metode komputasi

Upload: as-syifa-puspita-ratih

Post on 06-Feb-2018

259 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 metode komputasi

    1/26

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

    PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    MAKALAH METODE KOMPUTASI

    Dosen Pengampu: Prof.Dr.Kirbani Sri Brotopuspito

    DISUSUN OLEH :

    Nama : GALIH PUSPITA RATIH

    NIM : 13/347920/PA/15393

    Program Studi : GEOFISIKA

    Mata Kuliah : METODE KOMPUTASI

    YOGYAKARTA

    JULI

    2014

  • 7/21/2019 metode komputasi

    2/26

    ABSTRAK

    Penelitian mengenai sifat-sifat gempa merupakan salah satu penelitian yang

    mendapatkan perhatian di geofisika, karena dampak gempa yang cukup

    merugikan. Untuk meneliti sifat-sifat gempa tersebut, peneliti mengumpulkan

    data gempa dari USGS untuk wilayah yang terletak antara 10LU - 50LU dan

    110BT-180BT.Selain itu didapatkan nilai b-value sebesar 0.9014 dan nilai a

    sebesar 3,0381.

    Hasil analisis data mengguunakan Time Series Tool Matlab dan didapatkan

    beberapa grafik antara lain grafik time series,periodisasi dan energi.

  • 7/21/2019 metode komputasi

    3/26

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar belakang

    Gempa merupakan salah satu peristiwa alam yang merugikan. Telah

    berulang kali peristiwa gempa menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan

    bencana lingkungan yang mengerikan.

    Pengertian Gempa bumi sendiri adalah getaran atau guncangan yang terjadi di

    permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang

    menciptakan gelombang seismik.Sebab terjadinya Gempa adalah Pergerakankerak bumi atau lempeng bumi, aktivitas sesar di permukaan bumi, pergerakan

    geomorfologi secara lokal contohnya terjadi runtuhan tanah, aktivitas gunung

    api, ledakkan nuklir.

    Hal tersebut membuat studi mengenai sifat-sifat gempa menjadi salah satu

    studi yang mendapatkan perhatian serius di geofisika.

    Beberapa sifat-sifat gempa yang saat ini sudah cukup jelas adalah lokasi

    sumbernya yang biasanya berada di wilayah-wilayah seismik aktif,kedalamannya yang terkait dengan pengaturan tektonik di suatu wilayah, dan

    probabilitas kejadiannya di suatu wilayah spesifik, yang dapat diterangkan

    oleh b-value. Sifat lain gempa yang perlu diteliti lebih dalam adalah

    periodisasi pengeluaran energi gempa di suatu wilayah.

    Sebagai mahasiswa geofisika, kita perlu mengetahui bagaimana cara

    menggambarkan sifat- sifat tersebut secara kuantitatif dengan data-data yang

    ada. Data-data yang telah diproses dapat dipergunakan lebih jauh oleh

    berbagai kalangan, sesuai dengan kepentingannya sehingga tercipta

    komunitas yang lebih memiliki kesiapan terhadap bencana. Hal itulah yang

    mendasari peneliti untuk membuat makalah metode komputasi ini.

    Penelitian yang akan dilakukan adalah pada daerah Australia-New Zeland

    dengan koordinat 10LU - 50LU dan 110BT-180BT.

    1.2

    Tinjauan Pustaka

  • 7/21/2019 metode komputasi

    4/26

    Magnitudo gempa bumi yang sering dipakai ada lima, yaitu

    magnitudo energi (Me), magnitudo momen (M atau Mw), magnitudo lokal

    (ML), magnitudo gelombang badan (MB), dan magnitudo gelombang

    permukaan (Ms). Namun dari kelima magnitudo tersebut, magnitudo

    momen paling representatif dalam menggambarkan energi gempa. Jika data

    jumlah gempa per magnitudo dibuat ke dalam bentuk histogram, maka

    histogram tersebut akan berbentuk eksponensial. Untuk lebih memperjelas

    hubungan antara jumlah gempa dengan magnitudo, maka data jumlah gempa

    dilogaritmakan dengan basis 10, sehingga membentuk kurva yang linear.

    Persamaan kurva tersebut adalah dengan nilai b

    mendekati 1 dan nilai a bergantung pada jenis magnitudo yang digunakan

    dalam pendataan.

    Transformasi fourier merupakan jenis transformasi integral yang bertugas

    mengubah suatu fungsi dengan domain waktu menjadi fungsi dengan domain

    frekuensi. Dengan transformasi fourier, kita bisa mengetahui sifat-sifat

    gelombang penyusun fungsi berdomain waktu tadi. Plot energi gempa

    terhadap waktu (analisis runtun waktu) menghasilkan kurva mirip fungsi delta.

