meeting the growth challenge 16 20 22 30 contents daftar isi ... sekitar 60% bahan baku berasal dari...

149
PT Fajar Surya Wisesa Tbk Meeting the Growth Challenge Annual Report Laporan Tahunan 2010

Upload: nguyenhuong

Post on 10-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

PT Fajar Surya Wisesa Tbk

Meeting the GrowthChallenge

Annual ReportLaporan Tahunan 2010

Page 2: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Vision & MissionVisi & Misi

Company ProfileProfil Perusahaan

Product LinesLini Produk

Organization StructureStruktur Organisasi Business StrategyStrategi Usaha

Financial HighlightsRingkasan Keuangan

President Commissioner’s MessageSambutan Presiden Komisaris

President Director’s MessageSambutan Presiden Direktur Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi

01

02

10

12

13

16

20

22

30

ContentsDaftar Isi

Operating ReviewTinjauan Operasi

Human ResourcesSumber Daya Manusia

Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan

Independent Report of the Audit CommitteeLaporan Komite Audit

Risk ManagementManajemen Risiko

Share Price InformationInformasi Harga Saham

Company Credit RatingsPeringkat Kredit Perusahaan

Financial ReportLaporan Keuangan

40

47

52

60

70

74

76

80

85

Page 3: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Operating ReviewTinjauan Operasi

Human ResourcesSumber Daya Manusia

Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan

Independent Report of the Audit CommitteeLaporan Komite Audit

Risk ManagementManajemen Risiko

Share Price InformationInformasi Harga Saham

Company Credit RatingsPeringkat Kredit Perusahaan

Financial ReportLaporan Keuangan

Vision To be a world-class industrial paper producing company that generates value and quality through responsible recycling and sustainable manufacturing.

Mission

To maintain our position as one of the leading industrial paper companies in Indonesia by capitalising on opportunities and demand for industrial and consumer products in Indonesia and the region.

Visi

Menjadi produsen kertas kemasan berskala dunia yang menghasilkan nilai dan produk berkualitas melalui daur ulang dan siklus produksi berkesinambungan.

Misi

Mempertahankan posisi Perusahaan sebagai salah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia dengan memanfaatkan peluang dan permintaan produk konsumen dan industri baik di Indonesia maupun kawasan sekitarnya.

Page 4: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Company ProfileProfil Perusahaan

Tahun Berdirinya Perusahaan

PT Fajar Surya Wisesa Tbk (yang juga dikenal dengan nama FajarPaper atau Perusahaan) didirikan dengan akta notaris pada bulan Juni 19871 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman pada bulan Februari 19882. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 19943 dan melakukan pemecahan saham sehingga nilai nominal masing-masing saham berubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 pada tahun 19994 juga.

Dengan karyawan sejumlah 2.204 orang per tanggal 31 Desember 2010, FajarPaper memproduksi dan menjual kertas kemasan baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor. Pada tahun 2010 penjualan domestik memberikan kontribusi sebesar 89% terhadap total penjualan sementara penjualan ekspor 11%. FajarPaper merupakan salah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi seluruhnya adalah kertas bekas atau 100% dari bahan baku berserat di tahun 2010.

Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu dari pengepul kertas bekas, pembuat kardus, converter dan pengguna akhir. Sisanya 40% diimpor dari beberapa negara seperti Singapura, Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, Australia, dll. FajarPaper mencermati dan mendukung jaringan pemasok lokal, mendorong dan memotivasi mereka untuk meningkatkan pasokan, sehingga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat terutama dalam kondisi perekonomian yang sulit selain juga menguntungkan bagi Perusahaan. Kertas daur ulang menghemat sumber daya alam, energi, pohon yang berharga, dan menciptakan produk tambahan yang tidak beracun, serta menjaga lingkungan tetap bersih.

Incorporation

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, (also known as FajarPaper or the Company) was established by notarial deed in June 19871 with approval from the Minister of Justice in February 19882. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (IDX), in 19943 and completed a stock split which changed the nominal per share value from Rp 1,000 to Rp 500 per share in 19994.

FajarPaper is a leading packaging paper producer in Indonesia. With a complement of 2,204 employees, FajarPaper produces and sells packaging paper to domestic and export markets. The primary raw material used in the production of the Company’s products is recycled paper, which accounted for 100% of fibre raw materials in 2010.

Around 60% of our raw materials are sourced locally from waste collectors, box-makers, converters, and end users. The rest is imported from countries such as: Singapore, the United States, Australia and nations in Europe and the Middle East. FajarPaper pays close attention to the domestic supplier network, to encourage and motivate higher collection levels, which help generate further local income opportunities. Recycling paper saves our valuable natural resources, energy, trees and creates less toxic by-products. It also helps to keep our environment clean.

Page 5: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Anak Perusahaan

Pada tanggal 31 Juli 2006 Perusahaan mendirikan Fajar Paper Finance B.V. yang berdomisili di Amsterdam, Belanda, dengan kepemilikan saham 100%. Anak perusahaan ini bergerak di bidang pembiayaan dan investasi.

Fasilitas produksi termasuk prasarananya

Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1989 dengan Mesin Kertas 2 (PM2) untuk memproduksi linerboard. Pada tahun 1990 Mesin Kertas 1 (PM1) mulai digunakan untuk membuat kertas jenis coated duplex board sementara Mesin Kertas yang ketiga (PM3) yang memproduksi kertas corrugated medium mulai beroperasi pada tahun 1995 bersamaan dengan instalasi pembangkit listrik pertama (Cogen1) yang berkapasitas 32,5 MW. Pada tahun 2006 Perusahaan menyelesaikan pemasangan Mesin Kertas yang keempat (PM7) untuk memproduksi kertas containerboard (corrugated medium dan linerboard), di samping instalasi pembangkit listrik kedua (Cogen2) yang berkapasitas 35 MW. Pemasangan mesin kertas kelima (PM5) dimulai pada bulan Oktober 2009, dan sudah dapat beroperasi akhir Desember 2010. Penomoran mesin tidak mencerminkan jumlah mesin yang kami punya. Saat ini kami tidak mempunyai atau mengoperasikan PM4 dan PM6.

Fajar Paper merupakan perusahaan masa depan karena berpikiran maju, melakukan penghematan energi dan perlindungan lingkungan hidup. Tidak saja karena setiap produk FajarPaper memulai siklusnya dari kertas daur ulang namun juga karena kelima mesin kertas Perusahaan dioperasikan oleh pembangkit tenaga listrik milik sendiri, yang berbahan bakar gas alam .

Subsidiary

On July 31, 2006, the Company established Fajar Paper Finance B.V, a 100%-owned subsidiary which is domiciled in Amsterdam, the Netherlands, engaged in financing and investing.

Production facilities including site infrastructure

Our commercial operations commenced in 1989, using Paper Machine 2 (PM2) to produce linerboard. In 1990, Paper Machine 1 (PM1) began producing coated duplex board and a third paper machine (PM3) was operational in 1995, manufacturing corrugated medium paper. The same year the Company installed its first power plant (Cogen1) with a capacity of 32.5 megawatts. In 2006, a fourth paper machine, PM7, was completed, with the capability to produce containerboard (corrugated medium paper and linerboard). A second power plant (Cogen2) with a capacity of 35 MW was also installed during that year. Work installing a fifth paper machine (PM5) began in October 2009 and the machine was operating in late December 2010. The numbering of our paper machines does not correspond with the total number of machines we use. We do not currently have or operate a PM4 and PM6.

FajarPaper is a company of the future in terms of its forward-thinking approach to business, energy conservation and the environment. Not only does every FajarPaper product begin its life from recycled paper, the company’s five paper machines are powered by self-sufficient power plants, fuelled by clean natural gas.

Notarial Deed No. 20 of Lenny Budiman, S.H dated June 13, 1987.1. Deed of Establishment approved by the Minister of Justice, Republic of Indonesia 2. Decision Letter No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, published in Supplement No. 1623 of State Gazette No. 36 dated May 4, 1990.Initial Public Offering (IPO) for 47,000,000 shares with nominal value of 3. Rp 1,000 per share and price of Rp 3,200 per share.The Company obtained an effectiveness statement from the Capital Market 4. Supervisory Board (“Bapepam”) based on the letter No.S-1927/PM/1994.

Akta No. 20 yang dibuat di hadapan Notaris Lenny Budiman, S.H. pada tanggal 1. 13 Juni 1987.Akta Pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat 2. Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan dimasukkan ke dalam Lembaran Tambahan No. 1623 Berita Negara No. 36 tertanggal 4 Mei 1990.Penawaran Umum Perdana 47.000.000 lembar saham dengan nilai nominal 3. Rp 1.000 per saham dan harga Rp 3.200 per saham.Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal 4. (“Bapepam”) sebagaimana disebutkan dalam surat No. S-1927/PM/1994.

Page 6: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

4

Markets

FajarPaper generates the majority of sales revenue from supplying our products to industrial customers, primarily domestic independent box-making manufacturers and converters, as well as through export earnings from overseas markets, mostly in Asia, the Middle East and the Indian sub-continent. Export sales are denominated in US dollars, a source of foreign currency used to match payables in respect of foreign currency borrowings, and routine expenditures on raw materials and imported spare parts to maintain production.

Indonesia’s fast growing modern retail segment is one of the largest paper packaging markets in the region and the Company’s sales are primarily to meet the local market’s needs. Our paper is used in corrugated boxes, folding cartons and other packaging products. These are on-sold to consumer goods companies for use as packaging for protection and safe delivery of goods, as well as for display packaging for modern retail environments. Typical sectors include food and beverage, household goods and personal care, footware, toys, pharmaceuticals, cigarettes, electronics, and stationary. Our end-user customers include large corporations and multinational companies such as: Unilever, Indofood, Nestle, Aqua Danone, Mayora, Wings, Kao, Samsung, Panasonic, LG, Toshiba, Mattel and many other consumer goods companies.

Pasar

Sebagian besar penjualan FajarPaper berasal dari pemasaran berbagai produknya terutama kepada konsumen dari kalangan industri karton box dan converter di dalam negeri, serta hasil ekspor dari berbagai pasar di luar negeri terutama di Asia, Timur Tengah dan India. Transaksi ekspor dilakukan dalam dolar AS yang kemudian digunakan perusahaan untuk membayar pinjaman mata uang asing, pengeluaran rutin untuk mengimpor bahan baku dan suku cadang yang digunakan untuk pemeliharaan fasilitas produksi.

Segmen ritel modern yang berkembang sangat pesat di Indonesia merupakan salah satu pasar kertas kemasan terbesar di kawasan regional dan penjualan Perseroan terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Kertas produksi kami digunakan untuk membuat kardus, folding carton dan kemasan lain yang kemudian dijual ke produsen barang konsumen untuk mengemas produk maupun untuk melindungi isinya saat pengiriman. Selain itu kertas jenis ini digunakan pula sebagai kemasan display untuk keperluan penjualan barang ritel. Produk kami umumnya dijual ke sektor makanan dan minuman, barang rumah tangga dan kebutuhan pribadi, alat-alat sepatu, boneka, obat-obatan, rokok, barang elektronik dan alat tulis. Konsumen pengguna akhir termasuk perusahaan besar dan multinasional seperti; Unilever, Indofood, Nestle, Aqua Danone, Mayora, Wings, Kao, Samsung, Panasonic, LG, Toshiba, Mattel dan masih banyak lagi.

COMPANY PROFILE

Production Capacity Kapasitas Produksi

Machine Mesin

Current capacity (tonnes per annum)

Kapasitas (ton per tahun)

Planned capacity 2011

Rencana kapasitas 2011

Planned capacity 2012

Rencana kapasitas 2012

Product Produk

Paper Machine 1 150,000 150,000 150,000 Coated duplex board

Paper Machine 2 150,000 150,000 270,000 Linerboard

Paper Machine 3 200,000 200,000 200,000 Corrugated medium

Paper Machine 7 200,000 330,000 330,000 Corrugated medium and linerboard

Paper Machine 5 300,000 300,000 300,000 Corrugated medium

Total 1,000,000 1,130,000 1,250,000

Page 7: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

5

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Production Capacity

To meet rising demand, capacity was steadily expanded from 58,000 tonnes per annum at inception, to 500,000 tonnes by 1996 and 200,000 tonnes introduced through a new paper machine, PM7 commissioned in September 2006, bringing total production capacity to 700,000 tonnes per annum.

The Company operated at full capacity during 2010, producing 729,513 tonnes of paper products (104% of installed annual capacity).

The latest expansion adding another 300,000 tonnes, or 40% to existing capacity adds to the Company’s mainstream containerboard production. The new fifth paper machine, PM5, was up and running in late December 2010 as we joined the ranks of leading paper mills with 1,000,000 tonnes capacity.

In 2011-2012, the Company plans to modify paper machines seven and two (PM7 and PM2). These two modifications will add 250,000 tonnes capacity by 2012, and will ensure FajarPaper continues to keep pace with the latest technology, helping us to make further gains in quality and improved energy cost management.

A green company

Using recycled paper fibre as raw material and employing energy conservation, FajarPaper is a sustainable and responsible company, producing a range of quality products. The Company contributes to improving the environment through the collection and removal of waste paper for cleaner streets and shopping malls. The use of recycling avoids destruction of natural forest cover for pulp, a major issue amid rising concerns over global warming. While indirectly helping to reduce waste in landfills, the Company also directly creates value by providing an income for local paper collectors.

FajarPaper operates two dedicated electricity co-generating plants powered by natural gas and conserves energy through the recycling of steam and the burning of recyclable fibre, a by-product from the paper manufacturing process.

Kapasitas Produksi

Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, Perusahaan secara bertahap meningkatkan kapasitasnya, yaitu dari 58.000 ton saat pertama kali beroperasi menjadi 500.000 ton pada tahun 1996. Dengan mulai beroperasinya mesin kertas baru pada bulan September 2006, sehingga kapasitas produksi yang dimiliki Perusahaan mencapai 700.000 ton per tahun.

Perusahaan beroperasi dengan kapasitas penuh selama tahun 2010, dengan memproduksi 729,513 ton kertas (104% dari kapasitas tahunan).

Penambahan kapasitas sampai 300.000 ton atau 40% dari kapasitas yang ada saat ini memungkinkan Perusahaan untuk meningkatkan volume produksi containerboard. Dengan beroperasinya mesin kertas kelima Perusahaan yang baru atau PM5 pada akhir Desember 2010, kami menjadi salah satu pabrik kertas terkemuka dengan kapasitas produksi 1.000.000 ton.

Di tahun 2011 sampai 2012, perusahaan juga berencana memodifikasi mesin yang ada, yaitu mesin 7 dan mesin 2 (PM7 dan PM2). Setelah modifikasi selesai, kapasitas produksi akan bertambah lebih kurang sebesar 250.000 ton pada tahun 2012. Penggunaan teknologi terbaru ini akan membantu FajarPaper untuk meningkatkan kualitas produk dan menekan biaya energi.

Perusahaan berwawasan lingkungan

FajarPaper menjadi perusahaan yang berkesinambungan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan berkat upayanya memanfaatkan bahan baku kertas bekas dan menggunakan energi seefisien mungkin dalam proses memproduksi beragam produk berkualitas. Selain menjaga lingkungan dengan membantu mewujudkan jalanan dan pusat perbelanjaan yang lebih bersih, Perusahaan juga ikut mencegah kerusakan hutan yang menjadi bahan baku pembuatan bubur kertas (pulp) sehingga mengurangi dampak pemanasan global. Secara tidak langsung Perusahaan juga berperan mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir, dan upaya pemanfaatan kertas bekas memberikan nilai tambah secara langsung sebagai sumber penghasilan bagi para pemulung dan pengepul.

FajarPaper mengoperasikan dua pembangkit tenaga listrik yang berbahan bakar gas alam sekaligus menghemat energy melalui penggunaan pembangkit listrik yang juga menghasilkan uap untuk proses produksi dan melalui incinerator yang menghasilkan uap dengan membakar sampah sisa dari proses produksi.

PROFIL PERUSAHAAN

Page 8: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

6

The Company also operates incinerators for burning sludge and solid contaminants removed from incoming waste paper shipments including plastics. The first incinerator installed in 2001, has a capacity of 95 bone-dry tonnes per day and generates 10 tons of steam per hour used in the production of finished paper to reduce energy costs. This co-generation system was funded through a grant under a joint programme between the Indonesian Industrial and Trade Ministry and the Japanese government.

A second larger incinerator with a total burning capacity of 150 bone-dry tonnes per day will handle sludge and solid waste from the existing paper machines, including future modifications, and generates 24 tons of steam per hour for production process. This new incinerator is being installed in 2011 and is targetted to be completed by the middle of the year. The Company is in the process of applying for Carbon Emission Reduction (CER) certification under the United Nations Framework for Climate Change Convention (UNFCCC) Clean Development Mechanism (CDM) for this project.

Selain itu Perusahaan juga mengoperasikan incinerator untuk membakar limbah padat yang terdapat di antara kertas bekas yang menjadi bahan baku produksi termasuk plastik. Incinerator dengan kapasitas pembakaran limbah padat kering sebesar 95 ton per hari menghasilkan 10 ton uap per jam yang kemudian dimanfaatkan dalam proses akhir produksi sehingga menghemat biaya bahan bakar. Incinerator yang dipasang pada tahun 2001 ini merupakan hibah dalam rangka program kerja sama Departemen Perdagangan dan Industri RI dan pemerintah Jepang.

Perusahaan pada tahun 2010 memasang incinerator kedua yang lebih besar dengan kapasitas 150 ton limbah padat kering per hari untuk mengolah limbah padat dari mesin kertas yang ada termasuk modifikasi selanjutnya dan menghasilkan 24 ton uap per jam untuk proses produksi. Incinerator baru sedang sedang dalam tahap pemasangan dan diharapkan selesai di pertengahan tahun 2011. Perusahaan sedang mengajukan permohonan sertifikasi CER (Carbon Emission Reduction) di bawah United Nations Framework for Climate Change Convention (UNFCCC) untuk proyek ini sesuai program CDM (Clean Development Mechanism).

COMPANY PROFILE

MilestonesTonggak Sejarah

CapacityKapasitas

150,000 T/yr150.000 T/th

1988 1995199419901989

Company established by Winarko Sulistyo and Airlangga Hartarto

Perusahaan didirikan oleh Winarko Sulistyo dan Airlangga Hartarto

PM3 and Power Plant 1 installed

PM3 dan Pembangkit Listrik 1 terpasang

PM1 installed

PM1 terpasang

PM2 installed

PM2 terpasang

Company listed on the IDX

Perusahaan terdaftar di BEI

300,000 T/yr300.000 T/th

300,000 T/yr300.000 T/th

500,000 T/yr500.000 T/th

Page 9: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

7

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Location

FajarPaper’s production facilities are located in Cikarang Barat in West Java, east of Jakarta, the capital of Indonesia. Our head office is located in Central Jakarta at No. 30, Jl. Abdul Muis. Website: http://www.fajarpaper.com.

Accreditation & Certification

The Company has full accreditation under quality management systems ISO 9001: 2008. In July 2010, the company obtained international ISO 14001:2004 certification for environmental compliance. It has a “Blue” rating for environmental compliance under the Indonesian government’s PROPER system.

We are currently in the process of achievingthe international OHSAS 18001:2007 standard for Occupational Health and Safety, from the OHSAS Group (Occupational Health & Safety Advisory Services).

Lokasi

Fasilitas produksi FajarPaper berlokasi di Cikarang Barat, di sebelah timur Jakarta, sementara kantor pusatnya, berlokasi di dalam kota, yaitu di Jl. Abdul Muis 30, Jakarta Pusat. Website: http://www.fajarpaper.com.

Akreditasi & Sertifikasi

Perusahaan mendapat akreditasi penuh ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu. Pada bulan Juli 2010 perusahaan memperoleh akreditasi ISO 14001:2004 untuk kepatuhan terhadap peraturan lingkungan hidup, di samping peringkat “Biru” dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk klasifikasi PROPER.

Saat ini Perusahaan sedang dalam proses untuk memperoleh akreditasi internasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007 dari OHSAS Group (Occupational Health & Safety Advisory Services) .

PROFIL PERUSAHAAN

201220112010200620032001

ISO 9001:2008

Incinerator 1 installed

Incinerator 1 terpasangPM7 and Power Plant 2 installed

PM7 dan Pembangkit Listrik 2 terpasang

PM5 installed and ISO 14001:2004

PM5 terpasang dan ISO 14001:2004

PM2 modification*

Modifikasi PM2*

Incinerator 2 installation and PM7 modification*

Incinerator 2 terpasang dan modifikasi PM7*

* Planning / * Rencana

500,000 T/yr500.000 T/th

500,000 T/yr500.000 T/th

700,000 T/yr700.000 T/th

1,000,000 T/yr1.000.000 T/th

1,250,000 T/yr1.250.000 T/th1,135,000 T/yr

1.135.000 T/th

Page 10: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

8

Page 11: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

9

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

High-quality FajarMedium paper rolls off from new Paper Machine 5, which began operating in late December 2010.

Kertas FajarMedium berkualitas tinggi hasil produksi PM5 baru, yang mulai beroperasi pada akhir Desember 2010.

Page 12: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Product LinesLini Produk

Corrugated medium paper is a high performance fluting paper used in the construction of carton boxes. It is made from 100% recycled fibres. The superb strength characteristics of FajarMedium provide functional protection for goods in carton boxes during transportation and are highly effective when used in display stacks. The combination of corrugated medium paper and linerboard ensures excellent runnability on corrugator machines.

Corrugated medium paper adalah fluting paper (kertas bergelombang) berkualitas tinggi yang digunakan dalam pembuatan kotak kemasan. Kertas ini dibuat dari 100% bahan daur ulang. Kekuatan kertas jenis ini membuatnya dapat digunakan sebagai pelindung barang kiriman maupun sebagai sarana untuk display. Perpaduan dari FajarMedium dan FajarLiner memastikan kelancaran mesin pembuat kardus berjalan dengan sempurna.

Linerboard is a high-quality brown packaging paper used for the outer layers of corrugated sheets. It provides effective protection for contents and a smooth surface that facilitates high quality printing.

Linerboard adalah kertas kemasan berwarna coklat dan berkualitas tinggi yang dipakai sebagai pelapis sisi pada kotak kemasan. Kertas ini mampu melindungi dengan baik isi kemasan, dan permukaannya yang licin memudahkan proses pencetakan dan menghasilkan cetakan bermutu tinggi.

Coated duplex board is a paper with a white, glossy-coated, top layer finish and a grey bottom layer. Coated duplex board is ideal for light-weight packaging materials that require high quality printing, particularly effective for pharmaceutical products, shoes, household goods, processed foods and consumer electronics.

Coated duplex board adalah kertas karton duplex dengan bagian atas berwarna putih dan mengkilap tepat untuk menampilkan hasil cetakan sedangkan pada bagian bawah berwarna abu-abu. Jenis kertas ini dipakai untuk kemasan ringan yang membutuhkan hasil cetakan berkualitas tinggi, dan umumnya dipakai pada kemasan produk farmasi, sepatu, produk kebutuhan rumah tangga, makanan olahan dan produk elektronik.

Page 13: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Three of our industry-leading products – FajarDuplex, FajarMedium and FajarLiner (clockwise from top).

Tiga produk andalan kami - FajarDuplex, FajarMedium dan FajarLiner (searah jarum jam dari atas).

Page 14: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

12

Organisation StructureStruktur Organisasi

General Shareholders Meeting

Board of Commissioners

AuditCommittee

Board of Directors

Internal Auditor

ProcurementHuman

Resources &Development

Production &Engineering

LegalInformationTechnology

Finance &Accounting

Marketing

Page 15: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

13

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Business Strategy Strategi Usaha

Fokus pada Keunggulan

Dengan hanya memfokuskan diri pada bidang industri kertas kemasan, Perusahaan yakin dapat terus menghasilkan produk berkualitas serta mempertahankan efisiensi dan menekan biaya.

Peningkatan Kapasitas Produksi yang Tepat Waktu dan Tepat Sasaran

Dengan mempertimbangkan pengalaman dan kinerja perusahaan selama ini, FajarPaper kembali melakukan peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mempertahankan pangsa pasar. Meskipun terjadi penundaan dari rencana semula di tahun 2008 menjadi tahun 2009 untuk penambahan PM5, penyelesaian project tersebut bisa selesai sesuai dengan target awal yaitu mulai beroperasi pada tahun 2010.

Fleksibilitas

FajarPaper memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan pengelolaan yang baik selama terjadinya perlambatan ekonomi, Perusahaan memiliki kesiapan untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan akan kertas kemasan dari sektor ritel modern dan industri barang konsumsi di Indonesia serta menangkap peluang ekspor ketika harga produk di pasar internasional semakin baik, dan kesiapan ini terbukti di tahun 2010.

Menjaga Biaya Produksi Tetap Rendah dan Produksi Tetap Efisien

Perusahaan yakin bahwa biaya produksi rendah memudahkan Perusahaan untuk mengikuti permintaan, tren dan perkembangan pasar. Perusahaan membuktikan diri sebagai salah satu Perusahaan dengan biaya produksi rendah melalui pemanfaatan bahan baku kertas bekas yang kebanyakan diperoleh dari pemasok di dalam negeri karena harga kertas bekas sekitar 25% dari harga bubur kertas (pulp). Di samping itu Perusahaan melakukan pengendalian biaya dan efisiensi produksi serta mengelola secara ketat belanja investasinya.

Focused on Core Competencies

By engaging solely in the manufacture of industrial paper, we are able to consistently produce quality products while maintaining efficiency, meeting market needs, and controlling costs.

Well Timed and Measured Expansion of Production Capacity

Drawing upon our experience and extensive track record we have embarked on a measured expansion of production capacity to meet customer needs and maintain our market share. Despite a postponement in 2009 of our original 2008 plans to add PM5 – upon reactivation of this project, we in fact met our original target of commissioning by 2010.

Flexibility

At FajarPaper we maintain the flexibility to adjust our product range to suit market conditions. Having successfully improved our production capacity during 2010, we are well-positioned for expected growth in demand for packaging paper from the modern retail and consumer goods manufacturing sectors in Indonesia. Installed new capacity also allows us the flexibility to maximise export opportunities when international prices are favourable as we did in 2010

Maintaining Low-cost Operations and Production Efficiency

We believe that by maintaining low-cost production, we can respond more readily to market trends. Through extensive use of locally-sourced waste paper, at about 25% of the cost of virgin pulp, we have already established a proven competitive position as a low-cost producer. In addition, we operate wide-ranging cost controls and production efficiencies, and also observe tight management of investment expenditures.

Page 16: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

14

Core Strengths

High Quality Products Used by Leading Consumer Brands

FajarPaper’s products are used across many industries.Our customers include large corporations and multinational companies: Unilever, Indofood, Nestle, Aqua Danone, Mayora, Wings, Kao, Samsung, Panasonic, LG, Toshiba, Mattel and many other consumer goods companies.

Dominant Domestic Market Presence

FajarPaper is the second-largest packaging paper manufacturer in Indonesia, which focuses on packaging paper manufacturing and does not have downstream activities in box-making. FajarPaper has successfully maintained long-term relationships with our customers.

Green Company Concept Resulting in Low-cost Production

FajarPaper uses 100% recycled paper (waste paper) as a raw material, while our energy needs are fulfilled by using two power plants. Solid waste is burned to produce steam energy for production. On top of that FajarPaper recycles and reuses 80% of the water used in our production processes.

Experienced Management with a Proven Track Record in the Paper Industry

FajarPaper’s management team consists of seasoned professionals in the paper industry, with a combination of experience and vision.

Long-standing Relationships with Stakeholders Built on Trust

Our relationships with customers, suppliers, bankers, employees and other stakeholders are valuable to us and provide a solid foundation for future growth. Many have lasted more than 10 years.

Healthy Financials and Well-Funded Growth Plans

FajarPaper maintains a healthy balance sheet, which allows us to expand capacity and access competitive financing to satisfy market demand.

Kekuatan Utama

Produk Berkualitas Tinggi Digunakan Produsen Barang Konsumen Ternama

Produk FajarPaper dipakai di berbagai industri – makanan dan minuman, produk rumah tangga dan perawatan tubuh, elektronik, alas kaki, otomotif, mainan dan lain-lain – dan oleh perusahaan besar dan multinasional, termasuk Unilever, Indofood, Nestle, Aqua Danone, Mayora, Wings, Kao, Samsung, Panasonic, LG, Toshiba, Mattel dan produsen barang konsumen lain.

Dominan di Pasar Dalam Negeri

Produsen kertas kemasan kedua terbesar di Indonesia, FajarPaper, fokus pada kegiatan produksi kertas kemasan, dan tidak terjun ke bisnis pembuatan karton kemasan. FajarPaper berhasil menjalin hubungan jangka panjang dengan para pelanggan.

Konsep Perusahaan Ramah Lingkungan Menekan Biaya Produksi

Untuk bahan baku produksi, FajarPaper menggunakan kertas bekas 100%, sedangkan kebutuhan energi perusahaan dipasok oleh 2 unit pembangkit listrik. Energi uap untuk keperluan produksi dihasilkan dari pembakaran limbah padat, dan 80% air yang dipakai untuk proses produksi didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.

Manajemen yang berpengalaman dan berkompetensi di Industri Kertas

Tim manajemen FajarPaper terdiri dari tenaga profesional di bidang industri kertas yang memiliki beragam pengalaman dan visi untuk mengembangkan industri ini di masa mendatang.

Hubungan Berlandaskan Sikap Saling Percaya dengan Para Pihak Berkepentingan Terjalin sejak Lama

Perusahaan sangat menghargai hubungan dengan para pelanggan, pemasok, bank, karyawan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, dan hubungan yang rata-rata telah terjalin lebih dari sepuluh tahun, hal ini menjadi landasan yang kuat bagi perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang.

Keuangan yang Sehat dan Pendaaan yang baik untuk Rencana pertumbuhan

FajarPaper senantiasa menjaga kondisi keuangannya tetap sehat untuk menunjang ekspansi kapasitas produksi dan memudahkan perusahaan memperoleh akses pendanaan. Hal ini berarti FajarPaper selalu berusaha memenuhi permintaan pasar.

BUSINESS STRATEGY

Page 17: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

15

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

STRATEGI USAHA

Packaging PaperKertas Kemasan

Consumer GoodsBarang-barang Konsumsi

Waste PaperKertas Daur Ulang

Box MakerPabrik Kardus

Paper ManufacturingProduksi Kertas

ConsumptionKonsumsi

Business ModelModel Bisnis

Page 18: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Financial HighlightsRingkasan Keuangan

Million Rupiah except ratios, the number of shares, per tonne and per share dataDalam juta Rupiah kecuali rasio-rasio, jumlah saham serta data per ton dan per saham 2010 2009 2008 2007 2006

Production and Sales Volume Data (in tonnes)Data Volume Produksi dan Penjualan (dalam ton)

Production Volume (tonnes)Volume Produksi (ton) 729,513 708,665 706,119 682,665 542,897

Total Domestic Sales (tonnes)Total Penjualan Dalam Negeri (ton) 650,073 666,680 613,256 568,756 419,112

Total Export Sales (tonnes)Total Ekspor (ton) 87,622 56,935 61,127 101,144 112,588

Total Sales (tonnes)Total Penjualan (ton) 737,695 723,615 674,383 669,900 531,700

Sales and EarningsPenjualan dan Pendapatan

Domestic SalesPenjualan Dalam Negeri 3,001,784 2,536,617 2,761,891 2,216,846 1,306,070

Export SalesEkspor 384,190 196,683 265,121 438,949 387,011

Net SalesPenjualan Bersih 3,385,973 2,733,300 3,027,012 2,655,795 1,693,081

Gross ProfitLaba Kotor 646.496 536,815 506,325 534,079 243,246

Gross Profit MarginMarjin Laba Kotor 19.1% 19.6% 16.7% 20.1% 14.4%

Operating ProfitLaba Usaha 511,840 424,538 389,295 413,718 133,050

Operating Profit MarginMarjin Laba Usaha 15.1% 15.5% 12.9% 15.6% 7.9%

Earnings Before Interest, Tax, Depreciation & Amortisation (EBITDA)Pendapatan sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi & Amortisasi (EBITDA) 658,366 569,607 532,570 554,470 252,101

EBITDA/SalesEBITDA/Penjualan 19.4% 20.8% 17.6% 20.9% 14.9%

Net Income (Loss)Pendapatan (Rugi) Bersih 283,002 276,729 36,554 121,970 101,728

Number of Shares (million)Jumlah Saham (juta) 2,478 2,478 2,478 2,478 2,478

Earnings per SharePendapatan persaham 114.2 111.7 14.8 49.2 41.1

Financial PositionPosisi Keuangan

Net Working CapitalModal Kerja Bersih (230,232) 604,251 569,130 496,998 296,855

Total AssetsTotal Aktiva 4,495,022 3,671,235 3,718,548 3,769,588 3,421,892

Total LiabilitiesTotal Kewajiban 2,684,424 2,086,647 2,410,689 2,473,504 2,247,778

Total EquityTotal Ekuitas 1,810,598 1,584,588 1,307,859 1,296,084 1,174,114

Total DebtTotal Hutang 2,006,738 1,481,200 1,865,466 1,884,223 1,603,149

Capital ExpenditureBelanja Modal 674,056 75,184 41,593 98,282 538,889

Return on EquityImbal Hasil atas Ekuitas 15.6% 17.5% 2.8% 9.4% 8.7%

Return on AssetsImbal Hasil atas Aset 6.3% 7.5% 1.0% 3.2% 3.0%

Selected RatiosRasio

Current RatioRasio Lancar 0.8 2.3 2.1 1.9 1.8

Liabilities/EquityKewajiban/Ekuitas 1.5 1.3 1.8 1.9 1.9

Debt/EquityHutang/Ekuitas 1.1 0.9 1.4 1.4 1.4

Debt/AssetHutang/Aktiva 0.4 0.4 0.5 0.5 0.5

Debt/EBITDAHutang/EBITDA 3.0 2.6 3.5 3.4 6.4

Closing Exchange Rate per US$ 1.00Kurs Penutupan per US$ 1.00 8,991 9,400 10,950 9,419 9,020

Page 19: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

2006 2007 2008 2009 2010

Net Income vs Other Charges (Rp billion)Laba Bersih vs Pengeluaran Lain (miliar Rp)

300

200

100

0

-100

-200

-300

-400

283

36

277

102122

-36

16

-235

-354

-132

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Ikhtisar Keuangan

Perusahaan mencatat penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp 3,385 triliun pada tahun 2010, naik 24% dari Rp 2,733 triliun pada tahun 2009. Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan harga dan juga volume, termasuk didalamnya peningkatan pendapatan penjualan ekspor yang meningkat 94% dibanding tahun sebelumnya, penjualan eksport menyumbang lebih dari 11% keseluruhan penjualan perusahaan. Marjin kotor dan marjin usaha dapat dipertahankan dengan baik. Laba usaha dan laba bersih meningkat menjadi Rp 512 miliar dan Rp 283 miliar pada tahun 2010.

