metode penelitian
DESCRIPTION
rangkuman metode penelitianTRANSCRIPT
METODOLOGI PENELITIAN
PENGAJAR
ARIES SUSANTO HT
1
PENDAHULUAN
Manusia mencari kebenaran
Salah satu kelebihan manusia dibanding makluk ciptaan Tuhan lainnya adalah “hasrat ingin tahu”, Karena
itu manusia bertanya misalnya mengapa matahari terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat,
mengapa terjadi gerhana dan sebagainya. Hasrat ingin tahu ini disalurkan melalui penelitian-penelitian
menuju kepada pengetahuan yang sempurna dan kebenaran yang tinggi. Melalui penelitian ini, apa yang
dianggap dewasa ini biasa atau suatu yang lumrah beberapa abad yang lalu merupakan rahasia yang
menimbulkan banyak spekulasi.
Berbagai jalan mencari kebenaran
1. Pendekatan non ilmiah
• Penemuan secara kebetulan
• Melalui ”trial dan error”
• Melalui otoritas kewibawaan, otoritas ilmiah
• Pemecahan cara spekulasi, intuitif
• Berdasarkan pengalaman, common sense
2. Pendekatan ilmiah : Penelitian / riset
Penelitian melalui prosedur kerja ilmiah yang akan kita bahas dalam kuliah ini.
Penelitian atau Riset
Ada beberapa definisi yang dapat diberikan atas apa yang dimaksud dengan penelitian atau riset, antara
lain ialah :
• Menghimpun informasi yang anda butuhkan untuk menjawab suatu pertanyaan dan dengan cara
demikian membantu anda memecahkan suatu problem (masalah).
• Suatu proses pencarian kebenaran / pembuktian terhadap phenomena yang dihadapi dengan melalui
prosedur kerja tertentu
• Suatu usaha untuk mengumpulkan , mencatat, dan menganalisa fakta-fakta mengenai masalah
• Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta /
prinsip-prinsip, dengan sabar, hati-hati serta sistimatis
• Usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dimana usaha
itu dilakukan dengan menggunakan metode-metode atau prosedur kerja ilmiah
Pelaksanaan penelitian, yang diistilahkan juga dengan riset (dari kata inggeris ‘research’) pada
hakekatnya merupakan kegiatan yang dilakukan orang didalam upaya menjawab pertanyaan yang timbul
dipikirannya tentang gejala yang dilihatnya, dijumpainya, dirasakannya, dialaminya, atau yang ingin
diciptakannya.
Pada dasarnya pertanyaan mengenai suatu gejala yang timbul dapat dikatagorikan menjadi dua kelompok
pertanyaan :
a. Apabila gejalanya merupakan gejala yang sudah ada, maka pertanyaannya mempunyai tujuan
untuk mendapatkan kejelasan mengenai struktur dari gejala tersebut, yang pada dasarnya dapat
diungkapkan sebagai berikut :
“Apakah unsur-unsur pembentuk gejala tersebut, dan bagaimana hubungan saling
pengaruh yang ada diantara unsusr-unsur tersebut?”
2
b. Apabila gejalanya merupakan gejala yang ingin diciptakan, maka pertanyaannya mempunyai
tujuan untuk memperoleh jawaban terhadap dua pertanyaan berikut :
(i) “Struktur bagaimana yang harus diciptakan agar terjadi suatu fenomena yang
diinginkan keberadaannya?”
(ii) “Bagaimana cara menciptakan struktur tersebut?”
(iii) “Bagaimana cara pengoprasian sistem dengan struktur yang diciptakan itu?”
Karangan
Untuk menyelesaikan program studi, seorang mahasiswa tidak terlepas dari kewajiban menyusun suatu
karangan ilmiah berupa karangan kependidikan berdasarkan hasil Peraktek Kerja Lapangan (PKL) atau
penelitian yang telah dilakukan. Karangan ilmiah : adalah Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jenis-jenis karangan
Karangan kependidikan Karangan
Ilmiah Karangan Penelitian Kisah
Karangan Laporan
Informatif
Ringkasan
Ulasan
Jenis Karangan Novel Cerpen
Prosa
Fiksi Ilmiah Drama Lirik Puisi Epik Dramatik
3
Karangan Ilmiah
Karangan Kesarjanaan, misalnya
• Laporan Karya
• Skripsi
• Tesis
• Desrtasi
Karangan Didaktik, misalnya
• Diktat kuliah
• Buku pelajaran
Karangan Referensi, misalnya
• Kamus
• Ensiklopedi
Artikel Jurnal ilmiah
Makalah Seminar
Naskah penelitian
Karangan kesarjanaan
• Laporan Karya : Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah akademis yang pembahasannya
dilakukan berdasarkan analisis data dilapangan empiris obyektif. Tebal + 30 halaman.
• Skripsi : Karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain
yang didukung oleh data dan fakta empiris obyektif. Penelitian bisa langsung (observasi lapangan)
atau tidak langsung (studi kepustakaan). Untuk memperoleh jenjang studi S1, tebal 30 – 50 halaman.
• Thesis : Karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibanding skripsi. Tulisan mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Merupakan persyaratan jenjang S2, tebal 50
– 200 halaman.
• Desertasi : Karya tulis ilmiah, mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta yang syah dengan analisis yang terinci. Merupakan penelitian pada jenjang
S3, tebal + 300 halaman.
Tingkat perkembangan ilmu pengetahuan
1. Ada x,y,z, ………….. disebut Indentifikasi.
2. Hubungan x �y � z. Mulai membuat teori � if then ……………
3. X � ? (prediksi). Bedanya since dengan peramal adalah adanya logical empressionism.
4. Sesuatu terjadi. Apa sebab terjadi (goes back) . ? y
5. Ingin dihasilkan y apa yang harus dibuat ? Kontrol.. Bagaimana agar air minum pada tahun 2000
cukup ? (mengontrol apa yang akan terjadi. ? � y
Karangan
kependidikan
Karangan Ilmiah
Karangan
Penelitian
4
Proses ilmu pengetahuan
Tradisional view of science
Ide / intrest
Ada gagasan Hipotesa
Kerangka Berfikir
A � B � C
D � E � F
Intrest
? � Y
X � ?
Teori
A � B � C
E F G
Umpama :
mengatasi krisis
moneter apa
yang harus
dilakukan
Populasi
dan sampel
Konseptuali
sasi
Methode
penelitian
operasionali
sasi
Akan menen
tukan
methode penelitian
observasi
Pengolahan
data
Analisa data
5
Teori.
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi, dan proposisi untuk menerangkan satu
fenomena secara sistimatis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
• Grand teori : dari buku-buku
• Teori kecil : dirumuskan sendiri.
Macam-macam Metode Riset
1. Historis. Bertumpu pada kegiatan mengevaluasi suatu objek (peristiwa, tokoh) masa lampau
dipandang dari sudut standar dan kebudayaan dewasa ini.
2. Diskriptif. Bertujuan menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu berlangsungnya
proses riset.
3. Ekspriment. Biasanya dilakukan di laboratorium, dimana variable bebas tidak diteliti tapi adanya
dimanipulasi kemudian efekny terhadap variable tidak bebas dipantau dengan teliti.
4. Kausal-Komparatif. Pendekatan eksprimental untuk objek-objek yang variable bebasnya tidak bisa
dimanipulasi, misalnya manisia.
5. Partisipatory. Usaha mencari metode riset yang lebih tepat menyangkut kehidupan manusia.
Misalnya ingin diketahui bagaimana tanggapan dan prilaku masyarakat terhadap suatu kebijakan
pemerintah.
Jenis-jenis Riset
Pembagian menurut :
1. Alasan dilakukannya riset
• Basic research (untuk pengembangan ilmu pengetahuan)
• Applied research (untuk memecahkan persoalan atau menguji hypotesa)
2. Tempat melakukan riset
• Library research
• Laboratory research
• Field research
3. Metoda pengumpulan data (pulta)
• Sensus
• Sampling
• Studi kasus
4. Teknik yang digunakan
• Survey
• Eksprimental
Ali
Laki-laki : Kategori empiris
Manusia
Makhluk Tuhan Konsep � kerusuhan
Makin abstrak
Observasi
Upaya mengkonkretkan
Operasionalisasi
Konseptualisasi
6
Prosedur Kerja Ilmiah
Riset dilakukan untuk menjawab suatu masalah atau mencari suatu kebenaran. Untuk itu dilakukan
langkah-langkah, procedure kerja ilmiah sebagai berikut :
1. (M)asalah → 2. (H)ipotesa → 3. (D)ata → 4. (A)nalisa → 5. (F)akta → Masalah Baru
↓ ↓ ↓ Pustaka Pemilihan data kesimpulan
Wawancara Penyederhanaan
Kwesioner Klasifikasi
Survai Korelasi analogi
Silogisma
Masalah
Masalah ialah :
• Sesuatu yang masih dicari pemecahannya
• Tidak ada pihak yang tahu jawabannya
Masalah dan Proposisi atau Pendapat
Perhatikan permasalahan dalam kalimat berikut :
Contoh 1
Pada karangan ini saya akan mencoba membahas masalah penduduk di Pulau Jawa
Komentar : Kebetulan kita di Indonesia tahu yang menjadi masalah pokok dari pada penduduk di Pulau
Jawa. Meskipun masalahnya tidak dinyatakan, kita dapat menerka apa yang dituju kata masalah pada
contoh di atas.
Bagaimana dengan permasalah berikut ini !
Pada karangan ini saya akan mencoba membahas masalah penduduk di Pulau Garcia
Apa jelas permasalahan yang dimaksudkan ?
Komentar : Dengan hanya mencantumkan kata masalah pada sebuah kalimat, masalah yang sebenarnya
belum lagi terungkap. Karena itu masalah perlu dirumuskan
Contoh 2
Permasalahan :
Di Kabupaten Sukabumi kegiatan perekonomian kurang berkembang
Komentar : Pada kalimat ini tidak nampak jawab apa yang harus dicari. Kalimat ini tidak menampilkan
masalah. Kalimat ini namanya proposisi atau kalimat pernyataan pendapat.
Proposisi
Adalah kalimat yang memilki dua syarat sebagai berikut :
• Isinya bisa dinilai benar atau salah
• Terdiri dari Subjek dan predikat
Contoh :
• Hari ini panas
Hari ini – Subjek
Panas – predikat
• Di Kab. Sukabumi kegiatan perekonomian kurang berkembang
Pernyataan-pernyatan ini bisa benar dan bisa juga dibantah
7
Kalimat bukan Proposisi
• Menyatakan keinginan, seperti : Saya ingin minum
• Menyatakan perintah, seperi : Kamu harus lari
• Menyatakan pertanyaan, seperti : Berapa pendapat seorang keluarga petani kecil setahun ?
