modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

10

Upload: pjjkemenkes

Post on 14-Jan-2017

420 views

Category:

Health & Medicine


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
Page 2: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

KONSEP DASAR KEBIDANAN

MODUL 5

PANDUAN PRAKTIKUM OBSERVASI

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

Pusdiklatkes Badan PPSDM Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

2013

Penulis :

Emy Suryani, M.Mid

Page 3: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas1 1

Pedoman Praktikum ObservasiKegiatan Belajar I

1. Menyebutkan pengertian observasi2. Menjelaskan jenis-jenis observasi3. Mendeskripsikan keuntungan dan keter-

batasan obervasi4. Menyebutkan aspek-aspek tingkah laku

yang cocok dievaluasi menggunakan me-tode observasi

5. Melakukan observasi sesuai penugasan

TUJUANPembelajaran Khusus

Setelah mempelajari pedoman praktikum ob-servasi ini diharapkan Anda mampu melakukan observasi sesuai dengan teori yang menjadi acuannya

TUJUANPembelajaran Umum

1. Pengertian observasi2. Jenis-jenis observasi3. Keuntungan dan keterbatasan observasi4. Aspek-aspek tingkah laku yang cocok dieval-

uasi menggunakan metode observasi5. Praktek observasi

POKOKMateri

Page 4: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas 2 PB

Uraian Materi1. Pengertian Observasi

Pernahkan Anda mengamati atau mengobservasi suatu benda atau suatu obyek dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini kita akan belajar tentang bagaimana melakukan observasi atau pengamatan sebagai metode ilmiah.

Observasi adalah suatu cara peng-umpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Banyaknya periode ob-servasi yang perlu dilakukan dan la-manya waktu pada setiap periode ob-servasi tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan. Apabila observa-si itu akan dilakukan pada sejumlah orang, dan hasil observasi itu akan di-gunakan untuk mengadakan perband-ingan antar orang-orang tersebut, maka hendaknya observasi terhadap masing-masing orang dilakukan dalam situasi yang relatif sama.

Sebelum observasi itu dilaksanakan, pengamat (observer) hendaknya telah menetapkan terlebih dahulu aspek-as-pek apa yang akan diobservasi dari

tingkah laku seseorang. Aspek-aspek tersebut hendaknya telah dirumuskan secara operasional, sehingga tingkah laku yang akan dicatat nanti dalam ob-servasi hanyalah apa-apa yang telah dirumuskan tersebut.

2. Jenis-jenis Observasi

Klasifikasi tentang jenis-jenis observasi dapat dilihat dari beberapa sudut pan-dangan antara lain :

a. Berdasarkan situasi yang diobser-vasi

Observasi terhadap situasi bebas (free situasion), observasi yang dilakukan terhadap situasi yang terjadi secara wajar, tanpa adan-ya campur tangan dari pengamat. Misalnya observasi yang dilakukan terhadap peran dan fungsi dari seorang bidan yang bertugas di Bidan Praktek Mandiri, di Rumah Sakit, di Puskesmas ataupun di Polindes (bidan desa).

Observasi terhadap situasi yang dimanipulasikan (manipulated situasion), yaitu situasi yang telah dirancang oleh pengamat dengan menambahkan satu atau lebih vari-abel. Misalnya seorang pengamat ingin mengetahui sifat kepemi-

Page 5: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas3 3

mpinan sekelompok peserta didik.

Observasi terhadap situasi yang setengah terkontrol (partial-ly controlled), jenis observasi ini adalah merupakan kombinasi dari kedua jenis observasi situasi bebas dan situasi yang dimanipulasikan.

b. Berdasarkan keterlibatan pengamat

Observasi partisipasi, yaitu apa-bila pengamat ikut terlibat dalam kegiatan subyek yang sedang di-observasi. Misalnya seorang dosen yang ingin mengetahui bagaima-na antusiasme para mahasiswanya terhadap pelajaran yang diberikan-nya.

Observasi non-partisipasi, dalam observasi ini pengamat tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang diob-servasi. Misalnya seorang maha-siswa kebidanan ingin mengeta-hui pelaksanaan peran dan fungsi bidan yang dilakukan oleh seorang bidan Rumah Sakit.