Financial Summary

The consolidated net sales of the Company in 2010 were Rp 3,385 billion, an increase of 24% compared to Rp 2,733 billion in 2009. Growth reflected both volume and price increases, including a substantial gain in export sales revenues, which grew 94% year on year, contributing over 11% of total net sales revenues. Gross and operating margins were well maintained. Operating income and net income increased to Rp 512 billion and Rp 283 billion in 2010, respectively.

Production and Sales Volume (thousand tonnes)Volume Penjualan dan Produksi (ribuan ton)

ProductionProduksi

SalesPenjualan

800

600

400

200

0

2006 2007 2008 2009 2010

543 532

683 670706

674709

724 730 738

Net Sales (Rp billion)Penjualan Bersih (miliar Rp)

4000

3000

2000

1000

0

3,386

3,027

2,733

1,693

2,656

2006 2007 2008 2009 2010

EBITDA (Rp billion)EBITDA (miliar Rp)

800

600

400

200

0

658

533570

252

554

2006 2007 2008 2009 2010

Net IncomeLaba Bersih

Other ChargesPengeluaran Lain

Page 20: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Strong demand for our products during 2010 meant all Paper Machine continued to operate at full capacity.

Permintaan yang tinggi untuk produk kami selama 2010 membuat semua PM beroperasi dengan kapasitas penuh.

Page 21: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis
Page 22: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

President Commissioner’s MessageSambutan Presiden Komisaris

Pada tahun 2010, perekonomian Indonesia terus menguat, dengan pertumbuhan yang menggembirakan didukung oleh fundamental yang kuat. Tingkat suku bunga tahun ini turun ke titik terendah, sementara permintaan dari dalam negeri masih tetap tinggi. Membaiknya kondisi di negara tujuan ekspor perusahaan, juga mendukung perbaikan ini.

Di Indonesia sendiri, PDB meningkat melebihi perkiraan, yaitu mencapai angka 6,1%, dan pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 6%-6,5% pada tahun 2011 mengingat tingkat kepercayaan konsumen dan dunia usaha tetap tinggi meski inflasi tetap mengancam akibat kenaikan harga bahan pangan dan bahan bakar dunia.

Rupiah menguat di tahun 2010 dari Rp 9.365 per Dolar AS pada bulan Januari 2010 menjadi Rp 8.991 pada akhir tahun karena terus meningkatnya investasi asing dan investasi saham ke dalam negeri karena para investor mencari prospek pendapatan yang lebih baik di pasar negara berkembang. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (IDX) melonjak hingga 46,1% di tahun 2010, menunjukkan kinerja terbaik di antara negara sekawasan.

Sejalan dengan tren positif di atas, tahun 2010 merupakan tahun yang bagus bagi FajarPaper. Pada tahun ini kami berhasil meningkatkan kapasitas produksi sampai 40% menyusul pemasangan mesin kertas 5 (PM5), serta meningkatkan laba dan pendapatan usaha. Setelah fase pertama ekspansi rampung pada akhir tahun, kami siap

In 2010, the Indonesian economy strengthened further, with encouraging growth, based on sound fundamentals. Interest rates were maintained at historic lows and domestic demand continued to be robust. Conditions in a number of the company’s export markets also improved.

At home,GDP growth reached a better-than-expected 6.1%. For 2011, the government’s target range is a healthy 6-6.5%, as consumer and business confidence continue to improve, despite a more inflationary environment caused by higher food prices and rising international energy prices.

The Rupiah continued to strengthen in 2010; from Rp 9,365 per US Dollar in January 2010 to Rp 8,991 by the year’s end, buoyed by increased foreign direct investment and portfolio investment flows, in search of better earnings prospects than available outside the region. The Indonesian Stock Exchange (IDX) climbed 46.1% over the year, as the region’s best performer.

Reflecting these positive trends, 2010 was a strong year for FajarPaper; one in which we successfully completed the 40% expansion in our capacity by installing paper machine 5 (PM5). Profitability was sound and operating income improved. The first phase of the expansion having been completed towards year end, we are now in an excellent position to capitalise on high demand

Ir. Airlangga Hartarto MMT., MBAPresident Commissioner Presiden Komisaris

Page 23: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

memenuhi permintaan pada tahun 2011 akan produk perusahaan yang masih tetap tinggi, dan melanjutkan rencana peningkatan kapasitas. Produksi tahun 2010 mencapai angka tertinggi sekitar 730.000 ton, dan diharapkan dapat terus meningkat mendekati satu juta ton pada tahun 2011.

Pasar dapat menerima kenaikan harga yang terjadi sepanjang tahun 2011, sehingga ikut mendongkrak angka penjualan. Posisi FajarPaper di pasar domestik menguat, seiring tingginya permintaan dalam negeri dan meningkatkan penjualan ekspor.

Pengelolaan hutang tetap dilakukan secara hati-hati. Berkat hubungan yang terus terjaga baik dengan pihak perbankan, perusahaan berhasil mendapatkan fasilitas kredit dengan syarat yang lebih menarik untuk membiayai rencana pengembangan usaha. Pada bulan Oktober 2010 FajarPaper menandatangani Perjanjian Kredit dengan tiga bank yang dananya digunakan untuk membayar kembali obligasi yang jatuh tempo bulan Oktober 2011. Langkah ini diharapkan akan dapat menekan pembayaran beban bunga pada tahun mendatang.

Meski pasar dalam negeri terus membaik tetap ada kendala yang perlu diatasi; inflasi diperkirakan akan semakin tinggi akibat meningkatnya harga bahan pangan, bahan bakar dan bahan baku, meski diiringi penguatan rupiah.

Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris dan komite di bawahnya secara teratur bertemu dengan Direksi untuk menjalankan tugas pengawasan demi kepentingan semua pemegang saham. Bersama Direksi kami membahas semua aspek penting yang menyangkut strategi usaha, rencana ke depan dan kewajiban penting, termasuk menjalankan program sosial sebagai tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat.

Sebelum mengakhiri sambutan ini, Dewan Komisaris ingin menyampaikan bahwa kami menaruh keyakinan penuh pada manajemen FajarPaper dan karyawannya yang terus mempertahankan produksi pada kapasitas penuh pada tahun 2010 sehingga kita mampu memenuhi permintaan dari dalam negeri sekaligus menangkap peluang ekspor. Kami menyampaikan terima kasih kepada Direksi, mitra usaha, dan pemegang saham perusahaan atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada FajarPaper.

Untuk dan atas nama Dewan Komisaris,

Ir. Airlangga Hartarto MMT, MBAPresiden Komisaris

for our products in 2011, and to proceed with further capacity building. Production in 2010 hit a new record of approximately 730,000 tonnes and is expected to rise close to one million tonnes in 2011.

Sales revenues benefitted from market acceptance of higher prices through 2010. FajarPaper strengthened its position in the local market, which stayed broadly strong throughout the year, and expanded export sales.

The management team continued to adopt a prudent approach to debt management, maintaining a profile with the banking community, and securing improved terms to finance the expansion plans. In October 2010, FajarPaper signed a Facility Agreement with three banks to repay bonds maturing in October 2011, which will substantially reduce interest costs for the years ahead.

While the local market continues to look positive, challenges remain. Inflation is likely to continue to increase on the back of the rising prices for food, energy and raw materials, although this is likely to be tempered by a strong Rupiah.

Throughout 2010, the Board of Commissioners and its supporting committees met regularly with the Board of Directors in pursuing its oversight role in the interests of all shareholders. The Board of Directors has discussed with the Board of Commissioners all key aspects of the Company’s business strategies, future plans, and important obligations, including the Corporate Social Responsibility programme.

The Board of Commissioners commend the company’s management and employees, for maintaining production at full capacity, sustaining domestic demand while being able to capture attractive export opportunities during the period under review. We extend our thanks to the Board of Directors, to our business partners and, not least, our shareholders for their continued support and confidence in FajarPaper.

For and on behalf of the Board of Commissioners,

Ir. Airlangga Hartarto MMT, MBAPresident Commissioner

Page 24: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

President Director’s MessageSambutan Presiden Direktur

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Landasan untuk bertumbuh

Saya sampaikan di sini bahwa perusahaan mencatatkan kinerja yang bagus pada tahun 2010, baik dari segi laba maupun penjualan, dan berhasil menyelesaikan pemasangan Mesin Kertas 5 sesuai jadwal dan anggaran. PM 5 merupakan peningkatan kapasitas terbaru sejak ekspansi perusahaan terakhir kali melakukan peningkatan kapasitas pada September 2006, kini dengan penambahan 300.000 ton, FajarPaper termasuk produsen kertas kemasan dengan kapasitas 1.000.000 ton.

Mengingat tingginya permintaan dari pengguna produk langsung dalam hal ini produsen kemasan, dan dari produsen local dan multinasional pengguna akhir barang konsumsi sehari-hari, kami merencanakan untuk kembali meningkatkan kapasitas mesin yang ada di tahun mendatang. Strategi ini kami yakini akan mendukung pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan.

Dear Shareholder,

A foundation for growth

I am pleased to report a sound performance for 2010, in earnings and sales and the successful completion of Paper Machine 5, on target and on budget. PM5 represents the first new capacity since our last expansion in September 2006. With this addition of 300,000 tonnes, FajarPaper will now join the ranks of 1,000,000-tonne producers in the world of paper packaging materials.

It is indicative of the strength of demand among our direct customers in packaging fabrication, and the large local and multinational fast-moving consumer goods (FMCG) manufacturers they serve, that we have plans already in place for further expansion of existing lines in the year ahead. Added together, we believe these initiatives secure a strong foundation for sustainable growth.

Winarko SulistyoPresident Director Presiden Direktur

Page 25: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Keseluruhan mesin kertas berjalan dengan kapasitas penuh sepanjang tahun 2010. Tingkat produksi telah mencapai tingkat optimal sehingga volume penjualan naik hanya sebesar 2% menjadi 737.695 ton. Perusahaan tetap fokus untuk melayani pasar domestik, namun tetap melihat peluang untuk menjual produk ke pasar mancanegara mengingat, pertama, harga internasional terus meningkat, dan kedua, kami ingin memperkenalkan produk perusahaan ke lebih banyak konsumen di luar negeri. Dengan demikian ada keuntungan tambahan yang dapat diraih perusahaan: menerima pesanan dari pelanggan di luar negeri pada tahun 2011 jika produksi telah mampu memenuhi kebutuhan konsumen lokal.

Kinerja Keuangan Tahun 2010

Penjualan bersih sampai akhir tahun tercatat naik 24% menjadi Rp 3,39 triliun karena harga di pasar domestik sepanjang 2010 stabil, berbeda dengan harga pada semester pertama tahun 2009 yang lebih rendah. Selain itu, kenaikan harga di pasar internasional ditambah peningkatan volume ekspor sebesar 54% membuat penjualan ekspor melonjak 95% dan menyumbang 11% pendapatan perusahaan untuk tahun ini.

Perusahaan mencetak laba bersih sebesar Rp 283 miliar pada tahun 2010, atau Rp 114 per saham, sedangkan laba bersih tahun 2009 tercatat sebesar Rp 277 miliar yang sebagian besar berasal dari keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 177 miliar akibat pengaruh apresiasi Rupiah pada kewajiban dalam mata uang asing di tahun 2009. Pergerakan Rupiah sepanjang tahun 2010 tidak terlalu besar, dari Rp 9.365 menjadi Rp 8.991 per dolar AS.

Efisiensi biaya terus digalakkan

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perusahaan terus berupaya menekan biaya produksi dan biaya operasional, sehingga marjin laba kotor dan marjin laba usaha dapat dipertahankan dan laba usaha naik 21% menjadi Rp 512 miliar. Mesin PM5 yang baru dengan teknologi lebih maju akan meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya energi per ton. Modifikasi dua kertas mesin yang ada dengan menggunakan teknologi modern ditargetkan untuk mengurangi konsumsi energi, kualitas produk akhir yang lebih baik dan meningkatkan kapasitas yang secara keseluruhan akan menurunkan biaya produksi.

All of our existing paper machines were operating at full capacity during 2010. With production at optimum levels, scope for increasing sales volumes was limited to 2% to 737,695 tonnes in 2010. Our primary focus remained to serve the domestic market. We also explored overseas opportunities, firstly in response to rising international prices and secondly to establish a stronger profile overseas. This gives us the best of both worlds - the ability to accept international orders in 2011 if we have spare capacity over and above local customer needs.

Financial results in 2010

Net sales revenues for the year closed 24% higher at Rp 3.39 trillion, driven by stability in domestic prices throughout 2010 in contrast to price weakness evident during the first half of 2009. In addition, by responding to international price escalation, an increase of 54% in export volume generated an increase of 95% in export sales revenues – contributing 11% of total revenues for the year.

Net income for 2010 was Rp 283 billion, or Rp 114 per share, compared to Rp 277 billion in 2009. This reflected a substantial non-cash foreign exchange translation gain of Rp 177 billion, resulting from the effect of substantial Rupiah appreciation on foreign currency-denominated liabilities in 2009. The Rupiah remained in a relatively narrow band during 2010 from Rp 9,365 to Rp 8,991 per US Dollar.

Focused on cost effective growth

Effective management of production and operating costs was a continuing theme from past years, with gross and operating margins sustained, and operating income 21% higher at Rp 512 billion. Technological improvements in the new PM5 will contribute to lowering our overall energy costs per tonne and provide more efficiency. The modification of two of our existing paper machines using modern technology should further reduce energy consumption, lead to better end-product quality and increasing capacity, which overall will reduce production costs.

Page 26: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

24

Gearing increased year on year as we funded expansion plans, however considerable work has gone into securing competitive rates of interest and attractive tenors which will ensure that current and future investments supporting growth are competed cost effectively. Arrangement of medium term syndicated loan facilities of US$120 million at LIBOR linked rates will replace the US$ 100 milllion Bond falling due in October 2011 and at substantially improved financing cost terms. To fund our 2011 first modification projects we have arranged export credit faciities with Finnvera, Finland’s export credit agency and OeKB, the Austrian equivalent, for a combined amount of around Euro 20 million over 10 years tenor with competitive rates. The Facility Agreement for a Finnvera-supported term loan facility for Euro 9,031,371 was signed on February 1, 2011.

To finance the completion of a second steam generating waste incinerator, we are in discussion for eight year terms for US$10 million with a French development finance institution promoting private investment in emerging countries.

Growth in capacity and quality

In my 2009 message to shareholders I indicated that our efforts would be to increase sales from maximising the capacity, harnessing the new machine, PM 5, by first quarter of 2011, and maintaining liquidity through efficient working capital management and well-established credit lines. These objectives are all being fulfilled as we publish this report in early 2011.

The drive to pass the 1,000,000 tonnes capacity level gives us the opportunity to capture significantly larger orders and build our profile with leading multinational end-user customers - not only in terms of scale but also in enhancing the quality and performance of our products. In addition to more efficiency, the new PM5 line equips us with the technology to offer lower weight packaging papers in terms of grams per square metre (gsm). A lower gsm paper with enhanced strength and runnability means efficiencies for fabricators and represents real packaging cost savings for end user FMCG manufacturers in delivering their products to market in better shape.

Rasio total hutang terhadap total ekuitas (gearing) menjadi lebih tinggi karena pembiayaan ekspansi yang dilakukan perusahaan, namun kami berusaha keras untuk mendapatkan suku bunga dan jangka waktu pinjaman yang lebih menguntungkan. Kami yakin proyek investasi yang sedang dan akan berjalan demi perkembangan perusahaan akan selalu mengedepankan efisiensi biaya. Perusahaan mengambil fasilitas kredit sindikasi jangka menengah sejumlah US$ 120 juta dengan suku bunga LIBOR dan persyaratan biaya keuangan yang lebih menarik untuk menutup obligasi US$ 100 juta yang akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2011. Untuk mendanai proyek modifikasi pada tahun 2011, perusahaan akan memanfaatkan fasilitas kredit ekspor dari lembaga kredit ekspor Finnvera dari Finlandia dan OeKB dari Austria, yang jumlah keseluruhannya mencapai EUR 20 juta untuk jangka waktu kredit 10 tahun dengan suku bunga yang kompetitif. Perjanjian fasilitas pinjaman pendukung Finnvera untuk Euro 9.031.371 ditandatangani pada 1 Februari 2011

Sedangkan untuk pembiayaan pembangunan fasilitas incinerator penghasil uap yang kedua, saat ini perusahaan sedang dalam pembicaraan untuk kredit 8 tahun sebesar US$ 10 juta dari lembaga keuangan Perancis yang khusus menyalurkan pembiayaan pembangunan di negara-negara berkembang khususnya untuk investasi di sektor swasta.

Kapasitas dan kualitas terus ditingkatkan

Dalam laporan terakhir kepada pemegang saham, saya sampaikan bahwa kami akan terus memaksimalkan kapasitas, terutama dengan mesin baru PM5, meningkatkan angka penjualan mulai kuartal pertama 2011, di samping mempertahankan likuiditas melalui efisiensi modal kerja dan pengambilan fasilitas kredit dengan persyaratan yang menguntungkan. Target ini tercapai di awal 2011, bersamaan dengan penyusunan laporan ini.

Dengan meningkatnya kapasitas hingga di atas 1.000.000 ton, perusahaan akan sanggup memenuhi pesanan yang jauh lebih besar. Kualitas dan kekuatan produk yang semakin tinggi juga akan menarik banyak perusahaan multinasional besar pengguna produk. PM5 yang baru beroperasi lebih efisien dan dilengkapi dengan teknologi maju sehingga dapat memproduksi kertas kemasan dengan ukuran gsm (gram per meter persegi) lebih rendah namun lebih kuat dan lebih halus, oleh karena itu akan menguntungkan produsen kemasan karena lebih efisien dan juga bagi produsen barang konsumsi karena biaya lebih murah, sehingga dapat memasarkan produk dengan lebih menarik.

PRESIDENT DIRECTOR’S MESSAGE

Page 27: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

25

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Tumbuh berkelanjutan

Konsep keberlanjutan dan pelestarian tidak terpisahkan dari FajarPaper. Usaha kami adalah usaha daur-ulang kertas bekas yang mendatangkan keuntungan bagi banyak pihak – memberikan penghasilan untuk pemulung dan pengepul kertas bekas, mengurangi beban TPA yang juga berarti mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sampah, dan membuat kertas bekas yang sudah tidak bernilai menjadi produk yang bernilai tinggi.

Kami secara tidak langsung ikut membantu konsumen besar kami untuk mewujudkan target pembangunan berkelanjutan karena mereka tidak ingin menggunakan produk berbahan baku bubur kertas untuk mengurangi dampak kerusakan hutan. Hal penting sehubungan rencana ekspansi dalam dua tahun kedepan adalah memperhatikan fasilitas pendukung seperti pendaur ulang limbah padat untuk menghasilkan uap dan fasilitas mengolah limbah cair. Kami terus menjalankan proyek CDM (Clean Development Mechanism) UNFCCC guna mendapatkan sertifikat CER (Carbon Emission Reduction) yang dikenal sebagai karbon kredit. Kami juga telah berhasil memperoleh akreditasi ISO 14001 yang menjadi standar baku untuk sistem pengelolaan lingkungan hidup di seluruh pabrik.

Saat ini kami juga sedang dalam proses untuk mendapatkan standar internasional OHSAS 18001:2007 untuk kesehatan dan keselamatan kerja.

Pada Desember 2011 kami akan kembali meningkatkan kapasitas mesin PM7 sebanyak 65% sehingga ada tambahan kapasitas produksi sampai 130.000 ton pada tahun itu. Selanjutnya kami akan melakukan modifikasi pada PM2, dan setelah rampung pada pertengahan 2012 total produksi perusahaan akan menjadi 1,25 juta ton.

PDB Indonesia terus tumbuh sementara peringkat hutang pemerintah maupun dunia usaha semakin baik. Kedua kondisi di atas, dan kian maraknya arus investasi langsung maupun investasi saham memperlihatkan bahwa negara ini mampu bertahan dan kembali bangkit karena ditunjang potensi sumber daya alam yang luar-biasa besar dan pasar konsumen dalam negeri yang didominasi kaum muda dan sangat dinamis. Prospek tahun 2011 tetap cerah, dan FajarPaper akan terus berupaya meningkatkan pangsa pasarnya di dalam negeri yang begitu besar dan berkembang sangat pesat.

Sustainable growth

FajarPaper is founded on the concepts of sustainability and conservation. Our business is based upon the recycling of used paper – creating value, in terms of livelihoods, for local paper collectors, removing pressure from landfills, and in consequence reducing greenhouse gas emissions from those landfills. Our products capture the value in waste paper that would be otherwise lost.

We indirectly contribute to the sustainable development goals of many of our end users – who reject the use of natural pulp and the risks this presents to the world’s forests. Core to the growth plans for the next two years are key ancillary facilities to recycle waste, for steam generation and water treatment. We are continuing an application under the UNFCCC CDM (clean development mechanism) to earn CER (carbon emission reduction) certificates, popularly known as carbon credits. We have also succeeded in obtaining the accreditation under ISO 14001, which is the corner stone standard for environmental management systems for our entire mill operations.

We are also in the process of obtaining the international OHSAS 18001:2007 standard for Occupational Health and Safety.

In December 2011, we plan to further increase existing capacity on PM7 by 65% adding 130,000 tonnes of production within the year. This will be followed by modifications to PM2 bringing total production to 1.25 million tonnes by mid 2012.

To summarise, the steady uptrend in GDP growth, improving sovereign and commercial credit ratings, and rising direct and portfolio investment signal that Indonesia has emerged from 2010 with a reputation for resilience. This is supported by its massive resource base and young but upwardly mobile domestic consumer market. The outlook for 2011 remains strong and FajarPaper will continue to focus our efforts on increasing our market share in this large, and fast-developing domestic market.

SAMBUTAN PRESIDEN DIREKTUR

Page 28: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

26

Reputation

In 2010, Standard & Poors upgraded FajarPaper’s debt-servicing ability to B+ from B, maintaining a stable outlook. This was followed by Fitch in January 2011, announcing an increase for the long-term foreign currency rating to a B+ (stable) from B, and upgraded National Long-term rating to A(idn) from A-(idn) with Stable outlook. These upgrades reflect both agencies’ high expectations of a continued improvement in FajarPaper’s credit metrics from 2011 onwards, supported by healthy domestic demand for containerboard and boxboard. These ratings are also supported by our position as one of the largest producers of industrial packaging paper in Indonesia, our long-standing relationships with our main customers and our low-cost production base.

We will continue to maintain a consistent approach to risk management in future, with our audit committee, internal audit unit, and control structures in place to test policy and the integrity of our day-to-day operations.

Appreciation

On behalf of the Board of Directors, I extend our sincere thanks to our employees, customers, business partners, lenders, and shareholders for their support. Our improved result in 2010 is a testament to your hard work, dedication and continued confidence in our company.

Winarko SulistyoPresident Director

Menjaga reputasi

Pada tahun 2010 Standard & Poors menaikkan peringkat FajarPaper dari B menjadi B+ (stabil) untuk kemampuan perusahaan membayar hutang. Pada Januari 2011, Fitch meningkatkan peringkat hutang luar negeri jangka panjang dari B menjadi B+ (stabil), serta menaikkan peringkat hutang dalam negeri jangka panjang dari A-(idn) ke A (idn) dengan keterangan stabil. Membaiknya peringkat dari kedua lembaga tersebut mencerminkan harapan dari kedua pemeringkat tersebut akan peningkatan pengelolaan hutang di tahun 2011 kedepan, didukung dengan permintaan akan produk containerboard dan boxboard di dalam negeri cukup bagus. Faktor lain di balik kenaikan peringkat ini adalah FajarPaper merupakan salah satu produsen kertas industri yang terbesar di Indonesia, FajarPaper memiliki hubungan baik yang telah terjalin sejak lama dengan pelanggan utama dan FajarPaper mampu menjalankan produksi dengan efisien.

Manajemen risiko akan terus dijalankan secara konsisten sementara komite audit dan fungsi pengawasan lainnya akan dikerahkan untuk memastikan kegiatan usaha rutin sehari-hari berjalan dengan baik.

Ucapan terima kasih

Atas nama Direksi, saya ucapkan terima kasih kepada para karyawan, konsumen, mitra usaha, kreditur, dan pemegang saham atas dukungan mereka. Meningkatnya kinerja Perusahaan pada tahun 2010 merupakan bukti nyata kerja keras, dedikasi dan kepercayaan Anda terhadap Perusahaan.

Winarko SulistyoPresiden Direktur

PRESIDENT DIRECTOR’S MESSAGE

Page 29: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

27

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

SAMBUTAN PRESIDEN DIREKTUR

Hi-tech control systems in PM5 will allow us to produce thinner, higher quality paper.

Sistem kontrol dengan teknologi tinggi di PM5 memungkinkan untuk menghasilkan kertas yang lebih tipis dengan kualitas yang lebih tinggi.

Page 30: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Safety is a non-negotiable part of our operations for our staff, contractors and visitors.

Keselamatan menjadi hal yang utama dalam setiap proses operasi kami untuk, kontraktor, staf dan pengunjung.

Page 31: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis
Page 32: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of OperationsPembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi

Sekilas tentang Perusahaan

Perusahaan memproduksi sekaligus memasarkan berbagai jenis kertas kemasan berkualitas tinggi, dan 89% pendapatannya pada tahun 2010 berasal dari penjualan di dalam negeri, sedangkan selebihnya dari ekspor ke Asia Pasifik dan Timur Tengah. Untuk pasar dalam negeri, produk Perusahaan hampir sebagian besar dijual kepada produsen kardus/converter yang selanjutnya dijadikan kemasan/kardus untuk produk konsumsi seperti makanan dan minuman, peralatan rumah tangga dan perawatan tubuh, obat-obatan, alas kaki, barang elektronik, rokok dan otomotif.

Laporan Rugi Laba

Penjualan Bersih

Tingkat produksi pada semua mesin kertas telah mencapai tingkat optimal sehingga volume penjualan pada tahun 2010 naik hanya sebesar 2% menjadi 737.695 ton. Kami tetap fokus melayani kebutuhan pasar domestik, namun tetap melihat peluang untuk menjual produk ke pasar mancanegara mengingat, pertama, harga internasional terus meningkat, dan kedua, kami ingin memperkenalkan produk perusahaan ke lebih banyak konsumen di luar negeri pada tahun 2011 jika produksi telah mampu memenuhi kebutuhan konsumen lokal.

Volume ekspor meningkat 54% menjadi 87.622 ton (2009: 56.935 ton), sedangkan volume penjualan dalam negeri sedikit lebih rendah 2,5% menjadi 650.073 ton (2009: 666.680 ton) karena kami lebih banyak memenuhi pesanan ekspor.

Harga produk untuk pasar domestik dan ekspor naik; dengan harga untuk dua produk utama ekspor yaitu sebesar 18% untuk Coated Duplex Board dan 23% untuk Corrugated Medium Paper dibanding tahun 2009. Harga ekspor untuk kedua produk di atas mencapai angka tertinggi pada kuartal kedua dan ketiga 2010 seiring menguatnya permintaan di pasar internasional, namun pada kuartal terakhir sedikit menurun untuk Coated Duplex Board dan tidak berubah untuk Corrugated Medium Paper. Harga rata-rata gabungan ekspor dan impor naik 21% menjadi Rp 4.590 per-kg pada tahun 2010 (Rp 3.777 per-kg pada tahun 2009). Harga tertinggi tercatat pada kuartal kedua dan ketiga, dan tetap bertahan pasca penyusunan laporan ini.

Overview

The Company produces and markets a comprehensive range of high-quality packaging paper, with 89% of revenues in 2010 generated from sales to the domestic market and the rest derived from export markets in Asia Pacific and the Middle East. Domestic sales are mostly to box maker/converters which in turn produce packaging/carton-box for consumer products, such as food and beverages, household goods and personal care, pharmaceuticals, footwear, electronics, cigarettes and automotive products.

Income Statement

Net Sales

With production at optimum levels at all paper machines, scope for increasing sales volumes was limited to 2% to 737,695 tonnes in 2010. Our primary focus remained to serve the domestic market. We also explored overseas opportunities, firstly in response to rising international prices and secondly to establish a stronger profile overseas, giving us the option of accepting international orders in 2011, in the event of having spare capacity over and above domestic needs.

Export volumes increased 54% to 87,622 tonnes (2009: 56,935 tonnes). Local volumes, reflecting the switch of emphasis towards export orders during the year, were slightly lower by 2.5% to 650,073 tonnes (2009: 666,680 tonnes).

Prices in both our local and export markets rose, with prices for our two key exports, Coated Duplex Board and Corrugated Medium Paper, increasing 18% and 23% respectively from the year before. Export prices for these two products peaked in the second and third quarters of 2010, as international demand for the products strengthened, before easing slightly in the final quarter for Coated Duplex Board and levelling out for Corrugated Medium Paper. Average prices for exports and imports combined rose 21% to Rp 4,590 per kilogram in 2010 (Rp 3,777 per kilogram in 2009) with prices peaking in the second and third quarters. Prices post reporting date have remained stable as this report is being completed.

Page 33: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Akibat permintaan yang tinggi dari pasar di luar negeri, volume penjualan Coated Duplex Board dan Corrugated Medium Paper naik masing-masing 8% dan 9% pada tahun 2010 dibanding 2009. Pesanan Coated Duplex Board meningkat tajam pada kuartal kedua dan keempat membuat pendapatan meningkat tinggi. Volume penjualan ekspor untuk Corrugated Medium Paper sendiri tidak terlalu tinggi pada kuartal pertama, bahkan nihil pada kuartal kedua namun naik sampai tiga kali lipat pada kuartal ketiga dan empat kali lipat pada kuartal keempat untuk mempersiapkan kemungkinan ekspor produksi corrugated medium paper dari PM5 di tahun 2011.

Dibanding tahun sebelumnya, pendapatan ekspor Coated Duplex Board naik 163% menjadi Rp 203 miliar sementara untuk produk Corrugated Medium Paper, penjualan ekspor meningkat 141% menjadi Rp 179 miliar. Dari sini terlihat bahwa nilai ekspor keseluruhan meningkat 95% menjadi Rp 384 miliar di banding total tahun 2009 yang sebesar Rp 197 miliar.

Secara keseluruhan, penjualan bersih pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 24% menjadi Rp 3,39 triliun dari Rp 2,73 triliun setahun sebelumnya. Pada semester pertama 2009 harga untuk pasar domestik melemah namun kembali naik dan bertahan sejak awal 2010. Kondisi pasar di dalam maupun di luar negeri tetap positif.

Sales volumes for Coated Duplex Board and Corrugated Medium Paper rose 8% and 9% respectively in 2010 over 2009. Spikes in international orders for Coated Duplex Board in the second and fourth quarter saw revenues rise sharply over these periods. Export sales volumes for Corrugated Medium Paper, meanwhile, were moderate in the first quarter, non-existent in the second and then tripled and quadrupled initial volumes for the year in Q3 and Q4 in order to prepare for possible export of corrugated medium paper from PM5 production in 2011.

Year on year, export revenues for Coated Duplex Board increased by 163% to Rp 203 billion and for Corrugated Medium Paper by 141% to Rp 179 billion. Reflecting this, total export values almost doubled from the year before, a 95% increase to Rp 384 billion in total from Rp 197 billion in 2009.

The overall 24% increase in net sales to Rp 3.39 trillion in 2010 from Rp 2.73 trillion reflects the relative weakness of prices in the first half of 2009 before an upturn and stability in the domestic market since the beginning of 2010. Conditions both for local and international markets remain positive.

Page 34: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

32

Manufacturing Costs

Cost rises were generally passed on in finished goods prices. Raw material costs accounting for over 60% of production costs increased 36% to Rp 2.02 trillion from Rp 1.48 trillion in 2009, mainly influenced by international prices rising with improvement in global economic conditions. Factory overhead rose by 8% to Rp 648 billion in 2010 (2009: Rp 601 billion), energy costs rose 3% to Rp 305 billion (Rp 297 billion in 2009). Maintenance expenses increased by 21% to Rp 67 billion in 2010 from Rp 55 billion in 2009 after a series of repairs.

Gross profits were up 20% to Rp 646 billion and margins maintained above 19% in line with the result in 2009.

Operating performance

Operating expenses increased in 2010 by 20% to Rp 135 billion (2009: down 4.1% to Rp 112 billion), Selling expenses increased by 11% to Rp 90 billion, reflecting a growing proportion of exports and associated costs. General and administration expenses increased by 43% to Rp 44 billion in 2010 from Rp 31 billion in 2009, a combination of higher salaries and employees benefits paid to offset inflation as well as a one-off Rp 4 billion provision for a doubtful account.

Taking into account a stable gross profit margin, income from operations was 21% higher at Rp 512 billion (2009: Rp 425 billion). EBITDA (earnings before interest, taxation, depreciation and amortisation) increased by 16% from Rp 570 billion to Rp 658 billion, an all-time high.

Biaya Produksi

Kenaikan biaya umumnya dibebankan pada kenaikan harga produk jadi. Beban bahan baku yang porsinya mencapai lebih dari 60% biaya produksi, naik 36% menjadi Rp 2,02 triliun dari Rp 1,48 triliun pada tahun 2009 akibat pulihnya perekonomian dunia yang menyebabkan kenaikan harga di pasar internasional. Biaya pabrikasi meningkat 8% menjadi Rp 648 miliar pada tahun 2010 (2009: Rp 601 miliar), biaya energi naik 3% menjadi Rp 305 miliar (2009: Rp 297 miliar). Biaya perbaikan dan pemeliharaan meningkat 21% menjadi Rp 67 miliar pada tahun 2010 dari Rp 55 miliar pada 2009 karena perusahaan melakukan beberapa perbaikan mesin sepanjang tahun 2010.

