metode talud subur kaluku

4
METODE PELAKSANAAN Pekerjaan : PEMBANGUNAN TALUD KALUKU-SUBUR DESA SUBUR Lokasi : Kec. Sukamaju Kab. Luwu Utara I. PEKERJAAN AWAL/UMUM I.1 Pekerjaan Pra Pelaksanaan Kontrak Pekerjaan ini merupakan Awal dari pelaksanaan proyek Oleh Kontraktor Pelaksana yang meliputi : - Pembuatan Rencana Kerja di lapangan ( Time Schedule ) - Pengukuran & Pematokan ( Shop Drawing ) serta Pengambilan Foto 0 % ( Nol ) dilakukan bersama dengan konsultan pengawas dan direksi teknis - Pembuatan Direksi keet dan Kelengkapannya ( Bangsal Kerja ) - Pengadaan Papan Proyek - Pemeriksaan Laboratorium terhadap Bahan yang akan dipakai - Mobilisasi Personil - Mobilisasi Peralatan - Pemeliharaan dan Pengamanan Lalu Lintas Selama Pelaksanaan pekerjaan. Rencana Waktu pelaksanaan Selama 120 ( Seratus Dua Puluh ) Hari Kalender termasuk kegiatan mobilisasi dan demobilisasi personil dan peralatan inti proyek, pengukuran, pengetesan material, dan pekerjaan lain-lain yang berhubungan dengan pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi. Adapun rencana pelaksanaan pekerjaan dapat digambarkan dalam uraian sebagaimana tersebut dibawah ini : 1.2 RENCANA PELAKSANAAN DI LAPANGAN a. Memberitahukan kepada Direksi/Pengawas Lapangan bila akan memulai pekerjaan atau sesuatu bagian pekerjaan dengan Request Sheet. b. Memulai pekerjaan apabila Request Sheet telah ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan Direksi. Hal-hal mengenai pekerjaan yang tidak dilengkapi dengan Request Sheet tidak akan diperhitungkan oleh Direksi. c. Pekerjaan pengukuran, penentuan batas dan penempatan bangunan dan sebagainya dikerjakan sendiri oleh Konsultan Pengawas dan Direksi. d. Pelaksana tidak diperbolehkan merubah sesuatu yang terdapat dalam RKS sebelum berunding dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan. e. Perbaikan/penentuan ukuran atau gambar konstruksi yang kurang jelas, hanya dapat dikerjakan oleh Pelaksana setelah mendapat persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan. f. Semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan contoh yang telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan. g. Pelaksana harus mengadakan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan dan mendapat persetujuan Direksi. h. Selama waktu pelaksanaan, ditetapkan seorang pelaksana/pengawas pekerjaan tetap yang cakap dan mampu serta bertanggungjawab atas jalannya pelaksanaan pekerjaan. i. Pelaksana/Pengawas yang ditetapkan harus dilaporkan dan mendapat persetujuan Direksi. 1.3 PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK Papan nama kegiatan (Papan Proyek) dibuat dari balok kayu Uk. 5 x 5 cm (untuk rangka) dan bahan tripleks 3 mm. dimensi papan nama proyek dibuat sesuai ketentuan yang di atur dalam spesifikasi teknis atau petunjuk dari direksi teknis. Papan proyek ini digunakan sebagai papan informasi dalam pelaksanaan pekerjaan dan ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat, sebagai informasi kepada masyarakat.

Upload: tiopenagil

Post on 22-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Talud Subur Kaluku

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : PEMBANGUNAN TALUD KALUKU-SUBUR DESA SUBURLokasi : Kec. Sukamaju Kab. Luwu Utara

I. PEKERJAAN AWAL/UMUMI.1 Pekerjaan Pra Pelaksanaan KontrakPekerjaan ini merupakan Awal dari pelaksanaan proyek Oleh Kontraktor Pelaksana yangmeliputi :- Pembuatan Rencana Kerja di lapangan ( Time Schedule )- Pengukuran & Pematokan ( Shop Drawing ) serta Pengambilan Foto 0 % ( Nol ) dilakukan

bersama dengan konsultan pengawas dan direksi teknis- Pembuatan Direksi keet dan Kelengkapannya ( Bangsal Kerja )- Pengadaan Papan Proyek- Pemeriksaan Laboratorium terhadap Bahan yang akan dipakai- Mobilisasi Personil- Mobilisasi Peralatan- Pemeliharaan dan Pengamanan Lalu Lintas Selama Pelaksanaan pekerjaan.

