minggu, 19 desember 2010 | media indonesia warna … · kue-kue khas natal pun tak boleh terlupa...

1
Kuliner | 9 MINGGU, 19 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Christine Franciska Tak hanya Santa Klaus yang hadir di bulan Desember. Kue-kue khas Natal pun tak boleh terlupa untuk menyemarakkan hari raya. Warna-warni Kue-Kue Natal FOTO-FOTO: DOK. IMPERIAL ARYADUTA LIPPO VILLAGE M EMASUKI Desember, sua- sana kegembi- raan Natal sudah terasa. Di rumah-rumah, pohon Natal kembali menghiasi ruang keluarga. Wajah ceria Santa Klaus dan rusa-rusanya pun memenuhi dekorasi mal-mal dan pertokoan di kota. Namun, satu yang tak boleh terlupa adalah kehadiran kue- kue Natal yang khas. Meng- adaptasi kultur kuliner Natal di Eropa, ada stollen bread yang bisa Anda cicipi bersama ke- luarga di rumah. Stollen bread atau dikenal juga dengan nama FOTO-FOTO: DOK. SAMWON HOUSE christstollen atau weihnachtsstol- len merupakan roti khas Jerman yang identik dengan Natal. Ukuran roti ini terbilang besar. Isinya terdiri dari ber- macam-macam buah kering dan potongan kacang almond. Biasanya ditambah juga de- ngan taburan gula bubuk di atasnya. Ukuran asli stollen bisa mencapai 2 kg. Namun, kini sudah banyak yang membuatnya dengan ukuran lebih kecil. Seperti stol- len bread yang tersedia di Hotel Imperial Aryaduta, Lippo Kara- waci, Banten. Stollen bread beru- kuran sedang ini pas dinikmati bersama keluarga. Tak seperti stollen biasa yang berisi dry mix fruit , roti ini JIKA Anda penasaran bagaima- na rasanya menjadi bangsawan berkelas di Korea, tidak perlu jauh-jauh ke ‘Negeri Ginseng’. Restoran Samwon House bisa menjadi pilihan yang cocok. Setidaknya, sang pemilik, Albert Santosa, mengaku be- kerja keras menjadikan restoran berkapasitas 96 orang tersebut layaknya berada di istana klasik Gyeongbokgung. Ketika Anda masuk, mata akan tertuju pada sejumlah nama yang dipampang. Tak sembarang nama, mereka ada- lah orang-orang penting di Korea. Namun, sensasi terkuat seba- gai tamu istana Korea tersebut tercipta kuat lewat efek lukisan pemandangan halaman istana yang sebagian besar menutupi dinding restoran berlantai kayu tersebut. Tak hanya itu, pernak-pernik seperti baju hanbok (baju khas kerajaan) yang bergantung, ataupun kipas khas Korea, ki- pas sam ak yang memiliki tiga warna yakni kuning, merah, dan biru, serta berbagai alat musik Korea didatangkan lang- sung dari Korea, menambah efek Korea. Beberapa menu masakannya, konon, merupakan makanan para bangsawan Korea. Salah satunya adalah budae jjiggae jeongol. Sup bening ini berisi setidaknya enam jenis sayuran khas Korea. Mulai dari kimci, sayuran unik Korea hasil fer- Ginger house bread mentasi rendaman air cabai selama dua hari sehingga men- jadi sangat asam. Ada pula cukini, semacam timun namun dengan kulit yang lebih tebal dan lebih hijau. Lobak tahu, sawi putih yang segar, jamur, hingga sayuran khas Korea bernama tok. Taburan kocukaro atau cabai khas Korea ini menjadikan kuah kaldu tersebut berwarna merah. Memadukan rasa kaldu dengan pedas yang pas. Kalau tak suka pedas, Anda bisa me- mintanya bening tanpa cabai. Uniknya, semua bahan uta- ma tersebut ditaruh begitu saja di atas wajan bertungku yang telah berisikan kuah kaldu dan kocukaro di hadapan Anda. Sup yang mentah tersebut akan langsung dimasak di depan Anda hingga matang. Porsinya cukup besar, satu porsi bisa untuk 4-5 orang. Rasanya yang segar terutama karena kimci di dalamnya, serta porsi besar, membuat sup khas Korea ini menjadi salah satu menu favorit di restoran ini. Memang tak seperti restoran Korea yang kebanyakan me- nyajikan rasa polos Korea yang begitu ekstrem, Samwon House mencoba menurunkan rasa keekstremannya hingga cocok di lidah. “Biasanya masakan Korea Pertama kali kue ini muncul di Naumburg dan kerap dijual di pasar Natal Dresden sejak abad ke-15. Dulu kue ini punya rasa yang hambar dengan cam- puran adonan tepung, air, dan oat. Maklum, stollen pada za- man itu merupakan salah satu eksperimen awal pembuatan roti panggang di Eropa. Tapi kini, rasanya lebih nikmat dengan campuran mentega, kismis, dan