Laba kotor tercatat 20% lebih tinggi, yakni Rp 646 miliar sementara marjin laba kotor tetap di atas 19%, sama seperti pada tahun 2009.

Kinerja Usaha

Beban usaha pada tahun 2010 naik 20% menjadi Rp 134 miliar (2009: turun 4,1% menjadi Rp 112 miliar). Beban penjualan naik 11% menjadi Rp 90 miliar seiring meningkatnya ekspor dan biaya-biaya terkait. Beban umum dan administrasi turun 43% menjadi Rp 44 miliar pada tahun 2010 dari Rp 31 miliar pada tahun 2009, yang disebabkan kenaikan gaji dan tunjangan karyawan akibat inflasi, dan beban penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 4 miliar.

Meski marjin laba kotor stabil, laba usaha naik sebesar 21% menjadi Rp 512 miliar (2009: Rp 425 miliar). EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) juga mengalami peningkatan sebesar 16%, dari Rp 570 miliar menjadi Rp 658 miliar, melebihi angka tahun-tahun sebelumnya.

2010 2009 2008 2007 2006

Sales Volume (tonne) Volume penjualan (ton) 737,695 723,615 674,383 669,900 531,700

Net Sales (Rp million)Penjualan bersih (Rp juta) 3,385,973 2,733,300 3,027,012 2,655,795 1,693,081

Operating Income (Rp million)Laba Usaha (Rp juta) 511,840 424,538 389,295 413,718 133,050

Net Income (Rp million)Laba Bersih (Rp juta) 283,002 276,729 36,554 121,970 101,728

EBITDA (Rp million)EBITDA (Rp juta) 658,366 569,607 532,570 554,470 252,101

Selected Financial Performance Kinerja Keuangan

MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS OF FINANCIAL CONDITION AND RESULTS OF OPERATIONS

Page 35: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

33

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Other charges

Finance charges (other charges) were higher year on year – a function largely of the movement of exchange rates. In 2009, the Rupiah appreciated strongly against the US Dollar, resulting in a large exchange gain on translation. During 2010, a slowdown in the weakening of the US Dollar to the Rupiah was evident in a much lower exchange gain, with more stability in interest rates at lower levels contributing to 14% reduction in interest expenses.

Net income

Combining a sound operating performance and taking account of the significant exchange movements in 2009, net income for 2010 was Rp 283 billion, up 2% from Rp 277 billion in 2009. Earnings per share were Rp 114.2.

Financial Position – Balance Sheet

In line with capacity expansion the level of debt has increased year on year. The benefits of an additional 40% in capacity for the year ahead will build further on the strong cash generation in 2010. We took the opportunity to pay down some US-Dollar debt, reducing short-term bank loans by 10% to Rp 208 billion in 2010 from Rp 230 billion the year earlier. Further expansion and improvement programmes to enhance cost management and sales, will be funded on very attractive financing terms and thus we believe the level of liquidity and future cashflows will ensure we are comfortably able to meet our liabilities.

Assets

The major elements in current assets were routine receivables of Rp 528 billion and inventories totalling Rp 502 billion, in line with the improving level of business activity as the year progressed.

Beban lain-lain

Beban keuangan (beban lain-lain) lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya akibat gejolak nilai tukar. Setahun sebelumnya, Rupiah menguat terhadap Dolar AS sehingga perusahaan menikmati keuntungan besar dari selisih kurs. Sepanjang tahun 2010 Dolar AS mulai menguat dan nilai tukar semakin stabil sehingga laba selisih kurs ikut menurun tajam, sementara suku bunga turun, membuat beban bunga berkurang 14%.

Laba bersih

Berkat kinerja usaha yang mantap, meskipun pergerakan kurs sepanjang tahun 2009 yang sangat dinamis, perusahaan mampu membukukan laba bersih Rp 283 miliar pada tahun 2010, naik 2% dari Rp 277 miliar pada tahun 2009. Laba bersih per saham tercatat Rp 114,2.

Posisi Keuangan – Neraca

Dengan langkah ekspansi yang ditempuh perusahaan, hutang meningkat dari tahun sebelumnya. Penambahan kapasitas sampai 40% tahun depan akan terus meningkatkan arus kas perusahaan. Kami melakukan pembayaran sejumlah hutang dalam dolar AS sehingga total pinjaman bank jangka pendek berkurang 10% menjadi Rp 208 miliar pada tahun 2010 dari Rp 230 miliar setahun sebelumnya. Program ekspansi dan perbaikan selanjutnya guna menekan biaya dan meningkatkan penjualan akan didanai oleh kredit dengan persyaratan yang lebih menguntungkan. Dengan tingkat likuiditas dan arus kas masa depan yang memadai, kami dapat dengan mudah memenuhi semua kewajiban yang ada.

Aset

Aset lancar mencakup piutang usaha sebesar Rp 528 miliar dan total persediaan senilai Rp 502 miliar sesuai kebutuhan usaha yang meningkat pada tahun 2010.

PEMBAHASAN MANAjEMEN DAN ANALISA KONDISI KEUANGAN SERTA HASIL OPERASI

2010 2009 2008 2007 2006

Accounts Receivable TurnoverPerputaran Piutang 6.8 6.7 7.5 7.4 7.3

Days in Accounts ReceivableHari Rata-rata Piutang 57 63 42 64 55

Account Receivable Performance Kinerja Piutang

Page 36: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

34

Accounts receivable increased by 12% from Rp 473 billion to Rp 527 billion in 2010 mainly due to improved selling prices for goods over the year. Average sales price for all products over the year increased by 22%. Domestic account receivables are normally outstanding for 50-60 days in comparison to export receivables of 7-14 days since payment for the latter is on a sight Letter of Credit-basis. Strong demand and sales efforts during 2010 meant day account receivables decreased to 57 days in 2010 from 63 days in 2009.

A total of Rp 4.25 billion in an allowance for doubtful accounts was provided on trade accounts receivables for 2010.

Inventories were up to Rp 502 billion from Rp 386 billion in 2009, mainly due to the increased cost of our raw materials, worth Rp 211 billion in 2010 versus Rp 126 billion in 2009. In addition, we increased our raw material inventories for the commencement of PM5. Reduced finished goods,of Rp 136 billion in 2010 from Rp 156 billion in 2009, were a result of higher sales in 2010 in line with increasing demand.

Non-current assets increased to Rp 3.28 trillion from Rp 2.60 trillion in 2009 reflecting the building and installation of PM5. Outside of this investment, routine capital expenditure was undertaken for maintenance and replacement parts.

Liabilities

Total liabilities increased by 29% to Rp 2.68 trillion, primarily due to additional medium term financing.

Current liabilities increased year on year at Rp 1.44 trillion compared with Rp 462 billion, with trade accounts payable, reflecting increased business and the maturing bond in less than a year. We reduced short term bank loans by Rp 22 billion.

Piutang usaha meningkat 12% dari Rp 473 miliar menjadi Rp 528 miliar pada tahun 2010 seiring naiknya harga jual. Harga jual rata-rata untuk semua produk tahun ini naik 22%. Untuk piutang domestik, umumnya jatuh tempo dalam 50-60 hari sementara untuk ekspor yang menggunakan metode sight Letter of Credit yang jatuh temponya 7-14 hari. Angka permintaan dan penjualan yang tinggi sepanjang tahun 2010 menyebabkan rata-rata penagihan menjadi 57 hari pada tahun 2010 (2009: 63 hari).

Perusahaan memiliki beban penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 4,25 miliar untuk piutang usaha pada tahun 2010.

Persediaan naik dari Rp 386 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 502 miliar pada tahun 2010, terutama akibat meningkatnya persediaan bahan baku menjadi Rp 211 miliar tahun 2010 ini dari Rp 126 miliar pada tahun 2009. Sebagai tambahan, kami meningkatkan persediaan bahan baku mengingat akan dimulainya operasional PM5. Persediaan barang jadi menurun dari Rp 156 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 136 miliar pada tahun 2010 karena meningkatnya penjualan sepanjang 2010 seiring dengan meningkatnya permintaan.

Aset tidak lancar meningkat menjadi Rp 3,28 triliun dari Rp 2,60 triliun pada tahun 2009 menyusul pembangunan dan pemasangan PM5. Selain itu Perusahaan juga membukukan belanja modal rutin untuk pemeliharaan peralatan dan penggantian suku cadang.

Kewajiban

Jumlah kewajiban mengalami peningkatan sebesar 29% menjadi Rp 2,68 triliun yang terutama berasal dari kredit tambahan jangka menengah yang diambil Perusahaan.

Kewajiban lancar meningkat menjadi Rp 1,44 triliun dibanding Rp 462 miliar pada tahun sebelumnya, dengan peningkatan hutang usaha seiring dengan meningkatnya kinerja usaha, obligasi yang jatuh tempo kurang dari setahun, sementara itu hutang jangka pendek Perusahaan turun sebesar Rp 22 miliar.

MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS OF FINANCIAL CONDITION AND RESULTS OF OPERATIONS

2010 2009 2008 2007 2006

Debt/EBITDAHutang/EBITDA 3.0 2.6 3.5 3.4 6.4

EBITDA/InterestEBITDA/Beban Bunga 4.3 3.3 2.6 3.1 2.5

Debt/EBITDA and EBITDA/Interest Hutang/EBITDA dan EBITDA/Beban Bunga

Page 37: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

35

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

PEMBAHASAN MANAjEMEN DAN ANALISA KONDISI KEUANGAN SERTA HASIL OPERASI

In October 2010, the Company signed a US$120 million club deal loan with three banks, Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Overseas Chinese Banking Corporation Limited (OCBC), and PT UOB Buana, to pay US$100 million worth of 10.75% Guaranteed Senior Secured Notes maturing in October 2011. This will significantly reduce financing costs on our debt once the notes are fully redeemed. The remainder of the loan will be used for general corporate purposes.

Debt to EBITDA increased in 2010 to 3.0 however interest cover improved, with EBITDA to interest expenses increasing to 4.3 times from 3.3 times in 2009. Increase in Debt to EBITDA as a result from US$70 million syndicated loan to finance the construction of PM5. FajarPaper’s credit ratings from Fitch Ratings and Standard & Poors improved in 2010 an indication of the continued improvement of operating conditions, growing market share and our financial management.

Equity

Total equity grew to Rp 1.811 trillion in 2010 from 1.585 billion in 2009 from earnings growth.

Capital Structure & Policy

Reflecting increased borrowings to fund capital expenditures for expanding production faciliites, debt to equity at year-end 2010 increased to 1.1 times compared to 0.9 times at year end 2009. The Company intends to maintain the ratio below 1.5.

Pada bulan Oktober 2010 Perusahaan menandatangani fasilitas kredit senilai US$ 120 juta dari tiga bank, yaitu Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Overseas Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT UOB Buana untuk melunasi 10,75% Guaranteed Senior Secured Notes senilai US$ 100 juta yang jatuh tempo pada bulan Oktober 2011. Hal ini secara signifikan akan mengurangi beban pendanaan ketika Obligasi tersebut dilunasi sepenuhnya. Sisa kredit akan dimanfaatkan untuk kebutuhan umum perusahaan.

Rasio hutang terhadap EBITDA tahun 2010 tercatat sebesar 3,0 sementara rasio EBITDA terhadap beban bunga juga meningkat menjadi 4,3 kali dari 3,3 kali pada tahun 2009. Peningkatan rasio hutang terhadap EBITDA disebabkan karena pinjaman US$ 70 juta untuk mendanai pembangunan PM5, kenaikan peringkat yang diberikan Fitch Ratings dan Standard & Poors kepada FajarPaper pada tahun 2010 menunjukkan bahwa kondisi usaha, pangsa pasar maupun manajemen keuangan perusahaan semakin meningkat.

Ekuitas

Seiring meningkatnya pendapatan, jumlah ekuitas naik menjadi Rp 1,811 triliun pada tahun 2010 dari Rp 1,585 miliar pada tahun 2009.

Struktur Modal & Kebijakan

Pinjaman tambahan untuk mendanai belanja modal dalam rangka peningkatan kapasitas produksi membuat rasio hutang terhadap ekuitas pada akhir tahun 2010 naik menjadi 1,1 dari 0,9 kali pada akhir 2009. Perusahaan akan berupaya menekan rasio tersebut tetap di bawah 1,5.

Page 38: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

36

Cash Flows

Operating Activities

Net cash flows from operations increased to Rp 1.16 trillion in 2010 from Rp 868 billion in 2009, primarily due to an increase in net sales.

Investing Activities

Net cash flows from investing activities in 2010 increased to Rp 810 billion due to further payments to equipment suppliers for the new paper machine, PM5.

Financing Activities

Net cash outflows from financing activities decreased to Rp 353 billion in 2010 from Rp 743 billion in 2009 due to increased inflows from borrowing for PM5.

Year-end Cash position

Year-end 2010 cash stood at Rp 170 billion compared to Rp 169 billion the previous year.

Others

Transactions with affiliates

The Company entered into certain transactions with related parties as follows:

a. The Company continued its relationship with PT Wira Mustika Agung as a distributor of the Company’s products. Net sales to PT. Wira Mustika Agung represented 18% and 20.5% of the Company’s net sales in 2010 and 2009, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions applicable to third parties.

b. FajarPaper has a land and building rental agreement with Ms. Lila Notopradono, a commissioner of the Company, with a total annual rent of US$375,000.

Material Commitment for Capital Expenditures

At reporting date Annual Report 2010, the Company’s commitments included A total of more than US$45 million with a number of equipment suppliers including: Voith Paper Gmbh, Aikawa Ironwork Co Ltd, Yueli Machinery, Vaahto Oy, Hyosung Ebara and others for the modification of paper machine PM7 and PM2 as well as the construction of Incinerator 2.

Arus Kas

Kegiatan Usaha

Arus kas bersih dari aktivitas operasi meningkat menjadi Rp 1,16 triliun pada tahun 2010 dari Rp 868 miliar pada tahun 2009 terutama disebabkan kenaikan penjualan bersih.

Investasi

Arus kas bersih dari aktivitas investasi pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi Rp 810 miliar karena Perusahaan harus melakukan pembayaran lebih lanjut kepada pemasok peralatan mesin baru PM5.

Kegiatan Pendanaan

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan berkurang menjadi Rp 353 miliar pada tahun 2010 dari Rp 743 miliar pada tahun 2009 karena perolehan arus kas dari pinjaman untuk PM5.

Posisi Kas Akhir Tahun

Saldo kas pada akhir 2010 hanya sedikit berubah menjadi Rp 170 miliar dari Rp 169 miliar tahun sebelumnya.

Lain-lain

Transaksi dengan perusahaan afiliasi

Perusahaan melakukan transaksi berikut dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:

a. Perusahaan terus menjalin kerjasama dengan PT Wira Mustika Agung sebagai distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih ke PT Wira Mustika Agung masing-masing mencapai 18% dan 20,5% dari penjualan bersih pada tahun 2010 dan 2009, yang menurut manajemen dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang umum diberlakukan pada pihak ketiga.

b. Perusahaan terikat perjanjian sewa-menyewa tanah dan bangunan dengan Ibu Lila Notopradono, Komisaris Perusahaan, dengan nilai sewa sebesar US$ 375.000 per tahun.

Komitmen belanja modal yang material

Sampai dengan tanggal Laporan Tahunan 2010 ini disusun, Perusahaan telah menandatangani kontrak senilai lebih dari US$ 45 juta dengan sejumlah pemasok peralatan mesin kertas seperti Voith Paper Gmbh, Aikawa Iron Work Co Ltd, Yueli Machinery, Vaahto Oy, Hyosung Ebara dan lainnya untuk modifikasi mesin kertas PM7 dan PM2 maupun pembangunan incinerator 2.

MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS OF FINANCIAL CONDITION AND RESULTS OF OPERATIONS

Page 39: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

37

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Material Transactions

During 2009 and 2010, the Company withdrew US$68 million from its syndicated loan facility to finance the construction of PM5.

In 2010, the Company entered into an interest rate swap contract amounting to US$60 million with HSBC, PT Bank UOB Indonesia and Standard Chartered Bank. The contract is to swap floating rate three-month LIBOR on the US$70 million syndicated loan into a fixed rate with an average rate of 2.08% from March 2010 until maturity in 2013.

Dividend Policy

The Board of Directors formulates recommendations regarding dividend payments, subject to approval by the Shareholders of the Company, based on factors as outlined below and other factors deemed to be relevant by the Board of Directors.

The current dividend policy of the Company is as follows:• TheCompanyplanstodistributedividendatleastoncea year. The dividend distributed are subject to Company’s net income of the relevant fiscal year and taking into account Company’s financial condition and subject to shareholder’s approval.• TheBoardofDirectorsplanstodistributeacashdividend from the net income of the Company with the pay out ratio of at least: (i) 15% if net income is below or equal to Rp 60 billion; or (ii) 20% if net income is above Rp 60 billion In 2010, FajarPaper distributed a dividend of Rp 56,991,442,101 representing Rp 23 per share and a payout ratio of 21%.

Change of governmental regulations

There were no major changes in government regulations to affect the Company in 2010.

Extraordinary Events

There were no extraordinary events affecting our business during 2010.

Transaksi Material

Pada tahun 2009 dan 2010 Perusahaan menarik US$ 68 juta dari fasilitas pinjaman sindikasi untuk proyek pembangunan mesin kertas PM5.

Pada tahun 2010 Perusahaan menandatangani kontrak interest rate swaps senilai US$ 60 juta dengan HSBC, PT Bank UOB Indonesia dan Standard Chartered Bank. Melalui kontrak ini, suku bunga mengambang LIBOR tiga-bulan untuk pinjaman sindikasi senilai US$ 70 juta, diubah menjadi bunga tetap dengan rata-rata bunga 2,08% sejak Maret 2010 sampai tanggal jatuh temponya pada tahun 2013.

Kebijakan Dividen

Usulan Direksi untuk pembagian dividen, menunggu persetujuan pemegang saham Perusahaan, berdasarkan pada faktor di bawah ini dan faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi:

Kebijakan dividen Perusahaan saat ini adalah sebagai berikut:• Perusahaan merencanakan untuk membagikan dividen setidaknya setahun sekali. Dividen dibagikan bergantung pada laba bersih Perusahaan pada tahun fiskal yang sesuai dan kondisi keuangan Perusahaan dengan persetujuan para pemegang saham.• Direksi merencanakan untuk membagikan dividen tunai dari laba bersih Perusahaan dengan rasio pembayaran sekurang-kurangnya: (i) 15% jika laba bersih di bawah atau sama dengan Rp 60 miliar atau (ii) 20% jika laba bersih diatas Rp 60 miliar.

Pada tahun 2010, FajarPaper membagikan dividen sebesar Rp 56.991.442.101 mewakili Rp 23 per saham dan rasio pembayaran 21%.

Perubahan peraturan pemerintah

Tidak ada perubahan peraturan pemerintah yang berdampak besar pada Perusahaan di tahun 2010.

Kejadian Luar Biasa

Tidak ada kejadian luar biasa sepanjang tahun 2010.

PEMBAHASAN MANAjEMEN DAN ANALISA KONDISI KEUANGAN SERTA HASIL OPERASI

Page 40: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis
Page 41: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

PM1 produces FajarDuplex, a bright, glossy paper ideal for lightweight packaging that requires a high-quality finish.

PM1 menghasilkan kertas FajarDuplex yang lebih terang dan mengkilap, ideal untuk kemasan ringan yang membutuhkan hasil akhir berkualitas tinggi.

Page 42: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Operating ReviewTinjauan Operasi

Kestabilan Harga

Setelah membaik pada semester kedua 2009, harga jual produk sepanjang tahun 2010 tercatat stabil, sedikit menurun beberapa bulan terakhir setelah sempat mencapai puncak pada pertengahan tahun. Pada bulan-bulan pertama 2011 kembali terlihat ada penguatan harga. Harga di pasar internasional sudah jauh lebih tinggi dibanding tahun 2009 sehingga kami mengambil kesempatan ini untuk menjual lebih banyak produk ke pasar di luar negeri.

Harga produk utama FajarPaper, yaitu Corrugated Medium (CMP) yang volume penjualannya 52% dari total volume penjualan perusahaan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 22% sementara Kraft Linerboard (KLB) dengan kontribusi penjualan 29% mengalami peningkatan harga hingga 23,5%. Akibat tingginya permintaan domestik untuk linerboard, corrugated medium paper dan coated duplex, harga ketiga produk tersebut naik rata-rata 22% pada tahun 2010. Pendapatan perusahaan dari penjualan coated duplex board di dalam negeri naik 28% menjadi Rp 816 miliar pada tahun 2010, dengan porsi volume penjualan 19% dari keseluruhan volume penjualan. Dengan kapasitas produksi penuh, jumlah volume naik 1,9% menjadi 737.695 ton pada tahun 2010 dari tahun sebelumnya 723.615 ton.

Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar

FajarPaper adalah produsen kertas kemasan kedua terbesar di Indonesia. Pada tahun 2010 Perusahaan tetap fokus memenuhi pesanan dari dalam negeri dimana kami memanfaatkan lokasi pabrik yang dekat dengan produsen kemasan dan produsen besar barang konsumen di Jakarta dan sekitarnya. . Kami perkirakan pangsa pasar Perusahaan di Indonesia saat ini sudah mencapai 25%. Sebagai produsen kertas kemasan non-terpadu kami percaya bahwa kami memiliki keunggulan kompetitif dengan pengguna akhir yang memilih untuk menggunakan produk kami sekaligus menjaga hubungan mereka dengan para produsen kemasan. Selama lebih dari satu dekade, sebagian besar pelanggan FajarPaper telah membeli produk kertas kemasan kami dan kami terus memelihara hubungan jangka panjang sebagai inti dari strategi pemasaran kami. Pembeli produk FajarPaper berasal dari berbagai kalangan industri, dan 10 pelanggan terbesar yang tidak terafiliasi maksimum menyumbang 30% penjualan tahunan.

Price stability

Following on from the second-half recovery in 2009, prices remained steady during 2010, tapering in the last few months after a peak mid year but with evidence of strengthening in the early months of 2011. International prices were considerably improved relative to 2009 and we took the opportunity to raise our profile in a number of overseas markets.

Prices for FajarPaper’s key products increased by 22% for Corrugated Medium Paper (CMP) representing 52% of total sales volumes in 2010 and by 23.5% for Kraft Linerboard (KLB) contributing a further 29% of total sales. Local market demand for linerboard, Corrugated Medium Paper and Coated Duplex saw domestic prices for the three products rise by an average of 22% in 2010. Revenues from Coated Duplex Board performed particularly well on the local market, increasing 28% to Rp 816 billion in 2010, contributing 24% of total revenue from 19% of total sales volumes. Volumes were up overall by 1.9% to 737,695 tonnes in 2010 from 723,615 tonnes the year with production maintained at full capacity

Marketing strategy and market share

FajarPaper is the second largest paper packaging producer in Indonesia. We maintained our focus on the domestic market in 2010 where we gain from close proximity to a thriving fabricator and convertor market and a large and diversified consumer goods manufacturing base across the greater Jakarta conurbation. We estimate our market share in Indonesia as 25%, As a non-integrated producer of paper packaging we believe we have a competitive advantage with end user customers who choose to use our products while maintaining their existing relationships with fabricators. For over a decade, a large proportion of FajarPaper’s customers have bought our packaging paper products and we continue to maintain these long-term relationships as the core of our marketing strategy. Our customer base is well diversified, our top ten non-affiliate customers accounting for a maximum of 30% of annual sales.

Page 43: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Keahlian dan pengalaman selama bertahun-tahun memungkinkan kami terus berkomitmen menghasilkan produk berkualitas dengan harga kompetitif. Mesin baru PM5 dilengkapi teknologi terkini sehingga kami dapat memproduksi kertas yang lebih ringan namun sama atau lebih berkualitas. Peningkatan teknologi membuat kami semakin dicari produsen barang konsumen lokal dan internasional, dan kertas jenis baru kami sudah banyak dipesan. Konsumen semakin banyak yang tertarik menggunakan kertas hasil daur ulang dan mereka diuntungkan karena harga kertas jenis ini lebih murah. Produk FajarPaper tidak menggunakan bubur kertas sebagai bahan baku, dan karenanya ikut membantu menekan angka carbon footprint konsumen serta meningkatkan kesadaran atas merek pengguna akhir dan dan juga membantu dalam pelestarian hutan alam dan turut mengurangi efek gas rumah kaca yang timbul akibat kerusakan hutan dan dari proses pembusukan limbah di TPA sampah.

Perusahaan melayani berbagai sektor diantaranya termasuk dari sektor industri makanan dan minuman, barang rumah tangga, produk perawatan tubuh, barang elektronik, alas kaki, mainan dan alat tulis serta keramik dan suku cadang kendaraan bermotor – sektor inilah yang saat ini tumbuh pesat seiring pertumbuhan ekonomi nasional.

Our commitment to high-quality products at competitive prices is based upon our long-standing experience and expertise – with the introduction of PM5, we are adding technology to facilitate a lower gsm weight in the final product with the equivalent or better quality. This will enhance our reputation among local and multinational consumers goods manufacturers and we have already secured orders for the new range. In addition to the economies gain in using lower gsm product, end users are increasingly interested in recycled paper packaging – FajarPaper products being virgin pulp-free, are able to contribute to reducing end user carbon footprints, and enhancing end user brands, helping to preserve the natural forest and reduce the level of greenhouse gas emissions associated with forest destruction and overpressed landfill sites.

The sectors we serve include food and beverages, household goods, personal care, consumer electronics, footwear, toys and stationery, ceramics and automotive parts – all of which are experiencing significant growth in line with the momentum of the domestic economy.

Sales revenues by product (by value)Penjualan berdasarkan produk (berdasarkan nilai)

30% KraftLiner Board

24% CoatedDuplex Board

46% CorrugatedMedium Paper

2010

43% Corrugated Medium Paper

32% Kraft Liner Board

2% Sack Kraft

2009

23% Coated Duplex Board

Page 44: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

42

We increased the level of sales into export markets in 2010, notably Singapore, Malaysia, UAE and Sri Lanka where we have past experience. Our strategy was to capture the benefit of substantially improving prices, while establishing interest in our products ahead of the new capacity coming on line in 2011. This ensures we have the option to export in addition to serving domestic growth, depending upon price and market conditions.

Production

Production stayed at full capacity in 2010, inching up less than 1% to 729,513 tonnes. The new machine PM5 was completed on time by the end of the year and represents a substantial step up in capacity as well as gains in improved efficiency and quality. We anticipate improvements in lowering costs from raw materials usage and energy savings on a per-tonne basis.

We also completed plans for a second steam generating waste incinerator due to come on line mid 2011, and the upgrading of two existing production lines. At PM7 we are adding a further 130,000 tonnes capacity with savings in raw materials and energy costs by the end of 2011, with a total project cost of US$40 million, funded under a long-term export credit facility.

Penjualan ke luar negeri kami tingkatkan pada tahun 2010, ekspor dilakukan ke pasar yang sudah pernah kami masuki, yaitu Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Sri Lanka. Strategi kami adalah memanfaatkan momentum kenaikan harga sekaligus memperluas pasar untuk produk kami sebelum kami mulai berproduksi dengan kapasitas tambahan pada tahun 2011. Dengan demikian kami dapat menambah porsi ekspor di samping memenuhi kebutuhan dalam negeri, tergantung kondisi pasar dan harga.

Produksi

Sepanjang 2010, produksi beroperasi pada tingkat kapasitas penuh, meningkat sekitar 1% menjadi 729,513 ton. Mesin baru, PM5 selesai tepat waktu sebelum akhir tahun 2010, yang akan menambah kapasitas, serta meningkatkan efisiensi dan kualitas. Kami terus berupaya menekan biaya dengan pemanfaatan bahan baku dan energi per ton seefisien mungkin.

Rencana pembuatan unit ke-2 incinerator limbah sekaligus penghasil uap telah rampung, dan diharapkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2011. Selain itu Perusahaan juga akan meningkatkan kemampuan dua unit produksi yang ada. Kapasitas PM7 akan ditambah lagi sebanyak 130.000 ton pada tahun, dan modifikasi yang menelan US$ 40 juta ini akan mengurangi biaya bahan bakar dan energi.

OPERATING REVIEW

Page 45: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

43

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

TINjAUA N OPERASI

Pada tahun 2012 kami juga berencana menambah kapasitas PM2 sebanyak 120.000 ton, dengan biaya sekitar US$ 30 juta, dan keuntungan yang kurang-lebih sama. Kedua proyek akan didanai dengan kredit ekspor jangka panjang berbunga rendah.

Sekitar 60% kebutuhan bahan baku dipasok oleh pengepul kertas bekas, namun dengan adanya rencana peningkatan produksi dalam dua tahun mendatang, kami perlu mengantisipasi peningkatan kebutuhan bahan baku dan untuk itu kami perlu meningkatkan impor bahan baku. Dengan kondisi Rupiah yans stabil dan bahkan diperkirakan akan terus menguat, kamu berkeyakinan bahwa biaya produksi tidak akan banyak terpengaruh disamping itu peningkatan efisiensi produksi baik pada mesin baru maupun mesin hasil modifikasi diharapkan dapat ikut menekan biaya.

During 2012 we also wish to extend PM2 adding a further 120,000 tonnes with similar benefits at an estimated cost of US$30 million, again with a plan to draw upon long term, low interest export credit facilities.

We currently source about 60% of our raw material needs from local paper collectors and with the substantial increase in production planned in the next two years we anticipate some change in the mix of raw material sources as we expect to increase imports. Given the stability and appreciation of the Rupiah and further strengthening being forecast, we believe this will not unduly impact our production costs, while the production efficiencies from the new capacity are a further positive factor to take into consideration.

Page 46: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

44

Outlook and business prospects

After a better-than-expected performance in 2010, the Indonesian government, this year, expects growth to accelerate to between 6% and 6.5% for 2011.

FajarPaper’s performance is also expected to further improve, based on the sound domestic economic outlook, and a boost to sales and operating efficiencies from the additional 40% capacity to 1,000,000 tonnes. Further planned expansions to 1.25 million tonnes by the following two years will position us to capitalise on a period of unprecedented stability and growth for Indonesia while increasing our market share.

We have also been able to convert growing interest from the financial sector in investing in Indonesia to secure advantageous terms to fund the additions to mill production and the associated infrastructure.

We remain optimistic that consumer and business confidence will remain strong over 2011. With demand for packaging paper still at half the level of per capita consumption in nearby neighbouring economies, such as Thailand, the prospects for the medium term remain bright.

Masa depan dan prospek usaha

Setelah pada tahun 2010 kinerja perusahaan lebih baik dari perkiraan, tahun 2011 pemerintah Indonesia melihat bahwa pertumbuhan ekonomi akan membaik dan kembali ke tingkat 6%-6,5%.

Melihat bagusnya prospek ekonomi Indonesia, FajarPaper berharap kinerjanya akan terus menguat, dan dengan adanya tambahan kapasitas sebanyak 40% menjadi 1.000.000 ton akan memicu kenaikan angka penjualan dan efisiensi kerja. Rencana ekspansi berikutnya dengan menjadikan kapasitas 1,25 juta ton pada dua tahun mendatang, akan mempertahankan pangsa pasar di tengah stabilitas dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Perusahaan berhasil memperoleh kredit dari lembaga keuangan yang semakin tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Selain itu pemasok menerapkan syarat yang menguntungkan untuk pengadaan bahan dalam rangka peningkatan produksi maupun untuk pengembangan infrastruktur.

Kami tetap optimistis bahwa tingkat kepercayaan konsumen maupun dunia usaha tetap tinggi pada tahun 2011. Melihat permintaan akan kertas kemasan dari negara tetangga seperti Thailand baru setengah dari konsumsi per kapita sehingga prospek jangka menengah tetap cerah.

OPERATING REVIEW

Page 47: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

45

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

TINjAUAN OPERASI

Page 48: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Clear and open communication, professional development and support are hallmarks of our human resources policy.

Komunikasi yang jelas dan terbuka, pengembangan profesional dan dukungan merupakan kebijakan sumber daya manusia kami.

Page 49: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Human ResourcesSumber Daya Manusia

Semangat

Departemen Sumber Daya Manusia terus fokus untuk menyediakan lingkungan kerja yang saling mendukung, mendorong semangat kerja dalam tim dan rasa peduli terhadap masyarakat. Departemen SDM menyediakan sarana komunikasi yang jelas dan terbuka antara karyawan dan manajemen,untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka; dan memberikan dukungan kerja dan pengembangan diri.

Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan karyawan FajarPaper diberikan dalam bentuk bantuan medis, pelatihan, rekreasi tahunan karyawan serta menikmati berbagai fasilitas seperti fasilitas olahraga, perpustakaan, transportasi dan kantin makan cuma-cuma. Beberapa karyawan mendapatkanperumahan, pelatihan manajemen dan teknik serta beasiswa untuk anak-anaknya. Koperasi karyawan independen memberikan bantuan kepada karyawan termasuk masukan tentang berbagai hal, dan dukungan pelatihan yang sesuai dengan kesejahteraan karyawan. Bantuan yang disediakan oleh koperasi antara lain subsidi bahan makanan dan barang keperluan rumah tangga, informasi dan bantuan menyangkut perbankan dan manajemen keuangan, serta bantuan konsultasi dan administrasi kepada karyawan yang akan membeli rumah dan sepeda motor.

Profesionalisme

FajarPaper berupaya keras untuk meningkatkan kemampuan kerja para karyawan dengan menyelenggarakan berbagai kursus misalnya: pengembangan diri dan kecakapan, keuangan, manajemen pajak, perdagangan keuangan, komputer serta proses dan teknologi pembuatan kertas. Sejumlah karyawan berpartisipasi dalam program pelatihan di luar negeri yang diadakan oleh pemasok dan pabrik kertas lain di Singapura, Cina dan Taiwan dengan berbagai topik seperti pengelolaan lingkungan hidup, teknologi instrumentasi/ komputer dan pemeliharaan mesin. Perusahaan juga mengundang konsultan sumber daya manusia dari luar untuk memberikan pelatihan reguler bagi operator hingga level supervisor dalam bidang produktivitas, tim kerja, sumber daya manusia, dan bidang lainnya.