Rencana Waktu pelaksanaan Selama 120 ( Seratus Dua Puluh ) Hari Kalender termasukkegiatan mobilisasi dan demobilisasi personil dan peralatan inti proyek, pengukuran,pengetesan material, dan pekerjaan lain-lain yang berhubungan dengan pelaksanaanmobilisasi dan demobilisasi.

Adapun rencana pelaksanaan pekerjaan dapat digambarkan dalam uraian sebagaimanatersebut dibawah ini :

1.2 RENCANA PELAKSANAAN DI LAPANGANa. Memberitahukan kepada Direksi/Pengawas Lapangan bila akan memulai pekerjaan

atau sesuatu bagian pekerjaan dengan Request Sheet.b. Memulai pekerjaan apabila Request Sheet telah ditandatangani oleh Konsultan Pengawas

dan Direksi. Hal-hal mengenai pekerjaan yang tidak dilengkapi dengan Request Sheettidak akan diperhitungkan oleh Direksi.

c. Pekerjaan pengukuran, penentuan batas dan penempatan bangunan dan sebagainyadikerjakan sendiri oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.

d. Pelaksana tidak diperbolehkan merubah sesuatu yang terdapat dalam RKS sebelumberunding dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan.

e. Perbaikan/penentuan ukuran atau gambar konstruksi yang kurang jelas, hanya dapatdikerjakan oleh Pelaksana setelah mendapat persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan.

f. Semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan harus sesuaidengan contoh yang telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.

g. Pelaksana harus mengadakan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan danmendapat persetujuan Direksi.

h. Selama waktu pelaksanaan, ditetapkan seorang pelaksana/pengawas pekerjaan tetapyang cakap dan mampu serta bertanggungjawab atas jalannya pelaksanaan pekerjaan.

i. Pelaksana/Pengawas yang ditetapkan harus dilaporkan dan mendapat persetujuanDireksi.

1.3 PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEKPapan nama kegiatan (Papan Proyek) dibuat dari balok kayu Uk. 5 x 5 cm (untuk rangka) danbahan tripleks 3 mm. dimensi papan nama proyek dibuat sesuai ketentuan yang di atur dalamspesifikasi teknis atau petunjuk dari direksi teknis.

Papan proyek ini digunakan sebagai papan informasi dalam pelaksanaan pekerjaan danditempatkan pada tempat yang mudah terlihat, sebagai informasi kepada masyarakat.

Page 2: Metode Talud Subur Kaluku

1.4 MOBILISASIMobilisasi terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan, termasuk, tapi tidak terbataspada kebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan, pemasokan, dan suplemenlainnya yang diperlukan ke lokasi pekerjaan, untuk pembangunan kantor, gudang dan fasilitaslainnya yang diperlukan untuk bekerja di proyek, dan untuk seluruh pekerjaan dan operasilainnya yang harus dilakukan atau biaya yang diperlukan sebelum mulainya berbagai itempekerjaan kontrak di lokasi pekerjaan.

Mobilisasi dianggap selesai bila Kontraktor dapat melaksanakan dan diterima oleh Konsultanmengenai pemenuhan masing-masing persyaratan yang terkait yang disebutkan dalamkontrak.

1.5 PEMBUATAN DIREKSI KEET1. Pada awal sebelum dimulainya pekerjaan di lapangan kontraktor harus menyediakan

kantor lapangan dan gudang untuk penyimpanan dan/atau penimbunan bahan ataupunperalatan yang diperlukan untuk kegiatan pekerjaan.

2. Kontraktor harus menyediakan tenaga pengamanan dan pengawasan untuk menjagakantor lapangan dan gudang beserta isinya.

3. Kantor lapangan dan gudang (tertutup atau terbuka) dengan luasan yang mencukupiharus berlokasi sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan.

1.6 BACK UP DATA DAN DOKUMENTASIPengambilan Dokumentasi Proyek dan Back Up data pelaksanaan proyek menjadi pentingsebagai alat kontrol sekaligus sebagai bahan evaluasi baik bagi pelaksana maupun direksiuntuk mengecek sejauh mana realisasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Back updata dapat terdiri atas Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Foto-fotodokumentasi dan Laporan akhir.

