metode tematik al-quran: mengupas term...

48
METODE TEMATIK AL METODE TEMATIK AL-QURAN: QURAN: MENGUPAS TERM SHALAT MENGUPAS TERM SHALAT Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. NIP: 19580128.198612.1.001 PROGRAM STUDI S2 PAI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 17 Oktober 2013

Upload: others

Post on 08-Mar-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

METODE TEMATIK ALMETODE TEMATIK AL--QURAN:QURAN:MENGUPAS TERM SHALATMENGUPAS TERM SHALAT

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

NIP: 19580128.198612.1.001

PROGRAM STUDI S2 PAI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

17 Oktober 2013

Page 2: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

Bagaimana memahami ALBagaimana memahami AL--QURAN ?QURAN ?

AL-KITAB adalah WAHYU ILAHI yang diturunkan ALLAH kepada paraNABI/RASUL pilihanNYA melalui Malaikat JIBRIL. Adapun AL-QURANmerupakan WAHYU ILAHI yang diturunkan ALLAH melalui MalaikatJIBRIL kepada NABI MUHAMMAD SAW.

Karena merupakan WAHYU ILAHI, maka AL-QURAN semestinya dijelaskanoleh AL-MUTHOHHARUN (Orang-orang yang disucikan Tuhan: NABI danRASUL), karena hanya merekalah yang dapat memahami kandungan maknaRASUL), karena hanya merekalah yang dapat memahami kandungan maknaAL-QURAN yang sebenar-benarnya. Semestinya kita menerima penjelasansemua ayat-ayat AL-QURAN dari lisan Nabi Muhammad SAW.

Tapi realitasnya hanya sedikit ayat Al-Quran yang dijelaskan oleh NABI.Selebihnya, hampir semua ayat AL-QURAN hanya dijelaskan oleh para AhliTafsir dengan pendekatan IJTIHAD. Oleh karena itulah perlu diupayakansecara maksimal penafsiran ayat Al-Quran yang sesuai maknanya denganKehendak ALLAH. Tentu sangat sulit, bahkan tidak mungkin, karena AhliTafsir bukanlah AL-MUTHOHHARUN. Atas dasar inilah kita harus TUNDUKmerendahkan diri, sambil terus memohon dibukakan pintu Hidayah-Nya.

Page 3: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ALAL--QURAN perlu terus QURAN perlu terus DIKAJI DIKAJI 1/41/4

1. Alif laam miin [10]

[10] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al-Quranseperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. Di antara Ahli-ahli Tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah (Wallahu a`lam bi murodi)ahli Tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah (Wallahu a`lam bi murodi)karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya.Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pulayang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian parapendengar supaya memperhatikan Al-Quran itu; dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Quranitu diturunkan dari Allah dalam Bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalaumereka tidak percaya bahwa Al-Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammads.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al-Quran itu.

______________

Apa ayat-ayat Al-Quran semacam Alif-Lam-Mim ini akan terus-menerus menjadi misteri bagiumat Islam? Bukankah Al-Quran itu PETUNJUK bagi orang-orang yang bertakwa? Jikamerupakan misteri bagaimana mungkin dapat menjadi PETUNJUK?

Page 4: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ALAL--QURAN perlu terus QURAN perlu terus DIKAJIDIKAJI2/42/4

2. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,

petunjuk bagi mereka yang bertaqwa; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa;

Jika dzâlikal Kitâb diterjemahkan dengan Kitâb INI (Mushaf Al-Quran), terdapat beberapa pertanyaanantara lain:

Pertama, arti kata dzâlika adalah ITU, bukan INI. Dalam Al-Quran kata dzâlika diungkapkan 290 kali,yang diartikan dengan ITU, kecuali satu-satunya kata dzâlika (1 dari 290 kata) dalam Qs. 2/Al-Baqarah ayat 2 tadi, dzâlikal kitâb diartikan dengan Kitâb ini. Demikian juga terjemah Al-Quran dalamBahasa Inggris dzâlika diartikan this bukan THAT, yakni This is the Book bukannya That is the Book.

Kedua, Qs. 2/Al-Baqarah merupakan ayat yang diturunkan pada pertengahan periode turunnya Al-Quran. Jika Dzâlikal Kitâb diterjemahkan dengan Kitâb INI, berarti ketika ayat-ayat Al-Quran belumditurunkan secara sempurna (belum 30 Juz) kaum muslimin berpedoman pada Al-Kitâb yang belumsempurna; padahal sudah kita maklumi bersama bahwa ketika periode turunnya Al-Quran orang-orangIslam berpedoman kepada Al-Quran yang hidup (ucapan dan teladan Nabi Muhammad SAW).