Perusahaan memiliki 2.204 dan 1.940 karyawan per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dengan kenaikan sebesar 14%.Kenaikan ini sebagian besar untuk mengoperasikan mesin kertas baru, PM5.

Spirit

Our Human Resources Department continued to focus on providing all employees with a supportive working environment, to promote team spirit and build a sense of shared community. The HR Department facilitates clear and open communication between employees and management, meeting the fundamental needs of employees; and professional support and development.

Welfare

Employee support systems include medical treatment, recreation and sport facilities, access to a library, transportation support, annual employee recreation, training, and a free canteen. Selected employees also receive housing, management and technical training, and educational scholarships for their children. An independent employee cooperative provides advice and relevant training support on employee welfare. Benefits provided by the cooperative include subsidised food and household items, assistance with banking and financial management issues, and advice and administrative support regarding the purchasing of housing and motor vehicles.

Professionalism

FajarPaper invests in its employees by offering a range of courses in human development and interpersonal skills, finance, tax management, trade finance, computer and in the paper-making process and technology. In selected cases during 2010, employees participated in international training programmes given by other paper mills and suppliers in Singapore, China and Taiwan on topics ranging from environmental management, instrumentation/computer technology and engineering maintenance. The Company engages human resources consultants to provide regular training to operators up to supervisor level on productivity, teamwork, human resources and other matters.

The Company engaged 2,204 and 1,940 employees as of 31 December 2010 and 2009, respectively, representing a 14% rise in one year. The increase in our employee numbers has been primarily to operate and service our new paper machine, PM5.

Page 50: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

48

10%

1%

68%

7%9%

Number of Employees by EducationJumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan

80

60

40

20

Postgraduate / S

2

Bachelor’s / S1

DIPLOMA

Elementary School / S

D

Senior High School / S

MA

Junior High School / S

MP

0

5%1%

11%

6%

65%

11%

6%

Number of Employees by AgeJumlah Karyawan berdasarkan Usia

> 50 years /

tahun

35-50 years /

tahun

< 25 years /

tahun

25 - 35 ye

ars / ta

hun

51%

4%

31%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

%

5%

14%

58%

31%

6%

Number of Employees by Years of ServiceJumlah Karyawan berdasarkan Masa Kerja

> 10 years /

tahun

5-10 years /

tahun

0-3 years /

tahun

3-5 years /

tahun

4%

63%

24%

9%

80%

60%

40%

20%

%

73%

5%

11%11%

Quality Control and Research & Development

The Company has 72 employees in its Quality Control and R&D Department. The Quality Control Department ensures our products meet the specifications provided by customers and international standards for strength, resistance and other qualities. In addition, the department ensures that we fulfil quality standards set by end-users and/or the country to which we export. This department is also responsible for monitoring company operations and constantly seeks to increase operational efficiency and reduce production costs through technical improvements to production processes.

Kendali Mutu dan Penelitian & Pengembangan

Perusahaan memiliki 72 karyawan di Departemen Quality Control dan Departemen Penelitian dan Pengembangan (R&D). Departemen Quality Control memastikan kualitas produk Perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang diminta pelanggan maupun standar internasional dalam hal kekuatan, ketahanan dan kualitas lainnya. Selain itu, Departemen Quality Control harus memastikan bahwa Perusahaan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh pengguna akhir atau negara tujuan yang mengekspor produk Perusahaan. Departemen Quality Control juga bertanggung jawab untuk memantau operasional Perusahaan dan terus menerus mencari jalan untuk meningkatkan operasional yang lebih efisien melalui peningkatan teknik pada proses produksi dan menurunkan biaya produksi secara keseluruhan.

Top Management

Middle Management

Staff

Supervisor

2% <1%

94%

3%

100%

80%

60%

40%

20%

%

94%

4% 2% <1%

Number of Employees based on GradesJumlah Karyawan berdasarkan Tingkatan Jabatan

HUMAN RESOURCES

2010

2009

2010

2009

Page 51: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

49

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Regarding product testing, the department is responsible for carrying out quality analysis on both fibrous and non-fibrous material, setting and maintaining quality standards, the quality control of finished products, to respond to customer complaints and for relaying of information internally, as required.

Strict tests are carried out at every stage to check process and product quality; this has contributed to a customer complaint rate below 0.06%. FajarPaper is ISO 9001:2008 certified which helps to assure customers of the soundness of our quality control procedures.

The R&D Department is responsible for coordinating the development of new products in co-ordination with the marketing and production department, improving mixtures of raw materials and chemicals so as to maximise product and cost efficiency.

In July 2010, the company obtained ISO 14001: 2004 certifications for environmental management.

The company currently in the process of obtaining OHSAS 18001 certification.

Departemen Quality Control juga bertanggung jawab menjalankan analisa kualitas baik untuk bahan baku berserat maupun bahan baku yang tidak berserat, menentukan dan mempertahankan standar kualitas, mengontrol kualitas produk jadi, menanggapi keluhan pelanggan dan meneruskan informasi secara internal sebagaimana dibutuhkan.

Berbagai pengujian yang ketat dijalankan pada setiap tahap untuk menjamin proses dan kualitas produk, dan hasilnya: tingkat keluhan pelanggan Perusahaan berada di bawah 0,06%. FajarPaper telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008, yang membuat pelanggan yakin akan tingginya proses pengawasan kualitas yang dijalankan oleh Perusahaan.

Departemen R&D bertugas mengkoordinasi pengembangan produk baru bersama dengan departemen pemasaran dan produksi. Tugas lain Departemen R&D adalah memperbaiki komposisi bahan baku dan kimia sehingga memaksimalkan produk dan biaya secara efisien.

Perusahaan memperoleh sertifikasi pengelolaan lingkungan ISO 14001:2004 pada bulan Juli 2010.

Saat ini Perusahaan sedang dalam proses untuk memperoleh sertifikasi OHSAS 18001.

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 52: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis
Page 53: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

We are proud that 100% of our fibre needs are sourced from recyclable waste products, meaning natural forests are not destroyed.

Kami bangga bahwa 100% dari kebutuhan serat kita bersumber dari produk limbah daur ulang sehingga tidak merusak hutan.

Page 54: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Usaha berkelanjutan

FajarPaper memiliki pengalaman selama puluhan tahun di industri yang akan menjadi andalan dunia di masa depan: daur ulang. Model bisnis kami mencakup pengumpulan kertas bekas yang didapat dari 20 lebih pemasok dan ratusan pemulung yang mencari nafkah dengan mengumpulkan kertas yang biasanya dibakar atau dibuang di TPA yang sudah kelebihan beban atau bahkan dibuang ke tempat pembuangan limbah tidak resmi.

Bahan baku yang digunakan 100% berupa kertas bekas, dan 60% di antaranya dipasok dari dalam negeri. Kami juga memberikan perhatian untuk mendukung dan memotivasi para pemasok untuk meningkatkan pasokan, karena selain menguntungkan bagi perusahaan juga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama apabila kondisi perekonomian yang sulit.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan

Program sepanjang 2010 – sejumlah Rp 2,1 miliar didistribusikan pada 2010

Sebagai Perusahaan yang peduli dan sebagai bagian dari masyarakat yang memperhatikan kebutuhan lingkungan sekitar, Perusahaan mengadakan sejumlah kegiatan sebagai wujud tanggung jawab sosial untuk peningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga. Kegiatan selama tahun 2010 lebih diarahkan pada bidang pendidikan, kesehatan, pemberantasan kemiskinan, kesejahteraan anak dan warga.

A sustainable business

FajarPaper draws upon extensive experience built over several decades past while being a leader in an industry for the future – recycling. Our business model encompasses the collection of recycled paper through a network of over 20 suppliers and hundreds of local collectors who earn a living recovering materials which may otherwise be incinerated, or become an additional burden to already over-pressed municipal landfills or discarded in illegal dumps.

One hundred percent of our raw materials are procured through recycled fibre collections and 60% of our needs are sourced locally. We pay close attention to the support of our supplier network, to encourage and motivate higher collection levels, which is advantageous for us and helps generate further local income opportunities, particularly important during periods of slowdown in economic growth.

Corporate Social Responsibility

2010 Programmes – a total of Rp 2.1 billion was distributed

The Company is a caring and responsible community member and conducts a number of specific corporate social programmes to improve conditions and welfare in local communities. During 2010, these focused on education, health, poverty alleviation, child welfare and community spirit.

Page 55: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Pendidikan

Perusahaan memberikan sumbangan alat tulis kepada 14.696 siswa dan juga seragam kepada 725 guru di 31 sekolah dasar, 11 Madrasah Ibtidaiyah dan lembaga pendidikan setingkat SD di kecamatan Cikarang Barat, Sukatani, Cibitung dan Cikarang Selatan.

Kesehatan

Program donor darah rutin diadakan setiap tahun oleh Perusahaan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, dan untuk tahun 2010 kegiatan ini diikuti 211 orang. Perusahaan juga menyelenggarakan khitanan masal yang diikuti 68 anak warga sekitar pabrik.

Perusahaan juga berpartisipasi dalam program “Seeing is Believing” untuk para tunanetra yang diadakan oleh Standard Chartered Bank.

Kemiskinan

Perusahaan membagikan sembako dan pakaian kepada 1.400 keluarga kurang mampu di Cikarang Barat. Perusahaan juga memberikan santunan uang kepada 529 anak yatim piatu di desa Kalijaya, Cikarang Barat, dan memberikan bantuan setiap tahunnya untuk mendukung perayaan Hari Raya, Idul Adha dan Idul Fitri yang diselenggarakan warga.

Education

We donated stationery to 14,696 students and uniforms for 725 teachers in 31 elementary national schools and 11 Islamic elementary schools around our area of operations in Cikarang Barat, Sukatani, Cibitung and the Cikarang Selatan sub-districts.

Health

A total of 211 people took part in the annual blood donor programme in 2010 held in collaboration with the Indonesian Red Cross. We also provided Islamic circumcisions for 68 boys in the community living near the company’s factory.

In work for the blind, the Company participated in the programme “Seeing is Believing” in cooperation with Standard Chartered Bank.

Poverty

We contributed to underprivileged groups through the donation of food and clothing packages. In 2010, beneficiaries included 1,400 poor villagers in Cikarang Barat in Bekasi, West Java. We gave financial assistance to 529 orphans in Kalijaya village, West Cikarang, and made annual donations to support activities in local communities for the Islamic festivals of Idul Adha and Idul Fitri.

Page 56: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

54

Bantuan darurat

Dalam upaya penanggulangan bencana, Perusahaan menyumbangkan makanan, selimut dan bahan kebutuhan pokok kepada korban bencana banjir di Kedung Waringin, Karawang, Jawa Barat.

Selain itu Perusahaan menyumbang santunan uang, makanan dan obat-obatan untuk para korban gempa di Padang, Sumatra Barat.

Karyawan

Untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawan, FajarPaper menyediakan beasiswa bagi anak-anak karyawan setiap tahunnya dan menyelenggarakan Hari Karyawan setiap tahun. Kami memberikan sumbangan untuk membiayai renovasi ruang Seminar di ATPK (Akademi Teknologi Pulp & Kertas) di Bandung sebesar Rp 30 juta, ruang seminar tersebut selesai direnovasi pada 30 Juni 2010.

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Perusahaan berupaya meminimalkan dampak usaha terhadap lingkungan hidup. Hampir seluruh bahan baku produksi adalah kertas bekas sehingga untuk dapat terus berproduksi kami tidak perlu merusak hutan alam untuk memperoleh bubur kertas. Pabrik kertas FajarPaper memanfaatkan kertas bekas yang dipasok para pengepul, kertas bekas dari pelanggan dan bahan daur ulang impor.

Emergency Relief

As an emergency response, food, blankets and essential supplies were given to flood victims in Kedung Waringin, Karawang, in West Java.

In addition, the Company donated money, food and medical supplies for the victims of the earthquake in Padang, West Sumatra. Employees

To support the welfare of our employees, FajarPaper provides educational scholarships for our employees’ children, and holds an Employee Day every year. We spent Rp 30 million renovating the Seminar Room at the Academy of Pulp and Paper Technology (ATPK) in Bandung, which was completed on June 30, 2010.

Environmental Management

The Company aims to minimize its impact on the environment. Almost all of our raw material needs are met through recycled fibre, consequently, the Company avoids destruction of natural forest to sustain our pulp requirements. FajarPaper mills use daily paper deposits brought by local paper collectors, recycled paper from customers, and imported recyclable material.

CSR ExpenditurePengeluaran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

2010 2009

Rp 2.1 billion Rp 970 million

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Page 57: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

55

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

TANGGUNG jAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Our water treatment system is able to treat 58,000 cubic meters of water a day.

Sistem pengolahan air kami dapat mengolah 58.000 meter kubik air per hari.

Page 58: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

56 CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Incinerator, which converts solid waste to power, saves on energy and reduces pressure on landfills.

Incinerator, yang mengubah limbah padat menjadi daya, menghemat energi dan mengurangi pembuangan sampah

Page 59: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

57

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Efficient and Sustainable Energy

FajarPaper’s approach to manufacturing is designed to be sustainable. Our 70 megawatt power plants deliver efficient, low-cost energy by burning natural gas and a quantity of solid waste by-product is recycled resulting in cleaner emissions.

FajarPaper uses a water treatment system with a capacity of 58,000m3/day in compliance with environmental regulations. The water treatment system increases manufacturing efficiency by reducing the quantity of water, required for papermaking, and also reduces the levels of biological effluent discharged.

Not only is the need for landfills eliminated through the incineration process, but steam generated which is diverted for used in the paper making process. The steam is used in the production of the finished paper, and hence contributes to reducing energy costs. The incinerator was procured and installed through a grant under a joint programme between the Indonesian Industrial and Trade Ministry and the Japanese government via NEDO (New Energy Technology Development Organisation). Installation was completed in 2001 with an annual total burning capacity of 95 bone dry tonnes per day.

During 2010 the Company built a second incinerator with a larger capacity in order to handle sludge and solid waste from the fifth paper machine, PM5. Construction of the second incinerator will be completed in mid 2011 with a total burning capacity of 150 bone-dry tonnes per day. The Company is now applying for CER (Carbon Emission Reduction) certification to earn carbon credits under the United Nations Framework for Climate Change Convention Clean Development Mechanism (UNFCCC CDM).

FajarPaper’s business practices are designed to be ethically and environmentally responsible: achieving long-term, sustainable growth to meet the needs of a growing consumer population without compromising future resources.

Energi yang Efisien dan Berkesinambungan

Proses produksi FajarPaper didesain ramah lingkungan. Fasilitas pembangkit listrik berkekuatan 70 MW yang dimiliki Perusahaan mampu menghasilkan energi yang efisien dan hemat biaya karena memanfaatkan bahan bakar gas alam dan limbah padat produksi sehingga emisinya lebih bersih.

FajarPaper mengoperasikan sistem pengolahan air berkapasitas 58.000 m3/hari sesuai ketentuan lingkungan hidup. Sistem ini dapat meningkatkan efisiensi karena lebih sedikit menggunakan air di samping mengurangi dampak limbah buangan terhadap lingkungan.

Proses pembakaran limbah padat dengan incinerator tidak hanya mengeliminasi kebutuhan akan TPA namun proses pembakan ini juga akan menghasilkan uap yang selanjutnya dipakai untuk proses pembuatan kertas. Uap dimanfaatkan dalam proses produksi barang jadi sehingga menghemat biaya bahan bakar. Incinerator ini merupakan hibah dalam rangka program kerja sama Departemen Perdagangan dan Industri RI dan pemerintah Jepang melalui NEDO (New Energy Technology Development Organization). Pemasangan incinerator yang berkapasitas 95 ton per hari ini rampung pada tahun 2001.

Selama tahun 2010 Perusahaan mulai membangun incinerator kedua berkapasitas lebih besar dari yang pertama, dan nantinya akan dimanfaatkan untuk mengolah limbah padat dari mesin kertas kelima, PM5. Konstruksi dapat diselesaikan pada pertengahan tahun 2011, dengan total kapasitas 150 ton per hari. Perusahaan sedang mengajukan permohonan sertifikasi CER (Carbon Emission Reduction) untuk memperoleh credit carbon sesuai dengan UNFCCC CDM (Clean Development Mechanism).

Dalam menjalankan usahanya, FajarPaper senantiasa mengutamakan etika dan kelestarian lingkungan hidup: mengupayakan pertumbuhan usaha yang berkesinambungan untuk jangka panjang guna memenuhi kebutuhan konsumen yang jumlahnya terus meningkat tanpa merusak sumber daya alam.

TANGGUNG jAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Page 60: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis
Page 61: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Our end users are becoming increasingly interested in using recycled paper.

Pengguna akhir kami menjadi semakin tertarik untuk menggunakan kertas daur ulang.

Page 62: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan

At FajarPaper, the Board of Commissioners and Board of Directors recognise the competitive advantage to be gained from transparent management methods, proper accountability, disclosure and best practice in the Company’s day to day operations, in the interests of all stakeholders.

The Board of Commissioners and Board of Directors share joint responsibility for adopting and maintaining transparency, integrity, fair and ethical standards and full accountability in all aspects of our business activities and to ensure full compliance with applicable laws and regulations.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners is a professional and expert unit, overseeing the Board of Directors and the Company as a whole. In 2010, the Board of Commissioners comprising of three members, one of whom is an Independent Commissioner, met quarterly as well as in informal routine meetings with the Board of Directors.

Board of Commissioners (BoC) Roles and Responsibilities

The BoC oversees proper governance of the Company, through supervision and advice to the BoD on the operations of the Company. The BoC is assisted by an independent Audit Committee.

Specific roles and responsibilities include:1. To monitor the performance of management of the Company. 2. To direct, monitor, and evaluate implementation of the Company’s strategy, business plan, and operating policies. 3. To review and supervise the internal control systems and risk management of the Company4. To review the level of remuneration of management and the BoD5. To ensure the implementation of a high standard corporate governance practices and compliance

Di FajarPaper, Dewan Komisaris dan Direksi menyadari keunggulan kompetitif akan dapat diperoleh melalui manajemen yang transparan, akuntabilitas, keterbukaan informasi dan komitmen untuk melakukan praktek usaha yang terbaik dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari demi kepentingan semua pihak yang berkepentingan.

Dewan Komisaris dan Direksi bersama-sama bertanggung jawab dalam menerapkan prinsip keterbukaan, keadilan, integritas, standar etika dan akuntabilitas dalam seluruh aspek aktivitas bisnis dan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah badan yang beranggotakan para profesional dan tenaga ahli yang bertugas mengawasi kinerja Direksi dan Perusahaan secara keseluruhan. Pada tahun 2010, Dewan memiliki tiga orang anggota, salah satunya adalah Komisaris Independen. Mereka mengadakan rapat secara rutin di samping pertemuan informal bersama Direksi.

Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris melakukan pengawasan tata kelola perusahaan dengan memberikan masukan kepada Direksi menyangkut pengelolaan perusahaan sehari-hari. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit independen.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris khususnya adalah sebagai berikut:1. Memantau kinerja manajemen perusahaan.2. Memberikan pengarahan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi menyangkut penetapan dan pelaksanaan strategi, rencana dan kebijakan usaha perusahaan.3. Melakukan kajian dan pengawasan terhadap sistem pengawasan interen dan manajemen risiko perusahaan.4. Mengevaluasi jumlah remunerasi untuk manajemen dan Direksi.5. Memantau dan memastikan penerapan prosedur tata kelola perusahaan dengan standar tertinggi.

Page 63: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Members of the Board of Commissioners

Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA, President CommissionerIr. Airlangga Hartarto has been the President Commissioner of FajarPaper since 1988. He has been re-elected as Chairman of the Indonesian Public Listed Companies Association, for a new term, which commenced in 2008.

As Chairman of Indonesia’s Environment, Energy, Mineral Resources, Research and Technology Committee, he contributes to a range of worthwhile economic developments in Indonesia. Airlangga is Deputy Treasurer of the Golkar Party, Secretary-General of the ASEAN Federation of Engineering Organisations and President of the Indonesian Institute of Engineers.

He graduated from the University of Gajah Mada, majoring in Mechanical Engineering and studied at Wharton School-University of Pennsylvania, USA. He gained a Master’s Degree in Management Technology from Melbourne Business School, Australia, and a Master’s Degree in Business Administration from Monash University, Australia.

Lila Notopradono, CommissionerLila Notopradono has been a Commissioner since 1995. She has extensive experience in the paper industry for more than 30 years, and previously served as a Director of the Company from 1993 to 1995. Since 1991 she has served as a Commissioner of the Company’s affiliated distributor.

Anggota Dewan Komisaris

Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA, Presiden KomisarisIr. Airlangga Hartarto menjabat sebagai Presiden Komisaris FajarPaper sejak tahun 1988. Beliau terpilih kembali sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia untuk masa kerja baru mulai 2008.

Sebagai Ketua Komisi Lingkungan Hidup, Energi, Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi Indonesia, beliau banyak memberikan sumbangsih bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Beliau adalah wakil bendahara Partai Golkar, Sekretaris Jenderal Federasi Organisasi Teknik ASEAN dan Ketua Ikatan Insinyur Indonesia.

Beliau meraih gelar sarjana Teknik Mesin dari Universitas Gajah Mada, dan melanjutkan studi ke Wharton School-University of Pennsylvania, AS. Gelar Master bidang Management Technology diperolehnya dari Melbourne Business School di Australia, dan Master bidang Business Administration dari Monash University, Australia.

Lila Notopradono, KomisarisLila Notopradono menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 1995. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang industri kertas. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1993 sampai 1995. Sejak 1991, Beliau juga memegang posisi sebagai Komisaris di perusahaan distributor yang menjadi afiliasi Perusahaan.

BoC Member Anggota Dewan Komisaris

Meeting attendance Jumlah kehadiran

Ir. Airlangga Hartarto MMT., MBA 4

Lila Notopradono 4

Tony Tjandra 4

BoC quarterly meeting attendance in 2010Jumlah kehadiran rapat Dewan Komisaris pada tahun 2010

Page 64: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

62

Tony Tjandra, CommissionerTony Tjandra has served as an Independent Commissioner since 2001. He graduated in Accounting from Tarumanegara University, and previously worked with KPMG.

Board of Directors

Management of the daily operations of the Company is the responsibility of the Board of Directors. This involves managing the performance of individual units, the performance of the Company overall, and the strategic focus of the business. In 2010, the Board of Directors comprised five members all of whom are dedicated professionals with financial or technical expertise, and a thorough understanding of Bapepam and the Indonesian Stock Exchange regulations and their application. The Board of Directors met formally on a monthly basis in 2010, and with the Board of Commissioners in both formal meetings and on a less formal basis on routine business matters.

The Board of Directors and the Board of Commissioners regularly review the requirements of individual members in carrying out their duties and arranged periodic training as required.

Training for Directors

Roy Teguh and Christopher Pedder in their day-to-day involvement with operations and machinery suppliers received informal technical training in the factory in order to enhance their understanding of the machine operation and efficiency.

Hadi Rebowo Ongkowidjojo in his role of overseeing finance attended several seminars on finance, global economy and banking, Information Technology and management training on HRD matters in 2010.

Yustinus Kusumah attended several seminars on Good Corporate Governance; he also attended several informal technical training programmes by suppliers on the subject of paper quality and management training held by an external HRD consultant.

Tony Tjandra, KomisarisTony Tjandra menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2001. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja di KPMG.

Direksi

Pengelolaan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari menjadi tanggung jawab Direksi. Tugas Direksi antara lain mengatur kinerja masing-masing unit dan kinerja Perusahaan yang merupakan gabungan unit kerja di atas, serta menetapkan fokus strategis Perusahaan. Pada tahun 2010 Direksi beranggotakan lima orang; semuanya adalah tenaga profesional yang memiliki dedikasi dan keahlian di bidang keuangan atau teknik, serta memahami dengan baik berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan Bursa Efek Indonesia dan mengerti penerapannya di dalam Perusahaan. Direksi mengadakan rapat resmi paling sedikit setiap bulan sepanjang tahun 2010. Mereka juga mengadakan rapat resmi maupun tidak resmi dengan Dewan Komisaris untuk membahas berbagai persoalan yang menyangkut bisnis Perusahaan.

Direksi dan Dewan Komisaris bersama-sama mengadakan peninjauan atas syarat-syarat setiap individu untuk masing-masing anggota dewan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dan diadakan pelatihan secara berkala jika diperlukan.

Pelatihan bagi Direksi

Roy Teguh dan Christopher Pedder yang tugasnya sehari-hari berhubungan dengan kegiatan operasional dan pengadaan mesin mendapat pelatihan teknis non-formal di pabrik guna meningkatkan pemahaman mereka tentang operator dan efisiensi mesin.

Hadi Rebowo Ongkowidjojo yang bertanggung jawab mengawasi urusan keuangan menghadiri beberapa seminar keuangan, global ekonomi dan perbankan serta mengikuti pelatihan manajemen SDM pada tahun 2010.

Yustinus Kusumah mengikuti beberapa seminar dalam bidang Tata Kelola Perusahaan; beliau juga mengikuti beberapa pelatihan teknis non-formal yang diadakan oleh pemasok tentang bagaimana meningkatkan kualitas kertas serta pelatihan tentang hal-hal yang berkaitan dengan urusan SDM yang diadakan oleh konsultan SDM dari luar Perusahaan.

CORPORATE GOVERNANCE

Page 65: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

63

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Members of the Board of Directors

Winarko Sulistyo, President DirectorWinarko Sulistyo has been the President Director of FajarPaper since 1987. His extensive experience in the paper industry spans over 30 years.

Roy Teguh, DirectorRoy Teguh was appointed to the Board of Directors in 1993. Prior to this he served as Purchasing Manager between 1987 and 1992. He was formerly in the textiles sector where he built 17 years of experience in a variety of roles, including procurement and purchasing.

Yustinus j. Kusumah, DirectorYustinus J. Kusumah has been on the Board of Directors since 1998. Prior to this appointment, he served as the Marketing Manager for FajarPaper, 1995-1998. He served as the Deputy Head of the Department of Corporate Governance & Public Listed Company Performance Enhancement in the Indonesia Public Listed Companies Association, 2005-2008.

Mr. Yustinus graduated in Industrial Engineering from the University of Miami, and gained a Master’s in the same subject from the Georgia Institute of Technology. Later he earned an MBA from the State University of New York, Buffalo. Before joining FajarPaper, he worked with Andersen Consulting.

Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Director & Corporate SecretaryHadi Rebowo Ongkowidjojo has been a Director since 1998. Prior to this, between 1995 and 1998, he served as Assistant Finance Director.

He graduated in Computer Science & Engineering from the University of California, Los Angeles, and with a Management degree from the Graduate School of Management, Prasetiya Mulya, Jakarta. Before joining FajarPaper, he worked with Andersen Consulting.

Christopher Thomas Pedder, Director Christopher Thomas Pedder was appointed as a Director of the Company in 2008. He is in charge of the Mill and Engineering. Mr. Pedder previously worked in the Company in 1990-2002 and he was the director of the Company in 1998-2002. He left the Company in 2002 to work with Voith Paper and rejoined the Company again in 2008.

Anggota Direksi

Winarko Sulistyo, Presiden DirekturWinarko Sulistyo menjabat sebagai Presiden Direktur FajarPaper sejak tahun 1987. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang industri kertas.

Roy Teguh, DirekturRoy Teguh diangkat menjadi Direktur pada tahun 1993. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Manajer Pembelian dari tahun 1987 sampai 1992. Beliau memiliki pengalaman selama 17 tahun di sektor pertekstilan, dan memegang berbagai posisi, antara lain di bagian pengadaan dan pembelian.

Yustinus j. Kusumah, DirekturYustinus J. Kusumah menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1998. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Manajer Pemasaran FajarPaper dari tahun 1995 sampai 1998. Beliau saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Departemen Tata Kelola Perusahaan & Peningkatan Kinerja Perusahaan Terbuka, Asosiasi Emiten Indonesia, periode 2005-2008.

Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri di University of Miami, dan meraih gelar Master Teknik Industri dari Georgia Institute of Technology. Setelah itu beliau menyelesaikan studi Magisternya dan memperoleh gelar MBA dari State University of New York, Buffalo. Sebelum bergabung dengan FajarPaper beliau bekerja di Andersen Consulting.

Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur & Sekretaris PerusahaanHadi Rebowo Ongkowidjojo menjabat sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan pada tahun 1998. Sebelumnya, dari tahun 1995 sampai 1998, beliau menjabat sebagai Asisten Direktur Keuangan.

Beliau menyelesaikan studi di bidang Ilmu & Teknik Komputer di University of California, Los Angeles, dan mendapat gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya, Jakarta. Sebelum bergabung dengan FajarPaper, beliau bekerja di Andersen Consulting.

Christopher Thomas Pedder, Direktur Christopher Thomas Pedder ditunjuk menjadi Direktur Perusahaan pada tahun 2008. Beliau pernah bekerja sebelumnya di FajarPaper sejak 1990 hingga 2002, dan menjadi direktur pada periode 1998-2002. Beliau berhenti pada tahun 2002 dan pindah ke Voith Paper namun kembali bergabung pada tahun 2008.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 66: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

64

Mr. Pedder has more than 35 years experience in the paper and board industry in the United Kingdom, Kenya, China and Indonesia. He graduated with an honours degree in Mechanical Engineering from Leeds University, England. He previously worked for East Lancashire Paper Mill Co., Radcliffe, Manchester, England, Kenya Paper Mill Ltd., Thika, Kenya, East Africa, John Leyland & Partners, Bury, Lancashire, England.

Director’s Meetings

The Marketing and Finance directors meet regularly at least once every two weeks to discuss market conditions, customer needs and the implication of any change relating to the profitability of products.

Marketing, Finance and Production directors meet regularly, at least once every two weeks, to discuss production costs, efficiencies and product quality.

All directors meet regularly (from once every two weeks to once every month) to review the budget/targets and realization of the production, market situation, sales, financial situation, production cost, and profitability. In 2010, the BoD met on 25 occasions.

Beliau sudah lebih dari 35 tahun bekerja di industri kertas dan karton di Inggris, Kenya, Cina dan Indonesia. Beliau lulus dengan nilai tinggi untuk bidang Teknik Mesin di Leeds University, Inggris, dan pernah bekerja di East Lancashire Paper Mill Co., Radcliffe, Manchester, Inggris; Kenya Paper Mill Ltd., Thika, Kenya; dan di John Leyland & Partners, Bury, Lancashire, Inggris.

Rapat Direksi

Direktur Pemasaran dan Keuangan mengadakan pertemuan secara teratur sedikitnya dua minggu sekali untuk membicarakan kondisi pasar, kebutuhan pelanggan dan dampak perubahan terhadap laba yang dihasilkan masing-masing produk.

Direktur Pemasaran, Keuangan dan Produksi bertemu secara teratur untuk membahas biaya produksi, efisiensi dan kualitas produk.

Semua Direktur mengadakan rapat (dua minggu hingga sebulan sekali) untuk mengkaji anggaran/target dan realisasi produksi, situasi pasar, penjualan, situasi keuangan, biaya produksi dan laba usaha. Sepanjang 2010, DIreksi mengadakan pertemuan sebanyak 25 kali.

Remuneration of Commissioners and Directors

Total salaries and benefits (including medical benefits and transportation) awarded to the Commissioners and Directors amounted to Rp 9,602,304,400 in 2010 and Rp 9,239,282,723 in 2009.

The salaries and benefits of the Directors were decided the Board of Commissioners.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Jumlah gaji dan tunjangan (termasuk tunjangan kesehatan dan transportasi) yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi adalah Rp 9.602.304.400 pada 2010 dan Rp 9.239.282.723 pada 2009.

Besarnya gaji dan tunjangan untuk Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

BoC Member Anggota Dewan Komisaris

Meeting attendance Jumlah kehadiran

Winarko Sulistyo 14

Roy Teguh 17

Yustinus J. Kusumah 20

Hadi Rebowo Ongkowidjojo 17

Christopher Thomas Pedder 10

BoD yearly meeting attendanceJumlah kehadiran rapat Direksi per tahun

CORPORATE GOVERNANCE

Page 67: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

65

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Komite Remunerasi dan Nominasi

Saat ini tidak ada Komite Remunerasi dan Nominasi di dalam struktur Perusahaan.

Sekretaris Perusahaan

Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur Keuangan FajarPaper, juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, dan bertanggung jawab untuk:1. Mengawasi kegiatan perusahaan untuk memastikan bahwa seluruhnya sudah sesuai dengan undang- undang dan peraturan pasar modal.2. Menyampaikan informasi tepat pada waktunya kepada para pemegang saham, masyarakat, investor pasar modal, analis dan media massa.3. Memastikan bahwa Direksi mematuhi Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, serta menginformasikan kepada mereka segala perubahan peraturan perundang-undangan berikut implikasinya.4. Menjadi penghubung antara perusahaan, Bapepam dan masyarakat.5. Mengidentifikasi anggota Direksi maupun Dewan Komisaris perusahaan terbuka dan afiliasinya, menyangkut kepemilikan saham, hubungan usaha dan tugas lain yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.6. Menyusun daftar semua pemegang saham yang jumlahnya kepemilikannya di atas 5% modal disetor.7. Mempersiapkan dan menyelenggarakan RUPS.

Pengendalian Internal dan Unit Audit Internal

Perusahaan menyadari pentingnya sistem pengendalian internal dalam tata kelola perusahaan dan sistem yang baik akan membantu Perusahaan mencapai sasaran, serta menjamin bahwa semua sistem dan prosedur yang ada benar-benar dijalankan. Selain itu, Perusahaan juga akan mampu mengevaluasi risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kegiatan operasional, dan meningkatkan sistem pengendalian internal yang memadai dan efektif.

Fungsi audit internal adalah membantu semua jajaran manajemen Perusahaan agar kegiatan operasional Perusahaan dapat berjalan efisien, efektif dan berfungsi. Di samping itu, manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan usaha, termasuk implementasi sistem pengendalian internal. Tim audit internal melakukan serangkaian uji berkala untuk menilai apakah kegiatan operasional Perusahaan sudah berjalan efisien, efektif dan ekonomis.