1.7 PEKERJAAN PERSIAPANPembersihan LokasiSebelum melakukan pekerjaan fisik (pembangunan), terlebih dahulu dilakukan pembersihanlokasi. Pembersihan lokasi bertujuan untuk membersihkan lokasi proyek dari benda-bendaatau pepohonan yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan lokasi inimeliputi seluruh area yang akan digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Langkah-langkah yangakan dilakukan dalam pekerjaan pembersihan antara lain :a. Melihat situasi atau keadaan daerah yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ;b. Membersihkan daerah tersebut, pekerjaan ini mencakup pembersihan terhadap semua

tanggul, pohon, akar-akar, semak-semak, dan bahan lain yang dapat menggangusampai suatu kedalaman menurut petunjuk direksi teknis/konsultan supervisi.

c. Bilamana terdapat akar tanaman atau tonggak kayu yang lebih dalam, harus dicabutsampai bersih dan dibuang atau ditimbun di tempat yang telah ditunjuk oleh Direksi.

1.8 Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouplanka. Tujuan pengukuran ialah untuk menutukan batas-batas serta situasi daerah kerja.

penentuan as bangunan dan penentuan peil nol ( + 0,00) sesuai dengan gambar kerja.b. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi rencana pemasangan patok dalam waktu

tidak kurang dari 48 jam, mendahului pelaksaannnya. Pemasangan patok dilakukan olehkontaktor dibawah supervisi direksi dan bila dianggap perlu direksi dapat melakukanperubahan dilapangan dan dalam hal ini disampaikan kepada kontraktor.

c. Kontarktor harus mempersiapkan alat–alat ukur yang diperlukan dilapangan sehubungandengan pekerjaan ini. Termasuk yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan.

d. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan atas petunjuk Engineer Pelaksana sesuai gambarrencana dan diawasi oleh pelaksana Lapangan.

e. Pengukuran harus dilaksanakan oleh orang yang ahli (minimal orang yang mengertidalam hal alat-alat ukur seperti water pass serta theodolit serta roll meter).

Page 3: Metode Talud Subur Kaluku

f. Dalam penetuan posisi perletakan maka kontrol dalam arah memanjang, melintang dandiagonal. Untuk ketelitian maka dicek dengan alat water pass atau dengan theodolit.

g. Pengukuran harus diikuti dan diawasi oleh supervisi untuk kontrol apakah telah sesuaidengan ukuran yang tertera dalam gambar kerja.

h. Pemasangan patok harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tak menggagu dalamwaktu pelaksanaan pekerjaaan, pemindahan titik patok dapat dilakukan dengan caragaris titik sumbu.

i. Setelah bangunan selesai dibangun, harus diadakan pengukuran, pemeriksaan, olehpelaksanan disaksikan oleh supervisi.

j. Setelah diadakan pengukuran, pelaksana harus terlebih dahulu memasang bauwplankuntuk menetukan batas daerah penggalian dan atau pelaksanaan pekerjaan lain.

II. PEKERJAAN TALUDII.1 Galian Tanah Biasa (3.1.1)a. Dasar dan sisi galian, dimana akan didirikan bangunan/saluran harus diselesaikan dengan

baik, rapi dan padat menurut dimensi yang ditentukan dalam gambar profilmemanjang/melintang dan potongan.

b. Untuk galian saluran dengan pasangan, agar diperhitungkan galian lebih untukmemberikan ruang kerja yang cukup.

c. Garis/ketinggian galian harus dilaksanakan sesuai dengan centre line dan ketinggian dasaryang direncanakan. Penyimpangan dari ketentuan ini, hanya dapat diberikan bila adapersetujuan tertulis dari Direksi.

d. Galian pada saluran yang telah ada harus diusahakan agar galian tidak digenangi airdengan cara memompa, menimba atau cara-cara lainnya sesuai petunjuk Direksi.

e. Bilamana terdapat ketidaktelitian titik-titik ketinggian dalam kontur atau gambar dengankenyataan, paling lambat 7 (tujuh) hari setelah perintah kerja dikeluarkan, pemborongharus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi.

f. Keterlambatan dari waktu tersebut menyebabkan segala kelebihan pekerjaan merupakanbeban pemborong.

g. Jika galian lebih dalam dari kedalaman yang ditentukan, maka bagian kelebihan tersebutharus diurug dengan pasir dan dipadatkan dengan beban biaya dari kontraktor.

h. Jika pekerjaan galian telah mendapat persetujuan dari Direksi, maka pemborong harussegera memulai pekerjaan selanjutnya dan tidak boleh membiarkan galian terbuka terlalulama.

i. Pada galian yang cukup panjang, dianjurkan secara bertahap, agar terhindar dari bahayakelongsoran, genangan, kecelakaan lalu lintas, dll.

j. Bila ternyata dasar galian merupakan tanah lembek yang diragukan daya dukungnya,pemborong harus menggali sampai lapisan tanah keras sesuai petunjuk direksi.

