fisiologi penglihatan
DESCRIPTION
hhhTRANSCRIPT
Fisiologi PenglihatanFisiologi Penglihatan
dr Hadi Sarosa, M.Kesdr Hadi Sarosa, M.Kes
Bola MataBola Mata
Terdiri dari 3 lapisanTerdiri dari 3 lapisan Lapisan penyokong, Lapisan penyokong,
merupakan lapisan yang merupakan lapisan yang tebal : tebal :
Sklera dan Sklera dan korneakornea
Lapisan vaskular (Uvea)Lapisan vaskular (Uvea) KoroidKoroid Korpus siliareKorpus siliare IrisIris
Lapisan retinaLapisan retina
LAPISAN PENYOKONGLAPISAN PENYOKONG
Sklera : 5/6, merupakan lapisan putih, tebal Sklera : 5/6, merupakan lapisan putih, tebal dan keras untuk melindungi dan membentuk dan keras untuk melindungi dan membentuk bola matabola mata
Kornea, merupakan lapisan bening yang Kornea, merupakan lapisan bening yang avaskularavaskular
KORNEAKORNEA Merupakan media refrakta, dengan pembiasan Merupakan media refrakta, dengan pembiasan
sinar terkuat : 40 -50 dioptrisinar terkuat : 40 -50 dioptri Terdiri dari 5 lapisTerdiri dari 5 lapis
Epitel : terdiri dari 5 lapis sel yang saling tumpang Epitel : terdiri dari 5 lapis sel yang saling tumpang tindih (basal, poligonal dan gepeng)tindih (basal, poligonal dan gepeng)
Membrana Bowman : kolagen, tidak dapat regenerasiMembrana Bowman : kolagen, tidak dapat regenerasi Stroma : susunan kolagen yang berupa lamella yang Stroma : susunan kolagen yang berupa lamella yang
teranyam teraturteranyam teratur Membrana Descement : aselular, elastik dan Membrana Descement : aselular, elastik dan
berkembang terus seumur hidupberkembang terus seumur hidup Endothel : berbentuk heksagonal satu lapisEndothel : berbentuk heksagonal satu lapis
KorneaKornea Disarafi oleh N TrigeminusDisarafi oleh N Trigeminus
Sensorik dan motorikSensorik dan motorik Punya 3 cabang dari gln Punya 3 cabang dari gln
GasseriGasseri.. N.ophthalmicusN.ophthalmicus, sensoris , sensoris
untuk dahi, kelopak mata untuk dahi, kelopak mata atas, conjunctiva, cornea, atas, conjunctiva, cornea, gld.lakrimalis, corpus ciliaregld.lakrimalis, corpus ciliare
N.maksilarisN.maksilaris,, sensoris un sensoris un tuk pipi, palpebra inferior, tuk pipi, palpebra inferior, bibir atas, gigi atas, mucosa bibir atas, gigi atas, mucosa hidunghidung
N.mandibularisN.mandibularis, , Sensoris untuk : dagu, Sensoris untuk : dagu,
bibir bawah, gigi bibir bawah, gigi bawah, mucosa mulut, bawah, mucosa mulut, lidah bag.depan.lidah bag.depan.
Motorik untuk otot Motorik untuk otot pengunyahpengunyah
Penyakit :Herpes zoster.Penyakit :Herpes zoster.
