jabatan ..................................................................... 28

C. Latihan 2 .................................................................................................... 51

D. Rangkuman ................................................................................................ 52

E. Tes Formatif 2 ............................................................................................ 52

F. Balikan dan Tindak Lanjut .......................................................................... 52

G. KUNCI JAWABAN ....................................................................................... 53

1. Tes Formatif-1 ............................................................................................ 53

2. Tes Formatif-2 ............................................................................................ 53

GLOSARIUM .............................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 56

Page 5: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedudukan personalia dalam sebuah organisasi amat penting. Selain

perihal personil atau pegawai merupakan unsur yang pentingdalam

organisasi juga personalia atau pegawai merupakan komponen kunci

dalam organisasi. Namun demikian dari realitas praktek dalam organisasi

pemerintahan sering dijumpaidalam penempatan seseorang pegawai

pada jabatan dalam sebuah organisasi belum didasarkan pada informasi-

informasi jabatan yang dibutuhkan. Seperti halnya untuk menjawab

sebuah pertanyaan apakah pegawai di sebuah instansi telah memiliki

kompetensi sesusi tuntutan jabatan yang dipangkunya. Hal demikian

tidaklah mudah untuk menjawabnya. Karena setiap jabatan mempunyai

tugas dan fungsi masing-masing. Tugas dan fungsi tersebut harus

diselenggarakan oleh pemangku jabatan yang berkompeten. Oleh karena

itu agar pemangku jabatan haruslah seorang yang kompeten. Mereka

harus dapat melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik. Mereka harus

menyelenggarakan tuga secara efisien dan efektif.

Modul ini sangat penting bagi peserta diklat yang mempunyai tugas

memberikan pelayanan kepagawaian dan pelayanan informasi organisasi.

Karena tuntutan tugas, Anda harus menyiapkan diri dengan membekali

diri dengan pengetahuan dan kemampuan yang dipersyaratkan. Modul ini

kiranya dapat memberi bantuan untuk memenuhi tuntutan tersebut.

Modul ini memberikan informasi tentang fungsi-fungsi pegawai

dalam bekerja dan bagaimana menyusun fungsi-fungsi tersebut. Selain

dari pada itu dalam modul ini memuat informasi tentang persyaratan

yang harus dipenuhi bagi setiap pemangku jabatan. Begitu pula Anda

Page 6: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

2

akan mendapatkan cara-cara merumuskan syarat jabatan bagi setiap

jabatan dalam organisasi.

Apabila setiap pemangku jabatan memahami persyaratan dari

jabatan yang dipangkunya dengan kesadaran yang penuh, maka dia akan

berusaha sekuat tenaga untuk melengkapi diri dari persyaratan-

persyaratan tersebut. Jika suatu instansi di dukung oleh sumber daya

manusia yang memadai, maka instansi tersebur berarti telah memiliki

tenaga yang berkualitas. Oleh karena itu instansi sebagaimana layaknya

sebuah organisasi perlu didukung oleh para pejabat yang kompeten untuk

melaksanakan tugas dan fungsi mereka.Instansi yang berkomitmen akan

memerlukan informasi jabatan antara lain berupa persyaratan jabatan

atau job specifications atau job requirements dan sering pula disebut

dengan job qualifications.

Moekijat (1998:117) memandangbahwa: meskipun persyaratan

jabatan itu dapat mengandung informasi lain yang berhubungan dengan

hubungan - hubungankenaikan jabatan ke jabatan-jabatan lain, tetapi

data-data ini pertama-tama hanyalah digunakan untuk memberikan

uraian dan untuk memudahkan pengertian syarat-syarat pegawai.

Modul Teknik Penyusunan Fungsi Pekerja dan Syarat Jabatan ini

dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pegawai di lingkungan

Kementerian Agama dalam mengumpulkan data jabatan, mengolah dan

menyajikan dalam bentuk informasi jabatan tentang persyaratan jabatan

yang harus dipenuhi bagi setiap pemangku jabatan di lingkungan

Kementerian Agama. Pada gilirannya diharapkan bagi setiap pimpinan

mudah untuk mengambil keputusan dalam rangka penataan personalia,

perencanaan pengadaan, penempatan maupun dalam pembinaan pada

tingkat lanjut. Hal demikian menjadi prasyarat bagi terwujudnya

pelaksanaan tugas yang semakin efektif dan efisien.

Page 7: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

3

B. Deskripsi Singkat

Modul Teknik Penyusunan Fungsi Pegawai dan Syarat menjelaskan

cara menyusun fungsi pekerja atau pegawai dan teknik menyususun

syarat jabatan yang terdiri darifungsi pekerja, susunan persyaratan

jabatan dan kegunaan syarat jabatan. Sehingga diharapkan pejabat yang

bertugas di bidang personalia maupun pemangku jabatan yang berfungsi

mengembangkan sumber daya manusia dapat menata dan membina

pegawai sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

Setelah selesai proses pembelajaran peserta mampu memahami dan

mampu menerapkan cara merumuskan fungsi pekerja atau pegawai

dan teknik menyusun syarat jabatan dalam instansi masing-masing di

lingkungan Kementerian Agama.

2. Indikator Keberhasilan

Setelah pembelajaran peserta sebagai pengguna modul dapat:

a. Memahami fungsi pegawai atau pekerja;

b. Menjelaskan kegunaan fungsi pegawai;

c. Menjelaskan hubungan pegawai dengan data;

d. Menjelaskan hubungan pegawai dengan orang;

e. Menjelaskan hubungan pegawai dengan benda;

f. Merumuskan fungsi pekerja /pegawai;

g. Memahami data persyaratan jabatan;

h. Memahami persyaratan Jabatan;

i. Merumuskan syarat jabatan.

Page 8: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

4

3. Peta Kompetensi:

PETA KOMPETENSI TEKNIK PERUMUSAN FUNGSI PEGAWAI

DAN SYARATAN JABATAN

A.

B.

Setelah selesai proses pembelajaran peserta dapat memahami dan mampu menerapkan cara merumuskan

fungsi pekerja dan teknik menyusun syarat jabatan dalam instansi masing-masing di lingkungan

Kementerian Agama.

6. Menjelaskan Tingkat Hubungan

dengan benda

5. Menjelaskan Tingkat Hubungan Pemangku jabatan

dengan orang

4.Menjelaskan Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan dengan data;

2.Menjelaskan pengertian

fungsi pegawai Kegunaan

Fungsi Pegawai

1.Peserta dapat menjelaskan pengertian fungsi pegawai, kegunaan fungsi pegawai, tingkat hubungan pemangku jabatan dengan data, tingkat hubungan pemangku jabatan dengan orang, dan tingkat hubungan

pemangku jabatan dengan benda, serta cara merumuskan fungsi pegawai. Cara Merumuskan Fungsi Pegawai

7. Merumuskan Fungsi Pegawai

8. Peserta dapat memahami pengertian data syarat jabatan, menjelaskan pengertian syarat

jabatan, merumuskan syarat jabatan.

9.Pengertian Data Syarat Jabatan

10. Pengertian

Syarat Jabatan;

11.Merumuskan Syarat Jabatan

13.Unsur Persyaratan Jabatan

3.Menjelaskan kegunaan fungsi

pegawai Kegunaan

Fungsi Pegawai

Page 9: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

5

D. Pokok Bahasan

1. Cara merumuskan Fungsi Pekerja;

2. Teknik Perumusan Syarat Jabatan;

3. Kegunaan Syarat Jabatan.

Page 10: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

6

BAB II KEGIATAN BELAJAR – 1CARA MERUMUSKAN

FUNGSI PEKERJA/PEGAWAI

A. Indikator Keberhasilan Belajar:

Peserta dapat menjelaskan pengertian fungsi pegawai, kegunaan fungsi

pegawai, tingkat hubungan pemangku jabatan dengan data,tingkat

hubungan pemangku jabatan dengan orang, dan tingkat hubungan

pemangku jabatan dengan benda, serta cara merumuskan fungsi

pegawai.

B. Uraian Materi:

1. Pengertian Fungsi Pekerja

Fungsi pekerja adalah gambaran hubungan faktor orang sebagai

pelaku kerja dengan faktor lain dalam hubungan kerja. Faktor lain

tersebut dapat dengan faktor data dan informasi, hubungan orang

(pekerja/pegawai dengan orang lain (pihak yang dilayani) serta

hubungan orang dengan benda dalam rangka mewujudkan hasil

kerja.

2. Kegunaan Fungsi Pekerja

Fungsi Pekerja ada 24 yang menggambarkan tingkat hubungan

hubungan pekerja dengan data, orang dan barang.

Dalam buku Analisis Jabatan, LAN (1993:39) dikemukakan bahwa

fungsi pegawai digunakan untuk:

a. Memahami pekerjaan pemegang jabatan yang jabatannya

dianalisa;

b. Menyusun kalimat ikhtisar Jabatan, uraian tugas dan uraian

kegiatan secara sistematis dan jelas.

c. Mengelompokkan jabatan yang memiliki kesamaan fungsi

pekerjaannya, diklasifikasi pada tempat yang sama;

Page 11: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

7

d. Menilai tingkat kesulitan jabatan. Kombinasi fungsi terhadap data,

orang dan benda dari suatu jabatan menunjukkan tingkat

kesulitan jabatan;

e. Menetukan sejauh mana kurikulum dan silabi harus disusun dalam

suatu program pelatihan;

f. Menilai kemampuan pekerja atau karyawan dalam melaksanakan

tugasnya;

g. Menilai tingkat kemampuan pelamar kerja dan seleksi.

3. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Data

Data adalah segala sesuatu yang tidak dapat diraba dan berupa

angka, huruf, kata, tanda, gagasan, konsep, ucapan lisan,

pengetahuan konsepsi, dan lain-lain. Adapun tingkatan pada

penggunakan data adalah :

T 0 MEMADUKAN (SYNTHESIZING)

I 1 MENGKOORDINASIKAN (COORDINATING)

N 2 MENGANALISA (ANALYZING)

G 3 MENYUSUN (COMPILING)

K 4 MENGHITUNG (COMPUTING)

A 5 MENYALIN (COPYING)

T 6 MEMBANDINGKAN (COMPARING)

KETERANGAN: Semakin kecil skor menunjukkan semakin tinggi tingkat hubungan. a. Pembandingan Data (6)

Mengidentifikasipersamaanatauperbedaansifat-sifatdata,orang

atau benda yang dapat diamati secara langsung, serta secara fisik

dan sangat sedikitmemerlukan upaya mental. Contoh :

Mengoreksi hasil ketikan berdasarkan konsep.

Page 12: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

8

Mengelompokkan kemeja berdasarkan model dan ukuran.

Mengamati permukaan mobil yang dicat untuk menemukan

cacat.

Menyusun buku menurut ukurannya.

b. Penyalinan Data (5)

Menyalin, mencatat atau memindahkan data. Contoh :

Mencatat angka dari meteran air atau meteran listrik.

Mengetik surat sesuai dengan konsep.

Menulis alamat tujuan pengiriman surat pada amplop

sesuaidengan daftar alamat.

c. Perhitungan Data (4)

Mengerjakan perhitungan aritmatik (tambah, kurang, kali, bagi /

+, -, x, :). Mencacah tidak termasuk dalam fungsi ini, karena

terlalu rendah. Contoh :

Menghitung jumlah peserta kursus selama satu tahun.

Menghitung harga barang yang akan dibayar pembeli.

Menghitung harga obat berdasarkan resep dokter.

d. Penyusunan Data (3)

Mengerjakan, menghimpun atau mengelompokkan informasi

tentang data, orang, atau benda. Contoh :

Mencatat identifikasi dan keinginan responden

Mengumpulkan informasi yang melatarbelakangi orang-

orang yang meminta kredit atau mencari pekerjaan.

Menyusun katalog bahan kepustakaan seperti buku, film,

majalah sesuai dengan karakteristiknya.

Menginventarisasi barang-barang di gudang.

Page 13: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

9

e. Penganalisa Data (2)

Mempelajari, mengurai, merinci, dan menilai data untuk

mendapatkan kejelasan atau untuk menyajikan tindakan

alternatif. Contoh :

Mempelajari makalah untuk menyusun kerangka isinya

Menguji sampel mineral, untuk memperoleh estimasi,

tentang kadar mineral

Mempelajari dan menilai keluhan konsumen untuk

menemukan pemecahan berdasar pengetahuan tentang

produk

f. Pengoordinasian Data (1)

Menentukan waktu, tempat atau urutan operasi yang akan

dilaksanakan atau tindakan yang harus diambil berdasarkan hasil

analisa data, melaksanakan ketentuan atau melaporkan kejadian,

dengan cara menghubung-hubungkan, mencari kaitan serta

membandingkan data setelah data tersebut dianalisa. Misalnya :

Menyusun dakwaan terhadap seorang terdakwa

berdasarkan bukti, saksi, berita acara, pengakuan terdakwa

dan hukum yang berlaku

Menyusun penerbangan sesuai dengan peraturan

pemerintah dan perusahaan

Menentukan jumlah dan frekuensi bus yang melewati rute

yang telah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat

g. Pemaduan Data (0)

Menyatukan atau memadukan hasil analisis data untuk

menemukan fakta menyusun karangan, mengembangkan

konsep, pengetahuan, interpretasi, mencipta gagasan dengan

menggunakan imajinasi. Misalnya :

Page 14: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

10

Membuat makalah atau menulis buku untuk membahas dan

memecahkan suatu masalah.

Merancang karya seni dan menyiapkan tata susunan tentang

ilustrasi, proses penataan susunan dan teknik pencetakan.

Merumuskan hipotesa dan rancangan eksperimen untuk

menyelidiki masalah pertumbuhan, inteligensi, proses

belajar, kepribadian dan panca indera.

4. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Orang

Tingkat hubungan pemangku jabatan dengan orang meliputi

sembilan pilihan / kemungkinan yang ditandai dengan kode 0 sampai

dengan 8.

T I

N

G

K

A

T

0 NASIHAT (MENTORING)

1 BERUNDING (NEGOTIATING)

2 MENGAJAR (INSTRUCTING)

3 MENYELIA (SUPERVISING)

4 MENGHIBUR (DIVERTING)

5 MEMPENGARUHI (PERSUADING)

6 BERBICARA MEMBERI TANDA (SPEAKING

SIGNALING)

7 MELAYANI (SERVING)

8 MENERIMA INSTRUKSI MEMBANTU

(TALKING HELPING INSTRUCTIONS)

KETERANGAN Semakin kecil skor menunjukkan semakin tinggi tingkat hubungan

a. Menerima Instruksi Membantu (8)

Melaksanakan kerja dengan menuruti secara langsung perintah

atasan, yang tidak memerlukan tanggapan dari pelaksana,

kecuali penjelasan mengenai perintah yang harus dilakukannya.

Page 15: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

11

“Membantu” berlaku bagi pembantu yang tidak belajar (non

learning helpers). Dalam melaksanakan fungsi ini tidak

diperlukan keterampilan khusus, menerima instruksi membantu

merupakan fungsi pekerja yang terendah dalam hubungan

dengan orang. Tanggung jawab dalam fungsi ini kecil sekali.

Misalnya :

Menyabut rumput, memberi pupuk pada tanaman sesuai

perintah.

Membeli rokok atas permintaan karyawan lain.

Mengambil barang di gudang sesuai dengan petunjuk.

b. Melayani Orang (7)

Memenuhi kebutuhan atau permintaan orang lain atau hewan,

baik yang dinyatakan atau yang tidak langsung dinyatakan tetapi

harus dilaksanakan menurut ketentuan di dalam fungsi ini

terkandung tanggapan langsung dan diperlukan pengetahuan

dan keterampilan khusus untuk melaksanakannya. Misalnya :

Melayani tamu dengan menunjukkan tempat kerja pejabat

yang ingin ditemui.

Mengangkat pasien ke dalam atau ke luar ambulan.

Melakukan berbagai kegiatan untuk kenyamanan serta

keselamatan penumpang pesawat terbang, melayani orang

tua atau jompo, atau orang cacat mental di asrama,

mengantar susu kepada langganan sesuai dengan pesanan.

c. Berbicara Memberi Tanda (6)

Berbicara atau memberi tanda kepada orang lain untuk

meminta, memberi informasi atau untuk mendapatkan

tanggapan atau reaksi, memberi tugas dan atau memberi

petunjuk kepada pembantu, atau asisten yang tidak bersifat

konsepsional termasuk dalam fungsi ini. Misalnya :

Page 16: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

12

Membicarakan bentuk ketikan dengan pengetik.

Memberitahu kepada pengunjung perpustakaan tentang

bahan pustaka yang tersedia, peraturan yang harus ditaati

dan fasilitas yang dapat diberikan.

Menanyakan identitas serta keperluan tamu dan

memberikan informasi yang diperlukan tamu.

d. Mempengaruhi (5)

Mempengaruhi orang lain untuk memperoleh keuntungan dalam

benda, jasa atau pendapat. Misalnya :

Menjelaskan suatu program pemerintah kepada masyarakat.

Memberikan penerangan kepada masyarakat agar menjauhi

daerah bahaya gunung api.

Memberikan suluhan kepada masyarakat tentang cara

mencari dan menggali sumber air tanah.

e. Menghibur (4)

Menghibur orang lain biasanya menggunakan media pangggung,

film, televise, dan radio. Misalnya :

Memainkan peran dalam sandiwara, film, cerita radio atau

televisi.

Melakukan acrobat di sirkus.

Mengemudikan mobil balap dalam perlombaan.

f. Menyelia (3)

Menyelia bawahan yang fungsinya menentukan atau

menafsirkan prosedur kerja, membagi tugas, menciptakan dan

memelihara hubungan yang harmonis di antara bawahan dan

meningkatkan efisiensi mereka. Kegiatan menyelia meliputi :

Menentukan atau menafsirkan prosedur kerja.

Mendistribusikan tugas kepada karyawan.

Memelihara keselarasan kerja di antara karyawan.

Page 17: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

13

Meningkatkan produktivitas kerja dengan berbagai kerja.

Memberi saran kepada pimpinan dalam bidang personalia

seperti pengadaan pegawai baru, promosi, mutasi dan

tindakan pendisiplinan.

Menyusun laporan tentang bahan, peralatan, hasil dan

personil.

g. Mengajar (2)

Mengajar atau melatih orang lain dengan memberikan

penjelasan, peragaan, bimbingan praktik atau memberi

rekomendasi atas dasar disiplin yang bersifat teknis. Contoh :

Memberi pelatihan dalam suatu subjek atau kejuruan

tertentu.

Mengajar matematika di SLTA.

Memberikan penyuluhan kepada petani tentang cara

mengatasi hama tanaman.

h. Berunding (1)

Meliputi fungsi tukar menukar dan beradu pendapat, argument,

gagasan atau informasi dengan pihak lain untuk bersama-sama

membuat keputusan, kesimpulan atau untuk menyelesaikan

masalah. Dalam fungsi ini kedudukan antar pihak adalah

sederajat. Contoh :

Berunding dengan pemiliki tanah dan pemerintahan daerah

mengenai pembebasan tanah yang akan digunakan untuk

pembangunan gedung

Berunding dengan federasi buruh. Panitia penyelesaian

masalah pemutusan hubungan kerja

Membuat kontrak dengan pemborong untuk melaksanakan

suatu proyek

Page 18: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

14

i. Menasehati (0)

Memberi bimbingan, saran, konsultasi atau nasihat kepada

perorangan atau perusahaan mengenai masalah yang

memerlukan pemecahan berdasarkan hukum, ilmu klinis,

spiritual dan prinsip-prinsip keahlian lainnya. Dalam fungsi ini

kedudukan pemangku jabatan secara kualitatif harus lebih tinggi.