    Jika ditransformasi menggunakan transformasi fourier, kurva ini berubah

    menjadi fungsi sinusoidal dengan domain frekuensi. Dari data berdomain

    frekuensi itulah kita bisa mengetahui periodisasi pengeluaran energi seismik.

  • 7/21/2019 metode komputasi

    5/26

    BAB 2

    DASAR TEORI

    2.1

    Gempa Bumi

    Pengertian Gempa Bumi

    Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi

    akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan

    gelombang seismic. JenisJenis Gempa Bumi

    Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat

    adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api

    meletus

    Gempa bumi tektonik ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya

    aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara

    mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga

    yang sangat besar

    Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah

    kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang

    terjadi dan bersifat lokal Kedalaman Hiposentrum Gempa

    Gempa dangkal adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya

    kurang dari 50 km dari permukaan bumi

    Gempa intermedier atau gempa sedang adalah gempa bumi yang

    hiposentrumnya pada kedalaman antara 50 300 km dari

    permukaan bumi.

    Gempa dalam adalah gempa bumi yang kedalamanhiposentrumnya antara 300700 km dari permukaan bumi

    Faktor Penyebab Gempa Bumi

    Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh

    aktivitas gunung api.

    Gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh

    dislokasi atau perpindahan pergeseran lapisan bumi yang tiba-

  • 7/21/2019 metode komputasi

    6/26

    tiba terjadi dalam struktur bumi sebagai akibat adanya tarikan

    atau tekanan

    Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan

    oleh tanah longsor, runtuhnya atap gua atau terowongan di bawah

    tanah

    Gelombang Gempa Bumi

    Gelombang longitudinal adalah gelombang gempa yang

    dirambatkan dari hiposentrum melalui lapisan litosfer

    Gelombang transversal adalah gelombang gempa yang bersama-

    sama dengan gelombang primer dirambatkan dari hiposentrum ke

    segala arah

    Gelombang panjang adalah gelombang gempa yang dirambatkan

    mulai dari episentrum menyebar ke segala arah di permukaan

    dengan kecepatan rambat antara 3,53,9 km per detik

    2.2Istilah Dalam Gempa

    A. Magnitudo

    Magnitudo momen merupakan besaran magnitudo gempa yang paling

    representatif dalam menggambarkan kekuatan gempa, karena

    menggambarkan energi yang diradiasikan oleh patahan selama gempa

    terjadi. Manfaat magnitudo momen yang paling krusial adalah

    menggambarkan kekuatan tsunami yang dihasilkan gempa. Magnitudo

    energi menggambarkan efek dari energi yang dikeluarkan gempa terhadap

    seismogram, dan lebih bermanfaat dalam menggambarkan efek kerusakanyang diakibatkan gempa terhadap struktur di darat.

    Magnitudo lokal merupakan jenis magnitudo yang pertama kali

    dikembangkan oleh Richter tahun 1935, dengan menghubungkan antara

    amplitudo catatan seismograf dengan jarak secara empiris sehingga

    diketahui besaran ML. Kerugian dari ML ini adalah dia tidak

    menggambarkan parameter fisis apapun dari gempa.Magnitudo

    gelombang badan merupakan magnitudo yang diukur dari amplitudo dan

  • 7/21/2019 metode komputasi

    7/26

    periode gelombang badan (P, PP, dan S) yang tercatat oleh berbagai tipe

    seismograf (periode pendek, periode panjang dan elektromagnetik). Periode

    dari gelombang yang terukur memiliki rentang antara 0,5 hingga 12 detik.

    Magnitudo gelombang badan cocok untuk menggambarkan gelombang

    sumber dengan spektrum 1 10 Hz.Magnitudo gelombang badan memiliki

    keseuaian dengan MW hanya ketika MB hampir sama dengan 7.

    Magnitudo gelombang permukaan merupakan jenis magnitudo yang

    bertujuan untuk mengatasi ketidakakuratan data magnitudo lokal di atas skala

    M 6.5. Selain itu, Magnitudo gelombang permukaan diukur dari amplitudo

    gelombang permukaan dengan periode 20 detik,yang didapatkan dari

    seismograf periode-panjang yang dipasang pada jarak >1000 km dari sumber

    gempa. Data magnitudo gelombang permukaan ini menjadi tidak akurat

    bilamana MS > 8.0.