sari lem- on, dan adonan ragi. Selain itu, isinya tak cuma buah kering atau marzipan, tapi bisa juga biji popi, produk susu, atau kacang-kacangan. Selain stollen, ada juga ginger house bread yang akan menye- marakkan suasana Natal. Beda dengan ginger biscuit yang bi- asanya berbentuk orang, ginger house bread dibentuk seperti rumah. Biasanya rumah kue ini dihiasi dengan aneka per- men agar terkesan meriah dan taburan serbuk gula untuk me- nambah kesan musim dingin. Ginger house bread atau di- sebut juga lebkuchen merupakan kue Natal khas Jerman. Rasa- nya hangat berkat aroma jahe. Selain itu, ada tekstur rasa pe- das akibat kandungan rempah yang padat seperti biji pala, kapulaga, dan kayu manis. Kue kering Agar kian lengkap, jangan lupa hadirkan juga aneka kue kering yang nikmat. Anda bisa mencoba grissini, roti berbentuk batang yang renyah dengan taburan cokelat putih atau hitam di atasnya. Jika suka de- ngan buah kering, Anda bisa pi- juga ditambah dengan batang permen marzipan. “Marzipan terbuat dari kacang almond dan gula. Diletakkan di tengah adonan lalu digulung,” ujar Harjito, Pastry Chef Hotel Im- perial Aryaduta. Bentuk roti ini terbilang unik. Dari luar terasa padat dengan tekstur kecokelatan. Bentuknya pipih dan lonjong, namun pada permukaan atasnya bergelom- bang di bagian tengah. Ini me- rupakan jenis stollen yang pa- ling terkenal bernama dresdner christollen. “Dibuat bergelom- bang karena seperti simbol bayi Yesus yang sedang berselimut,” tambah Harjito. Sejarah stollen sendiri sudah dimulai sejak 1329 di Jerman. Menikmati Kemewahan Kuliner Khas Istana Korea lih mix fruit cookies, kue berben- tuk bulat dengan taburan gula halus. Atau christmas orentine yang merupakan paduan dari potongan kacang almond, buah kering, dan karamel. Selain bisa disajikan saat hari raya, kue-kue ini bisa juga diberikan sebagai hadiah. Misalnya cinnamon star cookie yang dibungkus dengan toples kecil. Rasa kayu manisnya yang kuat sangat menggoda bagi Anda yang suka dengan aroma rempah. Untuk anak-anak, ada juga cokelat berbentuk Santa Klaus yang hadir dengan ber- bagai ukuran. Menurut Harjito, kue khas Natal memang tak lepas dari kue-kue Natal di Eropa. Selain banyak mengandung buah ke- ring yang banyak dikonsumsi di sana, kue-kue ini juga meng- gunakan rempah yang penting untuk menghangatkan badan di kala musim dingin. “Tapi yang jelas pembuatan kue-kue ini lebih mudah dibanding membuat kue-kue tradisional Indonesia,” ujarnya. Aneka kue ini tersaji di Goodies House, sebuah bilik ber aksen Natal di lobi Ho- tel Imperial Aryaduta, Lippo Karawaci, Banten. Harganya bervariasi dari Rp40 ribu hing- ga Rp120 ribu. Untuk hadiah spesial, parsel berisi kue-kue menarik ini juga bisa didapat dengan harga bervariasi hingga Rp400 ribu. (M-5) miweekend@ mediaindonesia.com itu pasti, kalau pedas, dia akan sangat pedas. Begitu juga ka- lau manis, tawar, ataupun asam. Jadi, kita kurangi sedikit takarannya, tapi tetap men- jaga keautentikannya,” jelas Albert. Tak hanya sup, restoran yang baru saja dibuka 18 Novem- ber lalu ini juga menyajikan hidangan bakar yang sangat terkenal, yakni galbi sal. Sama seperti jeongol, pem- bakarannya pun bisa diminta dibakar langsung di hadapan Anda dengan menggunakan tungku arang bukan gas. Ada dua jenis daging yang dibakar, yakni daging orisinal tanpa bumbu dan nyamnyum galbi atau iga sapi yang telah dibumbui, dilengkapi jamur yang juga bisa dibakar. Saat makan, Anda bisa men- coba variasi tiga sausnya. Ada saus asin berupa minyak wijen ditambahkan garam saja. Ada saus manis berisikan kecap khas Korea bernama bulgan- jang, serta saus taoco berisi bumbu taoco yang dimasak ulang. Tak lupa, lalapan khas Korea juga menanti. Sambil menunggu pesanan datang, Anda bisa menikmati minuman fermentasi biji barli (semacam gandum) bernama ocha yang jauh lebih tawar ketimbang ocha Jepang serta enam macam pancan (makanan pembuka). Isinya antara lain ada kerang, kimci, taoge khas Korea, serta semacam urap Korea. (VB/M-5) Stollen bread Chocolate Santa Galbi Sal Budae-jjiggae jeongol Interior restoran