KORNEAKORNEA
Cornea keruhCornea keruh CicatrixCicatrix KeratitisKeratitis Ulcus corneaUlcus cornea
UVEAUVEA
Lapisan vaskular, bagian depan didarahi 9 Lapisan vaskular, bagian depan didarahi 9 arteri sedangkan bagian belakang 15 -20 arteri sedangkan bagian belakang 15 -20 buah arteribuah arteri
Iris Iris berbentuk cakram dengan bagian berbentuk cakram dengan bagian tengah bercelah yaitu pupil. Berfungsi tengah bercelah yaitu pupil. Berfungsi untuk mengatur sinar yang masuk ke untuk mengatur sinar yang masuk ke dalam bola matadalam bola mata
Warna dan lipatan iris berbeda pada tiap Warna dan lipatan iris berbeda pada tiap orangorang
PUPIL PUPIL Lobang/celah yang terletak di tengah irisLobang/celah yang terletak di tengah iris Midriasis :melebar > 5 mmMidriasis :melebar > 5 mm
Perangsangan saraf otonom simpatisPerangsangan saraf otonom simpatis >> wanita>> wanita Dewasa > anak & OrtuDewasa > anak & Ortu Kaget, takut, anestesiaKaget, takut, anestesia
Miosis : mengecil < 2 mmMiosis : mengecil < 2 mm Perangsangan saraf otonom parasimpatisPerangsangan saraf otonom parasimpatis Tidur, lelah, keracunan alkohol akut, morfin, rangsang kornea, Tidur, lelah, keracunan alkohol akut, morfin, rangsang kornea,
iritis, hipoksia berat, skizophreniairitis, hipoksia berat, skizophrenia Pupil mengecil untuk mencegah abrasi kromatis dan Pupil mengecil untuk mencegah abrasi kromatis dan
untuk memperdalam fokusuntuk memperdalam fokus Anisokoria : ukuran pupil kedua mata tidak samaAnisokoria : ukuran pupil kedua mata tidak sama
Reflek pupilReflek pupil
Reflek pupil direkReflek pupil direk Reflek pupil indirekReflek pupil indirek
BADAN SILIERBADAN SILIER
Badan SilierBadan Silier : terletak : terletak antara iris dan koroid di antara iris dan koroid di dalamnya terdapat 3 otot dalamnya terdapat 3 otot akomodasi yaitu : akomodasi yaitu : longitudinal, radier dan longitudinal, radier dan sirkular.sirkular.
Disarafi oleh N III : Disarafi oleh N III : Akomodasi dan Akomodasi dan pengaturan besar pupilpengaturan besar pupil
Cairan Humor AquosCairan Humor Aquos Cairan Humor Aquos terdapat Cairan Humor Aquos terdapat
di camera oculi anteriordi camera oculi anterior Dibentuk di corpus ciliare, Dibentuk di corpus ciliare,
dikumpulkan di camera oculi posterior, dikumpulkan di camera oculi posterior, mengalir lewat celah antara lensa dan mengalir lewat celah antara lensa dan iris (pupil) ke camera oculi anterior, iris (pupil) ke camera oculi anterior, keluar lewat trabeculum terus ke keluar lewat trabeculum terus ke canalis Schlemm.canalis Schlemm.
FungsiFungsi Sebagai media refraktaSebagai media refrakta
Bila keruh penglihatan kaburBila keruh penglihatan kabur Untuk nutrisi lensa dan corneaUntuk nutrisi lensa dan cornea Untuk mengatur tekanan bola Untuk mengatur tekanan bola
matamata Bila tekanan bola mata naik Bila tekanan bola mata naik
disebut disebut GlaucomaGlaucoma
Gloukoma Gloukoma
LensaLensa Sebagai media refraktaSebagai media refrakta Terbungkus capsul elastisTerbungkus capsul elastis Metabolisme diambil dari humor Metabolisme diambil dari humor
aquosaquos Alat penggantungAlat penggantungzonula zonula
zinii,melekat pada corpus ciliare zinii,melekat pada corpus ciliare yg mengandung otot ciliare untuk yg mengandung otot ciliare untuk akomodasiakomodasi