Misalnya :

Memberikan informasi kepada rekanan mengenai masalah

hukum

Memberikan konsultasi kepada Departemen dan Pemda

untuk mengatasi masalah kenakalan dan kesukaran belajar

anak-anak

Memberi saran dan petunjuk kepada pasien dalam rangka

pengobatan penyakit pasien tersebut

5. Tingkat Hubungan Pemangku Jabatan Dengan Benda

Benda merupakan bahan, alat atau produk yang berupa objek tidak

bernyawa, mempunyai bentuk dan sifat fisik. Dalam hubungan

dengan benda, fungsi pegawai dibedakan antara :

Perbedaan Fungsi terkait mesin Fungsi terkait benda

Penjelasan Dalam fungsi ini kegiatan

pegawai merupakan bagian

kegiatan mesin, baik sebagai

pemegang atau sebagai

pengarah bahan, hasil atau

alat.

Apabila dalam suatu

pelaksanaan kegiatan, karyawan

berhubungan sedikit dengan

mesin, atau tidak berhubungan

sama sekali dengan mesin, maka

ia melakukan kegiatan non

mesin.

Contoh Memasang (0) Mengerjakan presisi (1)

Page 19: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

15

Menjalankan,

mengontrol (2)

Mengemudikan,

menjalankan (3)

Melayani (5)

Memasukan /

mengeluarkan (6)

Bekerja menggunakan

perkakas tangan (4)

Memegang (7)

KETERANGAN: Semakin kecil skor menunjukkan semakin tinggi tingkat hubungan

a. Memegang (7)

Menggunakan anggota badan, perkakas tangan atau alat khusus

lain dalam mengerjakan, memindahkan atau membawa benda,

kegiatan ini hanya memerlukan sedikit pertimbangan untuk

mencapai standar atau dalam memilih benda-benda yang sesuai.

Contoh :

Mengisi gerobak dengan pasir dan mendorong atau

menariknya

Mencuci alat makan

Mengepel, menyapu dan membersihkan ruangan

Memotong rumput

Menulis (memegang pulpen atau pensil)

b. Memasukan ke / Mengeluarkan dari Mesin (6)

Menyisipkan, memasukan, menyelipkan atau menempatkan

bahan ke dalam atau memindahkan dari mesin, atau dari

peralatan otomatik, atau yang dilayani, atau yang dioperasikan

oleh pegawai-pegawai lainnya. Misalnya :

Page 20: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

16

Memasukan ke dan mengeluarkan bahan yang diproduksi

dari mesin foto copy

Memasukan pasir, semen, batu kerikil, serta air ke dalam

mesin pengaduk beton dan menampung hasilnya

c. Melayani (5)

Menghidupkan, menghentikan dan mengamati kerja mesin serta

peralatannya. Termasuk dalam fungsi ini menyesuaikan bahan

atau mengontrol mesin seperti mengubah alat control, mengatur

waktu atau mengatur suhu, memutar katup untuk mengalirkan

bahan dan memutar pemindahan aliran listrik.

Kegiatan dalam fungsi pegawai ini hanya memerlukan

pertimbangan sedikit dan tidak memerlukan keterangan yang

tinggi. Misalnya :

Melayani mesin stensil

Melayani mesin foto copy

d. Bekerja dengan Tangan atau Perkakas Tangan (4)

Menggunakan anggota badan, seperangkat alat perkakas atau

alat-alat khusus untuk mengerjakan, menggerakkan atau

menempatkan benda. Kegiatan ini memerlukan pertimbangan

mengenai ketetapan yang harus dicapai dan dalam pemilihan

perkakas atau benda yang tepat. Misalnya :

Mengetik suatu konsep

Mengepak kembali parasut yang telah digunakan atau telah

dibuka dengan mematuhi ketentuan standar demi

keselamatan pemakainya

Memasang kabel instalasi listrik, memasang perlengkapan

instalasi, memotong kabel dan membuat lubang pada

Page 21: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

17

dinding dan penyekat untuk memasukan dengan

menggunakan kunci inggris, obeng, gergaji, dan alat bor

e. Mengemudikan-Menjalankan Mesin (3)

Menghidupkan, menghentikan, mengatur jalan mesin atau

peralatan yang arahnya harus dikemudikan untuk memproses

benda dan atau memindahkan benda atau orang. Dalam fungsi ini

mesin bersifat bergerak atau berjalan. Mesin derek termasuk

kategori ini sebab fungsi utamanya adalah mengemudikan bagian

yang bergerak atau berjalan, yaitu mengangkat, menaikkan,

menurunkan dan memindahkan barang. Misalnya :

Mengemudikan mobil, kapal, atau pesawat terbang

Mengemudikan Derek dengan menekan pedal atau tombol

untuk mengatur Derek berputar, atau gerak turun, naik

Derek

f. Menjalankan-Mengontrol Mesin (2)

Menjalankan mesin meliputi menghidupkan, menyetel, mengatur

kerja dan menghentikan mesin, mengatur bahan yang akan

diproses oleh mesin termasuk dalam fungsi ini. Mengontrol mesin

meliputi mengamati berbagai alat penunjuk pada mesin,

menekan tombol / pedal, kecepatan pompa, reaksi bahan dan

lain-lain.

Perbedaan fungsi pegawai ini (2) dengan “melayani mesin (5)”

ialah bahwa kegiatan-kegiatan dalam fungsi ini memerlukan

pertimbangan mengenai ketepatan yang harus dicapai dan

memerlukan pengetahuan serta keterampilan yang perlu

dilatihkan. Dalam fungsi ini, mesin bersifat tetap atau tidak

berjalan. Misalnya :

Page 22: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

18

Memutar alat pengontrol televise untuk mengambil gambar

dengan jelas dan tepat

Mengetik daftar upah sesuai dengan konsep

g. Mengerjakan Presisi (1)

Menggunakan anggota badan atau perkakas untuk mengerjakan,

memindahkan, mengarahkan atau menempatkan objek secara

tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dengan

toleransi yang kecil.

Pemilihan perkakas, objek dan bahan yang akan digunakan

memerlukan pertimbangan banyak. Pengetahuan dan

keterampilan khusus diperlukan dalam melaksanakan fungsi

pegawai ini. Misalnya :

Menimbang bahan obat campuran sesuai dengan resep

dokter

Menggambar rancangan pola bahan tekstil pada kertas

grafik dengan menggunakan cat air, kuas, dan mistar

Mengukir patung yang rumit, monumen, atau ornamen, baik

yang dibuat dari batu, beton atau kayu dengan

menggunakan pahat, palu, pisau khusus

h. Memasang Mesin (0)

Menyesuaikan mesin untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu

dengan memasang, mengubah komponen-komponen atau

memperbaiki mesin menurut standar.

Mereka yang memasang sejumlah atau satu mesin untuk pegawai

lain, atau untuk pekerjaan sendiri termasuk melakukan fungsi

pegawai tersebut. Misalnya :

Page 23: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

19

Memilih, memasang dan menyetel daun gergaji, pangkal alat

potong, logam bor dan sabuk ampelas pada berbagai mesin

pengerjaan kayu dengan menggunakan perkakas tangan dan

mistar, dan secara periodik membetulkan bagian mesin

untuk menyesuaikan dengan spesifikasi

Membongkar, memperbaiki, mengganti dan memasang

komponen mesin mobil agar mesin dapat berfungsi baik

sesuai dengan standar

6. Cara Merumuskan Fungsi Pegawai

Fungsi pegawai yang dijabarkan dalam tingkat hubungan pemangku

jabatan dengan data / orang / benda dapat diiktisarkan sebagai

berikut.

TINGKAT HUBUNGAN PEMANGKU JABATAN DENGAN :

DATA :

0 Memadukan

1 Mengkoordinasikan

2 Menganalisis

3 Menyusun

4 Menghitung

5 Menyalin

6 Membandingkan

ORANG :

0 Menasihati

1 Berunding

2 Mengajar

3 Menyalin

Page 24: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

20

4 Menghibur

5 Mempengaruhi

6 Berbicara / memberi tanda

7 Melayani

8 Menerima instruksi membantu

BENDA :

FUNGSI MESIN FUNGSI BENDA

0 Memasang mesin

2 Menjalankan, mengontrol

mesin(Operating

controlling)

3 Mengemudikan,

menjalankan mesin

(Driving Operating)

5 Melayani mesin (Tending)

6 Memasukan ke /

mengeluarkan barang dari

mesin(Feeding off

bearing)

1 Mengerjakan presisi

(Precision Working)

4 Mengerjakan benda

dengan tangan /

perkakas

(Manipulating)

7 Memegang (Handling)

KETERANGAN: Semakin kecil skor menunjukkan semakin tinggi tingkat hubungan

C. Latihan 1

Peserta dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok-1 mendiskusikan jabatan

yang lebih dominan berhubungan dengan data. Kelompok-2

mendiskusikan jabatan yang dominan berhubungan dengan orang.

Kelompok-3 mendiskusikan jabatan yang berhubungan dengan benda.

Selanjutnya masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi dalam

diskusi pleno.

Page 25: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

21

D. Rangkuman

1. Fungsi Pekerja

Fungsi pekerja adalah gambaran hubungan faktor orang sebagai

pelaku kerja dengan faktor lain dalam hubungan kerja. Faktor lain

tersebut dapat dengan faktor data dan informasi, hubungan orang

(pekerja/pegawai dengan orang lain (pihak yang dilayani) serta

hubungan orang dengan benda dalam rangka mewujudkan hasil

kerja.

2. Kegunaan fungsi

Kegunaan fungsi pekerja, tercermin pada 24 tingkat hubungan yang

menggambarkan tingkat hubungan hubungan pekerja dengan data,

orang dan barang.