    B. Kedalaman

    Kedalaman gempa ada tiga macam, yaitu dangkal (0 hingga 70 km),

    menengah (70 hingga 300 km), dan dalam (lebih dari 300 km). Gempa

    dangkal merupakan tipe gempa yang hampir mungkin terjadi di tempat-

    tempat yang aktif secara seismik; bahkan pada pematang tengah samudera

    kejadian gempa yang terjadi umumnya hanya gempa dangkal. Gempa

    dangkal mengeluarkan 85% energi gempa tahunan. Gempa menengah dan

    gempa dalam merupakan jenis gempa yang hanya terjadi di zona seismik

    aktif Mediterania-Transasiatik serta Cincin Api Pasifik. Gempa menengah

    membebaskan energi sebanyak 12% energi gempa tahunan, dan gempa

    dalam membebaskan energi sebanyak 3% energi gempa tahunan.

    2.3 Nilai B value

    Istilah b-value berasal dari Hukum Gutenberg-Richter yang

    menunjukkan hubungan antara magnitudo dengan jumlah total gempa bumi

    pada suatu daerah dan periode waktu tertentu yang mendekati magnitudo

    tersebut. Hubungan ini awalnya diusulkan oleh Charles Francis Richter

    dan Beno Gutenberg. B-value umumnya konstan dan bernilai 1.0 pada

  • 7/21/2019 metode komputasi

    8/26

    daerah yang aktif secara seismik. Nilai b-value yang berbeda secara

    signifikan dari 1 mungkin menunjukkan bahwa ada masalah dengan

    kumpulan data. Terdapat beberapa variasi pada nilai B-value denganjangkauan 0.5 sampai 1.5, tergantung dari keadaan tektonik dari daerah

    tersebut.

    2.4 Time Series Gempa

    Analisis time series runtun waktumerupakan jenis analisa data yang

    cukup penting untuk mengetahui periodisasi pelepasan energi gempa. Data

    yang digunakan dalam pembuatan time series adalah magtitude dan waktu

    terjadinya gempa dalam skala hari. Untuk mengubah ke hari kita harus

    elakukan konversiJulian date dengan t0 = 1 Januari 1973.

  • 7/21/2019 metode komputasi

    9/26

    BAB 3

    METODE

    3.1 Pengumpulan Data

    Data dikumpulkan dari situs USGS Earthquake Archive Search untuk

    magnitudo dan posisi gempa serta situs USGS Source Parameter Search

    untuk mendapatkan energi dari gempa. Data gempa yang ditelaah terletak di

    area antara 10LU - 50LU dan 110BT - 180BT. Data magnitudo dan

    posisi gempa dikumpulkan dari tanggal 1 Januari 1973 hingga 11 Desember

    1980.

    3.2 Pengolahan Data

    Pengolahan data-data dari USGS dilaksanakan menggunakan program

    pengolah dan analisa data (Matlab R2012a dan Microsoft Excel 2010).

    Di Microsoft Excel 2010 peneliti menggunakan fitur analisa regresi linear

    untuk mendapatkan nilai a dan b dari persamaan dari

    perhitungan ini peneliti akan endapatkan nilai b-value.

    Selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data untuk membuat peta 3D

    surface dari data yang diperoleh di USGS tadi,data yang digunakan antara lain

    longitude,latitude dan depth.Peneliti juga dapat membuat peta kontur dari data

    tersebut dengan cara mengrid data.Aplikasi yng digunakan untuk membuat

    peta kontur dan 3D surface tadi adalah surfer.

    Selanjutnya,data juga dapat diolah untuk membuat grafik time

    series,periodegram dan time series vs energi dengan menguunakan aplikasi

    matlab.

    3.3 Analisis Data

    Pembuatan histogram dan garis trend untuk data jumlah gempa di Excel

    dimulai dengan mengelompokkan data jumlah gempa dari magnitudo 6 hingga

    10. Data tersebut kemudian di plot ke grafik titik dan histogram. Grafik titik ini

    berfungsi untuk mendapatkan persamaan eksponensial yang baik untuk data

    jumlah gempa tersebut.Kemudian,dari grafik tersebut dibuat garis trend dan

    akan didapatkan nilai kemiringan garis yang merupakan nilai dari b-value

  • 7/21/2019 metode komputasi

    10/26

    tadi.Apabila nilai b-value yang dihasilkan mendekati 1 maka data yang di dapat

    adalah benar.Untuk selanjutnya dapat dilakukan pembuatan data time

    series,energi dll menggunakan aplikasi Matlab.

  • 7/21/2019 metode komputasi

    11/26

    BAB 4

    PEMBAHASAN

    Data yang digunakan untuk dicari nilai b-value dll pada makalah ini adalah

    diambil dari wilayah Australia-New Zeland dengan koordinat 10LU - 50LU dan

    110BT-180BT dan waktu dari 1 Januari 1973- 11 Desember 1980.