Pada orang tua elastisitas lensa Pada orang tua elastisitas lensa shg waktu lihat dekat kabur shg waktu lihat dekat kabur disebut Presbyopia disebut Presbyopia diatasi diatasi dengan kacamata bacadengan kacamata baca
AKOMODASIAKOMODASI
Akomodasi Akomodasi Otot siliaris kontraksi Otot siliaris kontraksi
zonula zinii kendor zonula zinii kendor lensa mencembung lensa mencembung kekuatan optis kekuatan optis ,bayangan ,bayangan dekat terfokus dekat terfokus
Akomodasi: untuk melihat Akomodasi: untuk melihat dekatdekat
t.a 3 prosest.a 3 proses KonvergensiKonvergensi Konstriksi pupilKonstriksi pupil Pencembungan lensaPencembungan lensa
Pada waktu konvergensi Pada waktu konvergensi bayangan jatuh pada titik bayangan jatuh pada titik identikidentik
LensaLensa Akomodasi: untuk melihat dekatAkomodasi: untuk melihat dekat Otot ciliaris kontraksi, permukaan Otot ciliaris kontraksi, permukaan
lensa depan mencembung, kekuatan lensa depan mencembung, kekuatan optis optis ,bayangan dekat terfokus ,bayangan dekat terfokus
t.a 3 prosest.a 3 proses KonvergensiKonvergensi Konstriksi pupilKonstriksi pupil Pencembungan lensaPencembungan lensa
Kemampuan akomodasi tergantung Kemampuan akomodasi tergantung pada umur, mulai umur 40 th pada umur, mulai umur 40 th kemampuan akomodasikemampuan akomodasi (presbyopia), (presbyopia), sehingga perlu kaca mata baca sehingga perlu kaca mata baca
LensaLensa Bila keruh disebut katarak, Bila keruh disebut katarak,
penglihatan akan kaburpenglihatan akan kabur Pengobatan dengan cara operasiPengobatan dengan cara operasi Lensa diambil kemudian diganti Lensa diambil kemudian diganti
dengan lensa buatan yang jernih, dengan lensa buatan yang jernih, penderita bisa melihat lagipenderita bisa melihat lagi
Corpus vitreumCorpus vitreum Sebagai media refrakta, terletak Sebagai media refrakta, terletak
dibelakang lensa atau antara lensa dibelakang lensa atau antara lensa dan retinadan retina
Berupa bahan gelatin yang Berupa bahan gelatin yang mengandung leukosit, transparan, mengandung leukosit, transparan, transparan, konsistensi lunak transparan, konsistensi lunak mengandung 90 % airmengandung 90 % air
Fungsi : mempertahankan bentuk Fungsi : mempertahankan bentuk bola mata dan meneruskan sinar bola mata dan meneruskan sinar ke retinake retina
Mendapatkan nutrisi dari korois, Mendapatkan nutrisi dari korois, badan silier dan retina melalui badan silier dan retina melalui arteria hialuroidea.arteria hialuroidea. Bila kekeruhan sedikit akan melihat Bila kekeruhan sedikit akan melihat
benda hitam melayang (floaters).benda hitam melayang (floaters). Bila keruh sekali penglihatan akan Bila keruh sekali penglihatan akan
kabur, mis. Karena perdarahan.kabur, mis. Karena perdarahan.
RETINARETINA
Membran tipis berupa jaringan Membran tipis berupa jaringan saraf yang berhubungan erat saraf yang berhubungan erat dengan choroids. Choroids dengan choroids. Choroids memberikan metabolisme memberikan metabolisme pada retina luar atau sel pada retina luar atau sel kerucut dan batang melalui kerucut dan batang melalui membran bruch dan epitel membran bruch dan epitel pigmen, sedang retina bagian pigmen, sedang retina bagian dalam mendapat metabolisma dalam mendapat metabolisma dari arteria retina sentraldari arteria retina sentral
Terdiri 3 lapis utama :Terdiri 3 lapis utama : Sel kerucut dan batang (sel Sel kerucut dan batang (sel
reseptor)reseptor) Sel bipolarSel bipolar Sel ganglionSel ganglion