Page 5: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ALAL--QURAN perlu terus QURAN perlu terus DIKAJI DIKAJI 3/43/4

3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib [14]

[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yangghaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkapoleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanyaAllah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.

_____________

Kalimat yu`minûna adalah fi`il mudhore, artinya ’selalu mengimani’; dan kalimat ghoibadalah isim mufrod (singular), bukan jama` (plural), artinya ’satu yang ghoib’, danmenggunakan kalimat ’al’ (alif-lam) yang berarti isim ma`rifat (khusus, spesifik), bukanisim nakiroh (umum, tidak spesifik). Dengan demikian kalimat ini (yu`minûna bil-ghoibi) harus diartikan “selalu mengimani” kepada “Satu-satunya Yang Ada dan WajibWujudNya tapi Al-Ghaib Allâh AsmaNya.”

Page 6: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ALAL--QURAN perlu terus QURAN perlu terus DIKAJI DIKAJI 4/4 4/4

4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkankepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu (17)kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu (17)

17) Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW ialah Kitab-Kitab yangditurunkan sebelum Al-Quran, seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebutdalam Al-Quran yang diturunkan kepada para Rasul. Allah menurunkan Kitab kepada Rasulialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepadaRasul.

______________

Kalimat wa mâ dalam ayat bimâ unzila ilaika wa mâ unzila min qoblika merujuk kepada makna‘sebagaimana’, bukannya “dan”. Kalau artinya ‘sebagaimana’ maka apa yang diturunkankepadamu (Nabi Muhammad SAW) haruslah sama dengan apa yang diturunkan kepada (Rasul-rasul) sebelummu.

Page 7: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ALAL--QURAN perlu terus QURAN perlu terus DIKAJI DIKAJI 4/44/4--a/d a/d

______________

Kalimat wa mâ dalam ayat bimâ unzila ilaika wa mâ unzila min qoblikamerujuk kepada makna ‘sebagaimana’. Kalau artinya ‘sebagaimana’ maka apamerujuk kepada makna ‘sebagaimana’. Kalau artinya ‘sebagaimana’ maka apayang diturunkan kepadamu (=kepada Nabi Muhammad SAW) haruslah samadengan apa yang diturunkan kepada (Rasul-rasul) sebelummu; dan yang samaitu adalah NÛR, yakni Al-Kitâb, Al-Hikmah, dan An-Nubuwah, sebagaimanafirmanNya:

Maka berimanlah kalian kepada Allâh dan Rasûl-Nya, dan kepada NÛR yangtelah Kami turunkan. Dan Allâh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Qs. 64/At-Taghabun: 8).

Page 8: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ALAL--QURAN perlu terus QURAN perlu terus DIKAJI DIKAJI 4/44/4--b/d b/d

(yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasûl, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapatitertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh merekamengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar danmenghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yangburuk, serta membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada padamereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya danmengikuti NÛR yang diturunkan kepadanya (=mengikuti Rasûl yang memperoleh NURitu), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Qs. 7/Al-A`raf: 157)

Page 9: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ALAL--QURAN perlu terus QURAN perlu terus DIKAJI DIKAJI 4/44/4--c/d c/d

Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitâb, Al-Hikmah, dan An-Nubuwah (=para Rasûl). Jika orang-orang (di sekitarRasûl) mengingkarinya (mengingkari RasûlNya), maka sesungguhnyaKami akan menyerahkannya (Rasul itu) kepada kaum yang sekali-kalitidak akan mengingkarinya (Allah akan menghijrahkan Rasûl ke tempatlain). (Qs. 6/Al-An`am: 89).

Page 10: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ALAL--QURAN perlu terus QURAN perlu terus DIKAJI DIKAJI 4/44/4--d/d d/d

Alangkah buruknya mereka (orang-orang yang tidak beriman kepada Rasul)yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telahditurunkan Allah (NUR/Al-Kitâb, Al-Hikmah, dan An-Nubuwah) karenadengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya (Rasul). Karena itu (atas kekafirannya kepadaRasul) mereka mendapat murka sesudah kemurkaan (kemurkaan yang berlipat-ganda); dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.