• Menyatakan fakta, seperti : Hari ini tiga orang pegawai tidak masuk
Keempat kalimat diatas tidak bisa disangkal kebenarannya.
Kalimat-kalimat yang disajikan dalam bentuk proposisi, tidak mungkin menyatakan masalah
Hipotesa
• Jawaban yang diperkirakan atas masalah yang dirumuskan. Benar tidaknya akan nampak pada
kesimpulan penelitian
• Sebagai arah atau pegangan terhadap kegiatan penelitian
• Pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua variable atau lebih
Data
Data dibagi menurut :
1. Sifatnya :
• Kualitatif
• Kuantitatif
2. Sumbernya :
• Internal
• Externa
3. Cara memperolehnya :
• Primer
• Secunder
4. Waktu pengumpulannya :
• Waktu tertentu atau cross section
• Berkala (time series)
Analisa
1. Pemilihan atau penyaringan data.
Data yang dikumpulkan belum tentu semua memenuhi syarat minimal data yang boleh dipakai.
Karena itu perlu ada usaha untuk penyaringan data.
2. Penyederhanaan
Untuk menghindari kerumitan kadang-kadang perlu diadakan usaha penyederhanaan terlebih dahulu
dengan cara penetapan anggapan-anggapan yang sesuai.
3. Pembagian dan Penggolongan atau Klassifikasi.
8
• Pembagian
A.1.1
A.1
A.1.2
A.2.1
A A.2
A.2.2
A3
• Klasifikasi (penggolongan)
A1
A2 A
A3
4. Korelasi – Analogi
Membandingkan dua hal atau lebih yang berbeda satu sama lain, untuk melihat ada tidaknya
hubungan kausal. Dengan mengumpulkan sebanyak mungkin variable dan menghitungnya dengan
rumus-rumus statistik orang bisa melihat ada tidaknya korelasi antar varible tersebut.
Contoh : Ada korelasi antara peminum rokok dengan angka penderita kanker paru-paru.
5. Kesimpulan
• Induksi
Contoh : Tembaga dipanaskan memuai ; (kasus)
Perunggu dipanaskan memuai ; (kasus)
Baja dipanaskan memuai ; (kasus)
Kuningan dipanaskan memuai ; (kasus)
Kesimpulan : Semua logam kalau dipanaskan memuai
Si A orang jawa bisa menari serimpi
Si B orang jawa bisa menari serimpi
Kesimpulan : Semua orang jawa bisa menari serimpi.
• Deduksi (bentuk silogisme)
Contoh : Semua makhluk pasti mati (umum)
Burung gagak adalah makhluk (kasus)
Burung gagakpun pasti mati (kesimpulan deduktif)
Penarikan kesimpulan deduksi dengan tiga rangkaian kalimat proposisi yang mengandung tiga
unsur (makhluk, burung gagak, dan mati) diatas disebut silogisme.
Contoh lain : Semua mobil bergerak karena bensin
Semua mesin memerlukan bahan bakar
Kesimpulan : Dari kedua premeis atau kalimat fakta itu tidak bisa ditarik kesimpulan yang
bersifat silogisme. Dalam dua kalimat itu terdapat empat unsure yang berbeda.
Contoh : Semua orang Indonesia pemakan nasi (1)
C A
Semua orang jawa adalah orang indonsia (2)
B C
Kesimpulan : Semua oran jawa adalah pemakan nasi (3)
9
A = unsure utama (predikat kesimpulan)
B = unsure kedua (subjek kesimpulan)
C = Unsur bersama (ada pada (1) dan (2))
(1) = adalah premis utama
(2) = premis kedua
Fakta
Kesimpulan hasil penelitian yang merupakan jawaban masalah yang diteliti.
Langkah-langkah Riset
1. Memilih judul, merumuskan masalah, dan membuat hipotesanya
2. Menentukan sumber informasi
3. Menetukan metoda pengumpulan data
4. Pekerjaan riset dilapangan
5. Pengolahan data yang masuk (data processing), termasuk editing, coding, tabulating, serta analyzing
6. Penulisan laporan
Perencanaan Riset
Meliputi kegiatan-kegiatan :
1. Identifkasi dan pemilihan masalah
2. Perumusan masalah riset (uraian yang lebih rinci tentang obyek yang akan diselidiki dan data yang
akan dicari
3. Pembuatan definisi / konsep (pendidikan, mobilitas, kriminalitas) dan cara pengukuran variable
(tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jumlah anak lahir hidup)
4. metoda sampling dan pengumpulan data
5. Editing, coding dan processing data
6. Metoda analisa data
Proposal (usulan Riset)
Merupakan susunan rencana riset secara lebih rinci. Proposal diajukan untuk mendapat persetujuan
lembaga sponsor atau penyandang dana riset. Di Perguruan Tinggi proposal diseminarkan untuk mendapat
tanggapan dosen serta peserta seminar untuk penyempurnaannya agar dapat disetujui dan dilaksanakan.
Proposal memuat ;
1. Judul riset
2. Latar belakang (argumentasi pentingnya riset harus dilaksanakan)
3. perumusan masalah
4. Tujuan riset (uraian singkat apa yang hendak diperoleh melalui riset ini)
5. Manfaat hasil riset (uraian singkat tentang kontribusi riset terhadap pengembangan iptek atau
pemecahan persoalan pembangunan / institusi)
6. Tinjauan Pustaka (uraian singkat tentang bahan pustaka berkaitan dengan masalah yang diajukan)
7. Metoda riset yang mencakup :
• Rancangan yang akan dipakai
• Penentuan populasi riset
• Penentuan sample dan teknik pengambilannya
• Metoda dan instrumen pengukuran yang akan dipakai
8. Jadwal waktu pelaksanaan (mulai dari persiapan sampai penyusunan laporan dan penyebar luasannya)
9. Personalia riset (untuk skala besar perlu disusun struktur organisasi, tugas, dan fungsi setiap personil)
10. Perkiraan biaya riset (dapat dibedaka dalam biaya personil, operasional, dan pengadaan barang)
11. Lampiran-lampiran
10
Memilih Judul
1. Berhubungan dengan masalah yang dihadapi
2. Harus dirumuskan dengan jelas hingga menggambarkan :
• Sifat dan jenis riset
• Obyek yang diriset
• Lokasi yang diriset
• Waktu terjadinya
3. Contoh : Evaluasi kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap layanan bengkel Auto 2000 cabang
Pramuka 1993 – 1998
4. Maximal + 12 kata tidak terhitung kata dan, atau, dari, yang, dan, dalam, ……….
Merumuskan Masalah
Penentuan masalah sesuaikan dengan bidang yang dikuasai sehingga cukup kemampuan dan minat
untuk melakukan riset.
Merumuskan masalah :
1. Agar riset dapat dilakukan dengan prosedur ilmiah
2. Merupakan bagian yang terpenting dan paling sukar dari seluruh kegiatan.
1. Wujud rumusan masalah bisa
• Langsung dalam bentuk kalimat tanya (5W + 1H).
Contoh :
Yang ingin saya telaah adalah : Berapa pendapatan sekeluarga petani kecil setahun ?
• Tidak jelas-jelas dalam kalimat tanya.
Contoh :
Saya akan meneliti keandalan Sistim Operasi Linux dan membandingkannya dengan
Sistem Operasi Window
2. Merinci lebih lanjut masalah yang masih umum sifatnya, dipersempit supaya menjadi lebih
operasional
3. Rumus untuk merumuskan masalah dari judul satu topic atau judul berikut :
• Nama topic / judul
Saya menulis tentang : ………………………………………..
• Tentukan langsung pertanyaan dengan menetapkan masalah anda
….. Saya mencoba menjelaskan Siapa / Mengapa / Bagaimana …………
• Nyatakan bagaimana jawaban anda akan membantu pembaca memahami hal-hal yang yang lebih
penting
……dalam usaha menjelaskan pada pembaca siapa / bagaimana
Contoh :
• Topic / Judul : Saya meneliti kepadatan cahaya dan radiasi elektro magnit lainnya dalam sebagian
kecil ruang alam semesta.
Pertanyaan penelitian : Saya ingin mengetahui berapa banyaknya bintang-bintang dilangit
Alasan utama memilih : Dalam usaha memahami apakah alam semesta akan berkembang
selamanya atau akan mengalami tabrakan dan ledakan yang baru.
• Topic / Judul : Pengaruh kenaikan upah para karyawan suatu perusahaan terhadap kenaikan
produksi
11
Sumber data
1. Sumber data dalam riset adalah subyek darimana data dapat diperoleh
2. Secara mudah sumber data dapat diklasifikasikan menjadi 3P yakni :
• P(erson). Sumberdata yang memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau
jawaban tertulis melalui angket. Sering disebut sebagai respondent
• P(lace). Sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam (ruang, peralatan, wujud,
dan warna benda), dan bergerak (kinerja, laju kendaraan, nyanyian, tarian, sajian film atau
sinetron dll)
• P(aper). Sumber data yang menyajikan tanda berupa huruf, angka, gambar atau symbol lain.
Paper ini tidak terbatas yang berwujud kertas, tetapi dapat berwujud batu, kayu, tulang dll, yang
cocok umtuk alat dokumentasi.
Konsep, Definisi, dan Variabel
Konsep
Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah khusus untuk menggambarkan fenomena yang
hendak ditelitinya. Istilah ini disebut konsep. Ada dua jenis konsep :
• Yang jelas hubungannya dengan fakta atau realita, misalnya : Meja, Mobil dsb.
• Lebih abstak atau lebih kabur hubungannya dengan fakta dan realitanya, misalnya : Kecerdasan,
Kekerabatan, Sosialisasi, Deregulasi, Proyek, Sistem Informasi dsb.
Definisi
Peranan konsep dalam penelitian sangat besar karena konsep menjadi penghubung dunia teori dan
observasi, antara abstraksi dan realitas. Untuk itu konsep perlu didefinisikan.untuk menghindarkan kesalah
fahaman dan mempertajam pemahaman tentang sesuatu konsep
Unsur definisi :
Kalimat definisi terdiri dari dua unsur :
1. Definiendum, atau bagian kalimat yang akan dijelaskan
2. Definien, bagian kalimat yang menjelaskan, dan biasanya lebih panjang dari difeniendum
Definiendum tidak boleh dan tidak bisa lain dari definien
Definien selanjutnya terdiri dari pada dua bagian juga :
1. Jinus dari pada difiniendum
2. Diferensia, atau sifat yang khas yang membedakan difeniendum sebagai spesis dari jinus
tersebut, dengan sepsis yang lain dari jinus yang sama.