3. Cara merumuskan fungsi pekerja

Cara merumuskan fungsi pekerja, dijabarkan dalam hubungan

pemangku jabatan dengan data, orang dan benda

a. Tingkat hubungan dengan data, terdiri dari:

0 Memadukan

1 Mengkoordinasikan

2 Menganalisis

3 Menyusun

4 Menghitung

5 Menyalin

6 Membandingkan

b. Tingkat hubungan dengan orang, terdiri dari:

9 Menasihati

10 Berunding

11 Mengajar

12 Menyalin

Page 26: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

22

13 Menghibur

14 Mempengaruhi

15 Berbicara / memberi tanda

16 Melayani

17 Menerima instruksi membantu

c. Tingkat hubungan dengan benda, terdiri dari:

0 Memasang mesin

1 Mengerjakan presisi(Precision Working)

2 Menjalankan, mengontrol mesin(Operating controlling)

3 Mengemudikan, menjalankan mesin (Driving Operating)

4 Mengerjakan benda dengan tangan / perkakas(Manipulating)

5 Melayani mesin (Tending)

6 Memasukan ke / mengeluarkan barang dari mesin(Feeding off

bearing).

7 Memegang (Handling)

E. Tes Formatif 1

Pilihlah tiga jabatan dilingkungan kerja Anda yang menunjukkan dominasi fungsi

pekerja atau pemangku jabatannya berhubungan dengan data, orang dan

benda.

F. Balikan dan Tindak Lanjut 1. Harap Anda nilai sendiri, seberapa jauh tingkat kemampuan Saudara dalam

memahami, menjelaskan dan mempunyai pengetahuan terhadap materi yang dipelajari!

2. Kalau Anda telah memahami materi Kegiatan Belajar ini dengan Baik. Silahkan lanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya;

3. Anda perlu mengulang mempelajari kegiatan belajar ini terutama pada bagian yang belum Saudara kuasai.

Page 27: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

23

BAB III KEGIATAN BELAJAR - 2

TEKNIK PENYUSUNAN SYARAT JABATAN

A. Indikator Keberhasilan Belajar:

Peserta dapat memahami pengertian data syarat jabatan, menjelaskan

pengertian syarat jabatan, merumuskan syarat jabatan,

B. Uraian Materi Teknik Penyusunan Syarat Jabatan

1. Pengertian Data Syarat Jabatan

Data syarat jabatan merupakan sejumlah persyaratan jabatan yang

menekankan pada syarat-syaratmengenai orangnya yang diperlukan

untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik.

Menurut Dale Yoder dalam Moekijat, 1988:117 diterangkan

bahwa data jabatan itu meliputi:

a. Jenis kelamin;

b. Usia;

c. Kecakapan;

d. Pelatihan;

e. Pengalaman;

f. Beberapa ciri badaniah khusus, seperti:

g. Kekuatan lengan;

h. Kekuatan kaki;

i. Kekuatan punggung;

j. Atau cacat badan yang dihindari;

k. Kemampuan – kemampuan khusus;

l. Kecerdasan;

m. Ingatan;

n. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pancaindera;

o. Perasaan;

Page 28: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

24

p. Pendengaran;

q. Penglihatan;

r. Penciuman;

s. Perabaan;

t. Perasaan khusus seperti:

u. Keseimbangan;

v. Perangai;

w. Tinjauan kedalam dan keluar.

Menurut Peraturan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2011,

tanggal 28 Juni 2011, disebutkan bahwa syarat jabatan merupakan

kualifikasi yang harus dipenuhi oleh PNS untuk dapat melakukan

pekerjaan atau memangku jabatan.

2. Pengertian Syarat Jabatan

Menurut Peraturan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2011,

tanggal 28 Juni 2011, pada halaman 11-13, disebutkan bahwa syarat

jabatan merupakan kualifikasi yang harus dipenuhi oleh PNS untuk

dapat melakukan pekerjaan atau memangku jabatan.

Syarat jabatan terdiriatas pangkat/golongan ruang, pendidikan,

kursus/diklat, pengalaman kerja, pengetahuan kerja, keterampilan

kerja, bakat kerja, temperamen kerja, minat kerja, upaya fisik, kondisi

fisik dan fungsi pekerja.

a. Pangkat/Golongan Ruang

Pangkat dan golongan ruang minimal yang dipersyaratkan untuk

menduduki suatu jabatan. Contoh: pangkat/golongan ruang pada

operator komputer: Pengatur Muda / II/b.

b. Pendidikan

Page 29: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

25

Pendidikan formal minimal yang dipersyaratkan untuk menduduki

suatu jabatan. Contoh pendidikan pada operator komputer: SLTA

c. Kursus/Latihan

Pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan

kemampuan manajerial dan non manajerial, seperti kemampuan

di bidang manajerial, teknis tertentu, dan pengetahuan lainnya

sesuai dengan syarat pekerjaan dengan memperhatikan fungsi

pekerjaannya. Conto kursus/diklat pada operator komputer:

Penjenjangan : -

Teknis : Komputer

d. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja merupakan pengembangan pengetahuan,

keterampilan kerja, sikap mental, kebiasaan mental dan fisik yang

tidak diperoleh dari pelatihan, tetapi diperoleh dari masa kerja

sebelumnya dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan

pekerjaan jabatan saat ini. Contoh pengalaman kerja pada

operator komputer: 1 (satu) tahun di bidang pengetikan.

e. Pengetahuan Kerja

Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan

formal atau informal yang dimanfaatkan oleh PNS di dalam

pemecahan masalah, daya cipta serta dalam pelaksanaan tugas

pekerjaan. Contoh pengetahuan pada operator komputer:

pengetahuan mengenai program-program komputer.

f. Keterampilan Kerja

Keterampilan merupakan tingkat kemampuan dan penguasaan

taknis operasional PNS dalam suatu bidang tugas tertentu. Contoh

keterampilan kerja pada operator komputer: keterampilan

mengetik, keterampilan teknik menyiapkan dan memelihara

perangkat komputer, keterampilan mencetak file.

Page 30: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

26

g. Bakat Kerja

Bakat kerja merupakan kapasitas khusus atau kemampuan

potensial yang disyaratkan bagi seseorang untuk dapat

mempelajari, memahami, memahami beberapa tugas atau

pekerjaan. Contoh bakat kerja pada operator komputer:

G = Inlelegensia

V = Verbal

N = Numerik

Q = Ketelitian

F = kecekatan jari

h. Temperamen Kerja

Temperamen Kerja merupakan syarat kemampuan penyesuaian

diri yang harus dipenuhi PNS sesuai dengan sifat pekerjaan.

Contoh temperamen kerja pada operator komputer: R = Rutinitas.

i. Minat Kerja

Minat kerja merupakan kecenderungan memiliki kemauan,

keinginan, dan kemampuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan

dengan dengan baik berdasakan pengalaman dan pengetahuan

yang dimiliki. Contoh minat kerja pada operator komputer:

1b = komunikasi data

3a = rutin kongkrit dan teratur

4a = Baik untuk orang lain

j. Upaya Fisik

Upaya fisik merupakan penggunaan organ fisik meliputi seluruh

bagian anggota tubuh dalam pelaksanaan tugas jabatan.

k. Kondisi Fisik

Kondisi tertentu yang diperlukan oleh pemangku jabatan agar

dapat melakukan tugas jabatan dengan baik, syarat kondisi fisik

terdiri dari:

Page 31: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

27

1) . Jenis kelamin yang diperbolehkan untuk memangku jabatan;

2) . Umur tertentu yang dipersyaratkan;

3) . Tinggi badan tertentu;

4) . Berat badan tertentu;

5) . Postur tubuh;

6) .Penampilan, faktor lain seperti sikap ramah, suara merdu,

tegas, lemah lembut, pendiam dan lain-lain;

Contoh kondisi fisik pada operator komputer:

1) Jenis kelamin : Pria

2) Umur : 25 tahun

3) Tinggi badan : 160 cm

4) Berat Badan : 60 kg

5) Postur badan : tegap

6) Penampilan : rapih

l. Fungsi Pekerja

Fungsi pekerja adalah tingkat hubungan PNS dengan data, orang

dan benda. Contoh fungsi pekerja pada operator komputer:

D5 = Menyalin data

O7 = Melayani orang

B5 = Melayani mesin

Jadi syarat jabatan merupakan informasi jabatan turunan artinya

informasi tentang syarat jabatan dirumuskan melalui informasi

jabatan yang lain, sebagaimana telah dikemukakan dalam dasar-

dasar analisis jabatan.

Dengan kata lain dapatlah dinyatakan bahwa syarat jabatan

sebenarnya bukan merupakan aspek material jabatan, tetapi

merupakan aspek pemangku jabatan yang merupakan atas hasil

analisis tentang butir-butir informasi yang dirumuskan melalui proses

Page 32: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

28

pemegang jabatan dalam mengolah bahan menggunakan alat kerja

dengan tindakan kerja dalam kondisi tertentu menjadi hasil kerja.

Contoh:

NAMA JABATAN KARAKTERISTIK JABATAN INFORMASI JABATAN SYARAT JABATAN

1. Pramu Tamu Pelaksanaan kerja: melayani

Kemampuan Berkomunikasi baik Menguasai bahasa Asing

Kondisi kerja: kantor (indoors)

Pengetahuan Keprotokolan, etika kerja, agenda kerja

Pendidikan Sarjana

Pengalaman Min : 1 tahun

Bakat Publik relations

Temperamen Ramah

Syarat fisik Wanita, Menarik

3. Merumuskan Syarat Jabatan

Dalam merumuskan syarat jabatan diperlukan informasi dari suatu

jabatan secara lengkap seperti: identitas jabatan, data dan

karakteristik jabatan serta informasi jabatan dari jabatan yang kan

dirumuskan kualifikasinya.

Karena perbedaan aspek fisik serta mental pada setiap jabatan dan

keterbatasan kemampuan orang, maka perlu ditentukan syarat yang

harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan

tersebut dengan wajar. Syarat jabatan terdiri dari syarat-syarat :

a. Keterampilan Kerja

Keterampilan kerja atau disingkat dengan keterampilan ialah

tingkat kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan atau

suatu bagian pekerjaan, yang hanya dapat diperoleh dari praktik,

baik melalui pelatihan pelatihan praktik maupun melalui

pengalaman. Tanpa melalui praktik, seseorang tidak dapat

memiliki keterampilan. Keterampilan dapat mencakup aspek-

aspek :

Page 33: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

29

Aspek Mental, yaitu kecakapan kerja pikiran.