(Qs. 2/Al-Baqarah: 90)

Page 11: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

Metode TEMATIK ALMetode TEMATIK AL--QURAN QURAN (1/3)(1/3)

Ulama, terutama Ulama Tafsir, telah merumuskan metode pemahaman Al-Quran, lebih dikenal dengan Ilmu Tafsir. Terdapat 2 metode yang telahberumur lebih dari 1.000 tahun, yakni: metode tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul dan metode tafsir bil-ro`yi. Tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul adalahtafsiran Nabi Muhammad SAW sendiri terhadap suatu ayat atau term dalam Al-Quran. Dalam kapasitasnya sebagai Nabi dan Rasul tentu saja tafsir inidisepakati yang paling benar, karena hanya Nabi dan Rasul saja yang bisadisepakati yang paling benar, karena hanya Nabi dan Rasul saja yang bisamemahami ayat-ayat muhkamat (yang jelas maknanya) dan ayat-ayatmutasyabihat (yang maknanya tidak jelas atau samar-samar).

Marekalah dzalikal kitab (Kitab ”itu”) yang la roiba fihi (tidak ada keraguan);merekalah kitab maknun (kitab yang terpelihara); merekalah yang bisamenyentuh Al-Quran karena al-muthohharun (yang disucikan oleh Tuhan); danmerekalah al-rosyihuna fil-`ilmi (yang mendalam ilmunya), sehingga bisamemahami ayat-ayat mutasyabihat sebagaimana pemahamannya terhadap ayat-ayat muhkamat.

Page 12: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

Metode TEMATIK ALMetode TEMATIK AL--QURAN QURAN (2/3)(2/3)

Celakanya, tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul ini tidaklah banyak. Hanya sebagian kecilayat atau term Al-Quran yang ada tafsirannya. Dengan wafatnya Nabi MuhammadSAW, otomatis ditutup pula periode tafsir ini (karena tiadanya lagi al-muthohharun).Paling tidak demikianlah keyakinan (hampir) seluruh kaum muslimin. Para Ulamaakhirnya memperluas dengan tafsir bil-ma`sur atau bil-manqul shahabi, yakni tafsirsahabat-sahabat besar (terutama 4 khalifah dan Ibn Abbas) bila tafsiran Nabi SAWtidak diperoleh.Tapi tafsir ini pun, selain terbatas, juga tidak luput dari perdebatan.tidak diperoleh.Tapi tafsir ini pun, selain terbatas, juga tidak luput dari perdebatan.

Akhirnya Ulama mengembangkan tafsir bir-ro`yi dengan dibuatnya kaidah-kaidah yangdisepakati bersama, seperti harus ahli tata bahasa Arab, tahu asbabul nuzul, mengertiperbedaan sighot dan fungsinya dalam suatu ayat – apakah ia menunjuk para perintahwajib atau tidak wajib, dan seterusnya.

Tapi dengan membanjirnya kitab-kitab tafsir pun tetap saja banyak ayat Al-Quran yangmasih ”gelap” sehingga tidak bisa menjadi petunjuk bagi kita. Ambil saja contoh huruf-huruf hijaiyah dalam awal beberapa surat (alif-lam-mim, alif-lam-ro, nun, shod, ya-sin,tho-ha, kaf-ha-ya-`ain-shod, dan lain-lain) yang hanya diterjemahkan dengan wallahua`lam bi murodi (hanya Allah yang tahu maksudnya).

Page 13: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

Metode TEMATIK ALMetode TEMATIK AL--QURANQURAN (3/3)(3/3)

Kedua metode tafsir, bil-ma`sur atau bil-manqul dan bil-ro`yi, lebihdifokuskan pada pemahaman hukum-hukum Islam (wajib, sunat, halal,haram, dan syubhat) dalam lingkup Ilmu Fiqh, jarang sekali mengungkappemahaman keagamaan yang lebih INTI.

Studi Tematik Al-Quran lebih dimaksudkan untuk memahami kata-kataStudi Tematik Al-Quran lebih dimaksudkan untuk memahami kata-kataatau term-term dalam Al-Quran. Menurut al-Qarafi ada 3 standard untukmenafsirkan term-term yang dipakai dalam Al-Quran, yakni:

(1) sesuai dengan pengertian bahasa dari tradisi masyarakat zaman NabiMuhammad SAW (konteks sosio-kultural);

(2) sesuai semantik bahasa (wadh`i, yakni sesuai arah dan tujuan yangdikandung); dan

(3) upaya menemukan arti yang diyakini sesuai dengan kehendak Allah.

Page 14: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

Apa Fokus Kajian Metode Apa Fokus Kajian Metode TEMATIK ALTEMATIK AL--QURAN?QURAN?

Pada dasarnya Metode Tematik Al-Quran dapat digunakan untukmemahami term-term apa saja dalam Al-Quran, misalnya: Al-Ghaib,Malaikat, Kitab, Nabi/Rasul, Iblis, Syetan, Jin, Manusia, Syahadat,Shalat, Zakat, Sedekah, Infak, Kifarat, dan lain-lain.