RETINARETINA Warna retina jingga, pada Warna retina jingga, pada
keadaan anemis pucat, keadaan anemis pucat, dan merah pada dan merah pada hyperemi hyperemi
Makula lutea/bintik Makula lutea/bintik kuning/fovea centralis kuning/fovea centralis merupakan bagian retina merupakan bagian retina yang paling peka yang paling peka terhadap cahaya, terletak terhadap cahaya, terletak sekitar temporal papil N sekitar temporal papil N II, bagian sentralnya II, bagian sentralnya sedikit menggaungsedikit menggaung
RETINARETINA
SEGMEN LUAR : FOTOKIMIA SEGMEN LUAR : FOTOKIMIA PEKA CAHAYAPEKA CAHAYA
SEL BATANG : RODOPSIN SEL BATANG : RODOPSIN (SKOTOPSIN) : 125 juta sel(SKOTOPSIN) : 125 juta sel
SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNA SEDERHANA WARNA SEDERHANA (FOTOPSIN DAN RETINAL) : 7 (FOTOPSIN DAN RETINAL) : 7 juta seljuta sel Merah, hijau dan biruMerah, hijau dan biru
FOTOKIMIA PENGLIHATANFOTOKIMIA PENGLIHATAN
CAHAYACAHAYA
SEL BATANG
SEL KERUCUT
RODOPSIN
PIGMEN WARNA
SERABUT SARAF
OTAK
PERSEPSI
FOTOKIMIA PENGLIHATAN FOTOKIMIA PENGLIHATAN WARNAWARNA
SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNASEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNA(FOTOPSIN DAN RETINAL)(FOTOPSIN DAN RETINAL)
1 SEL KERUCUT = 1 PIGMEN PEKA WARNA
BIRU
PIGMEN PEKA WARNA HIJAU
MERAH
445 NANOMETER
535 NANOMETER
570 NANOMETER
PU
NC
AK
A
BS
OR
SI
ABSORPSI CAHAYA OLEH ABSORPSI CAHAYA OLEH PIGMEN PEKA WARNAPIGMEN PEKA WARNA
25
100
0
75
50
AB
SO
RB
SI C
AH
AYA
(%
MA
KS
)
PENGENALAN TIGA WARNAPENGENALAN TIGA WARNA
MATA MANUSIA DAPAT MENGENALI MATA MANUSIA DAPAT MENGENALI HAMPIR SEMUA GRADASI WARNA HAMPIR SEMUA GRADASI WARNA BILA CAHAYA MONOKROMIK DARI BILA CAHAYA MONOKROMIK DARI WARNA MERAH, HIJAU, DAN BIRU WARNA MERAH, HIJAU, DAN BIRU
DIPERSATUKAN DALAM BERMACAM-DIPERSATUKAN DALAM BERMACAM-MACAM KOMBINASIMACAM KOMBINASI
BUTA WARNA
TRICHROMAT
DICHROMAT
MONOKROMAT
NORMAL
PROTANOMALI
DEUTERANOMALI
TRITANOMALI
PROTANOPIA
DEUTERANOPIA
TRITANOPIA
Adaptasi Gelap - Terang Adaptasi Gelap - Terang
1.1. GelapGelap Tempat gelap : Vitamin A Tempat gelap : Vitamin A
retinal + opsin retinal + opsin rodopsinrodopsin
2.2. TerangTerang Berada di tempat yang Berada di tempat yang
terang sekali : banyak terang sekali : banyak Fotokimia Fotokimia retinal dan retinal dan opsinopsin vitamin A, vitamin A, mengakibatkan jumlah mengakibatkan jumlah foto kimia turun foto kimia turun sensitifitas terhadap sensitifitas terhadap cahaya berkurang cahaya berkurang
Adaptasi Gelap - TerangAdaptasi Gelap - Terang
1.1. Perubahan ukuran pupilPerubahan ukuran pupil
2.2. Adaptasi SarafAdaptasi Saraf
Rabun senjaRabun senja
Oleh karena kekurangan Oleh karena kekurangan Vit A yang menyebabkan Vit A yang menyebabkan pembentukan retinal dan pembentukan retinal dan rodopsin yang kurangrodopsin yang kurang
N.OpticusN.OpticusBerfungsi untuk menghantarkan impuls yang dihasilkan reseptor oleh rangsang cahaya (gelombang elektromaknetik) ke pusat penglihatan di lobus occipitalis
JALUR PENGLIHATANJALUR PENGLIHATAN
Visus periferVisus perifer
Fungsi :Fungsi : Lapangan pandangLapangan pandang Orientasi sekitar , penting waktu bergerakOrientasi sekitar , penting waktu bergerak Dengan dua mata untuk melihat tiga Dengan dua mata untuk melihat tiga
dimensidimensi Lapangan pandang yang sempit pada :Lapangan pandang yang sempit pada :