Contoh: menganalisa data, membuat keputusan,

menghitung dan menghafal;

Aspek Fisik, yaitu kecakapan melakukan gerakan fisik

Contoh: memegang kemudi, memindahkan tugas,

menekan tombol, memanjat, berlari, dan sebagainya;

Aspek Sosial, yaitu kecakapan dalam melakukan tugas yang

berhubungan dengan orang lain.

Contoh: mempengaruhi, membentuk pendapat, berpidato,

menawarkan barang dan lainnya.

Dalam analisis syarat jabatan, keterampilan tidak dinyatakan

menurut aspeknya, tetapi menurut macam dan tingkatnya.

Misalnya:

“Duduk lama dalam sikap tertentu, 10 jari menghentak-

hentakkan tombol mesin ketik dan mata melihatnya pada konsep

surat.”

Informasi mengenai keterampilan kerja diperoleh dari

wawancara dan dari pengamatan kerja pegawai yang

pekerjaannya dianalisis, dari penjelasan atasan langsung pegawai

tersebut atau dari keadaan tempat kerja dan risiko bahaya

tertentu.

b. Kompetensi Kerja

Surat atau keterangan tanda kompetensi kerja merupakan

pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah atau badan-badan

tertentu, yang berwenang menyatakan bahwa pemilik surat atau

tanda kompetensi tersebut mampu melaksanakan suatu

pekerjaan dengan standar tertentu.

Page 34: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

30

Sebagai konsekuensinya orang yang tidak memiliki surat-surat

atau tanda tersebut dilarang melaksanakan pekerjaan tersebut

karena dianggap tidak mampu sehingga dapat menimbulkan

kesalahan yang membahayakan. Langganan tersebut biasanya

disertai dengan sanksi hukuman.

Pemilihan surat atau tanda kompetensi kerja pada umumnya

harus dijadikan syarat jabatan yang mempunyai dampak kuat

atau akibat yang jauh bagi keselamatan manusia lain atau dapat

mengakibatkan kerugian material yang besar jika salah

melaksanakan pekerjan. Contoh jabatan ini adalah Penerbang,

Dokter, Pengemudi, Apoteker dan Tukang Las Tingkat Tinggi.

c. Pengetahuan Kerja

Pengetahuan kerja ialah pengetahuan yang harus dimiliki

pemangku jabatan agar dapat melakukan pekerjaan dengan

wajar. Pengetahuan kerja merupakan dasar bagi seseorang untuk

memperoleh keterampilan kerja. Pengetahuan kerja dapat

diungkapkan menurut macam dan tingkatnya. Menurut

macamnya pengetahuan kerja meliputi pengetahuan tentang :

Produk

Peralatan

Bahan

Prosedur dan Metode

Arus Produk (proses yang berhubungan dengan pekerjaan)

Ukuran-Ukuran

Rumus-Rumus Hitungan

Bahasa

Risiko Bahaya

Hubungan Jabatan

Page 35: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

31

Dan Lain-Lain

Menurut tingkatnya pengetahuan kerja bisa digolongkan dalam

beberapa kategori, misalnya cukup mengetahui, memahami,

menginformasikan dan mengajarkan. Syarat ini diperoleh melalui

proses wawancara pada karyawan atau atasannya, dengan

mempelajari kegiatan kerja, bahan peralatan, risiko bahaya, dan

lain sebagainya.

d. Pendidikan

Syarat pendidikan dinyatakan menurut macam dan tingkatnya.

Pendidikan yang disyaratkan ialah pendidikan minimum. Syarat

ini dapat ditentukan dengan menanyakan kepada pemangku

jabatan dan atasannya, atau dengan mempertimbangkan

pendidikan pengetahuan kerja agar dapat melakukan

pekerjaannya dengan wajar. Dalam menentukan syarat

pendidikan perlu pula mempertimbangkan :

Pendidikan yang seharusnya, yaitu pendidikan yang

sebaiknya dijadikan syarat.

Jika tidak dapat atau sukar diperoleh tenaga kerja yang

memiliki pendidikan yang seharusnya, maka dicari tenaga

kerja dengan pendidikan lain. Pada umumnya, pendidikan

alternatif ini kurang memenuhi syarat, tetapi dengan

pemberian pelatihan tertentu kepada tenaga kerja

berpendidikan ini, maka tenaga kerja tersebut sudah dapat

dinyatakan menurut macam serta tingkat pendidikan,

pendidikan seharusnya, dan pendidikan alternatif.

Page 36: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

32

e. Latihan Kerja

Setiap instansi atau perusahaan dapat menggunakan mesin,

bahan, prosedur dan metode kerja yang berbeda dari yang

digunakan oleh perusahaan / instansi lain. Walaupun perusahaan

atau instansi tersebut adalah sejenis. Suatu badan pendidikan

tidak mungkin mengajarkan semua macam mesin, bahan,

prosedur serta metode kerja, dan lain-lain yang digunakan oleh

perusahaan-perusahaan yang ada dalam masyarakat. Setiap

perusahaan mempunyai kekhususannya sendiri. Karena itu, perlu

diadakan latihan kerja menurut keperluan dan kekhususan

masing-masing.

Sasaran utama latihan kerja ialah penciptaan keterampilan serta

pengetahuan kerja peserta latihan. Latihan merupakan proses

pembentukan pengalaman kerja untuk mendapatkan

keterampilan dan pengetahuan kerja. Latihan kerja yang menjadi

syarat jabatan dapat dinyatakan menurut macam serta tingkat

latihan, menurut fase pelaksanaan latihan yaitu latihan pra

penempatan : Latihan Peningkatan Keterampilan, Latihan Alih

Tugas, dan menurut sifat latihan yaitu pada pekerjaan dan

latihan di luar pekerjaan.

Dalam latihan pada pekerjaan, orang tidak dibebaskan dari

pekerjaannya, tetapi mereka diberi bimbingan dalam melakukan

pekerjaan tersebut. Lain halnya dengan latihan di luar pekerjaan,

dalam latihan ini tenaga kerja bebas dari pekerjaan mereka dan

diberi pelajaran teori dan praktek. Sejarah latihan kerja

ditentukan dengan menanyakan kepada karyawan dan

atasannya mengenai latihan yang diperlukan untuk dapat

memperoleh keterampilan kerja dan pengetahuan kerja agar

dapat melaksanakan dengan wajar.

Page 37: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

33

f. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja memantapkan dan mengembangkan

keterampilan dan pengetahuan kerja, sikap mental, dan

kebiasaan mental dan fisik yang tidak dapat diperoleh dari

latihan. Syarat pengalaman dinyatakan menurut pekerjaan yang

harus pernah dilakukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

Informasi tentang syarat pengalaman dapat diperoleh atasan

karyawan yang pekerjaannya dianalisis dari unit personalia atau

dengan mempelajari pengalaman beberapa karyawan serta

membandingkannya dengan prestasi mereka dalam pekerjaan

tersebut.

g. Bakat Kerja

Yang dimaksud denganbakat ialah kapasitas khusus atau

kemampuan potensial yang disyaratkan bagi seseorang untuk

dapat mempelajari atau memahami beberapa tugas atau

pekerjaan. Syarat bakat merupakan salah satu kriteria dasar

untuk menilai kesesuaian potensi seseorang dengan jabatan

tertentu, yaitu : intligensia, verbal, numerik, spasial, persepsi,

motorik, finger dexterity, keterampilan mata dan tangan,

membedakan warna/rasa/penciuman.

Jika untuk melaksanakan suatu jabatan dibutuhkan suatu

bakat tertentu yang tingkatnya sedang, tinggi atau tinggi sekali,

maka bakat tersebut disyaratkan untuk jabatan ini.

h. Temperamen Kerja

Dalam analisis jabatan, temperamen kerja diartikan sebagai

syarat kemampuan penyesuaian diri yang harus dipenuhi

pegawai untuk bekerja sesuai dengan data jabatan.

Penggunaan temperamen kerja sebagai salah satu syarat

pekerjaan timbul dari keyakinan bahwa jabatan yang berbeda

Page 38: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

34

memerlukan kepribadian yang berbeda pula dari

pelaksanaannya. Pengalaman dalam penempatan individu dalam

pekerjaan membuktikan bahwa temperamen kerja pemangku

jabatan sering merupakan faktor yang menentukan dalam

keberhasilan melaksanakan pekerjaannya. Misalnya,

ketidakpuasan seorang atau kegagalannya dalam memangku

jabatan sering disebutkan oleh ketidakmampuan menyesuaikan

diri dengan data jabatan yang dipangkunya.

Temperamen kerja yang diisyaratkan bagi suatu jabatan

dipertimbangkan dari hasil, bahan, peralatan, kegiatan kerja,

tempat kerja, risiko bahaya, dan lain-lainnya.

Contoh: KEMAMPUAN MENYESUAIKAN DIRI DAN MENERIMA TANGGUNG

JAWAB

ILUSTRASI UMUM

DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN

01. Bertanggungg jawab seluruh

proyek dan program

01. Memberi saran, mengajar yang tidak

mencakup directing, controlling, dan

planning

02. Merencanakan pengembangan

perusahaan

02. Merencanakan kegiatan-

kegiatannya sendiri, tetapi tidak

merencanakan kegiatan pekerja-

pekerja lain

03. Melakukan pekerjaan sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan dan

tidak perlu merencanakan

04. Mengkoordinasikan, informasi

tetapi tidak memecahkan

Page 39: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

35

Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan perasaan, gagasa,

dan fakta.