Observasi quasi-partisipasi, da-lam jenis ini sebagian waktu dalam satu periode observasi, pengamat ikut melibatkan diri dalam kegia-tan yang diobservasi, dan sebagian waktu lainnya ia terlepas dari ke-giatan tersebut. Misalnya seorang dosen ingin mengetahui bagaima-na aktifitas mahasiswanya dalam

melaksanakan suatu tugas kelom-pok

c. Berdasarkan pencatatan hasil-hasil observasi

Observasi berstruktur, aspek-as-pek tingkah laku yang akan diob-servasi telah dimuat terlebih dahu-lu dalam suatu daftar yang telah disusun secara sistematis. Bentuk catatan yang sistematis yaitu :

1. daftar cek (check list), ada-lah suatu daftar yang memuat catatan tentang sejumlah ting-kah laku yang akan diobservasi, pengamat tinggal memberi cek (V) bila perilaku yang diobser-vasi muncul.

2. skala bertingkat (rating scale), adalah gejala-gejala yang akan diobservasi itu diamati dan dinilai menggunakan tingkatan- tingkatan atau skala tertentu, misalnya 5 sampai dengan 1, atau sangat baik sampai dengan buruk.

Kelemahan dari observasi berstruk-tur ini adalah bahwa pengamat san-gat terikat dengan daftar yang telah tersusun sehingga ia tidak mungkin mengembangkan observasinya den-gan aspek-aspek lain yang kebetulan terjadi selama observasi berlangsung. Untuk mengatasi kelemahan ini, dapat

Page 6: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas 4 PB

ditempuh dengan cara kombinasi, yai-tu menggunakan suatu daftar yang terperinci tentang tingkah laku yang diobservasi, yang dilengkapi dengan blanko untuk mencatat tingkah laku tertentu yang muncul, yang belum ter-ekam dalam daftar.

Observasi tak berstruktur, dalam melaksanakan observasi ini pengamat tidak menyediakan daftar terlebih da-hulu tentang aspek-aspek yang akan diobservasi. Dalam hal ini pengamat mencatat semua tingkah laku yang di-anggap penting dalam suatu periode observasi.

3. Keuntungan dan Keterbatasan Observasi

a. Dengan observasi kita men-gamati tingkah laku subyek yang diamati dalam kondisi wa-jar, sehingga tingkah laku yang diamati adalah tingkah laku yang muncul secara spontan. Jadi data yang Anda peroleh adalah bersifat alamiah (natu-ral), tidak dibuat-buat.

b. Subyek yang diobservasi tidak merasa dibebani tugas tam-bahan. Ia tetap pada kegiatan yang telah dilakukannya tan-pa merasa terganggu. Berbeda dengan interview atau kuesion-er di mana subyek merasa disi-

ta waktu dan tenaganya untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam interview atau kuesioner tersebut.

Observasi tidak dilakukan terhadap beberapa situasi atau beberapa subyek dalam waktu yang sama. Apabila Anda hendak mengobservasi semua subyek yang cukup banyak, maka Anda akan memerlukan waktu yang sangat pan-jang. Kelemahan dari observasi ialah bahwa penafsiran terhadap hasil-ha-sil observasi sering bersiifat subyektif. Sikap dari pengamat, jarak waktu yang panjang antara situasi-situasi tingkah laku yang diobservasi, serta obyektivi-tas dari pencatatan-pencatatan sangat mempengaruhi validitas dari obser-vasi. Sehubungan dengan kelemah-an-kelemahan tersebut, ada bebera-pa cara yang perlu diperhatikan oleh petugas observasi. Untuk mengatasi subyektivitas terhadap hasil-hasil ob-servasi, hendaknya interpretasi jangan dilakukan hanya terhadap satu kali observasi saja, sebaiknya interpretasi baru dilakukan setelah dua atau tiga kali observasi.

4. Aspek-Aspek Tingkah Laku Yang Cocok Dievaluasi Dengan Metode Observasi

Aspek tingkah laku yang cocok dieval-uasi dengan metode observasi adalah

Page 7: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas5 5

temperamen, karakter, penyesuaian, sikap dan minat. Intelegensi, bakat dan hasil belajar dapat pula dievaluasi den-gan metode observasi, tetapi pelaksa-naannya sangat sulit dan kurang efek-tif.