GlaucomaGlaucoma Retinitis pigmentosaRetinitis pigmentosa
Pemeriksaan dengan :Pemeriksaan dengan : Metode konfrontasiMetode konfrontasi Perimeter Perimeter Campimeter Campimeter
Test visus periferTest visus perifer
Test konfrontasiTest konfrontasi Kelainan lapangan Kelainan lapangan
pandangpandang Monocular anopsiaMonocular anopsia Homonim HemianopsiaHomonim Hemianopsia Heteronim HemianopsiaHeteronim Hemianopsia Binasal HemianopsiaBinasal Hemianopsia Bitemporal HemianopsiBitemporal Hemianopsi
Lapangan Penglihatan
Persepsi KedalamanPersepsi Kedalaman
Penentuan jarak suatu obyek dengan mataPenentuan jarak suatu obyek dengan mataUkuran bayangan dari obyek yang telah Ukuran bayangan dari obyek yang telah
dikenali pada retinadikenali pada retinaFenomena pergerakan paralaksFenomena pergerakan paralaksFenomena stereopsisFenomena stereopsis
OTOT PENGERAK BOLA MATAOTOT PENGERAK BOLA MATA Berfungsi untuk menggerakan mata dengan fungsi Berfungsi untuk menggerakan mata dengan fungsi
ganda. Terdiri dari 6 ototganda. Terdiri dari 6 otot1.1. Otot Obliqus InferiorOtot Obliqus Inferior 4. Otot Rektus Medialis4. Otot Rektus Medialis
2.2. Otot Obliqus SuperiorOtot Obliqus Superior 5. Otot Rektus Superior 5. Otot Rektus Superior
3.3. Otot Rektus LateralisOtot Rektus Lateralis 6. Otot Rektus Inferior6. Otot Rektus Inferior
Strabismus Strabismus
Rongga OrbitaRongga Orbita
Rongga yang berisi Rongga yang berisi bola mata, dibentuk bola mata, dibentuk oleh 7 tulang oleh 7 tulang membentuk piramid membentuk piramid terletak pada ke 2 sisi terletak pada ke 2 sisi hidunghidung
Dinding lateral Dinding lateral membentuk sudut 45membentuk sudut 450 0
dengan dinding dengan dinding medialmedial
Prinsip optikPrinsip optik
Prisma :Prisma : Oleh prisma sinar sejajar akan Oleh prisma sinar sejajar akan
dibiaskandibiaskan Terjadi aberasi chromatisTerjadi aberasi chromatis
Masing –masing warna akan Masing –masing warna akan dibiaskan pada titik fokus dibiaskan pada titik fokus tersendiri.tersendiri.
Terjadi aberasi spherisTerjadi aberasi spheris Sinar sejajar tidak dibiaskan pada Sinar sejajar tidak dibiaskan pada
satu titiksatu titik
Prinsip optikPrinsip optik
Untuk menghilangkan aberasi, Untuk menghilangkan aberasi, lensa positif digabung dengan lensa positif digabung dengan lensa negatiflensa negatif
Prinsip ini digunakan pada bola Prinsip ini digunakan pada bola mata melalui 4 jenis media mata melalui 4 jenis media refrakta (cornea,cairan humor, refrakta (cornea,cairan humor, lensa, corpus vitreum).lensa, corpus vitreum).
Keadaan ini ditiru oleh kamera Keadaan ini ditiru oleh kamera yang baik untuk mendapatkan yang baik untuk mendapatkan hasil foto yang tajamhasil foto yang tajam
Prinsip optikPrinsip optik Sinar sejajar akan dibiaskan Sinar sejajar akan dibiaskan
oleh lensa positif dibelakang oleh lensa positif dibelakang lensa sehingga mendapatkan lensa sehingga mendapatkan bayangan terbalik.bayangan terbalik.
Kekuatan pembiasan diukur Kekuatan pembiasan diukur dengan dioptridengan dioptri
1 dioptri =1 dioptri = Contoh : 10 dioptri jarak fokusnya 10 Contoh : 10 dioptri jarak fokusnya 10
cmcm
Prinsip Prinsip optikoptik
Sinar sejajar akan dibiaskan oleh Sinar sejajar akan dibiaskan oleh lensa negatif menyebar lensa negatif menyebar dibelakang lensa sehingga dibelakang lensa sehingga fokusnya didapatkan didepan fokusnya didapatkan didepan lensa.lensa.