ILUSTRASI UMUM

DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN

01. Mencerminkan originalitas

gagasan atau perasaan dalam

kerja

01. Menafsirkan dan mengembangkan

prosedur yang bukan gagasan atau

perasaannya sendiri

02. Mempelajari dan mengerjakan

objek lebih secara hadian

02. Menyatakan gagasan atau perasaan

orang lain yang membuat instruksi

atau gambar kerja

03. Merasanakan dan memahami

citra mental orang lain

03. Mengajar dari buku teks yang ditulis

oleh orang lain dan tidak

menafsirkan

04. Mengerjakan karya-karya seni yang

membutuhkan perasaan, dimana

pelaksanaannya tidak

mengungkapkan perasaan dari yang

merancang

Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri untuk pekerjaan-pekerjaan

mempengaruhi (Influencing) orang lain. dalam pendapat, sikap, atau

pertimbangan mengenai pengambilan keputusan.

ILUSTRASI UMUM

DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN

01. Menulis hal-hal yang

mempengaruhi pendapat

orang lain atau mengutarakan

gagasan yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan

01. Pekerjaan yang tidak mempengaruhi

pikiran langganan atas barang

02. Membuat rancangan iklan 02. Menyajikan informasi

Page 40: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

36

03. Menampilkan kesungguhan

hati dan pengetahuan hati dan

pengetahuan dalam berbagai

perundangan agar gagasan

dan rancangan yang diajukan

dapat diterima

Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri pada kegiatan pembuatan

kesimpulan, penilaian atau pembuatan keputusan.

ILUSTRASI UMUM

DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN

01. Menilai kemauan hadirin

untuk menerima atau menilai

sifat emosional dalam suatu

sarana

01. Mendengarkan penentuan pada

pengembangan instruksi yang bukan

merupakan pertimbangan pribadi

02. Menafsirkan sikap dari

lingkungan

02. Evaluasi menurut kriteria yang dapat

diuji

03. Memilih bahan dan objek

untuk menghasilkan efek-efek

yang diharapkan

03. Pertimbangan hanya sedikit dibuat

atas dasar kriteria

04. Menyusun rencana yang paling

fleksibel

05. Menilai mutu dari sesuatu

berdasar rangsangan indera

Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan pengambilan

kesimpulan, pembuatan pertimbangan, atau pembuatan

keputusan.

Page 41: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

37

ILUSTRASI UMUM

DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN

01. Mengajukan tuntutan atas

dasar data yang tersedia

01. Penilaian dan keputusan adalah

relatif tidak penting

02. Menentukan macam penyakit

dari hasil-hasil tes

laboratorium

02. Mengambil keputusan atas dasar

kriteria yang subjektif

03. Mengembangkan produk-

produk baru dengan

menggunakan pengetahuan

tentang benda dan energi

03. Sudah ada dasar yang jelas dan pasti

untuk penilaian dan pengambilan

keputusan

04. Menulis artikel-artikel

berdasar pengetahuan bahan

pokok dasar fakta

04. Keputusan yang diambil adalah

sangat rendah (minimal)

Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan yang berulang

(Repetitive), atau secara terus-menerus (Continously) melakukan

kegiatan yang sama.

ILUSTRASI UMUM

DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN

01. Secara terus menerus

melakukan kegiatan dengan

mesin yang sama

01. Tugas tidak berulang dan diperlukan

adanya variasi dalam

pelaksanaannya

02. Bekerja bersama-sama pekerja

lainnya di suatu deretan

perakitan

02. Sering ada perubahan kegiatan dan

hubungan orang yang cukup

menyebabkan adanya variasi dan

menghilangkan sifat repetitif

03. Memasukan bahan ke dalam 03. Berulang-ulang melakukan tugas

Page 42: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

38

mesin pada interval waktu

tertentu

yang sama tetapi kecepatannya

berbeda dan lingkungannya berbeda

pula

04. Melakukan tugas yang sama tetapi

berbicara dengan orang lain,

sehingga menimbulkan adanya

variasi

05. Tugas-tugas tidak berulang dan

bekerja menggunakan berbagai

variasi teknik

Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri untuk bekerja dengan ketegangan

jiwa (Performing Under Stress) jika berhadapan dengan keadaan

darurat, kritis tidak biasa atau berbahaya.

ILUSTRASI UMUM

DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN

01. Situasi kritis yang memerlukan

ketenangan penguasaan

pikiran

01. Jarang berhadapan dengan situasi

kritis, yang tidak terduga atau yang

berbahaya

02. Bekerja dalam kondisi yang

berbahaya

02. Tidak berhadapan dengan situasi

yang berbeda dengan situasi

kehidupan normal

03. Memerlukan konsentrasi di

tengah-tengah gangguan

03. Dalam bekerja menggunakan alat-

alat pengaman

04. Memerlukan ketenangan

dalam menghadapi hinaan,

perlawanan, dan lain-lain

04. Tubuh pekerja terlindung dari mesin

Page 43: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

39

Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi yang menghendaki

pencapaian dengan tepat menurut perangkat batas (Set of Limits),

toleransi, atau standar-standar tertentu.

ILUSTRASI UMUM

DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN

01. Bekerja dengan toleransi yang

berat

01. Pekerjaan yang tidak memerlukan

batas dalam standar yang kuat

02. Mengontrol alat-alat

penyiaran program radio atau

televisi

03. Memotong pakaian menurut

pola secara cermat

04. Melakukan perhitungan

matematika dan menyiapkan

catatan angka secara cermat

05. Membuat catatan steno

dengan tangan atau mesin dan

mengalihkannya ke dalam

tulisan biasa dengan mesin tik

06. Bekerja dengan waktu yang

tepat

Contoh: Kemampuan menyesuaikan diri untuk melaksanakan berbagai tugas

(Variety), sering berganti (Changing) dari tugas yang satu ke tugas

yang lainnya yang “berbeda” sifatnya tanpa kehilangan efisiensi atau

ketenangan diri.

Page 44: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

40

ILUSTRASI UMUM

DISYARATKAN TIDAK DISYARATKAN

01. Menggunakan prinsip dan

teknik yang berbeda untuk

menyelidiki ke dalam dari

suatu objek sistem atau

kegiatan

01. Bekerja dengan teknologi yang

sama, serta teknik dan prosedur

yang sangat berkaitan

02. Menganalisa dan memperbaiki

peralatan

02. Tugas-tugasnya sangat berdekatan

03. Tidak ada perbedaan dalam teknik

04. Pengolahan data menggunakan

cara-cara yang tidak berbeda

i. Keadaan Lingkungan Kerja

Keadaan lingkungan pekerjaan, syarat fisik dan kemungkinan risiko

bahaya merupakan informasi jabatan yang lain misalnya bahan

kerja, perangkat kerja dan syarat jabatan. Informasi tersebut sangat

bermanfaat untuk kepentingan-kepentingan tertentu seperti untuk

menetapkan jabatan, upaya kesehatan dan keselamatan kerja untuk

penggunaan tenaga kerja penyandang cacat.

Yang dimaksud dengan keadaan lingkungan pekerjaan adalah

keadaan tempat bekerja yang merupakan konsekuensi keberadaan

pemangku jabatan harus berada di tengah lingkungan ruangan,

cahaya yang ada dalam ruangan, udara, suhu,posisi, dan letak atau

kondisi tertentu sehubungan dengan tugas pekerjaan.

Untuk kepentingan upaya perbaikan peralatan dan perangkat,

informasi tentang kondisi lingkungan pekerjaan akan bisa

menunjukkan kurang baik atau kurang sempurnanya peralatan dan

perangkat kerja, khususnya dengan mengaitkannya dengan

Page 45: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

41

kemungkinan risiko bahaya. Adapun aspek, faktor dan keadaan

tempat kerja, sebagai berikut :

Tempat Kerja

Yang dimaksud dengan tempat kerja adalah ruangan tempat

bekerja. Pengertian ruangan tidak dibatasi oleh adanya pembatas,

baik samping (dinding), di atas (atap), atau di bawah (lantai).

Tempat kerja meliputi faktor apakah berwujud dalam ruangan

beratap tanpa dinding, tempat terbuka bahkan mungkin tanpa

lantai, juga adanya pergantian tempat kerja, dari tempat yang

tertutup ke ruang terbuka, dari terbuka ke dalam ruangan tanpa

atap dan seterusnya. Adapun berbagai jenis tempat kerja, sebagai

berikut :

Di dalam ruangan cenderung terlindung keadaan cuaca

kecuali perubahan suhu

Di luar ruangan atau tempat terbuka kurang mampu

melindungi dari gangguan cuaca

Di dalam dan di luar, tugas dalam ruangan atau luar rungan

akan dibagi berdasar jumlah waktu yang hampir sama.

Suhu

Yang dimaksudkan dengan suhu adalah temperatur udara di

tempat pekerjaan. Faktor suhu meliputi : panas, dingin, dan

sedang, dengan atau tanpa variabel perubahan dan

pergantian.

Udara

Yang dimaksud dengan keadaan udara dalam lingkungan

pekerjaan adalah keadaan udara dilihat dari sifat bahannya

atau material udara.

Contoh udara di lingkungan pekerjaan bersifat buruk :

Page 46: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

42

Kering yaitu kurang mengandung air

Lembab yaitu yang terlalu banyak mengandung air

Berbau atau udara yang berbau tidak enak sehingga

mengganggu kenyamanan kerja

Udara beracun atau tercampur zat yang bisa berefek pada

kesehatan atau meracuni fisik

Udara bergas atau udara yang mengandung gas walau

tidak beracun. Gas ini bisa berwujud bahan yang

ditimbulkan dari bahan yang diolah, proses kerja dari

fasilitas umum perusahaan misalnya listrik dan air,

termasuk asap

Udara berkabut biasa muncul di tempat lingkungan kerja

yang berhawa dingin atau di lingkungan tempat yang tinggi

seperti pegunungan

Udara berdebu yang berarti udara di tempat pekerjaan

tersebut mengandung butir-butir debu

Udara yang kurang zat asam yaitu udara yang kandungan

zat asamnya tidak memenuhi syarat untuk pernapasan.