Tapi sebaiknya Metode Tematik Al-Quran ini digunakan untukmemahami term-term INTI ajaran ISLAM, seperti:memahami term-term INTI ajaran ISLAM, seperti:

1. Makna Iman yang benar & iman yang keliru

2. Makna Shirothol Mustaqim & menjalaninya

3. Cara mengetahui Tuhan Yang Al-Ghaib (yang mengenalkan DiriNyadengan Nama Allah)

4. Makna Islam kaffah

5. Cara-cara Ibadah yang benar dan ikhlas,

6. Bagaimana shalat yang khusyu`, tidak sahun, dll ayat-ayat INTI

Page 15: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

SHALAT SHALAT = Rukun Islam kedua= Rukun Islam kedua

RUKUN ISLAM ada 5:

(1) Mengucapkan 2 kalimat syahadat: Asyhadu an-laa ilaaha illallaahwa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaah = Aku ‘bersaksi’ tidakwa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaah = Aku ‘bersaksi’ tidakada tuhan selain Allah dan aku ‘bersaksi’ bahwa Nabi Muhammaditu Rasulullah

(2) Mendirikan SHALAT(3) Membayar zakat

(4) Berpuasa di bulan Ramadhan

(5) Menjalankan ibadah hajji bagi orang yang mampu

Page 16: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

CONTOHCONTOH Metode TEMATIK ALMetode TEMATIK AL--QURANQURAN

No. TERMJumlah

Ayat

1. AL-GHAIB 40

2. MALAIKAT 41

3. IBLIS 24

4. MANUSIA (al-insan) 56

5. AL-KITAB 162

6. RASUL 215

7. SHALAT 61

Page 17: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

TermTerm--term term SHALAT dlm SHALAT dlm ALAL--QURANQURAN11--1/31/3

Page 18: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

TermTerm--term term SHALAT dlm ALSHALAT dlm AL--QURANQURAN11--2/32/3

Page 19: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

TermTerm--term term SHALAT dlm ALSHALAT dlm AL--QURANQURAN11--3/33/3

Page 20: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

TermTerm--term term SHALAT dlm ALSHALAT dlm AL--QURANQURAN22--1/21/2

Page 21: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

TermTerm--term term SHALAT dlm ALSHALAT dlm AL--QURANQURAN22--2/22/2

Page 22: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

TermTerm--term term SHALAT dlm ALSHALAT dlm AL--QURANQURAN33--1/41/4

C. Tahap ketiga, menyimpulkan. Dari 63 term tentang shalat dalam 61

ayat Al-Quran dapatlah hasilnya disimpulkan sebagai berikut:

1. Perintah shalat menggunakan kata aqoma-yaqumu (=mendirikan)bukan amala-ya`malu (=mengerjakan). Misal, aqimish shalata =dirikanlahshalat (Qs. 2/Al-Baqarah: 83, 110, dll). Maksudnya, shalat harus didirikanshalat (Qs. 2/Al-Baqarah: 83, 110, dll). Maksudnya, shalat harus didirikansecara khusyu` (antara lain dalam Qs. 2/Al-Baqarah ayat 238) dengan tujuanuntuk mengingat Allah (Qs. 20/Thoha: 14).

2. Hukum shalat (yang 5 waktu) adalah wajib (dalam banyak ayatAl-Quran, antara lain dalam Qs. 2/Al-Baqarah ayat 43, 83, 110, dll). Dalamkeadaan tidak aman pun hukum shalat tetap wajib (Qs. 2/Al-Baqarah: 239).Dibolehkan juga meng-qoshor shalat ketika di perjalanan (Qs. 4/An-Nisa`:101). Kita diperintah untuk memelihara shalat-shalat wajib (Qs. 2/Al-Baqarah: 238).

Page 23: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

TermTerm--term term SHALAT dlm ALSHALAT dlm AL--QURANQURAN33--2/42/4

3. Selain shalat wajib (yang 5 waktu) kita pun diperintah untuk memeliharashalat Wustho (Qs. 2/Al-Baqarah: 238). Kita harus mencari makna yang sebenar-benarnya dari shalat Wustho, karena shalat Wustho ini pun merupakan perintah wajib.Jika tidak dijalankan berarti kita membangkang (kafir) terhadap perintah Tuhan.

4. Mendirikan shalat merupakan ciri dari orang-orang yang beriman (Qs.22/Al-Hajj: 35), ciri orang yang bertakwa (Qs. 2/Al-Baqarah: 2-3), dan ciri orang yang22/Al-Hajj: 35), ciri orang yang bertakwa (Qs. 2/Al-Baqarah: 2-3), dan ciri orang yangberbuat al-birr/kebajikan (Qs. 2/Al-Baqarah: 177). Orang yang mendirikan shalat akanmemperoleh kebahagiaan (Qs. 23/Al-Mukminun: 1-2, 9).