Kekuatan pembiasan diukur Kekuatan pembiasan diukur dengan dioptridengan dioptri
1 dioptri =1 dioptri =
Contoh : 5 dioptri jarak fokusnya 20 cmContoh : 5 dioptri jarak fokusnya 20 cm
Indera penglihatanIndera penglihatan Alat sensoris yang menerima Alat sensoris yang menerima
rangsang cahaya berupa rangsang cahaya berupa gelombang elektromaknetik gelombang elektromaknetik dengan dengan = 3790A = 3790A°° - 7230A - 7230A°°
Untuk kemudahan pengukuran Untuk kemudahan pengukuran tajam penglihatan dianggap tajam penglihatan dianggap bahwa sinar yang datang dari bahwa sinar yang datang dari jarak 5 – 6 m dianggap jarak 5 – 6 m dianggap sebagai sinar yang sejajar.sebagai sinar yang sejajar.
Perlu dipahami :Perlu dipahami : Sifat sinar terhadap alat optikSifat sinar terhadap alat optik
Indera penglihatanIndera penglihatanPengukuran visusDasar :
Minimum visibelMinimum visibel Sudut terkecil dimana titik masih dapat Sudut terkecil dimana titik masih dapat
terlihat jelas ( 1 menit)terlihat jelas ( 1 menit) Minimum separabelMinimum separabel
Sudut terkecil dimana 2 titik masih Sudut terkecil dimana 2 titik masih terlihat sebagai 2 titik yang terpisah ( 1 terlihat sebagai 2 titik yang terpisah ( 1 menit)menit)
Minimum LegibelMinimum Legibel Sudut terkecil dimana huruf masih Sudut terkecil dimana huruf masih
dapat dibaca ( 5 menit)dapat dibaca ( 5 menit)
Jenis pemeriksaan visus Visus jauh –» dengan Optotype
Optotype Snellen (jarak pemeriksaan 6 meter)
Optotype Strauß (jarak pemeriksaan 5 meter)
Visus dekat Dengan membaca
Visus perifer Dengan perimeter
Tajam PenglihatanTajam Penglihatan
• Diameter konus : 3 mikron• Nodal point 16 2/3 mm dibulatkan 17 mm• Total indeks bias : 59 dioptri1. Udara : 12.Kornea : 1,383.Humor aquos : 1,334.Lensa : 1,405.Korpus vitreum : 1,34
β
α
1 2/3 SEL
16 2/3 mm
NP = NODAL POINT1 2/3 SEL = 5/3 X 3/1000 mm = 5/1000 mm
NP
Tg = Tg Tg = 5/1000 Rad : 16 2/3 = 3/10.000 Rad = 3/10.000 x 3438’ = 1.0314’ dibulatkan menjadi 1’
2 Rad = 360° Rad = 360° : (2 x 3.14) = 360° 6.28 = 57° 17’ 40’’ = 3438’
1° = 60’ = 360’’
Optotype Optotype
BELANDABELANDA AMERIKAAMERIKA INGGRISINGGRIS
6/606/60 20/20020/200 0.10.1
6/406/40 20/13320/133 0.150.15
6/306/30 20/10020/100 0.20.2
6/246/24 20/8020/80 0.250.25
6/186/18 20/6020/60 0.30.3
6/156/15 20/5020/50 0.40.4
6/126/12 20/4020/40 0.50.5
6/96/9 20/3020/30 0.60.6
6/7,56/7,5 20/2520/25 0.80.8
6/66/6 20/2020/20 11
Indera penglihatanIndera penglihatanPengukuran visus
Visus jauh –» dengan OptotypeOptotype Snellen (jarak pemeriksaan 20 feet = 6 meter) visus normal = 6/6
Optotype Strauß (jarak pemeriksaan 5 meter) visus normal = 5/5
Diperiksa mata satu persatu (satu mata yang tak diperiksa ditutup)
Visus =
Bila optotype tak tampak
Dengan menghitung jari , mis 2/60 artinya ?
Dengan lambaian tangan , mis 1/300 artinya ?
Dengan sinar = 1/~ artinya ?
Gangguan penglihatanGangguan penglihatan Penglihatan yang kabur disebabkan Penglihatan yang kabur disebabkan
oleh:oleh: Refraksi anomali, t.a :Refraksi anomali, t.a :
MyopiaMyopia HypermetropiaHypermetropia Astigmatisme Astigmatisme
Gangguan media refrakta yang t.a :Gangguan media refrakta yang t.a : CorneaCornea Cairan humor (didlm C.O.A)Cairan humor (didlm C.O.A) LensaLensa Corpus vitreumCorpus vitreum
Gangguan sarafGangguan saraf
Refraksi AnomaliRefraksi AnomaliMyopiaMyopia
Ialah kelainan refraksi Ialah kelainan refraksi anomali dimana sinar-sinar anomali dimana sinar-sinar yang sejajar tanpa yang sejajar tanpa accomodasi akan accomodasi akan
dibiaskan dimuka retinadibiaskan dimuka retina. .