Bisa ditimbulkan oleh kurangnya ventilasi atau terlalu

banyak penghisapan zat asam, baik oleh mesin, peralatan,

maupun oleh manusia

Udara bertekanan yaitu udara yang tekanannya berada di

atas normal, bisa disebabkan oleh letak yang terlalu tinggi

atau oleh adanya penggunaan alat

Udara berangin adalah udara yang karena sebab tertentu

baik karena sebab tertentu, karena alat maupun alami

menjadi bergerak.

Page 47: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

43

Keadaan Ruangan

Aspek keadaan ruangan meliputi faktor seperti apakah luas,

cukup, sempit atau sangat sempit. Ukuran faktor ini adalah

berdasarkan kepentingan menurut masing-masing jenis

pekerjaan.

Letak

Aspek letak lingkungan pekerjaan terdiri dari lingkungan fisik

dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik terdiri dari faktor-faktor

apakah lingkungan pekerjaan tersebut tinggi, rendah atau

miring. Lingkungan sosial pekerjaan terdiri dari faktor apakah

berada di tempat yang ramai atau sepi dalam pengertian

sosial, yaitu dari lingkungan orang.

Penerangan

Penerangan merupakan aspek lingkungan pekerjaan yang

penting. Penerangan yang dimaksud adalah cahaya yang

diperlukan cukup bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Cahaya yang diperlukan bisa berwujud sebagai sarana, bisa

sebagai alat atau bahan, seperti cahaya untuk keperluan

fotografi serta proses hayati dan kimiawi. Dalam hal ini yang

dimaksud adalah penerangan yang dilihat dari segi sebagai

kenyataan lingkungan yang akan berdampak bisa berwujud

keadaan silau, terang sekali, kurang terang, gelap atau

bergantian antara faktor-faktor tersebut.

Suara

Suara sebagai salah satu aspek informasi tentang keadaan

lingkungan pekerjaan yaitu suara yang bisa ditangkap dari

proses pekerjaan, dari perangkat kerja (mesin, perkakas,

peralatan dan alat kerja lain) maupun suara alami yang

Page 48: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

44

ditimbulkan oleh angin, gejala alam yang lain maupun oleh

manusia.

Uraian Kegiatan

Yang dimaksud dengan uraian kegiatan adalah uraian yang

mengungkapkan apakah pemangku jabatan pada waktu

melakukan tugas atau kegiatan berada pada kategori atau

faktor-faktor tersebut. Uraian kegiatan meliputi :

Pada waktu melakukan tugas atau kegiatan apakah

pemangku jabatan berada di dalam ruangan tertutup

Pada waktu melakukan tugas atau kegiatan apakah

pemangku jabatan berada dalam udara yang kering dan

seterusnya

Pada waktu melakukan tugas atau kegiatan apakah

pemangku jabatan berada pada ruangan yang sempit dan

seterusnya

Pada waktu melakukan tugas atau kegiatan apakah

pemegang jabatan berada pada letak yang tinggi dan

seterusnya

Frekuensi

Bagaimana frekuensi berada di tempat kerja yang tertutup,

apakah kadang-kadang, sering, atau terus-menerus?

Bagaimana frekuensi kehadiran pegawai pada waktu dalam

situasi udara kering dan seterusnya, apakah kadang-

kadang, sering, atau terus-menerus?

Bagaimana frekuensi kehadiran pegawai dalam situasi

suara bising, apakah kadang-kadang, sering, atau terus-

menerus?

Page 49: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

45

Dampak

Yang dimaksud adalah akibat yang ditimbulkan oleh keadaan

tempat kerja, suhu, udara, keadaan ruangan, letak, tempat,

penerangan, suara dan getaran dalam frekuensi suara, dan

getaran dalam frekuensi yang bersangkutan. Akibat ini bisa

berwujud risiko bahaya yang ditimbulkan turunnya ketahanan

kerja, berkurangnya prestasi kerja dan sebagainya.

j. Syarat Fisik

Syarat fisik merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi agar bisa

melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Syarat fisik terdiri

dari dua segi, yaitu :

Segi Kondisional, suatu keadaan atau kondisi fisik yang harus

dipenuhi agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik.

Contohnya, suatu jabatan hanya bisa diduduki oleh seorang

dengan jenis kelainan tertentu semisal laki-laki atau

perempuan saja.

Segi Dinamis atau segi aktif fisik, yaitu syarat yang berupa fisik

minimal yang harus dipenuhi seseorang agar bisa melakukan

pekerjaan dengan baik khususnya yang berhubungan erat

dengan penggunaan fisik. Contohnya, dalam melakukan tugas

jabatan upaya fisik berdiri dan berjalan harus dilakukan.

Penggunaan informasi syarat fisik dan upaya fisik dalam informasi

jabatan, diperlukan untuk: penilaian jabatan, penilaian syarat

jabatan dan untuk diklat jabatan, keselamatan dan kesehatan

kerja, untuk perbaikan peralatan dan perlengkapan kerja,

santunan tenaga kerja cacat.

Adapun faktor-faktor fisik yang tercakup dalam syarat fisik

pemangku jabatan adalah

Page 50: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

46

Kondisi Fisik

Suara jabatan kadang-kadang memerlukan suatu keadaan atau

kondisi fisik tertentu agar pemangku jabatan bisa melakukan

tugas jabatan dengan baik. Kondisi fisik tersebut bisa berupa :

Jenis kelamin yang diperbolehkan untuk memangku jabatan

Umur tertentu yang disyaratkan

Tinggi badan tertentu

Berat badan tertentu

Postur tubuh

Penampilan, faktor lain seperti sikap ramah, suara merdu

sekaligus tegas, lemah-lembut, pendiam, dan lain-lain

Upaya Fisik

Penggunaan fisik meliputi penggunaan organ tubuh, tangan, kaki,

lengan, telapak tangan, bahu, punggung, mata, telinga, hidung,

dan mulut. Faktor ini dimintakan dengan istilah-istilah syarat

ringan (kurang dari 5 kg), ringan (10 kg), berat (25 kg), dan sangat

berat (40 kg lebih) berdasar pengukuran melalui salah satu atau

lebih dari kegiatan berikut ini :

Berdiri, berjalan, duduk

JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU

- Berdiri - Berada di suatu tempat dalam

posisi tegak di tempat kerja tidak

pindah ke tempat lain

- Berjalan - Bergerak dengan berjalan kaki

- Duduk - Berada di suatu tempat dalam

posisi duduk biasa

Page 51: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

47

Mengangkat, membawa, mendorong, menarik

JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU

- Mengangkat Menaikan atau menurunkan suatu benda

dari satu tingkat ke tingkat lain (termasuk

menarik ke atas)

- Membawa Memindahkan suatu benda, umumnya

dengan menggunakan tangan, lengan atau

bahu

- Mendorong Menggunakan tenaga untuk memindahkan

suatu benda dengan cara mendorong

(termasuk gerak memukul, menyepak,

atau menginjak pedal)

- Menarik Menggunakan tenaga untuk memindahkan

suatu benda dengan cara menarik

(termasuk menyentak atau merenggut)

Tentang mengangkat, mendorot dan menarik, yang penting adalah

intensitas dan lamanya melakukan kegiatan jasmani itu.

Pertimbangan yang berhubungan dengan intensitas tersebut

adalah :

(1) Perkiraan bobot benda yang diangkat/didorong/ditarik

(2) Posisi daripada penggunaan seluruh atau sebagian tubuh

pekerja pada waktu mengangkat/mendorong /menarik suatu

benda dengan bobot

(3) Bantuan yang diberikan oleh pembantu atau mesin

menggunakan tangan untuk membuat dan memasang ketel,

tanki drum dan peralatan kapal lainnya yang dibuat dari

pelat-pelat baja yang beratnya sampai 60 kg.

Memanjat dan/atau menyimpan imbangan

Page 52: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

48

JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU

- Memanjat Naik atau turun tangga, tiang, lereng dan lain

dengan menggunakan kaki dan atau tangan

dan kaki

- Menyimpan

Imbangan

Mengatur imbangan agar tidak jatuh waktu

berjalan, berdiri, membungkuk atau berlari di

atas tempat yang sempit, licin, dan tinggi tanpa

alat pegangan atau mengatur imbangan pada

waktu melakukan olah raga sehat

Membungkuk, berlutut, menunduk dan/atau merangkak

JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU

- Membungkuk Melengkungkan badan/tubuh dengan cara

meliukan tulang punggung sampai kira-kira

sejajar dengan pinggang

- Berlutut Melengkungkan paha kaki pada lutut dan

berdiam di suatu tempat dengan tubuh

ditahan oleh lutut

- Menunduk Melengkungkan tubuh dengan cara meliukan

tulang punggung dan kaki

- Merangkak Bergerak dengan menggunakan antara tangan

dan lutut atau tangan dan kaki

Menjangkau, memegang dan/atau meraba

JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU

- Menjangkau Menjangkau tangan dan lengan kejurusan yang

Page 53: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

49

/ Mencapai tertentu

- Memegang Dengan satu atau dua tangan (tidak termasuk

penggunaan jari) mengukur, memegang,

memutar dan lain sebagainya

- Bekerja

dengan Jari

Memungut, menjepit dan lain sebagainya,

termasuk yang utama dengan menggunakan

jari (berbeda dengan “memegang” yang

terutama menggunakan seluruh bagian tangan

atau lengan)

- Meraba Menyentuh terutama dengan jari untuk

mengetahui sifat-sifat benda seperti ukuran,

bentuk benda, suhu dan lain sebagainya

Berbicara atau mendengar

JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU

- Berbicara Menyatakan atau bertukar pikiran yang

diucapkan secara lisan agar dapat dipahami

- Mendengar Menggunakan telinga untuk mengetahui

adanya suara

Berbicara adalah penting untuk kegiatan dimana pekerja memberikan

informasi secara lisan kepada langganan atau umum. Mereka memberikan

penjelasan atau instruksi lisan dan terperinci kepada pegawai-pegawai

lainnya dengan cermat, jelas, dan tepat.Mendengar adalah penting untuk

kegiatan yang memerlukan kemampuan untuk menerima informasi secara

terperinci melalui komunikasi lisan, maupun membedakan suara-suara

misalnya pada waktu mengawasi mesin-mesin yang sedang bekerja.Faktor-

faktor tersebut tidak penting apabila jarak menerima instruksi lisan dalam

satu hari kerja atau tidak pernah memberi instruksi ataupun kombinasi dari

Page 54: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

50

kedua faktor tersebut selain dari percakapan-percakapan yang sangat

singkat.