5. Di antara ciri orang kafir, munafik, dan fasik adalah mendirikan shalatdengan malas (Qs. ) atau mengerjakan shalat sekedar gerakan dan bacaan (Qs. 8/Al-Anfaal: 35). Artinya, dalam shalatnya tidak ada zikir (tidak mengingat Allah) dan tidakkhusyu`.

6. Shalat wajib mempunyai waktu-waktu tertentu, yakni di kedua tepi siang(zhuhur dan `ashar), permulaan malam (maghrib dan `isya), dan shubuh (Qs. 11/Huud:114 & Qs. 17/Al-Isra: 78).

Page 24: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

TermTerm--term term SHALAT dlm ALSHALAT dlm AL--QURANQURAN33--3/43/4

7. Tujuan shalat adalah untuk “mengingat” Allah (Qs. 20/Thoha: 14).

8. Shalat harus didirikan dengan khusyu` (antara lain dalam Qs. 2/Al-Baqarah ayat 238) dan ikhlash (Qs. 6/Al-An’aam: 162 & Qs. 7/Al-A`raf: 29).Makna khusyu` adalah sebagaimana tujuan shalat, yakni dalam shalatnya“ingat” Tuhan (Qs. 20/Thoha: 14). Maksudnya, selama mendirikan shalat makaTuhan harus dijadikan pusat konsentrasi, Tuhan harus terus-menerus diingat,Tuhan harus dijadikan pusat konsentrasi, Tuhan harus terus-menerus diingat,jangan sampai mengingat-ingat selain Tuhan. Adapun maksud ikhlas adalahuntuk dan karena Allah semata, jangan sampai ada niatan-niatan lain (yaknipamrih dunia, misal ingin dimudahkan rezeki; ataupun pamrih akhirat, misalingin memperoleh pahala).

9. Keutamaan shalat (yang didirikan secara benar dan ikhlas) akanmencegah perbuatan keji dan munkar (Qs. 29/Al-Ankabut: 45). Orang yangmendirikan shalat secara daim (kondisi shalat mempribadi dalam kehidupan)tidak akan berkeluh kesah dan tidak akan kikir (Qs. 70/Al-Ma`arij: 19-23).

Page 25: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

TermTerm--term term SHALAT dlm ALSHALAT dlm AL--QURANQURAN33--4/44/4

10. Larangan shalat secara sahun (lalai), diungkap dalam Qs. 107/Al-Ma`un ayat 4-5. Orang yang mengerjakan shalat secara sahun akan dijebloskanke dalam neraka. Shalat sahun merupakan kebalikan dari shalat yang benar.Shalat yang benar adalah shalat yang sesuai dengan tujuan shalat yakni untukmengingat Allah. Shalat sahun berarti shalat yang tidak mengingat Allah; atau,dalam shalatnya yang diingat adalah selain Allah. Shalat yang benar adalahdalam shalatnya yang diingat adalah selain Allah. Shalat yang benar adalahshalat yang didirikan dengan khusyu`. Shalat sahun berarti shalat yang tidakkhusyu`. Shalat yang benar adalah shalat yang dikerjakan pada waktu-waktuyang telah ditentukan. Shalat sahun berarti shalat yang secara sengaja (tanpaalasan yang dibenarkan secara syar`i) dikerjakan di luar waktu-waktu yangtelah ditentukan.

11. Cara meminta tolong (berdo`a) kepada Allah adalah denganbersabar dan berdo`a setelah mendirikan shalat (2/Al-Baqarah: 45). Tapi cara-cara seperti ini sungguh berat kecuali bagi orang yang mendirikan shalatdengan khusyu`.

Page 26: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

Perintah Mendirikan Perintah Mendirikan SHALAT SHALAT

Perintah mendirikan shalat dikemukakan dalam banyak ayatAl-Quran, antara lain dalam ayat berikut:

Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, serta taatilah Rasul, supaya kamu diberi rahmat.

(Qs. 24/An-Nur: 56)

Page 27: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

Perintah Memelihara Shalat 5 waktuPerintah Memelihara Shalat 5 waktudan dan ShalatShalat WUSTHWUSTHOO

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustho.

Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.(Qs. 2/Al-Baqarah: 238).

Haafizhuu (=peliharalah) adalah fa`il amr (bersifat istimror, yakni berlaku terussepanjang zaman). Jika tidak dikerjakan berarti berhadapan dengan `azab Allah.