Remuneration and Nomination Committee

The Company does not presently have a Remuneration and Nomination Committee.

Corporate Secretary

Hadi Rebowo Ongkowidjojo, FajarPaper Finance Director, also serves as Corporate Secretary, and is responsible for:1. Monitoring the Company’s activities to ensure there is compliance with capital market laws and regulations.2. Providing timely information on the Company to shareholders, the public, capital market investors, analysts, and the media.3. Ensuring the BoD complies with the Capital Market Law No.8 in 1995 and to inform them of changes in laws and regulations and their implications.4. Acting as a liaison between the Company, Bapepam and the public.5. Identifying members of the BoD, BoC and their families of the listed Company and any affiliates in respect of any share ownership, business relationships and other roles that potentially creates conflict of interests.6. Collating a register of all shareholders with share ownership above 5% of listed capital.7. Preparing for and conducting the AGM of shareholders.

Internal Control and Internal Audit Unit

The Company realises that a good internal control system is a key element in good corporate governance. It supports the Company to achieve its goals and to ensure all systems and procedures are followed, assess any risks in the Company’s operation and improve the adequacy and effectiveness of the Company’s control systems.

The internal audit function assists all management levels in support of efficiency, effectiveness and viable operations of the Company. Equally, the management of the Company is responsible for the conduct of operational activities including the implementation of an internal control system. The internal audit team conducts a series of regular examinations to assess efficiency, effectiveness and economic operations.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 68: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

66

In performing these tasks the Internal Audit Unit is guided by the Internal Audit Charter, which empowers the unit to execute its activities.

The Internal Audit Unit is led by Bernardus Benny who has been in the unit since December 2009, and led it since December 2010. Prior to working with the Company, he worked in RSM AAJ Associates as Risk and Internal Audit Advisory Manager, PT Indomobil Prima Niaga as Finance and Accounting Assistant Manager, PT BCA Finance as Internal Audit Head, and PT Indomobil Trada Nasional as a Senior Accountant.

Bernardus Benny graduated from Bina Nusantara University majoring in Computerized Accounting in 2003, and he earned his post graduate degree from Bina Nusantara University in 2006 majoring in Finance & Investment.

Investor Relations and Public Expose

The Company has periodically provided the local and foreign investors with financial information and quarterly financial reports through the website and via email. The website is accessible at: http://www.fajarpaper.com. During 2010, the Company completed one public expose event, while company officials went on site visits and attended a number of investment conferences where directors met with investors to inform them of the latest developments in the company. In addition, the directors meet face to face regularly with investors and banks to provide updates on the industry, financial performance, strategy and outlook. In 2010, the Company did twice road show to Singapore, Hongkong and London. The Company also had regular contact with leading rating agencies, Fitch and S&P, both providing an update on our performance.

The Audit Committee

The Audit Committee, appointed by and responsible to the Board of Commissioners, consisted of three members during 2010, and met with the Boards of Commissioners and Directors throughout the year.

Dalam menjalankan tugas-tugasnya Unit Audit Internal berpedoman pada Piagam Audit Internal yang memberikan wewenang kepada mereka untuk melaksanakan kegiatan audit internal.

Departemen Audit Internal dipimpin oleh Bernardus Benny, yang telah bergabung di departemen itu sejak Desember 2009, dan memimpin Departemen Internal Audit sejak Desember 2010. Sebelum bergabung dengan perusahaan, beliau bekerja di RSM AAJ Associates sebagai Risk dan Internal Audit Advisory Manager, PT Indomobil Prima Niaga Keuangan dan Asisten Manajer Akuntansi, PT BCA Finance sebagai Internal Audit Head, dan PT Indomobil Trada Nasional sebagai Senior Akuntan.

Bernardus Benny adalah Sarjana Komputer Akuntansi lulusan Universitas Bina Nusantara tahun 2003, dan memperoleh gelar pasca sarjana jurusan Keuangan & Investasi dari Universitas Bina Nusantara pada tahun 2006.

Hubungan Investor dan Paparan Publik

Secara berkala Perusahaan menyajikan informasi keuangan dan laporan keuangan triwulanan melalui situs dan email kepada investor lokal dan asing. Situs yang dapat diakses adalah http://www.fajarpaper.com. Selama 2010, Perusahaan menyelenggarakan satu kali acara paparan publik dan menghadiri sejumlah konferensi dengan investor. Dalam acara tersebut para Direktur bertemu dengan investor dan menjelaskan kepada mereka segala sesuatu menyangkut perkembangan terakhir Perusahaan. Selain itu, para Direktur mengadakan pertemuan langsung dengan investor dan bank secara berkala untuk menyampaikan perkembangan terbaru Perusahaan di bidang industri, kinerja keuangan serta strategi dan tinjauan ke depan Perusahaan. Pada tahun 2010 Perusahaan melakukan dua kali roadshow ke Singapura, Hongkong dan London. Perusahaan juga secara teratur menjalin hubungan dengan badan pemeringkat seperti Fitch dan S&P untuk menyampaikan informasi terkini tentang kinerja perusahaan.

Komite Audit

Komite Audit, yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan tiga orang pada tahun 2010. Komite ini secara teratur mengadakan rapat dengan Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2010.

CORPORATE GOVERNANCE

Page 69: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

67

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Transparency in our operations is a key to our success.

Transparansi dalam operasi merupakan kunci keberhasilan kami.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 70: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis
Page 71: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Living up to a “green image” means good housekeeping for a pleasant environment.

Lingkungan yang hijau menandakan Perusahaan memberi perhatian untuk menyediakan lingkungan yang nyaman.

Page 72: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Independent Report ofthe Audit CommitteeLaporan Komite Audit

Untuk memenuhi ketentuan yang diatur dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor IX.I.5, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-29/PM/2004, tanggal 24 September 2004, mengenai Pembentukan dan Piagam Program Kerja Komite Audit yang mensyaratkan Perusahaan terbuka di Indonesia untuk membentuk Komite Audit dan anggaran dasar Komite Audit.

Komite Audit diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan diberi wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perusahaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh auditor eksternal dan internal, dan menelaah berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan termasuk risiko pengendalian internal.

Keanggotaan Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, dan salah satu anggotanya adalah Komisaris Independen Perusahaan, yang menjadi Ketua Komite Audit, sementara dua anggota adalah pihak eksternal yang independen.

This report is prepared in accordance with the Capital Market Supervisory Board’s (Bapepam) Regulation No.IX.I.5, Instruction Letter Attachment of Bapepam’s Chairman No. Kep-29/PM/2004, 24 September 2004, relating to the Formation and Working Programme Charter of Committee Audit that pre-supposes all listed companies in Indonesia should form an Audit Committee and formal Articles of the Audit Committee.

The Audit Committee is a committee appointed by and responsible to the Board of Commissioners (BoC) and is delegated with responsibility for supervising the financial reporting, monitoring and evaluating audit implementation by the external and the internal auditors, and to study the risks of the Company including internal control risk.

The Audit Committee comprises at least three members, one of whom is an Independent Commissioner, serving as Head of the Audit Committee and two others as independent external parties.

Tony TjandraChairman Ketua Komite Audit

Page 73: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Aktivitas Komite Audit untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, dan periode selanjutnya sebelum diterbitkannya laporan keuangan 2010

1. Pada tahun 2010, masing-masing anggota Komite menghadiri 13 rapat Komite Audit, yaitu 8 kali rapat internal, 4 kali rapat dengan Direktur Keuangan dan 1 kali rapat dengan akuntan publik, Osman Bing Satrio & Rekan.

2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal yaitu dengan:• MengevaluasirencanaauditDepartemen Audit Internal dan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT).• MengevaluasilaporanInternalAuditdanLaporan Hasil Audit (LHA).

3. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit eksternal:• Melakukanevaluasidanmemberikanpendapat profesional kepada Dewan Komisaris dalam rangka penunjukan calon akuntan publik Perusahaan;• Membuatkriteriauntukmengevaluasipelaksanaan audit oleh akuntan publik;• Menelaahindependensiauditoreksternal;• Mengkajirencanaaudityangakandilaksanakan

oleh auditor eksternal agar pelaksanaannya benar-benar efisien dan efektif;

• Melakukanrapatdenganauditorperihalruanglingkup audit, jangka waktu audit, tanggung jawab auditor dan implementasinya berdasarkan standar

pelaksanaan audit yang ditetapkan IAI, informasi tentang penyesuaian yang timbul dari audit yang didapat, baik secara individu atau secara bersama- sama, dan pelaksanaan audit;

4. Menelaah kualitas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan selain laporan tahunan seperti laporan triwulan, laporan semesteran, proyeksi, rencana kerja dan anggaran Perusahaan serta informasi keuangan lainnya;

Activity for the year ended December 31st 2010 and the subsequent period prior to publication of the 2010 financial statements

1. During 2010, the Committee held 13 (thirteen) audit committee meetings: 8 (eight) internal meetings, 4 (four) meetings with Finance Director and 1 (one) meeting with external public accountant, Osman Bing Satrio& Partners.

2. The effectiveness of internal audit function by:Reviewing audit planning of the Internal Audit •Department by evaluating the Annual Review Working Programme (PKPT).Reviewing reports from Internal Audit and •evaluations on Result of Internal Audit Report (LHA).

3. To evaluate the effectiveness of audit implementation by external auditor:

• ToprovideanevaluationandopiniontotheBoC for appointing a public accountant.• Tosetcriteriaforevaluatingauditimplementation by the public accountant. • Toevaluatetheindependentstatusof the external auditor;• Toreviewtheauditplanundertakenby the external auditor to ensure it is carried out efficiently and effectively. • Tocommunicate/holdmeetingswith the external auditor on any issues relating to the audit scope, audit periods, audit

responsibilities and implementation based on IAPI’s standards, information on audit adjustments as a result from, either individually or collectively, audit implementations.

4. To study the quality of financial information released by the Company in addition to the annual report namely: quarterly reports, half-year results, projections, working plans and company budgets as well as other financial information;

Page 74: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

72

5. To study the effectiveness on internal control.

6. To study the Company’s compliance under the regulations of the Capital Market Authority and other regulations relating to the Company’s activities.

7. To study decisions arising from Director’s meetings and subsequent implementation.

8. To report all the risks and risk management practices by the Directors to the BoC and to carry out other duties instructed by the BoC.

Conclusion

1. The Internal Audit function and internal control is carried out effectively;2. That Public Accountant, Osman Bing Satrio & Partners has acted independently and objectively in auditing the Consolidated Financial Statement for the year ended 31 December 2010;3. That the Consolidated Financial Statement for the year ended 31 December 2010 was appropriate and was presented fairly in accordance with accountancy principles based on Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) distributed by Ikatan Akuntansi Indonesia;4. Internal Controls are effective and all Board of Directors’ decisions were carried out as intended;5. Compliance under Capital Market regulations and other regulations associated with company’s operations has been undertaken;6. All risks and risk management measures have been reported to the BoC.

For and on behalf of the Audit Committee of PT Fajar Surya Wisesa Tbk

Jakarta, March 2011

Tony TjandraChairman

5. Menelaah efektivitas pengendalian internal;

6. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan;

7. Menelaah keputusan rapat direksi dan pelaksanaan hasil keputusan rapat direksi tersebut;

8. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.

Kesimpulan

1. Pelaksanaan audit oleh Audit Internal telah dilakukan secara efektif dan memadai;2. Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan bersikap independen dan obyektif terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010;3. Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh IAI;4. Pengendalian internal sudah efektif dan seluruh keputusan Direksi sudah dijalankan sebagaimana mestinya;5. Tingkat kepatuhan Perusahaan kepada peraturan sudah dijalankan sesuai dengan peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubung dengan kegiatan Perusahaan;6. Berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan manajemen risiko oleh Direksi sudah dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

Untuk dan atas nama Komite Audit PT Fajar Surya Wisesa Tbk.

Jakarta, Maret 2011

Tony TjandraKetua

INDEPENDENT REPORT OF THE AUDIT COMMITTEE

Page 75: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

73

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Members of the Audit Committee

Tony Tjandra, Chairman

Tony Tjandra has been the Chairman of the Audit Committee since 2001; he also serves as an Independent Commissioner. He graduated in Accounting from Tarumanegara University, and previously worked with KPMG.

Sudarmanto, Member

Sudarmanto has been a member of the Audit Committee since 2003. He currently serves as a member of the Indonesian Audit Committee Association; a member of the Indonesian Tax Consultant Association, and a member of the Indonesian Accountant’s Association. He has 29 years of experience as an independent auditor. His past positions include being a Partner in Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountant (Member Deloitte Touche Tohmatsu), and a Manager for Drs. Hans Kartikahadi & Co Public Account.

He graduated in Economics with a major in Accounting from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta, and in Management, Administration, and Taxation from the University of Indonesia.

M. Fadil, Member

M. Fadil has been on the Audit Committee since 2004. He also works in Kosasih & Nurdiyaman, CPAs. His experience includes prior posts as a Manager for Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountants (Members of Deloitte Touche Tohmatsu), and as a member of the senior staff in Prasetio Utomo & Co (Members of Arthur Andersen).

He graduated from the Academy of Accounting, YKPN Yogyakarta.

Legal Proceedings

The Company is not involved in any legal or arbitration proceedings nor is the Company aware of any pending or threatened proceedings which have or could have a material effect on the Company or its operations.

Anggota Komite Audit

Tony Tjandra, Ketua

Tony Tjandra menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2001, dan beliau juga merupakan Komisaris Independen. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi di Universitas Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja di KPMG.

Sudarmanto, Anggota

Sudarmanto menjadi anggota Komite Audit sejak tahun 2003. Beliau saat ini merupakan anggota Ikatan Komite Audit Indonesia, anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia. Beliau memiliki pengalaman 29 tahun sebagai auditor independen. Jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Partner di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota Deloitte Touche Tohmatsu), dan Manajer di Kantor Akuntan Publik Drs. Hans Kartikahadi & Co.

Beliau meraih gelar sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta dan gelar Manajemen, Administrasi dan Perpajakan dari Universitas Indonesia.

M. Fadil, Anggota

M. Fadil bergabung dengan Komite Audit sejak tahun 2004, dan saat ini bekerja untuk Kantor Akuntan Publik Kosasih & Nurdiyaman. Jabatan sebelumnya antara lain Manajer di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota Deloitte Touche Tohmatsu) dan staf senior di Prasetio Utomo & Co. (anggota Arthur Andersen).

Beliau lulusan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta.

Masalah Hukum

Perusahaan tidak terkait gugatan atau proses arbitrasi dalam bentuk apapun. Sepengetahuan Perusahaan tidak ada masalah gugatan yang tertunda atau ancaman gugatan yang dapat berdampak material bagi Perusahaan.

LAPORAN KOMITE AUDIT

Page 76: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Risk ManagementManajemen Risiko

Financial Risk

As a business based in Indonesia, FajarPaper conducts the majority of its normal transactions in Rupiah, and the Company’s accounts and financial records are reported in Rupiah. The Company also undertakes routine foreign currency transactions: for the purchase of waste materials or equipment for maintenance and expansion, and the sale of products to overseas markets. There is an exchange risk exposure inherent in these transactions as a result of currency movements, and this is monitored daily. The Company actively manages balances of receivables and payables in foreign currency in order to minimize the impact of exchange rate volatility.

Currency exchange policy:1. From time to time the Company may enter into hedging transactions. At year end 2010, the Company had US$13 million in forward currency swap outstanding.2. In the normal course of business the Company is generally long in cash from rupiah receivables and short in US dollars, consequently converting rupiah surplus cash into US dollars at the appropriate opportunity.3. Regular monitoring is undertaken to control domestic receivables from the perspective of working capital efficiency (see below) and to minimize underlying risks associated with price changes, as prices are tied to the US Dollar.4. Refinancing of some US Dollar-denominated debt into rupiah is undertaken from time to time.

The Company’s risk policy of closely monitoring the use of working capital has proved successful in reducing cash tied up in inventories. The breadth of FajarPaper’s customer base protects it from the risk emanating from having only one or two large sources of revenue.

The Company maintains insurance policies which cover the Company’s buildings, vehicles, machinery, equipment, raw materials and finished goods inventories against damage caused by fire, earthquake, volcanic eruption, flood, and tsunamis in an aggregate amount of US$512,736,200 and Rp 19,139,750,000.

Risiko Keuangan

Sebagai Perusahaan yang berbasis di Indonesia, FajarPaper melakukan sebagian besar transaksinya dalam Rupiah, dan akun serta laporan keuangan Perusahaan pun dilaporkan dalam Rupiah. Perusahaan juga melakukan transaksi rutin dalam mata uang asing, yaitu untuk pembelian bahan baku atau peralatan untuk keperluan pemeliharaan mesin dan ekspansi, serta untuk penjualan produk ke pasar mancanegara. Untuk transaksi semacam ini, Perusahaan menghadapi risiko selisih nilai tukar akibat pergerakan mata uang, dan untuk mencegah risiko semacam ini. Perusahaan memantau piutang dan hutang dalam mata uang asing untuk mengurangi dampak pergerakan nilai tukar.

Perusahaan menerapkan kebijakan berikut berkaitan dengan mata uang asing:1. Perusahaan sewaktu-waktu melakukan transaksi lindung nilai. Pada akhir 2010, Perusahaan memiliki forward currency swap sebesar US$ 13 juta.2. Perusahaan umumnya memiliki sejumlah besar kas yang diperolehnya dari piutang dalam Rupiah, dan kekurangan mata uang Dolar AS, sehingga perusahaan mengkonversi kelebihan kas Rupiah menjadi Dolar AS.3. Perusahaan memantau piutang dalam negeri secara teratur demi efisiensi modal kerja (lihat di bawah) dan menekan risiko yang mungkin terjadi akibat perubahan harga, mengingat harga ditetapkan dalam Dolar AS.4. Perusahaan merestrukturisasi sejumlah pinjaman dalam Dolar AS dengan pinjaman Rupiah.

Kebijakan risiko Perusahaan untuk mengawasi pemanfaatan modal kerja terbukti mengurangi jumlah kas yang tertahan dalam persediaan barang. FajarPaper memiliki banyak pelanggan sehingga terhindar dari risiko yang biasanya dihadapi Perusahaan yang hanya memiliki satu atau dua sumber pendapatan.

Perusahaan memiliki asuransi yang meliputi gedung,jadi yang dapat rusak akibat kebakaran, gempabumi, letusan gunung berapi, banjir, dan tsunami,sebesar US$ 512.736.200 dan Rp 19.139.750.000.

Page 77: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Selama tahun 2010 Perusahaan menandatangani kontrak interest rate swap (IRS) senilai US$ 60 juta dengan HSBC, PT Bank UOB Indonesia dan Standard Chartered Bank. Melalui kontrak ini, suku bunga pinjaman sindikasi senilai US$ 70 juta dengan suku bunga mengambang LIBOR 3 bulan diubah menjadi suku bunga tetap rata-rata 2,08% sejak Maret 2010 hingga tanggal jatuh temponya pada 2013. Kontrak ini dibuat untuk melindungi Perusahaan dari fluktuasi suku bunga untuk pinjaman sindikasi senilai US$ 70 juta yang ditetapkan sesuai suku bunga LIBOR untuk jangka waktu 3 bulan.

Resiko Pasokan

Bahan baku utama yang digunakan Perusahaan adalah kertas daur ulang dari berbagai pemasok baik di dalam maupun di luar negeri. Apabila terjadi kelangkaan ketersediaan bahan baku tersebut, maka harga bahan baku akan mempengaruhi keuntungan perusahaan. Perusahaan meminimalisir resiko ini dengan bekerja sama dengan para pemasok untuk menyediakan perkiraan yang akurat untuk menjamin pasokan bahan baku.

Contoh Resiko : variasi pasokan bahan baku

During 2010, the Company entered into an interest rate swap (IRS) contract amounting to US$60 million with HSBC, PT Bank UOB Indonesia and Standard Chartered Bank. The contract swaps a floating rate relative to a three-month London inter-bank offered rate (LIBOR) in respect of a US$70 million syndicated loan, into a fixed rate at an average of 2.08% from March 2010 until maturity in 2013. This IRS was undertaken in order to protect the Company against any adverse fluctuations in the interest rate pertaining to the US$70 million syndicated loan priced on a three-month LIBOR basis.

Supply Risk

The Company’s main raw material is waste paper from various domestic and import suppliers. In case the availability of the raw material becomes limited, the price of the raw material might effect the profitability of the Company. The Company mitigates this risk by working closely with the suppliers to provide them with accurate forecast and ensuring substantial supply of the products.

Risk Examples: Raw material supply variations

Page 78: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Corporate DataData Perseroan

Director’s and Commissioner’s interests

Mr. Winarko Sulistyo and family own 1,732,500,000 shares (70%) through PT. Intercipta Sempana and PT. Intratata Usaha Mandiri.

Mr. Airlangga Hartarto and family own 144,312,500 shares (5.8%) through PT. Garama Dhananjaya.

Kepemilikan Saham Direktur dan Komisaris

Bapak Winarko Sulistyo dan keluarga memiliki1.732.500.000 saham (70%) melalui PT Intercipta Sempana dan PT Intratata Usaha Mandiri.

Bapak Airlangga Hartarto dan keluarga memiliki 144.312.500 saham (5,8%) melalui PT Garama Dhananjaya.

Share Price InformationInformasi Harga Saham

PT Fajar Surya Wisesa Tbk shares are traded and quoted on Indonesia Stock Exchange. Saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk diperdagangkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Reuters access code: FASW.JK Kode akses Reuters: FASW.JK

Shareholders and percentage of share ownership as of December 31, 2010:Pemegang saham dan prosentase kepemilikan saham per 31 Desember 2010:

Shareholders Pemegang Saham

Number of SharesJumlah Saham % Paid up Capital

Modal Disetor

PT Intercipta Sempana 1,299, 375,000 52.4 649, 687,500,000

PT Intratata Usaha Mandiri 433,125,000 17.5 216,562,500,000

PT Garama Dhananjaya 144,312,500 5.8 72,156,250,000

Public 601,076,287 24.3 300, 538,143,500

Total 2,477,888,787 100 1,238,944,393,500

2010 2009

4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

0

4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

0

High (Rp)Tinggi (Rp)

Low (Rp)Rendah (Rp)

High (Rp)Tinggi (Rp)

Low (Rp)Rendah (Rp)

1450

1450

1920

3175

3950

1450

1920

2750

1,5201,200 1,200

1,450

1,530 1,520 1,5001,600

Page 79: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Affiliates and subsidiaries of the Company

PT. Wira Mustika Agung is an affiliate Company acting as a distributor of the Company’s products. One of the commissioners of the Company is a shareholder of PT. Wira Mustika Agung.

Fajar Paper Finance B.V. domiciled at Prims Bernhardplein 200, 1097 JB Amsterdam, the Netherlands is a financing and investment company and wholly owned subsidiary of FajarPaper.

Share chronology

1994: The Company went public in December 1994 with a total of 222,000,000 outstanding and listed shares with a nominal per share value of Rp 1,000 and total paid-up capital of Rp 222,000,000,000.

1995-1998: Selected holders of 3.5% US$ 10,450,000 Convertible Bonds due 2000 converted their holdings into Company shares raising the total number of outstanding and listed shares to 225,262,617 shares with nominal per share value of Rp 1,000 and total paid-up capital of Rp 225,262,617,000.

1999: The Company undertook a stock split 1:2 (1 share of nominal value of Rp 1,000 became 2 shares of nominal value of Rp 500 each) and issued 2:1 bonus share (2 shares of nominal value of Rp 500/share receives 1 bonus share of nominal value of Rp 500/share). Total number of outstanding and listed shares became 675,787,851 shares with total paid-up capital of Rp 337,893,925,500.

2000: The Company conducted a 3:8 bonus share issue (3 shares of nominal per share value of Rp 500 receives 8 bonus shares of nominal per share value of Rp 500). Total number of outstanding and listed shares became 2,477,888,787 shares with total paid-up capital of Rp 1,238,944,393,500.

Afiliasi dan anak Perusahaan

PT Wira Mustika Agung merupakan perusahaan afiliasi yang bertindak sebagai distributor produk FajarPaper. Salah seorang Komisaris Perusahaan adalah pemegang saham PT Wira Mustika Agung.

Fajar Paper Finance B.V. yang berdomisili di Prims Bernhardplein 200, 1097 JB Amsterdam, Belanda, adalah perusahaan pembiayaan dan investasi yang seluruh sahamnya dimiliki oleh FajarPaper.

Kronologi saham

1994: Perusahaan menjadi perusahaan terbuka pada bulan Desember 1994 dengan jumlah saham beredar sebanyak 222.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan total modal disetor sebesar Rp 222.000.000.000.

1995-1998: Sebagian pemegang 3,5% Obligasi Konversi US$ 10.450.000 yang jatuh tempo tahun 2000 mengkonversi kepemilikannya menjadi saham Perusahaan sehingga jumlah saham beredar dan tercatat naik menjadi 225.262.617 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan total modal disetor menjadi sebesar Rp 225.262.617.000.

1999: Perusahaan melakukan pemecahan saham 1:2 (1 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dipecah menjadi 2 saham dengan nilai nominal masing-masing Rp 500) dan menerbitkan saham bonus 2:1 (2 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham menerima 1 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham). Dengan demikian jumlah saham beredar dan tercatat menjadi 675.787.851 saham dengan total modal disetor sebesar Rp 337.893.925.500.

2000: Perusahaan menerbitkan saham bonus 3:8 (3 saham bernominal Rp 500 per saham menerima 8 saham bonus bernominal Rp 500 per saham). Dengan demikian jumlah saham beredar dan tercatat menjadi 2.477.888.787 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan total modal disetor sebesar Rp 1.238.944.393.500.

Page 80: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

7878

Changes to shareholding structure are summarised as follows:Struktur Kepemilikan Saham dapat diringkas sebagai berikut:

1994

Shareholders Pemegang Saham

Number of SharesJumlah Saham % Paid up Capital

Modal Disetor

PT Intercipta Sempana 118,125,000 53 118,125,000,000

PT Intratata Usaha Mandiri 39,375,000 18 39,375,000,000

PT Garama Dhananjaya 13,125,000 6 13,125,000,000

PT Tatacita Swadaya Abadi 4,375,000 2 4,375,000,000

Public 47,000,000 21 47,000,000,000

Total 222,000,000 100 222,000,000,000

1995-1998

Shareholders Pemegang Saham

Number of SharesJumlah Saham % Paid up Capital

Modal Disetor

PT Intercipta Sempana 118,125,000 52 118,125,000,000

PT Intratata Usaha Mandiri 39,375,000 18 39,375,000,000

PT Garama Dhananjaya 13,125,000 6 13,125,000,000

PT Tatacita Swadaya Abadi 4,375,000 2 4,375,000,000

Public 50,262,617 22 50,262,617,000

Total 225,262,617 100 225,262,617,000

1999

Shareholders Pemegang Saham

Number of SharesJumlah Saham % Paid up Capital

Modal Disetor

PT Intercipta Sempana 354,375,000 52 177,187,500,000

PT Intratata Usaha Mandiri 118,125,000 18 59,062,500,000

PT Garama Dhananjaya 39,375,000 6 19,687,500,000

PT Tatacita Swadaya Abadi 13,125,000 2 6,562,500,000

Public 150,787,851 22 75,393,925,500

Total 675,787,851 100 337,893,925,500

CORPORATE DATA

Page 81: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

79

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

79

2000-2008

Shareholders Pemegang Saham

Number of SharesJumlah Saham % Paid up Capital

Modal Disetor

PT Intercipta Sempana 1,299,375,000 52.4 649,687,500,000

PT Intratata Usaha Mandiri 433,125,000 17.5 216,562,500,000

PT Garama Dhananjaya 144,312,500 5.8 72,156,250,000

PT Tatacita Swadaya Abadi 48,125,000 2.0 24,062,500,000

Public 552,951,287 22.3 276,475,643,500

Total 2,477,888,787 100 1,238,944,393,500

2009

Shareholders Pemegang Saham

Number of SharesJumlah Saham % Paid up Capital

Modal Disetor

PT Intercipta Sempana 1,299,868,000 52.4 649,934,000,000

PT Intratata Usaha Mandiri 433,125,000 17.5 216,562,500,000

PT Garama Dhananjaya 144,312,500 5.8 72,156,250,000

Public 600,583,287 24.3 300,291,643,500

Total 2,477,888,787 100 1,238,944,393,500

DATA PERSEROAN

2010

Shareholders Pemegang Saham

Number of SharesJumlah Saham % Paid up Capital

Modal Disetor

PT Intercipta Sempana 1,299, 375,000 52.4 649, 687,500,000

PT Intratata Usaha Mandiri 433,125,000 17.5 216,562,500,000

PT Garama Dhananjaya 144,312,500 5.8 72,156,250,000

Public 601,076,287 24.3 300, 538,143,500

Total 2,477,888,787 100 1,238,944,393,500

Page 82: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

8080

Company Credit Ratings Peringkat Kredit Perusahaan

Ratings AgencyLembaga Pemeringkat

TypeJenis

Ratings/OutlookPeringkat/Prospek

Standard & Poor’s Corporate Rating B+/Stable

Fitch Ratings Long Term Foreign Currency B+/Stable

National Long-term A(IDN)

CORPORATE DATA

Date of Listing Tanggal Pencatatan

Corporate Action Tindakan Korporasi

Increase in number of sharesPenambahan Jumlah Saham

March 29, 2000 Bonus Share 3:8Saham Bonus 3:8 1,802,100,936

September 20, 1999 Stock split 1:2Pemecahan Saham 1:2 450,525,234

November 3, 1995 Bond ConversionKonversi Obligasi 615,588

September 12, 1995 Bond ConversionKonversi Obligasi 2,647,029

December 19, 1994IPO

Penawaran Perdana222,000,000

TOTAL 2,477,888,787

Share ChronologyShare Chronology

Page 83: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

81

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

81DATA PERSEROAN

Increasing our capacity to one million-tonnes a year is allowing us to build our profile in the years ahead.

Meningkatkan kapasitas produksi menjadi satu juta-ton per tahun memungkinkan untuk mengembangkan profil di tahun-tahun mendatang.

Page 84: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Name and address of ratings agencyNama dan alamat lembaga pemeringkat

PT Fitch Ratings IndonesiaPrudential Tower 20th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 79Jakarta 12910, Indonesia

Fitch Ratings Singapore Pte Ltd6 Temasek Boulevard#35-03/04/05 Suntec Tower FourSingapore 038986

Standard & Poor’s (S&P)30 Cecil StreetPrudential Tower #17-01/08Singapore 049712

Recognitions and certificationsPengakuan dan sertifikat

PT Fajar Surya Wisesa Tbk is ISO 9001:2008 certified and has full accreditation under ISO 9000 SISIR certificate No. 95-2-052.PT Fajar Surya Wisesa Tbk memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dan mendapat akreditasi penuh ISO 9002 SISIR dengan sertifikat No. 95-2-052.

Achieved ISO 14001: 2004 Certification for Environmental Management in July 2010.Perusahaan memperoleh sertifikan ISO 14001:2004 untuk Pengelolaan Lingkungan Hidup pada bulan Juli 2010.

Rated “Blue” by the Ministry of Environment under the PROPER classification.Perusahaan juga mendapat peringkat “Biru” dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk klasifikasi PROPER.

The company is in the process of achieving OHSAS 18001:2007 Certification for Operational Health and Safety from the OHSAS project Group.Saat ini perusahaan sedang dalam proses sertifikasi OHSAS 18001:2007 yaitu sertifikasi untuk Kesehatan dan Keselamatan Operasional dari OHSAS Group

Capital market supporting professional:Profesi penunjang pasar modal:

Legal CounselKonsultan Hukum

Makes & Partners Law FirmMenara Batavia Lt. 7Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126Jakarta 10220, Indonesia

Public Accountant (Auditor)Akuntan Publik (Auditor)

Osman Bing Satrio & RekanWisma Antara Lt 12Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17Jakarta 10110

NotaryNotaris

IMAS FATIMAH, S.H.Menara Cyber 2 Lt. 22Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13Jakarta 12950, Indonesia

Share RegistrarPencatatan Saham

PT Datindo EntrycomWisma Diners Club AnnexJl. Jend. Sudirman Kav. 34 - 35Jakarta 10220, Indonesia

Corporate SecretarySekretaris Perusahaan

Hadi Rebowo OngkowidjojoJl. Abdul Muis No. 30Jakarta 10160Tel: (62-21) 344-1316Fax: (62-21) 345-7643

Page 85: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

Fajar Paper • Annual Report Laporan Tahunan 2010

Statement of Management’s Responsibility for Financial StatementsTanggung Jawab Manajemen

Atas Laporan Keuangan

The Annual report, including the accompanying financial statements and related financial information, is the responsibility of the Management of FajarPaper and has been signed by members of the Board of Commissioners and Directors.

Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen FajarPaper dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.