Upload: vucong

Post on 06-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MINGGU, 19 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Warna … · Kue-kue khas Natal pun tak boleh terlupa untuk menyemarakkan hari raya. Warna-warni Kue-Kue Natal ... Banten. Stollen bread

Kuliner | 9MINGGU, 19 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Christine Franciska

Tak hanya Santa Klaus yang hadir di bulan Desember. Kue-kue khas Natal pun tak boleh terlupa untuk menyemarakkan hari raya.

Warna-warniKue-Kue Natal

FOTO-FOTO: DOK. IMPERIAL ARYADUTA LIPPO VILLAGE

ME M A S U K I Desember, sua-sana kegembi-raan Natal sudah

terasa. Di rumah-rumah, pohon Natal kembali menghiasi ruang keluarga. Wajah ceria Santa Klaus dan rusa-rusanya pun memenuhi dekorasi mal-mal dan pertokoan di kota.

Namun, satu yang tak boleh terlupa adalah kehadiran kue-kue Natal yang khas. Meng-adaptasi kultur kuliner Natal di Eropa, ada stollen bread yang bisa Anda cicipi bersama ke-luarga di rumah. Stollen bread atau dikenal juga dengan nama

FOTO-FOTO: DOK. SAMWON HOUSE

christstollen atau weihnachtsstol-len merupakan roti khas Jerman yang identik dengan Natal.

Ukuran roti ini terbilang besar. Isinya terdiri dari ber-macam-macam buah kering dan potongan kacang almond. Biasanya ditambah juga de-ngan taburan gula bubuk di atasnya. Ukuran asli stollen bisa mencapai 2 kg.

Namun, kini sudah banyak yang membuatnya dengan ukuran lebih kecil. Seperti stol-len bread yang tersedia di Hotel Imperial Aryaduta, Lippo Kara-waci, Banten. Stollen bread beru-kuran sedang ini pas dinikmati bersama keluarga.