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan untuk:

(1) Memelihara semua shalat (shalat wajib 5 waktu);

(2) Memelihara shalat wustho;

(3) Kemudian diperintah lagi untuk berdiri (=shalat) karena Allah dengan khusyu`. Adapunshalat khusyu` dapat tercapai jika orang yang shalat itu mengetahui Tuhan (=kenal Zat-Nya),sehingga ketika shalat dapat lidz-dzikrii =untuk mengingat AKU (=ingat Tuhan).

Page 28: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

Makna SMakna Shalathalat WUSTHWUSTHOO

(1) Menurut Tim Pemterjemah Al-Quran Departemen Agama RI, shalatwustho ialah shalat yang di tengah-tengah dan paling utama. Adajuga yang berpendapat shalat `ashar. Tapi menurut kebanyakan ahlihadits, ayat ini menekankan agar semua shalat dikerjakan dengansebaik-baiknya.

(2) Dalam Kitab-kitab Hadits, shalat Wustho ialah shalat Ashar atauShubuh, juga shalat 5 waktu lainnya (Al-Hadits Digital dalamLIDWA PUSAKA)

(3) Adapun menurut Guru Mursyid Ilmu Syaththariah (Kyai MuhammadAnwar Muttaqin, Guru ke-49), shalat wustho ialah shalat-shalatyang menyertai shalat wajib 5 waktu yang ditetapkan oleh Rasul/ UlilAmri/Ulama Pewaris Nabi. Menurut beliau, setiap zamanmembutuhkan ragam shalat yang berbeda dengan zaman lainnya.

Page 29: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

UMMATAN WASATHUMMATAN WASATHOO= UMAT YANG DIPIMPIN OLEH WASITHAH= UMAT YANG DIPIMPIN OLEH WASITHAH

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu ummatan wasatho (=umat ber-Wasithah, =umat yang adil dan pilihan karena dipimpin oleh Wasithah) agar kamu

(murid-murid Wasithah) menjadi saksi atas (perbuatan) manusia (yang ternyatahanya untuk mengejar nafsu dan syahwat), sedangkan Rasul (Wasithah)

menjadi saksi atas (perbuatan) kamu … (Qs. 2/Al-Baqarah: 143)

Kata ummat dalam ummatan wasatho pada ayat ini (juga dalam ayat-ayatlain) bukanlah kerumunan manusia, melainkan masyarakat yang teratur karena adapemimpinnya. Perspektif Tasawuf Syaththariah, pemimpin umat beriman adalahWasithah, yakni Rasul/Ulil Amri atau Ulama Pewaris Nabi.

Page 30: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

Tujuan SHALAT = untuk ‘mengingat’ ALLAHTujuan SHALAT = untuk ‘mengingat’ ALLAH

Sesungguhnya AKU ini (bernama) Allah.Sesungguhnya AKU ini (bernama) Allah.

Tidak ada Tuhan selain AKU;

maka sembahlah AKU, dan

dirikanlah shalat untuk ‘mengingat’ AKU.

(Qs. 20/Thaha: 14)

Artinya, kita harus mengenali, siapakah Sang AKU dalamayat di atas. AKU adalah ZAT TUHAN Yang Asma-NyaAllah (ma`rifat bi Dzatillah)!

Page 31: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

CARA MENGENAL ‘AKU’ (=ZAT TUHAN)CARA MENGENAL ‘AKU’ (=ZAT TUHAN)

Bagaimanakah cara mengetahui Zat Tuhan Yang Asma-Nya Allah

(ma`rifat bi Dzatillah) ?

(1) Sebagian kaum Muslimin berpendapat: Tidak perlu dan tidak mungkin mengetahui(1) Sebagian kaum Muslimin berpendapat: Tidak perlu dan tidak mungkin mengetahuiZat Allah. Mereka merasa puas dengan mengetahui Asma, Sifat, dan Af`al(perbuatan) Allah; juga merasa puas dengan berpikir tentang Ciptaan-Nya.

(2) Sebagian kaum Sufi berusaha mengetahui Zat Allah (ma`rifat bi Dzatillah) dengancara inkisyaf (gnostik, penyingkapan), yakni dengan cara menjalankan riyalat,riyadhoh, dan mujahadah secara ketat (sehingga diharapkan nanti Allahmemperlihatkan [‘menyingkapkan’] Diri-Nya).

(3) Menurut KH Muhammad Munawwar Affandi (Wasithah ke-48), cara mengetahuiZat Allah (ma`rifat bi Dzatillah) hanyalah dengan jalan ‘bertanya’ kepada AhliZikir (Ulama Pewaris Nabi).