Board of CommissionersDewan Komisaris

Tony Tjandra Commissioner

Komisaris

Lila Notopradono Commissioner

Komisaris

Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA President Commissioner

Presiden Komisaris

Board of DirectorsDireksi

Christopher Thomas Pedder DirectorDirektur

Winarko Sulistyo President Director

Presiden Direktur

Roy Teguh DirectorDirektur

Yustinus j. Kusumah DirectorDirektur

Hadi Rebowo Ongkowidjojo DirectorDirektur

Page 86: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

This page has been intentionally left blankHalaman ini sengaja dikosongkan

Page 87: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

PT Fajar Surya Wisesa TbkFinancial Statements with Independent Auditors’ Report

for the years ended December 31, 2010 and 2009

PT Fajar Surya Wisesa Tbk Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

Page 88: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

01

03

05

06

07

08

53

55

56

57

DIRECTOR’S STATEMENT LETTERSURAT PERNYATAAN DIREKSI

INDEPENDENT AUDITORS’ REPORTLAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Consolidated Balance SheetsNeraca Konsolidasi

Consolidated Statements of IncomeLaporan Laba Rugi Konsolidasi

Consolidated Statements of Changes in EquityLaporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

Consolidated Statements of Cash FlowsLaporan Arus Kas Konsolidasi

Notes to Consolidated Financial StatementsCatatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi

SUPPLEMENTARY INFORMATIONINFORMASI TAMBAHAN

Schedule I : Parent Company’s Balance SheetsDaftar I Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan

Schedule II : Parent Company’s Statements of IncomeDaftar II Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk Perusahaan

Schedule III : Parent Company’s Statements of Changes in EquityDaftar III Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Induk Perusahaan

Schedule IV : Parent Company’s Statements of Cash FlowsDaftar IV Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk Perusahaan

Page 89: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis
Page 90: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis
Page 91: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis
Page 92: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYNERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Catatan/2010 Notes 2009Rp Rp

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan bank 169.876.792.956 3f,4 168.825.519.407 Cash on hand and in banksPiutang usaha 3f,5 Trade accounts receivable

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 105.186.637.474 3d,27 116.124.303.425 Related party

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan Third parties - net of allowancepiutang ragu-ragu sebesar for doubtful accounts ofRp 4.252.358.069 tahun 2010 422.406.806.499 356.987.511.332 Rp 4,252,358,069 in 2010

Piutang lain-lain 679.281.781 3f 320.393.501 Other accounts receivable Persediaan 502.124.039.249 3h,6 386.486.864.969 InventoriesUang muka 7.081.384.530 3.204.702.238 AdvancesPajak dibayar dimuka - 3o,25 31.224.878.371 Prepaid taxesBiaya dibayar dimuka 3.372.086.406 3i,7 3.139.843.328 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 1.210.727.028.895 1.066.314.016.571 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSAset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation ofRp 1.687.264.322.508 tahun 2010 dan Rp 1,687,264,322,508 in 2010 andRp 1.541.226.256.211 tahun 2009 3.077.945.132.559 3j,3k,3l,8 2.550.452.554.913 Rp 1,541,226,256,211 in 2009

Advances for purchase of property, Uang muka pembelian aset tetap 191.407.761.620 8 53.628.365.024 plant and equipment Biaya transaksi yang ditangguhkan 11.112.981.628 3g,29b - Deferred transaction costUang jaminan 3.829.500.000 839.970.400 Guarantee deposits

Jumlah Aset Tidak Lancar 3.284.295.375.807 2.604.920.890.337 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 4.495.022.404.702 3.671.234.906.908 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 3 -

Page 93: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYNERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued)

Catatan/2010 Notes 2009Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESHutang bank 207.525.525.900 3g,9 229.636.264.308 Bank loansHutang usaha kepada pihak ketiga 141.052.709.120 3g,10 91.653.916.843 Trade accounts payable to third parties Hutang lain-lain 65.162.562.969 3g,11 1.591.628.794 Other accounts payableHutang pajak 23.931.719.295 3o,12,25 85.611.477.989 Taxes payableBiaya yang masih harus dibayar 52.202.337.747 13 46.162.685.369 Accrued expensesInstrumen keuangan derivatif 1.439.953.605 3q,29c 6.501.200.364 Derivative financial instrumentsHutang jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of long term

dalam satu tahun liabilitiesBank 61.132.686.120 3g,14 - BanksKewajiban sewa pembiayaan 1.107.838.294 3g,3l,15 905.390.965 Obligation under finance leaseHutang obligasi - bersih 887.403.947.291 3g,16 - Bonds payable - net

Jumlah Kewajiban Lancar 1.440.959.280.341 462.062.564.632 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIESKewajiban pajak tangguhan 350.496.866.949 3o,25 352.993.930.054 Deferred tax liabilitiesHutang jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term loans - net of current dalam satu tahun maturitiesInstrumen keuangan derivatif 5.680.028.286 3q,29c - Derivative financial instrumentsBank 828.603.542.633 3g,14 304.157.241.171 Banks Kewajiban sewa pembiayaan 2.148.265.124 3g,3l,15 - Obligation under finance leaseHutang obligasi - bersih - 3g,16 915.635.989.121 Bonds payable - net

Kewajiban imbalan pasca kerja 56.536.230.418 3m,17 51.797.373.315 Post-employment benefits obligation

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.243.464.933.410 1.624.584.533.661 Total Noncurrent Liabilities

JUMLAH KEWAJIBAN 2.684.424.213.751 2.086.647.098.293 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 500 per Capital stock - Rp 500 par value per

saham shareModal dasar - 5.000.000.000 saham Authorized - 5,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed and paid-up -

2.477.888.787 saham 1.238.944.393.500 18 1.238.944.393.500 2,477,888,787 shares Tambahan modal disetor 3.560.727.824 19 3.560.727.824 Additional paid-in capitalSaldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 400.000.000 20 200.000.000 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 567.693.069.627 341.882.687.291 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 1.810.598.190.951 1.584.587.808.615 TOTAL EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.495.022.404.702 3.671.234.906.908 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 4 -

Page 94: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Catatan/2010 Notes 2009Rp Rp

PENJUALAN BERSIH 3.385.973.456.418 3d,3n,21,27 2.733.300.131.019 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.739.477.708.582 3n,22 2.196.485.263.777 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 646.495.747.836 536.814.867.242 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 3d,3n,23,27 OPERATING EXPENSESPenjualan 90.316.829.262 81.262.024.077 SellingUmum dan administrasi 44.339.136.980 31.014.737.951 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 134.655.966.242 112.276.762.028 Total Operating Expenses

LABA USAHA 511.839.781.594 424.538.105.214 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 33.464.119.996 3c 178.159.853.154 Gain on foreign exchange - netPenghasilan bunga 2.484.450.788 3.204.738.263 Interest incomeBeban bunga dan keuangan (151.792.773.684) 24 (177.289.271.360) Interest expense and financial chargesKerugian atas instrumen keuangan Loss on derivative financial

derivatif - bersih (15.166.079.264) 3q,29c (41.703.214.249) instruments - netLain-lain - bersih 150.982.492 639.707.582 Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (130.859.299.672) (36.988.186.610) Other Charges - Net

LABA SEBELUM PAJAK 380.980.481.922 387.549.918.604 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK (97.978.657.485) 3o,25 (110.821.204.327) TAX EXPENSE

LABA BERSIH 283.001.824.437 276.728.714.277 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 114,21 3p,26 111,68 BASIC EARNINGS PER SHARE

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 5 -

Page 95: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

TambahanModal Modal Disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah

Catatan/ Disetor/ Additional penggunaannya/ penggunaannya/ Ekuitas/Note Paid-up Capital Paid-in Capital Appropriated Unappropriated Total Equity

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2009 1.238.944.393.500 3.560.727.824 200.000.000 65.153.973.014 1.307.859.094.338 Balance as of January 1, 2009

Laba bersih tahun berjalan - - - 276.728.714.277 276.728.714.277 Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2009 1.238.944.393.500 3.560.727.824 200.000.000 341.882.687.291 1.584.587.808.615 Balance as of December 31, 2009

Cadangan umum 20 - - 200.000.000 (200.000.000) - Appropriation for general reserve

Dividen tunai 20 - - - (56.991.442.101) (56.991.442.101) Cash dividend

Laba bersih tahun berjalan - - - 283.001.824.437 283.001.824.437 Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2010 1.238.944.393.500 3.560.727.824 400.000.000 567.693.069.627 1.810.598.190.951 Balance as of December 31, 2010

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

Saldo Laba/Retained earnings

- 6 -

Page 96: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

2010 2009Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari pelanggan 3.335.744.185.271 2.608.095.305.366 Cash receipts from customersPembayaran kepada pemasok, karyawan Cash paid to suppliers and employees and

dan untuk beban operasi lain (1.907.277.365.072) (1.512.520.698.639) for other operational expenses

Kas dihasilkan dari operasi 1.428.466.820.199 1.095.574.606.727 Cash generated by operationsPembayaran untuk: Payments of:

Beban bunga dan keuangan (140.207.563.209) (190.222.984.578) Interest and financial chargesPajak penghasilan (155.807.986.150) (40.416.290.688) Income taxes

Penerimaan dari: Receipts from:Restitusi pajak penghasilan 29.998.815.177 - Income tax refundPenghasilan bunga 2.484.450.788 3.204.738.263 Interest income

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.164.934.536.805 868.140.069.724 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESHasil penjualan aset tetap 223.727.273 186.000.000 Proceeds from sale of property, plant and equipmentPerolehan aset tetap (623.379.471.839) (71.734.539.059) Acquisition of property, plant and equipment

Payment of advances for purchase of property,Pembayaran uang muka pembelian aset tetap (184.446.935.700) (53.413.251.388) plant and equipmentPembayaran uang jaminan (2.989.529.600) (297.059.210) Payment for guarantee deposits

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (810.592.209.866) (125.258.849.657) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPerolehan hutang bank jangka panjang 978.752.048.506 235.364.229.312 Proceeds from long-term bank loans Pembayaran hutang bank (874.790.869.886) (495.417.211.475) Payment of bank loansPembayaran hutang bank dan lembaga Payment of long-term bank loans and financial

keuangan jangka panjang (387.489.724.734) (481.891.418.526) institutionPembayaran dividen (56.991.442.101) - Dividend paymentPembayaran biaya perolehan pinjaman (11.112.981.628) - Payment of transaction costPembayaran kewajiban sewa pembiayaan (1.658.083.547) (762.112.002) Payment of obligation under finance lease

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (353.291.053.390) (742.706.512.691) Net Cash Used in Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK 1.051.273.549 174.707.376 NET INCREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING KAS DAN BANK AWAL TAHUN 168.825.519.407 168.650.812.031 OF YEAR

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 169.876.792.956 168.825.519.407 CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR

INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTAL INFORMATIONAktivitas operasi, investasi dan pendanaan

yang tidak mempengaruhi kas: Non-cash operating, investing and financing activities: Perolehan persediaan melalui hutang bank 928.154.277.559 534.606.775.534 Purchase of inventories through bank loans

Reclassification of advances for purchase Reklasifikasi uang muka pembelian aset property, plant and equipment to property,

tetap ke aset tetap 46.667.539.104 3.449.364.034 plant and equipment Penambahan aset tetap sewa pembiayaan Acquisition of property, plant and equipment

melalui kewajiban sewa pembiayaan 4.008.796.000 - under obligation under finance lease

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 7 -

Page 97: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED

- 8 -

1. UMUM

1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Fajar Surya Wisesa Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 13 Juni 1987 dari Lenny Budiman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 36, Tambahan No. 1623 tanggal 4 Mei 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 86 tanggal 25 Juni 2008 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-43900.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 23 Juli 2008.

a. Establisment and General Information

P.T. Fajar Surya Wisesa Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 20 dated June 13, 1987 of Lenny Budiman, S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, and was published in Supplement No. 1623 of State Gazette No. 36 dated May 4, 1990. The Company’s Articles of Association has been amended from time to time, the latest amendment of which was notarized under Deed No. 86 dated June 25, 2008 of Imas Fatimah, S.H., notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-43900.AH.01.02. Tahun 2008 dated July 23, 2008.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha manufaktur kertas. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1989 dan saat ini menghasilkan kertas industri seperti sack kraft, containerboard (liner dan corrugating medium) dan boxboard yang digunakan untuk kemasan produk-produk konsumen dan barang-barang industri. Hasil produksi Perusahaan dijual kepada pelanggan dalam negeri dan diekspor ke negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah. Persentase penjualan dalam negeri dan ekspor terhadap penjualan bersih tahun 2010 masing-masing sebesar 89% dan 11%. Perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.000.000 ton per tahun.

According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of activities of the Company is to engage in paper manufacturing. The Company started commercial operations in 1989 and is presently producing industrial paper, such as sack kraft, containerboard (liner and corrugating medium) and boxboard, for use in the packaging of consumer and industrial goods. The Company’s products are sold to domestic customers and exported to other Asian countries, Europe and the Middle East. The percentages of domestic and export sales to net sales in 2010 were 89% and 11%, respectively. The Company has a production capacity of 1.000,000 tons per year.

Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, dan pabrik terletak di Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.

The Company’s head office is located at Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, and its factory is located at Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.

Perusahaan memiliki 2.204 dan 1.940 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

The Company employed 2,204 and 1,940 employees as of December 31, 2010 and 2009, respectively.

Page 98: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 9 -

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Company’s management at December 31, 2010 and 2009 consisted of the following:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

Ir. Airlangga Lila Notopradono Tony Tjandra

President Commissioner Commissioner Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Direktur

Winarko Sulistyo Roy Teguh Hadi Rebowo Ongkowidjojo Yustinus Yusuf Kusumah Christopher Thomas Pedder

President Director Directors

Komite Audit Audit Committee Ketua Anggota

Tony Tjandra Sudarmanto M. Fadil

Chairman Members

Jumlah gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 9.602.304.400 dan Rp 9.239.282.723 pada tahun 2010 dan 2009.

Total salaries and benefits of the Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp 9,602,304,400 and Rp 9,239,282,723 in 2010 and 2009, respectively.

b. Anak Perusahaan

b. Consolidated Subsidiary

Pada tanggal 31 Juli 2006 Perusahaan mendirikan Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) yang berdomisili di Amsterdam, Belanda dengan kepemilikan 100%. Kegiatan usaha FPF B.V. terutama sebagai perusahaan pendanaan dan investasi. Jumlah aset sesudah eliminasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 2.585.793.618 dan Rp 2.499.685.600.

On July, 31 2006, the Company established Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) a wholly owned subsidiary which is domiciled in Amsterdam, the Netherlands. FPF B.V.’s activity is to serve as a financing and investment company. Total assets after elimination as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 2,585,793,618 and Rp 2,499,685,600, respectively.

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

c. Public Offering of the Company’s Securities

Penawaran Umum Saham Perusahaan

Public Offering of the Company Shares

Pada tanggal 29 Nopember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan suratnya No. S-1927/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 3.200 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 19 Desember 1994.

On November 29, 1994, the Company obtained the approval from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) based on Letter No. S-1927/PM/1994 to conduct the initial public offering of 47,000,000 Company shares with nominal value of Rp 1,000 per share at an offering price of Rp 3,200 per share. Subsequently, the Company listed all its other shares and since December 19, 1994, all of the Company’s shares have been listed on the Jakarta Stock Exchange (currently Indonesian Stock Exchange).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara No. 23 tanggal 12 Mei 1999, yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham memutuskan perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham (stock split).

Based on the minutes of the general meeting of shareholders which were notarized under Deed No. 23 dated May 12, 1999 of Imas Fatimah, S.H., the shareholders approved the change in the par value of the Company’s shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split).

Page 99: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 10 -

Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2010, all of the Company’s outstanding shares have been listed in the Indonesian Stock Exchange.

Penawaran Umum Obligasi Anak Perusahaan

Public Offering of the Subsidiary’s Bonds

Pada tanggal 31 Oktober 2006, FPF B.V. menerbitkan Guaranteed Senior Secured Note (Notes) sebesar US$ 100.000.000, dengan tingkat bunga 10,75% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Notes tersebut dicatatkan di Bursa Efek Singapura.

On October 31, 2006, FPF B.V. issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 at the rate of 10.75% per annum which matures on October 31, 2011. The Notes are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan Pada tahun berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:

a. Standards effective in the current period In the current year, the Company adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:

PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman

PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Cost

PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Dislcosures

PSAK 55 (revised 2006), Financial

Instruments: Recognition and Measurements

Menurut PSAK 26 (revisi 2008), biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi akuntansi atas biaya pinjaman masa mendatang.

PSAK 26 (revised 2008) requires borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying asset to be capitalized as part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as expense. The application of this standard has had no impact on the prior and current year amounts, but may affect the accounting for future borrowing costs.

Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.

The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.

Page 100: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 11 -

PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dan anak perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009.

PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the company and its subsidiaries measure the impairment loss of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009.

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan

tapi belum diterapkan

b. Standards and Interpretations in issue not yet adopted

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

i. Effective for periods beginning on or after January 1, 2011:

PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian

Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus

Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan

Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan

Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak-pihak berelasi

PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

PSAK 19 (revisi 2010): Aset Tak Berwujud

PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis

PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa

ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements

PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows

PSAK 3 (revised 2010, Interim Financial Reporting

PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements

PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments

PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures

PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period

PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures

PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates

PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets

PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations

PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets

PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities

ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities

ISAK 10, Customer Loyalty Programmes

Page 101: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 12 -

ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web

ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners

IASK 12, Jointly Controlled Entities - Non-monetary Contributions by Venturers

ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost

ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:

ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:

PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing

PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja

PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi

PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan

PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

PSAK 53 (revisi 2010),Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya

ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.

PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits

PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts

PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes

PSAK 50 (Revised 2010), Finanical Instruments: Presentation

PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments

PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures

PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance

ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations

ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction

ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities

ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders

Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).

These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasi, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:

As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements, and could foresee that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:

Page 102: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 13 -

Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).

To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).

Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.

To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.

Untuk menyajikan kepentingan non

pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas).

To present as part of equity the non-controlling interest (previously called minority interest).

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Consolidated Financial Statement

Presentation The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position and results of operations, changes in equity, and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Page 103: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 14 -

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (Catatan 1b). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.

b. Principles of Consolidation

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (see Note 1b). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan Perusahaan.

Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

All intra-group transaction, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

c. Transaksi dan Penjabaran Laporan

Keuangan dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

c. Foreign Currency Transactions and Translation

The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated current operations.

Kegiatan FPF B.V., anak perusahaan yang berkedudukan di Amsterdam merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan, dengan demikian pembukuan anak perusahaan tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Perusahaan.

The operations of FPF B.V., a subsidiary which is located in Amsterdam is integral to the Company’s operations, thus the book of accounts of the subsidiary which is maintained in U.S. Dollar is translated into Indonesian Rupiah using similar procedures as the Company.

d. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1) perusahaan baik langsung maupun

melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

d. Transactions with Related Parties

Related parties consist of the following: 1) companies that directly, or indirectly

through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);

Page 104: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 15 -

2) perusahaan asosiasi;

2) associated companies;

3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and

5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

5) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

e. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

e. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates.

Page 105: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 16 -

f. Aset Keuangan f. Financial Assets Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company and its subsidiary’s financial assets are classified as loans and Receivable.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Loans and receivables Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective interest method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Page 106: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 17 -

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca dan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of financial assets Financial assets are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date and are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

Objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

default or delinquency in interest or principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in statements of income.

Page 107: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 18 -

Jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognized.

Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Derecognition of financial assets The Company and its subsidiary derecognize a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiary neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiary recognize its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company and its subsidiary retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiary continue to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.

g. Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas

g. Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas Kewajiban keuangan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.

Classification as debt or equity

Financial liabilities issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Equity instruments

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Page 108: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 19 -

Kewajiban keuangan Hutang usaha dan hutang lain-lain, hutang bank serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities Trade and other accounts payable, bank loans and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognized on an effective yield basis.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.

Kebijakan akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dijelaskan pada Catatan 3q.

Accounting policy for derivative financial instrument is detailed in Note 3q.

Penghentian pengakuan kewajiban keuangan Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Derecognition of financial liabilities The Company and its subsidiaries derecognize financial liabilities when, and only when, the Company’s and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or they expired.

h. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya, termasuk didalamnya biaya tetap dan biaya variabel, dialokasikan ke dalam nilai persediaan dengan cara yang paling sesuai dengan jenis tersebut, yang nilainya ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih menunjukkan perkiraan harga penjualan persediaan dikurangi dengan perkiraan biaya dalam proses pembuatan dan seluruh biaya penjualan.

h. Inventories

Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Costs, including an appropriate portion of fixed and variable overhead expenses, are assigned to inventories by the method most appropriate to the particular class of inventory, with being valued on weighted average cost basis. Net realizable value represents the estimated selling price for inventories less all estimated costs of completion and costs necessary to make the sale.

i. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

i. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

j. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

j. Property, Plant and Equipment

Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/ Years

Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 25 - 30 Machinery and equipment Kendaraan 5 Vehicles Perabot dan peralatan 5 Furniture, fixture and equipment

Page 109: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 20 -

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Assets under finance lease are depreciated based on the same estimated useful life with owned assets or depreciated over the lease period or useful life whichever is shorter.

k. Penurunan Nilai Aset Non keuangan Pada tanggal neraca, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

k. Impairment of Non-Financial Asset At balance sheet dates, the Company and its subsidiary review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiary estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

Page 110: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 21 -

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam catatan 3f.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3f.

l. Sewa

l. Lease

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Perusahaan sebagai Lessee

The Company as Lessee

Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

m. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

m. Post-Employment Benefits The Company provides defined post-employment benefits to employees in accordance with the Collective Labour Agreement. No funding has been made to this defined benefit plan.

Page 111: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 22 -

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The post-employment benefits obligation recognized in the consolidated balance sheets represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expense Recognition

Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

Sale of Goods Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:

Perusahaan telah memindahkan risiko

secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;

The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;

Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

The Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;

Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal;

The amount of revenue can be measured reliably;

Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan tersebut; dan

It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and

Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.

Penghasilan bunga Penghasilan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Interest Revenue Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

Beban Beban diakui pada saat terjadinya.

Expenses Expenses are recognized when incurred.

Page 112: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 23 -

o. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

o. Income Tax

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of operations, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

p. Laba Bersih per Saham p. Earnings per Share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan

Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.

q. Instrumen Keuangan Derivatif

q. Derivative Financial Instruments

Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang (foreign exchange forward contracts) dan swap suku bunga (interest rate swaps).

The Company uses derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.

Penggunaan derivatif keuangan ditentukan oleh kebijakan Perusahaan dan disetujui oleh dewan direksi, yang memberikan prinsip-prinsip tertulis atas penggunaan derivatif keuangan.

The use of financial derivatives is governed by the Company’s policies approved by the board of directors, which provide written principles on the use of financial derivatives.

Page 113: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 24 -

Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.

Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.

Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama (host contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.

Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.

Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau kewajiban tidak lancar jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset atau kewajiban lancar.

A derivative is presented as non-current asset or non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 months and is not expected to be realized or settled within 12 twelve months. Other derivatives are presented as current assets or current liabilities.

r. Informasi Segmen r. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis, sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on geographical segment, while secondary segment information is based on business segment

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or service within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of component operating in other economic environments.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen tersebut.

Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expense also are allocated to that segment.

Page 114: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 25 -

4. KAS DAN BANK

4. CASH ON HAND AND IN BANKS

2010 2009Rp Rp

Kas Cash on handRupiah 506.795.997 458.123.698 RupiahDollar Amerika Serikat 49.360.590 170.205.800 U.S. Dollar

Bank Cash in banksRupiah Rupiah

Standard Chartered Bank, Jakarta 26.568.204.718 11.652.964.033 Standard Chartered Bank, JakartaPT Bank Rabobank International PT Bank Rabobank International

Indonesia 12.519.498.028 17.038.293.513 IndonesiaPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 4.561.338.347 4.191.114.811 (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.807.123.598 2.740.036.258 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank UOB Buana Tbk 2.865.936.030 2.964.203.638 PT Bank UOB Buana TbkLain-lain (masing-masing

di bawah Rp 600.000.000) 1.337.395.825 1.522.705.072 Others (below Rp 600,000,000 each)Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta 67.993.330.528 958.012.280 Corporation Limited, Jakarta

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 21.872.999.466 71.912.284.482 (Persero) Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk 4.967.716.131 46.534.911.500 PT Bank Pan Indonesia TbkFortis Bank N.V., Netherland 2.454.300.243 2.124.456.400 Fortis Bank N.V., NetherlandStandard Chartered Bank, Jakarta 1.377.348.193 2.287.403.802 Standard Chartered Bank, JakartaPT Bank UOB Buana Tbk 692.740.007 - PT Bank UOB Buana TbkDeutsche Bank A.G., Jakarta 280.158.571 1.068.937.638 Deutsche Bank A.G., JakartaLain-lain (masing-masing Others (below Rp 300,000,000

di bawah Rp 300.000.000) 891.422.315 708.719.110 each)Yen Jepang Japanese Yen

Standard Chartered Bank, Jakarta 124.336.956 1.284.353.277 Standard Chartered Bank, JakartaThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Jakarta 43.160.006 - Corporation Limited, JakartaEuro Euro

The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta 16.104.880.614 - Corporation Limited, Jakarta

Deutsche Bank A.G., Jakarta 813.782.802 839.580.895 Deutsche Bank A.G., JakartaFortis Bank N.V., Netherland 44.963.991 369.213.200 Fortis Bank N.V., Netherland

Jumlah 169.876.792.956 168.825.519.407 Total

Seluruh rekening bank tersebut di atas ditempatkan pada pihak ketiga. Tidak terdapat saldo kas dan bank kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa

All of the above bank accounts are placed with third parties. There are no cash on hand and in banks balances with related parties.

Page 115: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 26 -

5. PIUTANG USAHA

5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

2010 2009Rp Rp

a. Berdasarkan Pelanggan a. By DebtorPihak yang mempunyai

hubungan istimewa Related partyPT Wira Mustika Agung 105.186.637.474 116.124.303.425 PT Wira Mustika Agung

Pihak ketiga Third parties

Pelanggan dalam negeri 416.320.074.797 356.679.384.408 Local customersPelanggan luar negeri 10.339.089.771 308.126.924 Foreign customers

Jumlah 426.659.164.568 356.987.511.332 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (4.252.358.069) - Allowance for doubtful accounts

Bersih 422.406.806.499 356.987.511.332 Net

Jumlah 527.593.443.973 473.111.814.757 Total

b. Berdasarkan Umur b. By Age CategoryBelum jatuh tempo 387.122.263.354 343.960.414.173 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

1 s/d 30 hari 130.567.000.008 111.164.828.976 1 - 30 days 31 s/d 60 hari 1.836.857.189 5.747.079.195 31 - 60 days 61 s/d 90 hari 11.293.865 - 61 - 90 days > 90 hari 12.308.387.626 12.239.492.413 More than 90 days

Jumlah 531.845.802.042 473.111.814.757 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (4.252.358.069) - Allowance for doubtful accounts

Bersih 527.593.443.973 473.111.814.757 Net

c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyRupiah 521.506.712.271 472.803.687.833 RupiahDollar Amerika Serikat 10.339.089.771 308.126.924 U.S. Dollar

Jumlah 531.845.802.042 473.111.814.757 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (4.252.358.069) - Allowance for doubtful accounts

Bersih 527.593.443.973 473.111.814.757 Net

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu Changes in the allowance for doubtful accounts

Saldo awal - - Beginning balance Penambahan (Catatan 23) 4.252.358.069 - Additions (Note 23)

Saldo akhir 4.252.358.069 - Ending balance

Page 116: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 27 -

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Management believes that the allowance for doubtful trade accounts receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables. No allowance for doubtful accounts was provided on trade accounts receivables from related party as management believes that all such receivables are collectible.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on third party receivables.

6. PERSEDIAAN

6. INVENTORIES

2010 2009Rp Rp

Barang jadi 135.877.316.892 155.716.825.609 Finished goodsBarang dalam proses 3.239.504.704 2.617.311.603 Work in processBahan baku 210.945.794.068 126.418.103.281 Raw materialsBahan pembantu dan suku cadang 137.461.392.068 92.028.368.243 Indirect materials and spare partsBarang dalam perjalanan 14.600.031.517 9.706.256.233 Goods in transit

Jumlah 502.124.039.249 386.486.864.969 Total

Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan atas penurunan nilai persediaan.

Based on the review of inventories at the end of the year, the Company’s management believes that no allowance for decline in value of inventories is required.

Persediaan dan aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan seperti dijelaskan pada Catatan 8.

Inventories and property, plant and equipment, except land, of the Company were insured as discussed in Note 8.

7. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

7. PREPAID EXPENSES

2010 2009Rp Rp

Sewa tanah dan bangunan(Catatan 27) 2.700.805.864 2.559.830.000 Rent of land and building (Note 27)

Asuransi 671.280.542 580.013.328 Insurance

Jumlah 3.372.086.406 3.139.843.328 Total

Page 117: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 28 -

8. ASET TETAP

8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2010January 1, 2010 Additions Deduction Reclassifications December 31, 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan: Cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 21.769.872.600 1.708.497.500 - - 23.478.370.100 LandBangunan dan prasarana 215.666.942.697 3.324.292.646 - 73.811.258.417 292.802.493.760 Buildings and land improvementsMesin dan peralatan 3.763.647.896.019 13.034.909.498 - 622.255.583.440 4.398.938.388.957 Machineries and equipmentKendaraan 17.897.239.890 8.501.438.272 525.163.000 3.304.626.093 29.178.141.255 VehiclesPerabot dan peralatan 13.577.842.617 2.094.594.778 - - 15.672.437.395 Furniture, fixtures and equipment

Aset sewa pembiayaan Assets under finance leaseKendaraan 3.304.626.093 4.008.796.000 - (3.304.626.093) 4.008.796.000 Vehicles

Aset dalam penyelesaian Construction in progressMesin dan peralatan 50.632.735.658 571.675.080.093 - (622.255.583.440) 52.232.311 Machineries and equipmentBangunan dan prasarana 5.181.655.550 69.708.198.156 - (73.811.258.417) 1.078.595.289 Buildings and land improvements

Jumlah 4.091.678.811.124 674.055.806.943 525.163.000 - 4.765.209.455.067 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan dan prasarana 99.507.125.096 10.216.761.730 - - 109.723.886.826 Buildings and land improvementsMesin dan peralatan 1.417.068.374.241 131.577.359.775 - - 1.548.645.734.016 Machineries and equipmentKendaraan 13.335.398.805 2.646.542.173 488.496.333 1.927.698.555 17.421.143.200 VehiclesPerabot dan peralatan 10.048.584.733 1.298.748.738 - - 11.347.333.471 Furniture, fixtures and equipment

Aset sewa pembiayaan Assets under finance leaseKendaraan 1.266.773.336 787.150.214 - (1.927.698.555) 126.224.995 Vehicles

Jumlah 1.541.226.256.211 146.526.562.630 488.496.333 - 1.687.264.322.508 Total

Jumlah tercatat 2.550.452.554.913 3.077.945.132.559 Net book value

1 Januari 2009/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2009/January 1, 2009 Additions Deduction Reclassifications December 31, 2009

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan: Cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 21.734.872.600 35.000.000 - - 21.769.872.600 LandBangunan dan prasarana 206.703.988.987 8.962.953.710 - - 215.666.942.697 Buildings and land improvementsMesin dan peralatan 3.729.557.441.733 33.527.156.106 - 563.298.180 3.763.647.896.019 Machineries and equipmentKendaraan 17.418.769.285 772.783.182 294.312.577 - 17.897.239.890 VehiclesPerabot dan peralatan 12.169.488.073 1.408.354.544 - - 13.577.842.617 Furniture, fixtures and equipment

Aset sewa pembiayaan Assets under finance leaseKendaraan 3.304.626.093 - - - 3.304.626.093 Vehicles

Aset dalam penyelesaian Construction in progressMesin dan peralatan 25.900.033.837 25.296.000.001 - (563.298.180) 50.632.735.658 Machineries and equipmentBangunan dan prasarana - 5.181.655.550 - - 5.181.655.550 Buildings and land improvements

Jumlah 4.016.789.220.608 75.183.903.093 294.312.577 - 4.091.678.811.124 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan dan prasarana 89.146.964.476 10.360.160.620 - - 99.507.125.096 Buildings and land improvementsMesin dan peralatan 1.286.439.349.131 130.629.025.110 - - 1.417.068.374.241 Machineries and equipmentKendaraan 11.331.428.422 2.298.282.960 294.312.577 - 13.335.398.805 VehiclesPerabot dan peralatan 8.927.936.604 1.120.648.129 - - 10.048.584.733 Furniture, fixtures and equipment

Aset sewa pembiayaan Assets under finance leaseKendaraan 605.848.117 660.925.219 - - 1.266.773.336 Vehicles

Jumlah 1.396.451.526.750 145.069.042.038 294.312.577 - 1.541.226.256.211 Total

Jumlah tercatat 2.620.337.693.858 2.550.452.554.913 Net book value

Page 118: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 29 -

Beban penyusutan adalah sebagai berikut:

Depreciation expense was as follows:

2010 2009Rp Rp

Pemilikan langsung: Direct acquisitions:Biaya pabrikasi (Catatan 22) 145.231.900.907 143.959.930.363 Manufacturing expenses (Note 22)Beban usaha 507.511.509 448.186.456 Operating expenses

Aset sewa pembiayaan: Leased assets:Biaya pabrikasi (Catatan 22) 787.150.214 660.925.219 Manufacturing expenses (Note 22)

Jumlah 146.526.562.630 145.069.042.038 Total

Perincian keuntungan atas penjualan aset tetap – bersih adalah sebagai berikut:

Details of gain on sale of property, plant and equipment – net are as follows:

2010 2009Rp Rp

Jumlah tercatat aset tetap Net book value of property, plantyang dijual 36.666.667 - and equipment

Harga jual 223.727.273 186.000.000 Selling price

Keuntungan atas penjualan Gain on sale of property, plant andaset tetap - bersih 187.060.606 186.000.000 equipment - net

Pada tanggal 31 Desember 2010, aset dalam penyelesaian terutama merupakan modifikasi mesin kertas yang sudah ada. Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dalam penyelesaian terutama merupakan pembangunan mesin kertas baru, yang telah selesai di 2010. Atas modifikasi dan pembangunan mesin kertas tersebut, Perusahaan juga membayarkan uang muka yang dicatat sebagai uang muka pembelian aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

As of December 31, 2010, construction in progress mainly consist of the modification of existing paper machines. As of December 31, 2009, construction in progress mainly consist of the construction of a new paper machine, which has been completed in 2010. Related to the modification and construction of the paper machines, the Company also paid advances, which are recorded as advances for purchase of property, plant and equipment as of December 31, 2010 and 2009.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah Hak Guna Bangunan (HGB) dengan luas keseluruhan 481.065 m2. HGB akan berakhir antara tahun 2013 dan 2038, yang terletak di Cibitung, Bekasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak akan terdapat masalah dalam perpanjangan hak atas tanah karena seluruh bidang tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company owns parcels of land totalling 481,065 m2 located in Cibitung, Bekasi which are covered by the Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB). HGB will expire between 2013 and 2038. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the legal term of the landrights since all the parcels of land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.

Aset tetap, kecuali kendaraan, digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 14).

All property, plant and equipment, except vehicles, are pledged as collateral for the long-term loans (Note 14).