II.2 Pasangan Batu Kali (7.9)a. Segala material batu kali, air dan pasir yang dipergunakan dalam pasangan batu harus

telah memenuhi syarat yang telah ditentukan dan disetujui Direksi.b. Komposisi adukan untuk pasangan batu saluran harus terdiri dari 1 semen

portland : 4 pasir pasang dan dicampur dengan air secukupnya agar mencapai kekentalanyang disetujui Direksi.

c. Adukan harus dilaksanakan dengan mesin pengaduk (beton molen).d. Lama pengadukan harus sampai menunjukkan homogenitas adukan sesuai dengan

petunjuk Direksi.e. Dalam segala hal tidak boleh memakai adukan yang telah mulai mengeras sebagian atau

tercampur dengan bahan lain untuk digunakan kembali.f. Batu-batu tidak boleh dipasang selama hujan atau cukup lama untuk menghanyutkan

spesi, dimana adukan yang sudah terlanjur dihampar harus dilindungi sedemikian rupadari hujan. Bilamana terjadi pelelehan akibat air hujan, spesi tersebut harus dibuang.

g. Semua batu yang digunakan dalam pasangan sebelumnya harus basah dengan air sampaiseluruh permukaan merata agar tidak terjadi penyerapan air oleh spesi.

Page 4: Metode Talud Subur Kaluku

h. Bila ada lubang galian untuk pasangan pondasi/saluran terdapat genangan air, makasebelum pekerjaan pasangan dimulai terlebih dahulu airnya dipompa/dikeringkan.

i. Pemasangan batu sedemikian rupa satu sama lain terjadi ikatan yang kokoh dansempurna, di dalam pasangan sama sekali tidak boleh terdapat rongga atau celah yangtidak terisi spesi.

III. PEKERJAAN TANAH (TIMBUNAN PILIHAN) 3.2.2

a. Untuk pekerjaan Timbunan, dilakukan dengan timbunan pilihan.b. Timbunan dilakukan pada tempat yang memerlukan urugan pada tempat antara pasangan

pondasi talud dan badan jalan atau ditempatkan sesuai pada petunjuk gambar.c. Timbunan Pilihan yang dipergunakan harus disetujui direksi/konsultan pengawas sebelum

dipergunakan.d. Timbunan Pilihan dimuat kedalam dump truck dengan Well Loader atau eskavator di

Quarry dan selanjutnya di bawa kelokasi pekerjaan.e. Tiba dilokasi selanjutnya Timbunan Pilihan dibongkar pada titik-titik tertentu untuk

kesesuain terpenuhinya perencanaan penghamparan sesuai petunjuk gambar.f. Timbunan selanjutnya dihampar dengan motor grader dan dipadatkan dengan tandem

roller.g. Selama penghamparan dan pemadatan, sekelompok pekerja akan membantu merapikan

dengan alat bantu.h. Volume sesuai RAB/Gambar.

AS BUILD DRAWINGMerupakan proses akhir dari keseluruhan pelaksanaan yaitu pembuatan gambar yangterlaksana/terealiasi di lapangan termasuk memuat pekerjaan tambah kurang ( jika ada ).VI. PEKERJAAN FINISHING, PENUTUP & DEMOBILISASIPekerjaan Penutup dan finishing adalah Pembenahan Kekurangan-kekurangan pekerjaanyang ditemui pada saat pemeriksaan akhir pekerjaan termasuk pembersihan sisa-sisapekerjaan di lokasi.

Jika pekerjaan telah dinyatakan diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan telahdilakukan Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO), dapat dilakukan Demobilisasi Peralatandan Personil. Demobilisasi akan dianggap selesai jika seluruh peralatan, bahan, personil, ataulainnya milik kontraktor telah dikeluarkan dari lokasi pekerjan, dan persyaratan – persyaratanpenyelesaian pekerjaan sebagaimana diatur dalam kontrak telah terpenuhi. Demobilisasi jugamencakup penyiapan pengajuan yang diperlukan sebelum pengakhiran pekerjaan.

Masamba, 27 Mei 2014CV. CENDANA PERMAI

H.ILHAMDirektur