Contoh : 1. Ampibia adalah binatang yang mengawali hidupnya di air, dan kemudian berkembang
sebagai binatang darat
Difeniendum ; Amfibia
Difinien : 1. Binatang (jinus dari ampibia)
2. Mengawali hidupnya diair, dan kemudian berkembang sebagai binatang
darat (diferensia)
Sifat : mengawali hidup diair, kemudian berkembang biak sebagai bibatang
darat, adalah sifat yang membedakan sepsis amfibia denga sepsis lain
dari jinus binatang
12
2. Kodok adalah amfibia, yang tidak berekor dan mempunyai jari-jari kaki seperti kipas.
Kodok
Amfibia Buaya
Binatang Mamalia Kepiting
………..
Jinus spesis
1 spesis
Jinus spesis
2 spesis
Jinus spesis
3 spesis
Diferensia : Mengawali hidupnya diair ………………………….
Mempunyai jari-jari kaki ……………………………
Pola : Definiendem adalah definiem yang diferensia
Spesis adalah Jinus yang diferensia
Syarat definisi :
Makna definisi harus hanya bisa diterapkan bagi arti definiendum
Contoh : Kursi adalah alat untuk duduk, yang berkaki empat. (membingungkan karena alat untuk duduk
yang berkaki empat bukan hanya kursi, bisa bangku, dingklik dsb)
Definisi tidak boleh dalam bentuk kalimat berputar-putar, lewat sinonim, atau terjemahan, sehingga
mengabaikan jinus.
Contoh : Kapal terbang adalah pesawat udara yang …………..dst (mengabaikan jinus)
Petani miskin adalah petani yang tidak mampu (tidak mampu adalah istilah lain dari miskin
Definisi tidak boleh dalam bentuk kiasan
Contoh : Harimau adalah siraja hutan yang gagah perkasa. (seolah-olah harimau juga dinobatkan)
Definisi jangan bentuk kalimat negatif
Contoh : Tempat tidur adalah alat yang tidak dipakai untuk masak
Karena cara lain memang tidak ada maka bisa dipakai definisi berikut :
Contoh : Anak yatim-piatu adalah anak yang tidak punya ibu-bapak.
Kesimpulan : Membuat definisi pada hakekatnya adalah usaha penganlisaan atau menetapkan sepsis
dalam kaitannya dengan jinus dan diferesia.
Apakah kalimat berikut sudah memenuhi syarat definisi atau belum.
Surat adalah suatu paparan, yang digunakan untuk menyampaikan suatu maksud kepada orang
lain dengan tidak berhadapan langsung
Hutan adalah lapangan yang ditumbuhi pohon-pohon.
13
Variabel
Agar konsep-konsep dapat diteliti secar empiris, maka konsep-konsep tersebut harus dioperasinalisasikan
dengan mengubahnya menjadi variable, yang berarti sesuatu yang mempunyai variasi nilai.
Konsep penduduk misalnya dapat dirumuskan variabelnya :
• Jenis kelamin
• Suku bangsa
• Umur
• Dan variable-variabel lainnya
Variabel dibedakan atas : v. kuantitatif dan v. kualitatif
v. kuantitative diklasifikasikan atas :
• V diskret (utuh, hasil perhitungan seperti jumlah anak dalam keluarga : dua, tiga, atau lima)
/nominal/v. kategorik (yang hanya dikategorikan atas dua kutub : ya atau tidak)
• V kontinum dapat dalam angka pecahan (berdasarkan pengukuran). Seorang anak dapat
mempunyai berat : 22,56 kg dan tinggi 1,25 meter. Dibedakan menjadi :
o V. ordinal, yang menunjukkan tingkatan
o V interval, yang mempunyai jarak
o V ratio, yaitu v. perbandingan
Pembagian diatas adalah penting untuk menetukan teknik analisis datanya, karena jenis variable
menentukan jenis datanya.
Metoda dan Instrument
• Metoda riset adalah cara yang dipakai dalam pengumpulan data, sedangkan instrument adalah alat
Bantu yang digunakan dalam pengumpulan data.
• Metoda pengumpulan data dapat berupa : tes, angket atau kuesioner, observasi, wawancara,
dokumentasi dll.. Sedangkan instrumen riset dapat berupa : angket, tes, skala bertingkat, pedoman,
wawancara, pedoman observasi, check list dll.
• Penentuan metoda pengumpulan data ditentukan oleh variable, sample, lokasi, pelaksana, biaya dan
waktu.
• Agar dalam meneliti diperoleh kesimpulan yang benar , maka data harus benar. Untuk itu diperlukan
instrumen yang baik yakni yang valid dan reliable. Maka pengadaannya harus melalui prosedur,
pelaksanaan, penulisan item, penyuntingan, uji coba, dan revisi.
Jenis Metoda dan Instrumen pengumpulan data
1. Tes, yaitu serentetan pertanyaan atau latihan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki. Berdasarkan sasaran yang akan dinilai maka dapat dibedakan
beberapa macam tes :
• Tes kepribadian. Alat untuk mengungkapkan kepribadian sesaeorang. Yang diukur dapat berupa :
self confidence, kreativitas, disiplin, kemampuan khusus dsb.
• Tes bakat. Alat untuk mengukur dan mengetahui bakat seseorang
• Tes intelegensi. Alat untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual
seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur
inteligensinya.
• Tes sikap. Alat untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang
• Tes minat. Alat untuk mengenali minat seseorang terhadap sesuatu.
• Tes prestasi. Alat untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
14
2. Angket atau kuesioner., yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari respondent tentang pendapat pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya. Kuesioner
dibedakan tergantung pada sudut pandang ;
• Cara menjawab kuesioner
o K. terbuka. Memberi kesempatan kepada respodent untuk menjawab dengan kalimatnya
sendiri.
o K. tertutup. Sudah tersedia jawabannya, sehingga respondent tinggal memilih
o K. langsung. Yaitu respondent menjawab tentang dirinya.
o K. tidak langsung. Jika respondent menjawab tentang orang lain.
• Bentuk kuesioner
o K. pilihan ganda. Sama dengan k. tertutup
o K. isian. Sama dengan k. terbuka
o Check list. Sebuah daftar dimana respodent tinggal membubuhkan tanda check (v) pada
kolom yang sesuai
o Skala bertingkat (rating scale). Sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak
setuju.
3. Ineterview / wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara. Ditinjau dari pelaksanaannya maka dibedakan :
• Interview bebas. Pewawancara bebas menanyakan apa saja yangrelevan dengan data yang
dikumpulkan
• Interview terpimpin. Interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan
pertanyaan lengkap dan terperinci yang sering telah dibuat standar
• Interview bebas terpimpin. Kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin , dalam
pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang
hal-hal yang ditanyakan
4. Observasi. Berupa pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek
dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara :
• O. non sistematis. Dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
• O. sistematis. Dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen
pengamatan.
MENKOMUNIKASIKAN PETUNJUK SECARA VISUAL
Disini akan dibicarakan persoalan yang terutama menjadi pemikiran penulis. Tergantung bidangnya, akan
terfikir bagaimana menampilkan petunjuk alat praga pada tahap awal membuat konsep.
Pembaca akan menilai kualitas penelitian pada makna (significances) pernyataan (claim) dan kekuatan
pembahasan (argument) saudara. Tetapi sebelum mereka dapat membuat penilaian tersebut, mereka harus
memahami apa yang kita tulis. Kita akan mendiskusikan disini bagaimana merancang laporan yang
disusun secara logis, ditulis dalam gaya prosa yang dapat dibaca. Untuk data yang terdiri atas sejumlah
daftar nama, tempat, object, dan kejadian biasanya kita dapat membantu pembaca memahaminya. Jadi
pembahasan dengan cara lain, bersifat visual (paraga) melalui tabel, chart, grafik, diagram, map, signal
visual dalam struktur yang logis.
Visual atau dengan kata-kata.(verbal) ?
Mana yang saudara pilih untuk mempresentasikan data apakah visual atau verbal tergantung pada :
• Jenis data
• Bagaimana pembaca lebih dapat memahami
• Bagaimana respons yang diinginkan dari pembaca
15
Verbal untuk
• Infor masi yang bersifat kualitatif
• Pembaca yang “strongly word oriented”
Visual untuk
• Selain nya
• Data dengan karakter terdiri dari :
o Independent element ;
� Independent variable : time, tempratur, jarak, dsb
� Descrete elemen : person, place, benda atau konsep
o Indepenedent element berelasi secara sistimatis seara kualitas dan kuantitas dengan
varibel dependent. Perobahan data merespons kasus external.
Contoh 1
Populasi kota Oswego, Will, dan Tuttle dhitung menuurun 31,6 % dalam manufacture dari tahun 1970 s/d
tahun 1990, dan 65,9 % turun dalam peternakan keluarga hanya di Tuttle, berawal tahun 1980, ketika
peternakan mempekerjakan lebih dari 55 % tenaga kerja, sampai th 1990, ketika mempekerjakan 30 %.
Dengan turunnya jumlah prosentase orang yang bekerja, demikian jumlah pekerja tersebut telah pindah ke
Oswego dan Tuttle 73 %.
Contoh 2
Hasilnya, dari tahun 1993, populasi ketiga daerah menurun secra tetap. Tuttle 10,102 atau 49,396, dari
20,502 sampai 10,400, Will dari 16,651 sampai 15,242 atau 8,596; Oswegon 39,196, dari 15,792 sampai
9,614, dengan kehilangan bersih 6,178. Perbedaan dapat ditentukan dari fakta bahwa Tuttle dan Oregon
bergantung pada agriculture, keutamaan Will adalah pada small manufacture.
Contoh 1 tidak dapat diluruskan perhitungannya secara sistimatis terhadap variabel dependent
sebagaimana terlihat adanya hubungan timbale balik yang jelimet. Hana dapat dijelaskan dengan kata
kata. Pada contoh 2, perhitungan bercorelasi secara sistimatis dengan data tentang industri, populasi, dan
perubahan. Data-data tersebut akan lebih mudah dilihat sebagai tabel berikut :
Tabel : Population Decrease by County, 1983-1993
County Industry 1983 1993 Decrease %
Tuttle Farming 20,502 10,400 10,102 -49,3 %
Oswego Farming 15,792 9,614 6,178 -39,1 %
Will Manufact. 16,651 15,242 1,409 -8,5 %
Untuk mengkomunikasikan data-data dengan dampak yang lebih indah, kita dapat menggunakan bar chart
yang mengundang mereka melihat satu image yang berbeda dan membandingkannya. Bar chart data
mengkomunikasikan lebih sedikit data, kurang persis.
16
Population Decreases by County : 1983-1993
Akhirnya kita dapat menampilkan data-data tersebut lebih menyolok dengan sebuah grafik. Dengan cara
ini dapat melihat perobahan-perobahan tersebut sebagai suatu sejarah.