Page 32: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

CARA MENGENAL ‘AKU’ = BERTANYA KEPADA AHLI ZIKIRCARA MENGENAL ‘AKU’ = BERTANYA KEPADA AHLI ZIKIR

MAKNA ‘AKU’

Dalam Qs. 20/Tho-Ha ayat 14 tadi ditegaskan bahwa tujuan shalat adalahuntuk ‘mengingat’ AKU. Siapakah Sang AKU dalam ayat ini? Untukmengenal-Nya (mengenali Zat Tuhan Yang Asma-Nya Allah, untukmengenal-Nya (mengenali Zat Tuhan Yang Asma-Nya Allah, untukdapat ma`rifat bi Dzatillah) maka haruslah ‘bertanya’ kepada Ahli Zikir,sebagaimana perintah Allah dalam ayat berikut:

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada ahladz

dzikri jika kamu tidak mengetahui (Zat Tuhan dan Ilmu Zikir)(Qs. 21/Al-Anbiya ayat 7, juga dalam Qs. 16/An-Nahl ayat 43)

Page 33: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

CARA BERZIKIR ADALAH CARA BERZIKIR ADALAH DENGANDENGANTTidakidak mengeraskanmengeraskan suarasuara (=(=dalamdalam hatihati))

Dan zikirilah (ingat-ingatlah) Tuhanmu dalam hatimu denganDan zikirilah (ingat-ingatlah) Tuhanmu dalam hatimu denganmerendahkan diri dan rasa takut, dan (cara mengingatNya) dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang

(=di sepanjang waktu), dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (=tidak berzikir). (Qs. 7/Al-A`raf: 205)

Dalam Qs. 3/Ali Imran ayat 190-191 disebutkan tentang ciri-ciri Ulul Albab, yaitu:

orang-orang yang ber-zikir (mengingat Allah) sambil berdiri atau duduk atau dalam keadanberbaring (=dalam berbagai keadaan); dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit danbumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Page 34: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

PEPERINTAH BERZIKIR (KHUSUS)RINTAH BERZIKIR (KHUSUS)SETELAH SHALATSETELAH SHALAT

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka

dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnyashalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya

atas orang-orang yang beriman.

(Qs. 4/An-Nisa: 103)

Page 35: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

PEPERINTAH BERZIKIR (KHUSUS)RINTAH BERZIKIR (KHUSUS)SETELAH SHALATSETELAH SHALAT

Apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah;

dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.

(Qs. 62/Al-Jumu`ah: 10)

Page 36: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

SHALAT YANG KHUSYU`SHALAT YANG KHUSYU`

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,

kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Qs. 2/Al-Baqoroh: 45)

MAKNA KHUSYU`:

(1) Khusyu` sering dimaknai upaya sungguh-sungguh dan penuh ketundukan kepadaAllah dengan memahami dan menghayati makna dari bacaan dan gerakan shalat.

(2) Perspektif Tasawuf, khusyu` adalah khudhurul qolbi ilallah (hadirnya hati kepadaAllah). Maksudnya, selama shalat Allah selalu hadir di depan mata hatinya.

Page 37: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

JIKA ALLAH DISEBUT ‘GEMETAR’LAH HATINYA, JIKA ALLAH DISEBUT ‘GEMETAR’LAH HATINYA, YAKNI ORANG YANG SHALATYAKNI ORANG YANG SHALAT

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetar-lah hati mereka, dan apabila

dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka

bertawakkal; (yakni) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

(Qs. 8/Al-Anfal: 2-3)

)

Page 38: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

SHALAT DA`IM = TETAP ‘INGAT’ ALLAHSHALAT DA`IM = TETAP ‘INGAT’ ALLAHbaik ketika shalat maupun ketikabaik ketika shalat maupun ketika

tidak tidak mengerjakan shalatmengerjakan shalat

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia

mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, (yaitu) mereka yang mengerjakan

shalat da`im. (Qs. 70: 19-23)

Shalat da`im adalah shalat yang terus menerus. Maksudnya orang yang tetap dalamkondisi shalat (walau sedang tidak mengerjakan shalat). Tujuan shalat adalah untuk‘mengingat’ Allah. Jadi, shalat da`im adalah orang yang selalu ‘mengingat’ Allah baikketika mengerjakan shalat maupun ketika tidak mengerjakan shalat.

Page 39: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

HINDARI SHALAT HINDARI SHALAT SAHUNSAHUN(Shalat yang ‘lalai’ dari ‘mengingat’ Allah)(Shalat yang ‘lalai’ dari ‘mengingat’ Allah)

Maka kecelakaanlah (masuk neraka) bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya.shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya.