Persediaan dan aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur dan PT Asuransi Ramayana Tbk dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 512.736.200 dan Rp 19.139.750.000 pada 31 Desember 2010 dan sebesar US$ 500.250.000 dan Rp 17.365.350.000 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya.

The Company’s inventories, property, plant and equipment except land, are insured with PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur and PT Asuransi Ramayana Tbk for US$ 512,736,200 and Rp 19,139,750,000 in December 31, 2010 and US$ 500,250,000 and Rp 17,365,350,000 as of December 31, 2009. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover loss from fire, natural disasters and other risks.

Page 119: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 30 -

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2010 dan 2009.

Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances under which may indicate an impairment of the value of property, plant and equipment as of December 31, 2010 and 2009.

9. HUTANG BANK

9. BANK LOANS

2010 2009Rp Rp

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Banking Corporation Limited, Jakarta JakartaDollar Amerika Serikat U.S. Dollar

(US$ 21.619.146 tahun 2010 (US$ 21,619,146 in 2010 anddan US$ 14.532.682 tahun 2009) 194.377.743.214 136.607.214.090 US$ 14,532,682 in 2009)

Standard Chartered Bank, Jakarta Standard Chartered Bank, JakartaDollar Amerika Serikat U.S. Dollar

(US$ 1.462.327 tahun 2010 dan (US$ 1,462,327 in 2010 andUS$ 9.850.639 tahun 2009) 13.147.782.686 92.596.003.968 US$ 9,850,639 in 2009)

Deutsche Bank A.G., Jakarta Deutsche Bank A.G., JakartaDollar Amerika Serikat (US$ 46.069) - 433.046.250 U.S. Dollar (US$ 46,069)

Jumlah 207.525.525.900 229.636.264.308 Total

Tingkat bunga per tahun selama Interest rate per annum in the tahun berjalan current yearDollar Amerika Serikat 3,21% - 5,11% 3,58% - 5,37% U.S. Dollar

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta

Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor jangka pendek dengan jumlah maksimum sebesar US$ 35.000.000 pada tahun 2010 dan US$ 28.000.000 pada tahun 2009, atau jumlah yang setara dalam mata uang lain. Pinjaman kredit impor jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011 dan dikenakan tingkat bunga berdasarkan saldo harian sebesar 6,75% per tahun di bawah suku bunga pinjaman terbaik HSBC untuk pinjaman dalam Dollar Amerika Serikat.

This loan represents a short-term import credit facility with a maximum borrowing amount of US$ 35,000,000 in 2010 and US$ 28,000,000 in 2009, or at any equivalent amount in other currencies. Import credit facility is due on March 31, 2011 and bears an interest rate based on daily balance at 6.75% per annum below HSBC’s best lending rate for loan in United States Dollar.

Perjanjian pinjaman HSBC mewajibkan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis dari bank sebelum melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain memperoleh pinjaman baru dari pihak lain, kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal dan menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak lain untuk tujuan apapun, dan memenuhi persyaratan tertentu.

Based on the loan agreement with HSBC, the Company must obtain a written approval from the bank before executing activities, such as, receiving new loan from another creditor unless related to the normal course of business and securing the assets of the Company to others for any purposes, and fulfill certain requirements.

Hutang bank di atas memiliki tingkat bunga mengambang, sehingga Perusahaan dan anak Perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

The bank loans above are arranged at floating interest rates, thus exposing the Company and its subsidiary to cash flow interest risk.

Page 120: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 31 -

Standard Chartered Bank, Jakarta

Standard Chartered Bank, Jakarta

Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar US$ 25.000.000, atau jumlah yang setara dalam mata uang lain. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar cost of fund + 2,25% untuk pinjaman dalam Dollar Amerika Serikat dan cost of fund + 2% untuk pinjaman dalam Rupiah. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2011, dan diperpanjang secara otomatis untuk periode 12 bulan.

This loan represents an import credit facility with a maximum borrowing amount of US$ 25,000,000, or at any equivalent amount in other currencies. This credit bears an interest rate from cost of fund + 2.25% for loan in United States Dollar and cost of fund + 2% for loan in Rupiah. This Loan is due on August 31, 2011, and will be automatically extended for a 12-month period.

Hutang bank di atas memiliki tingkat bunga mengambang, sehingga Perusahaan dan anak Perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

The bank loans above are arranged at floating interest rates, thus exposing the Company and its subsidiary to cash flow interest risk.

Deutsche Bank A.G., Jakarta

Deutsche Bank A.G., Jakarta

Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar EUR 5.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang lain. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR + 1,75%. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 19 Januari 2010.

This loan represents an import credit facility with a maximum borrowing amount of EUR 5,000,000 or at any equivalent amount in other currencies. This credit bears an interest rate from SIBOR + 1.75%. This loan had been fully paid on January 19, 2010.

10. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

10. TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES

2010 2009Rp Rp

a. Berdasarkan pemasok a. By debtorPemasok dalam negeri 140.402.659.819 88.557.240.192 Local suppliersPemasok luar negeri 650.049.301 3.096.676.651 Foreign suppliers

Jumlah 141.052.709.120 91.653.916.843 Total

b. Berdasarkan mata uang b. By currencyRupiah 86.311.430.913 46.788.753.840 RupiahDollar Amerika Serikat 51.577.432.179 42.274.169.324 U.S. Dollar Lainnya 3.163.846.028 2.590.993.679 Others

Jumlah 141.052.709.120 91.653.916.843 Total

c. Berdasarkan umur c. By ageKurang dari 31 hari 102.505.043.926 60.216.044.119 Less than 31 days31 - 60 hari 16.642.771.254 17.683.105.932 31 - 60 days61 - 90 hari 12.238.893.600 5.064.830.980 61 - 90 daysLebih dari 90 hari 9.666.000.340 8.689.935.812 More than 90 days

Jumlah 141.052.709.120 91.653.916.843 Total

Jangka waktu hutang usaha berkisar antara 30 - 90 hari.

Trade accounts payable to third parties have credit terms of 30 to 90 days.

Tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan atas hutang usaha.

No guarantee has been given for trade account payable.

Page 121: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 32 -

11. HUTANG LAIN - LAIN

11. OTHER ACCOUNTS PAYABLE

Di tahun 2010, akun ini terutama merupakan hutang kepada pemasok mesin sehubungan dengan pembelian mesin kertas.

In 2010, this account mainly represent accounts payable to supplier for the purchase of paper machine.

12. HUTANG PAJAK

12. TAXES PAYABLE

2010 2009Rp Rp

Pajak penghasilan badan (Catatan 25) Corporate income tax (Note 25)Perusahaan 11.658.263.271 73.257.577.647 The CompanyAnak perusahaan - 225.449.600 Subsidiary

Pajak penghasilan: Income taxes:Pasal 21 2.308.948.795 1.971.219.454 Article 21Pasal 22 255.008.419 174.854.717 Article 22Pasal 23 17.921.949 20.291.607 Article 23Pasal 25 6.456.278.096 581.812.304 Article 25Pasal 26 358.400.000 - Article 26

Pajak pertambahan nilai - bersih 2.876.898.765 9.380.272.660 Value added tax - net

Jumlah 23.931.719.295 85.611.477.989 Total

13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

13. ACCRUED EXPENSES

2010 2009Rp Rp

Gas 19.950.713.595 21.272.776.312 GasBunga 16.363.442.430 17.446.190.125 InterestPengangkutan 10.175.874.031 5.408.320.433 FreightListrik dan telepon 2.022.756.167 827.792.571 Electricity and telephoneLain-lain 3.689.551.524 1.207.605.928 Others

Jumlah 52.202.337.747 46.162.685.369 Total

14. HUTANG BANK JANGKA PANJANG

14. LONG-TERM BANK LOANS

2010 2009Rp Rp

Hutang sindikasi Syndicated loanDollar Amerika Serikat U.S.Dollar (US$ 68,000,000

(US$ 68.000.000 tahun 2010) 611.388.000.000 - in 2010)PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkPinjaman berulang Revolving loan

Rupiah 188.793.418.208 199.835.668.382 Rupiah Kredit modal kerja Working capital loan

Dollar Amerika Serikat U.S.Dollar (US$ 9.960.495 tahun 2010 dan (US$ 9,960,495 in 2010 andUS$ 7.501.406 tahun 2009) 89.554.810.545 70.513.216.400 US$ 7,501,406 in 2009)

Rupiah - 33.808.356.389 Rupiah

Jumlah 889.736.228.753 304.157.241.171 Total

Tingkat bunga per tahun selama tahun Interest rate per annum during berjalan the yearDollar Amerika Serikat 3,49% - 6,75% 3% - 7,75% U.S. DollarRupiah 10% - 11,24% 10,64% - 14,69% Rupiah

Page 122: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 33 -

Pembayaran kembali hutang bank adalah sebagai berikut:

The bank loans are repayable as follows:

2010 2009Rp Rp

Jatuh tempo Due in Dalam setahun 61.132.686.120 - One yearPada tahun kedua 472.665.676.793 - The second yearPada tahun ketiga 355.937.865.840 304.157.241.171 The third year

Jumlah 889.736.228.753 304.157.241.171 TotalDikurangi: jumlah yang jatuh tempo Less: amount due in 12 months

dalam 12 bulan (digolongkan (presented as current sebagai kewajiban lancar) (61.132.686.120) - liabilities)

Kewajiban tidak lancar 828.603.542.633 304.157.241.171 Non-current

Hutang Sindikasi

Syndicated Loan

Pada tanggal 20 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$ 70.000.000 dengan sindikasi bank lokal dan internasional untuk membiayai pembangunan mesin kertas baru. Fasilitas pinjaman sindikasi ini dikelola oleh The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) dan United Overseas Bank Limited (UOB). Bank sindikasi terdiri dari HSBC, UOB dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai “Coordinating Arrangers”, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, cabang Singapura, sebagai “Lead Manager”.

On October 20, 2008, the Company signed a US$ 70,000,000 loan agreement with a syndicate of local and international banks to finance the construction of a new paper machine. The syndicated term loan facility is arranged by The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) and United Overseas Bank Limited (UOB). The syndicate of Banks comprises of the following, Coordinating Arrangers HSBC, UOB, and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Lead Manager: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch.

Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun. Pembayaran cicilan dilakukan secara triwulanan sebanyak 12 cicilan dimulai dari bulan ke-27 sejak fasilitas pinjaman diperoleh. Pinjaman ini memiliki tingkat bunga per tahun sebesar 3% - 3,5% di atas London Interbank Offered Rate (LIBOR), yang pembayarannya dilakukan secara triwulanan.

The tenor of the loan is 5 years. The loan repayment is scheduled into 12 quarterly installment, starting from the 27th month after the facility is obtained. The loan bears annual interest at 3%-3.5% above London Interbank Offered Rate (LIBOR), which payment is made quarterly.

Perjanjian pinjaman mencakup persyaratan tertentu antara lain memelihara rasio tertentu dan pembatasan untuk melakukan penjualan aset, merger, pembayaran hutang subordinasi, pembayaran dividen dan memperoleh pinjaman baru.

The term of the facility agreement contain certain covenants, among other things, the requirement to maintain certain financial ratios, and limitation on sale of assets, merger, payment of subordinated loans, payment of dividends and obtaining additional new loan.

Pinjaman sindikasi dijamin dengan mesin dan peralatan, dan tanah seluas 45.290 m2 milik Perusahaan

This syndicated loan is collateralized by the Company’s machineries and equipment, and land with an area of 45,290 m2.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mencairkan sebagian pinjaman sindikasi sebesar US$ 68.000.000.

Until December 31, 2010, the Company has withdrawn US$ 68,000,000 from the syndicated loan facility.

Hutang bank diatas memiliki tingkat bunga mengambang sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

The bank loans above bear floating interest rate, thus exposing the Company and its subsidiary to cash flow interest rate risk.

Page 123: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 34 -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman sebagai berikut:

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) The Company has obtained several credit facilities such as the following:

a. Fasilitas pinjaman berulang Tranche A, terdiri atas Kredit Modal Kerja Impor (KMKI) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 320.577.500.000 dan US$ 33.500.000 pada tahun 2010 dan 2009 serta fasilitas Stand By L/C sebesar US$ 6.500.000.

a. Revolving loan facilities, Tranche A, consisting of Import Working Capital Credit (KMKI) with maximum credit amounting to Rp 320,577,500,000 and US$ 33,500,000 in 2010 and 2009, respectively and Stand By Letter of Credit (L/C) amounting to US$ 6,500,000.

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang tediri dari KMK Rupiah dan KMK Valas masing-masing dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 64.435.000.000 dan US$ 10.000.000.

b. Working capital credit facility consisting of working capital in Rupiah and working capital in foreign currency with a maximum credit amounting to Rp 64,435,000,000 and US$ 10,000,000, respectively.

Fasilitas pinjaman berulang dan modal kerja jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2012.

Revolving loan and working capital loan mature on January 1, 2012.

Pinjaman dari BRI dijamin dengan mesin dan peralatan, perabot dan peralatan, dan tanah seluas 157.959 m2 milik Perusahaan berikut bangunan di atasnya.

The loans from BRI are collateralized by the Company’s machineries and equipment, furniture, fixtures and equipment, and land with an area of 157,959 m2 including the building thereon.

Perjanjian pinjaman BRI juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk merubah anggaran dasar kecuali penambahan modal disetor bentuk status hukum, melaksanakan pembagian dividen diluar dari kebijakan dividen yang telah tercantum dalam prospektus, melakukan investasi kepada perusahaan lain, memberikan hutang kepada pemegang saham dengan cara apapun, serta menjual, mengalihkan harta kekayaan kepada pihak lain.

The loan agreement with BRI includes certain covenants that limit the Company’s right to modify its Articles of Association except for addition in paid-up capital, to make changes in legal status, to pay dividends beyond its dividend policy stated in the prospectus, to invest in another company, to grant loans to shareholder by any means, and to sell and transfer the Company’s assets to others.

Hutang bank diatas memiliki tingkat bunga mengambang sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

The bank loans above are arranged at floating interest rate, thus exposing the Company and its subsidiary to cash flow interest rate risk.

15. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN

15. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT BTMU BRI Finance untuk kendaraan alat berat dengan jangka waktu sewa tiga (3) tahun dan tingkat bunga efektif per tahun sebesar 6,25%-6,47% pada tahun 2010 dan dengan PT UFJ BRI Finance sebesar 14,91% - 19,91% pada tahun 2009.

The Company has a finance lease agreement with PT BTMU BRI Finance covering heavy equipment vehicles, with a lease term of three (3) years and effective annual interests rates of 6.25%-6.47% in 2010 and PT UFJ BRI Finance amounted 14.91% - 19.91% in 2009.

Page 124: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 35 -

Nilai kini pembayaran sewa minimum di masa datang berdasarkan perjanjian sewa tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, future minimum lease payments required under the lease agreement are as follows:

2010 2009Rp Rp

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: Due in:2010 - 980.167.392 20102011 1.284.207.187 - 20112012 1.284.207.187 - 20122013 995.996.730 - 2013

Jumlah pembayaran sewa minimum 3.564.411.104 980.167.392 Minimum lease payments

Bunga (308.307.686) (74.776.427) Interest

Nilai kini pembayaran sewa Present value of minimum minimum 3.256.103.418 905.390.965 lease payments

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (1.107.838.294) (905.390.965) Current maturities

Kewajiban sewa pembiayaan Long-term obligation underjangka panjang - Bersih 2.148.265.124 - finance lease - Net

16. HUTANG OBLIGASI

16. BONDS PAYABLE

2010 2009Rp Rp

Nilai nominal - US$ 100.000.000 899.100.000.000 940.000.000.000 Nominal value - US$ 100,000,000Diskonto yang belum diamortisasi (11.696.052.709) (24.364.010.879) Unamortized discount

Bersih 887.403.947.291 915.635.989.121 NetDikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun 887.403.947.291 - Less current maturities

Hutang Obligasi Jangka Panjang - 915.635.989.121 Long Terms Bonds Payable

Pada tanggal 31 Oktober 2006, anak perusahaan (FPF B.V.) menerbitkan Guaranteed Senior Secured Notes (Notes) sebesar US$ 100.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang dibayar tiap 6 bulan. Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Harga jual obligasi pada saat penawaran adalah sebesar 97,666% dari nilai nominal obligasi dan tercatat di Bursa Efek Singapura.

On October 31, 2006, the subsidiary (FPF B.V.) issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 at an annual fixed interest rate of 10.75%, payable every six months. The Notes have a term of five years and will be due on October 31, 2011. The Notes were offered at 97.666% of the nominal value and are listed on the Singapore Stock Exchange Securities Trading Limited.

Dalam rangka penerbitan obligasi ini, The Bank of New York Mellon bertindak sebagai Wali Amanat.

In connection with the Notes issuance, The Bank of New York Mellon acts as the Trustee.

Obligasi dijamin oleh Perusahaan dan jaminan tersebut tidak dapat dibatalkan.

The Notes are unconditionally and irrevocably guaranteed by the Company.

Page 125: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 36 -

Perjanjian obligasi tersebut di atas mencakup persyaratan tertentu dan mewajibkan Perusahaan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian.

The Notes agreement governing the above facilities require the Company to fulfill, among others, certain financial ratios. The agreements also provide for various events of default.

Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh Standard and Poors Rating Services pada tanggal 16 Desember 2010 dan Fitch Ratings Ltd. pada tanggal 25 Januari 2011, peringkat obligasi masing-masing adalah B+.

Based on the rating issued by Standard and Poors Rating Services dated December 16, 2010 and and Fitch Ratings Ltd. dated January 25, 2011, the Notes are rated B+ respectively.

Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Tingkat bunga efektif dari obligasi tersebut adalah 12,35%.

The notes are arranged at fixed interest rates, thus the Company and its subsidiary are exposed to fair value interest rate risk. The effective interest rate on these Notes is 12.35%.

17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA

17. POST–EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 2.182 karyawan di tahun 2010 dan 1.923 karyawan di tahun 2009.

The Company calculates and records estimated post-employment benefits obligation for its eligible employees based on the Collective Labour Agreement. The number of employees entitled to benefits is 2,182 in 2010 and 1,923 in 2009.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:

Amounts recognized in income with respect to these post-employment benefits are as follows:

2010 2009Rp Rp

Biaya jasa kini 5.387.213.057 3.678.441.470 Current service costBiaya bunga 3.818.074.317 4.319.843.773 Interest costKerugian aktuarial - (363.408.736) Actuarial costBiaya jasa lalu 491.200.329 491.200.329 Past service cost

Jumlah 9.696.487.703 8.126.076.836 Total

Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated balance sheets arising from the Company’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:

2010 2009Rp Rp

Nilai kini kewajiban yang tidak Present value of unfundeddidanai 77.540.258.080 54.543.918.811 obligation

Biaya jasa lalu yang belum diakui (5.886.982.692) (6.378.183.021) Unrecognized past service costKeuntungan (kerugian) aktuarial

yang belum diakui (15.117.044.970) 3.631.637.525 Unrecognized actuarial gain (loss)

Kewajiban bersih 56.536.230.418 51.797.373.315 Net Liability

Page 126: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 37 -

Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

Movements in the net liability recognized in consolidated balance sheets are as follows:

2010 2009Rp Rp

Saldo awal 51.797.373.315 46.475.846.129 Beginning of the yearMutasi tahun berjalan Movements in current year

Pembayaran manfaat (4.957.630.600) (2.804.549.650) Benefit paymentsBeban tahun berjalan 9.696.487.703 8.126.076.836 Provision during the year

Saldo akhir 56.536.230.418 51.797.373.315 End of the year

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT Dian Artha Tama. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2010 2009

Tingkat diskonto per tahun 7% 10% Discount rate per annumTingkat kenaikan gaji per tahun 5% 5% Salary increment rate per annumTingkat pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement age

18. MODAL SAHAM

18. CAPITAL STOCK

Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Datindo Entrycom), susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on the stockholders list issued by Administration Office of Listed Shares of the Company, PT Datindo Entrycom, the stockholders of the Company are as follows:

PersentaseJumlah Saham/ Pemilikan/ Jumlah Modal

Number of Percentage of Disetor/Total Nama Pemegang Saham Shares Ownership Paid-up Capital Name of Stockholders

% Rp

PT Intercipta Sempana 1.299.375.000 52,44 649.687.500.000 PT Intercipta SempanaPT Intratata Usaha Mandiri 433.125.000 17,48 216.562.500.000 PT Intratata Usaha MandiriPT Garama Dhananjaya 144.312.500 5,82 72.156.250.000 PT Garama DhananjayaMasyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 601.076.287 24,26 300.538.143.500 Public (below 5% each)

Jumlah 2.477.888.787 100 1.238.944.393.500 Total

2010

PersentaseJumlah Saham/ Pemilikan/ Jumlah Modal

Number of Percentage of Disetor/Total Nama Pemegang Saham Shares Ownership Paid-up Capital Name of Stockholders

% Rp

PT Intercipta Sempana 1.299.868.000 52,4 649.934.000.000 PT Intercipta SempanaPT Intratata Usaha Mandiri 433.125.000 17,5 216.562.500.000 PT Intratata Usaha MandiriPT Garama Dhananjaya 144.312.500 5,8 72.156.250.000 PT Garama DhananjayaMasyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 600.583.287 24,3 300.291.643.500 Public (below 5% each)

Jumlah 2.477.888.787 100 1.238.944.393.500 Total

2009

Page 127: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 38 -

19. TAMBAHAN MODAL DISETOR

19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

2010 dan/and 2009Rp

Penjualan saham melalui penawaranumum perdana kepada masyarakat Issuance of shares through initial public pada tahun 1994 103.400.000.000 offering in 1994

Konversi atas obligasi konversi menjadi 3.262.617 lembar saham pada Conversion of convertible bonds into tahun 1995 2.782.583.000 3,262,617 shares in 1995

Jumlah 106.182.583.000 TotalPembagian saham bonus kepada

pemegang saham Perusahaan Distribution of bonus shares to the pada tahun 2000 (102.621.855.176) Company’s stockholders in 2000

Saldo akhir 3.560.727.824 Ending balance

20. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

20. CASH DIVIDEND AND GENERAL RESERVE

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam Akta Notaris No. 11 tanggal 5 Mei 2010 dari Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain untuk membagikan dividen final tahun 2009 secara tunai sebesar Rp 23 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 56.991.442.101 dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 200.000.000. Dividen tunai telah dibagikan seluruhnya pada bulan Juni dan Juli 2010.

Based on the Annual General Stockholders Meeting as stated in Notarial Deed No. 11 dated May 5, 2010 from Imas Fatimah, S.H., the Stockholders decided among others to distribute final dividend for year 2009 by cash amounting to Rp 23 per share or Rp 56,991,442,101 and appropriate Rp 200,000,000 for general reserve. The cash dividend was paid in full by the Company in June and July 2010.

21. PENJUALAN BERSIH

21. NET SALES

2010 2009Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related party PT Wira Mustika Agung 611.933.303.388 561.699.052.439 PT Wira Mustika Agung

Pihak ketiga Third partiesPenjualan dalam negeri 2.396.082.503.457 1.988.318.822.762 Local salesPenjualan ekspor 384.189.936.258 196.705.592.985 Export sales

Penjualan kotor 3.392.205.743.103 2.746.723.468.186 Gross sales

Retur dan potongan penjualan Sales returns and discountsPihak yang mempunyai

hubungan istimewa (325.090.116) (2.639.288.105) Related partyPihak ketiga (5.907.196.569) (10.784.049.062) Third parties

Jumlah (6.232.286.685) (13.423.337.167) Total

Penjualan bersih 3.385.973.456.418 2.733.300.131.019 Net sales

Page 128: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 39 -

Penjualan pihak ketiga dilakukan oleh Perusahaan secara langsung kepada perusahaan manufaktur barang-barang industri dan konsumsi. Penjualan kotor tahunan kepada masing-masing pihak ketiga tidak melebihi 10% dari penjualan bersih.

The Company sold its products directly to industrial and consumer goods manufacturing companies. Annual gross sales to individual third party customers did not exceed 10% of the net sales.

Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing sebesar 18,06% dan 20,45% dari penjualan bersih tahun 2010 dan 2009 (Catatan 27).

Net sales to a related party, represent 18.06% and 20.45% in 2010 and 2009 of net sales, respectively (Note 27).

22. BEBAN POKOK PENJUALAN

22. COST OF GOODS SOLD

2010 2009Rp Rp

Bahan baku Raw materialsAwal tahun 126.418.103.281 138.417.071.797 At beginning of yearPembelian 2.107.589.622.170 1.470.637.051.015 PurchasesAkhir tahun (210.945.794.068) (126.418.103.281) At end of year

Bahan baku yang digunakan 2.023.061.931.383 1.482.636.019.531 Raw materials used

Tenaga kerja langsung 48.902.839.566 46.837.674.273 Direct labor

Biaya pabrikasi Factory overheadListrik, gas dan air 305.444.240.557 296.678.004.132 Electricity, gas and waterPenyusutan (Catatan 8) 146.019.051.121 144.620.855.582 Depreciation (Note 8)Perbaikan dan pemeliharaan 66.597.533.093 55.170.288.827 Repairs and maintenanceTenaga kerja tidak langsung 61.057.290.325 47.143.959.242 Indirect laborLain-lain 69.177.506.921 57.775.742.701 Others

Jumlah biaya pabrikasi 648.295.622.017 601.388.850.484 Total factory overhead

Jumlah biaya produksi 2.720.260.392.966 2.130.862.544.288 Total manufacturing cost

Persediaan barang dalam proses Work in processAwal tahun 2.617.311.603 5.348.826.018 At beginning of yearAkhir tahun (3.239.504.704) (2.617.311.603) At end of year

Beban pokok produksi 2.719.638.199.865 2.133.594.058.703 Cost of goods manufactured

Persediaan barang jadi Finished goodsAwal tahun 155.716.825.609 218.608.030.683 At beginning of yearAkhir tahun (135.877.316.892) (155.716.825.609) At end of year

Beban pokok penjualan 2.739.477.708.582 2.196.485.263.777 Cost of goods sold

Pembelian tahunan dari masing-masing pemasok pihak ketiga tidak melebihi 10% dari pembelian bersih.

Annual purchases from any of the individual third party suppliers did not exceed 10% of the net purchases.

Page 129: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 40 -

23. BEBAN USAHA

23. OPERATING EXPENSES

2010 2009Rp Rp

Penjualan Selling

Pengangkutan 81.088.470.100 71.474.758.360 FreightKomisi 4.032.829.430 5.639.168.609 CommissionGaji dan tunjangan 2.324.191.575 2.195.681.226 Salaries and allowancesPerjalanan 1.223.498.662 925.335.726 Travel Lain-lain 1.647.839.495 1.027.080.156 Others

Jumlah 90.316.829.262 81.262.024.077 Total

Umum dan Administrasi General and Administrative

Gaji dan tunjangan 23.822.469.895 19.834.678.301 Salaries and employees’ benefitsBeban penyisihan piutang Provision for doubtful accounts

ragu-ragu (Catatan 5) 4.252.358.069 - (Note 5)Sewa 3.598.601.486 3.541.714.124 RentsRepresentasi dan sumbangan 3.086.625.000 179.861.233 Representation and donationJasa profesional 2.404.193.879 2.627.923.600 Profesional feePajak dan perizinan 1.207.612.594 417.405.525 Tax and permitPerbaikan dan pemeliharaan 776.771.172 255.337.596 Repairs and maintenancePenyusutan (Catatan 8) 477.911.507 418.586.456 Depreciation (Note 8)Lain-lain 4.712.593.378 3.739.231.116 Others

Jumlah 44.339.136.980 31.014.737.951 Total

24. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

24. INTEREST EXPENSE AND FINANCIAL CHARGES

2010 2009Rp Rp

Beban bunga 141.430.077.192 178.727.296.067 Interest expense Amortisasi premi atas hutang Amortization of premium on

yang direstrukturisasi - (6.195.980.123) restructured loans

Beban bunga - bersih 141.430.077.192 172.531.315.944 Interest expense - netBeban keuangan 10.362.696.492 4.757.955.416 Financial charges

Jumlah 151.792.773.684 177.289.271.360 Total

25. PAJAK PENGHASILAN

25. INCOME TAX

Beban pajak terdiri dari: Tax expense consists of the following:

2010 2009Rp Rp

Pajak kini Current taxPerusahaan 100.083.137.566 114.255.680.639 The CompanyAnak perusahaan 392.583.024 465.112.000 Subsidiary

Pajak tangguhan (2.497.063.105) (3.899.588.312) Deferred tax

Jumlah Beban Pajak 97.978.657.485 110.821.204.327 Total Tax Expense

Page 130: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 41 -

Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

Current tax A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income is as follows:

2010 2009Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidatedlaporan laba rugi konsolidasi 380.980.481.922 387.549.918.604 statements of income

Laba sebelum pajak anak perusahaan (1.538.665.794) (832.915.200) Income before tax of subsidiary

Laba sebelum pajak - Perusahaan 379.441.816.128 386.717.003.404 Income before tax - the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:Imbalan pasca kerja 4.738.857.103 5.321.527.186 Post-employment benefits Biaya pinjaman 12.667.958.169 13.289.460.479 Borrowing costPerbedaan penyusutan Difference between commercial

komersial dan fiskal (10.799.987.590) 3.110.769.592 and fiscal depreciationBeban penyisihan piutang Provision for doubtful

ragu-ragu 4.252.358.069 - accounts expenseSewa pembiayaan (870.933.328) (101.186.784) Finance leaseAmortisasi premi atas hutang Amortization of premium on

yang direstrukturisasi - (6.074.477.148) restructured loans

Jumlah 9.988.252.423 15.546.093.325 Total

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Permanent differences:Kesejahteraan karyawan 9.521.071.361 7.694.519.509 Staff welfareBeban representasi dan Representation and donation

sumbangan 2.380.014.742 1.303.124.309 expensesBeban pajak 1.207.612.594 - Tax expensePerbedaan penyusutan Difference between commercial

komersial dan fiskal 278.233.803 - and fiscal depreciationPenghasilan bunga yang Interest income already

telah dikenakan pajak final (2.484.450.788) (3.204.738.263) subjected to final tax

Jumlah 10.902.481.712 5.792.905.555 Total

Laba kena pajak Perusahaan 400.332.550.263 408.056.002.284 Taxable income of the Company

Perhitungan beban dan hutang pajak kini Perusahan adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable of the Company are computed as follows:

2010 2009Rp Rp

Beban pajak kini 100.083.137.566 114.255.680.639 Current tax expense

Dikurangi pembayaran pajak dimuka Prepayment of income taxesPasal 22 34.678.755.319 7.507.229.168 Article 22Pasal 25 53.746.118.976 33.490.873.824 Article 25

Jumlah 88.424.874.295 40.998.102.992 Total

Hutang pajak penghasilan - Tax payable - The CompanyPerusahaan (Catatan 12) 11.658.263.271 73.257.577.647 (Note 12)

Page 131: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 42 -

Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00109/406/08/054/10 untuk pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar Rp 30.091.511.140, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00064/207/08/054/10 untuk pajak pertambahan nilai tahun 2008 sebesar Rp 80.091.963 dan Surat Tagihan Pajak (STP) No. 00038/107/08/054/10 untuk pajak pertambahan nilai tahun 2008 sebesar Rp 12.604.000. Pada tanggal 6 Mei 2010 nilai restitusi bersih yang telah diterima sebesar Rp 29.998.815.177.

On March 31, 2010, the Company receipt Tax Overpayment Assesment Letter (SKPLB) No. 00109/406/08/054/10 for its 2008 corporate income tax amounting to Rp 30,091,511,140, Tax Underpayment Assesment Letter (SKPKB) No. 00064/207/08/054/10 for its 2008 value added tax amounting to Rp 80,091,963 and Tax Claim Letter (STP) No. 00038/107/08/054/10 for its 2008 value added tax amounting to Rp 12,604,000. On May 6, 2010 net restitution tax had been received amounting to Rp 29,998,815,177.

Pajak Tangguhan Rincian kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Deferred Tax The details of the Company’s deferred tax liabilities are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan)

ke laporan laba ke laporan laba rugi konsolidasi/ rugi konsolidasi/

Credited (charged) Credited (charged) 1 Januari, 2009/ to consolidated 31 Desember 2009/ to consolidated 31 Desember 2010/January 1, 2009 statements of income December 31, 2009 statements of income December 31, 2010

Rp Rp Rp Rp RpPremi yang belum

diamortisasi atas hutang Unamotized premium on yang direstrukturisasi 1.518.619.287 (1.518.619.287) - - - restructured loan

Kewajiban imbalan pasca Post-employment benefitskerja 11.618.961.533 1.330.381.796 12.949.343.329 1.184.714.276 14.134.057.605 obligation

Biaya pinjaman (9.413.367.839) 3.322.365.119 (6.091.002.720) 3.166.989.543 (2.924.013.177) Borrowing costDepreciation of property,

Penyusutan aset tetap (360.359.912.594) 790.757.380 (359.569.155.214) (3.044.228.783) (362.613.383.997) plant, and equipmentBeban penyisihan piutang Provision for doubtful

ragu-ragu - - - 1.063.089.517 1.063.089.517 accountSewa pembiayaan (257.818.753) (25.296.696) (283.115.449) 126.498.552 (156.616.897) Finance lease

Kewajiban pajak tangguhan - Deferred tax liabilities -bersih (356.893.518.366) 3.899.588.312 (352.993.930.054) 2.497.063.105 (350.496.866.949) net

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan.

Based on law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.

Page 132: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 43 -

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective rate to income before tax is as follows:

2010 2009Rp Rp

Laba sebelum beban pajak Income before tax expensemenurut laporan laba rugi per consolidated statements ofkonsolidasi 380.980.481.922 387.549.918.604 operations

Laba sebelum pajak anak perusahaan (1.538.665.794) (832.915.200) Income before tax of subsidiary

Laba sebelum pajak - Perusahaan 379.441.816.128 386.717.003.404 Income before tax - the Company

Pajak dengan tarif yang berlaku 94.860.454.033 108.280.760.953 Tax at effective tax ratesPengaruh pajak atas beban yang tidak

dapat diperhitungkan menurut fiskal 2.725.620.428 1.622.013.555 Tax effect of permanent differencesPengaruh perubahan tarif pajak - 453.317.819 Effect of changes tax rates

Beban Pajak - Perusahaan 97.586.074.461 110.356.092.327 Tax Expense - The Company Beban Pajak - Anak perusahaan 392.583.024 465.112.000 Tax Expense - The Subsidiary

Jumlah Beban Pajak 97.978.657.485 110.821.204.327 Total Tax Expense

26. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 26. BASIC EARNINGS PER SHARE

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar:

The computation of basic earnings per share is based on the following data:

2010 2009Rp Rp

Laba bersih Net IncomeLaba bersih untuk perhitungan laba Net income for computation of basic

bersih per saham dasar 283.001.824.437 276.728.714.277 earnings per share

Jumlah saham Number of sharesLembar/ Lembar/Shares Shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham 2.477.888.787 2.477.888.787 Weighted average number of shares

Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.