Causa myopiaCausa myopia : : Axis mata terlalu panjang. Axis mata terlalu panjang. Lensa terlalu kedepanLensa terlalu kedepan Index bias terlalu besar. Index bias terlalu besar. Curvatura cornea terlalu Curvatura cornea terlalu
mencembung (mis. karena mencembung (mis. karena keratoconus)keratoconus)
Myopia Myopia
JENIS-JENIS MYOPIAJENIS-JENIS MYOPIA. . Myopia stationair: Myopia stationair: myopia yang constant, artinya derajat/berat myopia yang constant, artinya derajat/berat
myopia tetap. myopia tetap. Myopia progressiva : Myopia progressiva : myopia yang beratnya makin lama makin myopia yang beratnya makin lama makin
bertambah(yang umum- nya terdapat).bertambah(yang umum- nya terdapat). Myopia benigna : Myopia benigna : myopia yang dapat dikoreksi sampai 5/5myopia yang dapat dikoreksi sampai 5/5 Myopia maligna : Myopia maligna : myopia yang tak dapat dikoreksi sampai 5/5. myopia yang tak dapat dikoreksi sampai 5/5.
Derajat myopiaDerajat myopia : : Myopia ringan = Myopia ringan = myopia levis S <- 5 Dmyopia levis S <- 5 D. . Myopia sedang = Myopia sedang = myopia moderate : 5 - 10 Dmyopia moderate : 5 - 10 D. . Myopia berat = Myopia berat = myopia gravis : lebih dari 10 Dmyopia gravis : lebih dari 10 D
Myopia
Terapi :Terapi : Lebih dulu mengukur derajat myopinya Lebih dulu mengukur derajat myopinya
(dengan pemeriksaan subyektif menggunakan lensa coba)(dengan pemeriksaan subyektif menggunakan lensa coba)
Kemudian diberi kacamata minusKemudian diberi kacamata minus Atau lensa kontak Atau lensa kontak Atau dilakukan operasi dengan sinar Atau dilakukan operasi dengan sinar
laser (LASIK)laser (LASIK)(laser-assisted in situ keratomileusis)(laser-assisted in situ keratomileusis)
Hypermetropia Hypermetropia
Ialah kelainan refraksi anomali Ialah kelainan refraksi anomali dimana sinar-sinar yang sejajar dimana sinar-sinar yang sejajar tanpa accomodasi akan dibiaskan tanpa accomodasi akan dibiaskan
dibelakang retinadibelakang retina..
Causa hypermetropi : • Axis antero-posterior terlalu pendek (axial). Ini sebab yang terbanyak. • Kelainan posisi lensa (lensa bergeser kebelakang ). • Curvatura cornea terlalu datar. • Index bias mata kurang dari normal.
HypermetropiaHypermetropia
Pembagian hypermetropPembagian hypermetrop1.1. Hypermetropi laten Hypermetropi laten
2.2. Hypertrophie manifestHypertrophie manifest
a. Hypertrophie manifest fakultativ a. Hypertrophie manifest fakultativ
b. Hypertrophie manifest yang absolut b. Hypertrophie manifest yang absolut
3.3. Hypermetropi totalHypermetropi total
Hypermetropi latenHypermetropi laten
Ialah hypermetropia yang ditutupi Ialah hypermetropia yang ditutupi
oleh daya akomodasioleh daya akomodasi. . Penderita Penderita mengeluh sering sakit kepala o.k mengeluh sering sakit kepala o.k akomodasi terus menerusakomodasi terus menerus
Hypermetropi latent dapat ditemukan/diukur Hypermetropi latent dapat ditemukan/diukur bila spasme m.Ciliaris dihilangkan dengan bila spasme m.Ciliaris dihilangkan dengan melumpuhkan otot tersebut. Jadi bila diberi melumpuhkan otot tersebut. Jadi bila diberi cyclo-plegicum (pelumpuh m.Ciliaris),bagian cyclo-plegicum (pelumpuh m.Ciliaris),bagian yang latent menjadi manifest, bagian yang yang latent menjadi manifest, bagian yang
manifest bertambah.manifest bertambah. Setelah itu baru diukur derajat hipermetropinya Setelah itu baru diukur derajat hipermetropinya
dengan lensa cobadengan lensa coba
Hypertrophie manifestHypertrophie manifestIalah hypermetropi yang didapatkan pada Ialah hypermetropi yang didapatkan pada
pemeriksaan. Penderita mengeluh kabur.pemeriksaan. Penderita mengeluh kabur.