Tak seperti stollen biasa yang berisi dry mix fruit, roti ini

JIKA Anda penasaran bagaima-na rasanya menjadi bangsawan berkelas di Korea, tidak perlu jauh-jauh ke ‘Negeri Ginseng’. Restoran Samwon House bisa menjadi pilihan yang cocok. Setidaknya, sang pemilik, Albert Santosa, mengaku be-kerja keras menjadikan restoran berkapasitas 96 orang tersebut layaknya berada di istana klasik Gyeongbokgung.

Ketika Anda masuk, mata akan tertuju pada sejumlah nama yang dipampang. Tak sembarang nama, mereka ada-lah orang-orang penting di Korea.

Namun, sensasi terkuat seba-gai tamu istana Korea tersebut tercipta kuat lewat efek lukisan pemandangan halaman istana yang sebagian besar menutupi dinding restoran berlantai kayu tersebut.

Tak hanya itu, pernak-pernik seperti baju hanbok (baju khas kerajaan) yang bergantung, ataupun kipas khas Korea, ki-pas sam ak yang memiliki tiga warna yakni kuning, merah,

dan biru, serta berbagai alat musik Korea didatangkan lang-sung dari Korea, menambah efek Korea.

Beberapa menu masakannya, konon, merupakan makanan para bangsawan Korea. Salah satunya adalah budae jjiggae jeongol.

S u p b e n i n g i n i b e r i s i setidaknya enam jenis sayuran khas Korea. Mulai dari kimci, sayuran unik Korea hasil fer-

Ginger house bread

mentasi rendaman air cabai selama dua hari sehingga men-jadi sangat asam. Ada pula cukini, semacam timun namun dengan kulit yang lebih tebal dan lebih hijau. Lobak tahu, sawi putih yang segar, jamur, hingga sayuran khas Korea bernama tok.

Taburan kocukaro atau cabai khas Korea ini menjadikan kuah kaldu tersebut berwarna merah. Memadukan rasa kaldu

dengan pedas yang pas. Kalau tak suka pedas, Anda bisa me-mintanya bening tanpa cabai.

Uniknya, semua bahan uta-ma tersebut ditaruh begitu saja di atas wajan bertungku yang telah berisikan kuah kaldu dan kocukaro di hadapan Anda. Sup yang mentah tersebut akan langsung dimasak di depan Anda hingga matang. Porsinya cukup besar, satu porsi bisa untuk 4-5 orang.

Rasanya yang segar terutama karena kimci di dalamnya, serta porsi besar, membuat sup khas Korea ini menjadi salah satu menu favorit di restoran ini. Memang tak seperti restoran Korea yang kebanyakan me-nyajikan rasa polos Korea yang begitu ekstrem, Samwon House mencoba menurunkan rasa keekstremannya hingga cocok di lidah.

“Biasanya masakan Korea

Pertama kali kue ini muncul di Naumburg dan kerap dijual di pasar Natal Dresden sejak abad ke-15. Dulu kue ini punya rasa yang hambar dengan cam-puran adonan tepung, air, dan oat. Maklum, stollen pada za-man itu merupakan salah satu eksperimen awal pembuatan roti panggang di Eropa.

Tapi kini, rasanya lebih nikmat dengan campuran mentega, kismis, dan sari lem-on, dan adonan ragi. Selain itu, isinya tak cuma buah kering atau marzipan, tapi bisa juga biji popi, produk susu, atau kacang-kacangan.

Selain stollen, ada juga ginger house bread yang akan menye-marakkan suasana Natal. Beda dengan ginger biscuit yang bi-asanya berbentuk orang, ginger house bread dibentuk seperti rumah. Biasanya rumah kue ini dihiasi dengan aneka per-men agar terkesan meriah dan taburan serbuk gula untuk me-nambah kesan musim dingin.

Ginger house bread atau di-sebut juga lebkuchen merupakan kue Natal khas Jerman. Rasa-nya hangat berkat aroma jahe. Selain itu, ada tekstur rasa pe-das akibat kandungan rempah yang padat seperti biji pala, kapulaga, dan kayu manis.