Population Decreases by County 1983-1993
Kita akan membahas disini kapan menggunaka dan membuat tabel, chart, grafik, atau illustrasi lainnya
sehingga pembaca dapat menangkap informasi yang kompleks menjadi mudah sambil merasakan
pengaruh gaya yang dimaksud.
17
Berapa perincip construksi yang kita inginkan : table, chart, atau grafik
1. Seperis apa data yang diinginkan oleh pembaca ?
Tabel lebih memiliki persisi disbanding chart dan grafik.
2. Seperti apa pengaruh gaya dan visual yang kita ingin agar pembaca merasakannya ?
• Tabel kelihatannya menampilkan data yang objective dan kurang bergaya
• Chart dan grafik secara visual lebih menyolok. Ia dapat mendorong pembaca memberi
reaksi dari gambaran visualnya.
• Chart mengajak pembaca untuk mengadakan perbandingan
• Grafik mengajak pembaca untuk melihat suatu cerita.
3. Apakah kita ingin pembaca melihat suatu penekanan (point) pada data tersebut ?
• Tabel mendorong pembaca mengartikan data tersebut
• Chat dan grafik kelihatannya membuat penekanan anda lebih bersifat langsung.
Menghargai bentuk mana yang saudara pilih, pembaca akan mengerti lebih mudah jika saudara mengikuti
tiga prinsip berikut.
1. Lebih terorganisir lebih baik.
• Susun independent element dengan perinsip yang mencerminkan pola bagaimana saja
saudara ingin pembaca perhatikan
• Dalam tabel susun data sedemikian rupa sehingga dimata pembaca tergambar pada
elemen yang anda lebih inginkan pembaca perhatikan
• Pada chart, bila mungkin susun bar-bar sehingga memperlihatkan bentuk yang logis
yang diinginkan : miring keatas atau kebawah, bell curve dsb.
• Dalam grafik susun variabel sehingga kemiringan menunjukkkan suatu cerita yang
menopang penekan kita.
2. Lebih sederhana lebih baik.
• Batasi kasus – nama oprang, tempat, benda- sampai 4 untuk grafik dan 6 atau 7 untuk
chart. Gunakan lebih dari satu chart atau grafik dari pada memenuhi massa data kedalam
satu grafik atau chart.
• Jaga kata-kata penjelas pada chart atau grafik seminimum mungkin
• Pergunakan hanya beberapa jenis huruf. Hindari penggunaan hanya huruf besar.
• Dalam chart dan grafik visual contrast dijaga kesederhanaannya : hitam, putih, dan satu
atau lebih bayangan abu-abu. Hindari arsir yang menyilang, bergaris-garis, dsb.
3. Yang terpenting, sebelum dan sesudahnya pembaca memperhatikan data, nyatakan point yang
anda kira membuat mereka dan yang kita inginkan pembaca fahami. Tunjukkan perbedaan
perbedaan, kesamaan kesamaan, ketidak beraturan, dan model yang kita kira lebih mempunyai
arti. Kalau data itu tidak memberikan surprise, katakana demikian.
18
ANALISIS
Analisis berarti melakukan kajian untuk mengenali struktur suatu fenomena
Fenomena , atau masalah, atau gejala adalah sesuatu yang dapat kita lihat, atau alami, atau rasakan
Persoalan merupakan suatu fenomena yang kehadirannya tak dikehendaki
Penyelesaian persoalan pada hakekatnya adalah suatu usaha dan tindakan untuk menghilangkan persoalan
tersebut
Struktur suatu fenomena adalah unsur-unsur pembentuk fenomena (bisa berupa benda ataupun
proses/kejadian) dan hubungan saling pengaruh (pola keterkaitan) yang ada diantara unsur-unsur
pembentuk fenomena tersebut
Sistem adalah fenomena yang yang telah diketahui strukturnya
• Skema garis besar struktur system komputer
input data
Aliran data
Aliran isyarat kendali
• Skema struktur system organisasi usaha industri
o Sistem management : Deawan komisaris,Direksi, manager (marketing, prod, umum,
keuangan)
o Sistem operasi : Bagian (Pemasaran, penjualan, R&D)(Prod, eng, Pub, Relasi)(Adm.
Kes, Pembukuan)
• Skema struktur proses terjadinya akumulasi DDT dalam ikan dan burung
Analisis dilaksanakan dengan melakukan telaah terhadap fenomena secara keseluruhan, maupun terhadap
bagian-bagian yang membentuk fenomna tersebut serta hubungan keterkaitan diantara unsure-unsur
pembentuk fenomena tersebut.
Analisis terhadap fenomena system � pengetahuan tentang struktur sistem � dikenalinya fungsi-fungsi
yang dpat ditegakkan oleh sistem, serta kelakuan dan dinamika system � gagasan kemungkinan
penamfaatan sistem, maupun langsung memanfaatkan sistem.
Dalam sains dan teknologi analisis terkait dengan persolan yang diungkapakan dengan pertanyaan-
pertanyaan berikut :
Bagaimana struktur dan kelakuan system. Setelah terjawab, pertanyaan selanjutnya adalah :
Bagaimana dapat memanfaatkan struktur dan fungsi yang dimiliki system itu, dan/atau
Bagaimana cara mempengaruhi kelakuan system tersebut, sehingga dapat dioperasikan dengan pola laku
yang dikehendaki.
Berarti mempertanyakan bagaimana cara mengendalikan system untuk tujuan tertentu.
Control unit
Processor Input unit Output unit
Memory
19
Peran analisis di dalam mengenali struktur, fungsi, kelakuan, kemanfaatan dan pengoprasian serta
pengendalian system.
Dianaliasa
Dapat dikenali dan difahami
Dapat dilacak dan dikenali
Cara untuk dan tentang
Pola pendekatan didalam melakukan analisis.
Fenomena Struktur
fenomena
Funsi-fungsi
yang dapat
ditegakkan
sistem
Manfaatkan
sistem
Kelakuan
sistem
Mengoprasikan
dan
mengendalikan
sistem
Rumuskan tujuan analisis
Observasi dan pengukuran terhadap pola
laku dan cirri laku gejala
Gejala
Expriment atau pengamatan
terhadap pola laku gejala bila
dikenakan pada stimulus yang
sama dengan yang dilakukan
dalam stimulasi
Perumusan dugaan tentang struktur gejala
Informasi
komplemente
r untuk
memperbaiki
dugaan
Perumusan model sistem
Bandingkan
Simulasi untuk mengamati pola laku
system melalui modelnya Hasil observasi
terhadap gejala
nyata
Sesuai ?
Pola laku system yang teramati dari
modelnya
tidak
Model diterima
Alur iterasi untuk memperbaiki dugaan ya
20
MODEL
Hasil suatu analisis � gambaran (deskripsi) dari struktur fenomena � diungkapkan dengan media yang
bisa dikomunikasikan.
Model adalah deskripsi struktur suatu fenomena yang dinyatakan dalam bentuk-bentuk media yang dapat
dikomunikasikan.
Contoh bentuk media yang dapat berperan sebagai model : patung dan maket (model iconoc), grafik dan
gambar (graphical model), persamaan mathematik, program komputer, table input-outpu (tabular model).
SIMULASI
Bila struktur suatu system diketahui maka dapat diketahui kelakuan sistemnya. Prorses yang berupa
kegiatan untuk mengenali kelakuan suatu system dengan menggunakan modelnya disebut simulasi.
Bentuk model yang ampuh untuk tujuan melakukan simulasi adalah computer model.
SINTESIS
Didalam teknologi persoalan sintesis dapat diungkapkan dalam bentuk pertanyaan berikut :
Bagaimana cara membentuk suatu obyek buatan atau suatu tatanan kerja yang mempunyai fungsi dan pola
laku serta cirri tertentu, dari system-sistem yang ada atau telah tersedia.
Atau
Bagaimana struktur-struktur yang ada /tersedia dapat dirakit ataupun dirakit kembali untuk mendapatkan
struktur lain yang dapat menghasilkan fungsi-fungsi dan ciri laku tertentu yang dikehendaki.
21
MERANCANG
Merancang merupakan aktifitas kreatif untuk :
a. Mendifinisikan bagaimana struktur yang perlu dibentuk dan
b. Merumuskan bagaimana cara membentuk struktur tersebut
didalam upaya menciptakan suatu system.
Pola aktifitas dalam merancang
terhadap
Keinginan
Kebutuhan
Pilihan cara
memenuhu
kebutuhan
Fungsi-fungsi
yang perlu
ditegakkan
Struktur yang
perlu dibentuk
Rumusan cara
membentuk
struktur
Sim
ula
si a
tau
pen
gu
jian
u
ntu
k
men
gev
alu
asi
kes
esu
aian
sy
stem
den
gan
keb
itu
han
Evaluasi kelayakan ekonomi
dan lingkungan
GABUNGAN KEGIATAN ANALISIS
DAN SINTESIS UNTUK
MERUMUSKAN PERSOALAN, DARI
RUMUSAN PRIMITIF MENJADI
RUMUSAN SPECIFIK
KESIMPULAN DAN PENJELASAN
TENTANG PERSALAN
PERANCANGAN
Pengujian dan
penilaian rancangan
yang dihasilkan menghasilkan
KEGIATAN SINTESIS DALAM MERANCANG
menghasilkan
KEPUTUSAN TENTANG FENOMENA YANG
HENDAK DICIPTAKAN DAN CARA
PENCIPTAANNYA
22
ANALISIS DATA
Masalah � Hipotesa � Data � Analisa � Fakta
Data dikumpulkan
• Tes � kepribadian, bakat, intlegensi, sikap, prestasi
• Angket, questioner � teknik pembuatan questioner Data mentah
• Interview --. Bebas, terpimpin, kombinasi
• Observasi
Persiapan data untuk dianalisis
• Editing, untuk mengetahui kesalahan yang terdapat dalam sample
o E Lapangan menanya ulang pertanyaan penting pada 10 % repodent
o E menyeluruh misalnya satuan jawaban h\yang diberikan dalam minggu padahal harusnya bulan,
atau pencatatan yang kurang jelas
• Koding, untuk memudahkan pemasukan data dalam komputer
o Kesesuaian variable,
o Klasifikasi untuk jawaban yang banyak sekali
o Tidak mendua
Data mentah sulit diinterpertasi � perlu dimanipuilasi agar dapat memberikan informasi, al dengan :
Distribusi frequensi, ukuran pemusatan, dan ukuran penyebaran.
