modul snyawa kompleks

7
PEMBUATAN KALIUM TRIOKSALATOALUMINAT MONOHIDRAT (K 3 [Al(C 2 O 4 ) 3 ].H 2 O) 1.1 Pendahuluan Senyawa kompleks adalah penggabungan dua atau lebih senyawa yaitu logam dan ligan. Logam bertindak sebagai atom pusat yang menyediakan orbital kosong sehingga biasa dinamakan dengan asam Lewis. Sedangkan ligan adalah atom atau molekul pengeliling atom pusat yang menyediakan sejumlah pasangan elektron bebas dan biasa dinamakan sebagai basa lewis. Ikatan yang terbentuk pada senyawa kompleks adalah ikatan kovalen koordinasi. Sekarang Al 3+ menjadi ion pusat dari anion kompleks yang dinamakan ion aluminat. Supaya sederhana, ion ini biasanya digambarkan sebagai Al(OH) 4 - dengan mengurangi dua molekul ligan H 2 O (dan kadang-kadang bahkan sebagai AlO 2 - , juga mengurangi dua molekul ligan H 2 O lagi dari [Al(OH) 4 ] - . Kenyataan bahwa Al(OH) 3(p) larut

Upload: rahmi-maratus-soleha

Post on 01-Dec-2015

189 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

PEMBUATAN KALIUM TRIOKSALATOALUMINAT MONOHIDRAT(K3[Al(C2O4)3].H2O)

1.1 PendahuluanSenyawa kompleks adalah penggabungan dua atau lebih senyawa yaitu logam dan ligan. Logam bertindak sebagai atom pusat yang menyediakan orbital kosong sehingga biasa dinamakan dengan asam Lewis. Sedangkan ligan adalah atom atau molekul pengeliling atom pusat yang menyediakan sejumlah pasangan elektron bebas dan biasa dinamakan sebagai basa lewis. Ikatan yang terbentuk pada senyawa kompleks adalah ikatan kovalen koordinasi.Sekarang Al3+ menjadi ion pusat dari anion kompleks yang dinamakan ion aluminat. Supaya sederhana, ion ini biasanya digambarkan sebagai Al(OH)4- dengan mengurangi dua molekul ligan H2O (dan kadang-kadang bahkan sebagai AlO2-, juga mengurangi dua molekul ligan H2O lagi dari [Al(OH)4]-. Kenyataan bahwa Al(OH)3(p) larut dalam suasana basa dapat digambarkan lebih sederhana melalui persamaan (Petrucci, 1987):

Al(OH)3(p) + OH- [ Al(OH)4 ]- (aq)

Reaksi yang membentuk ion kompleks dapat dianggap sebagai reaksi asam basa lewis dengan ligan sebagai basa dengan membrikan sepasang elektron kepada kation yang merupakan suatu asam. Ikatan yang terbentuk antara atom pusat dengan ligan sering kovalen, tetapi dalam beberapa keadaan interaksi dapat merupakan gaya penarik Coulomb. Beberapa kompleks mengadakan reaksi subtitusi dengan cepat dan kompleks demikian dinamakan labil ( Underwood, 1981)Pada percobaan ini dilakukan proses pembuatan senyawa kompleks kalium trioksalatoaluminatmonohidrat (K3[Al(C2O4)3].H2O ). Aluminium adalah logam putih yang liat. Logam ini berada pada golongan III A. Aluminium ini bereaksi dengan hidroksida alkali membentuk larutan tetrahidroksoaluminat dengan reaksi 2 Al + 2 OH- + 6 H2O 2 [ Al(OH)4]- + 3 H2Ion-ion aluminium (Al3+) memebentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tidak berwarna. Aluminium dapat membentuk senyawa komplek tetrahedral yaitu kalium trioksalatoaluminatmonohidrat atau K3[Al(C2O4)3].H2O dengan ion trioksalat sebagai zat pengkelat.

1.2 Tujuan percobaanTujuan dilakukannya percobaan ini adalah1. Untuk mempelajari proses pembuatan senyawa kompleks kalium Trioksalatoaluminat monohidrat K3[Al(C2O4)3].H2O.2. Menguji kristal yang dihasilkan adalah kristal kalium trioksalatoaluminat monohidrat K3[Al(C2O4)3].H2O dengan pereaksi alizarin S. 3. Menghitung Rendamen senyawa kompleks kalium Trioksalatoaluminat monohidrat K3[Al(C2O4)3].H2O.

1.3 Bahan dan Alat PercobaanBahan yang diperlukan pada percobaan ini yaitu Serutan aluminium Asam oksalat KOH 20% Etanol 96% Akuades Kertas saring whatman 41 Alizarin S. Alat-alat yang diperlukan yaitu: Gelas kimia 250 mL Batang pengaduk Corong Hot plate Pipet ukur Gelas ukur Erlenmeyer Neraca Ohaus.

1.4 Prosedur PercobaanSerutan Aluminium ditimbang 0,25 gram, dilarutkan dalam akuades hangat secukupnya. Ditambahkan 7,5 mL KOH 20 % , hingga menimbulkan buih akibat terbebasnya gas H2. Dari reaksi tersebut dicampurkan dengan asam oksalat 2,5 gram yang dilarutkan dengan akuades terlebih dahulu dan kemudian ditambahkan etanol 96% secukupnya untuk membantu pembentukan kristal K3Al(C2O4)3.H2O. Proses rekristalisasi. Agar jumlah kristal yang dihasilkan banyak maka didinginkan dengan air. Dari pencampuran tersebut dilakukan penyaringan. Dikristalisasi kembali dengan etanol 96 % secukupnya kemudian dimurnikan dengan membilasnya dengan akuades. Kristal yang terbentuk berwarna putih perak. Dikeringkan dalam desikator. Untuk mengetahui bahwa kristal yang dihasilkan adalah Kristal kalium trioksalatoaluminat monohidrat K3Al(C2O4)3.H2O maka digunakan pereaksi alizarin S yaitu dengan cara diambil sedikit Kristal yang terbentuk dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan sedikit akuades dan ditambahkan alizarin S secukupnya. Campuran dipanaskan sampai larut di dalam gelas kimia yang berisi akuades yang telah dipanaskan di atas hot plate. Didinginkan hingga terbentuk endapan. Ion aluminat jika bereaksi dengan pereaksi alizarin S akan terbentuk endapan Al(OH)3 berwarna merah bata.

1.3 Tabel Hasil PengamatanPerlakuanPengamatan

Ditimbang Al 0,25 gram

Ditambahkan 7,5 mL KOH 20%

Ditambahkan 2 mL H2C2O4

Didiamkan 3 menit

Dilakukan penyaringan

Ditambahkan etanol 20% secukupnya

Dibilas dengan aquades

Dikeringkan dan Ditimbang

Ditambahkan alizarin S

Referensihttp://chemistryislam.blogspot.com/2011/04/pembuatan-kalium-trioksalat-aluminat.html