Al-musholliin (pakai alif-lam =ma`rifat), adalah orang yang terbiasamengerjakan shalat dan mengerti syarat-rukun shalat (bukan orangyang mengerjakan shalat secara asal-asalan).

Dalam ayat ini al-musholiin diancam dengan fawailun (masukneraka) karena shalatnya sahun (=lalai, =tidak ingat Tuhan).

Supaya shalatnya ingat Tuhan, kuncinya harus kenal dengan Tuhan.Supaya kenal dengan Tuhan, maka harus meminta petunjuk kepadaAhli Zikir.

Page 40: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ORANG MUNAFIQ SEDIKIT BERZIKIRORANG MUNAFIQ SEDIKIT BERZIKIRShalatnya bermalasShalatnya bermalas--malasan dan riyamalasan dan riya

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka; dan apabila mereka

berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalatnya itu)

di hadapan manusia; dan tidaklah mereka mengingat Allah kecuali sedikit sekali.

(Qs. 4/An-Nisa: 142)

Page 41: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

ORANG MUNAFIQ SEDIKIT BERZIKIRORANG MUNAFIQ SEDIKIT BERZIKIRShalatnya bermalasShalatnya bermalas--malasan dan riyamalasan dan riya

Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka

kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan shalat melainkan dengan malas, dan

tidak (pula mereka) menafkahkan (harta) melainkan dengan rasa enggan.

(Qs. 9/At-Taubat: 54)

Page 42: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

MANFAAT (KEUTAMAAN) MENDIRIKAN SHALATMANFAAT (KEUTAMAAN) MENDIRIKAN SHALAT

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya

Allah beserta orang-orang yang sabar.(Qs. 2/Al-Baqarah: 153)

Page 43: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

MANFAAT (KEUTAMAAN) MENDIRIKAN SHALATMANFAAT (KEUTAMAAN) MENDIRIKAN SHALAT

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab(Al-Quran). Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan) yang keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar

(keutamaannya); dan Allah Mengetahuiapa yang kamu kerjakan.

(Qs. 29/Al-Ankabut: 45)

Page 44: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

SHALAT MENGHADAP KIBLATSHALAT MENGHADAP KIBLAT

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.

Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana sajakamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya

orang-orang yang diberi Al-Kitab memang mengetahui, bahwaberpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan

Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

(Qs. 2/Al-Baqarah: 144)

Page 45: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

WUDHU, MANDI, TAYAMUMWUDHU, MANDI, TAYAMUM

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan SHALAT, maka (berwudhulah, yakni) basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah

kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki; dan jika kamu junub maka mandilah; dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat

buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu

dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-

Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (Qs. 5/Al-Maidah: 6)

Page 46: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

WAKTUWAKTU--WAKTU SHALATWAKTU SHALAT

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir (zhuhur dan ashar)sampai gelap malam (maghrib dan `isya), dan (dirikanlah pula shalat) sampai gelap malam (maghrib dan `isya), dan (dirikanlah pula shalat)

subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).(Qs. 17/Al-Isra: 78)

Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (shubuh, zhuhur, dan ashar) dan padapermulaan malam (maghrib & `isya). Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang

baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatanbagi orang-orang yang ingat. (Qs. 11/Hud: 114)

Page 47: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

SHALAT dengan diSHALAT dengan di--QOSHORQOSHOR

Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu meng-qoshor shalat(mu). (Demikian juga) jika kamu takut diserang orang-

orang kafir, (karena) sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu.

(Qs. 4/An-Nisa: 101)

Page 48: METODE TEMATIK AL-QURAN: MENGUPAS TERM SHALATfile.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195801281986121... · 2015. 10. 23. · AL-QURAN perlu terus DIKAJI 4/4-b/d (yaitu)orang-orangyangmengikutiRasûl,NabiyangUmmiyang(namanya)merekadapati

‘‘IntiInti’’ beragama aberagama adalahdalah mmentaatientaati ‘‘AllahAllah’’mmentaatientaati ‘‘RasulRasul--NNyaya & & UlilUlil AmriAmri’’

Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah, danHai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah, dan

ta`atilah Rasul-(Nya) dan ulil amri di antaramu.

(Qs. 5/Al-Maidah ayat 59, dan sejumlah ayat lainnya)

Qs. 5/Al-Maidah ayat 59 ini (dan ayat lainnya) merupakan INTIperintah, sehingga perintah-perintah lainnya (shalat, puasa, zakat, haji,dll) harus sejalan dengan Kehendak Allah, Rasul-Nya dan Ulil Amri.Karena Allah itu Al-Ghaib (tidak mungkin menampakkan DiriNya dibumi), maka Allah mengangkat WakilNya, yakni RasulNya & Ulil Amri.