Buatlah distribusi frequensi , ukuran pemusatan (Mo, Me, X) dan ukuran penyebaran (r, Varian, dan
deviasi standar) data yang telah terkumpul lamanya transaksi (menit ) pelanggan di sebuah took swalayan
sebagai berikut :
2,34 3,32 3,28 3,27 3,46 3,55 3,14 2,32 3,14 3,48
2,61 3,62 3,68 3,29 2,53 2,76 3,51 2,43 3,79 3,09
1,96 1,57 4,23 3,40 2,51 3,31 2,53 2,66 3,56 3,57
2,82 2,26 3,12 2,27 3,53 3,49 1,83 2,97 4,05 3,26
2,84 1,52 2,14 3,71 2,94 5,17 2,49 5,85 2,65 3,35
3,25 4,14 1,22 2,07 3,07 4,46 3,82 1,61 2,74 3,25
1,18 4,94 4,06 3,96 2,78 4,28 1,74 4,37 3,87 1,63
2,71 2,52 4,75 3,42 3,49 3,17 2,08 3,18 3,26 4,76
3,17 1,23 4,58 3,88 0,72 3,34 2,28 2,91 2,01 4,42
3,53 3,91 2,31 2,65 3,26 3,89 1,38 2,13 1,85 4,32
3,30 3,26 2,15 3,79 2,93 4,61 3,62 3,48 2,77 3,75
3,83 1,47 1,36 3,90 3,35 2,86 3,53 2,37 3,72 2,88
4,13 5,13 4,25 3,17 4,07 1,76
Distribusi frequensi mengandung pengertian keadaan yang menggambarkan bagaimana frequensi dari
gejala atau variable yang dilambangkan dengan angka telah tersalur, terbagi atau terpencar.
Ukuran pemusatan, menggambarkan pemusatan atau penumpukan nilai diukur dengan menggunakan :
• Modus (Mo) yaitu harga tanda kelas/kelompok yang memiliki frequensi tertinggi
• Median (Me) adalah harga yang membagi dua sama sama banyak data yang diperoleh. Me dihitung
dengan rumus :
Me = Xb + [0,5 – Fb)/(Fa – Fb)(i) dimana :
23
Xb = batas bawah interval yang memuat Me
Fa = frequensi kumulatif yang memuat Me
Fb = frequensi kumulatif sebelum Me
X = tanda kelas
i = lebar interval = r/k dengan syarat k.i > r + 1
r = rentangan = data tebesar – data terkecil
n = jumlah data
k = banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n
f = frequensi absolut
fr = frequensi relatif
F = frequensi kumulatif
Rata-rata atau mean X = (∑f.X)/n
Varians s2 = ∑f(X-X)
2/n
s = Standar deviasi
Dari data yang tersusun diatas dapat dihitung :
n = 136
r = 5,85 – 0,72 = 5,13
k = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 136 = 8,04 dibulatkan = 8
i = (r / k ) = 5,13/8 = 0,64 syarat > (r + 1)/k = 6,13/8 = 0,76 dibulatkan 0,8
i = 0,8
Distribusi frequensinya ditabelkan sebagai berikut :
Waktu Tanda kelas f(freq absolut) fr(freq relatif) (F freq) kumulatif
∆waktu/2 berapa data f/n
yang muncul
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0,0 – 0,8 (0,8-0,0)/2 = 0,4 1 (yaitu) 0,72 1/136 = 0,01 0,01
0,8 – 1,6 1,2 8* 8/136 = 0,06** 0,07***
1,6 – 2,4 2,0 20 0,15 0,22
2,4 – 3,2 2,8 34 0,25 0,47
3,2 – 4,0 3,6 (Mo) 49 (f max) 0,36 0,83
4,0 – 4,8 4,4 18 0,13 0,96
4,8 – 5,6 5,2 5 0,03 0,99
5,6 – 6,4 6,0 1 0,01 1,00
J u m l a h : 136 1,00
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
* 1,18 1,57 1,52 1,23 1,47 1,22 1,36 1,38 � banyak data 8 � ∑ data = 1,18 + 1,57 + …. = 10,93
** banyak data /n = 8/136 = 0,06
*** ∑ data/n = 10,93/136 = 0,07
3,2 – 4,0 merupakan inerval Me karena 3,2 = ½ (6,4 – 0,0)
Xb = 3,2 (batas bawah interval yang memuat Me)
Fa = 0,83 (frequensi kumulatif interval yang memuat Me)
Fb = 0,47 (frequensi kumulatif interval sebelum Me), sehingga :
Me = Xb + [0,5 – Fb)/(Fa – Fb)](i)
= 3,2 + [(0,5 – 0,47)/(0,83 – 0,47)](0,8) = 3,27
24
Untuk menghitung mean X, varian s2 dan deviasi standar s harus disusu table berikut :
Waktu X(tanda klas) f fX f(X-X)2
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0,0 – 0,8 0,4 1 0,4 7,84
0,8 – 1,6 1,2 8 9,6 32,00
1,6 – 2,4 2,0 20 40,0 28,80
2,4 – 3,2 2,8 34 95,2 5,44
3,2 – 4,0 3,6 49 176,4 7,84
4,0 – 4,8 4,4 18 79,2 25,94
4,8 – 5,6 5,2 5 26,0 20,0
5,6 – 6,4 6,0 1 6,0 7,84
J u m l a h : 136 432,8 135,68
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mean X = ∑ fX/n = 432,8/136 = 3,2
Varian s2 = ∑f(X-X)
2/n = 135,68/136 = 1,0
Standar deviasi s = √s = √ 1 = 1,0
Soal Latihan :
Data lamanya pembicaraan telepon pada Wartel Tetap Segar sebagai berikut :
2,5 4,90 2,45 1,60 2,70 6,05 0,95 3,70 3,80 3,50 1,50 3,50
4,75 5,00 4,10 4,30 1,90 1,10 2,80 1,90 3,00 4,00 2,30 2,75
3,20 2,20 2,25 2,07 3,50 4,20
Buatlah distribisi frrequensi, ukuran pemusatan, dan ukuran penyebaran dari data tersebut diatas.
Jawab :
n = 27
r = 6,05 – 0,95 = 5,05
k = 1 + 3,3log 27 = 1+ 3,3 x 1,4313 = 5,72 dibulatkan 6
i = (r + 1)/k = (5,05 + 1)/6 = 6,05/6 = 1 (dibulatkan)
Waktu Tanda kelas f(freq absolut) fr(freq relatif) (F freq) kumulatif
∆waktu/2 berapa data f/n
yang muncul
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0,00 – 1,0 0,5 1 0,04 0,95/27 = 0,03
1,00 –2,00 1,5 4 0,15 6,1/27 = 0,23
2,00 – 3,00 2,5 10 0,37 0,93
3,00 – 4,00 3,5 5 0,18 0,6
4,00 – 5,00 4,5 6 0,22 1,00
5,00 – 6,00 5,5 1 0,04 0,23
Jumlah 27
Data :
0-1 � 0,95 1-2 � 1,6+1,9+1,1+1,5=6,1
2-3 � 2,5+2,2+2,45+2,25+2,07+2,8+2,3+2,75+3+2,7=25,02 3-4 � 3,3+3,5+3,7+3,8+4=16,2
4-5 � 4,75+4,9+5,0+4,1+4,3+4,2=27,25 5-6 � 6
25
½ (6,00 – 0,00) = 3,0
interval 2.00 – 3.00 merupakan interval Me
jadi Xb = 2,00
Fa = 0,93
Fb = 0,23
Me = Xb + [(0,5-Fb)/(Fa-Fb)](i)
= 2,00 +[(0,5-0,23)/(0,93-0,23)](1) = 2,39
Untuk menghitung mean X, varian s2 dan deviasi standar s harus disusu table berikut :
Waktu X(tanda klas) f fX f(X-X)2
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0,00 – 1,0 0,5 1 3 1(0,5-2,92)2=26,16
1,00 –2,00 1,5 4 6 4(1,5-2,92)2= 2,02
2,00 – 3,00 2,5 10 25 10(2,5-2,92)2= 0,18
3,00 – 4,00 3,5 5 17,5 5(3,5-2,92)2= 0,34
4,00 – 5,00 4,5 6 27 6(4,5-2,92)2= 2,50
5,00 – 6,00 5,5 1 5,5 1(5,5-2,92)2= 6,66
------------------------------------------------------------------------
27 79,0 17,54
Mean X = ∑fX/n = 79/27 = 2,92
Variance s2 = ∑f(X-X)/n = 17,54/27 ≅ 0,65
Standar deviasi s = √s = √0,65 = 0,08
From Question to Problem
Kalau saudara telah menemukan suatu interst bagaimana menemukan suatu topic didalamnya, dan dari
topic itu pertanyaan untuk diteliti dan kemudian bagamana menandai jawaban yang significant dengan
menggambarkan rationalnya :
Topik : I am studying …………..
Question : because I want to find out who/how/why ………………..
Rationale : dengan maksud memahami how/why/what ………………….
Proses dari Practical Problem PP ke Research Answer RA
Penelitian sehari-hari kebanyakan tidak dimulai dengan mendapatkan topic tetapi dengan menghadapi satu
masalah/problem, yaitu yang dicari penyelesaiannya. Apabila dihadapkan pada satu practical problem
yang penyelesaiannya tidak segera jelas peneliti bertanya pada diri, suatu pertanyaan yang kita harapkan
akan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Tetapi untuk mendapatkan jawabannya, kita harus
menunjukkan dan menyelesaikan masalah dalam bentuk yang lain, suatu pertanyaan penelitian (research
question) yang ditetapkan dari apa yang kita belum ketahui dan belum mengerti, tetapi tersa harus.
Prosesnya terlihat seperti gambar berikut
26
PP : My Break have started screeching
RQ : How can I get them fixed right away
RP : I need to find a nearby garage in the yellow page
RA : The Car Shappe, 1401, East 55 Th St
Application to PP : Call when they can fix them
PP : I want to impress a potensial employer
RQ : How I find a good restaurant
RP : Look in a city guide
RA : Wood Lawn Top
Application to PP : I take her there and I’v got style
PP : The National Rifle Asc press me to oppose gun control
RQ : Will I loose if I donot
RP : Take a pool
RA : My constituent support gun control
Application to PP : Now decide wheather to reject the NRA request
PP : Cost are up at the Omaha Plant
RQ : What has changed ?
RP : Compare personal before and after
RA : Mere turn over
Application to PP : If we improve training, and morale, wokers stay with us, OK, let see if we afford
(sanggup) to do it.
27
Kita tidak selalu menuliskan penyelesaian sebagian besar persoalan seperti itu. Tapi biasanya kapan kita
harus ingin meyakinkan orang lain bahwa kita telah menyelesaikan suatu masalah yang penting.
Misalnya untuk CEO “Cost are up in Omaha” , karena pekerja tidak melihat kedepan dalam bekerja dan
berhenti setelah beberapa bulan, kita harus melatih pegawai yang baru yang akan memakan biaya. Untuk
pegawai tertentu, tingkatkan skillnya sehingga ia dapat bertahan bekerja.