Melihat

JENIS UPAYA CONTOH PERILAKU

- Ketajaman Jarak Jauh Kejelasan penglihatan dalam jarak lima meter

atau lebih

- Ketajaman Jarak Dekat Kejelasan penglihatan dalam jarak lima meter

atau kurang

- Pengamatan Mendalam Penglihatan tiga dimensi dimana terdapat

kemampuan untuk menetapkan hubungan

antara jarak dan ruang cara melihat benda

dimana dia berada dan sebagaimana adanya

- Melihat Gerakan Lingkungan yang dapat dilihat dari atas dan

bawah atau dari kanan kiri dimana mata dapat

melihat secara tepat pada titik-titik temu

tersebut

- Penyesuaian Penyesuaian lensa mata untuk menyatakan

suatu benda ke dalam fokus yang tepat

- Melihat Warna Kemampuan melihat dan menentukan warna-

warna pokok

Melihat merupakan hal penting dalam berbagai kegiatan dimana ruang lingkup

pandangan yang sempurna diperlukan untuk memproduksi dan/atau demi

keamanan sendiri atau dengan orang lain. Di sisi lain, melihat tidaklah selalu

penting untuk seluruh situasi dimana aspek visual masih tetap diperlukan.

Namun bila efisiensi visual dalam tingkat yang tertinggi diperlukan, maka

faktor tersebut menjadi penting. Efek dari pemenuhan syarat kemampuan

melihat secara berkelanjutan dan cermat, demi efisiensi visual terutama

Page 55: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

51

“penyesuaian” serta pemenuhan syarat visual untuk mesin-mesin yang

bergerak dan benda-benda lainnya (“melihat gerakan” dan “pengamatan

secara mendalam”), sehingga harus dijadikan bahan pertimbangan.

Adapun beberapa macam kegiatan terkait upaya melihat, sebagai berikut :

Melihat sebagai syarat penting Melihat sebagai syarat tidak penting

(1) Jabatan-jabatan yang

mengandung resiko bahaya,

dimana ketidaksempurnaan mata

akan mengakibatkan kecelakaan

bagi dirinya atau orang lain

(1) Mengemudikan dan mengendalikan

traktor kebun untuk membajak tanah,

menanam dan memetik tanaman

(2) Jabatan tertentu yang

memerlukan ketelitian dalam

meneliti & memilih suatu benda

(2) Memasukan barang cetakan ke dalam

map atau amplop. Kegiatan ini

memerlukan penglihatan jarak dekat

secara sepintas saja

C. Latihan 2

1. Jelaskan perbedaan antara data syarat jabatan dengan syarat

jabatan!

2. Jelaskan pendapat Anda tentang pentingnya informasi lain dan

keterkaitannya dengan syarat jabatan ?

3. Peserta diklat dikelompokkan menjadi kelompok kecil dengan

anggota kelompok antara 6-10 orang. Masing-masing kelompok

ditugasi untuk memilih 3 jabatan dilingkungan kerja masing-masing

untuk dirumuskan syarat jabatannya.

Page 56: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

52

D. Rangkuman

1. Data Syarat Jabatan merupakan informasi pokok yang menjadi

rujukan syarat jabatan terdiri dari: nama jabatan,karakteristik

jabatan dan informasi jabatan.

2. Syarat Jabatanmerupakan informasi tentang syara jabatan jabatan

yang dirumuskan melalui informasi jabatan lain. Oleh karena itu

syarat jabatan sebenarnya bukanlah syarat materi jabatan

melainkan lebih merupakan aspek dari pemangku jabatan.

3. Syarat jabatan menjadi penting berangkat dari pemikiran bahwa

dalam setiap proses kerja cenderung terdapat perbedaan.

Perbedaan mana pada aspek manusianya, alat kerja, perlengkapan

kerjanya serta kondisi yang melingkupi proses kerja tersebut.

4. Informasi lain adalah butir-butir informasi yang dirumuskan melalui

proses pemangku jabatan dalam mengolah bahan kerja,

menggunakan alat kerja maupun perlengkapan kerja dengan

tindakan kerja dalam kondisi kerja sehingga menjadi hasil kerja.

5. Syarat Jabatan terdiri dari: keterampil kerja, kompetensi kerja,

pengetahuan kerja, pendidikan, pelatihan kerja, pengalaman kerja,

bakat kerja, temperamen, lingkungan kerja serta syarat fisik.

E. Tes Formatif 2

1. Jelaskan perbedaan antara data syarat jabatan dengan syarat

jabatan!

2. Jelaskan pendapat Anda tentang pentingnya informasi lain dan

keterkaitannya dengan syarat jabatan ?

F. Balikan dan Tindak Lanjut

1. Harap Anda nilai sendiri, seberapa jauh tingkat kemampuan Saudara

dalam memahami, menjelaskan dan mempunyai pengetahuan terhadap

materi yang dipelajari!

Page 57: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

53

2. Kalau Anda telah memahami materi Kegiatan Belajar ini dengan Baik.

Silahkan lanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya;

3. Anda perlu mengulang mempelajari kegiatan belajar ini terutama pada

bagian yang belum Saudara kuasai.

G. KUNCI JAWABAN

1. Tes Formatif-1

Tiga jabatan dilingkungan kerja yang menunjukkan dominasi fungsi

pekerja atau pemangku jabatannya berhubungan dengan data, orang

dan benda, antara lain sebagai berikut:

NO

JABATAN HUBUNGAN

FUNGSI DENGAN TINGKAT

HUBUNGAN CONTOH

KEGIATAN

1. Pranata komputer

Data membanding Mengoreksi hasil print out berdasarkan konsep

2. Penasehat Perkawinan

Orang Menasehati Menasehati pasangan calon pengantin

3. Driver Benda Mengemudi Mengemudikan mobil kearah tujuan tertentu.

2. Tes Formatif-2

a. Perbedaan antara data syarat jabatan dengan syarat jabatan

adalah:

DATA SYARAT JABATAN ASPEK SYARAT JABATAN

Menitikberatkan syarat pada orangnya/ pemangku jabatan

ARTI Memberikan ukuran-ukuran dari masing-masing syarat

CONTOH : dibutuhkan jabatan pengajar less privat untuk murid SD dan SMP

Keterampilan kerja Berkomunikasi efektif

Kompetensi kerja Mendidik, mengajar, melatih

Page 58: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

54

Pengetahuan kerja Mengasai mapel UN

Pendidikan Minimal S-1

Latihan kerja Pernah mengikuti latihan tenaga pendidik

Pengalaman kerja Minimal 2th, pada bidang yang sama

Bakat kerja Penyerapan/persepsi tinggi

Temperamen kerja Mampu berbahasa

Lingkungan kerja Dalam ruangan

Temperamen Sabar, bertanggung jawab

Jenis kelamin Pria / wanita

Usia Minimal: 20 th maksimal: 40 th

b. Menurut pendapat kami informasi lain seperti: bahan kerja,

perangkat kerja, hasil kerja, kondisi tempat kerja, cuaca dan

sebagainya sangat penting dalam perumusan syarat jabatan.

c. Keterkaitan informasi-informasi lain tersebut dengan syarat

jabatan, yaitu informasi lain dapat memperjelas kondisi/syarat

jabatan bagi rekrutmen pemangku jabatan, bermanfaat untuk

evaluasi prestasi jabatan dan penyempurnaan bahan alat

maupun perangkat kerja.

Page 59: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

55

GLOSARIUM

Data Syarat Jabatan: merupakan informasi pokok yang menjadi rujukan

syarat jabatan terdiri dari: nama

jabatan,karakteristik jabatan dan informasi jabatan.

Fungsi pekerja : adalah gambaran hubungan faktor orang sebagai

pelaku kerja dengan faktor lain dalam hubungan

kerja. Faktor lain tersebut dapat dengan faktor data

dan informasi, hubungan orang (pekerja/pegawai

dengan orang lain (pihak yang dilayani) serta

hubungan orang dengan benda dalam rangka

mewujudkan hasil kerja.

Informasi Jabatan : adalah hasil analisis jabatan yang berupa uraian

jabatan, syarat jabatan, dan peta jabatan.

Informasi lain : adalah butir-butir informasi yang dirumuskan

melalui proses pemangku jabatan dalam mengolah

bahan kerja, menggunakan alat kerja maupun

perlengkapan kerja dengan tindakan kerja dalam

kondisi kerja sehingga menjadi hasil kerja.

Syarat jabatan : merupakan kualifikasi yang harus dipenuhi oleh PNS untuk dapat melakukan pekerjaan atau memangku jabatan.

Page 60: MODUL TEKNIK PENYUSUNAN FUNGSI PEGAWAI DAN SYARAT JABATAN

56

DAFTAR PUSTAKA

Moekijat, Drs. (1998), Analisis Jabatan, Cetakan ke VIII, Bandung: C.V. Mandar Maju;

Republik indonesia, BKN, (2011), Peraturan Kepala BKN, nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan, Jakrta: Badan Kepegawaian Negara;

Republik Indonesia, LAN, (1993), Analisis Jabatan, Diklat Jarak Jauh, Buku:27, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara;

Republik Indonesia, Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor: 158 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementerian Agama;

Republik Indonesia, (2012), Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, Nomor: KEP/61/M.PAN/6/2004, Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan;

Syamsuddin, Drs. H. HA, MM, (2008), Manajemen Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Pegawai, Modul 2, Jakarta: Pusdiklat Tenaga Administrasi.