    Gambar peta Australia-New Zeland

    Peta geologi Australia

  • 7/21/2019 metode komputasi

    12/26

    1. Histogram dan Penghitungan b-value

    Langkah pertama yang dilakukan adalah kita mencari data dari situs

    USGS Earthquake Archive Search.

    Kita isikan date & time dengan Start 1973-01-01 dan end 1980

    Selanjutya sama seperti gambar di atas.

    Copy semua data ke dalam notepad yang kemudian disimpan dengan

    format .txt

    Buka Excel, open file, pilih format all files, pilih file txt yang berisi data

    gempa dari USGS

    Pilih delimited->next->centang comma (karena delimited data berupa

    koma), lalu finish

    Hasilnya seperti gamabr di bawa ini :

  • 7/21/2019 metode komputasi

    13/26

    Mencari b-valuemelalui hasil histogram

    o Hitung jumlah tiap gempa dari 6.010.0 SR

    o Buat tabel

    X (range) frekuensi y(log frekuensi)

    6-6,9 127 2,103803721

    7-7,9 20 1,301029996

    8-8,9 2 0,301029996

    Range magnitude gempa akan digunakan sebagai sumbu X

    Dan log10 dari frekuensi akan digunakan sebagai sumbu Y

    o Buat histogram

    o Trendline dan b-value

    setelah histogram keluar klik kanan pada batang histogram->pilih add

    trendline-> pilih linier dan centang display equation on chart-> OK.

    0

    0,5

    1

    1,5

    2

    2,5

    6-6,9 7-7,9 8-8,9

    Grafik

    Log EQ

    y(log frekuensi)

  • 7/21/2019 metode komputasi

    14/26

    Pada hasil equation akan memuat persamaan y=-bx+c dimana b adalah b-

    value. Syarat B-value ialah harus mendekati 1. Jika nilai tidak mendekati

    1, kembali ke step b dengan mengubah range magnitudenya sampai hasil

    b-value mendekati 1

    Dai Grafik tersebut didapatkan nilai b-value sebesar 0,9014 diman nilai

    tersebut sudah mendekati angka 1,hal ini dapat dikatakan bahwa data yang

    diambil sudah sesuai atau sudah valid.

    2.Membuat Peta posisi kedalaman gempa

    Buka Surfer, Pilih new worksheet, Ambil 3 buah data pada data gempa

    yang kita dapatkan dari USGS berupa posisi latitude, longitude, dan

    Kedalaman(ubah dulunilainya ke dalam bentuk negatif) Copy ke dalam

    worksheet dimana kolom x adalah longitude, y adalah latitude, dan z

    adalah kedalaman. Save dalam format .dat.

    y = -0,9014x + 3,0381

    0

    0,5

    1

    1,5

    2

    2,5

    6-6,9 7-7,9 8-8,9

    Log EQ

    y(log frekuensi)

    Linear (y(log

    frekuensi))

  • 7/21/2019 metode komputasi

    15/26

    Pilih tab plot, klik menu grid pilih file.dat pilih gridding method

    krigging Ok

    Klik menu mapnewnew 3D surfacepilih file .grd tadiOpen

    3.Membuat Peta Kontur

    Data yang diambil sama seperti pada pembuatan kontur.

    Pilih tab plot, klik menu grid pilih file.dat pilih gridding method

    krigging Ok

    Klik menu mapnewcountur mappilih file .grd tadi Open

  • 7/21/2019 metode komputasi

    16/26

    4.Membuat time series

    Data yang digunakan pada pembuatan timeseries atau rututan gempa pada domain

    waktu adalah magnitude dan waktu terjadinya gempa dalam skala hari. Untuk

    mengubah waktu terjadinya gempa dalam skala hari perlu dilakukan konversi

    Julian date dengan t = 1 Januari 1973.

    Konversi Julian date menggunakan excel :

    Pertama buat sheet berisi data terjadinya gempa dalam kolom tahun, bulan,

    dan tanggal. Lalu masukkan juga t0 di atas data paling atas.

    Lalu pada cell D1, masukkan rumus =DATE(A1,B1,C1). Setelah itu drag

    ke bawah sampai data gempa terakhir

  • 7/21/2019 metode komputasi

    17/26

    Pada cell E2, masukkan rumus =D2-$D$1. Lalu drag ke bawah sampaidata terakhir.

    Data itulah waktu terjadinya gempa dalam bentuk days

    Buat new sheet, Ambil data magnitude dan masukkan dalam kolom A, dan

    waktu Julian day dimasukkan dalam kolom B. setelah itu di save dengan

    type .txt (tab delimited) dengan nama satuu.txt.