Membedakan PP dan RP
PP
Bersumber dari alam dan kerugian yang sesuai tepat dalam hal uang, waktu, kelayakan dan sebagainya.
Kita menyelesaikan suatu PP dengan mengubah sesuatu dalam alam itu dengan melakukan sesuatu. Tetapi
sebelum dapat menyelesaikan suatu PP kita mungkin harus memunculkan dan menyelesaikan suatu RP
RP
Bersumber dari fikiran kita, datang dari pengetahuan yang tidak lengkap atau kekurang fahaman. Kita bisa
memunculkan dulu RP sebab kita harus menyelesaikan satu PP Tetapi kita tidak dapat meyelesaikan PP
begitu saja dengan hanya menyelesaikan RP. Kita dapat menggunakan penyelesaian RP pada penyelesaian
suatu PP, tetapi kita menyelesaikan RP tidak dengan mengubah sesuatu tetapi dengan belajar lebih banyak
tentang sesuatu atau memahaminya lebih baik.
Misalnya memecahkan satu PP tentang penularan AID, pada awalnya harus dipecahkan suatu RP didalam
laboratorium dan menunjukkan tingkah laku mekanisme dari virus tersebut. Tetapi apabila medical
research memecahkan RP drngan menemukan mekanisme tersebut, pemerintah masih harus hanya
mencari cara untuk mengaplikasikan penyelesaian tersebut pada PP AID didalam masyarakat.
Perbedaan Problem dan Topik
Peneliti berpengalaman sering menayatakan RP nya dengan cara singkat seolah hanya menggambarkan
sepertinya suatu topik : Saya sedang mengerjakan campak pada orang dewasa atau jambangan suku Aztek,
atau nama-nama perkawinan rusa Wyoming.
Struktur problem secara umum
1. Beberapa situasi praktis atau kondisi
2. Akibat yang tidak diharapkan, kerugian yang tidak ingin kita tanggung.
Practical Problem
Ban yang kemps biasanya merupakan satu problem yang bersifat praktis karena :
1. kondisi in bersumber dari alam yang
2. Mungkin pasti mengakibatkan satu intangible cost
PP dan RP mempunyai sifat dasar struktur yang sama yang terdiri dari dua elemen :
1. Kondisi, ditemukan dari dalam alam
2. Cost, bisa pasti bagi kita suatu intangible cost, misalnya batal memenuhu suatu janji makan
siang.
Bila kita merasa menemukan suatu problem :
1. Condisi : that need to be solved
I missed the bus
The hole in the ozon layer is growing
2. Cost of the condition that u donot want to bear
28
I may lost my job because I ll be late for work
Many will die from skin cancer
Bisa dibalik dari cost menjadi benefit
If I can catch the bus I save my job
If we fix the ozon hole, we save many live
Makin besar kensequensi dari suatu kondisi – besarnya cost kalau tidak diselesaikan kembali (unresolved),
besarnya benefit karena diselesaikan ulang (resolved) – makin significant problem tersebut.
Research Problem dan Research Problem
Penelitian sehari hari tidak dimulai dengan mendapatkan topik tetapi dengan berhadapan dengan satu
masalah yang secara typical ditemukan, satu masalah yang tidak terselesaikan yang berarti menyusahkan.
Apabila dihadapkan dengan satu PP yang penyelesaiannya tidak cepat jelasnya kita senantiasa bertanya
pada diri dendiri yang jawabannya diharapkan akan menolong menyelesaikan masalah. Tetapi untuk
mendapatkan jawaban tersebut kita harus menunjukkan dan menyelesaikan satu masalah dari jenis
lainnya, satu RP ditetapkan dengan apa yang belum diketahui atau difahami itu, tetapi harus diketahui.
Perbedaan yang penting antara PP dan RP adalah dalam dua hal :
Kondisi :
• Bagian kondisi dari PP dapat dinyatakan dalam beberapa pernyataan kejadian atau peristiwa.
• Kondisi dari satu RP selalu didefinisikan dengan konsep yang lebih tajam. Merupakan berbagai hal
yang tidak kita ketahui atau ketidak fahaman tentang sesuatu yang terfikir dimana kita dan pembaca
akan ketahui atau mengerti lebih baik.
• Karena itu ditekankan pada nilai pertanyaannya. Pertanyaan yang baik adalah merupakan langkah
awal dalam penetapan RP, sebab pertanyaan secara tidak langsung menyatakan apa yang kita dan
pembaca tidak tahu atau tidak mengerti tetapi ingin memahaminya
Misal :
• Apa peran yang dimainkan genetic pada penyakit kanker
• Bagaimana gunung es mempengaruhi cuaca
• Bagaimana syair-syair kepahlawanan Latin mempengaruhi syair-syair Inggeris kuno
• Seberapa jauh hukuman mati menghundari pembunuhan.
Cost :
Perbedaan kedua ini susah dipegang. Hal ini merupakan akibat satu RP yang bisa jadi tak ada sesuatu yang
dapat segera dilakukan terhadap alam. Kerugian atau keuntungan yang segera dari satu RP adalah selalu
ketidak tahuan kedepan dan salah pengertian yang demikian significant yang lebih berakibat dari pada
ketidak tahuan dan kesalah pengertian yang menetapan kondisi.
Dalam PP ide kerugian ini mudah difahami sebab kerugian tersebut gambling – sakit, menderita,
opportunity, happiness, reputasi dan sebagainya. Cost (kerugian, keuntungan) dari satu RP, dipikirkan
lebih dulu, bahwa kita tidak tahu, tidak mengerti apapun tentangnya. Dan pertanyaan so what harus dapat
kita jawab.
So what if I never understand the role of genetics in cancer, why cats rub their jaws again us, how bridges
were builtin accient Greece?
Apabila saya tidak pernah mengetahuinya, seberapa besar cost yang harus aya bayar dalam besarnya
pengetahuan atau pemahaman saya.
29
Singkatnya, tak ada research problem hingga kita mengetahui besarnya cost dari ketidak lengkapnya
pengetahuamn yang dimiliki atau kurang lengkapnya pengertian, suatu cost yang ditetapkan dalam bentuk
dari masih lebih besarnya ketidak tahuan atau ketidak mengertian.
Practical VS Research Problem
A typical beginner mistake
Satu PP dengan kondisi bukti nyata (intangibles) dan cost nya adalah mudah bagi peneliti pemula untuk
memahami dan lebih menarik untuk dipelajari, demikian mereka sering tergoda mengambil sebagai topik
satu tangible problem in the world – aborsi, acid rain homelessness. Itu adalah baik, sebagai titik awal
(starting point) . Tetapi anda melakukan satu resiko kesalahan apabila menjadikan satu problem in the
world menjadi problem yang anda coba pecahkan dalam penelitian anda. Tak ada tulisan penelitian dapat
memecahkan peroblem seperti acid rain, tetapi peneliti yang baik bisa memberi pada kita pengetahuan
yang dapat membantu kita memecahkannya. RP hanya melibatkan apa yang kita tidak ketahui atau tidak
fahami sepenuhnya. Dengan demikian tulis dalam paper anda bukan memecahkan masalah acid rain ,
tetapi memecahkan masalah bahwa ada beberapa hal tentang acid rain yang tidak kita ketahui atau fahami,
beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum kita dapat menanganinya.
INTORODUCTION
TIGA ELEMEN DALAM INTRODUCTION
Introduction tidak akan pernah lepas dari pertanyaan yang ingin diketahui pembaca : “Mengapa saya harus
membacanya”. Tetapi ada satu pola rhetorica yang dicari oleh pembaca dari semua introduction :
• Pernyataan dari research problem RP, termasuk apa saja yang tidak kita ketahui atau yang kita
mengerti secara keseluruhan dan akibat yang kita alami apabila kita biarkan gap dalam ilmu
pengetahuan atau tidak diselesaikan apa yang tidak kita mengerti
• Pernyataan akibat (response) dari problem tersebut apakah sebagai inti sari penyelesaiannya atau
sebagai satu atau dua kalimat yang menyatakan sesuatu akan terjadi
Tergantung bagaimana dekatnya pembaca terhadap problem tersebut, pembaca juga berharap
mengetahui satu hal lagi sebelum kedua elemen tersebut yaitu :
• Sketsa dari context ketidak mengertian tantangan dari problem tersebut.
Jadi secara langsung struktur suatu introduction secara typical kelihatan sebagai berikut :
Context � Problem � Response
STATE (WUJUD) PROBLEM
Pernyataan menyeluruh dari satu research problem terdiri dari dua bagian :
• Wujud bagian pertama beberapa keadaan (condition) pengetahuan yang tidak lengkap atau ketidak
fahaman yang kurang
• Wujud bagian kedua akibat (cosequences) dari kurangnya pengetahuan atau ketidak fahaman,
apakah itu cost atau benefit dengan memecahkannya Kita mempunyai satu research problem hanya apabila kita dan pembaca sependapat bahwa kita dan para
pembaca tidak mengetahui, tetapi akan mengetahuinya. Ketidaka mengertian atau kesalah fahaman ini kita
sebut dengan condition. Perbedaan (gap) pengertian, bentrok yang tidak terjelaskan, atau ketidak cocokan,
kegagalan untuk mengetahui atau memahami. Kita dapat mengatakan kondisi ini secara langsung dalam
kalimat tanya :
30
Dengan data seperti tiu {Motodyne} could determine which icon to retain and which to redesign.
KAPAN KITA AKAN MENYATAKAN KONDISI DENGAN SANGAT JELAS ?
Kadang-kadang, kita menyelesaikan satu problem demikian dikenal yang secara langsung dapat kita
menyatakan kondisinya (its condotion) hanya dengan menyebutkan topiknya. Kondisi yang sangat dikenal
seperti itu biasanya ditemukan dalam mathematika, dan ilmu pengetahuan dasar lainnya, dalam mana
berbagai research problem terlah berjalan lama dan telah dikenal secara luas, disini, introduction singkat
mungkin lebih significant.
Lebih sering, pembaca tidak akan tahu kekurangan pengetahuannya atau ketidak fahamnya bahwa
penelitiannya dialamatkan kemana kecuali dijelaskan kepadanya. Beberapa peneliti menyelesaikan
problem yang demikian penting yang setiap orang menunggu jawabannya. Dlam keaadaan demikian kita
harus meyakinkan pembaca bahwa kita telah mengangkat satu problem yang menghargai waktu mereka.
Untuk itu harus menjelaskan tentang kondisi mengenai peristiwa nya : ketidak tahuan yang khusus, erroe,
teka-teki, kontradiksi, kesalah fahaman, atau perbedaan yang diyakini bisa diterima oleh pembaca.