Kue keringAgar kian lengkap, jangan

lupa hadirkan juga aneka kue kering yang nikmat. Anda bisa mencoba grissini, roti berbentuk batang yang renyah dengan taburan cokelat putih atau hitam di atasnya. Jika suka de-ngan buah kering, Anda bisa pi-

juga ditambah dengan batang permen marzipan. “Marzipan terbuat dari kacang almond dan gula. Diletakkan di tengah adonan lalu digulung,” ujar Harjito, Pastry Chef Hotel Im-perial Aryaduta.

Bentuk roti ini terbilang unik. Dari luar terasa padat dengan tekstur kecokelatan. Bentuknya pipih dan lonjong, namun pada permukaan atasnya bergelom-bang di bagian tengah. Ini me-rupakan jenis stollen yang pa-ling terkenal bernama dresdner christollen. “Dibuat bergelom-bang karena seperti simbol bayi Yesus yang sedang berselimut,” tambah Harjito.

Sejarah stollen sendiri sudah dimulai sejak 1329 di Jerman.

Menikmati Kemewahan Kuliner Khas Istana Korea

lih mix fruit cookies, kue berben-tuk bulat dengan taburan gula halus. Atau christmas fl orentine yang merupakan paduan dari potongan kacang almond, buah kering, dan karamel.

Selain bisa disajikan saat hari raya, kue-kue ini bisa juga diberikan sebagai hadiah. Misalnya cinnamon star cookie yang dibungkus dengan toples kecil. Rasa kayu manisnya yang kuat sangat menggoda bagi Anda yang suka dengan aroma rempah. Untuk anak-anak, ada

juga cokelat berbentuk Santa Klaus yang hadir dengan ber-bagai ukuran.

Menurut Harjito, kue khas Natal memang tak lepas dari kue-kue Natal di Eropa. Selain banyak mengandung buah ke-ring yang banyak dikonsumsi di sana, kue-kue ini juga meng-gunakan rempah yang penting untuk menghangatkan badan di kala musim dingin. “Tapi yang jelas pembuatan kue-kue ini lebih mudah dibanding membuat kue-kue tradisional

Indonesia,” ujarnya.Aneka kue ini tersaji di

Goodies House, sebuah bilik ber aksen Natal di lobi Ho-tel Imperial Aryaduta, Lippo Karawaci, Banten. Harganya bervariasi dari Rp40 ribu hing-ga Rp120 ribu. Untuk hadiah spesial, parsel berisi kue-kue menarik ini juga bisa didapat dengan harga bervariasi hingga Rp400 ribu. (M-5)

[email protected]

itu pasti, kalau pedas, dia akan sangat pedas. Begitu juga ka-lau manis, tawar, ataupun asam. Jadi, kita kurangi sedikit takarannya, tapi tetap men-jaga keautentikannya,” jelas Albert.

Tak hanya sup, restoran yang baru saja dibuka 18 Novem-ber lalu ini juga menyajikan hidang an bakar yang sangat terkenal, yakni galbi sal.

Sama seperti jeongol, pem-

bakarannya pun bisa diminta dibakar langsung di hadapan Anda dengan menggunakan tungku arang bukan gas.

Ada dua jenis daging yang dibakar, yakni daging orisinal tanpa bumbu dan nyamnyum galbi atau iga sapi yang telah dibumbui, dilengkapi jamur yang juga bisa dibakar.

Saat makan, Anda bisa men-coba variasi tiga sausnya. Ada saus asin berupa minyak wijen ditambahkan garam saja. Ada saus manis berisikan kecap khas Korea bernama bulgan-jang, serta saus taoco berisi bumbu taoco yang dimasak ulang. Tak lupa, lalapan khas Korea juga menanti.

Sambil menunggu pesanan datang, Anda bisa menikmati minuman fermentasi biji barli (semacam gandum) bernama ocha yang jauh lebih tawar ketimbang ocha Jepang serta enam macam pancan (makanan pembuka). Isinya antara lain ada kerang, kimci, taoge khas Korea, serta semacam urap Korea. (VB/M-5)

Stollen bread

Chocolate Santa

Galbi Sal Budae-jjiggae jeongolInterior restoran