At balance sheets date, the Company did not have potentially dilutive shares.

27. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

27. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Hubungan Istimewa a. PT Wira Mustika Agung memiliki sebagian

manajemen yang sama dengan Perusahaan.

Nature of Relationship a. PT Wira Mustika Agung has partly the same

management as the Company.

b. Lila Notopradono adalah komisaris Perusahaan.

b. Lila Notopradono is a commissioner of the Company.

Page 133: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 44 -

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:

Transactions with Related Parties In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties as follows:

a. Perusahaan telah menunjuk PT Wira Mustika

Agung sebagai distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih kepada PT Wira Mustika Agung adalah sebesar 18,06% dan 20,45% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo piutang atas penjualan tersebut masing-masing sebesar Rp 105.186.637.474 dan Rp 116.124.303.425 yang mewakili 2,34% dan 3,16% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari Piutang Usaha di neraca konsolidasi (Catatan 5).

a. The Company has appointed PT Wira Mustika Agung as a distributor of the Company's products. Net sales to PT Wira Mustika Agung represent 18.06% and 20.45% of the Company’s net sales in 2010 and 2009, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions as those done with third parties. The related outstanding receivables from these sales transactions amounting to Rp 105,186,637,474 and Rp 116,124,303,425 which represent 2.34% and 3.16% of total assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are presented as part of Trade Accounts Receivable in the consolidated balance sheets (Note 5).

b. Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan dengan Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, dengan biaya sewa tahunan sebesar US$ 375.000 yang dicatat sebagai beban sewa pada Beban Umum dan Administrasi.

b. The Company has entered into a land and building rental agreement with Lila Notopradono, a commissioner of the Company, with a total annual rent of US$ 375,000, which is recorded as rent expense under General and Administrative Expense.

28. INFORMASI SEGMEN

28. SEGMENT INFORMATION

Informasi segmen geografis (berdasarkan lokasi pelanggan) sebagai berikut:

Financial information presented based on geographical segment (according to location of customers) as follows:

Timur Tengah/ Bagian lainnya di Asia/ Lain-lain/ Jumlah/Indonesia Middle East Other Parts of Asia Others Total

Rp Rp Rp Rp RpPENDAPATAN REVENUEPenjualan eksternal 3.001.783.520.161 76.480.145.450 302.860.445.887 4.849.344.920 3.385.973.456.418 External sales

HASIL RESULTHasil segmen 598.961.019.237 18.613.415.973 27.874.108.214 1.047.204.412 646.495.747.836 Segment ResultBeban usaha 54.246.655.144 7.957.014.066 27.586.893.429 526.266.623 90.316.829.262 Operating expensesBeban usaha yang tidak Unallocated operating

dapat dialokasikan - - - - 44.339.136.980 expenses

Laba operasi 544.714.364.093 10.656.401.907 287.214.785 520.937.789 511.839.781.594 Income from operation

Keuntungan kurs mata uang Gain on foreign exchange - asing - bersih 33.464.119.996 net

Penghasilan bunga 2.484.450.788 Interest incomeInterest expense

Beban bunga dan keuangan (151.792.773.684) and financial chargesKerugian atas instrumen Loss on derivative financial

keuangan derivatif - bersih (15.166.079.264) instruments - netLain-lain - bersih 150.982.492 Others - net

Laba sebelum pajak 380.980.481.922 Income before taxBeban pajak (97.978.657.485) Tax expense

Laba bersih 283.001.824.437 Net income

Informasi lainnya: Other information:Aset yang tidak dapat

dialokasikan 4.495.022.404.702 Unallocated AssetsKewajiban yang tidak dapat

dialokasikan 2.684.424.213.751 Unallocated LiabilitiesPengeluaran modal 674.055.806.943 Capital expenditurePenyusutan 146.526.562.630 Depreciation

2010

Page 134: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 45 -

Timur Tengah/ Bagian lainnya di Asia/ Lain-lain/ Jumlah/Indonesia Middle East Other Parts of Asia Others Total

Rp Rp Rp Rp RpPENDAPATAN REVENUEPenjualan eksternal 2.536.617.001.302 19.652.561.577 175.768.129.499 1.262.438.641 2.733.300.131.019 External sales

HASIL RESULTHasil segmen 519.717.394.018 3.481.149.759 13.334.301.752 282.021.713 536.814.867.242 Segment ResultBeban usaha 53.272.633.346 605.630.686 27.338.102.274 45.657.771 81.262.024.077 Operating expensesBeban usaha yang tidak Unallocated operating

dapat dialokasikan - - - - 31.014.737.951 expenses

Laba operasi 466.444.760.672 2.875.519.073 (14.003.800.522) 236.363.942 424.538.105.214 Income from operation

Keuntungan kurs mata uang Gain on foreign exchange - asing - bersih 178.159.853.154 net

Penghasilan bunga 3.204.738.263 Interest incomeInterest expense

Beban bunga dan keuangan (177.289.271.360) and financial chargesKerugian atas instrumen Loss on derivative financial

keuangan derivatif - bersih (41.703.214.249) instruments - netLain-lain - bersih 639.707.582 Others - net

Laba sebelum pajak 387.549.918.604 Income before taxBeban pajak (110.821.204.327) Tax expense

Laba bersih 276.728.714.277 Net income

Informasi lainnya: Other information:Aset yang tidak dapat

dialokasikan 3.671.234.906.908 Unallocated AssetsKewajiban yang tidak dapat

dialokasikan 2.086.647.098.293 Unallocated LiabilitiesPengeluaran modal 75.183.903.093 Capital expenditurePenyusutan 145.069.042.038 Depreciation

2009

Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen usaha karena hanya memiliki satu segmen usaha, yaitu kertas kemasan.

The Company does not represent business segment information since it only has one business segment, packaging paper.

29. IKATAN

29. COMMITMENTS

a. Fasilitas kredit yang belum digunakan Perusahaan mempunyai fasilitas-fasilitas kredit jangka pendek dan jangka panjang yang belum digunakan dari beberapa bank sebesar US$ 37.073.583 pada tanggal 31 Desember 2010 dan US$ 55.831.635 pada tanggal 31 Desember 2009.

a. Unused credit facilities

The Company has unused short-term and long-term credit facilities from several banks amounting to US$ 37,073,583 as of December 31, 2010 and US$ 55,831,635 as of December 31, 2009.

b. Fasilitas hutang sindikasi yang belum digunakan

b. Unused syndicated loan facility

Pada tanggal 22 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$ 120.000.000. Fasilitas pinjaman sindikasi ini diatur oleh The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Bank UOB Buana dan Oversea-Chinese Banking Corporation yang akan digunakan untuk melunasi hutang obligasi dan modal kerja. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun setelah tanggal penggunaan pinjaman pertama kali. Pinjaman sindikasi ini akan dijamin dengan mesin dan peralatan dan tanah seluas 42.481 m2.

On October 22, 2010, the Company signed a US$ 120,000,000 credit facility. The syndicated loan facility is arranged by The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) ), Bank UOB Buana and Oversea-Chinese Banking Corporation that will be used to repay the bonds payable and working capital. The loan term is 5 years after the first utilisation date. Syndicated loans will be secured by machinery and equipment and land area of 42,481 m2.

Fasilitas pinjaman sindikasi ini belum digunakan sampai 31 Desember 2010.

This syndicated loan has not been drawndown as of December 31, 2010.

Page 135: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 46 -

Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pinjaman sampai dengan 31 Desember 2010 sebesar Rp 11.112.981.628 dicatat sebagai beban tangguhan dan akan dipindahkan sebagai biaya perolehan pinjaman pada saat pencairan untuk menentukan hasil bersih pinjaman yang diterima.

Expenses incurred to obtain this loan facility until December 31, 2010 amounting to Rp 11,112,981,628 are recorded as deferred charges, and will be transferred to the borrowing cost as of the drawdown of the loan to determine the net loan balance obtained.

c. Kontrak derivatif

c. Derivative contracts

Estimasi nilai wajar instrumen derivatif Perusahaan adalah sebagai berikut:

The estimated fair values of the Company’s derivative instruments are summarized below:

Jumlah Nilai Jumlah Nilai nosional/ wajar/ nosional/ wajar/

Total Fair Total Fairnotional value notional value

USD Rp USD Rp

Swap suku bunga 60.000.000 5.680.028.286 - - Interest rate swaps Kontrak perubahan nilai Forward foreign exchange

mata uang asing 13.000.000 1.439.953.605 28.000.000 6.501.200.364 contracts

Jumlah nilai wajar 7.119.981.891 6.501.200.364 Total fair value

Disajikan dalam neraca sebagai: Presented on balance sheet as:Kewajiban lancar 1.439.953.605 6.501.200.364 Current liabilitiesKewajiban tidak lancar 5.680.028.286 - Noncurrent liabilities

Jumlah 7.119.981.891 6.501.200.364 Total

2010 2009

Swap Suku Bunga Pada tahun 2010, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian swap mata uang dengan beberapa Bank untuk megantisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi tingkat bunga sehubungan dengan fasilitas hutang bank tertentu. Berdasarkan perjanjian tersebut tersebut Perusahaan membayar secara triwulanan tingkat bunga tetap kepada Bank, pada saat yang sama, Bank akan membayar bunga pada tingkat bunga mengambang LIBOR US$.

Interest Rate Swaps In 2010, the Company entered into several interest rate swap agreements to anticipate the Company’s risk on the fluctuation of interest rates on certain bank loan facilties. According to the agreements, the Company pays quarterly fixed interest to the Banks, at the same time, the Banks will pay quarterly interest at LIBOR US$ floating rate.

Page 136: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 47 -

Tanggal Tanggal Tingkat bungakontrak/ berakhir/ tetap per tahun/Contract Termination Nosional/ Annual fixed

Bank date date Notional Marked to market interestUS$ Rp

Standard Chartered Bank, Jakarta 5 Pebruari/ 22 Nopember/ 10.000.000 1.915.451.631 0,29013%February 5, November 23,

2010 2013

The Hongkong and Shanghai 19 Pebruari/ 22 Nopember/ 10.000.000 2.086.415.496 2,080000%Bank Corporation Limited, February 19, November 23,Jakarta 2010 2013

PT Bank United Oversead Bank 8 Pebruari/ 22 Nopember/ 5.000.000 854.055.090 1,93%(UOB) Indonesia February 8, November 23,

2010 201311 Pebruari/ 22 Nopember/ 5.000.000 939.487.572 2,02%February 11, November 23,

2010 20138 September/ 22 Nopember/ 10.000.000 (57.443.499) 1,00%September 8, November 23,

2010 201314 September/ 22 Nopember/ 15.000.000 56.211.732 1,05%September 14, November 23,

2010 201322 September/ 22 Nopember/ 5.000.000 (114.149.736) 0,91%September 22, November 23,

2010 2013

Jumlah/Total 60.000.000 5.680.028.286

2010

Kontrak Perubahan Nilai Mata Uang Asing Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract Mata Uang Asing dengan beberapa bank dan lembaga keuangan. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang tertentu.

Forward Foreign Exchange Contracts In 2010 and 2009, the Company signed Forward Currency Contracts with several banks and financial intitutions. This transaction is intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to settlement of certain bank loans and long-term loans.

nosional/ nilai wajar/ jatuh tempo/ nosional/ nilai wajar/Bank notional fair value due notional fair value

USD Rp USD Rp

Standard Chartered Bank, Jakarta - - - 19.000.000 4.230.018.800

The Hongkong and Shanghai Bank Corporation Limited, Jakarta - - - 9.000.000 2.271.181.564

Morgan Stanley & Co. International Plc 13.000.000 1.439.953.605 Januari - Maret/ - -January-March,

2011

Jumlah/Total 13.000.000 1.439.953.605 28.000.000 6.501.200.364

2010 2009

Page 137: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 48 -

Di tahun 2010 dan 2009, Perusahan telah mengeksekusi beberapa kontrak forward mata uang yang menghasilkan kerugian atas intrumen keuangan derivatif masing-masing sebesar Rp 8.046.097.373 dan Rp 35.202.013.885.

In 2010 and 2009, the Company has executed several currency forward rates and recognized loss on derivative financial instruments amounting to Rp 8,046,097,373 and Rp 35,202,013,885, respectively.

30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM

MATA UANG ASING

30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

At December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiary had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:

2010 2009Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

asing/ dalam/ asing/ dalam/Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in

currencies Rp currencies Rp

Aset AssetsKas dan bank USD 11.186.673 100.579.376.044 13.379.248 125.764.931.012 Cash on hand and in banks

EUR 1.418.838 16.963.627.407 89.474 1.208.794.095JPY 1.522.700 167.496.962 12.591.699 1.284.353.277

Piutang usaha USD 1.149.938 10.339.089.771 32.779 308.126.924 Trade accounts receivablePiutang lain-lain EUR 7.188 86.529.384 444 5.998.440 Other accounts receivable

Jumlah aset 128.136.119.568 128.572.203.748 Total assets

Kewajiban LiabilitiesHutang bank USD 23.081.473 207.525.525.900 24.429.390 229.636.264.308 Bank loansHutang usaha USD 5.736.562 51.577.432.179 4.497.252 42.274.169.324 Trade accounts payable

EUR 209.426 2.503.856.026 170.335 2.301.228.841SGD 69.431 484.669.616 42.328 283.557.060JPY 1.589.631 175.320.386 60.821 6.207.778

Hutang lain-lain USD 3.586.069 32.242.346.379 64.355 604.933.428 Other accounts payableEUR 1.513.078 18.090.042.822 54.000 729.523.260JPY 61.500.000 6.782.835.000 - -GBP 1.529 21.249.178 - -

Biaya yang masih harus dibayar USD 4.595.337 41.316.673.526 4.233.039 39.790.567.070 Accrued expensesHutang bank jangka panjang USD 77.960.495 700.942.810.545 7.501.406 70.513.216.400 Long-term bank loans Kewajiban sewa pembiayaan USD 362.151 3.256.103.418 - - Obligaiton under finance leaseHutang obligasi USD 100.000.000 899.100.000.000 100.000.000 940.000.000.000 Bonds payableInstrumen keuangan derivatif USD 791.901 7.119.981.891 691.617 6.501.200.364 Derivative financial instruments

Jumlah kewajiban 1.971.138.846.866 1.332.640.867.833 Total liabilities

Jumlah Kewajiban - Bersih (1.843.002.727.298) (1.204.068.664.085) Total Liabilities - net

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company and its subsidiary on December 31, 2010 and 2009 were as follows:

Mata uang 2010 2009 Foreign currencyRp Rp

1 USD 8.991 9.400 USD 11 SGD 6.981 6.699 SGD 11 JPY 110 102 JPY 11 EUR 11.956 13.510 EUR 1

Page 138: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 49 -

31. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

31. SUBSEQUENT EVENT

Sampai tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan telah membeli kembali sebagian hutang obligasi sejumlah US$ 13.600.000.

Until March 25, 2011, the Company has bought back some of its bonds payable totaling US$ 13,600,000.

32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

32. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT

a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

a. Financial risk management objectives and policies

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan anak perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

The Company and its subsidiary’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risks. The Company and its subsidiary operate within defined guidelines that are approved by the Board.

i. Manajemen risiko mata uang asing

i. Foreign currency risk management

Sebagai perusahaan yang berbasis di Indonesia, Perusahaan melakukan sebagian besar transaksinya dalam Rupiah, dan akun serta laporan keuangan Perusahaan pun dilaporkan dalam Rupiah. Perusahaan juga melakukan transaksi rutin dalam mata uang asing, yaitu untuk pembelian bahan baku atau peralatan untuk keperluan pemeliharaan mesin dan ekspansi, serta untuk penjualan produk ke pasar mancanegara. Untuk transaksi ini, Perusahaan menghadapi risiko selisih nilai tukar akibat pergerakan mata uang, dan untuk mengelola risiko ini Perusahaan memantau piutang dan hutang dalam mata uang asing untuk mengurangi dampak pergerakan nilai tukar.

As a business based in Indonesia, FajarPaper conducts the majority of its normal transactions in Rupiah, and the Company’s accounts and financial records are reported in Rupiah. The Company also undertakes routine foreign currency transactions: for the purchase of waste materials or equipment for maintenance and expansion, and the sale of products to overseas markets. There is an exchange risk exposure inherent in these transactions as a result of currency movements, and this is monitored daily. The Company actively manages balances of receivables and payables in foreign currency in order to minimize the impact of exchange rate volatility.

Perusahaan menerapkan kebijakan berikut berkaitan dengan mata uang asing: Perusahaan sewaktu-waktu melakukan

transaksi lindung nilai. Perusahaan memiliki forward currency swap dengan nilai nosional sebesar US$ 13.000.000 dan US$ 28.000.000, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 29c).

The Company’s currency exchange policy are as follows: From time to time the Company may

enter into hedging transactions. The Company has outstanding forward currency swap with notional amount of US$ 13,000,000 and US$ 28,000,000 as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 29c).

Perusahaan umumnya memiliki

sejumlah besar kas yang diperolehnya dari piutang dalam Rupiah, dan kekurangan mata uang Dolar Amerika Serikat, sehingga perusahaan mengkonversi kelebihan kas Rupiah menjadi Dolar Amerika Serikat.

In the normal course of business, the Company has a large amount of cash gererated by Rupiah receivables and is short in US Dollars, consequently the Company converts Rupiah surplus cash into US Dollars at the appropriate opportunity.

Page 139: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 50 -

Perusahaan memantau piutang dalam negeri secara teratur demi efisiensi modal kerja dan menekan risiko yang mungkin terjadi akibat perubahan harga, mengingat harga ditetapkan dalam Dolar Amerika Serikat.

Regular monitoring is undertaken to control domestic receivables from the perspective of working capital efficiency and to minimize underlying risks associated with price changes, as prices are tied to the US Dollar.

Perusahaan memiliki fasilitas pinjaman

yang dapat ditarik dalam mata uang Dollar Amerika Serikat maupun dalam mata uang lain (Rupiah). Perusahaan juga dapat mengkonversi fasilitas pinjaman dalam Dollar Amerika Serikat menjadi Rupiah, atau sebaliknya.

The Company has loan facilities that can be drawndown in US Dollar or other currencies (Rupiah). The Company also has the ability to convert its loan facilities denominated in US Dollar to Rupiah, or vice versa

ii. Manajemen risiko tingkat bunga

ii. Interest rate risk management

Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko tingkat bunga karena pendanaan mereka memiliki tingkat bunga baik tetap maupun mengambang. Pinjaman Perusahaan dan anak perusahaan yang terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar (Catatan 16) dan risiko suku bunga atas arus kas (Catatan 9 dan 14).

The Company and its subsidiary are exposed to interest rate risk because they borrow funds at both fixed and floating rates. The Company and its subsidiaries borrowings that are exposed to fair value interest rate risk (Note 16) and cash flow interest rate risk (Notes 9 and 14).

Untuk tingkat bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah kewajiban terhutang pada saat tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 150 basis poin suku bunga Dollar Amerika Serikat dan Rupiah pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan (menurunkan) laba untuk tahun 2010 masing-masing sebesar US$ 1.515.630 dan Rp 2.831.901.273. Analisis ini mengansumsikan bahwa semua variabel lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.

For floating rate liabilities, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of liability outstanding at the balance sheet date was outstanding for the whole year. A change of 150 basis points in interest rates in U.S. Dollar and Rupiah at the reporting dates would have increased (decreased) profit for 2010 by US$ 1,515,630 dan Rp 2,831,901,273. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to interest rates on its variable rate borrowings.

Perusahaan juga memiliki swap tingkat bunga dengan niliai nosional US$ 60.000.000, di mana pinjaman sindikasi dengan tingkat bunga mengambang berdasarkan LIBOR 3 bulan diubah menjadi suku bunga tetap rata-rata 2,01% selama tahun 2010 sampai 2013 (Catatan 29c).

Company also entered into an interest rate swap (IRS) contract with notional amount of US$ 60,000,000, whereas the syndicated loan facility with floating interest rate based on 3-month LIBOR is changed to average fixed interest rate of 2.01% for 2010 until 2013 (Note 29c).

Page 140: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 51 -

iii. Manajemen risiko kredit

iii. Credit risk management

Eksposur risiko kredit Perusahaan dan anak perusahaan terutama dalam mengelola penagihan piutang. Perusahaan memiliki banyak pelanggan, sehingga dapat mengurangi risiko kredit yang terkonsentrasi pada beberapa pelanggan tertentu.

The exposure to credit risk of the Company and its subsidiary arises mainly from collectibility of receivables. The Company has a large number of customers, to reduce the credit risks that are concentrated only on certain customers.

Perusahaan dan anak perusahaan melakukan monitoring kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya tepat waktu dan melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan.

The Company and its subsidiary perform timely monitoring of receivables’ collections and also perform a review of each customer receivables on a regular basis to assess the potential for failure of collection.

Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasi setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan anak perusahaan terhadap risiko kredit.

The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Company and its subsidiary’s exposure to credit risk.

iv. Manajemen risiko likuiditas

iv. Liquidity risk management

Perusahaan dan anak perusahaan memelihara kecukupan kas dan secara internal menghasilkan dana dari operasional untuk mengatasi risiko likuiditasnya. Kebutuhan modal Perusahaan berhubungan dengan pendanaan modal kerja dan pembelanjaan modal, terutama diperoleh melalui pinjaman Bank. Perusahaan dan anak perusahaan juga mengawasi pemanfaatan modal kerja sehingga dapat mengurangi jumlah kas yang tertahan dalam persediaan barang.

The Company and its subsidiary maintain adequate cash and internally generated cash from operations to manage its liquidity risk. The Company’s capital requirements relate to working capital funding and capital expenditures are mainly obtained from bank loan facilities. The Company and its subsidiary closely monitor the use of working capital to reduce the level of cash tied up in inventory.

b. Nilai wajar instrumen keuangan

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

b. Fair value of financial instruments

Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.

33. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI

PERUSAHAAN

33. FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT COMPANY ONLY

Informasi keuangan tersendiri Perusahaan menyajikan informasi neraca, laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada anak perusahaan dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Laporan keuangan tersendiri Perusahaan disajikan dari halaman 53 sampai dengan 57.

The financial information of the parent Company only presents balance sheets, statements of income, statements of changes in equity and statements of cash flows information in which the investment in its subsidiary was accounted for using the equity method. Financial information of the parent Company only was presented on pages 53 to 57.

Page 141: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS

THEN ENDED (Continued)

- 52 -

34. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

34. APPROVAL OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 52 dan informasi tambahan dari halaman 53 sampai dengan 57 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 25 Maret 2011.

The consolidated financial statements on pages 3 to 52 and supplementary information on pages 53 to 57 were approved by the Company’s Directors and authorized for issue on March 25, 2011.

Page 142: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYINDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI SCHEDULE I: PARENT COMPANY'SINDUK PERUSAHAAN *) BALANCE SHEETS *)31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009

2010 2009Rp Rp

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan bank 167.377.528.722 166.331.849.807 Cash on hand and in banksPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 105.186.637.474 116.124.303.425 Related party

Pihak ketiga 422.406.806.499 356.987.511.332 Third parties Piutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 5.423.800 Related party

Pihak ketiga 592.752.397 314.377.501 Third parties Persediaan 502.124.039.249 386.486.864.969 InventoriesUang muka 7.081.384.530 3.204.702.238 AdvancesPajak dibayar dimuka - 31.224.878.371 Prepaid taxesBiaya dibayar dimuka 3.372.086.406 3.139.843.328 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 1.208.141.235.277 1.063.819.754.771 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSInvestasi saham 12.450.395.142 11.818.544.800 Investment in share stocksAset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation ofRp 1.687.264.322.508 tahun 2010 dan Rp 1,687,264,322,508 in 2010 andRp 1.541.226.256.211 tahun 2009 3.077.945.132.559 2.550.452.554.913 Rp 1,541,226,256,211 in 2009

Advances for purchase of property, Uang muka pembelian aset tetap 191.407.761.620 53.628.365.024 plant and equipment Biaya transaksi yang ditangguhkan 11.112.981.628 - Deferred transaction costUang jaminan 3.829.500.000 839.970.400 Guarantee deposits

Jumlah Aset Tidak Lancar 3.296.745.770.949 2.616.739.435.137 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 4.504.887.006.226 3.680.559.189.908 TOTAL ASSETS

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS *) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD

- 53 -

Page 143: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYINDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI SCHEDULE I: PARENT COMPANY'SINDUK PERUSAHAAN *) BALANCE SHEETS *)31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued)

2010 2009Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESHutang bank 207.525.525.900 229.636.264.308 Bank loansHutang usaha kepada pihak ketiga 141.052.709.120 91.653.916.843 Trade accounts payable to third parties Hutang lain-lain

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa 714.919.365 -

Pihak ketiga 65.162.562.969 1.591.628.794 Other accounts payableHutang pajak 23.931.719.295 85.386.028.389 Taxes payableBiaya yang masih harus dibayar 52.361.019.906 46.312.417.969 Accrued expensesInstrumen keuangan derivatif 1.439.953.605 6.501.200.364 Derivative financial instrumentHutang jangka panjang yang jatuh Current maturities of long-term

tempo dalam satu tahun loansBank 61.132.686.120 - BanksKewajiban sewa pembiayaan 1.107.838.294 905.390.965 Obligation under finance leaseHutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 908.091.000.000 - Accounts payable to related partyBiaya pinjaman yang belum diamortisasi (11.696.052.709) - Unamortized borrowing cost

Jumlah Kewajiban Lancar 1.450.823.881.865 461.986.847.632 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIESKewajiban pajak tangguhan 350.496.866.949 352.993.930.054 Deferred tax liabilitiesHutang jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam Long-term loans - net of current satu tahun maturitiesInstrumen keuangan derivatif 5.680.028.286 - Derivative financial instrumentBank 828.603.542.633 304.157.241.171 BanksKewajiban sewa pembiayaan 2.148.265.124 - Obligation under finance leaseHutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa - 949.400.000.000 Accounts payable to related partyBiaya pinjaman yang belum diamortisasi - (24.364.010.879) Unamortized borrowing cost

Kewajiban imbalan pasca kerja 56.536.230.418 51.797.373.315 Post-employment benefits obligation

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.243.464.933.410 1.633.984.533.661 Total Noncurrent Liabilities

JUMLAH KEWAJIBAN 2.694.288.815.275 2.095.971.381.293 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 500 per Capital stock - Rp 500 par value per

saham shareModal dasar - 5.000.000.000 saham Authorized - 5,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed and paid-up -

2.477.888.787 saham 1.238.944.393.500 1.238.944.393.500 2,477,888,787 shares Tambahan modal disetor 3.560.727.824 3.560.727.824 Additional paid-in capitalSaldo laba Retained earning

Ditentukan penggunaannya 400.000.000 200.000.000 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 567.693.069.627 341.882.687.291 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 1.810.598.190.951 1.584.587.808.615 TOTAL EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.504.887.006.226 3.680.559.189.908 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS *) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD- 54 -

Page 144: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYINDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI SCHEDULE II: PARENT COMPANY'STERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) STATEMENTS OF INCOME *)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010DAN 2009 AND 2009

2010 2009Rp Rp

PENJUALAN BERSIH 3.385.973.456.418 2.733.300.131.019 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.739.477.708.582 2.196.485.263.777 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 646.495.747.836 536.814.867.242 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESPenjualan 90.316.829.262 81.262.024.077 SellingUmum dan administrasi 43.876.765.814 30.459.301.351 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 134.193.595.076 111.721.325.428 Total Operating Expenses

LABA USAHA 512.302.152.760 425.093.541.814 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 58.345.910.761 192.025.847.813 Gain on foreign exchange - netPenghasilan bunga 2.484.450.788 3.204.738.263 Interest incomeBeban bunga dan keuangan (177.967.389.330) (192.569.890.819) Interest expense and financial chargesKerugian atas instrumen keuangan Loss on derivative financial instruments -

derivatif - bersih (15.166.079.264) (41.703.214.249) netLain-lain - bersih (557.229.587) 665.980.582 Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (132.860.336.632) (38.376.538.410) Other Charges - Net

BAGIAN LABA BERSIH ANAK EQUITY IN NET EARNINGS OF PERUSAHAAN 1.146.082.770 367.803.200 SUBSIDIARY

LABA SEBELUM PAJAK 380.587.898.898 387.084.806.604 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK (97.586.074.461) (110.356.092.327) TAX EXPENSE

LABA BERSIH 283.001.824.437 276.728.714.277 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 114,21 111,68 BASIC EARNINGS PER SHARE

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS *) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD

- 55 -

Page 145: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYINDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR III : INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS SCHEDULE III: PARENT COMPANY'STERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY *)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

TambahanModal Modal Disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah

Disetor/ Additional penggunaannya/ penggunaannya/ Ekuitas/Paid-up Capital Paid-in Capital Appropriated Unappropriated Total Equity

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2009 1.238.944.393.500 3.560.727.824 200.000.000 65.153.973.014 1.307.859.094.338 Balance as of January 1, 2009

Laba bersih tahun berjalan - - - 276.728.714.277 276.728.714.277 Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2009 1.238.944.393.500 3.560.727.824 200.000.000 341.882.687.291 1.584.587.808.615 Balance as of December 31, 2009

Cadangan umum - - 200.000.000 (200.000.000) - Appropriation for general reserve

Dividen tunai - - - (56.991.442.101) (56.991.442.101) Cash dividend

Laba bersih tahun berjalan - - - 283.001.824.437 283.001.824.437 Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2010 1.238.944.393.500 3.560.727.824 400.000.000 567.693.069.627 1.810.598.190.951 Balance as of December 31, 2010

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS *) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD

Saldo Laba/Retained earnings

- 56 -

Page 146: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARYINDUK PERUSAHAAN SAJA PARENT COMPANY ONLYDAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS SCHEDULE IV: PARENT COMPANY'STERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *) STATEMENTS OF CASH FLOWS *)UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

2010 2009Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari pelanggan 3.335.744.185.271 2.608.095.305.366 Cash receipts from customersPembayaran kepada pemasok, karyawan Cash paid to suppliers and employees and

dan untuk beban operasi lain (1.881.098.224.173) (1.497.864.688.530) for other operational expenses

Kas dihasilkan dari operasi 1.454.645.961.098 1.110.230.616.836 Cash generated by operationsPembayaran untuk: Payments of:

Beban bunga dan keuangan (166.392.298.742) (205.541.955.687) Interest and financial chargesPajak penghasilan (155.807.986.150) (40.416.290.688) Income taxes

Penerimaan dari: Receipts from:Restitusi pajak penghasilan 29.998.815.177 - Income tax refundPenghasilan bunga 2.484.450.788 3.204.738.263 Interest income

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.164.928.942.171 867.477.108.724 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESHasil penjualan aset tetap 223.727.273 186.000.000 Proceeds from sale of property, plant and equipmentPerolehan aset tetap (623.379.471.839) (71.734.539.059) Acquisition of property, plant and equipment

Payment of advances for purchase of property,Pembayaran uang muka pembelian aset tetap (184.446.935.700) (53.413.251.388) plant and equipmentPembayaran uang jaminan (2.989.529.600) (297.059.210) Payment for guarantee deposits

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (810.592.209.866) (125.258.849.657) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPerolehan hutang bank dan lembaga Proceeds from long-term bank loans and financial

keuangan jangka panjang 978.752.048.506 235.364.229.312 institutionPembayaran hutang bank (874.790.869.886) (495.417.211.475) Payment of bank loansPembayaran hutang bank dan lembaga Payment of long-term bank loans and financial

keuangan jangka panjang (387.489.724.734) (481.891.418.526) institutionPembayaran dividen (56.991.442.101) - Dividend paymentPembayaran biaya perolehan pinjaman (11.112.981.628) - Payment of transaction costPembayaran kewajiban sewa pembiayaan (1.658.083.547) (762.112.002) Payment of obligation under finance lease

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (353.291.053.390) (742.706.512.691) Net Cash Used in Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND BANK 1.045.678.915 (488.253.624) AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING KAS DAN BANK AWAL TAHUN 166.331.849.807 166.820.103.431 OF YEAR

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 167.377.528.722 166.331.849.807 CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR

INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTAL INFORMATIONAktivitas operasi, investasi dan pendanaan

yang tidak mempengaruhi kas: Non-cash operating, investing and financing activities: Perolehan persediaan melalui hutang bank 928.154.277.559 534.606.775.534 Purchase of inventories through bank loansReklasifikasi uang muka pembelian aset Reclassification of advances for purchase

tetap ke aset tetap 46.667.539.104 3.449.364.034 to property, plant and equipment Penambahan aset tetap sewa pembiayaan Acquisiton of property, plant and equipment

melalui kewajiban sewa pembiayaan 4.008.796.000 - under obligation under finance lease

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS *) PRESENTED UNDER EQUITY METHOD

- 57 -

Page 147: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

NotesCatatan

Page 148: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

NotesCatatan

Page 149: Meeting the Growth Challenge 16 20 22 30 Contents Daftar Isi ... Sekitar 60% bahan baku berasal dari dalam negeri yaitu ... rokok, barang elektronik dan alat tulis

PT Fajar Surya Wisesa Tbk.

Jl. Abdul Muis No. 30Jakarta 10160 - IndonesiaPhone +62 21 3441316 - 3448887Fax +62 21 3457643 - 344 8889

http://www.fajarpaper.com

Factory - Pabrik

Jl. Kampung Gardu Sawah RT. 001/1-1Desa Kalijaya, Cikarang BaratBekasi 17520 - IndonesiaPhone +62 21 890 0330Fax +62 21 890 2775