KAPAN AKAN MENJELASKAN COST DAN BENEFIT
PENULISAN PROPOSAL (AJUAN) RISET
Format proposal Skripsi tidak ada yang baku tetapi secara umum relatif sama. . Pedoman pembuatan
Proposal Standar untuk penelitian DIP IAIN (UIN) Syarif Hidayatullah Tahun 2002 menetapkan
susunannya sebagai berikut :
1. JUDUL PROPOSAL PENELITIAN
2. LATAR BELAKANG
3. PERMASALAHAN
4. HIPOTESIS
5. TUJUAN DAN SIGNIFIKANSI PENELITIAN
6. KAJIAN TEORITIS
7. METODE PENELITIAN YANG DILAKUKAN
8. ORGANISASI PENELITIAN (KHUSUS PENELITIAN KOLEKTIF)
9. JADWAL KEGIATAN
10. ANGGARAN PENELITIAN
11. DAFTAR KEPUSTAKAAN SEMENTARA
12. RAGANGAN OUTLINE
PROPOSAL SEKRIPSI
JUDUL
Judul merupakan gambaran substansi dari keseluruhan materi penelitian yang bersifat informatif dan
dibuat dalam satu rangkaian kalimat yang jelas, singkat, dan mudah difahami. Judul memberikan
gambarkan jenis permasalahan, obyek dan subyek penelitian serta wilayah dan metode yang
dipergunakan.
Yang perlu diperhatikan dalam memilih judul ada dua hal yaitu :
• Judul harus sesuai dengan isi karangan
• Kata kata yang dipergunakan untuk suatu judul harus jelas, singkat dan tidak merupakan
pertanyaan
31
LATAR BELAKANG
Latar belakang ini menceritrakan apa yang mendorong seseorang peneliti untuk meneliti suatu masalah
dan pentingnya masalah tersebut untuk diteliti. Dalam latar belakang terkandung permasalahan yang
dihadapi serta kaitannya dengan pembangunan. Masalah dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan antara
rencana (sesuatu yang diinginkan) dengan keadaan yang ada (realitas) saat penelitian dilakukan. Dibagian
inipun dijelaskan situasi dan kondisi yang melatar belakangi terjadinya masalah tersebut. Penjabarannya
diawali dengan kondisi umum dan kondisi nyata dalam masyarakat sampai keaspek khusus yang berkaitan
dengan topik yang diteliti.
Masalah harus dianggap sebagai suatu rintangan yang harus dilalui dan bukan dihindari. Oleh karenanya
permasalahan yang dimasalahkan perlu memiliki unsur yang menggerakkan kita untuk dapat
membahasnya, perlu nampak penting dan ada gunanya, perlu realistis dengan pandangan yang kritis dan
selektif.
IDENTIFIKASI MASALAH
Tahap ini merupakan suatu kegiatan berupa mencari sebanyak-banyaknya masalah yang sekiranya dapat
dicarikan jawabannya melalui penelitian. Pencarian masalah-masalah ini tertumpu pada masalah pokok
yang tercermin pada latar belakang seperti telah diuraikan diatas.
Menurut Kerlinger (1973), masalah-masalah yang akan ditulis pada bagian ini umumnya disajikan dalam
bentuk kalimat tanya.
BATASAN MASALAH
Batasan ini sangat berkaitan erat dengan identifikasi masalah diatas. Dengan keterbatasa yang ada pada
peneliti dapat saja masalah-masalah yang telah diidentifikasi tidak dapat diteliti semua melainkan hanya
beberapa saja.
Batasan maslah ini adalah suatu upaya untuk menetapkan lingkup permaslahan dengan jelas, dimana
pembatasan tersebut menyangkut aspek kedalaman, maupun lokasi penelitian, kualifikasi data dan
informasi yang akan dicari, serta kegiatan yang akan dilakukan. Ruang lingkup harus mampu
menggambarkan faktor-faktor yang akan diteliti serta menggambarkan suatu kesatuan yang utuh.
RUMUSAN MASALAH
Bagian ini mencoba menformulasikan secara ringkas, jelas dan tajam tentang pemasalahan utama yang
ada dilatar belakang masalah dan batasan masalah.
Rumusan masalah tidak bisa dalam kalimat prosisi, karena itu wujud rumusan masalah bisa :
• Langsung dalam kalimat bertanya
• Kalimat tidak jelas-jelas dalam bentuk kalimat tanya, tetapi kalu diteliti, tidak bisa dijumpai
syarat-syarat kalimat proposisi.
HIPOTESA PENELITIAN
Hipotesa merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan jawaban yang paling memungkinkan atas
masalah yang telah dirumuskan diatas, walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian. Benar atau
tidaknya hipotesa ini sebagai jawaban akan nampak pada kesimpulan hasil penelitian. Dugaan jawaban
sementara ini pada prinsipnya bermanfaat membantu peneliti agar proses penelitian lebih terarah.
32
METODE PENELITIAN
Kualitas hasil penelitian tergantung dari data yang didapat disamping proses pengolahan yang dilakukan .
Oleh karenanya variabel yang dipakai, instrumen pengumpulan data, desain penelitian, alat-alat analisis
dll yang dianggap perlu dalam penelitian harus telah disiapkan. Keabsahan metoda dianggap paling
penting dalam menilai kualitas hasil penelitian. Pada bagian ini cukup dijelaskan secara ringkas karena
secara detail akan dijelaskan ulang pada bab khusus dari laporan penelitian yang sebenarnya.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian terdiri dari rumusan kalimat pernyataan berisi tentang hasil yang ingin dicapai setelah
penelitian selesai. Tujuan penelitian ditulis dengan jelas, singkat dengan memperhatikan batasan dan
rumusan masalah.
KEGUNAAN HASIL PENELITIAN
Kegunaan hasil penelitian menggambarkan manfaat dari hasil penelitian tersebut pada masyarakat dan
ilmu pengetahuan itu sendiri, yakni dapat membawa perubahan-perubahan positif bagi pembangunan
dengan rumusan-rumusan kegunaan hasil penelitian yang menggambarkan parameter keberhasilan jika
rekomendasi hasilnya itu dilaksanakan.
Manfaat tersebut bisa dalam bentuk penggunaan dari jenis-jenis informasi yang akan diperoleh, untuk
siapa pemanfaatannya, dalam bentuk apa penggunaaannya. (Apakah untuk penyemprnaaan rencana,
perbaikan mekanisme pelayanan masyarakat atau perbaikan cara implementasi rencana dan sebagainya).
KERANGKA PEMIKIRAN
Seluruh kegiatan penelitian, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir harus merupakan satu kesatuan
kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-jawaban ilmiah terhadap maslah-masalah
yang diteliti. Kerangka pemikiran dibuat dalam satu skema sehingga isi penelitian secara keseluruhan
diketahui dengan jelas, mulai dari mekanisme ketersediaan data, pengolahan dan penyajiannya.
Dianjurkan agar kerangka pemikiran ini dilengkapi dengan penjelasan secara narasi.
JADWAL PENELITIAN
Dalam bagian ini , peneliti harus menjabarkan rencana rinci waktu pelaksanaan penelitian, dari mulai
penyusunan instrument, ujicoba instrumen, pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data, penyusunan
laporan, seminar dan penyususnan laporan akhir hasil penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
Studi penjajakan perlu dilakukan untuk menguasai teori yang relevan dengan topik/masalah penelitian dan
rencana model analisis yang akan dipakai . Idealnya penulis dapat mengetahui hal-hal apa yang telah
diteliti dan yang belum diteliti sehingga tidak terjadi duplikasi penelitian.
Misal akan dibuat Proposal dengan judul : Starategi Penerapan Teknologi Informasi untuk peningkatan kualitas pelayanan customer service PT.
…………..
33
Latar Belakang
Menjeskan kegiatan perusahaan tersebut yang ditunjang oleh custume service
Misalnya pada suatu perusahaan asuransi, kegiatan yang dilakukan custumer service terbagi atas tugas-
tugas dibagian fron office,
• telpon
• fax
• back office
• penanganan polish nasabah
Pekerjaan staff costumer care dengan peralatan tersebut dan fasilitas yang ada menerima pertanyaan
keluhan nasabah
Fasilitas yang ada : jaringan komputer dengan host terdiri dari :
1. Window NT server yang berfungsi sebagai :
• Email Server
• SQL server
• Interbet server
• Dengan ijin semua user terhubung ke jaringan bisa mengasses informasi
2. Novel server sebagai File server dan Print server dengan aplikasi Foxpro disimpan diserver ini
untuk diakses user
3. Mini komputer dimana terdapat program asuransi individu dan grup di Novel netware yang akan
diganti dengan program baru
Aplikasi kegiatan se hari-hari :
• Prog individu
• Pengolah kata
• Spreasheet
Terasa ada kekurangan pada :
1. Aplikasi individu tidak dapat mencatat semua penerimaan telpon, surat dan fax dan …
2. Penggunaan komputer belum maximal dan effektif …..
3. Belum ada ……….
Kekurangan ini menurunkan kwlaitas pelayanan staf costumer care terhadap nasabah. kalau dibiarkan
terus menerus dapat menyebabkan nasabah dan costumer menarik diri
Tujuan penelitian untuk meningkatkan pelayanan staf costumer terhadap nasabah dengan cara pemnfaatan
teknik informasi yang dapat memberi manfaat seperti
• mempercepat proses pelayanan
• lebih terkontrol
• Memberikan satu kontrol manajemen, dan performansi pekerjaan staf
Masalah penelitian
Rumusan penelitian :
Bagaimana penerapan TI untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat mempertahankan
nasabah untuk tetap memakai jasa perusahaan dan juga dapat menarik calon nasabah baru untuk memilih
memakai jasa perusahaan.
pembahasan pemecahan masalah dibatasi pada beberapa hal :
1. titik berat pada analisa, perencanaan, dan penerapan TI
2. Penyediaan laporan untuk manajemen dan OAS
3. tidak menitik beratkan pada perancangan sistem dan pebaikan sistem manajemen
4. ……….