a.a. Hypermetrophi manifest fakultativHypermetrophi manifest fakultativ
b.b. Hypermetrophi manifest yang absolutHypermetrophi manifest yang absolut
Ialah hypermetrop pada orang muda dimana daya accomodasinya masih kuat. Disini hypermetropi masih dapat dikompensasi oleh daya accomodasi
Ialah hypermetrop pada orang tua/dewasa dimana daya accomodasinya sudah berkurang sehingga tidak dapat meng-kompensasi hypermetropnya.
Hypermetropi totalHypermetropi total
Ialah hypermetropi yang didapatkan bila lensa tidak Ialah hypermetropi yang didapatkan bila lensa tidak dapat beraccomodasi misal karena tua atau karena dapat beraccomodasi misal karena tua atau karena dilumpuhkan dengan cycloplegium misal atropin. dilumpuhkan dengan cycloplegium misal atropin.
Jadi : Hypermetropi total = H manifest + H latent.Jadi : Hypermetropi total = H manifest + H latent. Keluhan organik pada hypermetroop. -Bila membaca lama, mata merah dan nrocos. -Sering-sering timbilen. Keterangan : -Disini ada proses inflamasi,ialah reaksi yang peranannya dipegang oleh pembuluh darah. Jadi ditempat- tempat yang tak ada pembuluh darah (misal di kuku dan rambut) tak akan ada inflamasi. -Tiap pemakaian aksi atau tenaga yang berlebihan memerlukan penambahan metabolisme. Pada mata yang hypermetroop, karena selalu beraccomodasi (kecuali tidur) maka timbul ketegangan yang membutuhkan energi. Maka terdapat hyperaemie yang terus menerus.Terjadi inflamasi pada tepi kelopak mata (Blepharitis).Hypermetroop juga sering disertai strabismus convergent concomitan dan mempunyai tendensi untuk glaucoma
HypermetropiaHypermetropia
Terapi :Terapi : Lebih dulu mengukur derajat myopinya Lebih dulu mengukur derajat myopinya (dengan (dengan
pemeriksaan subyektif menggunakan lensa coba)pemeriksaan subyektif menggunakan lensa coba)
Kemudian diberi kacamata plusKemudian diberi kacamata plus
AstigmatismeAstigmatisme Ialah keadaan dimana refraksi pada tiap bidang Ialah keadaan dimana refraksi pada tiap bidang
meridian adalah lain. Dalam satu bidang meridian, meridian adalah lain. Dalam satu bidang meridian, sinar-sinar sejajar dibiaskan pada satu titik, tetapi pada sinar-sinar sejajar dibiaskan pada satu titik, tetapi pada
bidang meridian lain tidak pada titik inibidang meridian lain tidak pada titik ini
AstigmatismeAstigmatisme
Pemeriksaan : Pemeriksaan : Untuk tentukan axis dari Untuk tentukan axis dari silinder :silinder :Dengan Bar astigmatimeDengan Bar astigmatime
AstigmatismeAstigmatisme
Pembagian: Pembagian: Astigmatisme irregulairAstigmatisme irregulair Astigmatisma regulerAstigmatisma reguler
Astigmatisme SimplexAstigmatisme Simplex Tx: K.M lensa silinder sajaTx: K.M lensa silinder saja
Astgmatisme CompositusAstgmatisme Compositus Tx: K.M lensa minus + silinder minusTx: K.M lensa minus + silinder minus Tx: K.M lensa plus + silinder plusTx: K.M lensa plus + silinder plus
Astigmatisme MixtusAstigmatisme Mixtus Tx: K.M silinder plus + silinder minusTx: K.M silinder plus + silinder minus