    Copy satuu.txt dan rename data hasil copian dengan duua.txt. (Baseline

    Correction).

    Buka duua.txt menggunkan excel, setelah itu hitung rata-rata magtitude

    data pada kolom C1.

    Pada kolom D1, kurangi magtitude pada kolom A dengan rata-rata

    magnitude. Gunakan =A1-$C$1. lalu drag sampai bawah. Copi data

    tersebut ke kolom A dan hapus kolom C dan D.

    Klik save.

    Disini kita sudah mendapatkan dua data, yang pertama data asli dan kedua data

    hasil baseline correction, kedua data ini akan diolah dalam Matlab.

  • 7/21/2019 metode komputasi

    18/26

    Buka Matlab, ketik tstool pada command window. maka akan muncul

    tampilan berikut

    Pilih import array data pilih text file pilih satuu.txt klik

    Nextpilih select the last

  • 7/21/2019 metode komputasi

    19/26

    Klik Display

  • 7/21/2019 metode komputasi

    20/26

    Time Series Data Gempa

    Data Baseline Correction

    5. Periodisitas Data GempaTujuan tahap ini adalah untuk mencari apakah dari data gempa di suatu

    daerah dalam jangka waktu tertentu, terdapat pola khusus akan terjadinya

    gempa bumi, hal ini digunakan untuk memperkirakan terjadinya gempa

    dengan magnetude besar yang merusak.

    Buka window time series tools.

    Pilih create New. Ganti type dengan Spectral plot. Kemudian klik display.

  • 7/21/2019 metode komputasi

    21/26

    Periodisitas Data Gempa Data Asli

    Periodogram data2 (Data koreksi)

  • 7/21/2019 metode komputasi

    22/26

    6. Konversi Magnitudo ke Energi

    Tujuannya adalah untuk mengetahui besar energi gempa yang dihasilkan oleh

    gempa dengan magnitudo tertentu.Beberapa jenis magnitudo gempa adalah

    sebagai berikut:

    Ms = Surface-wave Magnitude

    mb = Body-wave Magnitude

    ML = Local Magnitude

    Mw = Moment magnitude

    Me = Energy Magnitude

    Setiap jenis magnitudo mempunyai hubungan masing-masing yang digunakan

    untuk menghitung energi gempa

    Semua jenis magnitude gempa diubah dalam bentuk Mw (Moment

    Magitude).

    Kemudian data gempa hasil konversi Mw dikonversi lagi ke bentuk Energi

    Buka sheet baru kemudian copas data Mw.nyadan ubah Mw dalam bentuk

    energi dengan persamaan sebagai berikut: =10^((A1+6.07)*1.5).

    Rumus tersebut di dapat dari persamaan

  • 7/21/2019 metode komputasi

    23/26

    Kemudian buka sheet baru copy julian day yang telah dibuat

    sebelumnya,dan copy juga hasil konversi energi tadi

    Save dalam dengan nama energi.txt.

    Buka matlab dan lakukan langkah seperti dalam membuat time series

    dengan data yang digunakan adalah energi.txt

  • 7/21/2019 metode komputasi

    24/26

    Time Series Vs Energi Gempa

  • 7/21/2019 metode komputasi

    25/26

    KESIMPULAN

    Dari hasil analisis terhadap data gempa USGS antara 10LU hingga 50LU dan

    110BT hingga 180BT diketahui bahwa gempa-gempa di area tersebut memilikikarakteristik sebagai berikut.

    Data magnitudo gempa berhubungan secara eksponensial dengan data

    jumlah gempa bermagnitudo tersebut

    Nilai b-value dari data jumlah gempa Yang didapatkan untuk data gempa

    benua Afrika adalah -0.9014, sudah mendekati -1 yang sesuai dengan

    hukum Gutenberg-Richter.

    Energi gempa terbesar di afrika adalah 1,79887E+21 Joule dan energi

    terkecilnya adalah 1,79887E+18 Joule

  • 7/21/2019 metode komputasi

    26/26

    REFERENSI

    1. http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/

    2.

    http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkg

    3. http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

    4.

    http://www.adelia.web.id/geografris-australia/

    5. http://id.wikipedia.org/wiki/australia/

    http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkghttp://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumihttp://www.adelia.web.id/geografris-australia/http://www.adelia.web.id/geografris-australia/http://id.wikipedia.org/wiki/australia/http://id.wikipedia.org/wiki/australia/http://id.wikipedia.org/wiki/australia/http://www.adelia.web.id/geografris-australia/http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumihttp://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Geofisika/gempabumi.bmkghttp://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/