Metode penelitian
Pengumpulan data :
1. Library research
2. Field research
34
3. Observasi
4. Wawancara
Pembahasan penelitian
1. Analisa perusahaan
• Visi, Misi perusahaan
• Unit-unit Organisasi
2. Analisa divisi
• Visi, Misi dan critical success faktor
• SDA yang dimiliki
• Fungi unit-unit organisasi
• Penggunaan komputer dan aplikasinya
Krangka Berfikir
Visi, Misi dan
Costumer
Care
Sarana
Komputer
Costume
Care
Penggunaan
komputer dan
aplikasinya saat
ini
Aplikasi
komputer yang
dimiliki
Customer Care
Infrastruktur
komputer
Analisa dan
perancangan
Teori, Rumus,
Metodologi
TI
Langkah-2
kualitas
pelayanan
35
TEKNIK PENULISAN
1. Persiapan
Hal yang perlu diperhatikan
a) Pengetikan
i) Lebih baik diketik sendiri
ii) Dicari pengetik yang berpengalaman
iii) Konsep naskah laporan sesuai buku pedoman
b) Naskah
Harus disetujui, baik materi maupun teknisnya oleh pembimbing
c) Alat Tulis
1) Kertas
(1) Kertas HVS dengan berat 80 gram/m2
(2) Ukuran 21 cm x 28 cm
2) Percetakan Kulit (Cover)
(1) Kulit luar (sampul) dengan kertas karton (hard cover) seperti buku pedoman penulisan
laporan karya
(2) Bentuk tulisan huruf Huruf Romein (bukan Italic)
2. Teknik Pengetikan
a) Kedudukan Pengetikan
1) Ketikan hanya satu muka setiap lembar kertas
2) Jaraknya antara baris ketikan adalah dua spasi
3) Bentuk huruf adlah Romein (bukan Italic)
4) Warna huruf hitam
5) Batas pengetikan adalah 4 (empat) cm dari pinggir kiri dan atas kertas , serta dua setengah
cm dari pinggir kanan dan tiga cm dari bawah
6) Alinea baru menjorok ke dalam lima ketukan atau karakterdari pinggir kiri
7) Kata Pengantar , Bab Baru, Daftar Isi di mulai dari atas kertas
b) Nomor Halaman 1) Angka Romawi Kecil ( i, ii, iii, iv …) untuk bagian awal
2) Angka Latin ( 1, 2, 3, 4,….) untuk bagian inti
3) Penempatan nomor halaman di bagian bawah tengah
4) Halaman judul Bab tidak diberi nomor halaman
c) Mengetik kata 1) Memutus kata seperti :dari, dan, yang, pada akhir baris
…………………………………………………………………………………………...da-
ri ……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………yang
2) Pemilihan nama orang
Hendaknya pada bagian lengkap
…………………………………………………………………………………………Budi
Santoso……………………………………………………………………………………...
3) Pengetikan Tanggal, Bulan, Tahun harus merupakan satu kebulatan
..…………………………….................................................…........…......17 Agustus 2000
atau ............................………………………………..............................….........................
17 Agustus 2000 ............................................……………………………….………………
36
d) Menyingkat Kata 1) Dibenarkan sepanjang singkatan tersebut lazim benar, seperti : ibid (dari ibidem), op.cit
(dari opera citate), kg (dari kilogram), l (dari liter), km (dari kilometer). Singkatan unt
(untuk), yg (yang), tlh (telah) tidak dibenarkan.
2) Penulisan dengan angka 2 di belakang kata yang di ulaug atau menyatakan jamak tidak
dibenarkan Contoh : orang 2 , hotel
2
3) Singkatan yang sudah baku dan lazim dibenarkan dengan memberikan penjelasan pada
penulisan pertama dan memakai tanda kurung Contoh : FIFO (Firs In Firs Out)
e) Mengetik Bilangan 1) Bilangan dari satu sampai dengan sepuluh harus dituliskan dengan huruf, demikian juga
kelipatan sepuluh, seratus, seribu. kecuali diluar tersebut di atas, seperti 13, 28, 426,1240
....
2) Bilangan pecahan sepertiga, seperlima,sepersepuluh. Kecuali 31/2, 10
3/4, 15
l/4
3) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf
4) Menulis bulan dengan huruf penuh
f) Mengetik Tanda Baca 1) Tanda Titik Tunggal ( . )
Dipergunakan apabila suatu kalimat telah berakhir. Apabila kalimat belum selesai dan
akan dihubungkan dengan kalimat berikutnya pergunakan tanda baca titik koma ( ; )
2) Tanda Titik Berurutan ( … )
Dipergunakan untuk penulisan kutipan, dan ditempatkan
b) dibagian awal
c) dibagian tengah atau
d) dibagian akhir suatu kalimat yang sengaja dihilangkan
contoh: dibagian tengah
“Koordinasi adalah suatu usaha kerjasama antara badan, instansi, unit dalam
pelaksanaan…saling membantu dan saling melengkapi “ (Pengantar Manajemen, hal 27)
3) Tanda Kutip ( “_______” )
a) Menyatakan dilakukan kutipan pendek baik langsung maupun tidak langsung
b) Sebagai pernyataan yang mempunyai arti khusus
4) Tanda Pemutus ( / )
Tidak dibenarkan penggunaannya, kecuali untuk nomor surat
Contoh : SK Menteri Perhubungan No. PM. 01/PW 301/PHB 77
g) Mengatur Kategori
1) Kategori terbesar adalah Bab (menggunakan angka Romawi)
2) Kategori lebih kecil adalah Pasal (menggunakan angka latin)
a) Urutan dalam teks dinyatakan dengan angka diantara tanda kurung.
Misalnya : Sekolah Menengah Umum dibagi dalam tiga bagian, yakni: (1) bagian A,
(2) bagian B, (3) bagian C
b) Bila ditempatkan kebawah, bentukiiya sebagai berikut:
1) Bagian A
2) Bagian B
3) Bagian C
3) Urutan dalam pembagian yang bertingkat
a) Penulisan dari pinggir kiri untuk alinea baru dimulai. pada ketukan kelima
b) Sub pasal dan kategori lebih Kecil diketik sejajar dengan huruf awal dari setiap kalimat
c) Setiap kategori Bab, Pasal, Sub Pasal setelah angka atau huruf menggunakan titik di
belakangnya, sedangkan kategori di bawahnya tidak perlu
37
Contoh :
I. Kategori Bab
1. Kategori Pasal
a. Kategori Sub Pasal
1) Kategori lebih kecil dari a
a) Kategori lebih kecil dari 1)
(1) Kategori lebih kecil dar a)
(a) Katogori lebih kecil dari (1)
- Kategori lebih kecil dari (a)
(-) Kategori lebih kecil dari -
3. Kutipan Dalam penulisan ilmiah (termasuk Laporan Karya) tidak dilarang menyertakan kutipan.
a. Syarat-syarat kutipan
1) Kutipan ahrus berkaitan dengan teks (isi uraian yang ditulis dan bersifat memperkuat)
2) Kutipan yang diambil hanya yang perlu saja
a) Kutipan tidak selalu mengikuti kata-kata yang dikemukakan orang lain
b) Pengutip dapat mengemukakan pendapat sendiri dengan kata-kata sendiri (mengikuti
pokok-pokok fikiran dan semangat dari sumbernya)
c) Mengutip kata demi kata kalau terpaksa saja (sukar untuk mengungkapkan sebagaimana
mestinya)
d) Kutipan yang panjang sebaiknya dijadikan lampiran
e) Kutipan yang terlalu banyak akan mengurangi kelancaran uraian
3) Tanggungjawab Pengutip
Bertanggung jawab penuh atas ketepatan dan ketelitian kutipan (terutama kutipan
dengan menggunakan kata-kata sendiri)
b. Jenis Kutipan
1) Kutipan Langsung adalah :
Kutipan yang sama seperti kata-kata yang digunakan dari bahan kutipan.
Kutipan langsung :
a) Kutipan Langsung Panjang
b) Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung yang tidak dapat dihindari, apabila
a) Mengutip rumus atau dalil
b) Mengutip anggapan dasar, peraturan program kerja
c) Mengutip landasan pikiran yang telah dinyatakan dengan kata-kata yang pasti
2) Kutipan Tidak Langsung adalah :
Kutipan yang menggunakan kata-kata sendiri atau pendapat sendiri, dengan syarat tetap
mengikuti pokok-pokok pikiran dan semangat dari sumber kutipan.
c. Cara Menulis Kutipan
1) Setiap kutipan diberi tanda petik pada awal dan akhir kalimat
2) Kutipan yang panjang kalimatnya terdiri dari tiga baris atau kurang, diketik seperti teks
biasa
3) Kutipan yang panjang kalimatnya lebih dari tiga baris diketik pada baris baru dengan jarak
satu spasi dan dimulai pada ketukan kelima dari huruf awal baris diatasnya
4) Diakhir kutipan diberi tanda kurung jang berisi judul buku dan halaman
Contoh kutipan yang terdiri dari tiga baris atau kurang :
Petugas yang mempersiapkan kamar-kamar adalah Room Boy. Yang dimaksud dengan “Room
Boy adalah petugas yang membersihkan kamar Hotel”. (Pengantar Akomodasi Perhotelan, hal
25)
38
Contoh kutipan yang kalimatnya lebih dari tiga baris :
“Koordinasi adalah satu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas
tertentu sedemikian rupa, sehingga terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling
melengkapi”. (Pengantar Manajemen, hal 27)
4. Pemeriksaan terakhir dan ralat
Dalam penulisan Laporan Karya ada hal yang sangat penting, yaitu pemeriksaan terakhir. Hal ini
untuk menghindari kesalahan yang ada (baik kecil, besar, apalagi kesalahan yang mendasar).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan terakhir, antara lain :
a. Nomor halaman (mencocokkan yang didalam teks dengan didaftar isi)
b. Nomor-nomor table, gambar dan lampiran
c. Kesalahan cetak ,tulisan, istilah, kutipan dan lain-lain
d. Susunan kalimat
Keslahan kecil dapat diperbaiki dalam halaman ralat, dan ditempatkan pada lembarab terakhir.
Pembuatan ralat maksimum satu halaman
Contoh :
RALAT
Baris ke …./ dari…… Halaman
Atas Bawah
Tertulis Seharusnya
3 5 - Coat Control Cost control
9 11 - Wirata Wisata
1 - 7 Rp 3.500,- Rp 35.000,-
38 - 4 Caterin Catering
.
5. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang dipergunaka dapat :
a. Menggambarkan fikiran penulis (dengan bahasa yang baik
b. Memperlihatkan kemampuan kecerdasan penulis
Dalam mengemukakan fikiran harus dengan kalimat yang sederhana dan singkat, sehingga
jelas diketahui maksud dan tujuannya.
Usahakan agar tulisan mudah dimengerti oleh pembaca manapun dengan menggunakan bahasa
yang baik dan benar serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
ABSTARCTS
Laporan penelitian diawali dengan abstaract, uraian singkat (brief summary) yang menjelaskan pada
pembaca apa yang diharapakan. Lebih pendek dari pendahuluan, ditulis denga spasi lebih rapat.
Menyatakan masalah penelitian
Membertahukan key of themes
Diakhiri dengan pernyataan dari main point atau denga satu launching point
Umumnya mengikuti tiga pola berikut :
Context + Problem + Main point
Context + Problem + Launching point
Ringkasan, sesudah menyatakan context dan problem dan sebelum menyebutkan hasil, focus
pada salah satu bukti pendukung hasil atau prosedur dan metoda yang digunakan untuk
mencapainya.