5. Praktek Observasi

Nah, setelah Anda mempelajari bagaimana melakukan observasi yang baik dan benar. Maka pada praktikum observasi kali ini, Anda diharapkan dapat melakukan observasi terhadap peran dan fungsi yang dilakukan oleh seorang bidan yang bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas, Polindes (bidan desa)

ataupun di Bidan Praktek mandiri. Ber-dasarkan teori diatas di sebutkan bah-wa sikap dan tingkah laku dapat dieval-uasi dengan metode observasi. Dengan mengobservasi sikap dan tingkah laku bidan yang dikaitkan dengan peran fungsinya sebagai bidan, maka Anda akan dapat melakukan evaluasi peran fungsi bidan tersebut apakah sudah sesuai dengan teori atau belum atau bahkan mungkin telah melanggar ke-wenangan bidan.

Page 8: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas 6 PB

RangkumanObservasi adalah suatu cara pen-gumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.

Jenis-jenis observasi :1. Berdasarkan situasi yang diobserva-

si2. Keterlibatan pengamat3. Pencatatan hasil-hasil observasi

Page 9: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas7 7

Tugas

Batasan yang Harus Dikerjakan

Batasan Capaian Pembelajaran

1. Buatlah tugas individu.

2. Pertama tama, buatlah laporan pendahuluan yang berisi tentang konsep teori peran dan fungsi bidan.

3. Tentukan satu orang bidan yang akan anda observasi dimana bidan terse-but bekerja di di Rumah Sakit, bidan praktek swasta, bidan puskesmas serta bidan desa.

4. Kemudian lakukan observasi pada seorang tersebut dan tuliskan hasil obser-vasi anda

5. Buatlah evaluasi peran fungsi bidan pada tiap kelompok, mana yang sudah dilakukan sesuai teori dan mana yang belum dilakukan sesuai teori.

6. Tulislah laporan dalam bentuk essay dengan sistematika:

a. Konsep teori

b. Hasil Observasi

c. Pembahasan

Anda cukup melakukan observasi pada seorang bidan tapi bisa juga ditambah dengan melakukan wawancara jika memungkinkan

Pembelajaran dapat dicapai jika anda menyelesaikan tugas pada kegiatan be-lajar 1 dengan menghasilkan laporan (essay) sesuai sitimatika diatas disertai dengan melakukan diskusi dan presentasi di kelas.

Penilaian essay disusaikan dengan rubrik (rambu-rambu penilaian essay) dibawah ini.

Page 10: Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas 8 PB

RAMBU - RAMBU PENILAIAN LAPORAN (ESSAY) TUGAS OBSERVASI PERAN DAN FUNGSI BIDAN

DIMENSI Memuaskan (Point 5) Cukup Memuaskan (Point 3) Kurang memuaskan (Point 1) SkorKONSEP TE-ORI

Konsep teori dituliskan lengkap, up to date, berdasarkan sumber teori yang jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.

Konsep teori ditulis dengan menggunkan paraphrase dan ada improvisasi serta diambil lebih dari satu sumber.

Ada sebagain konsep teori yang di-tuliskan tidak lengkap. Kebanyakan teori ditulis asli sesuai dengan sum-ber dan hanya sedikit improvisas serta hanya mengambil dari satu sumber. Ada sumber teori yang tidak jelas.

Konsep teori dituliskan tidak legkap, hanya menuliskan sama persis den-gan sumber, tidak ada improvisasi.

Diketahui copy dari teman lain.

OBSERVASI Berdasarkan kasus/peristiwa nyata, data ditulis dengan lengkap, jujur dan tidak melakukan manipulasi data/fakta. Kasus ditulis berdasarkan format yang terstan-dar.

Kasus/peristiwa diambil nyata, ada sebagain data/fakta yang kurang lengkap. Kasus ditulis dengan for-mat yang terstandar.

Kasus/peristiwa yang diambil tidak nyata walaupun format yang digu-nakan terstandar. Tidak sinkron an-tara kasus dengan data/fakta.

PEMBAHASAN Membahas kesenjangan dengan mem-bandingkan kasus dengan teori yang bisa dipertanggungjawabkan. Pembaha-san ditulis secara runtut sesuai proses asuhan kebidanan. Pembahasan juga memuat alasan atau rasionalisasi data/tindakan/hasil sesuai kasus yang diambil.

Membahas kesenjangan dengan membandingkan kasus dengan teori yang bisa dipertanggungjawabkan. Pembahasan ditulis secara tidak runtut. Hanya memuat sebagian ala-san atau rasionalisasi data/tindakan/hasil.

Tidak ada pembahasan atau hanya mengulang hasil.

NIILAI : 15 x 100

15

NILAI MINIMUM: 8 X 100

15

NILAI ANDA HARUS BERADA DI ATAS NILAI MINIMUM